i
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY
BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA
KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ETIK WINDARTI
NIM 1401411004
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Etik Windarti
NIM
: 1401411004
Jurusan
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi
: Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model
Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual
pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
penulis, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Mei 2015
Etik Windarti
NIM 1401411004
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Etik Windarti, NIM 1401411004, dengan judul skripsi
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted
Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari
02 Semarang”, telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang
Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 7 Mei 2015
Semarang, Mei 2015
Mengetahui,
Pembimbing
Drs. Purnomo, M. Pd
NIP 19670314 199203 1 005
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Etik Windarti, NIM 1401411004, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted
Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari
02
Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang pada:
hari
:
tanggal
:
Panitia Ujian Skripsi
Sekretaris,
Drs. Moch Ichsan, M. Pd
NIP. 19500612 198403 1 001
Penguji Utama,
Drs. Sukardi M.Pd
NIP 19590511 198703 1 001
Penguji I,
Penguji II,
Dra. Sri Hartati, M.Pd.
NIP. 19541231198301 2 001
Dra. Purnomo M.Pd
NIP. 19670314 199203 1 005
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi kesederhanaan
yang akan membuatmu mempesona”.
PERSEMBAHAN
Kedua Orang tuaku: Bapak Bambang Haryono
dan Ibu Endang Seni Pacar, yang selalu
memberikan kasih sayang, pengorbanan, dan
doa
Saudaraku Riska Susanti yang selalu motivasi
dan memberi dukungan
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat dan hidayah-NYA sehingga penulis mendapat kemudahan dalam
menyusun skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui
Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa
Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”.
Penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah menginspirasi saya dalam penulisan skripsi.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah
memberikan banyak nasihat kesuksesan bagi saya.
3. Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang
telah memberikan semangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi saya.
4. Drs. Purnomo, M.Pd. Dosen Pembimbing, yang telah memberikan waktu
untuk bimbingan dan selalu memberikan motivasi bagi penulis.
5. Drs. Sukardi, M.Pd. Dosen Penguji Utama, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, motivasi, dan saran masukan kepada penulis.
6. Dra. Sri Hartati, M.Pd. Dosen Penguji Pendamping, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, motivasi, dan saran masukan kepada penulis.
7. Dra. Nuzul Saptiyah Sukmowinahyu, Kepala SDN Wonosari 02 Semarang
yang telah memberikan ijin penelitian.
vi
8. Sri Yatmiji, S. Pd. SD. Guru Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
9. Semua siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang.
10. Teman-teman yang selama ini telah mendukung.
11. Pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang,
Mei 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Windarti, Etik. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team
Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:
Drs. Purnomo, M.Pd. 339 halaman.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui
model Team Assisted Individually berbantuan media audiovisual di kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga
siklus tiap siklus satu pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang. Teknik pegumpulan data menggunakan tes dan non tes. Analisis
data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jumlah skor keterampilan guru di siklus
I adalah 26 (kategori baik), siklus II sebesar 31 (kategori baik), dan siklus III sebesar 38
(kategori sangat baik), (2) jumlah skor aktivitas siswa di siklus I adalah 21,9 (kategori
cukup), siklus II sebesar 29,2 (kategori baik), dan siklus III sebesar 34,9 (kategori sangat
baik), (3) ketuntasan klasikal hasil belajar siswa di siklus I sebesar 56,41% (kategori
baik), siklus II sebesar 71,79% (kategori baik), dan siklus III sebesar 84,62% (kategori
sangat baik).
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model Team Assisted Individually
berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa
kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang yang ditandai dengan meningkatnya keterampilan
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: audiovisual; IPA; kualitas; pembelajaran; Team Assisted Individually
viii
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. ...... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
PRAKATA ......................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1
Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.3
Pemecahan Masalah .......................................................................... 9
1.4
Tujuan Penelitian ............................................................................... 10
1.5
Manfaat Penelitian ............................................................................. 11
1.5.1
Manfaat Praktis .................................................................................. 11
1.5.2
Manfaat Teoritis ................................................................................ 12
BAB II
KAJIAN TEORI .............................................................................. 13
2.1
Kajian Teori ....................................................................................... 13
2.1.1
Hakikat Belajar .................................................................................. 13
2.1.2
Hakikat Pembelajaran ........................................................................ 15
2.1.3
Kualitas Pembelajaran ....................................................................... 16
2.1.3.1
Keterampilan Guru dalam Pembelajaran ........................................... 17
2.1.3.2
Aktivitas Siswa ................................................................................... 24
2.1.3.3
Iklim Pembelajaran ............................................................................. 25
2.1.3.4
Materi Pembelajaran ........................................................................... 26
2.1.3.5
Media Pembelajaran ........................................................................... 28
2.1.3.6
Hasil Belajar ...................................................................................... 29
ix
2.1.4
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ................................................... 31
2.1.4.1
Hakikat IPA ....................................................................................... 31
2.1.4.2
Pembelajaran IPA di SD .................................................................... 33
2.1.5
Model TAI .......................................................................................... 39
2.1.6
Media Audiovisual ............................................................................ 42
2.1.7
Penerapan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual pada
Pembelajaran IPA ............................................................................... 44
2.1.7.1
Pengertian Model TAI Berbantuan Media Audiovisual .................... 44
2.1.7.2
Teori yang Mendasari Model TAI Berbantuan Media Audiovisual... 45
2.1.7.3
Tujuan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual........................... 46
2.1.8
Karakteristik Model TAI Berbantuan Media Audiovisual ................ 47
2.1.8.1
Kelebihan dan Kekurangan Model TAI ............................................. 52
2.1.8.2
Upaya Menanggulangi Kekurangan pada Model TAI ...................... 52
2.1.9
Hubungan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual dengan Kualitas
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar .................................................. 53
2.2
Kajian Empiris ................................................................................... 53
2.3
Kerangka Berpikir ............................................................................. 57
2.4
Hipotesis Tindakan ............................................................................. 59
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 61
3.1
Rancangan Penelitian ........................................................................ 61
3.1.1
Perencanaan ....................................................................................... 62
3.1.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 63
3.1.3
Observasi ........................................................................................... 63
3.1.4
Refleksi .............................................................................................. 64
3.2
Siklus Penelitian ................................................................................ 64
3.2.1
Siklus Pertama ................................................................................... 64
3.2.1.1
Perencanaan ....................................................................................... 64
3.2.1.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 65
3.2.1.3
Observasi ........................................................................................... 68
3.2.1.4
Reflesksi ............................................................................................ 68
3.2.2
Siklus II ............................................................................................. 70
x
3.2.2.1
Perencanaan ....................................................................................... 71
3.2.2.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 72
3.2.2.3
Observasi ............................................................................................ 75
3.2.2.4
Refleksi .............................................................................................. 76
3.2.3
Siklus III ............................................................................................ 77
3.2.3.1
Perencanaan ....................................................................................... 77
3.2.3.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 79
3.2.3.3
Observasi ........................................................................................... 82
3.2.3.4
Refleksi .............................................................................................. 83
3.3
Subjek Penelitian ............................................................................... 83
3.4
Variabel Penelitian ............................................................................. 83
3.5
Data dan Teknik Pengumpulan data ................................................... 86
3.5.1
Sumber Data ...................................................................................... 86
3.5.1.1
Siswa .................................................................................................. 86
3.5.1.2
Guru ................................................................................................... 87
3.5.1.3
Data Dokumen ................................................................................... 87
3.5.1.4
Catatan Lapangan .............................................................................. 87
3.5.2
Jenis Data ........................................................................................... 87
3.5.2.1
Data Kuantitatif ................................................................................. 88
3.5.2.2
Data Kualitatif ................................................................................... 88
3.6
Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 88
3.6.2
Tes ...................................................................................................... 88
3.6.3
Non Tes .............................................................................................. 89
3.6.3.1
Observasi .......................................................................................... 89
3.6.3.2
Catatan Lapangan .............................................................................. 89
3.6.3.3
Dokumen ........................................................................................... 90
3.7
Validitas Alat Pengumpul Data .......................................................... 90
3.8
Teknik Analisis Data ......................................................................... 90
3.8.2
Teknik Analisis Kuantitaif ................................................................. 90
3.8.3
Teknik Analisis Kualitatif ................................................................. 93
3.9
Indikator Keberhasilan ...................................................................... 96
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 97
4.1
Hasil Penelitian .................................................................................. 97
4.1.1
Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I ................................................ 97
4.1.1.1
Perencanaan ....................................................................................... 97
4.1.1.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 98
4.1.1.3
Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus I......................................... 100
4.1.1.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 100
4.1.1.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 106
4.1.1.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 119
4.1.1.4
Refleksi .............................................................................................. 121
4.1.1.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 121
4.1.1.4.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 122
4.1.1.4.3 Hasil Belajar ..................................................................................... 123
4.1.2
Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................... 124
4.1.2.1
Tahap Perencanaan ............................................................................ 124
4.1.2.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 125
4.1.2.3
Hasil Obsevasi dan Hasil Belajar Siklus II ......................................... 128
4.1.2.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 128
4.1.2.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 134
4.1.2.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 146
4.1.2.4
Refleksi .............................................................................................. 147
4.1.2.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 148
4.1.2.4.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 149
4.1.2.4.3 Hasil Belajar ..................................................................................... 150
4.1.3
Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III .............................. 150
4.1.3.1
Tahap Perencanaan ............................................................................ 150
4.1.3.2
Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 151
4.1.3.3
Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus III ..................................... 154
4.1.3.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 154
4.1.3.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 157
4.1.3.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 168
xii
4.1.3.4
Refleksi .............................................................................................. 170
4.1.3.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 170
4.1.3.4.2 Aktivitas Siswa .................................................................................. 171
4.1.3.4.3 Hasil Belajar ...................................................................................... 171
4.2
Pembahasan ........................................................................................ 172
4.2.1
Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran IPA Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang............... 172
4.2.1.1
Peningkatan Keterampilan Guru melalui Model TAI Berbantuan Media
Audiovisual ........................................................................................ 175
4.2.1.2
Peningkatan Aktivitas Siswa melalui Model TAI Berbantuan Media
Audiovisual ........................................................................................ 179
4.2.1.3
Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model TAI Berbantuan Media
Audiovisual ........................................................................................ 183
4.2.2
Implementasi Hasil penelitian ........................................................... 186
BAB V
PENUTUP ......................................................................................... 190
5.1
Simpulan ............................................................................................. 190
5.2
Saran .................................................................................................. 191
5.2.1
Teoritis ............................................................................................... 192
5.3
Praktis ................................................................................................ 192
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 194
LAMPIRAN ...................................................................................................... 197
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Sistem sosial pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual 49
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%) ........ 92
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar Individual ............................................... 92
Tabel 3.3 Kriteria Keterampilan Guru ............................................................... 93
Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Siswa ..................................................................... 94
Tabel 3.5 Kriteria Hasil Belajar ......................................................................... 95
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus I ...................................... 101
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ........................................... 107
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus I .......................................... 108
Tabel 4.4 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran Siklus I .... 109
Tabel 4.5 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus I ........ 112
Tabel 4.6 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus I........... 113
Tabel 4.7 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus I .......... 114
Tabel 4.8 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus I ............. 115
Tabel 4.9 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus I ......... 117
Tabel 4.10 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus I .... 118
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus I ........................................................................ 119
Tabel 4.12 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus II .................................... 129
Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................................ 135
Tabel 4.14 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus II ....................................... 136
Tabel 4.15 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran Siklus II 137
Tabel 4.16 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus II ..... 139
Tabel 4.17 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus II ....... 140
Tabel 4.18 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus II ....... 141
Tabel 4.19 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus II.......... 142
Tabel 4.20 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus II ...... 144
Tabel 4.21 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus II .. 145
Tabel 4.22 Hasil Belajar Siklus II ....................................................................... 146
Tabel 4.23 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus III ................................. 155
xiv
Tabel 4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...................................... 158
Tabel 4.25 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus III ..................................... 159
Tabel 4.26 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran
Siklus III ........................................................................................... 160
Tabel 4.27 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus III.... 162
Tabel 4.28 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus III ...... 163
Tabel 4.29 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus III...... 164
Tabel 4.30 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus III ........ 165
Tabel 4.31 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus III..... 166
Tabel 4.31 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus III . 168
Tabel 4.33 Hasil Belajar Siklus III...................................................................... 169
Tabel 4.34 Rekapitulasi Hasil Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III ............. 175
Tabel 4.35 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III .................... 179
Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ....................... 184
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale .................................. 38
Gambar 2.2 Bagan Alur Kerangka Berpikir ....................................................... 59
Gambar 2.3 Alur Langkah-langkah PTK ........................................................... 61
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siklus I ....................................................... 120
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 147
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siklus III ..................................................... 170
Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Hasil Keterampilan Guru Siklus I, II, dan
III........................................................................................................................ 177
Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 181
Gambar 4.5 Diagram Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ...... 184
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kisi-kisi Instrumen .......................................................................... 197
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran ................................................................. 227
Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ...................................................................... 282
Lampiran 4 Hasil Kerja Siswa ............................................................................ 310
Lampiran 5 Surat-surat Penelitian ....................................................................... 329
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ................................................................... 333
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun peradaban bangsa.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidikan dalam pengertian diatas dipertegas lagi pada Bab II pasal 3
disebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses
yang menyatakan bahwa pembelajaran diartikan sebagai suatu proses interaksi
peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien (Depdiknas, 2007: 6). Penjelasan diatas
1
2
Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses
yang menyatakan bahwa pembelajaran diartikan sebagai suatu proses interaksi
peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien (Depdiknas, 2007: 6). Penjelasan diatas
dikaitkan dengan teori konstruktivisme, satu prinsip yang paling penting dalam
psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan
pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan didalam
benaknya. Menurut Isjoni (2013: 47) pembelajaran konstruktivisme berlaku
dimana siswa membina pengetahuan dengan menguji ide dan pendekatan
berdasarkan pengetahuan yang ada, kemudian mengimplementasikannya pada
satu situasi baru yang diperoleh dengan binaan intelektual yang akan diwujudkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat, Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh
peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan (Depdiknas, 2006: 47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun
kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru
dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu
tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan” (Depdiknas, 2006: 48). Pendidikan IPA diharapkan dapat
3
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah (BSNP, 2006).
Tujuan pembelajaran IPA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar antara lain: 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaanNya; 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat; 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan
lingkungan alam. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD atau MI diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang
diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana
(KTSP, 2006: 484-485).
4
Sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA menurut KTSP, siswa sebagai
subjek dalam pembelajaran, bukan guru. Siswa membangun sendiri konsep
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Guru menjadi fasilitator,
mediator, dan motivator bagi siswa dalam menemukan pengetahuan yang
diperolehnya.
Walaupun penjabaran tujuan pembelajaran menurut KTSP sudah baik,
namun dalam kenyataan sehari-hari ditemukan fakta yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Rendahnya kualitas pembelajaran merupakan masalah utama
yang sering ditemukan di sekolah-sekolah. Rendahnya kualitas pembelajaran ini
dapat berupa minimnya keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar
siswa.
Berdasarkan temuan Kemdiknas RI (2011) menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik anak Indonesia masih berada dibawah bangsa lain, sekitar
dua pertiga peserta didik di Indonesia masih dalam tahap menghafal tanpa
mengerti apa yang dihafalkannya. Survei juga telah dilakukan oleh TIMSS tahun
2011 menunjukkan bahwa anak Indonesia masih rendah dalam memahami
pembelajaran sains secara utuh terbukti Indonesia berada di urutan ke 40 dari 42
negara yang berpartisipasi. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
mengelola kegiatan belajar mengajar yang mengikutsertakan partisipasi siswa.
Permasalahan proses pembelajaran juga ditemukan di SDN Wonosari 02
Semarang. Hal ini ditunjukan dengan kualitas pembelajaran IPA di kelas VA yang
masih rendah. Rendahnya kualitas pembelajaran IPA tersebut terlihat dari
pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA yang belum memenuhi
5
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 65 dan nilai rata-rata yang
masih sangat rendah. Dengan jumlah siswa Kelas VA SDN Wonosari 02
Semarang berjumlah 39 siswa, ada 26 siswa (67%) mendapatkan nilai di bawah
KKM dan hanya 13 siswa (33%) yang mencapai nilai diatas KKM.
Berdasarkan refleksi awal dengan tim kolaborasi melalui data tes,
observasi, wawancara ditemukan masalah mangenai kualitas pembelajaran IPA
yang masih rendah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa masalah,
diantaranya dalam pelaksanaan pembelajaran masih dijumpai kendala yaitu siswa
kesulitan memahami materi yang dipelajari. Peran peserta didik tampak belum
secara optimal diperlakukan sebagai subjek didik yang memiliki potensi untuk
berkembang secara mandiri. Keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih
rendah. Keberanian siswa untuk mengungkapkan ide masih kurang. Aktivitas dan
motivasi siswa dalam pembelajaran IPA masih sangat kurang sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hal tersebut dikarenakan guru mengajar kurang
menarik, belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif. Guru kurang
mengorganisir siswa dengan baik sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran dan belum menggunakan media dalam pembelajaran. Permasalahan
pembelajaran IPA dalam penelitian ini, peneliti beserta kolaborator dengan
berpijak pada teori konstruktivisme menentukan alternatif pemecahan masalah
yang berupa penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individually (TAI) berbantuan media audiovisual dalam peningkatan kualitas pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02
Semarang.
6
Suprijono (2011: 54) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok, termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Isjoni (2013: 27)
menyebutkan ciri dari pembelajaran kooperatif adalah setiap anggota memiliki
peran, terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota
kelompok bertanggung jawab atas belajaranya dan teman-temannya, guru
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, guru hanya
berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Salah satu model pembelajaran
kooperatif tersebut adalah TAI.
Sebuah model pedagogik yang mengadaptasi pembelajaran dengan
perbedaan individual siswa secara akademik adalah TAI. Model pembelajaran
TAI, siswa ditem-patkan ditempatkan dalam kelompok kecil yang anggotanya 4-5
siswa secara heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara
individual bagi siswa yang memerlukan (Shoimin, 2014: 200). Huda (2013: 200)
menjelaskan tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi penga-jaran individual
yang terbukti kurang efektif, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta
memotivasi siswa dengan belajar kelompok.
Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI
adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4)
melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat
menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap
teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan.
7
Selain menggunakan model pembelajaran, seorang guru juga perlu
memadukan antara model pembelajaran dengan media pembelajaran. Model TAI
akan lebih berhasil diterapkan apabila didukung dengan media audiovisual.
Sukiman (2012: 184) menjelaskan media pembelajaran berbasis audiovisual
adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan. Diantara jenis media audiovisual ini adalah media film, video, dan
televisi. Peneliti menentukan media audiovisual untuk membantu pembelajaran
yang menerapkan model TAI karena media audivisual memiliki beberapa
kelebihan, antara lain: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistik (dalam bentuk kata-kata, tertulis, atau lisan); 2) mengatasi pembatasan
ruang, waktu, dan daya indera; 3) pemakaiannya tidak membosankan; 4) hasilnya
lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami. Oleh karena itu, melalui penerapan
model TAI dengan media audiovisual akan tercipta suasana belajar yang efektif
dan menyenangkan agar menarik perhatian siswa secara aktif berkomunikasi dan
berpikir secara kritis.
Setelah menerapankan model TAI berbantuan media audiovisual,
diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil pembelajaran IPA di
kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang dapat meningkat,
Adapun penelitian yang mendukung yaitu penelitian dari Diah Utari
Dewi, dkk (2014) dengan judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Berbantuan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar PKn SD”. Berdasarkan
penelitian tersebut, hasil belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe TAI berbantuan media peta konsep dengan siswa yang mengikuti
8
pembelajaran konvensional Kelas V SD N 29 Dangin Puri, maka dapat
direkomendasikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI media peta
konsep dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran pada mata
pelajaran PKn di Sekolah Dasar.
Penelitian lain tentang media audiovisual ditunjukkan oleh Wawan
Setiawardani (2013) dengan judul “Penggunaan Media Audio-visual Video pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”
menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus I yaitu
66,78% dan pada siklus II yaitu 85%. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil
dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara
dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata
sebesar 66,36. Hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes kemampuan
berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15.
Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audiovisual
video mampu dikatakan berhasil.
Berdasarkan teori kontruktivisme, penelitian yang mendukung, observasi,
dan hasil kolaborasi dengan kolaborator (guru kelas VA) maka peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada
Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”.
9
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang
diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
a.
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada KD
5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 melalui model TAI berbantuan media audiovisual
pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang?
b.
Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran IPA KD 5.2,
KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang?
c.
Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD
7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang?
d.
Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2,
KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang?
1.3 Pemecahan Masalah
Tahap pembelajaran model TAI yang diadopsi dari pendapat Slavin
(dalam Shoimin, 2014: 201), berikut ini adalah sintak pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual:
a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test).
10
c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual
(teaching group).
e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study).
f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives).
g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit).
h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition).
i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test).
j. Menutup pelajaran.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada KD 5.2, KD 7.2, dan KD
7.4 melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA
SDN Wonosari 02 Semarang.
b. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran IPA KD 5.2,
KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang.
11
c. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD
7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang.
d. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2,
KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
dan praktis.
1.5.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis hasil penelitian tindakan kelas ini dapat menjadi
kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada mata
pelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 di Sekolah Dasar.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Manfaat praktis bagi guru memberikan informasi kepada guru tentang
peningkatan hasil belajar melalui model TAI serta mendorong munculnya
inovasi dan kreatifitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan
pendidikan yang kondusif dan menyenangkan di SD.
12
b. Bagi Sekolah
Manfaat praktis bagi sekolah memberikan sumbangan yang positif
terhadap
kemajuan
sekolah
yang
tercermin
dalam
peningkatan
kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta suasana pendidikan di sekolah yang nyaman, lancar dan
terkondisi dengan baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
KAJIAN TEORI
2.1.1
Hakikat Belajar
Winataputra (2007:14) menyatakan bahwa belajar mengacu pada
perubahan perilaku individu sebagai akibat dari proses pengalaman baik yang
dialami ataupun yang sengaja dirancang.
Menurut pandangan pendekatan konstruktivisme belajar adalah suatu
aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar
dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah
laku (Jauhar, 2011: 41).
Berdasarkan teori di atas, pengertian belajar dalam penelitian ini adalah
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa dalam pembelajaran IPA pada
KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan
KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas V SD yang belajar melalui pengalamannya sendiri.
Darsono (2010: 22) menyebutkan ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan.
13
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan
lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada
lingkungan tertentu.
c. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang
lainnya.
Rifa’I dan Anni (2011:
97) mengemukakan faktor-faktor
yang
memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal
dan kondisi eksternal peserta didik.
a. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh;
kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi
sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.
b. Kondisi eksternal mencakup variasi dan tingkat kesulitan materi belajar
(stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana
lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan,
proses, dan hasil belajar. Belajar yang berhasil mempersyaratkan pendidik
memperhatikan kemampuan internal peserta didik dan situasi stimulus
yang berada di luar peserta didik.
14
15
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar.
Menurut Suprijono (2012: 13) pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis. Subjek pembelajaran adalah peserta didik, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pada pembelajaran guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya dan mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran.
Rusman (2013: 93) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan proses
interaksi antara sumber belajar, guru, dan siswa. Interaksi komunikasi dilakukan
baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (menggunakan media).
Menurut teori konstruktivisme, pembelajaran di kelas dilihat sebagai
proses konstruksi pengetahuan oleh siswa. Perspektif konstruktivisme mengharuskan siswa bersikap aktif. Dalam proses ini siswa mengembangkan gagasan atau
konsep baruberdasarkan analisis dan pemikiran ulang terhadap pengetahuan yang
diperoleh pada masa lalu dan masa kini (Winataputra, 2008: 6.7).
Pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah interaksi dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD
antara guru dan siswa. Guru sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
16
Menurut Hamdani (2011: 48) beberapa komponen pembelajaran
yaitu:
a. Tujuan, secara eksplisit, diupayakan melalui kegiatan pembelajaran
instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau
sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.
b. Subjek belajar, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama
karena berperan sebagai subjek sekaligus objek.
c. Materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses
pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk
kegiatan pembelajaran.
d. Strategi pembelajarn merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
e. Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan
pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan
strategi pembelajaran.
f. Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber
belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang
berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya proses
pembelajaran.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas
keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum, bahan ajar,
media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil
belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Depdiknas, 2004: 7).
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Efektivitas dapat
dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya.
Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan pembelajaran (Hamdani, 2011: 194).
Menurut Hamdani (2011: 195), empat pilar pendidikan yang harus
diperhatikan dalam mencapai efektivitas belajar adalah:
a. Belajar menguasai ilmu pengetahuan (learning to know).
Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan aktif
mengembangkan penguasaan pengetahuan atau ilmu tertentu.
17
b. Belajar menguasai keterampilan (learning to do).
Sekolah hendaknya memfasilitasi siswa mengaktualisasikan
keterampilan, bakat, dan minatnya.
c. Belajar hidup bermasyarakat (learning to live together).
Situasi bermasyarakat hendaknya dikondisikan dengan lingkungan
pendidikan untuk mempersiapkan siswa hidup bermasyarakat.
d. Belajar mengembangkan diri secara maksimal (learning to be)
Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal mampu
mendorong siswa mengembangkan diri pada tingkat yang lebih
tinggi.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
kualitas
pembelajaran dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan
proses
daur
air
dan
kegiatan
manusia
yang
dapat
mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas V SD yang indikatornya meliputi: (1) keterampilan guru; (2) aktivitas siswa;
dan (3) hasil belajar siswa.
2.1.3.1 Keterampilan Guru dalam Pembelajaran
Guru adalah variabel bebas yang mempengaruhi kulitas pembelajaran.
Hal ini disebabkan karena guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam proses
pengajaran. Kompetensi profesional yang dimiliki guru sangat dominan dan
mempengaruhi kualitas pembelajaran. Kompetensi adalah kemampuan dasar yang
dimiliki guru, baik bidang kognitif, seperti penguasaan bahan, bidang, sikap,
seperti mencintai profesinya, dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar,
18
penggunaan metode pembelajaran, menilai hasil belajar siswa, dan lain lain
(Hamdani 2011: 79).
Guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar dalam proses
pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar yang dikuasai guru ikut menentukan
berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Mulyasa (2008: 69) mengemukakan
bahwa keterampilan mengajar guru adalah kompetensi professional yang cukup
kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
menyeluruh. Guru perlu memiliki kualitas mengajar agar dapat memaksimalkan
pelayanan pendidikan. Menurut PP Nomor 16 Tahun 2007, dijelaskan bahwa
standar kualifikasi guru dikembangkan dari empat kompetensi, yaitu kompetensi
paedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Keterampilan dasar mengajar
merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Rusman (2011:
80-93) guru dalam mengajar terdapat sembilan keterampilan yang perlu dikuasai,
antara lain:
a. Keterampilan membuka pelajaran (set indruction skills)
Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memulai pelajaran. Komponen membuka pelajaran yang dilakukan guru
menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 adalah: (1) menyiapkan
siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2)
melakukan apersepsi, yaitu mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari; (3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau
19
kompetensi dasar yang akan dicapai; (4) menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus dan RPP.
b. Keterampilan bertanya (questioning skills)
Prinsip-prinsip keterampilan bertanya yang harus diperhatikan guru yaitu:
(1) berikan pertanyaan secara hangat dan antusias kepada siswa di kelas;
(2) berikan waktu untuk menjawab pertanyaan; (3) berikan kesempatan
kepada yang bersedia menjawab terlebih dahulu; (4) tunjuk peserta didik
untuk menjawab setelah diberikan waktu untuk berpikir; dan (5) berikan
penghargaan atas jawaban yang diberikan.
c.
Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills)
Individu membutuhkan pengahargaan atas segala usaha yang telah
dilakukannya. Oleh karena itu, guru perlu memberikan penguatan baik
dalam bentuk verbal (diungkapkan dengan kata-kata) maupun nonverbal
(biasanya dilakukan dengan gerak, isyarat, sentuhan, elusan, pendekatan,
dan sebagainya). Terdapat empat cara dalam memberikan penguatan
antara lain: (1) penguatan kepada pribadi tertentu penguatan harus jelas
kepada sapa ditujukan, yaitu dengan cara menyebutkan namanya; (2)
penguatan kepada kelompok siswa dengna cara memberikan penghargaan
kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik; (3)
pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya diberikan
sesegera mungkin setelah munculnya tingkah laku/respons siswa yang
diharapkan; (4) variasi dalam penggunaan tidak terbatas satu jenis karena
dapat menimbulkan kebosanan siswa.
20
d.
Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
Guru perlu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan multisumber, multimedia, multistrategi, dan multimodel,
sehingga siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan maksimal dan
tidak terjadi kejenuhan akibat pembelajaran monoton. Ada tiga prinsip
penggunaan keterampilan mengadakan variasi yang perlu diperhatikan
guru yakni: (1) variasi hendaknya digunakna dengan suatu maksud
tertentu yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan; (2)
variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga
tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran; dan (3) direncanakan secara baik dan secara eksplisit
dicantumkan dalam RPP.
e.
Keterampilan menjelaskan (explaining skills)
Keterampilan
menjelaskan
dalam
pembelajaran
adalah
penyajian
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan satu dengan lainnya. Penyampaian
informasi yang terencana dengan baik disajikan dengan sistematis.
Berkenaan dengan keterampilan menjelaskan ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan oleh guru, antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan, (2)
relevan antara penjelasan dengan materi dan karakteristik siswa, (3)
kebermaknaan, (4) dinamis, serta (5) penjelasan dilakukan dalam kegiatan
pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup.
21
Penelitian “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model
Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa
Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”, guru akan dibantu oleh media
audiovisual sehingga pengetahuan atau konsep dapat diserap siswa secara
sempurna.
f.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang
dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Siswa berdiskusi dalam
kelompok-kelompok kecil di bawah bimbingan guru atau temannya untuk
berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Komponen yang perlu dikuasai oleh guru dalam membimbing diskusi
kelompok yakni: (1) memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik
diskusi; (2) memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpaham
dalam mempimpin diskusi; (3) menganalisis pandangan siswa yang
kemungkinan berbeda agar tercapai kesepakatan; (4) meningkatkan urutan
siswa yaitu mengajukan pertanyaan yang menantang, memberi contoh
yang tepat, memberikan waktu berpikir dan memberikan urun pendapat
siswa secara tepat; (5) memberi kesempatan untuk berpartisipasi; (6)
menutup diskusi dengan membuat rangkuman hasil diskusi, menindak
lanjutinya dan mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi;
serta (7) menghindari dominasi pembicaraan dalam diskusi dan
membiarkan penyimpangan diskusi terjadi.
22
g.
Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila
terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Komponen-komponen dalam
mengelola kelas yakni menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal, mengembalikan kondisi belajar agar tetap optimal, menemukan
dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
h.
Keterampilan pembelajaran perseorangan
Guru dalam mengelola pembelajaran dengan berbagai variasi, bimbingan,
dan perlakuan yang menyentuh kebutuhan individual siswa. Peran guru
dalam pembelajajaran perseorangan adalah sebagai organisator, narasumber, motivator, fasilitator, konselor serta sekaligus peserta kegiatan.
Pembelajaran perseorangan mencakup komponen-komponen yang perlu
dikuasai guru yaitu: keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi,
mengorganisasi,
membimbing
dan
memudahkan
belajar,
serta
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
i.
Keterampilan menutup pelajaran (closure skills)
Kegiatan menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah terjadi oleh siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa yang
dilakukan guru dalam kegiatan penutupan adalah: (1) bersama-sama siswa
23
dan/atau sendiri membuat kesimpulan pembelajaran; (2) melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram; (3) memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; (4) merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk remedial, pengayaan, layanan bimbingan, memberikan tugas
baik individu maupun kelompok; dan (5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan keterampilan guru adalah
keterampilan dasar yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran IPA pada KD
5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD
7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual yang
indikatornya meliputi: 1) keterampilan membuka pelajaran meliputi: mempersiapkan siswa menerima pelajaran; 2) keterampilan menjelaskan meliputi: menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual; 3) keterampilan bertanya meliputi:
menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu
penempatan kelompok, mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan, dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami; 4) keterampilan mengelola kelas meliputi: membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5
siswa secara heterogen; 5) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
meliputi: membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi
kelompok, membimbing siswa memaparkan hasil diskusi; 6) keterampilan mem-
24
beri penguatan meliputi: memberikan penghargaan kepada kepada kelompok
terbaik; 7) keterampilan menutup pelajaran meliputi: memberikan soal post test
kepada siswa, menutup pelajaran.
2.1.3.2 Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa merupakan prinsip dasar dalam interaksi belajar mengajar.
Sardiman (2011: 96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh
dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan
bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani
maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses beelajar tidak mungkin berlangsung
baik.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa selama mengikuti
pembelajaran, antara lain seperti dikemukakan Sardiman (2011: 101)
menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai
berikut:
a. Visual aktivities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang
lain.
b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato.
d. Writing activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beternak.
g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menghadapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
h. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa
bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
25
Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah segala tindakan yang dilakukan
siswa yang merupakan respon dari rangsangan yang diberikan oleh lingkungan
(guru, sumber belajar, dan siswa lain) dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2
yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas V SD dengan indikator sebagai berikut: (1) emotional activities meliputi:
kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, menerima skor dan menerima penghargaan dari guru, menanggapi guru dalam menutup pembelajaran; (2) listening
activities meliputi: memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi; (3)
visual activities meliputi: memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan
media audiovisual; (4) oral activities meliputi: mengerjakan LKS yang diberikan
oleh guru dalam kelompok; (5) mental activities meliputi: mempresentasikan hasil
diskusi.; (6) motor activities meliputi: mene-rima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test; serta (7) writing
activities meliputi: mengerjakan soal pre-test, mengerjakan soal post test.
2.1.3.3 Iklim Pembelajaran
Situasi belajar atau sering disebut sebagai iklim pembelajaran, mengacu
kepada suasana yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung, dan lebih luas lagi
kepada interaksi anatara guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas.
26
Belajar akan berlangsung secara efektif dalam situasi yang kondusif (Depdiknas,
2004: 33).
Berdasarkan depdiknas (2004: 9) iklim pembelajaran mencakup tiga hal,
yaitu:
a. Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan
pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna
bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.
b. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas
guru.
c. Suasana kelas yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini mengartikan iklim
pembelajaran sebagai kondisi lingkungan seperti suasana kelas, interaksi dalam
pembelajaran dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2
yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses
daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan
model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD.
2.1.3.4 Materi Pembelajaran
Darmadi (2010: 212) menyebutkan bahwa materi pembelajaran secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
27
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai.
Depdiknas (2004: 9) memuat materi pembelajaran yang berkualitas
tampak dari:
a) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus
dikuasai siswa.
b) Keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang
tersedia.
c) Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.
d) Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal
mungkin.
e) Menarik perhatian yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang
ilmu, teknologi, dan seni,
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2
yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas V SD.
28
2.1.3.5 Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat dan motivasi siswa. Arsyad (2011: 3) menyatakan bahwa media apabila
dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011: 243).
Menurut Indriana (2011: 36-37) dalam memilih bahan atau media
pengajaran, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Isi media pengajaran tersebut berguna dan penting bagi anak didik.
Kandungan media tersebut menarik minat anak didik.
Formatnya sesuai dengan pengaturan aktivitas belajar.
Bahan yang digunakan valid, mudah didapat, dan tidak ketinggalan
zaman.
Fakta dan konsepnya dikaji dari sisi kepadatannya.
Kandungan media tersebut berkaitan dengan tujuan yang telah
ditetapkan secara khusus.
Kandungan media tersebut memang sesuai dengan kondisi dan
situasi mutakhir.
Bahan atau materi tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang dapat
menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan.
Bahan atau materinya tidak menimbulakan sesuatu yang sifatnya
propaganda, yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.
Media pengajaran mempunyai sisi kreatif dengan kualitas teknik
yang baik, gambarannya jelas dan menarik.
Media pengajaran mempunyai rancangan yang rapi dan terstruktur
dengan baik.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media memiliki peran yang
cukup penting, karena dengan adanya media ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
29
2.1.3.6 Hasil Belajar
Keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif maupun
psikomotorik siswa (Sudjana, 2011: 3).
Suprijono (2010: 5) menyebutkan bahwa hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambing.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Hasil belajar menurut Suprijono (2010: 6) mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif menurut Rusman (2013: 126) berkenaan dengan
kemampuan intelektual yang meliputi: (1) mengingat, kemampuan
30
menyebutkan kembali informasi/pengetahuan yang tersimpan dalam
ingatan; (2) memahami, kemampuan memahami instruksi dan menegaskan
pengertian/makna, ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk
lisan, tertulis, maupun grafik/diagram; (3) menerapkan, kemampuan
melakukan sesuatu dan mengklasifikasikan konsep dalam situasi tertentu;
(3) menganalisis, kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh
pemahaman atas konsep tersebut secara utuh; (4) mengevaluasi,
kemampuan menetapkan derajat.
b. Ranah afektif
Menurut Sudjana (2011: 30) terdapat beberapa kategori ranah afektif
sebagai hasil belajar, sebagai berikut: (1) reciving/attending, yakni suatu
kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang
kepada siswa; (2) responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan
oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar; (3) valuing
(penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau
stimulus yang ada; (4) organisasi berupa pengembangan dari nilai kedalam
suatu sistem organisasi; serta (5) karakteristik nilai atau internalisasi nilai,
yakni keterpaduan semua nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya.
c. Ranah psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan
kemampuan bertindak individu. Berkaitan dengan itu, Sudjana (2011: 30-
31
31) mengemukakan enam tingkatan keterampilan, yaitu: (1) gerakan
refleks; (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; (3) kemampuan
perseptual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris, dan lain-lain;
(4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisaan, dan
ketepatan; (5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederahana
sampai pada keterampilan kompleks; serta (6) kemampuan yang
berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang diukur secara kuantitatif untuk aspek kognitif
dengan ranah: 1) ingatan; 2) pemahaman; 3) penerapan dengan KD 5.2 yaitu
menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
2.1.4 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
2.1.4.1 Hakikat IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa
Inggris yaitu nature science artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan
dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan.
Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut
32
sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini (Samatowa, 2010: 3). Menurut Susanto (2015: 167) bahwa IPA
adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Berdasarkan pengertian-pengertian uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
di alam semesta yang diperoleh melalui pengamatan.
Menurut Susanto (2015: 167) menjelaskan hakikat IPA mengandung
empat hal yaitu: produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi.
a. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian oleh para ilmuwan
membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan
analisis. Contonya: siswa dapat membedakan jenis jenis pesawat sederhana
yang ada disekitarnya.
b. IPA sebagai proses yaitu menggali pengetahuan tentang alam, karena IPA
membutuhkan
proses
dalam
menemukan
fakta
dan
teori
yang
digeneralisasikan oleh ilmuwan. Contohnya: siswa mengamati benda yang
ada disekitarnya dan menggolongkannya dalam berbagai jenis pesawat
sederhana.
c. IPA sebagai sikap berarti sikap ilmiah harus dikembangkan dalam
pembelajaran sains yaitu: sikap ingin tahu, kerja sama, tidak putus asa,
bertanggung jawab, dan kedisiplinan diri. Contohnya: siswa sering bertanya
tentang materi pesawat sederhana untuk mengungkapkan rasa ingin tahunya,
33
melalui kegiatan kelompok siswa dapat melatih kerjasama dengan temantemannya.
d. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa IPA terkait dengan
peningkatan kualitas kehidupan. Contohnya: dapat membuat alat-alat
dengan memanfaatkan prinsip kerja pesawat sederhana, seperti membuat
dongkrak.
Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Jika IPA mengandung keempat hal tersebut,
maka dalam pendidikan IPA di sekolah seyogyanya siswa dapat mengalami
keempat hal tersebut, sehingga pemahaman siswa terhadap IPA menjadi utuh dan
dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya.
2.1.4.2 Pembelajaran IPA di SD
Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin
dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah
dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun tujuan
IPA dalam KTSP, agar peserta didik berkemampuan diantaranya: 1) memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan
alam ciptaannya; 2) mengembangkan pengetahuan, pemahaman konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4)
34
mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Pembelajaran IPA tidak hanya memahami konsep-konsep ilmiah tetapi
juga mengembangkan pola pikir yang logis dan perilaku seperti seorang ilmuan
dalam diri mereka. Selain itu, pola pikir yang dikembangkan guru disesuaikan
dengan perkembangan kognitifnya. Menurut Rifa’I dan Anni (2009: 27-30) tahap
perkembangan kognitif mencakup tahap sensorimotorik, praoperasional, dan
operasional.
a.
Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
Tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan
pengalaman indera dengan gerakan motorik mereka. Pada awal tahap ini,
bayi hanya memperlihatkan pola refleksi untuk beradaptasi dengan dunia
dan menjelang akhir tahap ini telah sampai pada pembentukan struktur
kognitif
sementara
untuk
mengkoordinasikan
perbuatan
dalam
hubungannya terhadap benda, waktu, ruang, dan kausalitas.
b.
Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap pemikiran ini lebih bersifat simbolis, egoisentris dan intuitif
sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. Bayi pada tahap
praoperasional mulai meningkatkan kosa kata. Pemikiran pada tahap ini
terbagi menjadi dua subtahap, yaitu simbolik dan intuitif.
(1.) Sub tahap simbolis (2-4 tahun)
Sub tahap ini anak secara mental sudah mampu mengelompokkan
benda-benda berdasarkan sifat-sifat dan penggunaan kosa kata mulai
35
berkembang ditunjukkan dengan sikap bermain, serta muncul sifat egois
pada diri anak.
(2.) Sub tahap intuitif (4-7 tahun)
Sub tahap ini anak mulai mempergunakan intuisinya dalam
menentukan sesuatu yaitu berdasarkan apa yang ditangkap oleh panca
inderanya, disebut intuitif karena merasa yakin akan pengetahuan dan
pemahaman mereka, namun tidak menyadari bagaimana mereka bisa
mengetahui cara-cara apa yang mereka ingin ketahui. Mereka mengetahui
tetapi tanpa menggunakan pemikiran rasional. Mereka belum dapat
mengingat lebih dari satu hal pada satu waktu.
c.
Tahap Operasional
Tahap Operasional terdiri dari tahap operasional konkrit dan tahap
operasional formal.
(1.) Tahap Operasional Konkrit (7-11 tahun)
Tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika namun
masih dalam bentuk benda konkrit. Penalaran logika mengganti-kan
penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkrit dan menggu-nakan
cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda namun
belum bisa memecahkan masalah abstrak.
(2.) Tahap Operasional Formal (7-15 tahun)
Tahap ini anak sudah mampu mempergunakan pemikiran tingkat yang
lebih tinggi yang terbentuk pada tahap sebelumnya. Pemikiran
operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem
36
verbal, seperti anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara
verbal (A=B dan B=C). Anak sudah mampu membentuk hipotesis,
melakukan penyelidikan atau penelitian terkontrol,
dan dapat
menghubungkan bukti dan teori.
Salah satu ciri pembelajaran IPA adalah bahwa IPA lebih dari sekedar
kumpulan yang dinamakan fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan
juga kumpulan proses. Menurut Semiawan (2008: 137) pendekatan keterampilan
proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang
berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan
hasil belajar.
Langkah-langkah pelaksanaan keterampilan proses menurut Semiawan
(2008: 139-141) adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan
Pemanasan dimulai dari saling menyumbangkan pikiran tentang gambaran
mental yang dimiliki siswa mengenai topik yang dipelajari.
2. Pengamatan
keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan indera.
3. Interpretasi dan pengamatan
Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan dan
menemukan
pola
menyimpulkannya.
keteraturan
dari
satu
seri
pengamatan
dan
37
4. Peramalan
mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu
yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan, pola tertentu,
hubungan antar data, atau informasi.
5. Aplikasi konsep
Menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum,
teori dan keterampilan
6. Perencanaan penelitian
keterampilan yang amat penting karena menentukan berhasil tidaknya
melakukan penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih karena selama ini pada
umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina.
7. Komunikasi
keterampilan menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain
dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan.
Untuk mengoptimilisasikan proses pembelajaran bidang studi Ilmu
Pengetahuan Alam di sekolah dasar, membutuhkan alat peraga atau media
pembelajaran. Menurtut Edgar Dale bahwa segala suatu pelajaran, dapat dipahami
apabila ada unsur pendengarannya. Unsur itu dapat dijadikan media pembelajaran
bagi para siswa, agar mudah memahami segala sesuatu dengat efektif, dan efisien.
Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajaran menurut tingkat dari
yang paling konkrit sampai yang paling abstrak, seperti yang tertera pada gambar
berikut.
38
Gambar 2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale
Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa semakin konkrit siswa
mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang
didapatkan. Sebaliknya, jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran
maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa. Ketika
penggunaan media pembelajaran lebih konkrit atau dengan pengalaman langsung
maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada
siswa akan tersampaikan dengan baik.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari
hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori. Prosedur yang dipergunakan oleh
para ilmuan mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analitik.
39
Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan
pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan
penemuannya dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen
terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu
penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi
dalam topik yang akan diselidiki. IPA untuk anak Sekolah Dasar harus
dimodifikasi agar anak didik dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep
harus disederhanakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya supaya
mudah dipahami.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
disesuaikan dengan perkembangan kognitifnya, menerapkan keterampilan proses,
mencakup IPA, maka tujuan dalam kurikulum akan tercapai.
2.1.5 Model TAI
Trianto (2011: 42) pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok
strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menerapkan strategi belajar
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Siswa dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran (Hamdani, 2011: 30).
40
Terdapat unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut
(Isjoni, 2013: 16) antara lain:
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama” dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa
mereka bekerja secara kelompok bukan individual.
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau
peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab
terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
Dalam hal ini, masing-masing kelompok bertanggung jawab
terhadap anggota kelompoknya.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki
tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa
mereka bekerja secara kelompok dan memiliki tujuan yang sama
terhadap kelompoknya.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para
anggota kelompok.
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
TAI merupakan sebuah model pedagogik yang mengadaptasi pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik. Model pembelajaran
TAI, siswa ditempatkan ditempatkan dalam kelompok kecil yang anggotanya 4-5
siswa secara heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara
individual bagi siswa yang memerlukan (Shoimin, 2014: 200). Huda (2013: 200)
menjelas-kan tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi pengajaran individual
yang terbukti kurang efektif, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta
memotivasi siswa dengan belajar kelompok.
41
Model TAI menurut Slavin (dalam Shoimin, 2014: 200-201) langkahlangkahnya sebagai berikut:
a. Placement test. Langkah ini guru memberikan tes awal (pre-test) kepada
siswa atau bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian siswa.
b. Teams. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat
heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa.
c. Teaching group. Guru memberikan materi secara singkat.
d. Student creative. Guru menekankan persepsi bahwa keberhasilan siswa
ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya.
e. Team study. Pada tahap ini, siswa belajar bersama dengan mengerjakan
LKS yang diberikan dalam kelompoknya.
f. Fact test. Guru memberikan tes-tes kecil misalnya dengan memberikan
kuis.
g. Team score and team recognition. Guru memberikan skor pada hasil kerja
kelompok dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil
dan kelompok kurang berhasil.
h. Whole-class units. Pada tahap ini, guru menyajikan kembali materi di akhir
bab dengan strategi pemecahan masalah.
Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI
adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4)
melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat
42
menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap
teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan.
2.1.6 Media Audiovisual
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehinngga merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajan secara
efektif (Sukiman, 2012: 29).
Menurut Susilana (2009: 9) secara umum media mempunyai kegunaan:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori, dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Sukiman (2012: 184) menjelaskan media pembelajaran berbasis audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran
dan penglihatan. Diantara jenis media audiovisual ini adalah media film, video,
dan televisi. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat
didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Diantara alat-alat
43
audiovisual itu termasuk video, film bersuara, televisi, dan lain-lain. Karakteristik
media audiovisual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu
media audio dan visual (Suleiman, 1988: 11).
Kelebihan dari media ini (film dan video), yaitu: (1) dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari siswa, (2) menggambarkan suatu proses
secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang, (3) disamping mendorong
motivasi, media ini (film dan video) dapat menanamkan segi afektif, (4)
mengundang pemikiran pemikiran dan pembahasan pada kelompok didik, (5)
menjangkau tempat-tempat diluar kemampuan siswa, misalnya video gunung
berapi dan lain sebagainya, (6) dapat ditunjukkan pada kelompok besar, kelompok
kecil maupun perorangan, dan (7) film yang dalam kecepata normal memakan
waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit saja (Sukiman,
2012: 188-189).
Disamping kelebihan di atas, media audiovisual sebenarnya memiliki
kekurangan, antara lain: 1) memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak; 2)
pada saat video dipertunjukan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak
semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang disampaikan; 3) tidak
selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang disampaikan.
Langkah-langkah penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran IPA
KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan
KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
44
mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual
pada siswa kelas VA SDN Wonosario 02 Semarang adalah:
a. Memasang peralatan sebagai penunujang media pembelajaran seperti: LCD,
speaker, dan laptop.
b. Jika video dikolaborasikan dengan media audiovisual yang lain, maka
penggunaannya dapat diatur oleh guru.
c. Ketika proses penggunaan media berlangsung guru dapat bersamaan
menjelaskan atau berdiskusi bersama dengan siswa mengenai materi yang
dipelajari.
2.1.7
Penerapan Model
TAI Berbantuan Media Audiovisual pada
Pembelajaran IPA
2.1.7.1 Pengertian Model TAI Berbantuan Media Audiovisual
Trianto (2011: 5) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
komputer, kurikulum, dan lain-lain.
“The term teaching model refers to a particular approach to instruction
that includes its goals, syntax, environment, and management system”. Istilah
model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaknya, lingkungan, dan sistem pengolaannya (Trianto,
2011: 5).
45
Sedangkan model TAI berbantuan media audiovisual dapat diartikan
sebagai suatu model kooperatif berbasis pada teori kontruktivisme yang
mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan
kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa dengan bantuan media
audiovisual.
2.1.7.2 Teori Belajar yang Mendasari Model TAI Berbantuan Media
Audiovisual
Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPA dengan model TAI
berbantuan media audiovisual adalah teori belajar konstruktivisme kognitif.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan
teori konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori belajar
tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam
tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Piaget yang dikenal
sebagai konstruktivis pertama menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun
dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan
informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah penyusunan kembali
struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut
mempunyai tempat (Jauhar, 2011: 40).
Winatraputra (2008: 6.8) menjelaskan pentingnya berbagai faktor internal
seseorang seperti tingkat kematangan berfikir, pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya, konsep diri, dan keyakinan dalam proses belajar. Berbagai faktor
46
internal tersebut mengindikasikan kehidupan psikologis seseorang, serta bagaimana dia mengembangkan struktur dan strategi kognitif, dan emosinya.
Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut pandangan
konstruktivisme, Jauhar (2011: 40) mengajukan karakteristik sebagai berikut:
a. Siswa tidak dipandang sebagai suatu yang pasif melainkan memiliki tujuan.
b. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa.
c. Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi
secara personal.
d. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan
pengaturan situasi kelas.
e. Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.
Berdasarkan
penjelasan
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
model
pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual merupakan pembelajaran yang
didasarkan oleh teori kontruktivisme kognitif. Teori kontruktivisme memandang
bahwa pengetahuna tidak diperoleh secara pasif oleh siswa, melainkan melalui
tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka
aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingku-ngannya.
2.1.7.3 Tujuan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual
Model TAI berbantuan media audiovisual dalam penelitian ini adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Selain itu dapat juga
meningkatkan hubungan antar kelompok, memberi kesempatan kepada siswa
47
untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teman satu tim untuk mencerna materi
pembelajaran. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar pada diri
siswa. Belajar kooperatif dapat membina keber-samaan, peduli satu sama lain dan
tenggang rasa, serta mempunyai andil terhadap keberhasilan tim.
2.1.8 Karakteristik Model TAI Berbantuan Media Audiovisual
Huda (2013: 75-76) telah mengembangkan struktur yang dapat
diimplementasikan ke dalam model-model pembelajaran. Mengadopsi dari
pendapat Slavin, dalam model TAI berbantuan media audiovisual memiliki
komponen sebagai berikut:
1. Sintak
Mengadopsi pendapat Slavin (dalam Shoimin, 2014: 201), sintak
pembelajaran
dengan
menerapkan
model
TAI berbantuan
media
audiovisual adalah sebagai berikut:
a.
Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran.
b.
Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor
awal (placement test).
c.
Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa
(teams).
d.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual
(teaching group).
e.
Berkelompok mengerjakan LKS (team study).
f.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives).
48
g.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit).
h.
Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik (team score and team recognition).
i.
Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu
(fact test).
j.
Menutup pelajaran.
2. Sistem sosial
Pembelajaran
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
TAI
berbantuan media audiovisual, siswa dilibatkan secara aktif dan bukan
hanya dijadikan sebagai objek. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada
guru, tetapi pada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator. Guru sebagai fasilitator berperan membantu kegiatan-kegiatan
dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran
belajar siswa. Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam
mengaitkan materi yang dibahas dengan permasalahan yang ditemukan
dilapangan. Guru sebagai motivator dalam memberikan semangat dan
dorongan belajar kepada siswa dalam mengembangkan keberanian siswa,
baik
dalam mengembangkan keahlian dalam
berkomunikasi.
kerjasama
maupun
49
Sistem sosial dalam model TAI berbantuan media audiovisual dapat
dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
Sistem sosial pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual
Langkah Pembelajaran Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
1. Guru
mempersiapkan
siswa untuk
menerima pelajaran
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
Kesiapan dalam
mengikuti
pembelajaran
(emotional activities)
2. Guru memberikan
pre-test kepada
siswa untuk
mendapatkan skor
awal (placement
test)
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai penentu
penempatan
kelompok
(keterampilan
bertanya)
Mengerjakan soal
pre-test (writing
activities)
3. Guru membentuk
kelompok heterogen
dengan terdiri 4-5
siswa (teams)
Membagi kelas ke
dalam kelompok
kecil dengan
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
(keterampilan
mengelola kelas)
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
(keterampilan
menjelaskan).
Menerima dan
bergabung dengan
kelompok yang telah
ditentukan oleh guru
berdasarkan nilai
pre-test (motor
activities)
Memperhatikan
penyampaian materi
dari guru bantuan
media audiovisual
(visual aktivities)
Membimbing dan
mengarahkan siswa
dalam melaksanakan
diskusi kelompok
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
Membimbing siswa
Mengerjakan LKS
yang diberikan oleh
guru dalam
kelompok (oral
activities)
4. Guru menjelaskan
materi dengan
bantuan media
audiovisual
(teaching group)
5. Berkelompok
mengerjakan LKS
(team study)
6. Mempresentasikan
Mempresentasikan
50
Langkah Pembelajaran Kegiatan Guru
hasil diskusi
kelompok (student
creatives)
7. Guru mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang kurang
dipahami (whole
class unit)
8. Guru memberikan
skor dan
memberikan
penghargaan
terhadap kelompok
terbaik (team score
and team
recognition)
9. Guru memberikan
post test untuk
dikerjakan siswa
secara individu (fact
test)
10. Menutup pelajaran
Kegiatan Siswa
memaparkan hasil
diskusi
(keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil)
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang kurang
dipahami
(keterampilan
bertanya)
Memberikan
penghargaan kepada
kepada kelompok
terbaik
(keterampilan
memberi penguatan)
hasil diskusi (mental
activities)
Memberikan soal
post test kepada
siswa (keterampilan
menutup pelajaran)
Mengerjakan soal
post test (writing
activities)
Menutup
pembelajaran
(keterampilan
menutup pelajaran)
Menanggapi guru
dalam menutup
pembelajaran
(emotional activities)
Memperhatikan
penjelasan guru
setelah selesai
diskusi (listening
activities)
Menerima skor dan
menerima
penghargaan dari
guru (emotional
activities)
3. Prinsip reaksi
Pengelolaan
kelas
merupakan
keterampilan
guru
untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Penerapkan model TAI
berbantuan media audiovisual kondisi belajar yang kondusif dapat tercapai
jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta
51
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan pengajaran, serta hubungan interpersonal yang baik antara guru dan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik.
4. Sistem pendukung
Penerapan model pembelajaran TAI, didukung dengan media
audiovisual, yang meliputi:
a.
Alat dan bahan
: Speaker, LCD, Laptop, file.
b.
Media
: KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang
dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu
mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan
proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya,
dengan penayangan melalui media audiovisual
c.
Sumber
: BSE IPA kelas V untuk SD/MI
5. Dampak pendukung
a. Dampak instruksional yang terbentuk dari penerapan model
TAI berbantuan media audiovisual: siswa aktif dalam pembelajaran
IPA kelas V SD dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana
yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2
yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
52
b. Dampak pengiring yang terbentuk dari penerapan model TAI
berbantuan media audiovisual:
1) Kerjasama
2) Menciptakan interaksi dan komunikasi dengan teman satu
kelompok.
2.1.8.1 Kelebihan dan Kekurangan Model TAI
Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI
adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4)
melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat
menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap
teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan.
Selain memiliki kelebihan tersebut, model pembelajaran TAI memiliki
beberapa kekurangan yaitu 1) tidak ada persaingan antar kelompok; 2) siswa yang
lemah menggantungkan pada siswa yang pandai; 3) terhambatnya cara berfikir
siswa yang mempunyai kemampuan lebih terhadap siswa yang kurang; 4)
memerlukan periode yang lama; 5) kerja sama yang tidak dilaksanakan dengan
baik, yang bekerja hanyalah murid yang pintar dan aktif saja.
2.1.8.2 Upaya Menanggulangi Kekurangan pada Model TAI
Cara menanggulangi kekurangan pada model TAI mengenai siswa yang
lemah menggantungkan pada siswa yang pandai saat berdiskusi, pada awal
53
sebelum diskusi guru memberitahukan bahwa semua kelompok harus aktif
dan bekerja sama dalam kelompok, yang pandai mengajarkan atau
membimbing temannya yang kurang memahami pelajaran.
2.1.9
Hubungan Model Pembelajaran TAI Berbantuan Media Audiovisual
dengan Kualitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Peneliti berasumsi bahwa ada hubungan positif antara penerapan model
TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatan kualitas pembelajaran IPA
di Sekolah Dasar yang meliputi: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar.
Berdasarkan asumsi tersebut, penerapan model pembelajaran TAI
berbantuan media audiovisual diramalkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SD.
Pelaksanaan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD.
2.2 Kajian Empiris
Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada pembelajaran
IPA di kelas V SD didasarkan pada penelitian terdahulu. Berikut hasil penelitian
oleh beberapa peneliti baik penelitian yang dilakukan secara nasioanal maupun
internasioanal:
54
Penelitian yang dilakukan oleh Wirahayu, dkk (2014) dengan judul
“Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media audio Visual terhadap
Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa kelas I SD Negeri 7 Sesetan”.
Penelitian ini ditemukan adanya peningkatan ketuntasan dari siklus I ke siklus II
untuk kemampuan membaca dari 27,78% menjadi 88,89%, menulis dari 63,89%
menjadi 86,11% dan berhitung dari 72,22% menjadi 86,11%. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran tematik berbantuan media
audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas I SD Negeri 7
Sesetan.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Dewa Ayu Puspa Dewi, dkk (2014)
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Circuit Learning Berbantuan
Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 1 Pejeng Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil
Setelah diberikan perlakuan didapatkan rata- rata nilai Post Test siswa kelompok
eksperimen sebesar 79.30 dan siswa kelompok kontrol sebesar 73,72 dengan hasil
tersebut maka data dianalisis dengan menggunakan uji-t maka diperoleh hasil t
hitung yaitu (3.72) dengan taraf signifikansi α = 5% diperoleh t tabel yaitu (2,00).
Karena t hitung> t tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dinyatakan bahwa
Model Pembelajaran Circuit Learning Berbantuan Media Audiovisual ada
perbedaan secara signifikan pada hasil belajar IPS siswa.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Hanik Masrokah (2013) yang berjudul
“Pemanfaatan Media audiovisual dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak
Cerita Rakyat Siswa Kelas V SDN II Kalibatur”. Simpulan dari penelitian ini
55
adalah media pembelajaran audio visual dapat berpengaruh positif terhadap hasil
belajar menyimak siswa kelas V SDN II Kalibatur serta media pembelajara audio
visual dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Naning Sutriningsih (2015) dengan judul
“Model Pembelajaran Team assisted Individualization Berbasis Assesment for
Learning pada Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Karakteristik Cara
Berpikir”. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah Penerapan pembelajaran
dengan model kooperatif TAI berbasis AfL memberikan hasil belajar matematika
yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif TAI.
Penelitian dilakukankan oleh Yudi Budianti, dkk (2014) yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran IPA Kelas II SDN Bantargebang II Kota Bekasi”. Simpulan yang
diperoleh adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media audio visual dengan siswa yang menggunakan media gambar pada
pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa media audio
visual berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas II Sekolah Dasar
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wawan Setiawardani (2013) dengan
judul “Penggunaan Media Audio-visual Video pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”, menunjukkan bahwa
aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus 1 yaitu 66,78% dan pada siklus
2 85%. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada
siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya
56
peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi
peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Hasil yang signifikan
terlihat pada Siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi
100% dengan rata-rata 77,15. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
penggunaan media audiovisual video mampu dikatakan berhasil.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Diah Utari Dewi, dkk (2014) dengan
judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbantuan Media Peta Konsep
terhadap Hasil Belajar PKn SD”. Berdasarkan penelitian tersebut, hasil belajar
PKn siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) berbantuan media peta konsep dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional Kelas V SD N 29 Dangin Puri, maka dapat
direkomendasikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) berbantuan media peta konsep dapat digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Effandi Zakaria, dkk (2013) dengan
judul “Effect of Cooperative Learning on Secondary School Students’
Mathematics Achievement”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan rata-rata dalam matematika prestasi siswa antara kelompok
koperasi dan kelompok tradisional. Data analisis isi menunjukkan bahwa siswa
dalam kelompok kooperatif mampu meningkatkan mereka berdiri di bawah dan
untuk mengembangkan rasa percaya diri mereka.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Zaheer Ahmad, dkk (2010) dengan
judul “Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective
57
Tachers’ Learning Experience and Achievement”. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif meningkatkan prestasi akademik perspektif guru
dibandingkan dengan instruksi tradisional dan mempromosikan diperkaya,
menyenangkan dan pengalaman belajar interaktif.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Maliheh Ghaedsharafi, dkk (2012)
dengan judul “Effects of Audiovisual, Audio, and Visual Presentations on EFL
Learners’ Writing Skil”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok
audiovisual dilakukan lebih baik daripada kelompok audio dan grup audio
dilakukan lebih baik daripada kelompok visual pasca tulisan mereka.
Simpulan dari kajian empiris tersebut, dengan menerapkan model TAI
berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka kajian empiris diatas dapat dijadikan acuan untuk
memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada
Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”.
2.3 Kerangka Berpikir
Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2,
dan KD 7.4 di sekolah dasar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Guru belum
menggunakan model pembelajaran inovatif sehingga siswa kurang memahami
materi yang dipelajari. Peran peserta didik tampak belum secara optimal
diperlakukan sebagai subjek didik yang memiliki potensi untuk berkembang
58
secara mandiri, keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih rendah.
Keberanian siswa untuk mengungkapkan ide masih kurang. Selain itu
permasalahan juga timbul pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
menunjukkan bahwa dari 39 siswa, sebanyak 26 (67%) siswa belum memenuhi
KKM, hanya 13 (33%) siswa saja yang mendapatkan nilai di atas KKM.
Berdasarkan hasil refleksi dengan tim kolaborasi dengan pertimbangan
data di atas maka peneliti memutuskan melakukan tindakan berupa menerapkan
model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual pada pembelajaran IPA.
Sehingga pada kondisi akhir, kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan
guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar mengalami peningkatan.
59
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan
alur kerangka berpikir dalam bentuk bagan, sebagai berikut
Kondisi
Awal
Pelaksanaan
Kondisi
Akhir
1. Guru belum menggunakan model pembelajaran
inovatif, kurang mengorganisir siswa dengan baik,
belum menggunakan media dalam pembelajaran.
2. Siswa kesulitan memahami materi yang dipelajari,
keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih
rendah.
3. Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA menunjukkan
bahwa dari 39 siswa, sebanyak 26 (67%) siswa belum
memenuhi KKM, hanya 13 (33%) siswa saja yang
mendapatkan nilai di atas KKM.
Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam pembelajaran IPA.
1. Keterampilan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA
akan meningkat.
2. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA
akan meningkat.
3. Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA
akan meningkat.
Gambar 2.3 Bagan Alur Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
1) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan
keterampilan guru dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4
kelas V SD.
60
2) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4
kelas V SD.
3) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4
kelas V SD.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan
kelas. Menurut Arikunto, (2008:58) penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah
penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Langkah-langkah pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta
refleksi (Arikunto, 2008:16). Gambar skema lengkap penelitian tindakan ialah
sebagai berikut :
Gambar 3.1 Alur Langkah-langkah PTK (Arikunto, 2008: 16
61
Rancangan penelitian dalam PTK ini dapat diuraikan sebagai berikut:
3.1.1
Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan kelas
hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan, rencana
itu harus memandang ke depan (Kunandar, 2010: 71).
Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar bersama tim
kolaborasi.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 5.2
yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis
tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhinya.
c. Menyiapkan
sumber
dan
alat
peraga
yang
dibutuhkan
dalam
pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa
buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik
(BSE) IPA kelas V.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
e. Menyiapkan lembar catatan lapangan.
f. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci
jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa.
62
63
3.1.2
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan secara
sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Pelaksanaan PTK adalah sebagai tindakan yang dikerjakan guru dalam upaya
memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan (Sanjaya, 2011: 76).
Pelaksanaan PTK dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 (dua) siklus
dengan masing-masing siklus terdiri dari 1 (satu) pertemuan. Siklus I dilakukan
dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Siklus II dilakukan dengan KD 7.2 yaitu
mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Siklus III dilakuan dengan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Ketiga siklus dilaksanakan dengan model TAI berbantuan media
audiovisual pada pembelajaran IPA di kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang.
3.1.3
Pengamatan/observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan
kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya
dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi (Sanjaya, 2011: 79-80).
Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Data yang
diamati dalam tahap ini meliputi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA dengan menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual.
64
Pelaksanaan obeservasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi keterampilan
guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan serta dokumen-dokumen di kelas.
3.1.4
Refleksi
Refleksi dalam PTK merupakan aktivitas melihat berbagai kekurangan
yang dilaksanakan guru selama tindakan. Hasil refleksi mulai dari perkembangan
aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa di kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang, didiskusikan peneliti dengan tim kolaborasi digunakan
untuk perbaikan dalam mengembangkan rencana pada siklus berikutnya (Sanjaya,
2011: 80).
3.2 Siklus Penelitian
3.2.1 Siklus Pertama
3.2.1.1 Perencanaan
Tahap ini meliputi:
a.
Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar bersama tim
kolaborasi.
b.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 5.2
yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat.
c.
Menyiapkan
sumber
dan
alat
peraga
yang
dibutuhkan
dalam
pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa
65
buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik
(BSE) IPA kelas V.
d.
Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci
jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa.
e.
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
f.
Menyiapkan lembar catatan lapangan.
Tujuan perbaikan pada siklus I adalah untuk meningkatkan keterampilan
guru, aktivitas, siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VA
SDN Wonosari 02 Semarang.
Skenario
perbaikannya
adalah
dengan
menerapkan
model
TAI
berbantuan media audiovisual sesuai sintak yang telah direncanakan.
3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat,
langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:
Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan
mempersiapkan sumber dan media belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang
pernah pergi ke pegunungan? Bagaimanakah bentuk jalannya, lurus apa
66
berkelok-kelok? Mengapa dibuat berkelok-kelok?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok
c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching
group). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
67
f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini
meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini
meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal post test.
Guru memberikan soal post test kepada siswa.
j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
68
3.2.1.3 Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai
kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel
yang diamati antata lain:
a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan model
TAI berbantuan media audiovisual.
b. Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA
menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual.
3.2.1.4 Refleksi
a. Keterampilan guru
(1) Kekurangan pada siklus I dan penyebabnya
Kekurangan keterampilan guru pada siklus I antara lain pada indikator
keterampilan
mengelola
kelas,
keterampilan
membimbing
diskusi
kelompok kecil, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan
yang mendapatkan skor rendah. Hal ini karena guru masih kurang
memahami pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TAI, dan
kurang dalam memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran.
(2) Kelebihan siklus I dan penyebabnya
Kelebihan keterampilan guru pada siklus I adalah pada indikator
keterampilan membuka pelajaran mendapatkan skor dengan kategori
sangat baik. Hal ini terjadi karena guru telah menguasai keterampilan
membuka pelajaran.
69
(3) Solusi perbaikan
Meningkatkan keterampilan mengelola kelas dengan cara guru lebih
menguasai kelas dan memahami karakteristik masing-masing siswa.
Meningkatkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, sama
halnya dengan keterampilan mengelola kelas guru harus memahami
karakteristik masing-masing siswa yang berbeda-beda.
Meningkatkan keterampilan bertanya dengan cara guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan
dari guru.
Meningkatkan keterampilan memberi penguatan dengan cara guru
memberikan respon positif terhadap perilaku siswa yang telah
menunjukan prestasi atau yang belum.
b. Aktivitas siswa
(1) Kekurangan pada siklus I dan penyebabnya
Kekurangan aktivitas siswa pada siklus I antara lain pada indikator motor
activities, visual aktivities, oral activities, mental activities, dan listening
activities yang mendapatkan skor rendah. Hal ini karena guru masih
kurang mengorganisir siswa kedalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan.
(2) Kelebihan siklus I dan penyebabnya
Kelebihan aktivitas siswa pada siklus I adalah pada indikator writing
acities dan emotional activities yang mendapatkan skor dengan kategori
70
sangat baik. Hal ini terjadi karena siswa telah mendengarkan penjelasan
guru dengan baik.
(3) Solusi perbaikan
Meningkatkan motor activities dengan cara siswa berkelompok secara
heterogen mengerjakan LKS.
Meningkatkan visual aktivities dengan cara menayangkan video
pembelajaran melalui media audiovisual yang lebih menarik lagi.
Meningkatkan oral activities dengan cara guru memberikan motivasi
kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok.
Meningkatkan mental activities dengan cara guru memberikan motivasi
siswa supaya aktif dalam pembelajaran.
Meningkatkan listening activities dengan cara guru memotivasi siswa
untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
3.2.2 Siklus Kedua
3.2.2.1 Perencanaan
Tahap ini meliputi:
a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar
bersama tim
kolaborasi.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 7.2 yaitu
mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
71
c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran,
berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa buku untuk siswa
Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V.
d. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci
jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa.
e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
f. Menyiapkan lembar catatan lapangan.
Tujuan perbaikan pada siklus II adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa. Keterampilan guru yang meliputi: keterampilan mengelola kelas,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan. Aktivitas siswa yang meliputi: motor activities,
visual aktivities, oral activities, mental activities, dan listening activities. Diharapkan dengan meningkatnya keterampilan guru dan aktivitas siswa tersebut, hasil
belajar siswa dapat meningkat.
Skenario perbaikan pada siklus II adalah menerapkan model TAI
berbantuan media audiovisual dimana pada sintak guru memberikan pre-test
kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test), siswa mengerjakan
soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan dan guru memberikan ketentuan
batas waktu pengerjaan. Pada sintak guru membentuk kelompok heterogen
dengan terdiri 4-5 siswa (teams), guru membagi kelompok sesuai dengan hasil
kuis/pre-test yang telah dilakukan. Sintak guru menjelaskan materi dengan
72
bantuan media audiovisual (teaching group), siswa berani bertanya mengenai
materi yang belum jelas. Sintak guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan
dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class
unit), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
dari temannya, memberikan skor dan penghargaan terhadap kelompok terbaik
(team score and team recognition), siswa memotivasi kepada teman yang masih
kurang, dan guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi
maupun yang masih kurang.
3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:
Siswa
dikondisikan
oleh
guru
untuk
siap
mengikuti
proses
pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran
siswa dan mempersiapkan sumber dan media belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pasti kita
pernah menanam pohon. Menamam pohon pastinya di tanah yang
susbur. Siapa yang tahu ciri-ciri tanah subur? Jenis tanah apa yang
banyak mengandung unsur hara?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
73
b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang
ditentukan.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok.
Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan.
c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang
telah dilakukan.
d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching
group). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
74
e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini
meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini
meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya.
h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi
maupun yang masih kurang.
75
i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal post test.
Guru memberikan soal post test kepada siswa.
j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3.2.2.3 Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai
kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel
yang diamati antata lain:
a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan
model TAI berbantuan media audiovisual.
b.
Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA
menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual.
76
3.2.2.4 Refleksi
a. Keterampilan guru
1. Kekurangan pada siklus II dan penyebabnya
Kekurangan keterampilan guru pada siklus II adalah pada indikator
keterampilan memberi penguatan mendapatkan skor masih rendah. Hal ini
karena guru masih kurang memotivasi siswa supaya aktif dalam
pembelajaran.
2. Kelebihan siklus II dan penyebabnya
Kelebihan keterampilan guru pada siklus II adalah pada indikator
keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan
mengelola kelas mendapatkan skor dengan kategori sangat baik. Hal ini
terjadi karena guru telah menguasai keterampilan membuka pelajaran dan
mengelola kelas dengan baik.
3. Solusi perbaikan
Meningkatkan keterampilan memberi penguatan dengan cara guru
memberikan respon positif terhadap perilaku siswa yang telah
menunjukan prestasi dengan memberikan reward atau yang belum
mendapat dengan memberikan motivasi.
b. Aktivitas siswa
1. Kekurangan pada siklus II dan penyebabnya
Kekurangan aktivitas siswa pada siklus II antara lain pada indikator mental
activities dan listening activities yang mendapatkan skor rendah. Hal ini
77
karena kurangnya guru memotivasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran
siklus I.
2. Kelebihan siklus II dan penyebabnya
Kelebihan aktivitas siswa pada siklus I adalah pada indikator writing
acities, oral activities, motor activities, dan emotional activities yang
mendapatkan skor dengan kategori baik. Hal ini terjadi karena siswa telah
mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan video pembelajran yang
sudah menarik perhatian siswa.
3. Solusi perbaikan
Meningkatkan mental activities dengan cara guru memberikan motivasi
siswa supaya aktif dalam pembelajaran, khususnya saat mempresentasikan hasil diskusi dengan memberikan reward kepada kelompok
terbaik.
Meningkatkan listening activities dengan cara guru memotivasi siswa
untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan
memberikan reward.
3.2.3 Siklus Ketiga
3.2.3.1 Perencanaan
Pelaksanaan siklus III, pembelajaran dikembangkan sedemikian rupa guna
mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di siklus II.
78
Tahap ini meliputi:
a.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya.
b.
Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran,
berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa buku untuk siswa
Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V.
c.
Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci
jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa.
d.
Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA.
e.
Menyiapkan lembar catatan lapangan.
Tujuan perbaikan siklus III adalah meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Keterampilan guru yang meliputi: keterampilan memberi penguatan. Aktivitas
siswa yang meliputi: mental activities dan listening activities. Diharapkan dengan
meningkatnya keterampilan guru dan aktivitas siswa tersebut, hasil belajar siswa
dapat meningkat.
Skenario perbaikan siklus III adalah menerapkan model TAI berbantuan
media audiovisual dimana pada sintak berkelompok mengerjakan LKS (team
study), siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok dan
guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu. Sintak
mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives), siswa menawarkan
79
apabila ada yang bertanya, dan guru memberikan penguatan saat ada kelompok
yang maju. Sintak guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik (team score and team recognition),guru memberikan motivasi
kepada siswa dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan. Sintak menutup pelajaran, guru melakukan refleksi.
3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dengan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya,
langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:
Siswa
dikondisikan
oleh
guru
untuk
siap
mengikuti
proses
pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran
siswa dan mempersiapkan sumber dan media belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Akhir-akhir
ini kita memasuki musim penghujan. Siapa disini yang tahu dari mana
asalnya hujan?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan.
80
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok
Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan
c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah
dilakukan.
d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching
group). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
Guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu.
81
f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini
meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
Guru memberikan penguatan saat ada kelompok yang maju.
g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini
meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya.
h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun
yang masih kurang.
Guru memberikan motivasi kepada siswa.
82
Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan.
i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal post test.
Guru memberikan soal post test kepada siswa.
j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.
Melakukan refleksi.
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3.2.3.3 Observasi
Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai
kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel
yang diamati antata lain:
a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan
model TAI berbantuan media audiovisual.
b.
Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA
menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual.
83
3.2.3.4 Refleksi
a. Dalam pembelajaran siklus III sudah sesuai dengan sintak pembelajaran
IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual dengan baik.
b. Keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar sudah mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga penelitian ini
dicukupkan pada siklus III.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN Wonosari 02
Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa
laki-laki dan 18 siswa perempuan.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah model TAI berbantuan
media audiovisual. Model TAI dikembangkan berdasarkan teori
konstrutivisme yang mempertimbangkan seoptimal mungkin proses
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan media
audiovisual merupakan media penyaluran pesan dengan memanfaatkan
indera pendengaran dan penglihatan. Model TAI berbantuan media
audiovisual dapat diartikan sebagai suatu model kooperatif berbasis
pada teori kontruktivisme yang mengadaptasi pembelajaran terhadap
84
perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian
prestasi siswa dengan bantuan media audiovisual.
b. Variabel masalah dalam penelitian ini meliputi: keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan
model TAI berbantuan media audiovisual pada kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang.
1) Keterampilan guru adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki
guru dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD
7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media
audiovisual yang indikatornya meliputi: 1) keterampilan membuka
pelajaran meliputi: mempersiapkan siswa menerima pelajaran; 2)
keterampilan menjelaskan meliputi: menjelaskan materi dengan
bantuan media audiovisual; 3) keterampilan bertanya meliputi:
menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok, mengevaluasi diskusi yang
telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang
kurang dipahami; 4) keterampilan mengelola kelas meliputi:
membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen; 5) keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil meliputi: membimbing dan mengarahkan siswa dalam
85
melaksanakan diskusi kelompok, membimbing siswa memaparkan
hasil diskusi; 6) keterampilan memberi penguatan meliputi:
memberikan penghar-gaan kepada kepada kelompok terbaik; 7)
keterampilan menutup pelajaran meliputi: memberikan soal post test
kepada siswa, menutup pelajaran.
2) Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah segala tindakan yang
dilakukan siswa yang merupakan respon dari rangsangan yang
diberikan oleh lingkungan (guru, sumber belajar, dan siswa lain)
dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4
yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang
dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan
media audiovisual pada siswa kelas V SD dengan indikator sebagai
berikut: (1) emotional activities meliputi: kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran, menerima skor dan menerima penghargaan dari guru,
menanggapi guru dalam menutup pembelajaran; (2) listening
activities meliputi: memperhatikan penjelasan guru setelah selesai
diskusi; (3) visual activities: memperhatikan penyampaian materi
dari guru bantuan media audiovisual; (4) oral activities meliputi:
mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok; (5)
mental activities meliputi: mempresentasikan hasil diskusi.; (6)
motor activities meliputi: menerima dan bergabung dengan
86
kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test;
serta (7) writing activities meliputi: mengerjakan soal pre-test,
mengerjakan soal post test.
3) Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI
berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang diukur
secara kuantitatif untuk aspek kognitif dengan ranah: 1) ingatan; 2)
pemahaman; 3) penerapan; dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan
lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifi-kasi jenis-jenis tanah, dan
KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia
yang dapat mempengaruhinya.
3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.5.1
Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah:
3.5.1.1 Siswa
Sumber data siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, dengan jumlah
siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. Data diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas siswa dan hasil
evaluasi yang diperoleh dari tes selama pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua,
87
dan siklus ketiga dalam pembelajaran IPA menggunakan model TAI berbantuan
media audiovisual.
3.5.1.2 Guru
Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dan
catatan lapangan selama
mengajar melalui model TAI berbantuan media
audiovisual.
3.5.1.3 Data dokumen
Sumber data dokumen berupa hasil tes sebelum dilakukan tindakan
(penerapan model TAI berbantuan media audiovisual), foto dan video selama
pelaksanaan tindakan dan hasil tes setelah dilakukan tindakan.
3.5.1.4 Catatan Lapangan
Sumber data ini berupa catatan-catatan kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran berupa aktivitas siswa, keterampilan guru, iklim pembelajaran,
materi pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media audiovisual yang
kemunculannya tidak ada dalam instrumen.
3.5.2 Jenis data
Menurut Sugiyono (2010: 23), data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
88
3.5.2.1 Data Kuantitatif
Menurut Suprapto (2013: 43), data kuantitatif adalah data mentah berupa
angka dan analisis dilakukan dengan perhitungan statistik pada akhir pengumpulan data. Pengambilan data kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan setiap
akhir pertemuan setiap siklus. Data tersebut diperoleh dari data hasil belajar siswa
kelas V SD. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui model TAI berbantuan media
audiovisual.
3.5.2.2 Data Kualitatif
Data kualitatif ini diperoleh dari hasil pengamatan keterampilan guru,
pengamatan aktivitas siswa, catatan lapangan. Data kualitatif dalam penelitian ini
berupa: (1) model pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual yang
paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) kategori atau kriteria
keteampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah tes dan
non tes.
3.6.1 Tes
Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa
dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Sebagai alat
89
ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas
dan reliabilitas. Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan pada akhir pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III untuk mengukur tingkat pencapaian
siswa pada materi pembelajaran IPA yang telah dipelajari. Sedangkan bentuk
instrumen tes ini adalah soal pilahan ganda dan uraian.
3.6.2 Non tes
Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
3.6.2.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi
tentang hal-hal (Sanjaya, 2011: 86).
Objek observasi pada penelitian ini meliputi keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media
audiovisual. Teknik observasi menggunakan instrumen berupa lembar observasi
keterampilan guru dan aktivitas siswa.
3.6.2.2 Catatan lapangan
Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung
apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran IPA yang berupa
catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data
aktivitas siswa, keterampilan guru dari awal sampai akhir pembelajaran.
90
3.6.2.3 Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang (Sugiyono
2010: 329). Dalam penelitian ini dokumentasi berupa rekaman video dan foto
untuk mengetahui proses pembelajaran dari keterampilan guru dan aktivitas siswa
dalam setiap pertemuan.
3.7 Validitas Alat Pengumpul Data
Sebuah instrumen diakatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur
apa yang diinginkan. Instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi
dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.
Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan
kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi terdapat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai
tolok ukur, dan nomor butir (item) pertannyaan atau pernyataan yang telah
dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen, maka pengujian validitas
dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2011: 182).
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Teknik Analisis Kuantitatif
Teknik analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis (1) skor
ketuntasan hasil belajar; (2) mean atau rata-rata skor dan; (3) uji beda mean pada
91
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui model TAI
berbantuan media audiovisual.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Menentukan mean atau rerata skor. Rata-rata (mean) didapatkan dengan
menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian
dibagi dengan jumlah individu yang ada dalam kelompok tersebut.
Menghitung mean atau rerata skor untuk mencari rata-rata hasil belajar
siswa menggunakan rumus:
Me= ̅ =
Keterangan:
̅ = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
N
b.
= Jumlah siswa
(Sugiyono, 2010: 49)
Skor ketuntasan hasil belajar
Skor =
x 100 (untuk skala 0-100)
(Poerwanti, 2008: 6.3)
92
Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dengan rumus sebagai
berikut:
(Aqib, 2011: 41)
Hasil perhitungan dikonverensikan melalui kriteria tingkat keberhasilan
belajar siswa, kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%)
Tingkat
Keberhasilan %
Kualifikasi
> 80%
Sangat Tinggi
60-79%
Tinggi
40-59%
Sedang
20-39%
Rendah
< 20%
Sangat Rendah
(Aqib,2011: 41)
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Belajar Individual
Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
Individual
Klasikal
≥ 65
≥75%
Tuntas
< 65
<75%
Tidak tuntas
(Sumber: KKM SDN Wonosari 02)
93
c.
Uji Beda Mean
Perbedaan mean variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
keterampilan menulis persuasi pada siklus I, II, dan III dalam penelitian
ini diuji dengan uji perbedaan mean yang dianalisis menggunakan
program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).
3.8.2 Teknik Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis:
a. Model TAI berbantuan media audiovisual yang paling baik dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Kategori atau kriteria variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa dalam IPA melalui model TAI berbantuan media
audiovisual. Kriteria untuk variabel tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Kriteria keterampilan guru
Tabel Tabel 3.3
Kriteria Keterampilan Guru
Kriteria Keterampilan Guru
Kategori
Nilai
32,5- 40
Sangat baik
A
25-32,49
Baik
B
17,5-24,94
Cukup
C
10-17,49
Kurang
D
94
Keterangan:
sangat baik artinya memiliki skor 32,5- 40 yang menunjukkan
skala 4>skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor.
baik artinya memiliki skor 25-32,49 yang menunjukkan skala
3>skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor.
cukup artinya memiliki skor 17,5-24,94 yang menunjukkan skala
2>skala 1 atau muncul 2 deskriptor.
kurang artinya memiliki skor 10-17,49 yang menunjukkan hanya
muncul 1 deskriptor.
(2) Kriteria aktivitas siswa
Tabel 3.4
Kriteria Aktivitas Siswa
Kriteria Keterampilan Guru
Kategori
Nilai
32,5- 40
Sangat baik
A
25-32,49
Baik
B
17,5-24,94
Cukup
C
10-17,49
Kurang
D
Keterangan:
sangat baik artinya memiliki skor 32,5- 40 yang menunjukkan
skala 4>skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor.
95
baik artinya memiliki skor 25-32,49 yang menunjukkan skala
3>skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor.
cukup artinya memiliki skor 17,5-24,94 yang menunjukkan skala
2>skala 1 atau muncul 2 deskriptor.
kurang artinya memiliki skor 10-17,49 yang menunjukkan hanya
muncul 1 deskriptor.
(3) Kriteria hasil belajar siswa
Tabel 3.5
Kriteria Hasil Belajar
Kriteria Hasil Belajar
Kategori
75,75≤ skor ≤ 100
Sangat baik
50,50≤ skor 75,75
Baik
25,25≤ skor <50,50
Cukup
0≤ skor <25,25
Kurang
Keterangan:
sangat baik artinya memiliki penguasaan sekitar 75,75%-100%.
baik artinya memiliki penguasaan sekitar 50,50%-75,75%.
cukup artinya memiliki penguasaan sekitar 25,25%-50,50%
kurang artinya memiliki penguasaan sekitar 0%-25,25%
96
3.9 Indikator Keberhasilan
Penerapan model model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA, dengan indikator sebagai berikut:
1) Meningkatnya
keterampilan guru melalui
penerapan model
TAI
berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA dengan kriteria
sekurang-kurangnya baik.
2) Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan
model TAI berbantuan media audiovisual dengan kriteria sekurangkurangnya baik.
3) 75% siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang memperoleh ketuntasan
belajar individual ≥65 dalam pembelajaran IPA.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas peningkatan kualitas
pembelajaran IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa
kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual yang paling baik
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa,
dan hasil belajar, yang karakteristiknya terdiri dari (1) sintak model TAI
berbantuan media audiovisual terdiri dari 10 langkah yang terbagi menjadi
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, (2) Sistem sosial dalam
model TAI berbantuan media audiovisual terdiri dari kegiatan guru dan
kegiatan siswa, (3) prinsip reaksi pada penelitian ini adalah kondisi belajar
yang kondusif dapat tercapai jika guru mengatur peserta didik dan sarana
pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pengajaran, (4) sistem pendu-kung dalam penerapan
model pembelajaran TAI, didukung dengan media audiovisual, yang
meliputi: alat dan bahan, media dan sumber belajar.
190
191
b. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan
keterampilan guru dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I skor rata-rata 2,6 kategori baik, Siklus
II skor rata-rata 3,1 kategori baik, dan siklus III skor rata-rata 3,8 kategori
sangat baik.
c. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN
Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I skor rata-rata 2,19 kategori cukup,
Siklus II skor rata-rata 2,92 kategori baik, dan siklus III skor rata-rata 3,49
kategori sangat baik.
d. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2 yaitu menjelaskan
pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu
mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Pada
siklus I persentase ketuntasan hasil belajar 56,41% kategori baik, siklus II
persentase ketuntasan hasil belajar 71,79% kategori baik, dan siklus III
persentase ketuntasan hasil belajar 84,62 % kategori sangat baik.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
192
5.2.1 Teoritis
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPA, sebaiknya
menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual karena sudah terbukti
efektif.
5.2.2
Praktis
a. Bagi Guru
1) Hendaknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan
mata pelajaran sebagai altrnatif dalam pembelajaran. Hal ini dapat
menumbuhkan antusias siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih
aktif dan hasil belajar pun akan meningkat.
2) Pembelajaran dengan menggunakan model TAI berbantuan media
audiovisual masih tergolong baru dalam pelaksanaanya, untuk itu
dibutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan waktu dan tempat
sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat membantu guru
mengoptimalkan pembelajaran dan dapat meminimalkan jumlah waktu
yang terbuang.
3) Guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas sebaiknya memahami
kemampuan awal siswanya. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki
kemampuan awal tinggi akan berbeda cara penerimaan informasinya
dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal sedang dan
rendah.
193
b. Bagi Sekolah
Model TAI berbantuan media audiovisual dapat dikembangkan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran secara khusus, dan meningkatkan mutu
sekolah maupun pendidikan pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zaheer dan Mahmood Nasir. 2010. “Effects of Cooperative Learning vs.
Traditional Instruction on Prospective Tachers’ Learning Experience and
Achievement”.
Diunduh
pada
tanggal
14
April
2015
http://www.tandfonline.com
Anni, C.T. dan achmad Rifa’i. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes
Press
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Yrama widya
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali press
Azmiyati, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
BNSP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BNSP
Budianti, Yudi, dkk. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas II SDN
Bantargebang II Kota Bekasi. Diunduh pada tanggal 14 April 2015
http//ejournal-unisma.net
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kajian Kebijakan kurikulum Mata
pelajaran IPA. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum
Dewi, Dewa Ayu Puspa, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Circuit
Learning Berbantuan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa SD Negeri 1 Pejeng Tahun Pelajaran 2013/2014. Diunduh pada
tanggal 14 April 2015 http//ejournal.unesa.ac.ad
Dewi, Diah Utari, dkk. 2014. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Berbantuan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar PKn SD. Diunduh
pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal.unesa.ac.ad
Endrayanto, Poly dan V. Wiratna Sujuarweni. 2012. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
194
195
Ghaedsharafi, Maliheh. 2012. Effects of Audiovisual, Audio, and Visual
Presentations on EFL Learners’ Writing Skill. Diunduh pada tanggal 14
April 2015 http://www.tandfonline.com
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Herryanto, Nar dan H.M. Akib Hamid. 2008. Materi Pokok Statistika Dasar.
Jakarta: Universitas terbuka
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Indriani, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva
Press
Isjoni. 2013. Pembelajaran kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Masrokah, Hanik. 2014. Pemanfaatan Media audiovisual dalam Meningkatkan
Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SDN II Kalibatur.
Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//pbindoppsunisma.com
Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Membangun Profesinalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT.
Indeks
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Setiawardani, Wawan. 2013. Penggunaan Media Audio-visual Video pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan
Berbicara.
Diunduh
pada
tanggal
14
April
2015
http//antologipgsdbumsil.files.wordpress.com
196
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013..
Yogyakarta: Ar-ruzz Medi
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2008. Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta
Sukardi. Metodologi Penelitian: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Sukma, Luh Putu Diani. 2013. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada Siswa Kelas VB SDN 8
Dauh
Puri
Tahun
Pelajaran
2012.
Dalam
http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=-49001
diunduh
pada 1 Februari 2015
Sulaeiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio-visual Untuk Pengajaran,
Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susilana, Rudi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Sutriningsih, Naning. 2015. Model Pembelajaran Team assisted Individualization
Berbasis Assesment for Learning pada Persamaan Garis Lurus Ditinjau
dari Karakteristik Cara Berpikir. Diunduh pada tanggal 14 April 2015
http//ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka
Wirahayu, dkk. 2014. Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media
audio Visual terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa kelas I
SD Negeri 7 Sesetan. Diunduh pada tanggal 14 April 2015
http//ejournal.unesa.ac.ad
Zakaria, Effandi, dkk. (2013).”Effect of Cooperative Learning on Secondary
School Students’ Mathematics Achievement”. Diunduh pada tanggal 14
April 2015 http://www.tandfonline.com
197
LAMPIRAN 1
Kisi-kisi Instrumen
198
KISI-KISI INSTRUMEN KETERAMPILAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA
AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Variabel
Keterampilan
guru dalam
pembelajaran
IPA melalui
model TAI
berbantuan
media
audiovisual
Indikator
Sub Indikator
Keterampilan
membuka pelajaran
Mempersiapkan siswa
menerima pelajaran
Keterampilan
bertanya
Menggali pengetahuan
awal siswa dengan
memberikan pre-test
sebagai penentu
penempatan kelompok
Keterampilan
mengelola kelas
Membagi kelas ke dalam
kelompok kecil dengan
anggota 4-5 siswa secara
heterogen
Menjelaskan materi
dengan bantuan media
audiovisual
Keterampilan
menjelaskan
Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil
Membimbing dan
mengarahkan siswa
dalam melaksanakan
diskusi kelompok
Keterampilan
membimbing diskusi
kelompok kecil
Keterampilan
bertanya
Membimbing siswa
memaparkan hasil diskusi
Keterampilan
memberi penguatan
Keterampilan
menutup pelajaran
Keterampilan
menutup
pembelajaran
Mengevaluasi diskusi
yang telah dilakukan
dan melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang kurang
dipahami
Memberikan
penghargaan kepada
kepada kelompok
terbaik
Memberikan soal post test
kepada siswa
Menutup pembelajaran
Instrumen
Lembar
pengamatan
keterampilan
guru
No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
199
DESKRIPTOR PEDOMAN PENILAIAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELAUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Deskriptor
keterampilan
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
1. Mengkondisikan siswa
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi yang
menarik antusias siswa
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran atau cakupan
materi dengan jelas
1. Memberikan soal pre-test
kepada masing-masing anak
2. Pertanyaan dalam soal pre-test
menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
1. Memberikan soal pre-test
pada siswa sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
1. Guru membagi kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 45 siswa
2. Guru membagi kelompok
dengan jumlah laki-laki dan
perempuan yang imbang
jumlahnya
3. Guru membagi kelompok
sesuai dengan hasil kuis yang
telah dilakukan
4. Guru membagi kelas sesuai
dengan rangking dalam kelas
1. Menyampaikan isi materi
berbantuan media audiovisual
dengan suara yang jelas
2. Menyampaikan materi dengan
bahasa yang mudah dipahami
siswa
3. Materi disampaikan secara
sistematis
4. Penyampaian materi yang
menarik antusias siswa
1. Menyusun materi
Keterampilan membuka pelajaran
guru dalam
pembelajaran
IPA melalui
model TAI
berbantuan
Keterampilan
media
bertanya
audiovisual
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai
penentu
penempatan
kelompok
Keterampilan
mengelola kelas
Membagi kelas ke
dalam kelompok
kecil dengan
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
Keterampilan
menjelaskan
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
Keterampilan
Membimbing dan
200
Variabel
Indikator
Sub Indikator
membimbing
diskusi kelompok
kecil
mengarahkan
siswa dalam
melaksanakan
diskusi kelompok
Deskriptor
2.
3.
4.
Keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil
Membimbing siswa
memaparkan hasil
diskusi
1.
2.
3.
4.
pembelajaran yang mudah di
pelajari oleh siswa dalam
kelompoknya
Membuat LKS sesuai dengan
materi yang di ajarkan untuk
didiskusikan siswa dalam
kelompoknya
Memberikan penjelasan
kepada kelompok yang belum
memahami tugas yang
diberikan
Membantu siswa yang
kesulitan secara individu
Memberikan petunjuk
jalannya presentasi
Memberikan kesempatan
kepada semua kelompok
Memberikan penguatan saat
ada kelompok yang presentasi
Mendorong terjadinya
interaksi antar siswa dengan
cara meminta siswa
memberikan masing-masing
pendapatnya
Keterampilan
bertanya
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
1. Memberikan tanggapan
mengenai diskusi yang telah
dilakukan
2. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum
jelas
3. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
4. Bersama siswa menyimpulkan
hasil diskusi
Keterampilan
memberi penguatan
Memberikan
penghargaan
kepada
kepada kelompok
terbaik
1. Memberikan motivasi kepada
siswa
2. Memberikan umpan balik
kepada siswa baik yang
berprestasi ataupun yang
masih kurang
3. Memberikan penghargaan
secara verbal
201
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Keterampilan
menutup pelajaran
Memberikan soal
post test kepada
siswa
Keterampilan
menutup pelajaran
Menutup
pembelajaran
Deskriptor
4. Memberikan semangat kepada
kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan
1. Membagikan soal post test
2. Memberikan petunjuk
pengerjaan
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Soal menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh
siswa
1. Bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan
pembelajaran
2. Melakukan refleksi
3. Memberikan PR atau tugas
rumah kepada siswa
4. Menyampaikan rencana materi
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Keterangan:
1. Kategori sangat baik dengan kriteria A apabila muncul 4 (empat) deskriptor
2. Kategori baik dengan kriteria B apabila muncul 3 (tiga) deskriptor
3. Kategori cukup dengan kriteria C apabila muncul 2 (tiga) deskriptor
4. Kategori kurang dengan kriteria D apabila muncul 1 (satu) deskriptor
202
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL
siklus ke . . .
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
:
Hari/Tanggal
:
Petunjuk
:
a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru!
b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan!
c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut:
jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1
jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2
jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3
jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
Skor
1
1.
2.
3.
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai
penentu
penempatan
kelompok(ketera
mpilan bertanya)
Membagi kelas ke
dalam kelompok
kecil dengan
1. Mengkondisikan siswa
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi yang
menarik antusias siswa
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran atau cakupan
materi dengan jelas
1. Memberikan soal pre-test
kepada masing-masing anak
2. Pertanyaan dalam soal pre-test
menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Memberikan soal pre-test
pada siswa sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
1. Guru membagi kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 45 siswa
2. Guru membagi kelompok
2
3
4
203
No
Indikator
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
(keterampilan
mengelola kelas)
Deskriptor
3.
4.
4.
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
(keterampilan
menjelaskan)
1.
2.
3.
4.
5.
Membimbing dan
mengarahkan
siswa dalam
melaksanakan
diskusi kelompok
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1.
2.
3.
4.
6.
7.
Membimbing siswa
memaparkan hasil
diskusi
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
1.
2.
3.
4.
1.
2.
dengan jumlah laki-laki dan
perempuan yang imbang
jumlahnya
Guru membagi kelompok
sesuai dengan hasil kuis yang
telah dilakukan
Guru membagi kelas sesuai
dengan rangking dalam kelas
Menyampaikan isi materi
berbantuan media audiovisual
dengan suara yang jelas
Menyampaikan materi dengan
bahasa yang mudah dipahami
siswa
Materi disampaikan secara
sistematis
Penyampaian materi yang
menarik antusias siswa
Menyusun materi
pembelajaran yang mudah di
pelajari oleh siswa dalam
kelompoknya
Membuat LKS sesuai dengan
materi yang di ajarkan untuk
didiskusikan siswa dalam
kelompoknya
Memberikan penjelasan
kepada kelompok yang belum
memahami tugas yang
diberikan
Membantu siswa yang
kesulitan secara individu
Memberikan petunjuk
jalannya presentasi
Memberikan kesempatan
kepada semua kelompok
Memberikan penguatan saat
ada kelompok yang presentasi
Mendorong terjadinya
interaksi antar siswa dengan
cara meminta siswa
memberikan masing-masing
pendapatnya
Memberikan tanggapan
mengenai diskusi yang telah
dilakukan
Memberikan kesempatan
kepadasiswa untuk bertanya
Skala Penilaian
Skor
204
No
Indikator
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(keterampilan
bertanya)
8.
9.
Memberikan
penghargaan
kepada
kepada kelompok
terbaik
(keterampilan
memberi
penguatan)
Memberikan soal
post test kepada
siswa (keterampilan
menutup pelajaran)
Deskriptor
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
10.
Menutup
pembelajaran
(keterampilan
menutup pelajaran)
1.
2.
3.
4.
Skala Penilaian
mengenai materi yang belum
jelas
Memberikan kesempatan
kepadasiswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
Bersama siswa menyimpulkan
hasil diskusi
Memberikan motivasi kepada
siswa
Memberikan umpan balik
kepada siswa baik yang
berprestasi ataupun yang
masih kurang
Memberikan penghargaan
secara verbal
Memberikan semangat kepada
kelompok yang belum
mendapatkanpenghargaan
Membagikan soal post test
Memberikan petunjuk
pengerjaan
Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
Soal menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh
siswa
Bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan
pembelajaran
Melakukan refleksi
Memberikan PR atau tugas
rumah kepada siswa
Menyampaikan rencana materi
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Semarang,
2015
Observer
(………………………)
Skor
205
KRITERIA PENILAIAN
Skor terendah adalah 10 × 1 = 10
Skor tertinggi adalah 10 × 4 = 40
=
Tabel Kriteria Keterampilan Guru
Kriteria Keterampilan Guru
Kategori
Nilai
32,5- 40
Sangat baik
A
25-32,49
Baik
B
17,5-24,94
Cukup
C
10-17,49
Kurang
D
206
KISI-KISI INSTRUMEN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL
PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Emotional activities Kesiapan dalam
mengikuti pembelajaran
Keterampilan
guru dalam
pembelajaran Writing activities
IPAmelalui
Motor activities
model TAI
berbantuan
media
audiovisual.
Visual activities
Oral activities
Mental activities
Mengerjakan
soal pre-test
Menerima dan
bergabung dengan
kelompok yang telah
ditentukan oleh guru
berdasarkan nilai pretest
Memperhatikan
penyampaian materi dari
guru bantuan media
audiovisual
No item
Lembar
1
pengamatan
aktivitas
2
siswa
3
4
Mengerjakan LKS yang
diberikan oleh
5
guru dalam kelompok
Mempresentasikan hasil
diskusi
6
Listening activities
Memperhatikan
penjelasan guru setelah
selesai diskusi
Menerima skor dan
Emotional activities menerima penghargaan
dari guru
Writing activities
Instrumen
Mengerjakan soal post
test
Menanggapi guru
Emotional activities dalam menutup
pembelajaran
7
8
9
10
207
DESKRIPTOR PEDOMAN PENILAIAN AKTIVITAS SISWA MELALUI
MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA
KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG
Variabel
Keterampilan
guru dalam
pembelajaran
IPAmelalui
model TAI
berbantuan
media
audiovisual.
Indikator
Sub Indikator
Emotional activities Kesiapan dalam
mengikuti
pembelajaran
Writing activities
Mengerjakan
soal pre-test
Motor activities
Menerima dan
bergabung dengan
kelompok yang
telah
ditentukan oleh
guru berdasarkan
nilai pre-test
Visual aktivities
Memperhatikan
penyampaian
materi dari guru
bantuan media
audiovisual
Deskriptor
1. Siswa duduk dengan tenang
dan tertib di dalam ruang
kelas
2. Menyiapkan alat tulis dan
buku yang berkaitan dengan
materi di atas meja
3. Siswa menjawab apersepsi
yang diberikan guru dengan
percaya diri
4. Siswa memperhatikan
dengan fokus penyampaian
tujuan pembelajaran
1. Menerima soal pre-test
dari guru
2. Mengerjakan soal pretest secara individu
dengan sungguhsungguh
3. Mengerjakan soal pretest sesuai batas waktu
yang ditentukan
4. Mengumpulkan soal pretest kepada guru
1. Memperhatikan instruksi
guru dalam membentuk
kelompok
2. Segera menuju
kelompoknya setelah paham
instruksi dariguru
3. Tertib dalam pembentukan
kelompok
4. Bertanya kepada guru jika
belum paham dalam
pembentukan kelompok
1. Memperhatikan dengan
sungguh-sungguh materi
yang disampaikan guru
2. Mencatat isi atau makna dari
materi yang ditayangkan
guru
3. Tidak mengganggu teman
yang lain
208
Variabel
Indikator
Oral activities
Sub Indikator
Mengerjakan
LKS yang
diberikan oleh
guru dalam
kelompok
Mental activities
Mempresentasikan
hasil diskusi
Listening
Memperhatikan
penjelasan guru
setelah selesai
diskusi
activities
Emotional
activities
Menerima skor
dan menerima
penghargaan dari
guru
Deskriptor
4. Dapat menjawab pertanyaan
spontan dari guru
1. Mempelajari materi yang
diberikan oleh guru dalam
kelompok dengan sungguhsungguh
2. Mengerjakan soal LKS
sesuaidengan perintah yang
diberikan
3. Bertanya kepada guru
tentang hal yang belum
dipahami dalam kegiatan
diskusi
4. Tidak mengganggu
kelompok lain dalam
berdiskusi
1. Siswa berani maju
mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
2. Siswa menjelaskan hasil
diskusi dengan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami.
3. Siswa menawarkan apabila
ada yang bertanya
4. Siswa menjawab pertanyaan
dari temannya
1. Menanggapidiskusi yang
telah dilakukan
2. Siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum
jelas
3. Mencoba menjawab
pertanyaan dari temannya.
4. Bersama guru
menyimpulkan hasil diskusi
1. Merasa bangga namun
tidak sombong
2. Memberi motivasi kepada
teman yang masih kurang
3. Memberikan tepuk tangan
kepada teman yang
mendapatkan penghargaan
4. Terpacu untuk belajar dari
teman yang berprestasi
209
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Deskriptor
Writing activities
Mengerjakan soal
post test
1. Mengerjakan soal secara
mandiri
2. Mengerjakan dengan
tenang dan tidak ramai
3. Mengerjakan sesuai
dengan petunjuk
4. Menyelesaikan dengan
tepat waktu
Emotional activities Menanggapi guru
dalam menutup
pembelajaran
1. Menata tempat duduk seperti
semula
2. Membuat kesimpulan
bersama guru
3. Mencatat tugas rumah atau
PR dari guru
4. Menanggapi kegiatan
penyampaikan rencana
materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya dari
guru
Keterangan:
1. Kategori sangat baik dengan kriteria A apabila muncul 4 (empat) deskriptor
2. Kategori baik dengan kriteria B apabila muncul 3 (tiga) deskriptor
3. Kategori cukup dengan kriteria C apabila muncul 2 (tiga) deskriptor
4. Kategori kurang dengan kriteria D apabila muncul 1 (satu) deskriptor
210
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL
siklus ke . . .
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
:
Hari/Tanggal
:
Petunjuk
:
a. Bacalah dengan cermat indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran!
b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan!
c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut:
jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1
jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2
jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3
jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
1
1.
Kesiapan dalam
mengikuti
pembelajaran
(emotional
activities)
2.
Mengerjakan
soal pre-test
(writing
activities)
1. Siswa duduk dengan
tenang dan tertib di dalam
ruang kelas
2. Menyiapkan alat tulis dan
buku yang berkaitan
dengan materi di atas
meja
3. Siswa menjawab
apersepsi yang diberikan
guru dengan percaya diri
4. Siswa memperhatikan
dengan fokus
penyampaian tujuan
pembelajaran
1. Menerima soal pre-test
dari guru
2. Mengerjakan soal pretest secara individu
dengan sungguhsungguh
2
3
4
Skor
211
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
1
3. Mengerjakan soal pretest sesuai batas waktu
yang ditentukan
4. Mengumpulkan soal
pre-test kepada guru
3.
Menerima dan
bergabung
dengan
kelompok yang
telah
ditentukan oleh
guru berdasarkan
nilai pre-test
(motor
activities)
4.
Memperhatikan
penyampaian
materi dari guru
bantuan media
audiovisual
(visual
activities)
5.
Mengerjakan
LKS yang
diberikan oleh
guru dalam
kelompok (oral
activities)
6.
Mempresentasik
an hasil diskusi
(mental
activities)
1. Memperhatikan instruksi
guru dalam membentuk
kelompok
2. Segera menuju
kelompoknya setelah
paham instruksi dariguru
3. Tertib dalam
pembentukan kelompok
4. Bertanya kepada guru
jika belum paham dalam
pembentukan kelompok
1. Memperhatikan dengan
sungguh-sungguh materi
yang disampaikan guru
2. Mencatat isi atau makna
dari materi yang
ditayangkan guru
3. Tidak mengganggu teman
yang lain.
4. Dapat menjawab
pertanyaan spontan dari
guru
1. Mempelajari materi yang
diberikan oleh guru
dalam kelompok dengan
sungguh-sungguh
2. Mengerjakan soal LKS
sesuai dengan perintah
yang diberikan
3. Bertanya kepada guru
tentang hal yang belum
dipahami dalam kegiatan
diskusi
4. Tidak mengganggu
kelompok lain dalam
berdiskusi
1. Siswa berani maju
mempresentasikan hasil
diskusi kelomponya
2. Siswa menjelaskan hasil
2
3
4
Skor
212
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
1
3.
4.
7.
Memperhatikan
penjelasan guru
setelah selesai
diskusi (listening
activities)
1.
2.
3.
4.
8.
Menerima skor
dan menerima
penghargaan dari
guru (emotional
activities)
9.
Mengerjakan
soal post test
(writing
activities)
10.
Menanggapi
guru dalam
menutup
pembelajaran
(emotional
activities)
diskusi dengan bahasa
yang lancar dan mudah
dipahami.
Siswa menawarkan
apabila ada yang bertanya
Siswa menjawab
pertanyaan dari temannya
Menanggapidiskusi yang
telah dilakukan
Siswa untuk bertanya
mengenai materi yang
belum jelas
Mencoba menjawab
pertanyaan dari temannya
Bersama guru
menyimpulkan hasil
diskusi
1. Merasa bangga namun
tidak sombong
2. Memberi motivasi
kepada teman yang
masih kurang
3. Memberikan tepuk
tangan kepada
kelompok yang
mendapat penghargaan
4. Terpacu untuk belajar
dari teman yang
berprestasi
1. Mengerjakan soal
secara mandiri
2. Mengerjakan dengan
tenang dan tidak ramai
3. Mengerjakan sesuai
dengan petunjuk
4. Menyelesaikan dengan
tepat waktu
1. Menata tempat duduk
seperti semula
2. Membuat kesimpulan
bersama guru
3. Mencatat tugas rumah
atau PR dari guru
4. Menanggapi kegiatan
2
3
4
Skor
213
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
1
2
3
4
penyampaikan rencana
materi pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya dari guru
Semarang,
2015
Observer
(………………………)
Skor
214
KRITERIA PENILAIAN
Skor terendah adalah 10 × 1 = 10
Skor tertinggi adalah 10 × 4 = 40
=
Tabel Kriteria Aktivitas Siswa
Kriteria Keterampilan Guru
Kategori
Nilai
32,5- 40
Sangat baik
A
25-32,49
Baik
B
17,5-24,94
Cukup
C
10-17,49
Kurang
D
215
KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA
SDN WONOSARI 02 SEMARANG
Variabel
Kompetensi Dasar
Materi
Ranah dan
Aspek
No.
Soal
Keteran
gan
Hasil belajar
siswa dalam
pembelajaranI
PAmelalui
model
TAI berbantua
n media
audiovisual.
5.2Menjelaskan
pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan
lebih cepat.
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis
tanah,
Pesawat
sederhana
Kognitif
dengan aspek
ingatan,
pemahaman,
penerapan.
1-10
Siklus I
Tanah
11-20
Siklus II
Daur air
21-30
Siklus
III
7.4 Mendeskripsikan proses daur
air dan kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhin
ya
216
SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL TAI
BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN
WONOSARI 02 SEMARANG
1. Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di samping yaitu . . . .
a.
titik tumpu berada di antara beban dan kuasa
b.
beban berada di antara titik tumpu dan kuasa
c.
kuasa berada di antara titik tumpu dan beban
d.
titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat
2. pembuka botol merupakan contoh pengungkit jenis .....
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. bidang miring
3. Bidang miring memiliki kelemahan, yaitu ….
a. jarak yang ditempuh makin jauh
b. jarak yang ditempuh makin dekat
c. membutuhkan tenaga yang lebih besar
d. membutuhkan biaya yang lebih besar
4. Alat di bawah bekerja menggunakan prinsip . . . .
a. bidang miring
b. pengungkit
c. katrol
d. roda berporos
5. Di bawah ini adalah contoh penggunaan roda berporos, kecuali ...
217
a. roda sepeda
b. dongkrak b. gerinda d. setir mobil
6. Gambar di samping merupakan katrol jenis . . . .
a. katrol tetap
b. katrol bebas
c. katrol rangkap
d. katrol takal
7.
Perhatikan alat-alat berikut!
I. Kursi roda
IV. Timba sumur
II. Bor listrik
V. Sekrup
III. sekop
Alat yang menggunakan prinsip bidang miring yaitu . . . .
a. I dan II
b. I dan III
c. III dan IV
d. II dan V
8. Untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi,
digunakan jenis katrol....
a. katrol tetap
b. katrol tunggal
c. katrol bebas
d. katrol majemuk
9. Apa manfaat jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok?
10. Sebutkan macam-macam katrol beserta contohnya masing-masing 2!
11. Lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup
yang telah mati adalah lapisan tanah....
a. lapisan atas
b. lapisan tengah
c. lapisan bawah
d. lapisan batuan induk
12. Tanah terbentuk karena proses…
a. perubahan alam
218
b. pembekuan
c. pelapukan
d. pembusukan
13. Lapisan yang terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air
adalah lapisan tanah....
a. lapisan atas
b. lapisan tengah
c. lapisan bawah
d. lapisan batuan induk
14. Tanah yang cocok untuk pembuatan kerajinan tanah seperti gerabah adalah
a. tanah berpasir
b. tanah liat
c. tanah berkapur
d. tanah berhumus
15. Jenis tanah baik untuk pertanian adalah ....
a. tanah humus
b. tanah liat
c. tanah pasir
d. tanah vulkanik
16. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air adalah…
a. Tanah berpasir
c. tanah liat
b. Tanah berhumus
d. tanah berkapur
17. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah . . . .
a. lapisan tanah atas
b. lapisan tanah tengah
c. lapisan batuan induk
d. lapisan tanah bawah
18. Tanah yang digunakan sebagai bahan untuk membangun rumah adalah ....
a. tanah humus
b. tanah liat
c. tanah berpasir
d. tanah vulkanik
19. Sebutkan lapisan-lapisan penyusun tanah!
20. Sebutkan 2 ciri-ciri tanah berpasir!
219
21. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini
disebabkan air mengalami . . . .
a. penambahan
b. perputaran
c. pencampuran
d. pengurangan
22. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . .
a. penguapan
b. pengembunan
c. pengendapan
d. peresapan
23. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di
angkasa kemudian turun menjadi . . . .
a. hujan
c. angin
b. kabut
d. pelangi
24. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut
berfungsi untuk . . . .
a. menyimpan air hujan
b. menurunkan penguapan air
c. menghasilkan air tanah
d. mengendapkan air hujan
25. Kegiatan manusia berikut yang berdampak negatif terhadap daur air di Bumi yaitu .
...
a. terasering
b. reboisasi
c. penggundulan hutan
d. pembuatan bendungan
26. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
a. mengurangi peresapan air
b. membuat jalan terasa panas
c. dapat mencegah banjir
d. air dapat merembes dengan cepat
220
27. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah satu
manfaat air adalah digunakan untuk ....
a. bahan makanan
b. bahan bangunan
c. mencuci
d. bermain
28. Di bawah ini merupakan beberapa manfaat air dalam kehidupan sehari-hari
manusia, kecuali ....
a. mencuci
b. mandi
c. minum
d. mengecat
29. Sebutkan 3 kegunaan air bagi kehidupan manusia!
30. Sebutkan 2 kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi daur air!
Keterangan:
Soal 1-10: silkus 1
Soal 11-21: siklus 2
Soal 21-30: siklus 3
221
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA
SDN WONOSARI 02 SEMARANG
1.
B
2.
B
3.
A
4.
A
5.
B
6.
C
7.
D
8.
C
9.
Untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang
sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga
lebih mudah didaki.
10. Katrol tetap : sumur timba, kerekan bendera
Katrol bebas: alat pengangkut beban pada bangunan bertingkat, alat pengangkut
peti kemas
Katrol majemuk: derek mobil, alat panjat tebing
11. A
12. C
13. B
14. B
15. A
16. C
17. A
18. C
19. Lapisan tanah atas, lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah, lapisan induk
tanah.
20. Tidak subur, unsure hara sedikit, mudah menyerap air, ringan dan mudah
diolah, butiran pasirnya sangat banyak.
21. B
222
22. D
23. A
24. A
25. C
26. A
27. C
28. D
29. Minum, masak, mencuci, mandi, menyiram bunga.
30. Penebangan pohon secara liar, membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan
tumbuhan, menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, dan
mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
Keterangan:
Soal 1-10: silkus 1
Soal 11-21: siklus 2
Soal 21-30: siklus 3
223
PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA
SDN WONOSARI 02 SEMARANG
1. Skor penilaian siklus I
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
1-8
7.5
60
2
Uraian
2
9, 10
20
40
100
Skor maksimal
2. Skor penilaian siklus II
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
11-18
7.5
60
2
Uraian
2
19,20
20
40
100
Skor maksimal
3. Skor penilaian siklus III
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
21-28
7.5
60
2
Uraian
2
29, 30
20
40
Skor maksimal
100
224
Tabel Kriteria Hasil Belajar Siklus I, II, dan III
Kriteria Hasil Belajar
Kategori
75,75≤ skor ≤ 100
Sangat baik
50,50≤ skor 75,75
Baik
25,25≤ skor <50,50
Cukup
0≤ skor <25,25
Kurang
Keterangan:
1. Hasil belajar dikatakan sangat baik apabila skor mencapai 75,75≤ skor ≤ 100.
2. Hasil belajar dikatakan baik apabila skor mencapai 50,50≤ skor 75,75.
3. Hasil belajar dikatakan cukup apabila skor mencapai 25,25≤ skor <50,50.
4. Hasil belajar dikatakan kurang apabila skor mencapai 0≤ skor <25,25.
225
CATATAN LAPANGAN
PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA
AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Siklus . . .
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
:
Hari, tanggal
:
Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas!
1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam pembelajaran IPA
.………………………….…………………………..……………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………….………………………….…………………………..
……………………………………………………………………………………
…………………………………
2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media
audiovisual dalam pembelajaran IPA.
.………………………….…………………………..……………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………….………………………….…………………………..
……………………………………………………………………………………
………………………………
3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan
model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA.
.………………………….…………………………..……………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………….………………………….…………………………..
……………………………………………………………………………………
………………………………
Semarang,
2015
Observer
(………………………)
226
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
227
PENGGALAN SILABUS
Siklus I
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ semester
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
5.2 Menjelaskan
pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan
lebih cepat.
: SDN Wonosari 02 Semarang
: IPA
: VA/ 2
: 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
Indikator
5.2.1Membedakan
golongan
pengungkit
5.2.2 Menjelaskan
manfaat
bidang miring
5.2.3 Menyebutkan
alat-alat yang
menggunakan
prinsip bidang
mirirng
5.2.4 Menyebutkan
jenis-jenis
katrol
5.2.5 Menyebutkan
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Pesawat
sederhana
1. Guru
mempersiapkan
siswa untuk
menerima
pelajaran.
2. Guru
memberikan pretest kepada siswa
untuk
mendapatkan
skor awal
(placement test).
3. Guru membentuk
kelompok
heterogen dengan
terdiri 4-5 siswa
Karakter
yang
diharapkan
Penilaian
Rasa ingin
tahu
Tes
tertulis
Disiplin
Tes lisan
Kerjasama
Alokasi Sumber
Waktu Belajar
1Perte
muan x
3 JP ( 3
x 35
menit)
1. Silabus
Kelas
V SD
2. Buku
BSE
kelas V
SD
Media dan
Metode
Media:
Video tentang
pesawat
sederhana
Metode:
Tanya jawab,
informatif,
diskusi
kelompok,
penugasan
228
macam-macam
benda yang
menggunakan
prinsip roda
berporos
(teams).
4. Guru
menjelaskan
materi dengan
bantuan media
audiovisual
(teaching group).
5. Berkelompok
mengerjakan
LKS (team
study).
6. Mempresentasika
n hasil diskusi
kelompok
(Student
Creatives).
7. Guru
mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(whole class
unit).
8. Guru
memberikan skor
229
dan memberikan
penghargaan
terhadap
kelompok terbaik
(team score and
team
recognition).
9. Guru
memberikan post
test untuk
dikerjakan siswa
secara individu
(fact test).
10. Menutup
pelajaran.
230
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Nama Sekolah
: SDN Wonosari 02 Semarang
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VA/ 2
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (3 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.
B.
Kompetensi Dasar
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah
dan lebih cepat.
C. Indikator
5.2.1Membedakan golongan pengungkit
5.2.2 Menjelaskan manfaat bidang miring
5.2.3 Menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang mirirng
5.2.4 Menyebutkan jenis-jenis katrol
5.2.5 Menyebutkan macam-macam benda yang menggunakan prinsip roda berporos
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video, siswa dapat membedakan golongan pengungkit dengan
benar.
2. Dengan mengamati video, siswa dapat menjelaskan manfaat bidang miring
dengan benar.
3. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan
prinsip bidang mirirng dengan tepat.
4. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis katrol dengan
benar.
5. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan macam-macam benda yang
menggunakan prinsip roda berporos
Karakter yang diharapkan:
1. Rasa ingin tahu
231
2. Disiplin
3. Kerjasama
E.
Materi Ajar
Pesawat sederhana
F.
Model dan Metode Pembelajaran
a. Model: Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI)
b. Metode: Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini
meliputi:
Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses
pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek
kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media
belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
“siapa yang pernah pergi ke pegunungan? Bagaimanakah
bentuk jalannya, lurus apa berkelok-kelok? Mengapa dibuat
berkelok-kelok?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (75 menit)
a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor
awal (placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok
b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa
(teams). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
232
c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual
(teaching group).Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalamkelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives).
Tahap ini meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class
unit). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini
meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu
(fact test).Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal post test
Guru memberikan soal post test kepada siswa
b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
233
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
H. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1. Silabus IPA kelas V SD
2. Susilowati Eko, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
4. Azmiyawati, Choiril. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Media:
Video tentang pesawat sederhana
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Prosedur penilaian
: proses dan akhir
2. Jenis tes
: tertulis dan lisan
3. Bentuk tes
: pilihan ganda, uraian
4. Alat tes
: lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal
evaluasi (terlampirr)
Semarang, 19 Maret 2015
Guru kelas VA
Peneliti
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
Etik Windarti
NIP. 198005162008012011
1401411004
234
MATERI AJAR
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang
miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat jenis
pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu.
A. Tuas/pengungkit
Pengungkit dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut:
1. Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di
antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya
adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Jungkat-jungkit merupakan pengungkit golongan pertama
2. Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk
tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah
gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri
pembuka tutup botol.
3. Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk
tumpu dan beban.Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa
digunakan untuk memindahkan pasir.
235
Sekop adalah contoh tuas golongan ketiga
B. Bidang Miring
Mungkin kamu pernah melihat tangga. Tangga biasanya digunakan
untuk memudahkan kita mencapaitempat yang lebih tinggi. Jika kamu
menaikkan barang ke atas truk atau mobil akan lebih mudah menggunakan
sebilah papan yang dimiringkan. Tangga dan papan yang dimiringkan
merupakan contoh bidang miring.
a) Tangga
b) papan miring merupakancontoh bidang miring.
Tahukah kamu, mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat
berkelok-kelok?Mobil tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang
curam.Oleh karena itu, jalan tanjakan di gunung yang curam dibuat
berkelok-kelok. Jalan yang demikian akan mengurangi tenaga yang
dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan
akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki.
236
Bidang
miring
memiliki
keuntungan,
yaitu
kita
dapat
memindahkan bendake tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih
kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu
jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh.
Prinsip
kerja
bidang
miring
juga
dapat
kamu
temukan
pada
beberapaperkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak
adalah alatnya.
Alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring, antara lain, (a) kapak,
(b) pisau, (c) obeng, dan (d) sekrup
C. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya.Katrol adalah roda
beralur dengan sebuah tali atau rantai yang lewat pada alur itu. Katrol
berfungsi untuk memudahkan kita dalam melakukan kerja.
Ada 3 jenis katrol, yaitu :
31. Katrol Tetap : Sitem katrol tetap katrolnya tidak bergerak naik turun
32. Katrol Bebas : Sistem katrol bergerak ada bagian katrol yang bergerak
naik turun bersama beban
33. Katrol Majemuk : Sistemnya merupakan gabungan katrol tetap dan katrol
bergerak
a. Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada
saat digunakan.Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu.
Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh
237
Contoh penggunaan katrol tetap: (a) katrol pada tiang bendera,(b) katrol
pada sumur timba
b. Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau
posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis
ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah,
seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada
tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak.
Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan. Katrol ini dalam keseharian sering digunakan untuk
mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi.
Alat pengangkat peti kemas di pelabuhan menggunaka prinsip katrol bebas
3. Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol
bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Padakatrol majemuk,
beban dikaitkan pada katrolbebas.Salah satu ujung tali dikaitkan
padapenampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka
beban akan terangkatbeserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
238
Katrol majemuk
D. Roda Berporos
Pada zaman prasejarah, orang-orang memindahkan beban berat
dengan meletakkan beban di atas batangbatang pohon. Batang-batang
pohon tersebut kemudian digerakkan menggelinding. Pada perkembangan
berikutnya, dibuatlah roda yang diberi poros. Roda dan poros ini dapat
berputar bersama-sama. Sepeda motor, mobil, dan hampir semua alat yang
mempunyai bagian yang bergerak menggunakan asas roda berporos.
Peralatan yang menggunakan roda berpasangan biasanya dihubungkan
pada poros roda. Poros roda berada pada titik temu jari-jari roda.
Kegunaan:
untuk menggeser benda agar lebih ringan
memperkecil gaya gesek antara dua benda
Roda berporos merupakan roda yang di
dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat
berputar
bersama-sama.
Roda
berporos merupakan salah satu jenis pesawat
sederhana yang banyak ditemukan pada alatalat seperti setir mobil, setir kapal, roda
sepeda, roda kendaraan bermotor, dan
gerinda.
239
Tujuan
LEMBAR KERJA SISWA
Siswa dapat membedakan penggolongan pengungkit
Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring
Siswa dapat membedakan jenis-jenispengungkit
Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip roda berporos
Potong gambar dibawah kemudian masukkan ke dalam kolom yang telah
disediakan!
240
No.
Jenis 1
Pengungkit
Jenis 2 Jenis
3
Bidang
miring
tetap
Katrol
bebas
Roda
majemuk berporos
1.
2.
3.
Pertanyaan
1. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis pertama?
Jawab: ......................................................................................................
2. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis kedua?
Jawab: ......................................................................................................
3. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis ketiga?
Jawab: ......................................................................................................
4. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit bidang miring?
Jawab: ......................................................................................................
5. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol tetap?
Jawab: ......................................................................................................
6. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol bebas?
Jawab: ......................................................................................................
7. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol majemuk?
Jawab: ......................................................................................................
8. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk roda berporos?
Jawab: ......................................................................................................
241
KISI-KISI SOAL
Pertemuan
Kompetensi
Dasar
5.2 Menjelaskan
pesawat
sederhana
yang dapat
Materi
Indikator
Teknik
Pokok
Pencapaian
Penilaian
Pesawa
t
sederha
5.2.1Membedakan
golongan
Tes
tertulis
Bentuk
Instrume
n
soal/
Tingkat
Kognitif
1.Pilihan
1, 2, 4, 5,
ganda
6,10
2. Uraian
(C1)
pengungkit
5.2.2 Menjelaskan
Nomor
membuat
manfaat bidang
3, 7, 8
pekerjaan
miring
(C2)
lebih mudah
dan
cepat.
lebih
5.2.3 Menyebutkan
alat-alat yang
menggunakan
prinsip bidang
mirirng
5.2.4 Menyebutkan
jenis-jenis
katrol
5.2.5 Menyebutkan
macam-macam
benda yang
menggunakan
prinsip roda
berporoS
9(C3)
242
SOAL EVALUASI
I.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di samping yaitu . . . .
a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa
b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa
c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban
d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat
2. Pembuka botol merupakan contoh pengungkit jenis .....
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. bidang miring
3. Bidang miring memiliki kelemahan, yaitu ….
a. jarak yang ditempuh makin jauh
b. jarak yang ditempuh makin dekat
c. membutuhkan tenaga yang lebih besar
d. membutuhkan biaya yang lebih besar
4. Alat di bawah bekerja menggunakan prinsip . . . .
a. bidang miring
b. pengungkit
c. katrol
d. roda berporos
5. Di bawah ini adalah contoh penggunaan roda berporos, kecuali ...
a. roda sepeda
b. dongkrak b. gerinda d. setir mobil
6.
Gambar di samping merupakan katrol jenis . . . .
243
a. katrol tetap
b. katrol bebas
c. katrol rangkap
d. katrol takal
7. Perhatikan alat-alat berikut!
I. Kursi roda
IV. Timba sumur
II. Bor listrik
V. Sekrup
III. sekop
Alat yang menggunakan prinsip bidang miring yaitu . . . .
a. I dan II
b. I dan III
c. III dan IV
d. II dan V
8. Untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi,
digunakan jenis katrol....
a. katrol tetap
b. katrol tunggal
c. katrol bebas
d. katrol majemuk
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas!
9. Apa manfaat jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok?
10. Sebutkan macam-macam katrol beserta contohnya masing-masing 2!
244
KUNCI JAWABAN
I.
Pilihan Ganda
1. B
2. B
3. A
4. A
5. B
6. C
7. D
8. C
II. Uraian
9. Untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang
sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga
lebih mudah didaki.
10. Katrol tetap : sumur timba, kerekan bendera
Katrol bebas: alat pengangkut beban pada bangunan bertingkat, alat pengangkut
peti kemas
Katrol majemuk: derek mobil, alat panjat tebing
245
SKOR PENILAIAN
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
1-8
7.5
60
2
Uraian
2
1-2
20
40
100
Skor maksimal
Skor perolehan
X 100
N=
Skor maksimal
246
PENGGALAN SILABUS
Siklus II
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ semester
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
: SDN Wonosari 02 Semarang
: IPA
: VA/ 2
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Indikator
7.2
7.2.1Menjelaskan
Mengidentif
susunan
ikasi jenislapisan tanah
jenis tanah
7.2.2 Membedakan
jenis-jenis
tanah
7.2.3 Menjelaskan
sifat-sifat
jenis tanah
Materi
Pokok
Tanah
Kegiatan
Pembelajaran
Karakter
yang
Penilaian
diharapkan
Rasa ingin
1. Guru
mempersiapkan tahu
siswa untuk
Disiplin
menerima
pelajaran.
Kerjasama
2. Guru
memberikan
pre-test kepada
siswa untuk
mendapatkan
skor awal
(placement test).
3. Guru
membentuk
kelompok
heterogen
Tes
tertulis
Tes lisan
Alokasi Sumber
Waktu Belajar
1
pertem
uan x 2
JP
(2x35
menit)
1. Silabus
Kelas
V SD
2. Buku
BSE
kelas V
SD
Media dan
Metode
Media:
Video tentang
tanah
Metode:
Tanya jawab,
informatif,
diskusi
kelompok,
penugasan
247
dengan terdiri 45 siswa (teams).
4. Guru
menjelaskan
materi dengan
bantuan media
audiovisual
(teaching
group).
5. Berkelompok
mengerjakan
LKS (team
study).
6. Mempresentasik
an hasil diskusi
kelompok
(Student
Creatives).
7. Guru
mengevaluasi
diskusi yang
telah dilakukan
dan melakukan
tanya jawab
mengenai materi
yang kurang
dipahami (whole
class unit).
248
8. Guru
memberikan
skor dan
memberikan
penghargaan
terhadap
kelompok
terbaik (team
score and team
recognition).
9. Guru
memberikan
post test untuk
dikerjakan siswa
secara individu
(fact test).
10. Menutup
pelajaran.
249
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Nama Sekolah
: SDN Wonosari 02
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VA/ 2
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 x 35 Menit)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
B.
Kompetensi Dasar
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
C. Indikator
7.2.1 Menjelaskan susunan lapisan tanah
7.2.2 Membedakan jenis-jenis tanah
7.2.3 Menjelaskan sifat-sifat jenis tanah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui materi yang dijelaskan guru dilayar, siswa dapat menjelaskan susunan
lapisan tanah dengan tepat.
2. Dengan mengamati video tentang jenis-jenis tanah, siswa dapat membedakan
jenis tanah dengan benar.
3. Dengan mengamati video tentang jenis-jenis tanah,siswa dapat menjelaskan sifatsifat jenis tanah.
Karakter yang diharapkan:
1. Rasa ingin tahu
2. disiplin
3. Kerjasama
E.
Materi Ajar
Proses pembentukan tanah dan jenis-jenis tanah.
F.
Model dan Metode Pembelajaran
250
a. Model
: model Team Assisted Individually (TAI)
b. Metode
: informatif, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini
meliputi:
Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses
pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek
kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media
belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
“Pasti kita pernah menanam pohon. Menamam pohon pastinya
di tanah yang subur. Siapa yang tahu ciri-ciri tanah subur?
2.
Jenis tanah apa yang banyak mengandung unsur hara?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (40 menit)
a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang
ditentukan.
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
sebagai penentu penempatan kelompok.
Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan.
b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru.
Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang
telah dilakukan.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
251
c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching
group). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives). Tahap ini
meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap
ini meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya.
g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi
maupun yang masih kurang.
3.
Kegiatan Akhir (±20 menit)
a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test). Tahap ini meliputi:
252
Siswa mengerjakan soal post test
Guru memberikan soal post test kepada siswa
b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
H. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1. Silabus IPA kelas V SD
2. Rositawaty. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Media:
Video jenis-jenis tanah.
I.
Penilaian Hasil Belajar
1. Prosedur penilaian
: proses dan akhir
2. Jenis tes
: tertulis dan lisan
3. Bentuk tes
: pilihan ganda, uraian
4. Alat tes
: lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal
evaluasi (terlampir)
Semarang, 23 Maret 2015
Guru kelas VA
Peneliti
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
Etik Windarti
NIP. 198005162008012011
1401411004
253
MATERI AJAR
Tanah
Tanah merupakan bagian dari kerak Bumi. Kerak Bumi terdiri atas lapisan atas,
lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan batuan induk.
a. Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan
sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan itu merupakan tanah yang
paling subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus
b.
Lapisan tengah, terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air.
Lapisan tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air
dan mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat.
c. Lapisan bawah, merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu.
Di sela-sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu
yang belum melapuk secara sempurna. Tanah lapisan bawah bersifat kurang
subur dan mempunyai warna lebih terang. Tanah lapisan bawah mengandung
sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah
mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah,
misalnya cacing tanah.
d. Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang padat. Lapisan tanah ini warnanya
sama dengan warna batuan asalnya.
Setiap tanah memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, tumbuhan yang ditanam di tanah yang mampu
menyerap dan menyimpan air akan tumbuh dengan baik. Penyerapan air ke dalam
tanah bergantung pada jenis tanah.
Berikut, akan dijelaskan jenis-jenis tanah yang dapat kamu temukan di
sekitarmu.
1. Tanah Humus
Tanah humus merupakantanah yang berasal dari pelapukan sisa hewan
dan tumbuhan yang membusuk, berwarna kehitaman, sangat baik untuk lahan
pertanian,
kemampuan
menggemburkan tanah.
2. Tanah Liat
menyerap
airnya
sangat
tinggi,
serta
dapat
254
Tanah liat merupakan tanah yang butiran-butiran tanahnya halus, setiap butiran
saling melekat satu sama lain sehingga jika basah akan lengket, sukar
menyerap air sehingga pada saat kering tanah akan retak-retak tetapi saat hujan
tanah akan menggenang. Jenis tanah ini sering dimanfaatkan untuk membuat
keramik dan kerajinan, seperti pot bunga, topeng, dan mangkuk. Dalam
penggunanya, tanah liat yang telah dibentuk dipanaskan supaya kering dan
kuat, tumbuhan sulit tumbuh di tanah liat.
3. Tanah Berpasir
Tanah berpasir biasanya digunakan untuk bahan membangun rumah.
Tanah ini dicampur dengan semen untuk memasang batu bata. Tanah berpasir
merupakan tanah yang butiran pasirnya sangat banyak, mudah menyerap air
dan udara, pori-pori lebih besar, ringan sehingga mudah diolah, kandungan
unsur hara sedikit, dan tidak subur.
4. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik biasanya terdapat di sekitar gunung berapi, seperti
Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Galunggung di Jawa Barat.
Tanah vulkanik merupakantanah yang banyak mengandung unsur hara,
warnanya lebih gelap, berasal dari gunung berapi yang meletus, sangat mudah
menyerap air, dan sangat subur untuk lahan pertanian.
5. Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air
dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak
begitu subur.
255
Tujuan
LEMBAR KERJA SISWA
Siswa dapat membedakan jenis-jenis tanah
Bersama kelompokmu, isilah ciri-ciri tanah sesuai dengan jenis tanahnya!
No
Jenis-jenis tanah
1.
Tanah humus
Ciri-ciri
-
2.
Tanah liat
-
3.
Tanah berpasir
-
4.
Tanah vulkanik
-
5.
Tanah kapur
-
256
KISI-KISI SOAL
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator
Pencapaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Nomor soal/
Tingkat
Kognitif
7.2 Mengidentifikas
i jenisjenis
tanah
Tanah
7.2.2 Menjelaskan
susunan
lapisan tanah
Tes tertulis
1. Pilihan
ganda
1, 2, 5, 6, 7, 9,
10 (C1)
2. Uraian
3, 4 (C2)
7.2.3 Membedakann
jenis-jenis tanah
7.2.4
Menjelaskan
sifat-sifat jenis
tanah
8 (C3)
257
SOAL EVALUASI
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup
yang telah mati adalah lapisan tanah....
a. lapisan atas
b. lapisan tengah
c. lapisan bawah
d. lapisan batuan induk
2. Tanah terbentuk karena proses…
a. perubahan alam
b. pembekuan
c. pelapukan
d. pembusukan
3. Lapisan yang terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air adalah
lapisan tanah....
a. lapisan atas
b. lapisan tengah
c. lapisan bawah
d. lapisan batuan induk
4. Tanah yang cocok untuk pembuatan kerajinan tanah seperti gerabah adalah ....
a. tanah berpasir
b. tanah liat
c. tanah berkapur
d. tanah berhumus
5. Jenis tanah baik untuk pertanian adalah ....
a. tanah humus
b. tanah liat
c. tanah pasir
d. tanah vulkanik
6. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air adalah…
a. Tanah berpasir
c. tanah liat
b. Tanah berhumus
d. tanah berkapur
7. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah . . . .
258
a. lapisan tanah atas
b. lapisan tanah tengah
c. lapisan batuan induk
d. lapisan tanah bawah
8. Tanah yang digunakan sebagai bahan untuk membangun rumah adalah ....
a. tanah humus
b. tanah liat
c. tanah berpasir
d. tanah vulkanik
II.
Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas!
9. Sebutkan lapisan-lapisan penyusun tanah!
10. Sebutkan 2 ciri-ciri tanah berpasir!
259
KUNCI JAWABAN
I.
Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. B
4. B
5. A
6. C
7. A
8. C
II. Uraian
9. Lapisan tanah atas, lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah, lapisan induk
tanah.
10. Tidak subur, unsur hara sedikit, mudah menyerap air, ringan dan mudah diolah,
butiran pasirnya sangat banyak.
260
SKOR PENILAIAN
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
1-8
7.5
60
2
Uraian
2
1-2
20
40
100
Skor maksimal
Skor perolehan
X 100
N=
Skor maksimal
261
PENGGALAN SILABUS
Siklus III
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/ semester
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
7.4 Mendeskrip
sikan
proses daur
air dan
kegiatan
manusia
yang dapat
mempengar
uhinya
: SDN Wonosari 02 Semarang
: IPA
: VA/ 2
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Indikator
Materi
Pokok
7.4.1 Menjelaskan Siklus air
siklus air
7.4.2 Menyebutkan
kegiatan
manusia
yang
mempengar
uhi daur air
7.4.3 Menyebutkan
kegunaan
air
Kegiatan
Pembelajaran
1. Guru
mempersiapkan
siswa untuk
menerima
pelajaran.
2. Guru memberikan
pre-test kepada
siswa untuk
mendapatkan skor
awal (placement
test).
3. Guru membentuk
kelompok
heterogen dengan
terdiri 4-5 siswa
(teams).
Karakter
yang
Penilaian
diharapkan
Rasa ingin
tahu
Tes
tertulis
Disiplin
Tes lisan
Kerjasama
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Media dan
Metode
1
Pertemu
an x 2
JP
1.Silabus
Kelas V SD
Media:
2.Buku BSE
kelas V SD
Video
tentang siklus
air
(2x35
menit)
Metode:
Tanya jawab,
informatif,
diskusi
kelompok,
penugasan
262
4. Guru menjelaskan
materi dengan
bantuan media
audiovisual
(teaching group).
5. Berkelompok
mengerjakan LKS
(team study).
6. Mempresentasika
n hasil diskusi
kelompok
(Student
Creatives).
7. Guru
mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(whole class
unit).
8. Guru memberikan
skor dan
memberikan
penghargaan
terhadap
263
kelompok terbaik
(team score and
team
recognition).
9. Guru memberikan
post test untuk
dikerjakan siswa
secara individu
(fact test).
10. Menutup
pelajaran.
264
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus III
Nama Sekolah
: SDN Wonosari 02 Semarang
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VA/ 2
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 x 35 Menit)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhinya
C. Indikator
7.4.1 Menjelaskan siklus air
7.4.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air
7.4.3
Menyebutkan kegunaan air
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menjelaskan siklus air dengan
benar.
2. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia
yang mempengaruhi daur air dengan tepat.
3. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menyebutkan kegunaan air
dengan benar.
Karakter yang diharapkan:
1. Rasa ingin tahu
2. Disiplin
3. Kerjasama
E. Materi Ajar
Siklus air
F. Model dan Metode Pembelajaran
a. Model : Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI)
265
b. Metode
: Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini
meliputi:
Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses
pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek
kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media
belajar.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
“Akhir-akhir ini kita memasuki musim penghujan. Siapa disini
yang tahu dari mana asalnya hujan?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (40 menit)
a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal
(placement test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal pre-test.
Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan.
sebagai penentu penempatan kelompok
Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test
Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan
b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams).
Tahap ini meliputi:
Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test.
Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa
secara heterogen.
Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah
dilakukan.
c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching
group). Tahap ini meliputi:
Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media
audiovisual.
266
Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual.
d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.
Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan
diskusi kelompok.
Guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu.
e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives). Tahap ini
meliputi:
Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya.
Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.
Guru memberikan penguatan saat ada kelompok yang maju.
f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap
ini meliputi:
Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.
Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya
jawab mengenai materi yang kurang dipahami.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya.
g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok
terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:
Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.
Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.
Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.
Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun
yang masih kurang.
Guru memberikan motivasi kepada siswa.
Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan.
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
267
a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact
test). Tahap ini meliputi:
Siswa mengerjakan soal post test
Guru memberikan soal post test kepada siswa
b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:
Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Melakukan refleksi
Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa
Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
H. Sumber dan Media Belajar
Sumber:
1. Silabus IPA kelas V SD
2. Susilowati Eko, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
4. Azmiyawati, Choiril. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Media:
Video tentang siklus air
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Prosedur penilaian
: proses dan akhir
2. Jenis tes
: tertulis dan lisan
3. Bentuk tes
: pilihan ganda, uraian
4. Alat tes
: lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal
evaluasi (terlampir)
Semarang, 26 Maret 2015
Guru kelas VA
Peneliti
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
Etik Windarti
NIP. 198005162008012011
140141100
268
MATERI AJAR
1.
Daur Air
Skema Daur Air
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari
bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses
evaporasi
(penguapan),
presipitasi
(pengendapan),
dan
kondensasi
(pengembunan).
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar
matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan
ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan,
udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut
presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi
titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi
(pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan.
Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah
atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah.
Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan
merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan,
misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat
tersebut.
Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai
dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama
dengan uap dari air laut dan tumbuhan.
269
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat
disimpulkanbahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap.
Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.
2.
Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air
Daur air yang telah kalian pelajari pada bagian sebelumnya dapat
terganggu dengan adanya kegiatan manusia dengan adanya kegiatan manusia.
Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah
penebangan pohon di hutan secara belebihan yang mengakibatkan hutan
menjadi gundul.
Penebangan hutan berakibat pada berkurangnya persediaan air tanah
Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena
tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya
air tidak sekuat hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau
mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah
tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah selain dapat
menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke
permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul
di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau.
Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan
langsungjatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan
baik oleh tanahkarena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu,
apabila terjadi hujan terus menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir.
Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi terganggu. Hal ini
270
disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah semakin
berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih
sedikit.
Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya
daurair, di antaranya,
1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan,
2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, dan
3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
Hutan gundul berakibat pada terganggunya daur air
3.
Kegunaan Air Bagi Manusia
Air yang kita gunakan sehari-hari berasal dari sumber air di antaranya
adalah sumur tradisional, sumur pompa, dan air PAM yang merupakan
sumber air buatan.
Danau, sungai, laut, dan mata air merupakan sumber air alami. Selain
untuk minum air juga digunakan untuk mencuci, mandi, masak, dan
menyiram tanaman.
Mandi merupakan aktivitas sehari-hari yang biasa kita lakukan. Pakaian
dan alat rumah tangga yang kotor tentunya harus di cuci agar bersih.Untuk
mencuci juga diperlukan air. Air juga digunakan oleh ibu untuk memasak
dan membersihkan sayuran sebelum dimasak. Sebagian tubuh kita terdiri dari
air. Apabila tidak minum air selain kehausan, tubuh kitapun menjadi lemas.
Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu
menggunakan air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang
disebut daur air.
271
Beberapa kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari
272
Tujuan
LEMBAR KERJA SISWA
Siswa dapat menjelaskan proses daur air
Setelah melihat video proses daur air, Coba ceritakan proses daur air dengan
bahasamu sendiri!
Proses Daur Air
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………….
273
KISI-KISI SOAL
Pertemuan
Mater
Kompetensi
i
Dasar
Pokok
7.4.Mendeskripsi
kan proses daur
Indikator
Pencapaian
n
n
1. Pilihan
air
Menjelaskan
tertulis
7.4.2
a
Instrume
Tes
manusia
mempengaruhiny
Penilaia
7.4.1
siklus air
dapat
Bentuk
Daur
air dan kegiatan
yang
Teknik
Menyebutkan
kegiatan manusia
yang
mempengaruhi
daur air
7.4.3
Menyebutkan
kegunaan air
Nomor
soal/
Tingkat
Kognitif
ganda
2. Uraian
1, 10, 4, 6,
7, 9 (C1)
2,
5,
(C2)
3 (C3)
8
274
SOAL EVALUASI
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini
disebabkan air mengalami . . . .
a. penambahan
b. perputaran
c. pencampuran
d. pengurangan
2. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . .
a.
penguapan
b.
pengembunan
c.
pengendapan
d.
peresapan
3. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di
angkasa kemudian turun menjadi . . . .
a. hujan
c. angin
b. kabut
d. pelangi
4. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut
berfungsi untuk . . . .
a. menyimpan air hujan
b. menurunkan penguapan air
c. menghasilkan air tanah
d. mengendapkan air hujan
5.
Kegiatan manusia berikut yang berdampak negatif terhadap daur air di Bumi
yaitu . . . .
a. terasering
b. reboisasi
c. penggundulan hutan
d. pembuatan bendungan
6.
Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . .
a. mengurangi peresapan air
b. membuat jalan terasa panas
c. dapat mencegah banjir
275
d. air dapat merembes dengan cepat
7.
Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah satu
manfaat air adalah digunakan untuk ....
a. bahan makanan
b. bahan bangunan
c. mencuci
d. bermain
8.
Di bawah ini merupakan beberapa manfaat air dalam kehidupan sehari-hari
manusia, kecuali ....
a. mencuci
b. mandi
c. minum
d. mengecat
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas!
9.
10.
Sebutkan 3 kegunaan air bagi kehidupan manusia!
Sebutkan 2 kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi daur air!
276
KUNCI JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. B
2. D
3. A
4. A
5. C
6. A
7. C
8. D
II. Uraian
9. Minum, masak, mencuci, mandi, menyiram bunga.
10. Penebangan pohon secara liar, membiarkan lahan kosong tidak ditanami
dengan tumbuhan, menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan seharihari, dan mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
277
SKOR PENILAIAN
No
Bentuk soal
Jumlah soal
Nomor Butir Soal
Bobot
Jumlah
1
PG
8
1-8
7.5
60
2
Uraian
2
1-2
20
40
100
Skor maksimal
Skor perolehan
X 100
N=
Skor maksimal
278
LAMPIRAN 3
Data Hasil Penelitian
279
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL
siklus ke I
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Pesawat Sederhana
Hari/Tanggal
: Kamis, 19 Maret 2015
Petunjuk
a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru!
b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan!
c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut:
jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1
jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2
jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3
jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
Skor
1
1.
2.
3.
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai
penentu
penempatan
kelompok
(keterampilan
bertanya)
Membagi kelas ke
dalam kelompok
1. Mengkondisikan siswa
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi yang
menarik antusias siswa
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran atau cakupan
materi dengan jelas
1. Memberikan soal pre-test
kepada masing-masing anak
2. Pertanyaan dalam soal pre-test
menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Memberikan soal pre-test
pada siswa sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
1. Guru membagi kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 45 siswa
2
3
4
√
√
4
√
√
√
√
3
√
2
280
No
4.
5.
6.
7.
Indikator
Deskriptor
Skala Penilaian
kecil dengan
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
(keterampilan
mengelola kelas)
2. Guru membagi kelompok
dengan jumlah laki-laki dan
perempuan yang imbang
jumlahnya
3. Guru membagi kelompok
sesuai dengan hasil kuis yang
telah dilakukan
4. Guru membagi kelas sesuai
dengan rangking dalam kelas
1. Menyampaikan isi materi
berbantuan media audiovisual
dengan suara yang jelas
2. Menyampaikan materi dengan
bahasa yang mudah dipahami
siswa
3. Materi disampaikan secara
sistematis
4. Penyampaian materi yang
menarik antusias siswa
√
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
(keterampilan
menjelaskan)
Membimbing dan
mengarahkan
siswa dalam
melaksanakan
diskusi kelompok
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
Membimbing siswa
memaparkan hasil
diskusi
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
1. Menyusun materi
pembelajaran yang mudah di
pelajari oleh siswa dalam
kelompoknya
2. Membuat LKS sesuai dengan
materi yang di ajarkan untuk
didiskusikan siswa dalam
kelompoknya
3. Memberikan penjelasan
kepada kelompok yang belum
memahami tugas yang
diberikan
4. Membantu siswa yang
kesulitan secara individu
1. Memberikan petunjuk
jalannya presentasi
2. Memberikan kesempatan
kepada semua kelompok
3. Memberikan penguatan saat
ada kelompok yang presentasi
4. Mendorong terjadinya
interaksi antar siswa dengan
cara meminta siswa
memberikan masing-masing
pendapatnya
1. Memberikan tanggapan
mengenai diskusi yang telah
dilakukan
Skor
√
√
√
3
√
√
√
3
√
√
√
2
2
281
No
8.
9.
10.
Indikator
Deskriptor
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(keterampilan
bertanya)
2. Memberikan kesempatan
√
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum
jelas
3. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
4. Bersama siswa menyimpulkan
hasil diskuusi
1. Memberikan motivasi kepada
siswa
2. Memberikan umpan balik
kepada siswa baik yang
berprestasi ataupun yang
masih kurang
3. Memberikan penghargaan
secara verbal
4. Memberikan semangat kepada
kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan
1. Membagikan soal post test
√
2. Memberikan petunjuk
pengerjaan
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Soal menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh
siswa
1. Bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan
√
pembelajaran
2. Melakukan refleksi
3. Memberikan PR atau tugas
rumah kepada siswa
4. Menyampaikan rencana materi
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Memberikan
penghargaan
kepada
kelompok terbaik
(keterampilan
memberi
penguatan)
Memberikan soal
post test kepada
siswa (keterampilan
menutup pelajaran)
Menutup
pembelajaran
(keterampilan
menutup pelajaran)
Skala Penilaian
Skor
√
1
√
√
3
√
3
√
√
Semarang, 19 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
282
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL
siklus ke II
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Tanah
Hari/Tanggal
: Senin, 23 Maret 2015
Petunjuk
a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru!
b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan!
c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut:
jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1
jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2
jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3
jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
Skor
1
1.
2.
3.
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai
penentu
penempatan
kelompok
(keterampilan
bertanya)
Membagi kelas ke
dalam kelompok
kecil dengan
1. Mengkondisikan siswa
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi yang
menarik antusias siswa
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran atau cakupan
materi dengan jelas
1. Memberikan soal pre-test
kepada masing-masing anak
2. Pertanyaan dalam soal pre-test
menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Memberikan soal pre-test
pada siswa sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
1. Guru membagi kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 45 siswa
2. Guru membagi kelompok
2
3
4
√
√
4
√
√
√
√
4
√
√
√
4
283
No
4.
5.
6.
7.
Indikator
Deskriptor
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
(keterampilan
mengelola kelas)
dengan jumlah laki-laki dan
perempuan yang imbang
jumlahnya
3. Guru membagi kelompok
sesuai dengan hasil kuis yang
telah dilakukan
4. Guru membagi kelas sesuai
dengan rangking dalam kelas
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
(keterampilan
menjelaskan)
1. Menyampaikan isi materi
berbantuan media audiovisual
dengan suara yang jelas
2. Menyampaikan materi dengan
bahasa yang mudah dipahami
siswa
3. Materi disampaikan secara
sistematis
4. Penyampaian materi yang
menarik antusias siswa
Membimbing dan
mengarahkan
siswa dalam
melaksanakan
diskusi kelompok
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
1. Menyusun materi
pembelajaran yang mudah di
pelajari oleh siswa dalam
kelompoknya
2. Membuat LKS sesuai dengan
materi yang di ajarkan untuk
didiskusikan siswa dalam
kelompoknya
3. Memberikan penjelasan
kepada kelompok yang belum
memahami tugas yang
diberikan
4. Membantu siswa yang
kesulitan secara individu
1. Memberikan petunjuk
jalannya presentasi
2. Memberikan kesempatan
kepada semua kelompok
3. Memberikan penguatan saat
ada kelompok yang presentasi
4. Mendorong terjadinya
interaksi antar siswa dengan
cara meminta siswa
memberikan masing-masing
pendapatnya
1. Memberikan tanggapan
mengenai diskusi yang telah
dilakukan
Membimbing siswa
memaparkan hasil
diskusi
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
Skala Penilaian
Skor
√
√
√
√
√
√
3
√
√
3
√
√
√
2
√
3
284
No
8.
9.
10.
Indikator
Deskriptor
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(keterampilan
bertanya)
2. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum
jelas
3. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
4. Bersama siswa menyimpulkan
hasil diskusi
1. Memberikan motivasi kepada
siswa
2. Memberikan umpan balik
kepada siswa baik yang
berprestasi ataupun yang
masih kurang
3. Memberikan penghargaan
secara verbal
4. Memberikan semangat kepada
kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan
1. Membagikan soal post test
√
2. Memberikan petunjuk
pengerjaan
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Soal menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh
siswa
1. Bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan
√
pembelajaran
2. Melakukan refleksi
3. Memberikan PR atau tugas
rumah kepada siswa
4. Menyampaikan rencana materi
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Memberikan
penghargaan
kepada
kepada kelompok
terbaik
(keterampilan
memberi
penguatan)
Memberikan soal
post test kepada
siswa (keterampilan
menutup pelajaran)
Menutup
pembelajaran
(keterampilan
menutup pelajaran)
Skala Penilaian
Skor
√
√
√
2
√
√
3
√
√
3
√
Semarang, 23 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
285
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL
siklus ke III
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Daur air
Hari/Tanggal
: Kamis, 26 Maret 2015
Petunjuk
:
a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru!
b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan!
c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator
pengamatan!
d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut:
jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1
jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2
jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3
jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4
Skala Penilaian
No
Indikator
Deskriptor
Skor
1
1.
2.
3.
Mempersiapkan
siswa menerima
pelajaran
(keterampilan
membuka pelajaran)
Menggali
pengetahuan awal
siswa dengan
memberikan pretest sebagai
penentu
penempatan
kelompok
(keterampilan
bertanya)
Membagi kelas ke
dalam kelompok
kecil dengan
1. Mengkondisikan siswa
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Memberikan apersepsi yang
menarik antusias siswa
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran atau cakupan
materi dengan jelas
1. Memberikan soal pre-test
kepada masing-masing anak
2. Pertanyaan dalam soal pre-test
menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3. Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
4. Memberikan soal pre-test
pada siswa sesuai dengan
materi yang akan dipelajari
1. Guru membagi kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 45 siswa
2. Guru membagi kelompok
2
3
4
√
√
4
√
√
√
√
4
√
√
√
4
286
No
Indikator
anggota 4-5 siswa
secara heterogen
(keterampilan
mengelola kelas)
Deskriptor
3.
4.
4.
Menjelaskan materi
dengan bantuan
media audiovisual
(keterampilan
menjelaskan)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Membimbing dan
mengarahkan
siswa dalam
melaksanakan
diskusi kelompok
(keterampilan
membimbing
diskusi kelompok
kecil)
Membimbing siswa
memaparkan hasil
diskusi
(keterampilan
mengajar kelompok
kecil)
Mengevaluasi
diskusi yang telah
dilakukan dan
dengan jumlah laki-laki dan
perempuan yang imbang
jumlahnya
Guru membagi kelompok
sesuai dengan hasil kuis yang
telah dilakukan
Guru membagi kelas sesuai
dengan rangking dalam kelas
Menyampaikan isi materi
berbantuan media audiovisual
dengan suara yang jelas
Menyampaikan materi dengan
bahasa yang mudah dipahami
siswa
Materi disampaikan secara
sistematis
Penyampaian materi yang
menarik antusias siswa
1. Menyusun materi
pembelajaran yang mudah di
pelajari oleh siswa dalam
kelompoknya
2. Membuat LKS sesuai dengan
materi yang di ajarkan untuk
didiskusikan siswa dalam
kelompoknya
3. Memberikan penjelasan
kepada kelompok yang belum
memahami tugas yang
diberikan
4. Membantu siswa yang
kesulitan secara individu
1. Memberikan petunjuk
jalannya presentasi
2. Memberikan kesempatan
kepada semua kelompok
3. Memberikan penguatan saat
ada kelompok yang presentasi
4. Mendorong terjadinya
interaksi antar siswa dengan
cara meminta siswa
memberikan masing-masing
pendapatnya
1. Memberikan tanggapan
mengenai diskusi yang telah
dilakukan
2. Memberikan kesempatan
Skala Penilaian
Skor
√
√
√
√
√
4
√
√
√
√
4
√
√
√
√
√
√
3
3
287
No
Indikator
melakukan tanya
jawab mengenai
materi yang
kurang dipahami
(keterampilan
bertanya)
8.
9.
Memberikan
penghargaan
kepada
kepada kelompok
terbaik
(keterampilan
memberi
penguatan)
Memberikan soal
post test kepada
siswa (keterampilan
menutup pelajaran)
Deskriptor
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
10.
Menutup
pembelajaran
(keterampilan
menutup pelajaran)
1.
2.
3.
4.
Skala Penilaian
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum
jelas
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan dari temannya
Bersama siswa menyimpulkan
hasil diskusi
Memberikan motivasi kepada √
siswa
Memberikan umpan balik
kepada siswa baik yang
berprestasi ataupun yang
masih kurang
Memberikan penghargaan
secara verbal
Memberikan semangat kepada
kelompok yang belum
mendapatkan penghargaan
Membagikan soal post test
√
Memberikan petunjuk
pengerjaan
Memberikan ketentuan batas
waktu pengerjaan
Soal menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh
siswa
Bersama-sama dengan siswa
membuat kesimpulan
√
pembelajaran
Melakukan refleksi
Memberikan PR atau tugas
rumah kepada siswa
Menyampaikan rencana materi
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Skor
√
√
√
4
√
√
√
√
4
√
4
√
√
√
Semarang, 26 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 19800516200801201
288
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA
AUDIOVISUAL siklus ke I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Nama
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
I
2
3
2
2
4
2
3
2
4
2
4
2
4
4
4
1
4
2
1
4
2
3
II
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
III
1
2
1
1
3
1
2
1
3
1
3
2
3
3
3
1
3
2
1
3
1
2
Indikator dan Skor
IV
V
VI
VII
1
1
1
1
2
3
2
2
2
1
1
1
2
2
1
1
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
1
3
3
2
2
2
1
1
1
3
3
2
2
2
2
1
1
4
4
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
1
1
1
1
4
3
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
3
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
VIII
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
IX
2
3
2
2
4
3
3
2
3
2
3
2
4
3
3
2
3
2
2
3
3
3
X
1
3
2
2
4
2
2
2
3
2
4
2
4
3
3
2
4
2
1
4
2
2
Jumlah
14
25
16
17
31
20
21
17
28
16
30
19
33
29
28
14
31
19
13
30
21
23
Rata-rata
Individu
1,4
2,5
1,6
1,7
3,1
2
2,1
1,7
2,8
1,6
3
1,9
3,3
2,9
2,8
1,4
3,1
1,9
1,3
3
2,1
2,3
289
23. WW
24. XX
25. YY
26. ZZ
27. AAA
28. BBB
29. CCC
30. DDD
31. EEE
32. FFF
33. GGG
34. HHH
35. III
36. JJJ
37. KKK
38. LLL
39. MMM
Jumlah
Rata-rata Kelas
2
4
3
3
2
3
4
3
3
1
4
1
4
2
2
2
1
105
2,69
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
103
2,64
1
2
2
2
2
3
3
2
2
1
2
1
3
1
1
1
1
73
1,87
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
4
2
2
2
1
85
2,18
1
3
2
2
2
3
3
3
3
1
3
1
3
1
2
2
1
85
2,18
1
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
57
1,46
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
59
1,51
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
1
90
2,30
2
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
103
2,64
1
2
2
2
2
3
4
3
3
2
3
1
4
1
2
2
1
94
2,41
14
26
23
21
18
27
31
26
26
15
25
13
31
15
18
18
12
854
21,90
1,4
2,6
2,3
2,1
1,8
2,7
3,1
2,6
2,6
1,5
2,5
1,3
3,1
1,5
1,8
1,8
1,2
Semarang, 19 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
290
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI
BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Indikator dan Skor
Nama
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
I
2
4
2
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
3
4
II
2
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
III
2
3
2
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
4
3
2
4
3
3
IV
2
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
4
4
4
V
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
VI
1
2
2
2
3
2
2
2
3
1
3
2
3
3
3
1
3
2
1
3
2
2
VII
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
1
3
2
1
3
2
3
VIII
2
3
2
2
4
2
2
2
3
2
4
2
4
3
3
2
4
2
2
4
2
3
IX
2
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
4
3
2
4
4
4
X
2
3
3
3
4
3
3
2
4
2
4
3
4
4
4
2
4
2
1
4
3
4
Jumlah
Rata-rata
Individu
19
31
24
26
38
27
29
26
37
23
37
27
38
36
36
20
38
28
15
38
29
34
1,9
3,1
2,4
2,6
3,8
2,7
2,9
2,6
3,7
2,3
3,7
2,7
3,8
3,6
3,6
2
3,8
2,8
1,5
3,8
2,9
3,4
291
23. WW
24. XX
25. YY
26. ZZ
27. AAA
28. BBB
29. CCC
30. DDD
31. EEE
32. FFF
33. GGG
34. HHH
35. III
36. JJJ
37. KKK
38. LLL
39. MMM
Jumlah
Rata-rata Kelas
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
2
3
3
1
131
3,36
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
4
2
4
3
4
4
2
136
3,49
2
3
3
3
2
4
4
4
3
2
3
2
4
2
3
3
2
117
3,00
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
3
4
4
2
106
2,72
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
120
3,08
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
1
3
1
2
2
1
84
2,15
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
1
3
2
2
2
1
91
2,33
2
3
3
3
2
3
4
3
3
2
3
2
4
2
2
2
2
104
2,67
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
3
3
3
2
135
3,46
2
3
3
3
2
4
4
4
3
2
3
1
4
2
3
3
1
115
2,95
24
33
32
31
22
36
38
36
33
22
33
15
38
22
27
27
14
1139
29,2
2,4
3,3
3,2
3,1
2,2
3,6
3,8
3,6
3,3
2,2
3,3
1,5
3,8
2,2
2,7
2,7
1,4
Semarang, 23 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
292
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI
BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Nama
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
I
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
II
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
III
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
IV
2
3
2
2
4
2
2
2
4
2
3
2
4
4
4
2
4
3
1
4
3
3
Indikator dan Skor
V
VI
VII
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
4
4
4
3
3
2
4
4
4
4
3
4
4
4
3
2
2
1
4
4
4
3
3
3
1
2
2
4
4
4
3
3
3
4
3
4
VIII
2
4
3
3
4
3
3
3
4
2
4
2
4
4
4
2
4
3
2
4
3
4
IX
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
X
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
Jumlah
26
38
34
35
40
36
36
35
39
30
40
34
40
39
39
24
40
35
25
40
36
39
Rata-rata
Individu
2,6
3,8
3,4
3,5
4
3,6
3,6
3,5
3,9
3
4
3,4
4
3,9
3,9
2,4
4
3,5
2,5
4
3,6
3,9
293
23. WW
24. XX
25. YY
26. ZZ
27. AAA
28. BBB
29. CCC
30. DDD
31. EEE
32. FFF
33. GGG
34. HHH
35. III
36. JJJ
37. KKK
38. LLL
39. MMM
Jumlah
Rata-rata Kelas
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
2
149
3,82
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
2
146
3,74
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
3
4
4
2
142
3,64
2
3
3
3
2
4
4
3
3
2
3
1
4
2
2
2
1
141
3,67
3
4
3
3
2
4
4
4
3
2
3
1
4
3
3
3
1
147
3,77
2
3
3
3
2
3
4
4
3
2
3
1
4
2
2
2
1
111
2,85
2
3
3
3
2
4
4
3
4
2
4
1
4
2
3
3
1
115
2,95
2
4
4
3
2
3
4
4
4
2
4
2
4
2
3
3
2
123
3,15
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
152
3,90
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
2
4
3
4
4
2
135
3,46
31
38
38
36
30
38
40
39
39
30
39
21
40
30
36
36
20
1361
34,90
3,1
3,8
3,8
3,6
3
3,8
4
3,9
3,9
3
3,9
2,1
4
3
3,6
3,6
2
Semarang, 26 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
294
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI
MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL
Siklus I
No.
Nama
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
WW
XX
YY
ZZ
AAA
BBB
CCC
DDD
52,5
70
46
55,5
77,5
62
65,5
62,5
85
54,5
69,5
60,5
100
71
72,5
54
96
67
44
77,5
54
74
46,5
70
75
49
48
75
85
67,5
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
295
31
32
33
34
35
36
37
38
39
EEE
FFF
GGG
HHH
III
JJJ
KKK
LLL
MMM
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
69,5
40,5
69,5
32
85
52,5
69,5
65,5
46
2464,5
64,86
100
32
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
296
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI
MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL
Siklus II
No.
Nama
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
WW
XX
YY
ZZ
AAA
BBB
CCC
DDD
52,5
85
57,5
66,5
85
77,5
70
70
92,5
62,5
70
77,5
100
77,5
77,5
57,5
100
70
52,5
85
66,5
77,5
64,5
79
77,5
65
52,5
77,5
100
85
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
297
31
32
33
34
35
36
37
38
39
EEE
FFF
GGG
HHH
III
JJJ
KKK
LLL
MMM
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
85
44
77,5
52,5
92,5
64,5
77,5
77,5
52,5
2790,5
73,43
100
44
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
298
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI
MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL
Siklus III
No.
Nama
Nilai
Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
AA
BB
CC
DD
EE
FF
GG
HH
II
JJ
KK
LL
MM
NN
OO
PP
QQ
RR
SS
TT
UU
VV
WW
XX
YY
ZZ
AAA
BBB
CCC
DDD
57,5
92,5
70
70
100
85
77,5
90
100
70
85
85
100
100
92,5
57,5
100
85
70
100
85
85
65
92,5
92.5
77,5
62,5
85
100
85
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
299
31
32
33
34
35
36
37
38
39
EEE
FFF
GGG
HHH
III
JJJ
KKK
LLL
MMM
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
92,5
57,5
85
62,5
100
70
85
85
57,5
3120
82,11
100
57,5
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
300
CATATAN LAPANGAN
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Siklus I
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Pesawat Sederhana
Hari, tanggal
: Kamis, 19 Maret 2015
Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas!
1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam pembelajaran IPA
Saat guru membagi kelompok belum sesuai dengan hasil pre-test, guru
dalam membagi kelompok dengan berhitung saja. Masih banyak siswa yang belum
berani bertanya saat guru menawarkan pertanyaan.
2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media
audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Melalui model TAI yang diterapkan membuat siswa lebih memahami
pelajaran yang disampaikan guru, apalagi ditunjang dengan media audiovisual juga
membuat tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model
TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Saat guru membagi kelompok harus heterogen, tidak hanya memperhatikan
jumlah siswa laki-laki dan perempuan, juga memperhatikan hasil pre-test dan
rangking di kelas.
Semarang, 19 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
301
CATATAN LAPANGAN
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Siklus II
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Jenis-jenis Tanah
Hari, tanggal
: Senin, 23 Maret 2015
Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas!
1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam pembelajaran IPA
Dalam pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual hanya sedikit
siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dan beberapa siswa saja yang
bertanya kepada guru tentang hal yang belum dipahami dalam kegiatan dikusi.
2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media
audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Media audiovisual membuat ketertarikan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran yang berlangsung, pembentukan kelompok yang beda dengan
kelompok kemaren membuat siswa tidak merasa bosan dan membuat siswa lebih
berinteraksi satu sama lain.
3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model
TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Dalam melaksanakan model TAI berbantuan media audiovisual, guru harus
sering-sering memotivasi siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran di kelas.
Semarang, 23 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
302
CATATAN LAPANGAN
DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN
MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02
SEMARANG
Siklus III
Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang
Kelas/Semester
: VA/ 2
Materi
: Daur Air
Hari, tanggal
:
Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas!
1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual
dalam pembelajaran IPA
Sudah tidak ada yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan
media audiovisual di kelas.
2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media
audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Melalui model TAI yang diterapkan membuat siswa lebih memahami
pelajaran selain itu, pada siklus III membuat siswa lebih memahami pelajaran karena
dilengkapi video tentang proses daur air.
3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model
TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA.
Sudah tidak ada yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan
model TAI berbantuan media audiovisual di kelas, karena sudah terlaksana dengan
baik.
Semarang, 26 Maret 2015
Observer
Sri Yatmiji, S.Pd.SD
NIP. 198005162008012011
303
LAMPIRAN 4
Hasil Kerja Siswa
304
CONTOH HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
305
306
307
308
309
310
CONTOH HASIL BELAJAR SIKLUS II
311
312
313
314
315
316
CONTOH HASIL BELAJAR SIKLUS III
317
318
319
320
321
322
LAMPIRAN 5
Surat-surat Penelitian
323
SURAT IJIN PENELITIAN
324
SURAT PENGAMBILAN DATA
325
SURAT KETERANGAN KKM
326
LAMPIRAN 6
Dokumentasi Penelitian
327
DOKUMENTASI PENELITIAN
Siklus I
Guru mempersiapkan siswa
untuk menerima pelajaran.
Guru memberikan pre-test
kepada siswa untuk mendapatkan
skor awal
Guru menjelaskan materi dengan
bantuan media audiovisual
Berkelompok mengerjakan LKS
Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
328
Guru mengevaluasi diskusi yang
telah dilakukan dan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang
kurang dipahami
Guru memberikan skor dan
memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik
Guru memberikan post test untuk
dikerjakan siswa secara individu
Menutup pelajaran
329
DOKUMENTASI PENELITIAN
Siklus II
Guru mempersiapkan siswa
untuk menerima pelajaran.
Guru memberikan pre-test
kepada siswa untuk mendapatkan
skor awal
Guru menjelaskan materi dengan
bantuan media audiovisual
Berkelompok mengerjakan LKS
Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
330
Guru mengevaluasi diskusi yang
telah dilakukan dan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang
kurang dipahami
Guru memberikan skor dan
memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik
Guru memberikan post test untuk
dikerjakan siswa secara individu
Menutup pelajaran
331
DOKUMENTASI PENELITIAN
Siklus III
Guru mempersiapkan siswa
untuk menerima pelajaran.
Guru memberikan pre-test
kepada siswa untuk mendapatkan
skor awal
Guru menjelaskan materi dengan
bantuan media audiovisual
Berkelompok mengerjakan LKS
Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
332
Guru mengevaluasi diskusi yang
telah dilakukan dan melakukan
tanya jawab mengenai materi yang
kurang dipahami
Guru memberikan skor dan
memberikan penghargaan terhadap
kelompok terbaik
Guru memberikan post test untuk
dikerjakan siswa secara individu
Menutup pelajaran