Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak penggunaan media sosial YouTube bagi kalangan remaja. Komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kegiatan interaksi sosial di kalangan remaja Indonesia.... more
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak penggunaan media sosial
YouTube bagi kalangan remaja. Komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting
dan dibutuhkan dalam kegiatan interaksi sosial di kalangan remaja Indonesia.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak menghambat hubungan sosial
untuk berinteraksi di segala bidang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif, data dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa remaja merasa ketagihan dan memiliki kecenderungan gemar mengakses
sosial media daripada dunia nyata. Konten YouTube channel “Satu Persen -
Indonesian Life School” pada episode “kunci komunikasi efektif: menjadi asertif
(menyatakan perasaan dengan jujur)”, telah memberikan perubahan bagi remaja.
Pemanfaatan Konten tersebut terbukti dalam memberikan pemahaman baru terhadap
para penontonnya
YouTube bagi kalangan remaja. Komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting
dan dibutuhkan dalam kegiatan interaksi sosial di kalangan remaja Indonesia.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak menghambat hubungan sosial
untuk berinteraksi di segala bidang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif, data dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa remaja merasa ketagihan dan memiliki kecenderungan gemar mengakses
sosial media daripada dunia nyata. Konten YouTube channel “Satu Persen -
Indonesian Life School” pada episode “kunci komunikasi efektif: menjadi asertif
(menyatakan perasaan dengan jujur)”, telah memberikan perubahan bagi remaja.
Pemanfaatan Konten tersebut terbukti dalam memberikan pemahaman baru terhadap
para penontonnya
Research Interests:
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan strategi dakwah gerakan Nurcu dalam dinamika ideologi-ideologi di Turki pada masa pemerintahan Erdogan, serta korelasinya dengan kitab Al-Madkhal Ila Ilmi Dakwah karya Al-Bayanuni. Eksistensi... more
Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan strategi dakwah gerakan Nurcu
dalam dinamika ideologi-ideologi di Turki pada masa pemerintahan Erdogan,
serta korelasinya dengan kitab Al-Madkhal Ila Ilmi Dakwah karya Al-Bayanuni.
Eksistensi ketiga ideology yang berkembang di Turki yakni Islamisme, ideologi
barat, dan nasionalisme, ideologi tersebut masih berkembang hingga hari ini.
Berbagai pembaharuan dan cabang dari masing-masing gerakan telah mewarnai
kehidupan sosial politik di Turki. Salah satu contoh bagian dari pembaharu adalah
Gerakan Nurcu, yakni bagian dari kelompok Islamisme. Gerakan ini dipimpin oleh
Bediuzzaman Said Nursi dengan karya monumentalnya berjudul Risale-i Nur
(Faiz, 2017). Said Nursi adalah salah satu tokoh yang menginisiasi perlawanan
pada kebijakan pemerintah pada masa Attaturk. Perlawanan yang dilakukan oleh
Nursi tidak menggunakan senjata, melainkan dengan strategi dakwahnya yang
berbeda. Tulisan ini menggunakan studi literatur, dengan pendekatan analisa
historis terhadap Gerakan Nurcu di Turki melalui karya para peneliti lainnya yang
terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi dakwah yang digunakan oleh
gerakan Nurcu adalah persuasif, akal, dan dialog. Selain itu, gerakan Nurcu juga
menggunakan tiga strategi dakwah menurut Al-Bayanunni yakni al-athifi, al-aqly,
dan al-hissi. Gerakan ini menyebarkan dakwahnya dengan masuk ke dalam lima
bidang, yakni sosial, jurnalis, media, pendidikan dan ekonomi. Strategi dakwah
gerakan Nurcu bisa dikatakan berhasil karena mampu bertahan dan tetap eksis
hingga saat ini.
dalam dinamika ideologi-ideologi di Turki pada masa pemerintahan Erdogan,
serta korelasinya dengan kitab Al-Madkhal Ila Ilmi Dakwah karya Al-Bayanuni.
Eksistensi ketiga ideology yang berkembang di Turki yakni Islamisme, ideologi
barat, dan nasionalisme, ideologi tersebut masih berkembang hingga hari ini.
Berbagai pembaharuan dan cabang dari masing-masing gerakan telah mewarnai
kehidupan sosial politik di Turki. Salah satu contoh bagian dari pembaharu adalah
Gerakan Nurcu, yakni bagian dari kelompok Islamisme. Gerakan ini dipimpin oleh
Bediuzzaman Said Nursi dengan karya monumentalnya berjudul Risale-i Nur
(Faiz, 2017). Said Nursi adalah salah satu tokoh yang menginisiasi perlawanan
pada kebijakan pemerintah pada masa Attaturk. Perlawanan yang dilakukan oleh
Nursi tidak menggunakan senjata, melainkan dengan strategi dakwahnya yang
berbeda. Tulisan ini menggunakan studi literatur, dengan pendekatan analisa
historis terhadap Gerakan Nurcu di Turki melalui karya para peneliti lainnya yang
terkait. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi dakwah yang digunakan oleh
gerakan Nurcu adalah persuasif, akal, dan dialog. Selain itu, gerakan Nurcu juga
menggunakan tiga strategi dakwah menurut Al-Bayanunni yakni al-athifi, al-aqly,
dan al-hissi. Gerakan ini menyebarkan dakwahnya dengan masuk ke dalam lima
bidang, yakni sosial, jurnalis, media, pendidikan dan ekonomi. Strategi dakwah
gerakan Nurcu bisa dikatakan berhasil karena mampu bertahan dan tetap eksis
hingga saat ini.
Research Interests:
Feminisme merupakan gerakan aksi sosial yang menuntut keadilan dan kesetaraan hak perempuan dengan laki-laki. Kesetaraan gender hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Salah satunya di negara Korea Selatan. Perempuan yang mendukung aksi... more
Feminisme merupakan gerakan aksi sosial yang menuntut keadilan dan kesetaraan hak
perempuan dengan laki-laki. Kesetaraan gender hingga saat ini masih menjadi perdebatan.
Salah satunya di negara Korea Selatan. Perempuan yang mendukung aksi feminisme
dianggap membenci, tidak membutuhkan, dan akan merasa kedudukannya lebih tinggi
dari laki-laki. Tuntutan kesetaraan ini meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, gaya hidup,
budaya dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana
representasi perempuan yang ditampilkan Girlband Korea Itzy dalam video klipnya yang
berjudul Dalla Dalla. Video klip Dalla-Dalla yang bertemakan tentang kebebasan
perempuan menggambarkan gerak hidup perempuan yang menginginkan kebebasan dari
berbagai celaan orang lain yang menganggap mereka lemah dan mendiskriminasi. Video
klip ini juga menunjukkan mereka berbeda dari yang lain. Meski dalam video klip ini
tidak dinyatakan secara jelas keterkaitan feminisme di dalamnya. Oleh karena itu guna
mendapatkan gambaran secara terinci tentang isu feminisme dan perempuan dalam video
klip maka peneliti menggunakan teori semiotika John Fiske dengan teori utamanya yakni
The Codes of Television untuk melihat bahwa dibalik video klip memiliki representsi
konotatif dan denotatif. Dengan adanya 3 level menurut Semiotika John Fiske yakni level
relaitas, representasi dan ideologi. Maka diharapkan representasi perempuan dalam video
klip ini terdeskripsikan secara jelas. Hasil penelitian menujukkan adanya makna dari
tanda-tanda pada tingkat realitas, dan representasi menunjukkan kebebasan, percaya diri,
dan eksistensi personal. Pada level ideologi menunjukkan adanya feminisme post modern.
Sehingga di tingkat tanda dan simbol terkait representasi feminisme post-modern, yaitu
membuat wacana baru atau pesan yang bermakna dan memberikan energi positif pada
perempuan lain, agar berani melawan ketertindasan dan diskreminasi..Lirik lagu dan kode
naratif pada video klip menunjukkan beberapa scene yang mengarah pada simbol feminis
post modern.
perempuan dengan laki-laki. Kesetaraan gender hingga saat ini masih menjadi perdebatan.
Salah satunya di negara Korea Selatan. Perempuan yang mendukung aksi feminisme
dianggap membenci, tidak membutuhkan, dan akan merasa kedudukannya lebih tinggi
dari laki-laki. Tuntutan kesetaraan ini meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, gaya hidup,
budaya dan sebagainya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana
representasi perempuan yang ditampilkan Girlband Korea Itzy dalam video klipnya yang
berjudul Dalla Dalla. Video klip Dalla-Dalla yang bertemakan tentang kebebasan
perempuan menggambarkan gerak hidup perempuan yang menginginkan kebebasan dari
berbagai celaan orang lain yang menganggap mereka lemah dan mendiskriminasi. Video
klip ini juga menunjukkan mereka berbeda dari yang lain. Meski dalam video klip ini
tidak dinyatakan secara jelas keterkaitan feminisme di dalamnya. Oleh karena itu guna
mendapatkan gambaran secara terinci tentang isu feminisme dan perempuan dalam video
klip maka peneliti menggunakan teori semiotika John Fiske dengan teori utamanya yakni
The Codes of Television untuk melihat bahwa dibalik video klip memiliki representsi
konotatif dan denotatif. Dengan adanya 3 level menurut Semiotika John Fiske yakni level
relaitas, representasi dan ideologi. Maka diharapkan representasi perempuan dalam video
klip ini terdeskripsikan secara jelas. Hasil penelitian menujukkan adanya makna dari
tanda-tanda pada tingkat realitas, dan representasi menunjukkan kebebasan, percaya diri,
dan eksistensi personal. Pada level ideologi menunjukkan adanya feminisme post modern.
Sehingga di tingkat tanda dan simbol terkait representasi feminisme post-modern, yaitu
membuat wacana baru atau pesan yang bermakna dan memberikan energi positif pada
perempuan lain, agar berani melawan ketertindasan dan diskreminasi..Lirik lagu dan kode
naratif pada video klip menunjukkan beberapa scene yang mengarah pada simbol feminis
post modern.
Research Interests:
Penelitian ini membahas mengenai suatu proses komunikasi yang efektif sehingga didapatkan interaksi maupun feedback dari komunikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau pengaruh kualitas informasi visual... more
Penelitian ini membahas mengenai suatu proses komunikasi yang efektif sehingga didapatkan
interaksi maupun feedback dari komunikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan atau pengaruh kualitas informasi visual statis pada akun @berita_lamongan_
terhadap minat baca follower. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey
eksplanatif dan instrumen penelitian kuesioner sebagai alternatif pengumpulan data, sehingga
data dari responden dikumpulkan kemudian di analisis. Objek penelitiannya yakni akun
Instagram @berita_lamongan_. Lokasi penelitian berada di kabupaten Lamongan dengan
populasi yang diambil dari follower akun @berita_lamongan_ berjumlah 57,4 ribu pengikut.
Teknik pengambilan sampel berdasarkan rumus slovin diperoleh sampel 100 responden. Untuk
menentukan hubungan dari kedua variabel ini, peneliti menggunakan uji Chi-Square Test.
Sementara kuesioner untuk memproses data pengujian menggunakakan SPSS for Windows
versi 20. Grand theory yang digunakan sebagai dasar analisa adalah Stimulus Organism Respon
dari McQuail Penelitian ini memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara variabel X
(informasi akun @berita_lamongan_) dengan variabel Y (minat baca) dengan nilai signifikan
0.000 dari uji Chi Square Test. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
interaksi maupun feedback dari komunikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar hubungan atau pengaruh kualitas informasi visual statis pada akun @berita_lamongan_
terhadap minat baca follower. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey
eksplanatif dan instrumen penelitian kuesioner sebagai alternatif pengumpulan data, sehingga
data dari responden dikumpulkan kemudian di analisis. Objek penelitiannya yakni akun
Instagram @berita_lamongan_. Lokasi penelitian berada di kabupaten Lamongan dengan
populasi yang diambil dari follower akun @berita_lamongan_ berjumlah 57,4 ribu pengikut.
Teknik pengambilan sampel berdasarkan rumus slovin diperoleh sampel 100 responden. Untuk
menentukan hubungan dari kedua variabel ini, peneliti menggunakan uji Chi-Square Test.
Sementara kuesioner untuk memproses data pengujian menggunakakan SPSS for Windows
versi 20. Grand theory yang digunakan sebagai dasar analisa adalah Stimulus Organism Respon
dari McQuail Penelitian ini memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara variabel X
(informasi akun @berita_lamongan_) dengan variabel Y (minat baca) dengan nilai signifikan
0.000 dari uji Chi Square Test. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Research Interests:
Komunikasi interpersonal dibutuhkan oleh pasangan beda agama sebagai upaya untuk memelihara hubungan agar pernikahan pasangan ini langgeng. Terdapat beberapa elemen komunikasi yang dapat digunakan untuk memelihara hubungan, selain ada... more
Komunikasi interpersonal dibutuhkan oleh pasangan beda agama sebagai upaya untuk
memelihara hubungan agar pernikahan pasangan ini langgeng. Terdapat beberapa elemen
komunikasi yang dapat digunakan untuk memelihara hubungan, selain ada pula cara-cara
maupun tipe-tipe memelihara hubungan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh komunikasi interpersonal dalam rumah tangga pasangan beda
agama di Dusun Kalibago, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Dengan
menggunakan pendekatan studi kasus. Metode wawancara mendalam (indepth interview)
untuk penggalian data dengan pedoman wawancara yang ditujukan kepada informan
pasangan keluarga beda agama. Narasumber ditentukan dengan teknik purpose sampling
dengan pendekatan fenomenologi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pasangan yang mampu menjalankan kehidupan secara langgeng dengan
menggunakan cara-cara menjunjung tinggi nilai kejujuran, terbuka dan memberikan
dukungan kepada masing-masing pasangan yang memiliki perbedaan agama dan
keyakinan, serta anak menjadi pertimbangan tujuan pasangan untuk memelihara
hubungan mereka harmonis. Sementara itu, jenis komunikasi interpersonal yang sering
dikembangkan adalah komunikasi secara face to face (tatap muka).
memelihara hubungan agar pernikahan pasangan ini langgeng. Terdapat beberapa elemen
komunikasi yang dapat digunakan untuk memelihara hubungan, selain ada pula cara-cara
maupun tipe-tipe memelihara hubungan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan pengaruh komunikasi interpersonal dalam rumah tangga pasangan beda
agama di Dusun Kalibago, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Dengan
menggunakan pendekatan studi kasus. Metode wawancara mendalam (indepth interview)
untuk penggalian data dengan pedoman wawancara yang ditujukan kepada informan
pasangan keluarga beda agama. Narasumber ditentukan dengan teknik purpose sampling
dengan pendekatan fenomenologi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pasangan yang mampu menjalankan kehidupan secara langgeng dengan
menggunakan cara-cara menjunjung tinggi nilai kejujuran, terbuka dan memberikan
dukungan kepada masing-masing pasangan yang memiliki perbedaan agama dan
keyakinan, serta anak menjadi pertimbangan tujuan pasangan untuk memelihara
hubungan mereka harmonis. Sementara itu, jenis komunikasi interpersonal yang sering
dikembangkan adalah komunikasi secara face to face (tatap muka).
Research Interests:
Gagasan yang berdampak terhadap perubahan sosial harus dikomunikasikan pada masyarakat. Sebagai objek tidak hanya mengetahui terkait perubahan yang terjadi, tetapi mereka juga harus mendukung dan terlibat sehingga mereka menjadi bagian... more
Gagasan yang berdampak terhadap perubahan sosial harus dikomunikasikan pada
masyarakat. Sebagai objek tidak hanya mengetahui terkait perubahan yang terjadi,
tetapi mereka juga harus mendukung dan terlibat sehingga mereka menjadi bagian
perubahan tersebut. Masyarakat selama ini beranggapan bahwa inovasi selalu diakhiri
dengan adopsi dari sebuah inovasi yang disampaikan kepada mereka. Maka sesuai
asumsi tersebut, seolah-olah difusi inovasi hanya berfokus pada penyebaran program
atau gagasan inovasi kepada lapisan masyarakat dan hanya melihat inovasi sebagai ide,
gagasan, metode, atau produk baru dalam perspektif komunikasi pembangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana inovasi dan perkembangan usaha
barang bekas yang terjadi di Desa Pengadang dan untuk mengetahui bagaimana peran
komunikasi dalam difusi inovasi usaha barang bekas yang terjadi di Desa Pengadang.
Penelitian ini juga berusaha mengetahui komunikasi inovasi barang bekas guna
mengembangkan program pemberdayaan masyarakat. Dan juga pengaruhnya terhadap
strategi masyarakat untuk pengembangan bisnis barang bekas. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi dan wawancara, juga didukung dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui proses difusi inovasi kini usaha ini menjadi populer dan
banyak digeluti masyarakat di Desa Pengadang dan dengan komunikasi, kini usaha
barang bekas di Desa Pengadang menjadi usaha yang berkembang besar dan banyak
digeluti masyarakat setempat. Implementasi strategi komunikasi dalam inovasi
pengolahan barang bekas berjalan baik. Seperti kegiatan penyuluhan, pembuatan
pamflet, brosur, pameran, dan pemanfaatan media turut serta mendorong proses
lajunya difusi inovasi di Desa Pengadang.
masyarakat. Sebagai objek tidak hanya mengetahui terkait perubahan yang terjadi,
tetapi mereka juga harus mendukung dan terlibat sehingga mereka menjadi bagian
perubahan tersebut. Masyarakat selama ini beranggapan bahwa inovasi selalu diakhiri
dengan adopsi dari sebuah inovasi yang disampaikan kepada mereka. Maka sesuai
asumsi tersebut, seolah-olah difusi inovasi hanya berfokus pada penyebaran program
atau gagasan inovasi kepada lapisan masyarakat dan hanya melihat inovasi sebagai ide,
gagasan, metode, atau produk baru dalam perspektif komunikasi pembangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana inovasi dan perkembangan usaha
barang bekas yang terjadi di Desa Pengadang dan untuk mengetahui bagaimana peran
komunikasi dalam difusi inovasi usaha barang bekas yang terjadi di Desa Pengadang.
Penelitian ini juga berusaha mengetahui komunikasi inovasi barang bekas guna
mengembangkan program pemberdayaan masyarakat. Dan juga pengaruhnya terhadap
strategi masyarakat untuk pengembangan bisnis barang bekas. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi dan wawancara, juga didukung dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui proses difusi inovasi kini usaha ini menjadi populer dan
banyak digeluti masyarakat di Desa Pengadang dan dengan komunikasi, kini usaha
barang bekas di Desa Pengadang menjadi usaha yang berkembang besar dan banyak
digeluti masyarakat setempat. Implementasi strategi komunikasi dalam inovasi
pengolahan barang bekas berjalan baik. Seperti kegiatan penyuluhan, pembuatan
pamflet, brosur, pameran, dan pemanfaatan media turut serta mendorong proses
lajunya difusi inovasi di Desa Pengadang.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam membentuk jaringan agribisnis Jambu demi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan potensi lokal yang ada di Desa Karangsono... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
dalam membentuk jaringan agribisnis Jambu demi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui
pemberdayaan potensi lokal yang ada di Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan teori difusi inovasi yang memiliki 4 unsur proses
difusi inovasi yakni inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Akan tetapi peneliti lebih fokus
ke dalam proses difusi inovasi dalam membentuk sebuah jaringan menggunakan saluran komunikasi.
Penelitian ini menitikberatkan pada peran inovasi dari para angota KIM yang akan disebarluaskan
kepada masyarakat dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini
melalui wawancara dan observasi lapangan Hasil penelitian ini adalah difusi inovasi dalam membentuk
jaringan bisnis melalaui saluran komunikasi yang telah dibuat oleh anggota KIM. Sehingga proses inovasi
yang telah disebar luaskan dapat diterima oleh masyarakat serta dapat merubah masyarakat menjadi
semakin sejahtera.
dalam membentuk jaringan agribisnis Jambu demi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui
pemberdayaan potensi lokal yang ada di Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan teori difusi inovasi yang memiliki 4 unsur proses
difusi inovasi yakni inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Akan tetapi peneliti lebih fokus
ke dalam proses difusi inovasi dalam membentuk sebuah jaringan menggunakan saluran komunikasi.
Penelitian ini menitikberatkan pada peran inovasi dari para angota KIM yang akan disebarluaskan
kepada masyarakat dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini
melalui wawancara dan observasi lapangan Hasil penelitian ini adalah difusi inovasi dalam membentuk
jaringan bisnis melalaui saluran komunikasi yang telah dibuat oleh anggota KIM. Sehingga proses inovasi
yang telah disebar luaskan dapat diterima oleh masyarakat serta dapat merubah masyarakat menjadi
semakin sejahtera.
Research Interests:
Penelitian ini membahas fenomena fujoshi yang merupakan kegemaran seorang perempuan dalam menikmati anime dan manga yang bergenre yaoi atau boys love. Yaoi merupakan sebuah genre yang berceritakan tentang hubungan sesama jenis yang... more
Penelitian ini membahas fenomena fujoshi yang merupakan kegemaran seorang perempuan
dalam menikmati anime dan manga yang bergenre yaoi atau boys love. Yaoi merupakan sebuah
genre yang berceritakan tentang hubungan sesama jenis yang dilakukan oleh laki-laki.
Pendekatan penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis etnografi
virtual. Beberapa kajian dititikberatkan pada bagaimana konstruksi identitas gender yang
terbangun pada penggemar yaoi di media sosial dengan menggunakan teori komunikasi tentang
gender dari Michael Hecht. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas gender dari para
fujoshi terbentuk melalui tiga lapisan yaitu personal layer, enactment layer dan communal layer.
Ditemukan pula bahwa para fujoshi cenderung memiliki identitas ganda dalam kehidupan
mereka. Para fujoshi lebih berani menunjukkan identitas mengenai kegemaran mereka terhadap
yaoi di media sosial.
dalam menikmati anime dan manga yang bergenre yaoi atau boys love. Yaoi merupakan sebuah
genre yang berceritakan tentang hubungan sesama jenis yang dilakukan oleh laki-laki.
Pendekatan penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis etnografi
virtual. Beberapa kajian dititikberatkan pada bagaimana konstruksi identitas gender yang
terbangun pada penggemar yaoi di media sosial dengan menggunakan teori komunikasi tentang
gender dari Michael Hecht. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas gender dari para
fujoshi terbentuk melalui tiga lapisan yaitu personal layer, enactment layer dan communal layer.
Ditemukan pula bahwa para fujoshi cenderung memiliki identitas ganda dalam kehidupan
mereka. Para fujoshi lebih berani menunjukkan identitas mengenai kegemaran mereka terhadap
yaoi di media sosial.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi dakwah magis Kang Ujang Busthomi Cirebon yang dikaitkan dengan penggunaan media sosial Youtube. Keragaman media yang digunakan oleh da'i selama ini juga menjadi perhatian bagi... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi dakwah magis Kang Ujang
Busthomi Cirebon yang dikaitkan dengan penggunaan media sosial Youtube. Keragaman media
yang digunakan oleh da'i selama ini juga menjadi perhatian bagi peneliti untuk menelaah
kembali nilai keefektifan media sebagai media dakwah. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini digunakan
untuk membaca berbagai tanda dan petanda yang menandai dakwah magis ustad Ujang
Busthomi yang mengandung pesan-pesan yang disampaikan kepada para viewers dan
subscribers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi dakwah magis di berbagai simbol
merujuk pada pertarungan simbol-simbol agama dan simbol-simbol kemusyrikan. Hal ini
diperlihatkan melalui simbol-simbol tayangan seperti penggunaan benda-benda bertuah, bacaanbacaan magis yang bersifat irrasional dan non fisikal yang dikolaborasikan dengan ritual-ritual
keagamaan seperti tampak dalam ajaran agama Islam.
Busthomi Cirebon yang dikaitkan dengan penggunaan media sosial Youtube. Keragaman media
yang digunakan oleh da'i selama ini juga menjadi perhatian bagi peneliti untuk menelaah
kembali nilai keefektifan media sebagai media dakwah. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini digunakan
untuk membaca berbagai tanda dan petanda yang menandai dakwah magis ustad Ujang
Busthomi yang mengandung pesan-pesan yang disampaikan kepada para viewers dan
subscribers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi dakwah magis di berbagai simbol
merujuk pada pertarungan simbol-simbol agama dan simbol-simbol kemusyrikan. Hal ini
diperlihatkan melalui simbol-simbol tayangan seperti penggunaan benda-benda bertuah, bacaanbacaan magis yang bersifat irrasional dan non fisikal yang dikolaborasikan dengan ritual-ritual
keagamaan seperti tampak dalam ajaran agama Islam.
Research Interests: Dakwah and Representasi
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan media online melihat sebuah peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana pengaruh kepemilikan media terhadap perilaku media online untuk menjaga posisi tetap netral... more
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan media online melihat
sebuah peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana pengaruh kepemilikan media terhadap perilaku
media online untuk menjaga posisi tetap netral dan objektif pada pemberitaan mereka. Objek
penelitian adalah pemberitaan "Siluet Pinokio Jokowi" pada cover Majalah Tempo Edisi 16-22
September 2019 pada media online Detik.com dan Suara.com. Metode penelitian yang digunakan
ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing model Zhong Pan dan Geral
M. Kosichi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing kedua media tersebut sangat berbeda dalam
penyajiannya. Detik.com melakukan framing terhadap berita Siluet Pinokio Jokowi terkesan kurang
objektif dan cenderung menggunakan tanggapan tunggal redaktur Majalah Tempo dan tidak
memperhatikan aspek keberimbangan dalam pemilihan narasumber berita, dan menunjukkan sikap
bantahan penghinaan terhadap Jokowi. Sementara itu, Suara.com dalam framingnya, cenderung lebih
objektif karena mempertimbangkan aspek lain yang lebih berkesan menghasilkan informasi yang
sesuai dengan realitas sosialnya. Juga terdapat tanggapan beberapa tokoh sebagai narasumber yang
tidak memiliki keterikatan dengan Majalah Tempo. Meskipun pada pemberiataan berikutnya
Suara.com dianggap menghina Jokowi yang berakhir dengan dilaporkannya Suara.com pada Dewan
Pers.
sebuah peristiwa yang diberitakan. Dan bagaimana pengaruh kepemilikan media terhadap perilaku
media online untuk menjaga posisi tetap netral dan objektif pada pemberitaan mereka. Objek
penelitian adalah pemberitaan "Siluet Pinokio Jokowi" pada cover Majalah Tempo Edisi 16-22
September 2019 pada media online Detik.com dan Suara.com. Metode penelitian yang digunakan
ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing model Zhong Pan dan Geral
M. Kosichi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing kedua media tersebut sangat berbeda dalam
penyajiannya. Detik.com melakukan framing terhadap berita Siluet Pinokio Jokowi terkesan kurang
objektif dan cenderung menggunakan tanggapan tunggal redaktur Majalah Tempo dan tidak
memperhatikan aspek keberimbangan dalam pemilihan narasumber berita, dan menunjukkan sikap
bantahan penghinaan terhadap Jokowi. Sementara itu, Suara.com dalam framingnya, cenderung lebih
objektif karena mempertimbangkan aspek lain yang lebih berkesan menghasilkan informasi yang
sesuai dengan realitas sosialnya. Juga terdapat tanggapan beberapa tokoh sebagai narasumber yang
tidak memiliki keterikatan dengan Majalah Tempo. Meskipun pada pemberiataan berikutnya
Suara.com dianggap menghina Jokowi yang berakhir dengan dilaporkannya Suara.com pada Dewan
Pers.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial terhadap film pendek karya dr. Tompi yang berjudul "Antara Joko Widodo, Prabowo, dan Setya Novanto" yang ditayangkan pada channel youtube Najwa Shihab. Pendekatakan penelitian... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial terhadap film
pendek karya dr. Tompi yang berjudul "Antara Joko Widodo, Prabowo, dan
Setya Novanto" yang ditayangkan pada channel youtube Najwa Shihab.
Pendekatakan penelitian menggunakan analisis semiotika Roland Barthes
dengan membaca simbol-simbol yang tampak dalam film pendek tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol kesederhanaan yang
ditampakkan para figur tokoh dalam film mengandung pesan bahwa kemewahan
yang disimbolkan melalui tempat di mana seseorang makan tidak selalu melekat
terhadap para tokoh yang ditampilkan dan disukai oleh masyarakat.
Membaurnya sang tokoh dengan masyarakat menunjukkan tidak adanya
perbedaan kelas antara sang tokoh dan masyarakat. Bentuk-bentuk simbol yang
muncul antara lain suara dan ekspresi wajah menggambarkan pesan yang
memiliki makna dibaliknya dan memiliki pengertian pesan yang jelas.
pendek karya dr. Tompi yang berjudul "Antara Joko Widodo, Prabowo, dan
Setya Novanto" yang ditayangkan pada channel youtube Najwa Shihab.
Pendekatakan penelitian menggunakan analisis semiotika Roland Barthes
dengan membaca simbol-simbol yang tampak dalam film pendek tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol kesederhanaan yang
ditampakkan para figur tokoh dalam film mengandung pesan bahwa kemewahan
yang disimbolkan melalui tempat di mana seseorang makan tidak selalu melekat
terhadap para tokoh yang ditampilkan dan disukai oleh masyarakat.
Membaurnya sang tokoh dengan masyarakat menunjukkan tidak adanya
perbedaan kelas antara sang tokoh dan masyarakat. Bentuk-bentuk simbol yang
muncul antara lain suara dan ekspresi wajah menggambarkan pesan yang
memiliki makna dibaliknya dan memiliki pengertian pesan yang jelas.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena tentang pengaruh komunikasi organisasi sebagai basis dalam berorganisasi dan komunikasi antar pribadi terhadap keaktifan pengurus pemuda Ansor Cabang Trenggalek. Gerakan pemuda Ansor... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena tentang pengaruh komunikasi
organisasi sebagai basis dalam berorganisasi dan komunikasi antar pribadi terhadap keaktifan
pengurus pemuda Ansor Cabang Trenggalek. Gerakan pemuda Ansor merupakan organisasi
sosial keagamaan, yang memiliki struktur organisasi dari pusat hingga daerah, pusat berarti di
pusat pemerintahan bertempat di Jakarta dan daerah hingga tingkat desa yang memiliki andil
cukup besar terhadap perubahan umat Islam Trenggalek. Jumlah anggota organisasi yang kian
membesar membutuhkan rangkaian koordinasi dan konsolidasi antar anggota agar organisasi
ini bekerja sesuai visi dan misinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Terdapat 37 orang pengurus yang terdiri dari pengurus harian, lembaga dan
departemen dijadikan sampel dalam penelitian. Kuesioner digunakan sebagai alat
pengambilan data. Analisis data menggunakan analisis linear berganda. Dimana, Y = 5,167 +
0,315.X 1 + 0,412.X2. Hasil Analisis data serta pengujian hipotesis menunjukkan adanya
pengaruh komunikasi organisasi terhadap peningkatan kinerja anggota, dengan memiliki
pengaruh sebesar 0,678 dimana variabel hubungan komunikasi organisasi dan komunikasi
antar pribadi berpengaruh terhadap kinerja pengurus sebesar 67,8%. Komunikasi organisasi
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja anggota GP. Ansor. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh komunikasi organisasi dan komunikasi antar pribadi
berpengaruh terhadap keaktifan pengurus dan anggota organisasi gerakan pemuda Ansor
cabang Trenggalek. Kemampuan organisasi GP. Ansor melibatkan anggota pada isu-isu
organisasi dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan tertentu di bawah leadership yang
jelas menjadikan kinerja para anggota lebih terarah dan tertata sehingga anggota mampu
menciptakan dan menangani relasi antar sesama jika terjadi masalah. Bahkan peningkatan
spirit organisasi membuat para anggota mampu mengambil keputusan dalam suasana yang
ambigu dan tidak pasti sekalipun. Keterbukaan dalam membangun komunikasi menjadi salah satu
kunci dalam membangun saling percaya dan pengertian antar anggota Ansor.
organisasi sebagai basis dalam berorganisasi dan komunikasi antar pribadi terhadap keaktifan
pengurus pemuda Ansor Cabang Trenggalek. Gerakan pemuda Ansor merupakan organisasi
sosial keagamaan, yang memiliki struktur organisasi dari pusat hingga daerah, pusat berarti di
pusat pemerintahan bertempat di Jakarta dan daerah hingga tingkat desa yang memiliki andil
cukup besar terhadap perubahan umat Islam Trenggalek. Jumlah anggota organisasi yang kian
membesar membutuhkan rangkaian koordinasi dan konsolidasi antar anggota agar organisasi
ini bekerja sesuai visi dan misinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Terdapat 37 orang pengurus yang terdiri dari pengurus harian, lembaga dan
departemen dijadikan sampel dalam penelitian. Kuesioner digunakan sebagai alat
pengambilan data. Analisis data menggunakan analisis linear berganda. Dimana, Y = 5,167 +
0,315.X 1 + 0,412.X2. Hasil Analisis data serta pengujian hipotesis menunjukkan adanya
pengaruh komunikasi organisasi terhadap peningkatan kinerja anggota, dengan memiliki
pengaruh sebesar 0,678 dimana variabel hubungan komunikasi organisasi dan komunikasi
antar pribadi berpengaruh terhadap kinerja pengurus sebesar 67,8%. Komunikasi organisasi
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja anggota GP. Ansor. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh komunikasi organisasi dan komunikasi antar pribadi
berpengaruh terhadap keaktifan pengurus dan anggota organisasi gerakan pemuda Ansor
cabang Trenggalek. Kemampuan organisasi GP. Ansor melibatkan anggota pada isu-isu
organisasi dan menterjemahkannya dalam bentuk tindakan tertentu di bawah leadership yang
jelas menjadikan kinerja para anggota lebih terarah dan tertata sehingga anggota mampu
menciptakan dan menangani relasi antar sesama jika terjadi masalah. Bahkan peningkatan
spirit organisasi membuat para anggota mampu mengambil keputusan dalam suasana yang
ambigu dan tidak pasti sekalipun. Keterbukaan dalam membangun komunikasi menjadi salah satu
kunci dalam membangun saling percaya dan pengertian antar anggota Ansor.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk membahas aspek-aspek dalam produksi kalimat mencakup fenomena berbagai jenis kesenyapan dan kesalahan dalam produksi kalimat (berbicara) yang terjadi pada pembicara (public speaking), faktor-faktor yang... more
Penelitian ini bertujuan untuk membahas aspek-aspek dalam produksi kalimat
mencakup fenomena berbagai jenis kesenyapan dan kesalahan dalam produksi
kalimat (berbicara) yang terjadi pada pembicara (public speaking), faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya kesenyapan dan kesalahan dalam produksi
kalimat, hubungan antara fenomena kesenyapan dengan proses pemakaian
memori, dan hal-hal yang perlu diperhatikan pembicara (public speaking) untuk
menghindari terjadinya kesenyapan dan kesalahan dalam berbicara (produksi
kalimat). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan wicara
yang dilakukan oleh public speaking, terjadi berbagai bentuk kesenyapan dan
kilir lidah yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
mencakup fenomena berbagai jenis kesenyapan dan kesalahan dalam produksi
kalimat (berbicara) yang terjadi pada pembicara (public speaking), faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya kesenyapan dan kesalahan dalam produksi
kalimat, hubungan antara fenomena kesenyapan dengan proses pemakaian
memori, dan hal-hal yang perlu diperhatikan pembicara (public speaking) untuk
menghindari terjadinya kesenyapan dan kesalahan dalam berbicara (produksi
kalimat). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kegiatan wicara
yang dilakukan oleh public speaking, terjadi berbagai bentuk kesenyapan dan
kilir lidah yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
Research Interests:
Film menjadi tontonan yang sangat diigemari oleh masyarakat, sajian film yang berfariatif memberi dampak yang signifikan terhadap selera pilihan dalam tontonan, salah satunya adalah film yang bersifat heroic. Tak sedikit peminatnya karena... more
Film menjadi tontonan yang sangat diigemari oleh masyarakat, sajian film yang
berfariatif memberi dampak yang signifikan terhadap selera pilihan dalam tontonan,
salah satunya adalah film yang bersifat heroic. Tak sedikit peminatnya karena
dinggap seagai refleksi atas jasa-jasa yang pernah ditorehkan oleh tokoh yang
dianggat dalam dunia film tersebut. Sepertihalnya Khadaratus Syeh KH Hasyim
Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan tokoh pergerakan muslim yang mendasari organisasi
terbesar di Indonesia, serta jalan perjuangan dimasa penjajahan adalah salah satu alur
yang sangat menarik untuk ditelisik. Disamping ketokohannya sebagai pahlawan
bangsa, dua tokoh sekaligus panutan dari organisasi yang berbasis Nahdatul Ulama’
dan Muhammadiyah ini memiliki kharismatik tersendiri yang dalam penelitian ini
peneliti angkat sebagai tujuan untuk mengatahui bagaimana charisma dua tokoh besar
bangsa dalam film Sang Pencerah dan Sang Kiai. Adapun metode analisis deskriptif
dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kharisme dua tokoh dalam film
tersebut, sebagai analisis yang penting juga dalam penelitian ini menggunakan analisis
adegan, guna melihat bentuk-bentuk charisma dalam film. Daprat disimpulkan bahwa
kharisma yang melekat pada sosok kiai sangatlah besar pengaruhnya dalam mempengaruhi
masyarakat lebih lebih kalangan santri, hal ini terjadi dalam dua film yang berbeda, Sang
Pencerah dan Sang Kiai. Semua tidak luput sekali lagi dengan berdirinya organisasi besar
yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiah dan Nahdatul Ulama (NU), jadi tidak heran
representasi yang ada di dalam film ini adalah kharisma dari sosok kiai pendiri organisasi
Islam yang ada di Indonesia.
berfariatif memberi dampak yang signifikan terhadap selera pilihan dalam tontonan,
salah satunya adalah film yang bersifat heroic. Tak sedikit peminatnya karena
dinggap seagai refleksi atas jasa-jasa yang pernah ditorehkan oleh tokoh yang
dianggat dalam dunia film tersebut. Sepertihalnya Khadaratus Syeh KH Hasyim
Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan tokoh pergerakan muslim yang mendasari organisasi
terbesar di Indonesia, serta jalan perjuangan dimasa penjajahan adalah salah satu alur
yang sangat menarik untuk ditelisik. Disamping ketokohannya sebagai pahlawan
bangsa, dua tokoh sekaligus panutan dari organisasi yang berbasis Nahdatul Ulama’
dan Muhammadiyah ini memiliki kharismatik tersendiri yang dalam penelitian ini
peneliti angkat sebagai tujuan untuk mengatahui bagaimana charisma dua tokoh besar
bangsa dalam film Sang Pencerah dan Sang Kiai. Adapun metode analisis deskriptif
dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kharisme dua tokoh dalam film
tersebut, sebagai analisis yang penting juga dalam penelitian ini menggunakan analisis
adegan, guna melihat bentuk-bentuk charisma dalam film. Daprat disimpulkan bahwa
kharisma yang melekat pada sosok kiai sangatlah besar pengaruhnya dalam mempengaruhi
masyarakat lebih lebih kalangan santri, hal ini terjadi dalam dua film yang berbeda, Sang
Pencerah dan Sang Kiai. Semua tidak luput sekali lagi dengan berdirinya organisasi besar
yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiah dan Nahdatul Ulama (NU), jadi tidak heran
representasi yang ada di dalam film ini adalah kharisma dari sosok kiai pendiri organisasi
Islam yang ada di Indonesia.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dakwah digital Nahdlatul Ulama dalam memahami nilai-nilai Aswaja An-Nahdlliyyah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dakwah digital Nahdlatul Ulama mampu memberikan pemahaman kepada... more
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dakwah digital Nahdlatul Ulama
dalam memahami nilai-nilai Aswaja An-Nahdlliyyah. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui dakwah digital Nahdlatul Ulama mampu memberikan
pemahaman kepada khalayak tentang ahlussunah wal jama’ah an-nahdliyah
dengan postingan konten melalui banyak akun media sosial Nahdlatul Ulama.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, dengan
menggunakan teori komunikasi massa. Data dalam penelitian ini didapat dari
akun-akun official Nahdlatul Ulama dan mencari data literatur yang sesuai
dengan konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dakwah digital
Nahdlatul Ulama dimulai dengan pembentukan tim cyber NU. Implementasi dari
program kerja Tim cyber NU yakni mengelola akun-akun media sosial
Nahdlatul Ulama berlandaskan Khittoh Nahdlatul Ulama. Maka penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa dakwah digital Nahdlatul Ulama memang digunakan
untuk memberikan pemahaman kepada khalayak untuk bersikap sesuai nilainilai yang terkandung di dalam Aswaja
dalam memahami nilai-nilai Aswaja An-Nahdlliyyah. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui dakwah digital Nahdlatul Ulama mampu memberikan
pemahaman kepada khalayak tentang ahlussunah wal jama’ah an-nahdliyah
dengan postingan konten melalui banyak akun media sosial Nahdlatul Ulama.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, dengan
menggunakan teori komunikasi massa. Data dalam penelitian ini didapat dari
akun-akun official Nahdlatul Ulama dan mencari data literatur yang sesuai
dengan konteks penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dakwah digital
Nahdlatul Ulama dimulai dengan pembentukan tim cyber NU. Implementasi dari
program kerja Tim cyber NU yakni mengelola akun-akun media sosial
Nahdlatul Ulama berlandaskan Khittoh Nahdlatul Ulama. Maka penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa dakwah digital Nahdlatul Ulama memang digunakan
untuk memberikan pemahaman kepada khalayak untuk bersikap sesuai nilainilai yang terkandung di dalam Aswaja
Research Interests:
Desa Margoyoso Jepara memiliki tantangan dakwah yang luas dan beragam seiring dengan dinamika globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang efek negatifnya menyebabkan terjadinya berbagai macam problematika sosial keagamaan.... more
Desa Margoyoso Jepara memiliki tantangan dakwah yang luas dan beragam
seiring dengan dinamika globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang efek
negatifnya menyebabkan terjadinya berbagai macam problematika sosial keagamaan.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Desa melakukan komunikasi dakwah dalam rangka
mengatasi problematika tersebut dan membangun desa yang religius.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
penelitian lapangan sekaligus penelitian kebijakan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik
analisis datanya menggunakan bentuk induktif dan deskriptif naratif.
Hasil penelitian ini adalah bahwa komunikasi dakwah yang dilakukan oleh
Pemerintah Desa Margoyoso dilakukan melalui beberapa tahapan seperti formulasi
masalah, perumusan kebijakan, legitimasi, komunikasi dan sosialisasi. Latar belakang
lahirnya kebijakan tersebut dikarenakan adanya problematika sosial keagamaan dan
agenda politik Pemerintah Desa. Pesan dakwah dalam penelitian ini terdiri dari shalat subuh berjamaah, mematikan
televisi setelah maghrib, ayo mengaji, dan wajib madrasah diniyah yang dirumuskan
berdasarkan hasil musyawarah bersama Pemerintah Desa, tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan organisasi sosial keagaman. Proses Komunikasi dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu pendekatan kultural dan structural.
seiring dengan dinamika globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang efek
negatifnya menyebabkan terjadinya berbagai macam problematika sosial keagamaan.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Desa melakukan komunikasi dakwah dalam rangka
mengatasi problematika tersebut dan membangun desa yang religius.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
penelitian lapangan sekaligus penelitian kebijakan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik
analisis datanya menggunakan bentuk induktif dan deskriptif naratif.
Hasil penelitian ini adalah bahwa komunikasi dakwah yang dilakukan oleh
Pemerintah Desa Margoyoso dilakukan melalui beberapa tahapan seperti formulasi
masalah, perumusan kebijakan, legitimasi, komunikasi dan sosialisasi. Latar belakang
lahirnya kebijakan tersebut dikarenakan adanya problematika sosial keagamaan dan
agenda politik Pemerintah Desa. Pesan dakwah dalam penelitian ini terdiri dari shalat subuh berjamaah, mematikan
televisi setelah maghrib, ayo mengaji, dan wajib madrasah diniyah yang dirumuskan
berdasarkan hasil musyawarah bersama Pemerintah Desa, tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan organisasi sosial keagaman. Proses Komunikasi dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu pendekatan kultural dan structural.
Research Interests: Dakwah and Komunikasi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebab-sebab menurunnya resiliensi anak jalanan dan mendeskripsikan pula faktor-faktor yang membuat anak tergolong memiliki resilensi atau tidak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebab-sebab menurunnya resiliensi anak
jalanan dan mendeskripsikan pula faktor-faktor yang membuat anak tergolong memiliki resilensi atau
tidak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan
studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak jalanan yang bersekolah di Rumah Singgah
Diponegoro Surabaya.
Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil
penelitian yang dilakukan didapatkan kemampuan resiliensi subjek penelitian keempat Subjek
memiliki kemampuan dari tujuh aspek resiliensi dengan kekuatan yang berbeda-beda. Kondisi
ekonomi dan kasih sayang orangtua menjadi beberapa sebab anak turun ke jalan. Diusia mereka yang
seharusnya digunakan menuntut ilmu di sekolah masih menjadi tugas besar para pendidik. Tidak
semua anak jalanan yang bersekolah memiliki kemampuan resiliensi yang baik, sebagaiamana hasil
dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum anak jalan di Rumah Singgah
Diponegoro memiliki kemampuan yang baik dan terdapat satu Subjek yang tidak resilien. Adanya
perbedaan pada kekuatan tersebut disebabkan oleh latar belakang keluarga, asal mula anak turun ke
jalan yang berbeda serta pergaulan di sekolah.
jalanan dan mendeskripsikan pula faktor-faktor yang membuat anak tergolong memiliki resilensi atau
tidak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan
studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak jalanan yang bersekolah di Rumah Singgah
Diponegoro Surabaya.
Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil
penelitian yang dilakukan didapatkan kemampuan resiliensi subjek penelitian keempat Subjek
memiliki kemampuan dari tujuh aspek resiliensi dengan kekuatan yang berbeda-beda. Kondisi
ekonomi dan kasih sayang orangtua menjadi beberapa sebab anak turun ke jalan. Diusia mereka yang
seharusnya digunakan menuntut ilmu di sekolah masih menjadi tugas besar para pendidik. Tidak
semua anak jalanan yang bersekolah memiliki kemampuan resiliensi yang baik, sebagaiamana hasil
dari penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum anak jalan di Rumah Singgah
Diponegoro memiliki kemampuan yang baik dan terdapat satu Subjek yang tidak resilien. Adanya
perbedaan pada kekuatan tersebut disebabkan oleh latar belakang keluarga, asal mula anak turun ke
jalan yang berbeda serta pergaulan di sekolah.
Research Interests:
Salah satu kebutuhan pokok manusia yang menjadi jaminan yang diberikan oleh pemerintahan suatu negara adalah jaminan kesehatan. Di Indonesia badan usaha negara yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat... more
Salah satu kebutuhan pokok manusia yang menjadi jaminan yang diberikan oleh
pemerintahan suatu negara adalah jaminan kesehatan. Di Indonesia badan usaha negara
yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang telah tersebar di seluruh
daerah. Dalam memberikan pelayanan kepada pesertanya, dibutuhkan strategi komunikasi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Penelitian ini akan memberikan deskripsi mengenai
strategi komunikasi yang digunakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Padang dalam
memberikan pelayanan publik kepada peserta JKN-KIS. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan perolehan data dengan metode wawancara dan sumber
dokumentasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pelayanan yang diberikan
disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang
kemudian dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada petugas
layanan (frontliner) yang langsung berhadapan dengan peserta JKN-KIS sehingga layanan
yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan peserta. Pelayanan publik yang diberikan
juga ditunjang oleh sarana dan prasarana yang sesuai, baik sarana komunikasi secara verbal
maupun secara non-verbal.
pemerintahan suatu negara adalah jaminan kesehatan. Di Indonesia badan usaha negara
yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang telah tersebar di seluruh
daerah. Dalam memberikan pelayanan kepada pesertanya, dibutuhkan strategi komunikasi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Penelitian ini akan memberikan deskripsi mengenai
strategi komunikasi yang digunakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Padang dalam
memberikan pelayanan publik kepada peserta JKN-KIS. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan perolehan data dengan metode wawancara dan sumber
dokumentasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pelayanan yang diberikan
disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang
kemudian dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada petugas
layanan (frontliner) yang langsung berhadapan dengan peserta JKN-KIS sehingga layanan
yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan peserta. Pelayanan publik yang diberikan
juga ditunjang oleh sarana dan prasarana yang sesuai, baik sarana komunikasi secara verbal
maupun secara non-verbal.
Research Interests:
Media berperan sebagai pusat informasi bagi masyarakat Indonesia. Beberapa pemberitaan menjadi konsumsi publik termasuk terkait isu virus corona. Informasi yang disajikan mengharuskan perlu adanya analisis mendalam terkait seberapa besar... more
Media berperan sebagai pusat informasi bagi masyarakat Indonesia. Beberapa
pemberitaan menjadi konsumsi publik termasuk terkait isu virus corona. Informasi yang
disajikan mengharuskan perlu adanya analisis mendalam terkait seberapa besar peran
media bagi masyarakat terhadap isu pandemic virus corona di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) dengan melakukan
penyebaran kuesioner (google form) dan wawancara melalui telepon kepada masyarakat
yang tinggal di 6 Provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah sebanyak 50 kasus yang
terpapar virus corona, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa barat,
Banten dan Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memiliki
pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama media internet yang
merupakan media yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mencari informasi
mengenai virus corona, yang juga mengajarkan masyarakat mengenai physical
distancing dan memberikan solusi upaya pencegahan virus corona. Baik partisipan
perempuan maupun laki-laki yang tersebar di 6 provinsi tersebut memiliki pendapat
yang sama mengenai pentingnya peran media dalam mengampanyekan physical
distancing sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.
pemberitaan menjadi konsumsi publik termasuk terkait isu virus corona. Informasi yang
disajikan mengharuskan perlu adanya analisis mendalam terkait seberapa besar peran
media bagi masyarakat terhadap isu pandemic virus corona di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian campuran (mixed method) dengan melakukan
penyebaran kuesioner (google form) dan wawancara melalui telepon kepada masyarakat
yang tinggal di 6 Provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah sebanyak 50 kasus yang
terpapar virus corona, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa barat,
Banten dan Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memiliki
pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama media internet yang
merupakan media yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mencari informasi
mengenai virus corona, yang juga mengajarkan masyarakat mengenai physical
distancing dan memberikan solusi upaya pencegahan virus corona. Baik partisipan
perempuan maupun laki-laki yang tersebar di 6 provinsi tersebut memiliki pendapat
yang sama mengenai pentingnya peran media dalam mengampanyekan physical
distancing sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.
Research Interests:
Pemanfaatan teknologi komunikasi saat digunakan sebagai pelengkap pembelajaran tatap muka langsung sangat berdampak positif, memudahkan siswa, dan pengajar dalam memaksimalkan proses pembelajaran. Tapi pada masa Pandemi Covid-19... more
Pemanfaatan teknologi komunikasi saat digunakan sebagai pelengkap
pembelajaran tatap muka langsung sangat berdampak positif, memudahkan
siswa, dan pengajar dalam memaksimalkan proses pembelajaran. Tapi pada
masa Pandemi Covid-19 pemanfaatan teknologi komunikasi dalam keseluruhan
proses pembelajaran menyebabkan berbagai permasalahan dan kendala. Perlu
adanya penelitian mengenai seberapa besar pengaruh kemampuan mahasiswa
mengoperasikan teknologi komunikasi, bagaimana sosialisasi pembelajaran
melalui teknologi komunikasi pada saat pendemi Covid-19 dan dukungan
keluarga serta pengajar terhadap keaktifan dalam belajar dalam masa pendemi
Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif yang
dianalisis menggunakan teori Difusi Inovasi Rogers. Analisis data menggunakan
Uji Regresi Linier. Hasil peneitian menunjukan adanya pegaruh yang cukup
signifikan dari ketiga variabel bebas yaitu kemampuan menggunakan teknologi
komunikasi (X1), Sosialisasi media pembelajaran online (X2) dan dukungan
Keluarga dan Pengajar (X3) secara bersama-sama terhadap keaktifan mahasiswa
(Y). Adapun besarnya pengaruh yang ditimbulkan adalah 54,8% dan bersifat
positif. Artinya semakin meningkat nilai dari ketiga variabel bebas maka
semakin baik pula keaktifan mahasiswa dalam belajar. Dalam penelitian ini juga
masih ada 45,2% pengaruh dari variabel lain terhadap keaktifan mahasiswa saat
Pandemi Covid-19.
pembelajaran tatap muka langsung sangat berdampak positif, memudahkan
siswa, dan pengajar dalam memaksimalkan proses pembelajaran. Tapi pada
masa Pandemi Covid-19 pemanfaatan teknologi komunikasi dalam keseluruhan
proses pembelajaran menyebabkan berbagai permasalahan dan kendala. Perlu
adanya penelitian mengenai seberapa besar pengaruh kemampuan mahasiswa
mengoperasikan teknologi komunikasi, bagaimana sosialisasi pembelajaran
melalui teknologi komunikasi pada saat pendemi Covid-19 dan dukungan
keluarga serta pengajar terhadap keaktifan dalam belajar dalam masa pendemi
Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif yang
dianalisis menggunakan teori Difusi Inovasi Rogers. Analisis data menggunakan
Uji Regresi Linier. Hasil peneitian menunjukan adanya pegaruh yang cukup
signifikan dari ketiga variabel bebas yaitu kemampuan menggunakan teknologi
komunikasi (X1), Sosialisasi media pembelajaran online (X2) dan dukungan
Keluarga dan Pengajar (X3) secara bersama-sama terhadap keaktifan mahasiswa
(Y). Adapun besarnya pengaruh yang ditimbulkan adalah 54,8% dan bersifat
positif. Artinya semakin meningkat nilai dari ketiga variabel bebas maka
semakin baik pula keaktifan mahasiswa dalam belajar. Dalam penelitian ini juga
masih ada 45,2% pengaruh dari variabel lain terhadap keaktifan mahasiswa saat
Pandemi Covid-19.
Research Interests:
Mudahnya mengakses media social memberikan beberapa dampak yang dapat merugikan orang lain. Kebebasan untuk berpendapat kini disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, contohnya yaitu penyebaran berita bohong atau... more
Mudahnya mengakses media social memberikan beberapa dampak yang dapat merugikan
orang lain. Kebebasan untuk berpendapat kini disalah gunakan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab, contohnya yaitu penyebaran berita bohong atau hoax. Meskipun
pemerintah telah membuat peraturan serta ancaman namun tidak memberikan efek jera
bagi para pelaku. Berita hoax ini sengaja dibuat untuk mempengaruhi atau merubah
persepsi para pembaca. Surabaya adalah salah satu kota yang mayoritas pendudukan
dapat mengakses media social, terutama bagi anak muda jaman sekarang. Penelitian ini
memfokuskan pada bagaimana pengaruh berita hoax di media sosial terhadap pola pikir
remaja di Surabaya serta bagaimana cara remaja menanggapi berita hoax di media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori ruang publik dari
Habermas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya berita hoax dapat memberikan pengaruuh terhadap pandangan pada remaja Surabaya mengenai objek yang
diberitakan, kemudian pada saat menyebarkan berita bohong atau hoax, mereka tidak
melakukan editing terlebih dahulu, serta ada beberapa factor yang mempengaruhi para
remaja untuk menyebarkan berita bohong yaitu, karena iseng, berbagi informasi dan
menganggap bahwa berita yang didapat adalah berita yang penting bagi pembaca lainnya.
orang lain. Kebebasan untuk berpendapat kini disalah gunakan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab, contohnya yaitu penyebaran berita bohong atau hoax. Meskipun
pemerintah telah membuat peraturan serta ancaman namun tidak memberikan efek jera
bagi para pelaku. Berita hoax ini sengaja dibuat untuk mempengaruhi atau merubah
persepsi para pembaca. Surabaya adalah salah satu kota yang mayoritas pendudukan
dapat mengakses media social, terutama bagi anak muda jaman sekarang. Penelitian ini
memfokuskan pada bagaimana pengaruh berita hoax di media sosial terhadap pola pikir
remaja di Surabaya serta bagaimana cara remaja menanggapi berita hoax di media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori ruang publik dari
Habermas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya berita hoax dapat memberikan pengaruuh terhadap pandangan pada remaja Surabaya mengenai objek yang
diberitakan, kemudian pada saat menyebarkan berita bohong atau hoax, mereka tidak
melakukan editing terlebih dahulu, serta ada beberapa factor yang mempengaruhi para
remaja untuk menyebarkan berita bohong yaitu, karena iseng, berbagi informasi dan
menganggap bahwa berita yang didapat adalah berita yang penting bagi pembaca lainnya.
Research Interests:
Penelitian ini berisi mengenai analisis dibalik jengkelnya Jokowi dalam program Mata Najwa di Trans7. Melalui program televisi Mata Najwa inilah diungkapkan berbagai makna Najwa Shihab sebagai tuan rumah pada talkshow Mata Najwa tersebut... more
Penelitian ini berisi mengenai analisis dibalik jengkelnya Jokowi dalam program Mata Najwa
di Trans7. Melalui program televisi Mata Najwa inilah diungkapkan berbagai makna Najwa
Shihab sebagai tuan rumah pada talkshow Mata Najwa tersebut mendatangkan beberapa tamu
undangan untuk mengupas maksud terkait marahnya Presiden. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini yakni teori interaksi simbolik terkait dengan makna simbolik dalam proses
interaksi antara satu individu dengan yang lainnya. Kemudian analisis semiotika Roland
Barthes digunakan untuk mengungkapkan makna denotasi, konotasi dan mitos di dalam
tayangan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presiden didalam pidatonya banyak
menggunakan pilihan-pilihan diksi yang menadakan adanya sebuah teguran untuk para
menterinya.
di Trans7. Melalui program televisi Mata Najwa inilah diungkapkan berbagai makna Najwa
Shihab sebagai tuan rumah pada talkshow Mata Najwa tersebut mendatangkan beberapa tamu
undangan untuk mengupas maksud terkait marahnya Presiden. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini yakni teori interaksi simbolik terkait dengan makna simbolik dalam proses
interaksi antara satu individu dengan yang lainnya. Kemudian analisis semiotika Roland
Barthes digunakan untuk mengungkapkan makna denotasi, konotasi dan mitos di dalam
tayangan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presiden didalam pidatonya banyak
menggunakan pilihan-pilihan diksi yang menadakan adanya sebuah teguran untuk para
menterinya.
Research Interests:
Proses komunikasi massa merupakan suatu realitas yang dialami masyarakat sehingga ia akan mengikuti ideologi dan sistem politik yang dianut di negara di mana ia hidup. Setiap negara memiliki ideologi yang dianut sebagai nilai-nilai dan... more
Proses komunikasi massa merupakan suatu realitas yang dialami masyarakat sehingga ia akan
mengikuti ideologi dan sistem politik yang dianut di negara di mana ia hidup. Setiap negara
memiliki ideologi yang dianut sebagai nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman
dalam mencapai cita-cita nasional. Ideologi suatu negara pada akhirnya menentukan sistem
politik yang dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat yang hidup
di suatu negara harus berpedoman pada ideologi yang ditetapkan. Ideologi negara menjadi
nilai-nilai yang dipraktikkan dan dihayati bersama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam proses komunikasi massa. Dalam arus sistem politik komunikasi massa seharusnya
memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ke empat dan pilar demokrasi dalam sistem politik
suatu negara. Yakni media massa yang memainkan peran pentingnya sebagai the fourth
estate. Proses komunikasi massa berlangsung dalam arus sistem politik negara, dilihat dari
perspektif Four Theories of the Pres dan Three Models of Media and Politics, demokrasi
dapat berkembang menurut teori libertarian theory dan social responsibility dalam four
theories of the press, serta liberal dan korporat demokratis dalam three models of media and
politics. Yang mana peran penting media massa sebagai the fourth estate dapat diwujudkan. Sedangkan pada negara yang menganut sistem media dan politik menurut authoritarian
theory, the soviet communist theory dan model pluralis yang terpolariasi tidak
memungkinkan terwujud. Meski proses komunikasi massa yang dapat memainkan
peranannya sebagai the fourth estate di alam demokrasi, namun ada tantangan berat yang
harus dihadapi yakni konglomerasi media.
mengikuti ideologi dan sistem politik yang dianut di negara di mana ia hidup. Setiap negara
memiliki ideologi yang dianut sebagai nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman
dalam mencapai cita-cita nasional. Ideologi suatu negara pada akhirnya menentukan sistem
politik yang dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat yang hidup
di suatu negara harus berpedoman pada ideologi yang ditetapkan. Ideologi negara menjadi
nilai-nilai yang dipraktikkan dan dihayati bersama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam proses komunikasi massa. Dalam arus sistem politik komunikasi massa seharusnya
memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ke empat dan pilar demokrasi dalam sistem politik
suatu negara. Yakni media massa yang memainkan peran pentingnya sebagai the fourth
estate. Proses komunikasi massa berlangsung dalam arus sistem politik negara, dilihat dari
perspektif Four Theories of the Pres dan Three Models of Media and Politics, demokrasi
dapat berkembang menurut teori libertarian theory dan social responsibility dalam four
theories of the press, serta liberal dan korporat demokratis dalam three models of media and
politics. Yang mana peran penting media massa sebagai the fourth estate dapat diwujudkan. Sedangkan pada negara yang menganut sistem media dan politik menurut authoritarian
theory, the soviet communist theory dan model pluralis yang terpolariasi tidak
memungkinkan terwujud. Meski proses komunikasi massa yang dapat memainkan
peranannya sebagai the fourth estate di alam demokrasi, namun ada tantangan berat yang
harus dihadapi yakni konglomerasi media.
Research Interests:
Covid19 telah ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO (World Healthy Organization) penyebarannya yang sangat cepat membuat pemerintah memberikan perintah untuk Work From Home dan Study From Home. Banyaknya kegiatan yang dilakukan dirumah... more
Covid19 telah ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO (World Healthy Organization)
penyebarannya yang sangat cepat membuat pemerintah memberikan perintah untuk
Work From Home dan Study From Home. Banyaknya kegiatan yang dilakukan
dirumah membuat banyak orang menggunakan media sosial dengan durasi
meningkat. Pemberitaan covid19 banyak beredar disuguhkan dibanding berita lain.
Hal tersebut membuat user mengalami perubahan pola pikir sampai dengan tindakan
dan membuat penulis tertarik meneliti dampak pemberitaan covid19 di media sosial
terhadap perilaku masyarakat di dusun Kemuning kelurahan Lirboyo kota Kediri.
Untuk menganalisis permasalahan tersebut penulis menggunakan pendekan kualitatif
dengan analisis deskriptif dan menggunakan teori media sosial juga teori perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan dampak pemberitaan covid19 di
media sosial terhadap perilaku masyarakat di dusun Kemuning kelurahan Lirboyo
kota Kediri. Sumber data yang utama dari hasil wawancara dan juga buku-buku
beserta jurnal.
Pemberitaan berulang-ulang tentang covid19 berdampak begitu besar bagi
perubahan, mulai dari sosial hingga ekonomi dan membuat masyarakat tersadar
bahwa virus ini sangat berbahaya. Selain demikian masyarakat juga merasakan
keresahan karena banyaknya pasien yang bertambah juga faktor-faktor lain. Berita
covid19 selalu terupdate membuat perubahan perilaku ini nampak pada masyarakat
lingkungan kemuning. Dalam hal ini masyarakat memiliki pola pikir yang baik
menuruti anjuran pemerintah, mulai dari mencuci tangan setelah beraktifitas diluar
rumah, terlihat dari banyak kotak air dan sabun cuci tangan di depan rumah. Selain
hal itu masyarakat kemuning kota Kediri juga memakai masker ketika beraktifitas
diluar meskipun keluar tidak begitu jauh. Jadi, dalam pemberitaan covid19 di media
sosial memiliki dampak psikologis dan perilaku yang positif dan negatif.
penyebarannya yang sangat cepat membuat pemerintah memberikan perintah untuk
Work From Home dan Study From Home. Banyaknya kegiatan yang dilakukan
dirumah membuat banyak orang menggunakan media sosial dengan durasi
meningkat. Pemberitaan covid19 banyak beredar disuguhkan dibanding berita lain.
Hal tersebut membuat user mengalami perubahan pola pikir sampai dengan tindakan
dan membuat penulis tertarik meneliti dampak pemberitaan covid19 di media sosial
terhadap perilaku masyarakat di dusun Kemuning kelurahan Lirboyo kota Kediri.
Untuk menganalisis permasalahan tersebut penulis menggunakan pendekan kualitatif
dengan analisis deskriptif dan menggunakan teori media sosial juga teori perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk, mendeskripsikan dampak pemberitaan covid19 di
media sosial terhadap perilaku masyarakat di dusun Kemuning kelurahan Lirboyo
kota Kediri. Sumber data yang utama dari hasil wawancara dan juga buku-buku
beserta jurnal.
Pemberitaan berulang-ulang tentang covid19 berdampak begitu besar bagi
perubahan, mulai dari sosial hingga ekonomi dan membuat masyarakat tersadar
bahwa virus ini sangat berbahaya. Selain demikian masyarakat juga merasakan
keresahan karena banyaknya pasien yang bertambah juga faktor-faktor lain. Berita
covid19 selalu terupdate membuat perubahan perilaku ini nampak pada masyarakat
lingkungan kemuning. Dalam hal ini masyarakat memiliki pola pikir yang baik
menuruti anjuran pemerintah, mulai dari mencuci tangan setelah beraktifitas diluar
rumah, terlihat dari banyak kotak air dan sabun cuci tangan di depan rumah. Selain
hal itu masyarakat kemuning kota Kediri juga memakai masker ketika beraktifitas
diluar meskipun keluar tidak begitu jauh. Jadi, dalam pemberitaan covid19 di media
sosial memiliki dampak psikologis dan perilaku yang positif dan negatif.
Research Interests:
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan cerminan bangsa dimasa depan, eksistensi dirinya kurang disadari sepenuhnya. Kesadaran sebagai manusia dewasa yang mandiri, yang penuh tanggung jawab belum sepenuhnya nampak pada sosok... more
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan cerminan bangsa dimasa depan, eksistensi dirinya
kurang disadari sepenuhnya. Kesadaran sebagai manusia dewasa yang mandiri, yang penuh tanggung
jawab belum sepenuhnya nampak pada sosok mahasiswa, sehingga motivasi untuk meraih prestasipun
terkadang kurang disadarinya. Seringkali yang dapat dilihat adalah terlibat dalam kegiatan aksi unjuk
rasa, perkelahian, terlibat dalam kegiatan organisasi politik, bahkan tanpa disadari masuk dalam
organisasi keagamaan terlarang.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan ilmu Komunikasi FISIP Undip angkatan 2013 dan
2014 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, dimana
akan diambil 15 % dari jumlah mahasiswa yang ada. Perhitungan sampel dilakukan dengan rumus
Frank Lynch.1
Variabel penelitian yang digunakan adalah Kompetensi Komunikasi Dosen, Konsep Diri
Mahasiswa sebagai variabel bebas dan Prestasi Akademik sebagai variabel terikat
Berdasarkan uji statistik dengan teknik korelasi Pearson dan korelasi ganda menggunakan SPSS versi
21 diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel Atraksi Interpersonal dosen, kompetensi
komunikasi dosen, dan prestasi akademik mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi
dari kedua variabel menunjukkan angka 0,784 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Variabel konsep
diri mahasiswa juga tidak ada hubungan dengan prestasi akademik mahasiswa.Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansi dari kedua variabel yang menunjukkan angka 0,998 > 0,05. Maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dari hasil penelitian yang dilakukan Erli Zaenal tentang Faktor –faktor yang berhubungan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Semester
III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Bengkulu, diketahui bahwa pencapaian prestasi
akademik dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan,
minat dan sebagainya. Sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat,
keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya
kurang disadari sepenuhnya. Kesadaran sebagai manusia dewasa yang mandiri, yang penuh tanggung
jawab belum sepenuhnya nampak pada sosok mahasiswa, sehingga motivasi untuk meraih prestasipun
terkadang kurang disadarinya. Seringkali yang dapat dilihat adalah terlibat dalam kegiatan aksi unjuk
rasa, perkelahian, terlibat dalam kegiatan organisasi politik, bahkan tanpa disadari masuk dalam
organisasi keagamaan terlarang.
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan ilmu Komunikasi FISIP Undip angkatan 2013 dan
2014 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling, dimana
akan diambil 15 % dari jumlah mahasiswa yang ada. Perhitungan sampel dilakukan dengan rumus
Frank Lynch.1
Variabel penelitian yang digunakan adalah Kompetensi Komunikasi Dosen, Konsep Diri
Mahasiswa sebagai variabel bebas dan Prestasi Akademik sebagai variabel terikat
Berdasarkan uji statistik dengan teknik korelasi Pearson dan korelasi ganda menggunakan SPSS versi
21 diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel Atraksi Interpersonal dosen, kompetensi
komunikasi dosen, dan prestasi akademik mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi
dari kedua variabel menunjukkan angka 0,784 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Variabel konsep
diri mahasiswa juga tidak ada hubungan dengan prestasi akademik mahasiswa.Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansi dari kedua variabel yang menunjukkan angka 0,998 > 0,05. Maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dari hasil penelitian yang dilakukan Erli Zaenal tentang Faktor –faktor yang berhubungan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Semester
III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Bengkulu, diketahui bahwa pencapaian prestasi
akademik dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
intelegensi, motivasi, kebiasaan, kecemasan,
minat dan sebagainya. Sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, Lingkungan masyarakat,
keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya
Research Interests:
Penelitian ini berfokus dari keunikan dan kekhususan komunikasi kelompok tradisional dalam mengakses media online. Dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif peneliti mengungkap fenomena pola, perilaku dan praktik komunikasi Islam... more
Penelitian ini berfokus dari keunikan dan kekhususan komunikasi kelompok tradisional dalam
mengakses media online. Dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif peneliti mengungkap
fenomena pola, perilaku dan praktik komunikasi Islam di kelompok tradisional.
Kajian teoritik dilakukan dengan menggali teori tentang pola komunikasi, perilaku komunikasi dan
praktik komunikasi keislaman dari berbagai sumber. Adapun metode penelitian dilakukan dengan
menunjuk informan sesuai kriteria dan tujuan penelitian dan memilih kelompok informan dengan
cara purposive dan sistem snowball. Data primer mengalami proses reduksi dan penyajian data dengan
analisis Miles dan Huberman untuk mendapatkan kualitas data baik.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pola komunikasi 2 tahap untuk jenis komunikasi
tertentu, pola komunikasi sentralistik dan jaringan roda.terdapat hubungan patron klien yang masih
cukup kuat di kelompok ini. Hubungan tersebut mempengaruhi konten dan perilaku komunikasi
di media online. Rekomendasi ke depan untuk penelitian berikutnya adalah agar difokuskan untuk
meneliti perilaku komunikasi kelompok tradisional dalam bidang bisnis dan transaksi penjualan.
mengakses media online. Dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif peneliti mengungkap
fenomena pola, perilaku dan praktik komunikasi Islam di kelompok tradisional.
Kajian teoritik dilakukan dengan menggali teori tentang pola komunikasi, perilaku komunikasi dan
praktik komunikasi keislaman dari berbagai sumber. Adapun metode penelitian dilakukan dengan
menunjuk informan sesuai kriteria dan tujuan penelitian dan memilih kelompok informan dengan
cara purposive dan sistem snowball. Data primer mengalami proses reduksi dan penyajian data dengan
analisis Miles dan Huberman untuk mendapatkan kualitas data baik.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pola komunikasi 2 tahap untuk jenis komunikasi
tertentu, pola komunikasi sentralistik dan jaringan roda.terdapat hubungan patron klien yang masih
cukup kuat di kelompok ini. Hubungan tersebut mempengaruhi konten dan perilaku komunikasi
di media online. Rekomendasi ke depan untuk penelitian berikutnya adalah agar difokuskan untuk
meneliti perilaku komunikasi kelompok tradisional dalam bidang bisnis dan transaksi penjualan.
Research Interests:
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran arti penting keragaman informasi lokal yang dibangun oleh pesantren sebagai salah satu upaya dakwah di masyarakat melalui jurnalisme warga (citizen journalism),... more
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran arti penting keragaman
informasi lokal yang dibangun oleh pesantren sebagai salah satu upaya dakwah di masyarakat melalui
jurnalisme warga (citizen journalism), meningkatkan kapasitas santri mengembangkan komunikasi
keagamaan lokal dan meningkatkan keterampilan santri membuat produk jurnalistik dalam bentuk
berita, features, opini, dan artikel dengan menggunakan teknologi informasi berbasis media sosial.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari tiga mitra kerja dengan melibatkan kelompok ekonomi,
ilmuwan, dan sipil. Kelompok-kelompok tersebut antara lain Radar Kediri sebagai mitra kerja
profesional, STAIN Kediri sebagai fasilitator dan mediator, dan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in
Lirboyo Kediri sebagai mitra pelaksana kerja. Kegiatan yang dilakukan merupakan upaya untuk
meningkatkan kapasitas santri melalui pengembangan jurnalistik warga dalam menyajikan informasi
dalam bentuk produk jurnalistik meliputi berita, features, opini, dan artikel. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, mentoring, dan pelatihan. Melalui hal itu dihasilkan
peningkatan pengetahuan santri tentang berbagai produk jurnalistik, varian informasi, media sosial
sebagai bentuk konvergensi media, dan peningkatan kapasitas santri sebagai jurnalis warga yang kritis,
peduli, dan responsif terhadap berbagai jenis peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang merupakan hal
mendasar yang diperlukan dalam kerja jurnalistik.
informasi lokal yang dibangun oleh pesantren sebagai salah satu upaya dakwah di masyarakat melalui
jurnalisme warga (citizen journalism), meningkatkan kapasitas santri mengembangkan komunikasi
keagamaan lokal dan meningkatkan keterampilan santri membuat produk jurnalistik dalam bentuk
berita, features, opini, dan artikel dengan menggunakan teknologi informasi berbasis media sosial.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari tiga mitra kerja dengan melibatkan kelompok ekonomi,
ilmuwan, dan sipil. Kelompok-kelompok tersebut antara lain Radar Kediri sebagai mitra kerja
profesional, STAIN Kediri sebagai fasilitator dan mediator, dan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in
Lirboyo Kediri sebagai mitra pelaksana kerja. Kegiatan yang dilakukan merupakan upaya untuk
meningkatkan kapasitas santri melalui pengembangan jurnalistik warga dalam menyajikan informasi
dalam bentuk produk jurnalistik meliputi berita, features, opini, dan artikel. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, mentoring, dan pelatihan. Melalui hal itu dihasilkan
peningkatan pengetahuan santri tentang berbagai produk jurnalistik, varian informasi, media sosial
sebagai bentuk konvergensi media, dan peningkatan kapasitas santri sebagai jurnalis warga yang kritis,
peduli, dan responsif terhadap berbagai jenis peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang merupakan hal
mendasar yang diperlukan dalam kerja jurnalistik.
Research Interests:
Basuki Tjahaya Purnama merupakan salah satu calon gubernur dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Sebagai incumbent, Ahok (panggilannya) melanjutkan kerja Joko Widodo yang mengundurkan diri dari gubernur DKI Jakarta karena terpilih dalam... more
Basuki Tjahaya Purnama merupakan salah satu calon gubernur dalam pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebagai incumbent, Ahok (panggilannya) melanjutkan kerja Joko Widodo yang mengundurkan diri dari
gubernur DKI Jakarta karena terpilih dalam pemilihan presiden Indonesia. Ahok merupakan gubernur
yang mendapatkan banyak siritan dalam pemberitaan. Hal ini ini terjadi dikarenakan kesalahan yang
tidak disengaja olehnya ketika melakukan sosialisasi di Kepulauan Seribu. Ahok membuat pernyataan
tentang Al-Qur’an dan membuat sebagian umat muslim di Indonesia tersinggung dengan pernyataannya
tersebut. Salah satu konsekuensi yang diterimanya adalah hancurnya image Ahok sebagai pemimpin
yang lintas budaya, agama, ras dan status sosial.
Kode-kode televisi menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 tahap dalam melakukan analisis scene
penampilan Ahok dalam debat publik di sesi final. Tahap pertama, peneliti menemukan konstruksi
realitas dalam penampilan Ahok di debat publik. Ahok menampilkan dirinya sebagai pemimpin
populis dan diterima semua kalangan. Pada level representasi di debat publik Ahok bisa diterima oleh
kelompok-kelompok etnis dan sosial di Jakarta yang mampu menawarkan solusi nyata bagi kelas bawah
dan menengah di DKI Jakarta. Ini ditampilkan dengan simbol ‘kotak-kotak’. Analisis ideologi yang
hendak dicapai berdasarkan realitas dan representasi adalah Ahok sebagai pemimpin yang nasionalis.
Sebagai incumbent, Ahok (panggilannya) melanjutkan kerja Joko Widodo yang mengundurkan diri dari
gubernur DKI Jakarta karena terpilih dalam pemilihan presiden Indonesia. Ahok merupakan gubernur
yang mendapatkan banyak siritan dalam pemberitaan. Hal ini ini terjadi dikarenakan kesalahan yang
tidak disengaja olehnya ketika melakukan sosialisasi di Kepulauan Seribu. Ahok membuat pernyataan
tentang Al-Qur’an dan membuat sebagian umat muslim di Indonesia tersinggung dengan pernyataannya
tersebut. Salah satu konsekuensi yang diterimanya adalah hancurnya image Ahok sebagai pemimpin
yang lintas budaya, agama, ras dan status sosial.
Kode-kode televisi menjelaskan bahwa setidaknya ada 3 tahap dalam melakukan analisis scene
penampilan Ahok dalam debat publik di sesi final. Tahap pertama, peneliti menemukan konstruksi
realitas dalam penampilan Ahok di debat publik. Ahok menampilkan dirinya sebagai pemimpin
populis dan diterima semua kalangan. Pada level representasi di debat publik Ahok bisa diterima oleh
kelompok-kelompok etnis dan sosial di Jakarta yang mampu menawarkan solusi nyata bagi kelas bawah
dan menengah di DKI Jakarta. Ini ditampilkan dengan simbol ‘kotak-kotak’. Analisis ideologi yang
hendak dicapai berdasarkan realitas dan representasi adalah Ahok sebagai pemimpin yang nasionalis.
Research Interests:
Para ahli telah bersepakat mengenai urgensi komunikasi dalam pendidikan. Komunikasi diperlukan dalam dunia pendidikan sebagai upaya menjadikan ruang kelas dan pembelajaran sebagai mekanisme dialogis, bukan sekadar mekanis.... more
Para ahli telah bersepakat mengenai urgensi komunikasi dalam pendidikan. Komunikasi diperlukan
dalam dunia pendidikan sebagai upaya menjadikan ruang kelas dan pembelajaran sebagai mekanisme
dialogis, bukan sekadar mekanis. Permasalahannya, pendidik yang merupakan faktor sentral dalam
kegiatan pembelajaran tak selalu menyenangkan ketika berada di ruang kelas, mereka kerap tidak
berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang efektif yang salah satunya disebabkan faktor
komunikasi. Kemampuan pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik menjadi sangat urgen.
Persoalan komunikasi dalam dunia pendidikan bukan lagi sekadar penting atau tidak, tetapi lebih
pada bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif. Hal ini dikarenakan komunikasi pembelajaran
efektif dalam dunia pendidikan tidaklah searah, maka kemampuan berkomunikasi yang baik tidak
hanya perlu dimiliki oleh pendidik, tapi juga peserta didik. Artikel ini akan memberikan ulasan yang
mendalam mengenai komunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam perspektif Islam.
dalam dunia pendidikan sebagai upaya menjadikan ruang kelas dan pembelajaran sebagai mekanisme
dialogis, bukan sekadar mekanis. Permasalahannya, pendidik yang merupakan faktor sentral dalam
kegiatan pembelajaran tak selalu menyenangkan ketika berada di ruang kelas, mereka kerap tidak
berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang efektif yang salah satunya disebabkan faktor
komunikasi. Kemampuan pendidik dalam berkomunikasi dengan peserta didik menjadi sangat urgen.
Persoalan komunikasi dalam dunia pendidikan bukan lagi sekadar penting atau tidak, tetapi lebih
pada bagaimana menciptakan komunikasi yang efektif. Hal ini dikarenakan komunikasi pembelajaran
efektif dalam dunia pendidikan tidaklah searah, maka kemampuan berkomunikasi yang baik tidak
hanya perlu dimiliki oleh pendidik, tapi juga peserta didik. Artikel ini akan memberikan ulasan yang
mendalam mengenai komunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam perspektif Islam.
Research Interests:
Dakwah dalam ajaran Islam merupakan tugas ilahiyah yang diemban oleh setiap individu maupun secara kolektif bagi pemeluknya. Dakwah memiliki tujuan untuk mengajak manusia kepada jalan kebaikan dan petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan... more
Dakwah dalam ajaran Islam merupakan tugas ilahiyah yang diemban oleh setiap individu maupun
secara kolektif bagi pemeluknya. Dakwah memiliki tujuan untuk mengajak manusia kepada jalan
kebaikan dan petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Praktik dakwah yang
disertai usaha dominasi dan imperialisme kultural seperti yang dilakukan kelompok puritan hanya
akan membawa pada proses interaksi antarbudaya yang disosiatif, yang mengarah pada perbenturan
budaya, konflik dan pertentangan. Hal ini tentu jauh dari tujuan ideal dakwah. Maka, aspek sosiologis
dalam pelaksanaan dakwah juga perlu diperhatikan, yakni tidak hanya menjadikan masyarakat
sebagai objek, tetapi juga harus memperhatikan masyarakat sebagai subjek dakwah. Sisi subjektifitas
masyarakat di sini adalah identitas budaya. Pelaksanaan dakwah harus disertai pemahaman terhadap
perbedaan budaya yang dipraktikkan oleh masyarakat dengan menemukan ruang ketiga yang bersifat
dialogis dalam dakwah antarbudaya.
secara kolektif bagi pemeluknya. Dakwah memiliki tujuan untuk mengajak manusia kepada jalan
kebaikan dan petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Praktik dakwah yang
disertai usaha dominasi dan imperialisme kultural seperti yang dilakukan kelompok puritan hanya
akan membawa pada proses interaksi antarbudaya yang disosiatif, yang mengarah pada perbenturan
budaya, konflik dan pertentangan. Hal ini tentu jauh dari tujuan ideal dakwah. Maka, aspek sosiologis
dalam pelaksanaan dakwah juga perlu diperhatikan, yakni tidak hanya menjadikan masyarakat
sebagai objek, tetapi juga harus memperhatikan masyarakat sebagai subjek dakwah. Sisi subjektifitas
masyarakat di sini adalah identitas budaya. Pelaksanaan dakwah harus disertai pemahaman terhadap
perbedaan budaya yang dipraktikkan oleh masyarakat dengan menemukan ruang ketiga yang bersifat
dialogis dalam dakwah antarbudaya.
Research Interests:
Mendongeng adalah seni tertua warisan leluhur yang saat ini sudah mulai dilupakan oleh sebagian besar masyarakat padahal kegiatan mendongeng sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah satu sarana positif guna mendukung... more
Mendongeng adalah seni tertua warisan leluhur yang saat ini sudah mulai dilupakan oleh sebagian besar
masyarakat padahal kegiatan mendongeng sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah
satu sarana positif guna mendukung berbagai kepentingan sosial secara luas. Mendongeng merupakan
kegiatan mengasyikan namun langka dilakukan dewasa ini. Perkembangan maupun perubahan sosial
masyarakat yang sangat pesat agaknya berpengaruh terhadap minimnya aktifitas mendongeng, baik di
rumah, sekolah, tempat ibadah, taman bermain, bahkan perpustakaan sekalipun.
masyarakat padahal kegiatan mendongeng sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai salah
satu sarana positif guna mendukung berbagai kepentingan sosial secara luas. Mendongeng merupakan
kegiatan mengasyikan namun langka dilakukan dewasa ini. Perkembangan maupun perubahan sosial
masyarakat yang sangat pesat agaknya berpengaruh terhadap minimnya aktifitas mendongeng, baik di
rumah, sekolah, tempat ibadah, taman bermain, bahkan perpustakaan sekalipun.
Research Interests:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motif (Gratification Sought) dan kepuasan (Gratification Obtained) dalam menggunakan aplikasi Blackberry messenger (BBM) di kalangan santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul... more
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motif (Gratification Sought) dan kepuasan
(Gratification Obtained) dalam menggunakan aplikasi Blackberry messenger (BBM) di kalangan santri
Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul Mojoroto Kota Kediri.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survei dan dengan alat
bantu kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul
Mojoroto Kota Kediri yang menggunakan Blackberry messenger (BBM) dengan jumlah sampel 75 dari
174 populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik sampling purposive. Data dari hasil
kuesioner kemudian dimasukkan ke dalam coding sheet secara manual dan diinterpretasikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motif (GS) santri Pondok Pesantren Al-Ishlah
Kota Kediri dalam menggunakan Blackberry Messenger (BBM) memiliki tingkatan motif informasi sebesar
50,7% termasuk dalam kategori tinggi, motif identitas pribadi 37,3% kategori sedang, motif integrasi dan
interaksi sosial 6,7% kategori sangat tinggi, motif hiburan 2,7% kategori rendah dan 2,7% kategori sangat
rendah pada setiap indikator. Sedangkan kepuasan yang diperoleh (GO) santri Pondok Pesantren AlIshlah Kota Kediri dalam penggunaan aplikasi ini juga memiliki tingkat kepuasan 57,3% dalam kategori
tinggi pada indikator kepuasan informasi, 32% kategori sedang pada indikator kepuasan identitas pribadi,
5,3% kategori rendah pada indikator kepuasan integrasi dan interaksi sosial, 2,7% kategori sangat tinggi
pada indikator kepuasan hiburan dan 2,7% kategori sangat rendah pada setiap masing-masing indikator.
Kata kunci: Analisis Kepuasan, Blackberry Messenger (BBM)
(Gratification Obtained) dalam menggunakan aplikasi Blackberry messenger (BBM) di kalangan santri
Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul Mojoroto Kota Kediri.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survei dan dengan alat
bantu kuesioner. Responden dari penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul
Mojoroto Kota Kediri yang menggunakan Blackberry messenger (BBM) dengan jumlah sampel 75 dari
174 populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik sampling purposive. Data dari hasil
kuesioner kemudian dimasukkan ke dalam coding sheet secara manual dan diinterpretasikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motif (GS) santri Pondok Pesantren Al-Ishlah
Kota Kediri dalam menggunakan Blackberry Messenger (BBM) memiliki tingkatan motif informasi sebesar
50,7% termasuk dalam kategori tinggi, motif identitas pribadi 37,3% kategori sedang, motif integrasi dan
interaksi sosial 6,7% kategori sangat tinggi, motif hiburan 2,7% kategori rendah dan 2,7% kategori sangat
rendah pada setiap indikator. Sedangkan kepuasan yang diperoleh (GO) santri Pondok Pesantren AlIshlah Kota Kediri dalam penggunaan aplikasi ini juga memiliki tingkat kepuasan 57,3% dalam kategori
tinggi pada indikator kepuasan informasi, 32% kategori sedang pada indikator kepuasan identitas pribadi,
5,3% kategori rendah pada indikator kepuasan integrasi dan interaksi sosial, 2,7% kategori sangat tinggi
pada indikator kepuasan hiburan dan 2,7% kategori sangat rendah pada setiap masing-masing indikator.
Kata kunci: Analisis Kepuasan, Blackberry Messenger (BBM)
Research Interests:
Praktik jurnalistik masa kini telah memanfaatkan media online atau internet sebagai sarana penyebarluasan informasi. Di penghujung tahun 2016, masyarakat dihebohkan dengan banyaknya pemberitaan media online yang menyoroti isu-isu agama.... more
Praktik jurnalistik masa kini telah memanfaatkan media online atau internet sebagai sarana
penyebarluasan informasi. Di penghujung tahun 2016, masyarakat dihebohkan dengan banyaknya
pemberitaan media online yang menyoroti isu-isu agama. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
bagaimana framing yang dilakukan media online Detik.com dan Republika.co.id yang memberitakan
soal “Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 56 tahun 2016 tentang hukum memakai atribut nonMuslim”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis framing dilakukan dengan menggunakan
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang
dilakukan Detik.com dan Republika.co.id terhadap fatwa MUI nomor 56 tahun 2016 sangat dipengaruhi
oleh ideologi dan nilai-nilai yang hendak diperjuangkan media. Detik.com masih menunjukkan usaha
untuk objektif dalam melakukan pemberitaan, sementara Republika.co.id yang merupakan media yang
berideologi Islam tampak sangat mendukung fatwa MUI di setiap berita yang disajikannya.
Kata kunci: Analisis Framing, Media online, Pemberitaan Fatwa Mui, Atribut non-Muslim
penyebarluasan informasi. Di penghujung tahun 2016, masyarakat dihebohkan dengan banyaknya
pemberitaan media online yang menyoroti isu-isu agama. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui
bagaimana framing yang dilakukan media online Detik.com dan Republika.co.id yang memberitakan
soal “Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 56 tahun 2016 tentang hukum memakai atribut nonMuslim”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis framing dilakukan dengan menggunakan
model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang
dilakukan Detik.com dan Republika.co.id terhadap fatwa MUI nomor 56 tahun 2016 sangat dipengaruhi
oleh ideologi dan nilai-nilai yang hendak diperjuangkan media. Detik.com masih menunjukkan usaha
untuk objektif dalam melakukan pemberitaan, sementara Republika.co.id yang merupakan media yang
berideologi Islam tampak sangat mendukung fatwa MUI di setiap berita yang disajikannya.
Kata kunci: Analisis Framing, Media online, Pemberitaan Fatwa Mui, Atribut non-Muslim
Research Interests:
Fotografi menjadi sebuah ladang bisnis baik bagi fotografer pemula maupun fotografer profesional. Sekarang ini foto prewedding sudah menjadi budaya baru di tengah-tengah masyarakat modern, yakni foto yang dilakukan sebelum pernikahan.... more
Fotografi menjadi sebuah ladang bisnis baik bagi fotografer pemula maupun fotografer profesional. Sekarang ini foto prewedding sudah menjadi budaya baru di tengah-tengah masyarakat modern, yakni foto yang dilakukan sebelum pernikahan. Tidak terkecuali umat muslim juga melaksanakan foto prewedding yang mana hukum dari foto prewedding tersebut adalah haram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Mojoroto Kota Kediri terkait tentang foto prewedding tersebut. Mulai dari tahap eksternalisasi di mana santri beradaptasi dengan budaya baru ini. Kemudian tahap objektivasi, memahami bagaimana dan seperti apa foto pre wedding. Yang terakhir tahap internalisasi, yakni santri memberi pemaknaan atau penafsiran terhadap foto pre wedding. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu observasi, yang mana penulis menjadi observasi partisipan, wawancara mendalam (indept interview), informan dari penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Al-Ishlah yang berjumlah 20 orang, dan selanjutnya dokumentasi. Untuk menganalisis data penulis menggunakan teknik Analisis Interaktif Miles dan Huberman dengan membuat gambaran yang sistematis, faktual dan analisisnya dilakukan melalui tiga jalur reduksi data, penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandarkidul, Mojoroto, Kota Kediri memberi penafsiran atau pemaknaan terhadap foto prewedding dengan beberapa tahap seperti yang dikemukakan oleh Peter L. Berger. Pertama tahap eksternalisasi di mana santri membuka diri dan beradaptasi dengan budaya baru yang ada di masyarakat yakni foto pre wedding. Kemudian tahap objektivasi, santri berusaha memahami bagaimana dan seperti apa foto pre wedding tersebut. Yang terakhir tahap internalisasi, yakni santri memberi pemaknaan atau penafsiran terkait foto pre wedding yang menjamur di masyarakat. Bahwa hukum foto pre wedding menurut santri adalah haram, apabila dalam pembuatan dan hasil foto terdapat adegan atau pose yang melanggar syariat. Dan boleh melakukan foto pre wedding, apabila dalam pembuatan dan hasil foto pre wedding tidak menyalahi syariat dan norma agama. Kata kunci: Konstruksi, Santri, Foto Prewedding.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan menganalisis Peranan Tim Cyber Nahdlatul Ulama Jawa Timur untuk meningkatkan nilai-nilai Aswaja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran tim cyber NU Jatim sebagai pusat media Nahdlatul Ulama dalam... more
Penelitian ini bertujuan menganalisis Peranan Tim Cyber Nahdlatul Ulama Jawa Timur untuk meningkatkan nilai-nilai Aswaja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran tim cyber NU Jatim sebagai pusat media Nahdlatul Ulama dalam sebagai bidang garap dakwah Nahdlatul Ulama di era digital dengan mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, dengan menggunakan teori komunikasi massa, teori propaganda dan teori spiral kebisuan. Data dalam penelitian ini didapat dari wawancara dengan tim cyber NU Jatim mengenai sejarah, program kerja dan skema kerja tim cyber NU Jatim. Serta mencari data dari literatur yang sesuai dengan konteks penelitian. Melalui rekaman dan beberapa catatan kecil sekaligus postingan akun tim cyber NU Jatim, peneliti mampu menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan Tim cyber NU Jatim yaitu (1) Tim Cyber NU Jatim membentuk Kohesi Sosial, (2) Tim Cyber NU Jatim menjadi rujukan informasi NU, (3) Tim Cyber NU Jatim sebagai jembatan informasi, (4) Tim Cyber NU Jatim sebagai institusi media. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Korelasi peranan tim cyber NU Jatim untuk meningkatkan nilai-nilai Aswaja dapat dilihat dari proses kerja dan hasil kerja tim cyber NU Jatim dalam menangani gerakan radikalisme menjadi nasionalisme berbasis agama dan negara.
Research Interests:
Stasiun televisi lokal memiliki unsur kedekatan (proximity) secara emosional dengan masyarakat daerahya. Termasuk peran presenter mengenai bagaimana menyajikan informasi yang mempunyai muatan positif bagi khalayak. Penelitian dilakukan... more
Stasiun televisi lokal memiliki unsur kedekatan (proximity) secara emosional dengan masyarakat daerahya. Termasuk peran presenter mengenai bagaimana menyajikan informasi yang mempunyai muatan positif bagi khalayak. Penelitian dilakukan terhadap sosok Mbah Karso yang merupakan host atau presenter di stasiun televisi lokal KSTV Kediri pengelolaan kesan yang unik dibandingkan dengan presenter pada umumnya, dari segi penampilan berupa gaya siaran yang atraktif dan juga bahasa yang digunakan. Mbah Karso juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 2 kategori talkshow dalam acara KPID award pada tahun 2010 KPID Jawa Timur. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut maka masalah yang ingin di teliti pada penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan kesan Mbah Karso sebagai presenter di KSTV Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kesan panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) Mbah Karso sebagai presenter di KSTV Kediri. Penelitian ini menggunakan landasan teori dramaturgi, konsep diri, mau'idza hasanah, dan analisis interaktif Miles dan Huberman sebagai analisis data. Menggunakan metode kualitatif deskriptif berdasarkan pendekatan dramaturgi Erving Goffman. Sumber data utama adalah data yang diperoleh dari wawancara dengan Fadholi pemeran karaktrer Mbah Karso di KSTV Kediri. Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Dalam konteks front stage dipahami sebagai panggung yang hanya menampilkan tokoh Mbah Karso yang meliputi simbol-simbol seperti cara berpakaian, gaya bahasa, sikap dan perilaku serta materi dakwah. Peran front stage Mbah Karso dibantu oleh kerjasama tim KSTV baik dari segi dekorasi maupun materi. Mengunakan campuran Bahasa Jawa yang merupakan bahasa khalayak sehari-hari dan juga muatan dakwah dari konteks pesan yang disampaikan. Hal tersebut dilakukan agar khalayak dapat menerima kesan yang sengaja dibentuk untuk penyampaian pesan yang efektif, sehingga karakter Mbah Karso bisa diterima oleh khalayak. 2) Sementara back stage personal Mbah Karso dalam kehidupan sehari-harinya cara bertutur kata atau penggunaan gaya bahasa lebih sopan dan tidak banyak bicara, yang berbeda pada saat sedang berada di panggung. Selain itu, back stage Mbah Karso meliputi latihan pendalaman karakter ketika akan memainkan peran, dan juga beberapa faktor pendukung yang didapatkan dari memperdalam referensi materi, pengalaman pribadi dan situasi yang sering dihadapi.