Skip to main content
eny  kusumastuti
  • Indonesia
... inti pertunjukan, akhir pertunjukan, (b) unsur-unsur perlengkapan pentas; (c) iringan; (d) rias dan busana; (e) gerak tari representasional dan non ... Lagu lagu yang dinyanyikan misalnya Kembang "anggar, Kembang Gedhang, Kembang... more
... inti pertunjukan, akhir pertunjukan, (b) unsur-unsur perlengkapan pentas; (c) iringan; (d) rias dan busana; (e) gerak tari representasional dan non ... Lagu lagu yang dinyanyikan misalnya Kembang "anggar, Kembang Gedhang, Kembang Anggrek, Ru:ak Cengkir, Ru:ak *ni, Ru:ak ...
Model Pembelajaran seni tari terpadu merupakan perpaduan dari pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu, dan multikultural. Model ini diberikan kepada guru dan kepala Sekolah Dasar Kabupaten Semarang dengan harapan mampu meningkatkan... more
Model Pembelajaran seni tari terpadu merupakan perpaduan dari pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu, dan multikultural. Model ini diberikan kepada guru dan kepala  Sekolah Dasar Kabupaten Semarang dengan harapan mampu meningkatkan kompetensi profesional guru. Pengenalan model pembelajaran seni tari terpadu diberikan dengan bentuk penyuluhan dan pelatihan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Balemong Resot Ungaran . Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan. Peserta berasal dari guru-guru Sekolah Dasar  di wilayah Kabupaten Semarang. Hasil penyuluhan dan pelatihan, guru mampu memahami konsep pembelajaran seni tari terpadu dan mempraktekkan dalam pembelajaran di kelas.

Kata Kunci: Pembelajaran, Seni Tari, Ekspresi bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural
ABSTRAK Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pola perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus, pola bahasa dan pikir, emosi jiwa serta perkembangan... more
ABSTRAK
            Pembelajaran seni tari pada anak usia dini  sangat berpengaruh terhadap pola perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus, pola bahasa dan pikir, emosi jiwa serta perkembangan sosial anak. Selain itu, pembelajaran seni tari pada anak usia dini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi. Permasalahan yang paling mendasar adalah masih minimnya pengetahuan dan  keterampilan guru Taman Kanak-kanak dalam penguasaan materi pembelajaran seni tari. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran seni tari pada anak usia dini bagi guru Taman Kanak-kanak perlu ditingkatkan melalui penyuluhan dan pelatihan secara terus menerus dan intensive agar pelaksanaan pembelajaran seni tari pada anak usia dini berjalan dengan lancar.

Kata kunci : pembelajaran seni tari, anak usia dini, alih budaya
Penelitian ini bertujuan menemukan model pengembangan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Target produk penelitian ini berupa: (1) peta kebutuhan pembelajaran seni tari sebagai... more
Penelitian ini bertujuan menemukan model pengembangan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Target produk penelitian ini berupa: (1) peta kebutuhan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, mencakup materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana; (2) model pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama yang berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk melaksanakan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, dengan mengacu pada proses apresiasi dan ekspresi. Lokasi penelitian di Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D), terdiri dari dua tahap pelaksanaan selama dua tahun. Tahap pertama dilakukan untuk menemukan peta kebutuhan pembelajaran seni tari melalui needs analysis/needs assessment, yang meliputi materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana. Hasil analisis kemudian digunakan untuk perancangan model pembelajaran seni tari berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Tahap atau tahun kedua, penerapan dan evaluasi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran guna menyusun panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Hasil penelitian menghasilkan model pembelajaran seni tari yang bersifat estetis, apresiatif, kreatif dan ekspresif. Model ini akan diuji cobakan pada penelitian tahun berikutnya pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

Kata Kunci: pembelajaran, seni tari, estetis, apresiatif, kreatif, ekspresif
Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar memiliki unsur gerak, sehingga pembelajaran seni tari dan kemampuan dasar motorik saling berkaitan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan... more
Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar  memiliki unsur gerak, sehingga pembelajaran seni tari dan kemampuan dasar motorik saling berkaitan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari memiliki beberapa komponen pembelajaran seperti guru, siswa, materi, media, metode, evaluasi, dan langkah-langkah pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran seni tari dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Hasil dari pengembangan kemampuan dasar motorik anak melalui pembelajaran seni tari yaitu pada kemampuan motorik kasar anak terbagi menjadi gerakan dasar lokomotor, non lokomator dan manipulatif. Lokomotor dapat berkembang melalui gerakan yang terdapat pada gerak tari Riang seperti melompat, bertumpu pada satu kaki. Gerakan non lokomotor seperti menekuk, mengayun. Gerakan manipulatif seperti bertepuk tangan. Kemampuan dasar motorik halus pada anak juga mengalami perkembangan yaitu pada gerakan pergelangan tangan, dan telapak tangan. Saran yang yang diberikan peneliti antara lain: (1) Bagi guru seni tari agar lebih kreatif dalam memberikan materi tari supaya pada pembelajaran berikutnya siswa lebih tertarik dan senang pelajaran seni tari, dan (2) Bagi siswa agar lebih giat belajar khususnya dalam berlatih tari agar hasil dalam setiap evaluasi menjadi meningkat.

Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.
Guru Taman Kanak-kanak dalam proses pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai teori-teori yang melandasi pendidikan seni tari dan keterampilan seni tari, juga dituntut untuk mampu menata rias wajah dan busana tari anak didiknya.... more
Guru Taman Kanak-kanak dalam proses pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai teori-teori yang melandasi pendidikan seni tari dan keterampilan seni tari, juga dituntut untuk mampu menata rias wajah dan busana tari anak didiknya. Permasalahannya, guru belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak usia dini bagi guru taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang. Materi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan tentang tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan dan pelatihan. Dalam prosesnya, kegiatan akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, dan tugas. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang memahami dan mampu mempraktekkan tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini.  Saran, hendaknya guru Taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang berlatih secara terus menerus menata rias wajah, rambut dan busana dan mempraktekkannya pada saat siswa melakukan kegiatan pementasan seni tari.

Kata Kunci: penyuluhan, pelatihan, tata rias wajah, tata rias busana, tata rias rambut, anak usia dini
Pendidikan dengan dimensi EQ (Emotional Quotions) dapat ditemukan dalam konsep pendidikan seni tari. Artikel ini adalah hasil penelitian yang mengkaji bagaimana proses pelaksanaan, dan perubahan perilaku kecerdasan emosional anak usia... more
Pendidikan dengan dimensi EQ (Emotional Quotions) dapat ditemukan dalam konsep pendidikan seni tari. Artikel ini adalah hasil penelitian yang mengkaji bagaimana proses pelaksanaan, dan perubahan perilaku kecerdasan emosional anak usia dini melalui pembelajaran seni tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan  wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan pendidikan seni tari pada anak usia dini tidak terlepas dari proses belajar mengajarnya, yang meliputi :  tujuan, materi pembelajaran, metode kegiatan Belajar Mengajar, sarana dan prasarana, evaluasi, kondisi sosial dan budaya. Perubahan perilaku kecerdasan emosional anak usia dini melalui pembelajaran seni tari dapat dilihat melalui : (1) timbulnya perasaan bangga, (2) memiliki sifat pemberani, (3) mampu mengendalikan emosi, (4) mampu mengasah kehalusan budi, (5) mampu menumbuhkan rasa bertanggung jawab, (6) mampu menumbuhkan rasa mandiri, (7) mudah berinteraksi dengan orang lain, (8) memiliki prestasi yang baik, (9) mampu mengembangkan imajinasi, dan (10) menjadi anak yang kreatif.

Kata Kunci : Pendidikan Seni Tari, Kecerdasan Emosional, Anak Usia Dini
Pendidikan seni tari adalah salah satu media yang baik untuk peningkatan kreativitas siswa Sekolah Menengah Pertama. Upaya tersebut dilakukan dengan melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural. Masalahnya adalah... more
Pendidikan seni tari adalah salah satu media yang baik untuk peningkatan kreativitas siswa Sekolah Menengah Pertama. Upaya tersebut dilakukan dengan melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural. Masalahnya adalah bagaimanakah proses pelaksanaan pendidikan seni tari melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan  wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan  wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan pendidikan seni tari tidak terlepas dari proses belajar mengajarnya, yang meliputi: kurikulum, tujuan, materi pembelajaran, metode kegiatan Belajar Mengajar, sarana dan prasarana, dan evaluasi. Pendekatan ekspresi bebas dalam pembelajaran seni tari dilakukan dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa seluas luasnya untuk mengembangkan gerakan-gerakan yang dilakukannya melalui rangsang melihat obyek, crita dan musik. Proses pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui pendekatan disiplin ilmu dilakukan dengan cara pemberian materi pelajaran secara teoretis dengan berbasis pada sudut pandang keilmuan. Proses pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui pendekatan multikultural dilakukan dengan cara mengenalkan, mengamalkan, dan melakukan perombakan kepada siswa tentang keberagaman seni budaya tanah air. Saran yang dapat diberikan adalah bagi sekolah, hendaknya lebih memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembelajaran seni tari baik berupa pemenuhan sarana prasarana maupun kesempatan yang seluas-luasnya bagi guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran seni tari, bagi guru Seni Budaya, hendaknya lebih kreatif dalam menyiapkan materi pelajaran bagi siswa.

Kata Kunci:  Pendidikan Seni Tari, Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural, Kreativitas
Pembelajaran seni sangat berperan penting dalam proses pembentukan pribadi dan pengembangan kreativitas anak usia dini sebagai penyeimbang berfikir vertikal dan lateral. Pada hakekatnya, pembelajaran seni jika dikelola dengan baik akan... more
Pembelajaran seni sangat berperan penting dalam proses pembentukan pribadi dan pengembangan kreativitas anak usia dini sebagai penyeimbang berfikir vertikal dan lateral. Pada hakekatnya, pembelajaran seni jika dikelola dengan baik akan dapat memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan kreativitas anak didik. Melihat pentingnya pengem-bangan kreativitas anak, perlu dipersiapkan kondisi-kondisi yang memberikan kemungkinan pada anak didik untuk dapat menyalurkan bakat dan kreativitasnya secara optimal Salah satu strategi yang tepat dalam pembelajaran seni untuk memupuk dan mengembangkan kreativitas anak adalah pendekatan ekspresi bebas yang sifatnya terarah. Pendekatan ekspresi bebas merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan anak dalam memecahkan masalah secara bersama-sama.

Kata Kunci: Pembelajaran seni tari, kreativitas, pendekatan ekspresi bebas, anak usia dini.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih sedikit sekali prosentase lulusan Pendidikan Seni Tari yang berwirausaha sendiri. Salah satu cara yang tepat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa program Studi Pendidikan Seni Tari... more
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih sedikit sekali prosentase lulusan Pendidikan Seni Tari yang berwirausaha sendiri. Salah satu cara yang tepat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa program Studi Pendidikan Seni Tari adalah dengan mengadakan Program Magang Kewirausahaan (MKU). Kegiatan MKU di awali dengan melakukan koordinasi antar tim pelaksana dan pengusaha mitra, seleksi peserta MKU,  pembekalan materi baik teoretis maupun praktis kepada mahasiswa peserta MKU, dan pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan metode demonstrasi, pendampingan dan pengamatan. Waktu pelaksanaan MKU menyesuaikan pengusaha mitra, dengan tempat di sanggar dan di gedung B2 Universitas Negeri Semarang. Materi MKU, meliputi : pengetahuan dan praktek kewirausahaan,  praktek tata rias busana dan dekorasi pengantin  gaya solo  putri dan Solo  basahan, lengkap dengan tata caranya, membantu pengusaha mitra pada saat  mendapatkan permintaan merias pengantin. Evaluasi dilakukan bersamaan dengan berjalannya proses MKU oleh pihak dosen pembimbing, mahasiswa maupun pengusaha mitra. Hasil kegiatan MKU, adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang tata rias dan dekorasi pengantin, yang dituangkan dalam pembuatan rencana bisnis (business plan) tentang usaha jasa rias dan dekorasi pengantin.   

Kata kunci : magang kewirausahaan, tata rias, dekorasi pengantin
Belajar keterampilan gerak/psikomotorik, baik yang bersifat sederhana maupun yang kompleks, memerlukan adanya integrasi dari fungsi-fungsi fisik dan psikis siswa secara baik. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya ketekunan,... more
Belajar keterampilan gerak/psikomotorik, baik yang bersifat sederhana maupun yang kompleks, memerlukan adanya integrasi dari fungsi-fungsi fisik dan psikis siswa secara baik. Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya ketekunan, ketelitian, keterikatan, pemusatan perhatian dan koordinasi antara persepsi dengan gerakan. Pada hakekatnya siswa mempunyai kemampuan perseptual dan kemampuan fisik. Efisiensi kemampuan perseptual sangat berhubungan dengan pengembangan siswa dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat membantu siswa dalam menginterpretasikan  rangsang yang datang dari luar sehingga siswa akan lebih mudah dalam mengambil keputusan terhadap lingkungannya. Kecemerlangan kognitif dan prestasi dalam kegiatan psikomotorik banyak tergantung pada perkembangan kemampuan perseptual siswa.   

Kata kunci :  kecakapan persepsi, pembelajaran, keterampilan psikomotorik
Traditional dolanan child at this time already marginalized. The existence of traditional child dolanan now only be remembered by parents, even some parents who do not understand even able to play traditional dolanan child so that in the... more
Traditional dolanan child at this time already marginalized. The existence of traditional child dolanan now only be remembered by parents, even some parents who do not understand even able to play traditional dolanan child so that in the end can not tell and teach its offspring. Many factors affect the marginalization of traditional dolanan child. On the other hand traditional dolanan child has benefits and positive values for children's development. Some aspects of life such as education, social, economic, and culture in the traditional dolanan child. Seeing the usefulness and positive values contained in traditional dolanan children, the need for the introduction, cultivation of cultural values and the preservation of traditional dolanan children as one of the cultural heritage of the archipelago. Introduction, cultivation and preservation of traditional child dolanan can be done through formal education, in formal and non-formal .

Keywords: traditional dolanan children, introduction, cultivation, preservation, cultural values
Kemajemukan Indonesia (masyarakat Bhinneka Tunggal Ika) memberikan dampak positif dan negatif. Berbagai konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat tidak terlepas dari dampak multikulturalisme yang ada. Salah satu alternative... more
Kemajemukan Indonesia (masyarakat Bhinneka Tunggal Ika) memberikan dampak positif dan negatif. Berbagai konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat tidak terlepas dari dampak multikulturalisme yang ada. Salah satu alternative pemecahan masalah adalah dengan diterapkannya pendidikan multikultural. Tidak jauh dari tujuan pendidikan seni di sekolah, pendidikan multikultural menjadi sangat strategis jika disampaikan melalui Pendidikan seni tari. Pendidikan seni tari bisa melalui kegiatan apresiasi, kreasi, dan pengkajian nilai-nilai budaya dari sebuah karya seni tari. Pendidikan seni tari multikultural dalam implementasinya berhadapan dengan beragam problem di masyarakat monokultural, yang menghambat penerapan pendidikan seni tari multikultural di dalam ranah pendidikan, yaitu keragaman identitas tarian daerah,  pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah, kurang kokohnya nasionalisme, fanatisme sempit,  dan kesejahteraan ekonomi yang tidak merata di antara kelompok budaya.

Kata Kunci: masyarakat, multikultural, monokultural, pendidikan seni
Research Interests:
Research Interests: