Aida Fitriana

Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya kedua berkaitan dengan perubahan pada diri individu. Perbedaannya pada jenis perubahan yang terjadi. Perkembangan bersifat kontekstual. Hal ini berarti bahwa perkembangan individu mengikuti kondisi saat itu. Perspektif sepanjang rentang kehidupan manusia menjelaskan adanya tujuh karakteristik dasar yang harus dipahami untuk melihat perkembangan manusia, yaitu: 1) Perkembangan adalah seumur hidup, 2) Perkembangan bersifat multidimensional, 3) Perkembangan adalah multidireksional, 4) Perkembangan bersifat lentur (plastis), 5) Perkembangan selalu melekat dengan sejarah, dan 7) Perkembangan bersifat multidisipliner.
Para ahli yang beraliran “Nativisme” berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan. Sedangkan para ahli yag mengikuti aliran “Empirisme” atau disebut juga aliran enviromnetalisme berpendapat bahwa perkembangan individu itu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/ pendidikan, sedangkan faktor dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama sekali.
Aliran yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrim di atas adalah aliran “Konvergensi”. Menurut aliran konvergensi perkembangan individu itu sebenarnya ditentukan oleh faktor dasar/pebawaan maupun faktor lingkungan/pendidikan keduanya secara convergent akan menentukan/mewujudkan perkembangan seseorang individu. Sejalan dengan pendapat ini, Ki Hajar Dewantara mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu faktor dasar/pembawaan (faktor internal) dan faktor ajar/lingkungan (faktor eksternal).

Hai para readers! Ngomong-ngomong tentang judul di atas nich, pasti kalian sangat tertarik untuk membaca artikel ini. Artikel yang berisi coretan angan dari sang penulis dan pastinya akan membangkitkan daya imajinasi yang selama ini hanya kalian pendam dan mungkin kalian tak pernah membayangkannya. Untuk itu, mari kita simak cerita yang ada di bawah ini. Aku termenung dalam keheningan malam yang sunyi, saat itu hanya terdengar angin malam yang berhembus seolah mengajak aku bercengrama dalam bayangan dan hayalan serta angan-angan yang berlukiskan semangat dan cita-cita sebagai seorang siswa dengan segudang harapan dan impian tentang sekolah dimana aku menimpa ilmu pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu yang sangat berguna dan bermanfaat guna menggapai masa depan yang gemilang dan menjanjikan. Prestasi akademik dan non akademik selalu ditorehkan sekolah kita tercinta ini, aku begitu bangga menjadi bagian dari sekolah dimana aku menjadi sadar sebagai generasi muda harapan Agama, Bangsa, Negara dan sebagai pemegang estapet kepemimpinan masa depan negeri ini. MAPURA menjadi pilihan utama bagiku untuk belajar dan tetap belajar dalam meraih prestasi dalam pembentukan pribadi yang siap menghadapi berbagai rintangan dan hambatan yang seiring dengan berjalannya waktu semakin berat dalam bentuk dinamika kehidupan yang sangat beragam. Aku sadar dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki MAPURA tetepi itu cukup menunjang dalam meningkatkan proses pembelajaran bagi semua siswa-siswi yang selalu menjadi teman dengan berbagai tingkah polah yang lucu dan semangat mereka semua menjadi bagaian dari pemicu semangat agar aku terus berusaha mengukir prestasi yang gemilang dan bersahaja, sampai suatu saat pernah terlintas dalam benakku membayangkan bagaimana MAPURA menjadi seolah pulau Bali yang terkenal dengan kearifan lokal masyaraktnya, Agama yang berbeda, adat istiadat, suku yang berbeda menjadikan Bali sebagai icon pariwisata dunia serta contoh kerukunan ummat beragama yang sangat toleran di tengah berbagai macam perbedaan yang ada. MAPURA sebagai lembaga pendidikan yang berintegritas dalam semua disiplin ilmu pengetahuan dengan pondasi yang berbasis karakter keagamaan mampu menjadi cahaya dalam