BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kalapi (Kalappia celebica Kosterm) merupakan tumbuhan yang memiliki
nilai komersial tinggi sebagai penghasil kusen,meubel dan furniture. Kualitas
kayu kalapi menurut sebagian literature termasuk kelas kuat satu dan kelas awet
dua. Akan tetapi, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, ancaman
kelestarian berasal dari pemanenan berlebihan, tanpa dibarengi dengan
penanaman sehingga merupakan salah satu jenis yang mulai terancam punah
(IUCN, 1994; UNEP-ECMC, 2007; Permenhut P57/2008, dalam Arif dan
Tuheteru, 2005).
Kalapi merupakan endemik Sulawesi yang termasuk kedalam Famili
Fabaceae dengan daerah penyebaran sekitar Malili Sulawesi Selatan dan Kolaka
Sulawesi Tenggara Populasi kalapi semakin jarang, karakteristik habitat tempat
tumbuh serta penyebarannya juga jarang dipublikasikan (Arif dan
Tuheteru, 2005).
Populasi kalapi semakin jarang, karakteristik habitat tempat tumbuh serta
penyebarannya juga jarang dipublikasikan. Hal ini mengakibatkan informasi
tentang kalapi semakin redup dan dikhawatirkan akan menghilang sebelum
sempat dikembangkan kembali. Solusi dari permasalahan ini adalah program
pengembangan kalapi dengan strategi perlindungan jenis pada habitat alaminya
(konservasi in-situ) dan pengembangan di luar habitat tumbuhnya (eks-situ).
Peraturan Menteri Kehutanan No P57/Menhut/II/2008 tentang Arahan Strategi
Konservasi Spesies Nasional 2008-2018 bahwa arahan yang harus segera
1
dilakukan dalam penyelamatan jenis terancam punah kalapi adalah kajian aspek
ekologi, silvikultur, genetika dan sifat kayu (Arif dan Tuheteru, 2005).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi tanaman kalapi (Kalappia celebica Kosterm) ?
2. Bagaimana silvikultur tanaman kalapi (Kalappia celebica Kosterm) ?
1.3. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui deskripsi tanaman kalapi
(Kalappia celebica Kosterm).
2. Untuk dapat mengetahui silvikultur tanaman kalapi
(Kalappia celebica Kosterm).
1.4. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui deskripsi tanaman kalapi
(Kalappia celebica Kosterm).
2. Agar dapat mengetahui silvikultur tanaman kalapi
(Kalappia celebica Kosterm).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kayu kalapi (Kalappia celebica Kosterm)
2.1.1 Deskripsi
Menurut World Concervation Monitoring Centre (1998 dalam Purwanto,
2016), taksonomi kalapi yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Kalappia
Spesies : Kalappia celebica Kosterm
3
Di Indonesia jenis ini dikenal dengan beberapa nama perdagangan
diantaranya kalapi, nanakulahi, palapi. Jenis ini memiliki tinggi mencapai 40
meter dengan garis tengah batang 90 cm dan memiliki banir sampai 3 m. Kulit
batang berwarna kecoklatan. Bentuk daunnya lanceolate sampai eliptikal [(2-)5(-
6)] dengan susunan alternate serta tidak memiliki stipula. Daun muda chartaceous,
eliptikal atau obovate, (6-)11-14(17) dengan (2,5-)4-6(-8,5) cm; apex pendek
acuminate; dasar cuneate, jarang obtuse, bulu di bawahnya biasa segera luruh,
gundul di atasnya, lateral nerves 5-8 pada setiap sisi, tulang daun reticulate;
petolules 5-7 mm, puberulous. Inflorescences kadangkadang bercabang dekat
dasar dan muncul fasciculate (2 atau 3 dalam sebuah axil), panjang 5-10(-15) cm,
berbulu pendek, glabrescent; bracts and bracteoles ovate, panjang 2-2,5 mm;
pedicels 2-6 mm. Bunga (orange-kuning) Calyx lobus 5, eliptis atau oblong, 4-6
dengan 2-3 mm, di luar bulu banyak, di dalam sedikit. Petal 5, obovate atau
oblanceolate, 7-11 dengan 26 mm, perlahan-lahan dipersempit dari 1/3 bagian atas
menuju dasar seperti cakar. Agak tipis, dengan 1 berbeda pertengahan tulang daun
dan 5 atau lebih lateral, tulang daun lurus, semakin ke atas oblique, sedikit atau
lebih bentuk kipas, dan bercabang dekat batas. Benang sari: panjang anter subur
1,75 – 2 mm; filamen 4,5-7 mm; staminode mencapai 3(-5) mm. Pistil panjang
5,3-7,5 mm; indung telur panjang sama seperti style atau agak lebih panjang.
Buah berbentuk polong, pipih, berwarna coklat kemerahan, dan jika masak akan
merekah ( http://booksgooglecoid) Terdapat 1 (-3) biji dalam satu buah Biji
berukuran 10(-11) – 13(-15) mm dan halus Performa pohon.
Jenis kalapi terdiri dari satu tipe genus yang terdapat di Sulawesi Selatan
yaitu Kalappia celebica Kosterm. Kayu kalapi digunakan untuk konstruksi ringan
4
(misalnya tiang), lantai, pertukangan, panel, jembatan dan bangunan kapal.
Dengan bentuk serat yang indah, digunakan untuk papan cabinet dan furniture.
Saat ini suplai kayu tersebut sudah sangat terbatas, tidak ada catatan statistic yang
diketahui. Kalapi merupakan kayu sedang sampai berat dengan kerapatan 590-710
kg/m3 pada kadar air 15%. Kayu teras berwarna coklat, sangat berbeda dengan
kayu gubal yang berwarna coklat muda dengan tebal 3-5 cm. Tidak memiliki
lingkaran tahun, pori besar dan sedikit, tunggal dan berganda radial 2-4, kadang-
kadang terdapat endapan, paratraceal parenkhim berbentuk aliform sampai
confluent, apotraceal marginal atau seperti pita marginal, jari-jari sangat kecil
sampai sedang, terdapat tanda/gambar. Kayu sangat kuat, teras sangat tahan jika
kontak dengan tanah, kayu gubal sangat sedikit.
2.1.2 Botani
Pohon kalapi ini mencapai tinggi 40 m, mempunyai banir, kulit batang
beralur agak kasar dan berwarna kecoklat-coklatan. Daun majemuk menyirip,
jumlah anak daun 2-5 dan berseling. Anak daun berbentuk lanset sampai lonjong.
Perbungaan berbentuk malai di ketiak atau di dekat ujung ranting. Mahkota bunga
berwarna kuning, buah berbentuk polong, pipih berwarna coklat kemerahan dan
apabila masak pecah. Berbiji 1-3 dan berbentuk menyerupai cakram.
Pohon besar mencapai tinggi 40 m, batang lurus, tinggi bebas cabang
sampai 20 m, diameter sampai 90 cm, dengan banir sampai 3 m, kulit permukaan
pecah-pecah sampai agak kasar, mengelupas, berwarna coklat karat, dalam kulit
kayu berwarna pink kemerah-merahan, dan di dalam berwarna keputih-putihan.
Tajuk tipis pada specimen yang tua, dengan sejumlah cabang tajuk. Daun
berseling dengan 2-6 anak daun, lanceolate sampai elips, anak daun bertangkai,
5
areolate jelas, tidak berstipula. Kalapi dilaporkan berbunga tidak teratur/tidak
diketahui, dalam setahun kadang tidak berbunga, masuk dalam sub family
Caesalpinadeae dan anak suku Cassideae, Kalapi terlihat sangat mirip dengan
genus Dialium dan Koompasia.
2.1.3 Ekologi
Kalappia celebica tumbuh pada hutan hujan tropic basah dari dekat pantai
sampai 500 m dpl, tetapi umumnya pada ketinggian dibawah 100 m, biasa hidup
pada tanah berbatu, dengan pH sekitar 4 dan CH tahunan kira-kira ± 3000 mm
dengan CH minimum sekitar 150 mm pada bulan kering dan maksimum 500 mm
dalam bulan basah. Adalah salah satu pohon tertinggi di hutan dimana tumbuh
sangat spesifik lokasi dan dapat menjadi spesies yang dominan.
2.2 Silvikultur Kalapi (Kalappia celebica Kosterm)
Perbanyakan dengan menggunakan biji, kalapi juga dapat dibudidayakan
dengan cara vegetatif melalui stek pucuk. Namun informasi perbanyakan bibit
kalapi di Indonesia baik dengan cara generative maupun vegetative masih sangat
terbatas. Salah satu komponen penting perbanyakan jenis secara generatif adalah
pengadaan benih. Pengadaan benih umumnya diawali dengan penanganan benih
dan disertai dengan pengujian benih. Penanganan benih meliputi pengunduhan
benih, ekstraksi benih,Pembersihan, seleksi dan sortasi benih, pengeringan,
pengemasan dan penyimpanan benih. Pengujian benih meliputi pengujian uji
mutu fisik dan fisiologis. Pengujian uji mutu fisik benih perbanyakan jenis secara
generatif adalah pengadaan benih. Pengadaan benih umumnya diawali dengan
penanganan benih dan disertai dengan pengujian benih. Penanganan benih
6
meliputi pengunduhan benih, ekstraksi benih,Pembersihan, seleksi dan sortasi
benih, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan benih. Pengujian benih
meliputi pengujian uji mutu fisik dan fisiologis. Pengujian uji mutu fisik benih
meliputi berat benih, kemurnian benih dan kadar air benih.
Kalapi mungkin diperbanyak dengan benih, tapi tidak ada laporan tentang
aktivitas penanaman. Regenerasi pada hutan tertutup sangat kurang dan semainya
sangat sedikit. Dalam hal ini mengindikasikan bahwa Kalappia celebica
membutuhkan cahaya untuk perkecambahan dan perkembangannya.
Perbanyakan tumbuhan kalapi seperti tumbuhan Fabaceae lainnya dapat
dilakukan baik dengan cara generative maupun vegetative. Pengumpulan benih
dapat dilakukan dengan cara memanjat pohon dan memetik beberapa buah yang
sudah masak. Untuk pengadaan bibit yang berasal dari benih umumnya diawali
dengan pengecambahan benih. Benih kalapi dapat disemai kedalam bedeng tabor,
media kecambah pada umumnya menggunakan pasir dan tanah. Pembibitan atau
persemaian kalapi sebaiknya diwilayah yang cukup cahaya karena kalapi
merupakan tanaman intoleran. Perbanyakan secara vegetative belum dilakukan
pada tumbuhan kalapi karena mengingat tumbuhan ini tumbuh secara alami dan
saat ini sudah sangat jarang ditemukan (Arif dan Tuheteru, 2005).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalapi (Kalappia celebica Kosterm) termasuk dalam family Fabaceae
merupakan tumbuhan yang memiliki nilai komersial tinggi sebagai penghasil
kusen, meubel dan furnitur dan merupakan endemik Sulawesi yang termasuk
kedalam Famili Fabaceae dengan daerah penyebaran sekitar Malili, Sulawesi
Selatan dan Kolaka, Sulawesi Tenggara Populasi kalapi semakin jarang.
Perbanyakan tumbuhan kalapi seperti tumbuhan Fabaceae lainnya dapat dilakukan
baik dengan cara generative maupun vegetative.
3.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan pada makalah ini yaitu perlunya dilakukan
perlindungan dan dilakukannya kegiatan pembdidayaan terdadap tanaman kalapi
karena keberadaannya mulai terancam punah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arif, A dan Tuheteru, F. D. 2005. Respon Spesies Tanaman Terancam Punah
Kalapi (Kalappia celebica Kosterm) terhadap Inokulasi Fungi
Mikoriza Arbuskula dan Aplikasi Vermikompos.
Arif, A., Alvin., Husna dan F. D, Tuheteru. 2018. Penanganan dan pengujian
mutu fisik benih kalapi (Kalappia celebica Kosterm). Ecogreen. Vol.
4(1):53-62.
Purwanto, I. J. 2016. Ekstraksi kulit kayu kalapi (Kalappia celebica Kosterm)
sebagai Bahan Pewarna Alami Tekstil [Skripsi]. Universitas Halu
Oleo. Kendari.