[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Ringkasan Eksekutif Cahya Berlian. 2011. Strategi Pengembangan PT. Kertas Nusantara. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Rizal Syarief, DESS dan Setiadi Djohar, Ir., MSM, DBA. Salah satu sektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya sumbangan industri ini, pertama produk pulp dan kertas harganya banyak ditentukan dalam nilai dollar, kedua komponen impor yang digunakan dalam proses produksi nilainya tidak lebih dari 30% dan terakhir produk pulp dan kertas cenderung banyak yang ditujukan untuk pasar luar negeri. Sehingga dalam masa krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia, industri ini masih dapat diandalkan dalam membantu penerimaaan devisa negara. Industri pulp mendapat perhatian yang sangat serius karena keberadaannya sangat terkait dengan sumber bahan baku kayu yangberasal dari alam. Ketidakseimbangan ketersediaan bahan baku kayu dengan kapasitas terpasang merupakan masalah yang akan berpengaruh sangat besar terhadap pengembangan PT. Kertas Nusantara. PT. Kertas Nusantara mempunyai kapasitas produksi terpasang sebesar 525.000 ton per tahun, tetapi hanya mampu memproduksi pulp sebanyak 300.000 ton per tahun. Untuk memenuhi kapasitas produksi terpasang dibutuhkan bahan baku kayu akasia 2.625.000 m3. Sedangkan kayu akasia yang dimiliki PT. Kertas Nusantara hanya 1.500.000 m3. Keterbatasan bahan baku kayu akasia ini memerlukan penanganan dengan mencari solusi yang tepat. Sehubungan dengan hal tersebut untuk menhamin keberlangsunga hidup PT. Kertas Nusantara dimasa yang akan datang dan menjadikannya sebagai pemimpin pasar yang mampu mengekspor 80-85% produknya ke luar negeri, maka PT. Kertas Nusantara perlu mengevaluasi, membenahi, merumuskan Strategi Pengembangan PT. Kertas Nusantara yang telah dijalankan ke arah yang lebih baik. Adalah yang teridentifikasi dalam pengembangan PT. Kertas Nusantara antara lain adalah; keterbatasan bahan baku kayu akasia yang mengakibatkan produksi dibawah kapasitas produksi terpasang, yaitu produksi per tahun hanya 300.000 ton sedangkan kapasitas produksi terpasang adalah 525.000 ton per tahun. Hal ini menyebabkan pemborosan biaya produksi karena untuk memproduksi 300.000 ton dengan 525.000 ton membutuhkan biaya yang sama. Sehingga jika hanya memproduksi 300.000 ton menyebabkan biaya produksi mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan PT. Kertas Nusantara, merumuskan alternative strategi pengembangan PT. Kertas Nusantara, dan menentukan strategi yang paling tepat untuk pengembangan PT. kertas Nusantara. Penelitian dilakukan di PT. Kertas Nusantara, Menara Bidakara Lantai 9, Jalan Jend. Gtot Subroto Kav 71-73 Jakarta Selatan dan di site PT. Kertas Nusantara, Mangkajang, Kabuapaten Berau, Kalimantan Timur dari bulan April – Juni 2011. Dari hasil Focuss Group Discussion Tahap 1 diperoleh faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan PT. Kertas Nusantara terdiri dari : Faktor Kekuatan dari dalam, yang meliputi ; kemampuan memperoleh pendapatan melalui penjualan , kegiatan pemasaran melalui agen, sumber daya manusia, penguasaan terhadap teknologi dan pengolahan limbah, kualitas produk. Faktor kekuatan dari luar, yang meliputi; keuntungan yang tinggi karena bebas pajak, permintan luar negeri akan pulp semakin tinggi, peluang mendapatkan modal kerja dan investasi tambahan dari investor asing, memiliki pangsa pasar tersendiri di luar negeri. Dari analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) diketahui bahwa faktor strategis peluang yang harus dicermati dalam pengembangan PT. Kertas Nusantara adalah peluang mendapatkan modal kerja dan investasi tambahan dari investor asing tinggi yang terindikasi oleh bobot factor 0, 1546, kemudian diikuti oleh factor permintaan luar negeri akan pulp semakin tinggi dengan bobot faktor 0,1289, memiliki pasar tersendiri di luar negeri dengan bobot 0,1186, dan keuntungan yang tinggi karena bebas pajak 0, 1134. Sejalan dengan hal tersebut faktor ancaman harus diwaspadai dan diantisipasi adalah keterbatasan bahan baku dengan bobot sebesar 0,1598, kemudian diikuti oleh faktor tingginya biaya produksi dengan bobot faktor 0,1237, kemudian persaingan usaha semakin tinggi dengan bobot faktor 0, 1134, serta kepercayaan luar negeri semakin turun dengan bobot factor 0, 0876. Secara umum strategi yang dilaksanakan dalam menghadapi dinamika eksternal pengembangan PT. Kertas Nusantara sangat baik, dengan total nilai Matriks EFE sebesar 3,04 dengan kata lain sangat mampu memanfaatkan peluang dan sekaligus mengendalikan ancaman yang ada, namun demikian dimasa yang akan datang perlu ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik. Dari Evaluasi Faktor Internal (IFE) diketahui bahwa faktor kunci kekuatan yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh PT. Kertas Nusantara adalah; kemampuan penjualan produk pulp dengan bobot faktor 0,114, kemudian sumber daya manusia yang memiliki bobot faktor 0,114, kualitas produk dengan bobot factor 0,103, selain itu kegiatan pemasaran melalui agen dengan bobot faktor 0,100, dan penguasaan terhadap teknologi dan limbah dengan bobot 0,096. Disisi lain faktor kunci kelemahan yang harus diperhatikan dan diatasi dengan baik adalah; kemampuan mendapatkan modal kerja dan investasi tambahan dari perbankan nasional dengan bobot 0,1107, kemudian kemampuan produksi dibawah kapasitas produksi terpasang dengan bobot faktor 0,1070, kebebasan memilih pelanggan bisnis dan produksi sangat tergantung pada bahan baku dengan bobot 0,0886, dan masih tingginya ketergantungan terhadap luar negeri terutama mesin dan peralatan produksi. Total nilai Matriks IFE sebesar 2, 646 yang artinya strategi dalam memanfaatkan lingkungan internal memiliki posisi yang cukup baik dengan kata lain mampu memanfaatkan kekuatan lingkungan internal sekaligus meminimalisir kelemahan yang ada, namun dimasa yang akan datang perlu ditingkatkan secara maksimal. Dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) dihasilkan 4 (empat) alternatif strategi untuk pengembangan PT. Kertas Nusantara dengan urutan berdasarkan prioritas pertama, yaitu ; (1) meningkatkan kapasitas produksi dengan menyeimbangkan biaya produksi dengan hasil produksi dan mencari bahan baku pengganti kayu selain kayu akasia dengan TAS sebesar 6,624, (2) meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dengan nilai TAS sebesar 6,6091, (3) membentuk divisi baru untuk mencari investor asing yang mau menanamkan modal kerja dan investasi tambahan dengan TAS sebesar 5,943, dan (4) meningkatkan kualitas SDM dengan TAS sebesar 4,887. Kata Kunci : Strategi, Pengembangan, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM, Rencana aksi Strategik