LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM SILVIKA
“pengamatan tajuk pohon di hutan terbuka dan hutan tertutup”
Oleh
KHT A
KELOMPOK I
Wini afiani L13120221
Agustina L13120001
Rahma Indah Mayang S L13120106
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : pengamatan tajuk pohon di hutan terbuka dan hutan tertutup
Kelompok : I (satu)
Kelas : KHT A
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Universitas : Universitas Tadulako
Palu, 07 Januari 2022
Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Silvika Fakultas Kehutanan Universitas
Tadulako
Ir. Hj. Retno Wulandari, M.P
NIP :19621114 198903 2 001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan Laporan Lengkap Praktikum Silvika ini
dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah memberi
bantuan dan dukungan dalam penyusunan Laporan Lengkap Praktikum Silvika.
Terutama kepada dosen penanggung jawab Praktikum Silvika dan dosen
pembimbing mata kuliah Silvika.
Juga kepada rekan-rekan mahasiswa sesama praktikan, khususnya kawan-
kawan kehutanan. Terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah
kalian berikan.
Akhirnya penyusun menyadari betapa sederhananya laporan yang telah
disusun ini. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan ......................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan ................................................................................................... 3
2.2 Silvika ................................................................................................. 3
2.3 Tegakan Pohon .................................................................................... 4
III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................... 5
3.3 Langkah Kerja ..................................................................................... 5
3.4 Plot Pengambilan Data ........................................................................ 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .................................................................................................... 7
4.1.1 Hasil Pengamatan di Plot Terbuka............................................ 7
4.1.2 Hasil Pengamatan di Plot Tertutup ........................................... 8
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 10
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12
5.2 Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.0 Hasil Pengamatan Pohon di Plot 10 x 10 meter ................... 7
2. Tabel 2.0 Hasil Pengamatan Tiang di Plot 10 x 10 meter .................... 7
3. Tabel 3.0 Hasil Pengamatan Pancang di Plot 5 x 5 meter ................... 8
4. Tabel 5.0 Hasil Pengamatan Pohon di Plot 10 x 10 meter ................... 8
5. Tabel 6.0 Hasil Pengamatan Tiang di Plot 10 x 10 meter .................... 9
6. Tabel 7.0 Hasil Pengamatan Pancang di Plot 5 x 5 meter ................... 9
7. Tabel 8.0 Hasil pengamatan Semai di Plot 2 x 2 meter ....................... 9
iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan merupakan suatu kesatuan dari ekosistem berupa haparan lahan yang
luas yangberisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan. hutan ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan ditinggali oleh berbagai
jenis hewan. Tegakan merupakan suatu badan hutan yang khas, biasanya
ditumbuhi pepohonan yang sejenis dan memberikan kesan umum yang sama serta
berumur relatif sama (Abimanyu Bondan, 2015).
Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki diameter lebih dari 20
centimeter dan tinggi 5meter serta berkambium di dunia ini banyak dipenuhi jenis
hutan yang berbagai jenis tipe hutan yang tersebar diseluruh dunia. Tidak dapat
dipungkiri bahwa hutan adalah sebagai tempat atau wilayah yang digunakan
sebagai tempat tumbuhnya tumbuhan sebagai penyimpan karbon dioksida dan
tempat habitat hewan, pelestari tanah, dan sebagai salah satu aspek biosfer yang
ada dibumi. Salah satu jenis hutan adalah Hutan hujan tropika atau sering juga
ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah
atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yakni kurang
lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa (Rusandi Rio,
2013).
Silvika adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum
pohon beserta tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor
1
lingkungannya. Silvika mempelajari tentang proses-proses hidup tumbuhan,
terutama pohon yang membutuhkan pengetahuan tentang proses-proses kimia
yang berhubungan dengan aktivitas biologi yang terjadi. Silvika juga mempelajari
tentang persyaratan tumbuhnya suatu pohon berdasarkan faktor seperti air, tanah,
cahaya, serta faktor-faktor yang merupakan faktor kompleks yang optimal untuk
pertumbuhannya. Untuk membantu pohon-pohon beradaptasi dengan
lingkungannya (Hutan Tani, 2014).
Sehingga perlu adanya praktikum silvika untuk melihat secara langsung
yang ada dilapangan sehingga praktikan dapat memgetahui faktor-faktor yang
menjadi penghambat suatu tumbuhan dapat tumbuh pada suatu daerah dengan
melihat keadaan lingkungan dengan tujuan dan pengenalan hutan.
2.1 Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum silvika yaitu untuk mengetahui klasifikasi
pohon, melatih pembuatan diagram profil dari klasifikasi pohon, dan mengetahui
komponen penyusun hutan.
Adapun tujuan dari praktikum silvika yaitu agar praktikan dapat
mengklasifikasikan pohon, dapat membuat diagram profil klasifikasi pohon, dan
praktikan mengetahui apa komponen penyusun hutan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan
Hutan adalah suatu wilayah atau kawasan yang memiliki banyak tumbuh-
tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, perdu, semak, paku-pakuan,
rumput, jamur dan sumberdaya alam lainnya baik yang hidup maupun yang tidak
hidup, serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan disimpulkan sebagai suatu
masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan
permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu
ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis (Hutan Tani, 2014).
Keberadaan dan kelestarian hutan semakin dirasakan penting pada era saat
ini, isu keberadaan dan kelestarian hutan saat ini telah menjadi isu international.
Hutan merupakan bagian terpenting dalam hidup umat manusia di bumi (Muhdi
dkk, 2012).
2.2 Silvika
Ilmu silvika merupakan ilmu yang mempelajari tentang sejarah hidup serta
jenis-jenis pohon hutan dan tegakan. Dan kaitannya dengan lingkungan
sekitarnya. Istilah silvika digunakan untuk mendefinisikan sejarah kehidupan,
pertumbuhan, perilaku, dan ekologi dari spesies dari pohon tersebut. Silvika
merupakan cabang dari ilmu ekologi hutan daan merupakan ilmu dasar dari
silvikultur. Yang membedakan antara silvika dengan ekologihutan hanyalah
lawasan kajiannya yakni ekologi hutan mempelajari hutan sebagai suatu
3
ekosistem, sedangkan silvika lebih mengarah kepada sivikultur (Taiyeb Asgar,
2018).
2.3 Tegakan Pohon
Pengertian dan definisi tegakan adalah suatu unit-unit pengelolaan hutan yang
cukup homogen, sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tegakan yang ada di
sekitarnya. Perbedaan itu disebabkan karena umur, komposisi, struktur atau
tempat tumbuh. Dalam hal ini kita kenal adanya tegakan pinus (Pinus merkusii),
tegakan jati (Tectona grandis), kelas umur satu, dua, dan lain sebagainya (Saputra
A, 2016).
Disuatu wilayah hutan alam, dengan jenis penyusunan yang beragaman dan
umur tidak sama tapi masih memberikan kesan umum (general appearance) yang
berbeda dengan wilayah atau areal atau kelompok vegetasi lain, yang berbeda
didekatnya, juga merupakan suatu tegakan hutan. Dalam hal ini, tegakan lebih
cenderung diartikan sebagai suatu satuan pepohonan hutan (S Alan, 2016).
4
III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum silvika tentang pengamatan tajuk pohon di hutan terbuka
dan hutan tertutup yang di laksanakan pada hari senin, 4 Januari 2022 mulai pada
pukul 13:00 WITA sampai selesai. Bertempat di Kawatuna.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat tulis menulis, roll
meter dan parang.
Adapun bahan yang digunakan yaitu tali rafia dan patok
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam praktikum aini di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Buat plot ukutan 10m x 10m (untuk pengamatan pohon dah tiang) dan di
dalamnya di buat plot berukura 5m x5m (untuk pancang) dan 2m x2m
(untuk pengamatan semai).
2. Membuat plot pada lokasi yang berbeda,1 plot pada lokasi yang tertutup
(hanya sedikit sinar matahari yang masuk). Dan plot yang satu di buat
pada lokasi terbuka (mendapat banyak sinar matahari).
3. Catat nama dan jumlah jenis-jenis pohon yang ada serta ukuran tinggi dan
diameternya,berapa jumlah semai,pancang seereta tiang dan pohon.
4. melakukan pengamatan apakah ada stratifikasi/lapisan tajuk pada kedua
lokasi tersebut.
5
5. Mencatat apakah pada kedua lokasi tersebut mempunyai janis-jenis
tumbuhan yang sama atau tidak
3.4 Plot Pengambilan Data
A
2m x 2m B
5m x 5m C
10m x 10m
Keterangan :
A = Plot 10m x 10m untuk pengamatan pohon dan tiang
B = Plot 5m x 5m untuk pengamatan pancang
C = Plot 2m x2m untuk pengamatan semai
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan di Plot Terbuka
Tabel 1.0 Hasil Pengamatan Pohon Plot 10m x 10m
No. Nama Jenis Tinggi (m) Tajuk
1. Pohon jawa (lannea coromondalica) 20
Jarang
Tabel 2.0 Hasil Pengamatan Tiang Plot 10m x 10m
No. Nama Jenis Tinggi (m)
Tajuk
1. Pohon jawa (lannea coromondalica) 4
Jarang
2. Pohon jawa (lannea coromondalica) 6
Jarang
3. Pohon jawa (lannea coromondalica) 5
Jarang
4 Pohon jawa (lannea coromondalica) 4
Jarang
5 Pohon jawa (lannea coromondalica) 6
Jarang
6 Pohon jawa (lannea coromondalica) 4
Jarang
7 Pohon johar (Senna siamea) 8
Jarang
8 Pohon johar (Senna siamea) 5
Jarang
9 Pohon johar (Senna siamea) 3
Jarang
10 Drypetes sepiaria 5
Rapat
7
11 Litsea salicifolia 7
Jarang
12 Wisteria sinensis 4
Jarang
13 Dombeya acutangula Cav. 6
jarang
Tabel 3.0 Hasil Pengamatan Pancang Plot 5m x 5m
No. Nama Jenis Tinggi (m) Tajuk
1. Labuangi (alstonia spectabilis) 4 Jarang
2. Labuangi (alstonia spectabilis) 5 Jarang
4.1.2 Tabel Hasil Pengamatan di Plot Tertutup
Tabel 4.0 Hasil Pengamatan Pohon 10 x 10 meter
No. Nama Jenis Tinggi (m) Tajuk
1. Pohon johar (Senna siamea) 13 Rapat
2. Pohon johar (Senna siamea) 16 Rapat
8
Tabel 5.0 Hasil Pengamatan Tiang 10 x 10 meter
No. Nama Jenis Tinggi (m) Tajuk
1. Pohon johar (Senna siamea) 9 Rapat
2. Pohon johar (Senna siamea) 7 Rapat
3. Pohon johar (Senna siamea) 6 Rapat
4. Pohon johar (Senna siamea) 6 Rapat
5. Pohon johar (Senna siamea) 8 Rapat
6. Pohon johar (Senna siamea) 9 Rapat
7. Pohon johar (Senna siamea) 5 Rapat
Tabel 6.0 Hasil Pengamatan Pancang 5 x 5 meter
No. Nama Jenis Tinggi (m) Tajuk
1. Coffea humblotiana 3 Rapat
2. Coffea humblotiana 3 Rapat
Tabel 7.0 Hasil Pengamatan Semai 2 x 2 meter
No. Nama Jenis Jumlah
1. Ketapang (Terminalia catappa L) 1
2. Lamtoro (Leucaena leucechopala) 2
9
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan tajuk pohon di dua lokasi
yang berbeda yaitu di hutan terbuka dan hutan tertutup.pada plot ukuran 10m
x10m di hutan terbuka terdapat 1 Pohon jawa (lannea coromondalica) ,6 tiang
jenis Pohon jawa (lannea coromondalica),3 tiang jenis Pohon johar (Senna
siamea) , 1 tiang jenis Drypetes sepiaria, 1 tiang jenis Litsea salicifolia, 1 tiang
jenis Wisteria sinensis dan 1 tiang jenis Dombeya acutangula Cav.sedangkan
pada plot ukuran 5mx 5m terdapat 2 pancang dengan jenis Labuangi (alstonia
spectabilis) dan pada plot ukuran 2m x2m tidak terdapat jenis semai..
Pada plot ukuran 10m x10m di hutan tertutup terdapat 2 pohon dengan jenis
johar (Senna siamea), 1 jenis tiang A dan 6 tiang jenis johar (Senna
siamea).sedangkan pada lot ukuran 5mx5m terdapat 2 pancang dengan jenis
Coffea humblotiana dan pada plot ukuran 2m x2m terdapat 1 semai jenis
Ketapang (Terminalia catappa L) dan 2 semai jenis Lamtoro (Leucaena
leucechopala)
Pada praktikum tentang klasifikasi pohon dan komponen penyusun hutan
yang dilakukan pada dua tempat yang berbeda yaitu pada daerah yang memiliki
tajuk yang jarang dan pada daerah yang memiliki tajuk yang rapat. Pemilihan
kedua tempat ini dilakukan untuk mengetahui pohon yang tumbuh dan komponen
penyusun hutan yang ada pada dua tempat berbeda. Perbedaan pertumbuhan dan
jumlah tumbuhan yang ada didalamnya memiliki perbedaan pada jumlah pohon,
tiang, pancang, dan semai yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah cahaya
10
matahari yang diterima dan persaingan untuk mendapatkan unsur hara di dalam
tanah.
11
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu :
1. Silvika adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum
pohon beserta tegakan hutan dalam kaitannya dengan faktor-faktor
lingkungannya. Silvika mempelajari tentang proses-proses hidup
tumbuhan, terutama pohon yang membutuhkan pengetahuan tentang
proses-proses kimia yang berhubungan dengan aktivitas biologi yang
terjadi.
2. Pengertian dan definisi tegakan adalah suatu unit-unit pengelolaan hutan
yang cukup homogen, sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari tegakan
yang ada di sekitarnya. Perbedaan itu disebabkan karena umur, komposisi,
struktur atau tempat tumbuh.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya yaitu diharapkan pendampingan
dari asisten dosen terhadap praktikan di setiap kelompok lebih aktif, agar
praktikan dapat memahami dan data yang didapatkan dapat maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu B, 2015, Struktur Hutan, Universitas Lampung, Diakses melalui
http://mybisnsiskreatif.blogspot.com/2016/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
pada tanggal 14 Desember 2019.
Rusandi Rio, 2013,Mata Kuliah Silvika, Universitas Riau, Diakses melalui
https://www.slideshare.net/RioRusandi92/silvika-laporan-praktikum-silvika
pada tanggal 14 Desember 2019.
Hutan Tani, 2014, Silvikultur dan Silvika, Kehutanan dan Pertanian, Di akses
melalui.http://hutantani.blogspot.com/2014/04/pengertian-silvika-dan
silvikultur-kehutanan.html pada tanggal 14 Desember 2019.
Muhdi dkk, 2012, kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Reduce
Impact Logging dan Konvensional di Hutan Alam Tropika (Studi Kasus di
IUPHHK PT. INHUTANI II Kalimantan Timur).
Saputra A, 2016, PERKEMBANGAN DAN BENTUK TEGAKAN “Tegakan
Seumur, Tegakan Tak Seumur, Tegakan Murni dan Tegakan Campuran”,
Universitas Haluleo. Di akses melalui
http://alanbentuktegakan.blogspot.com/2016/05/tegakan-seumur-tak-seumur-
murni-dan.html pada tanggal 14 Desember 2019.
Taiyeb Asgar, 2018, Silvika, Universitas Tadulako diakses melalui
https://medium.com/@asgarmohtaiyeb/silvika-f61d3399e9b1 pada tanggal 14
Desember 2019.
13
LAMPIRAN
Gambar 1.Pembuatan plon di hutan terbuka
Gambar 2.pembuatan plot di hutan tertutup
14
Gambar 3.pengamatan tajuk pohon
Gambar 4.dokumentasi kelompok
15