Amanda Morin
Kegiatan-Kegiatan
untuk
Mencakup 145 kegiatan
ramah anak yang menyenangkan pada 5 bidang pencapaian
Membaca—Menulis—Matematika—Sains—Studi Sosial
KEGIATAN PEMBELAJARAN MENARIK
UNTUK ANAK-ANAK
Amanda Morin
KEGIATAN PEMBELAJARAN MENARIK
UNTUK ANAK-ANAK
— Judul Asli
— Penulis
The Everything Kids Learning Activities Book
Amanda Morin
— ISBN
— Edisi
xxx
Februari 2023
— Penerjemah
— Editor
— Layout
— Cover
— Font
— Font-Size
— Paper Size
Udin Juhrodin
Jim-Zam Co.
Jim-Zam Co.
Kartooni dan BenguiatGot Bk BT
11pt
B5
— Publisher
Jim-Zam Co.
Perum Griya Sampurna Blok E-136
udinjuhrodin@gmail.com
For Private Purpose Only
e-Book ini disusun untuk kepentingan pribadi. Mengutip
sebagian atau seluruh bagian e-book diperbolehkan sejauh
mencantumkan referensinya.
Tertarik untuk Berdonasi?
Kawan-kawan yang ingin mendukung proyek ini dengan
berdonasi, dapat berkontribusi via:
Bank Mandiri No Rek. 132-00-2519529-9
PENGANTAR
he Everything Kids’ Learning Activities Book merupakan panduan lengkap untuk
membuat anak-anak tetap terhibur dalam melakukan hal-hal menyenangkan yang
juga mempromosikan konsep penting pembelajaran dalam bidang utama membaca,
menulis, matematika, sains, dan ilmu sosial. Permainan dan aktivitas dalam buku ini
membantu kita dan anak-anak melatih keterampilan mendongeng, menulis kreatif, money
sense, sains di halaman belakang, dan permainan ramah lingkungan, serta mengajari anak
kita tentang bumi dan luar angkasa, keragaman, dan lainnya. Kegiatan dalam buku ini
diarahkan untuk rentang usia yang luas (lima sampai dua belas tahun), dan dalam setiap
bagian, kegiatan untuk anak-anak yang lebih tua dibangun berdasarkan keterampilan yang
dipelajari dalam kegiatan untuk anak-anak yang lebih muda. Panduan ini merupakan semua
yang kita butuhkan untuk membuat anak-anak dapat semangat dan senang belajar.
Hampir tidak ada yang lebih membuat frustrasi daripada duduk untuk melakukan
suatu kegiatan dengan anak-anak hanya untuk menemukan bahwa petunjuknya sulit untuk
diikuti, proyek tersebut sebagian besar dipimpin oleh orang-orang dewasa, atau bahwa
kita tidak memiliki semua materi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
Kegiatan belajar tidak boleh menjadi beban atau menghabiskan banyak uang, juga tidak
boleh sangat membosankan sehingga anak-anak menjadi kehilangan minatnya.
Mengingat hal tersebut, aktivitas dalam The Everything Kids’ Learning Activities
Book merupakan perpaduan antara kegiatan permainan dan proyek yang bertujuan untuk
menggunakan bahan yang sudah kita miliki di sekitar rumah, dan aktivitas yang tidak
memerlukan bahan-bahan sama sekali. Apakah mereka membutuhkan bahan atau tidak,
kegiatan tersebut dirancang untuk mendorong anak-anak menjadi pembelajar yang aktif,
menggunakan otak dan tubuh mereka sebagai alat untuk belajar.
Meskipun setiap aktivitas bagian dibangun berdasarkan keterampilan dari aktivitas
sebelumnya, tidak ada urutan yang pasti dalam melaksanakan aktivitas tersebut. Sementara
di sekolah, matematika, membaca, menulis, sains, dan IPS dapat dibagi menjadi mata
pelajaran yang terpisah-pisah, dalam kehidupan sehari-hari semua mata pelajaran tersebut
berbaur. Faktanya, sangat masuk akal untuk menggabungkan aktivitas Perburuan Toko
Kelontong dari Bab 6 dengan Matematika Toko Kelontong yang ditemukan di Bab 12, atau
T
iii
Pengantar
untuk memasangkan Jurnal Ilmu Alam Halaman Belakang di Bab 18 dengan perjalanan
alam yang akan dilakukan dalam aktivitas Cerita Stone Soup di Bab 8.
Kedua, The Everything Kids’ Learning Activities Book bertujuan untuk membantu
anak-anak menjadi pembelajar yang lebih aktif, bukan menjadikan kita sebagai guru yang
lebih baik. Dengan membiarkan anak-anak terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan setiap
aktivitas, kita membantunya menemukan bahwa dia dapat belajar dengan melakukan, bukan
hanya dengan mendengarkan atau melihat. Mungkin sulit untuk mundur dan melihatnya
melakukan hal-hal yang berbeda dari kita, tetapi bahkan kesalahan dan kekacauan yang
dilakukan anak-anak menawarkan kesempatan untuk belajar. Jika tidak ada yang lain, dia
akan belajar bagaimana meminta bantuan kita untuk memperbaiki kesalahan, dan belajar
bahwa ketika dia membuat kekacauan, dia bertanggung jawab untuk membersihkannya.
Terakhir, ketahuilah bahwa buku ini hanyalah titik awal dalam melibatkan minat anak
-anak. Setiap permainan dan aktivitas dapat membuka diskusi, mengarahkan kita untuk
mencari lebih banyak informasi, dan memberi kesempatan untuk berbagi pembelajaran
dengan anak-anak melalui cara yang baru dan menyenangkan bagi kita berdua.
halaman
iv
ucapan terimakasih
Ada begitu banyak orang yang mendukung saya dalam membuat buku ini, bahkan lebih
dari yang bisa saya sebutkan. Di F+W Media: Pamela Wissman, editor saya, terima kasih
atas ide dan keyakinan kawan semua atas keterampilan saya; terima kasih kepada Brett
Shanahan karena telah membentuk ide-ide saya menjadi sebuah buku yang koheren, dan
kepada jutaan orang lainnya di belakang layar. Terima kasih kepada Megan, Jacob, dan
Benjamin, anak-anak saya, karena telah menjadi penguji proyek terbaik yang dapat saya
minta, dan kepada kelompok penulis Chia saya yang telah mendorong saya. Terima kasih
kepada suami saya, Jon, karena telah mengambil kelonggaran dan selalu percaya pada
saya.
v
ucapan terimakasih
halaman
vi
daftar isi
Pengantar —iii
Ucapan Terimakasih —v
Daftar Isi —vii
Lima Bidang Uatam Pembelajaran —1
Membaca —1
Menulis —3
Matematika —4
Sains —5
Studi Sosial —6
Kesadaran Fonemik —9
Permainan Sounding Off to the Beat —9
Permainan Jepitan Huruf-Bunyi —10
Fonika Geser Piring Kertas —12
Perburuan Bunyi —13
Menyortir Hurut: Game Mencocokkan Gambar-Bunyi —15
Keluarga Kata —17
Teka-teki Keluarga Kata —17
Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata —18
Game Flipbook Keluarga Kata —19
Roda Kata —22
Panci Pizza Kata Ajaib —23
Sight Word —25
100 Sight Word Teratas —25
Buku Environmental Print —26
Sight Word Twister —27
Beri Label Rumah —28
Sight Word Wall Wallball —29
Tenggelamkan Kapal Sight Word —30
vii
DAFTAR ISI
Kosakata —33
Penangkap Kata —33
Game Memori Kosakata —35
Antonim atau Sinonim —35
Permainan Portomanteau —37
Parade Kosakata —38
Bentuk Kata —39
Pemahaman Bacaan —41
Buat Buku Mobile —41
Tongkat/Stik Cerita —43
Tongkat Sihir Cerita —43
Game Dadu Kubus Pemahaman —44
Apa Kisahku? —45
Versi Venn: Membedakan dan Membandingkan Cerita —46
Daftar Belanja —47
Perburuan Toko Kelontong —48
Bangunan Kalimat —51
Tumpukan Kalimat —51
The Incredible Expanding Sentence (Piramid Kalimat) —52
Game Senseless Sentences —53
Transisi, Komentar, atau Pertanyaan —54
Cepat Ubah Kalimat Ini! —55
Penangkap Kata Cootie —56
Bercerita —59
Semua tentang Glyph Saya —59
Pengurutan Komik Strip —60
Sup Batu Cerita —61
Bercerita Round Robin —62
Menulis Kreatif —65
Beruntung/Tidak Beruntung —65
Membangun Karakter: Apa Kisahnya? —66
Poster Buronan —68
Orang Hilang —69
Toples Jurnal —70
Macam-macam Tulisan —73
Yakinkan aku! —73
Melukis Gambar Kata —75
Ajari Aku Cara... —75
Penulisan Hamburger dan Bumbu —76
Apa Perspektifmu? —77
Pengejaan —79
Cara Kreatif Menggunakan Kartu Flash —79
Membuat Mad Libs Gila Sendiri —81
Surat Apa yang Hilang? —81
Game Tambah Huruf —82
halaman
viii
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Membangun Kata-kata —83
Ejaan Kata Hangman —83
Lagu Ejaan Kata —84
Amplas Gosok Kata —84
Ejaan Kata Lem Gemerlap —85
Membangun Kata dengan Balok atau Ubin Scrabble —86
Membangun dengan Tubuh —87
Melacak dalam Makanan —87
Menggambar Kata Dengan Krim Cukur/Pasir —88
Tebak Kata Ejaan —88
Perburuan Kata Ejaan —89
Matematika dalam Kehidupan —91
Anggaran dan Daftar Keinginan —91
Satu untukku, Satu untukmu —92
Matematika Carpool —93
Matematika Membersihkan Rumah —95
Matematika Toko Kelontong —96
Road to Math —97
Hitungan, Urutan dan Pola-Pola —101
Lolipop Pola —101
Bermain dengan Makanan —104
Penyortiran Sampah Laci —105
Semacam Mainan Kaleng Muffin —105
Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian —109
Bangun Rumah Keluarga Fakta —109
Sulap Perkalian: Trik Membuat Perkalian Menjadi Mudah —111
Permainan Kartu Perkalian —113
Permainan Kartu Pembagian —115
Brainstorm Kata Operasi —116
Pengurangan Tusuk Gigi —117
Uang —121
Stan Limun Matematika —121
Mengurutkan Koin Kaleng Muffin —123
Rumah Toko —125
Kacang Budgeting —126
Ukuran dan Pecahan —129
Berapa Banyak Klip Kertas? —129
Bagaimana Ukuran Keluarga? —131
Pecahan Kue —132
Dapur Matematika —134
Meneliti dan Berinteraksi dengan Dunia —137
Scratch and Sniff Paiting —137
Asam, Manis, Asin, atau Pahit? —138
Kegiatan untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus —141
Ide tentang Memotong, Memutar dan Merobek —142
halaman
ix
DAFTAR ISI
Sains Kehidupan —145
Belajar di Kebun Binatang —145
Habitat dan Adaptasi Hewan —146
Jurnal Alam Halaman Belakang —147
Balon Terarium —149
Buat Stetoskop Sendiri —151
Listrik & Magnet —155
Membuat Jam Lemon —155
Perburuan Benda Sihir Magnetis —158
Lintasan Mobil Balap Magis Magnetik —159
Senter Tabung Kertas Toilet —160
Buat Detektor Logam Sendiri —162
Ilmu Bumi —165
Menolong Bumi —165
Diburu Karena Membahayakan Bumi —167
Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi: Eksperimen Siklus Air —168
Pengecoran Fosil —171
Stalaktif dan Stalagmit Baking Soda —172
Eksperimen-Eksperimen di Sekitar Rumah —175
Naked Egg —175
Mewarnai Anyelir —177
Ledakan Balon Botol —179
Roket Tabung Film —180
Kantong Sandwich Meledak —182
Keterampilan Sosial —185
Kegiatan untuk Meningkatkan Perbendaharaan Kata Emosional —185
Perburuan Harta Karun Emosional —188
Narasi Sosial —189
Jurnal Perasaan —191
Sesuatu tentang Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal —192
Aktivitas Penetapan Tujuan —193
Permainan Sebab Akibat —196
Sejarah dan Geografi —199
Pohon Keluarga 3-D —199
Garis Waktu Hidupku —201
Piramida Gula Batu —203
Memetakan Lingkungan Kita —204
Di Mana Saya?: Ikuti Petaku —207
Bola Grapefruit —209
halaman
x
LIMA BIDANG UTAMa PEMBELAJARAN
A
nak-anak belajar sangat baik ketika mereka termotivasi untuk memahami dunia di
sekitarnya. Mereka belajar dengan cara mereka sendiri, dengan kecepatan mereka
sendiri, dan mereka belajar sangat baik ketika mencoba memahami dunia. Meskipun
kedengarannya seolah-olah orang tua, guru, dan pengasuh tidak memiliki peran apa pun
dalam hal pembelajaran anak-anak, itu sangat tidak benar. Dengan memberikan kegiatan
kepada anak-anak yang merangsang penuh kesempatan belajar dan memanfaatkan
momen yang dapat diajarkan, orang tua dan pengasuh dapat menciptakan lingkungan di
mana anak-anak mempelajari keterampilan baru bahkan tanpa benar-benar berusaha.
Membaca
Ketika seorang anak mulai membaca, sepertinya itu terjadi dalam semalam. Suatu hari
dia mencoba mengucapkan kata-kata dari buku favoritnya dan hari berikutnya dia dapat
membaca dengan lancar. Ini mungkin tampak sesederhana itu, tetapi sebenarnya tidak.
Belajar membaca merupakan proses yang dimulai sejak anak-anak mulai mendengarkan
bahasa.
Meskipun tidak semua anak belajar dengan cara yang sama, ada beberapa
keterampilan penting yang dapat membantu anak-anak untuk menjadi pembaca yang
fasih. Artinya, orang yang dapat dengan mudah membaca kata-kata di halaman tersebut
serta memahami maknanya yang lebih dalam.
Keterampilan Membaca Awal
Keterampilan membaca awal, atau keterampilan membaca dasar, seperti yang kadangkadang diketahui, tidaklah terlihat seperti membaca sama sekali. Kemampuan sederhana
untuk mengucapkan kata-kata, untuk memahami bahwa kita mulai membaca buku di
sampul depan, atau bahkan dapat mengenali logo toko yang sudah dikenal merupakan
keterampilan yang melahirnya seorang pembaca.
1
LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN
?
Apa itu “momen yang bisa diajarkan”?
Momen yang dapat diajarkan muncul ketika keingintahuan seorang anak cukup
menggelitik bagi kita dalam mengambil kesempatan menggunakan minatnya
sebagai batu loncatan dalam belajar. Momen itu dapat berupa sesuatu yang
sederhana, seperti percakapan, ataupun yang lebih besar, seperti acara nasional
yang membuatnya berpikir. Apa pun katalisnya, momen yang dapat diajarkan
terjadi secara spontan; kita hanya harus tetap waspada dan siap membantunya
bereksplorasi.
Ketika anak-anak memberi tahu kita bahwa dia menginginkan merek sereal tertentu
karena dia mengenali kotaknya, atau bahwa dia ingin pergi ke restoran cepat saji yang
tandanya dia lihat di jalan, dia telah “membaca” cetakan lingkungan di sekitarnya.
Saat dia menyanyikan lagu “Banana Fanna Fo Fanna” (“The Name Game”) atau
mendengarkan buku Dr. Seuss, dia melatih kesadaran fonemik dengan memainkan suara.
Ketika dia “membacakan” buku favoritnya sampai buku itu sangat usang sehingga halamanhalamannya rontok, dia belajar mengenali kata-kata melalui melihat.
Membangun Kefasihan
Keterampilan membaca awal itu membawa anak-anak naik ke fase membaca berikutnya, fase
di mana ia siap untuk mulai mengenali kata-kata penglihatan, mulai menggunakan kelompok
kata, dan bahkan membawa pulang kata-kata ejaan untuk dipraktikkan. Ini merupakan
saat yang menyenangkan bagi seorang pembaca. Anak-anak akan memulainya dengan
lambat dan menyakitkan, tetapi saat dia mendapatkan kepercayaan pada kemampuannya
dalam membaca kata-kata dan belajar untuk kembali memperbaiki kesalahannya, dia akan
menjadi seorang pembaca yang lebih fasih.
Pembaca yang fasih tidak lagi membaca kata demi kata atau menyuarakan setiap
kata pada halaman buku. Pembaca yang fasih dapat membaca dengan lancar, baik dalam
hati maupun dengan suara keras. Begitu dia fasih, anak-anak akan menggunakan infleksi
saat membaca, dapat memahami teksnya, dan sedang berada dalam perjalanan untuk
menjadi seorang penulis dan pendongeng yang hebat.
!
Berikut adalah beberapa tanda pembaca yang tidak lancar. Dia membaca perlahan,
dengan kesulitan yang terlihat, dan tidak menggunakan infleksi saat membaca
dengan suara keras. Dia membaca satu kata pada satu waktu, dan hanya
menggunakan strategi “suarakan” untuk membaca kata-kata baru. Seorang
pembaca yang tidak lancar tidak dapat mengoreksi dirinya sendiri, dan hanya
mencoba untuk “menyelesaikannya”. Dia biasanya membisikkan teks ke dirinya
sendiri atau mengucapkan kata-kata saat dia membaca.
Peran Orang Tua dalam Membuat Pembaca
Anak-anak mungkin dapat menjadi pembaca yang fasih dengan bantuan seorang guru, tetapi
dia akan mempelajari sikapnya tentang membaca dari kita. Jika dia tinggal di lingkungan di
mana dia melihat orang membaca, di mana ada buku, dan di mana kita mau bermain kata
atau permainan literasi, kemungkinan besar dia tidak hanya akan pandai membaca, tetapi
juga akan sangat tertarik.
halaman
2
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Menulis
Belajar menulis lebih rumit daripada sekadar mengetahui cara bercerita atau menggunakan
tanda baca yang benar. Proses belajar menulis sebenarnya dimulai bahkan sebelum anakanak mengetahui cara membaca atau menuliskan kata-kata. Itu karena menulis bukan
hanya keterampilan intelektual, tetapi juga merupakan keterampilan fisik.
Coretan Adalah Awal Dari Menulis
Agar bisa menulis, anak-anak harus bisa memegang pensil dengan benar, dan
memanipulasinya dengan cukup baik untuk membuat berbagai bentuk yang membentuk
kata-kata. Itu tidak semudah kedengarannya.
Jika kita pernah melihat balita atau anak prasekolah, kita akan melihat bahwa dia
cenderung memegang alat tulis lurus ke atas dan ke bawah dengan kepalan tangannya.
Ini membatasi kemampuannya untuk menggerakkan tangan dan alat tulisnya, membatasi
rentang jenis tanda apa yang dapat dia buat di lembar halaman. Namun, itu tidak berarti
anak-anak tidak mulai menulis sebelum dia dapat membentuk huruf yang sebenarnya. Jika
anak-anak merupakan seorang pembaca, dia mungkin juga seorang penulis. Banyak anak
selalui mulai membuat coretan-coretan seragam di halaman kertas dan memberi tahu kita
bahwa itu merupakan cerita, daftar, atau nama orang. Jangan abaikan usahanya! Itu berarti
dia mulai memahami di mana tulisan ditempatkan pada halaman kertas dan ke arah mana
tulisan itu mengarah.
*
Saat anak-anak mulai belajar menulis, lebih mudah menggunakan pensil golf
daripada pensil ukuran biasa. Ukuran pensil lebih proporsional dengan tangan
mereka, sehingga lebih mudah digenggam dengan tepat.
Tolong, Catatkan!
Langkah bersamaan dalam proses penulisan adalah mendikte; yaitu meminta anakanak untuk menceritakan sebuah cerita yang kita tulis, lalu menunjukkannya kepadanya.
(Faktanya, ini mungkin satu-satunya saat dalam hidup anak-anak yang tidak apa-apa
membiarkannya menjadi diktator!) Anak-anak mungkin bangga dengan kemampuannya
untuk “mencoret-coret” halaman, tetapi dia mungkin frustrasi dengan ketidakmampuannya
membuat coretan untuk menceritakan kisah-kisah yang ada di kepalanya.
Meminta orang tua atau pengasuh untuk menuliskan cerita memiliki dua fungsi bagi
anak-anak. Ini membantunya menuliskan cerita di atas kertas, dan membantunya melihat
seperti apa kata-kata dalam ceritanya. Setelah kita menuliskan apa yang dia katakan, kita
dapat duduk bersamanya dan membacanya kata demi kata. Saat kita menunjuk ke katakata itu, dia akan mengenalinya sebagai miliknya dan menaruh minat khusus pada seperti
apa kata-kata itu.
Phonics, Sight Words, dan Ejaan Inventif
Sama seperti ketika anak-anak belajar membaca, ketika mereka belajar menulis, ada
banyak hal yang terjadi secara bersamaan. Langkah selanjutnya dalam proses penulisan
sebenarnya bukanlah langkah sama sekali; itu adalah serangkaian pengalaman belajar, yang
pertama adalah belajar tentang tulisan kata-kata. Sejak hari pertama taman kanak-kanak,
anak-anak akan diperkenalkan dengan konsep tulisan kata-kata, kata-kata yang secara
bertahap diharapkan akan dikenalinya setiap kali dia melihatnya, yang berbeda dengan
belajar melafalkannya.
halaman
3
LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN
Kata-kata tertulis merupakan kata-kata yang sangat umum ditemukan di buku
sehingga anak-anak akan benar-benar belajar mengenali bentuk dan huruf dari kata tersebut
secara sekilas, mempelajarinya tanpa harus melafalkannya. Begitu dia bisa membacanya,
kemungkinan besar dia juga bisa menulisnya.
Tetap saja, akan ada kata-kata yang tidak dapat dieja dan ditulis oleh anak-anak
dengan benar, di situlah ejaan fonik dan inventif berperan. Meskipun keduanya merupakan
konsep yang serupa, keduanya tidak persis sama.
Phonics bergantung pada kemampuan anak-anak untuk mencocokkan huruf dengan
bunyinya dan digunakan sebagai teknik untuk mengajar membaca. Ejaan inventif adalah
proses yang serupa, tetapi secara tertulis. Meskipun kalimatnya mungkin terlihat tidak
dapat dipahami oleh kita, jika anak-anak menggunakan kemampuannya untuk menyatukan
suara untuk membunyikan kata-kata dan memberikan huruf padanya, dia sedang menulis.
?
Apa itu “Ejaan Inventif”?
Ejaan inventif merupakan teknik yang digunakan ketika anak-anak baru mulai
menulis. Pada dasarnya, ejaan inventif memungkinkan anak-anak menulis suara
yang mereka dengar ketika mereka mengucapkan sepatah kata pun. Itu membuat
beberapa ejaan kata yang aneh, tetapi mendorong anak-anak untuk menulis tanpa
kecemasan tentang “menjadi benar”.
Menulis Adalah Proses yang Berkelanjutan
Salah satu langkah terakhir dalam proses menulis adalah mempelajari keterampilan teknis
seperti tata bahasa, pemformatan paragraf, genre, dan teknik. Proses ini dimulai dengan
anak-anak memahami semua elemen cerita. Setelah itu dia siap untuk mempelajari
bagaimana berbagai jenis tulisan digunakan untuk tujuan yang berbeda. Menulis cerita,
misalnya, menggunakan format yang sangat berbeda dari esai.
Ini adalah proses yang terus disempurnakan seiring bertambahnya usia anak dan
kemampuannya untuk memahami ide-ide abstrak yang berkembang lebih kompleks.
Sebagai orang tua, kita dapat mendukung hal tersebut dengan terus mengajukan pertanyaan
kepadanya tentang apa yang dia tulis, mendorongnya untuk menambahkan detail, dan
melakukan beberapa aktivitas dalam buku ini sehingga dia tidak merasa bahwa menulis
merupakan tugasnya.
Matematika
Matematika adalah mata pelajaran yang menimbulkan ketakutan di hati anak-anak dan orang
tua. Anak-anak sering mengeluh bahwa matematika itu sulit atau mereka hanya “tidak
pandai” matematika, tetapi lebih banyak anak (dan orang tua) yang mampu menangani
matematika daripada yang mereka kira.
Matematika bukan hanya tentang bilangan, dan tidak hanya ditemukan di buku
pelajaran. Jenis matematika yang dikeluhkan anak-anak sering kali merupakan rumusrumus rumit dan fakta-fakta matematis yang harus mereka hafal. Jika itu yang dipikirkan
anak-anak tentang matematika, tidak heran dia mengeluh tentang itu.
Matematika Ada di Sekitar Kita
Yang cukup menarik, anak-anak mulai belajar tentang konsep matematika bahkan sebelum
dia tahu apa itu bilangan atau seperti apa bilangan itu. Konsep matematika awal bukan
halaman
4
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
tentang kumpulan bilangan, melainkan tentang penyortiran dan pola, yang membantu
membangun pemahaman tentang bagaimana bilangan saling berhubungan satu sama lain.
Pola ada di mana-mana di dunia anak-anak. Itu adalah kata-kata dari buku berima
yang dia baca, itu adalah garis-garis di kemeja favoritnya, dan itu adalah ubin di dinding
kamar mandi.
Menyortir juga merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Ketika dia
memisahkan celananya dari kemejanya di dalam laci, dia sedang menyortir. Saat dia
meletakkan semua blok LEGO hijau di satu tumpukan dan blok LEGO biru di tumpukan
lain, dia sedang menyortir. Dia memperhatikan kita menyortir cucian, dan dia melihat
kita memilah belanjaan saat kita menyimpannya. Semua aktivitas sehari-hari tersebut
mempersiapkannya untuk bekerja dengan bilangan.
Mengapa Matematika Itu Sulit?
Jika matematika ada di sekitar kita, masuk akal bahwa matematika dapat mudah untuk
dipelajari, dan lebih sedikit anak yang mengalami kesulitan dengannya. Pada kenyataannya,
seringkali bukan matematika yang menjadi masalah bagi anak-anak, tetapi mempelajarinya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak menganggap matematika itu sulit.
Fobia matematika. Gagasan bahwa matematika itu sulit adalah mitos yang diterima
banyak anak bahkan sebelum mereka mencobanya. Tampaknya luar biasa bagi mereka,
dan mereka membeku ketika harus mengerjakan matematika.
Perbedaan gaya belajar. Anak-anak tidak semuanya terlihat sama, dan mereka juga tidak
semua belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak membutuhkan banyak latihan
untuk memahami suatu konsep, sementara yang lain segera memahaminya. Banyak
buku teks bertujuan untuk mengajar pelajar di tengah spektrum, dan akibatnya anak
yang membutuhkan sedikit bantuan ekstra serta anak yang membutuhkan pengayaan
tersesat dalam pengacakan.
Terus-menerus mengubah program. Tidak semua sekolah menyimpan buku teks atau
program yang sama dari kelas ke kelas. Jika program anak-anak berubah, metode
pengajaran matematika bisa sedikit berbeda dari sebelumnya. Alih-alih membangun
dasar keterampilan yang kuat, anak Anda akhirnya menghabiskan waktu mempelajari
kembali keterampilan dengan cara yang berbeda sebelum melanjutkan.
Untungnya, sebagai orang tua, tugas Anda bukanlah memilih kurikulum atau buku
teks, melainkan menunjukkan kepada anak-anak bagaimana matematika dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Dari bermain kartu hingga memasak bersama anak-anak,
selalu ada cara untuk menyelipkan matematika ke hari-harinya.
Sains
Seperti halnya matematika, sains juga ada di sekitar kita. Sains lebih dari sekadar melakukan
eksperimen; itu belajar bagaimana mengamati dunia di sekitar kita, belajar bagaimana
mengajukan pertanyaan, menemukan cara untuk menjawab pertanyaan itu, dan kemudian
mengajukan lebih banyak pertanyaan untuk memulai proses dari awal lagi.
Sains merupakan istilah yang luas, mencakup segala hal mulai dari kehidupan hingga
teknologi, menjadikannya salah satu subjek yang paling mudah untuk diperkenalkan kepada
anak-anak, karena ada begitu banyak cabang yang berbeda untuk dipelajari. Adapun jenisjenis ilmu yang dipelajari anak-anak di sekolah dasar, ada tujuh bidang utama:
1. Biologi: Cabang ilmu yang mempelajari organisme hidup, termasuk tumbuhan dan
hewan.
halaman
5
LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN
2. Kimia: Cabang ilmu yang mempelajari zat, kombinasi zat, dan menganalisis reaksi kimia
dan bahan.
3. Ilmu Bumi: Cabang ilmu yang mempelajari bumi. Ini adalah bidang sains yang luas yang
mencakup segala sesuatu mulai dari cuaca dan iklim hingga geologi dan paleontologi.
4. Kelistrikan : Cabang ilmu yang mendalami kelistrikan untuk melihat cara kerjanya dan
dapat dikendalikan.
5. Astronomi: Cabang ilmu yang mempelajari seluruh alam semesta termasuk planet,
meteor, bintang, dan fenomena luar angkasa lainnya.
6. Teknik: Cabang ilmu yang berhubungan dengan desain dan pembuatan mesin, serta
mempelajari fungsi dan cara kerjanya.
7. Fisika: Cabang ilmu yang mempelajari materi dan energi, termasuk bunyi, cahaya,
gerak, dan bahkan magnet.
Meskipun daftar tersebut terdengar seperti banyak sekali bidang yang harus dikuasai,
perlu diingat bahwa sains sebagai inkuiri berarti anak-anak mengeksplorasi dunia untuk
menemukan cara memahaminya. Sebagai orang tua atau pengasuh, bukan tanggung
jawab kita untuk mengetahui semua jawaban, hanya untuk membimbing anak-anak dalam
menemukannya.
Studi Sosial
Sepintas, mata pelajaran IPS terdengar sangat membosankan. Lagi pula, siapa yang
mau menghabiskan waktu mempelajari masa lalu, cara membaca peta, atau cara kerja
berbagai jenis pemerintahan? Anak-anak—dan orang tua mereka—mungkin akan terkejut
mengetahui bahwa hal-hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang dianggap sebagai
ilmu sosial. Dewan Nasional untuk Studi Sosial (NCSSL: The National Council for the Social
Studies) bekerja keras untuk mengubah pandangan tersebut.
Saat masyarakat kita terus tumbuh menjadi masyarakat yang semakin bergantung
pada teknologi, dunia bersatu sebagai satu komunitas global yang besar. Suatu hari anakanak dapat menemukan dirinya sedang mengerjakan proyek dengan siswa atau kolega dari
seluruh dunia, tanpa harus meninggalkan rumahnya. Maka, penting baginya untuk memiliki
pemahaman yang kuat tentang dirinya sendiri, bagaimana berhubungan dengan orang lain,
dan sejarah serta kebiasaan budaya lain.
Tema-Tema Ilmu Sosial
NCSS mengidentifikasi sepuluh tema utama studi sosial yang membantu anak-anak belajar
bagaimana hidup dalam masyarakat global. Beberapa hal yang akan dipelajari anak-anak
meliputi:
Budaya: Studi saat ini dan sejarah tentang kebiasaan kelompok orang yang berbeda,
melihat bagaimana budaya dibandingkan satu sama lain dan berubah seiring waktu.
Waktu, Kontinuitas, dan Perubahan: Mempelajari masa lalu sebagai cara untuk
memahami evolusi pengalaman manusia dan bagaimana hal itu membawa kita ke
tempat kita sekarang.
Orang, Tempat, dan Lingkungan: Studi tentang iklim, geografi, dan sumber daya alam
untuk mempelajari lebih lanjut tentang populasi dunia dan bagaimana lokasi memengaruhi
budaya.
Pengembangan dan Identitas Individu: Melihat bagaimana budaya yang Anda tinggali
membentuk siapa Anda, dan apa yang perlu Anda pelajari untuk menjadi sukses dalam
budaya itu. Ini termasuk hal-hal seperti keterampilan sosial dan pertumbuhan pribadi.
halaman
6
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Individu, Kelompok, dan Institusi: Sebuah studi tentang pembentukan dan pemeliharaan
institusi sosial, agama, dan politik dan bagaimana mereka mencerminkan (dan dapat
dipengaruhi oleh) kepercayaan masyarakat.
Kekuasaan, Otoritas, dan Pemerintahan: Tinjauan tentang berbagai jenis pemerintahan,
tujuan dan strukturnya, serta kekuasaan dan otoritas yang dimiliki oleh setiap jenis
pemerintahan dan warganya.
Produksi, Distribusi, dan Konsumsi: Sebuah studi tentang sumber daya, sistem
perdagangan, penawaran dan permintaan, dan pengaruh masing-masing pada ekonomi.
Sains, Teknologi, dan Masyarakat: Mempelajari tentang bagaimana sains dan teknologi
telah memajukan dan mengubah masyarakat.
Koneksi Global: Melihat bagaimana masyarakat terhubung sekarang, bagaimana mereka
terhubung di masa lalu, dan bagaimana hal itu dapat berubah di masa depan.
Cita-cita dan Praktik Kewarganegaraan: Gambaran tentang nilai-nilai dan praktik
berbagai budaya dan bagaimana mengikuti praktik-praktik ini membantu orang menjadi
anggota masyarakat yang berpartisipasi. Ini juga termasuk belajar tentang apa artinya
menjadi warga negara dari negara yang demokratis.
Seperti halnya sains, studi sosial mencakup banyak informasi. Sekali lagi, peran kita
dalam melakukan aktivitas dengan anak-anak bukanlah untuk menguliahi mereka tentang
semua hal itu, tetapi untuk membantunya mengeksplorasi hal-hal baru tentang dirinya dan
masyarakat global tempat dia tinggal.
halaman
7
LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN
halaman
8
kesadaran fonemik
onem merupakan bunyi terkecil dalam bahasa lisan yang memiliki makna dalam
konteksnya. Kita dapat menganggap fonem sebagai “gerak mulut”. Misalnya, kata
“pergi” memiliki dua fonem: g dan o. Tanpa keduanya, “pergi” adalah tidak ada.
Kesadaran fonemik merupakan kemampuan untuk memahami, mendengar,
mengenali, dan memanipulasi bunyi-bunyi tersebut. Ini mungkin terdengar seperti pekerjaan
yang banyak, tetapi bagi kebanyakan anak-anak itu datang secara alami. Kita dapat
mengetahui bahwa anak-anak memiliki kesadaran fonemik ketika dia dapat mendengar
potongan-potongan kecil dari sebuah kata, mengetahui ketika potongan-potongan itu
hilang, atau mengubah bunyi-bunyi kecil untuk membuat kata baru. Lagu-lagu kecil konyol
yang dia nyanyikan di dalam mobil dengan kata-kata berima yang tidak masuk akal mungkin
membuat kita gila, tapi lain kali kita mendengarnya, kita dapat bersorak. Anak kita telah
menguasai fonem!
F
Permainan Sounding Off to the Beat
Anak-anak mungkin sudah bereksperimen dengan bunyi kata. Dia kemungkinan bermainmain dengan mengubah bunyi awal untuk membuat syair konyol, jadi mengapa tidak
mendorongnya dengan menambahkan sedikit backbeat pada usahanya? Dalam permainan
Sounding Off to the Beat, yang kita butuhkan hanyalah sedikit ritme dan kemampuan untuk
mendengar bunyi kata yang sama.
Jika kita ingat salah satu permainan lingkaran dari kita ketika masih kecil, banyak dari
mereka didasarkan pada kombinasi nyanyian-tepuk-tepuk yang berbunyi seperti ini: “Nama
permainan!” (tepuk tangan, tepuk lutut), “Siap main?” (tepuk, tepuk lutut), “Kalau begitu
saya katakan ...” (tepuk, tepuk lutut) “Ayo main!” (tepuk tangan, tepuk lutut).
Permainan ini dimainkan dengan cara yang sama seperti permainan klasik tersebut,
tetapi alih-alih meminta kita mengingat kata-kata tertentu atau menambahkan sesuatu
yang akan kita bawa dalam perjalanan, permainan ini berlatih memanipulasi bunyi kata.
Menambahkan ritme membuat permainan lebih menantang, tetapi juga sedikit lebih seru.
9
kesadaran fonemik
Keterampilan yang Dilatih
Irama
Pengenalan bunyi
Korespondensi kata-bunyi
Manipulasi bunyi
Cara Bermain
1. Memulai ritme. Mungkin lebih baik memulai dengan sesuatu yang lambat, seperti tepuktepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk.
2. Setelah kita dan anak-anak mampu mempertahankan ritme, pilihlah bunyi. Itu bisa
berupa bunyi akhir dari sebuah kata atau bunyi awalnya. Pastikan anak-anak mengetahu
iapakah kita ingin dia menemukan kata yang berima dengan kata kita atau yang dimulai
dengan cara yang sama.
3. Mulailah dengan mengatakan sesuai irama: “Mari kita mulai dengan bunyi ____. Sudah
waktunya! Lets go!”
Berikut cara putaran jika kitsa yang memilih kata-kata berima:
Pemain Satu : “Mari kita mulai dengan satu kata. Sudah waktunya, ayo berima!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Satu : “Dang”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Dua : “Ding!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Satu : “Dung!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Dua : “Dong!”
Begini cara putaran dengan memiliki bunyi awal kata:
Pemain Satu : “Mari kita mulai dengan bunyi ‘ka’. Its time, lets go!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Satu : “kaki!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Dua : “Kakak!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Satu : “Kakek!”
(tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk)
Pemain Dua : “Kaku!”
>
Mengembangkan Pembelajaran
Untuk membuat segalanya sedikit lebih menantang, pikirkan untuk meminta setiap
pemain mengucapkan kata yang baru saja diucapkan oleh pemain sebelumnya.
Dengan begitu, kita tidak hanya mengerjakan manipulasi suara, tetapi juga
konsentrasi dan mengingat.
Permainan Jepitan Huruf-Bunyi
Anak-anak mungkin bisa mengenali huruf alfabet, dan dia mungkin bisa mengenali bunyi
huruf-huruf tersebut, tapi bisakah dia menggabungkan kedua keterampilan itu? Memainkan
permainan ini akan membantunya membuat hubungan antara huruf, bunyi yang mereka
buat, dan mendengarnya atas nama benda sehari-hari.
halaman
10
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Keterampilan yang Dilatih
Korespondensi huruf-bunyi
Pengenalan fonemik
Keterampilan motorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
26 jepitan kayu
Spidol permanen
Kertas (opsional)
Perekat (opsional)
Gunting (opsional)
Bersiaplah untuk Bermain
Siapkan jepitan dengan menuliskan satu huruf alfabet pada setiap jepitan.
Jika tidak ada cukup ruang untuk menulisnya dengan spidol, tuliskan huruf-huruf tersebut
pada selembar kertas kecil dan tempelkan pada jepitan baju. Anak kecil akan mengalami
kesulitan dengan jepitan, karena otot kecil di tangan mereka tidak selalu cukup berkembang
untuk menyelesaikan tugas motorik halus. Jangan biarkan anak-anak frustrasi dengan
jepitan—itu bukan objek permainannya. Jika perlu, bantu dia membukakan jepitan.
Game Jepitan Bunyi/Huruf Awal di Luar Ruangan
1. Pilihlah huruf dan bunyi huruf bersama anak-anak sambil melihat jepitan. Bagi mereka
menjadi dua kelompok, dengan masing-masing dari kita mengambil setengahnya.
2. Temukan “pangkalan rumah” (teras atau beranda berfungsi dengan baik), dan tantang
anak-anak untuk menemukan benda-benda di luar yang dimulai dengan bunyi huruf
di jepitan bajunya, dan kita melakukan hal yang sama dengan jepitan baju kita. Saat
kita menemukan sesuatu yang diawali dengan bunyi, tempelkan jepitan kita ke benda
tersebut.
3. Yang pertama menggunakan semua jepitannya dengan benar dan berhasil kembali ke
pangkalan dan berseru “hore aku menang!”
Game Jepitan Laundry Bunyi Akhir
1. Lain kali kita melipat cucian, siapkan jepitan baju berlabel kita. Berikan jepitan pakaian
kepada anak-anak dan beri tahu dia bahwa kita akan memberi nama setiap cucian saat
kita melipatnya.
2 Beri tahu anak bahwa dia perlu mendengarkan dengan cermat bunyi terakhir dari setiap
kata yang kita ucapkan, dan ketika dia mendengar bunyi yang dia kenali, dia harus
memotong pin pada item tersebut. Misalnya, jika kita sedang melipat baju, ia harus
menjepit jepitan baju berlabel huruf T.
Game Jepitan Bunyi Tengah
1. Sebenarnya lebih sulit bagi anak-anak untuk mendengar bunyi di tengah-tengah kata
daripada memahami bunyi kata awal dan akhirnya, itulah mengapa sebaiknya memainkan
versi permainan ini di bagian terakhir. Karena bunyi tengah dalam kata-kata lebih sering
daripada bukan bunyi vokal, berikan anak-anak hanya jepitan a, e, i, o, dan u.
halaman
11
kesadaran fonemik
2. Saat kita menyimpan cucian terlipat, pastikan untuk menyebutkan nama pakaian dengan
sangat hati-hati.
3. Beri tahu anak-anak bahwa saat dia mendengarkan, jika dia mendengar bunyi di tengah
kata yang dia kenali, dia harus menjepitkan jepitan yang benar.
4. Saat semua jepitannya habis, lepaskan dan biarkan dia mulai lagi.
Anda mungkin terkejut betapa senangnya dia membereskan cucian!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jika anak-anak benar-benar kesulitan menggunakan jepitan, kita dapat
membantunya melatih aspek motorik halus dari permainan ini dengan menjepit
jepitan di sekitar tepi piring kertas saat tidak digunakan. Dia dapat berlatih menjepit
dan membuka jepitan pada piring tanpa harus memikirkan aspek fonemik apa pun
dari permainan.
Fonika Geser Piring Kertas
Kesadaran fonemik dan fonik saling terkait, tetapi tidak sama. Kesadaran fonemik adalah
kemampuan anak-anak untuk mengenali segmen bunyi dalam kata-kata. Phonics mulai
menghubungkan bunyi dengan huruf tertulis dan, akhirnya, kata-kata. Apa perbedaan
besarnya? Phonics merupakan tentang menulis, dan fonem adalah tentang berima.
Permainan ini sangat fleksibel, dan dapat dimainkan oleh anak yang baru belajar bunyi huruf
maupun anak yang baru belajar membaca.
Keterampilan yang Dilatih
Kesadaran fonemik
Keterampilan motorik halus
Korespondensi huruf-bunyi
Pembuatan kata
Bahan yang Dibutuhkan
Piring kertas
Kertas 8,5” × 11” atau 3 strip pita kain ½” × 12”
Spidol permanen Gunting
Membuat Fonika Geser Piring Kertas
1. Di tengah setiap piring kertas, gambarlah dua baris garis horizontal, seperti berikut:
______ ______ ______
______ ______ ______
Setiap segmen garis memiliki panjang ¾”, dengan jarak ½” di antaranya. Baris itu sendiri
harus berjarak 1”.
2. Potong garis untuk membuat enam celah di piring kertas.
3. Potong tiga lembar kertas, dengan lebar ½” kali 11”, atau gunakan pita panjang.
4. Mulai sekitar 2” dari bagian atas salah satu strip, gunakan spidol permanen untuk menulis
semua huruf vokal (a, e, i, o, dan u). Huruf-hurufnya harus berjarak sekitar satu inci.
5. Jalin strip ini melalui set tengah celah di pelat, mulai dari bawah, melewati bagian antara
celah atas dan bawah, lalu kembali ke bawah melalui celah lainnya. Uji fungsi geser
halaman
12
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
dengan menarik perlahan salah satu ujung strip untuk
memastikannya meluncur untuk menunjukkan salah
satu vokal yang dibingkai di antara celah.
6. Pada salah satu dari dua lembar kertas lainnya, tuliskan
konsonan: b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c. Ini adalah
dua belas konsonan yang paling umum digunakan.
Tenun strip ini melalui celah di sisi kiri pelat.
7. Pada kertas terakhir tulis konsonan yang sama dan
huruf y. Tenun strip ini melalui celah di sisi kanan pelat.
Cara Bermain: Susun Kata per Satu Huruf Sekaligus
1. Tarik strip pertama sehingga salah satu huruf terbingkai
dalam celah di sisi kiri pelat.
2. Minta anak-anak untuk mengidentifikasi huruf dan
kemudian bunyinya.
3. Lakukan hal yang sama dengan strip tengah dan strip
terakhir.
4. Setelah semua slide terpasang, minta dia menyatukan
semua bunyi huruf. Kata apa yang telah muncul?
5. Bisakah dia melakukan satu gerakan slide untuk
mengubah kata itu menjadi kata baru? Kata apa yang
bisa dibuat sekarang?
Fonika Geser Piring Kertas
Cara Bermain: Membuat Kata Berima
Tantang anak-anak untuk membacakan kata itu untuk kita, lalu tarik slide untuk membuat
semua kata yang dapat ia pikirkan dari rima itu dengan kata aslinya.
Cara Bermain: Membuat Kata Baru
Mintalah anak-anak membacakan kata untuk kita, lalu minta dia untuk menggunakan hanya
satu slide untuk membuat kata baru, tetapi yang tidak berima. Misalnya, kata “hat” (topi)
bisa diubah menjadi “hit” (memukul) hanya dengan satu geseran saja. Itu juga bisa berubah
menjadi “ham” atau “hay.”
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak-anak untuk menjelaskan mengapa kita harus mengubah slide tengah
atau slide terakhir untuk membuat kata yang tidak berima. (Petunjuk: Jawabannya
berkaitan dengan keluarga kata.)
Perburuan Bunyi
Saat anak-anak mulai memahami fonem yang membentuk kata-kata secara lebih baik,
dia mungkin akan mulai memperhatikan bahwa ada beberapa bunyi yang tidak dapat dia
kaitkan dengan mudah ke satu huruf tetentu. Itu karena ada beberapa bunyi yang tidak
tersusun dari satu huruf; sebaliknya, mereka dibuat dengan kombinasi huruf. Bunyi-bunyian
ini, yang dikenal sebagai campuran, digraf, dan terkadang chunk, adalah merupakan hal
sangat umum. Campuran (blend) merupakan dua atau lebih konsonan yang membuat
satu bunyi bersamaan, tetapi kita masih dapat mendengar kedua bunyi tersebut. Misalnya,
“bl” dalam “blend” membuat bunyi bl, tetapi kita masih dapat mendengar b dan l. Digraf
halaman
13
kesadaran fonemik
adalah dua huruf yang jika digabungkan menjadi satu fonem. Ada digraf konsonan, seperti
“ch”, dan digraf vokal, seperti “ay”. Melakukan perburuan untuk menemukan bunyibunyi ini seharusnya menjadi tugas yang bisa dia selesaikan! Gunakan tabel berikut untuk
mengetahui apa yang harus diburu:
Blend/Diagraf
blclchcrdrflgrplshscslsmsnspstswtrthwh-
Contoh Kata
blue, black, blanket, blocks
clock, clothes, clay, cleaner
chain, chair, chocolate, checkers
crayons, cream, crust, crystals
drawer, drain, drink, dryer
flip-flops, floor, flag, flashlight
green, grapes, grass, gravel
plate, plush toy, playthings, plane
ship, shape, shadow, shirt
scar, scarecrow, scooter, scanner
sled, slippers, slide, sleeves
small, smooches, smile, smooth
snail, snack, snaps, sneaker
space, spade, sparkly, spots
star, stick, stickers, stencils
sweet, sweater, swings, switch
tree, trellis, train, truck
thin, throat, thirteen, there
whiskers, white, whisk, whiffle ball
Keterampilan yang Dilatih
Kesadaran fonemik
Mengenal Blend/digraf
Pencocokan bunyi-objek
Bahan yang Dibutuhkan
Catatan tempel
Pena atau spidol
Wadah plastik transparan yang dapat ditutup kembali
Timer
Cara Bermain
1. Diskusikan dengan anak-anak semua perpaduan awal dan bunyi digraf yang dapat kita
pikirkan. Saat memikirkannya, tulis masing-masing di catatan tempel. Setelah selesai,
kita harus memiliki catatan tempel yang memiliki beberapa campuran konsonan berikut:
bl, br, ch, cl, cr, dr, fl, gr, pl, sh, sc, sl, sm, sn , sp, st, sw, tr, th, dan wh.
2. Jelaskan bunyi yang dihasilkan setiap campuran atau digraf, berikan contoh kata kepada
anak-anak jika perlu. Kemudian letakkan catatan tempel di wadah plastik agar anak-anak
masih bisa melihatnya dan membawanya kemana-mana saat berburu.
3. Beri tahu anak-anak bahwa mereka akan diberi waktu tertentu untuk menempelkan
semua catatan tempel pada barang-barang di dalam rumah (atau di luar) yang dimulai
dengan bunyi itu. Berapa lama kita memberinya tergantung pada seberapa yakin kita
halaman
14
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
pada kemampuannya untuk menangkap bunyi. Mungkin bermanfaat untuk memberinya
beberapa contoh dari setiap bunyi.
4. Mulai pengatur waktu dan bebaskan anak-anak bermain. Saat pengatur waktu mati,
mintalah mereka untuk kembali. Jika mereka masih memiliki sisa catatan tempel, setel
timer lagi dan biarkan mereka menyelesaikannya. Jika mereka telah menggunakan
semuanya, biarkan mereka mengajak kita berkeliling untuk menunjukkan di mana
mereka berada. Mereka diberikan poin untuk setiap blend/digraf yang digunakan dengan
benar.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak untuk melakukan brainstorming kata-kata sebanyak yang dia bisa
pikirkan yang cocok dengan setiap blend/digraf pada catatan tempel. Dia mungkin
tidak dapat menemukan semua barang di rumah, tetapi dia pasti akan berlatih
mengenali bunyi kata.
Menyortir Huruf: Game Mencocokkan Gambar-Bunyi
Kesadaran fonemik tidak hanya mampu mengenali bunyi awal dalam kata-kata, tetapi juga
mampu mengenali semua bunyi. Dalam game ini, kita akan menggabungkan kecintaan
anak pada permainan imajinatif dengan kesadaran fonemik untuk menjadikannya pembawa
huruf berbunyi huruf. Karena permainan ini melatih bunyi tunggal, bukan campuran atau
digraf, berhati-hatilah untuk tidak memotong gambar item yang memiliki bunyi tersebut di
dalamnya. Misalnya, hindari menggambar benda seperti chair (kursi), shoe (sepatu), atau
tree (pohon).
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan bunyi huruf
Bahan yang Dibutuhkan
Kartu indeks
Spidol
Amplop
Majalah atau gambar clip-art
Gunting Lem
Cara Bermain
1. Telusuri majalah atau clip art bersama anak untuk menemukan gambar barang yang
umum dan dapat dikenali. Misalnya, kita dapat menggunting gambar kucing, kaki, mobil,
atau tangan. Gunting dua puluh hingga dua puluh lima item.
2. Rekatkan setiap gambar ke kartu indeks. Balikkan kartu indeks, dan tuliskan nama objek
pada kartu.
3. Tentukan tiga atau empat bunyi yang kita inginkan agar anak dapat berlatih mendengar,
baik di awal maupun di akhir kata. Tuliskan masing-masing huruf itu di bagian luar salah
satu amplop.
4. Putuskan apakah kita akan memulai dengan bunyi awal atau bunyi akhir, dan biarkan
anak mengetahui versi permainan yang akan kita mainkan.
5. Beri anak kartu indeks. Mintalah dia untuk memasukkan huruf ke dalam amplop yang
benar, menggunakan bunyi yang dia dengar saat dia mengucapkan kata tersebut dengan
halaman
15
kesadaran fonemik
lantang. Misalnya, jika dia sedang “mengantar” huruf berbunyi awal, gambar kucing (cat)
dan mobil (car) harus diletakkan di dalam amplop bertanda huruf C.
6. Setelah semua huruf terkirim, minta anak untuk memeriksa satu amplop sekaligus untuk
memastikan semua huruf sudah benar. Dia dapat melakukan ini dengan membalikkan
kartu dan mencocokkan huruf pertama (atau terakhir) pada nama objek dengan huruf di
bagian luar amplop.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Setelah anak terbiasa melafalkan bunyi secara individu, gabungkan sedikit dengan
menambahkan beberapa kata ber-blend ke dalam permainan.
halaman
16
keluarga kata
eluarga kata adalah kumpulan kata yang memiliki potongan huruf yang sama di akhir
kata, membuat rima. Mampu berima adalah bagian besar dari belajar membaca.
Setelah anak dapat mengenali kata-kata berima dan bahkan memanipulasi bunyi
untuk membuatnya sendiri, dia akan segera dapat melihatnya dalam cetakan. Ketika dia
dapat mengucapkan kata baru karena dia mengenali pola keluarga kata, dia sebenarnya
belajar memecahkan kode dan menganalisis kata-kata, apakah dia mengetahuinya atau
tidak.
K
Teka-teki Keluarga Kata
Terkadang cara terbaik bagi anak-anak untuk mempelajari bagaimana bunyi bisa cocok
satu sama lain dan terkait satu sama lain adalah dengan menunjukkannya. Membuat Teka
Teki Keluarga Kata merupakan cara yang bagus untuk membantu anak-anak memahami—
secara harfiah—bagaimana potongan-potongan kata itu cocok untuk membuat kata-kata
berima. Dalam kegiatan ini kita akan menggunakan beberapa kelompok kata yang paling
umum digunakan untuk membantu anak memecahkan kata-kata baru. Berikut adalah
daftar keluarga kata yang paling umum:
37 Keluarga Kata yang Paling Sering Digunakan
-ack
-ain
-ake
-ale
-ame
-an
-ank
-ap
-at
-ate
-aw
-ay
-ell
-est
-ice
-ick
-ight
-ill
-in
-ine
-ink
-ip
-it
-ock
-op
-ore
-ot
-uck
-ump
-unk
17
-all
-ash
-eat
-ide
-ing
-oke
-ug
keluarga kata
Keterampilan yang Dilatih
Kesadaran fonemik
Keterampilan membaca awal
Pengenalan rima
Manipulasi bunyi
Bahan yang Dibutuhkan
Templat Potongan Teka-Teki Keluarga Kata (opsional)
Kertas konstruksi/stok kartu
Spidol
Gunting
Templat Potongan Puzzle
Keluarga Kata
Cara Bermain
1. Pilih tujuh belas potongan puzzle di atas kertas konstruksi atau stok kartu dan guntinglah.
Jika kita lebih suka tidak menjiplak dan memotong potongan puzzle, kita bisa memotong
kertas berukuran 3” × 3” sebagai gantinya.
2. Putar dua belas potongan puzzle secara vertikal (tab ke atas) dan gunakan spidol
berwarna gelap untuk menulis konsonan b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c di atasnya.
3. Balik potongan puzzle yang tersisa secara horizontal (tab ke samping) dan gunakan
spidol cerah untuk menulis lima vokal (a, e, i, o, dan u) di atasnya.
4. Buat salah satu potongan keluarga kata dengan melampirkan vokal ke konsonan dan
minta anak untuk mengidentifikasi apa potongan itu. Misalnya, kita dapat melampirkan
a dan t untuk membuat “-at”.
5. Ajukan jenis pertanyaan berikut untuk memulai permainan:
Huruf itu tersebut bertuliskan “at”. Bisakah kamu menyebutkan kata yang diakhiri
dengan bunyi itu?
Huruf apa di awal kata yang kamu ucapkan?
Bisakah kamu menambahkan huruf yang tepat ke awal teka-teki untuk membuat
kata itu?
6. Setelah anak membuat sebuah kata, beri tahu dia bahwa kita tahu kata yang berima.
Minta dia untuk mengganti huruf pertama dari teka-teki untuk membuat kata yang kita
beri nama, lalu minta dia untuk memberi tahu kita tentang kata yang dia ingin dibuat.
Setelah kita kehabisan kata dalam rumpun itu, beralihlah ke rumpun kata yang baru.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak membacakan kata yang telah kita buat dan mengubahnya menjadi
kata baru dengan mengganti satu huruf, baik vokal maupun konsonan.
Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata
Game Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata merupakan permainan yang mudah
dimainkan untuk membuat anak sibuk saat kita berada di antrean di suatu tempat atau di
dalam mobil. Setelah kita memperkenalkan game tersebut kepada anak dan memainkannya
beberapa kali, kita mungkin dapat memainkannya di dalam mobil bahkan tanpa mengatakan
bahwa kita akan memainkan game tersebut!
halaman
18
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Keterampilan yang Dilatih
Kesadaran fonemik
Pengenalan rima
Manipulasi bunyi
Bahan yang Dibutuhkan
Timer atau jam tangan dengan jarum detik
Cara Bermain
1. Jelaskan kepada anak bahwa kita akan memainkan permainan di mana kita berdua
akan mencoba memikirkan sebanyak mungkin kata berima dalam waktu satu menit.
Tangkapannya adalah mereka semua harus berima dengan kata pertama yang diucapkan
seseorang.
2. Salah satu hal yang paling disukai anak-anak tentang permainan ini adalah tidak ada
giliran dan siapa pun dapat melacak waktu. Setelah kata awal diucapkan, maka siapa pun
dapat melompat dengan kata berima. Tunjuk pencatat waktunya, ucapkan sepatah kata,
dan mulailah!
Variasi Permainan
Setelah anak benar-benar pandai membuat kata-kata berima, kita dapat membuat
permainannya sedikit lebih rumit. Saatnya memperkenalkan kalimat ke dalam game. Beri
tahu anak bahwa kita akan memulai sebuah kalimat dan dia harus melengkapinya dengan
kata yang berima dengan salah satu kata dalam kalimat itu. Setelah kita memulai, kita
bergiliran mengubah salah satu kata berima dalam kalimat sampai kita kehabisan rima atau
enam puluh detik habis. Berikut tampilannya:
Kita
: “Pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa …”
Anak : “Belanja!” (shop)
Kita
: “Pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa berbelanja (shop)?”
Anak : “Tidak, saya belum pernah melihat pel (mop) yang bisa berbelanja (shop), tetapi
pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa berjinjit (hop)?”
Kita
: “Tidak, saya belum pernah melihat kain pel (mop) yang bisa berjinjit (hop), tapi
saya pernah melihat gasing (top) yang bisa berjinjit (hop). Bagaimana denganmu?”
Anak : “Aku belum pernah melihat gasing (top) yang bisa berjinjit (hop), tapi pernahkah
kamu melihat gasing (top) yang bisa melompat (plop)?”
Karena tujuan dari permainan ini adalah melihat seberapa baik anak mampu
memanipulasi bunyi awal dari sebuah keluarga kata untuk membuat kata-kata berima, tidak
apa-apa untuk membiarkan dia menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Keluarkan penghitung waktu dari permainan dan lihat berapa lama kita
dapat mempertahankan satu rima. Dengan kata-kata yang tidak masuk akal
diperbolehkan, itu bisa berlangsung lama!
Game Flipbook Keluarga Kata
Setelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai kata keluarga yang harus
dikerjakan, saatnya untuk menggabungkan pengenalan bunyi dengan pengenalan huruf.
halaman
19
keluarga kata
Membuat flipbook adalah cara yang baik untuk memvisualisasikan bagaimana mengubah
hanya satu huruf di awal kata dapat mengubahnya menjadi kata yang sama sekali berbeda.
Anak mungkin sudah mengetahuinya dari memanipulasi bunyi ketika dia berbicara, tetapi
sekarang saatnya dia juga memanipulasinya di media cetak. Ada beberapa cara berbeda
untuk membuat flipbook. Mereka bekerja sama baiknya; itu hanya tergantung pada
bahan apa yang kita miliki di rumah. Membuatnya adalah bagian paling rumit dari aktivitas
permainan ini.
Keterampilan yang Dilatih dalam Game Membalik Cepat Keluarga Kata
Kesadaran fonemik
Keterampilan membaca awal
Pengenalan keluarga kata
Korespondensi bunyi-huruf
Bahan yang Dibutuhkan untuk Game Membalik Cepat Keluarga Kata
Buku catatan kecil yang dijilid spiral atau paket kartu indeks yang dijilid spiral
Gunting
Spidol merah
Spidol biru
Penggaris
Persiapan untuk Memainkan Game Flipbook Keluarga Kata
1. Balik buku catatan atau kartu indeks sehingga penjilidannya terangkat. Balikkan penutup
untuk membuka halaman kosong pertama (atau kartu indeks). Ukur memanjang dan
bagi halaman menjadi tiga bagian. Tandai bagian ini dengan membuat garis dari spiral ke
bagian bawah halaman. Potong garis itu, gunakan gunting tugas berat untuk memotong
beberapa halaman sekaligus. Setelah selesai, notebook harus memiliki tiga bagian yang
bergerak secara independen satu sama lain.
2. Di bagian tengah, gunakan spidol biru untuk menuliskan setiap huruf vokal pada halaman
terpisah. Balik ke huruf a. Kita harus melihat halaman dengan huruf a di tengah dan
bagian kosong di kedua sisinya.
3. Pindah ke bagian terakhir (di sebelah kanan). Masih menggunakan spidol biru, tulis satu
huruf atau kombinasi huruf per halaman yang jika digabungkan dengan a, akan menjadi
keluarga kata. (Contohnya meliputi: -t untuk membuat –at; -ck untuk membuat –ack; -p
untuk membuat –ap).
4. Jika kita tidak dapat menemukan lagi kelompok kata yang dimulai dengan a, buka vokal
berikutnya. Cobalah kombinasi yang sudah kita miliki untuk membuat keluarga kata
dengan vokal tersebut, dan tambahkan kombinasi huruf baru ke bagian terakhir.
5. Pada halaman terpisah dari bagian pertama (di sebelah kiri), gunakan spidol merah untuk
menuliskan konsonan b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c.
Cara Memainkan Game Membalik Cepat Keluarga Kata
Mintalah anak memanipulasi bagian tengah dan terakhir buku untuk membuat kata kecil
atau keluarga kata yang ia kenali. Minta dia membalik huruf di bagian pertama buku untuk
menambahkan huruf baru, membuat kata baru yang bisa dia bacakan untuk kita. Dia dapat
menggerakkan bagian mana pun dari buku ini untuk membuat kata-kata baru, keluarga
kata baru, atau membuat kata-kata berima.
halaman
20
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Keterampilan Dilatih dalam Game Round-the-Ring Keluarga Kata
Kesadaran fonemik
Keterampilan membaca awal
Pengenalan keluarga kata
Korespondensi bunyi-huruf
Bahan yang Dibutuhkan untuk Game Round-the-Ring Keluarga Kata
Kartu indeks
Gunting
Pelubang kertas satu lubang 3 (2”) cincin logam lepas
Spidol merah
Spidol biru
Stiker atau clip art yang menggambarkan kata umum dari keluarga kata (misalnya,
gambar topi, kelelawar, dan kucing, atau serangga, permadani, dan mug)
Persiapan untuk Memainkan Game Round-the-Ring Keluarga Kata
1. Ambil satu kartu indeks dan putar memanjang. Buatkan tiga lubang dengan jarak yang
sama di bagian atas, dan pasang cincin lepas ke setiap lubang. Ini akan menjadi sampul
belakang flipbook kita.
2. Selanjutnya, ambil dua belas kartu indeks, putar memanjang, dan potong menjadi tiga
bagian. Kita sekarang harus memiliki tiga tumpukan masing-masing dua belas kartu.
3. Biarkan salah satu dari tiga tumpukan kosong, buat lubang di bagian atas, dan tempelkan
pada cincin lepas di sisi kiri kartu indeks.
4. Pada tumpukan kartu berikutnya, gunakan spidol merah untuk menuliskan konsonan b,
l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c, masing-masing pada kartu yang terpisah. Buat lubang di
bagian atas kartu konsonan dan tempelkan ke cincin lepas tengah.
5. Gunakan spidol biru untuk menulis dua belas dari tiga puluh tujuh kelompok kata yang
paling sering digunakan (lihat daftar di Game Teka-Teki Keluarga Kata) pada set kartu
terakhir. Buat lubang di bagian atas kartu-kartu ini dan tempelkan pada cincin lepas
sebelah kanan.
6. Flipbook kita sekarang harus memiliki kartu indeks kembali dan tiga bagian terpisah,
satu dengan kartu kosong, satu dengan konsonan, dan satu dengan akhiran keluarga
kata.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak-anak untuk menjelaskan mengapa kita harus mengubah slide tengah
atau slide terakhir untuk membuat kata yang tidak berima. (Petunjuk: Jawabannya
berkaitan dengan keluarga kata.)
Cara Memainkan Game Round-the-Ring Keluarga Kata
Beri anak clip art atau stiker yang mewakili kata-kata umum dari keluarga kata. Mintalah dia
untuk mengidentifikasi salah satu item dan kemudian gunakan flipbook untuk membuat kata
itu. Setelah dia melakukannya dengan benar, minta dia menempelkan atau menempelkan
gambar itu pada salah satu kartu kosong di bagian pertama buku. Lanjutkan ini sampai kita
kehabisan gambar. Sekarang anak dapat membuat kata dan membalik untuk menemukan
gambar yang cocok, atau mencari gambar dan membalik huruf untuk membuat kata yang
sesuai.
halaman
21
keluarga kata
Roda Kata
Tampaknya benar jika kita membuat Word Wheels saat anak mulai menghubungkan bunyi
dengan hurufnya. Lagi pula, begitu dia mampu mengenali pola yang konsisten di awal
dan akhir kata, hanya masalah waktu sebelum roda mulai berputar di kepalanya, dan
keterampilan membacanya meningkat.
Bagian kata atau suku kata yang muncul sebelum vokal pertama disebut onset. Tidak
semua kata memiliki onset. Misalnya, dalam kata “grand”, onset-nya adalah “gr”. Kata
“and” tidak memiliki onset. Rima adalah kelompok huruf di akhir kata atau suku kata. Rima
selalu dimulai dengan vokal.
Menggunakan roda kata dalam bermain dengan awalan dan rima kata dapat membantu
anak berkembang melampaui kesadaran fonemik ke ranah kesadaran fonologis. Artinya,
dia bukan lagi hanya dapat mengenali bahwa bunyi dalam beberapa kata adalah sama,
tetapi huruf yang menghasilkan bunyi tersebut juga selalu sama.
Keterampilan yang Dilatih
Onset dan rima
Kesadaran fonologis
Bahan yang Dibutuhkan
Piring kertas bundar besar
Piring kertas bundar kecil
Gunting
Penggaris
Spidol berwarna
Pengikat kuningan
Roda Kata
Cara Bermain
1. Tempatkan piring kertas kecil di atas piring kertas besar dan buat lubang di tengah
keduanya. Pisahkan kedua piringnya.
2. Di piring yang lebih kecil, ukur satu inci di sebelah kanan lubang dan potong kotak
kira-kira 2” persegi. (Hanya orang dewasa saja!) Lakukan hal yang sama di atas lubang
dan di bawahnya. (Tergantung pada seberapa keras pelat kertasnya, kita mungkin perlu
menggunakan pisau serba guna untuk memotong jendelanya.) Kita sekarang memiliki
piring dengan tiga jendela kecil di dalamnya.
3. Gunakan spidol untuk menuliskan rima setelah jendela di sisi kanan, seperti “and” atau
“up”. (Lihat daftar di Game Teka-Teki Keluarga Kata untuk saran waktu lainnya.) Kemudian
putar piringan sehingga jendela atas sekarang berada di sisi kanan piringan. Gunakan
penanda warna yang berbeda untuk menulis rima lain setelah jendela itu. Putar piring
sekali lagi, sehingga jendela terakhir berada di sisi kanan piring. Gunakan warna ketiga
untuk menulis rima lain.
4. Letakkan kembali piring kecil di atas piring besar. Tempatkan pengikat kuningan melalui
lubang di tengah untuk memasang pelat.
5. Arahkan pelat atas sehingga jendela di sebelah kanan pengencang kuningan dan
bingkainya berada di tempatnya. Di jendela—menggunakan penanda warna yang sama
dengan rima—tulis permulaan yang, jika ditambahkan ke rima, akan menghasilkan
sebuah kata. (Kombinasi huruf atau huruf sebenarnya akan tertulis di pelat bawah,
dibingkai oleh potongan jendela di pelat atas.)
halaman
22
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
6. Putar pelat atas searah jarum jam sampai ada ruang kosong di jendela lagi. Tulis awalan
lain. Lanjutkan ini sampai permulaan pertama yang Anda tulis muncul di jendela lagi.
7. Putar seluruh Roda Kata sehingga salah satu jendela lain dan rimanya dapat dibaca
dengan benar. Sekali lagi, gunakan penanda warna yang sama dengan rima itu untuk
menulis permulaan di jendela. Putar pelat atas dan ulangi prosesnya sampai Anda
kembali ke permulaan semula. Putar Roda Kata untuk terakhir kalinya dan lakukan hal
yang sama untuk jendela dan rima terakhir, cocokkan warna permulaan dengan warna
yang digunakan untuk rima tersebut.
8. Biarkan anak memutar dengan Roda Kata untuk melihat kata apa yang dapat dia buat
dan ucapkan! Ingatkan saja dia bahwa ketika dia ingin mengganti akhiran kata, dia harus
memutar seluruh roda sebelum memutar pelat atas.
Panci Pizza Kata Ajaib
Sementara huruf magnetik merupakan cara yang bagus untuk mengajari anak-anak
cara membaca dan membuat kata-kata, kita mungkin dapat menemukan bahwa lemari
es bukanlah tempat terbaik bagi anak-anak untuk menggunakannya. Tidak hanya hurufhurufnya langsung berjatuhan, tetapi anak-anak biasanya tidak membaca sambil berdiri!
Sebelum kita menemukan diri kita mencarinya di bawah lemari es untuk huruf-huruf yang
tercecer, cobalah aktivitas Panci Pizza Kata Ajaib ini.
Huruf-hurufnya menempel dengan sempurna pada loyang atau wajan, dan dapat diletakkan
mendatar di depan anak seperti buku. Idealnya, semua vokal memiliki warna yang sama,
yang berbeda dari huruf lainnya. Kita mungkin harus membeli satu set huruf magnetik
tambahan untuk mewujudkannya. Mempertahankan vokal dengan warna yang berbeda
adalah cara yang baik untuk membuatnya menarik secara visual seperti halnya secara aural.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan keluarga kata
Pengenalan rima
Korespondensi huruf-bunyi
Penguraian kata
Keterampilan motorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Setidaknya 1 set lengkap huruf alfabet magnetik
Membersihkan loyang pizza atau loyang kue
Selotip atau spidol permanen
Cara Bermain
1. Keluarkan huruf-huruf magnetik dan mintalah anak membantu kita memisahkan dan
mengurutkan vokal (a, e, i, o, dan u) dari konsonan.
2. Tempelkan huruf-huruf vokal secara berurutan di bagian atas loyang pizza. Tempelkan
konsonan dalam baris atau tandan di sisi panci.
3. Di tengah loyang pizza, gambar atau buat selotip persegi, cukup besar untuk menampung
satu huruf. Itu disebut kotak Huruf Ajaib kita.
4. Mintalah anak memilih pasangan vokal-konsonan yang merupakan kata kecil yang berdiri
sendiri. Kata ini harus bisa dibuat menjadi kata baru dengan menambahkan beberapa
huruf di depannya. Contohnya: it, at, atas, di, an, am, or.
halaman
23
keluarga kata
5. Mintalah anak menempatkan pasangan vokal-konsonan setelah kotak Huruf Ajaib yang
kosong dan membacakannya.
6. Urutkan konsonan yang tersisa untuk menemukan huruf yang dapat diletakkan di depan
kata kecil untuk membuat kata baru.
7. Salah satu dari kita dapat memasukkan huruf ke dalam kotak Huruf Ajaib untuk membuat
kata baru. Misalnya, jika kita memiliki kata “it” dan meletakkan huruf “s” di kotak Huruf
Ajaib, kita dapat membuat kata “sit”.
8. Siapa pun yang membuat kata harus membacanya, lalu tantang pemain berikutnya
untuk membuat kata baru dengan mengubah huruf di kotak huruf Magic. Tantangannya
bisa berupa kata tertentu yang diceritakan kepada pemain berikutnya, atau agar pemain
membuat kata sendiri. Putaran berakhir ketika tidak ada yang bisa memikirkan katakata lagi untuk dibuat. Babak baru dimulai dengan mengosongkan kotak huruf Ajaib dan
dimulai dengan pasangan vokal-konsonan baru.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Alih-alih pemain yang membuat kata membacanya, pemain berikutnya harus
membaca kata tersebut dan mengubahnya menjadi yang baru, atau pemain dapat
menggambar di selembar kertas bekas (atau catatan tempel) untuk menunjukkan
kata apa yang harus dibuat.
halaman
24
sight words
ight words dikenal dengan banyak nama berbeda, termasuk kata-kata inti, kata-kata
frekuensi tinggi, dan bahkan kata-kata popcorn (itu karena anak seharusnya dapat
mengenali kata-kata itu begitu cepat sehingga kata-kata itu “meletus” begitu saja dari
mulutnya) . Ada dua daftar sight word utama yang dapat dipelajari anak, daftar sight word
Dolch dan daftar kata Fry Instant, atau gurunya dapat menggabungkan keduanya. Kedua
daftar tersebut menyertakan 100 kata teratas yang, secara mengejutkan, merupakan 50
persen dari semua kata yang ditemukan dalam materi tertulis.
S
100 Sight Word Teratas
100 sight word teratas juga dikenal sebagai 100 “Kata Ajaib”. Kata-kata yang tercantum di
sini adalah kata-kata yang paling sering digunakan dalam buku. Anak kemungkinan besar
akan dapat membaca semuanya sebelum memasuki awal kelas empat.
The Top
the
he
at
but
there
will
some
two
my
find
100 Sight Words
of
and
was
for
be
this
not
what
use
an
up
other
her
would
more
write
than
first
long
down
a
on
have
all
each
about
make
go
water
day
to
are
from
were
which
out
like
see
been
did
in
as
or
we
she
many
him
number
called
get
is
with
one
when
do
then
into
no
who
come
you
his
had
your
how
them
time
way
am
made
that
they
by
can
their
these
has
could
its
may
it
I
word
said
if
so
look
people
now
part
(Sumber: Fry, Edward B, and Kress, Jacqueline E. The Reading Teacher’s Book of Lists, Fifth Edition. JosseyBass, 2006.)
25
sight words
Buku Environmental Print
Environmental print terdiri dari kata-kata yang dapat ditemukan di sekitar kita. Itu adalah
logo sereal atau restoran favorit anak, itu adalah frasa umum yang tertera pada merek
mainan favorit anak, dan itu adalah tanda berhenti di jalan. Anak-anak mulai “membaca”
environmental print sebelum mereka mampu membaca buku karena itu sangat mudah
untuk dikenali.
Membuat buku environmental print merupakan cara mudah bagi anak untuk membuat
buku yang bisa dia “bacakan” kepada kita sebelum dia benar-benar bisa membacanya.
Kita mungkin terkejut dengan banyaknya kata yang dia kenali hanya dari kehidupan sehariharinya.
Hal yang menyenangkan tentang environmental print adalah bahwa hal itu benar-benar dapat
ditemukan di setiap aspek kehidupan anak, yang membuatnya mudah untuk membuat
berbagai jenis buku environmental print. Yang paling mudah dibuat adalah buku ABC (atau
alfabet), tetapi kita juga bisa membuat buku “Makanan yang Saya Suka”, buku “Tanda yang
Saya Tahu”, atau bahkan buku “Toko yang Tempat Saya Suka Berbelanja”. Buku ABC dapat
menggabungkan semua buku itu menjadi satu.
Keterampilan yang Dilatih
Mengenal kata prereading
Menyortir dan mengkategorikan
Keterampilan motorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Penjilid 3 cincin atau buku catatan berjilid spiral
Gunting
Kertas
Lem
Pelubang kertas 3 lubang
Selebaran penjualan, menu bergambar dari restoran, label/kotak makanan, dan/atau
kamera digital
Cara Membuat Buku Environmental Print
1. Tulis satu huruf alfabet pada selembar kertas atau satu huruf di setiap halaman buku
catatan berjilid spiral anak. Untuk membantu anak mengenali huruf besar dan huruf
kecil, tuliskan keduanya secara berdampingan, atau tuliskan huruf besar di pojok atas
halaman dan huruf kecil di pojok bawah halaman. Jika kita tidak menggunakan kertas
lepas, buat lubang di setiap halaman dan masukkan ke dalam ring penjilid.
2. Biarkan anak melihat-lihat label, selebaran, dan materi cetak lainnya yang telah kita
kumpulkan untuk menemukan sesuatu yang dapat dia kenali dan “baca” untuk setiap
huruf. Minta dia memotong logo dan menempelkannya di halaman yang benar. Tidak
apa-apa jika dia menemukan lebih dari satu logo atau kata untuk setiap huruf; semakin
banyak yang dia miliki dalam bukunya, semakin dia bisa berlatih membaca. Setelah anak
kehabisan materi yang telah kita kumpulkan, mintalah dia membacakan buku itu.
3. Catat halaman-halaman yang tidak ada lemnya dan tanyakan padanya apakah dia
mengetahui sesuatu yang dimulai dengan huruf itu. Jika dia dapat menyebutkan sesuatu
(misalnya, tanda berhenti untuk S), saatnya untuk melakukan karyawisata dengan
halaman
26
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
anak dan kamera kita. Kita dapat mengambil gambar, mencetaknya, dan memintanya
menambahkannya ke bukunya.
Sight Word Twister
Beberapa anak belajar lebih baik saat mereka aktif secara fisik, dan permainan ini pasti salah
satu yang mengharuskan anak dan teman-temannya untuk aktif! Ini dapat dimainkan di
luar ruangan dengan menggambar papan permainan kapur, tetapi jika kita khawatir hujan
akan turun menghapus kapur sebelum anak melakukannya, kita dapat bermain di lain hari,
atau kita hanya memiliki area berumput untuk bermain, ada baiknya juga membuat papan
cadangan pada sprei lama. Saat anak mulai membaca lebih banyak, sight word yang perlu
dia pelajari akan berubah. Agar lembar permainan bertahan lebih lama, tulis kata-kata pada
label yang dapat kita tempelkan pada kotak alih-alih menulisnya dengan spidol permanen.
Dengan begitu, saat sight word berubah, begitu pula permainannya.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word
Keterampilan motorik halus dan motorik kasar
Diferensiasi kiri/kanan
Bahan yang Dibutuhkan
Kapur trotoar
4 spidol berwarna
Area datar yang luas di trotoar atau lembaran datar tua berwarna terang
Kartu indeks
Tas zip-top besar yang dapat ditutup kembali
Persiapan untuk Permainan
1. Tentukan area ruang dengan lebar minimal 4’ kali panjang 5’. Gambar persegi panjang di
tanah dengan kapur berwarna cerah. Jika kita menggunakan lembaran, gunakan spidol
permanen untuk menggambarnya.
2. Di dalam persegi panjang, gambar empat kolom. Keempatnya masing-masing akan
memiliki lebar sekitar satu kaki.
3. Bagi kolom tersebut menjadi lima baris. Kita sekarang akan memiliki kotak dengan dua
puluh spasi.
4. Tulis salah satu sight word anak di setiap tempat.
5. Pilih warna spidol dan tulis sight word yang sama pada satu set kartu indeks. Ulangi ini
tiga kali lagi dengan tiga warna baru. Setelah selesai, kita dapat menulis sight word empat
kali dalam empat warna berbeda. Setiap warna mewakili bagian tubuh yang berbeda:
tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri.
6. Kocok kartu indeks sehingga kata dan warnanya tercampur, dan masukkan ke dalam
kantong zip-top besar yang dapat ditutup kembali.
Cara Bermain
1. Tinjau sight word di grid. Perlihatkan kepada pemain tas dengan kartu indeks, dan minta
mereka bekerja sama untuk memutuskan bagian tubuh mana yang mewakili setiap
warna. Buat tombol cepat di bagian bawah kisi jadi para pemain dapat mengingat bahwa,
halaman
27
sight words
misalnya, sebuah kata yang ditulis dengan warna merah berarti mereka akan bekerja
dengan tangan kanan.
2. Pilih urutan pemain dan tarik kartu pertama. Pemain harus membaca kartunya,
menemukan sight word yang sesuai pada kotak permainan, dan meletakkan tangan
atau kaki yang benar pada kata itu. Setelah dia menyelesaikan ini, permainan berlanjut
ke pemain berikutnya, dan seterusnya.
3. Seorang pemain keluar dari permainan ketika dia jatuh, atau tidak dapat mengubah
dirinya ke posisi baru. Pemain terakhir di papan menang.
Beri label Rumah
Belajar membaca nama-nama benda sehari-hari bukan hanya bagian dari belajar membaca,
tetapi juga bagian dari belajar menjadi pembaca yang fasih. Berikut adalah beberapa tanda
pembaca yang lancar:
Menerjemahkan kata-kata baru dengan mudah.
Mengtahui banyak kata inti atau sight word.
Memiliki kemampuan untuk menemukan kata baru melalui fonik dan konteks (dikenal
sebagai “keterampilan serangan kata”).
Membaca dengan lancar, menggunakan intonasi yang baik.
Mengoreksi diri sendiri ketika ada sesuatu yang salah.
Tidak membaca pelan-pelan.
Mengerti, membuat prediksi tentang, dan menafsirkan apa yang dia baca.
Meskipun tidak semua benda di rumah kita kemungkinan besar ada dalam daftar sight
word anak, benda-benda tersebut kemungkinan besar berperan dalam upaya awalnya
untuk menulis. Anak-anak menulis tentang apa yang mereka ketahui, dan tidak ada yang
diketahui anak lebih baik daripada rumahnya sendiri! Ada beberapa cara untuk bersenangsenang dengan game ini.
Strip kalimat, yang dapat ditemukan di bagian perlengkapan kantor di sebagian besar
jaringan toko, ideal untuk aktivitas permainan ini. Mereka sering memiliki satu sisi yang
kosong dan satu sisi dicetak dengan garis tulisan tangan. Menggunakan sisi dengan garis
tulisan tangan menambahkan komponen untuk membantu anak melihat bagaimana huruf
tertulis sesuai dengan garis.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata
Pencocokan kata
Keterampilan deskriptif
Kefasihan
Bahan yang Dibutuhkan
Kartu indeks atau strip kalimat
Pita perekat
Spidol permanen
Cara Bermain
1. Kelilingi setiap ruangan di rumah kita bersama anak. Saat dia menamai barang-barang
rumah tangga, gunakan spidol permanen untuk menulis nama di kartu indeks atau strip
halaman
28
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
kalimat. Tempelkan ke objek, dengan selotip, di tempat yang tidak mencolok. (Lagipula,
kartu-kartu itu mungkin ada sementara saja!)
2. Setiap kali anak duduk, membuka, tidur, atau menggunakan salah satu barang rumah
tangga ini, tarik perhatiannya ke kartu itu dan minta dia untuk membacanya.
3. Untuk membuat permainan sedikit lebih menarik, kita dapat meminta anak untuk
menggunakan kata tersebut dalam sebuah kalimat, seperti, “Ini kursi Ibu dan saya tidak
boleh duduk di atasnya,” atau “Saya benci menggunakan sikat gigi ini setiap malam!”
Mencocokkan Item
Setelah anak terlihat menguasai label-label alat rumah tangga dengan baik, saatnya membuat
permainan menjadi sedikit lebih rumit. Buat himpunan kartu kedua dengan nama barangbarang rumah tangga, berikan kepada anak, dan lihat apakah dia dapat mencocokkannya
dengan barang aslinya. Kemudian, setelah dia tampaknya dapat melakukannya, lepaskan
label aslinya dan minta dia untuk meletakkan himpunan kartunya di tempat yang tepat.
Mendeskripsikan Item
Kita dapat meningkatkan taruhannya sekali lagi dengan memintanya untuk memberikan
kata yang menjelaskan setiap item. Apakah itu “sikat gigi biru” atau “sweater gatal”,
biarkan dia menemukan kata yang ingin dia gunakan, tuliskan di kartu, dan minta dia
menempelkannya di depan nama item.
Mungkin sulit baginya untuk membaca, tetapi itu akan membantunya belajar menambahkan
detail ketika dia bercerita, baik secara lantang maupun tertulis. Saat anak mengembangkan
rasa mendongeng yang lebih kuat, kita mungkin dapat mendorongnya untuk sedikit
mencampuradukkan label dan memintanya untuk memberi tahukan dalam keadaan apa
kita mungkin memiliki “sikat gigi gatal”.
Sight Word Wall Wallball
Di ruang kelas, dinding kata adalah dinding yang ditujukan untuk menampilkan sight word
dan kata inti yang telah dipelajari (atau akan dipelajari) anak selama setahun. Beberapa guru
membuat dinding dengan kata-kata penglihatan yang dapat dilepas, dari mana seorang
anak yang perlu mengetahui cara mengeja kata tertentu dapat mengambil kata tersebut
dan meletakkannya kembali ketika dia selesai, sementara dinding kata penglihatan guru
lainnya bersifat statis. Semua itu berubah hanya dengan penambahan, bukan pengurangan.
Tidak praktis bagi kita untuk mengabdikan seluruh dinding rumah kita untuk melihat katakata, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kita dapat membuat dinding sight word
sementara untuk sedikit belajar dan berolahraga. Game ini paling baik untuk dimainkan
di luar di dinding datar tanpa jendela, tetapi kita juga bisa bermain di dalam dengan bola
yang lebih lembut. Jika kita tidak dapat menemukan dinding yang bagus untuk digunakan
baik di dalam maupun di luar, kita selalu dapat menempelkan kartu ke lantai atau tanah,
tetapi akan lebih mudah bagi anak untuk membaca kata-kata jika berorientasi pada garis
pandangnya.
Keterampilan yang Dilatih
Koordinasi tangan-mata
Keterampilan motorik kasar
Pengenalan sight word
halaman
29
sight words
Bahan yang Dibutuhkan
Kartu indeks atau strip kalimat (Kita dapat menggunakan kembali kartu yang digunakan
dalam permainan Melabeli Rumah)
Spidol
Selotip (pita pelukis jika kita mengerjakan bagian dalam)
Bola (bola tenis untuk bagian luar, bola yang lebih lembut untuk bagian dalam)
Cara Bermain
1. Gunakan spidol untuk menulis 20–25 sight word pada kartu indeks (lihat tabel di awal
bab ini untuk saran sight word).
2. Tempelkan kartu indeks ke dinding luar menggunakan selotip, atau ke dinding bagian
dalam menggunakan selotip pelukis. Rekatkan mereka cukup jauh baik secara horizontal
maupun vertikal sehingga mudah untuk melihat kata mana yang dibidik oleh anak.
3. Sebutkan salah satu kata. Saat anak menemukan kata di dinding, biarkan dia melempar
bola ke kartu yang benar. Ulangi ini sampai dia memiliki kesempatan untuk mencoba
menekan semua kata.
4. Selanjutnya, biarkan anak memutuskan kata mana yang akan dituju. Minta dia menunjuk
dan membaca sebuah kata dan mencoba memukulnya dengan bola.
Tenggelamkan Kapal Sight Word
Game ini dimainkan dengan cara yang sama seperti game Battleship, tetapi alih-alih
menenggelamkan kapal, tujuan game ini adalah menenggelamkan kata-kata. Ini adalah
permainan strategi dan ejaan. Jika kita tidak memiliki kertas grafik, cukup mudah
membuatnya di komputer. Gunakan program pengolah kata untuk membuat tabel dengan
26 baris dan 20 kolom. Saat kita mencetak, pastikan untuk memilih orientasi “lanskap”,
bukan “potret”, dan centang kotak “Sesuaikan dengan Halaman”.
Keterampilan yang Dilatih
Pemecahan masalah
Pengenalan kata
Bahan yang Dibutuhkan
2 folder manila
4 lembar kertas grafik 26” × 20”
2 pensil
2 spidol
Daftar sight word
Stapler
Persiapan untuk Bermain
1. Arahkan map manila secara memanjang, dengan lipatan di bagian atas. Saat kita
membuka folder, itu akan terbuka seperti laptop. Tempatkan selembar kertas grafik
di dalam setiap folder sehingga ketika kita menutupnya, kertas grafik itu tersembunyi.
Staples kertas grafik di tempatnya.
2. Temukan baris kotak paling atas pada kertas grafik. Ini adalah baris tepat di bawah lipatan
folder. Gunakan spidol untuk menulis satu huruf alfabet di setiap kotak. Ini adalah sumbu
x-nya.
halaman
30
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
3. Pada kolom pertama kotak pada kertas grafik (kotak-kotak di sisi kiri bawah), gunakan
spidol untuk menuliskan angka 1 sampai 20 di setiap kotak. Ini adalah sumbu y-nya.
4. Selanjutnya, biarkan anak memutuskan kata mana yang akan dituju. Minta dia menunjuk
dan membaca sebuah kata dan mencoba memukulnya dengan bola.
Cara Bermain
1. Setujui satu set tidak lebih dari lima kata penglihatan yang akan kita gunakan untuk
permainan. (Saat kita dan anak merasa lebih nyaman dengan permainan ini, kita dapat
membuatnya lebih menantang dengan menambahkan lebih banyak kata ke setiap
putaran.) Setiap pemain harus menulis daftar yang telah dibungkus pada selembar kertas
atau kartu indeks, dan simpan di tempat yang mudah dijangkau sebagai referensi.
2. Selanjutnya, setiap pemain menggunakan pensil untuk menulis semua kata tersebut
pada kertas grafik di foldernya, menggunakan satu kotak per huruf. Karena tujuan
permainan ini adalah untuk memastikan pemain lain tidak memasukkan kata-kata kita
terlebih dahulu, sebaiknya gunakan beberapa strategi untuk membuat kata-kata itu
lebih sulit ditemukan. Tidak apa-apa untuk menulis kata secara vertikal, horizontal, atau
diagonal. Menulis kata-kata mundur adalah terlarang.
3. Bergiliran menebak koordinat dan huruf. Misalnya, Pemain Satu mungkin mengatakan
“B4, A.” Jika Pemain Dua memiliki huruf A di kotak yang benar, dia mengatakan
“Tembak!”. Jika tidak ada A di kotak itu, dia berkata “Meleset.” Setelah semua huruf
dari kata tertentu tertembak, pemain harus memberi tahu lawannya kata omo dan
kata itu telah tenggelam. Pemain pertama yang menemukan semua kata lawannya
memenangkan permainan.
halaman
31
sight words
halaman
32
kosakata
aat anak mulai bergerak lebih dari sekedar mengenali dan membaca kata-kata dasar,
dia bergerak ke ranah di mana konteks penting, dan memiliki kosa kata yang kuat
membuatnya lebih mudah untuk memahami kata-kata dalam konteksnya. Sementara
mempelajari kosa kata secara teknis adalah tentang mendapatkan pengetahuan tentang
kata-kata dan artinya, ada lebih banyak untuk memiliki kosa kata yang baik daripada hanya
mampu mendefinisikan sebuah kata.
Ini juga tentang mengetahui hal-hal seperti bagaimana menemukan arti kata-kata,
memahami akar kata, mengetahui bahwa kata-kata dapat digabungkan untuk membuat
kata-kata baru, memahami bahwa kata-kata dapat memiliki banyak arti, dan bahwa
beberapa kata terdengar sama dan memiliki arti yang sama sekali berbeda. .
S
Penangkap Kata
Saat anak mulai mempelajari sight words, melatih kosa kata, dan mencari kata-kata
berfrekuensi tinggi di dunia dan mencetak di sekitarnya, dia membutuhkan cara untuk
melakukannya tanpa merasa seperti bekerja. Ini bisa membuat kita dan anak sedikit frustasi
untuk menggunakan kartu flash sebagai alat belajar, dan bahkan mungkin membuat anak
kurang mau membaca.
Di situlah Sight Word Catcher masuk. Meskipun bagi kita Sight Word Catcher mungkin hanya
terlihat seperti pemukul lalat dengan lubang di tengahnya, bagi anak itu adalah penyangga
yang memberinya cara kreatif untuk mempelajari kata-kata tersebut. Buku latihan yang
dimaksud di sini haruslah buku yang cetakannya sesuai dengan ukuran yang biasa dibaca
anak. Kita harus memilikinya untuk memastikan memotong kotak Sight Word Catcher
dengan ukuran yang benar.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata
Keterampilan motorik halus
33
kosakata
Bahan yang Dibutuhkan
Pemukul lalat plastik (berbentuk tidak biasa atau berwarna-warni lebih menarik bagi anak)
Penggaris atau Penanda ujung lurus
Spidol
Gunting
Buku latihan
Cara Membuat Penangkap Sight Word
1. Ukur dan tandai bingkai persegi panjang di tengah pemukul lalat. Ingatlah bahwa lubang
itu harus dapat membingkai satu kata di buku latihan anak, jadi kita mungkin juga ingin
mengukur panjang dan tinggi rata-rata sebuah kata di buku latihan. Jika kita tidak yakin
seberapa besar untuk membuat lubang, coba tandai persegi panjang 2” × 1”—itu
biasanya ukuran yang benar.
2. Tusukkan gunting di lubang dekat tepi persegi panjang yang telah kita gambar, dan
potong.
3. Cobalah Penangkap Sight Word di buku latihan untuk melihat apakah kita dapat
“menangkap” satu kata di lubang.
Cara Bermain
1. Setelah penangkap dibuat, kita tidak akan dapat menahan anak dari “menangkap” atau
memukul kata-kata. Lagi pula, itulah bagian terbaik dari Sight Word Catcher.
2. Kita harus bersiap untuk bermain bersama dengan berpura-pura kata yang ingin
ditangkap anak akan terbang seperti serangga. Dengan begitu kita bisa memberinya izin
untuk memukul kata itu dengan cepat agar tidak lolos. Berikut adalah beberapa cara lain
untuk bermain bersama:
Simpan salinan daftar ejaan atau sight word terbaru anak. Saat kita membaca buku
bersama, pastikan kita berdua memiliki akses ke daftar kata dan Sight Word Catcher.
Setiap kali kita melihat salah satu kata dalam buku, lihat siapa yang dapat menangkap
kata itu terlebih dahulu.
Buatkan bingkai kata-kata dari sebuah cerita saat kita membacakan untuk anak.
Ini mungkin memperlambat pembacaan bukunya, tetapi itu akan membantunya
untuk memahami bahwa setiap kata di halaman membantu menyusun kalimat yang
menceritakan kisah tersebut. Jangan lupa untuk berhenti sesekali dan lihat apakah
dia bisa memberi tahu kata apa yang kita tangkap.
Pilih satu kata dari daftar. Saat anak membaca buku dan menangkap kata tersebut,
hitung berapa kali kata itu muncul. Simpan daftar mingguan buku yang dia baca, kata
yang kita pilih, dan berapa kali muncul di setiap buku. Di akhir minggu, kita dan anak
dapat melihat buku mana yang memenangkan Penghargaan Kata Terpilih. Kita juga
dapat melakukan ini dengan banyak kata sekaligus.
Biarkan dia membawa Sight Word Catcher ke meja sarapan. Setelah makan selesai
dan apa pun yang bisa tumpah sudah disingkirkan, bebaskan dia dengan Sight Word
Catcher, kotak sereal, dan koran pagi. Lihat berapa banyak kata akrab yang bisa dia
ucapkan.
Bawa Sight Word Catcher di toko kelontong. Meskipun kita mungkin khawatir anak
akan menjadi gangguan karena dia menangkap kata-kata yang dia ketahui pada tanda
dan paket, kita dapat membuat tetap tenang dan tidak menjatuhkan barang dengan
syarat membawanya ke toko. Kita mungkin akan terkejut dengan betapa baiknya
perilakunya saat menjalankan misi!
halaman
34
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Game Memori Kosakata
Permainan ini paling baik dimainkan ketika anak memiliki kumpulan kosakata yang perlu
dia pelajari. Di sekolah, hal ini sering terjadi ketika ada kata-kata yang spesifik untuk suatu
tema atau ditemukan dalam buku yang dibacanya. Dalam kehidupan nyata, ini mungkin
cara yang baik untuk memperkenalkan liburan yang akan kita jalani, atau untuk mengajari
anak tentang pekerjaan kita.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata
Konsentrasi
Pencocokan kata-definisi
Bahan yang Dibutuhkan
Set kata kosakata
Spidol
Kartu indeks
Cara Bermain
1. Mintalah anak menuliskan kosakatanya pada satu set kartu indeks, tandai bagian
belakang kartu dengan tanda X.
2. Minta dia untuk mendefinisikan setiap kata, bantu dia jika dia mengalami kesulitan. Tulis
definisi pada set kartu indeks lainnya, tandai bagian belakang kartu tersebut dengan O.
3. Mintalah anak menggunakan setiap kata dalam sebuah kalimat, dengan cara yang
memungkinkan arti kata tersebut dapat diperoleh dari konteks kalimat. kalimat. Tulis
kalimat ini pada set ketiga kartu indeks dan tandai bagian belakang kartu tersebut
dengan tanda seru.
4. Tumpukkan semua kartu indeks dan kocok dengan baik. Tempatkan mereka menghadap
ke bawah di lantai dalam baris dan kolom dengan angka yang sama, seperti yang
kita lakukan ketika sedang menyiapkan jenis permainan Memori lainnya. Tujuan dari
permainan ini adalah untuk melihat siapa yang dapat mengumpulkan paling banyak set
kartu yang cocok, di mana setiap set berisi kata, definisi, dan kalimat yang digunakan.
5. Pemain Satu membalik tiga kartu, satu dengan X, satu dengan O, dan satu dengan
tanda seru. Jika salah satu dari ketiga kartu tersebut cocok satu sama lain, pemain dapat
membiarkan kartu tersebut menghadap ke atas. Jika ketiganya cocok, pemain dapat
mengambil semuanya.
6. Pemain Dua dapat memilih untuk mencari kartu yang hilang dalam satu set, atau
membalik tiga kartu baru. Ketika semua kartu hilang, pemain dengan kartu terbanyak
menang.
Antonim atau Sinonim
Berikut beberapa kata penting yang perlu diketahui. Antonim: Sebuah kata yang maknanya
berlawanan dengan kata-kata lain (misalnya, “atas” dan “bawah”). Sinonim: Sebuah kata
atau frase yang arti umumnya sama dengan kata lain (misalnya, “baik” dan “bagus”).
Banyak anak kesulitan mengingat perbedaan antara antonim dan sinonim. Begitu mereka
ingat, masih bisa sangat sulit untuk menemukan kata-kata tertentu. Memainkan permainan
Antonim atau Sinonim dapat membantu anak berpikir lebih cepat. Ini adalah permainan
halaman
35
kosakata
yang dapat dimainkan secara formal di rumah, dengan kertas dan pensil, atau secara santai
saat kita keluar dan memiliki sedikit waktu luang.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kosakata
Sinonim dan antonim
Bahan yang Dibutuhkan
Timer
Kertas
Pensil
Cara Bermain: Game Brainstorm Berlawanan atau Sama
1. Versi permainan ini dapat dimainkan dengan atau tanpa kertas dan pensil, dan tidak ada
pemenang atau pecundang. Jika kita mencoba membantu anak mempelajari antonim
dan sinonim dari kumpulan kosakata tertentu, menuliskan jawabannya adalah ide yang
bagus. Kalau tidak, kita masih bisa bersenang-senang dengan kata-kata acak.
2. Mulailah dengan sebuah kata, dan putuskan apakah kita akan menamai antonim atau
sinonim.
3 Ucapkan kata, mulai pengatur waktu, dan lihat berapa banyak kata atau frasa yang
berlawanan (atau serupa) yang dapat kita dan anak pikirkan dalam satu menit.
4. Jika kita menggunakan pensil dan kertas, kita masing-masing dapat mengambil kertas
sendiri, menuliskannya dengan tenang, dan membandingkannya ketika waktunya habis.
Jika tidak, ucapkan saja kata-kata yang muncul di benak kita.
Cara Bermain: Game 3 Menit Super Sinonim-Antonim Luar Biasa
1. Versi game ini sedikit lebih kompetitif dan berjalan sangat baik jika kita memiliki cukup
banyak pemain untuk dibagi menjadi beberapa tim. Berikan setiap pemain atau tim
selembar kertas dan pensil. Bagi kertas menjadi dua kolom, beri judul “Antonim” dan
“Sinonim”.
2. Tentukan kata awal, baik dengan meminta pemain netral menyebutkan kata atau dengan
menempatkan kartu kata dalam tumpukan dan menggambarnya secara acak.
3. Atur timer selama 3 menit. Dalam 3 menit tersebut, setiap pemain atau tim harus
menuliskan kata lawan dan kata yang mirip sebanyak mungkin di setiap kolom.
4. Saat timer berbunyi, pilih satu tim untuk membaca daftarnya. Jika tim lain juga memiliki
kata atau frasa tersebut, kedua tim mencoretnya dari daftar mereka.
5. Tim yang memiliki kata terbanyak yang tidak terpikirkan oleh tim lain adalah pemenangnya.
Cara Bermain: Game Apakah Saya Menarik Antonim atau Tetap Sama?
1. Versi game ini dapat digunakan dengan daftar ejaan atau kosa kata. Berikan setiap pemain
salinan daftar kosakata, atau posting satu di mana semua pemain dapat melihatnya.
2. Pemain Satu memilih kata tanpa memberi tahu pemain lain apa kata itu. Kemudian dia
mulai menyebutkan antonim atau sinonim dari kata tersebut.
3. Orang pertama yang menemukan kata dan mengidentifikasi apakah Pemain Pertama
menggunakan antonim atau sinonim mendapat poin dan mengambil giliran berikutnya.
4. Permainan berakhir ketika seseorang mencapai sepuluh poin.
halaman
36
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Permainan Portomanteau
Kata portmanteau dibuat dengan menggabungkan bunyi dan arti dari dua kata. Misalnya,
kabut asap, kabut berasap, adalah portmanteau yang menggabungkan kata “asap” dan
“kabut”. Di dunia yang penuh dengan kata-kata seperti smog dan labradoodle, terkadang
sulit untuk mengetahui kata mana yang nyata dan mana yang dibuat-buat. Dalam permainan
ini, anak tidak hanya akan memutuskan apakah kata-kata itu nyata atau tidak, tetapi juga
mengarang kata-katanya sendiri yang tidak biasa.
Keterampilan yang Dilatih
Membangun kosakata
Pemahaman bahasa semantik
Kesadaran fonologis
20 Portmanteaus Umum
Kata Komponen-1
labrador
smoke
biographical
emotion
glamour
fan
car
breakfast
jeans
spoon
web
education
situational
information
net
friend
tangerine
electronic
motor
guess
Kata Komponen-2
poodle
fog
picture
icon
ritz
magazine
hijack
lunch
leggings
fork
log
entertainment
comedy
commercial
etiquette
enemy
pomelo
mail
hotel
estimate
Kata Portomanteau
labradoodle
smog
biopic
emoticon
glitz
fanzine
carjack
brunch
jeggings
spork
blog
edutainment
sitcom
infomercial
netiquette
frenemy
tangelo
e-mail
motel
guesstimate
Cara Bermain: Menamai Portmanteau
1. Untuk memainkan versi permainan ini kita mungkin harus melakukan sedikit riset,
meskipun tabel di atas memberi kita beberapa kata yang mungkin bisa membantu.
Pertama beri anak dua kata yang sebenarnya merupakan bagian dari portmanteau nyata.
2. Tujuannya adalah menebak apa kata itu ketika kedua kata itu digabungkan, dan apa
definisi dari kata baru itu.
3. Jika dia macet, beri dia definisi dari kata aslinya. Dia mungkin bisa mengingatnya.
halaman
37
kosakata
Cara Bermain: Bisakah Kita Menyebutkan Kata Aslinya?
1. Game ini kebalikan dari game sebelumnya. Kali ini, kita memberi anak kata portmanteau
dan definisinya.
2. Tugasnya adalah menebak kata-kata yang digabungkan dan definisi dari setiap kata.
Perlu diingat bahwa meskipun gabungan nama seperti Brangelina (Brad Pitt + Angelina
Jolie), secara teknis merupakan kata portmanteau, akan sangat sulit bagi anak untuk
menemukan definisi kata aslinya!
Cara Bermain: Apa yang Saya Katakan?
1. Versi permainan portmanteau ini pasti akan menjadi favorit anak-anak, karena ini adalah
kesempatannya untuk membuat kata-kata yang berantakan.
2. Setiap pemain memiliki kesempatan untuk membuat kata portmanteau uniknya sendiri.
Pemain Satu mengucapkan kata-katanya dengan lantang dan pemain lain harus menebak
artinya dan kata apa yang digabungkan untuk membuat kata tersebut. Setiap pemain
yang menebak dengan benar mendapatkan satu poin.
3. Setiap saat, seorang pemain dapat menantang pemain lain untuk menggunakan katakatanya dalam sebuah kalimat untuk memahami konteksnya. Selama anak (atau kita)
dapat mempertahankan kata-kata, itu dapat diperhitungkan.
4. Untuk setiap kata yang berhasil dipertahankan, satu poin diperoleh. Jika seorang pemain
tidak dapat menggunakan kata-katanya dalam sebuah kalimat, atau menjelaskan
bagaimana dia menciptakan kata tersebut, dia kehilangan gilirannya ke pemain
berikutnya.
Parade Kosakata
Kata-kata posisional adalah bagian dari kosakata anak yang mungkin kita anggap remeh.
Lagi pula, dia mungkin sudah tahu apa yang kita maksud ketika emintanya untuk mencari
mainan di bawah tempat tidurnya atau mengambil krayon di belakang sofa. Ada lebih
banyak kata posisional daripada yang mungkin kita pikirkan, jadi memainkan permainan
parade kosa kata ini dapat membantu anak mempelajari beberapa kata yang bahkan tidak
pernah kita pikirkan untuk diajarkan.
Keterampilan yang Dilatih
Memahami kata-kata posisional
Bahan yang Dibutuhkan
Boneka binatang, binatang plastik, atau orang mainan
Bendera mainan
Pita
Posisi kata untuk digunakan: above, after, around, behind, beside, between, in, in front
of, left, on, over, right, under, underneath
Cara Bermain: Parade Posisi Luar Ruangan/Perburuan Scavenger
1. Ajaklah anak ke taman setempat dan buat jalur rintangan. Tidak perlu rumit; sebagian
besar taman bermain sudah memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk rintangan.
Namun, kita mungkin ingin meletakkan beberapa barang (seperti tongkat atau bola) di
bawah, di atas, di dalam, dan di belakang meja piknik, perosotan, atau pohon.
2. Setelah siap, beri tahu anak bahwa dia harus memainkan permainan yang mirip dengan
Ikuti Pemimpin, tetapi alih-alih mengikuti seseorang, dia harus mengikuti arahan kita.
halaman
38
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
3. Tinjau dengannya semua kata posisional yang dapat dia pikirkan, minta dia untuk memberi
tahu kita apa artinya menurutnya. Ingatkan dia tentang kata-kata yang mungkin dia
lewatkan, dan jelaskan atau tunjukkan konsepnya.
4. Selanjutnya, mulailah parade. Ini mungkin seperti demikian: Naiki tangga dan duduk
di seluncuran di sebelah kiri. Apa yang ada di belakangmu? Apakah ada sesuatu di
bawahmu? Geser ke bawah seluncuran dan kelilingi pohon terdekat. Lihatlah ke kanan
pohon dan periksa di belakang meja piknik. Apa yang kamu temukan? Sekarang, lari di
antara kedua tongkat itu, lempar bola ke atas meja, dan merangkak ke bawah seluncuran
terdekat.
Cara Bermain: Parade Boneka Hewan Dalam Ruangan
1. Pastikan anak memiliki setidaknya lima hewan mainan untuk digunakan. Sebutkan jenis
hewan yang berbeda dengannya untuk memastikan kita berdua berbicara tentang hewan
yang sama saat kita berbicara.
2. Atur dua kursi dengan jarak beberapa kaki di ruang terbuka di rumah. Kursi-kursi ini
mewakili awal dan akhir parade. Mintalah anak menempelkan bendera mainan itu ke
kursi yang akan menjadi bagian depan pawai.
3. Sekarang saatnya menyiapkan pawai. Kita dapat melakukan ini dengan berbagai cara
berbeda, tetapi dengan asumsi anak memiliki kucing, monyet, anjing, singa, dan
harimau, arah parade mungkin seperti demikian: Letakkan kucing di depan parade dan
biarkan anjing menjadi yang terakhir. Singa harus berada di antara kucing dan anjing,
tetapi setelah monyet. Tempatkan harimau di belakang singa.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mainkan petak umpet boneka binatang untuk melatih kata-kata posisional.
Sembunyikan boneka binatang anak dan arahkan dia untuk menemukannya
menggunakan kata-kata posisi untuk menjelaskan di mana mereka berada.
Bentuk Kata
Pembaca pemula menggunakan sejumlah keterampilan untuk mempelajari kosa kata baru,
tetapi yang mungkin tidak kita ketahui adalah bentuk kata secara keseluruhan. Bentuk
keseluruhan huruf-huruf dari sebuah kata, juga dikenal sebagai bentuk Bouma, seringkali
cukup khas sehingga jika seorang anak dapat mengenali pola yang dibuat oleh kata tersebut,
ia dapat menyesuaikan huruf-huruf tersebut pada tempatnya.
Ini tidak serumit kedengarannya. Ketika kita melihat sebuah kata yang ditulis pada kertas
tulisan tangan, beberapa huruf berada di antara garis, beberapa berada di atas garis, dan
beberapa berada di bawah garis. Ini memberikan bentuk kata.
Huruf yang berada di dalam garis diwakili oleh persegi, huruf yang berada di atas garis
diwakili oleh persegi panjang yang menjulang di atas kotak, dan huruf yang berada di bawah
garis diwakili oleh persegi panjang yang berada di bawah kotak. Misalnya, kata “shape” itu
sendiri terlihat seperti ini:
halaman
39
kosakata
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan visual kosa kata
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar Kosakata / ejaan
Kertas
Pensil
Cara Bermain
1. Mintalah anak melihat kosakata atau daftar kata ejaannya dan menggambar bentuk kata
di sekitar setiap kata.
2. Gambar bentuk kata kosong untuk setiap kata atau kunjungi situs web seperti A hingga Z
TeacherStuff (http://tools.atozteacherstuff.com/printable-word-shapes-worksheets/) dan
menggunakan generator bentuk kata online.
3. Gunting setiap bentuk kata, beri anak salinan baru dari daftar kata-katanya, dan lihat
apakah dia dapat mencocokkan setiap kata dengan bentuknya.
4. Singkirkan daftar kata dan lihat apakah dia dapat mengetahui kata mana yang diwakili
oleh setiap bentuk.
halaman
40
pemahaman bacaan
aat anak merasa nyaman untuk dapat mengidentifikasi kata-kata ketika dia
membacanya, dia telah bergerak ke fase membaca yang lebih rumit dimana dia akan
dapat memahami kata-kata yang dia baca saat kata-kata itu cocok satu sama lain.
Anak mungkin dapat membaca “Baca duduk apel biru Senin” dan mengetahui arti setiap kata
satu per satu, tetapi melihat kalimat secara keseluruhan, dia tidak dapat mengartikannya.
Itu karena tidak ada artinya. Seorang anak yang memiliki keterampilan pemahaman bacaan
yang baik akan dapat memberi tahu kita tentang hal itu, serta dapat memberi tahu kita arti
kalimat, paragraf, dan seluruh buku yang masuk akal.
S
Buat Buku Mobile
Tugas laporan buku pertama anak bisa sangat menegangkan. Sulit untuk mengetahui elemen
apa yang masuk ke dalam buku laporan, seberapa banyak detail yang harus dimasukkan,
dan bagaimana menyajikan informasinya. Kita bisa menyiasati kecemasan tersebut dengan
berlatih buku laporan di rumah bersamanya. Membuat Buku Mobile untuk mendeskripsikan
buku yang telah kita baca bersama bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menjelajahi
buku lebih jauh, dan merupakan cara yang baik untuk mempersiapkannya untuk laporan
buku pertamanya.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman membaca
Berpikir analitis
Keterampilan motorik halus
Komunikasi tertulis
Bahan yang Dibutuhkan
Buku bab yang telah kita dan anak baca bersama
10 kartu indeks
Gunting
41
pemahaman bacaan
Pensil
Tali/benang
Gantungan baju
Pelubang kertas
Cara Bermain
1. Pilih buku bab sederhana untuk dibaca bersama anak. Buku-buku seperti seri Junie
B. Jones karya Barbara Parker atau buku Magic Tree House karya Mary Pope Osborne
adalah buku yang bagus untuk memulai, karena memiliki karakter yang kuat, plot yang
mudah diingat, dan menangkap imajinasi anak.
2. Baca buku bersama-sama, beberapa bab sekaligus. Setelah menyelesaikan bukunya,
bicarakan sedikit tentangnya. Tanya: Siapa tokoh utamanya? Apa yang terjadi di dalam
buku? Di mana itu terjadi? Masalah apa yang harus dipecahkan oleh karakter? Apa yang
kamu sukai dari buku itu? Apa yang tidak kamu sukai dari buku itu?
3. Beri tahu anak bahwa dalam menjawab pertanyaan dia telah berbicara tentang semua hal
yang membuat laporan buku bagus. Jelaskan bahwa kita akan mengumpulkan semua
informasi itu di satu tempat sehingga seseorang yang belum membaca buku tersebut
akan memiliki semua informasi yang dia butuhkan untuk memutuskan apakah dia ingin
membacanya atau tidak.
4. Kumpulkan bahan untuk membuat Book Mobile. Berikan anak kartu indeks dan mintalah
dia untuk menulis judul buku dan penulisnya. Buat lubang di sudut atas kartu dan potong
dua helai tali dengan panjang yang sama. Rangkai sepotong melalui setiap lubang dan
ikat kartu di dalam gantungan baju. Setiap helai tali harus diikat ke salah satu lengan
gantungan.
5. Tanyakan kepada anak berapa banyak karakter utama dalam buku (biasanya satu, tetapi
beberapa, seperti buku Rumah Magic Tree karya Mary Pope Osborne, memiliki dua). Beri
dia kartu indeks untuk setiap karakter dan minta dia menggambar karakter di satu sisi
kartu.
6. Balikkan kartu dan beri label “Karakter Utama”. Mintalah anak menuliskan nama
karakter tersebut dan kemudian mendiktekan beberapa kalimat yang menggambarkan
kepribadian karakter tersebut. Buat lubang di bagian atas kartu dan gunakan seutas tali
untuk mengikatnya di ujung kiri palang bawah gantungan.
7. Beri anak dua kartu indeks lagi, jelaskan bahwa ini untuk latar kejadian pada buku, atau
di mana itu terjadi. Minta dia menggambar latar pada satu kartu. Beri label kartu lain
“Pengaturan” dan minta dia menentukan di mana dan kapan buku itu dibuat.
8. Buat lubang di bagian bawah kartu dengan gambar dan satu lubang di bagian atas kartu
dengan deskripsi. Gunakan seutas tali kecil untuk mengikat kartu-kartu ini menjadi satu,
lalu buat lubang di bagian atas kartu gambar dan ikat dari batang bawah gantungan di
sebelah kartu Karakter.
9. Ambil tiga kartu indeks lagi. Ini untuk plot buku. Beri label kartu “Awal”, “Tengah”, dan
“Akhir”. Mintalah anak menceritakan dalam tiga kalimat atau kurang apa yang terjadi di
awal buku, dan tuliskan di kartu yang benar. Lakukan hal yang sama untuk bagian tengah
dan akhir buku. Buat lubang di bagian atas dan bawah kartu, dan rangkai menjadi satu.
Ikat mereka ke gantungan di sebelah kartu Pengaturan.
10. Buat kartu indeks “Konflik”. Mintalah anak menjelaskan masalahnya dalam cerita, dan
tuliskan apa yang dia katakan. Buat lubang di kartu ini dan ikat ke gantungan di sebelah
kartu plot.
11. Terakhir, beri label pada kartu indeks “Evaluasi”. Kartu ini adalah kartu yang digunakan
anak untuk mengungkapkan pemikirannya tentang apakah buku itu layak dibaca atau
halaman
42
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
tidak. Katakan padanya bahwa kita ingin dia meyakinkan bahwa kita harus (atau tidak
boleh) membaca buku ini. Tuliskan pemikirannya, buat lubang di kartu, dan ikat ke
gantungan.
Tongkat/Stik Cerita
Ada beberapa jenis stik cerita yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
membaca dan membantu anak belajar meringkas elemen-elemen penting dari sebuah
cerita. Tongkat cerita ini juga dapat digunakan dalam beberapa cara.
Mereka terbuat dari stik kerajinan warna-warni, dan dapat digunakan untuk menceritakan
kembali cerita yang telah dibaca anak, atau untuk menceritakan kisahnya sendiri.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman bacaan
Pemikiran analitis
Bahan yang Dibutuhkan
Tongkat kerajinan warna-warni
Spidol permanen
Wadah kecil atau tas zip-top yang dapat ditutup kembali
Cara Bermain
1. Pisahkan tongkat kerajinan berdasarkan warna, dan pilih warna yang berbeda untuk
mewakili setiap elemen cerita: Plot, Karakter, Awal, Tengah, Akhir, dan Latar.
2. Tempatkan setiap warna dalam wadah terpisah atau kantong kecil yang dapat ditutup
kembali. Anda dapat menggunakan stik ini dengan salah satu dari dua cara berikut:
Kita dapat memberi anak satu batang dari setiap warna setelah dia membaca buku,
dan memintanya untuk menuliskan informasi yang sesuai pada tongkat tersebut.
Dia kemudian menggunakan elastis kecil atau seutas tali untuk mengikat bungkusan
itu menjadi satu. Begitu dia memiliki sejumlah bundel, dia dapat memilih satu,
membukanya, dan mencoba mengingat cerita apa yang diceritakannya.
Kita dapat menggunakan stik cerita untuk menulis informasi yang tidak sesuai dengan
cerita yang diketahui. Anak kemudian mengambil satu batang dari setiap wadah dan
harus bercerita berdasarkan informasi pada tongkat.
Tongkat Sihir Cerita
Tongkat cerita adalah alat yang dapat kita gunakan untuk memeriksa pemahaman selama
atau setelah membaca cerita bersama anak. Tongkat itu dapat menangkap imajinasi anak
karena terlihat seperti tongkat sihir. Sebelum kita menyadarinya, dia akan melambaikan
tongkat itu kepada kita, meminta kita untuk memberi tahu dia tentang buku yang sedang
kita baca!
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman bacaan
Pemikiran analitis
halaman
43
pemahaman bacaan
Bahan yang Dibutuhkan
8 pemukul lalat atau tongkat busa (sering ditemukan dalam multipak di toko lokal)
Kertas konstruksi
Spidol
Pita perekat
Cara Bermain
1. Potong delapan lingkaran kertas konstruksi, gunakan warna sebanyak yang kita bisa,
pastikan lingkaran tersebut sesuai dengan tongkat busa atau pemukul lalat.
2. Di setiap lingkaran, tulis salah satu pertanyaan/frasa berikut:
Cerita itu tentang apa?
Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?
Di mana cerita ini terjadi?
Dapatkah kamu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apa masalah dalam cerita ini?
Bisakah kamu berbicara tentang karakter / bagian favoritmu dari buku ini?
Bagaimana cerita ini dimulai dan berakhir?
Apa yang terjadi di tengah cerita?
3. Rekatkan setiap lingkaran ke salah satu tongkat atau pemukul lalat.
4. Kita dapat menggunakan Tongkat Cerita saat membaca bersama anak dengan beristirahat
sebentar, memegang tongkat di udara, dan menunggu jawabannya. Atau, jika mau, kita
dapat membahas setiap pertanyaan satu per satu setelah selesai membaca ceritanya.
Game Dadu Kubus Pemahaman
Kubus pemahaman bacaan adalah alat yang hebat untuk membuat anak berbicara tentang
apa yang dia baca, dan bagi kita untuk berbicara dengannya tentang apa yang kita baca.
Ingat, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pembaca adalah menjadikan rumah kita
sebagai lingkungan yang ramah literasi. Itu tidak hanya berarti membiarkan anak melihat
kita sedang membaca; itu juga berarti berbagi tentang pengalaman membaca kita dengan
anak-anak.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman bacaan
Pemikiran analitis
lipat garis ini
lipat garis ini
lipat ke bawah
lipat ke bawah
lipat garis ini
Bahan yang Dibutuhkan
Templat kubus pemahaman membaca (lihat berikut)
Spidol
Kertas putih
Lem atau selotip
lipat garis ini
lipat ke bawah
lipat garis ini
lipat ke bawah
lipat ke bawah
lipat ke bawah
Cara Bermain
1. Buat salinan templat kubus pemahaman bacaan. Pilih lima dari pertanyaan berikut untuk
ditulis dalam kotak. Jika kita ingin menggunakan lebih dari lima pertanyaan, kita harus
membuat beberapa kubus.
halaman
44
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Apa kosakata baru yang kamu pelajari saat membaca buku ini?
Apakah kamu akan merekomendasikan cerita ini kepada teman? Mengapa atau
mengapa tidak?
Apakah buku ini membuat kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu?
Ringkaslah buku tersebut dalam lima kalimat atau kurang.
Apakah ilustrator membuat karakter terlihat seperti yang kamu harapkan?
Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?
Apakah menurutmu cerita ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata? Mengapa atau
mengapa tidak?
Menggambarkan latar cerita.
Apa bagian favoritmu dari buku ini?
Apakah ada sesuatu dalam cerita yang membuatmu menangis? Membuatmu tertawa?
Apakah ada karakter yang kamu identifikasi? Mengapa?
Apa konflik utama dari cerita tersebut?
Bagaimana kamu mendeskripsikan genre tersebut?
2. Satukan kubus dengan melipat garis yang ditunjukkan dan rekatkan atau rekatkan tab
pada tempatnya.
3. Bergiliran melempar dadu dan menjawab pertanyaan yang dilontarkannya.
Apa Kisahku?
Permainan ini sangat menyenangkan untuk dimainkan jika kita memiliki anak-anak dari
segala usia yang tumbuh besar dengan membaca cerita yang sama. Kita dapat memainkan
permainan ini dengan berbagai cara, yang semuanya dapat digabungkan untuk memberikan
kelonggaran bagi kemampuan yang berbeda pada usia yang berbeda.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman membaca
Berpikir analitis
Komunikasi verbal
Komunikasi tertulis
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil
Slip kertas
Mangkok
Timer
Cara Bermain
1. Duduk bersama semua pemain dan bertukar pikiran tentang cerita atau buku yang
telah dibaca semua orang. Saat kita menyetujui masing-masing, tulis judulnya di secarik
kertas dan taruh di mangkuk.
2. Saat permainan dimulai, pemain pertama mengambil secarik kertas dari mangkuk. Dia
memiliki waktu 3 menit untuk memerankan, mendeskripsikan, atau menggambar cerita.
3. Jika pemain lain menebak judul cerita, pemain tersebut mendapat poin dan mendapat
giliran berikutnya. Jika, setelah 3 menit, tidak ada yang menebak cerita pemain, pemain
lain dapat mengajukan pertanyaan “ya/tidak” tentang plot, karakter, dan latar untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut. Setiap pemain yang bisa menebak cerita setelah
halaman
45
pemahaman bacaan
periode tanya jawab mendapat poin. Jika tidak ada yang menebak ceritanya, pemain
yang membuatnya bingung mendapat poin.
4. Pemain yang mendapat lima poin terlebih dahulu adalah pemenangnya.
Versi Venn: Membedakan dan Membandingkan Cerita
Salah satu hal menarik tentang buku bergambar seperti dongeng dan fabel adalah bahwa
ada begitu banyak penulis yang telah menulis ulang dan membuat ulang cerita tersebut
dengan bakat pribadi mereka sendiri. Misalnya, bukunya Jon Scieszka The True Story of
the Three Little Pigs menceritakan versi dongeng klasik ini dari sudut pandang serigala,
yang kebetulan adalah reporter tabloid. Komponen dasar ceritanya sama dengan kisah
klasik, tetapi alasan di balik tindakan serigala itu berbeda. Serigala adalah narator yang
tidak bisa diandalkan—yaitu, pendongeng yang tidak bisa dipercaya. Narator yang tidak
dapat diandalkan memiliki bias atau motifnya sendiri untuk salah mengartikan cerita. Adalah
tugas pembaca untuk menemukan apa yang benar dan apa yang tidak benar. Membaca
versi berbeda dari cerita yang sama dapat membantu anak belajar tentang alat tulis seperti
perspektif dan narator yang tidak dapat dipercaya.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman bacaan
Pemikiran analitis
Pengambilan perspektif
Keterampilan pengorganisasian visual
Bahan yang Dibutuhkan
2 spidol, warna berbeda
Sepotong kertas besar atau papan poster
2 versi cerita yang sama
Cara Bermain
1. Berkunjunglah ke perpustakaan atau toko buku bersama anak dan temukan dua versi
berbeda dari buku atau cerita bergambar yang sama. Baca cerita bersama, diskusikan
persamaan dan perbedaannya.
2. Gunakan salah satu spidol untuk membuat lingkaran besar di selembar kertas. Gunakan
penanda lain untuk membuat lingkaran lain yang sedikit tumpang tindih dengan yang
pertama. Harus ada oval di tengah tempat kedua lingkaran saling tumpang tindih. Ini
disebut diagram Venn.
3. Di bagian atas lingkaran pertama tuliskan judul cerita pertama yang dibaca. Di atas
lingkaran kedua, tulis nama cerita kedua. Di ruang tumpang tindih, tulis “Hal-hal yang
sama”. Mulailah dengan bagian itu dan pikirkan bersama anak semua hal tentang dua
cerita yang sama. Tuliskan di bagian bentuk oval.
4. Selanjutnya, pikirkan tentang hal-hal yang unik, atau berbeda, di versi pertama cerita.
Tulis hal-hal itu di lingkaran pertama. Lakukan hal yang sama dengan cerita dan lingkaran
kedua.
5. Setelah selesai, anak tidak hanya akan mengetahui tetapi juga dapat melihat perbandingan
kedua cerita tersebut.
halaman
46
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Daftar Belanja
Kita mungkin menganggap berangkat ke toko kelontong sebagai tugas, dan membawa anak
bersama kita akan membuatnya semakin sulit. Itu mungkin terjadi, tetapi dengan sedikit
perencanaan sebelumnya, berbelanja bahan makanan bisa sedikit lebih mengasyikkan
dan lebih mendidik untuk anak. Ada sejumlah peluang untuk membantu mempromosikan
keterampilan membaca, menulis, dan mengurutkan.
Keterampilan yang Dilatih
Environment print
Ejaan Inventif
Tulisan Tangan
Pengenalan bentuk dan warna
Keterampilan berpikir analitis
Bahan yang Dibutuhkan
Gunting
Tongkat lem
Kertas kosong
Selebaran toko kelontong
Krayon
Kertas bergaris
Pensil
Cara Bermain: Pembuatan Daftar
1. Beri anak gunting (yang aman), lem, beberapa kertas kosong, dan selebaran dari toko
kelontong. Kita mungkin juga ingin memiliki beberapa krayon jika daftar mencakup halhal yang tidak digambarkan dalam selebaran.
2. Saat kita menulis daftar belanjaan, ucapkan barang-barang itu dengan lantang sehingga
anak memiliki gagasan tentang jenis barang apa yang perlu dibeli. Mintalah dia memotong
gambar barang-barang yang menurutnya ada di daftar dan tempelkan di kertas.
3. Bandingkan daftar fotonya dengan daftar tertulis dan kembalikan padanya.
4. Bacakan item satu per satu dan minta dia membuat tanda di sebelah item di daftarnya
sendiri. Ulangi daftar secara perlahan untuk memberinya kesempatan menemukan atau
menggambar barang-barang yang dia saat pertama kali.
5. Saat pergi ke toko, kita berdua bisa membawa daftar tersebut. Ini mengurangi
kemungkinan kita akan melupakan banyak hal, dan membuatnya tetap terlibat saat kita
berbelanja.
Cara Bermain: Tulis Daftar Anda Sendiri
Ketika anak bertambah besar, memotong gambar mungkin tampak terlalu kekanakkanakan. Jika dia pikir dia bisa mengatasinya, berikan anak selembar kertas bergaris dan
pensil dan biarkan dia menuliskan daftar belanjaan sesuai yang kita inginkan. Semakin
muda anak, semakin besar kemungkinan dia menggunakan ejaan inventif untuk membuat
daftar. Jika itu masalahnya, kita harus menulis daftar pendamping untuk dibawa. Seiring
bertambahnya usia anak, daftarnya akan menjadi lebih mudah untuk dibaca.
halaman
47
pemahaman bacaan
Cara Bermain: Daftar Dari Resep
1. Agar jenis daftar toko bahan makanan ini berfungsi, kita harus melakukan perencanaan
makan sebelumnya. Kita dapat melakukan ini dengan atau tanpa anak, tergantung
pada seberapa banyak masukan yang kita inginkan, tetapi setelah kita merencanakan
makanannya, berikan resepnya kepada anak.
2. Minta dia membuat daftar bahan yang diperlukan untuk membuat makanan, lalu periksa
rumah untuk melihat apa yang sudah dimiliki.
3. Setelah dia melakukan penelitian, dia dapat menulis daftar belanjaan berdasarkan
rencana makan.
Perburuan Toko Kelontong
Toko kelontong adalah tempat yang tepat untuk berburu barang-barang. Ada begitu banyak
hal berbeda untuk dicari dan dilihat, dan ada begitu banyak cara berbeda untuk mengatur
perburuan barang-barang. Saat kita melihatnya dari perspektif literasi, jenis perburuan yang
dapat dilakukan dengan keterampilan praktik anak yang perlu dia ketahui untuk pengurutan,
dan—jika kita benar-benar ambisius—keterampilan membaca label. Berikut adalah beberapa
cara untuk menjalankan perburuan.
Keterampilan yang Dilatih
Environment print
Pengenalan bentuk dan warna
Keterampilan berpikir analitis
Bahan yang Dibutuhkan
Kartu Indeks
Lem Stik
Cara Bermain: Perburuan Warna
1. Warna yang diminta kepada anak temukan di toko akan bervariasi tergantung pada
usianya. Namun, berapa pun usianya, mungkin merupakan ide bagus untuk memperjelas
bahwa dia perlu menunjukkan warna barang, bukan mengeluarkannya dari rak untuk
ditunjukkan kepada kita.
2. Anak-anak yang lebih kecil dapat ditantang untuk menemukan setidaknya lima item
masing-masing untuk dicocokkan dengan warna dalam 8 pak krayon. Warna tersebut
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, hitam, dan coklat. Anak yang lebih besar
mungkin menikmati tantangan untuk mencari warna yang lebih tidak biasa, seperti teal,
cerulean, atau terong.
Cara Bermain: Perburuan Bentuk
Mungkin terlihat sedikit di bawah level anak untuk mencari barang dengan bentuk berbeda
di toko bahan makanan, tetapi kita dapat berpikir di luar yang sudah jelas. Tentu saja,
tidak akan sulit untuk menemukan lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan persegi panjang,
tetapi mungkin akan sedikit lebih sulit untuk menemukan bentuk yang lebih rumit seperti
segi enam atau decahedron. Jika anak mengetahui bentuk geometrisnya, kita juga dapat
menyuruhnya bekerja mencari kerucut, silinder, dan piramida.
halaman
48
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Cara Bermain: Berburu Label Makanan
1. Perburuan barang-barang jenis ini sedikit lebih canggih dan mungkin membutuhkan
lebih banyak perencanaan dari pihak kita, tetapi setelah menyelesaikan pekerjaan dasar,
kita dapat menyimpan apa yang telah dilakukan dan menggunakannya berulang kali.
Mulailah dengan menyimpan label atau logo dari makanan yang kita makan, dan rekatkan
ke kartu indeks.
2. Lain kali kita perlu berbelanja, pindai kartu indeks tersebut untuk melihat item mana yang
kita tahu harus dibeli. Berikan kartu itu kepada anak di toko dan biarkan dia mengambil
keranjang belanjaannya sendiri untuk mencarinya. Pastikan dia memahami bahwa bukan
hanya merek yang perlu dia lihat, tetapi juga ukuran kotak atau kaleng dan spesifikasi
lainnya.
halaman
49
pemahaman bacaan
halaman
50
bangunan kalimat
L
angkah selanjutnya untuk pembaca yang fasih adalah bekerja untuk menjadi penulis
yang fasih. Lancar menulis terdiri dari elemen yang berbeda sebanyak membaca lancar.
Langkah pertama untuk menjadi penulis yang fasih adalah kemampuan membuat
kalimat yang bagus, dan yang membedakan kalimat bagus dari kalimat bagus adalah detail.
Kegiatan membangun kalimat dapat membantu anak belajar menambahkan detail, dan
memahami betapa pentingnya detail untuk menyampaikan ide yang lengkap.
Tumpukan Kalimat
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengajari anak tentang membangun kalimat selain
dengan membangun kalimat secara harfiah. Karena blok LEGO dapat ditumpuk, sangat
mudah untuk menunjukkan kepada anak bagaimana kita dapat “menumpuk” detail ke
dalam kalimat dasar. Namun, tujuan kegiatan ini adalah untuk membantunya belajar
membuat kalimat yang lebih baik, bukan untuk menantang kemampuan motorik halusnya.
Jika anak memiliki kesulitan dengan keterampilan motorik halus, lebih baik menggunakan
Mega Blok daripada LEGO. Mereka lebih besar dan lebih mudah untuk dimanipulasi.
Keterampilan yang Dilatih
Pembuatan kalimat
Pemikiran analitis
Bagian-bagian dasar ucapan
Keterampilan motorik halus
Penyortiran
Bahan yang Dibutuhkan
Label tempel putih (atau secarik kertas putih dan selotip)
Blok LEGO atau Mega Bloks
Spidol
51
bangunan kalimat
Persiapan untuk Bermain
1. Mintalah anak memisahkan balok menjadi tumpukan berdasarkan warna. Setelah
dipisahkan, minta dia menyortir setiap warna menjadi tumpukan balok kecil, sedang,
dan besar.
2. Pilih satu warna untuk mewakili kata kerja, satu untuk mewakili kata benda, satu untuk
mewakili kata sifat, satu untuk mewakili artikel, dan satu lagi untuk mewakili kata
keterangan.
3. Diskusikan kata benda dengan anak, tulis setiap kata pada label. Kemudian lakukan hal
yang sama untuk part of speech lainnya.
4. Tempelkan label ke sisi halus dari balok dengan warna yang sesuai. Pastikan untuk
meninggalkan beberapa blok yang mewakili setiap bagian ucapan tanpa label, sehingga
kita dapat mendemonstrasikan cara menyusun kalimat nanti.
5. Minta anak membuat menara kata benda, menara kata kerja, menara kata sifat, menara
artikel, dan menara kata keterangan.
Cara Bermain: Menyusun Kalimat
1. Buat label kecil untuk artikel seperti a, an, the, this, dan that. Tempelkan label ini pada
balok terkecil, sehingga anak dapat memvisualisasikannya sebagai bagian kecil dari
kalimat.
2. Peragakan cara membuat kalimat dasar, menggunakan artikel, kata benda, dan kata
kerja. Misalnya, kalimat mungkin mengatakan, “Seekor anjing berlari.” (a dog runs) Jika
Anda memiliki meja LEGO atau tikar LEGO, buat kalimat dari kiri ke kanan, seperti yang
akan dibaca anak. Jika tidak, susun kalimat dari atas ke bawah. Dalam hal ini, tumpukan
LEGO akan terdiri dari kata “berlari” (runs) di bagian bawah, kata “anjing” (dog) di tengah,
dan kata “seekor” (a) di paling atas.
3. Minta anak untuk membuat kalimat dasar.
4. Selanjutnya, mintalah dia untuk berpikir tentang membangun kalimat tersebut. Misalnya,
jika tumpukan LEGO-nya bertuliskan, “Buaya itu makan”, ajukan pertanyaan seperti: Apa
warna buaya itu? Apa yang dimakan buaya? Bagaimana buaya itu makan? Pada saat
selesai mengajukan pertanyaan, dia mungkin telah membuat kalimat serumit, “Buaya
hijau dengan sembarangan memakan ikan dengan cepat.”
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tantang anak untuk membuat tumpukan kalimat setinggi dan serumit yang dia
mampu, menghubungkan kalimat untuk membuat paragraf dan cerita pendek,
jika dia mampu.
The Incredible Expanding Sentence (Piramid Kalimat)
Kalimat Perluasan Luar Biasa (juga dikenal sebagai piramida kalimat) adalah cara yang baik
bagi anak Anda untuk memvisualisasikan bagaimana menambahkan informasi ke kalimat
dapat membuat kalimat itu berkembang dari biasa menjadi luar biasa. Kegiatan ini dapat
dilakukan di atas kertas atau papan tulis.
Keterampilan yang Dilatih
Pembangunan kalimat
Pemikiran analitis Bagian dasar dari pidato
halaman
52
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Bahan yang Dibutuhkan
Sepotong besar kertas/papan poster atau papan tulis
Spidol/hapus spidol kering
Cara Bermain
1. Mulailah dengan menuliskan angka satu sampai enam di sisi kiri kertas atau papan tulis.
Tulis kalimat kecil di baris pertama, seperti: “Saya melihat seorang anak laki-laki.”
2. Minta anak menambahkan kata yang menggambarkan anak laki-laki itu. (“Saya melihat
anak laki-laki kecil.”) Tulis kalimat ini pada baris kedua.
3. Selanjutnya, tambahkan kata yang menjelaskan apa yang sedang dilakukan anak lakilaki tersebut (“Saya melihat anak laki-laki kecil berlari.”) dan tulis kalimat tersebut pada
baris ketiga.
4. Terus bergiliran menambahkan kata ke kalimat sampai kita membuat enam atau tujuh
kalimat. Setelah selesai, anak akan melihat bagaimana membangun kalimat itu membuat
kalimat itu berkembang. Seharusnya seperti satu set tangga seperti ini:
Saya melihat seorang anak laki-laki.
Saya melihat seorang anak laki-laki kecil.
Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari.
Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari.
Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari seekor anjing.
Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari seekor anjing yang marah.
Game Senseless Sentences
Permainan Senseless Sentences menunjukkan kepada anak bahwa sekonyol apa pun
sebuah kalimat terdengar, asalkan memiliki awal, tengah, dan akhir, itu tetap merupakan
kalimat lengkap. Dia akan terkikik dengan keras sehingga dia bahkan tidak menyadari
bahwa dia sedang belajar.
Keterampilan yang Dilatih
Membangun kalimat Membaca
Bahan yang Dibutuhkan
3 warna yang berbeda dari kartu indeks atau strip kalimat
Spidol atau pena
Bagian Kalimat Tidak Masuk Akal (lihat tabel berikut atau buat sendiri)
Cara Bermain
1. Tulis bagian awal kalimat pada satu kartu warna atau strip kalimat, tengah kalimat pada
warna kedua, dan akhir kalimat pada warna ketiga.
2. Pisahkan kartu menjadi tumpukan awal, tengah, dan akhir, lalu kocok. Tempatkan
tumpukan menghadap ke bawah di depan anak. Jelaskan bahwa duduk di depannya
adalah semua yang dia butuhkan untuk membuat kalimat. Katakan padanya yang harus
dia lakukan adalah mengambil kartu dari setiap tumpukan untuk membuat kalimat.
3. Suruh dia memilih satu kartu dari setiap tumpukan, dan satukan kalimatnya. Minta dia
untuk membacakan kalimat itu dan memberi tahu kita apakah itu masuk akal atau tidak.
halaman
53
bangunan kalimat
Jika tidak masuk akal, minta dia untuk memberi tahu apakah dia yakin itu adalah kalimat
lengkap. Dia mungkin terkejut menyadari bahwa meskipun kalimat itu tidak masuk akal,
selama memiliki awal, tengah, dan akhir, itu masih merupakan kalimat lengkap.
4. Balikkan semua kartu agar dia bisa membacanya, dan tantang dia untuk membuat
kalimat paling tidak masuk akal yang dia bisa.
“
Kalimat-Kalimat Senseless
Di Awal
My mother
The cute boy
His grandma
The goofy dog
A little rhinoceros
My father
A blue car
The pumpkin
My best friend
That big bowl
A tiny girl
My annoying sister
Your little brother
My library book
An airplane
The truck
A strawberry
That girl
The teacher
His cat
Di Tengah
ate
wanted
decided to
ran to the door
caught
rode my bicycle
drove down the road
made soup
slept in the dirt
sang a song
grew
fell to the floor
flies
meowed quietly
washes dishes
growled
flew away
was in a hurry
waits
is sad
Di Akhir
to get to the moon
to run away
make cookies
to make the bus
in the snow
to the mall
without stopping
in the rain
to go to school
to scare his sister
in the river
while I laughed
to keep warm
to get to work
so she can go to the store
under the bed
so I could see it
to get to the restaurant
so she can go home
because he misses me
Transisi, Komentar, atau Pertanyaan
Transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk membantu menghubungkan ide-ide
dalam kalimat. Mereka tidak selalu mudah untuk diidentifikasi oleh anak-anak. Contoh kata
dan frasa transisi termasuk misalnya, sesuai, sebagian besar, dengan kata lain, dan juga.
Dalam hal kalimat, satu hal yang sering dianggap remeh oleh orang tua adalah anak-anak
dapat membedakan berbagai jenis kalimat. Itu tidak selalu benar. Nyatanya, banyak anak
kesulitan membedakan antara komentar, pertanyaan, dan bahkan frasa transisi. Permainan
cepat ini tidak memerlukan bahan apapun dan dapat dimainkan dimanapun kita berada
sebagai cara untuk memperkuat pemahaman anak tentang transisi, pertanyaan, dan
komentar.
Keterampilan yang Dilatih
Part of speech
Mengenal kalimat
halaman
54
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Persiapan untuk Bermain
1. Beri tahu anak bahwa kita akan memainkan permainan di mana kita mengatakan sesuatu
dan dia harus memutuskan apakah yang dikatakan itu merupakan transisi, komentar,
atau pertanyaan. Jelaskan kepadanya bahwa sebuah komentar dirancang untuk
memberikan informasi atau pendapat kepada seseorang. Mungkin membantu untuk
memberi tahu dia bahwa ketika kita berkomentar, suaranya tetap sama di seluruh bagian
kalimat. (Kita dapat menyebutkan bahwa kalimat yang digunakan untuk menjelaskan ini
adalah contoh komentar.)
2. Selanjutnya, ingatkan dia bahwa pertanyaan digunakan untuk mendapatkan informasi
atau mengetahui pendapat seseorang; ketika kita mengajukan pertanyaan, bunyi
meninggi di bagian akhirnya.
3. Terakhir, beri tahu dia bahwa transisi digunakan untuk menggabungkan ide dalam sebuah
kalimat. Jelaskan kepadanya bahwa ketika kita mengatakan hal-hal seperti “misalnya”,
atau “dalam opini saya,” menggunakan frase transisi.
Cara Bermain
1. Sekarang kita siap bermain! Katakan saja sesuatu kepada anak. Tidak masalah seberapa
konyolnya atau seberapa konyolnya suara kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah
dia tahu apakah yang dikatakan adalah transisi, komentar, atau pertanyaan.
2. Ketika dia mengidentifikasi sepuluh berturut-turut dengan benar, saatnya untuk
mengubahnya.
3. Kali ini, kita mengucapkan salah satu jenis kalimat kepadanya (transisi, komentar, atau
pertanyaan) dan tugasnya adalah memberi contoh kalimat mana pun yang kita pilihkan.
Cepat, Ubah Kalimat Ini!
Seperti halnya game klasik Telepon, game ini lebih seru jika dimainkan dengan kelompok
yang lebih banyak, karena hasil akhirnya akan sangat lucu. Ini adalah permainan yang
bagus untuk dimainkan di taman, di pantai, atau di dalam mobil. Itu tidak memerlukan
perencanaan sebelumnya atau bahan apa pun, dan membantu anak belajar bagaimana
mengubah satu kata saja dapat mengubah seluruh arti kalimat.
Keterampilan yang Dilatih
Konsentrasi dan memori
Pemecahan masalah
Manipulasi kata
Cara Bermain
1. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mempertahankan sebuah kalimat selama
mungkin. Pemain pertama mengucapkan sebuah kalimat. Pemain berikutnya hanya
dapat mengubah satu kata untuk membuat kalimat baru.
2. Itu berlanjut hingga kita memiliki kalimat yang sama sekali baru tanpa ada kata asli
yang tersisa, atau hingga pemain tidak dapat memikirkan cara untuk mengubah kalimat
tersebut. Semakin panjang kalimat yang kita mulai, semakin lama permainan bisa
dimainkan. Jangan kaget jika kita bisa bertahan dengan kalimat pertama untuk waktu
yang sangat lama.
3. Pastikan posisi kita benar-benar jelas dalam menggunakan referensi skatologis (referensi
halaman
55
bangunan kalimat
tidak berwarna, potty humor, dll.) atau fungsi tubuh lainnya. Gim dapat memburuk
dengan cepat jika kita tidak memiliki aturan tentang hal-hal semacam ini.
4. Berikut adalah contoh bagaimana permainan dapat dilakukan:
Pemain Satu : Gadis itu duduk di kursi sambil membaca buku.
Pemain Dua : Gadis itu duduk di kursi sambil membaca menu.
Pemain Tiga : Gadis itu duduk di restoran sambil membaca menu.
Pemain Satu : Sapi itu duduk di restoran sambil membaca menu.
Penangkap Kata Cootie
Penangkap Cootie (atau kadang-kadang dikenal origami fortunetellers) memberi generasi
anak-anak kesenangan selama berjam-jam. Kegiatan ini membutuhkan lebih banyak
bantuan orang dewasa daripada kebanyakan. Bagian tersulit dalam membuat penangkap
cootie jenis ini adalah meletakkan kata-kata di tempat yang tepat sehingga ketika Word
Cootie Catcher dilipat, anak akan menemukan kata dan arah di bawah penutup yang benar.
Keterampilan yang Dilatih
Mengenal sight word/spelling
Keterampilan motorik halus
Ejaan
Penggunaan kosakata
Bahan yang Dibutuhkan
Gunting
Pensil
Kertas
Cara Bermain
1. Gunakan petunjuk di halaman berikut untuk melipat penangkap cootie.
2. Buka lipatan kertas dan letakkan di permukaan yang rata. Kita masih dapat melihat
lipatannya, yang penting dalam penulisan kata di tempat yang benar.
3. Pada ilustrasi, kita dapat melihat bahwa bagian tengah kertas dilipat menjadi bentuk
wajik. Di sekeliling berlian itu ada empat kotak yang membentuk sudut-sudut kertas.
Ada juga enam segitiga kecil, satu di kedua sisi empat titik berlian.
4. Dimulai dari segitiga kiri atas, bergerak searah jarum jam untuk memberi nomor segitiga
1 sampai 6. Minta anak untuk menulis salah satu kata ejaannya di setiap segitiga
bernomor.
5. Lihat kembali kertasnya. Kita dapat melihat bahwa di tengah-tengah berlian besar adalah
persegi yang terdiri dari empat segitiga besar. Titik-titik segitiga tersebut berada tepat di
tengah-tengah kertas.
6. Di segitiga atas yang lebih besar (yang ujungnya ke bawah), tulis frasa, “Gunakan dalam
kalimat.” Balikkan kertas sehingga titik segitiga berikutnya turun.
Tulis:“Eja dengan mata tertutup.” Balik lagi dan tulis: “Namai kata berrima.” Balik kertas
untuk menulis “Tentukan kata” di segitiga terakhir.
7. Balikkan kertas sehingga semua kata menghadap ke bawah, hiasi kotak sudut, dan tulis
nomor acak di setiap kotak.
halaman
56
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
8. Lipat kembali fortuneteller, dan mintalah anak memasukkan ibu jari dan telunjuknya
untuk memegangnya.
9. Pilih nomor dari yang telah ditulis anak dan mulai mainkan permainan Word Cootie
Catcher. Jika kita tidak ingat cara memainkannya, caranya mudah: Kita membuka dan
menutup cootie catcher seperti mulut, bergerak bolak-balik seirama sambil menghitung
hingga angka yang kita pilih.
10. Pada langkah terakhir, biarkan Word Cootie Catcher terbuka agar kita dapat melihat
ejaan kata yang ditulis anak.
11. Minta anak untuk memilih sebuah kata, ucapkan kata itu dengan lantang, lalu eja,
gerakkan Word Cootie Catcher dengan setiap huruf yang diucapkannya.
12. Minta dia memilih kata lain dan membuka tutupnya untuk melihat salah satu frasa yang
telah ditulis. Ungkapan yang terungkap mengarahkan langkah selanjutnya.
4
3
1
2
5
6
7
8
10
9
halaman
57
bangunan kalimat
1
2
Gunakan kata dalam kalimat
Tentukan kata milikmu
7
3
Eja kata dengan mata tertutup
8
4
Bisakah kamu melafalkan rima kata-nya!
6
halaman
58
5
bercerita
etika anak semakin nyaman dalam menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun
tulisan, salah satu keterampilan penting yang dapat mulai ia kembangkan adalah
kemampuan bercerita. Bercerita tidak sama dengan menulis kreatif; itu merupakan
keterampilan utama yang membantu anak berkembang sebagai penulis. Pendongeng yang
baik mampu menceritakan dan menulis sebuah cerita, menggunakan banyak detail untuk
melukiskan gambaran yang jelas yang membuat pembaca penasaran dengan karakternya
dan apa yang akan terjadi pada mereka.
K
Semua tentang Glyph Saya
Glyph merupakan representasi bergambar dari cerita atau data lainnya. Glyph adalah cara
yang fantastis untuk mengomunikasikan cerita tanpa benar-benar menceritakannya. Saat
kita dan anak menggambar diri kita dalam kegiatan tersebut, kita akan bercerita tentang
siapa diri kita dalam bentuk gambar. Pada akhirnya, kita berdua akan dapat mempelajari
hal-hal baru tentang satu sama lain dengan menginterpretasikan detail yang terdapat dalam
potret diri kita.
Keterampilan yang Dilatih
Pengumpulan data
Interpretasi data
Berpikir kritis
Bercerita
Membaca legenda/kunci
Bahan yang Dibutuhkan
Krayon
Pensil
Kertas atau spidol
59
bercerita
Cara Bermain
1. Jelaskan kepada anak bahwa kita masing-masing akan menggambar potret diri mengikuti
serangkaian petunjuk yang sangat spesifik. Beri tahu dia bahwa setelah kita selesai, dia
akan dapat melihat foto kita dan menggunakan petunjuk untuk bercerita tentang kita,
dan kita akan dapat melakukan hal yang sama dengan fotonya.
2. Jika anak sudah dapat membaca dengan baik, beri dia selembar kertas dan salinan Kunci
Glyph Semua Tentang Saya berikut ini. Jika anak adalah pembaca pemula, bacakan
kunci untuknya, pastikan untuk membaca hanya satu arah pada satu waktu.
3. Saat selesai dengan menggambar, tukarkan dan gunakan kunci untuk menceritakan
kisah orang lain.
Kunci Semua tentang Glyph Saya
1. Bentuk Wajah: Jika perempuan, gambarlah bentuk segitiga untuk kepala kita. Jika lakilaki, gambarlah kepala berbentuk persegi.
2 Mata: Jika suka bangun pagi, buatlah lingkaran besar untuk mata. Jika suka tidur larut
malam, gambarlah lingkaran kecil untuk matanya. Warnai mata dengan warna yang
sama dengan mata kita. Gambarlah kacamata jika memakai kacamata.
3. Bulu mata: Gambarkan jumlah bulu mata yang sama pada setiap mata dengan jumlah
saudara perempuan dan laki-laki yang dimiliki. Misalnya, jika memiliki dua saudara
perempuan dan satu saudara laki-laki, maka setiap mata harus memiliki tiga bulu mata.
Jika anak tunggal, jangan menggambar bulu mata.
4. Alis: Jika lebih suka bermain di luar daripada di dalam, buatlah alis setengah lingkaran
(melengkung). Jika sangat suka bermain di dalam, buatlah alis berbentuk segitiga
(runcing).
5. Hidung: Gambarlah hidung segitiga jika memiliki hewan peliharaan. Gambarlah hidung
persegi jika tidak memiliki hewan peliharaan.
6. Mulut: Gambarlah mulut smiley berwarna merah jika sedang bahagia hari itu. Gambarlah
mulut cemberut merah jika sedang sedih hari itu. Buat garis lurus merah untuk mulut
jika tidak yakin dengan perasaan pada hari itu.
7. Telinga: Gambarlah telinga bulat jika Anda paling suka es krim cokelat. Gambarlah telinga
runcing jika lebih menyukai rasa es krim yang berbeda.
8. Rambut: Gambarlah satu helai rambut untuk setiap tahun usia kita. (Ibu dan ayah dapat
menghitung lima atau puluhan jika lebih mudah.) Jika rambut keriting, buat untaiannya
seperti pembuka botol. Jika rambut lurus, buat dengan garis lurus.
9. Baju: Gambar baju dan warnai dengan warna kesukaan. Cari tahu nomor yang sesuai
dengan bulan kelahiran, dan gambar nomor kancing di baju. Misalnya, jika lahir di bulan
Januari, dapat menggambar satu kancing. Jika lahir di bulan Mei, harus menggambar
lima kancing.
10. Celana: Gambarlah sepasang celana dan warnai hijau jika anak tertua di dalam keluarga.
Warnai biru jika merupakan anak tengah. Warnai mereka cokelat jika anak bungsu.
Warnai merah jika anak tunggal.
11. Kaki: Gambarlah sepatu jika sangat menyukai musim semi. Gambar kaki telanjang jika
sangat menyukai musim panas. Gambarlah sandal jika sangat menyukai musim gugur.
Gambar sepatu bot jika sangat menyukai musim dingin.
12. Asesoris: Tambahkan anting jika telinga ditindik.
Mengurutkan Komik Strip
Komik strip memberikan cara yang sangat terorganisir bagi anak untuk berlatih menceritakan
kisah lengkap dengan menyusun cerita. Dengan aktivitas ini, anak dapat menceritakan
halaman
60
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
kisah tersebut seperti yang dikehendaki oleh seniman, atau menceritakannya dengan
caranya sendiri.
Keterampilan yang Dilatih
Mengurutkan
Berpikir kritis
Bercerita
Bahan yang Dibutuhkan
Komik strip dari koran (atau dicetak dari sumber online)
Amplop
Gunting
Lem
Kertas kosong
Cara Bermain
1. Cetak atau gunting beberapa komik strip sederhana, cari strip yang ceritanya diceritakan
dengan jelas melalui dialog atau mudah disimpulkan dari gambar.
2. Potong setiap strip menjadi kotak tersendiri. Masukkan kotak setiap strip ke dalam
amplopnya sendiri.
3. Tantang anak untuk mengambil kotak dari setiap amplop dan merekonstruksi komik
dalam urutan yang benar, menggunakan dialog dan gambar sebagai petunjuk konteks.
4. Ketika anak telah menyusun kembali komiknya, mintalah dia untuk menceritakan
kisah itu dengan kata-katanya sendiri. Perlu diingat bahwa pembaca pemula yang
menggunakan gambar untuk mengurutkan mungkin tidak menempatkan gambar sesuai
urutan yang kita harapkan. Selama anak dapat menyampaikan cerita yang koheren yang
membenarkan bagaimana dia mengurutkan gambar, tidak perlu mengoreksinya.
Sup Batu Cerita
Kegiatan ini menggabungkan jalan-jalan alam, kegiatan kerajinan tangan, dan konsep
cerita klasik Sup Batu untuk mengajarkan anak cara kreatif dalam melatih keterampilan
mendongengnya. Karena kita harus mengumpulkan dan membuat batu cerita sebelum
menggunakannya, saat pertama kali mencoba aktivitas ini, mungkin membutuhkan selama
beberapa hari. Namun, setelah batu dikumpulkan dan dibuat, kita dapat mengambilnya
kapan pun dalam mencari sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan.
Keterampilan yang Dilatih
Mengurutkan
Pemikiran kritis
Bercerita
Kepedulian lingkungan
Bahan yang Dibutuhkan
Majalah lama, clip art, atau stiker
Kumpulan batu pipih berukuran sedang
halaman
61
bercerita
Panci besar
Air
Kertas Tisu
Lem tembak
Gunting
Persiapan untuk Bermain
1. Berjalan-jalanlah di alam untuk mengumpulkan batu untuk Story Stone Soup kita.
Bawalah panci masak untuk membawa batu. Jelaskan kepada anak bahwa kita sedang
mencari batu yang muat di telapak tangannya dan memiliki permukaan rata di satu sisi.
Kumpulkan sekitar 10–20 batu.
2. Masukkan batu ke dalam, dan isi panci masak dengan air. Biarkan anak memasukkan
tangannya ke dalam panci dan “menggosok-gosok” batu sampai sebagian besar kotoran
dan debu hilang. Kuras airnya dan letakkan batu di atas tisu agar kering.
3. Saat batu mengering, lihat gambar clip art, katalog, majalah, atau koran bersama anak
dan bantu dia memilih berbagai macam hewan, barang, dan pengaturan untuk digunting.
4. Gunting rapat di sekeliling gambar. Dengan begitu, saat direkatkan ke batu, tidak akan
ada banyak gangguan di latar belakang. Setiap batu seharusnya hanya mewakili satu
gambar di atasnya. Misalnya, jika anak memotong kura-kura, pastikan tidak ada air atau
pasir di bagian belakangnya, hanya gambar kura-kura.
5. Saat batu sudah kering, gunakan lem panas untuk merekatkan satu gambar ke setiap
batu. (Lem tembak hanya boleh dipegang dan digunakan oleh orang dewasa.) Lem itu
sendiri menjadi sangat panas, jadi jauhkan batu dari anak sampai lemnya itu benar-benar
dingin.
Cara Bermain
1. Ingatkan anak tentang cerita Sup Batu atau bacakan, pastikan untuk menekankan bahwa
setiap karakter membuat sup menjadi lebih baik dengan menambahkan bahannya
sendiri.
2. Sebarkan Story Stones dan jelaskan bahwa setiap batu memiliki caranya sendiri untuk
menambah cita rasa cerita. Mintalah pemain pertama memilih sebuah batu dan mulai
bercerita menggunakan gambar di atasnya. Jika, misalnya, dia mengambil batu dengan
kura-kura di atasnya, ceritanya mungkin dimulai: “Dahulu kala, ada seekor kura-kura …”
3. Saat pemain menceritakan kisahnya, setiap kali dia mulai goyah atau membutuhkan
sedikit bantuan, dia dapat memilih batu lain untuk menambahkan elemen baru pada
ceritanya. Begitu dia mengambil batu baru, batu pertama kembali ke panci masak. Di
akhir ceritanya, semua elemen cerita akan ada di dalam panci masak.
4. Keluarkan batunya dan berikan kepada pemain baru yang kemudian dapat menceritakan
kisah berbeda menggunakan “bahan” yang sama.
Bercerita Round Robin
Bercerita tentang round robin bukanlah konsep baru. Cerita ini digunakan di sekitar api
unggun dan di ruang kelas di seluruh dunia. Ini adalah cara sederhana untuk menceritakan
sebuah kisah dari sejumlah perspektif yang berbeda, tidak memerlukan persiapan atau alat
peraga, dan dapat dimainkan selama berjam-jam. Sebelum memulai permainan, tetapkan
beberapa aturan dasar tentang jenis informasi yang dapat diterima untuk ditambahkan ke
dalam cerita. misalnya, mungkin kita ingin memiliki aturan tentang tidak menggunakan
halaman
62
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
kata-kata kamar mandi atau konsep terkait, tentang berapa banyak kalimat yang akan
ditambahkan setiap pemain pada satu waktu, atau tidak ada pemain yang dapat mengubah
atau mengkritik kontribusi pemain lain pada cerita.
Keterampilan yang Dilatih
Narasi/bercerita
Pemikiran kreatif
Giliran pengambilan
Membangun kosakata
Mengingat
Cara Bermain
1. Kumpulkan semua pemain dalam satu lingkaran. Jelaskan bahwa kita akan bekerja sama
untuk menceritakan sebuah kisah, beberapa kalimat sekaligus.
2. Mulailah cerita kita dengan kalimat klise seperti, “Saat itu malam yang gelap dan
berbadai…” atau “Pada suatu ketika, jauh, jauh sekali…”
3. Pemain berikutnya kemudian menambahkan cerita dengan cara mempertahankan alur
dan masuk akal untuk ceritanya. Dia harus berhenti di tengah bagian yang menarik dari
tambahannya dan meneruskan ceritanya ke pemain berikutnya.
4. Ini berlanjut sampai cerita berakhir secara alami atau berubah menjadi kekacauan konyol
yang tidak terbayangkan.
halaman
63
bercerita
halaman
64
menulis kreatif
egitu anak mulai menjadi pendongeng yang lebih fokus, dia mungkin juga menjadi
penulis kreatif yang lebih fokus. Menulis kreatif mungkin sedikit lebih sulit bagi
anak daripada jenis tulisan lainnya karena cerita berasal dari imajinasinya, bukan
dari pengalaman langsung. Ketika anak-anak memulai proses penulisan kreatif, mereka
seringkali membutuhkan banyak dorongan untuk menambahkan detail cerita dan karakter.
Kegiatan dalam bab ini dapat membantu anak mempelajari keterampilan tersebut. Jika anak
imajinatif dapat menceritakan kisah-kisah indah tetapi berjuang dengan penulisan kreatif,
masalahnya mungkin terletak pada tindakan fisik menulis. Anak-anak yang keterampilan
motorik halus atau organisasinya tidak berkembang seperti teman sebayanya mungkin
mengalami kesulitan secara fisik untuk menuliskan pemikiran mereka. Jika menurut kita
inilah yang terjadi pada anak kita, lihat apakah mendiktekan kepada kita atau menulis di
komputer memecahkan blok penulisnya.
B
Beruntung / Tidak Beruntung
Meskipun sebagian orang memainkan game ini sebagai game mendongeng, game ini
juga dapat digunakan sebagai aktivitas menulis kreatif. Hal yang menyenangkan tentang
permainan Untungnya / Sayangnya adalah bahwa permainan ini melatih pemikiran kita
lebih dari apa pun, yang menghilangkan sebagian tekanan untuk menulis alur cerita yang
koheren.
Keterampilan yang Dilatih
Narasi/bercerita
Berpikir kreatif
Berpikir situasional
Membangun kosa kata
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil, atau program pengolah kata
65
menulis kreatif
Cara bermain
1. Beri tahu anak bahwa kita akan bekerja sama untuk menulis cerita petualangan dengan
banyak liku-liku. Tanyakan kepada anak apakah dia tahu apa arti kata “beruntung”
dan “tidak beruntung”. Jika tidak, jelaskan kepadanya bahwa “beruntung” adalah kata
transisi yang digunakan untuk memperkenalkan ide tentang sesuatu yang beruntung
atau kebaikan yang akan datang, sedangkan “tidak beruntung” adalah kata transisi yang
digunakan untuk memperkenalkan ide tentang sesuatu yang sial atau menjadi tidak
baik.
2. Beri tahu anak bahwa dalam cerita ini, ketika hal yang menguntungkan terjadi pada
tokoh tersebut, peristiwa yang tidak menguntungkan juga akan terjadi.
3. Bekerja samalah untuk memunculkan karakter utama, masing-masing dari kita
menyumbangkan beberapa informasi tentang penampilan fisik dan ciri-ciri kepribadian
karakter tersebut, sehingga kita berdua tahu sedikit tentang siapa yang kita tulis.
4. Mulailah cerita pada selembar kertas atau komputer dengan menulis kalimat fakta tentang
tokoh tersebut. Bacakan kalimat dengan keras, lalu berikan kertas (atau keyboard) ke
pemain berikutnya, yang kemudian harus menambahkan cerita dengan kalimat yang
dimulai dengan “kurang beruntung ...”
5. Pemain berikutnya kemudian mengikuti kalimat itu dengan kalimat yang dimulai dengan
“Untungnya ...” Pola ini berlanjut hingga cerita kehabisan tenaga atau para pemainnya.
Kisah kita mungkin dimulai seperti berikut:
Suatu hari Henry membeli sebuah balon merah. Sayangnya, itu adalah hari yang sangat
berangin dan balonnya tertiup angin. Untung tersangkut di pohon terdekat. Sayangnya,
Henry takut memanjat pohon. Untungnya, temannya ada di dekatnya...
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tantang anak untuk menulis cerita biografi Untungnya/Sayangnya berdasarkan
peristiwa pada usianya.
Membangun Karakter: Apa Kisahnya?
Saat kita mendengar kata “membangun karakter”, mungkin secara otomatis memikirkan
aktivitas yang membantu anak menjadi orang yang lebih sensitif dan penyayang. Meskipun
itu adalah salah satu cara untuk membangun karakter, dalam penulisan kreatif, ada jenis
lain dari pembangunan karakter— secara harfiah membangun karakter. Kegiatan ini sangat
menyenangkan, karena memberi anak kesempatan tidak hanya untuk menjadi detektif,
tetapi juga memberi kesempatan untuk ditonton orang, suatu kegiatan yang mungkin tidak
selalu dianjurkan.
Anak-anak tidak selalu memahami nuansa halus antara menonton menonton dengan
menatap langsung. Pastikan untuk menjelaskan kepada anak bahwa tidak apa-apa untuk
menonton orang sebentar untuk mengetahui bagaimana mereka berpakaian, berjalan, atau
berbicara untuk mendapatkan beberapa ide untuk karakter cerita, tetapi ditatap membuat
kebanyakan orang merasa tidak nyaman.
Keterampilan yang Dilatih
Pengamatan
Pembuatan karakter
Pemikiran situasional
halaman
66
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Mendongeng
Pengumpulan data
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil
Notebook kecil atau clipboard dan kertas
Persiapan untuk Bermain
1. Sebelum memulai petualangan, jelaskan kepada anak bahwa misinya hari ini adalah
menemukan setidaknya satu orang yang dapat dia tulis cerita yang menariknya. Beri
tahu dia bahwa bersama-sama, kita akan pergi ke tempat di mana terdapat banyak jenis
orang (seperti taman atau mal) dan yang akan dilakukan hanyalah menemukan tempat
duduk, amati, dan buat catatan tentang beberapa orang yang kita berdua lihat.
2. Jelaskan kepadanya bahwa dia akan mencatat seperti apa rupa tentang orang itu, apa
yang dia kenakan, dengan siapa dia, apa yang dia pegang, dan hal lain yang menarik, tetapi
dia tidak akan melakukan kontak apa pun dengan orang yang dilihatnya. Sebaliknya, dia
akan menggunakan imajinasinya untuk mengarang sisa cerita tentang orang tersebut.
Cara Bermain
1. Bawa dua lembar kertas dan pensil ke taman atau mal. Tetapkan waktu terbatas untuk
duduk bersama anak—di mana saja dari 15–45 menit, bergantung pada rentang
perhatiannya—dan masing-masing mencatat tentang orang-orang yang dilihat di sekitar
kita.
2. Periksa catatan kita dengan anak dan lihat apakah salah seorang dari kita memperhatikan
beberapa orang yang sama. Sangat menarik untuk melihat apakah ada hal-hal yang
salah satu dari kita perhatikan tentang seseorang yang dilewatkan oleh yang lain.
3. Masing-masing dari kita harus memilih orang yang paling menarik yang diamati, dan
gunakan catatan untuk mulai membangun latar belakang karakter. Sudah waktunya
untuk menggunakan imajinasi anak, jadi beri tahu dia bahwa tidak ada jawaban yang
benar atau salah. Selain ciri-ciri yang sudah dia amati, mintalah dia untuk menuliskan:
Apa informasi dasar tentang karakter orang ini?
Siapa namanya?
Apa yang dia lakukan saat beraktivitas?
Apakah dia punya keluarga?
Apa lagi yang perlu diketahui para pembaca tentang dirinya?
Apa masalah yang dihadapi atau perlu dipecahkan oleh karakternya?
Apa ciri-ciri yang dimiliki karakter yang memungkinkan dia untuk menyelesaikan
masalahnya, atau yang akan mengganggu dia untuk menyelesaikan masalahnya?
Misalnya, apakah dia perlu melakukan sesuatu yang sangat menantang secara fisik
dan dia biasanya sangat kikuk?
Apakah ada musuh, sekutu, atau mentor yang mungkin dimiliki karakternya untuk
membantu atau menghalanginya di sepanjang jalan?
4. Setelah kita berdua memiliki kesempatan untuk membuat sketsa lengkap karakter kita,
bacakan satu sama lain. Kita kemudian dapat menyisihkan sketsa karakter untuk hari
lain, atau, jika anak sangat menginginkannya, menggunakannya untuk mulai menulis
cerita segera.
halaman
67
menulis kreatif
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak untuk menulis sketsa karakter lain berdasarkan seseorang yang
dilihatnya, lalu buat hubungan antara karakter tersebut dan karakter pertamanya.
Apakah mereka terkait? Apakah salah satu musuh bebuyutan lainnya?
Poster Buronan
Membuat Poster Buronan adalah cara imajinatif dan lucu untuk membuat anak berpikir tentang
menulis untuk audiensnya. Apakah dia membuat poster yang menggambarkan saudara
kandungnya, monster, atau jenis karakter yang berbeda, anak harus menggabungkan
keterampilan menulis deskriptif yang jelas dengan keterampilan seni pemula untuk
membuat gambaran yang jelas tentang apa yang diburu dan apa yang disebut kejahatan
yang telah dilakukannya berdasarkan ketetapan pemerintah.
Keterampilan yang Dilatih
Penciptaan karakter
Pemikiran situasional
Penulisan deskriptif Imajinasi
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas notebook atau kertas bergaris
Kertas konstruksi atau papan poster
Spidol atau pensil warna
Gunting
Lem
Penggaris
Persiapan untuk Bermain
1. Mintalah anak memilih karakter buku cerita, teman, saudara kandung, makhluk mitos,
atau monster buatan untuk ditulisnya. Biarkan dia menulis nama karakter di buku
catatannya atau di selembar kertas, bersama dengan nama panggilan atau alias yang
mungkin dikenal oleh karakter tersebut.
2. Jika anak membuat Poster Buronan tentang makhluk mitos atau monster, minta dia
menggambar sketsa makhluk itu juga. Akan sangat membantu untuk merujuk kepada
sketsa saat dia mengumpulkan detail. Jika anak membuat Poster Buronan tentang
teman atau saudara kandungnya, bantu dia menemukan gambar mendetail dari mana
dia dapat mengumpulkan informasi untuk deskripsi fisik. Minta anak membuat catatan
yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Kejahatan apa yang telah dilakukan karakter, atau untuk apa kejahatan itu dilakukan?
Berapa tingginya, dan berapa beratnya?
Untuk monster, makhluk, dan karakter buku cerita bukan manusia: Jelaskan kulitnya.
Apakah ada beratnya? Bulu? Apakah kulitnya memiliki warna dan/atau tekstur yang
aneh?
Apa yang dikenakan oleh karakter? Apakah ada yang tidak biasa dengan pakaiannya?
Apakah karakter tersebut cenderung menyamar? Jika ya, seperti apa penyamaran
itu?
halaman
68
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Untuk monster, makhluk, dan karakter buku cerita bukan manusia: Makhluk/binatang
apa itu?
Bagaimana karakter itu bepergian? Bis? Mobil? Berjalan? Penerbangan?
Bahasa apa yang karakter gunakan?
Apakah karakter memiliki tanda pengenal atau tidak biasa seperti tato, bekas luka,
atau tanda lahir?
Di mana karakter suka bersembunyi?
Apakah ada kelemahannya? Misalnya, Superman dilemahkan oleh Kryptonite, dan
mungkin teman kita bisa terpikat oleh cokelat.
Bagaimana karakter itu bisa ditangkap tanpa melukainya? Apakah ada jebakan khusus
yang dapat direkomendasikan?
Apakah ada hadiah yang ditawarkan untuk penangkapannya?
Bagaimana orang menghubungi kiota untuk memberi tahu bahwa mereka telah
menemukan karakter tersebut?
3. Dengan menggunakan catatan yang diambilnya saat menjawab pertanyaan, mintalah
anak menulis beberapa paragraf deskriptif tentang karakternya, dengan menggunakan
kata-kata tindakan yang akan menarik perhatian pembaca. Ingatkan anak bahwa untuk
menarik perhatian pembaca, setiap paragraf harus terdiri dari kalimat tentang sifat-sifat
yang sesuai. Misalnya, dia mungkin ingin mendedikasikan satu paragraf tentang seperti
apa karakter itu, satu untuk kejahatannya, satu untuk cara perjalanan dan kelemahannya
yang biasa, dan satu paragraf informasi tentang bagaimana karakter tersebut dapat
ditangkap.
4. Pisahkan kertas agar setiap paragraf dapat direkatkan ke Poster Buronan.
Cara Bermain
1. Di atas selembar kertas konstruksi atau papan poster besar, mintalah anak untuk menulis
kata “Dicari” dengan huruf kapital. Tepat di bawahnya ia harus menulis nama karakter
dan nama panggilan serta aliasnya.
2. Dengan menggunakan penggaris sebagai tepi lurus, mintalah anak membuat garis besar
sebuah kotak di mana ia dapat menggambar draf terakhir dari makhluk/karakternya,
atau di mana ia dapat menempelkan gambar teman atau saudara kandungnya.
3. Beri anak serangkaian judul untuk dipilih, seperti “Deskripsi Fisik”, “Kemiripan”, “Dicari”,
dan/atau “Kejahatan yang Dilakukan”. Minta dia memilih judul yang paling sesuai dengan
paragraf yang dia tulis, tulis judul tersebut di poster, dan rekatkan paragraf yang benar di
bawah judul.
Orang Hilang
Kegiatan ini mirip dengan membuat Wanted Poster, tetapi lebih berfokus pada hubungan
antara ingatan dan penulisan kreatif, bukan imajinasi dan penulisan kreatif. Permainan ini
dirancang untuk menjadi aktivitas yang ringan, yang memberi anak kesempatan untuk
melihat apa yang dapat dia ingat tentang seseorang ketika tidak mengtahui bahwa dia
seharusnya melakukan pengamatan.
Permainan ini merupakan kegiatan yang harus dianggap enteng dan lebih baik digunakan
dengan anak yang lebih besar yang mampu membedakan antara realita dengan fiksi. Untuk
memastikan bahwa anak memahami bahwa permainan ini hanyalah latihan dan tidak ada
yang benar-benar hilang, ada baiknya menulis laporan Orang Hilang untuk seseorang yang
berada di ruangan bersama kita.
halaman
69
menulis kreatif
Keterampilan yang Dilatih
Berpikir situasional
Menulis deskriptif
Keterampilan mengobservasi
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil
Buku catatan
Cara Bermain
1. Berpura-puralah kita adalah detektif dan anak menelepon karena dia ingin melaporkan
orang hilang. Pastikan anak tahu bahwa ini hanyalah latihan menulis, kesempatan untuk
sedikit bersenang-senang untuk melihat seberapa banyak yang dapat dia ingat tentang
seseorang yang baru saja dilihatnya.
2. Pilih seseorang yang ada di ruangan itu dan, dalam peran detektif kita, minta mereka
untuk meninggalkan kita dan anak sendirian selama beberapa menit agar kita dapat
membuat laporan.
3. Beri tahu anak bahwa orang yang baru saja meninggalkan ruanganlah yang dilaporkan
hilang dan kita perlu dia menuliskan semua yang dapat dia ingat tentang dia. Minta dia
untuk menjawab pertanyaan seperti:
Berapa tinggi orang yang hilang itu?
Apa warna mata nya?
Apa warna rambutnya? Apakah pendek, panjang, keriting, atau lurus?
Apakah orang hilang itu memakai kacamata?
Apa yang dikenakan orang hilang saat anak terakhir kali melihatnya?
Apa yang dia lakukan ketika dia terakhir melihatnya?
Ke mana kemungkinan dia pergi?
4. Setelah anak menuliskan fakta-faktanya dan kita telah memeriksanya, mintalah orang
yang “hilang” itu untuk kembali ke kamar.
5. Mintalah anak membandingkan pernyataannya dengan orang yang akan ditemui apakah
dia dapat mengingat semua detail-detailnya dengan benar.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak menulis deskripsinya sekali lagi, setelah dia memiliki kesempatan
untuk menjumpai orang yang hilang itu. Bandingkan deskripsi pertama dengan
yang kedua untuk menemukan perbedaannya.
Toples Jurnal
Membuat jurnal adalah cara yang baik bagi anak untuk melatih keterampilan menulisnya.
Toples Journal dapat membantu anak menjadi sedikit lebih mandiri dalam hal itu. Toples
Journal dapat membantu anak menjadi sedikit lebih mandiri dalam hal menulis. Alih-alih
mengeluh bahwa dia tidak tahu harus menulis apa atau meminta ide dari kita, yang harus dia
lakukan hanyalah membuka toples, mengeluarkan prompt, dan mulai menulis di jurnalnya.
Di rumah, jurnal anak bisa berupa apa-apapun yang dia inginkan, tapi di sekolah, dia harus
terbiasa menulis dengan cepat. Dia diberi kalimat atau ide yang harus ditulisnya, beberapa
halaman
70
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
parameter dari apa yang perlu dimasukkan dalam tulisannya, dan kemudian dia sendirian.
Menggunakan Toples Jurnal dapat membantunya berlatih menulis dengan cepat, tetapi
tanpa tekanan waktu atau penilaian.
Keterampilan yang Dilatih
Menulis sesuai permintaan
Keterampilan komunikasi tertulis
Tata bahasa dan ejaan
Tulisan tangan
Menciptakan “bunyi”
Bahan yang Dibutuhkan
Toples bermulut besar dengan penutup, seperti toples selai kacang kosong atau toples
acar
Stiker, kertas, spidol, selotip, dan bahan dekoratif lainnya
Kertas berwarna
Petunjuk jurnal (lihat bagian berikutnya untuk saran)
Buku komposisi atau jurnal terikat
Cara Bermain
1. Pastikan toples bersih dan kering. Biarkan anak menghiasnya. Setelah dihias, saatnya
mengalihkan perhatian kita untuk mengisi stoples dengan petunjuk-petunjuk jurnal.
2. Cetak (atau ketik) petunjuknya pada selembar kertas, lalu potong menjadi satu bagian.
Untuk menambah sedikit daya pikat, kita dapat merekatkan setiap slip ke kertas
konstruksi berwarna atau kertas lembar memo sebelum melipatnya menjadi dua dan
memasukkannya ke dalam toples. Beberapa saran untuk petunjuknya meliputi:
Berpura-puralah telah bertemu alien yang belum pernah mencicipi makanan Bumi.
Jelaskan makanan favorit kita. Ingatlah untuk menyertakan detail tentang seperti apa
bentuknya, terbuat dari apa, dan bagaimana rasanya.
Siapa sahabatmu? Apa yang membuat orang itu menjadi teman yang baik?
Jika kamu bangun dengan kekuatan super, apa yang kamu kehendaki? Mengapa?
Menurutnya bagaimana orang lain melihat dirimu? Bicara tentang seperti apa
penampilan dan kepribadian dirimu?
Kamu memiliki kesempatan untuk kembali ke masa lalu dan mengubah satu peristiwa
dalam sejarah. Apakah itu, dan bagaimana dia akan mencapai tujuanmu?
Tulis tentang band atau lagu favoritmu. Apa daya tariknya?
Jelaskan saat kamu benar-benar marah. Apa yang akan terjadi?
Sebutkan lima hal yang kamu sukai dari setiap anggota keluargamu?
Sebutkan lima hal yang mengganggu dirimu tentang setiap anggota keluargamu?
Jelaskan tradisi liburan favoritmu?
Dengan siapa kamu merasa sangat nyaman berbicara? Mengapa?
Apa mimpi tergila yang pernah kamu alami? Ceritakan secara rinci!
Menurutmu, bagaimana keadaan dapat berubah jika tidak ada lagi komputer atau
televisi?
Temanmu akan melakukan sesuatu yang tidak kamu setujui. Apa yang kamu lakukan?
Hidupku berubah ketika….
Kamu memenangkan undian, tetapi tidak dapat membelanjakan uang untuk dirimu
sendiri. Apa yang akan kamu lakukan dengan uang itu?
halaman
71
menulis kreatif
Ceritakan tentang saat kamu sangat bangga pada diri sendiri!
Ceritakan tentang saat kamu merasa buruk tentang sesuatu yang kamu lakukan!
Apa yang membuatmu cemburu? Apakah menurutmu anak-anak lain pernah iri
padamu?
Jelaskan seperti apa kamar tidurmu!
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu melihat salah satu teman sekelas atau
temanmu diintimidasi?
Jelaskan hari terbaik di dunia!
Dalam sepuluh tahun, saya akan menjadi….
Jelaskan saat kamu mengalami déjà vu. Menurutmu apa itu déjà vu?
Buatlah daftar tujuan yang ingin kamu capai selama setahun ke depan dan bagaimana
kamu akan mewujudkannya?
3. Jika kita menginginkan anak terkejut dengan prompt yang dia keluarkan dari toples setiap
hari, buatlah prompt kita sendiri. Terlepas dari apa yang kita pilih untuk dilakukannya,
merupakan ide bagus untuk memiliki setidaknya satu bulan ide jurnal di dalam toples.
4. Dengan pensil, jurnalnya, dan Toples Jurnal, anak sekarang siap meluangkan waktu
setiap harinya untuk menuliskan pemikirannya!
halaman
72
MACAM-MACAM TULISAN
A
nak mungkin suka menulis cerita, tetapi menulis adalah keterampilan yang memiliki
banyak kegunaan selain bercerita. Seiring bertambahnya usia anak Anda, dia akan
mulai belajar tentang cara menggunakan berbagai jenis tulisan tersebut: tulisan
persuasif, tulisan deskriptif, tulisan ekspositori, dan tulisan naratif. Setiap jenis tulisan
memiliki tujuan spesifik dalam mengajarkan bagaimana anak-anak berkomunikasi.
Yakinkan Aku!
Sekitar kelas tiga atau empat, anak dapat diperkenalkan dengan jenis tulisan yang lebih
kompleks yang dikenal sebagai tulisan persuasif. Jika anak suka berdebat atau berargumen,
jenis tulisan ini tepat untuknya!
Pada hakekatnya, tulisan persuasif merupakan debat dalam bentuk tulisan. Esai persuasif
mengambil posisi pada suatu isu, dan menggunakan penjelasan tentang posisi itu dan
pandangan lawannya serta fakta dan statistik untuk meyakinkan pembaca agar setuju
dengan penulis. Ini mungkin terdengar logis, tetapi jika anak belum terbiasa berdebat atau
meneliti, dia memerlukan latihan untuk meyakinkannya. Kegiatan ini adalah cara bertekanan
rendah untuk melatih keterampilan tersebut.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan menulis persuasif
Keterampilan penelitian
Berpikir analitis
Keterampilan negosiasi
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil dan kertas atau program pengolah kata
Masalah rumah tangga sehari-hari yang memiliki dua sisi yang jelas
73
macam-macam tulisan
Cara Bermain
1. Tanyakan kepada anak menurutnya apa artinya meyakinkan seseorang tentang sesuatu.
Jika perlu, beri dia beberapa contoh tentang saat-saat ketika dia mencoba mengubah
pikiran kita tentang sesuatu. Misalnya, kita menginginkan untuk mengingatkannya saat
dia meminta kenaikan uang sakunya, dan dia mencoba meyakinkan mengapa kita harus
mengabulkannya. Tunjukkan kepadanya kata-kata membujuk untuk menggambarkan
proses mencoba meyakinkan atau mempengaruhi seseorang untuk berpikir dengan
cara tertentu.
2. Bantu anak melakukan brainstorming tentang beberapa frasa yang dapat digunakan saat
mencoba membuat argumen persuasif. Tuliskan kata dan frasa tersebut untuk referensi
di masa mendatang. (Lihat tabel)
3. Diskusikan topik di seputaran rumah yang tidak selalu disetujui oleh kita dan anak. Agar
kegiatan ini tidak terasa seperti tugas sekolah, ada baiknya tetap dengan topik-topik
ringan, seperti uang saku, membereskan tempat tidur, makan sereal gula, dll.
4. Pilih salah satu topik tersebut dan beri tahu anak bahwa kita dapat bersedia mengubah
posisi dalam masalah tersebut jika dia dapat menulis esai persuasif yang meyakinkan
kita untuk berubah pikiran. Jelaskan bahwa esainya harus memuat klaimnya (apa yang
menurutnya harus terjadi) dan gunakan beberapa strategi persuasif untuk membantu
mendukung klaimnya. Strategi-strategi ini mencakup:
Nama besar: Gunakan nama ahli yang mendukung posisi kita. (“Ayah setuju
bahwa….”)
Pathos: Gunakan bahasa emosional untuk menarik dan menarik hati sanubari audiens
kita. (“Tanpa tunjangan yang lebih besar, saya tidak dapat melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan teman-teman saya.”)
Ilmu dan penelitian: Gunakan data, studi, ilustrasi, dan logika untuk mendukung posisi
kita. (“Seperti yang ditunjukkan bagan ini, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak
seusia saya memiliki uang saku rata-rata….”)
Ethos: Gunakan bahasa yang menampilkan kita sebagai orang yang dapat dipercaya
dan layak dipercaya. (“Seperti yang kamu ketahui, saya selalu bersedia untuk….”)
Kairos: Ciptakan rasa urgensi tentang momen yang tepat. (“Jika kita tidak
mengubahnya sekarang, maka….”)
5. Baca esai anak dan evaluasi argumennya. Diskusikan dengannya hal-hal yang menurut
kita meyakinkan dan argumen yang menurut kita kurang meyakinkan. Jika kita tidak
sepenuhnya yakin, beri dia kesempatan untuk memasukkan umpan balik kita dan
mencoba kembali. Bersiaplah untuk menyerah pada masalah yang dipilih anak. Karena
tujuannya adalah untuk menulis argumen yang persuasif, penting untuk memberikan
penghargaan kepadanya jika dia berhasil. Dalam hal ini, pastikan kita telah menetapkan
syarat dan ketentuan. Misalnya, mungkin dia dapat meyakinkan kita mengapa dia
tidak perlu merapikan tempat tidurnya selama sebulan, bukan masalah dia tidak perlu
merapikan tempat tidurnya.
"
Frasa dan Kata yang Digunakan dalam Penulisan Persuatif
Saya yakin ...
Pikirkan tentang ...
Itu menjadi perhatian
saya ...
Jelas sekali ...
halaman
74
Pasti kamu tahu ...
Saya tulis agar kamu ...
Jika kamu melanjutkan
dengan ...
Tentu ...
Apa yang harus kita lakukan
Di samping itu ...
Namun demikian ...
Tanpa mempedulikan ...
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Melukis Gambar Kata
Penulisan deskriptif memainkan peran besar dalam menulis cerita, tetapi ia berdiri sendiri
sebagai jenis tulisan tertentu. Faktanya, ini sangat mirip dengan melukis gambar katakata. Tulisan deskriptif yang baik menggunakan kata-kata yang mendetail dan jelas untuk
mendeskripsikan semua segi seseorang, tempat, benda, atau gagasan. Melukis Gambar
Kata adalah aktivitas cepat untuk membantu anak Anda melatih kekuatan menggunakan
deskripsi mendetail.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan menulis deskriptif
Berorientasi pada detail
Bahan yang Dibutuhkan
Timer
Pensil dan kertas
Cara Bermain
1. Duduklah bersama anak dan beri tahu dia bahwa kita masing-masing akan menulis
deskripsi salah satu hal favorit. Itu bisa berupa makanan, tempat, seseorang, atau
apa pun yang dapat dia pikirkan, tetapi tidak satu pun dari kita yang diizinkan untuk
menceritakan topik itu kepada yang lain.
2. Jelaskan bahwa setelah kita selesai menulis, masing-masing akan membacakan karya
satu sama lain dan mencoba mencari tahu gambar apa yang telah dilukis dengan katakata itu, tentu saja mencakup banyak detail adalah cara memberikan petunjuk.
3. Setel pengatur waktu selama 10 menit. Saat penghitung waktu berbunyi, tukar kertas
dan lihat apakah kita dapat menebak apa yang “dilukis” masing-masing.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jika anak kesulitan melukis gambar kata, mulailah dengan yang lebih sederhana.
Ajak dia berjalan-jalan di alam atau lihat-lihat majalah bersama.
Pilih sesuatu yang dia lihat dan minta dia untuk menulis tentang itu, menggambarkan
apa yang dia lihat, apa yang dia cium, dan apa yang dia rasakan (baik secara fisik
maupun emosional).
Ajari Saya Cara...
Berbeda dengan tulisan deskriptif, tulisan ekspositori tidak mengandung banyak detail.
Ini sangat faktual dan to the point. Entri kamus, perbandingan, petunjuk arah, dan jenis
instruksi lainnya termasuk dalam kategori ini. Cara yang bagus untuk berlatih menulis
ekspositori adalah dengan meminta anak menulis “bagaimana caranya” untuk aktivitas
kehidupan sehari-hari dan lihat apakah itu cukup jelas untuk diikuti. Aktivitas kehidupan
sehari-hari, sering disebut sebagai ADL, adalah rutinitas sehari-hari yang dilakukan orang
untuk mengurus dirinya sendiri, seperti berpakaian, menyikat gigi, atau merapikan tempat
tidur. ADL yang ditulis anak akan bergantung pada tingkat fungsinya saat ini. Jika dia tidak
bisa mengikat tali sepatunya, dia tidak akan bisa menulis petunjuk yang memberitahu
orang lain bagaimana melakukannya.
halaman
75
macam-macam tulisan
Ketrampilan yang Dilatih
Urutan tulisan ekspositori
Aktivitas kehidupan sehari-hari
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil
Cara Bermain
1. Diskusikan bersama anak tentang semua hal yang dia lakukan setiap hari untuk
mengurus dirinya sendiri, buatlah daftar verbal tentang hal-hal yang dia tahu bagaimana
melakukannya. Katakan padanya bahwa kita menginginkan dia berpura-pura harus
mengajari seorang pengunjung planet kita untuk melakukan salah satu dari hal-hal itu.
2. Jelaskan bahwa dia dan alien tidak berbicara bahasa yang sama, tetapi alien dapat
membaca setiap bahasa di dunia, jadi jika dia menuliskan arahnya, alien tersebut akan
dapat membacanya. Peringatkan dia bahwa alien akan melakukan persis apa yang dia
tulis, sesuai urutan dia menulisnya, jadi terserah padanya untuk menulis serangkaian
arah yang dapat diikuti alien.
3. Biarkan anak memilih aktivitas hidup sehari-hari untuk mengajar alien dan minta dia
menulis cara melakukannya.
4. Saat dia selesai, beri tahu dia bahwa kita akan mencoba sendiri petunjuknya untuk melihat
apakah alien akan memahaminya. Ikuti petunjuk persis seperti yang ditulis anak, tanpa
meminta klarifikasi. Anak mungkin terkejut betapa sulitnya menulis tentang melakukan
sesuatu daripada melakukannya!
Penulisan Hamburger dan Bumbu
Percaya atau tidak, belajar menulis paragraf yang padat bisa semudah menyusun
hamburger. Tulisan hamburger mengajari anak tentang komponen dasar sebuah paragraf
dengan membandingkan setiap bagiannya dengan elemen hamburger. Bumbu hanyalah
detailnya. Membuat hamburger secara visual menarik bagi orang yang akan memakannya
itu penting. Semakin penuh tampilannya, semakin ingin mereka memakannya. Itu sama
dengan paragraf anak. Semakin banyak informasi yang dikandungnya, semakin banyak
pembaca akan percaya apa yang dia katakan.
Keterampilan yang Dilatih
Organisasi konsep
Menulis paragraf
Mengidentifikasi gagasan utama
Mengidentifikasi detail pendukung
Kalimat Pembuka:
Rincian:
Kalimat Pendukung:
Apa yang kau butuhkan
Kertas
Pensil
Organizer Grafis Hamburger
halaman
76
Rincian:
Kalimat Penutup:
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Cara Bermain
1. Bicaralah dengan anak tentang seperti apa hamburger itu. Tanya: Apa saja yang
benar-benar kamu perlukan untuk membuat hamburger? Hal-hal apa yang bisa kamu
tambahkan ke burger untuk membuatnya lebih baik?
2. Jelaskan bahwa paragraf itu seperti hamburger. Hamburger terbuat dari tiga bagian
dasar: roti atas, patty, dan roti bawah. Paragraf juga terdiri dari tiga bagian dasar: kalimat
pembuka, argumen pendukung, dan kalimat penutup.
3. Tanyakan kepada anak apakah burgernya terasa lebih enak saat dia menambahkan
acar, selada, saus tomat, dan/atau bumbu lainnya. (Beberapa anak akan mengatakan
tidak, pada titik mana kita dapat mengatakan bahwa menurut kita rasanya lebih enak
seperti itu.) Beri tahu dia bahwa menurut kita alasan burger terasa lebih enak jika ada
lebih banyak adalah karena ada lebih banyak untuk dinikmati. Jelaskan bahwa sebuah
paragraf lebih menyenangkan jika memiliki lebih banyak hal juga.
4. Mintalah anak untuk menggambar hamburger atau berikan dia salinan Hamburger
Graphic Organizer. Katakan padanya kita akan membantunya menulis paragraf tentang
hamburger.
5. Dengan menggunakan organisator grafis, minta dia menulis ide untuk kalimat pembuka
di sanggul atas. Kalimat pembuka menyatakan tesis, atau apa yang anak yakini benar.
Misalnya, dia mungkin menulis, “Hamburger terasa paling enak jika mengandung lebih
dari sekadar roti dan patty.”
6. Selanjutnya, minta dia menulis kalimat pendukung di patty. Ini adalah inti dari argumennya,
bisa dikatakan begitu. Misalnya, dia mungkin berkata, “Tanpa bumbu, patty menempel
pada roti dan membuat hamburger menjadi kering dan sulit ditelan.”
7. Tunjukkan padanya bagaimana menulis detail pendukung lainnya pada selada dan keju
pengatur grafis. Detail ini mendukung kalimat pembukanya dan memberikan lebih
banyak informasi. Sama seperti burgernya, paragraf anak dapat memiliki banyak lapisan,
atau hanya beberapa. Dia mungkin mengatakan hal-hal seperti, “Selada menambah
tekstur,” atau “Acar membuat rasa daging menonjol.”
8. Terakhir, minta anak untuk menulis baris penutupnya di sanggul bawah. Ini adalah kalimat
yang merangkum argumennya dan mengaitkan detail pendukungnya dengan tesisnya.
9. Setelah Hamburger Graphic Organizer diisi, saatnya menulis seluruh paragraf. Paragraf
lengkap anak mungkin berbunyi seperti ini:
Hamburger terasa sangat enak jika memiliki lebih dari sekadar patty dan roti.
Tanpa bumbu dan sayuran, patty menempel di roti dan burgernya kering dan sulit
ditelan. Menambahkan selada di antara sanggul bawah dan patty menambah tekstur
dan kerenyahan. Acar mengeluarkan rasa dagingnya, sedangkan keju bisa berfungsi
sebagai cara untuk memastikan saus tomat dan mustard tidak membuat roti terlalu
lembek. Secara keseluruhan, hamburger tidak lengkap tanpa tambahan bumbu dan
sayuran untuk meningkatkan rasanya.
Apa Perspektifmu?
Penulisan naratif menceritakan sebuah cerita, tetapi berbeda dari cerita biasa karena sering
kali ditulis sebagai orang pertama, atau berbentuk esai pribadi. Apa Perspektif Anda?
permainan mempraktikkan penulisan naratif dengan meminta semua pemain untuk menulis
pengalaman bersama versi mereka sendiri.
Ketrampilan yang Dilatih
Penulisan naratif
halaman
77
macam-macam tulisan
Pengurutan
Memori
Pengambilan perspektif
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil
Cara Bermain
1. Kumpulkan semua pemain dan beri mereka masing-masing sebuah pensil dan selembar
kertas. Mintalah mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang telah mereka lakukan
bersama. Ini bisa berupa liburan yang kita lakukan bersama, olahraga yang kita semua
ikuti, atau pengalaman bersama lainnya.
2. Jelaskan bahwa meskipun semua pemain ada di sana, mereka semua memiliki
perspektif, atau pandangan, yang berbeda tentang peristiwa tersebut dan menurut kita
akan menarik untuk mendengarkan cerita unik setiap orang.
3. Minta setiap pemain untuk menulis tentang hari atau peristiwa itu dari sudut pandangnya
masing=masing, dengan menggunakan kata “Saya” alih-alih membuat karakter.
Tekankan bahwa dalam narasi pribadi, menambahkan detail tentang apa yang Anda
pikirkan atau rasakan akan sangat membantu dalam menyampaikan cerita.
4. Setelah semua orang selesai, bacakan cerita satu sama lain. Bandingkan mereka untuk
menemukan persamaan dan perbedaan, diskusikan mengapa beberapa hal sama dan
mengapa beberapa hal berbeda.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Anda dapat memodifikasi game ini untuk digunakan sebagai cara untuk mencoba
mendapatkan semua sudut pandang dari suatu pertengkaran atau konflik, terutama
di antara saudara kandung. Mintalah setiap anak untuk menggunakan pernyataan
“saya” untuk menulis cerita tentang apa yang menurut mereka terjadi. Kemudian
kita dapat membandingkan cerita mereka untuk mengetahui apakah kita dapat
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
halaman
78
pengejaan
ika mengeja kata merupakan pekerjaan rumah, atau mengeja secara umum,
merupakan sumber ketegangan antara kita dan anak,kita tidaklah sendirian. Kita tidak
perlu menghabiskan waktu untuk berdebat, dan kita tidak harus bersikukuh untuk
menggunakan teknik lama "eja dengan keras". Kecuali jika dia sedang mengejanya, anak
perlu mengetahui bagaimana menuliskan kata-katanya, bukan melafalkannya. Alih-alih,
mengajarinya untuk mengenali kata-kata ejaan ketika dia melihatnya, memahami ejaan
dalam konteks, dan memiliki gambaran umum tentang definisi setiap kata.
J
Cara Kreatif Menggunakan Kartu Flash
Kartu flash mungkin merupakan cara standar dalam mempelajari ejaan kata-kata, tetapi ada
beberapa cara untuk membuat itu tidak membosankan. Ada dua cara dasar dimana anak
dapat membuat kartu flash, yang keduanya memiliki manfaat belajar.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Pengetahuan kata umum
Bahan yang Dibutuhkan
Kartu indeks atau stok kartu
Pensil
Set penanda
Pena
Komputer dengan font Comic Sans 12 poin
Cara Bermain: Kartu Flash Tulisan Tangan
1. Berikan anak kartu indeks, pensil, dan daftar kata ejaannya. Mintalah dia untuk menuliskan
satu kata ejaan masing-masing pada kartu indeks tersebut.
79
pengejaan
2. Langkah ini dapat membantunya mengenali kata-kata dalam tulisan tangannya sendiri
dan membantunya dalam mulai membentuk ingatan visual tentang bagaimana setiap
kata terlihat saat dia menulisnya. Langkah ini penting karena ketika tiba waktunya untuk
menulis, baik secara kreatif atau untuk tugas sekolah, dia akan tahu seperti apa kata itu
dalam tulisan tangannya, bukan hanya saat mengetikannya.
Cara Bermain: Kartu Flash Komputer
1. Sama seperti halnya dengan melihat kata-kata ejaan yang ditulis dengan tulisan tangan
bisa bermanfaat, demikian juga melihatnya dalam bentuk cetakan. Itu karena anak
tidak hanya mempelajari kata-kata ejaannya untuk digunakan dalam menulis; dia juga
mempelajarinya sehingga dia bisa memahaminya dalam konteks cerita atau teks lain
yang dia baca.
2. Kata-kata yang terlihat mungkin sangat berbeda jenisnya dengan hasil tulisan tangannya,
jadi atur anak dalam menggunakan komputer, arahkan font ke style Comic Sans 12 (ini
adalah font yang banyak disukai guru dan paling menyerupai tulisan tangan), dan biarkan
dia mengetik setiap kata pada barisnya sendiri.
3. Cetak dokumen pada stok kartu dan minta dia memotong kata-kata menjadi kartu flash
darurat.
Cara Bermain: Kartu Flash Definisi
1. Buat satu set kartu flash, baik menggunakan komputer atau dengan kartu indeks, tetapi
kali ini alih-alih menulis kata-kata, mintalah anak untuk menuliskan definisi dari kata dan
kalimat di mana dia menggunakan kata itu dengan benar.
2. Ingatkan anak bahwa definisi sebuah kata bukanlah menggunakan kata tersebut atau
variasi dari kata tersebut untuk membantu mendefinisikannya. Ini sulit dilakukan, jadi
kita mungkin perlu memiliki sebuah kamus.
3. Tandai bagian belakang kartu-kartu tersebut dengan titik kecil berwarna atau simbol X,
sehingga dapat digunakan dalam Spelling Word Memory.
Cara Bermain: Mengingat Ejaan Kata
1. Gunakan dua set kartu, masing-masing kartu flash kata dan kartu flash definisi untuk
melakukan kegiatan ini. Kocok kedua set kartu tersebut menjadi satu dan letakkan
menghadap ke bawah dalam barisan di atas meja atau di lantai.
2. Pemain pertama membalik dua kartu, satu yang bertanda dan yang satu lagi tidak
bertanda. Jika kata pada kartu tak bertanda dan definisi pada kartu bertanda cocok,
pemain dapat menyimpan kartunya. Jika tidak, dia harus mengembalikan lagi kartu
tersebut.
3. Pemain berikutnya mengambil giliran dengan memperhatikan posisi dan apa yang
tertulis di kartu yang sebelumnya dibalik.
4. Setelah semua kata dan definisi dicocokkan, pemain yang mendapatkan kartu cocok
terbanyak adalah pemenangnya.
Cara Bermain: Pelacakan Kartu Flash
Ini adalah variasi dari aktivitas klasik "menuliskan kata-kata masing-masing sepuluh kali".
Menelusuri kata-kata ejaannya secara berulang kali dengan pensil, krayon, atau spidol akan
membantu anak mempertahankan ingatan akan bentuk huruf serta urutannya.
halaman
80
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak untuk menjiplak kata-kata dengan spidol berwarna cerah agar
kartunya sedikit lebih menarik. Ketika dia selesai, mintalah dia untuk menuliskan
kata-katanya di belakang kartu, lalu balikkan untuk membandingkan keduanya.
Sekarang dia seharusnya sudah bisa menulisnya dengan benar bahkan tanpa
perlu memikirkannya!
Membuat Mad Libs Gila Sendiri
Mad Libs, game klasik yang dibuat oleh Leonard Stern dan Roger Price, di mana seorang
pemain mengganti daftar kata demi kata dalam sebuah cerita, seringkali mengarah pada
cerita yang terdengar konyol. Gim Mad Libs mendapatkan namanya dari frasa teatrikal
"ad lib", di mana seorang aktor tidak membaca serangkaian baris tertentu dalam sebuah
adegan. Sebaliknya, kata-kata sang aktor, seperti yang ada di Mad Libs, diimprovisasi secara
spontan. Tujuan memainkan permainan ini dengan ejaan kata-kata anak adalah untuk
melihat apakah dia dapat mengenali jenis (bagian dari ucapan) dari setiap ejaan kata. Pada
akhirnya, dia juga akan memiliki kisah lucu yang dapat diceritakan.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan kata
Mempertahankan kosakata
Pengetahuan kata umum
Bagian dari pidato
Bahan yang Dibutuhkan
• Pita pelukis
Cara Bermain
1. Temukan buku bergambar, syair, atau kutipan favorit anak. Saat kita sampai pada bagian
pidato yang dapat diganti dengan salah satu ejaan kata-katanya, letakkan selotip pelukis
di atas kata tersebut, dan minta dia untuk menyampaikan kata dari daftarnya. Pastikan
untuk meminta tidak hanya sepatah kata saja, tetapi juga bagian pengucapan yang
benar.
2. Setelah kita mengganti semua kata dalam bagian itu, bacakan kepada anak untuk
melihat betapa konyolnya kedengarannya. Kemudian lepaskan selotip pelukis dan mulai
lagi.
3. Kita juga dapat menggunakan situs web seperti Wacky Web Tales dari Eduplace.com
(www.eduplace.com/tales/) dengan anak. Kita hanya perlu memasukkan ejaan katakata, dan kisah aneh yang unik akan dibuat untuk kita!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak untuk mengeja setiap kata bagi kita saat dia menggunakannya sebagai
kata penggantinya.
Huruf Apa yang Hilang?
Game ini adalah variasi dari game klasik Hangman, dan mudah untuk dimainkan.
halaman
81
pengejaan
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan kata
Mempertahankan kosakata
Pengetahuan kata umum
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas atau papan tulis
Pensil atau spidol hapus kering
Daftar ejaan kata
Cara Bermain
1. Tulis atau ketik daftar ejaan anak, hilangkan satu atau dua huruf dari setiap kata. Misi
anak adalah mengisi huruf yang hilang dengan benar.
2. Kita dapat mengosongkan bunyi vokal untuk memastikan anak dapat memahami bunyi
yang dihasilkan setiap vokal, atau, jika kata-kata mingguan memiliki pola huruf yang
sama, tinggalkan pola huruf tersebut untuk melihat apakah anak telah membuat koneksi.
Game Tambah Huruf
Game ini memadukan unsur Hangman dan Huruf Apa yang Hilang? game dengan cara yang
menyenangkan, sederhana, dan interaktif. Permainan ini sangat mudah dimainkan pada
selembar kertas dengan menggunakan pensil.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan kata
Mempertahankan kosakata
Pengetahuan kata umum
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas atau papan tulis
Pensil atau spidol hapus kering
Daftar kata ejaan
Cara Bermain
1. Duduklah bersama anak, dan beri tahu dia bahwa kita akan bekerja sama untuk
menuliskan ejaan kata-kata. Mulailah dengan menulis huruf pertama dari salah satu kata.
2. Berikan kertas itu kepada anak dan minta dia menambahkan huruf berikutnya.
3. Dia kemudian akan mengembalikan kertas itu agar kita untuk menambahkan huruf
berikutnya. Kegiatan ini berlanjut sampai kata tersebut selesai, atau seseorang menulis
huruf yang salah.
4. Perlu diingat bahwa ejaan kata sering dikelompokkan sehingga banyak kata dimulai
dengan cara yang sama. Jika demikian, kita harus memberi tahu anak kata mana yang
dieja atau permainan tidak akan berjalan dengan baik.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mainkan permainan dengan mengirim pesan huruf pertama dari kata tersebut
kepada anak. Minta dia membalas huruf yang kita kirimi plus huruf berikutnya.
Lanjutkan sampai kata tersebut dapat dieja.
halaman
82
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Membangun Kata-kata
Permainan menyenangkan ini melibatkan alfabetisasi dan ejaan.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan
Penguasaan kosakata
Pengetahuan kata umum
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar ejaan kata
Pensil
Kertas
Gunting
Cara Bermain
1. Mintalah anak menulis daftar ejaannya dengan huruf besar—satu kata per baris, dan
dengan lebar satu jari di antara setiap huruf—pada selembar kertas. Minta dia untuk
menggunting daftar tersebut menjadi potongan-potongan kata tunggal.
2. Tempatkan kata-kata menghadap ke atas di atas meja, dan tantang anak untuk menyusun
daftar tersebut berdasarkan abjad.
3. Setelah dia melakukannya dengan benar, gunting setiap kata menjadi huruf-huruf
individual, tambahkan belokan atau tepi bergerigi pada beberapa potongan kita.
4. Beri anak potongan-potongan tersebut, dan mintalah dia untuk menyusun kembali katakata itu seperti sebuah puzzle.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Alih-alih menggunting daftar dan setiap kata menjadi potongan-potongan
dan huruf, pisahkan seluruh daftar seperti teka-teki jigsaw. Begitu anak
menyatukannya kembali, dia mungkin memiliki pemahaman yang lebih
baik tentang bagaimana kata-kata tersebut cocok bersama sebagai sebuah
kelompok, baik secara harfiah maupun kiasan.
Ejaan Kata Hangman
Hangman adalah permainan klasik yang digunakan untuk berlatih mengeja kata.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Pengetahuan kata umum
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar kata ejaan
Kertas atau papan tulis
halaman
83
pengejaan
Pensil atau spidol hapus kering
Cara Bermain
1. Berikan salinan daftar ejaan kata kepada anak, sehingga ia memiliki keuntungan karena
dapat mempersempit kata-kata saat ia mendapatkan lebih banyak huruf. Tuliskan jumlah
kosong yang benar untuk kata yang ingin dia eja, dan biarkan dia menebak huruf satu
per satu.
2. Setiap huruf yang dia tebak dengan benar akan ditulis di tempat kosong yang benar,
sedangkan setiap huruf yang terlewatkan adalah petunjuk bagi kita untuk menggambar
bagian tubuh pada orang tongkat (kepala, batang tubuh, satu lengan, lengan lainnya,
satu kaki, lainnya kaki). Anda juga dapat menggunakan definisi kata tersebut sebagai
petunjuk jika anak kebingungan.
3. Tujuannya agar dia menebak kata sebelum kita menggambar orang yang utuh. Begitu
dia mendapatkan kata itu, minta dia untuk menggunakannya dalam satu kalimat.
Lagu Ejaan Kata
Ada hubungan yang pasti antara musik dan literasi. Lagi pula, ada alasan mengapa kita
dapat mengingat semua kata dari lagu favorit dari satu dekade lalu, tetapi kita tidak dapat
mengingat mengapa kita masuk ke kamar sebelah! Menempatkan sesuatu ke musik
memberi anak-anak cara untuk mengkategorikan berbagai hal dan menyimpannya di
kepala mereka. Ejaan kata tidak berbeda.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Koneksi keaksaraan-seni
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar kata ejaan
Cara Bermain
1. Bergantung pada seberapa besar kecenderungan musik kita, kita dapat membuat lagu
konyol orisinal untuk mengeja kata-katanya, atau menyetelnya ke standar lama seperti
"Row Your Boat" atau "Twinkle, Twinkle Little Star".
2. Jika sudah baik, kita maupun anak tidak dapat melakukannya, tidak apa-apa untuk
mengucapkannya juga. Ucapkan kata, lalu definisinya, lalu eja. Kita juga bisa
menambahkan ketukan jepret sederhana ke dalam nyanyian untuk menjaga ritme tetap
berjalan.
Amplas Gosok Kata
Amplas Gosok Kata adalah cara yang menyenangkan untuk menggabungkan seni dan
literasi.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Menguatkan kosakata
halaman
84
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Koneksi keaksaraan-seni
Bahan yang Dibutuhkan
Amplas dan stensil
Pensil
Gunting
Daftar ejaan
Kertas
Krayon
Pita
Cara Bermain
1. Beberapa toko menjual stensil amplas alfabet, tetapi jika kita tidak dapat menemukannya,
stensil tersebut cukup sederhana untuk dibuat. Tempatkan selembar amplas dengan sisi
halus menghadap ke atas, dan gunakan pensil dan satu set stensil untuk membuat
stensil huruf amplas sendiri. Setelah kita (atau anak) memotong stensilnya, berikan
salinan daftar kata ejaan kepada anak, beberapa kertas kosong, dan krayon.
2. Mintalah dia mengatur stensil untuk mengeja salah satu kata-katanya, dan letakkan
selembar kertas kosong di atas stensil. Rekatkan kertas pada tempatnya, dan biarkan
anak menggosokkan krayon di atas kertas. (Dia juga bisa menggunakan lebih dari satu
krayon warna untuk membuat gosokan kata warna-warni.) Kata ejaannya akan muncul
secara ajaib!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak untuk menggosok dalam kelompok berdasarkan kata-kata yang serupa.
Bisa dengan definisi, pola huruf, atau atribut lainnya, selama dia bisa menjelaskan
hubungannya.
Ejaan Kata Lem Gemerlap
Ada dua cara untuk membuat ejaan kata lem glitter: dengan glitter dan lem, atau dengan
lem glitter.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Koneksi keaksaraan-seni
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas
Daftar ejaan
Pensil
Lem glitter (atau lem sekolah dan glitter)
Cara Bermain
1. Mulailah dengan memberi selembar kertas yang tebal kepada anak, dan mintalah dia
halaman
85
pengejaan
untuk menulis ejaan kata di atas kertas tersebut dengan pensil. Lalu dia bisa menjiplak
kata-kata itu dengan lem glitter, atau menjiplaknya dengan lem sekolah dan memercikkan
glitter di atasnya.
2. Cara lainnya, dia akan membuat hubungan fisik dengan menelusuri huruf dari setiap kata,
yang dapat membantunya mengingatnya ketika tiba waktunya untuk menggunakannya
secara tertulis. Ketika proyek mengering, dia akan memiliki kolase mengkilap dari semua
kata ejaannya!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Alih-alih menulis ejaan kata-kata dalam daftar atau baris, mintalah anak untuk
membalikkan kertas dan menulis beberapa kata secara menyamping atau terbalik.
Hasilnya lebih mirip awan kata daripada daftar kata. Awan kata, terkadang disebut
sebagai "tag cloud" atau "weighted list", adalah gambar atau gambar visual yang
dibuat oleh sekumpulan kata. Di Internet, awan kata digunakan untuk menyajikan
visual cepat dari kata atau konsep yang disajikan dalam sebuah artikel. Dalam
weighted list, kata yang paling penting lebih besar dari kata lainnya.
Membangun Kata dengan Balok atau Ubin Scrabble
Beberapa anak belajar dengan membaca, beberapa dengan menulis, beberapa dengan
mendengarkan, dan beberapa dengan membuat hubungan artistik. Anak-anak lain belajar
paling baik dengan melibatkan semua indra mereka dalam apa yang mereka pelajari. Dalam
hal latihan mengeja kata, kita mungkin berpikir sulit untuk menggabungkan semua indra,
tetapi sebenarnya jauh lebih mudah untuk menciptakan pengalaman indrawi daripada yang
mungkin kita pikirkan. Terkadang cara terbaik untuk mempelajari daftar kata ejaan adalah
membuatnya dari awal.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan
Retensi kosakata
Keterampilan motorik dan sensorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar ejaan kata
Blok kata, huruf magnetik, atau ubin kata
Cara Bermain
Anak dapat menyusun kata-katanya menggunakan balok alfabet, huruf magnetik, atau ubin
kata (seperti yang ada di game Scrabble). Faktanya, dia bisa menggunakan hampir semua
hal untuk membangun kata-katanya, selama dia menyusun huruf-hurufnya. Dia juga bisa
menggunakan manik-manik, kacang kering, makaroni, atau bahkan balok itu sendiri untuk
membuat bentuk setiap huruf dalam kata tersebut.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mainkan permainan Scrabble hanya dengan menggunakan ejaan kata anak serta
antonim dan sinonimnya.
halaman
86
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Membangun Kata dengan Tubuh
Salah satu cara yang sangat mudah untuk menyertakan aktivitas fisik dalam belajar adalah
dengan meminta anak melatih ejaan kata-kata menggunakan tubuhnya. Dia mungkin tidak
dapat mengubah dirinya sendiri untuk membuat semua huruf dalam satu kata, tetapi dia
dapat melatih pola bentuk kata-kata tersebut.
Saat kita melihat kata-katanya bersama-sama, kita akan melihat bahwa beberapa huruf
tinggi (di atas garis), beberapa huruf kecil (di dalam garis), dan lainnya pendek (di bawah
garis). Terjemahkan pola tersebut ke dalam posisi tubuh.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Keterampilan motorik kasar dan sensorik
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar ejaan kata
Cara Bermain
1. Huruf tinggi adalah lompatan; huruf kecil adalah lengan lurus ke samping; dan surat
pendek berjongkok.
2. Dengan menggunakan kata "mulai" sebagai contoh, anak akan: b-melompat ke atas,
e-menerbangkan lengannya ke samping seperti pesawat terbang, g-berjongkok dan interbang seperti pesawat terbang.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Libatkan seluruh keluarga dalam membangun sebuah kata. Mintalah setiap
anggota keluarga mengambil surat, dan usahakan agar bentuk tubuhnya sesuai
dengan surat itu. (Misalnya, t mungkin berdiri tegak dengan tangan terentang ke
setiap sisi). Kemudian berdiri di samping satu sama lain untuk melihat apakah kita
telah membuat seluruh kata.
Melacak dalam Makanan
Ini mungkin salah satu dari beberapa kali tidak apa-apa membiarkan anak bermain dengan
makanannya.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Mempertahankan kosakata
Keterampilan motorik dan sensorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar kata ejaan
Makanan dan peralatan
halaman
87
pengejaan
Cara Bermain
1. Biarkan dia menelusuri kata-katanya di kentang tumbuknya dengan garpunya, atau coba
buat dengan sereal alfabet.
2. Jika kita benar-benar berambisi, minta anak menyusun sayurannya untuk mengeja kata.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Belilah selai dalam botol peras (atau pindahkan selai ke botol peras di rumah) dan
mintalah anak membuat ejaan kata PB&J sandwich untuk makan siang.
Menggambar Kata dengan Krim Cukur/Pasir
Dua cara yang sangat intensif indera untuk melatih ejaan kata ini mungkin menarik bagi
beberapa anak dan tidak bagi yang lain; itu tergantung seberapa sensitif anak terhadap
tekstur yang berbeda.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan
Retensi kosakata
Keterampilan motorik dan sensorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar kata ejaan
Krim cukur
Pasir
Panci
Cara Bermain
1. Untuk menggambar kata ejaan dalam krim cukur, kosongkan ruang di meja dapur.
Teteskan sesendok besar krim cukur di atas meja dan biarkan anak menggunakan
tangannya untuk menyebarkannya secara "rata". Minta dia menggunakan jari telunjuknya
untuk mengeja kata-kata dalam krim cukur.
2. Menggambar di pasir serupa dan bisa dilakukan di luar atau di dalam. Jika kita memiliki
kotak pasir, lepaskan anak dan panggil saja kata-kata yang ingin dia lacak di pasir.
Jika Anda ingin membuat versi dalam ruangan, isi panci atau piring casserole sekitar
setengahnya dengan pasir, dan mainkan dengan cara yang sama.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jika kita tidak dapat menemukan pasir atau tidak memiliki kotak pasir, berikan
tongkat kepada anak dan temukan area di luar yang memiliki penutup tanah yang
padat. Dia bisa menggoreskan kata-kata ke tanah dengan tongkatnya.
Tebak Kata Ejaan
Aktivitas langsung ini adalah cara yang bagus untuk melatih ejaan dan kosa kata.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan sight word/ejaan
Mempertahankan kosakata
Keterampilan motorik kasar dan sensorik
halaman
88
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar ejaan
Kertas
Piring
Cara Bermain
1. Untuk permainan ini, tuliskan ejaan kata untuk setiap anak pada selembar kertas, lipat
menjadi dua, dan letakkan di mangkuk.
2. Secara bergiliran memilih selembar kertas dari piring dan memerankan kata tersebut.
3. Beberapa kata tidak cocok untuk diperankan, jadi kita mungkin perlu memulai kata-kata
tersebut dengan isyarat verbal, seperti memberikan sinonim atau antonim dari kata
yang kita lakukan.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Alih-alih mengeluarkan kata-kata dari mangkuk, berikan setiap pemain salinan
daftar dan biarkan mereka memilih kata mana yang akan diperankan. Dengan
demikian, kita juga dapat melacak kata mana yang telah digunakan, membuatnya
sedikit lebih mudah untuk ditebak.
Perburuan Kata Ejaan
Permainan ini dapat dimainkan dengan berbagai cara dan memiliki bonus tambahan untuk
memberi anak lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan media cetak!
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan kata penglihatan/ejaan
Retensi kosakata
Keterampilan motorik dan sensorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar kata ejaan
Buku
Pensil
Kertas
Majalah atau koran lama
Cara Bermain: Pemulungan Kata Ejaan Buku Cerita
1. Berikan setiap pemain salinan kata-kata, buku, pensil, dan selembar kertas. Atur timer
selama 5 menit.
2. Setiap pemain harus menemukan semua kata di bukunya, menuliskan kata dan nomor
halaman tempat dia menemukannya.
3. Pemain pertama yang selesai dan diverifikasi adalah pemenangnya.
Cara Bermain: Klip, Potong, dan Eja
Gunakan majalah dan koran bekas untuk memotong kata-kata dalam daftar. Berikan poin
bonus untuk beberapa penampakan/pemotongan kata.
halaman
89
pengejaan
Cara Bermain: Siap, Setel, Bulatkan!
Beri setiap pemain bagian dari koran hari ini. Setel pengatur waktu selama 3 menit dan lihat
berapa banyak kata ejaan yang dapat dilingkari oleh setiap pemain.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Simpan salinan daftar kata ejaan anak di tas atau di mobil. Lihat apakah kita dapat
menemukan kata-kata di tanda atau di toko saat kita bepergian.
halaman
90
matematika dalam kehidupan
alah satu keluhan paling umum yang dimiliki anak-anak tentang matematika adalah
bahwa mereka tidak akan pernah menggunakannya dalam kehidupan nyata. Meskipun
mungkin terasa seperti itu, anak-anak dan orang dewasa sama-sama menggunakan
matematika setiap hari tanpa memikirkannya. Menunjukkan hal itu kepada anak Anda
mungkin bukan cara terbaik untuk melawan keluhannya, tetapi Anda dapat membuatnya
lebih menyadari betapa besar peran matematika dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut
adalah sepuluh cara utama anak-anak menggunakan matematika setiap hari: memberi
tahu waktu, mengatur meja, menghitung uang saku mereka, membeli sesuatu dan
menghitung kembaliannya, menyortir dan mengambil mainan, bermain permainan papan,
membandingkan belanja, mengikuti resep, membangun dengan balok, dan mengisi tugas
grafik.
S
Anggaran dan Daftar Keinginan
Berapa kali kita mendengar anak berkata, "Saya ingin salah satunya!" saat dia menonton
iklan di televisi atau melihat sesuatu yang keren di toko? Biaya dari semua "keinginan" itu
dapat bertambah dengan cepat, tetapi anak mungkin tidak menyadarinya seperti yang kita
inginkan. Membimbingnya menggunakan anggaran untuk membuat daftar keinginannya
menjadi kenyataan tidak hanya memasukkan matematika ke dalam hidupnya, tetapi juga
memberinya pemahaman yang lebih baik tentang nilai uang.
Keterampilan yang Dilatih
Penganggaran
Perkiraan
Pembulatan
Matematika operasional
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil
91
matematika dalam kehidupan
Komputer dengan akses Internet
Uang palsu (opsional)
Katalog, pamflet penjualan
Kalkulator
Cara Bermain
1. Biarkan anak membuat daftar keinginannya. Minta anak untuk menulis daftar semua
barang yang ingin dia beli, sisakan ruang di sebelah setiap barang untuk menuliskan
harganya. Kemudian online dengan anak untuk meneliti biaya barang-barang tersebut.
2. Beri anak anggaran imajiner. Berapa banyak uang pura-pura yang kita berikan kepadanya
tergantung pada berapa banyak hal dalam daftar keinginannya yang kita ingin dia purapura beli (Kita tidak menghendaki bahwa dia bisa membeli semuanya). Untuk anak-anak
yang lebih kecil, mungkin bermanfaat untuk memberi mereka uang pura-pura.
3. Membandingkan harga toko. Setelah anak menemukan toko yang menjual barang yang
dia inginkan, dia mungkin ingin berhenti terlebih dahulu, tetapi jelaskan kepadanya bahwa
tidak semua toko menjual barang dengan harga yang sama. Bantu dia menemukan
sejumlah toko atau situs web berbeda yang menjual barang yang sama, sehingga dia
dapat melihat harga yang berbeda.
4. Menghitung pajak dan ongkos kirim. Berapa kali kita menemukan apa yang tampaknya
menjadi kesepakatan online yang sempurna hanya untuk mengetahui biaya pengiriman
lebih dari item? Bantu anak melalui proses penambahan setiap item ke keranjang online
dan lihat berapa banyak pajak dan biaya pengiriman ditambahkan ke biaya item tersebut.
Minta dia untuk menambahkan biaya itu ke harga setiap barang.
5. Memilih penawaran terbaik. Setelah membantu anak melalui proses perbandingan belanja
dan menambahkan ongkos kirim dan pajak, dia akan memiliki gagasan tentang toko
mana yang menawarkan penawaran terbaik untuk setiap barang di daftar keinginannya.
Mintalah dia untuk membuat draf lain dari daftar tersebut, dengan menggunakan biaya
dari keputusan terbaik.
6. Berlatih pembulatan. Meskipun sudah waktunya untuk menjumlahkan semua barang
di daftar keinginannya, tidak selalu mudah untuk menambahkan angka seperti $10,99
atau $20,05. Jelaskan kepada anak bahwa terkadang lebih mudah untuk membulatkan
ke jumlah dolar terdekat sebelum menjumlahkan semuanya. Bulatkan ke dolar terdekat
jika angka terakhir sama dengan 50 sen atau lebih; dibulatkan ke bawah jika harganya 49
sen atau kurang. Ini tidak hanya memudahkan penjumlahan, tetapi juga membantunya
mengingat kapan harus membulatkan ke atas dan kapan harus membulatkan ke bawah.
7. Menghitung total. Ada banyak informasi di daftar anak sekarang. Sudah waktunya baginya
untuk menambahkannya dan melihat berapa biayanya. Kemudian minta dia untuk
mengurangi angka itu dari anggarannya. Tidak apa-apa membiarkan anak menggunakan
kalkulator selama proses ini, tetapi ingatkan dia bahwa kalkulator hanya membantu jika
dia dapat memasukkan angka yang benar, menggunakan tombol yang benar untuk
setiap operasi, dan melacak arti semua angka. Tanyakan: Apakah kita punya cukup
uang? (Jawabannya harus “tidak” atau pelajarannya tidak akan berhasil!) Berapa banyak
lagi uang yang dibutuhkan? Item mana yang dapat kita keluarkan dari daftar agar tetap
sesuai dengan anggaran?
Satu untukku, Satu untukmu
Jika kita memiliki lebih dari satu anak, pasti pernah mendengar teriakan, “Dia punya lebih
banyak!” dan "Mengapa dia mendapatkan bagian yang lebih besar?" Tidak peduli seberapa
halaman
92
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
keras kita mencoba untuk menyamakannya, anak-anak tidak selalu melihatnya seperti itu.
Namun, jika kita menunjukkan kepada mereka, mereka mungkin harus mengakui bahwa itu
benar. Kegiatan ini juga membantu melatih pecahan, perkalian, dan pembagian.
Keterampilan yang Dilatih
Pecahan
Perkiraan
Pembagian dengan sisa
Cara Bermain
1. Permainan kuno ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan tentang sisa. Beri anak
tanggung jawab untuk membagi-bagikan camilan pada saat dia memiliki teman. Pastikan
tersedia makanan yang mudah diukur; anggur, pretzel, atau kerupuk dapat dilakukan
dengan baik.
2. Setelah anak selesai membagikan makanan ringan dengan gaya “satu untuk saya,
satu untuk kamu”, dia mungkin menemukan sisa makanannya. Ini adalah waktu yang
tepat untuk memperkenalkan gagasan bahwa beberapa angka tidak dapat dibagi secara
merata menjadi beberapa kelompok dan mungkin ada yang tersisa.
3. Ketika tamunya telah pergi, berikan anak sejumlah barang kecil seperti balok, uang
receh, atau pasta kering, dan minta dia untuk membaginya di antara sejumlah orang
teoretis menggunakan metode "satu untuk saya, satu untuk kamu".
>
Mengembangkan Pembelajaran
Anak yang lebih besar bisa bekerja mundur, dimulai dengan menghitung berapa
orang dan berapa jajan yang ada. Setelah angka-angka itu ditetapkan, kita dapat
menanyakan hal-hal seperti berikut: Jika setiap orang mendapat 3 kerupuk,
apakah akan ada sisanya? atau kita memiliki 21 kerupuk dan ada 7 orang. Berapa
banyak kerupuk yang didapat setiap orangnya?
Sekarang juga saat yang tepat untuk memperkenalkan matematika yang lebih
rumit dan gagasan bahwa tidak semuanya harus adil. Misalnya, anak prasekolah
tidak membutuhkan anggur sebanyak anak sekolah menengah. Pernyataan
seperti, “Kamu makan anggur tiga kali lebih banyak daripada adik laki-lakimu,
dan dia punya lima belas buah anggur. Berapa banyak yang akan kita dapatkan?
dapat membantu meningkatkan keterampilan matematika yang lebih tinggi serta
mengajarkan keterampilan hidup.
Matematika Carpool
Cara lain untuk mendorong gagasan bahwa matematika adalah bagian dari kehidupan seharihari adalah membuat perjalanan harian kita sedikit lebih menarik. Seperti yang diketahui
orang tua, ada banyak perhitungan matematika untuk memastikan semua anak pergi ke
mana pun yang mereka butuhkan—tepat waktu!
Keterampilan yang Dilatih
Pengertian waktu
Perkiraan
Matematika operasional
halaman
93
matematika dalam kehidupan
Cara Bermain: Hitung Rute dalam Bagian
1. Seperti yang kita ketahui, mencapai tujuan hanyalah bagian dari mengatur waktu
carpool dengan benar. Sisanya adalah tentang berapa lama untuk sampai ke rumah
anak pertama, kemudian ke rumah berikutnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan
anak-anak itu untuk mengenakan sabuk pengaman dan duduk, lalu berapa lama untuk
sampai ke tujuan akhir kita setelahnya semua itu.
2. Anak yang lebih besar harus memiliki kesadaran waktu yang cukup (dan temantemannya) untuk dapat mempertimbangkan semua itu saat kita menghitung kapan
kita harus pergi untuk mengetahui apakah kita akan memiliki cukup waktu. Sebaiknya
bulatkan semuanya menjadi lima menit untuk memulai. Kita dapat membantunya
membicarakannya dengan pernyataan seperti:
Oke, kita harus latihan renang jam 4:00 dan membawa Hannah dan Eli bersama kita hari
ini. Kita butuh sepuluh menit untuk sampai ke rumah Hannah dari rumah kita, dan kita
tahu dia selalu terlambat sekitar lima menit.
Kemudian butuh lima menit untuk sampai ke rumah Eli, dan sekitar lima belas menit
untuk sampai ke kolam dari sana. Menurutmu jam berapa kita harus berangkat?
3. Jika hal itu membuat anak bingung, coba ulangi sehingga dia melihatnya dari sudut
pandang yang berbeda. Mencoba:
Kita berangkat jam 3:15 untuk latihan berenang. Butuh sepuluh menit untuk sampai ke
rumah Hannah, dan lima menit lagi untuk sampai ke rumah Eli. Dari rumahnya lima belas
menit lagi ke kolam renang. Dengan asumsi mereka berdua tepat waktu, akankah kita
sampai pada latihan pukul 4:00?
Cara Bermain: Hitung Rute Sekaligus
1. Anak yang lebih kecil mungkin baru belajar tentang menceritakan waktu dan
mengembangkan pengertian waktu. Seorang anak yang baru mulai merasakan jam
setengah jam tidak memiliki kemampuan yang sama dengan anak yang lebih tua untuk
memikirkan bagian perjalanan yang berbeda.
2. Alih-alih memecah rute, bicarakan dengan anak tentang berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke suatu tempat dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menjemput semua orang sudah disertakan. Kita dapat melakukan ini dengan mengajukan
pertanyaan seperti:
Kita harus berada di latihan renang pada pukul 4:00, dan kita membutuhkan waktu
30 menit untuk menjemput semua anak dan sampai di sana. Jam berapa kita harus
berangkat?
Jika itu terlalu membingungkan, coba sebaliknya:
Kita membutuhkan waktu 30 menit untuk mendapatkan semua teman dan membuatnya
untuk latihan berenang. Latihan dimulai pukul 16.00. Jika kita berangkat jam 3:30,
apakah kita akan tiba tepat waktu?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Sertakan sedikit kehidupan nyata dalam perhitungan kita. Ingatkan anak bahwa
akan ada penundaan yang disebabkan oleh lalu lintas, jalan memutar, dan lampu
lalu lintas. Minta dia untuk memperkirakan berapa banyak waktu yang mungkin
ditambahkan oleh faktor-faktor tersebut dalam suatu perjalanan.
halaman
94
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Matematika Membersihkan Rumah
Kita mungkin bahkan tidak dapat mulai menghitung berapa kali untuk menyuruh anak
membersihkan kamarnya. Kurangi berapa kali dia benar-benar mendengarkan, dan
kita sudah memiliki matematika membersihkan rumah! Ada juga kesempatan untuk
mengajarkan keterampilan matematika lain yang lebih praktis melalui pembersihan kamar.
Ingatlah bahwa anak hampir selalu membutuhkan waktu lebih lama untuk membersihkan
kamarnya daripada yang dia kira. Itu karena idenya tentang kebersihan dan ide kita akan
sangat berbeda. Untuk membantunya lebih memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan
secara realistis, tentukan "bersih" bahkan sebelum dia mulai.
Keterampilan yang Dilatih
Memahami waktu
Memperkirakan
Matematika operasional
Bahan yang Dibutuhkan
Timer
Cara Bermain: Memperkiraan
1. Berjalanlah ke kamar anak bersamanya untuk mengetahui seberapa banyak pembersihan
yang benar-benar perlu dilakukan. Minta dia untuk memperkirakan berapa banyak barang
yang perlu diambil dari lantai. Tanyakan: Apakah mendekati sepuluh atau dua puluh lima
hal? Lakukan hal yang sama untuk rak buku, tempat tidur, dan area lain yang benarbenar perlu dibersihkan.
2. Kemudian mintalah anak memperkirakan berapa total barang yang perlu diambil.
Cara Bermain: Rasa Waktu
1. Saat kita melakukan jalan-jalan bersama anak, minta dia untuk memberitahukan berapa
lama menurutnya waktu yang dibutuhkannya untuk membersihkan seluruh kamarnya.
Beri tahu dia berapa lama menurut kita waktu yang dibutuhkan, dan minta dia memberi
tahu kita apa perbedaan menit antara tebakannya dan tebakan kita.
2. Beri tahu dia jam berapa sekarang, dan lihat apakah dia dapat memberi tahu kita jam
berapa sekarang jika dia selesai membersihkan kamarnya setengah jam dari sekarang.
Cara Bermain: Perbandingan
Saat anak mengambil setiap area di kamarnya, mintalah dia menghitung barang-barang yang
dia simpan. Minta dia membandingkan angka sebenarnya dengan perkiraan yang dia buat
saat pertama kali melihat kamarnya. Bantu dia mengetahui seberapa dekat perkiraannya
dengan mencari selisih antara kedua angka tersebut.
Cara Bermain: Pembagian Dasar
Dalam hal pembersihan kamar, ini adalah saat dimana anak akan bersemangat untuk
mencoba operasi pembagian. Itu karena semakin banyak orang yang terlibat, semakin sedikit
pekerjaan yang ada untuk setiap orang. Mintalah saudara-saudaranya untuk membantu
(Kita mungkin harus memberi mereka kesepakatan timbal balik) dan buat masalah bagidan-taklukkan, seperti: Kita bertiga mengambil dua belas mainan. Jika kita masing-masing
halaman
95
matematika dalam kehidupan
mengambil dua mainan, apakah kamarmu akan bersih? Mengapa atau mengapa tidak?
Berapa banyak mainan yang harus kita ambil masing-masing untuk membersihkannya?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tantang anak untuk memperkirakan berapa banyak barang yang dapat ia ambil
dan simpan dalam 5 menit. Atur pengatur waktu dan lihat apakah dia benar.
Matematika Toko Kelontong
Cara cepat dan mudah untuk membuktikan bahwa kita menggunakan matematika dalam
kehidupan sehari-hari adalah dengan mengajak anak berbelanja bahan makanan. Sama
seperti banyaknya kesempatan untuk belajar melek huruf di toko kelontong, ada banyak
kesempatan untuk berlatih matematika juga, baik dalam persiapan maupun di toko.
Namun, meskipun toko kelontong dapat memberikan banyak kesempatan untuk mengajar,
jadwal kita mungkin tidak. Jangan mencoba melakukan semuanya dalam satu hari, atau
perjalanan belanja akan terasa tak ada habisnya. Pilih beberapa aktivitas untuk satu hari dan
simpan beberapa untuk hari lain. Kita dapat keluar dari toko dalam waktu yang wajar, dan
anak tidak akan bosan dengan matematika toko bahan makanan.
Keterampilan yang Dilatih
Matematika operasional
Memperkirakan
Penganggaran
Bahan yang Dibutuhkan
Daftar belanjaan
Pensil
Kertas
Kalkulator
Cara Bermain: Mengestimasi Harga
1. Beri anak salinan daftar belanjaan kita. Minta dia untuk membuat perkiraan berapa harga
setiap item belanjaan, dan menuliskan perkiraan itu di sebelah item dalam daftar. Suruh
dia membawa salinan daftar dan pensilnya ke toko sehingga dia bisa menuliskan biaya
sebenarnya di samping perkiraannya.
2. Berikan anak daftar belanjaan kita, salinan pamflet penjualan terbaru, dan kupon yang
akan digunakan di toko. Jika kita memiliki kartu tabungan yang mengambil persentase
dari total biaya, beri tahu dia juga. Minta dia untuk mempertimbangkan semua faktor
tersebut dan memberikan perkiraan berapa banyak yang harus kita bayarkan ke kasir.
Minta dia menuliskan nomornya. Ketika kita sampai di rumah, biarkan dia melihat tanda
terima untuk melihat seberapa dekat atau jauh dia dari jumlah sebenarnya.
Cara Bermain: Berat dan Ukuran
1. Di toko, tunjukkan skala produksi kepada anak. Jelaskan bahwa itu mengukur produksi
dalam pound. (Jika dia belum tahu, beri tahu dia bahwa satu pon sama dengan enam
belas ons.) Pilih buah atau sayuran yang ingin kita beli dan beri tahu anak berapa pon
yang dibutuhkan. Biarkan dia memperkirakan berapa banyak dari jenis produk itu yang
halaman
96
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
sama dengan berat yang dibutuhkan, kemudian minta dia menimbangnya untuk melihat
apakah dia benar.
2. Temukan dua jenis produk berbeda yang tampaknya beratnya kira-kira sama. Apel, jeruk,
dan kentang cocok untuk kegiatan ini. Mintalah anak meletakkan salah satu dari setiap
jenis produk di masing-masing tangan dan coba tebak apakah beratnya sama, atau jika
yang satu lebih ringan dari yang lain. Biarkan dia menggunakan skala produksi untuk
menguji kemampuannya.
3. Menghitung biaya produksi. Tunjukkan kepada anak harga per pon untuk jenis produk
yang ingin dibeli, dan minta dia menghitung berapa biaya untuk membeli empat pon
produk tersebut. Kemudian biarkan dia menggunakan skala produksi untuk mengukur
jumlah yang tepat.
Cara Bermain: Memperkirakan Volume
Di kasir, minta anak untuk melihat sabuk konveyor yang penuh dengan makanan. Lihat
apakah dia dapat memperkirakan berapa nilai tas makanan yang telah dibeli, minta dia
untuk memperhitungkan perbedaan ukuran antara kertas, plastik, dan tas yang dapat
didaur ulang.
Cara Bermain: Membandingkan Harga Toko
1. Membandingkan harga makanan. Pastikan untuk melihat hal-hal seperti nama produk
bermerek versus produk generik, dan harga per ons dengan ukuran berbeda. Anak yang
lebih besar dapat menggunakan kalkulator untuk mengetahui harga terbaik. Misalnya,
jika kita dapat membeli sekotak sereal 16 ons seharga $2,99 dan sekotak sereal yang
sama berukuran 21 ons seharga $3,49, anak dapat membagi harganya dengan ons
untuk mengetahui harga satuan: $2,99 ÷ 16 = 18 sen per ons, sedangkan $3,49 ÷ 21
= 16 sen per ons. Oleh karena itu, membeli kotak yang lebih besar adalah kesepakatan
yang lebih baik.
2. Beri anak salinan pamflet penjualan dan kupon. Lihat apakah dia dapat mencocokkan
salah satu item penjualan dengan kupon, dan minta dia untuk mengetahui berapa
harga item tersebut jika sedang diobral dan menggunakan kupon tersebut. Setelah kita
berada di toko, minta dia untuk membandingkan untuk melihat apakah layak membeli
nama merek dengan kupon dan obral, atau apakah merek generik masih merupakan
kesepakatan yang lebih baik.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan berikut: Barang apa yang sulit kamu
perkirakan harganya? Item mana yang mudah? Mengapa beberapa lebih sulit dari
yang lain? Seberapa dekat kamu dengan perkiraan biaya total?
Road to Math
Matematika perjalanan darat tidak hanya membuat anak sibuk selama perjalanan jauh,
tetapi juga dapat melatih beberapa keterampilan matematika kehidupan nyata. Dari plat
nomor hingga peta dan makanan, ada banyak cara untuk membuat perjalanan sedikit
lebih “mendidik”. Edutainment adalah kata portmanteau yang menggabungkan kata
"pendidikan" dan "hiburan." Ini mengacu pada kegiatan yang dirancang untuk menghibur
sekaligus mendidik.
halaman
97
matematika dalam kehidupan
Keterampilan yang Dilatih
Matematika operasional
Sandi
Persentase
Money skill
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil, atau papan tulis dan spidol hapus kering
Kalkulator
Cara Bermain: Matematika Plat Nomor
1. Anak mungkin melihat pelat nomor untuk menemukan negara bagian yang berbeda,
tetapi kita juga dapat memainkan beberapa permainan matematika pelat nomor di
sepanjang jalan.
2. Mintalah setiap penumpang menemukan pelat nomor dan menuliskan nomornya,
keluarkan huruf apa saja. Minta anak untuk membacakan setiap nomor untuk kita (jika
dia bisa), dan bandingkan mereka dan lihat nomor siapa yang terbesar. Tanya: Bisakah
kita mengidentifikasi angka di tempat puluhan di setiap plat nomor? Bagaimana dengan
tempat ratusan? Apakah piring seseorang memiliki nilai tempat lebih besar dari ratusan?
Apa itu? Plat nomor siapa yang lebih besar jika kita menjumlahkan nomor pada setiap
plat?
3. Lacak setiap piring rias yang kita lihat. Gunakan cipher alfanumerik dasar untuk mengganti
huruf di piring dengan angka. (Kode yang paling mudah adalah dengan memberi setiap
huruf alfabet nomor posisinya dalam alfabet, di mana A = 1 dan Z = 26.) Hitung untuk
melihat pelat rias mana yang memiliki nilai numerik tertinggi.
Cara Bermain: Peta Matematika
1. Peta matematika dapat dimulai bahkan sebelum perjalanan dimulai. Keluarkan peta
dan tunjukkan padanya di mana kita berada dan ke mana kita akan pergi. Kemudian
tunjukkan padanya kunci peta dan jelaskan bagaimana itu diterjemahkan menjadi mil.
2. Dari sana kita dapat meminta anak membantu menemukan rute terpendek ke tujuan.
3. Mintalah anak membandingkan rutenya dengan jalan yang telah dipilih. Tanya: Apakah
jarak keseluruhannya sama? Apakah rutenya memiliki keunggulan dibandingkan
rutemu atau sebaliknya? Sekalipun jarak rutenya sama, apakah batas kecepatan akan
berpengaruh pada berapa lama perjalananmu? Mengapa atau mengapa tidak?
Cara Bermain: Makanan, Gas, dan Pajak
1. Bahkan pemberhentian di sepanjang jalan memberi kita kesempatan untuk mengajari
anak beberapa matematika perjalanan, terutama ketika kita membeli makanan atau
bahan bakar di sepanjang jalan.
2. Biarkan anak membayar barang di tempat peristirahatan. Beri dia sejumlah uang dan
lihat apakah dia bisa mengetahui berapa banyak perubahan yang harus dia dapatkan.
Kemudian minta dia menghitung kembaliannya untuk memastikan dia mendapatkan
kembali jumlah yang tepat.
3. Dorong anak untuk berlatih memperkirakan dan membulatkan di restoran. Setelah
setiap orang memutuskan untuk makan, minta dia membulatkan setiap harga naik (atau
turun) ke dolar terdekat. Kemudian lihat apakah dia dapat memperkirakan berapa harga
halaman
98
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
seluruh makanan. Pantau perkiraannya, dan lihat seberapa dekat dia saat cek tiba.
4. Ajari anak yang lebih tua untuk menghitung tip. Jelaskan bahwa tip biasanya merupakan
persentase tertentu dari total biaya makan. Untuk membuatnya sedikit lebih mudah,
kita mungkin ingin tetap menggunakan jumlah seperti 15 atau 20 persen. Beri anak
persamaan dasar, isi potongan-potongan yang dimiliki, dan biarkan dia memberikan
jawabannya. Persamaannya adalah: total tagihan * persentase = tip. Jadi, jika kita makan
seharga $30 dan ingin meninggalkan tip 15 persen, persamaannya menjadi: $30 ×
0.15 = $4.50.
halaman
99
matematika dalam kehidupan
halaman
100
hitungan, urutan dan pola-pola
enghitung, menyortir, dan membuat pola adalah keterampilan matematika dasar
yang berjalan beriringan. Keterampilan-keterampilan ini adalah fondasi di mana
sisa pembelajaran matematika dibangun. Faktanya, keterampilan matematika
operasional seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian semuanya
bergantung pada keterampilan ini, meskipun pada tingkat yang lebih kompleks. Ada
sejumlah atribut atau karakteristik berbeda yang dapat digunakan untuk mengurutkan
objek, dan untuk membuat pola. Beberapa cara yang lebih umum untuk memisahkan
objek adalah berdasarkan warna, bentuk, ukuran, tekstur, panjang, tinggi, berat, dan jenis
objek. Semua aktivitas di bab ini memberi anak Anda kesempatan untuk berlatih melihat
kesamaan sifat benda dan perbedaannya, membantu membangun dasar keterampilan
yang akan mempersiapkannya untuk konsep matematika yang lebih maju.
M
Lolipop Pola
Permen lolipop pola adalah cara yang menyenangkan dan mudah untuk membuat anak
berpikir tentang bagaimana suatu pola ditemukan di dunia alami. Namun, kita tidak harus
menggunakan lolipop asli. Untuk tujuan kegiatan membuat pola ini, kita dan anak akan
membuat “lolipop” kerajinan sendiri. Dengan begitu, kita dapat memaksimalkan jumlah
atribut yang dapat digunakan untuk membuat pola tersebut, serta menyimpan pop-up
untuk hari lain.
Keterampilan yang Dilatih
Pola
Menyortir
Keterampilan motorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Templat lolipop (opsional)
Paket warna-warni dari busa kerajinan, kertas konstruksi, sampel wallpaper, atau kertas
lembar memo bermotif
101
hitungan, urutan dan pola=pola
Stik kerajinan
Gunting
Lem tembak panas
Pensil
Spidol Permanen
Stiker, selotip berwarna, dan/atau stempel karet
Spidol atau krayon
Persiapan untuk Bermain
1. Untuk membuat lolipop, gunakan spidol permanen untuk menjiplak setidaknya empat
dari masing-masing templat lolipop di atas kertas tebal atau busa kerajinan. Pastikan
untuk menggunakan pisau potong atau gunting untuk mencetak melalui garis putusputus dan telusuri juga pola tersebut di permukaan. Jika kita menggambar lolipop
sendiri, gambarlah lingkaran atau pola konsentris seperti itu di dalam lingkaran besar
yang membentuk lolipop Anda. Lingkaran ini penting dalam menciptakan pola yang
unik.
2. Lacak jumlah lingkaran yang sama—tanpa pola—pada satu warna kertas atau busa
kerajinan. Potong semua lingkaran permen lolipop.
3. Beri anak spidol, krayon, stiker, atau bahan dekoratif lainnya. Jika telah membuat lolipop
menggunakan templat, kita harus memiliki kumpulan lingkaran dengan jenis garis yang
sama. Minta anak untuk mendekorasi setiap set agar lolipop dengan garis yang sama
terlihat persis sama. Itu berarti mewarnai warna yang sama di ruang yang sama atau
menempatkan stiker yang sama di tempat yang sama persis. Pada akhirnya, anak harus
membuat kumpulan lingkaran yang dapat dengan mudah disortir jika tercampur.
4. Gunakan lem panas untuk merekatkan tongkat kerajinan ke belakang setiap lingkaran.
Setelah menempelkan tongkat (stik), balikkan lolipop sehingga polanya menghadap ke
bawah. Rekatkan lingkaran polos tanpa pola ke bagian belakang lolipop. Setelah selesai,
tongkat harus berada di antara potongan kertas. Satu sisi dari setiap permen lolipop
akan diberi pola dan sisi lainnya tidak.
5. Pisahkan lolipop menjadi dua tumpukan yang sama. Tidak masalah apakah tumpukan
memiliki pola yang cocok atau tidak, karena yang akan dilakukan adalah menulis di
batang pops.
6. Mintalah anak menghitung berapa lolipop dalam satu tumpukan. Saat dia menghitung,
putar setiap permen lolipop ke samping dan gunakan spidol permanen untuk menuliskan
kata angka pada setiap stik kerajinan. Pindah ke tumpukan berikutnya dan tulis angka
pada tongkat itu.
Templat Lollipop Pola
halaman
102
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Cara Bermain: Lillipop Pemolaan dan Penyortiran
1. Aktivitas paling dasar yang dapat kita dan anak lakukan dengan permen lolipop ini adalah
memilahnya ke dalam kelompok dan membuat pola. Ingat, bagaimanapun, sebuah pola
hanyalah sebuah pola jika merupakan urutan karakteristik yang berulang dalam urutan
yang sama. Permen lolipop merah diikuti lolipop biru diikuti lolipop merah bukanlah pola
sampai ada lolipop biru lain untuk melengkapi urutan pengulangan.
2. Masukkan semua lillipop ke dalam stoples kecil dan mintalah anak untuk mengeluarkannya
satu per satu, meletakkannya di lantai atau di atas meja. Saat dia mengeluarkan lolipop,
dia harus membuat tumpukan lollipop yang terlihat sama.
3. Buatlah garis pola dengan lollipop dan minta anak untuk melanjutkan polanya. Ide pola
yang paling umum (di mana setiap huruf mewakili pola yang berbeda pada permen
lolipop) adalah: ABA, ABBA, AAB, dan ABC.
4. Beri anak permen lolipop dan minta dia membuat garis pola.
Cara Bermain: Lollipop Permainan Memori
1. Campurkan lolipop, dan letakkan dengan pola menghadap ke bawah dalam baris. Anak
akan melihat meja yang penuh dengan lolipop dengan warna yang sama.
2. Secara bergiliran membalik dua lolipop sekaligus. Jika polanya cocok, pemain yang
membaliknya akan mempertahankannya. Jika tidak cocok, pemain harus memutarnya
kembali sehingga polanya menghadap ke bawah lagi.
3. Pemain Dua dapat memilih untuk menyerahkan salah satu lolipop yang sebelumnya
terungkap dan mencari kecocokannya, atau menyerahkan dua lolipop baru. Karena ada
empat dari setiap pola yang dimainkan, peluang menemukan kecocokan meningkat.
4. Pemain dengan pasangan pola terbanyak di akhir permainan menjadi pemenangnya.
Cara Bermain: Game Lollipop Pencocokan
1. Game ini sangat mirip dengan game Lollipop Memory. Perbedaannya adalah permainan
ini dirancang untuk anak kecil yang mungkin mudah frustrasi dengan permainan memori,
tetapi masih bisa mencocokkan pola.
2. Tempatkan lolipop dalam barisan, pola menghadap ke atas. Pilih salah satu lolipop dan
tantang anak untuk menemukan semua lollipop lainnya yang terlihat sama dengan yang
kita pegang. Dia mungkin menemukan satu, dia mungkin menemukan dua, atau dia
mungkin menemukan ketiga lolipop cocok yang tersisa. Jika dia tidak menemukan
semuanya sekaligus, dorong dia untuk terus mencari lolipop yang lebih cocok.
3. Ketika dia telah menemukan semua kecocokan dengan pop yang kita pegang, giliran dia
untuk meminta kita menemukan kecocokan dengan lollipop yang dia pilih.
Cara Bermain: Permainan Lollipop Bilangan
Game Lollipop Bilangan dapat dimainkan dengan beberapa cara berbeda. Berikut adalah
beberapa cara menyenangkan untuk bermain dengan lollipops:
Pisahkan lolipop dengan kata-kata bilangan yang tertulis pada tongkat lolipop dengan
bilangan yang tertulis pada tongkatnya. Kemudian minta anak untuk mencocokkan
bilangan dengan kata bilangannya yang benar.
Minta anak untuk menyusun permen lolipop dalam urutan bilangan, menggunakan kata
bilangan dan bilangan itu sendiri.
Mintalah anak mengangkat lolipop yang benar saat menyebutkan bilangannya.
Gunakan mainan kecil untuk mewakili kelompok yang benar untuk setiap permen lolipop.
Misalnya, anak mungkin meletakkan tumpukan sepuluh keping LEGO di bawah permen
halaman
103
hitungan, urutan dan pola=pola
lolipop dengan tulisan "sepuluh" pada tongkatnya, atau dia mungkin meletakkan enam
krayon di bawah permen lolipop dengan tulisan "6" pada tongkatnya.
Buatlah kelompok benda, lalu mintalah anak menghitung benda dan letakkan permen
lolipop yang benar di sebelah kelompok tersebut.
Bermain dengan Makanan
Kita mungkin biasanya tidak mendorong anak untuk bermain dengan makanannya, tetapi
makanan ringan sebenarnya memberikan beberapa momen yang bisa diajarkan dalam
hal pola. Yang dibutuhkan hanyalah memiliki camilan ramah di rumah berpola, dan mudah
menggabungkan waktu camilan dengan waktu matematika. Bagaimana kita memutuskan
untuk memperkuat pola dan penyortiran agak bergantung pada apa yang kita pilih untuk
camilan pada hari-hari tertentu, tetapi ada cukup banyak pilihan untuk tetap memungkinkan
diet camilan yang bervariasi.
Keterampilan yang Dilatih
Pola
Pengenalan pola
Menyortir
Bahan yang Dibutuhkan
Makanan ringan yang ramah pola (mis., stik pretzel, kerupuk ikan berwarna, kerupuk
persegi, kerupuk lingkaran, campuran trail, Chex Mix, anggur, dan/atau kubus keju)
Gelas plastik kecil (sebaiknya bening)
Piring kertas
Cara Bermain
Gunakan makanan ringan seperti trail mix atau campuran sereal agar anak dapat
menunjukkan kepada kita bagaimana ia dapat menyortir dan membuat pola. Berikan
anak beberapa gelas plastik kecil dan piring kertas. Minta dia untuk menyortir camilannya
ke dalam cangkir berdasarkan jenis makanannya. Setelah dia menyortirnya, minta dia
membuat "pola yang bisa dimakan" di piring kertasnya. Polanya mungkin sesederhana
kismis, biji bunga matahari, kismis, biji bunga matahari atau kismis, biji bunga matahari,
aprikot, kurma, kismis, biji bunga matahari, aprikot, kurma.
Gunakan kudapan sebagai kesempatan untuk memberi anak pola yang dapat ia kenali.
Misalnya, kita bisa memberinya piring tempat membuat papan catur dari berbagai bentuk
kerupuk, atau pola kerupuk dengan keju di atasnya bergantian dengan kerupuk tanpa
keju.
Gunakan stik pretzel untuk membantu anak memahami bahwa pola dapat dibuat dari
benda yang sama asalkan benda tersebut memiliki karakteristik yang tidak selalu sama.
Pecahkan beberapa stik pretzel menjadi dua dan tunjukkan pada anak cara membuat
pola menggunakan stik panjang pretzel sebagai atribut yang berbeda.
Berikan anak sebagian camilannya dalam gelas plastik dan sebagian lagi di atas piring
kertas untuk membantunya mempelajari cara melengkapi pola. Susun makanan di
piringnya dengan pola yang sederhana dan minta dia melengkapi pola tersebut dengan
sisa camilannya sebelum memakannya.
halaman
104
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Penyortiran Sampah Laci
Setiap orang memiliki setidaknya satu laci sampah. Itu adalah tempat di mana semua barang
lain-lain yang tidak memiliki tempat lain untuk dilempar. Seiring waktu, laci sampah bisa
menjadi kewalahan dan meluap, tetapi juga bisa mendidik. Kegiatan Penyortiran Sampah
Laci adalah pemenang untuk anak-anak dan orang tua. Anak akan mempelajari beberapa
keterampilan menyortir, dan kita akan menyelesaikan kegiatan bersih-bersih rumah.
Keterampilan yang Dilatih
Menyortir
Kesadaran lingkungan
Bahan yang Dibutuhkan
Laci sampah
Tempat sampah
Koran atau taplak meja kertas
Pembagi laci atau pengatur desktop yang terbagi
Cara Bermain
1. Letakkan taplak meja atau lapisan kertas koran di lantai. Keluarkan isi sampah laci ke atas
kertas tersebut. Jika kita tidak khawatir tentang barang pecah belah di dalam laci, kita
bahkan dapat membiarkan anak yang mengeluarkannya.
2. Mundur dan biarkan anak mengamati tumpukan barang yang ada di dalam laci. Katakan
padanya tujuannya adalah memilah dan mengatur isi laci. Beri tahu dia bahwa beberapa
sampah mungkin tidak layak disimpan lagi, jadi saat dia mulai memilah-milah, dia perlu
membuat tumpukan sampah lainnya juga.
3. Minta anak untuk mulai memilah sampah-sampah tersebut menjadi tumpukan barang
yang memiliki tujuan serupa. Misalnya, dia mungkin menyatukan obeng dan kunci hex
karena kedua benda itu adalah peralatan, sementara selotip dan lem masuk ke tumpukan
lain.
4. Setelah anak memilah semuanya menjadi tumpukan berdasarkan fungsi dasarnya,
mintalah dia untuk menyortir lebih dalam lagi. Lihat apakah dia dapat memisahkan setiap
tumpukan menjadi barang serupa. Tumpukan umum perlengkapan kantor, misalnya,
sekarang dapat disortir menjadi beberapa kelompok terpisah dari karet gelang, klip
kertas, pulpen, dan pensil.
5. Bantu anak untuk mengidentifikasi, memberi nama, dan mengelompokkan barang yang
tidak dikenalnya. (Perlu diingat bahwa jika kita berdua tidak tahu apa itu, mungkin tidak
dibutuhkan lagi.)
6. Beri anak pembatas atau pengatur laci. Minta dia untuk meletakkan barang-barang yang
disortir ke dalam tempat-tempat yang dikategorikan dengan sekat yang rapi dan mudah
dipahami.
7. Setujui tumpukan sampah, selamatkan apa pun yang ingin disimpan, dan gulung
semuanya di koran atau taplak meja. Letakkan taplak meja di tempat sampah, dan
nikmati laci sampah yang baru saja dibersihkan!
Semacam Mainan Kaleng Muffin
Kaleng muffin adalah barang rumah tangga yang dapat dengan mudah diubah menjadi alat
matematika. Hanya dengan beberapa kaleng muffin dan berbagai jenis oys atau bahan
halaman
105
hitungan, urutan dan pola=pola
kerajinan, anak dapat berlatih menyortir, mengkategorikan, dan mengidentifikasi kumpulan
barang.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan mengkategorisasi
Mengidentifikasi angka dan himpunan
Bahan yang Dibutuhkan
Loyang muffin
Kertas konstruksi
Gunting
Spidol Permanen
Ragam mainan kecil dan/atau bahan kerajinan (mis., pompom kerajinan berwarna, sereal
Fruit Loops, manik-manik, batu bata LEGO, magnet alfabet, makanan mainan, mainan
hewan, berbagai jenis pasta, paket biji-bijian)
Cara Bermain
1. Penyortiran warna
Pilih enam warna berbeda dari kertas konstruksi, dan potong lingkaran untuk diletakkan
di bagian bawah cangkir di kaleng muffin. Beri anak setumpuk barang berwarna-warni,
seperti manik-manik, sereal berwarna, atau pompom kerajinan, dan kaleng muffin. Minta
dia menyortir item ke dalam cangkir muffin yang sesuai dengan warna item tersebut.
2. Penyortiran nomor
Lepaskan lingkaran kertas dari bagian bawah cangkir muffin. Tulis angka di setiap lembar
kertas dan kembalikan ke kaleng muffin. Biarkan anak memilih dari bahan yang terkumpul
dan minta dia untuk memasukkan jumlah barang yang benar di setiap cangkir muffin.
3. Penyortiran makanan
Untuk kegiatan ini, kita perlu memiliki lebih dari satu set kaleng muffin. Letakkan dua
atau tiga panci di atas meja dan beri label masing-masing dengan jenis makanan yang
berbeda. Misalnya, kita mungkin memiliki kaleng “Sayuran”, “Buah”, dan “Daging”, atau
mungkin memiliki kaleng “Sarapan”, “Makan Siang”, dan “Makan Malam”. Bantu anak
mengidentifikasi setiap label kaleng dan secara lisan mengidentifikasi beberapa item
yang dapat ditempatkan di setiap kaleng muffin. Kemudian beri dia makanan mainannya
dan minta dia untuk menyortirnya ke dalam kaleng yang benar.
4. Penyortiran hewan
Ada beberapa cara berbeda untuk mendekati jenis penyortiran ini. Jika hewan mainan anak
cukup kecil, kita dapat menggunakan satu kaleng muffin dan menyuruhnya menyortirnya
ke dalam cangkir, tetapi jika ukurannya lebih besar, kita mungkin memerlukan beberapa
loyang muffin.
Apa pun yang dipilih, kita dapat meminta anak untuk menyortir hewan dengan berbagai
cara, termasuk: hewan ternak, hewan hutan, dan hewan kebun binatang; hewan berkaki
dua, hewan berkaki empat, dan hewan yang terbang; atau mamalia, reptil, dan amfibi.
Jika ini terlalu rumit untuk anak, tuliskan suara binatang pada lingkaran yang ditempatkan
di dasar cangkir muffin dan minta dia untuk mencocokkan binatang itu dengan suaranya.
5. Penyortiran kategorisasi
Untuk jenis penyortiran muffin-timah ini, yang dibutuhkan anak hanyalah sekantong
penuh barang yang berbeda. Apakah itu berbagai jenis pasta kering, berbagai jenis bijibijian, atau sesuatu yang lebih sederhana seperti berbagai jenis mainan yang dicampur
halaman
106
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
menjadi satu, yang perlu dilakukan anak hanyalah memisahkan barang-barang tersebut
ke dalam cangkir berdasarkan apa adanya.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Pemilahan hewan juga membuka peluang untuk menggabungkan keterampilan
matematika dan literasi. Beri anak satu set alfabet magnetis, dan minta dia untuk
menemukan huruf yang muncul pertama di setiap nama hewan. Kita juga dapat
membuat suara binatang dan meminta anak mengejanya dengan huruf magnetis.
halaman
107
hitungan, urutan dan pola=pola
halaman
108
penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian
S
etelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang cara mengenali dan membuat
pola di alam, dia siap untuk menghubungkan bahwa ada pola dalam cara kita bekerja
dengan bilangan juga. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (dikenal,
sampai taraf tertentu, sebagai matematika operasional), semuanya didasarkan pada pola
antara bilangan dan kelompok bilangan. Kegiatan dalam bab ini membantu anak bekerja
dengan bilangan dengan cara yang membuat pola tersebut tampak secara visual.
Bangun Rumah Keluarga Fakta
Salah satu tema yang sangat umum dalam matematika operasional adalah keluarga fakta.
Setiap keluarga fakta memiliki tiga bilangan inti yang saling terkait satu sama lain. Sama
seperti halnya dalam keluarga manusia, keluarga itu tumbuh saat hubungan antara bilangan
tersebut terjadi. Tiga bilangan asli selalu dapat digunakan untuk membuat setidaknya empat
fakta matematika. Anak akan mulai belajar tentang keluarga fakta dalam kaitannya dengan
penjumlahan dan pengurangan, kemudian beralih ke perkalian dan pembagian.
Mengenali keluarga fakta, terutama yang membentuk “puluhan fakta” dalam contoh
berikut, adalah kunci untuk dapat menjumlahkan dengan hafalan. Menempatkan keluargakeluarga itu di "rumah" memperluas analogi sebuah keluarga, memberi anak cara visual
yang menyenangkan untuk melihat hubungan.
Keterampilan yang Dilatih
Pengenalan pola dalam angka
Identifikasi hubungan antara nomor
Membuat dan memecahkan kalimat numerik
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil warna atau krayon
109
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
Kertas bergaris
Stok kartu, karton, atau kertas konstruksi
Gunting (opsional)
Persiapan untuk Bermain
Berikut beberapa informasi yang perlu kita ketahui sebelum memulai.
Keluarga
Tiga anggota keluarga fakta langsung adalah angka yang jelas terkait satu sama lainnya.
Ketika anak menjumlahkan dua angka, hasilnya adalah angka ketiga. Misalnya, jika
keluarga fakta terdiri dari angka 7, 3, dan 10, kita dapat menjumlahkan dua angka
pertama untuk mendapatkan angka terakhir. Jadi, 7 + 3 = 10 atau, dengan sifat
komutatif penjumlahan, kita dapat mengubah urutan angka dan mendapatkan jawaban
yang sama: 3 + 7 = 10.
Keluarga Sepupu
Keluarga dihubungkan dengan penjumlahan, tetapi sekali lagi seperti keluarga
manusia, juga dapat dihubungkan dengan pengurangan. Bahkan dengan penggunaan
pengurangan, angka-angka ini masih berhubungan. Jika kita mengurangkan salah satu
angka yang lebih kecil dari angka terbesar, angka yang tersisa (atau anggota keluarga)
akan selalu menjadi jawaban yang benar. Contoh: 10 - 7 = 3 dan 10 - 3 = 7.
Pencari Keluarga Bawaan
Sama seperti halnya ada cara untuk melacak anak-anak saat mereka tidak ada di
tempat, ada juga cara untuk melacak fakta yang hilang dari anggota keluarganya.
Setelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang anggota keluarga dan keluarga
fakta terkait mereka, informasi tersebut akan tertanam begitu dalam sehingga dia dapat
segera mengetahui siapa yang hilang ketika dia melihat masalah. Misalnya, jika Anda
menunjukkan kepada anak soal 7 + ___ = 10, dia seharusnya dapat memberi tahu
dengan sangat cepat bahwa 3 adalah anggota keluarga yang hilang.
Cara Bermain
1. Gunakan selembar kertas bergaris dan pensil untuk membantu anak membuat daftar
puluhan fakta. Dia mungkin membutuhkan sedikit bantuan, tetapi begitu kita memulai,
bersama-sama kita harus dapat mengetahui semua kombinasi angka yang berjumlah
10. Untuk memulainya, tulis angka 1 pada baris pertama kertas dan tanyakan kepada
anak, "Apa yang perlu kamu tambahkan ke angka 1 untuk mendapatkan 10?" Lanjutkan
proses ini, ingat juga untuk membuat daftar fakta kebalikannya. Itu berarti anak akan
menyebutkan soal 9 + 1 serta soal 1 + 9.
2. Pada selembar karton atau kertas konstruksi, mintalah anak menggambar sebuah rumah
sederhana. Rumah harus sederhana: hanya persegi dasar dengan segitiga di atasnya
untuk atap. Di atap, anak harus menggambar tiga jendela persegi, satu di atap pelana
(puncak) atap, dan dua lainnya di dekat sudut bawah segitiga.
3. Pada badan rumah, mintalah anak untuk menggambar empat jendela ceruk persegi
panjang mendatar, satu di atas yang lain, masing-masing melintasi seluruh bagian depan
rumah (ini bukan tipikal jendela persegi di sebagian besar gambar anak-anak, jadi kita
mungkin perlu menunjukkan cara melakukannya).
4. Tulislah dua soal penjumlahan yang belum selesai (___ + ___ = ___) pada dua di
antaranya jendela panjang dan dua soal pengurangan yang belum selesai (___ - ___ =
___) pada dua jendela panjang lainnya.
5. Pada jendela atap, mintalah anak untuk menulis tiga angka yang merupakan salah satu
halaman
110
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
dari keluarga fakta 10. Angka 10 harus selalu berada di jendela atas atap pelana. Karena
itu merupakan angka yang terkait dengan semua nomor lainnya, itu adalah semacam
kepala keluarga fakta.
6. Minta anak Anda untuk menggunakan angka dari atap untuk mengisi soal penjumlahan.
Anda bisa memberinya petunjuk bahwa 10 akan selalu menjadi angka setelah tanda
sama dengan dalam soal penjumlahan ini.
7. Kemudian suruh dia menyelesaikan soal pengurangan menggunakan angka yang sama.
Ingatkan dia bahwa pengurangan hanyalah kebalikan dari penjumlahan, mendorongnya
dengan pertanyaan seperti, "Kamu menambahkan 7 ke 3 untuk mendapatkan 10, jadi
menurutmu berapa angka yang tersisa jika kamu mengambil 3 dari 10?"
8. Setelah selesai, saatnya mendekorasi rumah!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak membuat satu rumah untuk setiap fakta sepuluh. Dia dapat
memotong semuanya dan menciptakan seluruh lingkungan keluarga fakta.
Sulap Perkalian: Trik Membuat Perkalian Menjadi Mudah
Mampu menarik jawaban atas fakta perkalian merupakan keterampilan yang sangat penting
yang perlu dikuasai anak untuk beralih ke jenis matematika yang lebih rumit. Inilah sebabnya
mengapa begitu banyak waktu dihabiskan di sekolah untuk memastikan bahwa dia dapat
mengingat jawaban secepat mungkin. Tidak semua anak dapat mempelajari fakta perkalian
mereka menggunakan hafalan, dan jika anak kiata adalah salah satunya, jangan terlalu
khawatir. Ada Trik Sulap Perkalian untuk membantu dan membuatnya takjub.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hafalan tidak membantu anak-anak mempelajari
hubungan antara bilangan atau memahami aturan perkalian. Studi telah menemukan
bahwa matematika berbasis praktis, atau menemukan cara untuk membantu anak-anak
menghubungkan matematika dengan kehidupan nyata, lebih efektif daripada hanya
mengajarkan fakta-fakta.
Berikut adalah beberapa strategi perkalian berbasis praktis yang dapat Anda lakukan dengan
mudah:
Menggunakan barang-barang rumah tangga untuk merepresentasikan perkalian secara
visual.
Menggunakan hal-hal seperti balok atau mainan kecil dapat membantu anak memahami
bahwa perkalian sebenarnya hanyalah cara untuk menjumlahkan lebih dari satu kelompok
bilangan yang sama berulang kali. Misalnya, tulis soal 4 x 2 di selembar kertas, lalu
bantu anak membuat empat kelompok benda yang masing-masing terdiri dari dua
balok. Dia kemudian dapat melihat bahwa masalah yang ditanyakan kepadanya adalah
mengumpulkan empat kelompok yang terdiri dari dua orang.
Berlatih menggandakan fakta
Dalam matematika, konsep "ganda" itu sendiri hampir ajaib. Setelah anak mempelajari
jawaban atas fakta penjumlahan "ganda" (menambahkan angka ke dirinya sendiri), ia
secara otomatis mengetahui jawaban tabel perkalian dua. Cukup ingatkan dia bahwa
bilangan apa pun yang dikalikan dua hasilnya sama dengan menjumlahkan bilangan
itu dengan dirinya sendiri, karena soalnya adalah menanyakan berapa dua kelompok
bilangan itu.
Hubungkan hitung-lompatan dengan lima fakta
Anak mungkin sudah tahu cara menghitung dengan angka lima. Apa yang dia mungkin
halaman
111
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
tidak tahu adalah bahwa dengan menghitung dengan lima, dia sebenarnya melafalkan
tabel perkalian lima. Tunjukkan padanya bahwa jika dia menggunakan jari-jarinya untuk
mencatat berapa kali dia "menghitung" dengan lima, dia dapat menemukan jawaban
untuk masalah lima apa pun. Misalnya, jika dia menghitung lima hingga lima belas, dia
akan mengangkat tiga jari. Itu sebenarnya sama dengan 5 x 3!
Cara Bermain: Trik Perkalian Ajaib
Meskipun mudah untuk menyaksikan keajaiban beberapa trik perkalian yang lebih praktis,
ada cara lain untuk mendapatkan jawaban yang tidak mudah dilihat. Namun, begitu anak
memahami cara melakukan trik, dia akan dapat memukau teman dan gurunya dengan
bakatnya!
Nol yang Muncul Secara Ajaib
1. Tuliskan tabel perkalian puluhan untuk dilihat anak dan tanyakan apakah dia memperhatikan
suatu pola. Apa yang harus dia lihat adalah bahwa ketika dikalikan dengan angka 10,
sebuah bilangan terlihat seperti dirinya sendiri dengan tambahan satu angka nol di
ujungnya.
2. Biarkan dia mencobanya di kalkulator menggunakan angka besar juga. Dia akan melihat
bahwa setiap dia mengalikan dengan 10, "secara ajaib" angka nol akan muncul di
ujungnya!
Mengalikan dengan Nol
Mengalikan dengan nol tidak mudah dalam sulap. Tidak mudah untuk memahami bahwa
ketika kita mengalikan angka dengan nol, jawabannya adalah nol, bukan angka awal. Begitu
anak memahami pertanyaan itu sebenarnya adalah "Berapa nol kelompok sesuatu?" dia akan
menyadari jawabannya adalah "Tidak Ada", dan mengerti bagaimana nomor itu menghilang.
Telihat Ganda
Keajaiban tabel perkalian sebelas mungkin hanya bekerja dengan satu digit, tetapi mungkin
hanya itu yang dikerjakan anak saat ini. Tunjukkan bagaimana mengalikan dengan 11 selalu
membuat anak melihat mendua kali lipatkan angka yang dia kalikan. Misalnya, 11 x 7 = 77
dan 11 x 3 = 33.
Menggandakan "Bilangan Ganda"
1. Jika anak sudah menemukan trik untuk dua-dua, maka dia akan bisa membuat keajaiban
dengan empat-empat. Minta dia untuk melipat selembar kertas menjadi dua memanjang,
lalu membukanya menjadi dua kolom yang dipisahkan oleh lipatan tersebut. Minta dia
menulis tabel berpasangan dalam satu kolom.
2. Suruh dia menulis tabel merangkaknya di kolom berikutnya.
3. Keajaiban yang harus dia lihat adalah bahwa jawabannya adalah dua kali lipat. Artinya, jika
4 x 2 = 8 (keduanya), maka 4 x 4 = 16. Kelipatannya menjadi dua kali lipat!
Sulap Angka Lima
1. Trik ini sedikit aneh, karena hanya bekerja dengan angka ganjil. Tuliskan semua fakta
perkalian lima yang menggunakan bilangan ganjil, dan mintalah anak menemukan
keanehan ajaib tersebut.
halaman
112
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
2. Dia mungkin melihat bahwa jika dia mengurangi dengan satu dari perkalian, "memotong"nya menjadi dua, dan menempatkan angka lima setelahnya, itulah jawaban dari soal.
Jika terlalu cepat untuk kita lihat, lihat seperti ini: 5 x 9 = 45, yang sebenarnya adalah 9
dikurangi 1 (8), potong setengah (4) ditambah dengan 5 di ujung (45).
Lebih Banyak tentang Sulap Angka 5
1. Jika anak tidak suka berhitung lewati sebagai opsi untuk memunculkan tabel angka
lima, ada trik lain untuk dicoba. Minta anak untuk menuliskan semua fakta angka 5 yang
melibatkan angka genap, dan minta dia untuk mencari polanya.
2. Apa yang akan muncul di depan matanya adalah bahwa setiap jawaban hanyalah
setengah dari nilai angka yang dia kalikan dengan lima, dengan nol di ujungnya. Akankan
orang-orang percaya? Lihat contoh berikut: 5 x 6 = 30, dan 5 x 8 = 40.
Matematika Jari Ajaib
1. Untuk mempelajari tabel sembilan, yang benar-benar dibutuhkan anak hanyalah
tangannya. Mintalah dia meletakkan tangannya di depannya dan jelaskan bahwa
jari-jari tangan kirinya melambangkan angka 1 sampai 5. Jari-jari tangan kanannya
melambangkan angka 6 sampai 10.
2. Untuk trik pertamanya, minta dia melipat jari tengah tangan kirinya, atau jari nomor 3.
3. Ingatkan dia bahwa 9 x 3 = 27, lalu suruh dia melihat tangannya. Di sebelah kiri jarinya
yang dibengkokkan ada 2 jari. Di sebelah kanan adalah sisa 7 jarinya.
4. Keajaiban trik ini adalah bahwa angka yang diberikan pada jari yang dilipat ke bawah x 9
sama dengan jumlah jari di sebelah kiri jari yang ditekuk (di tempat puluhan) dan jari di
sebelah kanan (di satu tempat.)
Permainan Kartu Perkalian
Untuk anak-anak yang tidak terbiasa dengan hafalan hafalan atau trik "sulap", cara lain untuk
membuat keterampilan perkalian menjadi kebiasaan adalah menjadikannya bagian dari
kesenangan sehari-hari. Berikut adalah beberapa permainan kartu yang membantu kita
mengajarkan perkalian tanpa menjadikannya sebagai masalah besar.
Keterampilan yang Dilatih
Fakta perkalian
Perbandingan bilangan
Bahan yang Dibutuhkan
Satu bundel kartu dengan kartu wajah dilepas
Pensil dan kertas
Cara Bermain: Perkalian Tempur 1 (Dua Pemain)
1. Kocok kartu dan bagikan secara tertutup di antara para pemain.
2. Pada hitungan ketiga, setiap pemain membalik kartu. Pemain pertama yang mengatakan
produk dari dua kartu menang. Misalnya, jika Pemain Satu membalik 6 dan Pemain Dua
membalik 5, pemain pertama yang mengatakan 30 berhak menyimpan kedua kartu
tersebut.
3. Permainan berakhir ketika semua kartu telah dibalik. Pemain dengan kartu terbanyak
adalah pemenangnya.
halaman
113
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
Cara Bermain: Perkalian Pertempuran 2 (Multiplayer)
1. Kocok kartu, dan letakkan di tumpukan menghadap ke bawah di tengah meja. Setiap
pemain menarik dua kartu.
2. Kelilingi meja dan minta setiap pemain untuk menyebutkan hasil dari kedua kartunya.
Setelah semua mendapat giliran, semua pemain harus menunjukkan kartu mereka
sehingga pemain lain dapat memeriksa perkaliannya. Pemain dengan hasil tertinggi
dapat mengambil semua kartu.
3. Ini berlanjut sampai semua kartu habis. Pemain yang memiliki kartu paling banyak di
akhir permainan adalah pemenangnya.
Cara Bermain: Perkalian Go Fish
1. Kocok kartu dan bagikan enam kartu ke setiap pemain. Tempatkan kartu yang tersisa di
tumpukan di tengah meja. Tumpukan ini akan digunakan sebagai tiang pancang.
2. Permainan ini dimainkan sangat mirip dengan Go Fish pada umumnya, tetapi ketika
seorang pemain bertanya kepada pemain lain apakah dia memiliki kartu, dia harus
memberikan fakta perkalian untuk mewakili nilai kartu tersebut, bukan hanya mengatakan
kartunya. Misalnya, alih-alih bertanya, "Apakah kamu punya angka 6?" seorang pemain
mungkin bertanya, “Apakah kamu memiliki 2 kali 3?”
3. Jika pemain yang diminta memiliki kartu dengan nilai tersebut, ia harus menyerahkannya
kepada pemain yang meminta, yang kemudian dapat menyisihkan pasangan yang
cocok. Jika pemain yang diminta tidak memiliki kartu itu, dia berkata "Go fish", dan
pemain yang bertanya mengambil kartu dari tumpukan undian.
4. Permainan berlanjut seperti ini sampai salah satu pemain kehabisan kartu. Pemain
dengan pertandingan terbanyak adalah pemenangnya.
Cara Bermain: Permainan Tangga Perkalian
1. Ini adalah permainan kartu yang lebih kompleks daripada permainan perkalian lainnya.
Permainan ini hanya boleh dimainkan dengan anak-anak yang memiliki pemahaman yang
baik tentang fakta perkalian dan tidak mudah frustrasi. Permainan ini juga merupakan
permainan yang bisa berlangsung lama, jadi memiliki rentang perhatian yang cukup
lama juga penting.
2. Tunjuk seorang pencatat untuk memeriksa semua poin pemain. Berikan catatan
selembar kertas dan pensil dan minta dia untuk menulis nama semua orang di atas
kertas. Tempatkan selembar kertas lain di tengah meja dan gambar tangga di atasnya.
3. Bagikan enam kartu untuk setiap pemain. Kartu-kartu ini tetap menjadi milik masingmasing pemain untuk seluruh permainan dan dapat ditampilkan menghadap ke atas
atau disembunyikan dari pandangan. Mereka tidak pernah dibuang atau hilang.
4. Tempatkan sisa kartu ke samping. Ini adalah tumpukan undian.
5. Balikkan kartu pertama di tumpukan undian, dan letakkan di tengah meja. Kartu ini
berfungsi sebagai “anak tangga” pertama dalam tangga, sehingga pencatat menuliskan
nomor kartu pada anak tangga pertama (pada kertas di tengah meja).
6. Pemain pertama mengambil kartu dari tumpukan undian. Dia kemudian melihat kartu di
tangannya dan mencoba menemukan satu yang dapat dikalikan dengan kartu yang dia
gambar untuk membuat hasil kali lebih besar dari angka pada anak tangga pertama. Jika
dia mampu melakukannya, maka hasil ini menjadi anak tangga selanjutnya. Pencatat
menulis nomor itu di anak tangga kedua, pemain pertama diberikan satu poin, dan kartu
undiannya ditempatkan di bagian bawah tumpukan undian.
7. Pemain berikutnya membalikkan kartu dari tumpukan undian dan mencoba menemukan
halaman
114
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
kartu di tangannya yang dapat membuat produk lebih besar dari pada anak tangga
kedua. Jika dia tidak dapat melakukannya, dia meletakkan kartu undiannya di bagian
bawah tumpukan undian dan itu adalah giliran pemain berikutnya. Jika pemain ketiga
mampu menghasilkan hasil yang lebih besar dari angka pada anak tangga kedua, angka
tersebut dituliskan pada anak tangga ketiga, dan pemain tersebut diberikan poin.
8. Permainan berlanjut hingga tidak ada pemain yang mampu membuat hasil lebih besar dari
angka pada anak tangga tertinggi. Pemain dengan poin terbanyak adalah pemenangnya.
Permainan Kartu Pembagian
Permainan kartu adalah cara yang baik untuk melatih perkalian, tetapi juga dapat dimodifikasi
untuk melatih pembagian. Dibutuhkan sedikit lebih banyak kreativitas, tetapi kita dan
anak akan bersenang-senang dan berakhir dengan pemahaman yang lebih baik tentang
pembagian.
Keterampilan yang Dilatih
Fakta pembagian
Perbandingan bilangan
Pembagian genap
Sisa
Bahan yang Dibutuhkan
Satu bundel kartu
Cara Bermain: Siap, Atur, Bagi!
1. Tetapkan nomor pada wajah kartu, tuliskan kuncinya atau tempelkan selotip kecil pada
setiap kartu dengan nomor tertulis di atasnya. Untuk tujuan permainan ini Ace = 1, King
= 12, Queen = 12, dan Jack = 11.
2. Kocok kartu, lalu bagikan dengan menghadap ke bawah secara merata di antara kedua
pemain.
3. Pada hitungan ketiga, setiap pemain harus membalik dua kartu menghadap ke atas.
4. Melihat keempat kartu, pemain harus mencoba menemukan tiga kartu yang dapat
diurutkan untuk membuat soal pembagian. Misalnya, jika satu pemain mendapatkan
kartu 5 dan 3 dan pemain lain mengungkapkan Raja dan 4, salah satu pemain dapat
mengambil 4, 3, dan Raja untuk membuat soal Raja (12) -4 = 3.
5. Pemain pertama yang mengenali potensi masalah pembagian, dan menyusunnya
dengan semua kartu, menang. Semua kartu yang tidak digunakan kembali ke tangan
pemain untuk putaran berikutnya.
6. Permainan berakhir ketika tidak ada lagi kartu yang tersisa, atau pemain tidak dapat
membuat soal pembagian lagi.
Cara Bermain: Go Fish Pembagian
1. Permainan ini dimainkan hampir persis seperti Go Fish Perkalian, kecuali bahwa alihalih memikirkan soal perkalian untuk mewakili nilai kartu yang dicarinya, pemain harus
memikirkan soal pembagian. Jadi, jika seorang pemain mencari kecocokan untuk 6-nya,
dia mungkin bertanya, “Apakah kamu memiliki 18 dibagi 3? atau "Apakah kamu memiliki
12 dibagi 2?"
2. Jika pemain yang diminta memiliki kartu tersebut, ia harus memberikannya kepada
halaman
115
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
pemain yang meminta. Jika tidak, dia harus mengatakan "Go fish", dan pemain lain
mengambil kartu dari tumpukan undian.
Brainstorm Kata Operasi
Anak mungkin mengetahui tentang fakta bilangan, tetapi jika menyangkut masalah kata,
kemungkinan besar dia sedikit bingung. Bagi kebanyakan anak, bukan matematika yang
membingungkan mereka, melainkan mencari tahu operasi mana yang perlu mereka
gunakan. Selalu ada kata atau frasa kunci dalam soal yang dapat membantu, tetapi anak
perlu mempelajari kata mana yang sesuai dengan operasi yang mana. Itulah inti dari
kegiatan Brainstorming Kata Operasi.
Keterampilan yang Dilatih
Kosakata matematika
Masalah kata
Bahan yang Dibutuhkan
Penanda
Kertas
Pita
Timer
"
Kata-Kata Umum Opersi Matematika
Penjumlahan
plus
tambah
dan
gabung
bersama
tambahan
bertambah
total
Pengurangan
minus
kurang
bedanya
diambil
dari
diturunkan
dikurangi
berapa sisanya
dibuang
Perkalian
kali
dilipatkan
dibuat untuk
kelipatan
dengan
kelompok dari
dua kali
tiga kali
Pembagian
dipecah oleh
berlaku untuk
dibagi
setengah dari
bagian dari
per
kelompok dari
masing-masing
Cara bermain
1. Bicaralah dengan anak tentang pendapatnya mengenai masalah kata dalam matematika,
yakinkan dia bahwa kita tidak akan menyelesaikan soal apa pun. Tanyakan kepadanya
apa yang menurutnya paling sulit tentang masalah kata tersebut dan, jika dia tidak
mengungkitnya, katakan padanya bahwa banyak orang merasa sulit untuk memahami
apa yang diminta oleh masalah itu untuk mereka lakukan.
2. Jelaskan bahwa jika kita mengetahui "kata ajaib" yang dapat didengarkan, masalah kata
sebenarnya bisa sangat mudah dipecahkan. Beri tahu dia bahwa setiap soal memiliki frasa
atau kata yang merupakan petunjuk atas jenis matematika apa yang perlu dia kerjakan.
Katakan padanya bahwa yang akan kita lakukan adalah membantunya mempelajari katakata petunjuk itu sebanyak mungkin. Sebagian besar soal kata mencakup lebih banyak
informasi daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan soal. Setelah anak kita dapat
mengenali kata kunci dan frasa, akan lebih mudah untuk mengetahui informasi lain apa
yang juga penting untuk masalah tersebut.
halaman
116
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
3. Rekatkan empat lembar kertas besar di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau. Beri
label: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian.
4. Tanyakan kepada anak apakah dia dapat memberi tahu satu kata atau frasa yang dia
tahu digunakan untuk mengartikan "jumlahkan angka-angka ini" (tabel sebelumnya
memberikan beberapa contoh untuk kita gunakan).
5. Tulis kata-katanya di kertas Penambahan, dan tambahkan kata atau frase kita sendiri.
Kemudian beri tahu dia bahwa kita akan menyetel pengatur waktu selama 5 menit, dan
kita berdua akan melihat berapa banyak frasa lain yang dapat dibuat dengan arti yang
sama. Tulislah!.
6. Ulangi proses ini dengan setiap operasi matematika lainnya.
7. Setelah selesai, tunjukkan bagaimana beberapa frasa dapat digunakan sebagai kata
petunjuk. Misalnya, jika kita memiliki frasa “selain” pada kertas Penambahan, kita dapat
mengatakan: “Saya membeli tiga buah apel. Selain itu, saya punya empat apel di dapur.
Berapa banyak apel yang saya miliki?”
>
Mengembangkan Pembelajaran
Minta anak untuk membuat persoalan kata matematika menggunakan beberapa
kata petunjuk.
Pengurangan Tusuk Gigi
Anak mungkin memahami konsep nilai tempat karena dia tahu mana tempat satuan dan
mana tempat puluhan, tetapi memahami bahwa ada hubungan antara keduanya sedikit lebih
sulit untuk dipahami. Salah satu cara untuk membantunya melihat ini adalah membantunya
benar-benar melihatnya. Aktivitas Pengelompokan Ulang Tusuk Gigi membantu anak
memahami bagaimana satu menjadi puluhan, dan bagaimana mungkin meminjam dari
sepuluh saat mengurangkan.
Banyak orang tua ingat mempelajari konsep "meminjam" dalam pengurangan dan
"membawa" sebagai tambahan. Sebagian besar, istilah ini telah diganti dengan istilah tunggal
"pengelompokan kembali". Pengelompokan ulang digunakan untuk menggambarkan
kedua proses, karena keduanya melibatkan "perdagangan" atau membuat perubahan untuk
menempatkan "kelompok" nilai.
Keterampilan yang Dilatih
Nilai tempat
Pengelompokan ulang
Bahan yang Dibutuhkan
Tusuk gigi atau tongkat kerajinan
Pita elastis
Kertas
Penanda
Kartu indeks
Cara Bermain
1. Beri label dua set kartu indeks dengan angka 0 sampai 9. Kemudian lipat selembar
kertas menjadi dua bagian memanjang, buka halamannya, dan periksa lipatannya
halaman
117
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
dengan spidol. Beri label di bagian atas kolom sebelah kanan "Satuan" dan bagian atas
kolom sebelah kiri "Puluhan". Sisihkan bahan-bahan tersebut.
2. Mintalah anak untuk membantu kita membuat lima atau enam “ikatan puluhan” dengan
tusuk gigi atau stik kerajinan. Jelaskan padanya bahwa sepuluh bundel terdiri dari sepuluh
batang yang disatukan oleh karet gelang. Sisihkan juga puluhan bundelnya.
3. Letakkan satu set kartu indeks bernomor dalam satu baris vertikal (atas dan bawah)
dalam urutan numerik. Itu berarti kartu 0 akan berada di atas, dan 9 di bagian bawah
set. Minta anak untuk menempatkan jumlah tusuk gigi yang benar pada setiap kartu.
Jelaskan bahwa karena angka-angka ini kurang dari sepuluh, mereka tetap satu batang
dan tidak dapat digabungkan.
4. Buka selembar kertas di mana kita telah mengidentifikasi kolom Puluhan dan Satuan,
dan minta anak untuk memberi tahu di kolom mana kartu-kartu ini akan berada. Dia
seharusnya dapat memberi tahu bahwa mereka masuk ke kolom Satuan karena mereka
adalah satu batang dan bukan bulan sepuluh. Jika dia tidak dapat menjelaskan hal ini,
ingatkan dia bahwa hanya ada sepuluh bundel yang masuk ke kolom Puluhan.
Mengecek Pemahaman
1. Anak mungkin mengatakan bahwa dia memahami konsep “bilangan puluhan”, tetapi
untuk benar-benar menguji pemahamannya, tempatkan satu bundel puluhan di kolom
Puluhan. Tanyakan padanya berapa banyak itu. Dia harus mengatakan "sepuluh."
Tempatkan kartu indeks dengan angka 1 di bawah bundel sepuluh, dan tanyakan
padanya apakah itu cara dia menulis sepuluh.
2. Ketika dia mengatakan tidak, jelaskan padanya bahwa apa yang dia tulis setara dengan
"satu Sepuluh", tetapi untuk melengkapi angkanya, dia harus menambahkan 0 di
kolom Satuan. Itu karena angkanya benar-benar mengatakan "satu Sepuluh dan nol
Satu". Tempatkan kartu indeks dengan angka 0 di kolom Satuan untuk menunjukkan
kepadanya bagaimana kedua kartu tersebut bersama-sama membentuk angka 10.
3. Mintalah dia untuk menggunakan kartu indeks dalam menunjukkan “1 Sepuluh dan
1 Satu”, lalu minta dia untuk mengidentifikasi nomor apa yang dapat dia buat (11).
Sekarang minta dia untuk meletakkan jumlah yang benar dari bundel puluhan dan
batangan tunggal di atas kartu, dan tanyakan padanya berapa angka yang dia dapatkan
dengan menambahkan satu bundel puluhan dan satu batang tunggal (11).
Cara Bermain: Mulailah dengan Penambahan
1. Tulis tanda tambah (+) pada kartu indeks. Gunakan lembar kertas dengan kolom
Puluhan dan Satuan lagi. Di kolom Satuan, gunakan kartu indeks untuk menyiapkan
soal penjumlahan vertikal yang berjumlah lebih dari sepuluh (misalnya, 9 + 2, tetapi kita
akan menumpuknya alih-alih menuliskannya dari kiri ke kanan).
2 Mintalah anak memasukkan jumlah tongkat yang benar pada setiap kartu, dan
menghitung jumlah tongkat untuk mendapatkan jawabannya. Tanyakan padanya apakah
ada cukup tongkat untuk ditukar dengan beberapa lusin. Saat anak menjumlahkan dan
dapat menukar satu batang dengan bundel puluhan, pastikan untuk menggunakan kata
“berdagang”. Itu adalah bahasa yang kemungkinan besar dia gunakan di sekolah, dan
itu mengungkapkan pertukaran satu hal dengan hal lain yang bernilai sama.
3. Suruh dia menukar sepuluh batang, lalu tempatkan sepuluh batang yang baru diperoleh
dan satu batang yang tersisa di kolom yang benar di bawah soal penjumlahan. Tanyakan:
Apa jawabannya (1 Sepuluh dan 1 Satu)? Bisakah kamu menunjukkan jawabannya
dengan kartu indeks? Angka berapa yang telah kamu buat?
halaman
118
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Cara Bermain: Pengurangan dengan Pengelompokan Ulang
1. Kosongkan kolom Puluhan dan Satuan dan buat tanda minus (-) pada kartu indeks.
2. Siapkan soal vertikal baru, menggunakan kolom Puluhan dan Satuan. Mulailah dengan
sesuatu yang tidak memerlukan pengelompokan ulang (sebelumnya dikenal sebagai
"meminjam"). Misalnya, coba soal 15 - 4.
3. Sekali lagi, mintalah anak membuat soal menggunakan bundel puluhan dan stik satuan,
letakkan kartu indeks dan jumlah stik yang benar di kolom di bawah soal. Dalam contoh
ini, dia harus memiliki sisa 1 Sepuluh dan 1 Satu. Kerjakan beberapa soal pengurangan
lagi tanpa pengelompokan ulang sebelum melanjutkan ke soal yang lebih sulit.
4. Susun soal 11 - 2. Minta anak mengeluarkan jumlah tongkat yang tepat dan mencoba
mengerjakan soal. Tanya: Bisakah kamu menyelesaikan masalah dengan tongkat yang
kamu miliki? Mengapa tidak?
5. Ingatkan anak bahwa ketika dia menjumlahkan, dia bisa menukar untuk membuat
puluhan bundel baru. Tanya: Apakah ada cara untuk membuat lebih banyak stik satuan?
Jika anak tidak melihat solusinya, jelaskan kepadanya bahwa yang harus dia lakukan
hanyalah "memecahkan" salah satu dari bulden puluhan dan menyusunnya kembali.
Setelah bundel puluhan rusak, itu hanyalah sepuluh batang satuan (atau satu) yang
dapat ditempatkan di kolom Satuan dengan sisa batang satuan.
6. Buka bundel puluhan dan tambahkan ke kolom Satuan, letakkan kartu 0 di kolom Puluhan
untuk mengingatkan anak bahwa tidak ada lagi puluhan. Mintalah anak menyelesaikan
soal 11 - 2. Tanya: Bisakah kamu mengerjakannya sekarang? Bagaimana kamu
melakukannya?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Buat masalah yang meminta anak untuk berkumpul kembali, tetapi juga
meninggalkan beberapa Puluhan. Misalnya, coba soal 21 - 9. Lihat apakah anak
dapat mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut, ingatkan dia bahwa begitu
dia membuka bungkusan puluhan, dia perlu memastikan kolom Puluhan memiliki
kartu angka yang cocok dengan berapa banyak bundel puluhan yang tersisa.
halaman
119
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
halaman
120
UANG
U
ang adalah konsep yang sulit dipelajari kebanyakan anak, bukan karena mereka tidak
mengerti apa itu uang dan bagaimana penggunaannya, tetapi karena koin, uang kertas,
dan nilainya membingungkan. Itu berarti ketika harus mempraktikkan keterampilan
uang, kita harus berpikir lebih dari sekadar membuat perubahan dan penganggaran.
Kegiatan dalam bab ini tidak hanya akan membantu anak belajar menggunakan uang di
dunia nyata, tetapi juga membantunya mengenali koin, uang kertas, dan pecahannya.
Stan Limun Matematika
Anak mungkin menyukai gagasan membuat stand limun di musim panas, tetapi dia mungkin
tidak tahu bahwa untuk menghasilkan uang, dia harus melakukan banyak perencanaan, dan
bahkan menginvestasikan sejumlah uang untuk memulai sebuah. Aktivitas Matematika
Stand Lemonade adalah cara yang bagus untuk membantunya melihat seberapa banyak
matematika terlibat dalam proyek menghasilkan uang sehari-hari.
Keterampilan yang Dilatih
Perkiraan
Matematika operasional
Pengertian uang
Menghitung persentase
Keterampilan margin keuntungan/kerugian
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil
Kalkulator
Perjalanan ke toko kelontong
Cara Bermain
1. Bantu anak menentukan harga bahan kebutuhan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk
121
UANG
2.
3.
4.
5.
6.
7.
melatih keterampilan uang indrawi daripada mencoba menemukan kesepakatan yang
bagus. Ajak anak ke toko kebutuhan pokok dan ajak dia mengeksplorasi apakah akan
menjadi investasi yang lebih baik untuk membeli lemon dan gula segar, atau campuran
limun. Minta dia menjumlahkan harga bahan segar dan membandingkannya dengan
harga campuran.
Bicara tentang ukuran dan harga. Saat Anda berada di toko, dia juga harus memberi
harga cangkir. Ini tidak semudah kelihatannya, karena ada sejumlah keputusan
untung/rugi yang diambil untuk memilih cangkir. Minta dia untuk mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan ini untuk melihat cangkir mana yang paling hemat biaya: Jika
kita membeli cangkir yang lebih besar, apakah kita akan mengenakan biaya lebih banyak
per cangkirnya? Menurutmu, cangkir ukuran apa yang lebih ingin dibeli orang? Berapa
banyak cangkir dalam satu paket, dan berapa artinya biaya per cangkir? Bagaimana
ukuran cangkir memengaruhi berapa banyak Anda harus membayar bahan kebutuhan?
Hitung biaya awal. Setelah anak membeli perlengkapannya, minta dia untuk
menambahkan harga bahan kebutuhan dan cangkir untuk mendapatkan harga total.
Kemudian jelaskan bahwa tergantung pada harga yang dia tetapkan, dia mungkin juga
perlu memiliki sejumlah uang untuk memulai agar dapat melakukan perubahan. Tanyakan
juga padanya: Bagaimana kamu berencana untuk beriklan? Apakah kamu perlu membeli
persediaan untuk membuat poster? Jelaskan bahwa semua biaya ini bersama-sama
adalah biaya awal.
Menjelaskan konsep untung rugi. Setelah anak mengetahui berapa banyak uang yang
harus dia masukkan ke kios limunnya, inilah saatnya untuk membantunya memahami
bahwa untuk mendapat untung, dia harus menghasilkan lebih banyak uang daripada
yang dia belanjakan sejak awal.
Menetapkan harga per cangkir. Tanyakan kepada anak berapa harga yang dia inginkan
untuk satu cangkir limun. Minta dia membagi biaya awal dengan harga per cangkir,
menjelaskan bahwa jumlah yang dia dapatkan adalah jumlah cangkir yang harus dia jual
hanya untuk mendapatkan kembali uang yang telah dia keluarkan. Matematika untuk
menetapkan harga per cangkir adalah rumus aljabar sederhana yang bahkan dapat
dipahami oleh anak kecil. Misalnya, jika anak membelanjakan $25,00 untuk persediaan
dan ingin menagih 25 sen per cangkir, masalahnya adalah $25,00 (persediaan) ÷ 0,25
(harga per cangkir) = 100 cangkir. Dia perlu menjual 100 cangkir untuk mencapai titik
impas.
Cari tahu berapa banyak cangkir yang akan dijual untuk menghasilkan jumlah keuntungan
tertentu. Setelah anak mengetahui berapa banyak cangkir yang harus dia jual untuk
mendapatkan uangnya kembali, inilah waktunya untuk memikirkan cara menyesuaikan
harga limunnya untuk mendapatkan keuntungan. Jika dia tahu berapa banyak uang
yang ingin dia hasilkan, maka dia dapat menghitung berapa cangkir yang akan dia jual
untuk mendapatkan jumlah tersebut selain dari investasi awalnya. Misalnya, jika dia ingin
menghasilkan $5, maka dia membagi jumlah tersebut dengan harga per cangkir ($5,00
÷ 0,25 = 20 cangkir) lalu menambahkan angka tersebut ke berapa banyak cangkir
yang harus dia jual untuk mencapai titik impas. (Jawabannya adalah 120 gelas!)
Sesuaikan harga per cup. Saat ini, anak mungkin tahu bahwa 25 sen per cangkir akan
menghasilkan banyak pekerjaan, jadi inilah saatnya dia bermain dengan beberapa
angka lain untuk melihat apakah dia bisa mendapat untung tanpa menjual limun dalam
jumlah yang konyol. Bergantung pada harga yang dia coba, dia mungkin perlu berlatih
pembulatan juga. Misalnya: $25,00 (persediaan) ÷ 0,75 (harga per cangkir) = 33 r (r
berarti sisa atau apa yang “tersisa”) 3 cangkir, dibulatkan menjadi 34 cangkir. Dengan
75 sen per cangkir, dia hanya perlu menjual 34 cangkir untuk mencapai titik impas. Jadi,
halaman
122
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
untuk mendapatkan tambahan $5, dia menghitung: $5,00 (tambahan) ÷ 0,75 (harga
per cangkir) = 6 r 6 cangkir, dibulatkan menjadi 7 cangkir. Untuk mendapat untung, dia
hanya perlu menjual 41 cangkir. Itu jauh lebih baik daripada 120!
Menyiapkan untuk Pelanggan
Sekarang setelah anak Anda mengetahui bahan dan harga per cangkir, masih banyak yang
harus dipikirkan.
Apakah dia tahu berapa biayanya jika pelanggan menginginkan dua cangkir limun?
Jika seseorang memberinya $2,00 untuk dua cangkir limun, berapa banyak kembalian
yang mereka butuhkan?
Apakah lebih mudah melakukan perubahan jika secangkir limun dihargai 75 sen daripada
60 sen? Mengapa?
Kapan kemungkinan besar dia akan memiliki lebih banyak pelanggan? Jam berapa, dan
dalam cuaca seperti apa?
Apakah ada cara untuk melihat seperti apa cuaca beberapa hari ke depan? Demi kita dan
anak, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan kepadanya cara menemukan prediksi
ramalan cuaca jangka panjang, dan merencanakan aktivitas luar ruangannya sesuai
dengan itu. Ini akan meningkatkan kemungkinan untung, dan mengurangi kemungkinan
mengeluh!
Mencapai Total Penjualan
Setelah anak selesai menjalankan stan limunnya, melakukan beberapa tindak lanjut yang
dapat membantunya melihat apakah itu sepadan, baik dari segi keuangan maupun sumber
daya fisik. Bantu dia menghitung uang yang dia hasilkan, lalu minta dia untuk mengurangi
jumlah itu dari investasi awalnya. Apakah dia menghasilkan uang atau kehilangan uang?
Menggabungkan jawaban itu dengan pemikirannya tentang betapa mudah atau sulitnya
membuat limun, menjalankan stan, dan mendapatkan pelanggan dapat menunjukkan
apakah dia bersedia melakukannya lagi.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Latih keterampilan mengobservasi dan grafik dengan meminta anak melacak
berapa banyak mobil yang lewat pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, baik di
akhir pekan maupun hari kerja. Anak dapat membuat grafik untuk melihat kapan
kios limunnya kemungkinan besar akan berhasil.
Mengurutkan Koin Kaleng Muffin
Ketika anak-anak pertama kali belajar tentang uang, mungkin sulit membedakan satu koin
dari yang lain, apalagi mencari tahu berapa nilai setiap koin. Lebih baik memainkan permainan
uang dengan koin asli daripada koin plastik. Dengan begitu anak akan mengetahui berat
setiap koin, tonjolan di tepinya, dan semua hal lain yang membuat koin asli unik dari koin
plastik atau kertas. Kaleng muffin berukuran tepat dapat membantu anak belajar menyortir
koin berdasarkan ukuran dan denominasi. Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan ini.
Keterampilan yang Dilatih
Pengertian uang
Pengakuan fitur koin yang berbeda
halaman
123
UANG
Penamaan koin
Pengakuan nilai koin
Menyortir
Bahan yang Dibutuhkan
Beberapa penny, nikel, dime, dan quarter (dalam kantong atau wadah zip-top kecil)
Kaleng muffin
Kertas pelapis cangkir muffin
Kertas
Spidol
Persiapan untuk Bermain
1. Tunjukkan kepada anak tumpukan koin yang kita miliki, dan tanyakan padanya apakah dia
mengenali dan/atau dapat menyebutkan salah satunya. Jika dia tidak dapat menyebutkan
namanya, ambil satu penny, satu nikel, satu sen, dan seperempat dari tumpukan dan
susun dari denominasi terkecil ke terbesar. Beri nama setiap koin dan nilainya.
2. Tempatkan satu dari masing-masing koin ke dalam cangkir kaleng muffin yang berbeda,
dan berikan sisa koinnya kepada anak. Minta dia untuk memasukkannya ke dalam
cangkir muffin yang benar sesuai dengan cara mulai menyortirnya.
3. Minta anak mengeluarkan semua koin 1 sen. Minta dia untuk mengingatkan apa
namanya. Lakukan hal yang sama untuk sisa koin lainnya.
4. Anak sebagian besar akan melihat kata-kata tentang uang di buku, tanda, atau lembar
kerja matematika, jadi dia juga harus mengenalinya dalam bentuk yang diketik dan
dicetak. Di selembar kertas, tulis kata "penny", "nickel", "dime", dan "quarter", sehingga
anak dapat melihatnya di cetakan. Tempatkan salah satu koin yang benar di sebelah
setiap kata, sehingga dia dapat mengaitkan koin tersebut dengan kata tersebut. Gunakan
spidol untuk menulis setiap kata di bagian bawah liner cangkir kertas muffin.
5. Tempatkan pembatas di kaleng muffin dan mintalah anak menyortir lagi, menggunakan
kata-kata sebagai panduan.
6. Ulangi proses ini dengan nilai koin, menggunakan tanda “C” dan kata “sen”, sehingga
anak terbiasa dengan keduanya.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tulis jumlah di bagian bawah pembatas muffin yang mengharuskan anak
menambahkan dua koin bersamaan. Misalnya, cobalah menulis jumlah seperti "26
sen" atau "6 sen" pada liner, letakkan di kaleng dan minta anak untuk meletakkan
kombinasi koin yang tepat di setiap cangkir.
Cara Bermain
1. Dalam cangkir terpisah dari loyang muffin, tempatkan 25 penny, 15 nikel, 15 dime, dan
10 perempat. Jika kita memiliki koin setengah dolar, taruh 2 di antaranya di bagian lain.
2. Berikan setiap pemain satu sen untuk memulai permainan.
3. Pilih pemain untuk memulai permainan. Pemain itu membalik sennya untuk melihat
apakah itu mendarat di "kepala" atau "ekor". Jika itu adalah "kepala", dia dapat mengambil
satu sen dari kaleng muffin. Jika "ekor", giliran pemain berikutnya.
4. Setelah seorang pemain memiliki 5 sen, dia dapat menukarnya dengan satu nikel. Ketika
dia memiliki 2 nikel atau satu nikel dan 5 sen, dia dapat menukarnya dengan satu sen,
dan seterusnya.
halaman
124
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
5. Permainan berlanjut sampai seorang pemain memiliki koin senilai satu dolar.
Rumah Toko
Salah satu konsep yang lebih sulit untuk dipelajari tentang uang adalah bagaimana
menambahkan koin dan uang kertas yang berbeda untuk menghasilkan jumlah yang
benar. Sebagai orang dewasa, kita mungkin menerima begitu saja saat pergi ke toko,
terutama ketika kita menggunakan cek atau kartu debit. Tidak mudah bagi anak untuk
mengetahui berapa banyak uang yang harus diberikan kepada kasir ketika dia membeli
sesuatu. Menyiapkan toko mainan di rumah dapat memberi anak Anda beberapa latihan
menambahkan uang, dan membuat perubahan.
Jika anak baru mulai belajar tentang uang, jangan menambahkan tagihan ke dalam
permainan. Akan sulit baginya untuk mengetahui jumlah yang benar. Anak-anak yang
memahami nilai koin siap menambahkan uang kertas ke dalam campuran dan dapat
didorong untuk meminta kembalian uang dolar agar pembelian lebih mudah.
Keterampilan yang Dilatih
Menghitung uang
Menambahkan uang
Mengenali nilai moneter
Membuat perubahan
Bahan yang Dibutuhkan
Uang (baik bermain atau nyata)
Kartu indeks atau label
Penanda
Kalkulator
Item untuk "dibeli"
Meja
Cara Bermain
1. Menentukan area di rumah sebagai "toko". Tempatkan barang yang kita miliki untuk dijual
di toko. Ini bisa berupa barang baru dan khusus untuk aktivitas ini, atau hanya mainan
dan barang yang sudah dimiliki di sekitar rumah.
2. Menggunakan kartu indeks atau label untuk menentukan harga setiap barang. Pastikan
untuk memberi harga sehingga anak tidak dapat menggunakan satu lembar uang atau
koin untuk membelinya. Misalnya, sangat mudah untuk membayar barang seharga $2,
tetapi perlu lebih banyak pemikiran untuk membayar barang seharga 53 sen.
3. Menyiapkan meja dengan kalkulator dan beberapa uang kembalian. Ini akan menjadi
area checkout dan "bank" Anda.
4. Beri anak dua atau tiga dolar koin. Mulailah permainan dengan memberi tahu dia bahwa
dia dapat membeli barang sebanyak yang dia suka tetapi dia harus membayarnya satu
per satu, menggunakan perubahan yang tepat. Jelaskan bahwa jika dia tidak memiliki
uang kembalian yang tepat untuk suatu barang, dia harus membawa sebagian uangnya
ke bank dan menukarnya dengan koin yang berbeda dengan nilai yang sama.
5. Mainkan game ini sebentar dan lihat seberapa baik anak mampu menghitung uang untuk
membuat perubahan yang tepat.
6. Beri tahu anak bahwa ini adalah gilirannya untuk menjadi kasir, tetapi sayangnya, ketika
halaman
125
UANG
kita membayar, kita tidak akan dapat membayar kembalian yang tepat. Itu berarti dia
harus memberi kita uang kembalian saat membeli sesuatu.
7. Bawa item ke "pendaftaran", dan bayar untuk itu. Tunjukkan pada anak cara memasukkan
jumlah uang yang telah diberikan kepadanya dan kurangi biaya barang dari angka
tersebut. Tanyakan: Menurutmu apa arti angka pada kalkulator? Bisakah kamu memberi
saya kembalian sebanyak itu?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tempatkan label harga pada barang-barang yang digunakan anak setiap hari,
seperti buku, mainan, DVD, dll. Beri dia sejumlah uang pura-pura untuk hari itu
dan minta dia untuk "membayar" kita setiap kali dia ingin menggunakan sesuatu.
Tanyakan: Apakah dia punya cukup uang untuk melewati hari-harinya? Mengapa
atau mengapa tidak? Apa yang bisa dia lakukan untuk melewati hari dan tidak
bangkrut? Apakah akan membantu untuk menonton DVD dengan saudara
perempuan atau laki-laki, dan membagi biayanya?
Kacang Budgeting
Seberapa sering anak menginginkan kita untuk membelikannya sesuatu yang tidak
mampu kita beli, dan dia menyuruh kita pergi ke bank untuk mendapatkan uang? Seperti
kebanyakan anak, anak mungkin tidak mengerti bahwa uang di bank sebagian besar
digunakan untuk biaya hidup dan bukan hanya “uang gratis”. Permainan Bean Budgeting
membantu memberi anak pengertian tentang nilai uang dan betapa sulitnya membuat
keputusan tentang cara menggunakannya.
Keterampilan yang Dilatih
Penganggaran
Pengertian uang
Pemahaman tentang nilai uang
Bahan yang Dibutuhkan
2-6 pemain
Jelly bean atau kacang kering
Bean Budget Sheets (gunakan tabel panduan sebagai panduan)
Pensil dan kertas
Timer
Cara Bermain
1. Membagi semua pemain ke dalam dua keluarga (tim), dan berikan masing-masing
keluarga 20 kacang, jelaskan bahwa kacang ini seperti jumlah uang yang dimiliki keluarga
setiap bulan untuk membayar tagihan kehidupan nyata. Berikan setiap tim salinan
Lembar Anggaran Kacang di setiap kategori: Rumah, Makanan, Pakaian, Kesenangan,
dan Tagihan Lainnya.
2. Jelaskan bahwa setiap keluarga harus bekerja sama untuk membuat setidaknya satu
pilihan dalam setiap kategori, tetapi setiap keluarga juga harus memiliki sisa setidaknya
3 kacang untuk biaya darurat yang mungkin muncul. Karena semua keputusan perlu
disepakati di antara anggota tim, dorong anak untuk mendiskusikan pro dan kontra dari
setiap situasi.
halaman
126
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
"
Berapa Jumlah Kacang untuk Pembiayaan?
Kebutuhan Hidup
Rumah
Makanan
Pakaian
Kesenangan
Tagihan Lainnya
Kegiatan
Hidup bersama keluarga
Sewa Apartemen
Sewa Rumah
Membeli Rumah
Memasak sendiri
Makanan cepat saji (sekali dalam seminggu)
Makanan cepat saji (satu kali makan per hari)
Makanan cepat saji setiap kali makan
Menjahit sendiri
Membeli dari loakan (barang bekas)
Baru, tidak bermerek
Baru, bermerek (semua jenis merek)
Taman/TV/Jalan-jalan bareng teman
Channel Satelit/Kabel
Konser/Ke Bioskop/Museum
Liburan
Binatang Peliharaan (Mainan)
Telephon seluler
Internet
Memiliki mobil sendiri
Biaya
0
1
2
3
1
2
3
4
0
1
2
3
0
1
2
3
1
2
3
4
3. Tetapkan pengatur waktu selama 10 menit untuk memberi setiap keluarga kesempatan
untuk memindahkan “uang” mereka, untuk memastikan bahwa mereka memiliki semua
yang mereka butuhkan, dan tetap dapat memenuhi anggaran.
4. Saat pengatur waktu berbunyi, bicarakan tentang keputusan yang dibuat oleh masingmasing “keluarga”. Pertanyaan untuk dijelajahi meliputi:
Bagaimana keluargamu memutuskan apa yang penting?
Apakah ada hal-hal yang kamu beli yang sebenarnya tidak kamu butuhkan tetapi
sangat kamu inginkan?
Apakah ada hal-hal yang benar-benar kamu inginkan tetapi bukan pilihmu? Mengapa?
Apakah ada kekurangan dari beberapa opsi yang harganya lebih sedikit atau tanpa
biji?
Apakah sulit menyimpan 3 kacang sisa?
Bagaimana permainan ini berlaku untuk kehidupan nyata dan uang nyata?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mainkan permainan lagi, tetapi kali ini berikan masing-masing tim kesulitan
tambahan (seperti biaya yang tidak dapat dinegosiasikan seperti kawat gigi atau
popok) dan opsi untuk tidak menyimpan kacang. Minta anak untuk berbicara
dengan kita tentang bagaimana kesulitan itu memengaruhi cara sisa kacang
dihabiskan.
halaman
127
UANG
halaman
128
UKURAN DAN PECAHAN
unia di sekitar kita dijelaskan dalam bentuk ukuran-ukuran dan pecahan. Orang
berbicara tentang seberapa tinggi seseorang, berapa berat sesuatu, atau seberapa
keras sesuatu itu. Mengukur dan pecahan adalah rangkaian keterampilan matematika
yang lebih mirip daripada yang terlihat pada awalnya. Untuk memahami dan bekerja
dengan pecahan, anak harus terlebih dahulu memahami konsep pengukuran. Bab ini akan
membantu anak mempraktikkan konsep dasar pengukuran, memahami kebutuhan akan
alat ukur standar, dan menemukan cara agar pecahan sesuai dengan kehidupan sehariharinya.
D
Berapa Banyak Klip Kertas?
Saat anak pertama kali mulai belajar tentang panjang, tinggi, lebar, dan cara lain untuk
mengukur benda, satuan yang digunakan untuk mendeskripsikannya mungkin terdengar
seperti bahasa asing. Kita mungkin dapat melihat microwave dan menebak bahwa
panjangnya hampir enam belas inci, tetapi pada awalnya, yang dapat dilihat anak hanyalah
bahwa itu lebih panjang dari pemanggang roti dan sedikit lebih tinggi dari pembuat kopi.
Menggunakan klip kertas untuk mengukur dapat membantu memberikan cara untuk
membandingkan berbagai hal, dan belajar tentang perlunya satuan pengukuran standar.
Keterampilan yang Dilatih
Mengukur
Keterampilan motorik halus
Penggunaan satuan pengukuran yang tidak baku
Mempelajari dan mengenali kosa kata yang berhubungan dengan pengukuran
Bahan yang Dibutuhkan
Kotak klip kertas
Kertas
Pensil
129
UKURAN DAN PECAHAN
Lem
Gunting
Sepotong karton
Persiapan untuk Bermain
Perkenalkan kosakata pengukuran. Anak mungkin sudah menggunakan beberapa kosa
kata pengukuran tetapi tidak menyadarinya. Mulailah percakapan tentang kata-kata yang
menunjukkan pengukuran dengan membicarakan barang-barang rumah tangga biasa. Kita
dapat bertanya kepada anak tentang hal-hal seperti apakah menurutnya kursi lebih tinggi
dari meja, apakah meja lebih panjang dari meja dapur, apakah dia lebih pendek dari rak
buku, dll.
1. Setelah kita membahasnya sedikit, tanyakan kepadanya apakah dia dapat memberi
tahukan kata-kata apa yang kita gunakan dalam percakapan yang berbicara tentang
seberapa besar, kecil, tinggi, pendek, berat, atau ringan sesuatu itu. Jelaskan bahwa itu
adalah kata-kata pengukuran.
2. Tekankan kosa kata tinggi dan panjang. Jelaskan kepada anak bahwa hari ini kita hanya
akan mencari tahu berapa panjang, pendek, atau tingginya, dan itu adalah kata-kata
yang menunjukkan tinggi dan panjang.
3. Arahkan anak untuk menemukan cara membandingkan barang. Potong selembar
kertas menjadi potongan-potongan dengan panjang berbeda dan minta anak untuk
mengurutkannya dari yang terpendek ke yang terpanjang. Tanyakan padanya bagaimana
dia tahu mana yang terpanjang.
4. Sekarang tanyakan kepadanya berapa panjang potongan kertas terpanjang daripada
potongan terpendek. Dia kemungkinan besar akan meletakkan dua strip di samping
satu sama lain dan mengatakan "itu lebih lama", tetapi beri tahu dia jika kita tidak ada
di sana untuk melihatnya dan perlu mengetahui jawabannya, dia harus menemukan
cara lain untuk memberi tahu bahwa kita bisa memahami. Kita mencoba menunjukkan
kepada anak bahwa untuk membandingkan berbagai hal, perlu ada cara umum dalam
mengukurnya. Mengatakan bahwa selembar kertas panjangnya dua jari dan satu lagi
dua jari kaki tidak memberikan cara untuk membandingkannya. Menggunakan penjepit
kertas, kacang, atau balok untuk mengukur membantu menjelaskan berbagai hal
dengan cara yang dapat dibandingkan.
Cara Bermain
1. Berikan anak kotak klip kertas. Minta dia mengeluarkan beberapa klip kertas dan
membandingkannya untuk melihat apakah ukurannya sama satu sama lain. Tanyakan
padanya apakah ada cara menggunakan klip kertas untuk menggambarkan panjang
potongan kertas. Kemudian tunjukkan padanya bagaimana mengukur strip dengan
meletakkan klip kertas dari ujung ke ujung di sampingnya atau di atasnya.
2. Mintalah dia untuk mengukur semua strip. Saat dia mengukur setiap potongan kertas,
mintalah dia menggunakan pensil untuk memberi label berapa panjang klip kertas itu.
Ingatkan dia untuk memasukkan kata "penjepit kertas" setelah nomornya. Dengan
begitu tidak ada pertanyaan tentang apa yang digunakan untuk mengukur strip, dan
pengukurannya dapat direplikasi.
3. Membuat alat ukur klip kertas. Sekarang setelah anak mengerti bahwa menggunakan
penjepit kertas adalah cara untuk membandingkan panjang dan tinggi benda yang
berbeda, bantu dia membuat beberapa alat ukur dari penjepit kertas. Tunjukkan padanya
cara membuat rantai klip kertas dan minta dia membuat "pita pengukur" sekitar 20-25
halaman
130
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
klip kertas untuk mengukur barang yang tinggi atau panjang.
4. Potong selembar karton tipis. Mintalah anak menempelkan 10 klip kertas di atasnya,
ujung ke ujung. Ini bisa menjadi "penggaris" untuk mengukur barang yang lebih pendek.
5. Biarkan dia mengukur rumahnya. Kita dapat mengukur rumah dengan dua cara: dengan
memberi anak selembar kertas dengan barang-barang yang tertulis di atasnya, atau
dengan memberinya selembar kertas untuk menulis daftar barang-barang pilihannya.
Cara lainnya, biarkan dia mengambil kertas, pensil, dan alat ukurnya untuk mengeksplorasi
dan menuliskan hasilnya.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jelaskan perbedaan satuan ukur baku dan ukur tak baku Klip kertas berfungsi
dengan baik, tetapi seluruh dunia tidak mengukur klip kertas, yang menjadikannya
unit pengukuran yang tidak standar. Satuan pengukuran standar adalah salah
satu yang digunakan sekelompok besar orang sebagai alat. Itu sebabnya anak
tingginya X inci, bukan X klip kertas.
Bagaimana Ukuran Keluarga?
Sekarang setelah anak memiliki sedikit pegangan tentang cara mengukur sesuatu, kita
dapat menggunakan seluruh keluarga sebagai cara untuk berlatih mengukur, dan untuk
menekankan betapa pentingnya memiliki satuan pengukuran standar. Yang kita butuhkan
hanyalah sedikit ruang, baik di dalam maupun di luar ruangan, dan beberapa sukarelawan
yang bersedia membantu menunjukkan perbandingan ukuran keluarga satu sama lain.
Keterampilan yang Dilatih
Mengukur
Keterampilan motorik halus
Satuan pengukuran standar dan non-standar
Mempelajari dan mengenali kosa kata yang berhubungan dengan pengukuran
Bahan yang Dibutuhkan
Kapur
Bersihkan, area beraspal rata (atau potongan kertas daging)
Penggaris
Pita pengukur
Klip kertas, balok, mobil mainan, atau benda kecil lainnya dengan ukuran seragam
Spidol
Cara Bermain
1. Temukan area luar ruangan yang cukup besar untuk semua peserta berbaring di tanah.
Jika kita tidak dapat melakukannya, kita dapat melakukan aktivitas yang sama dengan
menggunakan kertas daging berukuran besar.
2. Berbaringlah di lantai dengan lengan agak menjauh dari tubuh, telapak tangan rata
dengan lantai, jari-jari terentang, dan kaki diputar ke setiap sisi.
3. Mintalah anak untuk menggunakan kapur untuk menjiplak garis luar tubuh kita. Saat dia
selesai, bangunlah tanpa mengotori kapur tulis dan tulis nama di dalam garis besarnya.
Ulangi ini untuk setiap anggota keluarga.
4. Berikan setiap anggota keluarga benda yang berbeda untuk mengukur setiap kerangka.
halaman
131
UKURAN DAN PECAHAN
5.
6.
7.
8.
9.
Misalnya, kita mungkin mengukur dengan balok, dan anak mungkin mengukur dengan
penjepit kertas.
Tentukan bagian mana dari garis besar yang akan diukur. Paling mudah untuk memulai
dengan hal-hal sederhana seperti panjang kaki, tinggi keseluruhan, panjang jari, dan
lebar tangan. Beri masing-masing orang warna kapur yang berbeda dan atur dia untuk
mengukur garis luarnya.
Setelah setiap orang menemukan sebuah angka, mintalah mereka untuk menuliskan
angka dan alat ukur yang digunakan pada tempat yang benar pada garis besar. Misalnya,
ketika kita mengukur tinggi badan anak dengan balok dan menggunakan 15 balok untuk
melakukannya, beri label tinggi pada garis besarnya sebagai "tinggi = 15 balok".
Setelah semua orang selesai mengukur dan mencatat, lihat angka yang tercatat. Tanya:
Mengapa angkanya berbeda? Anak harus dapat memberi tahukan bahwa angkanya
berbeda karena alat yang digunakan setiap orang untuk mengukur tidak semuanya
berukuran sama. Tegaskan ini, perkuat kosa kata dengan menyebut pengukuran yang
tidak standar ini.
Mintalah anak melihat semua perlengkapan yang telah dikumpulkan, dan tanyakan
apakah ada alat ukur yang menggunakan satuan ukuran standar. Tunjukkan penggaris
dan pita pengukur, dan jelaskan bahwa ini adalah alat yang biasanya digunakan untuk
mengukur tinggi dan panjang. Tunjukkan pada anak cara menafsirkan tanda pada masingmasing tanda dan cara menggunakannya.
Ukur kembali dengan alat yang menggunakan satuan ukur standar. Jika kita memiliki lebih
dari satu pita pengukur dan penggaris, ini akan jauh lebih cepat. Terlepas dari itu, pastikan
setiap orang mendapat giliran untuk mengukur lagi dan menulis hasilnya. Bandingkan lagi
untuk melihat apakah menggunakan satuan ukuran standar menghasilkan perbedaan
angka.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Kita juga dapat memperkuat gagasan tentang perlunya satuan ukuran terstandar
dengan menggunakan keluarga sebagai alat ukur. Lihat berapa tinggi "kita"
di ruangan luar kita dibandingkan dengan berapa "anak-anak kita". Kemudian
tanyakan kepada anak bagaimana angkanya bisa sangat berbeda, mengingat
ruangnya tetap berukuran sama.
Pecahan Kue
Pecahan bukanlah konsep yang mudah untuk dipahami anak-anak. Ada sesuatu tentang
mencoba mencari cara untuk memotong angka menjadi beberapa bagian yang benar-benar
membingungkan. Namun, kemampuan untuk memvisualisasikan bagaimana bilangan bulat
dapat dipotong menjadi pecahan membuat konsepnya sedikit kurang abstrak. Menggunakan
kue untuk memperkuat gagasan pecahan menggabungkan kecintaan anak pada makanan
dan penggunaan matematika dalam kehidupan nyata.
Keterampilan yang Dilatih
Konsep "keseluruhan" atau bilangan bulat
Konsep pecahan dari keseluruhan
Pecahan visual
Pecahan senilai
halaman
132
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Bahan yang Dibutuhkan
6-12 kue besar, lunak, bulat (kue gula bisa digunakan dengan baik)
Pisau
Secarik kertas dan pensil, atau papan tulis dan spidol hapus kering
Cara Bermain
1. Letakkan beberapa kue di atas piring. Minta anak untuk memberi tahukan berapa banyak
kue yang ada. Di selembar kertas atau papan tulis, minta anak untuk menggambar
sebuah lingkaran untuk mewakili setiap kue. Di bawah setiap lingkaran, tulis angka “1”.
Beri tahu anak bahwa setiap kue ini adalah satu cookie utuh.
2. Potong salah satu kue menjadi dua bagian. Sekali lagi, tanyakan kepada anak berapa
banyak kue yang ada. Tanya: Apakah itu mengubah berapa banyak kue yang ada di
piring? Apa yang berubah?
3. Diskusikan perbedaan antara kue yang dipotong dengan kue lainnya. Jelaskan bahwa
satu-satunya perbedaan antara kue yang Anda potong dan kue yang tidak dipotong
adalah bahwa yang satu dipotong-potong dan yang lainnya utuh. Tanya: Berapa potong
kue utuh? (Anak mungkin akan mengatakannya, tetapi kita akan mengubahnya!)
4. Beri tahu anak bahwa kue yang dipotong masih terlihat seperti kue utuh bagi kita,
hanya saja dalam dua bagian. Gambar garis di salah satu lingkarannya yang mewakili
potongan yang dibuat. Tanyakan padanya berapa banyak potongan yang ada. Untuk
memperkenalkan gagasan bahwa setiap bagian adalah satu bagian, ambil salah satu
bagian dari piring.
5. Jelaskan: Saya hanya mengambil satu dari dua potong kue, dan seluruh kue terdiri dari
dua potong. Jadi itu satu dari dua bagian atau satu setengah. Tulis pecahan ½, dan
jelaskan bahwa garis dalam pecahan pada dasarnya adalah singkatan dari kata “keluar
dari”.
6. Masukkan kembali potongan kue, dan potong kue berikutnya menjadi empat bagian yang
sama. Minta anak untuk memberi tahukan berapa banyak potongan yang membentuk
seluruh kue itu. Ambil salah satu potongan dan minta anak untuk menulis pecahan dari
berapa banyak potongan yang tersisa.
7. Ingatkan dia bahwa karena garis berarti “keluar dari”, jumlah potongan yang dijumlahkan
menjadi keseluruhan berada di bawah garis, dan jumlah potongan yang dia lihat berada di
atas garis. (Jawaban: ¾.) Sekarang minta dia untuk menuliskan pecahan yang mewakili
bagian yang hilang. (Jawab: ¼) Pasang kembali potongannya. Angka di atas garis pada
pecahan disebut pembilang, dan angka di bawah garis disebut penyebut. Cara cepat
dan mudah untuk mengingat ini adalah bahwa penyebutnya berada di bawah garis,
menjadikannya "nominator bawah".
8. Mintalah anak melihat kue yang telah dipotong. Tanyakan: Jika empat potong membuat
kue utuh, dan dua potong membuat kue utuh, apakah mungkin beberapa dari empat
potong itu sama dengan salah satu dari dua potong? Biarkan anak meletakkan potongan
kue di samping atau di atas satu sama lain, sampai dia mengetahui bahwa itu sama
dengan ½.
9. Jelaskan bahwa kita dapat memotong kue menjadi potongan-potongan sebanyak
yang diinginkan, tetapi potongan-potongan itu akan selalu berjumlah keseluruhan, dan
beberapa potongan yang lebih kecil dapat digabungkan untuk menambahkan jumlah
yang sama dengan beberapa potongan yang lebih besar .
halaman
133
UKURAN DAN PECAHAN
>
Mengembangkan Pembelajaran
Biarkan anak memotong sisa kue menjadi bagian yang sama. Mintalah dia untuk
menunjukkan kepada kita 1 kue atau ¾ kue. Saat dia mendapatkan idenya,
dapatkan segelas susu, dan nikmati pecahan kita!
Dapur Matematika
Sebagai orang tua, kita mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di dapur daripada yang
diinginkan. Karena anak mungkin senang membantu di dapur, kita memiliki kesempatan
ganda untuk menghabiskan waktu bersama anak dan membantunya melatih kemampuan
matematikanya. Dari peluang untuk berlatih mengurutkan hingga peluang untuk mengukur,
dapur menyimpan lebih dari sekadar makanan.
Keterampilan yang Dilatih
Pengurutan
Mengukur
Nomor urut
Perkiraan
Perkalian
Bahan yang Dibutuhkan
(tidak semua bahan diperlukan untuk semua kegiatan)
Gelas dan sendok takar
Kartu indeks
Clip art atau foto bahan dan peralatan dapur umum
Lem
Kalkulator (opsional)
Cara Bermain: Pesan!
1. Ambil bermacam-macam gelas ukur dan sendok, dan letakkan di atas meja atau konter.
Saat kita memasak atau mengumpulkan bahan untuk suatu proyek, dorong anak untuk
menyusun sendok dan cangkir secara berurutan. Baginya itu mungkin berarti dari yang
terbesar ke yang terkecil, itu bagus, tetapi setelah dia selesai, kita dapat menjelaskan
kepadanya bahwa dalam hal mengukur, peningkatan terkecil bertambah menjadi
peningkatan yang lebih besar.
2. Bilangan urut adalah bilangan yang digunakan untuk menunjukkan urutan sesuatu
dalam suatu rangkaian, misalnya dalam suatu daftar atau suatu baris. Pertama, kedua,
ketiga, keempat, dan kelima adalah contoh bilangan urut. Angka yang digunakan untuk
menghitung yang menunjukkan kuantitas sebagai kebalikan dari urutan (1, 2, 3, dll.)
Dikenal sebagai angka kardinal. Gunakan kesempatan untuk berlatih bilangan urut
dengan anak dengan memintanya memasukkan benda-benda kecil ke dalam cangkir
pertama, atau memasukkan sendok kedua ke dalam sendok keempat, dll.
Cara Bermain: Resep Rebus
Melibatkan anak dalam memasak jauh lebih mudah bila kita menggunakan kartu rebus
untuk membantu menunjukkan kepadanya apa yang harus dilakukan dan urutannya. Secara
halaman
134
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
umum, rebus adalah gambar yang digunakan untuk mewakili sesuatu. Kebanyakan orang
tahu teka-teki sebagai teka-teki yang menggabungkan gambar, huruf, dan simbol untuk
membuat teka-teki, tetapi juga digunakan untuk membantu anak-anak belajar membaca.
Dengan menggunakan gambar untuk mengganti atau mewakili kata atau frasa asing dan
akhirnya memasangkannya dengan kata tertulis, anak-anak dapat belajar mengasosiasikan
kata tertulis dengan gambarnya. Untuk membuat kartu rebus untuk resep, kita perlu
membuat kartu untuk setiap langkah dalam resep. Jika kita tidak mengehnedaki untuk
membuat kartu sendiri, kita dapat menemukan beberapa resep mudah dengan kartu
rebus yang dapat dicetak di situs web National Dairy Council (www.nationaldairycouncil.org/
ChildNutrition/Pages/ChildNutritionLessons.a
1. Tempelkan gambar bahan pada kartu indeks, beserta indikator jumlah bahan yang kita
butuhkan. Misalnya, ketika kita perlu menambahkan 2 cangkir tepung, kartu indeks
akan memiliki gambar sekantong tepung dan dua cangkir takaran dengan panah yang
menunjuk ke bagian paling atas setiap cangkir.
2. Tulis kata bahan dan jumlah takaran di bawah setiap gambar. Beri nomor kartu rebus
untuk mencerminkan langkah-langkah resep, dan minta anak untuk menyusun kartukartu tersebut.
3. Letakkan bahan di atas meja, dan awasi anak saat dia mengikuti kartu untuk membuat
resep.
Cara Lain Bermain Mengukur dan Menaksir di Dapur
Biarkan anak mengeksplorasi alat ukur.
Ada berbagai macam alat di dapur yang digunakan untuk menakar benda, mulai dari
sendok takar dan cangkir hingga takaran spageti dan timbangan dapur. Beri anak
kesempatan untuk memeriksa semua hal ini, dan lihat apakah dia dapat memberi tahukan
apa yang menurutnya berarti beberapa tanda dan singkatan. Saat dia selesai menjelajah,
ajari dia tentang tanda dan singkatan itu dan jelaskan bagaimana itu membantunya
memastikan kita menggunakan jumlah bahan yang benar saat memasak.
Mengeksplorasi hubungan antara pengukuran.
Biarkan anak melihat apakah dia dapat mengetahui bagaimana alat ukur saling
berhubungan satu sama lain. Ajukan pertanyaan seperti: Menurutmu, berapa cangkir
M ini yang menjadi 1 cangkir? Menurumu, berapa sendok teh dalam satu sendok
makan? Berapa banyak sendok makan yang ada di dalam cangkir? Setelah anak
memiliki kesempatan untuk melakukan estimasi visual, beri dia cara yang lebih konkret
untuk membuat koneksi. Misalnya, kita dapat memberinya semangkuk air atau tepung
untuk dipindahkan di antara alat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kita atau
mengonfirmasi perkiraannya.
Bicara tentang hubungan antara pengukuran dan manfaatnya dalam memasak. Anak
yang lebih besar cenderung membuat hubungan yang konkret seperti fakta bahwa
1 cangkir sama dengan dua cangkir ukuran ½ atau empat cangkir ukuran ¼, atau
1 sendok makan sama dengan dua sendok makan ukuran ½. Dengan koneksi yang
kuat, dia dapat memahami bahwa pengetahuan ini berguna jika kita perlu mengubah
resep. Ajukan pertanyaan seperti: Jika saya ingin membuat setengah dari resep ini, dan
membutuhkan 2 cangkir tepung, berapa cangkir tepung yang harus saya gunakan?
Ide Perhitungan di Dapur
Mintalah anak untuk membantu menggandakan atau membagi dua resep. Jika dia belum
tahu cara mengalikan pecahan, tidak apa-apa; minta dia menunjukkan kepada "berapa
banyak" dengan gelas ukur dan sendok.
halaman
135
UKURAN DAN PECAHAN
Menghitung ukuran porsi. Anak mungkin tidak pernah memperhatikan sebelumnya
bahwa label nutrisi tidak hanya memberi tahukan berapa banyak kalori dan karbohidrat
dalam satu paket, tetapi juga berapa banyak porsi dalam satu paket dan berapa banyak
dari makanan itu yang merupakan satu porsi. Lain kali dia mengambil segenggam keripik
atau kerupuk, tunjukkan ukuran porsi pada kemasannya dan minta dia memperkirakan
berapa porsi yang dia makan.
Lihatlah apakah dia dapat memberi tahukan berapa banyak keripik yang ada dalam
empat atau lima porsi. Setelah itu, minta dia untuk berpura-pura dia memiliki lima teman
dan bahwa mereka masing-masing menginginkan dua porsi keripik. Tanyakan: Berapa
banyak chip yang kamu butuhkan? Apakah ada cukup porsi dalam satu kantong? Jika
tidak, berapa tas lagi yang kamu perlukan?
halaman
136
MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA
engalaman pertama anak dengan sains mungkin tidak terlihat sama sekali, tetapi
begitu dia mulai mengamati dan mencoba secara aktif membuat perubahan di
lingkungannya, dia memulai proses penemuan ilmiah. Pada awalnya ini adalah masalah
menggunakan indranya untuk menemukan cara baru dan menarik untuk menyelidiki dan
berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Kegiatan dalam bab ini memberikan beberapa cara
bagi kita untuk menyemangati seorang ilmuwan pemula.
P
Scratch and Sniff Painting
Bagian dari berinteraksi dengan dunia adalah menemukan bagaimana indra kita dapat
menyatu untuk membuat pengalaman menjadi lebih kuat. Sementara lukisan sederhana
menarik bagi indera visual anak (dan indra peraba jika ia melukis dengan jari), aktivitas
Scratch and Sniff Painting juga menggabungkan indra penciumannya. Dua jenis cat yang
berbeda di sini cukup mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mungkin sudah kita miliki
di sekitar rumah, dan anak akan dapat melihat dan mencium keindahan pencapaiannya
setelah selesai.
Cat campuran agar-agar dan minuman di bawah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Cat yang dibuat dengan campuran minuman bubuk memiliki bau yang lebih kuat dan
memberikan warna yang lebih cerah, tetapi juga cenderung menodai pakaian. Cat gelatin
perlu dicampur dengan lem dan pewarna makanan untuk mendapatkan konsistensi dan
semangat yang tepat, tetapi cat ini memiliki dimensi tambahan berupa pengalaman
sensorik sentuhan.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan motorik halus
kesadaran sensorik
Bahan yang Dibutuhkan
Paket minuman bubuk mix warna cerah (oranye, merah, biru, ungu, dll)
137
MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA
Air
Pewarna makanan
Campuran pencuci mulut agar-agar bubuk (seperti Jell-O) dalam berbagai warna dan rasa
Lem sekolah
Cangkir kecil
Kuas cat
Kertas kelas berat (kertas cat air adalah yang terbaik, tetapi Anda dapat menggunakan
stok kartu atau kertas konstruksi)
Pensil
Spidol Permanen
Bersiaplah untuk Bermain: Cara Membuat Cat Campuran Minuman
Masukkan satu atau dua bungkus setiap warna campuran minuman ke dalam gelas plastik.
Tambahkan air secara perlahan ke dalam cangkir, aduk sambil jalan sampai campuran memiliki
kekentalan dan warna yang tepat yang kita inginkan. Jika mau, kita bisa menambahkan
sedikit lem putih untuk mengentalkan adonan.
Persiapan untuk Bermain: Cara Membuat Cat Gelatin
1. Dengan menggunakan gelas plastik terpisah untuk setiap warna, campurkan 2 sendok
makan bubuk gelatin dengan 2 sendok makan air hangat. Jika kita ingin membuat
warnanya sedikit lebih cerah, tambahkan satu atau dua tetes pewarna makanan. Aduk
adonan, lalu tambahkan 4-5 tetes lem, dan aduk kembali. Lem membantu butiran
menempel pada kertas, membuat lukisan itu tidak hanya beraroma tetapi juga "dapat
tergores".
2. Jika anak menggunakan cat gelatin, butirannya bisa terpisah dan tenggelam ke dasar
cangkir. Setelah dia selesai melukis, mintalah anak untuk menyapukan kuasnya ke bagian
bawah cangkir untuk mendapatkan sejumlah butiran cat yang tersisa dan kemudian
oleskan pada area yang dicat untuk memaksimalkan efek goresan dan hirupan.
Cara Bermain
1. Ajak anak untuk memikirkan benda-benda yang berwarna cerah dan memiliki bau yang
kuat dan menyenangkan, seperti bunga atau buah kesukaannya.
2. Beri anak selembar kertas cat air dan pensil, dan minta dia membuat sketsa gambar
dari beberapa benda itu. Jika dia kesulitan, pertimbangkan untuk menyusun semangkuk
buah atau vas bunga untuk dia gunakan sebagai model.
3. Saat dia yakin telah menyelesaikan gambarnya, bantu dia menjiplak garis pensil dengan
spidol permanen. (Spidol nonpermanen akan bekerja saat dicampur dengan air.) Ini akan
membantu menguraikan area sehingga ia dapat menerapkan warna cat yang berbeda.
4. Keluarkan cangkir cat beraroma dan beberapa kuas cat. Biarkan anak mengendus cangkir
yang berbeda dan memilih aroma mana yang menurutnya paling sesuai untuk setiap
bagian gambarnya. Biarkan dia menggunakan kuas untuk membuat mahakaryanya.
5. Setelah selesai, letakkan kertas mendatar hingga kering, sebuah proses yang mungkin
memakan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan cat biasa. Saat lukisan sudah
kering, yang harus dia lakukan hanyalah menggosokkan jari-jarinya ke permukaan yang
dicat atau menggores butiran gelatin untuk mengaktifkan goresan dan mengendus cat.
Asam, Manis, Asin, atau Pahit?
Anak mungkin memiliki beberapa makanan favorit dan makanan lain yang tidak ingin
halaman
138
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
dia makan lagi, tetapi dia mungkin tidak tahu kata apa yang harus digunakan untuk
mengkategorikan makanan tersebut. Tes rasa bukan hanya cara yang menyenangkan
untuk mengetahui bagian mana dari lidahnya yang sensitif terhadap rasa yang mana, tetapi
juga merupakan cara yang baik untuk membantunya belajar tentang berbagai jenis rasa
seperti asam, asin, manis, dan pahit. Biasanya orang akan merasakan manis di ujung lidah,
asam di belakang, asin di depan, dan pahit di belakang. Indera lain membantu menciptakan
pengalaman indrawi yang lebih lengkap, memungkinkan Anda merasakan rasa yang lebih
rumit. Uji rasa juga merupakan cara yang baik untuk memudahkan mempelajari langkahlangkah dasar metode ilmiah, atau urutan hal-hal yang dilakukan untuk melakukan
percobaan atau pengamatan.
Keterampilan yang Dilatih
Pengamatan sensorik
Mengidentifikasi selera
Kosa kata terkait rasa
Pemetaan kuncup rasa
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas putih
Pensil merah
Spidol hitam
Gelas plastik
Air
Gula
Garam
Jus lemon
Air tonik
Tusuk gigi atau tongkat kerajinan
Penutup mata
Membuat Hipotesis
1. Sebelum kita memulai percobaan, jelaskan kepada anak bahwa kita akan mencoba
berbagai rasa berbeda yang diletakkan langsung di lidahnya. Perkenalkan kata-kata asin,
manis, asam, dan pahit, beri dia contoh jenis makanan yang sesuai dengan masingmasing kategori.
2. Suruh anak menjulurkan lidah dan melihatnya di cermin. Tanyakan: Menurutmu untuk
apa benjolan di seluruh lidah Anda itu? Apakah kamu mengetahui apa yang disebut
benjolan? Menurutmu mengapa mereka disebut pengecap?
3. Sekarang minta dia memikirkan apa yang terjadi pada lidahnya saat dia makan makanan
kesukaannya dan makanan yang paling tidak disukainya. Kemudian minta dia untuk
berhipotesis, atau membuat tebakan yang bagus, tentang apa yang akan dia temukan
tentang lidahnya dan selera yang berbeda. Pernyataannya akan menjadi hipotesis,
atau gagasan yang dia uji. (Ketahuilah bahwa untuk memetakan seleranya, anak akan
meletakkan tusuk gigi atau tongkat kerajinan di semua area lidahnya, termasuk bagian
belakang lidahnya. Hal ini dapat memicu refleks muntah pada beberapa orang. Jika
anak mengalami refleks muntah yang mudah terpicu, pertimbangkan untuk menjadi
sukarelawan penguji rasa, dan biarkan anak menjadi perekam.)
halaman
139
MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA
Cara Bermain (Bagian 1)
1. Beri anak selembar kertas putih dan pensil merah. Minta dia untuk menggambar lidah
besar di atas kertasnya, tetapi belum mewarnainya. Sisihkan kertas.
2. Siapkan empat gelas plastik, letakkan masing-masing di atas selembar kertas. Tuang
sedikit jus lemon (asam) ke dalam cangkir pertama, dan sedikit air tonik (pahit) ke
dalam cangkir kedua. Untuk dua cangkir terakhir, campur air gula dan air garam, pastikan
sangat manis dan sangat asin. Beri label kertas di bawah setiap cangkir dengan nama
cairan di dalamnya, bukan dengan rasanya.
3. Beri anak beberapa tusuk gigi atau stik kerajinan, dan minta dia untuk mencelupkannya
ke salah satu cairan. Suruh dia meletakkan tongkat di ujung lidahnya. Apakah dia
merasakan sesuatu? Jika ya, apa rasanya?
4. Celupkan lagi, dan ulangi pada sisi, permukaan rata, dan belakang lidah. Setelah dia
mengidentifikasi rasa dan menemukan di lidah mana rasa yang paling kuat, mintalah dia
menulis nama rasa—bukan cairan—di ruang yang sesuai di lidahnya menggambar
5. Biarkan anak berkumur dengan air, dan ulangi proses ini dengan cairan lainnya.
6. Minta dia mengisi “peta lidah”, menulis semua selera. Jika dia mau, dia bisa menggambar
selera, dan mewarnai lidah merah muda kemerahan agar lebih realistis.
Cara Bermain (Bagian 2)
1. Beri tahu anak bahwa inilah waktunya untuk menguji apakah inderanya yang lain berperan
dalam bagaimana dan di mana dia mendeteksi rasa di lidahnya. Jelaskan bahwa kita akan
menutup matanya, dan kali ini kita akan memberinya berbagai rasa untuk diletakkan di
lidahnya. Jika dia sedikit gugup, yakinkan dia aman dan kita akan menceritakan semua
yang akan dilakukan.
2. Dudukkan anak di kursi, dan letakkan penutup mata di atas matanya. Celupkan tongkat
ke salah satu cairan, jelaskan padanya apa yang kita lakukan. Katakan padanya bahwa
kita ingin dia melihat apakah dia dapat mengidentifikasi cairan dan rasanya tanpa
bantuan kita. Beri dia tongkat, dan minta dia menggulungnya di lidahnya. Bisakah dia
mengidentifikasi cairan itu? Bagaimana dengan rasanya?
3. Biarkan dia membilas mulutnya, dan ulangi ini dengan cairan lainnya.
4. Lepaskan penutup matanya, dan suruh dia melakukan tes sambil mencubit hidungnya juga.
Pertanyaan yang Bisa Diajukan
Apakah percobaan menjawab pertanyaan yang kamu ajukan sebagai hipotesismu?
Mengapa atau mengapa tidak?
Pada bagian lidah mana kamu dapat mendeteksi rasa pahit? Kecut? Manis? Asin?
Apakah ada area di lidahmu yang dapat mendeteksi dua rasa yang berbeda?
Apakah ada area di lidahmu yang sama sekali tidak dapat dideteksi rasa?
Apakah menurutmu ini sama untuk semua orang? Bagaimana kamu bisa menguji teori itu?
Ketika matamu ditutup, apakah kamu gugup tentang apa yang akan kamu rasakan?
Apakah lebih sulit atau lebih mudah untuk mengidentifikasi selera dengan mata tertutup?
Apakah semuanya terasa lebih enak atau lebih buruk tanpa bisa melihat?
Apakah ada perbedaan ketika hidungmu dicubit? Apa itu?
>
Mengembangkan Pembelajaran
Perkuat gagasan tentang zona pengecap. Biarkan anak memetakan lidah Anda
saat kita merasakan cairan yang berbeda.
halaman
140
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Kegiatan untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus
Anak menggunakan keterampilan motorik halusnya setiap hari untuk melakukan tugastugas dasar seperti mengikat sepatunya, mengancingkan ritsleting mantelnya, atau bahkan
menyikat giginya. Selain itu, keterampilan motorik halus berperan penting dalam membantu
anak menyelidiki dunia di sekitarnya. Mengontrol motorik halus tidak selalu datang dengan
mudah, jadi menggabungkan latihan motorik halus ke dalam aktivitas eksplorasi sehari-hari
membantu anak menemukan dunia di sekitarnya serta melatih keterampilan tersebut.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan motorik halus dasar
Menulis
Kontrol motorik halus
Menggunakan gunting
Pegangan pensil
Investigasi sensorik
Bahan yang Dibutuhkan
(tidak semua bahan diperlukan untuk semua kegiatan)
Gunting dan/atau pisau plastik yang aman untuk anak
Koran bekas, surat sampah, dan kertas bekas
Tanah liat atau Play-Doh
Mainan plastik kecil, manik-manik, atau koin
Pinset
Beras
Sereal berbentuk O
Mangkuk plastik kecil
Air
Alat tetes mata atau obat tetes
SilyPutty
Penanda
Pita
Cara Bermain: Menggambar Garis
Menulis dan menggambar membutuhkan banyak kontrol motorik halus, dan bukan hanya
karena sulit memegang alat tulis dengan benar. Menggambar garis lurus dan meniru
pola tertulis juga bisa jadi sulit. Jika anak kesulitan memegang pensil, mulailah dengan
spidol atau krayon tebal. Jika anak usia sekolah masih menggunakan genggaman pensil
yang belum matang atau tidak efisien, mintalah saran dari terapis okupasi tentang cara
membantu memodifikasi genggaman sebelum terlalu mendarah daging. Pegangan seperti
itu termasuk pegangan mengepal di mana seluruh tangan melingkari pensil, atau pegangan
lima jari di mana semua jari memegang pensil.
Dapatkan buku teka-teki dot-to-dot untuk anak. Dia harus melatih perencanaan dan
pengurutan motorik untuk beralih dari nomor ke nomor selain menggambar garis.
Siapkan papan tulis atau kuda-kuda whiteboard, dan mintalah anak untuk berlatih
menggambar garis dari atas ke bawah papan. (Jika kita tidak memiliki kuda-kuda, rekatkan
selembar kertas besar ke dinding setinggi mata anak.) Setelah dia memiliki pegangan
pada garis atas ke bawah, mintalah dia berlatih menggambar garis dari kiri ke kanan.
halaman
141
MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA
Mainkan permainan menggambar kooperatif. Pada selembar kertas gambar, gambarlah
garis sederhana, bentuk, atau garis yang lebih rumit (kurva, gelombang, paku, dll.).
Bergiliran menambahkan garis atau bentuk baru ke yang sudah ada untuk membuat
gambar baru. Lanjutkan ini sampai tidak ada lagi ruang di atas kertas.
Cara Bermain: Petak Umpet Dempul
1. Tempatkan mainan plastik kecil, manik-manik, atau koin di dalam bola dempul, pastikan
untuk meremasnya dengan cukup baik sehingga anak tidak dapat melihat benda
tersebut.
2. Berikan anak dempul dan minta dia memegang bola dempul di satu tangan sementara
dia menggunakan jari di tangan lainnya untuk membukanya untuk menemukan barang
yang tersembunyi.
3. Coba masukkan mainan kecil baru ke dalam dempul sehingga ketika anak membukanya,
dia mendapat "hadiah" berupa mainan baru untuk dimainkan.
Cara Bermain: Mainkan Tanah Liat
1. Kita dapat berlatih motorik halus saat anak bermain dengan tanah liat atau Play-Doh, dan
dia mungkin tidak akan mengetahuinya. Dorong dia untuk menggelindingkan bola dan
ular di antara telapak tangannya atau minta dia membuat bola-bola kecil di antara jari
telunjuk dan ibu jarinya untuk membantu memperkuat jari-jarinya.
2. Untuk membantu anak belajar mengoordinasikan otot-otot di tangannya untuk
menggunakan alat, pertimbangkan untuk membiarkan dia memotong lempengan tanah
liat dengan gunting tua atau pisau plastik. Jika kita benar-benar berani, dan berpikir dia
tidak akan menyamaratakan keahliannya kepada orang lain, Anda juga bisa menunjukkan
kepadanya cara "mencubit" tanah liat.
Cara Bermain: Bola Koran-Tempat Sampah
1. Tantang anak bermain bola basket koran-tempat sampah dengan syarat ia harus
membuat "bola" baru untuk setiap lemparan. Beri dia koran bekas dan minta dia untuk
memisahkannya menjadi satu lembar.
2. Setelah semuanya terpisah, tunjukkan padanya cara meletakkan selembar kertas di
telapak tangannya dan meremasnya untuk membuat bola yang kencang. Jika dia
menggunakan kedua tangannya untuk membuat bola, dia kehilangan gilirannya.
Cara Bermain: Membantu Rumah Tangga
Lain kali kita membersihkan atau membersihkan dengan pembersih jendela, isi botol
semprot kosong dengan air dan biarkan anak “membantu” kita membersihkan. Tunjuk dia
sebagai pembersih jendela resmi atau penyemprot tanaman. Dia mungkin mendapatkan
air di mana-mana, tetapi butuh banyak usaha motorik halus untuk menarik pelatuk botol
semprot.
Ide Tentang Memotong, Memutar, dan Merobek
Terkadang apa yang tampak seperti kehancuran total sebenarnya bisa mendidik. Merobek,
memutar, dan memotong adalah cara yang bagus untuk melatih keterampilan motorik
halus anak.
Tunjukkan pada anak cara merobek koran menjadi potongan-potongan. Minta dia
meletakkan tangannya berdampingan di bagian atas halaman, dengan ibu jari di satu
halaman
142
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
sisi halaman dan jari-jarinya di sisi lain. Minta dia berpegangan erat dan tarik tangannya
ke arah yang berlawanan (satu ke arah dan satu lagi darinya). Kertas harus robek tepat
di tengah.
Putar potongan-potongan itu menjadi "batang kayu". Mintalah anak mengumpulkan strip
koran. Ambil selembar kertas dan minta dia memegangnya secara horizontal, dengan
satu tangan di setiap ujungnya. Dia seharusnya menggunakan genggaman yang sama
seperti saat merobek kertas, tetapi alih-alih menarik ke arah yang berlawanan, sekarang
dia perlu memutar ke arah yang berlawanan. (Seharusnya terlihat seperti sedang
meremas handuk.) Jika dia memutar cukup keras—membiarkan pergi dan setel ulang
cengkeramannya sesuai kebutuhan—strip akan berubah menjadi "batang kayu" yang
kencang dan bengkok.
Membuat mesin penghancur manusia. Beri anak gunting yang aman untuk anak dan
surat sampah atau kertas bekas yang tidak lagi diperlukan. Katakan padanya ini adalah
barang yang tidak diinginkan lagi dan dia dapat memotongnya menjadi beberapa bagian,
menggunakan potongan lurus, potongan melengkung, atau bahkan hanya membuat
pinggiran di tepinya. Karena tujuannya adalah untuk membantu pegangan gunting anak,
perbaiki pegangannya jika perlu dan ingatkan dia untuk memutar gunting, bukan kertas,
saat dia memotong.
Cara Bermain: Balapan Miniatur
Kita dan anak mungkin pernah memainkan permainan estafet sebelumnya, tetapi mungkin
melibatkan lari dan benda besar. Meskipun jenis balapan tersebut bagus untuk membantu
perkembangan motorik kasar, untuk melatih keterampilan motorik halus, balapan estafet
Anda harus dalam skala yang lebih kecil. Berikut beberapa untuk dicoba.
Perlombaan Nasi
Bagi segenggam nasi menjadi dua mangkuk atau cangkir plastik kecil. Berikan satu
cangkir dan sepasang pinset untuk anak, dan simpan cangkir lainnya dan sepasang pinset
untuk kita sendiri. Letakkan mangkuk kosong di antara kita dan gunakan pinset untuk
memindahkan nasi ke cangkir kosong. Yang pertama menyingkirkan semua berasnya
memenangkan perlombaan. Jika nasi terlalu keras untuk anak, Kita bisa menggantinya
dengan sereal berbentuk O.
Perlombaan Air Mungil Mungil
Isi dua cangkir sekitar seperempat penuh dengan air. Beri setiap peserta secangkir air,
cangkir kosong, dan obat tetes mata atau obat tetes. Pemain pertama yang memindahkan
semua air dari satu cangkir ke cangkir lainnya adalah pemenangnya.
Buat Timbangan Gantungan Baju
Bagian dari menyelidiki dunia termasuk melihat bagaimana hal-hal terkait, bahkan jika
itu tidak jelas. Kadang-kadang, cara untuk menghubungkan objek satu sama lain adalah
dengan melihat berapa banyak dari satu objek sama dengan objek lainnya. Misalnya, anak
dapat mengetahui seberapa berat ikan paus biru jika dia tahu berat ikan paus dewasa
kira-kira sama dengan 15 bus sekolah. Namun, karena kita tidak memiliki paus biru,
bus sekolah, atau kapasitas untuk menimbang di rumah kita, mungkin lebih baik tetap
menggunakan mainan anak. Membuat Skala Gantungan Baju memberinya cara mudah
untuk membandingkan barang.
Keterampilan yang Dilatih
Membandingkan dan mengkontraskan
halaman
143
MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA
Memperkirakan
Mengukur
Bahan yang Dibutuhkan
Gantungan plastik berlekuk
Benang
Pukulan satu lubang
2 cangkir kertas identik
Gunting
Pita pengukur
Selotip
Persiapan untuk Bermain: Membuat Timbangan
1. Potong dua helai benang, masing-masing panjangnya sekitar 2 kaki. Pastikan panjangnya
persis sama.
2. Pada kedua cangkir kertas, beri tanda tepat di bawah pinggiran cangkir pada sisi
berlawanan dari cangkir. Cobalah untuk membuat tanda di tempat yang sama pada
setiap cangkir. Gunakan pukulan satu lubang untuk membuat lubang di tempat kita
membuat tanda.
3. Temukan gantungan plastik berlekuk (jenis yang memiliki lekukan di bagian atas untuk
menggantung barang dengan tali pengikat). Gantung di gagang pintu, pengait cangkir di
dinding, atau di rak pengering pakaian dari logam.
4. Masukkan salah satu ujung seutas benang melalui satu lubang di salah satu cangkir.
Ikatkan simpul kecil di ujung dalam cangkir agar tidak terlepas dari lubang. Lingkarkan
tali di sekeliling sisi dan di atas gantungan, biarkan di salah satu takik. Tarik benang
ke bagian belakang gantungan dan tusuk ujung benang lainnya melalui lubang lain di
cangkir. Ikat simpul lainnya.
5. Lakukan hal yang sama dengan cangkir lainnya, tetapi letakkan di ujung gantungan yang
lain. Pastikan cangkir menggantung pada tingkat yang sama. Jika tidak, kita mungkin
harus mengikat kembali benangnya agar cangkirnya rata.
6. Biarkan cangkir mengendap di tempatnya. Saat benang tidak lagi berayun dan terlihat
rata, gunakan selotip kecil untuk menahan setiap helai benang pada tempatnya di
lekukan gantungan.
7. Tunjukkan kepada anak cara kerja timbangan dengan menempatkan satu sen di setiap
cangkir, lalu menambahkan satu sen lagi ke salah satu cangkir. Dia harus melihat ujung
"skala" ke arah cangkir dengan dua uang di dalamnya.
Cara Bermain
Sekarang saatnya membiarkan anak lepas dari timbangan. Biarkan dia menjelajah dengan
mainannya untuk melihat cara kerjanya, lalu minta dia untuk mulai menjelajah dengan
sedikit lebih banyak arah. Anjurkan dia dengan pertanyaan seperti:
Apa yang dapat digunakan sebagai satuan pengukuran umum? (Jawab: uang receh,
kelereng, atau apapun yang beratnya konstan.)
Bagaimana kamu mengetahui barang mana yang lebih berat?
Menurut kamu mengapa cangkir bergerak ke atas dan ke bawah?
Apakah penting di mana kamu meletakkan gantungan? Mengapa?
Berapa sen berat sebuah mobil mainan?
Berapa sen berat sebuah action figure?
Apakah satu sen lebih berat atau lebih ringan dari sepatu Barbie?
halaman
144
sains kehidupan
ains kehidupan merupakan istilah luas untuk berbagai cabang ilmu yang melibatkan
mempelajari kehidupan dan makhluk hidup. Dari ilmu hewan hingga biologi, semua
bidang ini melihat alam dan cara kerjanya. Meskipun anak mungkin belum siap menjadi
ahli mikrobiologi, ia siap menjadi penjelajah ilmiah yang mengamati dunia di sekitarnya.
Kegiatan dalam bab ini berfokus untuk membantunya belajar lebih banyak tentang makhluk
hidup, termasuk dirinya sendiri.
S
Belajar di Kebun Binatang
Kebun binatang bukan hanya tempat yang bagus untuk melakukan perjalanan sehari; itu
juga cara kehidupan nyata untuk belajar tentang ilmu kehidupan. Selain memberi anak
kesempatan untuk melihat binatang yang mungkin tidak pernah dia lihat di luar buku,
kebun binatang juga memiliki sejumlah kesempatan untuk mengajari anak tentang
perilaku binatang, habitat, dan berbagai kelas binatang. Berikut adalah beberapa cara untuk
membantu anak menjadi ahli zoologi amatir.
Keterampilan yang Dilatih
Observasi
Cocok
Kesadaran habitat
Klasifikasi hewan
Apa yang kau butuhkan
Buku anak-anak tentang berbagai jenis binatang, seperti:
The Furry Animal Alphabet Book karya Jerry Pallotta
A to Z Walk in the Park: Animal Alphabet Book karya R. M. Smith
Dear Zoo karya Rod Campbell
The Secret Zoo karya Bryan Chick
Animal Baby ABC: An Alphabet Book of Animal Offspring karya Barbara Knox
145
sains kehidupan
Notebook dan pensil
Cara Bermain: Memeriksa (dan Mematikan) Hewan
1. Jika anak lebih mengenal hewan kartun dan hewan peliharaan rumahan, ada baiknya
kita mengenalkannya kepada berbagai jenis hewan sebelum kita berangkat ke kebun
binatang. Beberapa hari sebelum perjalanan kita ke kebun binatang, duduklah dengan
beberapa buku bagus dan mulailah membaca tentang binatang mulai dari A hingga Z.
2. Di buku catatan, buatlah daftar hewan menurut abjad yang ingin dicari anak di kebun
binatang. Bawalah buku catatan itu bersama kita dan centang hewan dari daftar saat kita
menemukannya.
3. Jangan lupa untuk berhenti memberi anak kesempatan untuk memberi tahukan
bagaimana perbandingan hewan di kehidupan nyata dengan gambar yang telah dilihatnya.
Cara Bermain: Bayi Siapa Ini?
1. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu anak mempelajari nama-nama berbagai
jenis bayi hewan, dan bagaimana cara orang tua merawatnya. Sekali lagi, sebelum kita
pergi ke kebun binatang, luangkan waktu untuk membaca sedikit tentang induk hewan
dan bayinya, berikan perhatian khusus pada sebutan untuk setiap keturunan hewan.
2. Buatlah daftar ini di buku catatan, dan saat kita mengunjungi berbagai hewan di kebun
binatang, kuis anak untuk mengetahui apakah dia dapat mengingat apa nama bayi
hewan itu.
3. Setelah kunjungan, tanyakan kepada anak apakah dia melihat hewan merawat bayinya
dan dengan cara apa. Minta dia untuk membandingkannya dengan cara merawatnya.
Cara Bermain: Bintik, Garis, dan Warna
1. Cara cepat lain untuk membuat anak tertarik untuk benar-benar mengamati hewan
adalah dengan mencatat berapa banyak hewan yang dapat dilihat dengan bintik, garis,
atau warna tertentu dari masing-masing hewan.
2. Dedikasikan satu halaman di buku catatan untuk setiap orang dalam rombongan
perjalanan. Setiap kali seseorang menunjuk binatang dengan bintik-bintik, garis-garis,
atau warna target, buatlah tanda penghitungan di halaman buku catatannya.
3. Di akhir perjalanan, orang dengan nilai tertinggi menang.
Habitat dan Adaptasi Hewan
Anak yang lebih besar dapat memahami hewan dan perilaku hewan pada tingkat yang lebih
kompleks daripada anak yang lebih kecil, jadi ada banyak kesempatan untuk mengajarkan
tentang mengapa hewan tertentu ditemukan di berbagai jenis lingkungan dan sifat apa
yang mereka miliki yang membuat mereka cocok dengan lingkungannya.
Semua habitat hewan memiliki setidaknya lima kesamaan. Hewan membutuhkan akses
ke makanan, air, tempat berlindung, udara, dan tempat yang aman untuk membesarkan
anaknya, di mana pun mereka tinggal. Habitat yang terancam punah tidak dapat
menyediakan hal-hal ini lagi, dan hewan yang hidup di sana tidak akan dapat bertahan
hidup tanpa undang-undang perlindungan lingkungan untuk melindungi tanah dari bahaya.
Konsep Habitat
Kata "lingkungan" mungkin sedikit membingungkan bagi anak ketika berbicara tentang
tempat tinggal hewan, terutama karena dia lebih cenderung mengasosiasikan kata tersebut
halaman
146
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
dengan kesadaran lingkungan dan cuaca. Saatnya untuk berbicara dengannya tentang
habitat, atau jenis lingkungan khusus tempat berbagai hewan hidup. Bicaralah padanya
tentang bagaimana bahkan di lingkungan rumah Anda, ada berbagai jenis habitat yang
didirikan. Kamarnya, misalnya, mungkin memiliki jenis barang yang berbeda di dalamnya
daripada kamar, atau milik saudara yang lebih muda atau lebih tua. Jelaskan bahwa apa
yang terdapat di setiap kamar dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang yang tinggal
di sana.
Ini dapat dengan mudah menjadi percakapan tentang bagaimana hewan yang berbeda
membutuhkan jenis medan, cuaca, dan kehidupan tumbuhan yang berbeda agar sehat dan
hidup nyaman. Percakapan ini menyiapkan panggung untuk membicarakan berbagai habitat
yang dilihat anak di kebun binatang. Kita dapat mengajukan pertanyaan seperti: Mengapa
menurutmu kelembapan di ruang reptil begitu tinggi? atau Mengapa singa memiliki begitu
banyak area teduh untuk berkumpul?
Cara Bermain: Semua tentang Adaptasi
1. Adaptasi sedikit lebih rumit untuk dipahami, tetapi ketika kita menggabungkan percakapan
dengan habitat, itu menjadi sedikit lebih mudah. Saat kita dan anak melihat-lihat gambar
hewan kebun binatang bersama sebelum perjalanan, tunjukkan karakteristik yang
membuat hewan kebun binatang berbeda dari kucing rumahan atau anjing peliharaan.
2. Kita dapat bertanya-tanya mengapa zebra memiliki garis-garis, atau mengapa jerapah
memiliki leher yang panjang, untuk menanam benih di kepala anak bahwa adaptasi ini
memiliki tujuan. Buatlah daftar adaptasi di buku catatan kebun binatang, dan minta anak
untuk terus mencari hewan yang memilikinya.
3. Beri dia buku catatan dan minta dia untuk menuliskan setidaknya satu hewan untuk
setiap sifat, dan berhipotesis mengapa sifat tersebut dapat membantu hewan tersebut
di habitat aslinya. Berikut adalah beberapa adaptasi yang harus dicari:
Bagaimana bentuk tubuh hewan tersebut? (Panjang, bulat, tipis, datar, dll.)
Seperti apa bentuk ekor binatang itu?
Apakah hewan memiliki pola? (Garis, bintik, dll.)
Apakah hewan berwarna cerah atau kusam?
Seperti apa bentuk kaki binatang itu?
Jenis kaki apa yang dimiliki binatang itu? (Kuku, berselaput, besar, kecil, dll.)
Seperti apa giginya? (Tajam, datar, taring, dll.)
Seperti apa bentuk paruhnya?
Apakah hewan memiliki bulu, rambut, bulu, sisik, atau kulit telanjang?
Apakah ada cangkangnya?
Berapa ukuran matanya?
Apakah ia memiliki sirip, sirip, sayap, jempol yang berlawanan, atau cakar?
Jurnal Alam Halaman Belakang
Jurnal alam bukan hanya cara yang baik untuk memberi anak kesempatan untuk lebih sadar
akan dunia di sekitarnya, tetapi juga membantu keterampilan penyelidikan dan menulisnya.
Saat dia duduk di luar dengan jurnalnya, dorong dia untuk benar-benar melihat tumbuhtumbuhan dan kehidupan hewan yang mengelilinginya, untuk mendengarkan suara dan
bau alam dengan cermat, dan untuk melacak pengaruh lingkungannya terhadap suasana
hatinya.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan kumpulan dari berbagai kegiatan penjelajahan alam.
Langkah pertama adalah membuat jurnal unsur-unsur alam. Kemudian kita dan anak dapat
memilih beberapa ide lain untuk menggunakan jurnalnya.
halaman
147
sains kehidupan
Keterampilan yang Dilatih
Pengamatan ilmiah
Perekaman data
Penulisan deskriptif
Bahan yang Dibutuhkan
8-10 lembar kertas sketsa ukuran 11" * 14" atau kertas berbobot sedang lainnya
Tongkat yang relatif lurus, dengan panjang sekitar 7-8".
Penggaris
Pensil
Pita elastis yang tebal dan berat
Kamera digital atau kamera ponsel
Gunting
Lem
Penanda
Cara Membuat Jurnal
1. Ajak anak keluar untuk mengumpulkan bahan membuat jurnal yang sebagian terbuat
dari unsur alam. Mintalah dia untuk mencari tongkat yang kokoh, kering, dan sebagian
besar lurus sepanjang pergelangan tangan hingga sikunya dan tidak lebih dari 3 inci
diameternya. Jika dia hanya menemukan tongkat panjang di tanah, dia selalu dapat
mematahkan satu untuk membuatnya menjadi panjang yang tepat. Jelaskan pentingnya
menghargai alam bagi anak, dan bagaimana meninggalkan unsur-unsur alam saat dia
menemukannya. Saat dia berinteraksi dengan dunia, bantu dia belajar menjadi pengamat
alam, bukan meninggalkan jejaknya di sana. Untuk Misalnya, saat dia mencari tongkat
untuk membuat jurnalnya, dia harus melihat ke tanah, bukan mematahkan dahan pohon.
2. Tanyakan kepada anak apakah ada tanaman atau bunga di luar yang menarik
perhatiannya. Bantu dia memotretnya, sehingga dia bisa mencetaknya untuk digunakan
sebagai gambar sampul jurnalnya.
3. Bawa tongkat ke dalam, dan sisihkan. Kumpulkan semua lembaran kertas menjadi
tumpukan yang rapi, putar sehingga lebih panjang dari tingginya, dan lipat tumpukan
menjadi dua dari sisi ke sisi.
4. Kertas harus diorientasikan sehingga punggung buku menghadap ke kiri. Ukur dengan
penggaris dan buat tanda pensil kecil 2" dari bawah tulang belakang. Lakukan hal yang
sama 2" dari atas.
5. Pada setiap tanda, potong takik kecil berbentuk segitiga di tulang belakang. Jika tumpukan
kertas terlalu tebal untuk dipotong dengan gunting, kita mungkin harus mengeluarkan
beberapa lembar kertas dan memotongnya secara bertahap.
6. Tempatkan tongkat di sepanjang bagian luar punggung kertas, dan selipkan karet gelang
di ujung atas tongkat. Geser karet gelang ke bawah tongkat hingga mencapai bagian
atas kertas.
7. Tanpa melepas pita dari tongkat, geser ujung bebas pita elastis melalui takik, ke tengah
halaman jurnal.
8. Tarik karet gelang ke bawah bagian dalam lipatan ke lekukan bawah, dan geser ujungnya
ke belakang, regangkan untuk meletakkannya di ujung tongkat yang lain. Jurnal alam
sekarang harus dijilid, dengan tongkat dan pita elastis yang menyatukan halamanhalamannya.
9. Cetak gambar yang diambil anak, agar bisa dipotong dan ditempel di sampul jurnalnya.
halaman
148
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Minta dia menghiasi sisa sampul dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan
alam.
Cara Bermain: Detektif Alam
1. Sebagian besar anak menyukai gagasan memecahkan misteri, yang sebagian merupakan
tujuan jurnal alam anak. Beri tahu dia bahwa hari ini dia tidak hanya akan bermain; dia
juga akan menjadi detektif alam yang harus sangat fokus pada hal-hal yang dia lihat dan
dengar.
2. Kita bisa memberinya wadah atau tas kecil untuk membawa “petunjuk” menarik yang
dia temukan, sehingga dia bisa melihatnya lebih dekat di rumah. Ketika klita sampai
di rumah, katakan padanya sudah waktunya untuk menulis catatannya. Ambil jurnal
alamnya dan minta dia untuk menulis atau mendiktekan jawaban atas pertanyaan seperti
berikut:
Dapatkah kamu mendeskripsikan satu suara yang kamu dengar hari ini dan menebak
apa yang membuatnya?
Apakah kamu melihat apa yang membuat suara itu?
Menurumu, apakah petunjuk yang kamu kumpulkan hari ini penting? Mengapa atau
mengapa tidak? Apa yang mereka maksud?
Cara Lain untuk Menggunakan Jurnal Alam Halaman Belakang
Salah satu cara terbaik untuk menggunakan jurnal alam adalah meminta anak duduk di
luar bersamanya dan menggambar apa yang dilihatnya. Bahkan, dia mungkin ingin memilih
tempat khusus untuk duduk setidaknya seminggu sekali untuk membuat sketsa atau
menulis tentang lingkungannya. Seiring waktu, dia dapat melihat kembali jurnalnya dan
melihat bagaimana musim dan cuaca memengaruhi area tersebut hanya dengan melihat
gambarnya sendiri atau membaca tulisannya sendiri. Cara lain untuk menggunakan jurnal
alam meliputi:
Menekan bunga atau daun di halaman
Merekatkan biji pinus kecil, batu kecil, bulu, kulit kerang, atau benda lain yang ditemukan
Membuat daftar berbagai suara yang dia dengar
Membuat gambar (atau memotret) hewan dan tumbuhan yang dia lihat, mencarinya,
dan menambahkan ringkasan tertulis dari informasi yang dia temukan tentang masingmasing
Mengambil gosokan kulit kayu atau daun
Membuat sketsa atau memasukkan cetakan jejak binatang kecil
Meneliti statistik tentang area yang dieksplorasi
Renungan tentang tulisan para naturalis, atau entri kutipan yang berhubungan dengan
alam
Pembuatan diagram tanaman/bunga
Denah kebun, dan sampel benih yang direkatkan atau paket benih
Balon Terarium
Terarium adalah cara yang baik untuk membantu anak melihat bagaimana ekosistem
bekerja dalam skala kecil. Ekosistem adalah komunitas organisme hidup yang hidup
dan berinteraksi di lingkungan yang sama. Ekosistem seringkali sangat rapuh; jika satu
organisme atau bagian dari lingkungan berubah, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi
negatif pada semua organisme lain dalam sistem tersebut. Beberapa ekosistem sangat
besar, seperti seluruh hutan, sementara yang lain lebih kecil, seperti terarium balon dalam
kegiatan ini.
halaman
149
sains kehidupan
Dengan banyaknya tanaman kecil yang tumbuh di area tertutup, mudah bagi anak untuk
melihat proses yang dilalui tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Balon Terarium
adalah cara yang menyenangkan dan mudah dibawa-bawa untuk membuat terarium wadah
tertutup.
Keterampilan yang Dilatih
Membuat hipotesis
Metode ilmiah
Pemahaman ekosistem dasar
Bahan yang Dibutuhkan
Balon besar bening atau tembus cahaya (siapkan dua atau tiga balon jika ada yang pecah)
Corong
Gelas ukur
Tanah pot
Air
Bibit rumput, bibit lobak, atau bibit tanaman cepat tumbuh lainnya
Potongan tali atau karet gelang
Membuat Hipotesis
1. Saat kita mengumpulkan bahan untuk eksperimen dan menjelaskan konsep terarium
kepada anak, bicarakan dengannya tentang apa yang mungkin terjadi di dalam balon
setelah semua komponen ditambahkan dan balon disegel.
2. Minta dia untuk membuat hipotesis tentang apa yang mungkin dia lihat, apa yang dia
harapkan terjadi, dan di mana menurutnya adalah tempat terbaik untuk meletakkan
terarium agar berfungsi dengan baik.
3. Catat hipotesisnya, sehingga dia dapat membandingkan apa yang sebenarnya terjadi
dengan apa yang dia harapkan terjadi.
Cara Bermain
1. Tiup balon beberapa kali untuk meregangkannya sedikit. Pindah ke wastafel dapur untuk
beberapa langkah berikutnya. Ini akan membantu meminimalkan pembersihan dan kita
akan berada tepat di dekat sumber air.
2. Ukur dan sisihkan setengah cangkir pot atau tanah kebun, dan seperempat cangkir air.
3. Pegang leher balon dan masukkan corong ke atas. Pegang corong dan balon sementara
anak menuangkan tanah ke dalam corong. Goyangkan sedikit corong dan balon untuk
memastikan semua corong tanah masuk ke dasar balon.
4. Tambahkan air secara perlahan ke balon sampai kotorannya basah tapi tidak terlalu
jenuh.
5. Jatuhkan segenggam biji ke dalam balon, lalu lepaskan corong dengan hati-hati, terus
pegang leher balon.
6. Lap dengan lembut semua kotoran yang ada di bagian luar atau di leher balon.
7. Pegang balon dengan tegak, tiupkan udara perlahan ke dalamnya, usahakan agar kotoran
dan biji tetap berada di bawah. Jika balon berujung, sisi-sisinya akan kotor, sehingga sulit
untuk mengamati proses ekosistem.
8. Simpulkan leher balon. Ikat seutas tali atau pasang karet gelang di leher.
9. Gantung terarium di jendela atau di tempat lain di dekat sumber cahaya alami.
halaman
150
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Pengamatan
Selama beberapa hari ke depan, hal-hal akan mulai terjadi di Balon Terarium. Mintalah
anak melacak apa yang terjadi. Kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk
membantunya berpikir tentang apa yang seharusnya dia perhatikan:
Apa yang terjadi pada dinding balon?
Menurutmu mengapa tetesan air itu ada?
Menurutmu mengapa mereka menghilang?
Apakah ada pola saat kamu melihat kelembapan dan saat tidak?
Apakah cara air bergerak di dalam balon mengingatkanmu pada sesuatu di alam?
Apa yang terjadi di tanah?
Apakah tanamanmu tumbuh?
Apa yang Terjadi
Karena Balon Terarium adalah ekosistem tertutup, air di dalamnya terus digunakan kembali.
Itu melewati keadaan siklus air. Saat terarium memanas di bawah sinar matahari, air di
dalamnya berubah menjadi uap atau menguap. Saat mendingin, menjadi air lagi dan "hujan"
di dalam terarium. Air tersebut kemudian diserap oleh tanah dan akhirnya diserap oleh akar
tanaman yang sedang tumbuh, yang menggunakan sebagian air untuk menyalurkan unsur
hara dari tanah ke tanaman.
Buat Stetoskop Sendiri
Dalam dunia egosentris anak, tubuhnya sendiri dan cara kerjanya sangat menarik baginya.
Dia mungkin memperhatikan detak jantungnya, dan mungkin bahkan mendengarkannya
beberapa kali di kantor dokter atau dengan stetoskop mainan. Membuat stetoskop sendiri
dari berbagai bahan yang berbeda memberi anak kesempatan untuk menjelajahi perbedaan
antara detak jantung istirahat dan aktifnya, dan juga menunjukkan kepadanya bagaimana
bahan yang berbeda bekerja untuk menghantarkan suara. Menggunakan balon untuk
membuat membran timpani memperkuat getaran gelombang suara, membuatnya lebih
mudah mendengar detak jantung anak. Ketika kita menginginkan dia dapat mendengar
perbedaan ini, cobalah membuat stetoskop tanpa balon di ujungnya. Ingat, tidak seperti
stetoskop dokter, tabung yang satu ini dirancang untuk diletakkan di telinga anak, bukan di
dalamnya. Pastikan untuk menjelaskannya sebelum kita mulai.
Keterampilan yang Dilatih
Keterampilan motorik halus
Penyelidikan ilmiah
Pemahaman dasar konduksi suara
Bahan yang Dibutuhkan
tabung handuk kertas; atau pipa ventilasi pengering plastik sepanjang satu kaki, selang
taman tua sepanjang satu kaki, atau pipa plastik sepanjang satu kaki
2 corong kecil
Lakban
Balon ukuran sedang
Gunting
halaman
151
sains kehidupan
Membuat Hipotesis
1. Tanyakan kepada anak apakah dia mengingat nama alat yang digunakan dokter untuk
mendengar detak jantung pasien. Ingatkan dia tentang kata "stetoskop" dan kemudian
bicarakan sedikit tentang mengapa dokter membutuhkan stetoskop untuk mendengar
jantungnya. Tunjukkan padanya bahan-bahan yang kita miliki dan beri tahu dia bahwa
kita akan menggunakannya untuk membuat stetoskop buatan sendiri, tanyakan apakah
dia memiliki ide tentang bagaimana kita dapat menggabungkan bahan-bahan itu untuk
membuat stetoskop.
2. Bantu dia membuat hipotesis tentang apa yang akan terjadi dengan mengajukan
pertanyaan seperti: Menurutmu, bagaimana stetoskop bekerja? Apa yang membuatnya
lebih efektif daripada hanya mendengarkan detak jantungmu dengan telinga?
Cara Membuat Tabung Ventilasi Pengering atau Stetoskop Tabung Handuk Kertas
1. Tempatkan leher salah satu corong di ujung selang ventilasi pengering atau tabung
handuk kertas, dorong ke bawah untuk menutup rapat antara corong dan tabung.
2. Gunakan lakban untuk menahan corong pada tempatnya.
3. Rentangkan balon dengan menariknya menggunakan jari, atau tiup sekali atau dua kali.
4. Potong leher balon, dan regangkan sisanya di ujung corong. Pastikan balonnya kencang,
seperti kulit drum, dan rekatkan di tempatnya.
5. Mintalah anak meletakkan selang di telinganya dan corong di dadanya untuk mendengar
detak jantungnya.
Cara Membuat Stetoskop Tabung Plastik atau Selang Taman
1. Pastikan ujung potongan selang atau selang plastik dipotong lurus, tidak miring.
2. Tempatkan leher corong di salah satu ujung selang atau tabung, dorong ke bawah untuk
menutup rapat. Amankan dengan lakban.
3. Gunakan corong kedua untuk mengulangi proses ini di ujung tabung atau selang lainnya.
4. Tiup balon untuk meregangkannya, biarkan udara keluar, dan potong lehernya.
5. Regangkan sisa balon di atas salah satu corong, dan rekatkan di tempatnya.
6. Mintalah anak meletakkan corong terbuka di telinganya, dan corong lainnya yang tertutup
balon di dadanya untuk mendengarkan jantungnya.
Pengamatan
Setelah stetoskop dibuat, saatnya untuk mengujinya. Biarkan anak bermain-main dengan
berbagai stetoskop, lalu ajukan beberapa pertanyaan berikut:
Apa yang kamu dengar?
Apakah jenis stetoskop mempengaruhi apa yang kamu dengar?
Mana yang bekerja lebih baik?
Menurutmu apa yang dilakukan balon itu?
Apakah detak jantungmu terdiri dari lebih dari satu suara? (Jika dia mendengarkan
dengan seksama, dia seharusnya dapat mendengar satu suara panjang dan rendah dan
satu suara pendek dan tinggi.)
Menurutmu, mengapa kamu dapat mendengar lebih baik dengan stetoskop daripada
tanpa stetoskop?
Selanjutnya, mintalah anak mendengarkan jantungnya, hitung berapa kali jantung berdetak
dalam satu menit, dan catat angkanya. Minta dia untuk melakukan hal yang sama dengan
halaman
152
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
hatimu. Kemudian jalankan di tempat selama beberapa menit, dan catat informasinya lagi.
Bertanya:
Bagaimana detak jantungmu berubah setelah berolahraga?
Menurutmu mengapa demikian?
Apakah ada perbedaan antara detak jantungmu dan detak jantung saya?
Apa yang menurutmu berkontribusi pada perbedaan?
Apakah jantungmu berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari jantung orang dewasa?
Apa yang Terjadi
Ada beberapa poin utama untuk percobaan ini. Pertama, stetoskop memudahkan kita
mendengar suara jantung karena memperkuat gelombang suara. Tabung juga mencegah
suara menyebar ke arah lain.
Poin kedua adalah bahwa detak jantung anak biasanya akan lebih cepat dari detak jantung
kita, meskipun seiring bertambahnya usia, ini tidak akan benar. Itu karena anak-anak
biasanya memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Meskipun
tampaknya jantung orang yang lebih besar perlu berdetak lebih cepat untuk mengedarkan
darah ke seluruh tubuhnya, seiring bertambahnya usia, jantung kita tumbuh dan menjadi
lebih efisien.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jika kita telah membuat stetoskop tabung ventilasi pengering, mintalah anak
menguji perangkat setelah menekuk tabung menjadi berbagai bentuk. Bentuk
mana yang paling baik menghantarkan suara detak jantungnya?
halaman
153
sains kehidupan
halaman
154
LISTRIK & MAGNET
istrik dan magnet merupakan dua kekuatan alam yang menarik bagi sebagian besar
anak-anak (dan orang dewasa). Gagasan bahwa partikel kecil yang tidak dapat dilihat
oleh mata bertanggung jawab untuk menerangi ruangan atau menyimpan benda-benda
yang menempel di lemari es hampir merupakan konsep yang ajaib. Kegiatan dalam bab
ini bertujuan untuk memberikan sedikit lebih banyak informasi tentang kekuatan tersebut,
serta memberi anak pengalaman praktis dalam memanfaatkannya.
L
Membuat Jam Lemon
Sebagai bagian dari generasi anak-anak yang tumbuh di dunia yang semakin hijau dan
sadar lingkungan, hal-hal seperti bola lampu hemat energi dan mobil hibrida adalah norma
bagi anak. Membuat jam yang menggunakan tenaga jeruk bukan hanya cara ampuh untuk
memperkuat gagasan bahwa ada sumber energi alternatif yang dapat ditemukan di manamana, tetapi juga cara yang bagus baginya untuk mempelajari lebih lanjut tentang listrik
dan bahan konduktif. Perhatikan bahwa meskipun menggunakan klip buaya sangat ideal
untuk percobaan ini, kita hanya dapat menggunakannya jika terminal di kompartemen
baterai jam cukup besar untuk dijepit. Jika tidak, kita perlu menggunakan pita listrik untuk
mengamankan ujung kabel ke terminal.
Keterampilan yang Dilatih
Metode ilmiah
Pemahaman dasar tentang cara kerja listrik
Eksplorasi bahan konduktif
Bahan yang Dibutuhkan
2 buah lemon ukuran besar atau buah jeruk lainnya
3 kabel tembaga, masing-masing panjangnya kira-kira 1'
2 koin tembaga atau paku tembaga
2 paku seng galvanis besar (panjang minimal 2")
155
LISTRIK & MAGNET
Jam bertenaga baterai (jam yang menggunakan baterai tunggal, dan juga tidak memiliki
kabel stopkontak)
2 klip buaya (listrik) atau pita listrik
baterai AA
Kertas dan pensil
Spidol Permanen
Pembelajaran tentang Listrik, Elektron, dan Baterai
Kita dan anak dapat melihat baterai AA bersama-sama untuk mengetahui bahwa salah
satu ujungnya memiliki tanda “+”, dan ujung lainnya memiliki tanda “-”. Ini dikenal
sebagai terminal positif dan negatif. Untuk eksplorasi lebih lanjut, buka kompartemen
baterai jam dan perhatikan bahwa ia juga memiliki terminal positif dan negatif.
Partikel kecil listrik yang dikenal sebagai elektron dapat berpindah antara terminal negatif
dan positif, jika ada sesuatu yang menghubungkannya yang memungkinkan elektron
mengalir di antara keduanya. Sambungan itu dikenal sebagai konduktor, dan beberapa
bahan, termasuk seng dan tembaga, merupakan konduktor yang jauh lebih baik
daripada bahan lainnya. Ketika dua logam berbeda digunakan sebagai terminal, elektron
mendorong lebih keras ke satu arah daripada yang lain, menciptakan arus.
Pada perangkat bertenaga baterai, baterai itu sendiri membuat elektron melalui reaksi
kimia yang terjadi saat rangkaian konduktif dibuat dengan meletakkan baterai di antara
terminal positif dan negatif di kompartemen baterai. Reaksi kimia hanya terjadi saat
baterai terpasang.
Ketika bahan konduktif ditempatkan dalam Larutan asam dan jus (seperti yang ditemukan
dalam buah jeruk), ini juga menimbulkan reaksi kimia. Reaksi itu memecah struktur
logam, melepaskan elektron ke dalam larutan.
Membuat Hipotesis
1. Pelajari informasi latar belakang tentang listrik dan baterai di sini bersama anak untuk
memastikan dia memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja baterai dan konduksi.
Tunjukkan kepada anak materi yang kita ketahui, dan beri tahu dia bahwa kita akan
menggunakannya untuk membuat jam bekerja tanpa baterai.
2. Identifikasi masing-masing bahan berdasarkan nama dan komposisi (yaitu, paku tembaga,
paku seng), dan minta dia memprediksi apa yang akan terjadi jika kita menghubungkan
semua bahan ini menjadi satu.
3. Minta dia membuat diagram dasar tentang apa yang menurutnya perlu kita lakukan dan
apa yang akan terjadi. Ini akan berfungsi sebagai rencana dan hipotesisnya.
Cara Bermain
1. Pasang salah satu ujung kawat tembaga tepat di bawah kepala salah satu paku seng
dengan melilitkannya di sekitar paku. Pasang klip buaya kecil ke ujung kabel yang lain.
Jika kita tidak memiliki klip buaya, biarkan ujung kabelnya apa adanya.
2. Tempelkan ujung kabel tembaga kedua ke paku tembaga dengan memutarnya di sekitar
paku (atau, jika kita menggunakan uang logam, pasang dengan pita listrik). Pasang klip
buaya lainnya ke ujung lain kabel tersebut. Sekali lagi, jika kita tidak memiliki klip buaya,
biarkan ujung kabel ini apa adanya.
3. Kencangkan paku seng ke salah satu ujung kabel ketiga dan paku tembaga (atau sen)
ke ujung lainnya.
4. Sisihkan kabel sebentar, dan siapkan lemon. Gunakan spidol permanen untuk memberi
halaman
156
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
5.
6.
7.
8.
9.
label satu lemon sebagai Lemon 1 dan yang lainnya sebagai Lemon 2. Selanjutnya
kita perlu mengendurkan ampas di dalamnya dan melepaskan sebagian air dalam
lemon tanpa merusak kulitnya dengan meremas lemon dengan lembut, dan/atau
menggulungnya. di atas meja sambil memberikan tekanan lembut.
Letakkan Lemon 1 dan Lemon 2 berdampingan satu sama lain di atas meja. Ambil kawat
yang menempel pada paku seng pertama, dan tusuk paku ke dalam Lemon 1, pastikan
paku menembus kulitnya dan tertanam di bagian lembek lemon tetapi tidak keluar dari
sisi lain lemon.
Temukan kabel yang menempel pada paku atau sen tembaga. Dorong paku itu ke
dalam Lemon 2 (atau potong celah yang dalam di lemon, dan tempatkan koin di celah
tersebut).
Selanjutnya, ambil kawat dengan paku tembaga di satu ujung dan paku seng di ujung
lainnya. Dorong paku seng ke dalam Lemon 2, kira-kira satu inci dari paku tembaga atau
sen yang sudah tertanam di dalam lemon.
Masukkan ujung paku/penny tembaga dari kabel yang sama ke Lemon 1, sekitar satu
inci dari paku seng yang sudah tertanam.
Hubungkan ujung kabel yang bebas di Lemon 1 ke jam dengan menjepit klip buaya ke
salah satu terminal baterai di jam. Jika kita tidak memiliki klip buaya, pasang ujung kabel
ke terminal dengan pita listrik. Selesaikan rangkaian dengan memasang ujung kabel yang
bebas di Lemon 2 ke terminal baterai lainnya dengan cara yang sama. Menyelesaikan
sirkuit harus menyalakan jam. Jika jam tidak bekerja, mungkin sambungannya longgar,
ujung kabel yang terhubung ke jam terpasang ke logam yang sama, atau arus dari lemon
terlalu lemah. Jika semua koneksi sudah benar, coba ganti kentang dengan lemon.
Pengamatan
Menurut Anda mengapa kita perlu menggunakan paku seng dan tembaga?
Mengapa jam menyala?
Mengapa kita perlu menghubungkan Lemon 1 dan Lemon 2 satu sama lain?
Bagaimana lemon seperti baterai saat dipasang?
Ada apa dengan lemon yang memungkinkannya menghantarkan listrik?
Makanan apa lagi yang menurut Anda dapat menghantarkan listrik?
Apa yang Terjadi
Saat kita memasukkan seng dan tembaga ke dalam jus lemon, itu menciptakan reaksi
kimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Perubahan energi ini adalah reaksi
volta, yang mengubah lemon menjadi baterai volta. Reaksi kimia mendorong elektron
yang dilepaskan dari setiap logam melalui kawat tembaga dan, karena logamnya berbeda,
elektron mendorong lebih keras ke satu arah.
Mereka bergerak dalam arah melingkar, melewati kabel ke terminal jam dan kembali ke
lemon, menghasilkan arus listrik yang mungkin cukup kuat untuk menyalakan jam. Setelah
jus lemon mulai mengering, reaksinya akan berkurang, dan kita perlu mengganti "baterai".
>
Mengembangkan Pembelajaran
Coba gunakan buah jeruk, jus jeruk, atau soda yang berbeda untuk melihat cara
kerjanya sebagai baterai volta.
halaman
157
LISTRIK & MAGNET
Perburuan Benda Sihir Magnetis
Jika anak terpesona oleh cara kerja listrik, maka dia juga pasti suka bekerja dengan magnet.
Melakukan Perburuan Benda Sihir Magnetis dapat membantunya memilah tidak hanya
bahan apa yang bersifat magnetis, tetapi juga dapat membantunya memahami bahwa
ada berbagai tingkat gaya magnet. Namun, jangan biarkan anak memeriksa daya tarik
perangkat elektronik apa pun atau kartu dengan strip magnet (seperti kartu kredit). Magnet
dapat menyebabkan banyak kerusakan pada komputer, ponsel, dan perangkat lain, serta
mendemagnetisasi kartu kredit.
Keterampilan yang Dilatih
Melihat dan mengalami daya tarik magnetik
Memahami bahwa bahan memiliki berbagai tingkat gaya magnet
Memahami bahwa magnet sebagian besar adalah logam
Bahan yang Dibutuhkan
Magnet yang kuat, seperti magnet bulat yang bisa dibeli untuk proyek kerajinan
3 mangkuk atau wadah plastik kecil
Pensil dan kertas
Spidol Permanen
Cara Bermain
1. Beri tahu anak bahwa kita akan membantunya menjelajahi rumah untuk mencari tahu
apa yang dapat diambil magnet dan apa yang tidak. Jelaskan kepada anak bahwa gaya
antara magnet dan benda lain dikenal sebagai "daya tarik magnetis".
2. Tunjukkan bagaimana rasanya tarikan magnet dengan memberinya dua magnet. Setiap
magnet memiliki kutub utara dan selatan, juga dikenal sebagai kutub positif dan negatif.
Kutub yang berlawanan tertarik satu sama lain, menciptakan gaya magnet "menarik".
Seperti kutub saling tolak, menyebabkan gaya magnet "saling mendorong". Minta dia
memegang satu magnet di masing-masing tangan dan biarkan dia merasakan kutub
negatif dan positif saling menarik dan menolak. Dia harus bisa merasakan bahwa
kekuatan itu berada di luar kendalinya.
3. Jelaskan kepada anak bahwa kita akan mengirimnya berburu untuk menemukan barangbarang dengan magnetis kuat, magnetis lemah, dan bukan barang magnetis. Beri dia
spidol permanen dan minta dia memberi label pada tiga wadah Daya Tarik Kuat, Daya
Tarik Ringan, dan Tidak Ada Daya Tarik.
4. Beri dia selembar kertas dan pensil, dan bantu dia membuat daftar barang untuk
ditemukan untuk menguji daya tariknya. Item yang perlu dipertimbangkan termasuk
paku dan sekrup; tutup botol plastik dan logam; timah; klip kertas; kardus; kunci; mainan
(ingatkan dia untuk mencoba semua bagian mainan yang berbeda); koin; dan tongkat.
5. Saat dia menguji setiap item, biarkan dia memutuskan ke dalam kategori mana item
tersebut termasuk, dan kemudian tempatkan setiap item dalam wadah yang sesuai.
6. Tanyakan padanya tentang barang-barang di setiap wadah: Bagaimana perbedaan
kelompok? Apakah barang-barang magnet memiliki kesamaan? Bahan apa yang sebagian
besar terbuat dari benda magnetis? Apakah semua benda logam bersifat magnetis?
Apa yang Terjadi
Gaya magnet adalah produk elektron bermuatan dalam suatu zat yang memiliki area muatan
halaman
158
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
positif dan negatif. Benda yang paling kuat tertarik pada magnet adalah besi dan sering kali
terbuat dari logam seperti besi, baja, dan nikel, meskipun terkadang bahan lain juga dapat
memiliki daya tarik magnet yang cepat berlalu.
Magnet tertarik pada zat ini karena area muatan positif dan negatif tidak seimbang. Zat yang
tidak tertarik adalah "muatan seimbang", yang berarti muatan positif dan negatif dalam zat
tersebut sudah sama satu sama lain, menjadikan benda tersebut netral secara magnetis.
Lintasan Mobil Balap Magis Magnetik
Ini mungkin tidak benar-benar ajaib, tetapi begitu anak melihat arena pacuan kudanya
beraksi, itu mungkin terlihat seperti itu baginya. Dengan kotak besar, beberapa magnet,
lem tembak, dan beberapa mobil mainan, Kita dan anak dapat membuat mainan baru dan
menarik yang juga dapat mengajarkan tentang gaya magnet.
Keterampilan yang Dilatih
Melihat dan mengalami daya tarik magnetik
Memahami bahwa gaya magnet dapat merambat melalui material yang ringan
Bahan yang Dibutuhkan
Mobil mainan
Magnet bulat kecil, seperti yang dijual untuk kerajinan (cukup kecil untuk direkatkan ke
bagian bawah mobil mainan)
2 magnet tapal kuda kecil
Pita magnetik (opsional)
Lem tembak dengan lem batangan
Kotak kosong besar (kotak bergerak, kotak pengepakan, atau kotak peralatan)
Spidol
Gunting tajam
Tali atau benang
Pita
Cara Bermain
1. Mintalah anak untuk menguji setiap magnet bundar dengan magnet tapal kuda. Suruh
dia meletakkan magnet bundar di atas permukaan datar dengan sisi yang tertarik ke
magnet tapal kuda menghadap ke bawah. Itu berarti jika kita menjalankan magnet tapal
kuda melintasi magnet bundar, kita akan merasakan gaya tolak menolak, bukan gaya
tarik.
2. Bekerja satu per satu, gunakan lem panas untuk menempelkan lem di sisi magnet
bundar yang menghadap ke atas. Tekan dengan cepat bagian bawah mobil mainan ke
magnet bundar sebelum lem mendingin. Setelah lem mendingin dan mengeras, kita
akan memiliki satu set mobil mainan dengan magnet di antara roda depan dan belakang.
3. Balikkan kotak besar, sehingga bagian atasnya rata dan bagian kotak lainnya berfungsi
seperti meja darurat.
4. Beri anak spidol dan minta dia menggambar trek balap, jalan raya, atau kota dengan jalan
untuk mobil di bagian atas kotak.
5. Potong dua ‘ benang atau benang. Ikat magnet tapal kuda ke salah satu ujung setiap
potongan benang.
6. Di sisi berlawanan dari “meja”, bantulah anak membuat bukaan kecil, cukup besar untuk
halaman
159
LISTRIK & MAGNET
dijangkau lengannya. Buat lubang kecil sekitar satu inci dari setiap bukaan (di sisi mana
pun dari lubang), dan selipkan ujung benang lainnya (yang tidak terpasang pada magnet
tapal kuda) melalui setiap lubang dari luar ke dalam. Ikat simpul di ujung tali di bagian
dalam kotak untuk mengamankan benang, sehingga tidak terlepas dari lubangnya. Anda
mungkin ingin menempelkannya di tempat, untuk berjaga-jaga.
7. Suruh anak meletakkan beberapa mobil magnet di atas meja. Tunjukkan padanya
bagaimana dia bisa mengambil salah satu magnet tapal kuda, memasukkan lengannya
melalui celah di meja, dan memindahkannya ke bagian bawah meja sampai dia
menemukan sebuah mobil. Saat dia melakukannya, mobil harus tertarik ke magnet
tapal kuda dan menempelkannya melalui karton. Kemudian tunjukkan padanya cara
menarik magnet dengan lembut untuk menggerakkan mobil di sepanjang lintasan.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Coba gunakan pita magnetik untuk membuat jalan raya di atas kotak, bukan
menggunakan magnet tapal kuda di bawahnya. Pastikan magnet pada mobil
tertarik ke pita magnet sebelum kita memulainya.
Senter Tabung Kertas Toilet
Saat ini, anak telah cukup belajar tentang listrik untuk mengetahui bahwa itu bukanlah
gaya misterius yang hanya dapat dipahami oleh ahli listrik. Jika kita sudah membuat Jam
Lemon, maka dia telah belajar sedikit tentang elektron dan cara kerja baterai. Membuat
Senter Tabung Kertas Toilet tidak hanya akan memperkuat keterampilan tersebut, tetapi
juga membantu anak memahami apa yang terjadi pada senter biasa saat ia menekan
tombol. Proyek ini membutuhkan banyak pengawasan dan bantuan orang dewasa, karena
membutuhkan ketelitian dan meminta seseorang untuk melepas isolasi dari kabel. Jangan
biarkan anak mencoba proyek ini sendirian.
Keterampilan yang Dilatih
Metode ilmiah
Pemahaman dasar tentang cara kerja listrik
Menjelajahi bahan dan sirkuit konduktif
Bahan yang Dibutuhkan
baterai 2 D
Klip kertas besar
2 pengencang kuningan
Gelas plastik kecil
Tabung kertas toilet kosong
Bola lampu senter
Gunting
Sepotong kawat tembaga berisolasi 22 ukuran sepanjang 5 inci
Sepotong kawat tembaga berisolasi ukuran 22 inci sepanjang 8 inci
Pisau utilitas atau pengupas kawat
Pita listrik
Jahit Elastis selebar 2".
Penggaris
Spidol
halaman
160
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Persiapan untuk Bermain
1. Gunakan pisau serba guna atau pengupas kawat untuk melepas 1" insulasi dari setiap
ujung kedua potongan kawat tembaga.
2. Mintalah anak mengukur dan memotong ½" karet gelang jahit. Ia harus memiliki karet
elastis berukuran ½" x 2".
3. Gunakan pisau utilitas untuk membuat celah kecil di tengah potongan elastis, dan
masukkan bohlam senter, dengan sisi bohlam menghadap ke atas. Pastikan karet elastis
pas.
4. Bantu anak memotong bagian bawah cangkir plastik. Seharusnya sekarang terlihat
seperti megafon kecil.
5. Minta anak untuk memotong tabung tisu toilet secara memanjang agar bisa dibentangkan
menjadi persegi panjang datar.
Membuat Senter
1. Letakkan tabung kertas toilet secara mendatar di atas permukaan meja kerja. Itu pasti
akan mencoba mengerut lagi, jadi kita perlu menunjuk seseorang untuk menahannya di
tempatnya atau untuk sementara menempelkan ujung-ujungnya ke bawah.
2. Tempatkan klip kertas besar memanjang di tengah tabung pipih. Masukkan pengikat
kuningan melalui salah satu ujung penjepit kertas dan dorong melalui tabung pipih.
Mintalah anak membalik tabung dan meratakan tepi pengikat kuningan. Jika tabung
direkatkan, kita harus melepas selotip untuk melakukannya.
3. Balik tabung kembali, sehingga kita dapat melihat klip kertas. Pastikan itu sejajar dengan
ujung tepi atas tabung kertas toilet yang rata. Di ujung penjepit kertas yang tidak ada
pengikat kuningannya, gunakan spidol untuk membuat tanda kecil pada tabungnya.
4. Ayunkan penjepit kertas ke bawah dan menjauh dari tanda, seperti menjadi sakelar.
Mintalah anak menyodok pengikat kuningan kedua melalui tanda yang dibuat. Balikkan
tabung, dan ratakan cabang pengencang kuningan.
5. Jauhkan tabung kertas toilet terbalik, sehingga kita dapat melihat ujung pengencang.
Ambil seutas kawat sepanjang 5 inci, dan pasang salah satu ujungnya yang telah dilucuti
ke pengikat kuningan di sisi kiri tabung. Cara termudah untuk memasang kawat adalah
dengan menggesernya di bawah salah satu ujung pengikat kuningan, dan bungkus
dengan erat Gunakan selotip listrik untuk menutupi pengencang kuningan untuk
membantu menahan kabel pada tempatnya.
6. Ulangi langkah terakhir dengan kabel sepanjang 8" dan pengikat kuningan lainnya.
7. Tempatkan baterai 2d dari ujung ke ujung, pastikan terminal positif dan negatif bersentuhan.
Pegang erat-erat saat anak menggunakan selotip listrik untuk merekatkannya. Minta dia
menggunakan selotip sebanyak yang dia butuhkan untuk memastikan baterai terpasang
dengan aman dan terminal tidak tergelincir.
8. Masukkan baterai ke dalam tabung tisu toilet yang telah diratakan. Terminal negatif harus
mengarah ke sisi kiri (sisi dengan kabel yang lebih pendek). Mintalah anak menggunakan
pita listrik untuk menempelkan ujung kabel yang telah dilepas ke terminal negatif di
bagian bawah kemasan baterai.
9. Di ujung lain kemasan baterai, lilitkan ujung kabel yang lebih panjang di sekeliling dasar bola
lampu senter. Pegang dengan selotip, lalu sentuh bagian bawah bola lampu ke terminal
positif pada baterai. Mintalah anak memegangnya di sana saat kita menempelkannya.
10. Lipat ujung elastis yang berisi bola lampu ke bagian atas paket baterai. Tempelkan
selotip di bagian bawah karet elastis dan bantu anak menempelkannya ke kemasan
baterai. Ketika ditempel di tempatnya, itu akan terlihat seperti kanvas gerobak tertutup
di atas baterai.
halaman
161
LISTRIK & MAGNET
11. Gulung kembali tabung kertas toilet di sekitar baterai. Pastikan itu kencang, dan minta
anak menutupnya.
12. Tempatkan gelas megafon plastik di bagian atas senter. Bukaan yang lebih kecil harus
melewati karet elastis di sekitar dasar bola lampu. Bungkus selotip di bagian bawah
cangkir untuk menempelkannya ke tabung kertas toilet. Sekarang, anak akan melihat
bahwa alat mulai terlihat seperti senter.
13. Beri anak senter. Mintalah dia memindahkan sakelar penjepit kertas sehingga menyentuh
pengencang kuningan yang tidak terpasang padanya. Jika semua sambungan berada di
tempat yang tepat, lampu senter akan menyala! Saat sakelar dipindahkan dari pengikat
kuningan, senter akan padam.
Pengamatan
Mengapa kamu harus memastikan terminal negatif dan positif baterai saling bersentuhan?
Mengapa senter bekerja saat kmu menyentuhkan penjepit kertas ke pengikat kuningan
lainnya? (Jawaban: Ini menutup sirkuit. Ingat, kabel yang terpasang pada baterai juga
terpasang pada pengencang kuningan.)
Mengapa kamu harus melepaskan insulasi dari ujung kabel? (Jawaban: Insulasi bukanlah
bahan konduktif, tetapi logam pada kawat sangat konduktif.)
Apa tujuan dari cangkir plastik?
Bagaimana pita elastis membantu menahan bola lampu pada tempatnya?
Buat Detektor Logam Sendiri
Jika anak pernah melihat atau menggunakan detektor logam, dia mungkin tahu betapa
mengasyikkannya mendapatkan jackpot, betapapun kecilnya hadiahnya. Detektor logam
profesional atau kit detektor logam mungkin mahal dan sulit dibuat, tetapi kita dapat
membuat versi dasar hanya dengan kalkulator, radio, dan sedikit selotip.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman dasar sinyal radio dan amplifikasi gelombang suara
Bahan yang Dibutuhkan
Radio AM/FM portabel kecil yang dioperasikan dengan baterai (dengan baterai aktif di
dalamnya)
Kalkulator nonsolar bertenaga baterai (dengan baterai yang berfungsi di dalamnya)
Lakban
Cara Bermain
1. Suruh anak menyalakan radio, dan alihkan ke band AM. Anak mungkin belum pernah
melihat radio sebelumnya, apalagi mengetahui apa itu frekuensi AM. AM singkatan dari
jenis sinyal yang dikenal sebagai "modulasi amplitudo." Karena AM menggabungkan
frekuensi audio dan radio untuk membuat sinyal audio, sering terjadi interferensi. Itu
membuat frustrasi saat mendengarkan musik, tetapi itu membuatnya sempurna untuk
detektor logam. Setel frekuensi setinggi mungkin (ke kanan), pastikan kita tidak berada
di stasiun dan hanya dapat mendengar suara statis.
2. Naikkan volume sekencang mungkin.
3. Hidupkan kalkulator, dan letakkan di sisi baterai ke sisi baterai dengan radio. Bantu anak
menahannya saat kita menggerakannya ke arah benda logam.
halaman
162
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
4. Sesuaikan posisi kalkulator di bagian belakang radio hingga mendengar perubahan yang
jelas pada nada statis saat kita mendekati benda logam. Itu akan menimbulkan suara
bip.
5. Menjauhlah dari objek untuk melihat apakah nada berubah kembali menjadi statis. Jika
ya, tempel kalkulator dan radio bersamaan. Jika tidak, terus sesuaikan kalkulator hingga
kita menemukan tempat yang tepat, lalu rekatkan keduanya.
Pengamatan
Menurutmu, mengapa tidak dapat memasang radio di stasiun yang memiliki musik?
Jenis objek apa yang membuat detektor logam berfungsi lebih baik?
Apa yang Terjadi
Papan sirkuit kalkulator sebenarnya menghasilkan sedikit frekuensi radio, yang gelombangnya
memantul dari benda logam. Stasiun AM di radio kemudian menangkap dan memperkuat
gelombang tersebut, yang dapat didengar sebagai suara keras melalui pengeras suara
radio.
halaman
163
LISTRIK & MAGNET
halaman
164
ILmu Bumi
lmu bumi adalah cabang ilmu yang melihat secara mendalam tentang planet kita,
komposisinya, dan semua faktor yang mempengaruhinya. Saat anak mulai menjelajahi
ilmu bumi, beberapa hal yang dapat dia selidiki berkisar tentang fenomena meteorologi
dan masalah lingkungan hingga konsep geologi dan paleontologi. Kegiatan dalam bab ini
dirancang untuk membangkitkan minat anak pada beberapa bidang tersebut.
I
Menolong Bumi
Meskipun ada hari khusus yang disisihkan di bulan April untuk merayakan Hari Bumi,
merawat bumi dan sumber dayanya yang terbarukan adalah konsep yang harus diperkuat
dengan anak setiap saat sepanjang tahun. Membuat Help the Earth secara mobile adalah
proyek yang mudah dilakukan dengan anak-anak yang lebih muda dan lebih tua dan, ketika
selesai, dapat berfungsi sebagai pengingat visual yang menarik bahwa anak dapat sadar
lingkungan setiap hari.
Keterampilan yang Dilatih
Tulisan ekspositori
Berpikir kritis
Kesadaran lingkungan
Keterampilan motorik halus
Bahan yang Dibutuhkan
Satu atau lebih buku dengan topik lingkungan: Buku The Everything ® Kids’ Environment
oleh Sheri Amsel; Michael Recycle oleh Ellie Bethel; Sid the Science Kid: Earth Day Fun
oleh Jennifer Frantz; Where Does the Garbage Go? oleh Lincoln James; Compost Stew
oleh Mary McKenna Siddals
Kertas cat air atau kertas tebal lainnya untuk melukis
Beberapa lembar kertas tulis bergaris
165
ilmu bumi
Beberapa lembar kertas putih
Krayon
Cat air/cat
Pensil
Benang
Gunting
Single-hole punch
Bola kapas dan lem (opsional)
Cara Bermain
1. Mulailah dengan membaca atau melihat-lihat satu atau beberapa buku yang
direkomendasikan. Beberapa di antaranya sangat cocok untuk anak yang lebih kecil
dan beberapa untuk anak yang lebih besar, jadi kita harus memilih salah satu yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Setelah membaca beberapa buku tersebut,
diskusikan dengan anak tentang apa yang menjadi perhatian umum semua buku
tersebut dan kemudian bicarakan tentang hal-hal apa yang tidak ramah lingkungan dan
merusak bumi. Ajukan pertanyaan seperti berikut:
Dapatkah kamu menyebutkan satu hal yang dilakukan orang yang tidak baik terhadap
bumi?
Apakah ada hal-hal buruk yang terjadi di bumi yang hanya dapat dikendalikan sebagian
manusia?
Bisakah satu orang memperbaiki masalah tersebut?
Jika tidak, lalu apa yang dapat dilakukan satu keluarga atau orang untuk membantu
lingkungan atau lebih sadar lingkungan?
Dapatkah kamu menyebutkan beberapa hal yang secara khusus dapat dilakukan
untuk melakukan perbedaan?
2. Setelah anak menyebutkan beberapa hal yang dapat dia lakukan untuk menjadi lebih
sadar lingkungan, berikan dia selembar kertas bergaris dan minta dia untuk menuliskan
tiga hal, masing-masing dalam bentuk resolusi. Misalnya: Saya akan mematikan lampu
saat meninggalkan kamar, atau saya akan mulai memisahkan barang daur ulang dengan
sampah. Menyisihkan kertas.
3. Jelaskan kepada anak bahwa terkadang orang perlu memahami resolusi yang telah mereka
buat untuk mempertahankannya. Katakan padanya bahwa kita dapat membantunya
dengan membuat pelangi yang indah Bantu Bumi mobile yang digantungkan di kamarnya
sebagai pengingat tekadnya.
4. Beri anak selembar kertas cat air dan krayon, dan minta dia menggambar garis-garis
pelangi dengan awan lembut di setiap ujungnya. Minta dia mengosongkan setiap kurva
agar dia bisa mengecatnya dengan warna yang benar. Setelah dia menggambar pelangi,
biarkan dia melukisnya. Biarkan hingga kering.
5. Ambil selembar kertas kosong dan buat garis besar tiga bentuk rintik hujan besar
dengan pensil. Mintalah anak memotong resolusi tertulisnya dan menempelkannya satu
per tetes hujan, atau menulis ulang pada tetesan hujan. Kemudian minta dia untuk
memotong air hujan.
6. Bantu anak memotong tiga helai benang dengan panjang yang bervariasi, tetapi masingmasing tidak lebih dari 10 inci. Gunakan pelubang kertas atau pensil, buat lubang di
bagian atas setiap tetes air hujan. Masukkan seutas benang melalui masing-masing
lubang dan kencangkan dengan simpul.
7. Periksa apakah pelangi anak kering. Jika ya, mintalah anak untuk menemukan tiga
tempat di awan yang ingin ditempeli tetesan air hujan. Buat lubang di tempat-tempat
halaman
166
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
tersebut, lalu gunakan benang untuk mengikat tetesan air hujan itu ke awan.
8. Beri anak pilihan untuk menempelkan bola kapas ke awan agar terlihat lebih mengembang.
Setelah dia puas dengan tampilan mobile-nya, buat lubang di bagian atas pelangi, dan
masukkan benang lainnya untuk membuat lingkaran gantung.
9. Gantung Help the Earth mobile tersebut di tempat yang dapat dilihat anak Anda dan
diingatkan akan resolusinya!
Diburu karena Membahayakan Bumi
Anak mungkin sudah terbiasa menulis poster buronan dari beberapa kegiatan di awal buku
ini, tetapi jenis poster buronan ini tidak seperti yang sudah dia tulis. Sementara poster
lain digunakan untuk mendeskripsikan seseorang, poster Wanted for Harming the Earth
memberi anak kesempatan untuk membuat poster yang menjelaskan konsep atau perilaku.
Ini akan memberinya beberapa latihan untuk berpikir lebih analitis, serta membantunya untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hal-hal yang dapat menyebabkan
kerusakan ekologis pada planet kita.
Keterampilan yang Dilatih
Berpikir kritis
Tulisan ekspositori dan deskriptif
Kesadaran lingkungan
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas catatan
Kertas konstruksi atau papan poster
Spidol atau pensil warna
Gunting
Lem
Penggaris
Cara Bermain
1. Diskusikan dengan anak tentang hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menolong
lingkungan, baik pada tingkat pribadi atau lebih global. Kemudian tinjau jenis-jenis hal
yang merugikannya. Mintalah anak untuk membuat catatan saat kita berbicara, sehingga
dia dapat merujuknya kembali saat dia membuat posternya.
2. Beri tahu dia bahwa kita masing-masing akan membuat poster buronan yang
mengidentifikasi dan menjelaskan beberapa hal yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Bagikan selembar kertas konstruksi atau papan poster berukuran besar, pensil, dan
penggaris kepada setiap peserta kegiatan. Di bagian atas kertas, dengan huruf besar,
tulis tajuk utama: "DICARI karena Membahayakan Bumi".
4. Dengan menggunakan penggaris sebagai tepi lurus, mintalah anak menggambar tiga
kotak di bawah judul. Minta dia memilih tiga hal yang merusak bumi, dan menggambar
serta mewarnai gambarnya, satu per kotak. Gambar dapat berupa jenis produk (yaitu,
kaleng aerosol atau cincin six-pack), fenomena atmosfer (yaitu, hujan asam atau kabut
asap), atau apa pun yang kita atau anak dapat buat cadangannya secara tertulis.
5. Beri label unsur berbahaya di bawah masing-masing gambar, lalu tuliskan deskripsi apa
itu dan bagaimana hal itu menyebabkan kerusakan bumi. Sertakan informasi tentang
di mana hal ini terjadi, bagaimana hal itu terjadi, dan apa yang dapat dilakukan untuk
memulihkan kerusakan yang diakibatkannya terhadap bumi.
halaman
167
ilmu bumi
6. Ketika telah menyelesaikan poster, bandingkan dan gunakan sebagai alat pengajaran
untuk membagikan apa yang telah kita pelajari tentang masalah lingkungan.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Untuk percakapan yang lebih mendalam dengan anak mengenai hal-hal yang
menyebabkan kerusakan lingkungan dan bagaimana anak-anak dapat membantu,
kunjungi situs web Planet Protectors Club for Kids dari Badan Perlindungan
Lingkungan (www.epa.gov/osw/education/kids/planetprotectors/index .xhtml).
Situs ini memiliki informasi tentang bagaimana anak dapat membantu melindungi
bumi, serta permainan dan aktivitas yang mendukung pembelajaran lingkungan.
Evaporasi, Kondensasi, dan Presipitasi: Eksperimen Siklus Air
Meskipun siklus air merupakan konsep yang relatif sederhana untuk dipahami secara
abstrak, jauh lebih mudah bagi anak-anak untuk memahami keseluruhan proses saat
mereka dapat memvisualisasikannya. Melakukan eksperimen multi bagian dan interaktif
tentang setiap komponen siklus air dapat membantu anak memahami setiap bagian dari
siklus dan bagaimana mereka mencocokkan satu sama lain. Hanya dengan beberapa
bahan sederhana, anak dapat mengamati proses-proses penguapan, kondensasi, dan
pengendapan saat itu terjadi.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman dan kemampuan menjelaskan tahapan siklus air
Kosakata yang berhubungan dengan siklus air
Metode ilmiah
Keterampilan observasi
Bahan yang Dibutuhkan untuk Melakukan Penguapan
Piring, mangkuk dangkal, atau tutup stoples
Sendok makan
Air
Lampu terang
Cara Bermain
1. Perkenalkan konsep penguapan kepada anak dengan membicarakan ke mana
menurutnya air akan pergi saat genangan air itu mengering atau saat kita menggantung
pakaian di tali jemuran. Jika kita membuat Balon Terarium yang ditemukan di Bab 18,
ingatkan dia bahwa air di terarium terkadang juga menghilang. Tanyakan padanya apakah
menurutnya air itu menghilang, atau menguap, lebih cepat dalam cuaca panas atau
cuaca dingin.
2. Beri tahu anak bahwa kita akan bekerja sama membuat genangan air buatan, untuk
melihat apakah kita dapat mengetahui ke mana perginya air.
3. Letakkan dua lepek, mangkuk dangkal, atau tutup stoples di permukaan yang rata. Minta
anak untuk menaruh satu sendok makan air di setiap piring.
4. Temukan tempat di bawah sinar matahari langsung di mana kita dapat meninggalkan
satu piring tanpa terganggu. Jika tidak ada tempat seperti itu di rumah, letakkan di
halaman
168
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
atas meja di bawah lampu yang terang. Tempatkan piring lainnya di tempat yang tidak
mendapat banyak cahaya.
5. Minta anak memprediksi apa yang akan terjadi pada setiap mangkuk air jika membiarkannya
semalaman. Minta dia menuliskan hipotesis tersebut.
6. Periksa piring air di pagi hari, dan minta anak untuk menjelaskan apa yang dia lihat
di setiap piring. Tanyakan: Apakah yang dilihat mendukung hipotesismu? Mengapa
satu hidangan memiliki lebih banyak air daripada yang lain? hidangan yang mana itu?
Menurutmu bagaimana cahaya berkontribusi pada apa yang terjadi?
Apa yang Terjadi
Anak telah menyaksikan bagian pertama dari siklus air, yang dikenal sebagai penguapan.
Penguapan terjadi ketika matahari (atau, dalam hal ini, lampu) memanaskan air. Air berubah
menjadi uap atau asap, dan diserap ke udara. Dalam skala besar hal ini terjadi setiap hari di
danau, sungai, dan lautan di dunia.
Bahan yang Dibutuhkan untuk Melakukan Kondensasi
Botol plastik bening dengan penutup (botol soda berukuran 2 liter dengan label dilepas
bisa digunakan)
Termometer strip plastik fleksibel (jenis yang kita tekan di dahi anak—ini dapat dibeli di
sebagian besar toko obat)
Bersihkan selotip
Pertandingan
Alat tetes mata
Cara Bermain
1. Tinjau hasil percobaan penguapan dengan anak, dan minta dia untuk mengingatkan
apa yang terjadi pada air. Kemudian minta dia untuk memikirkan tentang apa langkah
selanjutnya dalam siklus air, atau apa yang terjadi pada air setelah menguap.
2. Ingatkan anak bahwa uap air terserap ke udara, minta dia memikirkan apa yang terjadi
pada semua uap air itu baik di udara hangat maupun di udara dingin. Jika kita pernah pergi
ke daerah ke iklim lembab atau mengalami kelembapan, kita dapat mengemukakannya,
dengan menjelaskan bahwa udara lembab itu panas dan lembab.
3. Ingatkan dia bahwa ketika semakin dingin uap air maka ia akan mengembun menjadi
tetesan, seperti yang terjadi di terariumnya. Tanyakan: Ketika udara mendingin di atas
badan air, apa yang dilakukan uapnya? Jawaban: Itu mengembun, atau berubah menjadi
tetesan, dan membentuk awan.
4. Ambil botol plastik bening dan bantu anak menempelkan strip suhu di dalamnya.
Pasang kembali tutup botol, dan letakkan di sisinya sehingga dapat membaca strip suhu
tersebut.
5. Tuliskan suhu botol sebelum kita memulai percobaan. Kemudian atur waktu anak saat
dia menggunakan kedua tangannya untuk meremas botol selama satu menit. Catat
suhunya setelah dia meremas botolnya, diamkan selama satu menit, lalu tuliskan
suhunya untuk ketiga kalinya. Tanya: Apa yang terjadi dengan suhu di dalam botol?
6. Minta anak membuka botol dan gunakan pipet untuk memasukkan beberapa tetes air
ke dalamnya. Pasang kembali tutupnya dan putar botol sehingga sebagian besar bagian
dalam botol basah. Jika perlu, anak dapat menambahkan sedikit air lagi. Ulangi proses
meremas botol seperti yang dilakukan sebelumnya, tetapi tanpa melakukan pembacaan
suhu. Tanyakan: Apa yang terjadi kali ini?
halaman
169
ilmu bumi
7. Buka penutup botol, dan letakkan di sisinya. Minta anak untuk meratakan botol agar
udara keluar sekitar setengahnya.
8. Nyalakan korek api, tiup, dan masukkan korek api ke dalam botol. Biarkan botol
mengembang kembali dengan cepat ke ukuran normalnya dan pasang tutupnya secepat
mungkin.
9. Peras botolnya sekali lagi. Tanyakan: Apa yang kamu lihat? Jawaban: Awan.
Apa yang Terjadi
Saat anak meremas botol, tekanan udara dan suhunya meningkat. Air mulai menguap,
tetapi ketika suhunya turun lagi, uap kembali menjadi cair (mengembun), dan kemudian
membentuk awan.
Apa yang Anda Butuhkan untuk Melakukan Curah Hujan
Kompor Anda
Panci untuk merebus air
Ovenmitt
Bersihkan kendi atau wadah lain dengan pegangan
Es batu
Loyang pai
Cara Bermain
1. Pelajari dua langkah pertama dari siklus air: penguapan dan kondensasi. Tanyakan kepada
anak apakah dia tahu apa bagian terakhir dari siklus air. Kita dapat mengisyaratkannya
dengan bertanya-tanya tentang hal-hal seperti bagaimana air dari awan kembali ke
sungai, samudra, dan danau, atau bagaimana hujan dan salju terjadi.
2. Pindahlah ke dapur. Mintalah anak mengisi panci masak dengan air sekitar tiga perempat
penuh, lalu minta dia untuk menjaga jarak aman saat meletakkannya di atas kompor
untuk merebusnya.
3. Saat air mendidih, minta anak untuk mengisi kendi dengan es.
4. Setelah air mendidih, matikan kompor dan pindahkan panci berisi air ke elemen dingin.
Ambil teko es dari tangan anak—pegang gagangnya—dan rentangkan tangan kita
sehingga bagian bawah teko berada di atas panci yang mengepul. (Pastikan untuk
tidak meletakkan tangan atau lengan kita langsung di atas panci karena uapnya dapat
melepuhkan kulit!)
5. Tutupi tangan lainnya dengan sarung tangan oven dan pegang tepi loyang pai logam,
pegang sehingga sekitar separuh loyang berada di bawah wadah berisi es.
6. Minta anak untuk diam, sehingga dia dapat mengamati dengan mata dan telinganya
tentang pengaruh uap terhadap es. Bertanya:
Apa yang terjadi di dasar kendi?
Apa yang kamu lihat (atau dengar) terjadi di loyang pai?
Mengapa ada air di sisi kendi?
Apakah tetesan air yang jatuh terlihat berbeda dengan yang ada di sisi teko?
Apa yang Terjadi
Uap dari air mendidih sebenarnya adalah uap air, atau air yang telah menguap. Es
mendinginkan udara dengan cepat, mengarah ke langkah berikutnya dalam siklus air—
kondensasi. Saat air mengembun, tetesan besar membentuk kabut atau awan di sisi kendi.
halaman
170
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Tetesan air mulai bertabrakan satu sama lain, seperti yang terjadi saat angin bertiup di
dalam awan. Saat mereka bertabrakan, mereka bergabung untuk membuat tetesan yang
lebih besar yang menjadi terlalu besar dan terlalu berat untuk tetap berada di awan. Mereka
kemudian jatuh sebagai presipitasi. Jenis curah hujan apa (salju, hujan, hujan es, dll.),
Tergantung pada suhu udara saat tetesan jatuh.
Pengecoran Fosil
Fosil adalah artefak luar biasa yang dapat digunakan ahli paleontologi (ilmuwan yang
mempelajari sejarah kehidupan di bumi) untuk mempelajari lebih lanjut tentang seperti
apa dunia alami dulu, dan untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana hal itu telah
berubah selama bertahun-tahun. Anak kemungkinan besar pernah mendengar tentang
fosil karena berkaitan dengan makhluk purba seperti dinosaurus, tetapi dia mungkin tidak
tahu bahwa fosil juga bisa berupa tumbuhan dan hewan yang lebih kecil. Pengecoran fosil
dapat membantu anak mengeksplorasi bagaimana jejak suatu barang dapat membantunya
mempelajari lebih lanjut tentang barang tersebut, tetapi juga dapat menimbulkan lebih
banyak pertanyaan.
Ada tiga jenis fosil: body fossil, trace fossil, and petrified fossil. Body fossil adalah sisa-sisa
organisme. traced fossil adalah hal-hal seperti jejak kaki yang terkait dengan organisme
purba dan mengajarkan tentang perilakunya. petrified fossil dibuat ketika suatu organisme,
seperti kayu, berubah karena mineral, tetapi mempertahankan bentuk aslinya.
Keterampilan yang Dilatih
Pengamatan ilmiah
Keterampilan motorik halus
Mencocokkan bagian menjadi keseluruhan
Bahan yang Dibutuhkan
Benda kecil—koin, hewan plastik, batu, daun/tanaman palsu, dll.
Wadah mentega yang kosong dan bersih, atau wadah plastik kecil dan dangkal lainnya
seperti kaleng tuna
Tanah liat pemodelan (jenis yang tidak mengering)
Plester Paris (juga dikenal sebagai plester gipsum)
Air
Ember kecil
Sendok plastik
Pisau serbaguna dan/atau pembuka kaleng
Tusuk gigi, sikat gigi bekas, kuas lembut (opsional)
Cara Bermain
1. Bicarakan dengan anak tentang berbagai jenis fosil, tekankan poin bahwa body fossil
berbeda dari fosil atau tulang pendukungnya. Body fossil seringkali hanya merupakan
jejak hewan atau organisme, dengan potongan-potongannya (seperti gigi atau tulang)
terkadang tertinggal. Jelaskan bahwa dalam proyek ini kita akan membuat cetakan fosil
yang lebih mirip body fossil daripada jenis fosil lainnya.
2. Beri anak beberapa wadah kosong dan beberapa tanah liat model. Mintalah dia
menggulung bola tanah liat dan mendorongnya ke dasar wadah, meremasnya menjadi
permukaan yang rata dan rata. Harus ada cukup tanah liat untuk menahan jejak salah
halaman
171
ilmu bumi
3.
4.
5.
6.
satu "fosil" -nya, jadi jangan biarkan dia meratakan tanah liat hingga kedalaman kurang
dari satu inci.
Minta dia untuk memilih beberapa benda kecil untuk "memfosil". Mintalah dia memilih ke
arah mana dia ingin barang itu dicetak dan kemudian minta dia menekannya ke dalam
tanah liat, melepaskannya dengan gerakan lurus ke atas sehingga membuat cetakan
yang jelas. Lakukan ini di setiap wadah.
Tuang sedikit bubuk plester ke dalam ember, tambahkan air, dan aduk hingga menjadi
adonan wafel. Tuang campuran plester di atas tanah liat yang sudah dicetak di setiap
wadah, isilah ke atas wadah.
Biarkan plester mengeras (ini akan memakan waktu setidaknya 24 jam). Jika sudah
mengeras, gunakan pembuka kaleng untuk melepas bagian bawah kaleng tuna atau,
jika kita menggunakan wadah plastik, potong bagian bawahnya dengan hati-hati
menggunakan pisau utilitas. Dorong tanah liat dan buang bagian bawah wadah.
Mintalah anak mengeluarkan tanah liat dari cetakan fosil. Dia mungkin perlu "bertindak
seperti seorang ahli paleontologi" dan menggunakan tusuk gigi dan sikat gigi untuk
membersihkannya sepenuhnya.
Pertanyaan yang Dapat Diajukan
Bisakah kamu mencocokkan item yang digunakan dengan cetakan fosilnya?
Bagaimana benda itu terlihat berbeda dari cetakan fosilnya?
Apa perbedaan antara cara membuat cetakan fosil dan cara membuatnya di alam? Mana
yang lebih lama?
Stalaktit dan Stalagmit Baking Soda
Stalaktit adalah kolom batu yang turun dari atap gua bawah tanah. Stalagmit adalah tiang
batu yang menjulang dari lantai gua semacam itu. Juga kadang-kadang dikenal sebagai
"batu tetes", stalaktit dan stalagmit terbentuk dari mineral yang larut dalam air hujan yang
menetes dari atap dan dinding gua. Beberapa batu tetes membutuhkan waktu ribuan tahun
untuk terbentuk, sementara yang lain tumbuh lebih cepat.
Anak mungkin tidak dapat mengingat yang mana dari dua formasi ini yang tumbuh dari
lantai gua atau yang menetes dari langit-langit, tetapi jika dia pernah melihatnya, dia
mungkin terpesona oleh keindahan kristal alami ini. Kita tidak dapat melihat bentuk aslinya,
tetapi dapat membantu anak mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kristal tumbuh
dengan percobaan tersebut. Atur percobaan di tempat yang hangat di mana ia tidak akan
terganggu atau menghalangi siapa pun, karena perlu duduk hingga seminggu agar stalaktit
dan stalagmit besar terjadi.
Keterampilan yang Dilatih
Mengikuti protokol eksperimental
Berpikir kritis
Analisis ilmiah
Bahan yang Dibutuhkan
2 stoples kaca berukuran sama
Piring kecil
2 klip kertas
Sepotong benang wol atau kapas, panjangnya kira-kira 3 kaki
halaman
172
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Air panas
Kotak soda kue
Pitcher atau mangkuk
Cara Bermain
1. Letakkan piring kecil di permukaan yang rata, dan letakkan toples kaca di kedua sisinya.
2. Mintalah anak melipat benang menjadi dua, lalu setengah lagi. Kemudian tunjukkan
padanya cara memelintirnya menjadi formasi seperti tali. Basahi benang dan pasang
klip kertas di kedua ujung tali. Penjepit kertas akan berfungsi sebagai jangkar, memberi
bobot pada benang di setiap toples.
3. Mintalah anak memasukkan satu ujung benang yang dipotong kertas ke dalam setiap
toples. Bagian tengah benang yang dipintal harus digantung di atas piring di antara
toples. Minta anak untuk mengatur posisi stoples sampai benang disampirkan di tengah
piring dengan sedikit bentuk U. Benang tidak boleh menyentuh pelat.
4. Bantu anak mencampurkan larutan soda kue jenuh ke dalam teko atau mangkuk. Larutan
jenuh adalah larutan yang mengandung begitu banyak soda kue di dalam air sehingga
tidak lagi larut saat kita menambahkan lebih banyak.
5. Tuang setengah air baking soda ke dalam setiap toples.
6. Amati percobaan dengan cermat selama beberapa hari ke depan, mintalah anak untuk
mencatat atau menggambar apa yang terjadi pada benang. Juga, tergantung pada
seberapa pekat larutan yang dibuat, kita mungkin perlu mengalirkan air dari piring
(cukup tuangkan kembali ke dalam stoples) atau tambahkan lebih banyak larutan ke
dalam stoples.
7. Selama beberapa hari berikutnya, anak akan dapat melihat kristal terbentuk di kedua sisi
benang. Akhirnya mereka akan bertemu di tengah dan mulai tumbuh ke bawah terlebih
dahulu, lalu ke atas.
Apa yang Terjadi
Sama seperti stalaktit dan stalagmit asli yang terbentuk dari mineral yang tertinggal saat
air hujan menguap, kalsium karbonat (soda kue) tertinggal saat air larutan di dalam toples
menguap. Benang bekerja seperti sumbu yang menyerap air dan kalsium karbonat. Air
menetes dari benang ke piring, dan saat menguap, mineral tetap ada, membentuk kristal,
yang akhirnya menumpuk cukup banyak untuk membentuk kolom.
halaman
173
ilmu bumi
halaman
174
eksperimen-eksperimen
di sekitar rumah
da beberapa eksperimen sains baik yang dapat dilakukan bersama anak, bukan karena
eksperimen tersebut memperkuat keterampilan cabang sains tertentu, tetapi karena
eksperimen tersebut menunjukkan kepada anak bahwa ia dapat menggunakan sains
untuk memengaruhi atau mengubah objek rumah tangga biasa. Eksperimen dalam bab
ini berkisar dari yang mengajarkan tentang pentingnya kesehatan gigi hingga eksperimen
lain yang mendemonstrasikan kekuatan menggabungkan bahan-bahan rumah tangga
biasa dalam kantong sandwich. Kesamaan yang mereka miliki adalah bahwa mereka
menggunakan barang-barang yang sudah kita miliki di sekitar rumah.
A
Naked Egg
Eksperimen Naked Egg adalah eksperimen yang baik untuk membantu menunjukkan
kepada anak efek asam terhadap kalsium karbonat, zat yang ditemukan di kulit telur, tulang,
dan gigi anak.
Memasukkan telur ke dalam larutan asam tidak persis sama dengan anak-anak yang tidak
menyikat giginya dengan baik, tetapi reaksi kimianya cukup mirip sehingga eksperimen
Naked Egg bisa diterapkan sebagai kisah pencegahan. Tidak hanya itu, ketika kita selesai
dengan percobaan tersebut, anak akan dapat melihat seperti apa naked egg tersebut. Itu
bukan sesuatu yang terjadi setiap hari!
Kerusakan gigi disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh interaksi bakteri di mulut
dengan gula dan karbohidrat yang kita makan. Ini tidak sama dengan merendam gigi dalam
cuka, tetapi memiliki efek yang sama. Untungnya, kita bisa menyikat gigi untuk mencegah
kerusakan gigi tersebut! Eksperimen ini akan memakan waktu antara 48 dan 72 jam.
Keterampilan yang Dilatih
Metode ilmiah
Pemahaman dasar tentang efek reaksi antara dua jenis bahan kimia
175
eksperimen-eksperimen di sekitar rumah
Pengaruh Larutan asam pada kesehatan gigi
Bahan yang Dibutuhkan
Telur mentah bercangkang putih
Gelas plastik bening (cukup besar untuk merendam telur)
Cuka
Sendok besar
Senter
Membuat Hipotesis
1. Mintalah anak untuk melihat giginya di cermin, lalu lihat telur di tangannya. Apa kesamaan
dari keduanya? Meskipun dia mungkin menjawab bahwa mereka berdua berkulit putih,
itu lebih dari itu. Jelaskan bahwa kulit telur terdiri dari zat yang dikenal dengan kalsium
karbonat, dan tanyakan padanya apakah dia pernah mendengar tentang kalsium.
Ingatkan dia bahwa dia minum susu karena mengandung kalsium, dan membantu
memperkuat gigi dan tulangnya.
2. Sekarang minta dia memikirkan tentang apa yang mungkin terjadi jika dia meninggalkan
tulang, gigi, atau telur yang tertutup kalsium itu dalam larutan asam semalaman. Minta
dia menuliskan hipotesisnya sehingga dia dapat membandingkannya dengan apa yang
sebenarnya yang akan terjadi.
Cara bermain
1. Temukan tempat yang tidak biasa, sebaiknya di meja dapur, untuk menyiapkan
eksperimen. Mintalah anak untuk hati-hati mengeluarkan sebutir telur dari lemari es
dan memasukkannya ke dalam gelas plastik bening. Jika anak menjatuhkan telur, itu
mungkin berguna untuk percobaan, karena dapat menunjukkan betapa rapuhnya telur
itu dan apa yang terkandung di dalam cangkangnya.
2. Tuangkan cairan cuka ke dalam cangkir hingga telur tersebut benar-benar terendam.
3. Biarkan telur semalaman, dan mintalah anak memeriksanya di pagi hari. Dia mungkin
memperhatikan bahwa ada gelembung di kulit telur atau bagian atas cairan tertutup zat
berbusa. Minta dia untuk menebak seperti apa gelembung dan buih tersebut.
4. Bantulah anak untuk mengeluarkan telur dari cangkir dengan sendok besar. Kemudian
tuangkan cuka dan busa dari cangkir ke bak cuci. Masukkan kembali telur ke dalam
cangkir, tuangkan cuka baru, dan diamkan telur selama satu atau dua hari lagi.
5. Pada hari ketiga percobaan Naked Egg, keluarkan telur dari cangkir dengan sendok
dan bilas di bawah aliran air yang sangat lembut. Cangkang telur yang tersisa mungkin
akan hilang selama proses ini. Jangan keluarkan telur dengan tangan atau gosok saat
membilasnya. Karena cangkang telur hampir sepenuhnya larut, sekarang tidak lebih dari
semacam balon air telur yang dapat pecah di tangan dengan tekanan sekecil apa pun.
6. Bilas gelas plastik, dan masukkan kembali telur ke dalam dengan hati-hati. Mintalah
anak berjongkok ke mendekati telur dan arahkan sinar senter ke belakang telur. Dengan
hanya membran yang tersisa, telur harus agak tembus cahaya dan berpendar saat
cahaya melewatinya.
Pertanyaan yang Diajukan
Apa yang terjadi pada telur pada hari pertama percobaan?
Apa yang terjadi pada akhirnya?
Menurut Anda, apakah gelembung berperan dalam apa yang terjadi pada kulit telur?
halaman
176
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Bagaimana kulit telur seperti bagian luar gigi Anda?
Menurut Anda apa yang akan terjadi pada gigi Anda jika Anda tidak menyikatnya setiap
hari?
Apa yang Terjadi
Cuka yang digunakan adalah asam yang dikenal sebagai asam asetat, tetapi juga
mengandung sedikit air. Cuka berinteraksi dengan kalsium karbonat di kulit telur dan
menciptakan reaksi kimia, tanda pertamanya adalah gelembung yang kita lihat di kulit
telur. Karena asam memecah kalsium karbonat menjadi kalsium dan karbonat, karbonat
bekerja dengan air dalam cuka untuk menghasilkan gas karbon dioksida — gelembung
yang terbentuk pada telur.
Komponen kalsium dari kulit telur tersuspensi dalam cuka dan menciptakan zat berbusa
dalam cairan. Reaksi kimia berlanjut sampai semua kalsium karbonat hilang, meninggalkan
telur tanpa cangkang.
Mewarnai Anyelir
Eksperimen Mewarnai Anyelir membantu menjelaskan mengapa ketinggian air dalam
vas bunga turun, mengapa tanaman hias perlu disiram, dan ke mana semua air itu pergi.
Dengan menambahkan pewarna makanan ke dalam air, anak dapat mengikuti gerakan air
serta melihat bunga “eating”. Kita juga akan mendapatkan karangan bunga pelangi yang
indah untuk mencerahkan ruangan. Eksperimen ini akan memakan waktu antara 24 dan
48 jam.
Keterampilan yang Dilatih
Metode ilmiah
Pemahaman dasar tentang transpirasi dan aksi kapiler
Bahan yang Dibutuhkan
1 anyelir putih segar untuk setiap warna berbeda yang ingin Anda coba
Botol atau vas air kosong, 1 per bunga
Mangkuk besar
Pewarna makanan
Air
Gunting
Membuat Hipotesis
1. Tanyakan kepada anak apakah dia pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada air dalam
vas bunga, atau mengapa harus diganti setiap beberapa hari.
2. Tunjukkan padanya bunga putih dan katakan padanya bahwa kita akan melihat bagaimana
bunga dan ketinggian air yang jatuh saling terhubung, dan untuk melakukan itu, kita
akan menggunakan air berwarna.
3. Suruh dia menebak apa yang akan terjadi pada bunga jika ditempatkan di air berwarna.
Cara Bermain
1. Isi setiap vas atau botol air dengan air kira-kira tiga perempat penuh. (Jika ada label pada
botol air, mintalah anak melepasnya sebelum mengisinya.).
halaman
177
eksperimen-eksperimen di sekitar rumah
2. Mintalah anak untuk menambahkan satu warna pewarna makanan ke setiap botol, atau
mencampur tetes warna primer untuk membuat warna sekunder dalam botol, seperti
ungu, hijau, dan jingga. Gunakan pewarna makanan secukupnya untuk membuat air
menjadi sangat jernih sekitar 15-20 tetes per botol.
3. Gunakan gunting untuk memotong batang bunga, sehingga bisa masuk ke dalam botol
tanpa miring ke samping. Isi mangkuk besar dengan air, dan masukkan semua batang
bunga ke dalam mangkuk. Satu per satu, buat potongan diagonal di bagian bawah
setiap batang saat berada di bawah air. Memotong batang bunga di bawah air membantu
kegiatan ini, karena mencegah terbentuknya gelembung udara di dalam tabung di
pangkal batang. Gelembung udara dapat menghalangi aksi kapiler yang menarik air
ke atas batang seperti sedotan. Potongan diagonal juga membantu aksi kapiler, karena
mencegah batang duduk rata di dasar vas, yang membuat batang lebih sulit menyerap
air.
4. Tempatkan setiap anyelir dalam vas atau botol terpisah berisi air berwarna, dan mintalah
anak memeriksanya setiap beberapa jam. Efek dari beberapa warna yang lebih cerah
terkadang dapat terlihat hanya dalam beberapa jam, tetapi efek yang paling drastis akan
terlihat dalam 24 jam.
5. Biarkan bunga semalaman, dan periksa di pagi hari.
Pengamatan
Setelah 24 jam berlalu, bunga akan benar-benar menjadi sangat berwarna. Saatnya untuk
mulai bertanya kepada anak tentang apa yang telah dia amati. Ajukan pertanyaan seperti:
Warna apa yang muncul lebih dulu?
Warna apa yang paling sedikit muncul?
Warna apa yang paling sering muncul?
Pada bagian bunga manakah warna itu terlihat?
Menurutmu mengapa di situlah letak warnanya?
Menurutmu apa yang membuat hal ini terjadi?
Apa yang Terjadi
Saat tanaman dan bunga ditanam di pot atau tanah, mereka mendapatkan nutrisi dari air yang
mereka serap dari tanah. Bunga potong tidak memiliki akar, tetapi mampu "meminum" air
melalui batangnya dalam proses yang disebut transpirasi. Saat daun dan kelopak tanaman
kehilangan air karena penguapan, itu menciptakan gaya yang disebut kohesi yang pada
dasarnya menarik molekul air lain ke ruang tempat air yang menguap dikosongkan.
Air bergerak melalui tabung-tabung kecil di batang, seperti cairan melalui sedotan, meskipun
gaya di baliknya adalah kohesi, bukan seseorang yang menghisap bunga! Gerakan perjalanan
ini dikenal sebagai aksi kapiler. Air tersebut kemudian disalurkan ke bagian-bagian bunga
yang membutuhkan air dan unsur hara, termasuk kelopak bunga. Karena kita bersama
anak telah mewarnai "nutrisi" tersebut dengan berbagai warna, warnanya juga tersimpan di
kelopak bunga.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Tidak semua kapiler di batang bunga memberikan nutrisi ke setiap kelopak.
Kita dapat mendemonstrasikannya dengan membelah salah satu batang anyelir
menjadi dua dari bagian bawah hingga pangkal bunga. Tempatkan masing-masing
setengahnya dalam air berwarna berbeda, dan bunganya akan berwarna-warni!
halaman
178
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Ledakan Balon Botol
Ketika anak melompat kegirangan saat berpikir untuk meledakkan sesuatu, dia akan sangat
menikmati eksperimen Ledakkan Balon Botol. Meskipun kegembiraannya mungkin mereda
sementara ketika dia menyadari satu-satunya yang ditiup adalah balon, itu akan segera
menyala kembali ketika dia menyadari bahwa dia dapat meledakkan balon menggunakan
berbagai kekuatan, tidak ada yang termasuk memaksa udara dari paru-parunya ke dalam
balon. Eksperimen ini bekerja sangat baik dengan balon lateks. Namun, sebelum kita mulai,
pastikan tidak ada peserta yang alergi terhadap lateks.
Keterampilan yang Dilatih
Penyelidikan ilmiah
Pengamatan kekuatan gas karbon dioksida
Pengamatan kekuatan tekanan udara
Percobaan Meledakkan Balon Soda Kue
Eksperimen ini mendemonstrasikan kekuatan reaksi kimia yang tercipta dengan
menggabungkan soda kue dengan cuka. Cukup kuat untuk meledakkan balon!
Bahan yang Dibutuhkan
Botol air kosong
Balon berukuran sedang
Corong
Cuka
Bubuk soda kue
Membuat Hipotesis
Mintalah anak Anda memprediksi apa yang akan terjadi jika Anda menggabungkan soda kue
dan cuka dalam sebuah botol. Jika dia pernah melihat gunung berapi sains, ini saat yang
tepat untuk mengingatkannya bahwa ini adalah bahan yang sama yang digunakan di gunung
berapi. Minta dia untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika Anda menggabungkan bahan
yang sama, tetapi menutupi bagian atas botol dengan balon.
Cara Bermain
1. Isi botol air kosong yang bersih sekitar sepertiga penuh dengan cuka.
2. Tempatkan corong di leher balon, dan pegang corong saat anak menuangkan soda kue
secukupnya untuk mengisi setengah balon.
3. Keluarkan corong dari leher balon. Minta anak untuk memegang bagian balon dengan
soda kue di dalamnya ke samping dan ke bawah saat kita meregangkan leher balon ke
atas leher botol, berhati-hatilah agar soda kue tidak masuk ke dalam botol. Pastikan itu
aman.
4. Bantu anak secara perlahan mengangkat balon ke atas botol, dan biarkan soda kue
mengalir ke dalamnya.
5. Minta anak untuk minggir. Mintalah dia mendengarkan dan memperhatikan botol dengan
hati-hati. Saat kita mulai mendengar suara mendesis dan berderak yang dihasilkan oleh
larutan soda kue dan cuka, pegang leher balon dengan erat.
6. Perhatikan saat balon mulai mengembang!
halaman
179
eksperimen-eksperimen di sekitar rumah
Apa yang Terjadi
Saat soda kue dan cuka digabungkan, asam asetat dalam cuka memecah komposisi kimiawi
soda kue (kalsium karbonat). Karbon bergabung dengan sebagian oksigen di dalam botol
untuk menghasilkan gas karbon dioksida, yang kemudian naik dan mengembang balon.
Eksperimen Balon dalam Botol
Eksperimen ini menunjukkan bahwa mengubah tekanan udara di dalam botol dengan
sedikit panas dapat membuat perubahan yang cukup untuk mengubah posisi balon di atas
botol. Eksperimen ini membutuhkan pengaturan waktu yang tepat dan bergerak sangat
cepat, sehingga lebih cocok bagi anak Anda untuk menjadi pengamat, bukan peserta aktif.
Untuk membantunya merasa lebih terlibat, Anda dapat menunjuknya sebagai "pencatat
eksperimen resmi". Beri dia ponsel atau kamera video Anda untuk memfilmkan percobaan
saat kita melakukannya.
Apa yang kau butuhkan
Toples kaca besar (seperti toples acar)
Balon
Air
Tissue, atau setengah lembar tisu
Penjepit
Korek api
Cara Bermain
1. Letakkan leher balon di atas leher keran. Kecilkan air dan isi balon dengan air secukupnya
sehingga agak membesar untuk masuk ke dalam mulut stoples. Ikat leher balon.
2. Pegang selembar kertas handuk atau tisu dengan penjepit, dan nyalakan api. Masukkan
ke dalam toples.
3. Dengan cepat, letakkan balon air di atas toples, dan perhatikan apa yang terjadi. Balon
akan menari, lalu tersedot langsung ke dalam toples.
Apa yang Terjadi
Pada awal percobaan, tekanan udara di dalam dan di luar toples sama, tetapi saat kertas
terbakar, udara di dalam toples memanas. Udara panas mengembang, mengambil lebih
banyak ruang, tetapi balon menghalangi jalan keluar udara. Saat udara panas mendorong
balon untuk keluar dari toples, balon "menari-nari" .
Setelah api padam, udara di dalam toples menjadi dingin, tetapi karena balon air menghalangi
bukaan, tidak ada udara baru yang dapat masuk ke dalam toples. Itu berarti tekanan udara di
dalam toples lebih rendah daripada tekanan di luar toples. Tekanan udara luar memberikan
gaya pada balon, mendorongnya ke dalam toples.
Roket Tabung Film
Sejauh ini dalam buku ini, anak dapat melihat bagaimana reaksi kimia antara kalsium
karbonat dan cuka dapat menghilangkan kulit telur, dan bagaimana dapat digunakan untuk
meledakkan balon. Sekarang dia bisa melihat bagaimana reaksi itu bisa dimanfaatkan
untuk membuat benda terbang. Dengan sedikit ruang terbuka dan kehati-hatian, anak
dapat mengirim tabung film terbang di udara hanya dengan kekuatan reaksi bersoda kecil.
halaman
180
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Namun, dengan kamera digital mengambil alih pasar, semakin sulit untuk menemukan
tabung film (Kita dapat mencoba toko foto atau toko yang melakukan pemrosesan satu
jam, tetapi tidak banyak orang yang menggunakan film 35mm akhir-akhir ini). Jika kita tidak
dapat menemukan tabung film, wadah stik lem kosong yang bersih atau tabung permen
kecil kosong dengan penutup jepret juga bisa digunakan untuk membuat roket.
Jaringan bukanlah komponen yang diperlukan dalam percobaan, tetapi ini membantu
untuk menunda reaksi kimia cukup agar memiliki waktu untuk menyingkir. Bereksperimen
dengan berbagai jenis kertas dan jumlah soda kue dan cuka dapat membantu membuat
roket terbang lebih tinggi, lebih cepat, atau bahkan dihitung mundur.
Keterampilan yang Dilatih
Penyelidikan ilmiah
Mengamati reaksi Kimia
Mengikuti prosedur percobaan
Bahan yang Dibutuhkan
(tidak semua bahan diperlukan untuk semua percobaan):
Tabung film kosong atau pengganti yang sebanding
Stok kartu
Pita
Spidol
Gunting
Bubuk soda kue
Cuka
Tisu
Tablet antasida (seperti Alka-Seltzer, atau pengganti generik)
Soda (opsional)
Cara Membuat Soda Kue dan Roket Cuka
1. Berikan anak tabung film (atau wadah berbentuk tabung kecil lainnya dengan penutup),
spidol, dan stok kartu. Suruh dia menggambar dan menghias roket kecil di kartu stok.
2. Mintalah dia untuk memotong roketnya dan menyisihkannya. Beri dia sepotong kartu
lagi untuk digulung menjadi tabung. Rekatkan tabung ini di sekitar wadah, pastikan
penutup wadah dapat diakses di bagian bawah. Rekatkan roket ke bagian depan tabung
kertas agar seluruh peralatan terlihat seperti roket sungguhan.
3. Jika kita telah menggunakan wadah permen, potong engsel tutupnya agar dapat
dikeluarkan seluruhnya dari tabungnya.
4. Pindah ke luar ke area yang jelas dan tidak terhalang.
5. Buka wadahnya, dan isi seperempatnya dengan cuka.
6. Lipat 1 sendok teh soda kue ke dalam selembar tisu kecil. Bersiaplah untuk bertindak
cepat dan mundur.
7. Tempatkan tisu yang terlipat ke dalam wadah, tutup rapat, dan tegakkan (tutup ke
bawah) di lantai. Menjauhlah dari roket.
8. Saat jaringan larut dalam cuka, roket akan terbang ke udara.
Cara Membuat Roket Antasida
1. Bersihkan roket dari percobaan sebelumnya.
halaman
181
eksperimen-eksperimen di sekitar rumah
2. Buka tutupnya, dan masukkan tablet antasida ke badan roket. Meskipun kita dapat
menggunakan antasida merek generik, tablet Alka-Seltzer sepertinya akan bekerja lebih
baik daripada merek alternatif.
3. Tambahkan satu sendok teh air ke wadah, pasang tutupnya, dan letakkan roket di tanah,
tutup.
4. Perhatikan apa yang terjadi saat air bekerja untuk melarutkan tablet.
Apa yang Terjadi
Campuran soda kue dan cuka serta kombinasi air dan antasida bekerja sama untuk
menciptakan reaksi kimia yang melepaskan gas karbon dioksida. Saat gas mengisi wadah,
tekanan udara di dalamnya meningkat ke titik yang terlalu besar untuk ditampung. Pada
saat itu, tutup wadah terlepas dan roket meluncur ke udara.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Mintalah anak membandingkan kedua roket tersebut. Mana yang bekerja lebih
baik? Apakah mengubah jumlah soda kue atau cuka membuat perbedaan? Apa
yang terjadi jika dia mengganti soda dengan air di roket antasida?
Kantong Sandwich Meledak
Jika ledakan soda kue tidak cukup untuk anak, maka eksperimen ini pasti lebih sesuai
dengan gayanya. Menggunakan reaksi asam-basa yang sama yang membuat roti
cepat mengembang saat memasak, percobaan ini menunjukkan bahwa terkadang,
menggabungkan produk rumah tangga biasa bisa meledak tanpa berbahaya. Namun,
eksperimen ini benar-benar berantakan! Bawalah bahan ke luar, atau pilih tempat untuk
"meledakkan" kantong sandwich kita yang dapat dibersihkan dengan mudah. Coba wastafel
dapur, bak mandi, atau bahkan tempat mainan plastik besar.
Keterampilan yang Dilatih
Penyelidikan ilmiah
Mengamati reaksi Kimia
Mengikuti prosedur percobaan
Apa yang Dibutuhkan
Kantong plastik zip-top ukuran sandwich
Kertas tisu
Gunting
Penggaris
Gelas ukur
Sendok takar
Bubuk soda kue
Cuka
Air hangat
Cara Bermain
1. Mintalah bantuan anak untuk menemukan tas zip-top yang tidak bocor. Meskipun kita
mungkin berpikir bahwa tas yang keluar langsung dari kotaknya akan bebas bocor,
halaman
182
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
2.
3.
4.
5.
6.
7.
terkadang jahitannya membiarkan air masuk, dan menggunakan tas kedap air sangat
penting untuk percobaan. Untuk memeriksa kebocoran, isi setiap kantong sandwich kirakira setengah penuh dengan air, tutup, balikkan, dan kocok. Setelah kita menemukan
beberapa tas yang tidak bocor, kosongkan dan sisihkan.
Mintalah anak untuk mengukur kertas tisu berukuran 5" x 5", dan gunakan pensil untuk
menandainya. Periksa pengukurannya dan kemudian minta dia untuk memotong
persegi.
Letakkan kertas handuk/tisu persegi di atas permukaan yang rata. Takar 1½ sendok
makan soda kue, dan letakkan di tengah tisu.
Bantu anak melipat handuk kertas menjadi paket kecil. Mulailah dengan melipat sepertiga
bagian atas di atas gundukan soda kue, lalu lipat juga sepertiga bagian bawah ke atas.
Kemudian lipat setiap sisi ke tengah persegi panjang, buat persegi kecil. Ini adalah paket
"eksplosif" rilis berwaktu kita. Sisihkan.
Mintalah anak menakar setengah cangkir cuka. Pegang kantong sandwich terbuka saat
dia menuangkan cuka ke dalamnya. Lanjutkan memegang tas sambil mengukur dan
menuangkan seperempat cangkir air hangat.
Langkah selanjutnya ini membutuhkan gerakan cepat dari kita dan anak. Zip tas sandwich
sekitar setengah tertutup. Masukkan paket pelepasan waktu kita ke dalam sementara
dengan cepat menutup sisa tas.
Pastikan tas aman, lalu goyangkan sedikit. Letakkan di tanah atau di zona aman yang
ditentukan, mundur, dan perhatikan saat tas mengembang dan meledak!
Pertanyaan yang Diajukan
Mengapa kantong sandwich tidak langsung meledak?
Apakah menurutmu ukuran tas membuat perbedaan pada hasil eksperimen ini?
Menurutmu, apa yang akan terjadi dengan tas ukuran camilan, tas quart, atau tas galon?
Menurutmu apa yang akan terjadi jika kita hanya mencampurkan air dengan soda kue?
Apa yang akan terjadi jika kamu hanya mencampurkan cuka dengan soda kue?
Apakah eksperimen akan berubah jika kamu menggunakan kertas tisu atau kertas
konstruksi alih-alih kertas handuk?
Apa yang Terjadi
Setelah tisu larut, soda kue dicampur dengan larutan cuka-air. Karena cuka adalah asam
dan soda kue adalah basa, cuka menghasilkan reaksi kimia yang disebut reaksi asam-basa.
Reaksi asam-basa menghasilkan gas karbon dioksida, yang membutuhkan lebih banyak
ruang daripada yang dapat ditampung oleh kantong sandwich. Itu terus mengisi tas sampai
tidak ada ruang lagi. Gas tersebut kemudian menyemburkan lapisan dan bagian atas tas
dengan ledakan yang keras (dan sangat terlihat).
halaman
183
eksperimen-eksperimen di sekitar rumah
halaman
184
keterampilan sosial
A
nak baru saja mulai mempelajari perannya dalam banyak komunitas di mana dia akan
menjadi bagian dalam hidupnya. Terlibat dalam aktivitas untuk melatih keterampilan
sosial dapat membantu anak belajar berkomunikasi dengan lebih baik, memahami
dirinya sendiri dan ambisinya dengan lebih baik, dan mengarahkannya untuk menjadi
seorang pemimpin. Interaksi sosial lebih dari sekedar berbicara dengan orang lain. Ini adalah
kombinasi dari tiga elemen: asupan sosial, pemrosesan internal, dan keluaran sosial. Itu
berarti anak harus memahami kata-kata dan isyarat tubuh orang lain, menafsirkan informasi
itu, memikirkan reaksinya sendiri, kemudian berkomunikasi dan bereaksi terhadap orang
itu menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
Kegiatan untuk Meningkatkan Perbendaharaan Kata Emosional
Memiliki banyak kata untuk dipilih saat mengungkapkan emosi tidak hanya membantu
anak saat tiba waktunya untuk berbicara tentang apa yang dia rasakan, tetapi juga saat
dia mencoba memahami apa yang dirasakan orang lain. Manfaat mengajari anak berbagai
macam kata untuk mempelajari cara mengungkapkan perasaan selain senang, sedih, dan
marah meliputi:
Mampu mengidentifikasi apa yang dia rasakan dalam semua situasi, bukan hanya situasi
yang sangat besar
Memiliki wawasan yang lebih baik tentang apa yang orang lain rasakan
Membangun persahabatan yang lebih kuat dengan mampu melihat bagaimana reaksi
anak-anak lain terhadapnya, dan mengetahui bagaimana menanggapi mereka dengan
tepat.
"
A-Z Bahasa Emosi
afraid takut
annoyed terganggu
anxious cemas
affectionate kasih sayang
affable ramah
bummed kacau
185
keterampilan sosial
bored
blue
baffled
brave
calm
curious
considerate
courteous
crabby
depressed
delighted
disgusted
dumb
daring
eager
excited
enthusiastic
edgy
enraged
friendly
funny
frightened
foolish
frustrated
grumpy
guilty
great
grateful
generous
happy
hurt
horrified
hilarious
hopeful
irritated
insecure
impatient
irrational
indifferent
joyful
judgmental
jaded
jealous
jumpy
kooky
kind
keen
knowledgeable
knotted
up
loving
lousy
lucky
halaman
186
bosan
biru
bingung
berani
tenang
penasaran
penuh perhatian
sopan
pemarah
murung
senang sekali
jijik
bodoh
berani
ingin sekali
bersemangat
antusias
grogi
sangat marah
ramah
lucu
takut
konyol
frustrasi
pemarah
bersalah
Besar
bersyukur
dermawan
senang
terluka
ngeri
lucu sekali
penuh harapan
jengkel
merasa tidak aman
tidak sabar
irasional
cuek
gembira
menghakimi
letih
cemburu
gelisah
kooky
baik
suka
berpengetahuan
kusut
ke atas
penuh kasih
payah
beruntung
lazy
light-hearted
mad
miserable
marvelous
misunderstood
mischievous
nervous
nasty
noisy
nosy
needed
overjoyed
obedient
odd
offended
out-of-control
panicked
playful
proud
puzzled
preoccupied
questioned
quirky
quiet
quarrelsome
qualified
relaxed
rattled
rebellious
relieved
remorseful
surprised
silly
stressed out
stubborn
secure
thankful
tearful
tolerant
timid
threatened
understood
uneasy
uncertain
uncomfortable
undecided
vivacious
vain
vibrant
volatile
vulnerable
worried
malas
periang
gila
menderita
menakjubkan
salah paham
nakal
grogi
tdk menyenangkan
bising
yg ingin tahu
diperlukan
sangat gembira
patuh
aneh
tersinggung
lepas kendali
panik
ceria
bangga
bingung
asyik
dipertanyakan
kikuk
diam
suka bertengkar
berkualitas
santai
bingung
memberontak
lega
menyesal
terkejut
konyol
stres
keras kepala
aman
berterima kasih
menangis
toleran
pemalu
terancam
dipahami
gelisah
tidak pasti
tidak nyaman
bimbang
lincah
sia-sia
bersemangat
tidak stabil
rentan
khawatir
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
wound up
whiny
worn out
witty
xenophobic
x’d out
yucky
berakhir
cengeng
lusuh
cerdas
xenofobia
x akan keluar
menjijikkan
yappy
yearnful
zany
zealous
zen
zapped
yappy
rindu
amat lucu
tekun
zen
tersengat
Cara Bermain: Daftar Besar Suara Perasaan
1. Kita dapat menggunakan Daftar Besar Perasaan yang telah dibuat bersama anak untuk
menambah pemahamannya tentang hubungan antara bahasa tubuh dan emosi. Meskipun
kita mungkin hanya memikirkan bagaimana penampilan tubuh dalam kaitannya dengan
bahasa tubuh, suara nonbahasa yang kita buat juga penting.
2. Bantu anak mengidentifikasi suara yang sesuai dengan perasaan yang berbeda. Mungkin
perlu beberapa pemikiran, tetapi kita bisa mulai dengan yang mudah, seperti suara
desahan yang disertai dengan "putus asa", atau suara dengusan yang diasosiasikan
dengan "sarkastik" (atau terkadang "geli"). Akhirnya, kita akan berhasil menghasilkan
suara untuk sebagian besar kata.
Cara Bermain: Charades Emosional
1. Kata-kata emosional juga sangat cocok dengan Daftar Besar Perasaan. Tulis daftarnya
di selembar kertas yang lebih kecil dan pisahkan sehingga setiap kata ada di secarik
kertas. Masukkan slip itu ke dalam mangkuk.
2. Saat setiap pemain melakukan kesalahan, mereka harus menyampaikan emosi yang
dipilih menggunakan ekspresi wajah dan seluruh tubuh mereka.
3. Jika anak tidak memahami perasaan yang ditunjukkan, minta dia untuk meniru apa yang
kita lakukan. Dia mungkin dapat mengidentifikasi emosi ketika dia merasakan tubuhnya
sendiri melakukannya.
Cara Bermain: Modifikasi “If You Happy and You Know It”
1. Sebagian besar anak tahu lagu “If You Happy and You Know It”, tetapi apa yang kita
lakukan saat tidak bahagia? Nyanyikan lagu versi baru!
2. Kita dapat menambahkan bagian baru dengan menggunakan beberapa kata perasaan
dari daftar, dan suara serta gerakan tubuh yang terkait dengannya. Misalnya, coba
nyanyikan: "Jika kau tidak yakin dan kau mengetahuinya, angkat bahu."
Cara Bermain: Cermin, Cermin
1. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cermin literal atau metaforis. Kita bisa memulainya
dengan duduk berhadap-hadapan, agar kita dan anak saling bercermin. Salah satu dari
kita harus membuat ekspresi wajah yang mengekspresikan emosi, dan yang lain harus
menebak perasaan apa itu.
2. Setelah pemain menebak, dia harus meniru wajah atau membuat wajah lain yang
menyampaikan emosi yang sama.
3. Saat anak kesulitan meniru atau memahami ekspresi kita, saatnya untuk keluar dari
cermin yang sebenarnya. Berdirikan dia di depan cermin untuk membantunya melihat
nuansa dari hal-hal seperti bagaimana wajahnya yang "frustrasi" sedikit berbeda dari
wajahnya yang "marah".
halaman
187
keterampilan sosial
Cara Bermain: Bermain Peran
1. Mungkin klise untuk mengatakan bahwa anak-anak belajar dengan melakukan, tetapi itu
tetap benar. Salah satu cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kosa kata emosional
anak adalah dengan mempraktikkan situasi di mana ia perlu menggunakannya. Kita dapat
melakukan salah satu dari dua cara ini. Cara pertama adalah menciptakan situasi fiktif
(tetapi realistis) yang mungkin dihadapi anak dan membuatnya berpura-pura bereaksi
terhadapnya.
2. Cara kedua adalah berbicara dengannya tentang hal-hal yang muncul sepanjang hari,
bagaimana perasaannya, dan bagaimana dia dan anak-anak lain bereaksi.
3. Apa pun itu, bagian terpenting dari aktivitas ini adalah meninjau kembali situasi yang
tidak berjalan dengan baik—dalam kehidupan nyata atau dalam fantasi—dan melihat apa
yang bisa dikatakan atau dilakukan oleh semua orang yang terlibat secara berbeda.
Perburuan Harta Karun Emosional
Setelah anak lebih mampu mengenali ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang menyertai
emosi, inilah saat yang tepat untuk melihat apakah dia dapat menggeneralisasi keterampilan
ini di luar anggota keluarganya. Perburuan Harta Karun Emosional memberinya kesempatan
untuk melatih keterampilan ini menggunakan gambar sebelum dia mempraktikkannya
pada orang hidup.
Keterampilan yang Dilatih
Kecerdasan emosional
Keterampilan sosial
Keterampilan komunikasi verbal
Bahan yang Dibutuhkan
Gunting
Lem
Kertas
Majalah atau koran lama
Cara Bermain
1. Kita mungkin terkejut melihat betapa banyak emosi berbeda yang dapat ditemukan
anak, jika dia mencarinya. Karena tidak mungkin dia bisa menangkap reaksi sepersekian
detik orang di depan kamera, gunakan majalah atau koran bekas sebagai gantinya.
2. Sebutkan sebuah emosi, dan berikan waktu enam puluh detik kepada anak untuk
menemukan gambar seseorang yang merasakan perasaan itu.
3. Untuk memperpanjang pembelajaran, mintalah dia untuk menceritakan sebuah kisah
tentang kapan dia merasakan perasaan itu. Jika dia tidak bisa memikirkannya, minta dia
mengarang cerita ketika dia mungkin merasa seperti itu.
Bingo Perasaan
Hal hebat tentang permainan Bingo adalah dapat dimodifikasi untuk mengajarkan sejumlah
keterampilan yang berbeda, dan anak bahkan tidak merasa seperti sedang belajar! Bingo
Perasaan tidak terkecuali; itu hanya masalah menggunakan kosakata emosional atau
merasakan gambar di kartu alih-alih angka.
halaman
188
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Keterampilan yang Dilatih
Kecerdasan emosional
Keterampilan sosial
Keterampilan komunikasi verbal
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas
Kartu Bingo Perasaan (dibuat dari template online atau freehand)
Sesuatu untuk menutupi kotak bingo, seperti koin
Cara Bermain
1. Untuk membuat kartu Bingo—baik 3 x 3 atau 5 x 5—kita dapat menggunakan program
pembuat kartu Bingo online, seperti yang ada di situs web Teach-Nology (www.teachnology.com/web_tools/materials/bingo/), atau kita bisa membuatnya sendiri. Kita dapat
meletakkan kata-kata untuk perasaan yang berbeda di dalam kotak, atau kita dapat
meletakkan gambar wajah yang berbeda dengan perasaan yang berbeda di dalam kotak.
2. Mainkan permainan dengan memanggil kata-kata perasaan, membuat suara yang
mengiringi emosi, atau memerankan emosi.
3. Sama seperti Bingo biasa, tujuan permainan ini adalah menjadi pemain pertama yang
menutupi seluruh baris.
Narasi Sosial
Membuat cerita sosial adalah kombinasi permainan dan aktivitas mendongeng yang dapat
membantu anak memahami berbagai jenis situasi yang mungkin dia temui dalam kehidupan
sehari-harinya, dan bagaimana dia, dan orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut,
mungkin bertindak dan bereaksi. Hal yang menyenangkan tentang membuat narasi sosial
dengan anak adalah mereka tidak selalu harus berurusan dengan masalah. Pembuatan
skrip sosial memberi anak kesempatan untuk mempraktekkan apa yang dapat dia katakan,
lakukan, dan harapkan dalam situasi yang mungkin belum pernah dia temui sebelumnya.
Skrip sosial juga dikenal sebagai Social Stories™ atau sebagai Social Story™, frasa yang
dibuat dan diberi merek dagang (dalam variasi kapital dan nonkapital) oleh Carol Gray.
Ms. Gray mengembangkan konsep secara mendalam untuk membantu anak-anak dengan
Gangguan Spektrum Autisme sebagai cara untuk mengembangkan kompetensi sosial yang
lebih baik, memahami isyarat sosial, dan mempelajari respons umum dalam situasi sosial.
Keterampilan yang Dilatih
Kosakata emosional
Mengenali isyarat sosial
Menggunakan bahasa dan frase yang telah ditentukan sebelumnya dalam situasi baru
atau asing
Memahami “aturan” sosial yang baru atau asing
Bahan yang Dibutuhkan
Kertas dan pensil
Gambar hal-hal yang ingin dipelajari, dicoba, atau tempat yang mungkin akan dikunjungi
oleh anak
halaman
189
keterampilan sosial
Cara Bermain
1. Minta anak untuk memilih satu gambar dari gambar yang telah kita kumpulkan, atau
untuk memberi tahu kita tentang sesuatu yang baru yang akan dia lakukan dan dia
tidak yakin bagaimana menanganinya. Misalnya, dia mungkin pergi ke restoran cepat
saji dengan tim olahraganya setelah pertandingan dan tidak yakin bahwa dia akan dapat
memesan sendiri, atau dia mungkin memilih gambar dua anak yang memperebutkan
mainan.
2. Bicaralah dengan anak tentang siapa yang akan terlibat dalam situasi tersebut. Pada
contoh pertama, dia dan kasir di restoran. Dalam contoh kedua, dia dan anak lainnya,
yang dapat kita beri nama.
3. Mulailah menulis cerita sendiri dengan informasi tersebut. Karena narasi sosial adalah
bagian pendek yang dirancang untuk mengajari anak cara menangani suatu situasi, itu
tidak akan menyertakan banyak detail yang tidak perlu. Kedua cerita itu mungkin dimulai
seperti ini:
Cerita #1: Pada hari Selasa, Amanda dan tim sepak bolanya akan singgah di restoran
cepat saji setelah pertandingan.
Cerita #2: Amanda dan anak lainnya, Jennifer, keduanya ingin bermain dengan mainan
yang sama.
4. Selanjutnya, tanyakan kepada anak apa yang akan terjadi, dan bagaimana urutannya. Jika
dia tidak tahu, ini mungkin menjadi bagian ketika dia membutuhkan sedikit bantuan dan
harus mulai mengambil alih narasinya. Karena kita memiliki lebih banyak pengalaman
hidup, kemungkinan besar kita tahu apa yang akan terjadi dan dapat memberikan urutan
bagaimana sesuatu terjadi dan isyarat interaksi sosial yang mungkin tidak dapat dikenali
oleh anak Anda.
5 Masukkan "apa", "kapan", "bagaimana", dan "mengapa" ke dalam cerita, dengan
menggunakan bahasa yang menjelaskan apa yang akan dikatakan orang lain dan apa
yang dapat dikatakan anak sebagai tanggapan.
Cerita #1: Pada hari Selasa, Amanda dan tim sepak bolanya akan singgah di restoran
cepat saji setelah pertandingan. Bus akan berhenti di tempat parkir, dan pelatih akan
meminta anak-anak turun dari bus, masuk ke restoran, dan berbaris di konter untuk
memesan. Amanda akan menunggu sampai tiba gilirannya. Kasir akan berkata, "Apa
yang bisa saya dapatkan untukmu?" Amanda akan berkata, "Saya ingin ayam dan
kentang goreng dengan milkshake." Kasir akan memasukkan informasi ke dalam
mesinnya dan berkata, "Oke, harganya $5,50." Amanda akan memberikan 10 dolar
kepada kasir, menunggu kembaliannya, mengucapkan "Terima kasih", dan melangkah ke
samping untuk membiarkan orang berikutnya memesan. Sementara Amanda menunggu
makanannya, dia akan menyimpan uang kembaliannya. Saat makanannya sudah siap,
dia akan mengambil nampan dan duduk bersama teman-temannya.
Cerita #2: Amanda dan anak lainnya, Jennifer, keduanya ingin bermain dengan mainan
yang sama. Amanda dan Jennifer mengambil mainan itu secara bersamaan dan masingmasing memegangnya erat-erat. Baik Amanda maupun Jennifer tidak dapat memainkan
mainan itu karena mereka berdua memegangnya. Jennifer mungkin membentak
Amanda, atau Amanda mungkin membentak Jennifer. Mereka mungkin menarik mainan
itu, tetapi ini tidak akan menyelesaikan masalah. Amanda bisa berkata, "Bisakah kita
berdua bermain?" Jennifer mungkin berkata, "Tidak," dengan suara yang kejam. Itu berarti
dia tidak ingin menyelesaikan masalah, jadi Amanda bisa memberi tahu orang dewasa
atau memilih mainan lain.
6. Bacakan cerita bersama anak, dan minta dia untuk mempraktikkan narasinya bersama
kita, seperti dia sedang memerankan drama.
halaman
190
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
7. Beri tahu dia tentang situasi yang membuat Anda gugup, atau berikan dia gambar lain
dan minta dia menulis narasi sosial yang dapat membantu kita melewati situasi yang
menegangkan.
Jurnal Perasaan
Setelah anak mulai mengembangkan kosa kata emosional yang lebih luas dan pemahaman
yang lebih baik tentang cara berinteraksi dalam situasi sosial, membuat Jurnal Perasaan
adalah cara yang baik untuk melacak emosi dan interaksi tersebut. Ini memberinya
kesempatan untuk berlatih menulis, dan juga memberinya tempat yang aman untuk
melihat dengan lebih hati-hati apa yang dia rasakan, ketika dia merasakannya, dan untuk
menemukan idenya sendiri tentang bagaimana menangani situasi sosial yang sulit. Ada
beberapa jenis Jurnal Perasaan yang dapat dia simpan, tergantung pada minat, usia, dan
tingkat keahliannya.
Keterampilan yang Dilatih
Komunikasi tertulis
Kecerdasan emosional
Kosakata
Mengenali isyarat sosial
Pemecahan masalah sosial
Mengidentifikasi emosi
Jurnal Perasaan Baik
Jurnal Perasaan Baik adalah cara mudah bagi anak yang lebih kecil untuk mulai
mengidentifikasi emosi positif, dan hal-hal yang membuatnya merasakan emosi tersebut.
Jurnal ini menggabungkan tulisan dan gambar, dan dapat digunakan sehari-hari atau hanya
sesekali.
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil
Krayon atau spidol
Kertas kosong
Pengencang kuningan
Pembuat lubang
Daftar Besar Perasaan (lihat tabel Aktivitas untuk Meningkatkan Kosakata Emosional dan
Emosi A-Z)
Cara Membuat Jurnal Perasaan Baik
1. Bersama anak, baca Daftar Besar Perasaan yang sebelumnya kita buat bersama, dan
minta dia melingkari semua kata yang berhubungan dengan perasaan senang. Ingatkan
dia bahwa "bahagia" hanyalah satu kata yang mengungkapkan perasaan positif. Jika dia
mengalami masalah, atau jika kita belum membuat Daftar Besar Perasaan, duduklah
bersamanya dan bicarakan kata-kata lain yang mungkin dia gunakan, seperti "konyol",
"bersemangat", atau "bodoh".
2. Setelah kita memiliki banyak daftar kata-kata perasaan baik, bicarakan dengan anak
tentang kapan dia mungkin mengalami emosi tersebut. Apakah dia merasa bahagia
saat menghabiskan waktu bersama kita? Apakah dia bersemangat untuk pergi ke pesta
halaman
191
keterampilan sosial
ulang tahun? Apakah dia bertingkah atau merasa konyol saat berenang bersama temantemannya?
3. Untuk setiap situasi yang dia hadapi, berikan dia selembar kertas dan minta dia untuk
membuat gambar yang sesuai dengan situasi yang dia gambarkan. Kemudian minta
dia untuk menulis atau mendiktekan satu atau dua kalimat di bawah gambar yang
menceritakan apa yang sedang terjadi, dan termasuk kata perasaan.
4. Tambahkan beberapa lembar kertas kosong ke gambarnya, kumpulkan menjadi
tumpukan rapi, dan buat dua lubang di atasnya. Amankan mereka dengan pengencang
kuningan dan beri tahu anak bahwa ini sekarang adalah Jurnal Perasaan Baik miliknya.
5. Dorong anak untuk menggambar dan menulis di jurnalnya setidaknya beberapa kali
seminggu, ketika dia mengalami sesuatu yang sangat positif, atau sebagai cara untuk
mencatat hal-hal yang ingin dia lakukan yang akan membuatnya bahagia. Kita dapat
menambahkan lebih banyak kertas sesuai kebutuhan. Seiring waktu, kita dan anak dapat
melihat ke belakang dan melihat seberapa besar kemampuannya untuk menulis dan
mengekspresikan emosi telah tumbuh.
Sesuatu Tentang Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal
Jurnal ini sedikit lebih kompleks daripada jurnal Good Feelings, dan merupakan cara yang
baik bagi anak yang lebih besar untuk memantau suasana hatinya secara lebih konsisten.
Untuk membantu anak mengidentifikasi perasaan, cetaklah bagan “Inilah yang Saya
Rasakan Hari Ini” dari situs web Center on the Social and Emotional Foundations for Early
Learning (http://csefel.vanderbilt.edu/modules/2006/feelingchart.pdf) untuk disimpan
dalam jurnalnya. Ini adalah bagan gambar perasaan yang dihadapi dengan kata perasaan
yang tercetak di bawahnya.
Bahan yang Dibutuhkan
Cetakan grafik “Inilah yang Saya Rasakan Hari Ini”.
Pensil dan krayon
Buku sketsa terikat
Bagaimana Membuat Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal
1. Jurnal ini bukan tentang mengeksplorasi perasaan secara mendalam, dan lebih banyak
tentang membantu anak belajar mengukur "suhu emosional" secara teratur. Setiap hari,
mungkin setelah sarapan, mintalah anak memilih satu perasaan atau wajah perasaan
yang merupakan ekspresi terbaik dari keadaan emosinya saat ini.
2. Minta dia membuka halaman kosong berikutnya di buku sketsanya, dan tulis tanggal
dan waktunya. Kemudian dia bisa menulis atau menggambar emosi yang dia rasakan
dengan penjelasan singkat tentang alasannya.
3. Dia bisa melakukan ini lagi setelah dia pulang dari sekolah, sebelum atau sesudah makan
malam, atau tepat sebelum dia pergi tidur. Sangat membantu untuk memiliki semua
entri untuk satu hari di halaman yang sama untuk melihat apakah "suhu emosinya"
berfluktuasi sepanjang hari.
4. Lakukan audit emosional mingguan. Pada akhir setiap minggu, anak harus memiliki cukup
banyak catatan harian dalam jurnalnya. Duduk bersamanya dan diskusikan bagaimana
hari-harinya, dalam arti emosional. Bicarakan tentang perbedaan antara awal hari dan
akhir hari, serta kejadian atau orang yang tampaknya terkait dengan emosi tertentu.
5. Minta dia untuk mengidentifikasi keadaan emosinya secara keseluruhan selama
seminggu, dan puncak atau titik terendah yang tidak biasa. “Kelainan” tersebut adalah
halaman
192
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
pembuka yang baik untuk berbicara lebih mendalam tentang bagaimana menghadapi
situasi sulit yang menyebabkan perubahan suasana hati. Semakin mampu dia mengenali
perubahan suasana hati dan pemicunya, semakin baik dia mampu mengungkapkannya
dengan kata-kata saat itu terjadi.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Jika kita memiliki anak yang lebih besar, banyak profesional yang bekerja dengan
remaja yang murung merekomendasikan untuk membuat kalender suasana hati.
Ini dapat membantu mengidentifikasi perubahan atau pola suasana hati yang
signifikan yang mungkin mengindikasikan perlunya semacam intervensi.
Cara Membuat Jurnal Perasaan Situasional
1. Yang kita butuhkan untuk Jurnal Perasaan Situasional adalah buku catatan berjilid spiral,
atau buku komposisi, dan pensil. Jenis jurnal perasaan ini sangat bagus untuk remaja
dan remaja, dan merupakan salah satu yang dapat digunakan anak sesuai kebutuhan
sebagai cara untuk mengatasi dampak emosional dari peristiwa satu kali atau drama
yang sedang berlangsung.
2. Dorong anak untuk menulis halaman ketika terjadi sesuatu yang membuatnya kesal,
marah, atau memberinya kebahagiaan atau kegembiraan dengan cara yang tidak
terduga.
3. Jelaskan bahwa menuliskan apa yang terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana
semuanya terjadi adalah cara yang baik untuk mengingat suatu situasi dan menganalisis
bagaimana dia dapat menangani berbagai hal secara berbeda atau apa yang dia lakukan
dengan baik. Dengan begitu, dia memiliki wawasan tentang apa yang mungkin dia
lakukan saat situasi serupa muncul lagi.
Cara Membuat Jurnal Komunikasi
1. Seiring bertambahnya usia anak, Kita berdua mungkin merasa lebih sulit untuk berbicara
satu sama lain tentang hal-hal yang penting bagi. Terkadang ini karena salah satu dari
kita merasa malu atau marah, dan terkadang hanya karena emosi dapat membuat kita
sulit menemukan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang ingin kita katakan.
2. Jurnal ini adalah alat yang dapat kita dan anak gunakan untuk memulai percakapan
yang sulit, saling memberi tahu bagaimana perasaan kita tentang sesuatu, atau sekadar
memberi tahu satu sama lain kapan harus menjauh satu sama lain. Yang kita butuhkan
hanyalah buku catatan berjilid spiral dan pulpen.
3. Ketika muncul sesuatu yang ingin dibicarakan anak dengan kita tetapi tidak merasa
nyaman untuk mengatakannya dengan lantang, dia dapat menulis entri di buku catatan
yang mengungkapkan situasinya dan perasaannya tentang hal itu. Dia juga dapat memberi
tahu kita jika dia ingin kita membalasnya atau mendekatinya untuk membicarakannya.
Aktivitas Penetapan Tujuan
Belajar menetapkan tujuan memainkan peran penting saat anak mulai memperoleh
kemandirian dan merasa seolah-olah dia memiliki kendali atas hidupnya sendiri. Ketika
dia mulai mencari tahu apa yang ingin dia capai dan capai, itu dapat mengatur panggung
baginya untuk lebih memotivasi diri sendiri dan tidak terlalu bergantung pada penghargaan
dan pujian eksternal. Meskipun demikian, menetapkan tujuan tidak datang secara alami
halaman
193
keterampilan sosial
pada anak, jadi membantunya mempelajari prosesnya mungkin harus menjadi salah satu
tujuan!
Keterampilan yang Dilatih
Penetapan tujuan
Kemampuan hidup
Belajar mandiri
Mengajari Anak Menetapkan Tujuan
1. Mulailah dengan mendefinisikan kata "tujuan". Anak mungkin tahu apa tujuan bermain
hoki atau sepak bola, tetapi dia mungkin tidak mengerti apa artinya dalam konteks
kehidupan sehari-hari. Karena akan sulit untuk menetapkan tujuan tanpa memahami
apa itu, kita dapat memperluas analogi olahraga untuk membantu menjelaskannya
kepadanya. Bicaralah dengannya tentang apakah mudah atau tidak bagi seorang pemain
untuk membuat gol dalam sepak bola. Tanyakan: Apakah ada hambatan di jalannya?
Apakah menurutmu dia punya rencana untuk menyiasati hal-hal yang menghalangi
jalannya? Apakah menurut mua dia membuat rencana itu sebelumnya?
2. Jelaskan bahwa tujuannya adalah tempat yang ingin dicapai oleh pemain hoki. Dia
membutuhkan rencana bagaimana dia akan mencapai tujuan itu. Katakan padanya
bahwa dalam kehidupan nyata orang menggunakan kata "tujuan" untuk berbicara tentang
sesuatu yang ingin mereka selesaikan, pelajari, atau dapat lakukan atau pahami dengan
lebih baik.
3. Dengarkan anak. Idealnya, kita ingin anak dapat memutuskan sendiri apa tujuannya dan
apa yang ingin dia capai. Biarkan dia berbicara tentang apa yang menurutnya dia lakukan
dengan baik dan apa yang menurutnya perlu ditingkatkan alih-alih memberi tahu dia apa
yang kita pikirkan. Jika dia mandek, kita dapat memberikan beberapa contoh tentang
tujuan pribadi kita serta membicarakan beberapa pengamatan tentang apa yang menurut
kita dia lakukan dengan baik dan bagaimana dia dapat mengembangkannya. Cobalah
kalimat seperti: Apakah ada sesuatu yang sulit kamu lakukan? Saya tahu bahwa kamu
dapat melakukan _____________. Menurumu, apa yang muncul setelah mempelajari
keterampilan itu?
4. Ajarkan bahasa penetapan tujuan. Menetapkan tujuan jauh lebih mudah setelah
anak mengetahui istilah tersebut. Pada dasarnya, menetapkan tujuan bisa semudah
mengisi kekosongan dalam kalimat formula: Saya ingin melakukan/belajar/tahu cara
[memasukkan keterampilan] dengan [menyisipkan kerangka waktu]. Saya sudah bisa
[memasukkan keterampilan terkait].
6. Buat pengingat tujuan visual. Bantu anak menuliskan tujuannya dalam format yang
mudah diikuti, tidak terlalu berlebihan. Mampu melihat dan mencentang langkah-langkah
menuju tujuannya adalah kunci untuk membuatnya tetap termotivasi. Cara yang sangat
sederhana untuk membuat pengingat visual adalah meminta anak menggambar tangga
di selembar kertas, menuliskan tujuannya di atas dan setiap langkah ke tujuan itu di
anak tangga. Dia bisa "memanjat" tangga saat dia semakin dekat dengan tujuannya.
Setelah anak menetapkan beberapa tujuan dan memiliki rencana untuk mencapainya,
dia mungkin merasa lebih sulit, atau lebih mudah, untuk mencapainya daripada yang dia
pikirkan sebelumnya.
7. Merupakan ide bagus untuk meninjau kembali tujuan sesering mungkin, merayakan
tujuan yang dia temui, dan memodifikasi tujuan yang terlalu menakutkan.
halaman
194
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Cara Membuat Papan Tujuan
Papan gawang ini memainkan hubungan antara kata "gol" dan permainan sepak bola dan
hoki. Anak akan membuat tujuan tiga dimensi sebagai pengingat visual untuk melacak
tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya.
Bahan yang Dibutuhkan
Papan buletin kecil (sekitar 8,5" x 11")
Kantong cucian atau jaring kecil
Penggaris
Pistol lem dengan tongkat lem
Stik kerajinan (stik es loli)
Spidol
Gunting
Kertas konstruksi
Paku payung
Persiapan: Cara Membuat Tujuan Tiga Dimensi
1. Berikan anak papan buletin kecil dan empat tongkat kerajinan. Mintalah dia mengatur
tongkat kerajinan menjadi persegi di tengah papan buletin, pastikan ujung tongkat
bersentuhan, tetapi jangan tumpang tindih. Bantu dia merekatkannya dengan lem
tembak.
2. Mintalah anak untuk mengukur panjang dan lebar persegi dengan penggaris, dan catat
ukurannya.
3. Potong kantong cucian hingga terbuka, atau bentangkan jaringnya, sehingga hanya
berupa satu lapis kain. Dengan menggunakan penggaris dan spidol, mintalah anak untuk
mengukur dan memotong potongan kain dengan ukuran yang sama dengan kotak
tongkat kerajinan. Rekatkan jaring di dalam kotak.
4. Tempatkan setetes besar lem tembak di sudut kanan bawah kotak stik kerajinan.
Cepat, sebelum lem mengeras, mintalah anak menempelkan stik kerajinan di lem agar
mencuat keluar dari papan buletin. (Ini akan terlihat seperti L menyamping.) Minta dia
menahannya sampai lemnya mengeras. Ulangi proses ini di sudut kiri bawah kotak.
5. Letakkan olesan besar lem panas di pojok kanan atas kotak, dan olesan di ujung stik
kerajinan yang mencuat dari pojok kanan bawah. Bantu anak menempatkan stik kerajinan
lain dengan satu ujung di setiap olesan lem, yang pada dasarnya menciptakan segitiga
siku-siku tiga dimensi. Sekali lagi, minta dia menahannya sampai lem mengeras, lalu
ulangi di sisi lain kotak. Menempatkan tongkat kerajinan untuk membuat sisi gawang
bisa jadi rumit, dan lem tembak bisa mengeras sebelum anak melakukannya. Jika itu
terjadi, tambahkan saja lebih banyak lem untuk menahan tongkat di tempatnya.
6. Sekarang, papan tujuan anak seharusnya sudah mulai terlihat seperti memiliki tujuan mini
yang melekat padanya. Mintalah anak mengukur segitiga di sisi-sisinya, menggambar
ukuran yang sama pada jaring, dan memotong dua bahan baru untuk tujuan tersebut.
Gunakan lem panas untuk menempelkan potongan-potongan kain ini ke tongkat
kerajinan yang membentuk sisi gawang.
Cara Membuat Kartu Sasaran dan Menggunakan Papan Sasaran
1. Setelah anak menyusun papan tujuannya, saatnya untuk membuat beberapa kartu
tujuan untuk menyertainya. Minta dia memutuskan apakah tujuannya adalah tujuan hoki
atau tujuan sepak bola. Kemudian beri dia beberapa kertas konstruksi dan pensil.
halaman
195
keterampilan sosial
2. Minta dia menggambar garis besar bola sepak atau keping hoki. Di dalam setiap bola
atau keping, minta dia untuk menulis tujuan yang telah dia tetapkan.
3. Gunting kartunya, dan gunakan pin untuk menempelkannya di papan buletin, di luar
gawang.
4. Setelah anak mencapai tujuan, dia dapat memindahkan kartu ke jaring, karena dia
“mewujudkan” tujuan!
Permainan Sebab Akibat
Memahami sebab dan akibat adalah keterampilan yang akan membantu anak dengan baik
di semua bidang pembelajaran. Dalam keaksaraan, itu adalah keterampilan penting untuk
mengetahui bagaimana menafsirkan dan membuat cerita dan karakter yang menarik. Dalam
matematika, ini adalah cara untuk memahami operasi dan rumus. Dalam sains, itu adalah
keterampilan yang dapat membantu memahami hasil percobaan. Dalam sejarah, peristiwa
sejarah yang krusial merupakan hasil dari rangkaian hubungan sebab akibat. Namun,
pentingnya sebab dan akibat tidak berhenti di situ. Ini juga merupakan keterampilan sosial
utama yang dapat membantu anak Anda belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
Baik dalam tulisan maupun dalam percakapan, ada “kata-kata petunjuk” yang dapat dicari
anak untuk kaitan sebab akibat itu. Kata dan frasa tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas
pada: sejak, jadi, karena, akibatnya, oleh karena itu, karena, sebagai akibat dari, dengan
demikian, dan bagaimanapun.
Keterampilan yang Dilatih
Pemahaman membaca
Kecerdasan emosional
Pemahaman tentang bagaimana hasil suatu peristiwa dipengaruhi oleh tindakan atau
peristiwa sebelumnya
Bahan yang Dibutuhkan
Pensil
Spidol/krayon
Balon dan pin (opsional)
Sepotong besar papan poster atau karton
Catatan tempel, atau kartu indeks dan selotip
Dadu bersisi enam (dadu)
Persiapan untuk Bermain
1. Bicaralah dengan anak tentang gagasan sebab dan akibat. Tanyakan padanya apakah
dia bisa menjelaskan bagaimana mereka terhubung dan mana yang lebih dulu. Jelaskan
padanya bahwa sebab adalah apa yang membuat sesuatu terjadi, dan akibat adalah apa
yang terjadi sebagai reaksi terhadap sebab.
2. Lanjutkan percakapan dengan membicarakan apakah segala sesuatu selalu terjadi
dalam satu pola sebab-akibat, atau apakah ada banyak sebab dan akibat yang saling
berhubungan. Berikan contoh peristiwa multipel, seperti seorang anak yang disuruh
untuk tidak memanjat pohon pada hari yang berangin dan tetap melakukannya. Jika
anak jatuh dan patah tulang, apa sebab dan akibat dalam cerita itu?
Jawaban: Ada banyak. Anak yang tidak patuh adalah penyebab dia berada di pohon, dan
tiupan angin adalah penyebab pohon itu tidak stabil. Jatuh dari pohon adalah penyebab
halaman
196
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
tulang patah; patah tulang akan menyebabkan rasa sakit, tidak bisa memanjat pohon
untuk sementara waktu, dan segala macam efek lain yang tidak diketahui.
3. Setelah kita mendiskusikan contoh ini (atau yang serupa) dengan anak, minta dia untuk
menceritakan sebuah cerita tentang sebab dan akibat. Kemudian tanyakan padanya
apakah dia dapat memikirkan contoh sebab dan akibat yang lebih kecil. Sebagai
penyangga visual, tiup balon dan ikat. Lalu tusuk dengan pin. Tanyakan kepada anak
tentang berbagai sebab dan akibat yang dia catat dalam peragaan kita.
Cara Bermain
1. Pada selembar papan poster atau karton, gunakan pensil untuk membantu anak
menggambar pohon besar dengan batang yang kokoh dan banyak cabang. Pastikan
cabang juga memiliki cabang. Biarkan dia mewarnai pohon dengan spidol atau krayon.
Ini akan menjadi papan permainan.
2. Atur papan permainan di tengah meja, bersama dengan kertas tempel dan pensil untuk
setiap pemain.
3. Bergiliran melempar dadu. Pemain yang memutar angka terendah akan pergi lebih dulu.
4. Pemain pertama memulai dengan menulis efek pada catatan tempel. Ini bisa sesederhana
"Anak laki-laki itu berlari pulang sambil menangis", atau serumit "Perang Revolusi dimulai".
Pemain juga dapat memilih untuk menuliskan akhir dari percobaan sains, film, atau
buku, tetapi pertama-tama harus memeriksa dengan pemain lainnya untuk memastikan
mereka semua telah melakukan percobaan, menonton film, atau membaca buku.
5. Pemain kemudian menempelkan "efek" catatannya di batang pohon.
6. Pemain berikutnya harus menuliskan sebab yang menyebabkan akibat pemain pertama.
Jika ia menanggapi suatu peristiwa sejarah, eksperimen, buku, atau film, ia dapat
memilih sebab asal atau sebab lain, tetapi itu harus benar-benar terjadi. Jika tidak, dia
dapat menanggapi efek tersebut dengan sesuatu yang dibuat-buat, seperti "Temannya
mengatakan sesuatu yang jahat padanya."
7. Pemain kemudian menempelkan catatannya di dahan pohon yang paling atas. Kemudian
giliran pemain berikutnya. Dia dapat memilih untuk memindahkan penyebab pemain
kedua ke cabang dan menambahkan sesuatu yang mengubah penyebab pemain
kedua menjadi efek (seperti "Anak laki-laki itu merusak mainan favorit temannya"), atau
menambahkan penyebab yang berkontribusi bersama ke cabang lain. Ini lebih mungkin
terjadi dengan peristiwa sejarah yang memiliki banyak penyebab.
8. Mainkan terus hingga tidak ada pemain yang dapat menemukan sebab dan akibat lagi,
atau hingga seluruh pohon terisi.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Untuk membantu anak kecil memahami konsep abstrak ini, berikan contoh yang
lebih konkret. Bacalah salah satu buku Laura Numeroff, seperti If You Give a Mouse
a Cookie or If You Give a Moose a Muffin. Ceritanya dengan jelas menguraikan
sebab dan akibat, sehingga kita dapat berbicara tentang tindakan (penyebab)
mana yang mengarah ke langkah (akibat) selanjutnya dalam buku ini.
halaman
197
keterampilan sosial
halaman
198
sejarah dan geografi
T
erlepas dari kenyataan bahwa sejarah dan geografi masing-masing merupakan mata
pelajaran yang berat kontennya, sulit untuk memisahkan keduanya saat mengajar.
Geografi dapat membantu anak belajar menjawab pertanyaan klasik "Ada apa di
sana?" Namun, sejarahlah yang akan membantu menjawab pertanyaan "Apa yang terjadi di
sana?" dan bagaimana hal itu telah membentuk tata letak budaya dan fisik tanah tersebut.
Sebelum ia dapat memahami implikasi sejarah dunia, dan memahami geografi dunia,
anak membutuhkan konteks yang lebih personal. Bab ini menjelaskan aktivitas untuk
kita bersama anak yang digunakan untuk menjelajahi sejarah dan lingkungannya sendiri,
sebelum beralih ke hal yang lebih besar.
Pohon Keluarga 3-D
Membuat silsilah keluarga adalah cara yang baik untuk memvisualisasikan semua hubungan
rumit yang menciptakan sebuah keluarga. Struktur pohon dan cabang-cabangnya
cocok untuk berpindah dari puncak keluarga ke bawah, dan memungkinkan anak untuk
melihat banyak “cabang” keluarga kita. Mengambil silsilah keluarga selangkah lebih maju,
menjadikannya tiga dimensi, benar-benar dapat membuat sejarah keluarga menjadi hidup
bagi anak.
Keterampilan yang Dilatih
Penelitian silsilah
Keterampilan motorik halus
Klasifikasi dan organisasi
Bahan yang Dibutuhkan
Gunting dan/atau pisau serba guna
Sepotong besar karton kokoh, papan poster, atau papan tikar, kira-kira 20" x 20"
Kertas konstruksi hijau
199
sejarah dan geografi
Pensil
Krayon/spidol/cat
Penggaris
Kertas
Lem
Benang
Pelubang kertas
Gambar kecil dari banyak generasi anggota keluarga
Persiapan
1. Diskusikan pengertian keluarga dengan anak, jelaskan bahwa setiap orang dalam
keluarganya memiliki hubungan yang berbeda satu sama lain. Neneknya, misalnya, juga
ibu dan (mungkin) istri kakeknya, sama seperti kita bukan hanya orang tua dari anak,
tetapi juga anak dari ibu, dan seterusnya.
2. Mintalah anak untuk menyebutkan nama anggota keluarganya, baik nama maupun
hubungannya. Kemudian minta dia untuk menuliskannya di selembar kertas. Ajukan
pertanyaan seperti: Apa yang kamu ketahui tentang setiap orang? Berapa usianya?
Tahun berapa dia lahir? Dengan siapa dia menikah? Siapa nama anak-anaknya? Apakah
kamu tahu apa nama belakangnya sebelum dia menikah (nama gadisnya)?
Mempelajari informasi seperti nama gadis dan tanggal lahir mungkin memerlukan
penelitian dari pihak anak. Idealnya, dia dapat menelepon kerabat dan mengajukan
pertanyaan, tetapi jika kita dan dia terjebak untuk informasi lebih lanjut, dan kita ingin
mempelajari lebih lanjut, kita mungkin ingin mencoba situs web silsilah gratis seperti US
GenWeb Project (www.usgenweb.org) , Proyek Web WorldGen (www.worldgenweb.org)
atau FamilySearch (www.familysearch.org).
3. Setelah kita dan anak mengumpulkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, tuliskan
informasinya di samping nama setiap orang, dan coba cari gambar setiap orang.
4. Pada kertas konstruksi berwarna hijau, bantulah anak menggambar garis bentuk daun
kecil berbentuk oval untuk setiap orang yang akan dia tempatkan di pohon. Potong
daunnya.
5. Minta dia menempelkan gambar pada setiap daun, lalu balikkan daun itu dan tulis semua
informasi yang dia ketahui tentang orang itu.
Cara Membuat Pohon
1. Potong karton atau papan poster menjadi dua, sisakan satu setengah untuk digunakan
nanti dalam proyek. Pada paruh pertama papan, gunakan pensil untuk menggambar
garis luar pohon dengan batang dan dahan. Batangnya harus memiliki lebar minimal 6"
dan tinggi 6" sebelum membelah menjadi cabang, dan harus melebar di bagian bawah.
2. Pastikan ada cabang untuk setiap generasi dalam keluarga, dan setiap cabang memiliki
cukup “ranting” untuk mendukung jumlah anggota keluarga yang terkait dengan cabang
tersebut.
3. Ukur 2" ke dalam dari tepi kiri bawah batang, dan buat tanda kecil. Lakukan hal yang
sama dari tepi kanan bawah batang pohon sehingga kita memiliki dua tanda terpisah
sekitar 2" di bagian bawah batang. Perpanjang setiap tanda menjadi garis vertikal 2" ke
atas. Kita sekarang memiliki satu set garis paralel di tengah batang pohon. Buat garis
yang menghubungkannya di bagian atas.
4. Gunakan gunting atau pisau utilitas untuk memotong persegi panjang yang baru saja kita
gambar di batang pohon. Bantu anak memotong sisa pohon. Ia harus memiliki pohon
halaman
200
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
yang kokoh dengan lekukan persegi panjang di bagian bawah batangnya.
5. Letakkan pohon secara mendatar pada separuh papan yang tidak terpakai, dan mintalah
anak untuk menjiplak batang pohon tersebut. Begitu dia mencapai titik di mana pohon
itu bercabang, dia bisa berhenti melacak. Potong batang pohon "ekstra".
6. Di bagian atas batang pohon "ekstra", ukur dengan cara yang sama seperti yang kita
lakukan di bagian bawah pohon. Perpanjang tanda dalam garis vertikal 4" ke bawah.
Hubungkan mereka dan potong persegi panjang. Kita sekarang akan memiliki pohon
dengan lekukan panjang 2" di bagian bawah batang dan batang "ekstra" dengan lekukan
4" di bagian atas.
7. Pegang batang “ekstra” tegak sehingga menghadap kita, dengan pangkal batang pada
permukaan yang rata. Putar silsilah keluarga tegak lurus dengan batangnya. Geser takik
di bagian bawah pohon ke dalam takik di bagian atas batang "ekstra". Hal ini membuat
bagian bawah menjadi tegakan dan silsilah keluarga akan berdiri sendiri.
8. Bongkar pohon, dan biarkan anak mewarnai atau mengecat pohon agar terlihat seperti
kulit kayu.
9. Buat lubang di bagian atas setiap daun, dan potong seutas benang kecil untuk dililitkan
melalui lubang. Selanjutnya, dengan pohon rata di permukaan kerja, mintalah anak
meletakkan daun dalam urutan yang benar di pohon, dimulai dengan generasi tertua
dan terus berlanjut ke generasinya.
10. Gunakan pelubang kertas satu lubang atau pisau serba guna untuk membuat lubang
kecil di mana masing-masing daun ditempatkan. Bantu anak melilitkan tali melalui
lubang dan mengikat daun pada tempatnya.
11. Siapkan pohon. Dengan setiap daun terpasang, kita seharusnya dapat melihat dan
membaca tentang nenek moyang anak!
>
Mengembangkan Pembelajaran
Buku Joan Sweeney untuk anak-anak, Me and My Family Tree, adalah sumber yang
bagus untuk membantu memperkenalkan gagasan tentang hubungan keluarga
dan susunan silsilah keluarga.
Garis Waktu Hidupku
Salah satu hal tersulit bagi seorang anak untuk memahami tentang sejarah adalah bahwa
pada suatu saat, semua peristiwa sejarah itu adalah saat ini. Belum lagi pada saat itu, orang
mungkin tidak tahu bahwa mereka sedang membuat sejarah! Anak juga memiliki sejarah
yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting. Membuat Garis Waktu Hidupku dapat
membantunya melihat bahwa, bahkan dalam hidupnya yang singkat, dia telah mencapai
hal-hal hebat.
Perlu diingat bahwa anak-anak yang diadopsi kadang-kadang menemukan garis waktu
pribadi yang menantang, tetapi kita dapat menyesuaikan aktivitas untuk membuatnya
lebih mudah. Alih-alih mulai saat lahir, gunakan istilah yang lebih umum "masa lalu" dan
"sekarang". Anak dapat memilih peristiwa apa yang penting dalam riwayat pribadinya tanpa
tekanan untuk mengetahui detail waktu sebelum dia diadopsi.
Keterampilan yang Dilatih
Pengurutan
Perspektif sejarah
Tulisan ekspositori
halaman
201
sejarah dan geografi
Bahan yang Dibutuhkan
Gulungan kertas panjang (atau beberapa lembar kertas yang direkatkan menjadi satu)
panjangnya kira-kira 10 kaki
Pensil
Spidol
Gunting
Pita
Kartu indeks
Penggaris
Gambar anak sepanjang hidupnya
Hal yang Dilakukan
1. Berikan anak banyak kartu indeks, dan beri tahu dia bahwa kita akan membantunya
memikirkan beberapa peristiwa paling berkesan atau penting dalam hidupnya. Minta dia
untuk menulis tanggal lahirnya di kartu indeks pertama. Jika kita ingat hari apa itu, beri
tahu dia dan minta dia menambahkan informasi itu ke kartu juga. Ini akan menjadi kartu
awalnya, yang dapat dia beri label dengan "Saya lahir!" atau pernyataan serupa.
2. Mintalah dia untuk memikirkan peristiwa penting atau besar lainnya dalam hidupnya,
seperti saat saudara kandungnya lahir, hari pertamanya sekolah, liburan keluarga
pertamanya, atau hal lain yang menonjol dalam pikirannya. Untuk saat ini tidak masalah
apakah acaranya teratur atau tidak.
3. Bantu dia bekerja hingga saat ini, tulis setiap peristiwa pada kartu indeks terpisah dengan
deskripsi singkat tentang peristiwa tersebut.
4. Saat dia selesai, minta dia untuk meletakkan kartu indeks di lantai atau permukaan kerja
besar lainnya. Suruh dia mengurutkan peristiwa dari kiri ke kanan, dimulai dengan hari dia
dilahirkan dan bekerja hingga saat ini. Mungkin sulit bagi anak untuk mengingat dengan
tepat kapan suatu peristiwa terjadi. Untuk mengurutkan dengan benar, dia mungkin
membutuhkan bantuan kita dalam mengidentifikasi kapan suatu peristiwa terjadi. Begitu
dia memiliki informasi itu, minta dia menambahkannya ke kartu, dan ingatkan dia bahwa
ketika dia mengurutkan, dia perlu memperhatikan bulan, serta tahun.
5. Setelah kartu disusun dalam satu baris, bantu anak menelusuri foto-foto lama untuk
menemukan foto yang cocok dengan setiap peristiwa. Jika kita tidak dapat menemukannya,
jangan terlalu khawatir. Dia selalu bisa menggambar untuk mengilustrasikan acara
tersebut.
6. Kumpulkan kartu dan gambar dalam tumpukan, simpan dalam urutan waktu.
7. Letakkan selembar kertas panjang secara horizontal di atas permukaan kerja yang rata
dan keras. Bantu anak menggunakan penggaris dan pensil untuk menggambar garis
horizontal di tengah kertas.
8. Mulai dari sisi kiri kertas, mintalah anak menggambar garis vertikal 1" ke atas dari garis
tengah untuk menandai hari kelahirannya. Tunjukkan padanya cara menulis tanggal di
atas garis tersebut dan penjelasan singkat tentang hari atau peristiwa.
9. Pindahkan dia ke ujung kertas, dan minta dia membuat garis vertikal 1" ke atas untuk
menandai hari ini. Minta dia menulis tanggal di atas garis, usianya, dan sedikit tentang
dirinya saat ini.
10. Tempatkan kartu indeks berurutan di antara dua tanggal tersebut, dan minta anak
membuat garis untuk masing-masing tanggal tersebut. Pastikan dia menulis tanggal
dan deskripsi dari setiap peristiwa "bersejarah".
11. Bantu dia mencocokkan dan menempatkan gambar di tempat yang tepat di bawah
garis horizontal. Rekatkan gambar pada tempatnya.
halaman
202
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
12. Beri anak beberapa spidol untuk menjiplak informasi yang telah dia tulis, atau untuk
menghiasi garis waktunya.
Piramida Gula Batu
Jika anak pernah melihat gambar piramida Mesir atau mempelajarinya di sekolah,
kemungkinan besar dia akan terpesona oleh konstruksinya seperti oleh sejarahnya.
Membangun versi piramida skala kecil dapat memberi anak gagasan yang lebih baik tentang
betapa sulit dan sulitnya bagi masyarakat kuno untuk menghitung, mengukur, dan benarbenar membangun bangunan besar yang rumit secara geometris. Bahan bacaan yang
direkomendasikan mungkin termasuk National Geographic Kids Everything Ancient Egypt,
You Wouldn’t Want to Be a Pyramid Builder! oleh Jacqueline Morley dan David Salariva dan
Who Built the Pyramid? oleh Meredith Hooper.
Keterampilan yang Dilatih
Desain geometris
Rekayasa dasar
Perkalian
Membangun sesuai skala
Keterampilan motorik halus
Perspektif sejarah
Bahan yang Dibutuhkan
200 gula batu
1 kaleng frosting putih dan pisau mentega plastik, atau sebotol lem sekolah
Karton
Gunting
Pensil
Penggaris
Glitter emas, atau sekaleng cat semprot emas
Cara Bermain
1. Baca tentang piramida bersama anak, dan luangkan waktu untuk menjelajahi gambarnya.
Jika kita tidak memiliki buku tentang piramida, ada banyak situs pendidikan, termasuk
National Science Foundation (www.nsf.gov) dan NASA (www.nasa.gov) yang memiliki
gambar dan informasi tentang piramida.
2. Bicara tentang pembangunan piramida. Tanya: Seperti apa bentuk dasar limas? Apa
bentuknya? Bagaimana sebuah piramida perlahan-lahan membangun ke suatu titik? Apa
yang kamu perhatikan tentang jarak balok/bata?
3. Setelah anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi jawaban atas pertanyaanpertanyaan ini, tunjukkan padanya bahwa setiap lapisan piramida adalah bujur sangkar
yang tepat, hanya sedikit lebih kecil dari lapisan sebelumnya.
4. Jelaskan kepadanya bahwa jika alas sebuah piramida berukuran 100 kaki persegi,
piramida itu dibangun dari 10 baris yang masing-masing terdiri dari 10 balok. Jika perlu,
buat diagram untuk diperagakan. Kemudian tanyakan padanya berapa meter persegi
lapisan berikutnya jika ada satu baris lebih sedikit, dan setiap baris memiliki satu blok
lebih sedikit. (Jawab: 9 baris x 9 balok = 81) Seperti yang kita lihat, menghitung seberapa
besar untuk membuat piramida harus dimulai dengan angka, dikuadratkan (dikalikan
halaman
203
sejarah dan geografi
dengan angka itu sendiri), dan kemudian melakukan hal yang sama dengan setiap
lapisan sampai kita mencapai satu kubus. Jumlahkan angka-angkanya untuk melihat
apakah kita memiliki cukup gula batu, atau apakah anak perlu menghitung ulang.
5. Tunjukkan padanya gula batu, dan beri tahu dia bahwa kita akan membangun piramida
kecil menggunakan 200 gula batu. Bantu dia menghitung untuk mengetahui berapa
banyak kubus yang dapat digunakan untuk membuat lapisan pertama dan masih ada
cukup kubus yang tersisa untuk membangun sisa piramida.
6. Saat anak mulai menghitung, dia akan menemukan bahwa untuk menggunakan persis
200 gula batu, dia harus mulai dengan persegi berukuran 8 x 8 (64 kubus), diikuti
dengan persegi berukuran 7 * 7 (49 kubus), lalu a 6 * 6 (36 kubus), lalu 5 * 5 (25 kubus),
lalu 4 x 4 (16 kubus), lalu 3 x 3 (9 kubus) dan terakhir, 1 kubus.
7. Mintalah anak menggunakan penggaris untuk mengukur gula batu. Kemudian minta dia
menghitung panjang delapan gula batu berturut-turut, dan mengalikan angka itu dengan
angka itu sendiri. (Dengan asumsi panjang gula batu ½", anak akan mengalikan 4" x 4",
sehingga luasnya menjadi 16" persegi.)
8. Gunakan penggaris untuk membantu anak menggambar persegi berukuran 4" x 4" pada
selembar karton, dan guntinglah. Lakukan hal yang sama dengan setiap lapisan kecuali
kubus terakhir. Ketika anak selesai, ia harus memiliki 6 kotak karton, masing-masing
sedikit lebih kecil dari yang sebelumnya.
9. Lapisi setiap potongan karton dengan lem atau frosting putih, dan mintalah anak
meletakkan gula batu dalam barisan rapat yang menutupi karton. Mereka seharusnya
tidak menempel di tepi.
10. Bantu anak memusatkan dan merekatkan (atau membekukan) kotak terbesar kedua
di atas kotak terbesar. Lakukan ini dengan semua lapisan piramida, lalu rekatkan satu
gula batu di bagian atas piramida.
11. Biarkan lem mengering, atau frosting mengeras. Sekarang dapat mengambil seluruh
piramida di luar dan menyemprotnya dengan cat emas, atau menutupinya dengan lem
dan mengocok kilau emas di atasnya.
Tindak Lanjut
Bicaralah dengan anak tentang semua langkah yang dia ambil untuk memastikan
piramidanya memiliki jumlah balok yang tepat, bahwa balok-balok itu saling menempel
dengan erat, dan berada di tengah dengan benar.
Apakah sulit dilakukan?
Apa bagian tersulit?
Apa bagian yang paling mudah?
Apa yang harus kamu lakukan jika gula batu tidak semuanya berukuran sama?
Bagaimana menurut kamu orang Mesir kuno mengukur dan memotong balok mereka?
Menurutmu apa yang digunakan orang Mesir sebagai mortar untuk menyatukan piramida
mereka?
Bagaimana menurutmu mereka menempatkan semua balok di atas satu sama lain?
Memetakan Lingkungan Kita
Tidak selalu mudah untuk memahami cara membaca peta, terutama saat melihat tempattempat di dunia yang belum pernah kita kunjungi. Untuk mulai memahami dasar-dasar
membaca dan membuat peta, akan sangat membantu bagi anak untuk memulai dengan
area yang dia kenal dengan baik. Kegiatan ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk
membantu anak memahami cara kerja peta, tetapi juga memberi kita berdua kesempatan
halaman
204
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
untuk menjelajahi lingkungan secara mendalam. Landmark yang tidak pernah kita perhatikan
sebelumnya mungkin akan mengejutkan! Jika kita ingin membaca lebih banyak tentang
peta bersama anak, cobalah Me on the Map oleh Joan Sweeney, As the Crow Flies: A First
Book of Maps oleh Gail Hartman, dan Follow That Map!: A First Book of Mapping Skills oleh
Scot Richie.
Keterampilan yang Dilatih
Observasi
Merekam data
Mentranskrip data ke dalam format peta
Membuat kunci peta yang mudah dibaca
Kosa kata terkait peta
Bahan yang Dibutuhkan
Papan klip
Kertas coretan
Pensil
Penggaris
Sepotong papan poster
Penanda
"
10 Ketentuan Dasar tentang Peta
Kosa Kata
Pengertian
Disebut juga
garis skala
Garis pada peta yang menunjukkan cara membaca
jarak pada peta dan membandingkannya dengan
jarak sebenarnya.
skala linier,
skala grafik
arah
Empat arah utama pada peta.
utara, timur,
barat, selatan
kompas
Alat yang digunakan untuk navigasi yang selalu
mengarah ke utara.
range
kompas
mawar
Desain berbentuk bunga pada peta yang menunjuk- windrose
kan arah mata angin dan tengah.
kunci
Tabel di peta yang menjelaskan arti simbol.
legend, map
key
landmark
Objek yang dapat dikenali yang dapat digunakan
untuk membantu menentukan lokasi di peta.
marker
legend
Sisipan kecil pada peta yang memberikan penjelasan tentang simbol yang digunakan.
map key, key
map
Representasi visual atau grafis dari suatu tempat
atau area.
navigational
map, chart
skala
Rasio antara titik-titik pada peta dibandingkan dengan jarak antara titik-titik tersebut di dunia nyata.
skala peta
simbol
Garis, bentuk, dan gambar lain yang digunakan
untuk mewakili tempat atau fitur di peta.
halaman
205
sejarah dan geografi
Persiapan
1. Baca satu atau lebih buku yang direkomendasikan, atau lihat peta di atlas atau online.
Bicarakan tentang berbagai hal yang kita lihat di peta, beri nama dan tentukan untuk
anak seiring berjalannya waktu. Bicara tentang bagaimana peta dapat membantu orang
menemukan tujuan mereka, serta membantu mereka mengenal lingkungan mereka
dengan lebih baik.
2. Beri anak selembar kertas, dan bantu dia membaginya menjadi tiga kolom. Beri label
pada kolom: Jalan, Tengara, dan Lainnya.
3. Di kolom "Jalan", minta dia untuk menuliskan nama jalan dan jalan-jalan terdekat. Jika
dia tidak mengenal mereka, tidak apa-apa. Kemudian tanyakan padanya apakah ada
bangunan terkenal di daerah kita dan minta dia menuliskannya di kolom "Tujuan".
4. Di kolom “Lainnya”, minta dia menuliskan hal-hal seperti tanda berhenti, tempat-tempat
unik di lingkungan kita, atau hal-hal yang penting baginya. (Ini bisa berkisar dari rumah
teman hingga toko favorit, atau bahkan pohon yang sangat disukainya.)
5. Tempatkan kertas di clipboard, bersama dengan selembar kertas kosong. Ambil pensil
dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan.
6. Sebelum kita mulai berjalan, berdirilah di halaman atau di tangga, dan bantu anak
membuat sketsa dasar balok di lingkungan. Mulailah dengan menggambar sebuah
kotak besar dengan garis untuk mewakili jalan. Bantu anak memberi label garis dengan
nama jalan, tandai X di tempat yang tepat untuk rumah, lalu gambar garis untuk jalan
penghubung dan jalan terdekat.
7. Mulailah berjalan di sekitar lingkungan secara perlahan, beri anak kesempatan untuk
menulis nama jalan dan menandai tengara pada draf peta.
8. Saat kita tiba di rumah, tinjau peta bersama anak, dan bantu dia mengisi jenis medan
atau hal besar yang mungkin dia lewatkan.
Cara Bermain: Menggambar Peta Detail
1. Bicaralah dengan anak tentang jalan-jalan yang baru saja dilakukan. Tanyakan padanya
apakah sulit untuk melihat seluruh lingkungan saat dia berdiri di depan rumah, dan apakah
itu menjadi lebih mudah atau tidak saat dia berjalan. Tanyakan padanya apakah akan
lebih mudah untuk melihat lingkungan sekitar dari atap atau tangga, lalu perkenalkan
konsep "pemandangan dari atas", atau kemampuan untuk melihat area tersebut seolaholah dia sedang terbang di atasnya.
2. Beri tahu dia bahwa kita memiliki selembar kertas yang jauh lebih besar untuk dia gunakan
untuk membuat peta lingkungan secara mendetail dari pandangan mata burung (dari
atas). Jelaskan bahwa meskipun itu selembar kertas besar, itu tidak cukup besar baginya
jika ada bangunan terkenal di daerah kita dan mintalah dia menuliskannya di kolom
"Tentara".
4. Di kolom “Lainnya”, minta dia menuliskan hal-hal seperti tanda berhenti, tempat-tempat
unik di lingkungan kita, atau hal-hal yang penting baginya. (Ini bisa berkisar dari rumah
teman hingga toko favorit, atau bahkan pohon yang sangat disukainya.)
5. Tempatkan kertas di clipboard, bersama dengan selembar kertas kosong. Ambil pensil
dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan.
6. Sebelum mulai berjalan, berdirilah di halaman atau di tangga rumah, dan bantu anak
membuat sketsa dasar balok di lingkungan. Mulailah dengan menggambar sebuah kotak
besar dengan garis untuk mewakili jalan. Bantu anak memberi label garis dengan nama
jalan kita, tandai X di tempat yang tepat untuk rumah kita, lalu gambar garis untuk jalan
penghubung dan jalan terdekat.
7. Mulailah berjalan di sekitar lingkungan secara perlahan, beri anak kesempatan untuk
halaman
206
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
menulis nama jalan dan menandai tengara pada draf peta.
8. Saat tiba di rumah, periksa peta bersama anak, dan bantu dia mengisi jenis medan atau
hal besar yang mungkin dia lewatkan.
Cara Bermain: Menggambar Peta Detail
1. Bicaralah dengan anak tentang jalan-jalan yang baru saja dilakukan. Tanyakan kepadanya
apakah sulit untuk melihat seluruh lingkungan saat dia berdiri di depan rumah, dan
apakah itu menjadi lebih mudah atau tidak saat dia berjalan. Tanyakan padanya apakah
akan lebih mudah untuk melihat lingkungan sekitar dari atap atau tangga rumah kita,
lalu perkenalkan konsep "pemandangan dari atas", atau kemampuan untuk melihat area
tersebut seolah-olah dia sedang terbang di atasnya.
2. Beri tahu dia bahwa kita memiliki selembar kertas yang jauh lebih besar untuk dia gunakan
untuk membuat peta lingkungan secara mendetail dari pandangan mata burung (dari
atas). Jelaskan bahwa meskipun selembar kertas besar, itu tidak cukup besar untuk
menggambar semuanya, jadi dia perlu menggunakan simbol untuk beberapa hal dan
membuat kunci atau legenda untuk membantu kita membaca peta.
3. Beri anak peta draf, selembar papan poster, dan perlengkapan lain yang dia perlukan
untuk membuat peta besar lingkungan sekitar, dan bebaskan dia untuk membuatnya.
4. Setelah selesai, minta dia untuk membantu kita membaca legendanya dan menemukan
berbagai tempat di peta.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Saat anak membuat petanya sendiri, buatlah peta kita sendiri. Setelah berdua
selesai, kita dapat membandingkan peta untuk mencari kesamaan dan perbedaan
dalam cara kita melihat lingkungan sekitar, atau apa yang kita anggap sebagai
tengara penting. Jika anak ingin mencoba cara yang lebih berorientasi teknologi
untuk menjelajahi lingkungan sekitar, cobalah melakukan geocaching bersama.
Kegiatan ini menggunakan perangkat GPS genggam untuk menggabungkan
perburuan harta karun dengan keterampilan pemetaan dan geografi untuk
membantu kita menemukan salah satu dari lebih dari 600.000 kontainer yang
tersembunyi di seluruh dunia. Tembolok terdaftar di Geocaching.com (www.
geocaching.com), tempat kita dapat mengunduh petunjuk arah dan lokasi GPS.
Di Mana Saya?: Ikuti Petaku
Aktivitas ini menggabungkan elemen permainan petak umpet dan berburu harta karun
untuk membantu anak mengasah keterampilan membaca peta dan membuat peta. Ada
beberapa cara berbeda untuk memainkan permainan ini, menjadikannya aktivitas luar
ruangan yang bagus dan juga untuk dicoba di dalam ruangan pada hari hujan.
Keterampilan yang Dilatih
Menggambar peta sederhana
Membaca peta sederhana
Mengenali landmark
Bahan yang Dibutuhkan
Papan tulis portabel atau kertas gambar
halaman
207
sejarah dan geografi
Spidol atau pensil hapus kering
Hadiah kecil (opsional)
Cara Bermain: Temukan Saya di Peta
1. Pilih area untuk bermain game. Itu bisa di dalam rumah, di taman, atau dalam batas
tertentu dari rumah dan lingkungan rumah kita. Mintalah semua pemain duduk untuk
membuat peta area bersama-sama, meletakkan landmark dan menggunakan simbol
untuk mewakili landmark dan bangunan. Pastikan ada kuncinya, agar semua pemain
tahu apa kepanjangan dari masing-masing simbol.
2. Pilih pemain untuk disembunyikan "di peta". Saat pemain lain menutup matanya dan
menghitung sampai lima puluh, pemain pertama harus membuat tanda di peta yang
menunjukkan di mana dia berencana untuk bersembunyi. Dia kemudian pergi bersembunyi
di tempat itu, meninggalkan peta untuk diikuti pemain lain dan menemukannya.
3. Jika ada lebih dari beberapa orang yang memainkan permainan ini, bagi kelompok
menjadi beberapa tim. Satu tim dapat bersembunyi, menandai lokasi setiap orang
di peta, sementara tim lain dapat berpencar untuk menemukan semua orang yang
bersembunyi.
4. Setelah pemain pertama ditemukan, berkumpul kembali. Biarkan pemain berikutnya
menandai peta dan bersembunyi.
Cara Bermain: Temukan Saya di Peta
1. Versi permainan ini meningkatkan taruhan dari versi pertama. Itu dimainkan dengan cara
yang persis sama, dengan satu pengecualian penting. Kali ini, alih-alih semua pemain
membuat peta bersama, pemain (atau tim) yang akan bersembunyi membuat peta
untuk diikuti oleh pemain lain.
2. Saat pemain "pencari" menutup matanya dan menghitung, pemain "bersembunyi" harus
menggambar peta dasar dengan cepat dan memberi tanda X untuk menunjukkan
lokasinya.
3. Pemain "pencari" harus menggunakan peta ini untuk menemukan pemain lain.
Cara Bermain: Temukan Harta Karun di Peta
1. Permainan ini memerlukan sedikit perencanaan di pihak kita, tetapi sangat bermanfaat
untuk melihat wajah anak di bagian akhir. Duduklah bersama anak dan bekerjalah bersama
untuk menggambar serangkaian peta rumah, pekarangan, dan lingkungan rumah kita.
Sisihkan untuk hari lain, atau minta anak menyibukkan diri dengan aktivitas lain untuk
sementara waktu.
2. Saat dia sedang sibuk, ambil kesempatan untuk menyembunyikan hadiah kecil di
berbagai tempat di sekitar rumah atau di luar. Tandai setiap tempat persembunyian di
peta yang sesuai.
3. Beri anak peta dan lihat apakah dia dapat menemukan semua hadiahnya.
>
Mengembangkan Pembelajaran
Alih-alih menandai lokasi hadiah di peta, tuliskan petunjuk untuk diikuti anak.
Ingatlah untuk menggunakan arah mata angin (yaitu, "Pergi ke utara di Jalan ini")
dan landmark untuk membantunya menemukan jalan.
halaman
208
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
Bola Grapefruit
Semua peta datar bumi memberikan gambaran dunia yang sedikit terdistorsi, karena
tidak mungkin membuat skala datar dari objek bulat. Kegiatan ini memberikan cara untuk
membantu anak menyadari bahwa ada berbagai cara untuk merepresentasikan wilayah
geografis, dan tidak semua cara sama dalam hal skala dan proporsi. Sangat mudah untuk
melihat bola dunia dan peta dan berpikir mereka menunjukkan dunia dengan cara yang
sama, tetapi begitu kita dan anak mencoba meratakan bola dunia, dia akan mulai melihat
bahwa peta itu bukan hanya versi bola dunia yang diratakan. .
Faktanya, peta datar dibuat melalui proyeksi peta, yang ada tiga tipe dasarnya: planar,
kerucut, dan silinder. Proyeksi planar melihat dunia dari atas ke bawah; proyeksi kerucut
menempatkan kerucut di bagian atas dunia, dan kemudian dipotong terbuka; dan proyeksi
silinder membungkus dunia dan kemudian diratakan untuk membuat peta.
Keterampilan yang Dilatih
Memahami perbedaan mendasar antara peta dan globe
Pemahaman dasar tentang proyeksi peta
Kemampuan untuk menjelaskan mengapa peta memberikan pandangan dunia yang
lebih terdistorsi daripada bola dunia
Bahan yang Dibutuhkan
Grapefruit atau jeruk berukuran besar
Kertas tisu
Peta Dunia
Bola dunia
Pulpen
Pisau atau pengupas jeruk
Hal yang Dilakukan
1. Mulailah dengan menunjukkan bola dunia kepada anak. Tanyakan padanya apakah dia
dapat memberi tahu apa bentuk geometris bola dunia itu (Jawaban: bola) dan bagaimana
perbandingannya dengan bentuk bumi. Bicaralah dengannya tentang keuntungan
menggunakan bola untuk mewakili daratan dan massa air di seluruh dunia. Hal-hal yang
perlu dibicarakan termasuk kemampuan untuk menunjukkan sesuatu dalam skala yang
tepat, dan kemampuan untuk melihat seluruh dunia sebagai objek tiga dimensi.
2. Tunjukkan peta dunia kepada anak, dan minta dia membandingkannya dengan bola dunia.
Tanyakan: Bagaimana mereka terlihat berbeda satu sama lain? Apa kerugian mencoba
merepresentasikan objek tiga dimensi sebagai gambar dua dimensi? Menurutmu apa
yang hilang atau tidak benar?
3. Minta anak untuk mencoba membuat peta menjadi representasi dunia tiga dimensi.
Bisakah dia melakukannya? Apa yang terjadi?
4. Sekarang beri tahu anak bahwa kita akan membantunya mencoba melakukan hal
yang sama secara terbalik. Beri dia jeruk bali dan bolpoin (spidol permanen cenderung
mengotori kulit). Minta dia untuk menandai Kutub Utara dan Selatan pada jeruk balinya,
dan menggambar garis di tengahnya untuk mewakili ekuator.
5. Dengan menggunakan bola dunia sebagai model, minta dia menggambar daratan
bumi pada jeruk balinya. Yakinkan dia bahwa mereka tidak perlu terlihat sempurna atau
memiliki bentuk yang benar-benar tepat; yang perlu dia lakukan hanyalah memiliki
daratan di tempat yang kira-kira tepat dalam kaitannya dengan kutub dan khatulistiwa.
halaman
209
sejarah dan geografi
6. Tanyakan kepada anak apakah, dengan mengupas jeruk bali, menurutnya dia akan
mampu membuat peta dunia datar yang tidak terdistorsi. Kemudian gunakan pisau atau
pengupas jeruk untuk mulai mengupas jeruk bali di Kutub Utara. Bantu anak membuang
sisa kulitnya (dalam keadaan utuh jika memungkinkan).
7. Letakkan beberapa tisu di atas meja, dan minta anak meratakan kulit jeruk untuk
membuat peta dunia. Tanyakan: Apa yang terjadi? Apakah peta terlihat sama dengan
bola dunia? Mengapa atau mengapa tidak? Apakah mudah untuk meratakan kulitnya?
Apa yang Terjadi
Anak menghadapi masalah yang sama dengan yang dihadapi para kartografer (pembuat
peta) selama ratusan tahun. Tidak mungkin membuat versi datar dari objek bulat tanpa
menarik, merobek, memotong, atau membuat distorsi. Untuk mencoba memecahkan
masalah ini saat membuat peta dunia, para kartografer harus menemukan cara untuk
menggambarkan dunia seakurat mungkin.
Mereka telah melakukan ini dengan menggunakan berbagai jenis "proyeksi peta", yang
paling umum adalah proyeksi Eckert dan proyeksi Mercator. Setiap jenis proyeksi masih
menampilkan sebagian dunia dalam pandangan yang terdistorsi, tetapi juga memiliki
manfaat untuk tujuan yang berbeda. Peta Mercator bagus untuk navigasi, karena jarak
digambarkan secara akurat meskipun daratan berada di luar skala. Peta Eckert mendistorsi
bentuk tanah dan air, tetapi menunjukkan ukuran daratan dalam proporsi yang tepat satu
sama lain.
halaman
210
kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak
>
Mengembangkan Pembelajaran
Bantu anak mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana proyeksi peta dibuat
menggunakan pemodelan tiga dimensi, menggunakan tutorial online interaktif
seperti pelajaran Bumi Bundar, Peta Datar dari National Geographic (www.
nationalgeographic.com/features/2000/exploration/projections/).
halaman
211
sejarah dan geografi
halaman
212
Bahan Teratas
yang Berguna untuk Kegiatan Belajar
Pensil: Pensil runcing dengan penghapus yang bagus harus dimiliki untuk sebagian besar
aktivitas. Cobalah untuk menyimpan pensil golf kecil untuk anak-anak yang lebih kecil,
karena lebih mudah digenggam.
Kartu indeks: Kartu indeks dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari membuat
flipbook hingga membuat kartu flash. Pastikan untuk membelinya dalam warna putih,
bergaris, dan warna-warni.
Spidol: Spidol permanen berguna untuk membuat proyek Anda bertahan lebih lama
dan memberi label pada semua jenis bahan, sementara paket spidol warna-warni dapat
membantu mempersonalisasi dan mendekorasi karya anak Anda.
Gunting: Siapkan gunting dewasa untuk memotong karton dan bahan lain yang lebih
kuat dari biasanya, tetapi juga siapkan beberapa gunting pengaman yang murah untuk
pelajar pemula Anda.
Kertas Jilid: Stok kartu, papan poster, kertas konstruksi, atau kertas cat air lebih tahan
lama untuk membuat poster, papan permainan, dan bahan pembelajaran lainnya.
Penjepit kertas dan pengencang kuningan: Perlengkapan kantor sehari-hari ini dapat
digunakan dalam beberapa cara yang tidak biasa untuk membantu mengajarkan segala
sesuatu mulai dari literasi hingga listrik.
Lem: Anda dapat menggunakan lem sekolah putih untuk sebagian besar aktivitas, tetapi
opsi lain, seperti lem panas atau lem kerajinan, terkadang akan bekerja dengan baik atau
lebih baik. Pilih yang paling aman untuk anak Anda.
Benang/Kawat: Senar adalah bahan yang sangat serbaguna, meskipun benang, benang
sulam, dan benang kerajinan semuanya dapat digunakan secara bergantian dalam kegiatan
pembelajaran ini.
Lakban: Lakban tidak hanya memperbaiki segalanya, tetapi juga dapat membantu
membuat dan menyatukan banyak hal juga. Harap diperhatikan: Jika Anda ingin dapat
melepaskan selotip dari objek atau proyek, selotip atau selotip adalah pilihan yang lebih
baik.
Gelas plastik dan tas sandwich: Simpan tas sandwich zip-top di tangan, tidak hanya
sebagai bahan untuk kegiatan, tetapi juga untuk menyimpan proyek yang sudah selesai.
Gelas plastik atau wadah kecil lainnya berguna untuk eksperimen sains dan aktivitas
matematika.