[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
124 tayangan14 halaman

PBL DBD

Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dokumen ini menjelaskan gejala, epidemiologi, faktor risiko, dan tahapan penyakit DBD."

Diunggah oleh

darin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
124 tayangan14 halaman

PBL DBD

Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dokumen ini menjelaskan gejala, epidemiologi, faktor risiko, dan tahapan penyakit DBD."

Diunggah oleh

darin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

PENYAKIT DEMAM

BERDARAH DENGUE

Faisal Abdulrahman (P23133116010)


Nanda Dian Magfirah (P23133116028)
Nur Aini Utami (P23133116029)
pengertian Demam Berdarah Dengue
(DBD) menurut beberapa ahli
Demam berdarah dengue ( DBD )
adalah suatu penyakit yang
Suriadi & disebabkan oleh virus dengue
Yuliani,2001 (arbovirus) yang masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti

Demam dengue/dengue fever adalah penyakit


yang terutama pada anak, remaja, atau orang
dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam,
Noer, dkk, 1999 nyeri otot, atau sendi yang disertai leukopenia,
dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenophati,
demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri
pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap
yang terganggu, trombositopenia ringan, dan
bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan
Agent Penyebab
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan
menyebabkan kematian pada banyak orang penyakit ini di sebabkan oleh virus dengue dan
di tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas di rumah-rumah, sekolah
dan tempat-tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, balai desa dan
lain-lain sehingga setiap keluarga dan masyarakat mengandung risiko untuk ketularan
penyakit DBD. Obat untuk penyakit DBD belum ada, dan vaksin untuk pencegahannya juga
belum ada, sehingga satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini adalah dengan
memberantas nyamuk Aedes aegypti. (Depkes RI, 1996)
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan
menyebabkan kematian pada banyak orang penyakit ini di sebabkan oleh virus dengue dan
di tularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas di rumah-rumah, sekolah
dan tempat-tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, balai desa dan
lain-lain sehingga setiap keluarga dan masyarakat mengandung risiko untuk ketularan
penyakit DBD. Obat untuk penyakit DBD belum ada, dan vaksin untuk pencegahannya juga
belum ada, sehingga satu-satunya cara untuk memberantas penyakit ini adalah dengan
memberantas nyamuk Aedes aegypti. (Depkes RI, 1996)
Karakteristik
Badan demam panas tinggi lebih dari 2 hari
Nyeri pada ulu hati
Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik,
diregangkan dan lain sebagainya.
Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang air
besar.
Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.
Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
Hematemeses.
Trombositomenia 100.000 per mm3.
Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding pembuluh
darah
Riwayat Perjalanan Penyakit Demam
Berdarah Dengue

Proses Penyakit Demam Berdarah Virus dengue dibawa oleh nyamuk


AedesAegypti dan Aedes Albopictus sebagai vektor/pembawa ke tubuh manusia
melalui gigitan. Infeksi yang pertama kali dapat menimbulkan gejala demam
dengue saja. Apabila orang tersebut mendapat infeksi berulang oleh tipe virus
dengue yang berlainan akan menimbulkan reaksi yang berbeda atau disebut
Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus dengue berkembang di limpa manusia lalu
menyebar ke seluruh jaringan tubuh terutama ke sistem kulit melalui peredaran
darah. Akibat virus ini, tubuh membentuk anti bodi untuk melawan virus dengue
dengan cara mengaktifkan anafilatoksin C3a dan C5a, yang menimbulkan efek
meningkatnya daya tahan permeabilitas dinding pembuluh darah
Tahap Pre-patogenesis

Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka
pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen
penyakit. Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi
interaksi antara host dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih
terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada di luar tubuh host.
Pada proses ini penyakit demam berdarah bisa terjadi pada orang- orang
yang tinggal di daerah yang mempunyai sanitasi yang buruk.
Tahap patogenesis

Tahap Inkubasi: Penyakit demam berdarah mempunyai masa inkubasi 1- 4 hari. Pada
tahap ini sudah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh host , namun gejala-gejala
penyakit demam berdarah belum tampak. Jika daya tahan tubuh tidak kuat, tentu
penyakit demam berdarah akan berjalan terus dan yang mengakibatkan terjadinya
gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh

Tahap Penyakit Dini : Gejala penyakit demam berdarah muncul seperti :


Demam yang akut selama 2 hingga 7 hari
Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri persendian. Di mana gejala panas penderita di hari
ke1- 4 rata-rata menunjukkan peningkatan dimana suhu badan mencapai 39C-
41C, hari ke 5-7 rata-rata panas cenderung menurun.
Umumnya penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari.
Tahap Penyakit Lanjut
Pada tahap ini penderita tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang berobat dan perlu
melakukan perawatan
Bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi perdarahan dan leucopenia.
Terjadi pembesaran hati
Mengalami pendarahan pada hidung (mimisan) dan gusi
Kulit pucat dan tubuh dingin
Penurunan kadar trombosit dalam darah

Tahap akhir
Berakhirnya penyakit demam berdarah bisa dalam keadaaan :
Sembuh sempurna, penyakit demam berdarah dapat berakhir dalam arti bentuk dan fungsi tubuh
kembali dan kepada keadaan sebelum menderita penyakit demam berdarah.
Meninggal dunia, terhentinya perjalanan penyakit demam berdarah bukan karena sembuh tetapi
karena host meninggal dunia sebab penyakit demam berdarah yang tidak segra ditangani.
Epidemiologi Penyakit Demam
Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue dan mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi
antara yang paling ringan, demam dengue (DD), DBD dan demam dengue yang
disertai renjatan atau dengue shock syndrome (DSS). Ditularkan nyamuk
Aedesaegypti dan Ae. albopictus yang terinfeksi. Host alami DBD adalah manusia,
agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae.
Dalam 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan
peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru dan, dalam dekade ini,
dari kota ke lokasi pedesaan. Penderitanya banyak ditemukan di sebagian besar
wilayah tropis dan subtropis, terutama Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika
dan Karibia. Virus dengue dilaporkan telah menjangkiti lebih dari 100 negara,
terutama di daerah perkotaan yang berpenduduk padat dan pemukiman di Brazil
dan bagian lain Amerika Selatan, Karibia, Asia Tenggara, dan India.
Jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan sekitar 50 sampai 100 juta orang, setengahnya
dirawat di rumah sakit dan mengakibatkan 22.000 kematian setiap tahun diperkirakan 2,5
miliar orang atau hampir 40 persen populasi dunia, tinggal di daerah endemis DBD yang
memungkinkan terinfeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk setempat. Jumlah kasus
DBD tidak pernah menurun di beberapa daerah tropik dan subtropik bahkan cenderung terus
meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada anak, 90% di antaranya menyerang anak
di bawah 15 tahun.
Di Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi, yang terbesar
terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian
sebanyak 800 orang lebih. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi jumlah
kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah kasus tahun 2008
sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau case fatality rate (CFR) 0,86%
serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian 1.384 orang atau CFR 0,89%.
Penderita DBD yang tercatat selama ini, tertinggi adalah pada kelompok umur <15 tahun (95%)
dan mengalami pergerseran dengan adanya peningkatan proporsi penderita pada kelompok
umur 15-44 tahun, sedangkan proporsi penderita DBD pada kelompok umur >45 tahun sangat
rendah seperti yang terjadi di Jawa Timur berkisar 3,64%.
Peranan Lingkungan

1. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk turut menunjang atau sebagai salah satu faktor risiko
penularan penyakit DBD. Semakin padat penduduk, semakin mudah nyamuk
Aedesmenularkan virusnya dari satu orang ke orang lainnya. Pertumbuhan
penduduk yang tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang tidak terencana
serta tidak terkontrol merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
munculnya kembali kejadian luar biasa penyakit DBD.
2. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan
secara keseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyebab dan penerima dampak dari
perubahan dalama struktur ekonomi dan sosial di suatu daerah, tanpa terlepas
dari penyebaran penyakit tertentu.
3. Sanitasi Lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan berperan besar dalam perkembangbiakan nyamuk Aedes, terutama
apabila terdapat banyak kontainer penampungan air hujan yang berserakan dan terlindung dari sinar
matahari, apalagi berdekatan dengan rumah penduduk.
4. Keberadaan Kontainer
Keberadaan kontainer sangat berperan dalam kepadatan vektor nyamuk Aedes, karena semakin
banyak kontainer akan semakin banyak tempat perindukan dan akan semakin padat populasi nyamuk
Aedes, maka semakin tinggi pula risiko terinfeksi virus DBD dengan waktu penyebaran lebih cepat
sehingga jumlah kasus penyakit DBD cepat meningkat.
Dengan demikian program pemerintah (Dirjen PPM&PI, 2001) berupa penyuluhan kesehatan
masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD antara lain dengan cara menguras, menutup, dan
mengubur (3M) sangat tepat dan perlu dukungan luas dari masyarakat dalam pelaksanaannya. Dilihat dari
jenisnya, kontainer yang terdapat dirumah responden dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: Tempat
Penampungan Air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, TPA bukan untuk keperluan sehari-hari dan TPA
alamiah. Disamping itu, letak, macam, bahan, warna, bentuk, volume dan penutup kontainer serta asal
air yang tersimpan dalam kontainer sangat mempengaruhi nyamuk Aedesbetina untuk menentukan pilihan
tempat bertelurnya.
5. Kepadatan Vektor
Semakin tinggi angka kepadatan vektor akan meningkatkan risiko penularan penyakit DBD
Tindakan / Upaya Pencegahan
1.Kuras tempat penyimpanan air (bak mandi/WC, drum, dan lain-lain) sekurang-
kurangnya 1 minggu sekali. Gantilah air di vas, tempat minum burung, perangkap
semut dan lain-lain sekurang-kurangnya 1 minggu sekali
2.Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum, dan lain-lain
agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
3.Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban
bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak
menjadi tempat berkembang biak nyamuk.. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan
lain-lain agar dibakar bersama sampah lainnya.
4.Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
5.Cara mencegah DBD dengan melipat pakaian atau kain yang bergantungan dalam
kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ
6.Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk
abate ke dalam genangan air tersebut. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali.
7.Gunakan kamper atau kapur barus yang merupakan cara mencegah DBD untuk
membuat nyamuk jauh. Bakar kapur barus di sebuah ruangan dan tutup semua jendela
dan pintu hingga kurang lebih 15 menit.
8.Gunakan obat nyamuk oles atau bakar untuk mencegah gigitan nyamuk baik di siang
hari maupun di malam hari.
9.Cara mencegah nyamuk penyebab DBD dengan meletakkan tanaman tulasi di dekat
jendela-jendela rumah anda. Tanaman ini memiliki beberapa sifat yang mampu
mencegah nyamuk untuk berkembang biak.
10.Pastikan jendela dan pintu rumah anda tidak memiliki lubang lecil sehingga
memberi jalan masuk bagi nyamuk dan pastikan pula ventilasi yang ada di rumah anda
memiliki penyaring untuk mencegah nyamuk masuk dan sebagai cara mencegah DBD

Anda mungkin juga menyukai