Studi Kawasan Asia Tenggara

Sejak didirikannya ASEAN pada tahun 1967, hubungan ASEAN dengan negara-negara mitra dialog makin meningkat demikian pula hubungannya dengan Australia, walaupun pada awalnya timbul beberapa masalah, seperti penerbangan sipil, ketidak-seimbangan perdagangan, dan keamanan regional sempat mengganggu hubungan antara mereka. Dalam pandangan ASEAN, keraguan Australia untuk menjadi bagian dari kawasan Asia Pasifik umumnya, dan Asia Tenggara khususnya telah menyebabkan timbulnya masalah-masalah tersebut.

Cara mengutip/how to cite:

Maksum, Ali. (2016). "Isu-Isu Kontemporer Asia Tenggara: Sebuah Analisa Awal." Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional, ―Benua Maritim Indonesia Dalam Perspektif Ilmu Hubungan
Internasional‖, Universitas Hasanuddin, Makassar, 23-24 November.

STUDI KAWASAN (AREA STUDIES) DAN
PUSAT KAJIAN KEAGAMAAN (RELIGIOUS STUDIES)
DI BERBAGAI NEGARA BARAT, Studi Kawasan Timur Tengah, Studi Kawasan Afrika Timur, Studi Kawasan Cina, Studi Kawasan Eropa, Studi Kawasan Amerika Serikat, Studi Kawasan Asia Tenggara, Pusat Kajian Keagamaan

Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang sangat luas dan pulau yang mencapai ribuan banyaknya. Dikarenakan Indonesia kaya akan wilayah dan sumber daya alam tersebut maka Indonesia harus memiliki penjagaan yang ketat agar tidak "kecolongan" dari pihak asing. Penjagaan akan diperketat pada wilayah Indonesia terutama di pulau-pulau yang memiliki letak berdekatan dengan negara lain. Hal ini dikarenakan semakin berdekatan dengan pihak asing maka semakin tinggi pula peningkatan ancaman persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

Salah satu negara yang ikut serta dalam Proyek BRI adalah Malaysia. Namun demikian, perlu diketahui terdapat pendekatan geoekonomi yang dilakukan oleh Tiongkok untuk menarik suatu negara dalam kerja sama BRI. Penekanan konsep win-win solutions yang ditawarkan oleh Tiongkok dengan bentuk lima kerja sama ekonomi berupa ruang lingkup integrasi, investasi, infrastruktur, finansial dan pertukaran sosial-budaya.  Sehingga menjadi nilai lebih yang dapat mempermudah langkah Tiongkok berupa implementasi kebijakan BRI tersebut.

Pulau paskah sangat minat perhatian para ilmuwan. Apa rahasia pulau itu dan mengapa pulau digemari oleh para wisatawan? Pertama, pulau Paskah terletak di selatan lautan Pasifik. Pulau itu memiliki negara Chili. Pulau luar biasa ini ditemukan pada tahun 1722 dan pada saat itu,di pulau ini 2000 atau 3000 penduduk hanya tinggal. Yacob Roqqeveni adalah laksamana yang menemukan pulau ini. Perlu dicatat bahwa Pulau Paskah juga termasuk ke Situs Warisan Dunia UNESCO. Hal ini pun menunjukkan pentingnya pulau ini.

Kopi merupakan minuman universal yang dinikmati hampir seluruh masyarakat di dunia. Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya, karena dihadapan kopi kita semua sama. Melalui kopi orang-orang bisa melewati berbagai batasan suku, agama, ras dan gender, Bahkan Identitas suatu kawasan seperti di Asia Tenggara (ASEAN). Artikel ini membahas identitas kopi dalam menyatukan masyarakat di regional Asia Tenggara (ASEAN). Namun, Saya dalam artikel ini akan mengupas perbedaan penyajian dan persaingan, bisnis kopi di Indonesia dan Vietnam dalam segi ekspor impor kawasan serta sebuah persatuan dan pengakuan dunia dalam hal produktifitas dan identitas biji cafein tersebut hingga diminati dalam 11 negara di Asia Tenggara.

Scholars argue that ASEAN is a community of nations and not a community of people. Decision making in ASEAN have been concentrated within the higher echelon of leadership, with little public engagement. This article analyses whether public attitudes and supports for the formation of ASEAN Community were affected by the perception of elitist formation of the regionalism initiative. It employs public opinion surveys to gather feedback from respondents about issues under study. The surveys conducted in eleven cities in Indonesia, Malaysia and Singapore. Statistical analyses were employed for the study. Several findings were discovered; Firstly, it finds the respondents perceived that the formation of ASEAN Community is beneficial. Secondly, they strongly support the formation of the regional community. Thirdly, the formation is perceived as elitist and state-centric as they did not involve the people. Finally, the study concludes that the perceptions of elitist state-centric formation of ASEAN Community do have effects on the perception of benefits and supports. As such, the study implies that ASEAN should actively involve the public through public opinion surveys for its policies and issues of its establishment.

Film kali ini menceritakan terkait bagaimana masyarakat Vietnam dalam merangkul semua rakyat dan elemen masyarakat membentuk suatu identitas nasional, rasa nasionalisme demi merebut kembali negara yang dijajah oleh para kolonial dan mempertahankannya. Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi daerah koloni dari Perancis. Setelah berdekade-dekade Perancis menduduki Vietnam dan menjajah mereka, pada tahun 1954 Vietnam berhasil memperoleh kembali tanah airnya dari tangan Perancis. Hal ini sebagai hasil dari Perang Indochina yang pertama. Dari peristiwa perang Indochina pertama tersebut, kita dapat melihat bagaiman persatuan dan nasionalisme dari masyarakat Vietnam demi memperoleh kembali haknya atas negaranya, bagaimana mereka sama-sama membentuk suatu identitas nasional dalam kerangka nasionalisme. Walaupun pada hasil dari perang tersebut membuat Vietnam terbagi menjadi dua, yaitu Vietnam Utara dan Selatan yang terpisah pada garis lintang 17. Pembagian Vietnam ini dikarenakan perbedaan ideologi dari kedua belah Vietnam. Di Utara dengan ideologi komunisnya bersama Vietminh, dan di daerah Selatan dengan ideologinya yang nasional-liberalis sebagai negara Democratic Republic of Vietnam. Hal yang agak serupa juga terjadi di Indonesia. Rasa penderitaan selama beratus-ratus tahun dijajah oleh kolonial Belanda membuat rasa satu rasa satu nasib sesama rakyat Indonesia pada saat itu menjadi lebih besar dan kuat untuk membuat rakyat Indonesia bersatu untuk sama-sama melawan kolonial penjajah dan merebut kembali hak atas tanah air dan mempertahankannya. Hingga akhirnya tahun 1945, Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya walaupun penyerahan dan pengakuannya sebagai negara berdaulat dari Belanda baru benar-benar terealiasasi pada tahun 1949. Namun, walaupun Indonesia saat itu telah mereka dan menjadi negara berdaulat, namun kemerdekaan dan penyatuan secara domestik belum tercapai secara penuh dan maksimal. Di sini lah yang menjadi tantangan bagi masyarkat Indonesia pada saat itu dikarenakan wilayah Indonesia yang besar, luas, dan tersebar di pulau-pulau serta dengan keragaman budaya dan etnis membuat penyatuan secara internal Indonesia dari tiap elemen rakyat tidak begitu mudah dicapai. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana banyaknya pemberontakan terjadi serta perang saudara, dengan tujuan ingin menjadikam budaya atau daerahnya yang paling dominan di antara daerah dan budaya lainnya dan adanya keinginan untuk menerapkan budaya dan pola pikirnya sebagai

Kolaborasi dan sinergi kelembagaan menjadi keperluan, termasuk di tingkat pasca sarjana. Olehnya, jaringan kerjasama antara pengelola pasca sarjana diperlukan untuk diwujudkan.  Untuk sampai pada tujuan itu, perlu kebersamaan dan juga tata kelola bersama sehingga dapat saling membantu. Kertas kerja ini adalah rancangan kegiatan Graduate Student Symposium yang akan dilaksanakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura, pada bulan September 2020.

Film dokumenter berjudul "Tour of Southeast Asia" merupakan film yang menceritakan kehidupan masyarakat Asia Tenggara yang berada di sepanjang Sungai Mekong. Sungai Mekong ini merupakan sungai yang dijuluki "The River of the Nine Dragons". Sumber kehidupan bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya terutama negara yang di sepanjang Sungai Mekong seperti Vietnam, Laos, dan Kamboja. Tapi, siapa sangka masyarakat yang hidup di sepanjang Sungai Mekong bukanlah sekadar masyarakat di pesisir pada umumnya. Tapi, mereka merupakan masyarakat dari berbagai suku di negara masing-masing yang kental akan budayanya, dan secara historis mereka banyak mengalami momen sejarah yang bisa dibilang horor dan keberadaan mereka saat ini yang tidak terlalu banyak diketahui oleh orang awam. Di daerah Laos, masyarakat yang hidup di sepanjang Sungai Mekong berasal dari suku Ekko. Mereka merupakan salah satu suku di Laos yang masih sangat kental akan budaya dan tradisinya. Di film digambarkan bagaimana tradisi dari suku Ekko. Masyarakatnya tinggal di daerah yang lumayan tinggi yaitu pada ketinggian sekitar 1300 meter di atas permukaan air laut. Akses mereka terhadap sumber air tidak begitu mudah. Dimana para wanita di suku tersebut setiap hari harus berjalan sejauh 3 km dua kali sehari untuk mengambil air di sumber air. Air pun diangkut oleh mereka tidak menggunakan baskom atau wadah semacamnya, tapi air tersebut ditampung dalam potongan-potongan bambu. Hal ini sangat unik menurut saya karena wadah bambu yang tidak seperti di tempat lain atau pada umumnya. Wadah bambu air tersebut kemudian diangkut oleh tiap wanita di punggungnya yang beratnya sekitar 5 kg. Di sini saya dapat melihat bagaimana wanita-wanita di suku Ekko adalah wanita-wanita kuat yang mana mereka memang berusaha keras demi bertahan dan kelangsungan hidup mereka. Tidak hanya memasak seperti wanita pada umumnya, tapi juga mendidik dan mengajarkan tradisi dan budaya kepada anak-anak, serta mengambil air di sumber air. Makanan pokok masyarakat suku Ekko yaitu beras. Beras merupakan salah satu makanan pokok bagi warga Asia Tenggara bahkan juga di Indonesia. Pengolahan beras menjadi nasi di suku Ekko tergolong konvensional dari segi metodenya yang membutuhkan minimal 2 orang untuk memasaknya di sebuah tungku dan wadah yang besar serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini membuat saya makin yakin dengan argumen saya bahwa wanita di suku Ekko adalah wanita-wanita kuat.