Tujuan penelitian ini adalah untuk menelisik lebih dalam tentang disleksia (kesulitan membaca) dan dampak yang ditimbulkan pada anak-anak yang memilikinya, mengingat kelainan ini tidak dapat disembuhkan dan efeknya hanya bisa dikurangi...
moreTujuan penelitian ini adalah untuk menelisik lebih dalam tentang disleksia (kesulitan membaca) dan dampak yang ditimbulkan pada anak-anak yang memilikinya, mengingat kelainan ini tidak dapat disembuhkan dan efeknya hanya bisa dikurangi bukan dihilangkan. Penelusuran lebih lanjut dimaksudkan untuk membantu para orangtua dan guru yang memiliki buah hati dengan disleksia. Terutama dimasa pandemi covid-19 yang masih berlangsung, membuat para orangtua mau tidak mau harus ikut berkontribusi penuh terhadap pengajaran anak-anaknya dan tidak bisa hanya mengandalkan guru seperti pada saat kondisi normal. Penelitian ini dilangsungkan dengan metode studi literasi dari beberapa jurnal dan buku, baik nasional maupun internasional. Hasil dari penelitian ini adalah disleksia merupakan kelainan yang membuat penderitanya sulit membaca. Faktor dari disleksia masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti, tetapi faktor terkuat saat ini adalah dari segi keturunan. Anak dengan disleksia memiliki beberapa gejala tersendiri yang dapat dideteksi sejak dini. Memiliki kelainan ini bukan berarti anak tersebut malas apalagi bodoh, justru bisa jadi dia punya kemampuan yang lebih dibanding kawan-kawan seusianya asalkan dia diberi penanganan yang tepat.