[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
i PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh ETIK WINDARTI NIM 1401411004 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Etik Windarti NIM : 1401411004 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul Skripsi : Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya penulis, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, Mei 2015 Etik Windarti NIM 1401411004 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Etik Windarti, NIM 1401411004, dengan judul skripsi “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”, telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: Hari : Kamis Tanggal : 7 Mei 2015 Semarang, Mei 2015 Mengetahui, Pembimbing Drs. Purnomo, M. Pd NIP 19670314 199203 1 005 iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi atas nama Etik Windarti, NIM 1401411004, dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang” telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : tanggal : Panitia Ujian Skripsi Sekretaris, Drs. Moch Ichsan, M. Pd NIP. 19500612 198403 1 001 Penguji Utama, Drs. Sukardi M.Pd NIP 19590511 198703 1 001 Penguji I, Penguji II, Dra. Sri Hartati, M.Pd. NIP. 19541231198301 2 001 Dra. Purnomo M.Pd NIP. 19670314 199203 1 005 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Bukan kemewahan yang akan membuatmu bahagia. Tapi kesederhanaan yang akan membuatmu mempesona”. PERSEMBAHAN  Kedua Orang tuaku: Bapak Bambang Haryono dan Ibu Endang Seni Pacar, yang selalu memberikan kasih sayang, pengorbanan, dan doa  Saudaraku Riska Susanti yang selalu motivasi dan memberi dukungan v PRAKATA Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah-NYA sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyusun skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”. Penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah menginspirasi saya dalam penulisan skripsi. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah memberikan banyak nasihat kesuksesan bagi saya. 3. Dra. Hartati, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi saya. 4. Drs. Purnomo, M.Pd. Dosen Pembimbing, yang telah memberikan waktu untuk bimbingan dan selalu memberikan motivasi bagi penulis. 5. Drs. Sukardi, M.Pd. Dosen Penguji Utama, yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan saran masukan kepada penulis. 6. Dra. Sri Hartati, M.Pd. Dosen Penguji Pendamping, yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan saran masukan kepada penulis. 7. Dra. Nuzul Saptiyah Sukmowinahyu, Kepala SDN Wonosari 02 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. vi 8. Sri Yatmiji, S. Pd. SD. Guru Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian. 9. Semua siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 10. Teman-teman yang selama ini telah mendukung. 11. Pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semarang, Mei 2015 Penulis vii ABSTRAK Windarti, Etik. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Purnomo, M.Pd. 339 halaman. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui model Team Assisted Individually berbantuan media audiovisual di kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus tiap siklus satu pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Teknik pegumpulan data menggunakan tes dan non tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jumlah skor keterampilan guru di siklus I adalah 26 (kategori baik), siklus II sebesar 31 (kategori baik), dan siklus III sebesar 38 (kategori sangat baik), (2) jumlah skor aktivitas siswa di siklus I adalah 21,9 (kategori cukup), siklus II sebesar 29,2 (kategori baik), dan siklus III sebesar 34,9 (kategori sangat baik), (3) ketuntasan klasikal hasil belajar siswa di siklus I sebesar 56,41% (kategori baik), siklus II sebesar 71,79% (kategori baik), dan siklus III sebesar 84,62% (kategori sangat baik). Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model Team Assisted Individually berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang yang ditandai dengan meningkatnya keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Kata kunci: audiovisual; IPA; kualitas; pembelajaran; Team Assisted Individually viii DAFTAR ISI JUDUL .............................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. ...... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi PRAKATA ......................................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 9 1.3 Pemecahan Masalah .......................................................................... 9 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 10 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 11 1.5.1 Manfaat Praktis .................................................................................. 11 1.5.2 Manfaat Teoritis ................................................................................ 12 BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 13 2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 13 2.1.1 Hakikat Belajar .................................................................................. 13 2.1.2 Hakikat Pembelajaran ........................................................................ 15 2.1.3 Kualitas Pembelajaran ....................................................................... 16 2.1.3.1 Keterampilan Guru dalam Pembelajaran ........................................... 17 2.1.3.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 24 2.1.3.3 Iklim Pembelajaran ............................................................................. 25 2.1.3.4 Materi Pembelajaran ........................................................................... 26 2.1.3.5 Media Pembelajaran ........................................................................... 28 2.1.3.6 Hasil Belajar ...................................................................................... 29 ix 2.1.4 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ................................................... 31 2.1.4.1 Hakikat IPA ....................................................................................... 31 2.1.4.2 Pembelajaran IPA di SD .................................................................... 33 2.1.5 Model TAI .......................................................................................... 39 2.1.6 Media Audiovisual ............................................................................ 42 2.1.7 Penerapan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual pada Pembelajaran IPA ............................................................................... 44 2.1.7.1 Pengertian Model TAI Berbantuan Media Audiovisual .................... 44 2.1.7.2 Teori yang Mendasari Model TAI Berbantuan Media Audiovisual... 45 2.1.7.3 Tujuan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual........................... 46 2.1.8 Karakteristik Model TAI Berbantuan Media Audiovisual ................ 47 2.1.8.1 Kelebihan dan Kekurangan Model TAI ............................................. 52 2.1.8.2 Upaya Menanggulangi Kekurangan pada Model TAI ...................... 52 2.1.9 Hubungan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual dengan Kualitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar .................................................. 53 2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 53 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 57 2.4 Hipotesis Tindakan ............................................................................. 59 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 61 3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 61 3.1.1 Perencanaan ....................................................................................... 62 3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 63 3.1.3 Observasi ........................................................................................... 63 3.1.4 Refleksi .............................................................................................. 64 3.2 Siklus Penelitian ................................................................................ 64 3.2.1 Siklus Pertama ................................................................................... 64 3.2.1.1 Perencanaan ....................................................................................... 64 3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 65 3.2.1.3 Observasi ........................................................................................... 68 3.2.1.4 Reflesksi ............................................................................................ 68 3.2.2 Siklus II ............................................................................................. 70 x 3.2.2.1 Perencanaan ....................................................................................... 71 3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 72 3.2.2.3 Observasi ............................................................................................ 75 3.2.2.4 Refleksi .............................................................................................. 76 3.2.3 Siklus III ............................................................................................ 77 3.2.3.1 Perencanaan ....................................................................................... 77 3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 79 3.2.3.3 Observasi ........................................................................................... 82 3.2.3.4 Refleksi .............................................................................................. 83 3.3 Subjek Penelitian ............................................................................... 83 3.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 83 3.5 Data dan Teknik Pengumpulan data ................................................... 86 3.5.1 Sumber Data ...................................................................................... 86 3.5.1.1 Siswa .................................................................................................. 86 3.5.1.2 Guru ................................................................................................... 87 3.5.1.3 Data Dokumen ................................................................................... 87 3.5.1.4 Catatan Lapangan .............................................................................. 87 3.5.2 Jenis Data ........................................................................................... 87 3.5.2.1 Data Kuantitatif ................................................................................. 88 3.5.2.2 Data Kualitatif ................................................................................... 88 3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 88 3.6.2 Tes ...................................................................................................... 88 3.6.3 Non Tes .............................................................................................. 89 3.6.3.1 Observasi .......................................................................................... 89 3.6.3.2 Catatan Lapangan .............................................................................. 89 3.6.3.3 Dokumen ........................................................................................... 90 3.7 Validitas Alat Pengumpul Data .......................................................... 90 3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 90 3.8.2 Teknik Analisis Kuantitaif ................................................................. 90 3.8.3 Teknik Analisis Kualitatif ................................................................. 93 3.9 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 96 xi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 97 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 97 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I ................................................ 97 4.1.1.1 Perencanaan ....................................................................................... 97 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 98 4.1.1.3 Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus I......................................... 100 4.1.1.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 100 4.1.1.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 106 4.1.1.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 119 4.1.1.4 Refleksi .............................................................................................. 121 4.1.1.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 121 4.1.1.4.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 122 4.1.1.4.3 Hasil Belajar ..................................................................................... 123 4.1.2 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................... 124 4.1.2.1 Tahap Perencanaan ............................................................................ 124 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 125 4.1.2.3 Hasil Obsevasi dan Hasil Belajar Siklus II ......................................... 128 4.1.2.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 128 4.1.2.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 134 4.1.2.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 146 4.1.2.4 Refleksi .............................................................................................. 147 4.1.2.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 148 4.1.2.4.2 Aktivitas Siswa ................................................................................... 149 4.1.2.4.3 Hasil Belajar ..................................................................................... 150 4.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III .............................. 150 4.1.3.1 Tahap Perencanaan ............................................................................ 150 4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................................... 151 4.1.3.3 Hasil Observasi dan Hasil Belajar Siklus III ..................................... 154 4.1.3.3.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru .................................................. 154 4.1.3.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ........................................................ 157 4.1.3.3.3 Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 168 xii 4.1.3.4 Refleksi .............................................................................................. 170 4.1.3.4.1 Keterampilan Guru ............................................................................ 170 4.1.3.4.2 Aktivitas Siswa .................................................................................. 171 4.1.3.4.3 Hasil Belajar ...................................................................................... 171 4.2 Pembahasan ........................................................................................ 172 4.2.1 Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang............... 172 4.2.1.1 Peningkatan Keterampilan Guru melalui Model TAI Berbantuan Media Audiovisual ........................................................................................ 175 4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Siswa melalui Model TAI Berbantuan Media Audiovisual ........................................................................................ 179 4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model TAI Berbantuan Media Audiovisual ........................................................................................ 183 4.2.2 Implementasi Hasil penelitian ........................................................... 186 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 190 5.1 Simpulan ............................................................................................. 190 5.2 Saran .................................................................................................. 191 5.2.1 Teoritis ............................................................................................... 192 5.3 Praktis ................................................................................................ 192 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 194 LAMPIRAN ...................................................................................................... 197 xiii DAFTAR TABEL Tabel 2.1Sistem sosial pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual 49 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%) ........ 92 Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar Individual ............................................... 92 Tabel 3.3 Kriteria Keterampilan Guru ............................................................... 93 Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Siswa ..................................................................... 94 Tabel 3.5 Kriteria Hasil Belajar ......................................................................... 95 Tabel 4.1 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus I ...................................... 101 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ........................................... 107 Tabel 4.3 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus I .......................................... 108 Tabel 4.4 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran Siklus I .... 109 Tabel 4.5 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus I ........ 112 Tabel 4.6 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus I........... 113 Tabel 4.7 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus I .......... 114 Tabel 4.8 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus I ............. 115 Tabel 4.9 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus I ......... 117 Tabel 4.10 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus I .... 118 Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus I ........................................................................ 119 Tabel 4.12 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus II .................................... 129 Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................................ 135 Tabel 4.14 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus II ....................................... 136 Tabel 4.15 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran Siklus II 137 Tabel 4.16 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus II ..... 139 Tabel 4.17 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus II ....... 140 Tabel 4.18 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus II ....... 141 Tabel 4.19 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus II.......... 142 Tabel 4.20 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus II ...... 144 Tabel 4.21 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus II .. 145 Tabel 4.22 Hasil Belajar Siklus II ....................................................................... 146 Tabel 4.23 Hasil Observasi Keteranpilan Guru Siklus III ................................. 155 xiv Tabel 4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...................................... 158 Tabel 4.25 Tabel Distribusi Aktivitas Siswa Siklus III ..................................... 159 Tabel 4.26 Distribusi Skor Emotional Activities dalam Pembelajaran Siklus III ........................................................................................... 160 Tabel 4.27 Distribusi Skor Writing Activities dalam Pembelajaran Siklus III.... 162 Tabel 4.28 Distribusi Skor Motor Activities dalam Pembelajaran Siklus III ...... 163 Tabel 4.29 Distribusi Skor Visual Activities dalam Pembelajaran Siklus III...... 164 Tabel 4.30 Distribusi Skor Oral Activities dalam Pembelajaran Siklus III ........ 165 Tabel 4.31 Distribusi Skor Mental Activities dalam Pembelajaran Siklus III..... 166 Tabel 4.31 Distribusi Skor Listening Activities dalam Pembelajaran Siklus III . 168 Tabel 4.33 Hasil Belajar Siklus III...................................................................... 169 Tabel 4.34 Rekapitulasi Hasil Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III ............. 175 Tabel 4.35 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III .................... 179 Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ....................... 184 xv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale .................................. 38 Gambar 2.2 Bagan Alur Kerangka Berpikir ....................................................... 59 Gambar 2.3 Alur Langkah-langkah PTK ........................................................... 61 Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siklus I ....................................................... 120 Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 147 Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siklus III ..................................................... 170 Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Hasil Keterampilan Guru Siklus I, II, dan III........................................................................................................................ 177 Gambar 4.4 Diagram Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 181 Gambar 4.5 Diagram Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ...... 184 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Kisi-kisi Instrumen .......................................................................... 197 Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran ................................................................. 227 Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ...................................................................... 282 Lampiran 4 Hasil Kerja Siswa ............................................................................ 310 Lampiran 5 Surat-surat Penelitian ....................................................................... 329 Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ................................................................... 333 xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting dalam membangun peradaban bangsa. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan dalam pengertian diatas dipertegas lagi pada Bab II pasal 3 disebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses yang menyatakan bahwa pembelajaran diartikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien (Depdiknas, 2007: 6). Penjelasan diatas 1 2 Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses yang menyatakan bahwa pembelajaran diartikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien (Depdiknas, 2007: 6). Penjelasan diatas dikaitkan dengan teori konstruktivisme, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan didalam benaknya. Menurut Isjoni (2013: 47) pembelajaran konstruktivisme berlaku dimana siswa membina pengetahuan dengan menguji ide dan pendekatan berdasarkan pengetahuan yang ada, kemudian mengimplementasikannya pada satu situasi baru yang diperoleh dengan binaan intelektual yang akan diwujudkan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan (Depdiknas, 2006: 47). Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler Mata Pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan” (Depdiknas, 2006: 48). Pendidikan IPA diharapkan dapat 3 menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (BSNP, 2006). Tujuan pembelajaran IPA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar antara lain: 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya; 2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Ditingkat SD atau MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (KTSP, 2006: 484-485). 4 Sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA menurut KTSP, siswa sebagai subjek dalam pembelajaran, bukan guru. Siswa membangun sendiri konsep berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Guru menjadi fasilitator, mediator, dan motivator bagi siswa dalam menemukan pengetahuan yang diperolehnya. Walaupun penjabaran tujuan pembelajaran menurut KTSP sudah baik, namun dalam kenyataan sehari-hari ditemukan fakta yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Rendahnya kualitas pembelajaran merupakan masalah utama yang sering ditemukan di sekolah-sekolah. Rendahnya kualitas pembelajaran ini dapat berupa minimnya keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar siswa. Berdasarkan temuan Kemdiknas RI (2011) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik anak Indonesia masih berada dibawah bangsa lain, sekitar dua pertiga peserta didik di Indonesia masih dalam tahap menghafal tanpa mengerti apa yang dihafalkannya. Survei juga telah dilakukan oleh TIMSS tahun 2011 menunjukkan bahwa anak Indonesia masih rendah dalam memahami pembelajaran sains secara utuh terbukti Indonesia berada di urutan ke 40 dari 42 negara yang berpartisipasi. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang mengikutsertakan partisipasi siswa. Permasalahan proses pembelajaran juga ditemukan di SDN Wonosari 02 Semarang. Hal ini ditunjukan dengan kualitas pembelajaran IPA di kelas VA yang masih rendah. Rendahnya kualitas pembelajaran IPA tersebut terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA yang belum memenuhi 5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 65 dan nilai rata-rata yang masih sangat rendah. Dengan jumlah siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang berjumlah 39 siswa, ada 26 siswa (67%) mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya 13 siswa (33%) yang mencapai nilai diatas KKM. Berdasarkan refleksi awal dengan tim kolaborasi melalui data tes, observasi, wawancara ditemukan masalah mangenai kualitas pembelajaran IPA yang masih rendah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya beberapa masalah, diantaranya dalam pelaksanaan pembelajaran masih dijumpai kendala yaitu siswa kesulitan memahami materi yang dipelajari. Peran peserta didik tampak belum secara optimal diperlakukan sebagai subjek didik yang memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri. Keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih rendah. Keberanian siswa untuk mengungkapkan ide masih kurang. Aktivitas dan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA masih sangat kurang sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hal tersebut dikarenakan guru mengajar kurang menarik, belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif. Guru kurang mengorganisir siswa dengan baik sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran dan belum menggunakan media dalam pembelajaran. Permasalahan pembelajaran IPA dalam penelitian ini, peneliti beserta kolaborator dengan berpijak pada teori konstruktivisme menentukan alternatif pemecahan masalah yang berupa penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individually (TAI) berbantuan media audiovisual dalam peningkatan kualitas pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 6 Suprijono (2011: 54) mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok, termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Isjoni (2013: 27) menyebutkan ciri dari pembelajaran kooperatif adalah setiap anggota memiliki peran, terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajaranya dan teman-temannya, guru mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Salah satu model pembelajaran kooperatif tersebut adalah TAI. Sebuah model pedagogik yang mengadaptasi pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik adalah TAI. Model pembelajaran TAI, siswa ditem-patkan ditempatkan dalam kelompok kecil yang anggotanya 4-5 siswa secara heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individual bagi siswa yang memerlukan (Shoimin, 2014: 200). Huda (2013: 200) menjelaskan tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi penga-jaran individual yang terbukti kurang efektif, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta memotivasi siswa dengan belajar kelompok. Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4) melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan. 7 Selain menggunakan model pembelajaran, seorang guru juga perlu memadukan antara model pembelajaran dengan media pembelajaran. Model TAI akan lebih berhasil diterapkan apabila didukung dengan media audiovisual. Sukiman (2012: 184) menjelaskan media pembelajaran berbasis audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Diantara jenis media audiovisual ini adalah media film, video, dan televisi. Peneliti menentukan media audiovisual untuk membantu pembelajaran yang menerapkan model TAI karena media audivisual memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata, tertulis, atau lisan); 2) mengatasi pembatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3) pemakaiannya tidak membosankan; 4) hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami. Oleh karena itu, melalui penerapan model TAI dengan media audiovisual akan tercipta suasana belajar yang efektif dan menyenangkan agar menarik perhatian siswa secara aktif berkomunikasi dan berpikir secara kritis. Setelah menerapankan model TAI berbantuan media audiovisual, diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil pembelajaran IPA di kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang dapat meningkat, Adapun penelitian yang mendukung yaitu penelitian dari Diah Utari Dewi, dkk (2014) dengan judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbantuan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar PKn SD”. Berdasarkan penelitian tersebut, hasil belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media peta konsep dengan siswa yang mengikuti 8 pembelajaran konvensional Kelas V SD N 29 Dangin Puri, maka dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI media peta konsep dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar. Penelitian lain tentang media audiovisual ditunjukkan oleh Wawan Setiawardani (2013) dengan judul “Penggunaan Media Audio-visual Video pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara” menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus I yaitu 66,78% dan pada siklus II yaitu 85%. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audiovisual video mampu dikatakan berhasil. Berdasarkan teori kontruktivisme, penelitian yang mendukung, observasi, dan hasil kolaborasi dengan kolaborator (guru kelas VA) maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”. 9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: a. Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang? b. Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang? c. Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang? d. Bagaimanakah pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang? 1.3 Pemecahan Masalah Tahap pembelajaran model TAI yang diadopsi dari pendapat Slavin (dalam Shoimin, 2014: 201), berikut ini adalah sintak pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual: a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). 10 c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). j. Menutup pelajaran. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. b. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan keterampilan guru pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 11 c. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. d. Mendeskripsikan pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan praktis. 1.5.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis hasil penelitian tindakan kelas ini dapat menjadi kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada mata pelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 di Sekolah Dasar. 1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi guru Manfaat praktis bagi guru memberikan informasi kepada guru tentang peningkatan hasil belajar melalui model TAI serta mendorong munculnya inovasi dan kreatifitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan pendidikan yang kondusif dan menyenangkan di SD. 12 b. Bagi Sekolah Manfaat praktis bagi sekolah memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang tercermin dalam peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta suasana pendidikan di sekolah yang nyaman, lancar dan terkondisi dengan baik. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Hakikat Belajar Winataputra (2007:14) menyatakan bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku individu sebagai akibat dari proses pengalaman baik yang dialami ataupun yang sengaja dirancang. Menurut pandangan pendekatan konstruktivisme belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku (Jauhar, 2011: 41). Berdasarkan teori di atas, pengertian belajar dalam penelitian ini adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang belajar melalui pengalamannya sendiri. Darsono (2010: 22) menyebutkan ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut : a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. 13 b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. c. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya. Rifa’I dan Anni (2011: 97) mengemukakan faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan kondisi eksternal peserta didik. a. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. b. Kondisi eksternal mencakup variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Belajar yang berhasil mempersyaratkan pendidik memperhatikan kemampuan internal peserta didik dan situasi stimulus yang berada di luar peserta didik. 14 15 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar. Menurut Suprijono (2012: 13) pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis. Subjek pembelajaran adalah peserta didik, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pada pembelajaran guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya dan mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Rusman (2013: 93) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara sumber belajar, guru, dan siswa. Interaksi komunikasi dilakukan baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (menggunakan media). Menurut teori konstruktivisme, pembelajaran di kelas dilihat sebagai proses konstruksi pengetahuan oleh siswa. Perspektif konstruktivisme mengharuskan siswa bersikap aktif. Dalam proses ini siswa mengembangkan gagasan atau konsep baruberdasarkan analisis dan pemikiran ulang terhadap pengetahuan yang diperoleh pada masa lalu dan masa kini (Winataputra, 2008: 6.7). Pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah interaksi dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD antara guru dan siswa. Guru sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. 16 Menurut Hamdani (2011: 48) beberapa komponen pembelajaran yaitu: a. Tujuan, secara eksplisit, diupayakan melalui kegiatan pembelajaran instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran. b. Subjek belajar, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. c. Materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk kegiatan pembelajaran. d. Strategi pembelajarn merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. e. Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. f. Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. 2.1.3 Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Depdiknas, 2004: 7). Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran (Hamdani, 2011: 194). Menurut Hamdani (2011: 195), empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan dalam mencapai efektivitas belajar adalah: a. Belajar menguasai ilmu pengetahuan (learning to know). Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan aktif mengembangkan penguasaan pengetahuan atau ilmu tertentu. 17 b. Belajar menguasai keterampilan (learning to do). Sekolah hendaknya memfasilitasi siswa mengaktualisasikan keterampilan, bakat, dan minatnya. c. Belajar hidup bermasyarakat (learning to live together). Situasi bermasyarakat hendaknya dikondisikan dengan lingkungan pendidikan untuk mempersiapkan siswa hidup bermasyarakat. d. Belajar mengembangkan diri secara maksimal (learning to be) Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal mampu mendorong siswa mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang indikatornya meliputi: (1) keterampilan guru; (2) aktivitas siswa; dan (3) hasil belajar siswa. 2.1.3.1 Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Guru adalah variabel bebas yang mempengaruhi kulitas pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Kompetensi profesional yang dimiliki guru sangat dominan dan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Kompetensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki guru, baik bidang kognitif, seperti penguasaan bahan, bidang, sikap, seperti mencintai profesinya, dan bidang perilaku seperti keterampilan mengajar, 18 penggunaan metode pembelajaran, menilai hasil belajar siswa, dan lain lain (Hamdani 2011: 79). Guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar dalam proses pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar yang dikuasai guru ikut menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Mulyasa (2008: 69) mengemukakan bahwa keterampilan mengajar guru adalah kompetensi professional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Guru perlu memiliki kualitas mengajar agar dapat memaksimalkan pelayanan pendidikan. Menurut PP Nomor 16 Tahun 2007, dijelaskan bahwa standar kualifikasi guru dikembangkan dari empat kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Rusman (2011: 80-93) guru dalam mengajar terdapat sembilan keterampilan yang perlu dikuasai, antara lain: a. Keterampilan membuka pelajaran (set indruction skills) Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memulai pelajaran. Komponen membuka pelajaran yang dilakukan guru menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 adalah: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2) melakukan apersepsi, yaitu mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau 19 kompetensi dasar yang akan dicapai; (4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus dan RPP. b. Keterampilan bertanya (questioning skills) Prinsip-prinsip keterampilan bertanya yang harus diperhatikan guru yaitu: (1) berikan pertanyaan secara hangat dan antusias kepada siswa di kelas; (2) berikan waktu untuk menjawab pertanyaan; (3) berikan kesempatan kepada yang bersedia menjawab terlebih dahulu; (4) tunjuk peserta didik untuk menjawab setelah diberikan waktu untuk berpikir; dan (5) berikan penghargaan atas jawaban yang diberikan. c. Keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills) Individu membutuhkan pengahargaan atas segala usaha yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, guru perlu memberikan penguatan baik dalam bentuk verbal (diungkapkan dengan kata-kata) maupun nonverbal (biasanya dilakukan dengan gerak, isyarat, sentuhan, elusan, pendekatan, dan sebagainya). Terdapat empat cara dalam memberikan penguatan antara lain: (1) penguatan kepada pribadi tertentu penguatan harus jelas kepada sapa ditujukan, yaitu dengan cara menyebutkan namanya; (2) penguatan kepada kelompok siswa dengna cara memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik; (3) pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya diberikan sesegera mungkin setelah munculnya tingkah laku/respons siswa yang diharapkan; (4) variasi dalam penggunaan tidak terbatas satu jenis karena dapat menimbulkan kebosanan siswa. 20 d. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills) Guru perlu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multisumber, multimedia, multistrategi, dan multimodel, sehingga siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan maksimal dan tidak terjadi kejenuhan akibat pembelajaran monoton. Ada tiga prinsip penggunaan keterampilan mengadakan variasi yang perlu diperhatikan guru yakni: (1) variasi hendaknya digunakna dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan; (2) variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran; dan (3) direncanakan secara baik dan secara eksplisit dicantumkan dalam RPP. e. Keterampilan menjelaskan (explaining skills) Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik disajikan dengan sistematis. Berkenaan dengan keterampilan menjelaskan ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru, antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan, (2) relevan antara penjelasan dengan materi dan karakteristik siswa, (3) kebermaknaan, (4) dinamis, serta (5) penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup. 21 Penelitian “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”, guru akan dibantu oleh media audiovisual sehingga pengetahuan atau konsep dapat diserap siswa secara sempurna. f. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah bimbingan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Komponen yang perlu dikuasai oleh guru dalam membimbing diskusi kelompok yakni: (1) memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi; (2) memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpaham dalam mempimpin diskusi; (3) menganalisis pandangan siswa yang kemungkinan berbeda agar tercapai kesepakatan; (4) meningkatkan urutan siswa yaitu mengajukan pertanyaan yang menantang, memberi contoh yang tepat, memberikan waktu berpikir dan memberikan urun pendapat siswa secara tepat; (5) memberi kesempatan untuk berpartisipasi; (6) menutup diskusi dengan membuat rangkuman hasil diskusi, menindak lanjutinya dan mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi; serta (7) menghindari dominasi pembicaraan dalam diskusi dan membiarkan penyimpangan diskusi terjadi. 22 g. Keterampilan mengelola kelas Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Komponen-komponen dalam mengelola kelas yakni menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, mengembalikan kondisi belajar agar tetap optimal, menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. h. Keterampilan pembelajaran perseorangan Guru dalam mengelola pembelajaran dengan berbagai variasi, bimbingan, dan perlakuan yang menyentuh kebutuhan individual siswa. Peran guru dalam pembelajajaran perseorangan adalah sebagai organisator, narasumber, motivator, fasilitator, konselor serta sekaligus peserta kegiatan. Pembelajaran perseorangan mencakup komponen-komponen yang perlu dikuasai guru yaitu: keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasi, membimbing dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. i. Keterampilan menutup pelajaran (closure skills) Kegiatan menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah terjadi oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan bahwa yang dilakukan guru dalam kegiatan penutupan adalah: (1) bersama-sama siswa 23 dan/atau sendiri membuat kesimpulan pembelajaran; (2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; (3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; (4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedial, pengayaan, layanan bimbingan, memberikan tugas baik individu maupun kelompok; dan (5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan keterampilan guru adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual yang indikatornya meliputi: 1) keterampilan membuka pelajaran meliputi: mempersiapkan siswa menerima pelajaran; 2) keterampilan menjelaskan meliputi: menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual; 3) keterampilan bertanya meliputi: menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok, mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan, dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami; 4) keterampilan mengelola kelas meliputi: membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen; 5) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil meliputi: membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok, membimbing siswa memaparkan hasil diskusi; 6) keterampilan mem- 24 beri penguatan meliputi: memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik; 7) keterampilan menutup pelajaran meliputi: memberikan soal post test kepada siswa, menutup pelajaran. 2.1.3.2 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa merupakan prinsip dasar dalam interaksi belajar mengajar. Sardiman (2011: 96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses beelajar tidak mungkin berlangsung baik. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran, antara lain seperti dikemukakan Sardiman (2011: 101) menggolongkan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut: a. Visual aktivities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Writing activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menghadapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. 25 Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah segala tindakan yang dilakukan siswa yang merupakan respon dari rangsangan yang diberikan oleh lingkungan (guru, sumber belajar, dan siswa lain) dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD dengan indikator sebagai berikut: (1) emotional activities meliputi: kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, menerima skor dan menerima penghargaan dari guru, menanggapi guru dalam menutup pembelajaran; (2) listening activities meliputi: memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi; (3) visual activities meliputi: memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual; (4) oral activities meliputi: mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok; (5) mental activities meliputi: mempresentasikan hasil diskusi.; (6) motor activities meliputi: mene-rima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test; serta (7) writing activities meliputi: mengerjakan soal pre-test, mengerjakan soal post test. 2.1.3.3 Iklim Pembelajaran Situasi belajar atau sering disebut sebagai iklim pembelajaran, mengacu kepada suasana yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung, dan lebih luas lagi kepada interaksi anatara guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. 26 Belajar akan berlangsung secara efektif dalam situasi yang kondusif (Depdiknas, 2004: 33). Berdasarkan depdiknas (2004: 9) iklim pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu: a. Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan. b. Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreativitas guru. c. Suasana kelas yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini mengartikan iklim pembelajaran sebagai kondisi lingkungan seperti suasana kelas, interaksi dalam pembelajaran dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD. 2.1.3.4 Materi Pembelajaran Darmadi (2010: 212) menyebutkan bahwa materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara 27 terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai. Depdiknas (2004: 9) memuat materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari: a) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. b) Keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia. c) Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual. d) Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin. e) Menarik perhatian yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni, Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran adalah bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD. 28 2.1.3.5 Media Pembelajaran Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa. Arsyad (2011: 3) menyatakan bahwa media apabila dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011: 243). Menurut Indriana (2011: 36-37) dalam memilih bahan atau media pengajaran, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Isi media pengajaran tersebut berguna dan penting bagi anak didik. Kandungan media tersebut menarik minat anak didik. Formatnya sesuai dengan pengaturan aktivitas belajar. Bahan yang digunakan valid, mudah didapat, dan tidak ketinggalan zaman. Fakta dan konsepnya dikaji dari sisi kepadatannya. Kandungan media tersebut berkaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan secara khusus. Kandungan media tersebut memang sesuai dengan kondisi dan situasi mutakhir. Bahan atau materi tersebut bukanlah merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian, kontroversi, dan membahayakan. Bahan atau materinya tidak menimbulakan sesuatu yang sifatnya propaganda, yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan. Media pengajaran mempunyai sisi kreatif dengan kualitas teknik yang baik, gambarannya jelas dan menarik. Media pengajaran mempunyai rancangan yang rapi dan terstruktur dengan baik. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media memiliki peran yang cukup penting, karena dengan adanya media ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. 29 2.1.3.6 Hasil Belajar Keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa (Sudjana, 2011: 3). Suprijono (2010: 5) menyebutkan bahwa hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambing. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar menurut Suprijono (2010: 6) mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Ranah kognitif Ranah kognitif menurut Rusman (2013: 126) berkenaan dengan kemampuan intelektual yang meliputi: (1) mengingat, kemampuan 30 menyebutkan kembali informasi/pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan; (2) memahami, kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna, ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram; (3) menerapkan, kemampuan melakukan sesuatu dan mengklasifikasikan konsep dalam situasi tertentu; (3) menganalisis, kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh; (4) mengevaluasi, kemampuan menetapkan derajat. b. Ranah afektif Menurut Sudjana (2011: 30) terdapat beberapa kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, sebagai berikut: (1) reciving/attending, yakni suatu kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa; (2) responding atau jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar; (3) valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang ada; (4) organisasi berupa pengembangan dari nilai kedalam suatu sistem organisasi; serta (5) karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya. c. Ranah psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Berkaitan dengan itu, Sudjana (2011: 30- 31 31) mengemukakan enam tingkatan keterampilan, yaitu: (1) gerakan refleks; (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; (3) kemampuan perseptual, termasuk membedakan visual, auditif, motoris, dan lain-lain; (4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisaan, dan ketepatan; (5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederahana sampai pada keterampilan kompleks; serta (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang diukur secara kuantitatif untuk aspek kognitif dengan ranah: 1) ingatan; 2) pemahaman; 3) penerapan dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. 2.1.4 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 2.1.4.1 Hakikat IPA Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu nature science artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut 32 sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2010: 3). Menurut Susanto (2015: 167) bahwa IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Berdasarkan pengertian-pengertian uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta yang diperoleh melalui pengamatan. Menurut Susanto (2015: 167) menjelaskan hakikat IPA mengandung empat hal yaitu: produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi. a. IPA sebagai produk yaitu kumpulan hasil penelitian oleh para ilmuwan membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analisis. Contonya: siswa dapat membedakan jenis jenis pesawat sederhana yang ada disekitarnya. b. IPA sebagai proses yaitu menggali pengetahuan tentang alam, karena IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori yang digeneralisasikan oleh ilmuwan. Contohnya: siswa mengamati benda yang ada disekitarnya dan menggolongkannya dalam berbagai jenis pesawat sederhana. c. IPA sebagai sikap berarti sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains yaitu: sikap ingin tahu, kerja sama, tidak putus asa, bertanggung jawab, dan kedisiplinan diri. Contohnya: siswa sering bertanya tentang materi pesawat sederhana untuk mengungkapkan rasa ingin tahunya, 33 melalui kegiatan kelompok siswa dapat melatih kerjasama dengan temantemannya. d. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa IPA terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan. Contohnya: dapat membuat alat-alat dengan memanfaatkan prinsip kerja pesawat sederhana, seperti membuat dongkrak. Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika IPA mengandung keempat hal tersebut, maka dalam pendidikan IPA di sekolah seyogyanya siswa dapat mengalami keempat hal tersebut, sehingga pemahaman siswa terhadap IPA menjadi utuh dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya. 2.1.4.2 Pembelajaran IPA di SD Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun tujuan IPA dalam KTSP, agar peserta didik berkemampuan diantaranya: 1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan alam ciptaannya; 2) mengembangkan pengetahuan, pemahaman konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3) mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; 4) 34 mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Pembelajaran IPA tidak hanya memahami konsep-konsep ilmiah tetapi juga mengembangkan pola pikir yang logis dan perilaku seperti seorang ilmuan dalam diri mereka. Selain itu, pola pikir yang dikembangkan guru disesuaikan dengan perkembangan kognitifnya. Menurut Rifa’I dan Anni (2009: 27-30) tahap perkembangan kognitif mencakup tahap sensorimotorik, praoperasional, dan operasional. a. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun) Tahap ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indera dengan gerakan motorik mereka. Pada awal tahap ini, bayi hanya memperlihatkan pola refleksi untuk beradaptasi dengan dunia dan menjelang akhir tahap ini telah sampai pada pembentukan struktur kognitif sementara untuk mengkoordinasikan perbuatan dalam hubungannya terhadap benda, waktu, ruang, dan kausalitas. b. Tahap Praoperasional (2-7 tahun) Tahap pemikiran ini lebih bersifat simbolis, egoisentris dan intuitif sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. Bayi pada tahap praoperasional mulai meningkatkan kosa kata. Pemikiran pada tahap ini terbagi menjadi dua subtahap, yaitu simbolik dan intuitif. (1.) Sub tahap simbolis (2-4 tahun) Sub tahap ini anak secara mental sudah mampu mengelompokkan benda-benda berdasarkan sifat-sifat dan penggunaan kosa kata mulai 35 berkembang ditunjukkan dengan sikap bermain, serta muncul sifat egois pada diri anak. (2.) Sub tahap intuitif (4-7 tahun) Sub tahap ini anak mulai mempergunakan intuisinya dalam menentukan sesuatu yaitu berdasarkan apa yang ditangkap oleh panca inderanya, disebut intuitif karena merasa yakin akan pengetahuan dan pemahaman mereka, namun tidak menyadari bagaimana mereka bisa mengetahui cara-cara apa yang mereka ingin ketahui. Mereka mengetahui tetapi tanpa menggunakan pemikiran rasional. Mereka belum dapat mengingat lebih dari satu hal pada satu waktu. c. Tahap Operasional Tahap Operasional terdiri dari tahap operasional konkrit dan tahap operasional formal. (1.) Tahap Operasional Konkrit (7-11 tahun) Tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda konkrit. Penalaran logika mengganti-kan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkrit dan menggu-nakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda namun belum bisa memecahkan masalah abstrak. (2.) Tahap Operasional Formal (7-15 tahun) Tahap ini anak sudah mampu mempergunakan pemikiran tingkat yang lebih tinggi yang terbentuk pada tahap sebelumnya. Pemikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan problem 36 verbal, seperti anak dapat memecahkan problem walau disajikan secara verbal (A=B dan B=C). Anak sudah mampu membentuk hipotesis, melakukan penyelidikan atau penelitian terkontrol, dan dapat menghubungkan bukti dan teori. Salah satu ciri pembelajaran IPA adalah bahwa IPA lebih dari sekedar kumpulan yang dinamakan fakta. IPA merupakan kumpulan pengetahuan dan juga kumpulan proses. Menurut Semiawan (2008: 137) pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Langkah-langkah pelaksanaan keterampilan proses menurut Semiawan (2008: 139-141) adalah sebagai berikut: 1. Pemanasan Pemanasan dimulai dari saling menyumbangkan pikiran tentang gambaran mental yang dimiliki siswa mengenai topik yang dipelajari. 2. Pengamatan keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan indera. 3. Interpretasi dan pengamatan Mencatat setiap pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan dan menemukan pola menyimpulkannya. keteraturan dari satu seri pengamatan dan 37 4. Peramalan mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan, pola tertentu, hubungan antar data, atau informasi. 5. Aplikasi konsep Menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori dan keterampilan 6. Perencanaan penelitian keterampilan yang amat penting karena menentukan berhasil tidaknya melakukan penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih karena selama ini pada umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. 7. Komunikasi keterampilan menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan, atau penampilan. Untuk mengoptimilisasikan proses pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar, membutuhkan alat peraga atau media pembelajaran. Menurtut Edgar Dale bahwa segala suatu pelajaran, dapat dipahami apabila ada unsur pendengarannya. Unsur itu dapat dijadikan media pembelajaran bagi para siswa, agar mudah memahami segala sesuatu dengat efektif, dan efisien. Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajaran menurut tingkat dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak, seperti yang tertera pada gambar berikut. 38 Gambar 2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran Edgar Dale Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa semakin konkrit siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang didapatkan. Sebaliknya, jika semakin abstrak siswa mempelajari bahan pelajaran maka semakin sedikit pula pengalaman yang akan didapatkan oleh siswa. Ketika penggunaan media pembelajaran lebih konkrit atau dengan pengalaman langsung maka pesan (informasi) pada proses pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa akan tersampaikan dengan baik. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori. Prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analitik. 39 Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan penemuannya dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki. IPA untuk anak Sekolah Dasar harus dimodifikasi agar anak didik dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifnya supaya mudah dipahami. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan kognitifnya, menerapkan keterampilan proses, mencakup IPA, maka tujuan dalam kurikulum akan tercapai. 2.1.5 Model TAI Trianto (2011: 42) pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menerapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Siswa dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Hamdani, 2011: 30). 40 Terdapat unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut (Isjoni, 2013: 16) antara lain: a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama” dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa mereka bekerja secara kelompok bukan individual. b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi. Dalam hal ini, masing-masing kelompok bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa memiliki kesadaran bahwa mereka bekerja secara kelompok dan memiliki tujuan yang sama terhadap kelompoknya. d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok. e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar. g. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. TAI merupakan sebuah model pedagogik yang mengadaptasi pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik. Model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan ditempatkan dalam kelompok kecil yang anggotanya 4-5 siswa secara heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individual bagi siswa yang memerlukan (Shoimin, 2014: 200). Huda (2013: 200) menjelas-kan tujuan TAI adalah untuk meminimalisasi pengajaran individual yang terbukti kurang efektif, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta memotivasi siswa dengan belajar kelompok. 41 Model TAI menurut Slavin (dalam Shoimin, 2014: 200-201) langkahlangkahnya sebagai berikut: a. Placement test. Langkah ini guru memberikan tes awal (pre-test) kepada siswa atau bisa digantikan dengan mencermati rata-rata nilai harian siswa. b. Teams. Pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. c. Teaching group. Guru memberikan materi secara singkat. d. Student creative. Guru menekankan persepsi bahwa keberhasilan siswa ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya. e. Team study. Pada tahap ini, siswa belajar bersama dengan mengerjakan LKS yang diberikan dalam kelompoknya. f. Fact test. Guru memberikan tes-tes kecil misalnya dengan memberikan kuis. g. Team score and team recognition. Guru memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok kurang berhasil. h. Whole-class units. Pada tahap ini, guru menyajikan kembali materi di akhir bab dengan strategi pemecahan masalah. Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4) melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat 42 menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan. 2.1.6 Media Audiovisual Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehinngga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajan secara efektif (Sukiman, 2012: 29). Menurut Susilana (2009: 9) secara umum media mempunyai kegunaan: a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera. c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Sukiman (2012: 184) menjelaskan media pembelajaran berbasis audiovisual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Diantara jenis media audiovisual ini adalah media film, video, dan televisi. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat. Diantara alat-alat 43 audiovisual itu termasuk video, film bersuara, televisi, dan lain-lain. Karakteristik media audiovisual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual (Suleiman, 1988: 11). Kelebihan dari media ini (film dan video), yaitu: (1) dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa, (2) menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan berulang-ulang, (3) disamping mendorong motivasi, media ini (film dan video) dapat menanamkan segi afektif, (4) mengundang pemikiran pemikiran dan pembahasan pada kelompok didik, (5) menjangkau tempat-tempat diluar kemampuan siswa, misalnya video gunung berapi dan lain sebagainya, (6) dapat ditunjukkan pada kelompok besar, kelompok kecil maupun perorangan, dan (7) film yang dalam kecepata normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit saja (Sukiman, 2012: 188-189). Disamping kelebihan di atas, media audiovisual sebenarnya memiliki kekurangan, antara lain: 1) memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak; 2) pada saat video dipertunjukan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang disampaikan; 3) tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang disampaikan. Langkah-langkah penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran IPA KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat 44 mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA SDN Wonosario 02 Semarang adalah: a. Memasang peralatan sebagai penunujang media pembelajaran seperti: LCD, speaker, dan laptop. b. Jika video dikolaborasikan dengan media audiovisual yang lain, maka penggunaannya dapat diatur oleh guru. c. Ketika proses penggunaan media berlangsung guru dapat bersamaan menjelaskan atau berdiskusi bersama dengan siswa mengenai materi yang dipelajari. 2.1.7 Penerapan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual pada Pembelajaran IPA 2.1.7.1 Pengertian Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Trianto (2011: 5) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. “The term teaching model refers to a particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system”. Istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaknya, lingkungan, dan sistem pengolaannya (Trianto, 2011: 5). 45 Sedangkan model TAI berbantuan media audiovisual dapat diartikan sebagai suatu model kooperatif berbasis pada teori kontruktivisme yang mengadaptasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa dengan bantuan media audiovisual. 2.1.7.2 Teori Belajar yang Mendasari Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Teori belajar yang mendasari pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media audiovisual adalah teori belajar konstruktivisme kognitif. Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah penyusunan kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Jauhar, 2011: 40). Winatraputra (2008: 6.8) menjelaskan pentingnya berbagai faktor internal seseorang seperti tingkat kematangan berfikir, pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, konsep diri, dan keyakinan dalam proses belajar. Berbagai faktor 46 internal tersebut mengindikasikan kehidupan psikologis seseorang, serta bagaimana dia mengembangkan struktur dan strategi kognitif, dan emosinya. Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut pandangan konstruktivisme, Jauhar (2011: 40) mengajukan karakteristik sebagai berikut: a. Siswa tidak dipandang sebagai suatu yang pasif melainkan memiliki tujuan. b. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa. c. Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal. d. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas. e. Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual merupakan pembelajaran yang didasarkan oleh teori kontruktivisme kognitif. Teori kontruktivisme memandang bahwa pengetahuna tidak diperoleh secara pasif oleh siswa, melainkan melalui tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingku-ngannya. 2.1.7.3 Tujuan Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Model TAI berbantuan media audiovisual dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Selain itu dapat juga meningkatkan hubungan antar kelompok, memberi kesempatan kepada siswa 47 untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teman satu tim untuk mencerna materi pembelajaran. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar pada diri siswa. Belajar kooperatif dapat membina keber-samaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta mempunyai andil terhadap keberhasilan tim. 2.1.8 Karakteristik Model TAI Berbantuan Media Audiovisual Huda (2013: 75-76) telah mengembangkan struktur yang dapat diimplementasikan ke dalam model-model pembelajaran. Mengadopsi dari pendapat Slavin, dalam model TAI berbantuan media audiovisual memiliki komponen sebagai berikut: 1. Sintak Mengadopsi pendapat Slavin (dalam Shoimin, 2014: 201), sintak pembelajaran dengan menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual adalah sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). 48 g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). j. Menutup pelajaran. 2. Sistem sosial Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual, siswa dilibatkan secara aktif dan bukan hanya dijadikan sebagai objek. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, tetapi pada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan motivator. Guru sebagai fasilitator berperan membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar siswa. Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam mengaitkan materi yang dibahas dengan permasalahan yang ditemukan dilapangan. Guru sebagai motivator dalam memberikan semangat dan dorongan belajar kepada siswa dalam mengembangkan keberanian siswa, baik dalam mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi. kerjasama maupun 49 Sistem sosial dalam model TAI berbantuan media audiovisual dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Sistem sosial pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual Langkah Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran Mempersiapkan siswa menerima pelajaran (keterampilan membuka pelajaran) Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran (emotional activities) 2. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test) Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok (keterampilan bertanya) Mengerjakan soal pre-test (writing activities) 3. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams) Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (keterampilan menjelaskan). Menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test (motor activities) Memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual (visual aktivities) Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Membimbing siswa Mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok (oral activities) 4. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group) 5. Berkelompok mengerjakan LKS (team study) 6. Mempresentasikan Mempresentasikan 50 Langkah Pembelajaran Kegiatan Guru hasil diskusi kelompok (student creatives) 7. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit) 8. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition) 9. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test) 10. Menutup pelajaran Kegiatan Siswa memaparkan hasil diskusi (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (keterampilan bertanya) Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik (keterampilan memberi penguatan) hasil diskusi (mental activities) Memberikan soal post test kepada siswa (keterampilan menutup pelajaran) Mengerjakan soal post test (writing activities) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Menanggapi guru dalam menutup pembelajaran (emotional activities) Memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi (listening activities) Menerima skor dan menerima penghargaan dari guru (emotional activities) 3. Prinsip reaksi Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Penerapkan model TAI berbantuan media audiovisual kondisi belajar yang kondusif dapat tercapai jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta 51 mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran, serta hubungan interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik. 4. Sistem pendukung Penerapan model pembelajaran TAI, didukung dengan media audiovisual, yang meliputi: a. Alat dan bahan : Speaker, LCD, Laptop, file. b. Media : KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, dengan penayangan melalui media audiovisual c. Sumber : BSE IPA kelas V untuk SD/MI 5. Dampak pendukung a. Dampak instruksional yang terbentuk dari penerapan model TAI berbantuan media audiovisual: siswa aktif dalam pembelajaran IPA kelas V SD dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. 52 b. Dampak pengiring yang terbentuk dari penerapan model TAI berbantuan media audiovisual: 1) Kerjasama 2) Menciptakan interaksi dan komunikasi dengan teman satu kelompok. 2.1.8.1 Kelebihan dan Kekurangan Model TAI Shoimin (2014: 202) menyebutkan kelebihan model pembelajaran TAI adalah (1) siswa yang lemah dapat terbantu; (2) siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuannya; (3) siswa diajarkan bekerja sama dalam kelompok; (4) melibatkan siswa aktif dalam proses belajar; (5) dalam diskusi siswa dapat menyampaikan pendapatnya; (6) memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman; (7) siswa belajar menghargai perbedaan tingkat kemampuan. Selain memiliki kelebihan tersebut, model pembelajaran TAI memiliki beberapa kekurangan yaitu 1) tidak ada persaingan antar kelompok; 2) siswa yang lemah menggantungkan pada siswa yang pandai; 3) terhambatnya cara berfikir siswa yang mempunyai kemampuan lebih terhadap siswa yang kurang; 4) memerlukan periode yang lama; 5) kerja sama yang tidak dilaksanakan dengan baik, yang bekerja hanyalah murid yang pintar dan aktif saja. 2.1.8.2 Upaya Menanggulangi Kekurangan pada Model TAI Cara menanggulangi kekurangan pada model TAI mengenai siswa yang lemah menggantungkan pada siswa yang pandai saat berdiskusi, pada awal 53 sebelum diskusi guru memberitahukan bahwa semua kelompok harus aktif dan bekerja sama dalam kelompok, yang pandai mengajarkan atau membimbing temannya yang kurang memahami pelajaran. 2.1.9 Hubungan Model Pembelajaran TAI Berbantuan Media Audiovisual dengan Kualitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Peneliti berasumsi bahwa ada hubungan positif antara penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dalam meningkatan kualitas pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yang meliputi: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Berdasarkan asumsi tersebut, penerapan model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual diramalkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SD. Pelaksanaan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD. 2.2 Kajian Empiris Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada pembelajaran IPA di kelas V SD didasarkan pada penelitian terdahulu. Berikut hasil penelitian oleh beberapa peneliti baik penelitian yang dilakukan secara nasioanal maupun internasioanal: 54 Penelitian yang dilakukan oleh Wirahayu, dkk (2014) dengan judul “Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media audio Visual terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa kelas I SD Negeri 7 Sesetan”. Penelitian ini ditemukan adanya peningkatan ketuntasan dari siklus I ke siklus II untuk kemampuan membaca dari 27,78% menjadi 88,89%, menulis dari 63,89% menjadi 86,11% dan berhitung dari 72,22% menjadi 86,11%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran tematik berbantuan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas I SD Negeri 7 Sesetan. Penelitian yang dilaksanakan oleh Dewa Ayu Puspa Dewi, dkk (2014) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Circuit Learning Berbantuan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 1 Pejeng Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil Setelah diberikan perlakuan didapatkan rata- rata nilai Post Test siswa kelompok eksperimen sebesar 79.30 dan siswa kelompok kontrol sebesar 73,72 dengan hasil tersebut maka data dianalisis dengan menggunakan uji-t maka diperoleh hasil t hitung yaitu (3.72) dengan taraf signifikansi α = 5% diperoleh t tabel yaitu (2,00). Karena t hitung> t tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dinyatakan bahwa Model Pembelajaran Circuit Learning Berbantuan Media Audiovisual ada perbedaan secara signifikan pada hasil belajar IPS siswa. Penelitian yang dilaksanakan oleh Hanik Masrokah (2013) yang berjudul “Pemanfaatan Media audiovisual dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SDN II Kalibatur”. Simpulan dari penelitian ini 55 adalah media pembelajaran audio visual dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas V SDN II Kalibatur serta media pembelajara audio visual dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian yang dilaksanakan oleh Naning Sutriningsih (2015) dengan judul “Model Pembelajaran Team assisted Individualization Berbasis Assesment for Learning pada Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Karakteristik Cara Berpikir”. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah Penerapan pembelajaran dengan model kooperatif TAI berbasis AfL memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif TAI. Penelitian dilakukankan oleh Yudi Budianti, dkk (2014) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas II SDN Bantargebang II Kota Bekasi”. Simpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media audio visual dengan siswa yang menggunakan media gambar pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa media audio visual berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas II Sekolah Dasar Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wawan Setiawardani (2013) dengan judul “Penggunaan Media Audio-visual Video pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”, menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan, pada siklus 1 yaitu 66,78% dan pada siklus 2 85%. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya 56 peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak 14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Hasil yang signifikan terlihat pada Siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audiovisual video mampu dikatakan berhasil. Penelitian yang dilaksanakan oleh Diah Utari Dewi, dkk (2014) dengan judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbantuan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar PKn SD”. Berdasarkan penelitian tersebut, hasil belajar PKn siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan media peta konsep dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional Kelas V SD N 29 Dangin Puri, maka dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan media peta konsep dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran pada mata pelajaran PKn di Sekolah Dasar. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Effandi Zakaria, dkk (2013) dengan judul “Effect of Cooperative Learning on Secondary School Students’ Mathematics Achievement”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata dalam matematika prestasi siswa antara kelompok koperasi dan kelompok tradisional. Data analisis isi menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok kooperatif mampu meningkatkan mereka berdiri di bawah dan untuk mengembangkan rasa percaya diri mereka. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Zaheer Ahmad, dkk (2010) dengan judul “Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective 57 Tachers’ Learning Experience and Achievement”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif meningkatkan prestasi akademik perspektif guru dibandingkan dengan instruksi tradisional dan mempromosikan diperkaya, menyenangkan dan pengalaman belajar interaktif. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Maliheh Ghaedsharafi, dkk (2012) dengan judul “Effects of Audiovisual, Audio, and Visual Presentations on EFL Learners’ Writing Skil”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok audiovisual dilakukan lebih baik daripada kelompok audio dan grup audio dilakukan lebih baik daripada kelompok visual pasca tulisan mereka. Simpulan dari kajian empiris tersebut, dengan menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka kajian empiris diatas dapat dijadikan acuan untuk memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Team Assisted Individually Berbantuan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang”. 2.3 Kerangka Berpikir Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 di sekolah dasar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Peran peserta didik tampak belum secara optimal diperlakukan sebagai subjek didik yang memiliki potensi untuk berkembang 58 secara mandiri, keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih rendah. Keberanian siswa untuk mengungkapkan ide masih kurang. Selain itu permasalahan juga timbul pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa dari 39 siswa, sebanyak 26 (67%) siswa belum memenuhi KKM, hanya 13 (33%) siswa saja yang mendapatkan nilai di atas KKM. Berdasarkan hasil refleksi dengan tim kolaborasi dengan pertimbangan data di atas maka peneliti memutuskan melakukan tindakan berupa menerapkan model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual pada pembelajaran IPA. Sehingga pada kondisi akhir, kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar mengalami peningkatan. 59 Berdasarkan uraian di atas, peneliti bersama tim kolaborasi merencanakan alur kerangka berpikir dalam bentuk bagan, sebagai berikut Kondisi Awal Pelaksanaan Kondisi Akhir 1. Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif, kurang mengorganisir siswa dengan baik, belum menggunakan media dalam pembelajaran. 2. Siswa kesulitan memahami materi yang dipelajari, keikutsertaan siswa dalam kerja kelompok masih rendah. 3. Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa dari 39 siswa, sebanyak 26 (67%) siswa belum memenuhi KKM, hanya 13 (33%) siswa saja yang mendapatkan nilai di atas KKM. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. 1. Keterampilan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA akan meningkat. 2. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA akan meningkat. 3. Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA akan meningkat. Gambar 2.3 Bagan Alur Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Tindakan 1) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas V SD. 60 2) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas V SD. 3) Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2, KD 7.2, dan KD 7.4 kelas V SD. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto, (2008:58) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Langkah-langkah pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi (Arikunto, 2008:16). Gambar skema lengkap penelitian tindakan ialah sebagai berikut : Gambar 3.1 Alur Langkah-langkah PTK (Arikunto, 2008: 16 61 Rancangan penelitian dalam PTK ini dapat diuraikan sebagai berikut: 3.1.1 Perencanaan Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan, rencana itu harus memandang ke depan (Kunandar, 2010: 71). Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar bersama tim kolaborasi. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V. d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. e. Menyiapkan lembar catatan lapangan. f. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. 62 63 3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. Pelaksanaan PTK adalah sebagai tindakan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan (Sanjaya, 2011: 76). Pelaksanaan PTK dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 (dua) siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 1 (satu) pertemuan. Siklus I dilakukan dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Siklus II dilakukan dengan KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Siklus III dilakuan dengan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Ketiga siklus dilaksanakan dengan model TAI berbantuan media audiovisual pada pembelajaran IPA di kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 3.1.3 Pengamatan/observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi (Sanjaya, 2011: 79-80). Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Data yang diamati dalam tahap ini meliputi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual. 64 Pelaksanaan obeservasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan serta dokumen-dokumen di kelas. 3.1.4 Refleksi Refleksi dalam PTK merupakan aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Hasil refleksi mulai dari perkembangan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa di kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, didiskusikan peneliti dengan tim kolaborasi digunakan untuk perbaikan dalam mengembangkan rencana pada siklus berikutnya (Sanjaya, 2011: 80). 3.2 Siklus Penelitian 3.2.1 Siklus Pertama 3.2.1.1 Perencanaan Tahap ini meliputi: a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar bersama tim kolaborasi. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa 65 buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V. d. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. f. Menyiapkan lembar catatan lapangan. Tujuan perbaikan pada siklus I adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas, siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Skenario perbaikannya adalah dengan menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual sesuai sintak yang telah direncanakan. 3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media belajar.  Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Siapa yang pernah pergi ke pegunungan? Bagaimanakah bentuk jalannya, lurus apa 66 berkelok-kelok? Mengapa dibuat berkelok-kelok?”  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal pre-test.  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen. d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok. 67 f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi. g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami. h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik. i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal post test.  Guru memberikan soal post test kepada siswa. j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.  Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.  Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 68 3.2.1.3 Observasi Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel yang diamati antata lain: a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. b. Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. 3.2.1.4 Refleksi a. Keterampilan guru (1) Kekurangan pada siklus I dan penyebabnya Kekurangan keterampilan guru pada siklus I antara lain pada indikator keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan yang mendapatkan skor rendah. Hal ini karena guru masih kurang memahami pelaksanaan pembelajaran menggunakan model TAI, dan kurang dalam memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. (2) Kelebihan siklus I dan penyebabnya Kelebihan keterampilan guru pada siklus I adalah pada indikator keterampilan membuka pelajaran mendapatkan skor dengan kategori sangat baik. Hal ini terjadi karena guru telah menguasai keterampilan membuka pelajaran. 69 (3) Solusi perbaikan  Meningkatkan keterampilan mengelola kelas dengan cara guru lebih menguasai kelas dan memahami karakteristik masing-masing siswa.  Meningkatkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, sama halnya dengan keterampilan mengelola kelas guru harus memahami karakteristik masing-masing siswa yang berbeda-beda.  Meningkatkan keterampilan bertanya dengan cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.  Meningkatkan keterampilan memberi penguatan dengan cara guru memberikan respon positif terhadap perilaku siswa yang telah menunjukan prestasi atau yang belum. b. Aktivitas siswa (1) Kekurangan pada siklus I dan penyebabnya Kekurangan aktivitas siswa pada siklus I antara lain pada indikator motor activities, visual aktivities, oral activities, mental activities, dan listening activities yang mendapatkan skor rendah. Hal ini karena guru masih kurang mengorganisir siswa kedalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan. (2) Kelebihan siklus I dan penyebabnya Kelebihan aktivitas siswa pada siklus I adalah pada indikator writing acities dan emotional activities yang mendapatkan skor dengan kategori 70 sangat baik. Hal ini terjadi karena siswa telah mendengarkan penjelasan guru dengan baik. (3) Solusi perbaikan  Meningkatkan motor activities dengan cara siswa berkelompok secara heterogen mengerjakan LKS.  Meningkatkan visual aktivities dengan cara menayangkan video pembelajaran melalui media audiovisual yang lebih menarik lagi.  Meningkatkan oral activities dengan cara guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok.  Meningkatkan mental activities dengan cara guru memberikan motivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran.  Meningkatkan listening activities dengan cara guru memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 3.2.2 Siklus Kedua 3.2.2.1 Perencanaan Tahap ini meliputi: a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar bersama tim kolaborasi. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah. 71 c. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V. d. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. f. Menyiapkan lembar catatan lapangan. Tujuan perbaikan pada siklus II adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Keterampilan guru yang meliputi: keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan. Aktivitas siswa yang meliputi: motor activities, visual aktivities, oral activities, mental activities, dan listening activities. Diharapkan dengan meningkatnya keterampilan guru dan aktivitas siswa tersebut, hasil belajar siswa dapat meningkat. Skenario perbaikan pada siklus II adalah menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual dimana pada sintak guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test), siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan dan guru memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan. Pada sintak guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams), guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah dilakukan. Sintak guru menjelaskan materi dengan 72 bantuan media audiovisual (teaching group), siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas. Sintak guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya, memberikan skor dan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition), siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang, dan guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun yang masih kurang. 3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media belajar.  Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pasti kita pernah menanam pohon. Menamam pohon pastinya di tanah yang susbur. Siapa yang tahu ciri-ciri tanah subur? Jenis tanah apa yang banyak mengandung unsur hara?”.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 73 b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal pre-test.  Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan.  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok.  Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan. c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen.  Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah dilakukan. d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual.  Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. 74 e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok. f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi. g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya. h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.  Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun yang masih kurang. 75 i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal post test.  Guru memberikan soal post test kepada siswa. j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.  Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.  Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3.2.2.3 Observasi Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel yang diamati antata lain: a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. b. Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. 76 3.2.2.4 Refleksi a. Keterampilan guru 1. Kekurangan pada siklus II dan penyebabnya Kekurangan keterampilan guru pada siklus II adalah pada indikator keterampilan memberi penguatan mendapatkan skor masih rendah. Hal ini karena guru masih kurang memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. 2. Kelebihan siklus II dan penyebabnya Kelebihan keterampilan guru pada siklus II adalah pada indikator keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan mengelola kelas mendapatkan skor dengan kategori sangat baik. Hal ini terjadi karena guru telah menguasai keterampilan membuka pelajaran dan mengelola kelas dengan baik. 3. Solusi perbaikan  Meningkatkan keterampilan memberi penguatan dengan cara guru memberikan respon positif terhadap perilaku siswa yang telah menunjukan prestasi dengan memberikan reward atau yang belum mendapat dengan memberikan motivasi. b. Aktivitas siswa 1. Kekurangan pada siklus II dan penyebabnya Kekurangan aktivitas siswa pada siklus II antara lain pada indikator mental activities dan listening activities yang mendapatkan skor rendah. Hal ini 77 karena kurangnya guru memotivasi siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I. 2. Kelebihan siklus II dan penyebabnya Kelebihan aktivitas siswa pada siklus I adalah pada indikator writing acities, oral activities, motor activities, dan emotional activities yang mendapatkan skor dengan kategori baik. Hal ini terjadi karena siswa telah mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan video pembelajran yang sudah menarik perhatian siswa. 3. Solusi perbaikan  Meningkatkan mental activities dengan cara guru memberikan motivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran, khususnya saat mempresentasikan hasil diskusi dengan memberikan reward kepada kelompok terbaik.  Meningkatkan listening activities dengan cara guru memotivasi siswa untuk berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan memberikan reward. 3.2.3 Siklus Ketiga 3.2.3.1 Perencanaan Pelaksanaan siklus III, pembelajaran dikembangkan sedemikian rupa guna mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di siklus II. 78 Tahap ini meliputi: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. b. Menyiapkan sumber dan alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran, berupa video, slide bersuara/video dan sumber berupa buku untuk siswa Sekolah Dasar kelas V, Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPA kelas V. c. Menyusun kisi-kisi dan soal evaluasi berupa tes tertulis beserta kunci jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. e. Menyiapkan lembar catatan lapangan. Tujuan perbaikan siklus III adalah meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Keterampilan guru yang meliputi: keterampilan memberi penguatan. Aktivitas siswa yang meliputi: mental activities dan listening activities. Diharapkan dengan meningkatnya keterampilan guru dan aktivitas siswa tersebut, hasil belajar siswa dapat meningkat. Skenario perbaikan siklus III adalah menerapkan model TAI berbantuan media audiovisual dimana pada sintak berkelompok mengerjakan LKS (team study), siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok dan guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu. Sintak mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives), siswa menawarkan 79 apabila ada yang bertanya, dan guru memberikan penguatan saat ada kelompok yang maju. Sintak guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition),guru memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan. Sintak menutup pelajaran, guru melakukan refleksi. 3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus III dengan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media belajar.  Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Akhir-akhir ini kita memasuki musim penghujan. Siapa disini yang tahu dari mana asalnya hujan?”.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal pre-test.  Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan. 80  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok  Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan c. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen.  Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah dilakukan. d. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual.  Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. e. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok.  Guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu. 81 f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (student creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.  Guru memberikan penguatan saat ada kelompok yang maju. g. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya. h. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.  Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun yang masih kurang.  Guru memberikan motivasi kepada siswa. 82  Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan. i. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal post test.  Guru memberikan soal post test kepada siswa. j. Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran.  Melakukan refleksi.  Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa.  Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3.2.3.3 Observasi Observasi dilakukan oleh tim observer mengamati segala sesuatu sesuai kenyataan dan menngisi dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Variabel yang diamati antata lain: a. Aktivitas siswa selama pembelajaran IPA berlangsung menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. b. Keterampilan guru dalam mengajar dan mengelola pembelajaran IPA menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. 83 3.2.3.4 Refleksi a. Dalam pembelajaran siklus III sudah sesuai dengan sintak pembelajaran IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual dengan baik. b. Keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga penelitian ini dicukupkan pada siklus III. 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 3.4 Variabel Penelitian Variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah model TAI berbantuan media audiovisual. Model TAI dikembangkan berdasarkan teori konstrutivisme yang mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan media audiovisual merupakan media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Model TAI berbantuan media audiovisual dapat diartikan sebagai suatu model kooperatif berbasis pada teori kontruktivisme yang mengadaptasi pembelajaran terhadap 84 perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan maupun pencapaian prestasi siswa dengan bantuan media audiovisual. b. Variabel masalah dalam penelitian ini meliputi: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media audiovisual pada kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. 1) Keterampilan guru adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui model TAI berbantuan media audiovisual yang indikatornya meliputi: 1) keterampilan membuka pelajaran meliputi: mempersiapkan siswa menerima pelajaran; 2) keterampilan menjelaskan meliputi: menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual; 3) keterampilan bertanya meliputi: menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok, mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami; 4) keterampilan mengelola kelas meliputi: membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen; 5) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil meliputi: membimbing dan mengarahkan siswa dalam 85 melaksanakan diskusi kelompok, membimbing siswa memaparkan hasil diskusi; 6) keterampilan memberi penguatan meliputi: memberikan penghar-gaan kepada kepada kelompok terbaik; 7) keterampilan menutup pelajaran meliputi: memberikan soal post test kepada siswa, menutup pelajaran. 2) Aktivitas siswa dalam penelitian ini adalah segala tindakan yang dilakukan siswa yang merupakan respon dari rangsangan yang diberikan oleh lingkungan (guru, sumber belajar, dan siswa lain) dalam pembelajaran IPA pada KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD dengan indikator sebagai berikut: (1) emotional activities meliputi: kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, menerima skor dan menerima penghargaan dari guru, menanggapi guru dalam menutup pembelajaran; (2) listening activities meliputi: memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi; (3) visual activities: memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual; (4) oral activities meliputi: mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok; (5) mental activities meliputi: mempresentasikan hasil diskusi.; (6) motor activities meliputi: menerima dan bergabung dengan 86 kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test; serta (7) writing activities meliputi: mengerjakan soal pre-test, mengerjakan soal post test. 3) Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sebagai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas V SD yang diukur secara kuantitatif untuk aspek kognitif dengan ranah: 1) ingatan; 2) pemahaman; 3) penerapan; dengan KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifi-kasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. 3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Sumber data dalam penelitian ini adalah: 3.5.1.1 Siswa Sumber data siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Data diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas siswa dan hasil evaluasi yang diperoleh dari tes selama pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, 87 dan siklus ketiga dalam pembelajaran IPA menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual. 3.5.1.2 Guru Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dan catatan lapangan selama mengajar melalui model TAI berbantuan media audiovisual. 3.5.1.3 Data dokumen Sumber data dokumen berupa hasil tes sebelum dilakukan tindakan (penerapan model TAI berbantuan media audiovisual), foto dan video selama pelaksanaan tindakan dan hasil tes setelah dilakukan tindakan. 3.5.1.4 Catatan Lapangan Sumber data ini berupa catatan-catatan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berupa aktivitas siswa, keterampilan guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media audiovisual yang kemunculannya tidak ada dalam instrumen. 3.5.2 Jenis data Menurut Sugiyono (2010: 23), data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. 88 3.5.2.1 Data Kuantitatif Menurut Suprapto (2013: 43), data kuantitatif adalah data mentah berupa angka dan analisis dilakukan dengan perhitungan statistik pada akhir pengumpulan data. Pengambilan data kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan setiap akhir pertemuan setiap siklus. Data tersebut diperoleh dari data hasil belajar siswa kelas V SD. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui model TAI berbantuan media audiovisual. 3.5.2.2 Data Kualitatif Data kualitatif ini diperoleh dari hasil pengamatan keterampilan guru, pengamatan aktivitas siswa, catatan lapangan. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa: (1) model pembelajaran model TAI berbantuan media audiovisual yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) kategori atau kriteria keteampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah tes dan non tes. 3.6.1 Tes Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Sebagai alat 89 ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan pada akhir pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III untuk mengukur tingkat pencapaian siswa pada materi pembelajaran IPA yang telah dipelajari. Sedangkan bentuk instrumen tes ini adalah soal pilahan ganda dan uraian. 3.6.2 Non tes Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 3.6.2.1 Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal (Sanjaya, 2011: 86). Objek observasi pada penelitian ini meliputi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model TAI berbantuan media audiovisual. Teknik observasi menggunakan instrumen berupa lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa. 3.6.2.2 Catatan lapangan Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran IPA yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa, keterampilan guru dari awal sampai akhir pembelajaran. 90 3.6.2.3 Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang (Sugiyono 2010: 329). Dalam penelitian ini dokumentasi berupa rekaman video dan foto untuk mengetahui proses pembelajaran dari keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam setiap pertemuan. 3.7 Validitas Alat Pengumpul Data Sebuah instrumen diakatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan. Instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi terdapat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir (item) pertannyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2011: 182). 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Teknik Analisis Kuantitatif Teknik analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis (1) skor ketuntasan hasil belajar; (2) mean atau rata-rata skor dan; (3) uji beda mean pada 91 keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa melalui model TAI berbantuan media audiovisual. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan mean atau rerata skor. Rata-rata (mean) didapatkan dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada dalam kelompok tersebut. Menghitung mean atau rerata skor untuk mencari rata-rata hasil belajar siswa menggunakan rumus: Me= ̅ = Keterangan: ̅ = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa N b. = Jumlah siswa (Sugiyono, 2010: 49) Skor ketuntasan hasil belajar Skor = x 100 (untuk skala 0-100) (Poerwanti, 2008: 6.3) 92 Menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dengan rumus sebagai berikut: (Aqib, 2011: 41) Hasil perhitungan dikonverensikan melalui kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa, kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%) Tingkat Keberhasilan % Kualifikasi > 80% Sangat Tinggi 60-79% Tinggi 40-59% Sedang 20-39% Rendah < 20% Sangat Rendah (Aqib,2011: 41) Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar Individual Kriteria Ketuntasan Kualifikasi Individual Klasikal ≥ 65 ≥75% Tuntas < 65 <75% Tidak tuntas (Sumber: KKM SDN Wonosari 02) 93 c. Uji Beda Mean Perbedaan mean variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis persuasi pada siklus I, II, dan III dalam penelitian ini diuji dengan uji perbedaan mean yang dianalisis menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). 3.8.2 Teknik Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis: a. Model TAI berbantuan media audiovisual yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. b. Kategori atau kriteria variabel keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual. Kriteria untuk variabel tersebut adalah sebagai berikut: (1) Kriteria keterampilan guru Tabel Tabel 3.3 Kriteria Keterampilan Guru Kriteria Keterampilan Guru Kategori Nilai 32,5- 40 Sangat baik A 25-32,49 Baik B 17,5-24,94 Cukup C 10-17,49 Kurang D 94 Keterangan:  sangat baik artinya memiliki skor 32,5- 40 yang menunjukkan skala 4>skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor.  baik artinya memiliki skor 25-32,49 yang menunjukkan skala 3>skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor.  cukup artinya memiliki skor 17,5-24,94 yang menunjukkan skala 2>skala 1 atau muncul 2 deskriptor.  kurang artinya memiliki skor 10-17,49 yang menunjukkan hanya muncul 1 deskriptor. (2) Kriteria aktivitas siswa Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Siswa Kriteria Keterampilan Guru Kategori Nilai 32,5- 40 Sangat baik A 25-32,49 Baik B 17,5-24,94 Cukup C 10-17,49 Kurang D Keterangan:  sangat baik artinya memiliki skor 32,5- 40 yang menunjukkan skala 4>skala 3, 2, 1 atau muncul 4 deskriptor. 95  baik artinya memiliki skor 25-32,49 yang menunjukkan skala 3>skala 2, 1 atau muncul 3 deskriptor.  cukup artinya memiliki skor 17,5-24,94 yang menunjukkan skala 2>skala 1 atau muncul 2 deskriptor.  kurang artinya memiliki skor 10-17,49 yang menunjukkan hanya muncul 1 deskriptor. (3) Kriteria hasil belajar siswa Tabel 3.5 Kriteria Hasil Belajar Kriteria Hasil Belajar Kategori 75,75≤ skor ≤ 100 Sangat baik 50,50≤ skor 75,75 Baik 25,25≤ skor <50,50 Cukup 0≤ skor <25,25 Kurang Keterangan:  sangat baik artinya memiliki penguasaan sekitar 75,75%-100%.  baik artinya memiliki penguasaan sekitar 50,50%-75,75%.  cukup artinya memiliki penguasaan sekitar 25,25%-50,50%  kurang artinya memiliki penguasaan sekitar 0%-25,25% 96 3.9 Indikator Keberhasilan Penerapan model model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, dengan indikator sebagai berikut: 1) Meningkatnya keterampilan guru melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. 2) Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model TAI berbantuan media audiovisual dengan kriteria sekurangkurangnya baik. 3) 75% siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang memperoleh ketuntasan belajar individual ≥65 dalam pembelajaran IPA. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Model pembelajaran TAI berbantuan media audiovisual yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar, yang karakteristiknya terdiri dari (1) sintak model TAI berbantuan media audiovisual terdiri dari 10 langkah yang terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, (2) Sistem sosial dalam model TAI berbantuan media audiovisual terdiri dari kegiatan guru dan kegiatan siswa, (3) prinsip reaksi pada penelitian ini adalah kondisi belajar yang kondusif dapat tercapai jika guru mengatur peserta didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran, (4) sistem pendu-kung dalam penerapan model pembelajaran TAI, didukung dengan media audiovisual, yang meliputi: alat dan bahan, media dan sumber belajar. 190 191 b. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I skor rata-rata 2,6 kategori baik, Siklus II skor rata-rata 3,1 kategori baik, dan siklus III skor rata-rata 3,8 kategori sangat baik. c. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I skor rata-rata 2,19 kategori cukup, Siklus II skor rata-rata 2,92 kategori baik, dan siklus III skor rata-rata 3,49 kategori sangat baik. d. Penerapan model TAI berbantuan media audiovisual mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA KD 5.2 yaitu menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat, KD 7.2 yaitu mengidentifikasi jenis-jenis tanah, dan KD 7.4 yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya pada siswa kelas VA SDN Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar 56,41% kategori baik, siklus II persentase ketuntasan hasil belajar 71,79% kategori baik, dan siklus III persentase ketuntasan hasil belajar 84,62 % kategori sangat baik. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 192 5.2.1 Teoritis Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPA, sebaiknya menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual karena sudah terbukti efektif. 5.2.2 Praktis a. Bagi Guru 1) Hendaknya guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sebagai altrnatif dalam pembelajaran. Hal ini dapat menumbuhkan antusias siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajar pun akan meningkat. 2) Pembelajaran dengan menggunakan model TAI berbantuan media audiovisual masih tergolong baru dalam pelaksanaanya, untuk itu dibutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan waktu dan tempat sehingga dengan perencanaan yang seksama dapat membantu guru mengoptimalkan pembelajaran dan dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang. 3) Guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas sebaiknya memahami kemampuan awal siswanya. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan berbeda cara penerimaan informasinya dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal sedang dan rendah. 193 b. Bagi Sekolah Model TAI berbantuan media audiovisual dapat dikembangkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara khusus, dan meningkatkan mutu sekolah maupun pendidikan pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Zaheer dan Mahmood Nasir. 2010. “Effects of Cooperative Learning vs. Traditional Instruction on Prospective Tachers’ Learning Experience and Achievement”. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http://www.tandfonline.com Anni, C.T. dan achmad Rifa’i. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Yrama widya Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali press Azmiyati, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional BNSP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BNSP Budianti, Yudi, dkk. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas II SDN Bantargebang II Kota Bekasi. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal-unisma.net Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kajian Kebijakan kurikulum Mata pelajaran IPA. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dewi, Dewa Ayu Puspa, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Circuit Learning Berbantuan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 1 Pejeng Tahun Pelajaran 2013/2014. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal.unesa.ac.ad Dewi, Diah Utari, dkk. 2014. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbantuan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar PKn SD. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal.unesa.ac.ad Endrayanto, Poly dan V. Wiratna Sujuarweni. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. 194 195 Ghaedsharafi, Maliheh. 2012. Effects of Audiovisual, Audio, and Visual Presentations on EFL Learners’ Writing Skill. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http://www.tandfonline.com Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Herryanto, Nar dan H.M. Akib Hamid. 2008. Materi Pokok Statistika Dasar. Jakarta: Universitas terbuka Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Indriani, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Press Isjoni. 2013. Pembelajaran kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profasi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Masrokah, Hanik. 2014. Pemanfaatan Media audiovisual dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SDN II Kalibatur. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//pbindoppsunisma.com Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran. Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Membangun Profesinalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Setiawardani, Wawan. 2013. Penggunaan Media Audio-visual Video pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//antologipgsdbumsil.files.wordpress.com 196 Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: Ar-ruzz Medi Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2008. Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Sukardi. Metodologi Penelitian: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia Sukma, Luh Putu Diani. 2013. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada Siswa Kelas VB SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012. Dalam http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=-49001 diunduh pada 1 Februari 2015 Sulaeiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio-visual Untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Susilana, Rudi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Sutriningsih, Naning. 2015. Model Pembelajaran Team assisted Individualization Berbasis Assesment for Learning pada Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Karakteristik Cara Berpikir. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Wirahayu, dkk. 2014. Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media audio Visual terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa kelas I SD Negeri 7 Sesetan. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http//ejournal.unesa.ac.ad Zakaria, Effandi, dkk. (2013).”Effect of Cooperative Learning on Secondary School Students’ Mathematics Achievement”. Diunduh pada tanggal 14 April 2015 http://www.tandfonline.com 197 LAMPIRAN 1 Kisi-kisi Instrumen 198 KISI-KISI INSTRUMEN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Variabel Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui model TAI berbantuan media audiovisual Indikator Sub Indikator Keterampilan membuka pelajaran Mempersiapkan siswa menerima pelajaran Keterampilan bertanya Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok Keterampilan mengelola kelas Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual Keterampilan menjelaskan Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Keterampilan bertanya Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi Keterampilan memberi penguatan Keterampilan menutup pelajaran Keterampilan menutup pembelajaran Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik Memberikan soal post test kepada siswa Menutup pembelajaran Instrumen Lembar pengamatan keterampilan guru No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 199 DESKRIPTOR PEDOMAN PENILAIAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELAUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Variabel Indikator Sub Indikator Deskriptor keterampilan Mempersiapkan siswa menerima pelajaran 1. Mengkondisikan siswa 2. Mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan apersepsi yang menarik antusias siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dengan jelas 1. Memberikan soal pre-test kepada masing-masing anak 2. Pertanyaan dalam soal pre-test menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 1. Memberikan soal pre-test pada siswa sesuai dengan materi yang akan dipelajari 1. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Guru membagi kelompok dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang imbang jumlahnya 3. Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilakukan 4. Guru membagi kelas sesuai dengan rangking dalam kelas 1. Menyampaikan isi materi berbantuan media audiovisual dengan suara yang jelas 2. Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa 3. Materi disampaikan secara sistematis 4. Penyampaian materi yang menarik antusias siswa 1. Menyusun materi Keterampilan membuka pelajaran guru dalam pembelajaran IPA melalui model TAI berbantuan Keterampilan media bertanya audiovisual Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok Keterampilan mengelola kelas Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen Keterampilan menjelaskan Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual Keterampilan Membimbing dan 200 Variabel Indikator Sub Indikator membimbing diskusi kelompok kecil mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok Deskriptor 2. 3. 4. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi 1. 2. 3. 4. pembelajaran yang mudah di pelajari oleh siswa dalam kelompoknya Membuat LKS sesuai dengan materi yang di ajarkan untuk didiskusikan siswa dalam kelompoknya Memberikan penjelasan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan Membantu siswa yang kesulitan secara individu Memberikan petunjuk jalannya presentasi Memberikan kesempatan kepada semua kelompok Memberikan penguatan saat ada kelompok yang presentasi Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa memberikan masing-masing pendapatnya Keterampilan bertanya Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami 1. Memberikan tanggapan mengenai diskusi yang telah dilakukan 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya 4. Bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi Keterampilan memberi penguatan Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik 1. Memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberikan umpan balik kepada siswa baik yang berprestasi ataupun yang masih kurang 3. Memberikan penghargaan secara verbal 201 Variabel Indikator Sub Indikator Keterampilan menutup pelajaran Memberikan soal post test kepada siswa Keterampilan menutup pelajaran Menutup pembelajaran Deskriptor 4. Memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan 1. Membagikan soal post test 2. Memberikan petunjuk pengerjaan 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Soal menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa 1. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran 2. Melakukan refleksi 3. Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa 4. Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Keterangan: 1. Kategori sangat baik dengan kriteria A apabila muncul 4 (empat) deskriptor 2. Kategori baik dengan kriteria B apabila muncul 3 (tiga) deskriptor 3. Kategori cukup dengan kriteria C apabila muncul 2 (tiga) deskriptor 4. Kategori kurang dengan kriteria D apabila muncul 1 (satu) deskriptor 202 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke . . . Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Hari/Tanggal : Petunjuk : a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru! b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan! c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut: jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1 jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2 jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3 jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor Skor 1 1. 2. 3. Mempersiapkan siswa menerima pelajaran (keterampilan membuka pelajaran) Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok(ketera mpilan bertanya) Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan 1. Mengkondisikan siswa 2. Mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan apersepsi yang menarik antusias siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dengan jelas 1. Memberikan soal pre-test kepada masing-masing anak 2. Pertanyaan dalam soal pre-test menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Memberikan soal pre-test pada siswa sesuai dengan materi yang akan dipelajari 1. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Guru membagi kelompok 2 3 4 203 No Indikator anggota 4-5 siswa secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) Deskriptor 3. 4. 4. Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (keterampilan menjelaskan) 1. 2. 3. 4. 5. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) 1. 2. 3. 4. 6. 7. Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya 1. 2. 3. 4. 1. 2. dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang imbang jumlahnya Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilakukan Guru membagi kelas sesuai dengan rangking dalam kelas Menyampaikan isi materi berbantuan media audiovisual dengan suara yang jelas Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa Materi disampaikan secara sistematis Penyampaian materi yang menarik antusias siswa Menyusun materi pembelajaran yang mudah di pelajari oleh siswa dalam kelompoknya Membuat LKS sesuai dengan materi yang di ajarkan untuk didiskusikan siswa dalam kelompoknya Memberikan penjelasan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan Membantu siswa yang kesulitan secara individu Memberikan petunjuk jalannya presentasi Memberikan kesempatan kepada semua kelompok Memberikan penguatan saat ada kelompok yang presentasi Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa memberikan masing-masing pendapatnya Memberikan tanggapan mengenai diskusi yang telah dilakukan Memberikan kesempatan kepadasiswa untuk bertanya Skala Penilaian Skor 204 No Indikator jawab mengenai materi yang kurang dipahami (keterampilan bertanya) 8. 9. Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik (keterampilan memberi penguatan) Memberikan soal post test kepada siswa (keterampilan menutup pelajaran) Deskriptor 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 10. Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) 1. 2. 3. 4. Skala Penilaian mengenai materi yang belum jelas Memberikan kesempatan kepadasiswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya Bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi Memberikan motivasi kepada siswa Memberikan umpan balik kepada siswa baik yang berprestasi ataupun yang masih kurang Memberikan penghargaan secara verbal Memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkanpenghargaan Membagikan soal post test Memberikan petunjuk pengerjaan Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan Soal menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran Melakukan refleksi Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Semarang, 2015 Observer (………………………) Skor 205 KRITERIA PENILAIAN Skor terendah adalah 10 × 1 = 10 Skor tertinggi adalah 10 × 4 = 40 = Tabel Kriteria Keterampilan Guru Kriteria Keterampilan Guru Kategori Nilai 32,5- 40 Sangat baik A 25-32,49 Baik B 17,5-24,94 Cukup C 10-17,49 Kurang D 206 KISI-KISI INSTRUMEN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Variabel Indikator Sub Indikator Emotional activities Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran Keterampilan guru dalam pembelajaran Writing activities IPAmelalui Motor activities model TAI berbantuan media audiovisual. Visual activities Oral activities Mental activities Mengerjakan soal pre-test Menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pretest Memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual No item Lembar 1 pengamatan aktivitas 2 siswa 3 4 Mengerjakan LKS yang diberikan oleh 5 guru dalam kelompok Mempresentasikan hasil diskusi 6 Listening activities Memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi Menerima skor dan Emotional activities menerima penghargaan dari guru Writing activities Instrumen Mengerjakan soal post test Menanggapi guru Emotional activities dalam menutup pembelajaran 7 8 9 10 207 DESKRIPTOR PEDOMAN PENILAIAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Variabel Keterampilan guru dalam pembelajaran IPAmelalui model TAI berbantuan media audiovisual. Indikator Sub Indikator Emotional activities Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran Writing activities Mengerjakan soal pre-test Motor activities Menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test Visual aktivities Memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual Deskriptor 1. Siswa duduk dengan tenang dan tertib di dalam ruang kelas 2. Menyiapkan alat tulis dan buku yang berkaitan dengan materi di atas meja 3. Siswa menjawab apersepsi yang diberikan guru dengan percaya diri 4. Siswa memperhatikan dengan fokus penyampaian tujuan pembelajaran 1. Menerima soal pre-test dari guru 2. Mengerjakan soal pretest secara individu dengan sungguhsungguh 3. Mengerjakan soal pretest sesuai batas waktu yang ditentukan 4. Mengumpulkan soal pretest kepada guru 1. Memperhatikan instruksi guru dalam membentuk kelompok 2. Segera menuju kelompoknya setelah paham instruksi dariguru 3. Tertib dalam pembentukan kelompok 4. Bertanya kepada guru jika belum paham dalam pembentukan kelompok 1. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh materi yang disampaikan guru 2. Mencatat isi atau makna dari materi yang ditayangkan guru 3. Tidak mengganggu teman yang lain 208 Variabel Indikator Oral activities Sub Indikator Mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok Mental activities Mempresentasikan hasil diskusi Listening Memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi activities Emotional activities Menerima skor dan menerima penghargaan dari guru Deskriptor 4. Dapat menjawab pertanyaan spontan dari guru 1. Mempelajari materi yang diberikan oleh guru dalam kelompok dengan sungguhsungguh 2. Mengerjakan soal LKS sesuaidengan perintah yang diberikan 3. Bertanya kepada guru tentang hal yang belum dipahami dalam kegiatan diskusi 4. Tidak mengganggu kelompok lain dalam berdiskusi 1. Siswa berani maju mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 2. Siswa menjelaskan hasil diskusi dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. 3. Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya 4. Siswa menjawab pertanyaan dari temannya 1. Menanggapidiskusi yang telah dilakukan 2. Siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas 3. Mencoba menjawab pertanyaan dari temannya. 4. Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi 1. Merasa bangga namun tidak sombong 2. Memberi motivasi kepada teman yang masih kurang 3. Memberikan tepuk tangan kepada teman yang mendapatkan penghargaan 4. Terpacu untuk belajar dari teman yang berprestasi 209 Variabel Indikator Sub Indikator Deskriptor Writing activities Mengerjakan soal post test 1. Mengerjakan soal secara mandiri 2. Mengerjakan dengan tenang dan tidak ramai 3. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk 4. Menyelesaikan dengan tepat waktu Emotional activities Menanggapi guru dalam menutup pembelajaran 1. Menata tempat duduk seperti semula 2. Membuat kesimpulan bersama guru 3. Mencatat tugas rumah atau PR dari guru 4. Menanggapi kegiatan penyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya dari guru Keterangan: 1. Kategori sangat baik dengan kriteria A apabila muncul 4 (empat) deskriptor 2. Kategori baik dengan kriteria B apabila muncul 3 (tiga) deskriptor 3. Kategori cukup dengan kriteria C apabila muncul 2 (tiga) deskriptor 4. Kategori kurang dengan kriteria D apabila muncul 1 (satu) deskriptor 210 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke . . . Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Hari/Tanggal : Petunjuk : a. Bacalah dengan cermat indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran! b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan! c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut: jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1 jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2 jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3 jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor 1 1. Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran (emotional activities) 2. Mengerjakan soal pre-test (writing activities) 1. Siswa duduk dengan tenang dan tertib di dalam ruang kelas 2. Menyiapkan alat tulis dan buku yang berkaitan dengan materi di atas meja 3. Siswa menjawab apersepsi yang diberikan guru dengan percaya diri 4. Siswa memperhatikan dengan fokus penyampaian tujuan pembelajaran 1. Menerima soal pre-test dari guru 2. Mengerjakan soal pretest secara individu dengan sungguhsungguh 2 3 4 Skor 211 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor 1 3. Mengerjakan soal pretest sesuai batas waktu yang ditentukan 4. Mengumpulkan soal pre-test kepada guru 3. Menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test (motor activities) 4. Memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual (visual activities) 5. Mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok (oral activities) 6. Mempresentasik an hasil diskusi (mental activities) 1. Memperhatikan instruksi guru dalam membentuk kelompok 2. Segera menuju kelompoknya setelah paham instruksi dariguru 3. Tertib dalam pembentukan kelompok 4. Bertanya kepada guru jika belum paham dalam pembentukan kelompok 1. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh materi yang disampaikan guru 2. Mencatat isi atau makna dari materi yang ditayangkan guru 3. Tidak mengganggu teman yang lain. 4. Dapat menjawab pertanyaan spontan dari guru 1. Mempelajari materi yang diberikan oleh guru dalam kelompok dengan sungguh-sungguh 2. Mengerjakan soal LKS sesuai dengan perintah yang diberikan 3. Bertanya kepada guru tentang hal yang belum dipahami dalam kegiatan diskusi 4. Tidak mengganggu kelompok lain dalam berdiskusi 1. Siswa berani maju mempresentasikan hasil diskusi kelomponya 2. Siswa menjelaskan hasil 2 3 4 Skor 212 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor 1 3. 4. 7. Memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi (listening activities) 1. 2. 3. 4. 8. Menerima skor dan menerima penghargaan dari guru (emotional activities) 9. Mengerjakan soal post test (writing activities) 10. Menanggapi guru dalam menutup pembelajaran (emotional activities) diskusi dengan bahasa yang lancar dan mudah dipahami. Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya Siswa menjawab pertanyaan dari temannya Menanggapidiskusi yang telah dilakukan Siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas Mencoba menjawab pertanyaan dari temannya Bersama guru menyimpulkan hasil diskusi 1. Merasa bangga namun tidak sombong 2. Memberi motivasi kepada teman yang masih kurang 3. Memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang mendapat penghargaan 4. Terpacu untuk belajar dari teman yang berprestasi 1. Mengerjakan soal secara mandiri 2. Mengerjakan dengan tenang dan tidak ramai 3. Mengerjakan sesuai dengan petunjuk 4. Menyelesaikan dengan tepat waktu 1. Menata tempat duduk seperti semula 2. Membuat kesimpulan bersama guru 3. Mencatat tugas rumah atau PR dari guru 4. Menanggapi kegiatan 2 3 4 Skor 213 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor 1 2 3 4 penyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya dari guru Semarang, 2015 Observer (………………………) Skor 214 KRITERIA PENILAIAN Skor terendah adalah 10 × 1 = 10 Skor tertinggi adalah 10 × 4 = 40 = Tabel Kriteria Aktivitas Siswa Kriteria Keterampilan Guru Kategori Nilai 32,5- 40 Sangat baik A 25-32,49 Baik B 17,5-24,94 Cukup C 10-17,49 Kurang D 215 KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Variabel Kompetensi Dasar Materi Ranah dan Aspek No. Soal Keteran gan Hasil belajar siswa dalam pembelajaranI PAmelalui model TAI berbantua n media audiovisual. 5.2Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah, Pesawat sederhana Kognitif dengan aspek ingatan, pemahaman, penerapan. 1-10 Siklus I Tanah 11-20 Siklus II Daur air 21-30 Siklus III 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhin ya 216 SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG 1. Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di samping yaitu . . . . a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat 2. pembuka botol merupakan contoh pengungkit jenis ..... a. pertama b. kedua c. ketiga d. bidang miring 3. Bidang miring memiliki kelemahan, yaitu …. a. jarak yang ditempuh makin jauh b. jarak yang ditempuh makin dekat c. membutuhkan tenaga yang lebih besar d. membutuhkan biaya yang lebih besar 4. Alat di bawah bekerja menggunakan prinsip . . . . a. bidang miring b. pengungkit c. katrol d. roda berporos 5. Di bawah ini adalah contoh penggunaan roda berporos, kecuali ... 217 a. roda sepeda b. dongkrak b. gerinda d. setir mobil 6. Gambar di samping merupakan katrol jenis . . . . a. katrol tetap b. katrol bebas c. katrol rangkap d. katrol takal 7. Perhatikan alat-alat berikut! I. Kursi roda IV. Timba sumur II. Bor listrik V. Sekrup III. sekop Alat yang menggunakan prinsip bidang miring yaitu . . . . a. I dan II b. I dan III c. III dan IV d. II dan V 8. Untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi, digunakan jenis katrol.... a. katrol tetap b. katrol tunggal c. katrol bebas d. katrol majemuk 9. Apa manfaat jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok? 10. Sebutkan macam-macam katrol beserta contohnya masing-masing 2! 11. Lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati adalah lapisan tanah.... a. lapisan atas b. lapisan tengah c. lapisan bawah d. lapisan batuan induk 12. Tanah terbentuk karena proses… a. perubahan alam 218 b. pembekuan c. pelapukan d. pembusukan 13. Lapisan yang terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air adalah lapisan tanah.... a. lapisan atas b. lapisan tengah c. lapisan bawah d. lapisan batuan induk 14. Tanah yang cocok untuk pembuatan kerajinan tanah seperti gerabah adalah a. tanah berpasir b. tanah liat c. tanah berkapur d. tanah berhumus 15. Jenis tanah baik untuk pertanian adalah .... a. tanah humus b. tanah liat c. tanah pasir d. tanah vulkanik 16. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air adalah… a. Tanah berpasir c. tanah liat b. Tanah berhumus d. tanah berkapur 17. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah . . . . a. lapisan tanah atas b. lapisan tanah tengah c. lapisan batuan induk d. lapisan tanah bawah 18. Tanah yang digunakan sebagai bahan untuk membangun rumah adalah .... a. tanah humus b. tanah liat c. tanah berpasir d. tanah vulkanik 19. Sebutkan lapisan-lapisan penyusun tanah! 20. Sebutkan 2 ciri-ciri tanah berpasir! 219 21. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . . a. penambahan b. perputaran c. pencampuran d. pengurangan 22. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan b. pengembunan c. pengendapan d. peresapan 23. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . a. hujan c. angin b. kabut d. pelangi 24. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut berfungsi untuk . . . . a. menyimpan air hujan b. menurunkan penguapan air c. menghasilkan air tanah d. mengendapkan air hujan 25. Kegiatan manusia berikut yang berdampak negatif terhadap daur air di Bumi yaitu . ... a. terasering b. reboisasi c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan 26. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. mengurangi peresapan air b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir d. air dapat merembes dengan cepat 220 27. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah satu manfaat air adalah digunakan untuk .... a. bahan makanan b. bahan bangunan c. mencuci d. bermain 28. Di bawah ini merupakan beberapa manfaat air dalam kehidupan sehari-hari manusia, kecuali .... a. mencuci b. mandi c. minum d. mengecat 29. Sebutkan 3 kegunaan air bagi kehidupan manusia! 30. Sebutkan 2 kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi daur air! Keterangan: Soal 1-10: silkus 1 Soal 11-21: siklus 2 Soal 21-30: siklus 3 221 KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG 1. B 2. B 3. A 4. A 5. B 6. C 7. D 8. C 9. Untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki. 10. Katrol tetap : sumur timba, kerekan bendera Katrol bebas: alat pengangkut beban pada bangunan bertingkat, alat pengangkut peti kemas Katrol majemuk: derek mobil, alat panjat tebing 11. A 12. C 13. B 14. B 15. A 16. C 17. A 18. C 19. Lapisan tanah atas, lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah, lapisan induk tanah. 20. Tidak subur, unsure hara sedikit, mudah menyerap air, ringan dan mudah diolah, butiran pasirnya sangat banyak. 21. B 222 22. D 23. A 24. A 25. C 26. A 27. C 28. D 29. Minum, masak, mencuci, mandi, menyiram bunga. 30. Penebangan pohon secara liar, membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan, menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, dan mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain. Keterangan: Soal 1-10: silkus 1 Soal 11-21: siklus 2 Soal 21-30: siklus 3 223 PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG 1. Skor penilaian siklus I No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 1-8 7.5 60 2 Uraian 2 9, 10 20 40 100 Skor maksimal 2. Skor penilaian siklus II No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 11-18 7.5 60 2 Uraian 2 19,20 20 40 100 Skor maksimal 3. Skor penilaian siklus III No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 21-28 7.5 60 2 Uraian 2 29, 30 20 40 Skor maksimal 100 224 Tabel Kriteria Hasil Belajar Siklus I, II, dan III Kriteria Hasil Belajar Kategori 75,75≤ skor ≤ 100 Sangat baik 50,50≤ skor 75,75 Baik 25,25≤ skor <50,50 Cukup 0≤ skor <25,25 Kurang Keterangan: 1. Hasil belajar dikatakan sangat baik apabila skor mencapai 75,75≤ skor ≤ 100. 2. Hasil belajar dikatakan baik apabila skor mencapai 50,50≤ skor 75,75. 3. Hasil belajar dikatakan cukup apabila skor mencapai 25,25≤ skor <50,50. 4. Hasil belajar dikatakan kurang apabila skor mencapai 0≤ skor <25,25. 225 CATATAN LAPANGAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Siklus . . . Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Hari, tanggal : Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas! 1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA .………………………….…………………………..…………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………….………………………….………………………….. …………………………………………………………………………………… ………………………………… 2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. .………………………….…………………………..…………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………….………………………….………………………….. …………………………………………………………………………………… ……………………………… 3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. .………………………….…………………………..…………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………….………………………….………………………….. …………………………………………………………………………………… ……………………………… Semarang, 2015 Observer (………………………) 226 LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 227 PENGGALAN SILABUS Siklus I Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. : SDN Wonosari 02 Semarang : IPA : VA/ 2 : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Indikator 5.2.1Membedakan golongan pengungkit 5.2.2 Menjelaskan manfaat bidang miring 5.2.3 Menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang mirirng 5.2.4 Menyebutkan jenis-jenis katrol 5.2.5 Menyebutkan Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Pesawat sederhana 1. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. 2. Guru memberikan pretest kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). 3. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa Karakter yang diharapkan Penilaian Rasa ingin tahu Tes tertulis Disiplin Tes lisan Kerjasama Alokasi Sumber Waktu Belajar 1Perte muan x 3 JP ( 3 x 35 menit) 1. Silabus Kelas V SD 2. Buku BSE kelas V SD Media dan Metode Media: Video tentang pesawat sederhana Metode: Tanya jawab, informatif, diskusi kelompok, penugasan 228 macam-macam benda yang menggunakan prinsip roda berporos (teams). 4. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). 5. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). 6. Mempresentasika n hasil diskusi kelompok (Student Creatives). 7. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). 8. Guru memberikan skor 229 dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). 9. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). 10. Menutup pelajaran. 230 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Nama Sekolah : SDN Wonosari 02 Semarang Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VA/ 2 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (3 x 35 menit) A. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. B. Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. C. Indikator 5.2.1Membedakan golongan pengungkit 5.2.2 Menjelaskan manfaat bidang miring 5.2.3 Menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang mirirng 5.2.4 Menyebutkan jenis-jenis katrol 5.2.5 Menyebutkan macam-macam benda yang menggunakan prinsip roda berporos D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati video, siswa dapat membedakan golongan pengungkit dengan benar. 2. Dengan mengamati video, siswa dapat menjelaskan manfaat bidang miring dengan benar. 3. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang mirirng dengan tepat. 4. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis katrol dengan benar. 5. Dengan mengamati video, siswa dapat menyebutkan macam-macam benda yang menggunakan prinsip roda berporos Karakter yang diharapkan: 1. Rasa ingin tahu 231 2. Disiplin 3. Kerjasama E. Materi Ajar Pesawat sederhana F. Model dan Metode Pembelajaran a. Model: Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) b. Metode: Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media  belajar. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “siapa yang pernah pergi ke pegunungan? Bagaimanakah bentuk jalannya, lurus apa berkelok-kelok? Mengapa dibuat  berkelok-kelok?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (75 menit) a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal pre-test.  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen. 232 c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group).Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalamkelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok. e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi. f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami. g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test).Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal post test  Guru memberikan soal post test kepada siswa b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran 233   Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya. H. Sumber dan Media Belajar Sumber: 1. Silabus IPA kelas V SD 2. Susilowati Eko, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 4. Azmiyawati, Choiril. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Media: Video tentang pesawat sederhana I. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur penilaian : proses dan akhir 2. Jenis tes : tertulis dan lisan 3. Bentuk tes : pilihan ganda, uraian 4. Alat tes : lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal evaluasi (terlampirr) Semarang, 19 Maret 2015 Guru kelas VA Peneliti Sri Yatmiji, S.Pd.SD Etik Windarti NIP. 198005162008012011 1401411004 234 MATERI AJAR Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat jenis pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu. A. Tuas/pengungkit Pengungkit dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut: 1. Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku. Jungkat-jungkit merupakan pengungkit golongan pertama 2. Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri pembuka tutup botol. 3. Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban.Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir. 235 Sekop adalah contoh tuas golongan ketiga B. Bidang Miring Mungkin kamu pernah melihat tangga. Tangga biasanya digunakan untuk memudahkan kita mencapaitempat yang lebih tinggi. Jika kamu menaikkan barang ke atas truk atau mobil akan lebih mudah menggunakan sebilah papan yang dimiringkan. Tangga dan papan yang dimiringkan merupakan contoh bidang miring. a) Tangga b) papan miring merupakancontoh bidang miring. Tahukah kamu, mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?Mobil tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang curam.Oleh karena itu, jalan tanjakan di gunung yang curam dibuat berkelok-kelok. Jalan yang demikian akan mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki. 236 Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan bendake tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapaperkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya. Alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring, antara lain, (a) kapak, (b) pisau, (c) obeng, dan (d) sekrup C. Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya.Katrol adalah roda beralur dengan sebuah tali atau rantai yang lewat pada alur itu. Katrol berfungsi untuk memudahkan kita dalam melakukan kerja. Ada 3 jenis katrol, yaitu : 31. Katrol Tetap : Sitem katrol tetap katrolnya tidak bergerak naik turun 32. Katrol Bebas : Sistem katrol bergerak ada bagian katrol yang bergerak naik turun bersama beban 33. Katrol Majemuk : Sistemnya merupakan gabungan katrol tetap dan katrol bergerak a. Katrol tetap Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh 237 Contoh penggunaan katrol tetap: (a) katrol pada tiang bendera,(b) katrol pada sumur timba b. Katrol bebas Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. Katrol ini dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi. Alat pengangkat peti kemas di pelabuhan menggunaka prinsip katrol bebas 3. Katrol majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Padakatrol majemuk, beban dikaitkan pada katrolbebas.Salah satu ujung tali dikaitkan padapenampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkatbeserta bergeraknya katrol bebas ke atas. 238 Katrol majemuk D. Roda Berporos Pada zaman prasejarah, orang-orang memindahkan beban berat dengan meletakkan beban di atas batangbatang pohon. Batang-batang pohon tersebut kemudian digerakkan menggelinding. Pada perkembangan berikutnya, dibuatlah roda yang diberi poros. Roda dan poros ini dapat berputar bersama-sama. Sepeda motor, mobil, dan hampir semua alat yang mempunyai bagian yang bergerak menggunakan asas roda berporos. Peralatan yang menggunakan roda berpasangan biasanya dihubungkan pada poros roda. Poros roda berada pada titik temu jari-jari roda. Kegunaan:   untuk menggeser benda agar lebih ringan memperkecil gaya gesek antara dua benda Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alatalat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda. 239  Tujuan LEMBAR KERJA SISWA Siswa dapat membedakan penggolongan pengungkit Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring Siswa dapat membedakan jenis-jenispengungkit Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip roda berporos Potong gambar dibawah kemudian masukkan ke dalam kolom yang telah disediakan! 240 No. Jenis 1 Pengungkit Jenis 2 Jenis 3 Bidang miring tetap Katrol bebas Roda majemuk berporos 1. 2. 3.  Pertanyaan 1. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis pertama? Jawab: ...................................................................................................... 2. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis kedua? Jawab: ...................................................................................................... 3. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit jenis ketiga? Jawab: ...................................................................................................... 4. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk pengungkit bidang miring? Jawab: ...................................................................................................... 5. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol tetap? Jawab: ...................................................................................................... 6. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol bebas? Jawab: ...................................................................................................... 7. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk katrol majemuk? Jawab: ...................................................................................................... 8. Dari gambar-gambar diatas, Apa saja yang termasuk roda berporos? Jawab: ...................................................................................................... 241 KISI-KISI SOAL Pertemuan Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat Materi Indikator Teknik Pokok Pencapaian Penilaian Pesawa t sederha 5.2.1Membedakan golongan Tes tertulis Bentuk Instrume n soal/ Tingkat Kognitif 1.Pilihan 1, 2, 4, 5, ganda 6,10 2. Uraian (C1) pengungkit 5.2.2 Menjelaskan Nomor membuat manfaat bidang 3, 7, 8 pekerjaan miring (C2) lebih mudah dan cepat. lebih 5.2.3 Menyebutkan alat-alat yang menggunakan prinsip bidang mirirng 5.2.4 Menyebutkan jenis-jenis katrol 5.2.5 Menyebutkan macam-macam benda yang menggunakan prinsip roda berporoS 9(C3) 242 SOAL EVALUASI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di samping yaitu . . . . a. titik tumpu berada di antara beban dan kuasa b. beban berada di antara titik tumpu dan kuasa c. kuasa berada di antara titik tumpu dan beban d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada satu tempat 2. Pembuka botol merupakan contoh pengungkit jenis ..... a. pertama b. kedua c. ketiga d. bidang miring 3. Bidang miring memiliki kelemahan, yaitu …. a. jarak yang ditempuh makin jauh b. jarak yang ditempuh makin dekat c. membutuhkan tenaga yang lebih besar d. membutuhkan biaya yang lebih besar 4. Alat di bawah bekerja menggunakan prinsip . . . . a. bidang miring b. pengungkit c. katrol d. roda berporos 5. Di bawah ini adalah contoh penggunaan roda berporos, kecuali ... a. roda sepeda b. dongkrak b. gerinda d. setir mobil 6. Gambar di samping merupakan katrol jenis . . . . 243 a. katrol tetap b. katrol bebas c. katrol rangkap d. katrol takal 7. Perhatikan alat-alat berikut! I. Kursi roda IV. Timba sumur II. Bor listrik V. Sekrup III. sekop Alat yang menggunakan prinsip bidang miring yaitu . . . . a. I dan II b. I dan III c. III dan IV d. II dan V 8. Untuk mengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi, digunakan jenis katrol.... a. katrol tetap b. katrol tunggal c. katrol bebas d. katrol majemuk II. Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas! 9. Apa manfaat jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok? 10. Sebutkan macam-macam katrol beserta contohnya masing-masing 2! 244 KUNCI JAWABAN I. Pilihan Ganda 1. B 2. B 3. A 4. A 5. B 6. C 7. D 8. C II. Uraian 9. Untuk mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki. 10. Katrol tetap : sumur timba, kerekan bendera Katrol bebas: alat pengangkut beban pada bangunan bertingkat, alat pengangkut peti kemas Katrol majemuk: derek mobil, alat panjat tebing 245 SKOR PENILAIAN No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 1-8 7.5 60 2 Uraian 2 1-2 20 40 100 Skor maksimal Skor perolehan X 100 N= Skor maksimal 246 PENGGALAN SILABUS Siklus II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : SDN Wonosari 02 Semarang : IPA : VA/ 2 : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Indikator 7.2 7.2.1Menjelaskan Mengidentif susunan ikasi jenislapisan tanah jenis tanah 7.2.2 Membedakan jenis-jenis tanah 7.2.3 Menjelaskan sifat-sifat jenis tanah Materi Pokok Tanah Kegiatan Pembelajaran Karakter yang Penilaian diharapkan Rasa ingin 1. Guru mempersiapkan tahu siswa untuk Disiplin menerima pelajaran. Kerjasama 2. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). 3. Guru membentuk kelompok heterogen Tes tertulis Tes lisan Alokasi Sumber Waktu Belajar 1 pertem uan x 2 JP (2x35 menit) 1. Silabus Kelas V SD 2. Buku BSE kelas V SD Media dan Metode Media: Video tentang tanah Metode: Tanya jawab, informatif, diskusi kelompok, penugasan 247 dengan terdiri 45 siswa (teams). 4. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). 5. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). 6. Mempresentasik an hasil diskusi kelompok (Student Creatives). 7. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). 248 8. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). 9. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). 10. Menutup pelajaran. 249 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Nama Sekolah : SDN Wonosari 02 Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VA/ 2 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 Menit) A. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam B. Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah C. Indikator 7.2.1 Menjelaskan susunan lapisan tanah 7.2.2 Membedakan jenis-jenis tanah 7.2.3 Menjelaskan sifat-sifat jenis tanah. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui materi yang dijelaskan guru dilayar, siswa dapat menjelaskan susunan lapisan tanah dengan tepat. 2. Dengan mengamati video tentang jenis-jenis tanah, siswa dapat membedakan jenis tanah dengan benar. 3. Dengan mengamati video tentang jenis-jenis tanah,siswa dapat menjelaskan sifatsifat jenis tanah. Karakter yang diharapkan: 1. Rasa ingin tahu 2. disiplin 3. Kerjasama E. Materi Ajar Proses pembentukan tanah dan jenis-jenis tanah. F. Model dan Metode Pembelajaran 250 a. Model : model Team Assisted Individually (TAI) b. Metode : informatif, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media  belajar. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pasti kita pernah menanam pohon. Menamam pohon pastinya di tanah yang subur. Siapa yang tahu ciri-ciri tanah subur?  2. Jenis tanah apa yang banyak mengandung unsur hara?”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti (40 menit) a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal pre-test.  Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan.  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test sebagai penentu penempatan kelompok.  Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan. b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru.  Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah dilakukan.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen. 251 c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual.  Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok. e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi. f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya. g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.  Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun yang masih kurang. 3. Kegiatan Akhir (±20 menit) a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). Tahap ini meliputi: 252  Siswa mengerjakan soal post test  Guru memberikan soal post test kepada siswa b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran  Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa  Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya H. Sumber dan Media Belajar Sumber: 1. Silabus IPA kelas V SD 2. Rositawaty. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Media: Video jenis-jenis tanah. I. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur penilaian : proses dan akhir 2. Jenis tes : tertulis dan lisan 3. Bentuk tes : pilihan ganda, uraian 4. Alat tes : lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal evaluasi (terlampir) Semarang, 23 Maret 2015 Guru kelas VA Peneliti Sri Yatmiji, S.Pd.SD Etik Windarti NIP. 198005162008012011 1401411004 253 MATERI AJAR Tanah Tanah merupakan bagian dari kerak Bumi. Kerak Bumi terdiri atas lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah, dan lapisan batuan induk. a. Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Lapisan itu merupakan tanah yang paling subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus b. Lapisan tengah, terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air dan mengendap. Lapisan ini biasa disebut tanah liat. c. Lapisan bawah, merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Di sela-sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu yang belum melapuk secara sempurna. Tanah lapisan bawah bersifat kurang subur dan mempunyai warna lebih terang. Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus. Humus berasal dari pembusukan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan ini dibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacing tanah. d. Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang padat. Lapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya. Setiap tanah memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tumbuhan yang ditanam di tanah yang mampu menyerap dan menyimpan air akan tumbuh dengan baik. Penyerapan air ke dalam tanah bergantung pada jenis tanah. Berikut, akan dijelaskan jenis-jenis tanah yang dapat kamu temukan di sekitarmu. 1. Tanah Humus Tanah humus merupakantanah yang berasal dari pelapukan sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk, berwarna kehitaman, sangat baik untuk lahan pertanian, kemampuan menggemburkan tanah. 2. Tanah Liat menyerap airnya sangat tinggi, serta dapat 254 Tanah liat merupakan tanah yang butiran-butiran tanahnya halus, setiap butiran saling melekat satu sama lain sehingga jika basah akan lengket, sukar menyerap air sehingga pada saat kering tanah akan retak-retak tetapi saat hujan tanah akan menggenang. Jenis tanah ini sering dimanfaatkan untuk membuat keramik dan kerajinan, seperti pot bunga, topeng, dan mangkuk. Dalam penggunanya, tanah liat yang telah dibentuk dipanaskan supaya kering dan kuat, tumbuhan sulit tumbuh di tanah liat. 3. Tanah Berpasir Tanah berpasir biasanya digunakan untuk bahan membangun rumah. Tanah ini dicampur dengan semen untuk memasang batu bata. Tanah berpasir merupakan tanah yang butiran pasirnya sangat banyak, mudah menyerap air dan udara, pori-pori lebih besar, ringan sehingga mudah diolah, kandungan unsur hara sedikit, dan tidak subur. 4. Tanah Vulkanik Tanah vulkanik biasanya terdapat di sekitar gunung berapi, seperti Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Galunggung di Jawa Barat. Tanah vulkanik merupakantanah yang banyak mengandung unsur hara, warnanya lebih gelap, berasal dari gunung berapi yang meletus, sangat mudah menyerap air, dan sangat subur untuk lahan pertanian. 5. Tanah Berkapur Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui air dan mengandung sedikit sekali humus. Oleh karena itu, tanah berkapur tidak begitu subur. 255  Tujuan LEMBAR KERJA SISWA Siswa dapat membedakan jenis-jenis tanah Bersama kelompokmu, isilah ciri-ciri tanah sesuai dengan jenis tanahnya! No Jenis-jenis tanah 1. Tanah humus Ciri-ciri - 2. Tanah liat - 3. Tanah berpasir - 4. Tanah vulkanik - 5. Tanah kapur - 256 KISI-KISI SOAL Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Nomor soal/ Tingkat Kognitif 7.2 Mengidentifikas i jenisjenis tanah Tanah 7.2.2 Menjelaskan susunan lapisan tanah Tes tertulis 1. Pilihan ganda 1, 2, 5, 6, 7, 9, 10 (C1) 2. Uraian 3, 4 (C2) 7.2.3 Membedakann jenis-jenis tanah 7.2.4 Menjelaskan sifat-sifat jenis tanah 8 (C3) 257 SOAL EVALUASI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati adalah lapisan tanah.... a. lapisan atas b. lapisan tengah c. lapisan bawah d. lapisan batuan induk 2. Tanah terbentuk karena proses… a. perubahan alam b. pembekuan c. pelapukan d. pembusukan 3. Lapisan yang terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air adalah lapisan tanah.... a. lapisan atas b. lapisan tengah c. lapisan bawah d. lapisan batuan induk 4. Tanah yang cocok untuk pembuatan kerajinan tanah seperti gerabah adalah .... a. tanah berpasir b. tanah liat c. tanah berkapur d. tanah berhumus 5. Jenis tanah baik untuk pertanian adalah .... a. tanah humus b. tanah liat c. tanah pasir d. tanah vulkanik 6. Jenis tanah yang paling sukar dilalui air adalah… a. Tanah berpasir c. tanah liat b. Tanah berhumus d. tanah berkapur 7. Lapisan tanah yang banyak mengandung humus adalah . . . . 258 a. lapisan tanah atas b. lapisan tanah tengah c. lapisan batuan induk d. lapisan tanah bawah 8. Tanah yang digunakan sebagai bahan untuk membangun rumah adalah .... a. tanah humus b. tanah liat c. tanah berpasir d. tanah vulkanik II. Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas! 9. Sebutkan lapisan-lapisan penyusun tanah! 10. Sebutkan 2 ciri-ciri tanah berpasir! 259 KUNCI JAWABAN I. Pilihan Ganda 1. A 2. C 3. B 4. B 5. A 6. C 7. A 8. C II. Uraian 9. Lapisan tanah atas, lapisan tanah tengah, lapisan tanah bawah, lapisan induk tanah. 10. Tidak subur, unsur hara sedikit, mudah menyerap air, ringan dan mudah diolah, butiran pasirnya sangat banyak. 260 SKOR PENILAIAN No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 1-8 7.5 60 2 Uraian 2 1-2 20 40 100 Skor maksimal Skor perolehan X 100 N= Skor maksimal 261 PENGGALAN SILABUS Siklus III Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 7.4 Mendeskrip sikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengar uhinya : SDN Wonosari 02 Semarang : IPA : VA/ 2 : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam Indikator Materi Pokok 7.4.1 Menjelaskan Siklus air siklus air 7.4.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengar uhi daur air 7.4.3 Menyebutkan kegunaan air Kegiatan Pembelajaran 1. Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. 2. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). 3. Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Karakter yang Penilaian diharapkan Rasa ingin tahu Tes tertulis Disiplin Tes lisan Kerjasama Alokasi Waktu Sumber Belajar Media dan Metode 1 Pertemu an x 2 JP 1.Silabus Kelas V SD Media: 2.Buku BSE kelas V SD Video tentang siklus air (2x35 menit) Metode: Tanya jawab, informatif, diskusi kelompok, penugasan 262 4. Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). 5. Berkelompok mengerjakan LKS (team study). 6. Mempresentasika n hasil diskusi kelompok (Student Creatives). 7. Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). 8. Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap 263 kelompok terbaik (team score and team recognition). 9. Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). 10. Menutup pelajaran. 264 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus III Nama Sekolah : SDN Wonosari 02 Semarang Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VA/ 2 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 35 Menit) A. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam B. Kompetensi Dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya C. Indikator 7.4.1 Menjelaskan siklus air 7.4.2 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air 7.4.3 Menyebutkan kegunaan air D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menjelaskan siklus air dengan benar. 2. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air dengan tepat. 3. Dengan mengamati video siklus air, siswa dapat menyebutkan kegunaan air dengan benar. Karakter yang diharapkan: 1. Rasa ingin tahu 2. Disiplin 3. Kerjasama E. Materi Ajar Siklus air F. Model dan Metode Pembelajaran a. Model : Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individually (TAI) 265 b. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Tahap ini meliputi:  Siswa dikondisikan oleh guru untuk siap mengikuti proses pembelajaran seperti memberi salam, berdoa, mengecek kehadiran siswa dan mempersiapkan sumber dan media  belajar. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Akhir-akhir ini kita memasuki musim penghujan. Siapa disini  yang tahu dari mana asalnya hujan?”. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (40 menit) a) Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal (placement test). Tahap ini meliputi:   Siswa mengerjakan soal pre-test.  Siswa mengerjakan soal pre-test sesuai batas waktu yang ditentukan.  sebagai penentu penempatan kelompok Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pre-test Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan b) Guru membentuk kelompok heterogen dengan terdiri 4-5 siswa (teams). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima dan bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pre-test.  Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen.  Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis/pre-test yang telah dilakukan. c) Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (teaching group). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penyampaian materi dari guru bantuan media audiovisual. 266  Siswa berani bertanya mengenai materi yang belum jelas.  Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual. d) Berkelompok mengerjakan LKS (team study). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru dalam kelompok.  Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok.  Guru membantu kesulitan siswa yang kesulitan secara individu. e) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Student Creatives). Tahap ini meliputi:  Siswa mempresentasikan hasil diskusi.  Siswa menawarkan apabila ada yang bertanya.  Guru membimbing siswa memaparkan hasil diskusi.  Guru memberikan penguatan saat ada kelompok yang maju. f) Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (whole class unit). Tahap ini meliputi:  Siswa memperhatikan penjelasan guru setelah selesai diskusi.  Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya. g) Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik (team score and team recognition). Tahap ini meliputi:  Siswa menerima skor dan menerima penghargaan dari guru.  Siswa memotivasi kepada teman yang masih kurang.  Guru memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik.  Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang berprestasi maupun yang masih kurang.  Guru memberikan motivasi kepada siswa.  Guru memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) 267 a) Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu (fact test). Tahap ini meliputi:  Siswa mengerjakan soal post test  Guru memberikan soal post test kepada siswa b) Menutup pelajaran. Tahap ini meliputi:  Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran  Melakukan refleksi  Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa  Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya H. Sumber dan Media Belajar Sumber: 1. Silabus IPA kelas V SD 2. Susilowati Eko, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 3. Priyono dan Titik Suyekti. 2010. Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 4. Azmiyawati, Choiril. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Media: Video tentang siklus air I. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur penilaian : proses dan akhir 2. Jenis tes : tertulis dan lisan 3. Bentuk tes : pilihan ganda, uraian 4. Alat tes : lembar kerja siswa, lembar observasi, lembar soal evaluasi (terlampir) Semarang, 26 Maret 2015 Guru kelas VA Peneliti Sri Yatmiji, S.Pd.SD Etik Windarti NIP. 198005162008012011 140141100 268 MATERI AJAR 1. Daur Air Skema Daur Air Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan juga ada yang jatuh ke perairan, misalnya sungai atau danau. Kondisi ini akan menambah jumlah air di tempat tersebut. Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. 269 Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkanbahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah. 2. Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air Daur air yang telah kalian pelajari pada bagian sebelumnya dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul. Penebangan hutan berakibat pada berkurangnya persediaan air tanah Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak sekuat hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau. Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsungjatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanahkarena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir. Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi terganggu. Hal ini 270 disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah semakin berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih sedikit. Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya daurair, di antaranya, 1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan, 2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, dan 3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain. Hutan gundul berakibat pada terganggunya daur air 3. Kegunaan Air Bagi Manusia Air yang kita gunakan sehari-hari berasal dari sumber air di antaranya adalah sumur tradisional, sumur pompa, dan air PAM yang merupakan sumber air buatan. Danau, sungai, laut, dan mata air merupakan sumber air alami. Selain untuk minum air juga digunakan untuk mencuci, mandi, masak, dan menyiram tanaman. Mandi merupakan aktivitas sehari-hari yang biasa kita lakukan. Pakaian dan alat rumah tangga yang kotor tentunya harus di cuci agar bersih.Untuk mencuci juga diperlukan air. Air juga digunakan oleh ibu untuk memasak dan membersihkan sayuran sebelum dimasak. Sebagian tubuh kita terdiri dari air. Apabila tidak minum air selain kehausan, tubuh kitapun menjadi lemas. Banyak sekali kegunaan air dalam kehidupan. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan air dengan sebaik-baiknya. Air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air. 271 Beberapa kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari 272  Tujuan LEMBAR KERJA SISWA Siswa dapat menjelaskan proses daur air  Setelah melihat video proses daur air, Coba ceritakan proses daur air dengan bahasamu sendiri! Proses Daur Air …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………. 273 KISI-KISI SOAL Pertemuan Mater Kompetensi i Dasar Pokok 7.4.Mendeskripsi kan proses daur Indikator Pencapaian n n 1. Pilihan air Menjelaskan tertulis 7.4.2 a Instrume Tes manusia mempengaruhiny Penilaia 7.4.1 siklus air dapat Bentuk Daur air dan kegiatan yang Teknik Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air 7.4.3 Menyebutkan kegunaan air Nomor soal/ Tingkat Kognitif ganda 2. Uraian 1, 10, 4, 6, 7, 9 (C1) 2, 5, (C2) 3 (C3) 8 274 SOAL EVALUASI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . . a. penambahan b. perputaran c. pencampuran d. pengurangan 2. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. penguapan b. pengembunan c. pengendapan d. peresapan 3. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di angkasa kemudian turun menjadi . . . . a. hujan c. angin b. kabut d. pelangi 4. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut berfungsi untuk . . . . a. menyimpan air hujan b. menurunkan penguapan air c. menghasilkan air tanah d. mengendapkan air hujan 5. Kegiatan manusia berikut yang berdampak negatif terhadap daur air di Bumi yaitu . . . . a. terasering b. reboisasi c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan 6. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. mengurangi peresapan air b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir 275 d. air dapat merembes dengan cepat 7. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah satu manfaat air adalah digunakan untuk .... a. bahan makanan b. bahan bangunan c. mencuci d. bermain 8. Di bawah ini merupakan beberapa manfaat air dalam kehidupan sehari-hari manusia, kecuali .... a. mencuci b. mandi c. minum d. mengecat II. Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang singkat dan jelas! 9. 10. Sebutkan 3 kegunaan air bagi kehidupan manusia! Sebutkan 2 kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi daur air! 276 KUNCI JAWABAN I. Pilihan Ganda 1. B 2. D 3. A 4. A 5. C 6. A 7. C 8. D II. Uraian 9. Minum, masak, mencuci, mandi, menyiram bunga. 10. Penebangan pohon secara liar, membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan, menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan seharihari, dan mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain. 277 SKOR PENILAIAN No Bentuk soal Jumlah soal Nomor Butir Soal Bobot Jumlah 1 PG 8 1-8 7.5 60 2 Uraian 2 1-2 20 40 100 Skor maksimal Skor perolehan X 100 N= Skor maksimal 278 LAMPIRAN 3 Data Hasil Penelitian 279 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke I Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Pesawat Sederhana Hari/Tanggal : Kamis, 19 Maret 2015 Petunjuk a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru! b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan! c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut: jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1 jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2 jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3 jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor Skor 1 1. 2. 3. Mempersiapkan siswa menerima pelajaran (keterampilan membuka pelajaran) Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok (keterampilan bertanya) Membagi kelas ke dalam kelompok 1. Mengkondisikan siswa 2. Mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan apersepsi yang menarik antusias siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dengan jelas 1. Memberikan soal pre-test kepada masing-masing anak 2. Pertanyaan dalam soal pre-test menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Memberikan soal pre-test pada siswa sesuai dengan materi yang akan dipelajari 1. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa 2 3 4 √ √ 4 √ √ √ √ 3 √ 2 280 No 4. 5. 6. 7. Indikator Deskriptor Skala Penilaian kecil dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) 2. Guru membagi kelompok dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang imbang jumlahnya 3. Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilakukan 4. Guru membagi kelas sesuai dengan rangking dalam kelas 1. Menyampaikan isi materi berbantuan media audiovisual dengan suara yang jelas 2. Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa 3. Materi disampaikan secara sistematis 4. Penyampaian materi yang menarik antusias siswa √ Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (keterampilan menjelaskan) Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan 1. Menyusun materi pembelajaran yang mudah di pelajari oleh siswa dalam kelompoknya 2. Membuat LKS sesuai dengan materi yang di ajarkan untuk didiskusikan siswa dalam kelompoknya 3. Memberikan penjelasan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan 4. Membantu siswa yang kesulitan secara individu 1. Memberikan petunjuk jalannya presentasi 2. Memberikan kesempatan kepada semua kelompok 3. Memberikan penguatan saat ada kelompok yang presentasi 4. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa memberikan masing-masing pendapatnya 1. Memberikan tanggapan mengenai diskusi yang telah dilakukan Skor √ √ √ 3 √ √ √ 3 √ √ √ 2 2 281 No 8. 9. 10. Indikator Deskriptor melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (keterampilan bertanya) 2. Memberikan kesempatan √ kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya 4. Bersama siswa menyimpulkan hasil diskuusi 1. Memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberikan umpan balik kepada siswa baik yang berprestasi ataupun yang masih kurang 3. Memberikan penghargaan secara verbal 4. Memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan 1. Membagikan soal post test √ 2. Memberikan petunjuk pengerjaan 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Soal menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa 1. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan √ pembelajaran 2. Melakukan refleksi 3. Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa 4. Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik (keterampilan memberi penguatan) Memberikan soal post test kepada siswa (keterampilan menutup pelajaran) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Skala Penilaian Skor √ 1 √ √ 3 √ 3 √ √ Semarang, 19 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 282 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke II Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Tanah Hari/Tanggal : Senin, 23 Maret 2015 Petunjuk a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru! b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan! c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut: jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1 jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2 jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3 jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor Skor 1 1. 2. 3. Mempersiapkan siswa menerima pelajaran (keterampilan membuka pelajaran) Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok (keterampilan bertanya) Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan 1. Mengkondisikan siswa 2. Mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan apersepsi yang menarik antusias siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dengan jelas 1. Memberikan soal pre-test kepada masing-masing anak 2. Pertanyaan dalam soal pre-test menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Memberikan soal pre-test pada siswa sesuai dengan materi yang akan dipelajari 1. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Guru membagi kelompok 2 3 4 √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ 4 283 No 4. 5. 6. 7. Indikator Deskriptor anggota 4-5 siswa secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang imbang jumlahnya 3. Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilakukan 4. Guru membagi kelas sesuai dengan rangking dalam kelas Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (keterampilan menjelaskan) 1. Menyampaikan isi materi berbantuan media audiovisual dengan suara yang jelas 2. Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa 3. Materi disampaikan secara sistematis 4. Penyampaian materi yang menarik antusias siswa Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) 1. Menyusun materi pembelajaran yang mudah di pelajari oleh siswa dalam kelompoknya 2. Membuat LKS sesuai dengan materi yang di ajarkan untuk didiskusikan siswa dalam kelompoknya 3. Memberikan penjelasan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan 4. Membantu siswa yang kesulitan secara individu 1. Memberikan petunjuk jalannya presentasi 2. Memberikan kesempatan kepada semua kelompok 3. Memberikan penguatan saat ada kelompok yang presentasi 4. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa memberikan masing-masing pendapatnya 1. Memberikan tanggapan mengenai diskusi yang telah dilakukan Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan Skala Penilaian Skor √ √ √ √ √ √ 3 √ √ 3 √ √ √ 2 √ 3 284 No 8. 9. 10. Indikator Deskriptor melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (keterampilan bertanya) 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya 4. Bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 1. Memberikan motivasi kepada siswa 2. Memberikan umpan balik kepada siswa baik yang berprestasi ataupun yang masih kurang 3. Memberikan penghargaan secara verbal 4. Memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan 1. Membagikan soal post test √ 2. Memberikan petunjuk pengerjaan 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Soal menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa 1. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan √ pembelajaran 2. Melakukan refleksi 3. Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa 4. Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik (keterampilan memberi penguatan) Memberikan soal post test kepada siswa (keterampilan menutup pelajaran) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Skala Penilaian Skor √ √ √ 2 √ √ 3 √ √ 3 √ Semarang, 23 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 285 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke III Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Daur air Hari/Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015 Petunjuk : a. Bacalah dengan cermat indikator keterampilan guru! b. Lakukan penilaian dengan mengacu pada deskriptor yang sudah ditetapkan! c. Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! d. Skala penilaian untuk masing-masing deskriptor adalah sebagai berikut: jika deskriptor 1nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 1 jika deskriptor 2 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 2 jika deskriptor 3 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 3 jika deskriptor 4 nampak maka beri tanda cek (√) pada skala penilaian 4 Skala Penilaian No Indikator Deskriptor Skor 1 1. 2. 3. Mempersiapkan siswa menerima pelajaran (keterampilan membuka pelajaran) Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pretest sebagai penentu penempatan kelompok (keterampilan bertanya) Membagi kelas ke dalam kelompok kecil dengan 1. Mengkondisikan siswa 2. Mengecek kehadiran siswa 3. Memberikan apersepsi yang menarik antusias siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran atau cakupan materi dengan jelas 1. Memberikan soal pre-test kepada masing-masing anak 2. Pertanyaan dalam soal pre-test menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak 3. Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan 4. Memberikan soal pre-test pada siswa sesuai dengan materi yang akan dipelajari 1. Guru membagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Guru membagi kelompok 2 3 4 √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ 4 286 No Indikator anggota 4-5 siswa secara heterogen (keterampilan mengelola kelas) Deskriptor 3. 4. 4. Menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual (keterampilan menjelaskan) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Membimbing siswa memaparkan hasil diskusi (keterampilan mengajar kelompok kecil) Mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang imbang jumlahnya Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil kuis yang telah dilakukan Guru membagi kelas sesuai dengan rangking dalam kelas Menyampaikan isi materi berbantuan media audiovisual dengan suara yang jelas Menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa Materi disampaikan secara sistematis Penyampaian materi yang menarik antusias siswa 1. Menyusun materi pembelajaran yang mudah di pelajari oleh siswa dalam kelompoknya 2. Membuat LKS sesuai dengan materi yang di ajarkan untuk didiskusikan siswa dalam kelompoknya 3. Memberikan penjelasan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang diberikan 4. Membantu siswa yang kesulitan secara individu 1. Memberikan petunjuk jalannya presentasi 2. Memberikan kesempatan kepada semua kelompok 3. Memberikan penguatan saat ada kelompok yang presentasi 4. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa memberikan masing-masing pendapatnya 1. Memberikan tanggapan mengenai diskusi yang telah dilakukan 2. Memberikan kesempatan Skala Penilaian Skor √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ 3 3 287 No Indikator melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami (keterampilan bertanya) 8. 9. Memberikan penghargaan kepada kepada kelompok terbaik (keterampilan memberi penguatan) Memberikan soal post test kepada siswa (keterampilan menutup pelajaran) Deskriptor 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 10. Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) 1. 2. 3. 4. Skala Penilaian kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari temannya Bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi Memberikan motivasi kepada √ siswa Memberikan umpan balik kepada siswa baik yang berprestasi ataupun yang masih kurang Memberikan penghargaan secara verbal Memberikan semangat kepada kelompok yang belum mendapatkan penghargaan Membagikan soal post test √ Memberikan petunjuk pengerjaan Memberikan ketentuan batas waktu pengerjaan Soal menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan √ pembelajaran Melakukan refleksi Memberikan PR atau tugas rumah kepada siswa Menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Skor √ √ √ 4 √ √ √ √ 4 √ 4 √ √ √ Semarang, 26 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 19800516200801201 288 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV I 2 3 2 2 4 2 3 2 4 2 4 2 4 4 4 1 4 2 1 4 2 3 II 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 III 1 2 1 1 3 1 2 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3 2 1 3 1 2 Indikator dan Skor IV V VI VII 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 1 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 4 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 VIII 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 IX 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 X 1 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 2 4 2 1 4 2 2 Jumlah 14 25 16 17 31 20 21 17 28 16 30 19 33 29 28 14 31 19 13 30 21 23 Rata-rata Individu 1,4 2,5 1,6 1,7 3,1 2 2,1 1,7 2,8 1,6 3 1,9 3,3 2,9 2,8 1,4 3,1 1,9 1,3 3 2,1 2,3 289 23. WW 24. XX 25. YY 26. ZZ 27. AAA 28. BBB 29. CCC 30. DDD 31. EEE 32. FFF 33. GGG 34. HHH 35. III 36. JJJ 37. KKK 38. LLL 39. MMM Jumlah Rata-rata Kelas 2 4 3 3 2 3 4 3 3 1 4 1 4 2 2 2 1 105 2,69 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 103 2,64 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 3 1 1 1 1 73 1,87 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 85 2,18 1 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 1 3 1 2 2 1 85 2,18 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 57 1,46 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 59 1,51 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 90 2,30 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 103 2,64 1 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 1 4 1 2 2 1 94 2,41 14 26 23 21 18 27 31 26 26 15 25 13 31 15 18 18 12 854 21,90 1,4 2,6 2,3 2,1 1,8 2,7 3,1 2,6 2,6 1,5 2,5 1,3 3,1 1,5 1,8 1,8 1,2 Semarang, 19 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 290 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Indikator dan Skor Nama AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV I 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 II 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 III 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 IV 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 V 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 VI 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 3 2 1 3 2 2 VII 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 1 3 2 3 VIII 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 2 4 2 2 4 2 3 IX 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 X 2 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 1 4 3 4 Jumlah Rata-rata Individu 19 31 24 26 38 27 29 26 37 23 37 27 38 36 36 20 38 28 15 38 29 34 1,9 3,1 2,4 2,6 3,8 2,7 2,9 2,6 3,7 2,3 3,7 2,7 3,8 3,6 3,6 2 3,8 2,8 1,5 3,8 2,9 3,4 291 23. WW 24. XX 25. YY 26. ZZ 27. AAA 28. BBB 29. CCC 30. DDD 31. EEE 32. FFF 33. GGG 34. HHH 35. III 36. JJJ 37. KKK 38. LLL 39. MMM Jumlah Rata-rata Kelas 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 1 131 3,36 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 2 136 3,49 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 2 3 3 2 117 3,00 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 106 2,72 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 120 3,08 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 1 2 2 1 84 2,15 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 1 91 2,33 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 104 2,67 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 135 3,46 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 1 4 2 3 3 1 115 2,95 24 33 32 31 22 36 38 36 33 22 33 15 38 22 27 27 14 1139 29,2 2,4 3,3 3,2 3,1 2,2 3,6 3,8 3,6 3,3 2,2 3,3 1,5 3,8 2,2 2,7 2,7 1,4 Semarang, 23 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 292 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL siklus ke III No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Nama AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV I 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 II 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 III 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 IV 2 3 2 2 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 2 4 3 1 4 3 3 Indikator dan Skor V VI VII 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 4 4 4 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 VIII 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 3 4 IX 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 X 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 Jumlah 26 38 34 35 40 36 36 35 39 30 40 34 40 39 39 24 40 35 25 40 36 39 Rata-rata Individu 2,6 3,8 3,4 3,5 4 3,6 3,6 3,5 3,9 3 4 3,4 4 3,9 3,9 2,4 4 3,5 2,5 4 3,6 3,9 293 23. WW 24. XX 25. YY 26. ZZ 27. AAA 28. BBB 29. CCC 30. DDD 31. EEE 32. FFF 33. GGG 34. HHH 35. III 36. JJJ 37. KKK 38. LLL 39. MMM Jumlah Rata-rata Kelas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 149 3,82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 146 3,74 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 142 3,64 2 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 1 4 2 2 2 1 141 3,67 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 1 4 3 3 3 1 147 3,77 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 1 4 2 2 2 1 111 2,85 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 4 1 4 2 3 3 1 115 2,95 2 4 4 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 2 123 3,15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 152 3,90 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 135 3,46 31 38 38 36 30 38 40 39 39 30 39 21 40 30 36 36 20 1361 34,90 3,1 3,8 3,8 3,6 3 3,8 4 3,9 3,9 3 3,9 2,1 4 3 3,6 3,6 2 Semarang, 26 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 294 HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL Siklus I No. Nama Nilai Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB CCC DDD 52,5 70 46 55,5 77,5 62 65,5 62,5 85 54,5 69,5 60,5 100 71 72,5 54 96 67 44 77,5 54 74 46,5 70 75 49 48 75 85 67,5 Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 295 31 32 33 34 35 36 37 38 39 EEE FFF GGG HHH III JJJ KKK LLL MMM Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah 69,5 40,5 69,5 32 85 52,5 69,5 65,5 46 2464,5 64,86 100 32 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 296 HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL Siklus II No. Nama Nilai Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB CCC DDD 52,5 85 57,5 66,5 85 77,5 70 70 92,5 62,5 70 77,5 100 77,5 77,5 57,5 100 70 52,5 85 66,5 77,5 64,5 79 77,5 65 52,5 77,5 100 85 Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 297 31 32 33 34 35 36 37 38 39 EEE FFF GGG HHH III JJJ KKK LLL MMM Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah 85 44 77,5 52,5 92,5 64,5 77,5 77,5 52,5 2790,5 73,43 100 44 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 298 HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL Siklus III No. Nama Nilai Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 AA BB CC DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB CCC DDD 57,5 92,5 70 70 100 85 77,5 90 100 70 85 85 100 100 92,5 57,5 100 85 70 100 85 85 65 92,5 92.5 77,5 62,5 85 100 85 Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 299 31 32 33 34 35 36 37 38 39 EEE FFF GGG HHH III JJJ KKK LLL MMM Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah 92,5 57,5 85 62,5 100 70 85 85 57,5 3120 82,11 100 57,5 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 300 CATATAN LAPANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Siklus I Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Pesawat Sederhana Hari, tanggal : Kamis, 19 Maret 2015 Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas! 1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA Saat guru membagi kelompok belum sesuai dengan hasil pre-test, guru dalam membagi kelompok dengan berhitung saja. Masih banyak siswa yang belum berani bertanya saat guru menawarkan pertanyaan. 2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Melalui model TAI yang diterapkan membuat siswa lebih memahami pelajaran yang disampaikan guru, apalagi ditunjang dengan media audiovisual juga membuat tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Saat guru membagi kelompok harus heterogen, tidak hanya memperhatikan jumlah siswa laki-laki dan perempuan, juga memperhatikan hasil pre-test dan rangking di kelas. Semarang, 19 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 301 CATATAN LAPANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Siklus II Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Jenis-jenis Tanah Hari, tanggal : Senin, 23 Maret 2015 Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas! 1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA Dalam pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual hanya sedikit siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dan beberapa siswa saja yang bertanya kepada guru tentang hal yang belum dipahami dalam kegiatan dikusi. 2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Media audiovisual membuat ketertarikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, pembentukan kelompok yang beda dengan kelompok kemaren membuat siswa tidak merasa bosan dan membuat siswa lebih berinteraksi satu sama lain. 3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Dalam melaksanakan model TAI berbantuan media audiovisual, guru harus sering-sering memotivasi siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran di kelas. Semarang, 23 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 302 CATATAN LAPANGAN DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISIWA KELAS VA SDN WONOSARI 02 SEMARANG Siklus III Satuan pendidikan : SDN Wonosari 02 Semarang Kelas/Semester : VA/ 2 Materi : Daur Air Hari, tanggal : Petunjuk: Catatlah kejadian-kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung sesuai keadaan yang terjadi di kelas! 1. Hal-hal yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA Sudah tidak ada yang menghambat pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual di kelas. 2. Hal-hal yang dapat menunjang pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Melalui model TAI yang diterapkan membuat siswa lebih memahami pelajaran selain itu, pada siklus III membuat siswa lebih memahami pelajaran karena dilengkapi video tentang proses daur air. 3. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual dalam pembelajaran IPA. Sudah tidak ada yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki pelaksanaan model TAI berbantuan media audiovisual di kelas, karena sudah terlaksana dengan baik. Semarang, 26 Maret 2015 Observer Sri Yatmiji, S.Pd.SD NIP. 198005162008012011 303 LAMPIRAN 4 Hasil Kerja Siswa 304 CONTOH HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I 305 306 307 308 309 310 CONTOH HASIL BELAJAR SIKLUS II 311 312 313 314 315 316 CONTOH HASIL BELAJAR SIKLUS III 317 318 319 320 321 322 LAMPIRAN 5 Surat-surat Penelitian 323 SURAT IJIN PENELITIAN 324 SURAT PENGAMBILAN DATA 325 SURAT KETERANGAN KKM 326 LAMPIRAN 6 Dokumentasi Penelitian 327 DOKUMENTASI PENELITIAN Siklus I Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual Berkelompok mengerjakan LKS Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 328 Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu Menutup pelajaran 329 DOKUMENTASI PENELITIAN Siklus II Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual Berkelompok mengerjakan LKS Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 330 Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu Menutup pelajaran 331 DOKUMENTASI PENELITIAN Siklus III Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan pre-test kepada siswa untuk mendapatkan skor awal Guru menjelaskan materi dengan bantuan media audiovisual Berkelompok mengerjakan LKS Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 332 Guru mengevaluasi diskusi yang telah dilakukan dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang kurang dipahami Guru memberikan skor dan memberikan penghargaan terhadap kelompok terbaik Guru memberikan post test untuk dikerjakan siswa secara individu Menutup pelajaran