Konflik Dan Kebijaksanaan

PaPeDA Institute dan The Habibie
Center menerbitkan kajian kebijakan yang di edisi ini adalah “menelisik
masalah kriminalitas di kota Jayapura”. Diharapkan bahwa kajian ini dapat
menyedian sebuah gambaran yang holistik akan persoalan kriminalitas yang
sementara membelit kota Jayapura.

Allah berfirman Al Baqarah 269 : “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis bagaimana transparansi yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam proses pengangkatan Perangkat Desa di Desa Blaru kecamatan Pati Kabupaten Pati dan partisipasi warga Desa Blaru pada pengangkatan Perangkat Desa, serta bagaimana pengaruh antara keduanya dalam upaya menanggulangi KKN di Desa Balru.
Berpijak pada uraian diatas maka dalam penelitian ini mengangkat permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana transparansi Kepala Desa dalam proses pengangkatan Perangkat Desa di Desa Blaru?, 2. Bagaimanakah partisipasi warga desa Blaru dalam proses pengangkatan Perangkat Desa?, 3. Bagaimanakah pengaruh Transparansi dan Partisipasi tersebut dalam upaya menanggulangi KKN di Desa Blaru?.
Untuk menjawab semua permasalahan diatas, maka peneliti mellakukan penelitian pada obyek sasaran untuk mendapatkan data yang kongret. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara langsung dengan menggunakan snowball sampling.
Setelah penelitian dilakukan, beriringan dengan pengkajian yang serius, maka ditemukan hal-hal penting antara lain proses pengangkatan Perangkat Desa Blaru Kepala Desa telah memenuhi azas keterbukaan dan transparan serta partisipasi warga yang sangat besar dengan bukti bahwa seluruh proses terbebut dilalui dengan mengundang keikutsertaan wargamasyarakat Desa Blaru mulai dari pembentukan panitia pencalonan, pengumuman-pengumuman hingga penjaringan posisi yang lowong dibantu oleh seluruh warga, baik melalui rapat warga, jama’ah yasin dan tahlil, jama’ah diba’ atau salawatan bahkan pengumuman dilaksanakan di masjid sebelum pelaksanaan salat jum’at.
Temuan lain yang diperoleh dalam penelitian adalah adanya semangat keterbukaan yang dilakukan oleh Kepala Desa begitu dominan sekaligus determinan bagi penciptaan kondisi yang memungkinkan dilaksanakan penegakan hukum, terbangunnya partisipasi warga masyarakat untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Desa. Dan yang paling menarik kemudian adalah bagaimana respon masyarakat yang sangat kondusif bagi proses pengangkatan Perangkat Desa dari tahap penjaringan hingga ujian yang terlaksana secara adil, terbuka dan terhindar dari praktek KKN.
Dari berbagai macam hal diatas, penulis menyarankan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Blaru bisa menjadi contoh bagi tempat-tempat lain. Selain itu pula penulis merekomendasikan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Desa Blaru bisa menjadi aturan baku bagi negara dan Kabupaten Pati khususnya dalam proses pengangkatan Perangkat Desa, agar semuanya dapat terhindar dari adanya praktek KKN.

Kata Kunci : Transparansi dan Partisipasi

Di Indonesia terdapat banyak hewan endemik yang berstatus konservasi, salah satunya adalah beruang madu. Masalah lingkungan akhir-akhir ini yang berdampak signifikan terhadap satwa liar antara lain perubahan tutupan lahan, berkurangnya sumber makanan (vegetasi), pembangunan infrastruktur, dan dampak yang jelas pada konflik manusia dengan satwa liar seperti beruang madu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat zonasi konflik dengan teknologi geospasial dan merencanakan prioritas mitigasi konflik. Data yang digunakan adalah Citra Satelit Sentinel 2A, peta RBI Badan Informasi Geospasial, dan catatan insiden konflik satwa dari BKSDA Sumbar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interaksi spasial menggunakan dasar jarak Euclidean, logaritma natural, dan logistik regresi, semua metode diterapkan dalam sistem informasi geografis dan entropi maksimum. Kami telah menemukan distribusi energi di setiap variabel ekosistem lanskap, yang mempengaruhi zona konflik. Prediksi AUC rata-rata adalah 0,91, yang menunjukkan kinerja model ini sangat baik. Kontribusi terkuat dalam pemodelan ini diberikan oleh variabel tepi hutan dengan nilai persentase 39,2%, pangan alternatif (perkebunan) berkontribusi 31,4%, fragmentasi hutan dengan kontribusi persentase 16,9%. Zona konflik ini dibagi menjadi kelas-kelas untuk prioritas pengelolaan. Penanganan konflik harus diterapkan dalam skala regional hingga skala lokal, yang perlu disinergikan dengan rencana tata ruang wilayah.