Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2022, 43-57
ISSN 1978-385X (Print) / ISSN 2655-4968 (Online)
DOI: 10.9744/scriptura.12.1.43-57
STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN
BRAND AWARENESS PROGRAM INTERNASIONAL
1,2
Alice Vitri Yanti1, Lina Sinatra Wijaya2*
Program Studi Public Relations, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga, Indonesia
*Penulis korespondensi; Email: lina.sinatra@uksw.edu
ABSTRAK
Program Internasional merupakan salah satu cara bagi kebanyakan universitas untuk meningkatkan citra universitas di
masyarakat. Tetapi pada kenyataannya banyak mahasiswa tidak mengetahui tentang kegiatan kegiatan yang disajikan oleh
biro yang menangani program internasional. Penelitian ini ingin melihat bagaimana public relations (PR) dari Biro
Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam membangun brand
awareness program internasional dengan menggunakan konsep PDCA (Plan, Do, Check, Act) dan P.E.N.C.I.L.S
(Publication, Event, News, Community Involvement, Inform or Image, Lobbying and Negotiation, Social Responsibility)
strategy sebagai alat ukurnya. Teknik penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi serta mengumpulkan dokumentasi kegiatan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi komunikasi public relations yang dilakukan adalah dengan menerapkan
PDCA dan P.E.N.C.I.L.S strategi secara konsiten dan bertahap agar seluruh kegiatan yang direncanakan dan akan
dilaksankaan dapat menghasilkan hasil yang maksimal pada program internasional di mahaiswa UKSW. Strategi yang
dilakukan adala dengan publikasi secara rutin melalui berbagai media sosial serta melaksanakan social responsibility dengan
melibatkan mahasiswa dari program pertukaran pelajar dari Taiwan dan Jepang untuk mengajar bahasa dan budaya mereka
ke Sekolah Dasar (SD) di Salatiga. Dari penelitian ini ditemukan bahwa program internasional BKHI UKSW berada pada
posisi brand recognition.
Kata kunci: Public Relations; P.E.N.C.I.L.S; PDCA; Program Internasional; Brand Awareness
ABSTRACT
The international program is one way for most universities to improve the university’s image in society. In reality, many
university students do not know about the activities presented by the bureau that handles the international programs. This
study wanted to see how the public relations (PR) of the Universitas Kristen Satya Wacana(UKSW) International
Cooperation and Relations Bureau (BKHI) in building brand awareness for international programs using the PDCA (Plan,
Do, Check, Act) and P.E.N.C.I.L.S (Publication, Event, News, Community Involvement, Inform or Image, Lobbying and
Negotiation, Social Responsibility) strategy as a measuring tool. This research technique uses descriptive qualitative
research with case study research methods. Data collection was done by interview, observation and collecting activity
documentation. The results of this study indicate that the public relations communication strategy that is being carried out is
to apply the PDCA and P.E.N.C.I.L.S strategies consistently and gradually so that all planned and carried out activities can
produce maximum results in international programs for UKSW students. The strategy is regularly publishing through
various social media and implementing social responsibility by involving students from student exchange programs from
Taiwan and Japan to teach their language and culture to elementary school (SD) in Salatiga. From the strategy that has
been carried out, the introduction of international programs at UKSW is in a brand recognition position where they can find
out about the BKHI UKSW international program with the help of tools.
Keywords: Public Relation; P.E.N.C.I.L.S; PDCA; International programs; Brand Awareness.
1. PENDAHULUAN
Pada masa pandemi ini, di Indonesia terdapat
4.206.253 pasien terkonfirmasi positif (Kompas.com,
2020). Maka dari itu, tentu segala aktivitas yang biasa
dilakukan secara tatap muka akan teralihkan demi
mengurangi jumlah pasien Covid-19. Salah satu
aktivitas yang terdampak adalah kegiatan pembelajaran. Menurut artikel dari Pusat Data dan Teknologi Informrasi Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemdikbud) (2020), pada masa
Peran seorang Public Relations (PR) sangatlah
dibutuhkan bagi pertumbuhan suatu instansi atau
organisasi. Sebagai PR dalam dunia kerja, seorang PR
ditutntut tidak hanya berfokus pada lingkungan
internal organisasi saja melainkan juga harus membangun dan menjaga relasi baik dengan eksternal
(stakeholder) organisasi (Puspa, 2014).
43
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
pandemi ini sistem pembelajaran di Indonesia diubah
dari yang biasanya pembelajaran secara tatap muka
atau face to face menjadi online dan hal tersebut tentu
berlaku untuk universitas, tidak hanya sekolah saja.
Perguruan tinggi tentu mempunyai berbagai program
menarik, salah satu contohnya adalah program internasional. Dengan adanya program internasional dapat
memberi mahasiswa wawasan dan pengetahuan yang
dapat bermanfaat kedepannya. Selain itu, program
internasional dapat menjadi daya tarik mahasiswa
untuk memasuki sebuah perguruan tinggi serta menjadi daya saing dengan universitas lainnya. Namun,
mahasiswa masih banyak yang belum mengenal program internasional yang diselenggarakan oleh universitas-universitasnya. Padahal program internasional
memiliki manfaat yang baik bagi mahasiswa kedepannya.
Melihat kondisi tersebut, maka universitas harus lebih
gencar mempromosikan program internasional yang
dimilikinya kepada mahasiswanya. Salah satu strategi
yang dapat dilakukan aalah strategi komunikasi
public relations. Strategi komunikasi public relations
sangat penting dilakukan agar program internasional
tersebut dapat dikenal oleh mahasiswa. Dengan dikenalnya program internasional tersebut di mahasiswa, maka semakin banyak jumlah mahasiswa yang
berpartisipasi dalam sebuah program internasionanl
yang dimiliki oleh universitasnya tentu semakin tinggi
juga peluang universitas tersebut dapat dikenal oleh
khalayak.
Penelitian ini akan berfokus dengan studi kasus
program internasional yang ada di Universitas Kristen
Satya Wacana. Dalam artikel yang terdapat di website
UKSW (UKSW | Ciptakan Peluang Di Tengah
Tantangan Kuliah Daring, n.d.), Universitas Kristen
Satya Wacana (UKSW) juga melaksanakan pembelajaran secara online. Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW) merupakan sebuah perguruan
tinggi atau universitas yang terletak di Kota Salatiga,
Jawa Tengah dan memiliki program internasional
yang dinaungi oleh Biro Kerjasama dan Hubungan
Internasional (BKHI).
Encounter (EASE), AISEC, Global Education
Experience (GlobEEs), dan Hult Prize (UKSW, n.d.).
Mengikuti program internasional tentu dapat menunjang karir dan studi mahasiswa kedepannya. Namun,
dikarenakan situasi pandemi ini membuat BKHI
UKSW sulit melakukan branding program internasional yang dimilikinya kepada mahasiswa UKSW.
Hal tersebut dibenarkan dengan dukungan pernyataan
dari Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI) UKSW yang mana menyatakan
bahwa dalam keadaan pandemi seperti ini tentu
terdapat perbedaan dengan jumlah pendaftar dari
program internasional yang ada. Terdapat beberapa
program internasional dengan jumlah peserta yang
menurun, tetap atau stabil bahkan meningkat. Dengan
keadaan pandemi seperti ini, seluruh program internasional BKHI UKSW dilaksanakan secara online.
Yang menjadi menarik dalam penelitian ini adalah
seluruh program internasional yang dimiliki UKSW
didalam naungan BKHI UKSW tentu diperuntukkan
kepada mahasiswa UKSW diberbagai angkatan.
Namun, sejauh ini masih terdapat banyak mahasiswa
UKSW yang masih belum begitu mengetahui dan
berpartisipasi dalam program internasional yang diselenggarakan oleh BKHI UKSW.
Berdasarkan survey yang dilakukan pada tanggal 23
September 2021 melalui Instagram pribadi (alicee8_).
Diketahui bahwa masih terdapat cukup banyak
mahasiswa di UKSW yang masih belum mengetahui
keberadaan BKHI UKSW dan program internasionalnya. 55% dari 40 followers menjawab tidak mengetahui apa itu BKHI UKSW dan program internasional
apa saja yang dimiliki. Melihat data diatas, bisa dikatakan bahwa program internasional BKHI UKSW
masih kurang disadari keberadaannya oleh mahasiswa UKSW.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka, penelitian ini
akan berfokus bagaimana strategi komunikasi public
relations dalam membangun brand awareness program internasional dengan studi kasus BKHI UKSW.
2. KAJIAN PUSTAKA
Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional (BKHI)
UKSW merupakan organisasi yang bergerak dan
mengurus segala hal di bidang internasional. Seluruh
kegiatan yang menyangkut hal internasional dinaungi
oleh biro tersebut. BKHI UKSW menyediakan dan
menyelenggarakan berbagai program internasional
untuk mahasiswa UKSW. Beberapa program internasional yang dimiliki oleh BKHI UKSW diantara
lain adalah Warung Prancis (WP), East Asia Student
44
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh William Christianto
Setiawan (Setiawan & Wijaya, 2020) yang berjudul
“Strategi IMC Dalam Mempromosikan Program
Internasional (Studi Kasus BKHI UKSW)” menjelaskan bagaimana penggunaan strategi IMC BKHI
UKSW dalam mempromosikan program internasio-
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
nal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum
menggunakan berbagai strategi IMC, BKHI UKSW
melakukan segmentasi psikografis yang mana
mengelompokkan konsumen berdasarkan pada
motivasi, gaya hidup, dan karakteristik kepribadian
digunakan. BKHI UKSW juga menggunakan kalimat
seperti “internasional”, “beasiswa”, “culture exchange”, dan “AIESEC” untuk menarik mahasiswa
mengikuti program internasional yang diselenggarakan BKHI UKSW. Selanjutnya, BKHI UKSW
menggunakan strategi IMC berupa pemasangan iklan
(advertising), menggunakan sales promotion, humas
dan publikasi, personal selling, melakukan direct
marketing dan mengadakan event. Dapat disimpulkan
dari penelitian terdahulu ini bahwa strategi IMC yang
dilakukan BKHI UKSW menghasilkan hasil yang
cukup maksimal dalam mempromosikan program
internasional di mahasiswa UKSW.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Aiman Faiz
(Faiz et al., 2022) yang berjudul “Persepsi Mahasiswa
Dalam Program Intenrnasional Credit Transfer”.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa
yang mengikuti program internasional dari kebijakan
Nadiem Makariem yaitu MB-KM di Lovely Profesional University India pada tahun 2021 menjadi lebih
disiplin dan bertanggungjawab dengan budaya yang
ada di kampus mitra dan membuat mahasiswa mendapatkan ilmu dalam memecahkan suatu masalah
(problem solving), komunikasi, kolaborasi dan inventtion. Dengan mengikuti program internasional
membuat mahasiswa tersebut dapat menjadi lulusan
yang dapat bersaing di dunia kerja kelak.
Kedua penelitian memiliki fokus yang sama terhadap
program internasional. Yang dimana kedua penelitian
ini menyimpulkan bahwa program internasional
memiliki manfaat yang baik untuk karir mahasiswa
kedepannya.
Berdasarkan kedua penelitian terdahulu, subjek dan
fokus penelitian akan cukup berbeda yaitu lebih fokus
melihat dan membahas strategi public relations
dengan menggunakan teori P.E.N.C.I.L.S dan PDCA
untuk melihat BKHI UKSW dalam membangun
brand awareness program internasional pada mahasiswa UKSW.
2.2 Strategi Public Relations
Peran seorang public relations sangatlah penting
dalam membangun brand awareness sebuah instansi
dengan berbagai strategi yang telah dirancang. Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnan Putra
(dalam Rosady, 2008) selaku pakar humas naskah
workshop “public relations strategy” menegaskan
bahwa strategi termasuk kedalam bagian terpadu dari
suatu rencana (plan). Rencana sendiri merupakan
sebuah produk dari suatu perencanaan (planning).
Maka dari itu, perencanaan merupakan fungsi dasar
dari proses manajemen. Tugas sebagai public
relations adalah mencapai tujuan public relations
dalam kerangka suatu rencana public relations.
Selanjutnya, menurut Onong Uchana Effendi (2005)
seorang pakar ilmu komunikasi “strategi adalah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan,
namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang memberikan arah
saja melainkan harus mampu menunjukan bagaimana
taktik operasionalnya”.
Salah satu fungsi seorang PR adalah harus mampu
memanajemen sebuah strategi untuk mencapai tujuan
suatu instansi. Dr. W. Edwards Deming, melahirkan
manajemen atau siklus Deming (Deming Cycle/
Deming Wheel). Yang mana kualitas dapat dikontrol
dengan manajemen secara terus-menerus. Fungsifungsi manajemen tersebut yaitu dengan melakukan
hal sebagai berikut (Khaerudin & Rahmatullah,
2020):
1. Plan (perencanaan)
Merupakan aktivitas merencanakan, menetapkan
standar kualitas dan mengembangkan secara spesifik pengendalian kualitas secara terus-menerus
dan berkesinambungan. Dalam manajemen, perencanaan merupakan hal yang paling penting dan
krusial. Hal ini dikarenakan sebelum melakukan
pelaksanaan, pengevaluasian dan perbaikan, perlu
melakukan perencanaan terlebih dahulu.
2. Do (pelaksanaan)
Merupakan aktivitas melaksanakan rencana yang
telah dirancanga secara bertahap dan sesuai agar
tujuan dapat tercapai.
3. Check (pemeriksaan atau pengevaluasian)
Merupakan aktivitas memeriksa, meneliti dan
mengevaluasi sebuah hasil yang dicapai. Selanjutnya, melihat apakah pelaksanaan yang telah
dilakukan sudah terlaksana sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
4. Action (perbaikan)
Merupakan aktivitas melakukan tindakan perbaikan yang telah didapat dari proses check atau
pemeriksaan atau pengevaluasian. Tindakan ini
disebut sebagai tindakan corrective action yang
mana memberikan solusi terhadap masalah yang
45
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
dihadapi dan membuat suatu standar agar kegiatan
selanjutnya dapat lebih baik kedepannya.
Maka dari teori diatas, seorang Public relations memiliki peranan sangat penting dalam penyusunan/
perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian serta menjadi problem solver dalam membuat strategi. Perencanan termasuk proses dari manajemen. Dengan
dilakukan perencanaan yang baik diharapkan seluruh
kegiatan ataupun aktivitas suatu instansi dapat
berhasil dan sesuai dengan tujuan instansi tersebut.
2.4 Strategi Komunikasi Public Relations
Dalam kegiatan pemasaran atau promosi, seorang
public relations sangatlah berperan penting dalam
mengatur dan merencanakan strategi yang tepat agar
kegiatan pemasaran atau promosi tersebut berhasil.
Peran public relations adalah mempublikasikan atau
mengkomunikasikan sebuah informasi atau kegiatankegiatan penting bagi khalayak (Suherman, 2018).
Dengan melaksanakan sebuah strategi, dapat membantu suatu instansi tersebut mencapai tujuannya.
Sebelum merencanakan suatu strategi, terdapat komponen utama penting yang dapat dilakukan oleh seorang public relations. Hal ini terdapat dalam teori
bauran public relations P.E.N.C.I.L.S strategy yang
dikembangkan oleh Thomas L. Harris dan Patricia T.
Whalen (2006), yaitu:
1. Publications (Publikasi dan publisitas)
Menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media tentang aktivitas suatu instansi agar dapat
memperoleh respon positif secara lebih luas dari
khalayak.
2. Event (Menyusun program acara)
Merancang suatu kegiatan tertentu seperti contoh
mengadakan special event atau event besar yang
dilakukan dalam jangka waktu, tempat, dan objek
tertentu yang bertujuan untuk mempengaruhi
opini publik.
3. News (Menciptakan berita)
Membuat dan menciptakan berita dengan memproduksi news release, bulletin, news letter dan
lain-lain. Seorang public relations harus memiliki
kemampuan untuk menulis yang bertujuan untuk
menciptakan publisitas yang baik.
4. Community involvement
Public relations berhubungan langsung dengan
sekelompok masyarakat tertentu yang bertujuan
untuk menjaga hubungan baik antara organisasi
46
atau instansi yang diwakilinya dengan komunitas
tersebut.
5. Inform or image
Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian. Diharapkan dengan dilakukannya
hal tersebut dapat memperoleh tanggapan dan
citra positif terhadap instansi atau organisasi
tersebut yang dimana melalui suatu proses
“nothing” diupayakan menjadi “something”.
Dari yang tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu
menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul
sesuatu (something) yaitu berupa citra.
6. Lobbying and negotiation
Seorang public relations harus memiliki kemampuan melobi dan negosiasi yang baik agar seluruh
rencana, ide atau gagasan yang telah direncanakan
terlaksana sesuai dengan keinginan.
7. Social Responsibility
Merupakan aspek tanggung jawab sosial sebuah
perusahaan dan sebagai bentuk kepedulian suatu
instansi terhadap khalayak atau sekitarnya.
Public relations memiliki peranan sangat penting
dalam penyusunan dan perencanaan strategi public
relations. Perencanan merupakan proses dari manajemen. Dengan dilakukan perencanaan yang baik
diharapkan seluruh kegiatan ataupun aktivitas suatu
instansi berhasil dan sesuai dengan tujuan instansi
tersebut.
2.5 Brand Awareness
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali, mengingat kembali bahwa
suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tersebut (Durianto, 2004).
Aspek terpenting dalam brand awareness menurut
Pitta & Katsanis (1995) adalah bagaimana cara membentuk informasi dalam ingatan khalayak di tempat
yang pertama. Brand awareness mengacu pada
persepsi merek dalam benak konsumen. Brand
awareness secara langsung mempengaruhi keputusan
membeli dan membantu konsumen dalam mempertimbangkan, mengonsumsi, dan membuang merek
barang atau jasa. Kesadaran akan suatu merek juga
mempengaruhi persepsi dan tingkah laku.
Untuk mengetahui posisi atau tingkatan suatu brand
atau merek, terdapat piramida brand awareness atau
piramida merek seperti pada bagan I.
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
Bagan I. Piramida Brand Awareness (Aaker, 1991)
Menurut Aaker (1991), brand Awareness memiliki
beberapa tingkatan yang dimuat dalam suatu piramida
brand awareness (piramida kesadaran merek), mulai
dari tingkatan terendah hingga tingkatan tertinggi
yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
Merupakan tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak
menyadari adanya kesadaran merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal kesadaran merek yang dimana
pengenalan suatu merek oleh seorang pembeli
dengan pengingatan kembali melalui bantuan.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap
merek). Pengingatan kembali terhadap merek
tanpa bantuan.
4. Top of mind (puncak pikiran)
Merek yang pertama kali disebut dan diingat oleh
konsumen ketika konsumen ditanya tentang kategori suatu produk yang dapat diingat secara spontan. Dengan kata lain merek tersebut merupakan
merek utama.
Maka, dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat brand awareness dalam
lingkup khalayak, maka merek tersebut juga akan
semakin dikenal dan diingat. Selain itu, brand awareness juga merupakan pembelajaran bagi khalayak
untuk lebih mengenal suatu merek. Dalam membangun brand awareness dibutuhkan waktu yang
lama. Proses membangun brand awareness dapat
berhasil jika dilakukan secara berkala dan akan
memberikan dampak positif yang kontinyu.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bertujuan memahami makna dari suatu fenomena
dengan mengamati setiap tingkah laku atau perilaku
dan persepsi dari subjek penelitian secara holistik
yang kemudian akan digolongkan perbedaan dan
persamaan dari gejala yang dihasilkan dalam fenomena tersebut dan dibuat “generalisasi” hingga membentuk sebuah teori yang dituang dan dideskripsikan
dalam bentuk kata-kata (Ahyar et al., 2020).
Pendekatan ini lebih mampu mendekatkan dengan
objek yang ingin dikaji karena akan mengamati objek
secara langsung dengan kata lain peneliti bertindak
sebagai alat riset utama (Sutopo, 2002). Dan Metode
ini digunakan untuk mengetahui bagaimana cara
pengaplikasian strategi komunikasi public relations
oleh Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional
(BKHI) dalam membangun brand awareness
program internasional pada mahasiswa UKSW.
Subjek dalam penelitian ini adalah outgoing coordinator BKHI UKSW atau PR BKHI UKSW.
Outgoing coordinator BKHI UKSW memiliki peran
dan fungsi sebagai public relations (PR) yang
mengurus segala hal yang berkaitan dengan internal
di dalam lingkup UKSW dan eksternal yang mana
berfokus mengurus hal yang berada diluar UKSW
seperti penawaran kerjasama dengan pihak luar.
Dalam artikel ini, penyebutan kata Public Relations
adalah sama dengan outgoing coordinator BKHI
UKSW.
Selanjutnya, subjek penelitian ini juga melibatkan 28
mahasiswa UKSW dari 14 fakultas yang ada di
UKSW (Fakultas Ekonomi & Bisnis, Fakultas
Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Interdisiplin, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik Elektro dan
Komputer, Fakultas Sains dan Matematika, Fakultas
Biologi, Fakultas Teologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Pertanian dan
Bisnis) dikarenakan untuk mengetahui letak tingkatan
brand awareness program internasional BKHI
UKSW pada mahasiswa UKSW perlu melihat seluruh pengetahuan mahasiswa UKSW.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah strategi
komunikasi public relations yang dilaksanakan oleh
PR BKHI UKSW dalam menginformasikan program
internasional yang dimiliki kepada mahasiswa
UKSW. Pengumpulan data pada penelitian ini
dengan melakukan wawancara mendalam observasi
dan meminta dokumentasi untuk melengkapi penelitian ini.
47
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
Pada penelitian ini menggunakan observasi partisipatif dan triangulasi sumber untuk menganalisa dan
menguji keabsahan data yaitu dengan berperan aktif
dan turun langsung ke lapangan untuk meneliti objek
yang diteliti yang dalam hal ini adalah mahasiswa
UKSW dan PR BKHI UKSW, melakukan wawancara, mengumpulkan informasi dan data lengkap
dengan cara bertatap muka langsung dengan informan serta mengumpulkan berbagai dokumen yang
relevan dengan penelitian ini.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ditengah pandemi ini membuat PR BKHI UKSW
memiliki kesulitan dalam membangun brand awareness program internasional. Dikarenakan hal itu, PR
BKHI UKSW berusaha untuk membangun brand
awareness serta menarik minat mahasiswa UKSW
untuk mengikuti program internasional dengan
melaksanakan:
4.1 Melakukan PDCA (Plan, Do, Check, Act)
PR BKHI UKSW melakukan strategi public relations
terlebih dahulu sebelum melakukan strategi komunikasi PR, yaitu PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Perencanaan (plan) merupakan aktivitas paling penting agar segala hal berjalan sesuai konsep yang sudah
direncanakan dan disepakati (Khaerudin & Rahmatullah, 2020). Seperti yang disampaikan oleh Ryan
Tuelah Bundt selaku PR BKHI UKSW (wawancara
17 Januari 2022) yang mengatakan
“… Saya pasti harus bikin perencanaan, terus
diskusi sama tim BKHI dan juga Ibu Kepala
BKHI. Kaya mau jadwalin event kaya webinar
...”
Melalui pernyataan yang disampaikan oleh PR BKHI
UKSW melakukan perencanaan (plan) dapat membuat sebuah kegiatan berjalan lebih tertata dan terarah,
mengurangi resiko ketidakpastian dan mengurangi
kesalahan. Dan hal tersebut sama seperti yang disampaikan dalam situs Adminpublik (Adminpublik,
2021) yaitu dengan melakukan perencanaan sebuah
organisasi dapat mengurangi resiko dan terjadinya
pekerjaan yang tumpang tindih. Dalam melakukan
perencanaan (Plan), PR BKHI UKSW melakukan
perencanaan dalam pembuatan poster kegiatan,
caption untuk email blasting, waktu pengiriman
informasi dan pemilihan tanggal kegiatan. Dengan
melakukan perencanaan (plan) akan membuat
pekerjaan dan kegiatan tersebut menjadi lebih tertata.
Selanjutnya, setelah PR BKHI UKSW melakukan
perencanaan (plan) dan sudah diterima oleh Kepala
BKHI UKSW. PR BKHI UKSW akan melaksanakan
48
(do) perencanaan tersebut. Pelaksanaan dilakukan
dengan mengadakan webinar maupun program internasional sesuai dengan perencanaan dan persetujuan
awal yang telah didiskusikan bersama dan disepakati
oleh Kepala BKHI UKSW.
Langkah terakhir yang dilakukan adalah evaluasi
(check) terhadap hal atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Menurut Khairudin dan Rahmatullah (2020)
evaluasi (check) dilakukan untuk memeriksa dan
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
memastikan bahwa perencanaan yang telah dilaksanakan tadi sudah berjalan dengan baik atau tidak.
PR BKHI UKSW telah melakukan evaluasi (check).
Melalui pernyataan diatas, langkah evaluasi (check)
adalah hal yang sangat penting yang harus dilakukan
oleh BKHI UKSW agar mereka dapat mengetahui
apa kekurangan dan kelebihan mereka dalam menyelenggarakan suatu kegiatan atau dalam menyampaikan informasi serta apakah kegiatan yang telah
dilaksanakan telah berjalan dengan baik atau tidak
(Magdalena et al., 2020).
Selain itu, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
PR BKHI UKSW adalah perbaikan (act). Menurut
Dr. W. Edwards Deming (dalam Khaerudin &
Rahmatullah, 2020), perbaikan (act) merupakan
tindakan perbaikan atau corrective action. PR BKHI
UKSW melakukan perbaikan (act) agar dapat menindaktlanjuti sesuatu dengan melakukan perbaikan kedepannya terhadap hasil evaluasi yang telah didapatkan dan menetapkan sasaran baru untuk perbaikan
kedepannya agar tidak terjadi kesalahan serupa
(Rachman, 2020). Maka dari itu, PR BKHI UKSW
melakukan tindakan corrective action atau perbaikan
agar mahasiswa UKSW atau pihak lain mendapatkan
pelayanan terbaik dari BKHI UKSW. Contoh
perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengusung
topik webinar yang menarik dan durasi kegiatan.
Dengan BKHI UKSW melaksanakan PDCA secara
keseluruhan akan menjamin keberhasilan dalam
melaksanakan suatu kegiatan lebih besar, membantu
memanajemen mutu dan membuat suatu organisasi
menjadi lebih produktif (Dewi et al., 2013; Rachman,
2020).
4.2 Melaksanakan teori bauran P.E.N.C.I.L.S
(Publication, Event, News, Community Involvement, Inform or Image, Lobbying and Negotiation, Social Responsibility)
Teori bauran public relations P.E.N.C.I.L.S strategy
merupakan teori yang dikembangkan oleh Thomas L.
Harris dan Patricia T. Whalen (2006). Dalam melakukan strategi komunikasi public relations, mengguna-
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
kan teori bauran public relations P.E.N.C.I.L.S strategy ini sangat diperlukan bagi sebuah lembaga
ataupun institusi untuk menarik perhatian dan
membangun brand awareness yang dalam kasus ini
adalah mahasiswa UKSW. Dengan melakukan
strategi ini secara terkonsep dapat membantu membangun brand awareness dan citra lembaga tersebut
di mahasiswa UKSW.
1. Publication (Publikasi dan publisitas)
Publication (publikasi dan publisitas) merupakan
aktivitas penyebaran informasi melalui beberapa
media agar informasi tersebut dapat diperoleh
lebih luas oleh khalayak (Harris, T. L., & Whalen,
2006). Menurut Suparmo (2011) menggunakan
sosial media bertujuan untuk mengkomunikasikan
informasi. PR BKHI UKSW membantu melakukan penyebaran informasi mengenai program
internasional ataupun event yang diselenggarakan
oleh BKHI UKSW untuk mahasiswa UKSW
dengan menggunakan dan memanfaatkan beberapa media seperti Email Student, Instagram,
Facebook, Twitter dan website untuk mengkomunikasikan informasi. Berikut berbagai publikasi
yang telah dilakukan BKHI UKSW dalam
menyebarkan informasi mengenai program internasional dengan menggunakan beberapa sosial
media (lihat gambar 1 – 5).
Gambar 3. Publikasi Melalui Facebook
Gambar 4. Publikasi melalui Twitter
Gambar 5. Publikasi melalui website BKHI UKSW
Gambar 1. Publikasi melalui Email Student
Gambar 2. Publikasi melalui Instagram
Pemanfaatan beberapa media tersebut bertujuan
untuk membantu mahasiswa UKSW mendapatkan informasi dan mengetahui program internasional apa saja yang ada dan diadakan oleh
BKHI UKSW dan media sosial merupakan salah
satu wadah yang efektif dalam penyebarluasan
informasi (Novianti et al., 2020). Selanjutnya,
hasil observasi (Salatiga--04 Februari 2022), PR
BKHI mengunggah hasil video kegiatan atau
event yang dilaksanakan seperti contoh Info
Session IISMA yang diselenggarakan pada tanggal 4 Februari 2022 ke Youtube (https://youtu.be/
49
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
pdKJapvkLac). Hal ini bertujuan untuk membantu
mahasiswa UKSW mendapatkan informasi dan
mengetahui program internasional apa saja yang
ada dan diadakan oleh BKHI UKSW dalam audio
visual yang bertujuan agar mahasiswa UKSW
dapat mengikuti program internasional BKHI
UKSW. Penyampaian pesan secara audio visual
dengan menggunakan youtube mampu mempermudah audiens memahami informasi yang diberikan (Novianti et al., 2020).
Pentingnya sebuah publisitas dilakukan adalah
agar pesan yang sudah dirancang dapat disiarkan
kepada khalayak untuk mencapai tujuan pemasaran melalui beberapa media (Puspitasari et al.,
2018).
2. Event (Menyusun program acara)
Event merupakan mengadakan special event atau
event besar yang dilakukan dalam jangka waktu,
tempat, dan objek tertentu yang bertujuan untuk
mempengaruhi opini publik (Harris, T. L., &
Whalen, 2006). Dalam langkah ini, PR BKHI
UKSW juga menyelenggarakan beberapa kegiatan di tengah pandemi seperti ini dengan mengadakan kegiatan webinar yang diselenggarakan
sendiri oleh BKHI UKSW atau bekerjasama
dengan pihak luar. Seperti contoh menggelar
Open House BKHI UKSW Virtual, Webinar
SDGS dengan menggunakan narasumber di
internal UKSW, Webinar dengan bekerjasama
dengan NUNI University dan lain sebagainya. Hal
ini bertujuan agar BKHI UKSW membantu
melakukan penyebaran informasi mengenai program internasional ataupun event yang diselenggarakan oleh BKHI UKSW untuk mahasiswa
UKSW. Berikut ini adalah poster pengadaan event
BKHI UKSW (lihat gambar 6).
tentang program internasional BKHI UKSW.
Dengan diselenggarakannya secara rutin sebuah
acara (event) akan membuat suatu organisasi
menjadi lebih eksis di khalayak serta khalayak
bisa mendapatkan informasi lebih rinci dengan
menghadiri suatu kegiatan tersebut (Kusuma,
2016).
3. News (Menciptakan berita)
News atau menciptakan berita merupakan kegiatan yang memproduksi news release, bulletin,
newsletter dan lain-lain (Harris, T. L., & Whalen,
2006). Dalam prakteknya, PR BKHI UKSW yang
memiliki fungsi dan peran yang hampir serupa
dengan public relations menyatakan bahwa
dirinya tidak menulis release atau publikasi seperti
berita atau artikel tentang BKHI UKSW dan
kegiatan yang diselenggarakan dikarenakan hal itu
sudah dikerjakan dan menjadi tanggung jawab
Biro Promosi, Humas dan Alumni UKSW
(BPHA UKSW). Berikut hasil press release yang
ditulis oleh BPHA UKSW. (lihat gambar 7 dan 8).
Gambar 7. Hasil press release atau berita yang ditulis oleh
BPHA UKSW
Gambar 8. Hasil press release atau berita yang ditulis oleh
BPHA UKSW yang dimuat di Radar Semarang (koran
online)
Gambar 6. Poster Pengadaan Webinar SDGS
Pengadaan event oleh BKHI UKSW bertujuan
untuk melakukan internalization at home, meningkatkan animo mahasiswa UKSW untuk
mendaftar program internasional dan mengetahui
50
Pemberitaan tentang BKHI UKSW tentu perlu
digaungkan agar mahasiswa dapat mengetahui
program internasional apa saja yang dimiliki oleh
BKHI UKSW. Dengan adanya pemberitaan
dalam bentuk berita dapat menjadi sarana promosi
dan membangun citra suatu objek atau instansi
(Nugraha et al., 2020).
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
4. Community Involvement
Keterlibatan seorang public relations dengan
masyarakat atau kelompok tertentu tentu memiliki
manfaat yaitu adanya hubungan atau relasi baik
yang dijalin oleh instansi atau organisasi yang
diwakilinya dengan instansi lain (Harris, T. L., &
Whalen, 2006). PR BKHI UKSW berusaha
menjalin hubungan baik dengan komunitas atau
pihak eksternal lainnya untuk menjaga hubungan
kerjasama yang berlangsung. Hal ini sesuai
dengan pernyataan PR BKHI UKSW(wawancara,
15 Februari 2022).
“…. Tujuannya itu agar internalization berhasil
ya. Selain itu biar BKHI UKSW bisa dikenal juga
di mitra lainnya.”
Tujuan BKHI UKSW menjalin relasi dengan
komunitas lainnya adalah agar tujuan yang mereka miliki tercapai dan dapat tetap terlihat eksis
yang mana dapat mempengaruhi citra BKHI itu
sendiri. Dan dengan menjalin hubungan dengan
komunitas lain juga dapat membangun citra
positif dan menentukan kelangsungan kehidupan
sebuah organisasi (Febrianti & Oktaviani, 2020).
5. Inform or Image
Inform or image merupakan kegiatan yang menarik perhatian publik dan bertujuan untuk memperoleh citra positif dari publik (Harris, T. L., &
Whalen, 2006). Hal ini dilakukan oleh PR BKHI
UKSW dengan cara melaksanakan berbagai
kegiatan dan mengunggah kegiatan tersebut di
berbagai sosial media dengan desain poster yang
dibuat semenarik mungkin (lihat gambar 9).
Gambar 9. Poster kegiatan Hult Prize di Instagram
@bkhi.uksw
PR BKHI UKSW menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang bertujuan untuk menarik perhatian
mahasiswa UKSW dengan cara membagikan
informasi terkait kegiatan tersebut melalui beberapa sosial media seperti Instagram, Facebook,
Twitter, Youtube, Email Student dan juga Website
dengan menggunakan poster. Poster merupakan
media yang terdiri dari lambang atau kata simbol
yang sangat sederhana, poster juga sebagai
kombinasi visual dari rancangan yang kuat,
dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian pembaca (Susilawati, 2018).
Dengan menggunakan poster dan membuat desain
yang menarik lalu kemudian menyebarkan
informasi tersebut ke berbagai media dirasa cukup
efektif karena poster memiliki fisik yang menarik,
dibuat dengan menggunakan warna dan isi
pesannya bermanfaat bagi pembacanya (Astuti &
Sumartono, 2018) . BKHI UKSW lebih terlihat
interaktif dan persuasif sehingga mahasiswa
UKSW menjadi tertarik untuk melihat dan
mengetahui hal apa saja yang dilakukan oleh
BKHI UKSW.
6. Lobbying and Negotiation
Memiliki kemampuan melobi dan negosiasi pasti
memiliki tujuan yang baik agar seluruh rencana,
ide atau gagasan yang telah direncanakan terlaksana sesuai dengan keinginan (Harris, T. L., &
Whalen, 2006). Salah satu contoh hal yang
dilakukan PR BKHI UKSW adalah melakukan
lobi untuk kesepakatan waktu dalam penyelenggaraan sebuah webinar dan juga kerjasama.
Tujuan dilakukannya lobbying and negotiation
yang dilakukan informan adalah agar kegiatan
atau hal yang ingin dilaksanakan berjalan sesuai
dengan rencana atau sesuai dengan tujuan sebuah
instansi tersebut.
Hal ini sesuai dengan pernyataannya PR BKHI
UKSW (wawancara, 15 Februari 2022)
“... kita melakukan lobi dan negosiasi biar apa
yang udah kami rencanakan harapannya dapat
disepakati bersama ya, baru kedepannya dilaksanakan…”
Melakukan lobi dan negosiasi dengan mitra luar
bagi BKHI UKSW bertujuan agar seluruh hal
yang telah direncanakan dapat disepakati dan
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Dengan melakukan lobi dan negosiasi bertujuan
agar ide atau gagasan kegiatan sebuah lembaga
atau institusi menjadi lebih terencana dan perlu
dilakukan pendekatan untuk mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari
individu dan lembaga yang berpengaruh sehingga
timbul saling menguntungkan (win-win solution)
(Rosady, 2008).
7. Social Responsibilty
Aspek tanggung jawab sosial sebuah perusahaan
dan sebagai bentuk kepedulian suatu instansi
51
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
terhadap khalayak atau sekitarnya (Harris, T. L.,
& Whalen, 2006). Pada hal ini, BKHI UKSW
melakukan Social Responsibility melalui beberapa
program internasional yaitu program Student
Volunteer dan Global Education Experiences
(GlobEEs). Program student volunteer adalah
kegiatan yang mana mendatangkan mahasiswa
Jepang yang akan mengajar bahasa dan budaya
Jepang di SD dan SMA Kristen Satya Wacana
(LAB School) (lihat gambar 10 dan 11).
Sedangkan GlobEEs merupakan program
pertukaran pelajar dan budaya dengan mahasiswa
Taiwan yang mana mereka mengajar bahasa
mandarin di SD Kristen Satya Wacana (SD LAB)
dan ketika mahasiswa Indonesia ke Taiwan
mereka memperkenalkan budaya Indonesia (lihat
gambar 12).
Gambar 10. Mahasiswa Jepang dari program Student
Volunteer mengajar bahasa Jepang di SMA LAB
Gambar 12. Mahasiswa Taiwan dari program GlobEEs
mengajar bahasa mandarin pada siswa SD LAB
Berdasarkan dari pernyataan diatas, PR BKHI yang
memiliki peran yang serupa dengan PR, melakukan
beberapa aspek dengan baik. Mulai dari publikasi
yang dimana mengoptimalkan sosial media sebagai
media penyebaran informasi, membangun citra baik
BKHI UKSW serta program internasional dan lain
sebagainya. Namun, dari ketujuh aspek P.E.N.C.I.L.S
ini terdapat 1 aspek yang tidak dilaksanakan dengan
oleh PR BKHI, yaitu pada aspek News (Berita). Hal
ini dikarenakan bukan merupakan tanggung jawab
PR BKHI UKSW. Alasan PR BKHI UKSW tidak
melaksanakan atau menulis berita (news) dikarenakan
BKHI UKSW berada dibawah naungan universitas
dan terdapat bagian atau biro tersendiri yang melaksanakan tugas tersebut yaitu Biro Promosi, Humas
dan Alumni UKSW (BPHA UKSW). Biro Promosi,
Humas dan Alumni UKSW (BPHA UKSW)
bertanggungjawab terhadap hal yang bersifat menulis
press release atau publikasi yang bersifat tulisan
seperti artikel atau press release (lihat gambar 13).
Sehingga PR BKHI hanya dapat meminta bantuan
untuk meliput kegiatan dan mempublikasikannya ke
media massa, jika kegiatan yang dilaksanakan BKHI
UKSW tersebut bersifat sangat penting dan sangat
dibutuhkan publikasi untuk keperluan laporan.
Gambar 11. Mahasiswa Jepang dari program Student
Volunteer memperkenalkan Jepang pada siswa SD LAB
PR BKHI UKSW melakukan social responsibility
dengan cara menyisipkannya kedalam program
internasional yang dimiliki BKHI UKSW agar dapat
menarik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
program internasional tersebut. Dengan dilakukannya
social responsibility merupakan cara pendekatan dan
pembuktian kepedulian sosial dari sebuah instansi
kepada sekitarnya (Astri, 2012).
52
Gambar 13. Hasil artikel atau press release oleh BPHA
UKSW yang dimuat di koran online
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
Penggunaan teori P.E.N.C.I.L.S yang dilakukan PR
BKHI UKSW bertujuan untuk membangun brand
awareness program internasional BKHI UKSW
terhadap mahasiswa UKSW.
4.3 Tingkatan Brand Awareness
Pada bagian ini akan membahas brand awareness
program internasional BKHI UKSW pada mahasiswa
UKSW. Objek penelitian mahasiswa UKSW yang
pernah mengikuti program internasional dan mahasiswa yang tidak pernah mengikuti program internasional untuk melihat brand awareness program
internasional BKHI UKSW terhadap mahasiswa
UKSW. Identitas merek adalah hal yang perlu
dilakukan oleh suatu lembaga untuk menciptakan
suatu bentuk image yang bertujuan untuk menarik
perhatian mahasiswa UKSW. Suatu image sangat
penting diciptakan guna untuk memperlihatkan
identitas suatu lembaga atau instansi agar mampu
diketahui dan disadari keberadaannya oleh khalayak.
Identitas merek merepresentasikan bagaimana sebuah
organisasi ingin menunjukkan merek mereka kepada
konsumen (Aaker dan Joachimsthaler dalam Elisabeth Maria, Wijaya & Novita, 2020). Tujuan diciptakannya suatu identitas adalah agar masyarakat atau
khalayak dapat menyadari kemudian mengenal dan
mengingat lembaga atau instansi tersebut. Untuk
melihat identitas merek suatu instansi atau lembaga
akan dapat dilihat dari beberapa tingkatan brand
awareness yang terbagi dalam 4 tingkatan yaitu Top
of mind, Brand Recall, Brand Recognition, dan
Unaware of Brand. Berikut pembahasannya (lihat
bagan 1).
Bagan 1. Tingkat Brand Awareness Program Internasional
di Mahasiswa UKSW
Berdasarkan bagan diatas, terdapat 4 dari 28 responden atau setara 14% yang mencapai tingkat Top of
mind yang mana mahasiswa tersebut mampu
menjelaskan secara rinci mengenai berbagai program
internasional yang dimiliki oleh BKHI UKSW.
Alasan mengapa 4 mahasiswa tersebut dapat mencapai tingkatan top of mind dikarenakan mereka
mengikuti program internasional di BKHI UKSW
dan memiliki ketertarikan dalam hal yang bersifat
internasional. Dalam hal ini, jika PR BKHI UKSW
sudah melakukan strategi komunikasi yang baik
seharusnya seluruh mahasiswa di UKSW dapat
mencapai tingkatan ini. Namun pada praktiknya hal
ini tidak tercapai dikarenakan adanya faktor minat
membaca dan ketertarikan mahasiswa UKSW. Ada 2
hal faktor yang mempengaruhi minat membaca dan
ketertarikan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal bisa jadi dari usia, jenis kelamin, kemampuan
membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis sedangkan faktor eksternal yaitu seperti belum tersedianya
bahan bacaan yang sesuai, status sosial, ekonomi,
kelompok etnis dan pengaruh teman sebaya (Prasetyono, 2008). Selanjutnya hal ini juga dibuktikan
berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa
mahasiswa UKSW. Salah satunya yaitu dari Desiana
Natalia (Mahasiswa FTI Angkatan 2019) wawancara
(23 Desember 2021).
“Informasinya jelas, sudah maksimal. Tapi
karna diri sendiri yang kurang minat, kurang
literasi dan kritis jadi gak merhatiin.”
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Agnes
(Mahasiswa FKIP angkatan 2018) wawancara (17
Januari 2022).
“Udah cukup jelas tapi emang akunya aja yang
gak baca dengan baik…”
Selanjutnya, terdapat 2 dari 28 responden atau setara
dengan 7% berada pada tingkat brand recall yang
mana mereka hanya dapat menyebutkan beberapa
program internasional tanpa alat bantu. 2 mahasiswa
tersebut merupakan mahasiswa yang pernah mengikuti kegiatan internasional. Alasan kedua mahasiswa
tersebut berada ditingkatan brand recall adalah
karena kedua mahasiswa tersebut tidak terlalu
memperhatikan secara rinci setiap informasi yang
diberikan PR BKHI UKSW baik melalui Instagram
ataupun email. Selain itu, seharusnya PR BKHI
UKSW bisa mengemas informasi mengenai program
internasional dengan lebih menarik lagi dengan
memperbanyak video. Media video merupakan salah
satu dari media audio-visual. Media ini merupakan
cara alternatif untuk membagikan informasi. Media
video terlihat lebih interaktif dikarenakan media ini
menggabungkan audio-visual dan membuat indera
53
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
manusia selain mendengar namun juga melihat
informasi yang diberikan (Anshor et al., 2015).
Lalu, terdapat 18 dari 28 responden atau setara
dengan 65% berada pada tingkat brand recognition.
Dalam tahap ini, responden yaitu mahasiswa UKSW
mampu mengenali BKHI UKSW dan beberapa
program internasional dengan bantuan logo, foto dan
kilas singkat tentang kegiatan program internasional
seperti penggunaan kalimat “pertukaran pelajar” atau
“exchange program”, “Jepang”, “Taiwan”, “lomba/
kompetisi” dan “kampus FBS.” Responden mampu
mengenali dan mengetahui program-program internasional tersebut berdasarkan kata-kata tersebut.
Responden mengetahui informasi mengenai program
internasional melalui beberapa platform seperti
dibawah ini (lihat bagan 2).
Media informasi yang paling
sering didapatkan oleh
mahasiswa UKSW
5%
Email Student
27%
68%
Instagram
@uksw_salati
ga
Bagan 2. Media informasi yang paling sering didapatkan
oleh mahasiswa UKSW
Melalui bagan 2 diatas, keseluruhan responden
mengetahui BKHI UKSW dan program internasional
melalui Email Student dengan presentase 68%, 27%
melalui Instagram @uksw_salatiga dan 5% melalui
website UKSW. Hal tersebut dikarenakan seluruh
responden mengakui bahwa mereka pernah dan
cukup sering mendapatkan informasi dari BKHI
UKSW mengenai program internasional. Alasan
lainnya mengapa para responden berada ditingkat
brand recognition dikarenakan informasi terkait hal
tersebut bukan merupakan prioritas mereka. Maka
para responden pun tidak menyerap informasi
tersebut secara baik. Selain itu berdasarkan hasil
wawancara, responden juga menggangap bahwa
informasi yang disampaikan oleh BKHI UKSW
kurang menarik. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Julia (Mahasiswa F. Psikologi angkatan 2019).
54
“Lumayan detail cuman tidak menarik. Isi email
dan poster kurang menarik.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Joy (Mahasiswa FID angkatan 2020) wawancara (29 Desember
2021).
“Sebenernya jelas, aku nya yang gak baca
teliti.”
Maka berdasarkan analisis, alasan mengapa rata-rata
mahasiswa UKSW berada ditingkatan brand recognition adalah dikarenakan desain poster dan penggunaan kata yang kurang menarik dan atraktif. Poster
dan penggunaan kata yang atraktif dan persuasif tentu
memiliki pengaruh yang besar dalam membangun
ketertarikan audiens dalam membaca informasi yang
disuguhkan (Utoyo, 2020). Selain itu, penyebaran
informasi yang dilakukan PR BKHI UKSW belum
terlalu maksimal yang mana hasil poster tersebut
hanya diunggah ke media sosial BKHI UKSW saja.
Seharusnya akun seluruh sosial media kampus
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) turut
selalu membantu mengunggah ulang poster atau
informasi yang dibagikan BKHI UKSW keseluruh
media sosial yang dimiliki agar informasi yang
diberikan dapat tersampaikan keseluruh mahasiswa
UKSW. Jika informasi yang dimiliki BKHI UKSW
hanya diunggah ke sosial media BKHI UKSW saja
tentu informasi terkait program internasional dan
BKHI UKSW tidak terbagi secara merata karena
yang mengikuti akun BKHI UKSW tentu mahasiswa
yang setidaknya memiliki ketertarikan dalam kegiatan
yang bersifat internasional.
Yang terakhir adalah unaware of brand. Yang mana
terdapat 4 dari 28 responden atau setara 14% yang
menempati tingkatan unaware of brand. Dalam tahap
ini, para responden sama sekali tidak mengetahui
satupun dari berbagai program internasional yang ada.
Padahal dengan banyaknya publikasi dan penyebaran
informasi melalui berbagai sosial media yang dimiliki
BKHI UKSW seharusnya responden tersebut setidaknya mengetahui sedikit tentang program internasional
tersebut. Sosial media merupakan platform yang
berguna untuk menyebarkan informasi dan bertujuan
untuk membantu dan memperluas informasi
mengenai produk atau jasa yang ingin ditawarkan dan
manfaat bagi audiens adalah mempermudah mereka
mendapatkan informasi (Widayati & Augustinah,
2019). Namun hal ini dapat terjadi lagi-lagi
dikarenakan responden sama sekali tidak memiliki
ketertarikan dalam mengikuti program internasional
dan tidak memiliki ketertarikan untuk mengetahui
program internasional. Seperti pernyataan Michael
Durado (Mahasiswa FKIK angkatan 2018) wawancara (20 Januari 2022).
“…tidak tertarik jadinya gak tau.”
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
Dan hal serupa juga disampaikan oleh Joy (Mahasiswa FID angkatan 2020) wawancara (29 Desember
2021).
“Kurang info karena aku nya yang gak nyari
dan gak baca.”
Maka dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi
PR BKHI UKSW dalam membangun brand awareness mahasiswa UKSW masih kurang optimal
walaupun sudah menggunakan beberapa media sosial
seperti Instagram, Youtube, Facebook, Twitter dan
Website. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan
pada setiap tahapan brand awareness, dapat diketahui
bahwa brand awareness mahasiswa UKSW terhadap
program internasional BKHI UKSW terbangun
dikarenakan adanya penyebaran informasi dengan
menggunakan beberapa media. Selanjutnya, menurut
hasil pengamatan alasan program internasional BKHI
UKSW terletak diposisi brand recognition pada
piramida merek adalah dikarenakan desain poster dan
penggunaan kata yang digunakan oleh PR BKHI
UKSW yana mana berpengaruh terhadap minat dan
literasi mahasiswa UKSW dalam melihat informasi
yang dibagikan BKHI UKSW melalui email student.
Maka, hal diatas membuat program internasional
BKHI UKSW menempati posisi brand recognition.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap
strategi komunikasi public relations BKHI UKSW
dalam membangun brand awareness program
internasional yang dilakukan oleh PR BKHI UKSW
menyimpulkan bahwa PR BKHI UKSW telah
melakukan dan melaksanakan PDCA dengan baik
dan berjalan dengan lancar. Selanjutnya PR BKHI
juga menerapkan strategi P.E.N.C.I.L.S. PR BKHI
telah melakukan publikasi (publications) dengan
mengoptimalkan sosial media untuk menyebarkan
informasi mengenai program internasional BKHI
UKSW kepada mahasiswa UKSW. BKHI UKSW
juga mengadakan beberapa kegiatan lain (event) yaitu
mengadakan webinar yang diselenggarakan sendiri
oleh BKHI UKSW atau bekerjasama dengan pihak
luar dan membagikan informasi tersebut menggunakan poster. Selain itu, PR BKHI pun juga terlibat
dalam community involvement dan melakukan
lobbying dan negotiation yang mana bertujuan agar
kegiatan yang mereka rancang dan laksanakan dapat
berhasil sesuai rencana. Social responsibility juga
dilakukan oleh BKHI UKSW melalui program
internasional nya yaitu pada program GlobEEs,
dimana para mahasiswa dari Taiwan mengajar bahasa
mandarin kepada siswa SD LAB dan pada program
Student Volunteer, mahasiswa Jepang memperkenalkan budaya dan bahasa jepang kepada siswa SD LAB
dan SMA LAB. Namun dari strategi P.E.N.C.I.L.S
terdapat 1 hal yang tidak dilaksanakan oleh PR
BKHI, yaitu pada aspek news (berita). Hal ini
dikarenakan bukan merupakan tanggung jawab PR
BKHI UKSW. Alasan PR BKHI UKSW tidak
melaksanakan atau menulis berita (news) dikarenakan
BKHI UKSW berada dibawah naungan universitas
dan terdapat bagian atau biro tersendiri yang melaksanakan tugas tersebut yaitu Biro Promosi, Humas
dan Alumni UKSW (BPHA UKSW).
Berdasarkan hasil analisa atas brand awareness,
mahasiswa UKSW berada pada posisi brand
recognition. Terdapat 18 dari 28 responden atau
setara 65% menempati tingkatan brand recognition.
Hal ini dilihat dari para responden dapat mengetahui
dan mengenal program internasional BKHI UKSW
melalui alat bantu seperti dengan bantuan logo, foto
dan kilas singkat tentang kegiatan program internasional seperti penggunaan kalimat “pertukaran
pelajar” atau “exchange program”, “Jepang”,
“Taiwan”, “lomba/kompetisi” dan “kampus FBS.”
Selain itu, responden juga mengetahui informasi
mengenai program internasional melalui media sosial
seperti email student dan instagram walaupun BKHI
UKSW memiliki sosial media lainnya yaitu facebook,
twitter, website dan youtube. Program internasional
BKHI UKSW belum bisa masuk pada posisi top of
mind dikarenakan hasil presentase yang didapatkan
hanya 4 dari 28 responden atau setara dengan 14%.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat berfokus membahas peran sosial media dalam membangun brand awareness. Dengan berfokus pada hal
itu diharapkan dapat melihat dan mengetahui bagaimana cara agar mahasiswa UKSW bisa mengetahui
dan mengenal program internasional lebih baik serta
bagaimana membangun brand awareness ke tingkat
yang lebih tinggi.
6. DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. (1991). Managing Brand Equity. Free
Press.
Adminpublik. (2021). Apa Pentingnya Perencanaan
dalam Manajemen? - Prodi Administrasi Publik
Terbaik Di Sumatera Utara. http://adminpublik.
uma.ac.id/2021/02/09/apa-pentingnya-perencanaan-dalam-manajemen/
55
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 12, No. 1, Juli 2021: 43-57
Ahyar, H., Maret, U. S., Andriani, H., Sukmana, D. J.,
Mada, U. G., Hardani, S.Pd., M. S., Nur
Hikmatul Auliya, G. C. B., Helmina Andriani,
M. S., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E.
F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020).
Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
(Issue March). CV. Pustaka Ilmu.
Anshor, S., Sugiyanta, I. G., & Sri, R. K. U. (2015).
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Video Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Geografi. Jurnal Penelitian Geografi, 3(7), 1–9.
file:///D:/Downloads/10376-20894-1-PB.pdf
Astri, H. (2012). Pemanfaatan corporate social responsibility (CSR) bagi peningkatan kualitas
hidup manusia Indonesia. Aspirasi: Jurnal
Masalah-MasalahSosial, 3(2), 151–165.
Astuti, H., & Sumartono. (2018). Penggunaan poster
sebagai media komunikasi kesehatan. Jurnal
Komunikologi.
Dewi, A. P., Susanta, H., & Listyorini, S. (2013).
Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Pendekatan P.D.C.a. (Plan-Do-Check-Act) Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit
Pada RSUD Dr. Adhyatma Semarang (Studi
Kasus Pada Instalasi Radiologi). Diponegoro
Journal of SOcial and Politic, 3(1), 1–12.
Durianto, D. (2004). Brand Equity Ten Strategi
Memimpin Pasar. Gramedia Pustaka Utama.
Effendy, O. U. (2005). Ilmu Komunikasi, Teori &
Praktek. PT Remaja Rosdakarya.
Elisabeth Maria, Wijaya, S. L., & Novita, K. D.
(2020). Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Awareness (Studi Kasus pada
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga) | Putri | Jurnal
Ilmiah Media, Public Relations, dan Komunikasi (IMPRESI). 1, 86–103. https://jurnal.uns.ac.
id/impresi/article/view/Maria Elisabeth Krisanti
Putri%3B Lina Sinatra Wijaya%3B Dian Novita
Kristiyani/Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Awareness %28Studi Kasus pada
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya
Faiz, A., Hadian, V. A., & Kurniawaty, I. (2022).
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Persepsi
Mahasiswa dalam program International Credit
Transfer. 4(3), 3264–3269.
Febrianti, V., & Oktaviani, F. (2020). Community
Relation Dalam Menjaga Citra Positif Radio.
Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi,
3(2). https://doi.org/10.31602/jm.v3i2.3688
Harris, T. L., & Whalen, P. A. (2006). The Marketer’s
Guide to Public Relations in the 21st Century.
Texere.
56
Khaerudin, D., & Rahmatullah, A. (2020). Implementasi Metode Pdca Dalam Menurunkan
Defect Sepatu Type Campus Di Pt. Prima
Intereksa Indastri (Pin). Jurnal Sains Dan
Teknologi: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Teknologi Industri, 20(1), 34. https://doi.org/10.
36275/stsp.v20i1.228
Khasanah, N. (2009). Strategi Public Relations
Dalam Menghadapi Krisis.
Kompas.com. (2020). UPDATE: Bertambah 11.434,
Kasus Covid-19 Indonesia Capai 1.123.105
Halaman all - Kompas.com. https://nasional.
kompas.com/read/2021/02/04/16323031/update
-bertambah-11434-kasus-covid-19-indonesiacapai-1123105?page=all
Kusuma, C. S. D. (2016). Modul Manajemen Event.
1–51. http://staffnew.uny.ac.id/upload/19791203
2015042001/pendidikan/MODUL MANAJEMEN EVENT.Chusnu.pdf
Magdalena, I., Fauzi, H. N., Putri, R., & Tangerang,
U. M. (2020). Pentingnya Evaluasi Dalam
Pembelajaran Dan Akiba Memanipulasinya. 2,
244–257. file:///C:/Users/USER/Downloads/
986-Article Text-2237-1-10-20210106 (1).pdf
Mania, S. (2008). Observasi Sebagai Alat Evaluasi
Dalam Dunia Pendidikan Dan Pengajaran. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan, 11(2), 220–233. https://doi.org/10.
24252/lp.2008v11n2a7
Mulyana, D. (2004). Metode Penelitian Kualitatif :
Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. PT Remaja Rosda Karya.
Novianti, E., Nugraha, R. A., Komalasari, L., Komariah, K., & Rejeki, D. S. (2020). Pemanfaatan
Media Sosial dalam Penyebaran Informasi
Program Pemerintah (Studi Kasus Sekretariat
Daerah Kabupaten Pangandaran). AL MUNIR :
Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 11(1),
48–59. https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.
php/almunir/article/view/1499/1120
Nugraha, A. R., Perbawasari, S., & Zubair, F. (2020).
Pemanfaatan Pemberitaan Di Media Televisi
Dalam Promosi Potensi Objek Wisata Di Era
Konvergensi Media Utilization. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 24(2).
https://doi.org/10.33299/jpkop.24.2.2146
Pitta, D.A. and Prevel Katsanis, L. (1995).
Understanding brand equity for successful brand
extension. Journal of Consumer Marketing,
12(4). https://doi.org/https://doi.org/10.1108/073
63769510095306
Prasetyono, D. S. (2008). Rahasia Mengajarkan
Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini. Diva
Press.
Yanti: Strategi Komunikasi Public Relations dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional
Pusdatin Kemdikbud. (2020). Pembelajaran Online
di Tengah Pandemi Covid-19, Tantangan yang
Mendewasakan | Pusdatin. Uksw. Edu.
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaranonline-di-tengah-pandemi-covid-19-tantanganyang-mendewasakan/
Puspa, R. (2014). Pengertian-pengertian Dasar Hubungan Masyarakat. Modul Hubungan Masyarakat, 2–7.
Puspitasari, L., Mahameruaji, J. N., & Indriani, S. S.
(2018). Publisitas Dan Promosi Film Ada Apa
Dengan Cinta? 2. ProTVF, 1(2), 169. https://doi.
org/10.24198/ptvf.v1i2.19876
Rachman, P. (2020). Implementasi Plan-Do-CheckAct (Pdca) Berbasis Key Performance Indicators
(Kpi): Studi Kasus Di Smp-Sma Integral ArRohmah Dau Malang. AL-TANZIM: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 14–27.
https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v4i2.981
Rosady, R. (2008). Manajemen public relations dan
media komunikasi: Konsepsi dan aplikasi.
Rajawali Pers.
Setiawan, W., & Wijaya, L. S. (2020). Strategi IMC
Dalam Mempromosikan Mempromosikan Program Internasional (Studi kasus di Universitas
Kristen Satya Wacana – Salatiga). Scriptura,
10(1), 1–14. https://doi.org/10.9744/scriptura.
10.1.1-14
Suherman, A. (2018). Strategi Public Relations Distro
Chambers Dalam Mempertahankan Citra
Sebagai Referensi Fashion Remaja Di Kota
Makassar. Gastrointestinal Endoscopy, 1–69.
Suparmo, L. (2011). Aspek Ilmu Komunikasi Dalam
Public Relations. PT. Indeks.
Susilawati, E. (2018). Pengembangan Media Poster
Sebagai Suplement Pembelajaran Fisika Materi
Tata Surya Pada Siswa SMP Kelas VII.
Repository Radenintan.
Sutopo. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Sebelas
Maret University Press.
UKSW. (n.d.). International UKSW. Retrieved September 22, 2021, from https://international.
uksw.edu/
UKSW | Ciptakan Peluang di Tengah Tantangan
Kuliah Daring. (n.d.). Retrieved May 9, 2022,
from https://www.uksw.edu/detail_post/news/
ciptakan-peluang-di-tengah-tantangan-kuliahdaring
Utoyo, A. W. (2020). Analisis Komunikasi Visual
Pada Poster Sebagai Media Komunikasi Mendorong Jarak Sosial Di Jakarta Saat Epidemi
Covid 19. LUGAS Jurnal Komunikasi, 4(1), 35–
42. https://doi.org/10.31334/lugas.v4i1.939
Widayati, W., & Augustinah, F. (2019). Pemanfaatan
Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Makanan
Ringan Kripik Singkong Di Kabupaten Sampang. DIALEKTIKA : Jurnal Ekonomi Dan Ilmu
Sosial, 4(2), 1–20. https://doi.org/10.36636/dialektika.v4i2.345
57