[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

PENGENDALIAN REMAJA

ABSTRAK Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Remaja pada umunya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan-perubahan sosial, fisiologi dan psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka hidup. Perubahan2 ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern. Arus perubahan kehidupan yang berjalan amat cepat cenderung membuat remaja melakukan penyimpangan norma dan nilai – nilai yang ada dala masyarakat. Namun, dengan adanya pengendalian remaja, diharapkan masalah – masalah tersebut dapat ditangani dengan baik. Kata Kunci : Remaja, pengendalian, peyimpangan. ABSTRACT Teenage is a time of problems . This statement was put forward much in the past , namely in the early 20th century by Mr. Stanley Hall Adolescent Psychology . Opinions Stanley Hall at the moment is that adolescence is a period of storm and stress (storm and stress) is still widely quoted people . Adolescents in general experience that the search for identity or integrity of the self was a major problem because of changes in social , physiological and psychological in themselves and in society in which they live . This perubahan2 intensified in our society that is increasingly complex and technologically modern . Flow changes life goes very quickly tends to make teenagers deviate norms and values - values that exist dala society . However, with the control teenagers , expected problem - the problem can be handled well . Keywords : Adolescents , control , divergence .

PENGENDALIAN REMAJA Tika Suandhini (1501050001) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unoversitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuh Waluh Email: tikadinidini@gmail.com Lu’lu Laila Adam (1501050015) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unoversitas Muhammadiyah Purwokerto Email: luluadam24@gmail.com Jl. Raya Dukuh Waluh Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.  Remaja pada umunya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan-perubahan sosial, fisiologi dan psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka hidup. Perubahan2 ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks dan berteknologi modern. Arus perubahan kehidupan yang berjalan amat cepat cenderung membuat remaja melakukan penyimpangan norma dan nilai – nilai yang ada dala masyarakat. Namun, dengan adanya pengendalian remaja, diharapkan masalah – masalah tersebut dapat ditangani dengan baik. Kata Kunci : Remaja, pengendalian, peyimpangan. ABSTRACT Teenage is a time of problems . This statement was put forward much in the past , namely in the early 20th century by Mr. Stanley Hall Adolescent Psychology . Opinions Stanley Hall at the moment is that adolescence is a period of storm and stress (storm and stress) is still widely quoted people .  Adolescents in general experience that the search for identity or integrity of the self was a major problem because of changes in social , physiological and psychological in themselves and in society in which they live . This perubahan2 intensified in our society that is increasingly complex and technologically modern . Flow changes life goes very quickly tends to make teenagers deviate norms and values ​​- values ​​that exist dala society . However, with the control teenagers , expected problem - the problem can be handled well . Keywords : Adolescents , control , divergence . PENDAHULUAN Pengendalian remaja adalah suatu cara untuk mencegah remaja agar tidak terjerumus dalam penyimpangan – penyimpangan yang mengarah kepada norma dan nilai – nilai yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian remaja dibuat karena adanya penyimpangan – penyimpangan yang dilakukan oleh remaja. Jika tidak ada penerapan pengendalian bagi para remaja, ditakutkan remaja akan terus terjerumus dalam pergaulan negative. Dari segi negative itulah yang akan membuat remaja sebagai penerus bangsa rusak. Maka dari itu, kami sebagai calon pendidik harus memberikan solusi untuk megontrol para remaja. Dengan perkembang remaja yang semakin kacau, mulai dari tingkah laku remaja yang pada saat ini pada zaman dimana pergaulan sudah semakin bebas, menjadikan para remaja bertindak semaunya sendiri. Kita sebagai generasi mudapun sangat menyayangkan hal tersebut, maka dengan demikian kita membuat makalah ini dengan membahas tentang pengendalian remaja. ANALISIS TEORI DAN PEMBAHASAN Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang merupakan salah satu tugas dari manager. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pengendalian dan pengawasan adalah berbeda karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian. Bila pengendalian dilakkan dengan disertai pelurusan (tindakan korektif), maka pengawasan adalah pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada periode tertentu secara berulang kali. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Remaja sangat memerlukan pengendalian diri, karena sosok remaja belum mempunyai pengalaman yang memadai dalam urusan seperti ini. Masa remaja adalah masa dimana perasaan kita cukup sering tersentuh, sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fisik dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fisik dan seksual yang cepat itu maka timbullah ketidak-stabilan dan kebingungan dalam diri remaja, khususnya dalam memahami hubungan asmara. Dari keadaan tersebut, yang pasti akan dihadapi oleh remaja adalah dorongan seksual. Karena ingin membuktikan bahwa dirinya telah dewasa, seorang remaja terkadang sangat over dalam bersikap, khusunya di depan lawan jenis, sehingga terkadang tingkah tersebut dianggap kurang sopan di tengah masyarakat. Parahnya, masyarakat akan menganggap bahwa sang remaja tersebut adalah biang pembuat masalah dalam kehidupan mereka. Padahal saat itu remaja sedang meraba-raba dan mencari jati dirinya. Remaja terkadang kehilangan kendali dalam dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, atau yang lebih parah remaja tersebut akan lebih suka menyendiri dan menutup diri dari keluarga dan lingkungan. Mereka merasa bahawa fisiknya sudah seperti orang dewasa sehingga berpikir bahwa mereka pun harus bersikap dewasa, walaupun pikiran dan pandangan yang mereka memiliki belum mencukupi dalam menilai segala sesuatu dari sudut pandang orang dewasa. Oleh karena itu seorang remaja sangat membutuhkan perhatian dan pengertian dari keluarga dan masyarakat sekitar. Seorang remaja tidak dapat dianggap mengganggu ketenangan lingkungan hanya karena mereka 'sedikit' di luar kendali disebabkan naluri alamiahnya. Juga, di lain sisi, orang tua harus lebih memperhatikan serta memberika pandangan-pandangan positif di saat-saatkrusial seperti ini. Bukannya malah memarahi dan membuatnya tertekan, karena bisa saja mereka menjadi tertutup dan menarik diri dari lingkungannya. Solusi Pengendalian Remaja Pertama, memberikan kesempatan untuk mengadakan dialog untuk menyiapkan jalan bagi tindakan bersama. Sikap mau berdialog antara orangtua, pendidik di sekolah, dan masyarakat dengan remaja pada umumnya adalah kesempatan yang diinginkan para remaja. Dalam hati sanubari para remaja tersimpan kebutuhan akan nasihat, pengalaman, dan kekuatan atau dorongan dari orang tua. Tetapi sering kerinduan itu menjadi macet bila melihat realitas mereka dalam keluarga, di sekolah ataupun dalam lingkungan masyarakat yang tidak memungkinkan karena antara lain begitu otoriter dan begitu bersikap monologis. Menyadari kekurangan ini, lembaga-lembaga pendidikan perlu membuka kesempatan untuk mengadakan dialog dengan para remaja, kaum muda dan anak-anak, entah dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Kedua, menjalin pergaulan yang tulus. Dewasa ini jumlah orang tua yang bertindak otoriter terhadap anak-anak mereka sudah jauh berkurang. Namun muncul kecenderungan yang sebaliknya, yaitu sikap memanjakan anak secara berlebihan. Banyak orang tua yang tidak berani mengatakan tidak terhadap anak-anak mereka supaya tidak dicap sebagai orangtua yang tidak mempercayai anak-anaknya, untuk tidak dianggap sebagai orangtua kolot, konservatif dan ketinggalan jaman. Ketiga, memberikan pendampingan, perhatian dan cinta sejati. Ada begitu banyak orangtua yang mengira bahwa mereka telah mencintai anak-anaknya. Sayang sekali bahwa egoisme mereka sendiri menghalang-halangi kemampuan mereka untuk mencintaianak secara sempurna. “Saya telah memberikan segala-galanya”, itulah keluhan seorang ibu yang merasa kecewa karena anak-anaknya yang ugal-ugalan di sekolah dan di masyarakat. Anak saya anak yang tidak tahu berterima kasih, katanya. Yang perlu dipahami bahwa setiap individu memerlukan rasa aman dan merasakan dirinya dicintai. Sejak lahir satu kebutuhan pokok yang yang pertama-tama dirasakan manusia adalah kebutuhan akan “kasih sayang” yang dalam masa perkembangan selanjutnya di usia remaja, kasih sayang, rasa aman, dan perasaan dicintai sangat dibutuhkan oleh para remaja. Dengan usaha-usaha dan perlakuan-perlakuan yang memberikan perhatian, cinta yang tulus, dan sikap mau berdialog, maka para remaja akan mendapatkan rasa aman, serta memiliki keberanian untuk terbuka dalam mengungkapkan pendapatnya. KESIMPULAN Lewat kondisi dan suasana hidup dalam keluarga, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan masyarakat seperti di atas itulah para remaja akan merasa terdampingi dan mengalami perkembangan kepribadian yang optimal dan tidak terkungkung dalam perasaan dan tekanan-tekanan batin yang mencekam. Dengan begitu gaya hidup yang mereka tampilkan benar-benar merupakan proses untuk menemukan identitas diri mereka sendiri yang sebenarnya. Bagi para remaja juga seharusnya pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh dengan dinamika dan gejolak ini. Tidak perlu untuk terlalu memaksakan kehendak, tapi gunakanlah pikiran jernih agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mengikuti akal sehat dan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat umum dan sejalan dengan aturan agama. DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja (diakses pada tanggal 22 April 2016) https://carapedia.com/pengertian_definisi_pengendalian_info2135.html (diakses pada tanggal 22 April 2016)