Papers by eny kusumastuti
Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 2014
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Seni Tari, 2012
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Harmonia, 2011
... inti pertunjukan, akhir pertunjukan, (b) unsur-unsur perlengkapan pentas; (c) iringan; (d) ri... more ... inti pertunjukan, akhir pertunjukan, (b) unsur-unsur perlengkapan pentas; (c) iringan; (d) rias dan busana; (e) gerak tari representasional dan non ... Lagu lagu yang dinyanyikan misalnya Kembang "anggar, Kembang Gedhang, Kembang Anggrek, Ru:ak Cengkir, Ru:ak *ni, Ru:ak ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Model Pembelajaran seni tari terpadu merupakan perpaduan dari pendekatan ekspresi bebas, disiplin... more Model Pembelajaran seni tari terpadu merupakan perpaduan dari pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu, dan multikultural. Model ini diberikan kepada guru dan kepala Sekolah Dasar Kabupaten Semarang dengan harapan mampu meningkatkan kompetensi profesional guru. Pengenalan model pembelajaran seni tari terpadu diberikan dengan bentuk penyuluhan dan pelatihan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Balemong Resot Ungaran . Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan. Peserta berasal dari guru-guru Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Semarang. Hasil penyuluhan dan pelatihan, guru mampu memahami konsep pembelajaran seni tari terpadu dan mempraktekkan dalam pembelajaran di kelas.
Kata Kunci: Pembelajaran, Seni Tari, Ekspresi bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural
Bookmarks Related papers MentionsView impact
ABSTRAK
Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pola ... more ABSTRAK
Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pola perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus, pola bahasa dan pikir, emosi jiwa serta perkembangan sosial anak. Selain itu, pembelajaran seni tari pada anak usia dini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi. Permasalahan yang paling mendasar adalah masih minimnya pengetahuan dan keterampilan guru Taman Kanak-kanak dalam penguasaan materi pembelajaran seni tari. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran seni tari pada anak usia dini bagi guru Taman Kanak-kanak perlu ditingkatkan melalui penyuluhan dan pelatihan secara terus menerus dan intensive agar pelaksanaan pembelajaran seni tari pada anak usia dini berjalan dengan lancar.
Kata kunci : pembelajaran seni tari, anak usia dini, alih budaya
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Penelitian ini bertujuan menemukan model pengembangan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan k... more Penelitian ini bertujuan menemukan model pengembangan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Target produk penelitian ini berupa: (1) peta kebutuhan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, mencakup materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana; (2) model pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama yang berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (3) panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk melaksanakan pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama, dengan mengacu pada proses apresiasi dan ekspresi. Lokasi penelitian di Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D), terdiri dari dua tahap pelaksanaan selama dua tahun. Tahap pertama dilakukan untuk menemukan peta kebutuhan pembelajaran seni tari melalui needs analysis/needs assessment, yang meliputi materi pelajaran, tujuan, metode, media, guru dan siswa, sumber belajar, evaluasi, dan sarana prasarana. Hasil analisis kemudian digunakan untuk perancangan model pembelajaran seni tari berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Tahap atau tahun kedua, penerapan dan evaluasi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran guna menyusun panduan yang aplikatif bagi guru seni tari atau buku ajar untuk pembelajaran seni tari sebagai pendidikan karakter untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Hasil penelitian menghasilkan model pembelajaran seni tari yang bersifat estetis, apresiatif, kreatif dan ekspresif. Model ini akan diuji cobakan pada penelitian tahun berikutnya pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.
Kata Kunci: pembelajaran, seni tari, estetis, apresiatif, kreatif, ekspresif
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar memiliki unsur gerak, sehingga pembelajaran seni... more Kemampuan dasar motorik halus dan motorik kasar memiliki unsur gerak, sehingga pembelajaran seni tari dan kemampuan dasar motorik saling berkaitan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari memiliki beberapa komponen pembelajaran seperti guru, siswa, materi, media, metode, evaluasi, dan langkah-langkah pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran seni tari dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Hasil dari pengembangan kemampuan dasar motorik anak melalui pembelajaran seni tari yaitu pada kemampuan motorik kasar anak terbagi menjadi gerakan dasar lokomotor, non lokomator dan manipulatif. Lokomotor dapat berkembang melalui gerakan yang terdapat pada gerak tari Riang seperti melompat, bertumpu pada satu kaki. Gerakan non lokomotor seperti menekuk, mengayun. Gerakan manipulatif seperti bertepuk tangan. Kemampuan dasar motorik halus pada anak juga mengalami perkembangan yaitu pada gerakan pergelangan tangan, dan telapak tangan. Saran yang yang diberikan peneliti antara lain: (1) Bagi guru seni tari agar lebih kreatif dalam memberikan materi tari supaya pada pembelajaran berikutnya siswa lebih tertarik dan senang pelajaran seni tari, dan (2) Bagi siswa agar lebih giat belajar khususnya dalam berlatih tari agar hasil dalam setiap evaluasi menjadi meningkat.
Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Guru Taman Kanak-kanak dalam proses pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai teori-teori... more Guru Taman Kanak-kanak dalam proses pembelajaran seni tari, disamping harus menguasai teori-teori yang melandasi pendidikan seni tari dan keterampilan seni tari, juga dituntut untuk mampu menata rias wajah dan busana tari anak didiknya. Permasalahannya, guru belum memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata rias wajah dan busana tari anak usia dini bagi guru taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang. Materi yang diberikan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan tentang tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan dan pelatihan. Dalam prosesnya, kegiatan akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, dan tugas. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang memahami dan mampu mempraktekkan tata rias wajah, rambut dan busana tari anak usia dini. Saran, hendaknya guru Taman kanak-kanak Kecamatan Gunungpati Semarang berlatih secara terus menerus menata rias wajah, rambut dan busana dan mempraktekkannya pada saat siswa melakukan kegiatan pementasan seni tari.
Kata Kunci: penyuluhan, pelatihan, tata rias wajah, tata rias busana, tata rias rambut, anak usia dini
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pendidikan dengan dimensi EQ (Emotional Quotions) dapat ditemukan dalam konsep pendidikan seni ta... more Pendidikan dengan dimensi EQ (Emotional Quotions) dapat ditemukan dalam konsep pendidikan seni tari. Artikel ini adalah hasil penelitian yang mengkaji bagaimana proses pelaksanaan, dan perubahan perilaku kecerdasan emosional anak usia dini melalui pembelajaran seni tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan pendidikan seni tari pada anak usia dini tidak terlepas dari proses belajar mengajarnya, yang meliputi : tujuan, materi pembelajaran, metode kegiatan Belajar Mengajar, sarana dan prasarana, evaluasi, kondisi sosial dan budaya. Perubahan perilaku kecerdasan emosional anak usia dini melalui pembelajaran seni tari dapat dilihat melalui : (1) timbulnya perasaan bangga, (2) memiliki sifat pemberani, (3) mampu mengendalikan emosi, (4) mampu mengasah kehalusan budi, (5) mampu menumbuhkan rasa bertanggung jawab, (6) mampu menumbuhkan rasa mandiri, (7) mudah berinteraksi dengan orang lain, (8) memiliki prestasi yang baik, (9) mampu mengembangkan imajinasi, dan (10) menjadi anak yang kreatif.
Kata Kunci : Pendidikan Seni Tari, Kecerdasan Emosional, Anak Usia Dini
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pendidikan seni tari adalah salah satu media yang baik untuk peningkatan kreativitas siswa Sekola... more Pendidikan seni tari adalah salah satu media yang baik untuk peningkatan kreativitas siswa Sekolah Menengah Pertama. Upaya tersebut dilakukan dengan melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural. Masalahnya adalah bagaimanakah proses pelaksanaan pendidikan seni tari melalui pendekatan ekspresi bebas, disiplin ilmu dan multikultural sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terarah, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara mereduksi, mengklarifikasi, mendiskripsikan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan semua informasi secara selektif. Teknik pemeriksaan data menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan proses pelaksanaan pendidikan seni tari tidak terlepas dari proses belajar mengajarnya, yang meliputi: kurikulum, tujuan, materi pembelajaran, metode kegiatan Belajar Mengajar, sarana dan prasarana, dan evaluasi. Pendekatan ekspresi bebas dalam pembelajaran seni tari dilakukan dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa seluas luasnya untuk mengembangkan gerakan-gerakan yang dilakukannya melalui rangsang melihat obyek, crita dan musik. Proses pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui pendekatan disiplin ilmu dilakukan dengan cara pemberian materi pelajaran secara teoretis dengan berbasis pada sudut pandang keilmuan. Proses pelaksanaan pembelajaran seni tari melalui pendekatan multikultural dilakukan dengan cara mengenalkan, mengamalkan, dan melakukan perombakan kepada siswa tentang keberagaman seni budaya tanah air. Saran yang dapat diberikan adalah bagi sekolah, hendaknya lebih memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembelajaran seni tari baik berupa pemenuhan sarana prasarana maupun kesempatan yang seluas-luasnya bagi guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran seni tari, bagi guru Seni Budaya, hendaknya lebih kreatif dalam menyiapkan materi pelajaran bagi siswa.
Kata Kunci: Pendidikan Seni Tari, Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural, Kreativitas
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pembelajaran seni sangat berperan penting dalam proses pembentukan pribadi dan pengembangan kreat... more Pembelajaran seni sangat berperan penting dalam proses pembentukan pribadi dan pengembangan kreativitas anak usia dini sebagai penyeimbang berfikir vertikal dan lateral. Pada hakekatnya, pembelajaran seni jika dikelola dengan baik akan dapat memberikan banyak kontribusi dalam meningkatkan kreativitas anak didik. Melihat pentingnya pengem-bangan kreativitas anak, perlu dipersiapkan kondisi-kondisi yang memberikan kemungkinan pada anak didik untuk dapat menyalurkan bakat dan kreativitasnya secara optimal Salah satu strategi yang tepat dalam pembelajaran seni untuk memupuk dan mengembangkan kreativitas anak adalah pendekatan ekspresi bebas yang sifatnya terarah. Pendekatan ekspresi bebas merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan anak dalam memecahkan masalah secara bersama-sama.
Kata Kunci: Pembelajaran seni tari, kreativitas, pendekatan ekspresi bebas, anak usia dini.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by eny kusumastuti
Kata Kunci: Pembelajaran, Seni Tari, Ekspresi bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural
Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pola perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus, pola bahasa dan pikir, emosi jiwa serta perkembangan sosial anak. Selain itu, pembelajaran seni tari pada anak usia dini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi. Permasalahan yang paling mendasar adalah masih minimnya pengetahuan dan keterampilan guru Taman Kanak-kanak dalam penguasaan materi pembelajaran seni tari. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran seni tari pada anak usia dini bagi guru Taman Kanak-kanak perlu ditingkatkan melalui penyuluhan dan pelatihan secara terus menerus dan intensive agar pelaksanaan pembelajaran seni tari pada anak usia dini berjalan dengan lancar.
Kata kunci : pembelajaran seni tari, anak usia dini, alih budaya
Kata Kunci: pembelajaran, seni tari, estetis, apresiatif, kreatif, ekspresif
Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.
Kata Kunci: penyuluhan, pelatihan, tata rias wajah, tata rias busana, tata rias rambut, anak usia dini
Kata Kunci : Pendidikan Seni Tari, Kecerdasan Emosional, Anak Usia Dini
Kata Kunci: Pendidikan Seni Tari, Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural, Kreativitas
Kata Kunci: Pembelajaran seni tari, kreativitas, pendekatan ekspresi bebas, anak usia dini.
Kata Kunci: Pembelajaran, Seni Tari, Ekspresi bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural
Pembelajaran seni tari pada anak usia dini sangat berpengaruh terhadap pola perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus, pola bahasa dan pikir, emosi jiwa serta perkembangan sosial anak. Selain itu, pembelajaran seni tari pada anak usia dini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi. Permasalahan yang paling mendasar adalah masih minimnya pengetahuan dan keterampilan guru Taman Kanak-kanak dalam penguasaan materi pembelajaran seni tari. Pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran seni tari pada anak usia dini bagi guru Taman Kanak-kanak perlu ditingkatkan melalui penyuluhan dan pelatihan secara terus menerus dan intensive agar pelaksanaan pembelajaran seni tari pada anak usia dini berjalan dengan lancar.
Kata kunci : pembelajaran seni tari, anak usia dini, alih budaya
Kata Kunci: pembelajaran, seni tari, estetis, apresiatif, kreatif, ekspresif
Kata Kunci: Kemampuan dasar motorik anak, pembelajaran seni tari.
Kata Kunci: penyuluhan, pelatihan, tata rias wajah, tata rias busana, tata rias rambut, anak usia dini
Kata Kunci : Pendidikan Seni Tari, Kecerdasan Emosional, Anak Usia Dini
Kata Kunci: Pendidikan Seni Tari, Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin Ilmu, Multikultural, Kreativitas
Kata Kunci: Pembelajaran seni tari, kreativitas, pendekatan ekspresi bebas, anak usia dini.