[go: up one dir, main page]

100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
908 tayangan22 halaman

Struktur Sosial Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Hutan

Dokumen tersebut membahas tentang struktur sosial masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan. Ia menjelaskan tentang stratifikasi sosial yang membedakan masyarakat berdasarkan status ekonomi, kehormatan, dan kekuasaan. Dokumen juga membahas tentang hubungan patron-klien di mana individu dengan status ekonomi lebih tinggi memberikan perlindungan kepada mereka dengan status lebih rendah.

Diunggah oleh

ferry_torez
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
908 tayangan22 halaman

Struktur Sosial Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Hutan

Dokumen tersebut membahas tentang struktur sosial masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan. Ia menjelaskan tentang stratifikasi sosial yang membedakan masyarakat berdasarkan status ekonomi, kehormatan, dan kekuasaan. Dokumen juga membahas tentang hubungan patron-klien di mana individu dengan status ekonomi lebih tinggi memberikan perlindungan kepada mereka dengan status lebih rendah.

Diunggah oleh

ferry_torez
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 22

STRUKTUR SOSIAL

MASYARAKAT LOKAL DALAM


PENGELOLAAN HUTAN

STRUKTUR SOSIAL
Adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur
sosial pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (normanorma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan
sosial.
Diantara struktur sosial yang ada, yang
menonjol adalah lapisan-lapisan sosial atau
stratifikasi sosial

STRATIFIKASI SOSIAL

Adalah perbedaan anggota masyarakat


berdasarkan status yang dimilikinya

STRATIFIKASI SOSIAL
Adalah pembedaan/pengelompokkan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
bertingkat (hierarkis), kelas tinggi, menengah
dan rendah (Pitirim A. Sorokin).
Pemilikan terhadap sesuatu yang berharga
merupakan salah satu penyebab timbulnya
sistem masyarakat berlapis-lapis.
Sesuatu yang berharga dapat berupa benda
ekonomis (tanah, rumah, mobil, dll) dan
nonekonomis (kekuasaan, ilmu, pengetahuan,
kesalehan dalam beragama, keturunan keluarga)

TIGA DIMENSI STRATIFIKASI


SOSIAL
Dimensi ekonomi : kaya, menengah, miskin
Dimensi kehormatan : bangsawan dan rakyat
biasa
Dimensi kekuasaan : ruler dan the ruled

PROSES PELAPISAN SOSIAL


Terjadi dengan sendirinya, berdasarkan:
a. Tingkat usia
b. Jenis kelamin
c. Kepandaian
d. Karisma dan wibawa
e. Harta kekayaan
.Dibuat dengan sengaja adalah sistem pelapisan
yang berkaitan dengan pembagian kekuasaan
dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi
formal (pemerintahan, parpol, dll)

KASTA
Merupakan bentuk stratifikasi yang dibentuk
secara sengaja
Manusia dibedakan berdasarkan kelahirannya

ANALISIS STRATIFIKASI SOSIAL


Bermanfaat untuk memahami sebab-sebab
terjadinya kemiskinan di masyarakat
Bermanfaat untuk memahami struktur
perekonomian dunia yang ditandai dengan
adanya negara maju, berkembang dan miskin.
Bermanfaat untuk memahami gejala patronclient dalam kehidupan ekonomi

PATRON-KLIEN
Kata patron berasal dari bahasa latin pater yang
berarti bapak, dari pater berubah menjadi patris
dan patronis yang berarti bangsawan atau
patricius yang berarti seseorang yang dianggap
sebagai pelindung sejumlah rakyat jelata yang
menjadi pengikutnya.
Kata klien atau client berasal dari kata cliens
yang berarti pengikut. Mereka ini adalah orangorang merdeka yang sejak awal atau bekas
budak yang dimerdekakan. Mereka
menggantungkan diri pada patron, bahkan
kadang menggunakan nama paham sang patron.

POLA HUBUNGAN PATRON KLIEN


Merupakan hubungan tidak setara yang terjalin
secara perorangan antara seorang patron dengan
sejumlah kliennya (Chritian Pelras)
Merupakan hubungan special antara dua pihak
di mana pihak yang memiliki status ekonomi
lebih tinggi menggunakan pengaruhnya dan
resourcesnya untuk melindungi dan memberi
manfaat pada pihak yang status sosial
ekonominya lebih rendah. Imbalan yang
diberikan klien dalam bentuk bantuan atau
dukungan termasuk pelayanan kepada patron
(James Scoot)

POLA HUBUNGAN PATRON KLIEN


Merupakan hubungan pertukaran (exchangerelationship) ( Peter M Biau), yaitu:
Pertukaran hanya terjadi di antara pelaku yang
mengharapkan imbalan dari pelaku lain dalam
hubungan mereka
Para pelaku dikonseptualisasikan sebagai
seseorang yang mengejar profit
Bisa berupa pertukaran langsung dan kurang
langsung
Ada 4 macam imbalan dengan derajat yang
berbeda, yaitu uang, persetujuan sosial,
penghormatan/penghargaan dan kepatuhan.

KEKUASAAN DAN PATRON-KLIEN:


PATRIMONIALISME
Dalam kekuasaan patrimonial wewenang orangorang yang dianggap lebih berkuasa seperti
suami, ayah, dll, sangat berperan.
Ciri khas kekuasaan patriarkat dan patrimonial:
adanya norma yang dianggap suci. Norma suci
itu adalah bahwa yang menguasai (the ruler)
akan memimpin yang dikuasai (the ruled).
Pelanggaran atas norma suci akan
mendatangkan kemarahan dewa. Maka dituntut
kepatuhan mutlak

CIRI-CIRI HUBUNGAN PATRON


KLIEN
Adanya ketidakseimbangan status antara patron
dan klien;
Kedudukan patron lebih tinggi dari klien;
Terdapat rasa utang budi klien pada patron
Utang budi ini menyebabkan terjadinya
hubungan ketergantungan

SIFAT HUBUNGAN PATRON-KLIEN


Menurut Peter M Biau adalah sbb:
1. Asas resiprositas
2. In equal
3. Ada force dan coercion
4. Ikatan akrab atas dasar saling percaya
Menurut James Scott adalah sbb:
1. Basic in equality
2. Face to face character
3. Diffuce flexibility

TIGA JENIS IMBALAN PATRONKLIEN


Klien dapat menyediakan tenaganya bagi usaha
patron di ladang, sawah atau usaha lain;
Klien dapat menyerahkan bahan makanan hasil
ladangnya buat patron atau pelayanan rumah
tangga
Klien dapat menjadi kepentingan politik patron,
bahkan bersedia menjadi kaki tangan patron.

MOBILITAS SOSIAL
Adalah proses keberhasilan/kegagalan seseorang
mencapai jenjang status sosial yang lebih
tinggi/rendah.
Dapat berlangsung dalam dua arah: ada yang
berhasil mencapai status lebih tinggi, ada yang
mengalami kegagalan dan ada juga yang tetap
tinggal pada status yang dimiliki oleh orang tua
mereka.
Merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu
kelas sosial ke kelas sosial lainnya (Horton dan
Hunt)

TINGKAT MOBILITAS SOSIAL


Tinggi : pada masyarakat yang bersistem kelas
sosial terbuka
rendah-sulit : pada masyarakat yang bersistem
kelas sosial tertutup

JENIS MOBILITAS SOSIAL


Mobilitas sosial horizontal : perpindahan
individu/objek sosial dari kedudukan sosial yang
sederajat.
Mobilitas sosial vertikal : perpindahan
individu /objek sosial dari kedudukan sosial
lainnya yang tidak sederajat (Soekanto). Ada dua
yakni gerak sosial yang meningkat (social
climbing) dan gerak sosial yang menurun (social
sinking). Dapat dilakukan lewat beberapa
saluran terpenting: Angkatan Bersenjata,
Lembaga pendidikan, Lembaga keagamaan,
Organisasi politik, Organisasi ekonomi.

DETERMINAN (FAKTOR) MOBILITAS


Faktor struktural, yakni jumlah relatif dari
kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta
kemudahan untuk memperolehnya. Contoh:
ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja dan
pencari kerja
Faktor individu, yakni kualitas orang per orang
(pendidikan, penampilan, keterampilan, dll
termasuk keberuntungan)

KONSEKUENSI MOBILITAS SOSIAL


Kecemasan (terjadi penurunan status)
Ketegangan (mempelajari peran baru dari status
yang meningkat)
Keretakan hubungan antara anggota kelompok
primer (berpindahnya status seseorang)

STRUKTUR MASYARAKAT DESA


Akses

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai