PEMBUATAN REAGEN
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan dan Manusia
Dosen pengampu:
Dr. Saefudin, M.Si.,
Dra. Soesy Asiah Koesbandiah, MS.
Oleh:
Kelompok 3
Pendidikan Biologi A 2017
Ariyanti Viani 1703661
Astrid Junita 1702129
Della Frisca Damayanti 1700069
Pretty Nurwhite Tika 1702261
Siti Nurjanah 1701081
Tika Triwahyuni 1703681
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
Judul
Pembuatan Reagen.
Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2020
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Tujuan
Mengetahui pengertian reagen.
Mengetahui reagen yang biasa digunakan dalam praktikum fisiologi hewan dan manusia.
Mengetahui alat dan bahan dalam proses pembuatan reagen.
Mengetahui cara perhitungan konsentrasi reagen.
Mengetahui bagaimana langkah kerja pembuatan reagen.
Dasar Teori
Reagen merupakan zat yang ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mengadakan suatu reaksi kimia atau dengan kata lain ditambahkan untuk melihat terjadinya suatu reaksi kimia. Reagen dapat ditemukan dalam bentuk solid (padat) ataupun dalam bentuk cair. Dan setiap reagen tersebut mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda pula, mulai dari bentuk, warna, bau dan lain-lain (Mulyono, 2008) .
Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan di dunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan senyawa aplikasi. Penggunaannya yaitu dengan membuat, mengukur atau menganalisa keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Dalam kimia organik juga menetapkan reagen sebagai campuran yang akan membuat perubahan substrat pada kondisi tertentu. Kata-kata "reagen" dan "reaktan" dapat d digunakan secara bergantian. Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih reaktan direaksikan bersama-sama. Keberadaan reagen berfungsi untuk menciptakan reaksi kimia, karena tanpa reaktan tidak akan ada reaksi. Untuk proses kimia tertentu, katalis merupakan komponen yang di yang diperlukan. Katalis tidak mengubah mengubah jalannya suatu reaksi kimia tapi mengubah waktu reaksi menjadi lebih cepat (Mardiana, 2017) .
Reagen ini juga dapat digunakan dalam pengujian dan menganalisis bahan kimia. Setiap reagen harus memenuhi standar kemurnian dan berkualitas baik, karena sedikitpun reagen salah dalam konsentrasi, maka suatu reaksi kimia tidak adan berjalan dengan benar. Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biomolekuler spesifik yang dikembangkan dalam program penelitian ilmiah. Beberapa ilmiah. Beberapa reagen berfungsi dalam kit dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme yang sulit ditemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Suatu reagen juga digunakan sebagai kunci produk dalam menciptakan alat untuk diagnosis. Biasanya, pembuatan reagen dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses (Khamidinal, 2009) .
Menurut tingkat kemurniannya reagen/zat kimia dibagi menjadi:
Reagen Tingkat Analitis (Analytical Reagent/AR)
Reagen tingkat analitis adalah reagen yang terdiri atas zat-zat kimia yang mempunyai kemurnian sangat tinggi. Kemurnian zat-zat tersebut dianalisis dan dicantumkan pada botol/wadahnya. Penggunaan bahan kimia AR pada laboratorium kesehatan tidak dapat digantikan dengan zat kimia tingkat lain.
Zat Kimia Tingkat Lain
Zat kimia lain tersedia dalam tingkatan dan penggunaan yang berbeda, yaitu:
Tingkat kemurnian kimiawi (chemically pure grade). beberapa bahan kimia organik berada pada tingkatan ini, tetapi penggunaannya sebagai reagen laboratorium kesehatan harus melewati tahap pengujian yang teliti sebelum dipakai rutin. Tidak adanya zat-zat pengotor pada satu lot tidak berarti lot-lot yang lain pada tingkat ini cocok untuk analisis.
Tingkat praktis (practical grade).
Tingkat komersial (commercial grade). merupakan kadar zat kimia yang bebas diperjual belikan di pasaran misalnya, alkohol 70 %.
Tingkat teknis (technical grade). umumnya zat kimia dalam tingkatan ini digunakan di industri-industri kimia.
Zat kimia yang digunakan di Laboratorium Klinik ialah zat kimia tingkat analitis atau beberapa bahan kimia organik pada tingkat kemurnian kimiawi yang telah melewati tahap pengujian sebelum dipakai rutin. Ketiga jenis tingkatan zat kimia lainnya tidak boleh digunakan sebagai reagen di laboratorium kesehatan.
Menurut cara pembuatannya, dibagi menjadi:
Reagen buatan sendiri
Reagen jadi (komersial) reagen jadi adalah reagen yang dibuat oleh pabrik/produsen.
Reagen yang Digunakan
Larutan Ringers
Tujuan
Larutan ringers mengandung beberapa garam yang memiliki tujuan untuk menciptakan keadaan isotonis pada sel-sel hewan. Larutan ringers biasanya mengandung NaCl, KCl, CaCl2, dan NaHCO3. Selain itu, larutan ringer berfungsi untuk mempertahankan eksitabilitas otot dan memberi nutrisi (Scanlon & Sanders, 2007).
Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam pembuatan Larutan Ringers
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
2 unit
2.
Beaker glass
2 unit
3.
Timbangan
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Larutan Ringers
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Natrium klorida (NaCl)
1,5 gram
2.
Aquades
2000 ml
Perhitungan Konsentrasi
NaCl 0,6% yang digunakan untuk hewan dibuat dengan cara melarutkan 0,6 gram NaCl dalam 1000 ml aquades
NaCl 0,9% yang digunakan untuk manusia dibuat dengan cara melarutkan 0,9 gram NaCl dalam 1000 ml aquades
Langkah Kerja
Gambar 1. Langkah Kerja Pembuatan Larutan Ringers
Larutan Gist
Tujuan
Larutan gist merupakan campuran antara ragi dengan larutan sukrosa. Larutan gist digunakan dalam praktikum proses oksidasi pada proses respirasi.
Alat dan Bahan
Tabel 3. Alat yang digunakan dalam pembuatan Larutan Gist
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
1 unit
2.
Beaker glass
1 unit
3.
Timbangan
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
Tabel 4. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Larutan Gist
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Ragi
15 gram
2.
Larutan sukrosa 10%
250 ml
Langkah Kerja
Gambar 2. Langkah Kerja Pembuatan Larutan Gist
Glukosa 0,2% dan 10%
Sukrosa 10%
Yodium 5%
Tujuan
Reagen Yodium 5% atau lugol digunakan untuk uji kandungan amilum atau pati dalam suatu bahan, terutama makanan.
Alat dan Bahan
Tabel 9. Alat yang digunakan dalam pembuatan Yodium 5%
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
1 unit
2.
Beaker glass
1 unit
3.
Timbangan digital
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
5.
Pipet tetes
2 unit
Tabel 10. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Yodium 5%
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Yodium
12,9 gram
2.
Kalium Iodida
18,0 gram
3.
Aquades
1205 ml
Langkah Kerja
Gambar 5. Langkah Kerja Pembuatan Yodium 5%
Amilum 3%
Tujuan
Larutan amilum 3% digunakan untuk menunjukkan aktivitas enzim amilase dan mengetahui ekskresi KI dalam ludah sebagai petunjuk kecepatan reabsorpsi bahan makanan dalam alat pencernaan.
Alat dan Bahan
Tabel 11. Alat yang digunakan dalam pembuatan Amilum 3%
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
1 unit
2.
Beaker glass
2 unit
3.
Timbangan digital
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
5.
Penangas air
1 unit
Tabel 12. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Amilum 3%
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Amilum
3 gram
2.
Aquades
300 ml
Langkah Kerja
Gambar 6. Langkah Kerja Pembuatan Amilum 3%
AgNO3 10%
Tujuan
Larutan AgNO3 10% biasanya digunakan untuk menguji apakah di dalam urine terdapat protein albumin.
Alat dan Bahan
Tabel 13. Alat yang digunakan dalam pembuatan AgNO3 10%
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
1 unit
2.
Gelas kimia
1 unit
5.
Timbangan digital
1 unit
6.
Pipet tetes
1 unit
Tabel 14. Bahan yang digunakan dalam pembuatan AgNO3 10%
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
AgNO3
10 gram
2.
Aquades
100 mL
Perhitungan Konsentrasi
AgNO3 10% (b/v) artinya kita perlu melarutkan 10 gram AgNO3 dalam 100 mL aquades.
Langkah Kerja
Gambar 7. Langkah Kerja Pembuatan AgNO3 10%
Benedict
Tujuan
Reagen Benedict adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi, tapi bahan pereduksi lainnya juga dapat memberikan hasil positif. Larutan Benedict dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam urine. Beberapa gula seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu mentransfer hidrogen (elektron) ke senyawa lain. Ketika gula pereduksi dicampur dengan reagen benedict dan dipanaskan, maka akan menyebabkan reagen benedict berubah warna. Warna ini bervariasi mulai dari hijau sampai merah bata, tergantung pada jumlah dan jenis gula (Atmojo, 2019).
Alat dan Bahan
Tabel 15. Alat yang digunakan dalam pembuatan Reagen Benedict
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
1 unit
2.
Gelas kimia
1 unit
3.
Spatula
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
5.
Magnetic stirer
1 unit
6.
Pipet ukur
1 unit
7.
Pemanas spirtus
1 unit
8.
Timbangan digital
1 unit
9.
Alat tulis
1 set
10.
Kertas saring
1 lembar
11.
Alumunium foil
1 lembar
12.
Kertas label
3 lembar
Tabel 16. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Reagen Benedict
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Natrium sitrat
173 gram
2.
Natrium karbonat (Na2CO3)
100 gram
3.
Kupri sulfat (CuSO4)
17,3 gram
4.
Aquades
1000 mL
Langkah Kerja
Gambar 8. Langkah Kerja Pembuatan Reagen Benedict
(Almira, Tanpa Tahun)
Fenol Red 0,03%
Tujuan
Fenol merah digunakan sebagai indikator pH. Garam natrium fenol merah digunakan secara luas dalam media kultur untuk mengidentifikasi perubahan nilai pH netral menjadi asam. Fenol merah biasanya digunakan dalam media kultur sel pada 11 mg / L. Larutan fenol merah akan berwarna kuning pada pH 6,4 atau lebih rendah, dan akan berwarna merah pada pH 8,2 ke atas. Fenol merah dalam media kultur jaringan dapat berperan sebagai estrogen lemah, terutama dengan kanker payudara manusia sel. Fenol merah juga dapat digunakan untuk mengukur hydrogen peroksida dalam makrofag yang dibudidayakan di pelat multiwall (Alrich, Tanpa Tahun).
Alat dan Bahan
Tabel 17. Alat yang digunakan dalam pembuatan Reagen Benedict
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Gelas ukur
3 unit
2.
Gelas kimia
2 unit
3.
Spatula
1 unit
4.
Batang pengaduk
1 unit
5.
Pipet
4 unit
6.
Timbangan digital
1 unit
Tabel 18. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Reagen Benedict
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Phenol red
33 mg
2.
Natrium hidroksida 2M
106,5 ml
3.
Ammonium sulfat
25 mg
4.
Asam asetat 2M
135 ml
5.
Aquades
335 ml
Langkah Kerja
Gambar 9. Langkah Kerja Pembuatan Reagen Fenol Red
(Choudahry, 2010)
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Almira. (Tanpa Tahun). Cara Buat Reagen Biokimia. [online]. Diakses dari: https://www.scribd.com/doc/258223196/Cara-Buat-Reagen-Biokimia (11 Desember 2020).
Alrich, Sigma. (Tanpa Tahun). Phenol Red Solution. [Online]. Diakses dari: https://www.sigmaaldrich.com/content/dam/sigma-aldrich/docs/Sigma-Aldrich/Product_Information_Sheet/p0290pis.pdf. (12 Desember 2020)
Atmojo, A. T. (2019). Reagen Benedict. [online]. Diakses dari: https://medlab.id/reagen-benedict/ (11 Desember 2020).
Chouradhy, Ankur. Preparation of Indicator Solution. [online]. Diakses dari: https://www.pharmaguideline.com/2010/09/preparation-of-indicator-solutions.html. (12 Desember 2020)
Khamidinal. (2009). Teknik Laboratorium Kimia. Pustaka Pelajar: Jogjakarta
Mardiana. (2017). Pengantar Laboratorium Medik. [Online]. Diakses dari : http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Pengantar-Laboratorium-Medik-SC.pdf (11 Desember 2020)
Mulyono. (2008). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Scanlon VC, Sanders T. (2007). Essentials of Anatomy and Physiology. 5ed. Philadelphia: F.A Davis Company