Mudahnya mengakses media social memberikan beberapa dampak yang dapat merugikan orang lain. Kebebasan untuk berpendapat kini disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, contohnya yaitu penyebaran berita bohong atau...
moreMudahnya mengakses media social memberikan beberapa dampak yang dapat merugikan
orang lain. Kebebasan untuk berpendapat kini disalah gunakan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab, contohnya yaitu penyebaran berita bohong atau hoax. Meskipun
pemerintah telah membuat peraturan serta ancaman namun tidak memberikan efek jera
bagi para pelaku. Berita hoax ini sengaja dibuat untuk mempengaruhi atau merubah
persepsi para pembaca. Surabaya adalah salah satu kota yang mayoritas pendudukan
dapat mengakses media social, terutama bagi anak muda jaman sekarang. Penelitian ini
memfokuskan pada bagaimana pengaruh berita hoax di media sosial terhadap pola pikir
remaja di Surabaya serta bagaimana cara remaja menanggapi berita hoax di media sosial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori ruang publik dari
Habermas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya berita hoax dapat memberikan pengaruuh terhadap pandangan pada remaja Surabaya mengenai objek yang
diberitakan, kemudian pada saat menyebarkan berita bohong atau hoax, mereka tidak
melakukan editing terlebih dahulu, serta ada beberapa factor yang mempengaruhi para
remaja untuk menyebarkan berita bohong yaitu, karena iseng, berbagi informasi dan
menganggap bahwa berita yang didapat adalah berita yang penting bagi pembaca lainnya.