[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Amanda Morin Kegiatan-Kegiatan untuk Mencakup 145 kegiatan ramah anak yang menyenangkan pada 5 bidang pencapaian Membaca—Menulis—Matematika—Sains—Studi Sosial KEGIATAN PEMBELAJARAN MENARIK UNTUK ANAK-ANAK Amanda Morin KEGIATAN PEMBELAJARAN MENARIK UNTUK ANAK-ANAK — Judul Asli — Penulis The Everything Kids Learning Activities Book Amanda Morin — ISBN — Edisi xxx Februari 2023 — Penerjemah — Editor — Layout — Cover — Font — Font-Size — Paper Size Udin Juhrodin Jim-Zam Co. Jim-Zam Co. Kartooni dan BenguiatGot Bk BT 11pt B5 — Publisher Jim-Zam Co. Perum Griya Sampurna Blok E-136 udinjuhrodin@gmail.com For Private Purpose Only e-Book ini disusun untuk kepentingan pribadi. Mengutip sebagian atau seluruh bagian e-book diperbolehkan sejauh mencantumkan referensinya. Tertarik untuk Berdonasi? Kawan-kawan yang ingin mendukung proyek ini dengan berdonasi, dapat berkontribusi via:  Bank Mandiri No Rek. 132-00-2519529-9 PENGANTAR he Everything Kids’ Learning Activities Book merupakan panduan lengkap untuk membuat anak-anak tetap terhibur dalam melakukan hal-hal menyenangkan yang juga mempromosikan konsep penting pembelajaran dalam bidang utama membaca, menulis, matematika, sains, dan ilmu sosial. Permainan dan aktivitas dalam buku ini membantu kita dan anak-anak melatih keterampilan mendongeng, menulis kreatif, money sense, sains di halaman belakang, dan permainan ramah lingkungan, serta mengajari anak kita tentang bumi dan luar angkasa, keragaman, dan lainnya. Kegiatan dalam buku ini diarahkan untuk rentang usia yang luas (lima sampai dua belas tahun), dan dalam setiap bagian, kegiatan untuk anak-anak yang lebih tua dibangun berdasarkan keterampilan yang dipelajari dalam kegiatan untuk anak-anak yang lebih muda. Panduan ini merupakan semua yang kita butuhkan untuk membuat anak-anak dapat semangat dan senang belajar. Hampir tidak ada yang lebih membuat frustrasi daripada duduk untuk melakukan suatu kegiatan dengan anak-anak hanya untuk menemukan bahwa petunjuknya sulit untuk diikuti, proyek tersebut sebagian besar dipimpin oleh orang-orang dewasa, atau bahwa kita tidak memiliki semua materi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. Kegiatan belajar tidak boleh menjadi beban atau menghabiskan banyak uang, juga tidak boleh sangat membosankan sehingga anak-anak menjadi kehilangan minatnya. Mengingat hal tersebut, aktivitas dalam The Everything Kids’ Learning Activities Book merupakan perpaduan antara kegiatan permainan dan proyek yang bertujuan untuk menggunakan bahan yang sudah kita miliki di sekitar rumah, dan aktivitas yang tidak memerlukan bahan-bahan sama sekali. Apakah mereka membutuhkan bahan atau tidak, kegiatan tersebut dirancang untuk mendorong anak-anak menjadi pembelajar yang aktif, menggunakan otak dan tubuh mereka sebagai alat untuk belajar. Meskipun setiap aktivitas bagian dibangun berdasarkan keterampilan dari aktivitas sebelumnya, tidak ada urutan yang pasti dalam melaksanakan aktivitas tersebut. Sementara di sekolah, matematika, membaca, menulis, sains, dan IPS dapat dibagi menjadi mata pelajaran yang terpisah-pisah, dalam kehidupan sehari-hari semua mata pelajaran tersebut berbaur. Faktanya, sangat masuk akal untuk menggabungkan aktivitas Perburuan Toko Kelontong dari Bab 6 dengan Matematika Toko Kelontong yang ditemukan di Bab 12, atau T iii Pengantar untuk memasangkan Jurnal Ilmu Alam Halaman Belakang di Bab 18 dengan perjalanan alam yang akan dilakukan dalam aktivitas Cerita Stone Soup di Bab 8. Kedua, The Everything Kids’ Learning Activities Book bertujuan untuk membantu anak-anak menjadi pembelajar yang lebih aktif, bukan menjadikan kita sebagai guru yang lebih baik. Dengan membiarkan anak-anak terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan setiap aktivitas, kita membantunya menemukan bahwa dia dapat belajar dengan melakukan, bukan hanya dengan mendengarkan atau melihat. Mungkin sulit untuk mundur dan melihatnya melakukan hal-hal yang berbeda dari kita, tetapi bahkan kesalahan dan kekacauan yang dilakukan anak-anak menawarkan kesempatan untuk belajar. Jika tidak ada yang lain, dia akan belajar bagaimana meminta bantuan kita untuk memperbaiki kesalahan, dan belajar bahwa ketika dia membuat kekacauan, dia bertanggung jawab untuk membersihkannya. Terakhir, ketahuilah bahwa buku ini hanyalah titik awal dalam melibatkan minat anak -anak. Setiap permainan dan aktivitas dapat membuka diskusi, mengarahkan kita untuk mencari lebih banyak informasi, dan memberi kesempatan untuk berbagi pembelajaran dengan anak-anak melalui cara yang baru dan menyenangkan bagi kita berdua. halaman iv ucapan terimakasih Ada begitu banyak orang yang mendukung saya dalam membuat buku ini, bahkan lebih dari yang bisa saya sebutkan. Di F+W Media: Pamela Wissman, editor saya, terima kasih atas ide dan keyakinan kawan semua atas keterampilan saya; terima kasih kepada Brett Shanahan karena telah membentuk ide-ide saya menjadi sebuah buku yang koheren, dan kepada jutaan orang lainnya di belakang layar. Terima kasih kepada Megan, Jacob, dan Benjamin, anak-anak saya, karena telah menjadi penguji proyek terbaik yang dapat saya minta, dan kepada kelompok penulis Chia saya yang telah mendorong saya. Terima kasih kepada suami saya, Jon, karena telah mengambil kelonggaran dan selalu percaya pada saya. v ucapan terimakasih halaman vi daftar isi Pengantar —iii Ucapan Terimakasih —v Daftar Isi —vii Lima Bidang Uatam Pembelajaran —1 Membaca —1 Menulis —3 Matematika —4 Sains —5 Studi Sosial —6 Kesadaran Fonemik —9 Permainan Sounding Off to the Beat —9 Permainan Jepitan Huruf-Bunyi —10 Fonika Geser Piring Kertas —12 Perburuan Bunyi —13 Menyortir Hurut: Game Mencocokkan Gambar-Bunyi —15 Keluarga Kata —17 Teka-teki Keluarga Kata —17 Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata —18 Game Flipbook Keluarga Kata —19 Roda Kata —22 Panci Pizza Kata Ajaib —23 Sight Word —25 100 Sight Word Teratas —25 Buku Environmental Print —26 Sight Word Twister —27 Beri Label Rumah —28 Sight Word Wall Wallball —29 Tenggelamkan Kapal Sight Word —30 vii DAFTAR ISI Kosakata —33 Penangkap Kata —33 Game Memori Kosakata —35 Antonim atau Sinonim —35 Permainan Portomanteau —37 Parade Kosakata —38 Bentuk Kata —39 Pemahaman Bacaan —41 Buat Buku Mobile —41 Tongkat/Stik Cerita —43 Tongkat Sihir Cerita —43 Game Dadu Kubus Pemahaman —44 Apa Kisahku? —45 Versi Venn: Membedakan dan Membandingkan Cerita —46 Daftar Belanja —47 Perburuan Toko Kelontong —48 Bangunan Kalimat —51 Tumpukan Kalimat —51 The Incredible Expanding Sentence (Piramid Kalimat) —52 Game Senseless Sentences —53 Transisi, Komentar, atau Pertanyaan —54 Cepat Ubah Kalimat Ini! —55 Penangkap Kata Cootie —56 Bercerita —59 Semua tentang Glyph Saya —59 Pengurutan Komik Strip —60 Sup Batu Cerita —61 Bercerita Round Robin —62 Menulis Kreatif —65 Beruntung/Tidak Beruntung —65 Membangun Karakter: Apa Kisahnya? —66 Poster Buronan —68 Orang Hilang —69 Toples Jurnal —70 Macam-macam Tulisan —73 Yakinkan aku! —73 Melukis Gambar Kata —75 Ajari Aku Cara... —75 Penulisan Hamburger dan Bumbu —76 Apa Perspektifmu? —77 Pengejaan —79 Cara Kreatif Menggunakan Kartu Flash —79 Membuat Mad Libs Gila Sendiri —81 Surat Apa yang Hilang? —81 Game Tambah Huruf —82 halaman viii kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Membangun Kata-kata —83 Ejaan Kata Hangman —83 Lagu Ejaan Kata —84 Amplas Gosok Kata —84 Ejaan Kata Lem Gemerlap —85 Membangun Kata dengan Balok atau Ubin Scrabble —86 Membangun dengan Tubuh —87 Melacak dalam Makanan —87 Menggambar Kata Dengan Krim Cukur/Pasir —88 Tebak Kata Ejaan —88 Perburuan Kata Ejaan —89 Matematika dalam Kehidupan —91 Anggaran dan Daftar Keinginan —91 Satu untukku, Satu untukmu —92 Matematika Carpool —93 Matematika Membersihkan Rumah —95 Matematika Toko Kelontong —96 Road to Math —97 Hitungan, Urutan dan Pola-Pola —101 Lolipop Pola —101 Bermain dengan Makanan —104 Penyortiran Sampah Laci —105 Semacam Mainan Kaleng Muffin —105 Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian —109 Bangun Rumah Keluarga Fakta —109 Sulap Perkalian: Trik Membuat Perkalian Menjadi Mudah —111 Permainan Kartu Perkalian —113 Permainan Kartu Pembagian —115 Brainstorm Kata Operasi —116 Pengurangan Tusuk Gigi —117 Uang —121 Stan Limun Matematika —121 Mengurutkan Koin Kaleng Muffin —123 Rumah Toko —125 Kacang Budgeting —126 Ukuran dan Pecahan —129 Berapa Banyak Klip Kertas? —129 Bagaimana Ukuran Keluarga? —131 Pecahan Kue —132 Dapur Matematika —134 Meneliti dan Berinteraksi dengan Dunia —137 Scratch and Sniff Paiting —137 Asam, Manis, Asin, atau Pahit? —138 Kegiatan untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus —141 Ide tentang Memotong, Memutar dan Merobek —142 halaman ix DAFTAR ISI Sains Kehidupan —145 Belajar di Kebun Binatang —145 Habitat dan Adaptasi Hewan —146 Jurnal Alam Halaman Belakang —147 Balon Terarium —149 Buat Stetoskop Sendiri —151 Listrik & Magnet —155 Membuat Jam Lemon —155 Perburuan Benda Sihir Magnetis —158 Lintasan Mobil Balap Magis Magnetik —159 Senter Tabung Kertas Toilet —160 Buat Detektor Logam Sendiri —162 Ilmu Bumi —165 Menolong Bumi —165 Diburu Karena Membahayakan Bumi —167 Evaporasi, Kondensasi, Presipitasi: Eksperimen Siklus Air —168 Pengecoran Fosil —171 Stalaktif dan Stalagmit Baking Soda —172 Eksperimen-Eksperimen di Sekitar Rumah —175 Naked Egg —175 Mewarnai Anyelir —177 Ledakan Balon Botol —179 Roket Tabung Film —180 Kantong Sandwich Meledak —182 Keterampilan Sosial —185 Kegiatan untuk Meningkatkan Perbendaharaan Kata Emosional —185 Perburuan Harta Karun Emosional —188 Narasi Sosial —189 Jurnal Perasaan —191 Sesuatu tentang Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal —192 Aktivitas Penetapan Tujuan —193 Permainan Sebab Akibat —196 Sejarah dan Geografi —199 Pohon Keluarga 3-D —199 Garis Waktu Hidupku —201 Piramida Gula Batu —203 Memetakan Lingkungan Kita —204 Di Mana Saya?: Ikuti Petaku —207 Bola Grapefruit —209 halaman x LIMA BIDANG UTAMa PEMBELAJARAN A nak-anak belajar sangat baik ketika mereka termotivasi untuk memahami dunia di sekitarnya. Mereka belajar dengan cara mereka sendiri, dengan kecepatan mereka sendiri, dan mereka belajar sangat baik ketika mencoba memahami dunia. Meskipun kedengarannya seolah-olah orang tua, guru, dan pengasuh tidak memiliki peran apa pun dalam hal pembelajaran anak-anak, itu sangat tidak benar. Dengan memberikan kegiatan kepada anak-anak yang merangsang penuh kesempatan belajar dan memanfaatkan momen yang dapat diajarkan, orang tua dan pengasuh dapat menciptakan lingkungan di mana anak-anak mempelajari keterampilan baru bahkan tanpa benar-benar berusaha. Membaca Ketika seorang anak mulai membaca, sepertinya itu terjadi dalam semalam. Suatu hari dia mencoba mengucapkan kata-kata dari buku favoritnya dan hari berikutnya dia dapat membaca dengan lancar. Ini mungkin tampak sesederhana itu, tetapi sebenarnya tidak. Belajar membaca merupakan proses yang dimulai sejak anak-anak mulai mendengarkan bahasa. Meskipun tidak semua anak belajar dengan cara yang sama, ada beberapa keterampilan penting yang dapat membantu anak-anak untuk menjadi pembaca yang fasih. Artinya, orang yang dapat dengan mudah membaca kata-kata di halaman tersebut serta memahami maknanya yang lebih dalam. Keterampilan Membaca Awal Keterampilan membaca awal, atau keterampilan membaca dasar, seperti yang kadangkadang diketahui, tidaklah terlihat seperti membaca sama sekali. Kemampuan sederhana untuk mengucapkan kata-kata, untuk memahami bahwa kita mulai membaca buku di sampul depan, atau bahkan dapat mengenali logo toko yang sudah dikenal merupakan keterampilan yang melahirnya seorang pembaca. 1 LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN ? Apa itu “momen yang bisa diajarkan”? Momen yang dapat diajarkan muncul ketika keingintahuan seorang anak cukup menggelitik bagi kita dalam mengambil kesempatan menggunakan minatnya sebagai batu loncatan dalam belajar. Momen itu dapat berupa sesuatu yang sederhana, seperti percakapan, ataupun yang lebih besar, seperti acara nasional yang membuatnya berpikir. Apa pun katalisnya, momen yang dapat diajarkan terjadi secara spontan; kita hanya harus tetap waspada dan siap membantunya bereksplorasi. Ketika anak-anak memberi tahu kita bahwa dia menginginkan merek sereal tertentu karena dia mengenali kotaknya, atau bahwa dia ingin pergi ke restoran cepat saji yang tandanya dia lihat di jalan, dia telah “membaca” cetakan lingkungan di sekitarnya. Saat dia menyanyikan lagu “Banana Fanna Fo Fanna” (“The Name Game”) atau mendengarkan buku Dr. Seuss, dia melatih kesadaran fonemik dengan memainkan suara. Ketika dia “membacakan” buku favoritnya sampai buku itu sangat usang sehingga halamanhalamannya rontok, dia belajar mengenali kata-kata melalui melihat. Membangun Kefasihan Keterampilan membaca awal itu membawa anak-anak naik ke fase membaca berikutnya, fase di mana ia siap untuk mulai mengenali kata-kata penglihatan, mulai menggunakan kelompok kata, dan bahkan membawa pulang kata-kata ejaan untuk dipraktikkan. Ini merupakan saat yang menyenangkan bagi seorang pembaca. Anak-anak akan memulainya dengan lambat dan menyakitkan, tetapi saat dia mendapatkan kepercayaan pada kemampuannya dalam membaca kata-kata dan belajar untuk kembali memperbaiki kesalahannya, dia akan menjadi seorang pembaca yang lebih fasih. Pembaca yang fasih tidak lagi membaca kata demi kata atau menyuarakan setiap kata pada halaman buku. Pembaca yang fasih dapat membaca dengan lancar, baik dalam hati maupun dengan suara keras. Begitu dia fasih, anak-anak akan menggunakan infleksi saat membaca, dapat memahami teksnya, dan sedang berada dalam perjalanan untuk menjadi seorang penulis dan pendongeng yang hebat. ! Berikut adalah beberapa tanda pembaca yang tidak lancar. Dia membaca perlahan, dengan kesulitan yang terlihat, dan tidak menggunakan infleksi saat membaca dengan suara keras. Dia membaca satu kata pada satu waktu, dan hanya menggunakan strategi “suarakan” untuk membaca kata-kata baru. Seorang pembaca yang tidak lancar tidak dapat mengoreksi dirinya sendiri, dan hanya mencoba untuk “menyelesaikannya”. Dia biasanya membisikkan teks ke dirinya sendiri atau mengucapkan kata-kata saat dia membaca. Peran Orang Tua dalam Membuat Pembaca Anak-anak mungkin dapat menjadi pembaca yang fasih dengan bantuan seorang guru, tetapi dia akan mempelajari sikapnya tentang membaca dari kita. Jika dia tinggal di lingkungan di mana dia melihat orang membaca, di mana ada buku, dan di mana kita mau bermain kata atau permainan literasi, kemungkinan besar dia tidak hanya akan pandai membaca, tetapi juga akan sangat tertarik. halaman 2 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Menulis Belajar menulis lebih rumit daripada sekadar mengetahui cara bercerita atau menggunakan tanda baca yang benar. Proses belajar menulis sebenarnya dimulai bahkan sebelum anakanak mengetahui cara membaca atau menuliskan kata-kata. Itu karena menulis bukan hanya keterampilan intelektual, tetapi juga merupakan keterampilan fisik. Coretan Adalah Awal Dari Menulis Agar bisa menulis, anak-anak harus bisa memegang pensil dengan benar, dan memanipulasinya dengan cukup baik untuk membuat berbagai bentuk yang membentuk kata-kata. Itu tidak semudah kedengarannya. Jika kita pernah melihat balita atau anak prasekolah, kita akan melihat bahwa dia cenderung memegang alat tulis lurus ke atas dan ke bawah dengan kepalan tangannya. Ini membatasi kemampuannya untuk menggerakkan tangan dan alat tulisnya, membatasi rentang jenis tanda apa yang dapat dia buat di lembar halaman. Namun, itu tidak berarti anak-anak tidak mulai menulis sebelum dia dapat membentuk huruf yang sebenarnya. Jika anak-anak merupakan seorang pembaca, dia mungkin juga seorang penulis. Banyak anak selalui mulai membuat coretan-coretan seragam di halaman kertas dan memberi tahu kita bahwa itu merupakan cerita, daftar, atau nama orang. Jangan abaikan usahanya! Itu berarti dia mulai memahami di mana tulisan ditempatkan pada halaman kertas dan ke arah mana tulisan itu mengarah. * Saat anak-anak mulai belajar menulis, lebih mudah menggunakan pensil golf daripada pensil ukuran biasa. Ukuran pensil lebih proporsional dengan tangan mereka, sehingga lebih mudah digenggam dengan tepat. Tolong, Catatkan! Langkah bersamaan dalam proses penulisan adalah mendikte; yaitu meminta anakanak untuk menceritakan sebuah cerita yang kita tulis, lalu menunjukkannya kepadanya. (Faktanya, ini mungkin satu-satunya saat dalam hidup anak-anak yang tidak apa-apa membiarkannya menjadi diktator!) Anak-anak mungkin bangga dengan kemampuannya untuk “mencoret-coret” halaman, tetapi dia mungkin frustrasi dengan ketidakmampuannya membuat coretan untuk menceritakan kisah-kisah yang ada di kepalanya. Meminta orang tua atau pengasuh untuk menuliskan cerita memiliki dua fungsi bagi anak-anak. Ini membantunya menuliskan cerita di atas kertas, dan membantunya melihat seperti apa kata-kata dalam ceritanya. Setelah kita menuliskan apa yang dia katakan, kita dapat duduk bersamanya dan membacanya kata demi kata. Saat kita menunjuk ke katakata itu, dia akan mengenalinya sebagai miliknya dan menaruh minat khusus pada seperti apa kata-kata itu. Phonics, Sight Words, dan Ejaan Inventif Sama seperti ketika anak-anak belajar membaca, ketika mereka belajar menulis, ada banyak hal yang terjadi secara bersamaan. Langkah selanjutnya dalam proses penulisan sebenarnya bukanlah langkah sama sekali; itu adalah serangkaian pengalaman belajar, yang pertama adalah belajar tentang tulisan kata-kata. Sejak hari pertama taman kanak-kanak, anak-anak akan diperkenalkan dengan konsep tulisan kata-kata, kata-kata yang secara bertahap diharapkan akan dikenalinya setiap kali dia melihatnya, yang berbeda dengan belajar melafalkannya. halaman 3 LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN Kata-kata tertulis merupakan kata-kata yang sangat umum ditemukan di buku sehingga anak-anak akan benar-benar belajar mengenali bentuk dan huruf dari kata tersebut secara sekilas, mempelajarinya tanpa harus melafalkannya. Begitu dia bisa membacanya, kemungkinan besar dia juga bisa menulisnya. Tetap saja, akan ada kata-kata yang tidak dapat dieja dan ditulis oleh anak-anak dengan benar, di situlah ejaan fonik dan inventif berperan. Meskipun keduanya merupakan konsep yang serupa, keduanya tidak persis sama. Phonics bergantung pada kemampuan anak-anak untuk mencocokkan huruf dengan bunyinya dan digunakan sebagai teknik untuk mengajar membaca. Ejaan inventif adalah proses yang serupa, tetapi secara tertulis. Meskipun kalimatnya mungkin terlihat tidak dapat dipahami oleh kita, jika anak-anak menggunakan kemampuannya untuk menyatukan suara untuk membunyikan kata-kata dan memberikan huruf padanya, dia sedang menulis. ? Apa itu “Ejaan Inventif”? Ejaan inventif merupakan teknik yang digunakan ketika anak-anak baru mulai menulis. Pada dasarnya, ejaan inventif memungkinkan anak-anak menulis suara yang mereka dengar ketika mereka mengucapkan sepatah kata pun. Itu membuat beberapa ejaan kata yang aneh, tetapi mendorong anak-anak untuk menulis tanpa kecemasan tentang “menjadi benar”. Menulis Adalah Proses yang Berkelanjutan Salah satu langkah terakhir dalam proses menulis adalah mempelajari keterampilan teknis seperti tata bahasa, pemformatan paragraf, genre, dan teknik. Proses ini dimulai dengan anak-anak memahami semua elemen cerita. Setelah itu dia siap untuk mempelajari bagaimana berbagai jenis tulisan digunakan untuk tujuan yang berbeda. Menulis cerita, misalnya, menggunakan format yang sangat berbeda dari esai. Ini adalah proses yang terus disempurnakan seiring bertambahnya usia anak dan kemampuannya untuk memahami ide-ide abstrak yang berkembang lebih kompleks. Sebagai orang tua, kita dapat mendukung hal tersebut dengan terus mengajukan pertanyaan kepadanya tentang apa yang dia tulis, mendorongnya untuk menambahkan detail, dan melakukan beberapa aktivitas dalam buku ini sehingga dia tidak merasa bahwa menulis merupakan tugasnya. Matematika Matematika adalah mata pelajaran yang menimbulkan ketakutan di hati anak-anak dan orang tua. Anak-anak sering mengeluh bahwa matematika itu sulit atau mereka hanya “tidak pandai” matematika, tetapi lebih banyak anak (dan orang tua) yang mampu menangani matematika daripada yang mereka kira. Matematika bukan hanya tentang bilangan, dan tidak hanya ditemukan di buku pelajaran. Jenis matematika yang dikeluhkan anak-anak sering kali merupakan rumusrumus rumit dan fakta-fakta matematis yang harus mereka hafal. Jika itu yang dipikirkan anak-anak tentang matematika, tidak heran dia mengeluh tentang itu. Matematika Ada di Sekitar Kita Yang cukup menarik, anak-anak mulai belajar tentang konsep matematika bahkan sebelum dia tahu apa itu bilangan atau seperti apa bilangan itu. Konsep matematika awal bukan halaman 4 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak tentang kumpulan bilangan, melainkan tentang penyortiran dan pola, yang membantu membangun pemahaman tentang bagaimana bilangan saling berhubungan satu sama lain. Pola ada di mana-mana di dunia anak-anak. Itu adalah kata-kata dari buku berima yang dia baca, itu adalah garis-garis di kemeja favoritnya, dan itu adalah ubin di dinding kamar mandi. Menyortir juga merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Ketika dia memisahkan celananya dari kemejanya di dalam laci, dia sedang menyortir. Saat dia meletakkan semua blok LEGO hijau di satu tumpukan dan blok LEGO biru di tumpukan lain, dia sedang menyortir. Dia memperhatikan kita menyortir cucian, dan dia melihat kita memilah belanjaan saat kita menyimpannya. Semua aktivitas sehari-hari tersebut mempersiapkannya untuk bekerja dengan bilangan. Mengapa Matematika Itu Sulit? Jika matematika ada di sekitar kita, masuk akal bahwa matematika dapat mudah untuk dipelajari, dan lebih sedikit anak yang mengalami kesulitan dengannya. Pada kenyataannya, seringkali bukan matematika yang menjadi masalah bagi anak-anak, tetapi mempelajarinya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak menganggap matematika itu sulit.  Fobia matematika. Gagasan bahwa matematika itu sulit adalah mitos yang diterima banyak anak bahkan sebelum mereka mencobanya. Tampaknya luar biasa bagi mereka, dan mereka membeku ketika harus mengerjakan matematika.  Perbedaan gaya belajar. Anak-anak tidak semuanya terlihat sama, dan mereka juga tidak semua belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak membutuhkan banyak latihan untuk memahami suatu konsep, sementara yang lain segera memahaminya. Banyak buku teks bertujuan untuk mengajar pelajar di tengah spektrum, dan akibatnya anak yang membutuhkan sedikit bantuan ekstra serta anak yang membutuhkan pengayaan tersesat dalam pengacakan.  Terus-menerus mengubah program. Tidak semua sekolah menyimpan buku teks atau program yang sama dari kelas ke kelas. Jika program anak-anak berubah, metode pengajaran matematika bisa sedikit berbeda dari sebelumnya. Alih-alih membangun dasar keterampilan yang kuat, anak Anda akhirnya menghabiskan waktu mempelajari kembali keterampilan dengan cara yang berbeda sebelum melanjutkan. Untungnya, sebagai orang tua, tugas Anda bukanlah memilih kurikulum atau buku teks, melainkan menunjukkan kepada anak-anak bagaimana matematika dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari bermain kartu hingga memasak bersama anak-anak, selalu ada cara untuk menyelipkan matematika ke hari-harinya. Sains Seperti halnya matematika, sains juga ada di sekitar kita. Sains lebih dari sekadar melakukan eksperimen; itu belajar bagaimana mengamati dunia di sekitar kita, belajar bagaimana mengajukan pertanyaan, menemukan cara untuk menjawab pertanyaan itu, dan kemudian mengajukan lebih banyak pertanyaan untuk memulai proses dari awal lagi. Sains merupakan istilah yang luas, mencakup segala hal mulai dari kehidupan hingga teknologi, menjadikannya salah satu subjek yang paling mudah untuk diperkenalkan kepada anak-anak, karena ada begitu banyak cabang yang berbeda untuk dipelajari. Adapun jenisjenis ilmu yang dipelajari anak-anak di sekolah dasar, ada tujuh bidang utama: 1. Biologi: Cabang ilmu yang mempelajari organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan. halaman 5 LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN 2. Kimia: Cabang ilmu yang mempelajari zat, kombinasi zat, dan menganalisis reaksi kimia dan bahan. 3. Ilmu Bumi: Cabang ilmu yang mempelajari bumi. Ini adalah bidang sains yang luas yang mencakup segala sesuatu mulai dari cuaca dan iklim hingga geologi dan paleontologi. 4. Kelistrikan : Cabang ilmu yang mendalami kelistrikan untuk melihat cara kerjanya dan dapat dikendalikan. 5. Astronomi: Cabang ilmu yang mempelajari seluruh alam semesta termasuk planet, meteor, bintang, dan fenomena luar angkasa lainnya. 6. Teknik: Cabang ilmu yang berhubungan dengan desain dan pembuatan mesin, serta mempelajari fungsi dan cara kerjanya. 7. Fisika: Cabang ilmu yang mempelajari materi dan energi, termasuk bunyi, cahaya, gerak, dan bahkan magnet. Meskipun daftar tersebut terdengar seperti banyak sekali bidang yang harus dikuasai, perlu diingat bahwa sains sebagai inkuiri berarti anak-anak mengeksplorasi dunia untuk menemukan cara memahaminya. Sebagai orang tua atau pengasuh, bukan tanggung jawab kita untuk mengetahui semua jawaban, hanya untuk membimbing anak-anak dalam menemukannya. Studi Sosial Sepintas, mata pelajaran IPS terdengar sangat membosankan. Lagi pula, siapa yang mau menghabiskan waktu mempelajari masa lalu, cara membaca peta, atau cara kerja berbagai jenis pemerintahan? Anak-anak—dan orang tua mereka—mungkin akan terkejut mengetahui bahwa hal-hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang dianggap sebagai ilmu sosial. Dewan Nasional untuk Studi Sosial (NCSSL: The National Council for the Social Studies) bekerja keras untuk mengubah pandangan tersebut. Saat masyarakat kita terus tumbuh menjadi masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi, dunia bersatu sebagai satu komunitas global yang besar. Suatu hari anakanak dapat menemukan dirinya sedang mengerjakan proyek dengan siswa atau kolega dari seluruh dunia, tanpa harus meninggalkan rumahnya. Maka, penting baginya untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang dirinya sendiri, bagaimana berhubungan dengan orang lain, dan sejarah serta kebiasaan budaya lain. Tema-Tema Ilmu Sosial NCSS mengidentifikasi sepuluh tema utama studi sosial yang membantu anak-anak belajar bagaimana hidup dalam masyarakat global. Beberapa hal yang akan dipelajari anak-anak meliputi:  Budaya: Studi saat ini dan sejarah tentang kebiasaan kelompok orang yang berbeda, melihat bagaimana budaya dibandingkan satu sama lain dan berubah seiring waktu.  Waktu, Kontinuitas, dan Perubahan: Mempelajari masa lalu sebagai cara untuk memahami evolusi pengalaman manusia dan bagaimana hal itu membawa kita ke tempat kita sekarang.  Orang, Tempat, dan Lingkungan: Studi tentang iklim, geografi, dan sumber daya alam untuk mempelajari lebih lanjut tentang populasi dunia dan bagaimana lokasi memengaruhi budaya.  Pengembangan dan Identitas Individu: Melihat bagaimana budaya yang Anda tinggali membentuk siapa Anda, dan apa yang perlu Anda pelajari untuk menjadi sukses dalam budaya itu. Ini termasuk hal-hal seperti keterampilan sosial dan pertumbuhan pribadi. halaman 6 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Individu, Kelompok, dan Institusi: Sebuah studi tentang pembentukan dan pemeliharaan institusi sosial, agama, dan politik dan bagaimana mereka mencerminkan (dan dapat dipengaruhi oleh) kepercayaan masyarakat.  Kekuasaan, Otoritas, dan Pemerintahan: Tinjauan tentang berbagai jenis pemerintahan, tujuan dan strukturnya, serta kekuasaan dan otoritas yang dimiliki oleh setiap jenis pemerintahan dan warganya.  Produksi, Distribusi, dan Konsumsi: Sebuah studi tentang sumber daya, sistem perdagangan, penawaran dan permintaan, dan pengaruh masing-masing pada ekonomi.  Sains, Teknologi, dan Masyarakat: Mempelajari tentang bagaimana sains dan teknologi telah memajukan dan mengubah masyarakat.  Koneksi Global: Melihat bagaimana masyarakat terhubung sekarang, bagaimana mereka terhubung di masa lalu, dan bagaimana hal itu dapat berubah di masa depan.  Cita-cita dan Praktik Kewarganegaraan: Gambaran tentang nilai-nilai dan praktik berbagai budaya dan bagaimana mengikuti praktik-praktik ini membantu orang menjadi anggota masyarakat yang berpartisipasi. Ini juga termasuk belajar tentang apa artinya menjadi warga negara dari negara yang demokratis. Seperti halnya sains, studi sosial mencakup banyak informasi. Sekali lagi, peran kita dalam melakukan aktivitas dengan anak-anak bukanlah untuk menguliahi mereka tentang semua hal itu, tetapi untuk membantunya mengeksplorasi hal-hal baru tentang dirinya dan masyarakat global tempat dia tinggal. halaman 7 LIMA BIDANG UTAMA PEMBELAJARAN halaman 8 kesadaran fonemik onem merupakan bunyi terkecil dalam bahasa lisan yang memiliki makna dalam konteksnya. Kita dapat menganggap fonem sebagai “gerak mulut”. Misalnya, kata “pergi” memiliki dua fonem: g dan o. Tanpa keduanya, “pergi” adalah tidak ada. Kesadaran fonemik merupakan kemampuan untuk memahami, mendengar, mengenali, dan memanipulasi bunyi-bunyi tersebut. Ini mungkin terdengar seperti pekerjaan yang banyak, tetapi bagi kebanyakan anak-anak itu datang secara alami. Kita dapat mengetahui bahwa anak-anak memiliki kesadaran fonemik ketika dia dapat mendengar potongan-potongan kecil dari sebuah kata, mengetahui ketika potongan-potongan itu hilang, atau mengubah bunyi-bunyi kecil untuk membuat kata baru. Lagu-lagu kecil konyol yang dia nyanyikan di dalam mobil dengan kata-kata berima yang tidak masuk akal mungkin membuat kita gila, tapi lain kali kita mendengarnya, kita dapat bersorak. Anak kita telah menguasai fonem! F Permainan Sounding Off to the Beat Anak-anak mungkin sudah bereksperimen dengan bunyi kata. Dia kemungkinan bermainmain dengan mengubah bunyi awal untuk membuat syair konyol, jadi mengapa tidak mendorongnya dengan menambahkan sedikit backbeat pada usahanya? Dalam permainan Sounding Off to the Beat, yang kita butuhkan hanyalah sedikit ritme dan kemampuan untuk mendengar bunyi kata yang sama. Jika kita ingat salah satu permainan lingkaran dari kita ketika masih kecil, banyak dari mereka didasarkan pada kombinasi nyanyian-tepuk-tepuk yang berbunyi seperti ini: “Nama permainan!” (tepuk tangan, tepuk lutut), “Siap main?” (tepuk, tepuk lutut), “Kalau begitu saya katakan ...” (tepuk, tepuk lutut) “Ayo main!” (tepuk tangan, tepuk lutut). Permainan ini dimainkan dengan cara yang sama seperti permainan klasik tersebut, tetapi alih-alih meminta kita mengingat kata-kata tertentu atau menambahkan sesuatu yang akan kita bawa dalam perjalanan, permainan ini berlatih memanipulasi bunyi kata. Menambahkan ritme membuat permainan lebih menantang, tetapi juga sedikit lebih seru. 9 kesadaran fonemik Keterampilan yang Dilatih  Irama  Pengenalan bunyi  Korespondensi kata-bunyi  Manipulasi bunyi Cara Bermain 1. Memulai ritme. Mungkin lebih baik memulai dengan sesuatu yang lambat, seperti tepuktepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk. 2. Setelah kita dan anak-anak mampu mempertahankan ritme, pilihlah bunyi. Itu bisa berupa bunyi akhir dari sebuah kata atau bunyi awalnya. Pastikan anak-anak mengetahu iapakah kita ingin dia menemukan kata yang berima dengan kata kita atau yang dimulai dengan cara yang sama. 3. Mulailah dengan mengatakan sesuai irama: “Mari kita mulai dengan bunyi ____. Sudah waktunya! Lets go!” Berikut cara putaran jika kitsa yang memilih kata-kata berima: Pemain Satu : “Mari kita mulai dengan satu kata. Sudah waktunya, ayo berima!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Satu : “Dang” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Dua : “Ding!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Satu : “Dung!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Dua : “Dong!” Begini cara putaran dengan memiliki bunyi awal kata: Pemain Satu : “Mari kita mulai dengan bunyi ‘ka’. Its time, lets go!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Satu : “kaki!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Dua : “Kakak!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Satu : “Kakek!” (tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk, tepuk-tepuk) Pemain Dua : “Kaku!” > Mengembangkan Pembelajaran Untuk membuat segalanya sedikit lebih menantang, pikirkan untuk meminta setiap pemain mengucapkan kata yang baru saja diucapkan oleh pemain sebelumnya. Dengan begitu, kita tidak hanya mengerjakan manipulasi suara, tetapi juga konsentrasi dan mengingat. Permainan Jepitan Huruf-Bunyi Anak-anak mungkin bisa mengenali huruf alfabet, dan dia mungkin bisa mengenali bunyi huruf-huruf tersebut, tapi bisakah dia menggabungkan kedua keterampilan itu? Memainkan permainan ini akan membantunya membuat hubungan antara huruf, bunyi yang mereka buat, dan mendengarnya atas nama benda sehari-hari. halaman 10 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Keterampilan yang Dilatih  Korespondensi huruf-bunyi  Pengenalan fonemik  Keterampilan motorik halus Bahan yang Dibutuhkan  26 jepitan kayu  Spidol permanen  Kertas (opsional)  Perekat (opsional)  Gunting (opsional) Bersiaplah untuk Bermain Siapkan jepitan dengan menuliskan satu huruf alfabet pada setiap jepitan. Jika tidak ada cukup ruang untuk menulisnya dengan spidol, tuliskan huruf-huruf tersebut pada selembar kertas kecil dan tempelkan pada jepitan baju. Anak kecil akan mengalami kesulitan dengan jepitan, karena otot kecil di tangan mereka tidak selalu cukup berkembang untuk menyelesaikan tugas motorik halus. Jangan biarkan anak-anak frustrasi dengan jepitan—itu bukan objek permainannya. Jika perlu, bantu dia membukakan jepitan. Game Jepitan Bunyi/Huruf Awal di Luar Ruangan 1. Pilihlah huruf dan bunyi huruf bersama anak-anak sambil melihat jepitan. Bagi mereka menjadi dua kelompok, dengan masing-masing dari kita mengambil setengahnya. 2. Temukan “pangkalan rumah” (teras atau beranda berfungsi dengan baik), dan tantang anak-anak untuk menemukan benda-benda di luar yang dimulai dengan bunyi huruf di jepitan bajunya, dan kita melakukan hal yang sama dengan jepitan baju kita. Saat kita menemukan sesuatu yang diawali dengan bunyi, tempelkan jepitan kita ke benda tersebut. 3. Yang pertama menggunakan semua jepitannya dengan benar dan berhasil kembali ke pangkalan dan berseru “hore aku menang!” Game Jepitan Laundry Bunyi Akhir 1. Lain kali kita melipat cucian, siapkan jepitan baju berlabel kita. Berikan jepitan pakaian kepada anak-anak dan beri tahu dia bahwa kita akan memberi nama setiap cucian saat kita melipatnya. 2 Beri tahu anak bahwa dia perlu mendengarkan dengan cermat bunyi terakhir dari setiap kata yang kita ucapkan, dan ketika dia mendengar bunyi yang dia kenali, dia harus memotong pin pada item tersebut. Misalnya, jika kita sedang melipat baju, ia harus menjepit jepitan baju berlabel huruf T. Game Jepitan Bunyi Tengah 1. Sebenarnya lebih sulit bagi anak-anak untuk mendengar bunyi di tengah-tengah kata daripada memahami bunyi kata awal dan akhirnya, itulah mengapa sebaiknya memainkan versi permainan ini di bagian terakhir. Karena bunyi tengah dalam kata-kata lebih sering daripada bukan bunyi vokal, berikan anak-anak hanya jepitan a, e, i, o, dan u. halaman 11 kesadaran fonemik 2. Saat kita menyimpan cucian terlipat, pastikan untuk menyebutkan nama pakaian dengan sangat hati-hati. 3. Beri tahu anak-anak bahwa saat dia mendengarkan, jika dia mendengar bunyi di tengah kata yang dia kenali, dia harus menjepitkan jepitan yang benar. 4. Saat semua jepitannya habis, lepaskan dan biarkan dia mulai lagi. Anda mungkin terkejut betapa senangnya dia membereskan cucian! > Mengembangkan Pembelajaran Jika anak-anak benar-benar kesulitan menggunakan jepitan, kita dapat membantunya melatih aspek motorik halus dari permainan ini dengan menjepit jepitan di sekitar tepi piring kertas saat tidak digunakan. Dia dapat berlatih menjepit dan membuka jepitan pada piring tanpa harus memikirkan aspek fonemik apa pun dari permainan. Fonika Geser Piring Kertas Kesadaran fonemik dan fonik saling terkait, tetapi tidak sama. Kesadaran fonemik adalah kemampuan anak-anak untuk mengenali segmen bunyi dalam kata-kata. Phonics mulai menghubungkan bunyi dengan huruf tertulis dan, akhirnya, kata-kata. Apa perbedaan besarnya? Phonics merupakan tentang menulis, dan fonem adalah tentang berima. Permainan ini sangat fleksibel, dan dapat dimainkan oleh anak yang baru belajar bunyi huruf maupun anak yang baru belajar membaca. Keterampilan yang Dilatih  Kesadaran fonemik  Keterampilan motorik halus  Korespondensi huruf-bunyi  Pembuatan kata Bahan yang Dibutuhkan  Piring kertas  Kertas 8,5” × 11” atau 3 strip pita kain ½” × 12”  Spidol permanen Gunting Membuat Fonika Geser Piring Kertas 1. Di tengah setiap piring kertas, gambarlah dua baris garis horizontal, seperti berikut: ______ ______ ______ ______ ______ ______ Setiap segmen garis memiliki panjang ¾”, dengan jarak ½” di antaranya. Baris itu sendiri harus berjarak 1”. 2. Potong garis untuk membuat enam celah di piring kertas. 3. Potong tiga lembar kertas, dengan lebar ½” kali 11”, atau gunakan pita panjang. 4. Mulai sekitar 2” dari bagian atas salah satu strip, gunakan spidol permanen untuk menulis semua huruf vokal (a, e, i, o, dan u). Huruf-hurufnya harus berjarak sekitar satu inci. 5. Jalin strip ini melalui set tengah celah di pelat, mulai dari bawah, melewati bagian antara celah atas dan bawah, lalu kembali ke bawah melalui celah lainnya. Uji fungsi geser halaman 12 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak dengan menarik perlahan salah satu ujung strip untuk memastikannya meluncur untuk menunjukkan salah satu vokal yang dibingkai di antara celah. 6. Pada salah satu dari dua lembar kertas lainnya, tuliskan konsonan: b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c. Ini adalah dua belas konsonan yang paling umum digunakan. Tenun strip ini melalui celah di sisi kiri pelat. 7. Pada kertas terakhir tulis konsonan yang sama dan huruf y. Tenun strip ini melalui celah di sisi kanan pelat. Cara Bermain: Susun Kata per Satu Huruf Sekaligus 1. Tarik strip pertama sehingga salah satu huruf terbingkai dalam celah di sisi kiri pelat. 2. Minta anak-anak untuk mengidentifikasi huruf dan kemudian bunyinya. 3. Lakukan hal yang sama dengan strip tengah dan strip terakhir. 4. Setelah semua slide terpasang, minta dia menyatukan semua bunyi huruf. Kata apa yang telah muncul? 5. Bisakah dia melakukan satu gerakan slide untuk mengubah kata itu menjadi kata baru? Kata apa yang bisa dibuat sekarang? Fonika Geser Piring Kertas Cara Bermain: Membuat Kata Berima Tantang anak-anak untuk membacakan kata itu untuk kita, lalu tarik slide untuk membuat semua kata yang dapat ia pikirkan dari rima itu dengan kata aslinya. Cara Bermain: Membuat Kata Baru Mintalah anak-anak membacakan kata untuk kita, lalu minta dia untuk menggunakan hanya satu slide untuk membuat kata baru, tetapi yang tidak berima. Misalnya, kata “hat” (topi) bisa diubah menjadi “hit” (memukul) hanya dengan satu geseran saja. Itu juga bisa berubah menjadi “ham” atau “hay.” > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak-anak untuk menjelaskan mengapa kita harus mengubah slide tengah atau slide terakhir untuk membuat kata yang tidak berima. (Petunjuk: Jawabannya berkaitan dengan keluarga kata.) Perburuan Bunyi Saat anak-anak mulai memahami fonem yang membentuk kata-kata secara lebih baik, dia mungkin akan mulai memperhatikan bahwa ada beberapa bunyi yang tidak dapat dia kaitkan dengan mudah ke satu huruf tetentu. Itu karena ada beberapa bunyi yang tidak tersusun dari satu huruf; sebaliknya, mereka dibuat dengan kombinasi huruf. Bunyi-bunyian ini, yang dikenal sebagai campuran, digraf, dan terkadang chunk, adalah merupakan hal sangat umum. Campuran (blend) merupakan dua atau lebih konsonan yang membuat satu bunyi bersamaan, tetapi kita masih dapat mendengar kedua bunyi tersebut. Misalnya, “bl” dalam “blend” membuat bunyi bl, tetapi kita masih dapat mendengar b dan l. Digraf halaman 13 kesadaran fonemik adalah dua huruf yang jika digabungkan menjadi satu fonem. Ada digraf konsonan, seperti “ch”, dan digraf vokal, seperti “ay”. Melakukan perburuan untuk menemukan bunyibunyi ini seharusnya menjadi tugas yang bisa dia selesaikan! Gunakan tabel berikut untuk mengetahui apa yang harus diburu: Blend/Diagraf blclchcrdrflgrplshscslsmsnspstswtrthwh- Contoh Kata blue, black, blanket, blocks clock, clothes, clay, cleaner chain, chair, chocolate, checkers crayons, cream, crust, crystals drawer, drain, drink, dryer flip-flops, floor, flag, flashlight green, grapes, grass, gravel plate, plush toy, playthings, plane ship, shape, shadow, shirt scar, scarecrow, scooter, scanner sled, slippers, slide, sleeves small, smooches, smile, smooth snail, snack, snaps, sneaker space, spade, sparkly, spots star, stick, stickers, stencils sweet, sweater, swings, switch tree, trellis, train, truck thin, throat, thirteen, there whiskers, white, whisk, whiffle ball Keterampilan yang Dilatih  Kesadaran fonemik  Mengenal Blend/digraf  Pencocokan bunyi-objek Bahan yang Dibutuhkan  Catatan tempel  Pena atau spidol  Wadah plastik transparan yang dapat ditutup kembali  Timer Cara Bermain 1. Diskusikan dengan anak-anak semua perpaduan awal dan bunyi digraf yang dapat kita pikirkan. Saat memikirkannya, tulis masing-masing di catatan tempel. Setelah selesai, kita harus memiliki catatan tempel yang memiliki beberapa campuran konsonan berikut: bl, br, ch, cl, cr, dr, fl, gr, pl, sh, sc, sl, sm, sn , sp, st, sw, tr, th, dan wh. 2. Jelaskan bunyi yang dihasilkan setiap campuran atau digraf, berikan contoh kata kepada anak-anak jika perlu. Kemudian letakkan catatan tempel di wadah plastik agar anak-anak masih bisa melihatnya dan membawanya kemana-mana saat berburu. 3. Beri tahu anak-anak bahwa mereka akan diberi waktu tertentu untuk menempelkan semua catatan tempel pada barang-barang di dalam rumah (atau di luar) yang dimulai dengan bunyi itu. Berapa lama kita memberinya tergantung pada seberapa yakin kita halaman 14 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak pada kemampuannya untuk menangkap bunyi. Mungkin bermanfaat untuk memberinya beberapa contoh dari setiap bunyi. 4. Mulai pengatur waktu dan bebaskan anak-anak bermain. Saat pengatur waktu mati, mintalah mereka untuk kembali. Jika mereka masih memiliki sisa catatan tempel, setel timer lagi dan biarkan mereka menyelesaikannya. Jika mereka telah menggunakan semuanya, biarkan mereka mengajak kita berkeliling untuk menunjukkan di mana mereka berada. Mereka diberikan poin untuk setiap blend/digraf yang digunakan dengan benar. > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak untuk melakukan brainstorming kata-kata sebanyak yang dia bisa pikirkan yang cocok dengan setiap blend/digraf pada catatan tempel. Dia mungkin tidak dapat menemukan semua barang di rumah, tetapi dia pasti akan berlatih mengenali bunyi kata. Menyortir Huruf: Game Mencocokkan Gambar-Bunyi Kesadaran fonemik tidak hanya mampu mengenali bunyi awal dalam kata-kata, tetapi juga mampu mengenali semua bunyi. Dalam game ini, kita akan menggabungkan kecintaan anak pada permainan imajinatif dengan kesadaran fonemik untuk menjadikannya pembawa huruf berbunyi huruf. Karena permainan ini melatih bunyi tunggal, bukan campuran atau digraf, berhati-hatilah untuk tidak memotong gambar item yang memiliki bunyi tersebut di dalamnya. Misalnya, hindari menggambar benda seperti chair (kursi), shoe (sepatu), atau tree (pohon). Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan bunyi huruf Bahan yang Dibutuhkan  Kartu indeks  Spidol  Amplop  Majalah atau gambar clip-art  Gunting Lem Cara Bermain 1. Telusuri majalah atau clip art bersama anak untuk menemukan gambar barang yang umum dan dapat dikenali. Misalnya, kita dapat menggunting gambar kucing, kaki, mobil, atau tangan. Gunting dua puluh hingga dua puluh lima item. 2. Rekatkan setiap gambar ke kartu indeks. Balikkan kartu indeks, dan tuliskan nama objek pada kartu. 3. Tentukan tiga atau empat bunyi yang kita inginkan agar anak dapat berlatih mendengar, baik di awal maupun di akhir kata. Tuliskan masing-masing huruf itu di bagian luar salah satu amplop. 4. Putuskan apakah kita akan memulai dengan bunyi awal atau bunyi akhir, dan biarkan anak mengetahui versi permainan yang akan kita mainkan. 5. Beri anak kartu indeks. Mintalah dia untuk memasukkan huruf ke dalam amplop yang benar, menggunakan bunyi yang dia dengar saat dia mengucapkan kata tersebut dengan halaman 15 kesadaran fonemik lantang. Misalnya, jika dia sedang “mengantar” huruf berbunyi awal, gambar kucing (cat) dan mobil (car) harus diletakkan di dalam amplop bertanda huruf C. 6. Setelah semua huruf terkirim, minta anak untuk memeriksa satu amplop sekaligus untuk memastikan semua huruf sudah benar. Dia dapat melakukan ini dengan membalikkan kartu dan mencocokkan huruf pertama (atau terakhir) pada nama objek dengan huruf di bagian luar amplop. > Mengembangkan Pembelajaran Setelah anak terbiasa melafalkan bunyi secara individu, gabungkan sedikit dengan menambahkan beberapa kata ber-blend ke dalam permainan. halaman 16 keluarga kata eluarga kata adalah kumpulan kata yang memiliki potongan huruf yang sama di akhir kata, membuat rima. Mampu berima adalah bagian besar dari belajar membaca. Setelah anak dapat mengenali kata-kata berima dan bahkan memanipulasi bunyi untuk membuatnya sendiri, dia akan segera dapat melihatnya dalam cetakan. Ketika dia dapat mengucapkan kata baru karena dia mengenali pola keluarga kata, dia sebenarnya belajar memecahkan kode dan menganalisis kata-kata, apakah dia mengetahuinya atau tidak. K Teka-teki Keluarga Kata Terkadang cara terbaik bagi anak-anak untuk mempelajari bagaimana bunyi bisa cocok satu sama lain dan terkait satu sama lain adalah dengan menunjukkannya. Membuat Teka Teki Keluarga Kata merupakan cara yang bagus untuk membantu anak-anak memahami— secara harfiah—bagaimana potongan-potongan kata itu cocok untuk membuat kata-kata berima. Dalam kegiatan ini kita akan menggunakan beberapa kelompok kata yang paling umum digunakan untuk membantu anak memecahkan kata-kata baru. Berikut adalah daftar keluarga kata yang paling umum: 37 Keluarga Kata yang Paling Sering Digunakan -ack -ain -ake -ale -ame -an -ank -ap -at -ate -aw -ay -ell -est -ice -ick -ight -ill -in -ine -ink -ip -it -ock -op -ore -ot -uck -ump -unk 17 -all -ash -eat -ide -ing -oke -ug keluarga kata Keterampilan yang Dilatih  Kesadaran fonemik  Keterampilan membaca awal  Pengenalan rima  Manipulasi bunyi Bahan yang Dibutuhkan  Templat Potongan Teka-Teki Keluarga Kata (opsional)  Kertas konstruksi/stok kartu  Spidol  Gunting Templat Potongan Puzzle Keluarga Kata Cara Bermain 1. Pilih tujuh belas potongan puzzle di atas kertas konstruksi atau stok kartu dan guntinglah. Jika kita lebih suka tidak menjiplak dan memotong potongan puzzle, kita bisa memotong kertas berukuran 3” × 3” sebagai gantinya. 2. Putar dua belas potongan puzzle secara vertikal (tab ke atas) dan gunakan spidol berwarna gelap untuk menulis konsonan b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c di atasnya. 3. Balik potongan puzzle yang tersisa secara horizontal (tab ke samping) dan gunakan spidol cerah untuk menulis lima vokal (a, e, i, o, dan u) di atasnya. 4. Buat salah satu potongan keluarga kata dengan melampirkan vokal ke konsonan dan minta anak untuk mengidentifikasi apa potongan itu. Misalnya, kita dapat melampirkan a dan t untuk membuat “-at”. 5. Ajukan jenis pertanyaan berikut untuk memulai permainan:  Huruf itu tersebut bertuliskan “at”. Bisakah kamu menyebutkan kata yang diakhiri dengan bunyi itu?  Huruf apa di awal kata yang kamu ucapkan?  Bisakah kamu menambahkan huruf yang tepat ke awal teka-teki untuk membuat kata itu? 6. Setelah anak membuat sebuah kata, beri tahu dia bahwa kita tahu kata yang berima. Minta dia untuk mengganti huruf pertama dari teka-teki untuk membuat kata yang kita beri nama, lalu minta dia untuk memberi tahu kita tentang kata yang dia ingin dibuat. Setelah kita kehabisan kata dalam rumpun itu, beralihlah ke rumpun kata yang baru. > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak membacakan kata yang telah kita buat dan mengubahnya menjadi kata baru dengan mengganti satu huruf, baik vokal maupun konsonan. Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata Game Enam Puluh Detik Penamaan Keluarga Kata merupakan permainan yang mudah dimainkan untuk membuat anak sibuk saat kita berada di antrean di suatu tempat atau di dalam mobil. Setelah kita memperkenalkan game tersebut kepada anak dan memainkannya beberapa kali, kita mungkin dapat memainkannya di dalam mobil bahkan tanpa mengatakan bahwa kita akan memainkan game tersebut! halaman 18 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Keterampilan yang Dilatih  Kesadaran fonemik  Pengenalan rima  Manipulasi bunyi Bahan yang Dibutuhkan  Timer atau jam tangan dengan jarum detik Cara Bermain 1. Jelaskan kepada anak bahwa kita akan memainkan permainan di mana kita berdua akan mencoba memikirkan sebanyak mungkin kata berima dalam waktu satu menit. Tangkapannya adalah mereka semua harus berima dengan kata pertama yang diucapkan seseorang. 2. Salah satu hal yang paling disukai anak-anak tentang permainan ini adalah tidak ada giliran dan siapa pun dapat melacak waktu. Setelah kata awal diucapkan, maka siapa pun dapat melompat dengan kata berima. Tunjuk pencatat waktunya, ucapkan sepatah kata, dan mulailah! Variasi Permainan Setelah anak benar-benar pandai membuat kata-kata berima, kita dapat membuat permainannya sedikit lebih rumit. Saatnya memperkenalkan kalimat ke dalam game. Beri tahu anak bahwa kita akan memulai sebuah kalimat dan dia harus melengkapinya dengan kata yang berima dengan salah satu kata dalam kalimat itu. Setelah kita memulai, kita bergiliran mengubah salah satu kata berima dalam kalimat sampai kita kehabisan rima atau enam puluh detik habis. Berikut tampilannya: Kita : “Pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa …” Anak : “Belanja!” (shop) Kita : “Pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa berbelanja (shop)?” Anak : “Tidak, saya belum pernah melihat pel (mop) yang bisa berbelanja (shop), tetapi pernahkah kamu melihat pel (mop) yang bisa berjinjit (hop)?” Kita : “Tidak, saya belum pernah melihat kain pel (mop) yang bisa berjinjit (hop), tapi saya pernah melihat gasing (top) yang bisa berjinjit (hop). Bagaimana denganmu?” Anak : “Aku belum pernah melihat gasing (top) yang bisa berjinjit (hop), tapi pernahkah kamu melihat gasing (top) yang bisa melompat (plop)?” Karena tujuan dari permainan ini adalah melihat seberapa baik anak mampu memanipulasi bunyi awal dari sebuah keluarga kata untuk membuat kata-kata berima, tidak apa-apa untuk membiarkan dia menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal. > Mengembangkan Pembelajaran Keluarkan penghitung waktu dari permainan dan lihat berapa lama kita dapat mempertahankan satu rima. Dengan kata-kata yang tidak masuk akal diperbolehkan, itu bisa berlangsung lama! Game Flipbook Keluarga Kata Setelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai kata keluarga yang harus dikerjakan, saatnya untuk menggabungkan pengenalan bunyi dengan pengenalan huruf. halaman 19 keluarga kata Membuat flipbook adalah cara yang baik untuk memvisualisasikan bagaimana mengubah hanya satu huruf di awal kata dapat mengubahnya menjadi kata yang sama sekali berbeda. Anak mungkin sudah mengetahuinya dari memanipulasi bunyi ketika dia berbicara, tetapi sekarang saatnya dia juga memanipulasinya di media cetak. Ada beberapa cara berbeda untuk membuat flipbook. Mereka bekerja sama baiknya; itu hanya tergantung pada bahan apa yang kita miliki di rumah. Membuatnya adalah bagian paling rumit dari aktivitas permainan ini. Keterampilan yang Dilatih dalam Game Membalik Cepat Keluarga Kata  Kesadaran fonemik  Keterampilan membaca awal  Pengenalan keluarga kata  Korespondensi bunyi-huruf Bahan yang Dibutuhkan untuk Game Membalik Cepat Keluarga Kata  Buku catatan kecil yang dijilid spiral atau paket kartu indeks yang dijilid spiral  Gunting  Spidol merah  Spidol biru  Penggaris Persiapan untuk Memainkan Game Flipbook Keluarga Kata 1. Balik buku catatan atau kartu indeks sehingga penjilidannya terangkat. Balikkan penutup untuk membuka halaman kosong pertama (atau kartu indeks). Ukur memanjang dan bagi halaman menjadi tiga bagian. Tandai bagian ini dengan membuat garis dari spiral ke bagian bawah halaman. Potong garis itu, gunakan gunting tugas berat untuk memotong beberapa halaman sekaligus. Setelah selesai, notebook harus memiliki tiga bagian yang bergerak secara independen satu sama lain. 2. Di bagian tengah, gunakan spidol biru untuk menuliskan setiap huruf vokal pada halaman terpisah. Balik ke huruf a. Kita harus melihat halaman dengan huruf a di tengah dan bagian kosong di kedua sisinya. 3. Pindah ke bagian terakhir (di sebelah kanan). Masih menggunakan spidol biru, tulis satu huruf atau kombinasi huruf per halaman yang jika digabungkan dengan a, akan menjadi keluarga kata. (Contohnya meliputi: -t untuk membuat –at; -ck untuk membuat –ack; -p untuk membuat –ap). 4. Jika kita tidak dapat menemukan lagi kelompok kata yang dimulai dengan a, buka vokal berikutnya. Cobalah kombinasi yang sudah kita miliki untuk membuat keluarga kata dengan vokal tersebut, dan tambahkan kombinasi huruf baru ke bagian terakhir. 5. Pada halaman terpisah dari bagian pertama (di sebelah kiri), gunakan spidol merah untuk menuliskan konsonan b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c. Cara Memainkan Game Membalik Cepat Keluarga Kata Mintalah anak memanipulasi bagian tengah dan terakhir buku untuk membuat kata kecil atau keluarga kata yang ia kenali. Minta dia membalik huruf di bagian pertama buku untuk menambahkan huruf baru, membuat kata baru yang bisa dia bacakan untuk kita. Dia dapat menggerakkan bagian mana pun dari buku ini untuk membuat kata-kata baru, keluarga kata baru, atau membuat kata-kata berima. halaman 20 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Keterampilan Dilatih dalam Game Round-the-Ring Keluarga Kata  Kesadaran fonemik  Keterampilan membaca awal  Pengenalan keluarga kata  Korespondensi bunyi-huruf Bahan yang Dibutuhkan untuk Game Round-the-Ring Keluarga Kata  Kartu indeks  Gunting  Pelubang kertas satu lubang 3 (2”) cincin logam lepas  Spidol merah  Spidol biru  Stiker atau clip art yang menggambarkan kata umum dari keluarga kata (misalnya, gambar topi, kelelawar, dan kucing, atau serangga, permadani, dan mug) Persiapan untuk Memainkan Game Round-the-Ring Keluarga Kata 1. Ambil satu kartu indeks dan putar memanjang. Buatkan tiga lubang dengan jarak yang sama di bagian atas, dan pasang cincin lepas ke setiap lubang. Ini akan menjadi sampul belakang flipbook kita. 2. Selanjutnya, ambil dua belas kartu indeks, putar memanjang, dan potong menjadi tiga bagian. Kita sekarang harus memiliki tiga tumpukan masing-masing dua belas kartu. 3. Biarkan salah satu dari tiga tumpukan kosong, buat lubang di bagian atas, dan tempelkan pada cincin lepas di sisi kiri kartu indeks. 4. Pada tumpukan kartu berikutnya, gunakan spidol merah untuk menuliskan konsonan b, l, p, h, m, r, t, s, f, d, w, dan c, masing-masing pada kartu yang terpisah. Buat lubang di bagian atas kartu konsonan dan tempelkan ke cincin lepas tengah. 5. Gunakan spidol biru untuk menulis dua belas dari tiga puluh tujuh kelompok kata yang paling sering digunakan (lihat daftar di Game Teka-Teki Keluarga Kata) pada set kartu terakhir. Buat lubang di bagian atas kartu-kartu ini dan tempelkan pada cincin lepas sebelah kanan. 6. Flipbook kita sekarang harus memiliki kartu indeks kembali dan tiga bagian terpisah, satu dengan kartu kosong, satu dengan konsonan, dan satu dengan akhiran keluarga kata. > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak-anak untuk menjelaskan mengapa kita harus mengubah slide tengah atau slide terakhir untuk membuat kata yang tidak berima. (Petunjuk: Jawabannya berkaitan dengan keluarga kata.) Cara Memainkan Game Round-the-Ring Keluarga Kata Beri anak clip art atau stiker yang mewakili kata-kata umum dari keluarga kata. Mintalah dia untuk mengidentifikasi salah satu item dan kemudian gunakan flipbook untuk membuat kata itu. Setelah dia melakukannya dengan benar, minta dia menempelkan atau menempelkan gambar itu pada salah satu kartu kosong di bagian pertama buku. Lanjutkan ini sampai kita kehabisan gambar. Sekarang anak dapat membuat kata dan membalik untuk menemukan gambar yang cocok, atau mencari gambar dan membalik huruf untuk membuat kata yang sesuai. halaman 21 keluarga kata Roda Kata Tampaknya benar jika kita membuat Word Wheels saat anak mulai menghubungkan bunyi dengan hurufnya. Lagi pula, begitu dia mampu mengenali pola yang konsisten di awal dan akhir kata, hanya masalah waktu sebelum roda mulai berputar di kepalanya, dan keterampilan membacanya meningkat. Bagian kata atau suku kata yang muncul sebelum vokal pertama disebut onset. Tidak semua kata memiliki onset. Misalnya, dalam kata “grand”, onset-nya adalah “gr”. Kata “and” tidak memiliki onset. Rima adalah kelompok huruf di akhir kata atau suku kata. Rima selalu dimulai dengan vokal. Menggunakan roda kata dalam bermain dengan awalan dan rima kata dapat membantu anak berkembang melampaui kesadaran fonemik ke ranah kesadaran fonologis. Artinya, dia bukan lagi hanya dapat mengenali bahwa bunyi dalam beberapa kata adalah sama, tetapi huruf yang menghasilkan bunyi tersebut juga selalu sama. Keterampilan yang Dilatih  Onset dan rima  Kesadaran fonologis Bahan yang Dibutuhkan  Piring kertas bundar besar  Piring kertas bundar kecil  Gunting  Penggaris  Spidol berwarna  Pengikat kuningan Roda Kata Cara Bermain 1. Tempatkan piring kertas kecil di atas piring kertas besar dan buat lubang di tengah keduanya. Pisahkan kedua piringnya. 2. Di piring yang lebih kecil, ukur satu inci di sebelah kanan lubang dan potong kotak kira-kira 2” persegi. (Hanya orang dewasa saja!) Lakukan hal yang sama di atas lubang dan di bawahnya. (Tergantung pada seberapa keras pelat kertasnya, kita mungkin perlu menggunakan pisau serba guna untuk memotong jendelanya.) Kita sekarang memiliki piring dengan tiga jendela kecil di dalamnya. 3. Gunakan spidol untuk menuliskan rima setelah jendela di sisi kanan, seperti “and” atau “up”. (Lihat daftar di Game Teka-Teki Keluarga Kata untuk saran waktu lainnya.) Kemudian putar piringan sehingga jendela atas sekarang berada di sisi kanan piringan. Gunakan penanda warna yang berbeda untuk menulis rima lain setelah jendela itu. Putar piring sekali lagi, sehingga jendela terakhir berada di sisi kanan piring. Gunakan warna ketiga untuk menulis rima lain. 4. Letakkan kembali piring kecil di atas piring besar. Tempatkan pengikat kuningan melalui lubang di tengah untuk memasang pelat. 5. Arahkan pelat atas sehingga jendela di sebelah kanan pengencang kuningan dan bingkainya berada di tempatnya. Di jendela—menggunakan penanda warna yang sama dengan rima—tulis permulaan yang, jika ditambahkan ke rima, akan menghasilkan sebuah kata. (Kombinasi huruf atau huruf sebenarnya akan tertulis di pelat bawah, dibingkai oleh potongan jendela di pelat atas.) halaman 22 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 6. Putar pelat atas searah jarum jam sampai ada ruang kosong di jendela lagi. Tulis awalan lain. Lanjutkan ini sampai permulaan pertama yang Anda tulis muncul di jendela lagi. 7. Putar seluruh Roda Kata sehingga salah satu jendela lain dan rimanya dapat dibaca dengan benar. Sekali lagi, gunakan penanda warna yang sama dengan rima itu untuk menulis permulaan di jendela. Putar pelat atas dan ulangi prosesnya sampai Anda kembali ke permulaan semula. Putar Roda Kata untuk terakhir kalinya dan lakukan hal yang sama untuk jendela dan rima terakhir, cocokkan warna permulaan dengan warna yang digunakan untuk rima tersebut. 8. Biarkan anak memutar dengan Roda Kata untuk melihat kata apa yang dapat dia buat dan ucapkan! Ingatkan saja dia bahwa ketika dia ingin mengganti akhiran kata, dia harus memutar seluruh roda sebelum memutar pelat atas. Panci Pizza Kata Ajaib Sementara huruf magnetik merupakan cara yang bagus untuk mengajari anak-anak cara membaca dan membuat kata-kata, kita mungkin dapat menemukan bahwa lemari es bukanlah tempat terbaik bagi anak-anak untuk menggunakannya. Tidak hanya hurufhurufnya langsung berjatuhan, tetapi anak-anak biasanya tidak membaca sambil berdiri! Sebelum kita menemukan diri kita mencarinya di bawah lemari es untuk huruf-huruf yang tercecer, cobalah aktivitas Panci Pizza Kata Ajaib ini. Huruf-hurufnya menempel dengan sempurna pada loyang atau wajan, dan dapat diletakkan mendatar di depan anak seperti buku. Idealnya, semua vokal memiliki warna yang sama, yang berbeda dari huruf lainnya. Kita mungkin harus membeli satu set huruf magnetik tambahan untuk mewujudkannya. Mempertahankan vokal dengan warna yang berbeda adalah cara yang baik untuk membuatnya menarik secara visual seperti halnya secara aural. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan keluarga kata  Pengenalan rima  Korespondensi huruf-bunyi  Penguraian kata  Keterampilan motorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Setidaknya 1 set lengkap huruf alfabet magnetik  Membersihkan loyang pizza atau loyang kue  Selotip atau spidol permanen Cara Bermain 1. Keluarkan huruf-huruf magnetik dan mintalah anak membantu kita memisahkan dan mengurutkan vokal (a, e, i, o, dan u) dari konsonan. 2. Tempelkan huruf-huruf vokal secara berurutan di bagian atas loyang pizza. Tempelkan konsonan dalam baris atau tandan di sisi panci. 3. Di tengah loyang pizza, gambar atau buat selotip persegi, cukup besar untuk menampung satu huruf. Itu disebut kotak Huruf Ajaib kita. 4. Mintalah anak memilih pasangan vokal-konsonan yang merupakan kata kecil yang berdiri sendiri. Kata ini harus bisa dibuat menjadi kata baru dengan menambahkan beberapa huruf di depannya. Contohnya: it, at, atas, di, an, am, or. halaman 23 keluarga kata 5. Mintalah anak menempatkan pasangan vokal-konsonan setelah kotak Huruf Ajaib yang kosong dan membacakannya. 6. Urutkan konsonan yang tersisa untuk menemukan huruf yang dapat diletakkan di depan kata kecil untuk membuat kata baru. 7. Salah satu dari kita dapat memasukkan huruf ke dalam kotak Huruf Ajaib untuk membuat kata baru. Misalnya, jika kita memiliki kata “it” dan meletakkan huruf “s” di kotak Huruf Ajaib, kita dapat membuat kata “sit”. 8. Siapa pun yang membuat kata harus membacanya, lalu tantang pemain berikutnya untuk membuat kata baru dengan mengubah huruf di kotak huruf Magic. Tantangannya bisa berupa kata tertentu yang diceritakan kepada pemain berikutnya, atau agar pemain membuat kata sendiri. Putaran berakhir ketika tidak ada yang bisa memikirkan katakata lagi untuk dibuat. Babak baru dimulai dengan mengosongkan kotak huruf Ajaib dan dimulai dengan pasangan vokal-konsonan baru. > Mengembangkan Pembelajaran Alih-alih pemain yang membuat kata membacanya, pemain berikutnya harus membaca kata tersebut dan mengubahnya menjadi yang baru, atau pemain dapat menggambar di selembar kertas bekas (atau catatan tempel) untuk menunjukkan kata apa yang harus dibuat. halaman 24 sight words ight words dikenal dengan banyak nama berbeda, termasuk kata-kata inti, kata-kata frekuensi tinggi, dan bahkan kata-kata popcorn (itu karena anak seharusnya dapat mengenali kata-kata itu begitu cepat sehingga kata-kata itu “meletus” begitu saja dari mulutnya) . Ada dua daftar sight word utama yang dapat dipelajari anak, daftar sight word Dolch dan daftar kata Fry Instant, atau gurunya dapat menggabungkan keduanya. Kedua daftar tersebut menyertakan 100 kata teratas yang, secara mengejutkan, merupakan 50 persen dari semua kata yang ditemukan dalam materi tertulis. S 100 Sight Word Teratas 100 sight word teratas juga dikenal sebagai 100 “Kata Ajaib”. Kata-kata yang tercantum di sini adalah kata-kata yang paling sering digunakan dalam buku. Anak kemungkinan besar akan dapat membaca semuanya sebelum memasuki awal kelas empat. The Top the he at but there will some two my find 100 Sight Words of and was for be this not what use an up other her would more write than first long down a on have all each about make go water day to are from were which out like see been did in as or we she many him number called get is with one when do then into no who come you his had your how them time way am made that they by can their these has could its may it I word said if so look people now part (Sumber: Fry, Edward B, and Kress, Jacqueline E. The Reading Teacher’s Book of Lists, Fifth Edition. JosseyBass, 2006.) 25 sight words Buku Environmental Print Environmental print terdiri dari kata-kata yang dapat ditemukan di sekitar kita. Itu adalah logo sereal atau restoran favorit anak, itu adalah frasa umum yang tertera pada merek mainan favorit anak, dan itu adalah tanda berhenti di jalan. Anak-anak mulai “membaca” environmental print sebelum mereka mampu membaca buku karena itu sangat mudah untuk dikenali. Membuat buku environmental print merupakan cara mudah bagi anak untuk membuat buku yang bisa dia “bacakan” kepada kita sebelum dia benar-benar bisa membacanya. Kita mungkin terkejut dengan banyaknya kata yang dia kenali hanya dari kehidupan sehariharinya. Hal yang menyenangkan tentang environmental print adalah bahwa hal itu benar-benar dapat ditemukan di setiap aspek kehidupan anak, yang membuatnya mudah untuk membuat berbagai jenis buku environmental print. Yang paling mudah dibuat adalah buku ABC (atau alfabet), tetapi kita juga bisa membuat buku “Makanan yang Saya Suka”, buku “Tanda yang Saya Tahu”, atau bahkan buku “Toko yang Tempat Saya Suka Berbelanja”. Buku ABC dapat menggabungkan semua buku itu menjadi satu. Keterampilan yang Dilatih  Mengenal kata prereading  Menyortir dan mengkategorikan  Keterampilan motorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Penjilid 3 cincin atau buku catatan berjilid spiral  Gunting  Kertas  Lem  Pelubang kertas 3 lubang  Selebaran penjualan, menu bergambar dari restoran, label/kotak makanan, dan/atau kamera digital Cara Membuat Buku Environmental Print 1. Tulis satu huruf alfabet pada selembar kertas atau satu huruf di setiap halaman buku catatan berjilid spiral anak. Untuk membantu anak mengenali huruf besar dan huruf kecil, tuliskan keduanya secara berdampingan, atau tuliskan huruf besar di pojok atas halaman dan huruf kecil di pojok bawah halaman. Jika kita tidak menggunakan kertas lepas, buat lubang di setiap halaman dan masukkan ke dalam ring penjilid. 2. Biarkan anak melihat-lihat label, selebaran, dan materi cetak lainnya yang telah kita kumpulkan untuk menemukan sesuatu yang dapat dia kenali dan “baca” untuk setiap huruf. Minta dia memotong logo dan menempelkannya di halaman yang benar. Tidak apa-apa jika dia menemukan lebih dari satu logo atau kata untuk setiap huruf; semakin banyak yang dia miliki dalam bukunya, semakin dia bisa berlatih membaca. Setelah anak kehabisan materi yang telah kita kumpulkan, mintalah dia membacakan buku itu. 3. Catat halaman-halaman yang tidak ada lemnya dan tanyakan padanya apakah dia mengetahui sesuatu yang dimulai dengan huruf itu. Jika dia dapat menyebutkan sesuatu (misalnya, tanda berhenti untuk S), saatnya untuk melakukan karyawisata dengan halaman 26 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak anak dan kamera kita. Kita dapat mengambil gambar, mencetaknya, dan memintanya menambahkannya ke bukunya. Sight Word Twister Beberapa anak belajar lebih baik saat mereka aktif secara fisik, dan permainan ini pasti salah satu yang mengharuskan anak dan teman-temannya untuk aktif! Ini dapat dimainkan di luar ruangan dengan menggambar papan permainan kapur, tetapi jika kita khawatir hujan akan turun menghapus kapur sebelum anak melakukannya, kita dapat bermain di lain hari, atau kita hanya memiliki area berumput untuk bermain, ada baiknya juga membuat papan cadangan pada sprei lama. Saat anak mulai membaca lebih banyak, sight word yang perlu dia pelajari akan berubah. Agar lembar permainan bertahan lebih lama, tulis kata-kata pada label yang dapat kita tempelkan pada kotak alih-alih menulisnya dengan spidol permanen. Dengan begitu, saat sight word berubah, begitu pula permainannya. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word  Keterampilan motorik halus dan motorik kasar  Diferensiasi kiri/kanan Bahan yang Dibutuhkan  Kapur trotoar  4 spidol berwarna  Area datar yang luas di trotoar atau lembaran datar tua berwarna terang  Kartu indeks  Tas zip-top besar yang dapat ditutup kembali Persiapan untuk Permainan 1. Tentukan area ruang dengan lebar minimal 4’ kali panjang 5’. Gambar persegi panjang di tanah dengan kapur berwarna cerah. Jika kita menggunakan lembaran, gunakan spidol permanen untuk menggambarnya. 2. Di dalam persegi panjang, gambar empat kolom. Keempatnya masing-masing akan memiliki lebar sekitar satu kaki. 3. Bagi kolom tersebut menjadi lima baris. Kita sekarang akan memiliki kotak dengan dua puluh spasi. 4. Tulis salah satu sight word anak di setiap tempat. 5. Pilih warna spidol dan tulis sight word yang sama pada satu set kartu indeks. Ulangi ini tiga kali lagi dengan tiga warna baru. Setelah selesai, kita dapat menulis sight word empat kali dalam empat warna berbeda. Setiap warna mewakili bagian tubuh yang berbeda: tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri. 6. Kocok kartu indeks sehingga kata dan warnanya tercampur, dan masukkan ke dalam kantong zip-top besar yang dapat ditutup kembali. Cara Bermain 1. Tinjau sight word di grid. Perlihatkan kepada pemain tas dengan kartu indeks, dan minta mereka bekerja sama untuk memutuskan bagian tubuh mana yang mewakili setiap warna. Buat tombol cepat di bagian bawah kisi jadi para pemain dapat mengingat bahwa, halaman 27 sight words misalnya, sebuah kata yang ditulis dengan warna merah berarti mereka akan bekerja dengan tangan kanan. 2. Pilih urutan pemain dan tarik kartu pertama. Pemain harus membaca kartunya, menemukan sight word yang sesuai pada kotak permainan, dan meletakkan tangan atau kaki yang benar pada kata itu. Setelah dia menyelesaikan ini, permainan berlanjut ke pemain berikutnya, dan seterusnya. 3. Seorang pemain keluar dari permainan ketika dia jatuh, atau tidak dapat mengubah dirinya ke posisi baru. Pemain terakhir di papan menang. Beri label Rumah Belajar membaca nama-nama benda sehari-hari bukan hanya bagian dari belajar membaca, tetapi juga bagian dari belajar menjadi pembaca yang fasih. Berikut adalah beberapa tanda pembaca yang lancar:  Menerjemahkan kata-kata baru dengan mudah.  Mengtahui banyak kata inti atau sight word.  Memiliki kemampuan untuk menemukan kata baru melalui fonik dan konteks (dikenal sebagai “keterampilan serangan kata”).  Membaca dengan lancar, menggunakan intonasi yang baik.  Mengoreksi diri sendiri ketika ada sesuatu yang salah.  Tidak membaca pelan-pelan.  Mengerti, membuat prediksi tentang, dan menafsirkan apa yang dia baca. Meskipun tidak semua benda di rumah kita kemungkinan besar ada dalam daftar sight word anak, benda-benda tersebut kemungkinan besar berperan dalam upaya awalnya untuk menulis. Anak-anak menulis tentang apa yang mereka ketahui, dan tidak ada yang diketahui anak lebih baik daripada rumahnya sendiri! Ada beberapa cara untuk bersenangsenang dengan game ini. Strip kalimat, yang dapat ditemukan di bagian perlengkapan kantor di sebagian besar jaringan toko, ideal untuk aktivitas permainan ini. Mereka sering memiliki satu sisi yang kosong dan satu sisi dicetak dengan garis tulisan tangan. Menggunakan sisi dengan garis tulisan tangan menambahkan komponen untuk membantu anak melihat bagaimana huruf tertulis sesuai dengan garis. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata  Pencocokan kata  Keterampilan deskriptif  Kefasihan Bahan yang Dibutuhkan  Kartu indeks atau strip kalimat  Pita perekat  Spidol permanen Cara Bermain 1. Kelilingi setiap ruangan di rumah kita bersama anak. Saat dia menamai barang-barang rumah tangga, gunakan spidol permanen untuk menulis nama di kartu indeks atau strip halaman 28 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak kalimat. Tempelkan ke objek, dengan selotip, di tempat yang tidak mencolok. (Lagipula, kartu-kartu itu mungkin ada sementara saja!) 2. Setiap kali anak duduk, membuka, tidur, atau menggunakan salah satu barang rumah tangga ini, tarik perhatiannya ke kartu itu dan minta dia untuk membacanya. 3. Untuk membuat permainan sedikit lebih menarik, kita dapat meminta anak untuk menggunakan kata tersebut dalam sebuah kalimat, seperti, “Ini kursi Ibu dan saya tidak boleh duduk di atasnya,” atau “Saya benci menggunakan sikat gigi ini setiap malam!” Mencocokkan Item Setelah anak terlihat menguasai label-label alat rumah tangga dengan baik, saatnya membuat permainan menjadi sedikit lebih rumit. Buat himpunan kartu kedua dengan nama barangbarang rumah tangga, berikan kepada anak, dan lihat apakah dia dapat mencocokkannya dengan barang aslinya. Kemudian, setelah dia tampaknya dapat melakukannya, lepaskan label aslinya dan minta dia untuk meletakkan himpunan kartunya di tempat yang tepat. Mendeskripsikan Item Kita dapat meningkatkan taruhannya sekali lagi dengan memintanya untuk memberikan kata yang menjelaskan setiap item. Apakah itu “sikat gigi biru” atau “sweater gatal”, biarkan dia menemukan kata yang ingin dia gunakan, tuliskan di kartu, dan minta dia menempelkannya di depan nama item. Mungkin sulit baginya untuk membaca, tetapi itu akan membantunya belajar menambahkan detail ketika dia bercerita, baik secara lantang maupun tertulis. Saat anak mengembangkan rasa mendongeng yang lebih kuat, kita mungkin dapat mendorongnya untuk sedikit mencampuradukkan label dan memintanya untuk memberi tahukan dalam keadaan apa kita mungkin memiliki “sikat gigi gatal”. Sight Word Wall Wallball Di ruang kelas, dinding kata adalah dinding yang ditujukan untuk menampilkan sight word dan kata inti yang telah dipelajari (atau akan dipelajari) anak selama setahun. Beberapa guru membuat dinding dengan kata-kata penglihatan yang dapat dilepas, dari mana seorang anak yang perlu mengetahui cara mengeja kata tertentu dapat mengambil kata tersebut dan meletakkannya kembali ketika dia selesai, sementara dinding kata penglihatan guru lainnya bersifat statis. Semua itu berubah hanya dengan penambahan, bukan pengurangan. Tidak praktis bagi kita untuk mengabdikan seluruh dinding rumah kita untuk melihat katakata, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kita dapat membuat dinding sight word sementara untuk sedikit belajar dan berolahraga. Game ini paling baik untuk dimainkan di luar di dinding datar tanpa jendela, tetapi kita juga bisa bermain di dalam dengan bola yang lebih lembut. Jika kita tidak dapat menemukan dinding yang bagus untuk digunakan baik di dalam maupun di luar, kita selalu dapat menempelkan kartu ke lantai atau tanah, tetapi akan lebih mudah bagi anak untuk membaca kata-kata jika berorientasi pada garis pandangnya. Keterampilan yang Dilatih  Koordinasi tangan-mata  Keterampilan motorik kasar  Pengenalan sight word halaman 29 sight words Bahan yang Dibutuhkan  Kartu indeks atau strip kalimat (Kita dapat menggunakan kembali kartu yang digunakan dalam permainan Melabeli Rumah)  Spidol  Selotip (pita pelukis jika kita mengerjakan bagian dalam)  Bola (bola tenis untuk bagian luar, bola yang lebih lembut untuk bagian dalam) Cara Bermain 1. Gunakan spidol untuk menulis 20–25 sight word pada kartu indeks (lihat tabel di awal bab ini untuk saran sight word). 2. Tempelkan kartu indeks ke dinding luar menggunakan selotip, atau ke dinding bagian dalam menggunakan selotip pelukis. Rekatkan mereka cukup jauh baik secara horizontal maupun vertikal sehingga mudah untuk melihat kata mana yang dibidik oleh anak. 3. Sebutkan salah satu kata. Saat anak menemukan kata di dinding, biarkan dia melempar bola ke kartu yang benar. Ulangi ini sampai dia memiliki kesempatan untuk mencoba menekan semua kata. 4. Selanjutnya, biarkan anak memutuskan kata mana yang akan dituju. Minta dia menunjuk dan membaca sebuah kata dan mencoba memukulnya dengan bola. Tenggelamkan Kapal Sight Word Game ini dimainkan dengan cara yang sama seperti game Battleship, tetapi alih-alih menenggelamkan kapal, tujuan game ini adalah menenggelamkan kata-kata. Ini adalah permainan strategi dan ejaan. Jika kita tidak memiliki kertas grafik, cukup mudah membuatnya di komputer. Gunakan program pengolah kata untuk membuat tabel dengan 26 baris dan 20 kolom. Saat kita mencetak, pastikan untuk memilih orientasi “lanskap”, bukan “potret”, dan centang kotak “Sesuaikan dengan Halaman”. Keterampilan yang Dilatih  Pemecahan masalah  Pengenalan kata Bahan yang Dibutuhkan  2 folder manila  4 lembar kertas grafik 26” × 20”  2 pensil  2 spidol  Daftar sight word  Stapler Persiapan untuk Bermain 1. Arahkan map manila secara memanjang, dengan lipatan di bagian atas. Saat kita membuka folder, itu akan terbuka seperti laptop. Tempatkan selembar kertas grafik di dalam setiap folder sehingga ketika kita menutupnya, kertas grafik itu tersembunyi. Staples kertas grafik di tempatnya. 2. Temukan baris kotak paling atas pada kertas grafik. Ini adalah baris tepat di bawah lipatan folder. Gunakan spidol untuk menulis satu huruf alfabet di setiap kotak. Ini adalah sumbu x-nya. halaman 30 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 3. Pada kolom pertama kotak pada kertas grafik (kotak-kotak di sisi kiri bawah), gunakan spidol untuk menuliskan angka 1 sampai 20 di setiap kotak. Ini adalah sumbu y-nya. 4. Selanjutnya, biarkan anak memutuskan kata mana yang akan dituju. Minta dia menunjuk dan membaca sebuah kata dan mencoba memukulnya dengan bola. Cara Bermain 1. Setujui satu set tidak lebih dari lima kata penglihatan yang akan kita gunakan untuk permainan. (Saat kita dan anak merasa lebih nyaman dengan permainan ini, kita dapat membuatnya lebih menantang dengan menambahkan lebih banyak kata ke setiap putaran.) Setiap pemain harus menulis daftar yang telah dibungkus pada selembar kertas atau kartu indeks, dan simpan di tempat yang mudah dijangkau sebagai referensi. 2. Selanjutnya, setiap pemain menggunakan pensil untuk menulis semua kata tersebut pada kertas grafik di foldernya, menggunakan satu kotak per huruf. Karena tujuan permainan ini adalah untuk memastikan pemain lain tidak memasukkan kata-kata kita terlebih dahulu, sebaiknya gunakan beberapa strategi untuk membuat kata-kata itu lebih sulit ditemukan. Tidak apa-apa untuk menulis kata secara vertikal, horizontal, atau diagonal. Menulis kata-kata mundur adalah terlarang. 3. Bergiliran menebak koordinat dan huruf. Misalnya, Pemain Satu mungkin mengatakan “B4, A.” Jika Pemain Dua memiliki huruf A di kotak yang benar, dia mengatakan “Tembak!”. Jika tidak ada A di kotak itu, dia berkata “Meleset.” Setelah semua huruf dari kata tertentu tertembak, pemain harus memberi tahu lawannya kata omo dan kata itu telah tenggelam. Pemain pertama yang menemukan semua kata lawannya memenangkan permainan. halaman 31 sight words halaman 32 kosakata aat anak mulai bergerak lebih dari sekedar mengenali dan membaca kata-kata dasar, dia bergerak ke ranah di mana konteks penting, dan memiliki kosa kata yang kuat membuatnya lebih mudah untuk memahami kata-kata dalam konteksnya. Sementara mempelajari kosa kata secara teknis adalah tentang mendapatkan pengetahuan tentang kata-kata dan artinya, ada lebih banyak untuk memiliki kosa kata yang baik daripada hanya mampu mendefinisikan sebuah kata. Ini juga tentang mengetahui hal-hal seperti bagaimana menemukan arti kata-kata, memahami akar kata, mengetahui bahwa kata-kata dapat digabungkan untuk membuat kata-kata baru, memahami bahwa kata-kata dapat memiliki banyak arti, dan bahwa beberapa kata terdengar sama dan memiliki arti yang sama sekali berbeda. . S Penangkap Kata Saat anak mulai mempelajari sight words, melatih kosa kata, dan mencari kata-kata berfrekuensi tinggi di dunia dan mencetak di sekitarnya, dia membutuhkan cara untuk melakukannya tanpa merasa seperti bekerja. Ini bisa membuat kita dan anak sedikit frustasi untuk menggunakan kartu flash sebagai alat belajar, dan bahkan mungkin membuat anak kurang mau membaca. Di situlah Sight Word Catcher masuk. Meskipun bagi kita Sight Word Catcher mungkin hanya terlihat seperti pemukul lalat dengan lubang di tengahnya, bagi anak itu adalah penyangga yang memberinya cara kreatif untuk mempelajari kata-kata tersebut. Buku latihan yang dimaksud di sini haruslah buku yang cetakannya sesuai dengan ukuran yang biasa dibaca anak. Kita harus memilikinya untuk memastikan memotong kotak Sight Word Catcher dengan ukuran yang benar. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata  Keterampilan motorik halus 33 kosakata Bahan yang Dibutuhkan  Pemukul lalat plastik (berbentuk tidak biasa atau berwarna-warni lebih menarik bagi anak)  Penggaris atau Penanda ujung lurus  Spidol  Gunting  Buku latihan Cara Membuat Penangkap Sight Word 1. Ukur dan tandai bingkai persegi panjang di tengah pemukul lalat. Ingatlah bahwa lubang itu harus dapat membingkai satu kata di buku latihan anak, jadi kita mungkin juga ingin mengukur panjang dan tinggi rata-rata sebuah kata di buku latihan. Jika kita tidak yakin seberapa besar untuk membuat lubang, coba tandai persegi panjang 2” × 1”—itu biasanya ukuran yang benar. 2. Tusukkan gunting di lubang dekat tepi persegi panjang yang telah kita gambar, dan potong. 3. Cobalah Penangkap Sight Word di buku latihan untuk melihat apakah kita dapat “menangkap” satu kata di lubang. Cara Bermain 1. Setelah penangkap dibuat, kita tidak akan dapat menahan anak dari “menangkap” atau memukul kata-kata. Lagi pula, itulah bagian terbaik dari Sight Word Catcher. 2. Kita harus bersiap untuk bermain bersama dengan berpura-pura kata yang ingin ditangkap anak akan terbang seperti serangga. Dengan begitu kita bisa memberinya izin untuk memukul kata itu dengan cepat agar tidak lolos. Berikut adalah beberapa cara lain untuk bermain bersama:  Simpan salinan daftar ejaan atau sight word terbaru anak. Saat kita membaca buku bersama, pastikan kita berdua memiliki akses ke daftar kata dan Sight Word Catcher. Setiap kali kita melihat salah satu kata dalam buku, lihat siapa yang dapat menangkap kata itu terlebih dahulu.  Buatkan bingkai kata-kata dari sebuah cerita saat kita membacakan untuk anak. Ini mungkin memperlambat pembacaan bukunya, tetapi itu akan membantunya untuk memahami bahwa setiap kata di halaman membantu menyusun kalimat yang menceritakan kisah tersebut. Jangan lupa untuk berhenti sesekali dan lihat apakah dia bisa memberi tahu kata apa yang kita tangkap.  Pilih satu kata dari daftar. Saat anak membaca buku dan menangkap kata tersebut, hitung berapa kali kata itu muncul. Simpan daftar mingguan buku yang dia baca, kata yang kita pilih, dan berapa kali muncul di setiap buku. Di akhir minggu, kita dan anak dapat melihat buku mana yang memenangkan Penghargaan Kata Terpilih. Kita juga dapat melakukan ini dengan banyak kata sekaligus.  Biarkan dia membawa Sight Word Catcher ke meja sarapan. Setelah makan selesai dan apa pun yang bisa tumpah sudah disingkirkan, bebaskan dia dengan Sight Word Catcher, kotak sereal, dan koran pagi. Lihat berapa banyak kata akrab yang bisa dia ucapkan.  Bawa Sight Word Catcher di toko kelontong. Meskipun kita mungkin khawatir anak akan menjadi gangguan karena dia menangkap kata-kata yang dia ketahui pada tanda dan paket, kita dapat membuat tetap tenang dan tidak menjatuhkan barang dengan syarat membawanya ke toko. Kita mungkin akan terkejut dengan betapa baiknya perilakunya saat menjalankan misi! halaman 34 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Game Memori Kosakata Permainan ini paling baik dimainkan ketika anak memiliki kumpulan kosakata yang perlu dia pelajari. Di sekolah, hal ini sering terjadi ketika ada kata-kata yang spesifik untuk suatu tema atau ditemukan dalam buku yang dibacanya. Dalam kehidupan nyata, ini mungkin cara yang baik untuk memperkenalkan liburan yang akan kita jalani, atau untuk mengajari anak tentang pekerjaan kita. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata  Konsentrasi  Pencocokan kata-definisi Bahan yang Dibutuhkan  Set kata kosakata  Spidol  Kartu indeks Cara Bermain 1. Mintalah anak menuliskan kosakatanya pada satu set kartu indeks, tandai bagian belakang kartu dengan tanda X. 2. Minta dia untuk mendefinisikan setiap kata, bantu dia jika dia mengalami kesulitan. Tulis definisi pada set kartu indeks lainnya, tandai bagian belakang kartu tersebut dengan O. 3. Mintalah anak menggunakan setiap kata dalam sebuah kalimat, dengan cara yang memungkinkan arti kata tersebut dapat diperoleh dari konteks kalimat. kalimat. Tulis kalimat ini pada set ketiga kartu indeks dan tandai bagian belakang kartu tersebut dengan tanda seru. 4. Tumpukkan semua kartu indeks dan kocok dengan baik. Tempatkan mereka menghadap ke bawah di lantai dalam baris dan kolom dengan angka yang sama, seperti yang kita lakukan ketika sedang menyiapkan jenis permainan Memori lainnya. Tujuan dari permainan ini adalah untuk melihat siapa yang dapat mengumpulkan paling banyak set kartu yang cocok, di mana setiap set berisi kata, definisi, dan kalimat yang digunakan. 5. Pemain Satu membalik tiga kartu, satu dengan X, satu dengan O, dan satu dengan tanda seru. Jika salah satu dari ketiga kartu tersebut cocok satu sama lain, pemain dapat membiarkan kartu tersebut menghadap ke atas. Jika ketiganya cocok, pemain dapat mengambil semuanya. 6. Pemain Dua dapat memilih untuk mencari kartu yang hilang dalam satu set, atau membalik tiga kartu baru. Ketika semua kartu hilang, pemain dengan kartu terbanyak menang. Antonim atau Sinonim Berikut beberapa kata penting yang perlu diketahui. Antonim: Sebuah kata yang maknanya berlawanan dengan kata-kata lain (misalnya, “atas” dan “bawah”). Sinonim: Sebuah kata atau frase yang arti umumnya sama dengan kata lain (misalnya, “baik” dan “bagus”). Banyak anak kesulitan mengingat perbedaan antara antonim dan sinonim. Begitu mereka ingat, masih bisa sangat sulit untuk menemukan kata-kata tertentu. Memainkan permainan Antonim atau Sinonim dapat membantu anak berpikir lebih cepat. Ini adalah permainan halaman 35 kosakata yang dapat dimainkan secara formal di rumah, dengan kertas dan pensil, atau secara santai saat kita keluar dan memiliki sedikit waktu luang. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kosakata  Sinonim dan antonim Bahan yang Dibutuhkan  Timer  Kertas  Pensil Cara Bermain: Game Brainstorm Berlawanan atau Sama 1. Versi permainan ini dapat dimainkan dengan atau tanpa kertas dan pensil, dan tidak ada pemenang atau pecundang. Jika kita mencoba membantu anak mempelajari antonim dan sinonim dari kumpulan kosakata tertentu, menuliskan jawabannya adalah ide yang bagus. Kalau tidak, kita masih bisa bersenang-senang dengan kata-kata acak. 2. Mulailah dengan sebuah kata, dan putuskan apakah kita akan menamai antonim atau sinonim. 3 Ucapkan kata, mulai pengatur waktu, dan lihat berapa banyak kata atau frasa yang berlawanan (atau serupa) yang dapat kita dan anak pikirkan dalam satu menit. 4. Jika kita menggunakan pensil dan kertas, kita masing-masing dapat mengambil kertas sendiri, menuliskannya dengan tenang, dan membandingkannya ketika waktunya habis. Jika tidak, ucapkan saja kata-kata yang muncul di benak kita. Cara Bermain: Game 3 Menit Super Sinonim-Antonim Luar Biasa 1. Versi game ini sedikit lebih kompetitif dan berjalan sangat baik jika kita memiliki cukup banyak pemain untuk dibagi menjadi beberapa tim. Berikan setiap pemain atau tim selembar kertas dan pensil. Bagi kertas menjadi dua kolom, beri judul “Antonim” dan “Sinonim”. 2. Tentukan kata awal, baik dengan meminta pemain netral menyebutkan kata atau dengan menempatkan kartu kata dalam tumpukan dan menggambarnya secara acak. 3. Atur timer selama 3 menit. Dalam 3 menit tersebut, setiap pemain atau tim harus menuliskan kata lawan dan kata yang mirip sebanyak mungkin di setiap kolom. 4. Saat timer berbunyi, pilih satu tim untuk membaca daftarnya. Jika tim lain juga memiliki kata atau frasa tersebut, kedua tim mencoretnya dari daftar mereka. 5. Tim yang memiliki kata terbanyak yang tidak terpikirkan oleh tim lain adalah pemenangnya. Cara Bermain: Game Apakah Saya Menarik Antonim atau Tetap Sama? 1. Versi game ini dapat digunakan dengan daftar ejaan atau kosa kata. Berikan setiap pemain salinan daftar kosakata, atau posting satu di mana semua pemain dapat melihatnya. 2. Pemain Satu memilih kata tanpa memberi tahu pemain lain apa kata itu. Kemudian dia mulai menyebutkan antonim atau sinonim dari kata tersebut. 3. Orang pertama yang menemukan kata dan mengidentifikasi apakah Pemain Pertama menggunakan antonim atau sinonim mendapat poin dan mengambil giliran berikutnya. 4. Permainan berakhir ketika seseorang mencapai sepuluh poin. halaman 36 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Permainan Portomanteau Kata portmanteau dibuat dengan menggabungkan bunyi dan arti dari dua kata. Misalnya, kabut asap, kabut berasap, adalah portmanteau yang menggabungkan kata “asap” dan “kabut”. Di dunia yang penuh dengan kata-kata seperti smog dan labradoodle, terkadang sulit untuk mengetahui kata mana yang nyata dan mana yang dibuat-buat. Dalam permainan ini, anak tidak hanya akan memutuskan apakah kata-kata itu nyata atau tidak, tetapi juga mengarang kata-katanya sendiri yang tidak biasa. Keterampilan yang Dilatih  Membangun kosakata  Pemahaman bahasa semantik  Kesadaran fonologis 20 Portmanteaus Umum Kata Komponen-1 labrador smoke biographical emotion glamour fan car breakfast jeans spoon web education situational information net friend tangerine electronic motor guess Kata Komponen-2 poodle fog picture icon ritz magazine hijack lunch leggings fork log entertainment comedy commercial etiquette enemy pomelo mail hotel estimate Kata Portomanteau labradoodle smog biopic emoticon glitz fanzine carjack brunch jeggings spork blog edutainment sitcom infomercial netiquette frenemy tangelo e-mail motel guesstimate Cara Bermain: Menamai Portmanteau 1. Untuk memainkan versi permainan ini kita mungkin harus melakukan sedikit riset, meskipun tabel di atas memberi kita beberapa kata yang mungkin bisa membantu. Pertama beri anak dua kata yang sebenarnya merupakan bagian dari portmanteau nyata. 2. Tujuannya adalah menebak apa kata itu ketika kedua kata itu digabungkan, dan apa definisi dari kata baru itu. 3. Jika dia macet, beri dia definisi dari kata aslinya. Dia mungkin bisa mengingatnya. halaman 37 kosakata Cara Bermain: Bisakah Kita Menyebutkan Kata Aslinya? 1. Game ini kebalikan dari game sebelumnya. Kali ini, kita memberi anak kata portmanteau dan definisinya. 2. Tugasnya adalah menebak kata-kata yang digabungkan dan definisi dari setiap kata. Perlu diingat bahwa meskipun gabungan nama seperti Brangelina (Brad Pitt + Angelina Jolie), secara teknis merupakan kata portmanteau, akan sangat sulit bagi anak untuk menemukan definisi kata aslinya! Cara Bermain: Apa yang Saya Katakan? 1. Versi permainan portmanteau ini pasti akan menjadi favorit anak-anak, karena ini adalah kesempatannya untuk membuat kata-kata yang berantakan. 2. Setiap pemain memiliki kesempatan untuk membuat kata portmanteau uniknya sendiri. Pemain Satu mengucapkan kata-katanya dengan lantang dan pemain lain harus menebak artinya dan kata apa yang digabungkan untuk membuat kata tersebut. Setiap pemain yang menebak dengan benar mendapatkan satu poin. 3. Setiap saat, seorang pemain dapat menantang pemain lain untuk menggunakan katakatanya dalam sebuah kalimat untuk memahami konteksnya. Selama anak (atau kita) dapat mempertahankan kata-kata, itu dapat diperhitungkan. 4. Untuk setiap kata yang berhasil dipertahankan, satu poin diperoleh. Jika seorang pemain tidak dapat menggunakan kata-katanya dalam sebuah kalimat, atau menjelaskan bagaimana dia menciptakan kata tersebut, dia kehilangan gilirannya ke pemain berikutnya. Parade Kosakata Kata-kata posisional adalah bagian dari kosakata anak yang mungkin kita anggap remeh. Lagi pula, dia mungkin sudah tahu apa yang kita maksud ketika emintanya untuk mencari mainan di bawah tempat tidurnya atau mengambil krayon di belakang sofa. Ada lebih banyak kata posisional daripada yang mungkin kita pikirkan, jadi memainkan permainan parade kosa kata ini dapat membantu anak mempelajari beberapa kata yang bahkan tidak pernah kita pikirkan untuk diajarkan. Keterampilan yang Dilatih  Memahami kata-kata posisional Bahan yang Dibutuhkan  Boneka binatang, binatang plastik, atau orang mainan  Bendera mainan  Pita  Posisi kata untuk digunakan: above, after, around, behind, beside, between, in, in front of, left, on, over, right, under, underneath Cara Bermain: Parade Posisi Luar Ruangan/Perburuan Scavenger 1. Ajaklah anak ke taman setempat dan buat jalur rintangan. Tidak perlu rumit; sebagian besar taman bermain sudah memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk rintangan. Namun, kita mungkin ingin meletakkan beberapa barang (seperti tongkat atau bola) di bawah, di atas, di dalam, dan di belakang meja piknik, perosotan, atau pohon. 2. Setelah siap, beri tahu anak bahwa dia harus memainkan permainan yang mirip dengan Ikuti Pemimpin, tetapi alih-alih mengikuti seseorang, dia harus mengikuti arahan kita. halaman 38 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 3. Tinjau dengannya semua kata posisional yang dapat dia pikirkan, minta dia untuk memberi tahu kita apa artinya menurutnya. Ingatkan dia tentang kata-kata yang mungkin dia lewatkan, dan jelaskan atau tunjukkan konsepnya. 4. Selanjutnya, mulailah parade. Ini mungkin seperti demikian: Naiki tangga dan duduk di seluncuran di sebelah kiri. Apa yang ada di belakangmu? Apakah ada sesuatu di bawahmu? Geser ke bawah seluncuran dan kelilingi pohon terdekat. Lihatlah ke kanan pohon dan periksa di belakang meja piknik. Apa yang kamu temukan? Sekarang, lari di antara kedua tongkat itu, lempar bola ke atas meja, dan merangkak ke bawah seluncuran terdekat. Cara Bermain: Parade Boneka Hewan Dalam Ruangan 1. Pastikan anak memiliki setidaknya lima hewan mainan untuk digunakan. Sebutkan jenis hewan yang berbeda dengannya untuk memastikan kita berdua berbicara tentang hewan yang sama saat kita berbicara. 2. Atur dua kursi dengan jarak beberapa kaki di ruang terbuka di rumah. Kursi-kursi ini mewakili awal dan akhir parade. Mintalah anak menempelkan bendera mainan itu ke kursi yang akan menjadi bagian depan pawai. 3. Sekarang saatnya menyiapkan pawai. Kita dapat melakukan ini dengan berbagai cara berbeda, tetapi dengan asumsi anak memiliki kucing, monyet, anjing, singa, dan harimau, arah parade mungkin seperti demikian: Letakkan kucing di depan parade dan biarkan anjing menjadi yang terakhir. Singa harus berada di antara kucing dan anjing, tetapi setelah monyet. Tempatkan harimau di belakang singa. > Mengembangkan Pembelajaran Mainkan petak umpet boneka binatang untuk melatih kata-kata posisional. Sembunyikan boneka binatang anak dan arahkan dia untuk menemukannya menggunakan kata-kata posisi untuk menjelaskan di mana mereka berada. Bentuk Kata Pembaca pemula menggunakan sejumlah keterampilan untuk mempelajari kosa kata baru, tetapi yang mungkin tidak kita ketahui adalah bentuk kata secara keseluruhan. Bentuk keseluruhan huruf-huruf dari sebuah kata, juga dikenal sebagai bentuk Bouma, seringkali cukup khas sehingga jika seorang anak dapat mengenali pola yang dibuat oleh kata tersebut, ia dapat menyesuaikan huruf-huruf tersebut pada tempatnya. Ini tidak serumit kedengarannya. Ketika kita melihat sebuah kata yang ditulis pada kertas tulisan tangan, beberapa huruf berada di antara garis, beberapa berada di atas garis, dan beberapa berada di bawah garis. Ini memberikan bentuk kata. Huruf yang berada di dalam garis diwakili oleh persegi, huruf yang berada di atas garis diwakili oleh persegi panjang yang menjulang di atas kotak, dan huruf yang berada di bawah garis diwakili oleh persegi panjang yang berada di bawah kotak. Misalnya, kata “shape” itu sendiri terlihat seperti ini: halaman 39 kosakata Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan visual kosa kata Bahan yang Dibutuhkan  Daftar Kosakata / ejaan  Kertas  Pensil Cara Bermain 1. Mintalah anak melihat kosakata atau daftar kata ejaannya dan menggambar bentuk kata di sekitar setiap kata. 2. Gambar bentuk kata kosong untuk setiap kata atau kunjungi situs web seperti A hingga Z TeacherStuff (http://tools.atozteacherstuff.com/printable-word-shapes-worksheets/) dan menggunakan generator bentuk kata online. 3. Gunting setiap bentuk kata, beri anak salinan baru dari daftar kata-katanya, dan lihat apakah dia dapat mencocokkan setiap kata dengan bentuknya. 4. Singkirkan daftar kata dan lihat apakah dia dapat mengetahui kata mana yang diwakili oleh setiap bentuk. halaman 40 pemahaman bacaan aat anak merasa nyaman untuk dapat mengidentifikasi kata-kata ketika dia membacanya, dia telah bergerak ke fase membaca yang lebih rumit dimana dia akan dapat memahami kata-kata yang dia baca saat kata-kata itu cocok satu sama lain. Anak mungkin dapat membaca “Baca duduk apel biru Senin” dan mengetahui arti setiap kata satu per satu, tetapi melihat kalimat secara keseluruhan, dia tidak dapat mengartikannya. Itu karena tidak ada artinya. Seorang anak yang memiliki keterampilan pemahaman bacaan yang baik akan dapat memberi tahu kita tentang hal itu, serta dapat memberi tahu kita arti kalimat, paragraf, dan seluruh buku yang masuk akal. S Buat Buku Mobile Tugas laporan buku pertama anak bisa sangat menegangkan. Sulit untuk mengetahui elemen apa yang masuk ke dalam buku laporan, seberapa banyak detail yang harus dimasukkan, dan bagaimana menyajikan informasinya. Kita bisa menyiasati kecemasan tersebut dengan berlatih buku laporan di rumah bersamanya. Membuat Buku Mobile untuk mendeskripsikan buku yang telah kita baca bersama bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menjelajahi buku lebih jauh, dan merupakan cara yang baik untuk mempersiapkannya untuk laporan buku pertamanya. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman membaca  Berpikir analitis  Keterampilan motorik halus  Komunikasi tertulis Bahan yang Dibutuhkan  Buku bab yang telah kita dan anak baca bersama  10 kartu indeks  Gunting 41 pemahaman bacaan     Pensil Tali/benang Gantungan baju Pelubang kertas Cara Bermain 1. Pilih buku bab sederhana untuk dibaca bersama anak. Buku-buku seperti seri Junie B. Jones karya Barbara Parker atau buku Magic Tree House karya Mary Pope Osborne adalah buku yang bagus untuk memulai, karena memiliki karakter yang kuat, plot yang mudah diingat, dan menangkap imajinasi anak. 2. Baca buku bersama-sama, beberapa bab sekaligus. Setelah menyelesaikan bukunya, bicarakan sedikit tentangnya. Tanya: Siapa tokoh utamanya? Apa yang terjadi di dalam buku? Di mana itu terjadi? Masalah apa yang harus dipecahkan oleh karakter? Apa yang kamu sukai dari buku itu? Apa yang tidak kamu sukai dari buku itu? 3. Beri tahu anak bahwa dalam menjawab pertanyaan dia telah berbicara tentang semua hal yang membuat laporan buku bagus. Jelaskan bahwa kita akan mengumpulkan semua informasi itu di satu tempat sehingga seseorang yang belum membaca buku tersebut akan memiliki semua informasi yang dia butuhkan untuk memutuskan apakah dia ingin membacanya atau tidak. 4. Kumpulkan bahan untuk membuat Book Mobile. Berikan anak kartu indeks dan mintalah dia untuk menulis judul buku dan penulisnya. Buat lubang di sudut atas kartu dan potong dua helai tali dengan panjang yang sama. Rangkai sepotong melalui setiap lubang dan ikat kartu di dalam gantungan baju. Setiap helai tali harus diikat ke salah satu lengan gantungan. 5. Tanyakan kepada anak berapa banyak karakter utama dalam buku (biasanya satu, tetapi beberapa, seperti buku Rumah Magic Tree karya Mary Pope Osborne, memiliki dua). Beri dia kartu indeks untuk setiap karakter dan minta dia menggambar karakter di satu sisi kartu. 6. Balikkan kartu dan beri label “Karakter Utama”. Mintalah anak menuliskan nama karakter tersebut dan kemudian mendiktekan beberapa kalimat yang menggambarkan kepribadian karakter tersebut. Buat lubang di bagian atas kartu dan gunakan seutas tali untuk mengikatnya di ujung kiri palang bawah gantungan. 7. Beri anak dua kartu indeks lagi, jelaskan bahwa ini untuk latar kejadian pada buku, atau di mana itu terjadi. Minta dia menggambar latar pada satu kartu. Beri label kartu lain “Pengaturan” dan minta dia menentukan di mana dan kapan buku itu dibuat. 8. Buat lubang di bagian bawah kartu dengan gambar dan satu lubang di bagian atas kartu dengan deskripsi. Gunakan seutas tali kecil untuk mengikat kartu-kartu ini menjadi satu, lalu buat lubang di bagian atas kartu gambar dan ikat dari batang bawah gantungan di sebelah kartu Karakter. 9. Ambil tiga kartu indeks lagi. Ini untuk plot buku. Beri label kartu “Awal”, “Tengah”, dan “Akhir”. Mintalah anak menceritakan dalam tiga kalimat atau kurang apa yang terjadi di awal buku, dan tuliskan di kartu yang benar. Lakukan hal yang sama untuk bagian tengah dan akhir buku. Buat lubang di bagian atas dan bawah kartu, dan rangkai menjadi satu. Ikat mereka ke gantungan di sebelah kartu Pengaturan. 10. Buat kartu indeks “Konflik”. Mintalah anak menjelaskan masalahnya dalam cerita, dan tuliskan apa yang dia katakan. Buat lubang di kartu ini dan ikat ke gantungan di sebelah kartu plot. 11. Terakhir, beri label pada kartu indeks “Evaluasi”. Kartu ini adalah kartu yang digunakan anak untuk mengungkapkan pemikirannya tentang apakah buku itu layak dibaca atau halaman 42 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak tidak. Katakan padanya bahwa kita ingin dia meyakinkan bahwa kita harus (atau tidak boleh) membaca buku ini. Tuliskan pemikirannya, buat lubang di kartu, dan ikat ke gantungan. Tongkat/Stik Cerita Ada beberapa jenis stik cerita yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman membaca dan membantu anak belajar meringkas elemen-elemen penting dari sebuah cerita. Tongkat cerita ini juga dapat digunakan dalam beberapa cara. Mereka terbuat dari stik kerajinan warna-warni, dan dapat digunakan untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibaca anak, atau untuk menceritakan kisahnya sendiri. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman bacaan  Pemikiran analitis Bahan yang Dibutuhkan  Tongkat kerajinan warna-warni  Spidol permanen  Wadah kecil atau tas zip-top yang dapat ditutup kembali Cara Bermain 1. Pisahkan tongkat kerajinan berdasarkan warna, dan pilih warna yang berbeda untuk mewakili setiap elemen cerita: Plot, Karakter, Awal, Tengah, Akhir, dan Latar. 2. Tempatkan setiap warna dalam wadah terpisah atau kantong kecil yang dapat ditutup kembali. Anda dapat menggunakan stik ini dengan salah satu dari dua cara berikut:  Kita dapat memberi anak satu batang dari setiap warna setelah dia membaca buku, dan memintanya untuk menuliskan informasi yang sesuai pada tongkat tersebut. Dia kemudian menggunakan elastis kecil atau seutas tali untuk mengikat bungkusan itu menjadi satu. Begitu dia memiliki sejumlah bundel, dia dapat memilih satu, membukanya, dan mencoba mengingat cerita apa yang diceritakannya.  Kita dapat menggunakan stik cerita untuk menulis informasi yang tidak sesuai dengan cerita yang diketahui. Anak kemudian mengambil satu batang dari setiap wadah dan harus bercerita berdasarkan informasi pada tongkat. Tongkat Sihir Cerita Tongkat cerita adalah alat yang dapat kita gunakan untuk memeriksa pemahaman selama atau setelah membaca cerita bersama anak. Tongkat itu dapat menangkap imajinasi anak karena terlihat seperti tongkat sihir. Sebelum kita menyadarinya, dia akan melambaikan tongkat itu kepada kita, meminta kita untuk memberi tahu dia tentang buku yang sedang kita baca! Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman bacaan  Pemikiran analitis halaman 43 pemahaman bacaan Bahan yang Dibutuhkan  8 pemukul lalat atau tongkat busa (sering ditemukan dalam multipak di toko lokal)  Kertas konstruksi  Spidol  Pita perekat Cara Bermain 1. Potong delapan lingkaran kertas konstruksi, gunakan warna sebanyak yang kita bisa, pastikan lingkaran tersebut sesuai dengan tongkat busa atau pemukul lalat. 2. Di setiap lingkaran, tulis salah satu pertanyaan/frasa berikut:  Cerita itu tentang apa?  Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?  Di mana cerita ini terjadi?  Dapatkah kamu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya?  Apa masalah dalam cerita ini?  Bisakah kamu berbicara tentang karakter / bagian favoritmu dari buku ini?  Bagaimana cerita ini dimulai dan berakhir?  Apa yang terjadi di tengah cerita? 3. Rekatkan setiap lingkaran ke salah satu tongkat atau pemukul lalat. 4. Kita dapat menggunakan Tongkat Cerita saat membaca bersama anak dengan beristirahat sebentar, memegang tongkat di udara, dan menunggu jawabannya. Atau, jika mau, kita dapat membahas setiap pertanyaan satu per satu setelah selesai membaca ceritanya. Game Dadu Kubus Pemahaman Kubus pemahaman bacaan adalah alat yang hebat untuk membuat anak berbicara tentang apa yang dia baca, dan bagi kita untuk berbicara dengannya tentang apa yang kita baca. Ingat, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pembaca adalah menjadikan rumah kita sebagai lingkungan yang ramah literasi. Itu tidak hanya berarti membiarkan anak melihat kita sedang membaca; itu juga berarti berbagi tentang pengalaman membaca kita dengan anak-anak. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman bacaan  Pemikiran analitis lipat garis ini lipat garis ini lipat ke bawah lipat ke bawah lipat garis ini Bahan yang Dibutuhkan  Templat kubus pemahaman membaca (lihat berikut)  Spidol  Kertas putih  Lem atau selotip lipat garis ini lipat ke bawah lipat garis ini lipat ke bawah lipat ke bawah lipat ke bawah Cara Bermain 1. Buat salinan templat kubus pemahaman bacaan. Pilih lima dari pertanyaan berikut untuk ditulis dalam kotak. Jika kita ingin menggunakan lebih dari lima pertanyaan, kita harus membuat beberapa kubus. halaman 44 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Apa kosakata baru yang kamu pelajari saat membaca buku ini?  Apakah kamu akan merekomendasikan cerita ini kepada teman? Mengapa atau mengapa tidak?  Apakah buku ini membuat kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu?  Ringkaslah buku tersebut dalam lima kalimat atau kurang.  Apakah ilustrator membuat karakter terlihat seperti yang kamu harapkan?  Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?  Apakah menurutmu cerita ini bisa terjadi dalam kehidupan nyata? Mengapa atau mengapa tidak?  Menggambarkan latar cerita.  Apa bagian favoritmu dari buku ini?  Apakah ada sesuatu dalam cerita yang membuatmu menangis? Membuatmu tertawa?  Apakah ada karakter yang kamu identifikasi? Mengapa?  Apa konflik utama dari cerita tersebut?  Bagaimana kamu mendeskripsikan genre tersebut? 2. Satukan kubus dengan melipat garis yang ditunjukkan dan rekatkan atau rekatkan tab pada tempatnya. 3. Bergiliran melempar dadu dan menjawab pertanyaan yang dilontarkannya. Apa Kisahku? Permainan ini sangat menyenangkan untuk dimainkan jika kita memiliki anak-anak dari segala usia yang tumbuh besar dengan membaca cerita yang sama. Kita dapat memainkan permainan ini dengan berbagai cara, yang semuanya dapat digabungkan untuk memberikan kelonggaran bagi kemampuan yang berbeda pada usia yang berbeda. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman membaca  Berpikir analitis  Komunikasi verbal  Komunikasi tertulis Bahan yang Dibutuhkan  Pensil  Slip kertas  Mangkok  Timer Cara Bermain 1. Duduk bersama semua pemain dan bertukar pikiran tentang cerita atau buku yang telah dibaca semua orang. Saat kita menyetujui masing-masing, tulis judulnya di secarik kertas dan taruh di mangkuk. 2. Saat permainan dimulai, pemain pertama mengambil secarik kertas dari mangkuk. Dia memiliki waktu 3 menit untuk memerankan, mendeskripsikan, atau menggambar cerita. 3. Jika pemain lain menebak judul cerita, pemain tersebut mendapat poin dan mendapat giliran berikutnya. Jika, setelah 3 menit, tidak ada yang menebak cerita pemain, pemain lain dapat mengajukan pertanyaan “ya/tidak” tentang plot, karakter, dan latar untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Setiap pemain yang bisa menebak cerita setelah halaman 45 pemahaman bacaan periode tanya jawab mendapat poin. Jika tidak ada yang menebak ceritanya, pemain yang membuatnya bingung mendapat poin. 4. Pemain yang mendapat lima poin terlebih dahulu adalah pemenangnya. Versi Venn: Membedakan dan Membandingkan Cerita Salah satu hal menarik tentang buku bergambar seperti dongeng dan fabel adalah bahwa ada begitu banyak penulis yang telah menulis ulang dan membuat ulang cerita tersebut dengan bakat pribadi mereka sendiri. Misalnya, bukunya Jon Scieszka The True Story of the Three Little Pigs menceritakan versi dongeng klasik ini dari sudut pandang serigala, yang kebetulan adalah reporter tabloid. Komponen dasar ceritanya sama dengan kisah klasik, tetapi alasan di balik tindakan serigala itu berbeda. Serigala adalah narator yang tidak bisa diandalkan—yaitu, pendongeng yang tidak bisa dipercaya. Narator yang tidak dapat diandalkan memiliki bias atau motifnya sendiri untuk salah mengartikan cerita. Adalah tugas pembaca untuk menemukan apa yang benar dan apa yang tidak benar. Membaca versi berbeda dari cerita yang sama dapat membantu anak belajar tentang alat tulis seperti perspektif dan narator yang tidak dapat dipercaya. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman bacaan  Pemikiran analitis  Pengambilan perspektif  Keterampilan pengorganisasian visual Bahan yang Dibutuhkan  2 spidol, warna berbeda  Sepotong kertas besar atau papan poster  2 versi cerita yang sama Cara Bermain 1. Berkunjunglah ke perpustakaan atau toko buku bersama anak dan temukan dua versi berbeda dari buku atau cerita bergambar yang sama. Baca cerita bersama, diskusikan persamaan dan perbedaannya. 2. Gunakan salah satu spidol untuk membuat lingkaran besar di selembar kertas. Gunakan penanda lain untuk membuat lingkaran lain yang sedikit tumpang tindih dengan yang pertama. Harus ada oval di tengah tempat kedua lingkaran saling tumpang tindih. Ini disebut diagram Venn. 3. Di bagian atas lingkaran pertama tuliskan judul cerita pertama yang dibaca. Di atas lingkaran kedua, tulis nama cerita kedua. Di ruang tumpang tindih, tulis “Hal-hal yang sama”. Mulailah dengan bagian itu dan pikirkan bersama anak semua hal tentang dua cerita yang sama. Tuliskan di bagian bentuk oval. 4. Selanjutnya, pikirkan tentang hal-hal yang unik, atau berbeda, di versi pertama cerita. Tulis hal-hal itu di lingkaran pertama. Lakukan hal yang sama dengan cerita dan lingkaran kedua. 5. Setelah selesai, anak tidak hanya akan mengetahui tetapi juga dapat melihat perbandingan kedua cerita tersebut. halaman 46 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Daftar Belanja Kita mungkin menganggap berangkat ke toko kelontong sebagai tugas, dan membawa anak bersama kita akan membuatnya semakin sulit. Itu mungkin terjadi, tetapi dengan sedikit perencanaan sebelumnya, berbelanja bahan makanan bisa sedikit lebih mengasyikkan dan lebih mendidik untuk anak. Ada sejumlah peluang untuk membantu mempromosikan keterampilan membaca, menulis, dan mengurutkan. Keterampilan yang Dilatih  Environment print  Ejaan Inventif  Tulisan Tangan  Pengenalan bentuk dan warna  Keterampilan berpikir analitis Bahan yang Dibutuhkan  Gunting  Tongkat lem  Kertas kosong  Selebaran toko kelontong  Krayon  Kertas bergaris  Pensil Cara Bermain: Pembuatan Daftar 1. Beri anak gunting (yang aman), lem, beberapa kertas kosong, dan selebaran dari toko kelontong. Kita mungkin juga ingin memiliki beberapa krayon jika daftar mencakup halhal yang tidak digambarkan dalam selebaran. 2. Saat kita menulis daftar belanjaan, ucapkan barang-barang itu dengan lantang sehingga anak memiliki gagasan tentang jenis barang apa yang perlu dibeli. Mintalah dia memotong gambar barang-barang yang menurutnya ada di daftar dan tempelkan di kertas. 3. Bandingkan daftar fotonya dengan daftar tertulis dan kembalikan padanya. 4. Bacakan item satu per satu dan minta dia membuat tanda di sebelah item di daftarnya sendiri. Ulangi daftar secara perlahan untuk memberinya kesempatan menemukan atau menggambar barang-barang yang dia saat pertama kali. 5. Saat pergi ke toko, kita berdua bisa membawa daftar tersebut. Ini mengurangi kemungkinan kita akan melupakan banyak hal, dan membuatnya tetap terlibat saat kita berbelanja. Cara Bermain: Tulis Daftar Anda Sendiri Ketika anak bertambah besar, memotong gambar mungkin tampak terlalu kekanakkanakan. Jika dia pikir dia bisa mengatasinya, berikan anak selembar kertas bergaris dan pensil dan biarkan dia menuliskan daftar belanjaan sesuai yang kita inginkan. Semakin muda anak, semakin besar kemungkinan dia menggunakan ejaan inventif untuk membuat daftar. Jika itu masalahnya, kita harus menulis daftar pendamping untuk dibawa. Seiring bertambahnya usia anak, daftarnya akan menjadi lebih mudah untuk dibaca. halaman 47 pemahaman bacaan Cara Bermain: Daftar Dari Resep 1. Agar jenis daftar toko bahan makanan ini berfungsi, kita harus melakukan perencanaan makan sebelumnya. Kita dapat melakukan ini dengan atau tanpa anak, tergantung pada seberapa banyak masukan yang kita inginkan, tetapi setelah kita merencanakan makanannya, berikan resepnya kepada anak. 2. Minta dia membuat daftar bahan yang diperlukan untuk membuat makanan, lalu periksa rumah untuk melihat apa yang sudah dimiliki. 3. Setelah dia melakukan penelitian, dia dapat menulis daftar belanjaan berdasarkan rencana makan. Perburuan Toko Kelontong Toko kelontong adalah tempat yang tepat untuk berburu barang-barang. Ada begitu banyak hal berbeda untuk dicari dan dilihat, dan ada begitu banyak cara berbeda untuk mengatur perburuan barang-barang. Saat kita melihatnya dari perspektif literasi, jenis perburuan yang dapat dilakukan dengan keterampilan praktik anak yang perlu dia ketahui untuk pengurutan, dan—jika kita benar-benar ambisius—keterampilan membaca label. Berikut adalah beberapa cara untuk menjalankan perburuan. Keterampilan yang Dilatih  Environment print  Pengenalan bentuk dan warna  Keterampilan berpikir analitis Bahan yang Dibutuhkan  Kartu Indeks  Lem Stik Cara Bermain: Perburuan Warna 1. Warna yang diminta kepada anak temukan di toko akan bervariasi tergantung pada usianya. Namun, berapa pun usianya, mungkin merupakan ide bagus untuk memperjelas bahwa dia perlu menunjukkan warna barang, bukan mengeluarkannya dari rak untuk ditunjukkan kepada kita. 2. Anak-anak yang lebih kecil dapat ditantang untuk menemukan setidaknya lima item masing-masing untuk dicocokkan dengan warna dalam 8 pak krayon. Warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, hitam, dan coklat. Anak yang lebih besar mungkin menikmati tantangan untuk mencari warna yang lebih tidak biasa, seperti teal, cerulean, atau terong. Cara Bermain: Perburuan Bentuk Mungkin terlihat sedikit di bawah level anak untuk mencari barang dengan bentuk berbeda di toko bahan makanan, tetapi kita dapat berpikir di luar yang sudah jelas. Tentu saja, tidak akan sulit untuk menemukan lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan persegi panjang, tetapi mungkin akan sedikit lebih sulit untuk menemukan bentuk yang lebih rumit seperti segi enam atau decahedron. Jika anak mengetahui bentuk geometrisnya, kita juga dapat menyuruhnya bekerja mencari kerucut, silinder, dan piramida. halaman 48 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Cara Bermain: Berburu Label Makanan 1. Perburuan barang-barang jenis ini sedikit lebih canggih dan mungkin membutuhkan lebih banyak perencanaan dari pihak kita, tetapi setelah menyelesaikan pekerjaan dasar, kita dapat menyimpan apa yang telah dilakukan dan menggunakannya berulang kali. Mulailah dengan menyimpan label atau logo dari makanan yang kita makan, dan rekatkan ke kartu indeks. 2. Lain kali kita perlu berbelanja, pindai kartu indeks tersebut untuk melihat item mana yang kita tahu harus dibeli. Berikan kartu itu kepada anak di toko dan biarkan dia mengambil keranjang belanjaannya sendiri untuk mencarinya. Pastikan dia memahami bahwa bukan hanya merek yang perlu dia lihat, tetapi juga ukuran kotak atau kaleng dan spesifikasi lainnya. halaman 49 pemahaman bacaan halaman 50 bangunan kalimat L angkah selanjutnya untuk pembaca yang fasih adalah bekerja untuk menjadi penulis yang fasih. Lancar menulis terdiri dari elemen yang berbeda sebanyak membaca lancar. Langkah pertama untuk menjadi penulis yang fasih adalah kemampuan membuat kalimat yang bagus, dan yang membedakan kalimat bagus dari kalimat bagus adalah detail. Kegiatan membangun kalimat dapat membantu anak belajar menambahkan detail, dan memahami betapa pentingnya detail untuk menyampaikan ide yang lengkap. Tumpukan Kalimat Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengajari anak tentang membangun kalimat selain dengan membangun kalimat secara harfiah. Karena blok LEGO dapat ditumpuk, sangat mudah untuk menunjukkan kepada anak bagaimana kita dapat “menumpuk” detail ke dalam kalimat dasar. Namun, tujuan kegiatan ini adalah untuk membantunya belajar membuat kalimat yang lebih baik, bukan untuk menantang kemampuan motorik halusnya. Jika anak memiliki kesulitan dengan keterampilan motorik halus, lebih baik menggunakan Mega Blok daripada LEGO. Mereka lebih besar dan lebih mudah untuk dimanipulasi. Keterampilan yang Dilatih  Pembuatan kalimat  Pemikiran analitis  Bagian-bagian dasar ucapan  Keterampilan motorik halus  Penyortiran Bahan yang Dibutuhkan  Label tempel putih (atau secarik kertas putih dan selotip)  Blok LEGO atau Mega Bloks  Spidol 51 bangunan kalimat Persiapan untuk Bermain 1. Mintalah anak memisahkan balok menjadi tumpukan berdasarkan warna. Setelah dipisahkan, minta dia menyortir setiap warna menjadi tumpukan balok kecil, sedang, dan besar. 2. Pilih satu warna untuk mewakili kata kerja, satu untuk mewakili kata benda, satu untuk mewakili kata sifat, satu untuk mewakili artikel, dan satu lagi untuk mewakili kata keterangan. 3. Diskusikan kata benda dengan anak, tulis setiap kata pada label. Kemudian lakukan hal yang sama untuk part of speech lainnya. 4. Tempelkan label ke sisi halus dari balok dengan warna yang sesuai. Pastikan untuk meninggalkan beberapa blok yang mewakili setiap bagian ucapan tanpa label, sehingga kita dapat mendemonstrasikan cara menyusun kalimat nanti. 5. Minta anak membuat menara kata benda, menara kata kerja, menara kata sifat, menara artikel, dan menara kata keterangan. Cara Bermain: Menyusun Kalimat 1. Buat label kecil untuk artikel seperti a, an, the, this, dan that. Tempelkan label ini pada balok terkecil, sehingga anak dapat memvisualisasikannya sebagai bagian kecil dari kalimat. 2. Peragakan cara membuat kalimat dasar, menggunakan artikel, kata benda, dan kata kerja. Misalnya, kalimat mungkin mengatakan, “Seekor anjing berlari.” (a dog runs) Jika Anda memiliki meja LEGO atau tikar LEGO, buat kalimat dari kiri ke kanan, seperti yang akan dibaca anak. Jika tidak, susun kalimat dari atas ke bawah. Dalam hal ini, tumpukan LEGO akan terdiri dari kata “berlari” (runs) di bagian bawah, kata “anjing” (dog) di tengah, dan kata “seekor” (a) di paling atas. 3. Minta anak untuk membuat kalimat dasar. 4. Selanjutnya, mintalah dia untuk berpikir tentang membangun kalimat tersebut. Misalnya, jika tumpukan LEGO-nya bertuliskan, “Buaya itu makan”, ajukan pertanyaan seperti: Apa warna buaya itu? Apa yang dimakan buaya? Bagaimana buaya itu makan? Pada saat selesai mengajukan pertanyaan, dia mungkin telah membuat kalimat serumit, “Buaya hijau dengan sembarangan memakan ikan dengan cepat.” > Mengembangkan Pembelajaran Tantang anak untuk membuat tumpukan kalimat setinggi dan serumit yang dia mampu, menghubungkan kalimat untuk membuat paragraf dan cerita pendek, jika dia mampu. The Incredible Expanding Sentence (Piramid Kalimat) Kalimat Perluasan Luar Biasa (juga dikenal sebagai piramida kalimat) adalah cara yang baik bagi anak Anda untuk memvisualisasikan bagaimana menambahkan informasi ke kalimat dapat membuat kalimat itu berkembang dari biasa menjadi luar biasa. Kegiatan ini dapat dilakukan di atas kertas atau papan tulis. Keterampilan yang Dilatih  Pembangunan kalimat  Pemikiran analitis Bagian dasar dari pidato halaman 52 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Bahan yang Dibutuhkan  Sepotong besar kertas/papan poster atau papan tulis  Spidol/hapus spidol kering Cara Bermain 1. Mulailah dengan menuliskan angka satu sampai enam di sisi kiri kertas atau papan tulis. Tulis kalimat kecil di baris pertama, seperti: “Saya melihat seorang anak laki-laki.” 2. Minta anak menambahkan kata yang menggambarkan anak laki-laki itu. (“Saya melihat anak laki-laki kecil.”) Tulis kalimat ini pada baris kedua. 3. Selanjutnya, tambahkan kata yang menjelaskan apa yang sedang dilakukan anak lakilaki tersebut (“Saya melihat anak laki-laki kecil berlari.”) dan tulis kalimat tersebut pada baris ketiga. 4. Terus bergiliran menambahkan kata ke kalimat sampai kita membuat enam atau tujuh kalimat. Setelah selesai, anak akan melihat bagaimana membangun kalimat itu membuat kalimat itu berkembang. Seharusnya seperti satu set tangga seperti ini:  Saya melihat seorang anak laki-laki.  Saya melihat seorang anak laki-laki kecil.  Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari.  Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari.  Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari seekor anjing.  Saya melihat seorang anak laki-laki kecil berlari dari seekor anjing yang marah. Game Senseless Sentences Permainan Senseless Sentences menunjukkan kepada anak bahwa sekonyol apa pun sebuah kalimat terdengar, asalkan memiliki awal, tengah, dan akhir, itu tetap merupakan kalimat lengkap. Dia akan terkikik dengan keras sehingga dia bahkan tidak menyadari bahwa dia sedang belajar. Keterampilan yang Dilatih  Membangun kalimat Membaca Bahan yang Dibutuhkan  3 warna yang berbeda dari kartu indeks atau strip kalimat  Spidol atau pena  Bagian Kalimat Tidak Masuk Akal (lihat tabel berikut atau buat sendiri) Cara Bermain 1. Tulis bagian awal kalimat pada satu kartu warna atau strip kalimat, tengah kalimat pada warna kedua, dan akhir kalimat pada warna ketiga. 2. Pisahkan kartu menjadi tumpukan awal, tengah, dan akhir, lalu kocok. Tempatkan tumpukan menghadap ke bawah di depan anak. Jelaskan bahwa duduk di depannya adalah semua yang dia butuhkan untuk membuat kalimat. Katakan padanya yang harus dia lakukan adalah mengambil kartu dari setiap tumpukan untuk membuat kalimat. 3. Suruh dia memilih satu kartu dari setiap tumpukan, dan satukan kalimatnya. Minta dia untuk membacakan kalimat itu dan memberi tahu kita apakah itu masuk akal atau tidak. halaman 53 bangunan kalimat Jika tidak masuk akal, minta dia untuk memberi tahu apakah dia yakin itu adalah kalimat lengkap. Dia mungkin terkejut menyadari bahwa meskipun kalimat itu tidak masuk akal, selama memiliki awal, tengah, dan akhir, itu masih merupakan kalimat lengkap. 4. Balikkan semua kartu agar dia bisa membacanya, dan tantang dia untuk membuat kalimat paling tidak masuk akal yang dia bisa. “ Kalimat-Kalimat Senseless Di Awal My mother The cute boy His grandma The goofy dog A little rhinoceros My father A blue car The pumpkin My best friend That big bowl A tiny girl My annoying sister Your little brother My library book An airplane The truck A strawberry That girl The teacher His cat Di Tengah ate wanted decided to ran to the door caught rode my bicycle drove down the road made soup slept in the dirt sang a song grew fell to the floor flies meowed quietly washes dishes growled flew away was in a hurry waits is sad Di Akhir to get to the moon to run away make cookies to make the bus in the snow to the mall without stopping in the rain to go to school to scare his sister in the river while I laughed to keep warm to get to work so she can go to the store under the bed so I could see it to get to the restaurant so she can go home because he misses me Transisi, Komentar, atau Pertanyaan Transisi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk membantu menghubungkan ide-ide dalam kalimat. Mereka tidak selalu mudah untuk diidentifikasi oleh anak-anak. Contoh kata dan frasa transisi termasuk misalnya, sesuai, sebagian besar, dengan kata lain, dan juga. Dalam hal kalimat, satu hal yang sering dianggap remeh oleh orang tua adalah anak-anak dapat membedakan berbagai jenis kalimat. Itu tidak selalu benar. Nyatanya, banyak anak kesulitan membedakan antara komentar, pertanyaan, dan bahkan frasa transisi. Permainan cepat ini tidak memerlukan bahan apapun dan dapat dimainkan dimanapun kita berada sebagai cara untuk memperkuat pemahaman anak tentang transisi, pertanyaan, dan komentar. Keterampilan yang Dilatih  Part of speech  Mengenal kalimat halaman 54 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Persiapan untuk Bermain 1. Beri tahu anak bahwa kita akan memainkan permainan di mana kita mengatakan sesuatu dan dia harus memutuskan apakah yang dikatakan itu merupakan transisi, komentar, atau pertanyaan. Jelaskan kepadanya bahwa sebuah komentar dirancang untuk memberikan informasi atau pendapat kepada seseorang. Mungkin membantu untuk memberi tahu dia bahwa ketika kita berkomentar, suaranya tetap sama di seluruh bagian kalimat. (Kita dapat menyebutkan bahwa kalimat yang digunakan untuk menjelaskan ini adalah contoh komentar.) 2. Selanjutnya, ingatkan dia bahwa pertanyaan digunakan untuk mendapatkan informasi atau mengetahui pendapat seseorang; ketika kita mengajukan pertanyaan, bunyi meninggi di bagian akhirnya. 3. Terakhir, beri tahu dia bahwa transisi digunakan untuk menggabungkan ide dalam sebuah kalimat. Jelaskan kepadanya bahwa ketika kita mengatakan hal-hal seperti “misalnya”, atau “dalam opini saya,” menggunakan frase transisi. Cara Bermain 1. Sekarang kita siap bermain! Katakan saja sesuatu kepada anak. Tidak masalah seberapa konyolnya atau seberapa konyolnya suara kita. Tujuannya adalah untuk melihat apakah dia tahu apakah yang dikatakan adalah transisi, komentar, atau pertanyaan. 2. Ketika dia mengidentifikasi sepuluh berturut-turut dengan benar, saatnya untuk mengubahnya. 3. Kali ini, kita mengucapkan salah satu jenis kalimat kepadanya (transisi, komentar, atau pertanyaan) dan tugasnya adalah memberi contoh kalimat mana pun yang kita pilihkan. Cepat, Ubah Kalimat Ini! Seperti halnya game klasik Telepon, game ini lebih seru jika dimainkan dengan kelompok yang lebih banyak, karena hasil akhirnya akan sangat lucu. Ini adalah permainan yang bagus untuk dimainkan di taman, di pantai, atau di dalam mobil. Itu tidak memerlukan perencanaan sebelumnya atau bahan apa pun, dan membantu anak belajar bagaimana mengubah satu kata saja dapat mengubah seluruh arti kalimat. Keterampilan yang Dilatih  Konsentrasi dan memori  Pemecahan masalah  Manipulasi kata Cara Bermain 1. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mempertahankan sebuah kalimat selama mungkin. Pemain pertama mengucapkan sebuah kalimat. Pemain berikutnya hanya dapat mengubah satu kata untuk membuat kalimat baru. 2. Itu berlanjut hingga kita memiliki kalimat yang sama sekali baru tanpa ada kata asli yang tersisa, atau hingga pemain tidak dapat memikirkan cara untuk mengubah kalimat tersebut. Semakin panjang kalimat yang kita mulai, semakin lama permainan bisa dimainkan. Jangan kaget jika kita bisa bertahan dengan kalimat pertama untuk waktu yang sangat lama. 3. Pastikan posisi kita benar-benar jelas dalam menggunakan referensi skatologis (referensi halaman 55 bangunan kalimat tidak berwarna, potty humor, dll.) atau fungsi tubuh lainnya. Gim dapat memburuk dengan cepat jika kita tidak memiliki aturan tentang hal-hal semacam ini. 4. Berikut adalah contoh bagaimana permainan dapat dilakukan: Pemain Satu : Gadis itu duduk di kursi sambil membaca buku. Pemain Dua : Gadis itu duduk di kursi sambil membaca menu. Pemain Tiga : Gadis itu duduk di restoran sambil membaca menu. Pemain Satu : Sapi itu duduk di restoran sambil membaca menu. Penangkap Kata Cootie Penangkap Cootie (atau kadang-kadang dikenal origami fortunetellers) memberi generasi anak-anak kesenangan selama berjam-jam. Kegiatan ini membutuhkan lebih banyak bantuan orang dewasa daripada kebanyakan. Bagian tersulit dalam membuat penangkap cootie jenis ini adalah meletakkan kata-kata di tempat yang tepat sehingga ketika Word Cootie Catcher dilipat, anak akan menemukan kata dan arah di bawah penutup yang benar. Keterampilan yang Dilatih  Mengenal sight word/spelling  Keterampilan motorik halus  Ejaan  Penggunaan kosakata Bahan yang Dibutuhkan  Gunting  Pensil  Kertas Cara Bermain 1. Gunakan petunjuk di halaman berikut untuk melipat penangkap cootie. 2. Buka lipatan kertas dan letakkan di permukaan yang rata. Kita masih dapat melihat lipatannya, yang penting dalam penulisan kata di tempat yang benar. 3. Pada ilustrasi, kita dapat melihat bahwa bagian tengah kertas dilipat menjadi bentuk wajik. Di sekeliling berlian itu ada empat kotak yang membentuk sudut-sudut kertas. Ada juga enam segitiga kecil, satu di kedua sisi empat titik berlian. 4. Dimulai dari segitiga kiri atas, bergerak searah jarum jam untuk memberi nomor segitiga 1 sampai 6. Minta anak untuk menulis salah satu kata ejaannya di setiap segitiga bernomor. 5. Lihat kembali kertasnya. Kita dapat melihat bahwa di tengah-tengah berlian besar adalah persegi yang terdiri dari empat segitiga besar. Titik-titik segitiga tersebut berada tepat di tengah-tengah kertas. 6. Di segitiga atas yang lebih besar (yang ujungnya ke bawah), tulis frasa, “Gunakan dalam kalimat.” Balikkan kertas sehingga titik segitiga berikutnya turun. Tulis:“Eja dengan mata tertutup.” Balik lagi dan tulis: “Namai kata berrima.” Balik kertas untuk menulis “Tentukan kata” di segitiga terakhir. 7. Balikkan kertas sehingga semua kata menghadap ke bawah, hiasi kotak sudut, dan tulis nomor acak di setiap kotak. halaman 56 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 8. Lipat kembali fortuneteller, dan mintalah anak memasukkan ibu jari dan telunjuknya untuk memegangnya. 9. Pilih nomor dari yang telah ditulis anak dan mulai mainkan permainan Word Cootie Catcher. Jika kita tidak ingat cara memainkannya, caranya mudah: Kita membuka dan menutup cootie catcher seperti mulut, bergerak bolak-balik seirama sambil menghitung hingga angka yang kita pilih. 10. Pada langkah terakhir, biarkan Word Cootie Catcher terbuka agar kita dapat melihat ejaan kata yang ditulis anak. 11. Minta anak untuk memilih sebuah kata, ucapkan kata itu dengan lantang, lalu eja, gerakkan Word Cootie Catcher dengan setiap huruf yang diucapkannya. 12. Minta dia memilih kata lain dan membuka tutupnya untuk melihat salah satu frasa yang telah ditulis. Ungkapan yang terungkap mengarahkan langkah selanjutnya. 4 3 1 2 5 6 7 8 10 9 halaman 57 bangunan kalimat 1 2 Gunakan kata dalam kalimat Tentukan kata milikmu 7 3 Eja kata dengan mata tertutup 8 4 Bisakah kamu melafalkan rima kata-nya! 6 halaman 58 5 bercerita etika anak semakin nyaman dalam menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan, salah satu keterampilan penting yang dapat mulai ia kembangkan adalah kemampuan bercerita. Bercerita tidak sama dengan menulis kreatif; itu merupakan keterampilan utama yang membantu anak berkembang sebagai penulis. Pendongeng yang baik mampu menceritakan dan menulis sebuah cerita, menggunakan banyak detail untuk melukiskan gambaran yang jelas yang membuat pembaca penasaran dengan karakternya dan apa yang akan terjadi pada mereka. K Semua tentang Glyph Saya Glyph merupakan representasi bergambar dari cerita atau data lainnya. Glyph adalah cara yang fantastis untuk mengomunikasikan cerita tanpa benar-benar menceritakannya. Saat kita dan anak menggambar diri kita dalam kegiatan tersebut, kita akan bercerita tentang siapa diri kita dalam bentuk gambar. Pada akhirnya, kita berdua akan dapat mempelajari hal-hal baru tentang satu sama lain dengan menginterpretasikan detail yang terdapat dalam potret diri kita. Keterampilan yang Dilatih  Pengumpulan data  Interpretasi data  Berpikir kritis  Bercerita  Membaca legenda/kunci Bahan yang Dibutuhkan  Krayon  Pensil  Kertas atau spidol 59 bercerita Cara Bermain 1. Jelaskan kepada anak bahwa kita masing-masing akan menggambar potret diri mengikuti serangkaian petunjuk yang sangat spesifik. Beri tahu dia bahwa setelah kita selesai, dia akan dapat melihat foto kita dan menggunakan petunjuk untuk bercerita tentang kita, dan kita akan dapat melakukan hal yang sama dengan fotonya. 2. Jika anak sudah dapat membaca dengan baik, beri dia selembar kertas dan salinan Kunci Glyph Semua Tentang Saya berikut ini. Jika anak adalah pembaca pemula, bacakan kunci untuknya, pastikan untuk membaca hanya satu arah pada satu waktu. 3. Saat selesai dengan menggambar, tukarkan dan gunakan kunci untuk menceritakan kisah orang lain. Kunci Semua tentang Glyph Saya 1. Bentuk Wajah: Jika perempuan, gambarlah bentuk segitiga untuk kepala kita. Jika lakilaki, gambarlah kepala berbentuk persegi. 2 Mata: Jika suka bangun pagi, buatlah lingkaran besar untuk mata. Jika suka tidur larut malam, gambarlah lingkaran kecil untuk matanya. Warnai mata dengan warna yang sama dengan mata kita. Gambarlah kacamata jika memakai kacamata. 3. Bulu mata: Gambarkan jumlah bulu mata yang sama pada setiap mata dengan jumlah saudara perempuan dan laki-laki yang dimiliki. Misalnya, jika memiliki dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki, maka setiap mata harus memiliki tiga bulu mata. Jika anak tunggal, jangan menggambar bulu mata. 4. Alis: Jika lebih suka bermain di luar daripada di dalam, buatlah alis setengah lingkaran (melengkung). Jika sangat suka bermain di dalam, buatlah alis berbentuk segitiga (runcing). 5. Hidung: Gambarlah hidung segitiga jika memiliki hewan peliharaan. Gambarlah hidung persegi jika tidak memiliki hewan peliharaan. 6. Mulut: Gambarlah mulut smiley berwarna merah jika sedang bahagia hari itu. Gambarlah mulut cemberut merah jika sedang sedih hari itu. Buat garis lurus merah untuk mulut jika tidak yakin dengan perasaan pada hari itu. 7. Telinga: Gambarlah telinga bulat jika Anda paling suka es krim cokelat. Gambarlah telinga runcing jika lebih menyukai rasa es krim yang berbeda. 8. Rambut: Gambarlah satu helai rambut untuk setiap tahun usia kita. (Ibu dan ayah dapat menghitung lima atau puluhan jika lebih mudah.) Jika rambut keriting, buat untaiannya seperti pembuka botol. Jika rambut lurus, buat dengan garis lurus. 9. Baju: Gambar baju dan warnai dengan warna kesukaan. Cari tahu nomor yang sesuai dengan bulan kelahiran, dan gambar nomor kancing di baju. Misalnya, jika lahir di bulan Januari, dapat menggambar satu kancing. Jika lahir di bulan Mei, harus menggambar lima kancing. 10. Celana: Gambarlah sepasang celana dan warnai hijau jika anak tertua di dalam keluarga. Warnai biru jika merupakan anak tengah. Warnai mereka cokelat jika anak bungsu. Warnai merah jika anak tunggal. 11. Kaki: Gambarlah sepatu jika sangat menyukai musim semi. Gambar kaki telanjang jika sangat menyukai musim panas. Gambarlah sandal jika sangat menyukai musim gugur. Gambar sepatu bot jika sangat menyukai musim dingin. 12. Asesoris: Tambahkan anting jika telinga ditindik. Mengurutkan Komik Strip Komik strip memberikan cara yang sangat terorganisir bagi anak untuk berlatih menceritakan kisah lengkap dengan menyusun cerita. Dengan aktivitas ini, anak dapat menceritakan halaman 60 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak kisah tersebut seperti yang dikehendaki oleh seniman, atau menceritakannya dengan caranya sendiri. Keterampilan yang Dilatih  Mengurutkan  Berpikir kritis  Bercerita Bahan yang Dibutuhkan  Komik strip dari koran (atau dicetak dari sumber online)  Amplop  Gunting  Lem  Kertas kosong Cara Bermain 1. Cetak atau gunting beberapa komik strip sederhana, cari strip yang ceritanya diceritakan dengan jelas melalui dialog atau mudah disimpulkan dari gambar. 2. Potong setiap strip menjadi kotak tersendiri. Masukkan kotak setiap strip ke dalam amplopnya sendiri. 3. Tantang anak untuk mengambil kotak dari setiap amplop dan merekonstruksi komik dalam urutan yang benar, menggunakan dialog dan gambar sebagai petunjuk konteks. 4. Ketika anak telah menyusun kembali komiknya, mintalah dia untuk menceritakan kisah itu dengan kata-katanya sendiri. Perlu diingat bahwa pembaca pemula yang menggunakan gambar untuk mengurutkan mungkin tidak menempatkan gambar sesuai urutan yang kita harapkan. Selama anak dapat menyampaikan cerita yang koheren yang membenarkan bagaimana dia mengurutkan gambar, tidak perlu mengoreksinya. Sup Batu Cerita Kegiatan ini menggabungkan jalan-jalan alam, kegiatan kerajinan tangan, dan konsep cerita klasik Sup Batu untuk mengajarkan anak cara kreatif dalam melatih keterampilan mendongengnya. Karena kita harus mengumpulkan dan membuat batu cerita sebelum menggunakannya, saat pertama kali mencoba aktivitas ini, mungkin membutuhkan selama beberapa hari. Namun, setelah batu dikumpulkan dan dibuat, kita dapat mengambilnya kapan pun dalam mencari sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Keterampilan yang Dilatih  Mengurutkan  Pemikiran kritis  Bercerita  Kepedulian lingkungan Bahan yang Dibutuhkan  Majalah lama, clip art, atau stiker  Kumpulan batu pipih berukuran sedang halaman 61 bercerita      Panci besar Air Kertas Tisu Lem tembak Gunting Persiapan untuk Bermain 1. Berjalan-jalanlah di alam untuk mengumpulkan batu untuk Story Stone Soup kita. Bawalah panci masak untuk membawa batu. Jelaskan kepada anak bahwa kita sedang mencari batu yang muat di telapak tangannya dan memiliki permukaan rata di satu sisi. Kumpulkan sekitar 10–20 batu. 2. Masukkan batu ke dalam, dan isi panci masak dengan air. Biarkan anak memasukkan tangannya ke dalam panci dan “menggosok-gosok” batu sampai sebagian besar kotoran dan debu hilang. Kuras airnya dan letakkan batu di atas tisu agar kering. 3. Saat batu mengering, lihat gambar clip art, katalog, majalah, atau koran bersama anak dan bantu dia memilih berbagai macam hewan, barang, dan pengaturan untuk digunting. 4. Gunting rapat di sekeliling gambar. Dengan begitu, saat direkatkan ke batu, tidak akan ada banyak gangguan di latar belakang. Setiap batu seharusnya hanya mewakili satu gambar di atasnya. Misalnya, jika anak memotong kura-kura, pastikan tidak ada air atau pasir di bagian belakangnya, hanya gambar kura-kura. 5. Saat batu sudah kering, gunakan lem panas untuk merekatkan satu gambar ke setiap batu. (Lem tembak hanya boleh dipegang dan digunakan oleh orang dewasa.) Lem itu sendiri menjadi sangat panas, jadi jauhkan batu dari anak sampai lemnya itu benar-benar dingin. Cara Bermain 1. Ingatkan anak tentang cerita Sup Batu atau bacakan, pastikan untuk menekankan bahwa setiap karakter membuat sup menjadi lebih baik dengan menambahkan bahannya sendiri. 2. Sebarkan Story Stones dan jelaskan bahwa setiap batu memiliki caranya sendiri untuk menambah cita rasa cerita. Mintalah pemain pertama memilih sebuah batu dan mulai bercerita menggunakan gambar di atasnya. Jika, misalnya, dia mengambil batu dengan kura-kura di atasnya, ceritanya mungkin dimulai: “Dahulu kala, ada seekor kura-kura …” 3. Saat pemain menceritakan kisahnya, setiap kali dia mulai goyah atau membutuhkan sedikit bantuan, dia dapat memilih batu lain untuk menambahkan elemen baru pada ceritanya. Begitu dia mengambil batu baru, batu pertama kembali ke panci masak. Di akhir ceritanya, semua elemen cerita akan ada di dalam panci masak. 4. Keluarkan batunya dan berikan kepada pemain baru yang kemudian dapat menceritakan kisah berbeda menggunakan “bahan” yang sama. Bercerita Round Robin Bercerita tentang round robin bukanlah konsep baru. Cerita ini digunakan di sekitar api unggun dan di ruang kelas di seluruh dunia. Ini adalah cara sederhana untuk menceritakan sebuah kisah dari sejumlah perspektif yang berbeda, tidak memerlukan persiapan atau alat peraga, dan dapat dimainkan selama berjam-jam. Sebelum memulai permainan, tetapkan beberapa aturan dasar tentang jenis informasi yang dapat diterima untuk ditambahkan ke dalam cerita. misalnya, mungkin kita ingin memiliki aturan tentang tidak menggunakan halaman 62 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak kata-kata kamar mandi atau konsep terkait, tentang berapa banyak kalimat yang akan ditambahkan setiap pemain pada satu waktu, atau tidak ada pemain yang dapat mengubah atau mengkritik kontribusi pemain lain pada cerita. Keterampilan yang Dilatih  Narasi/bercerita  Pemikiran kreatif  Giliran pengambilan  Membangun kosakata  Mengingat Cara Bermain 1. Kumpulkan semua pemain dalam satu lingkaran. Jelaskan bahwa kita akan bekerja sama untuk menceritakan sebuah kisah, beberapa kalimat sekaligus. 2. Mulailah cerita kita dengan kalimat klise seperti, “Saat itu malam yang gelap dan berbadai…” atau “Pada suatu ketika, jauh, jauh sekali…” 3. Pemain berikutnya kemudian menambahkan cerita dengan cara mempertahankan alur dan masuk akal untuk ceritanya. Dia harus berhenti di tengah bagian yang menarik dari tambahannya dan meneruskan ceritanya ke pemain berikutnya. 4. Ini berlanjut sampai cerita berakhir secara alami atau berubah menjadi kekacauan konyol yang tidak terbayangkan. halaman 63 bercerita halaman 64 menulis kreatif egitu anak mulai menjadi pendongeng yang lebih fokus, dia mungkin juga menjadi penulis kreatif yang lebih fokus. Menulis kreatif mungkin sedikit lebih sulit bagi anak daripada jenis tulisan lainnya karena cerita berasal dari imajinasinya, bukan dari pengalaman langsung. Ketika anak-anak memulai proses penulisan kreatif, mereka seringkali membutuhkan banyak dorongan untuk menambahkan detail cerita dan karakter. Kegiatan dalam bab ini dapat membantu anak mempelajari keterampilan tersebut. Jika anak imajinatif dapat menceritakan kisah-kisah indah tetapi berjuang dengan penulisan kreatif, masalahnya mungkin terletak pada tindakan fisik menulis. Anak-anak yang keterampilan motorik halus atau organisasinya tidak berkembang seperti teman sebayanya mungkin mengalami kesulitan secara fisik untuk menuliskan pemikiran mereka. Jika menurut kita inilah yang terjadi pada anak kita, lihat apakah mendiktekan kepada kita atau menulis di komputer memecahkan blok penulisnya. B Beruntung / Tidak Beruntung Meskipun sebagian orang memainkan game ini sebagai game mendongeng, game ini juga dapat digunakan sebagai aktivitas menulis kreatif. Hal yang menyenangkan tentang permainan Untungnya / Sayangnya adalah bahwa permainan ini melatih pemikiran kita lebih dari apa pun, yang menghilangkan sebagian tekanan untuk menulis alur cerita yang koheren. Keterampilan yang Dilatih  Narasi/bercerita  Berpikir kreatif  Berpikir situasional  Membangun kosa kata Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil, atau program pengolah kata 65 menulis kreatif Cara bermain 1. Beri tahu anak bahwa kita akan bekerja sama untuk menulis cerita petualangan dengan banyak liku-liku. Tanyakan kepada anak apakah dia tahu apa arti kata “beruntung” dan “tidak beruntung”. Jika tidak, jelaskan kepadanya bahwa “beruntung” adalah kata transisi yang digunakan untuk memperkenalkan ide tentang sesuatu yang beruntung atau kebaikan yang akan datang, sedangkan “tidak beruntung” adalah kata transisi yang digunakan untuk memperkenalkan ide tentang sesuatu yang sial atau menjadi tidak baik. 2. Beri tahu anak bahwa dalam cerita ini, ketika hal yang menguntungkan terjadi pada tokoh tersebut, peristiwa yang tidak menguntungkan juga akan terjadi. 3. Bekerja samalah untuk memunculkan karakter utama, masing-masing dari kita menyumbangkan beberapa informasi tentang penampilan fisik dan ciri-ciri kepribadian karakter tersebut, sehingga kita berdua tahu sedikit tentang siapa yang kita tulis. 4. Mulailah cerita pada selembar kertas atau komputer dengan menulis kalimat fakta tentang tokoh tersebut. Bacakan kalimat dengan keras, lalu berikan kertas (atau keyboard) ke pemain berikutnya, yang kemudian harus menambahkan cerita dengan kalimat yang dimulai dengan “kurang beruntung ...” 5. Pemain berikutnya kemudian mengikuti kalimat itu dengan kalimat yang dimulai dengan “Untungnya ...” Pola ini berlanjut hingga cerita kehabisan tenaga atau para pemainnya. Kisah kita mungkin dimulai seperti berikut: Suatu hari Henry membeli sebuah balon merah. Sayangnya, itu adalah hari yang sangat berangin dan balonnya tertiup angin. Untung tersangkut di pohon terdekat. Sayangnya, Henry takut memanjat pohon. Untungnya, temannya ada di dekatnya... > Mengembangkan Pembelajaran Tantang anak untuk menulis cerita biografi Untungnya/Sayangnya berdasarkan peristiwa pada usianya. Membangun Karakter: Apa Kisahnya? Saat kita mendengar kata “membangun karakter”, mungkin secara otomatis memikirkan aktivitas yang membantu anak menjadi orang yang lebih sensitif dan penyayang. Meskipun itu adalah salah satu cara untuk membangun karakter, dalam penulisan kreatif, ada jenis lain dari pembangunan karakter— secara harfiah membangun karakter. Kegiatan ini sangat menyenangkan, karena memberi anak kesempatan tidak hanya untuk menjadi detektif, tetapi juga memberi kesempatan untuk ditonton orang, suatu kegiatan yang mungkin tidak selalu dianjurkan. Anak-anak tidak selalu memahami nuansa halus antara menonton menonton dengan menatap langsung. Pastikan untuk menjelaskan kepada anak bahwa tidak apa-apa untuk menonton orang sebentar untuk mengetahui bagaimana mereka berpakaian, berjalan, atau berbicara untuk mendapatkan beberapa ide untuk karakter cerita, tetapi ditatap membuat kebanyakan orang merasa tidak nyaman. Keterampilan yang Dilatih  Pengamatan  Pembuatan karakter  Pemikiran situasional halaman 66 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Mendongeng  Pengumpulan data Bahan yang Dibutuhkan  Pensil  Notebook kecil atau clipboard dan kertas Persiapan untuk Bermain 1. Sebelum memulai petualangan, jelaskan kepada anak bahwa misinya hari ini adalah menemukan setidaknya satu orang yang dapat dia tulis cerita yang menariknya. Beri tahu dia bahwa bersama-sama, kita akan pergi ke tempat di mana terdapat banyak jenis orang (seperti taman atau mal) dan yang akan dilakukan hanyalah menemukan tempat duduk, amati, dan buat catatan tentang beberapa orang yang kita berdua lihat. 2. Jelaskan kepadanya bahwa dia akan mencatat seperti apa rupa tentang orang itu, apa yang dia kenakan, dengan siapa dia, apa yang dia pegang, dan hal lain yang menarik, tetapi dia tidak akan melakukan kontak apa pun dengan orang yang dilihatnya. Sebaliknya, dia akan menggunakan imajinasinya untuk mengarang sisa cerita tentang orang tersebut. Cara Bermain 1. Bawa dua lembar kertas dan pensil ke taman atau mal. Tetapkan waktu terbatas untuk duduk bersama anak—di mana saja dari 15–45 menit, bergantung pada rentang perhatiannya—dan masing-masing mencatat tentang orang-orang yang dilihat di sekitar kita. 2. Periksa catatan kita dengan anak dan lihat apakah salah seorang dari kita memperhatikan beberapa orang yang sama. Sangat menarik untuk melihat apakah ada hal-hal yang salah satu dari kita perhatikan tentang seseorang yang dilewatkan oleh yang lain. 3. Masing-masing dari kita harus memilih orang yang paling menarik yang diamati, dan gunakan catatan untuk mulai membangun latar belakang karakter. Sudah waktunya untuk menggunakan imajinasi anak, jadi beri tahu dia bahwa tidak ada jawaban yang benar atau salah. Selain ciri-ciri yang sudah dia amati, mintalah dia untuk menuliskan:  Apa informasi dasar tentang karakter orang ini?  Siapa namanya?  Apa yang dia lakukan saat beraktivitas?  Apakah dia punya keluarga?  Apa lagi yang perlu diketahui para pembaca tentang dirinya?  Apa masalah yang dihadapi atau perlu dipecahkan oleh karakternya?  Apa ciri-ciri yang dimiliki karakter yang memungkinkan dia untuk menyelesaikan masalahnya, atau yang akan mengganggu dia untuk menyelesaikan masalahnya? Misalnya, apakah dia perlu melakukan sesuatu yang sangat menantang secara fisik dan dia biasanya sangat kikuk?  Apakah ada musuh, sekutu, atau mentor yang mungkin dimiliki karakternya untuk membantu atau menghalanginya di sepanjang jalan? 4. Setelah kita berdua memiliki kesempatan untuk membuat sketsa lengkap karakter kita, bacakan satu sama lain. Kita kemudian dapat menyisihkan sketsa karakter untuk hari lain, atau, jika anak sangat menginginkannya, menggunakannya untuk mulai menulis cerita segera. halaman 67 menulis kreatif > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak untuk menulis sketsa karakter lain berdasarkan seseorang yang dilihatnya, lalu buat hubungan antara karakter tersebut dan karakter pertamanya. Apakah mereka terkait? Apakah salah satu musuh bebuyutan lainnya? Poster Buronan Membuat Poster Buronan adalah cara imajinatif dan lucu untuk membuat anak berpikir tentang menulis untuk audiensnya. Apakah dia membuat poster yang menggambarkan saudara kandungnya, monster, atau jenis karakter yang berbeda, anak harus menggabungkan keterampilan menulis deskriptif yang jelas dengan keterampilan seni pemula untuk membuat gambaran yang jelas tentang apa yang diburu dan apa yang disebut kejahatan yang telah dilakukannya berdasarkan ketetapan pemerintah. Keterampilan yang Dilatih  Penciptaan karakter  Pemikiran situasional  Penulisan deskriptif Imajinasi Bahan yang Dibutuhkan  Kertas notebook atau kertas bergaris  Kertas konstruksi atau papan poster  Spidol atau pensil warna  Gunting  Lem  Penggaris Persiapan untuk Bermain 1. Mintalah anak memilih karakter buku cerita, teman, saudara kandung, makhluk mitos, atau monster buatan untuk ditulisnya. Biarkan dia menulis nama karakter di buku catatannya atau di selembar kertas, bersama dengan nama panggilan atau alias yang mungkin dikenal oleh karakter tersebut. 2. Jika anak membuat Poster Buronan tentang makhluk mitos atau monster, minta dia menggambar sketsa makhluk itu juga. Akan sangat membantu untuk merujuk kepada sketsa saat dia mengumpulkan detail. Jika anak membuat Poster Buronan tentang teman atau saudara kandungnya, bantu dia menemukan gambar mendetail dari mana dia dapat mengumpulkan informasi untuk deskripsi fisik. Minta anak membuat catatan yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:  Kejahatan apa yang telah dilakukan karakter, atau untuk apa kejahatan itu dilakukan?  Berapa tingginya, dan berapa beratnya?  Untuk monster, makhluk, dan karakter buku cerita bukan manusia: Jelaskan kulitnya. Apakah ada beratnya? Bulu? Apakah kulitnya memiliki warna dan/atau tekstur yang aneh?  Apa yang dikenakan oleh karakter? Apakah ada yang tidak biasa dengan pakaiannya?  Apakah karakter tersebut cenderung menyamar? Jika ya, seperti apa penyamaran itu? halaman 68 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Untuk monster, makhluk, dan karakter buku cerita bukan manusia: Makhluk/binatang apa itu?  Bagaimana karakter itu bepergian? Bis? Mobil? Berjalan? Penerbangan?  Bahasa apa yang karakter gunakan?  Apakah karakter memiliki tanda pengenal atau tidak biasa seperti tato, bekas luka, atau tanda lahir?  Di mana karakter suka bersembunyi?  Apakah ada kelemahannya? Misalnya, Superman dilemahkan oleh Kryptonite, dan mungkin teman kita bisa terpikat oleh cokelat.  Bagaimana karakter itu bisa ditangkap tanpa melukainya? Apakah ada jebakan khusus yang dapat direkomendasikan?  Apakah ada hadiah yang ditawarkan untuk penangkapannya?  Bagaimana orang menghubungi kiota untuk memberi tahu bahwa mereka telah menemukan karakter tersebut? 3. Dengan menggunakan catatan yang diambilnya saat menjawab pertanyaan, mintalah anak menulis beberapa paragraf deskriptif tentang karakternya, dengan menggunakan kata-kata tindakan yang akan menarik perhatian pembaca. Ingatkan anak bahwa untuk menarik perhatian pembaca, setiap paragraf harus terdiri dari kalimat tentang sifat-sifat yang sesuai. Misalnya, dia mungkin ingin mendedikasikan satu paragraf tentang seperti apa karakter itu, satu untuk kejahatannya, satu untuk cara perjalanan dan kelemahannya yang biasa, dan satu paragraf informasi tentang bagaimana karakter tersebut dapat ditangkap. 4. Pisahkan kertas agar setiap paragraf dapat direkatkan ke Poster Buronan. Cara Bermain 1. Di atas selembar kertas konstruksi atau papan poster besar, mintalah anak untuk menulis kata “Dicari” dengan huruf kapital. Tepat di bawahnya ia harus menulis nama karakter dan nama panggilan serta aliasnya. 2. Dengan menggunakan penggaris sebagai tepi lurus, mintalah anak membuat garis besar sebuah kotak di mana ia dapat menggambar draf terakhir dari makhluk/karakternya, atau di mana ia dapat menempelkan gambar teman atau saudara kandungnya. 3. Beri anak serangkaian judul untuk dipilih, seperti “Deskripsi Fisik”, “Kemiripan”, “Dicari”, dan/atau “Kejahatan yang Dilakukan”. Minta dia memilih judul yang paling sesuai dengan paragraf yang dia tulis, tulis judul tersebut di poster, dan rekatkan paragraf yang benar di bawah judul. Orang Hilang Kegiatan ini mirip dengan membuat Wanted Poster, tetapi lebih berfokus pada hubungan antara ingatan dan penulisan kreatif, bukan imajinasi dan penulisan kreatif. Permainan ini dirancang untuk menjadi aktivitas yang ringan, yang memberi anak kesempatan untuk melihat apa yang dapat dia ingat tentang seseorang ketika tidak mengtahui bahwa dia seharusnya melakukan pengamatan. Permainan ini merupakan kegiatan yang harus dianggap enteng dan lebih baik digunakan dengan anak yang lebih besar yang mampu membedakan antara realita dengan fiksi. Untuk memastikan bahwa anak memahami bahwa permainan ini hanyalah latihan dan tidak ada yang benar-benar hilang, ada baiknya menulis laporan Orang Hilang untuk seseorang yang berada di ruangan bersama kita. halaman 69 menulis kreatif Keterampilan yang Dilatih  Berpikir situasional  Menulis deskriptif  Keterampilan mengobservasi Bahan yang Dibutuhkan  Pensil  Buku catatan Cara Bermain 1. Berpura-puralah kita adalah detektif dan anak menelepon karena dia ingin melaporkan orang hilang. Pastikan anak tahu bahwa ini hanyalah latihan menulis, kesempatan untuk sedikit bersenang-senang untuk melihat seberapa banyak yang dapat dia ingat tentang seseorang yang baru saja dilihatnya. 2. Pilih seseorang yang ada di ruangan itu dan, dalam peran detektif kita, minta mereka untuk meninggalkan kita dan anak sendirian selama beberapa menit agar kita dapat membuat laporan. 3. Beri tahu anak bahwa orang yang baru saja meninggalkan ruanganlah yang dilaporkan hilang dan kita perlu dia menuliskan semua yang dapat dia ingat tentang dia. Minta dia untuk menjawab pertanyaan seperti:  Berapa tinggi orang yang hilang itu?  Apa warna mata nya?  Apa warna rambutnya? Apakah pendek, panjang, keriting, atau lurus?  Apakah orang hilang itu memakai kacamata?  Apa yang dikenakan orang hilang saat anak terakhir kali melihatnya?  Apa yang dia lakukan ketika dia terakhir melihatnya?  Ke mana kemungkinan dia pergi? 4. Setelah anak menuliskan fakta-faktanya dan kita telah memeriksanya, mintalah orang yang “hilang” itu untuk kembali ke kamar. 5. Mintalah anak membandingkan pernyataannya dengan orang yang akan ditemui apakah dia dapat mengingat semua detail-detailnya dengan benar. > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak menulis deskripsinya sekali lagi, setelah dia memiliki kesempatan untuk menjumpai orang yang hilang itu. Bandingkan deskripsi pertama dengan yang kedua untuk menemukan perbedaannya. Toples Jurnal Membuat jurnal adalah cara yang baik bagi anak untuk melatih keterampilan menulisnya. Toples Journal dapat membantu anak menjadi sedikit lebih mandiri dalam hal itu. Toples Journal dapat membantu anak menjadi sedikit lebih mandiri dalam hal menulis. Alih-alih mengeluh bahwa dia tidak tahu harus menulis apa atau meminta ide dari kita, yang harus dia lakukan hanyalah membuka toples, mengeluarkan prompt, dan mulai menulis di jurnalnya. Di rumah, jurnal anak bisa berupa apa-apapun yang dia inginkan, tapi di sekolah, dia harus terbiasa menulis dengan cepat. Dia diberi kalimat atau ide yang harus ditulisnya, beberapa halaman 70 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak parameter dari apa yang perlu dimasukkan dalam tulisannya, dan kemudian dia sendirian. Menggunakan Toples Jurnal dapat membantunya berlatih menulis dengan cepat, tetapi tanpa tekanan waktu atau penilaian. Keterampilan yang Dilatih  Menulis sesuai permintaan  Keterampilan komunikasi tertulis  Tata bahasa dan ejaan  Tulisan tangan  Menciptakan “bunyi” Bahan yang Dibutuhkan  Toples bermulut besar dengan penutup, seperti toples selai kacang kosong atau toples acar  Stiker, kertas, spidol, selotip, dan bahan dekoratif lainnya  Kertas berwarna  Petunjuk jurnal (lihat bagian berikutnya untuk saran)  Buku komposisi atau jurnal terikat Cara Bermain 1. Pastikan toples bersih dan kering. Biarkan anak menghiasnya. Setelah dihias, saatnya mengalihkan perhatian kita untuk mengisi stoples dengan petunjuk-petunjuk jurnal. 2. Cetak (atau ketik) petunjuknya pada selembar kertas, lalu potong menjadi satu bagian. Untuk menambah sedikit daya pikat, kita dapat merekatkan setiap slip ke kertas konstruksi berwarna atau kertas lembar memo sebelum melipatnya menjadi dua dan memasukkannya ke dalam toples. Beberapa saran untuk petunjuknya meliputi:  Berpura-puralah telah bertemu alien yang belum pernah mencicipi makanan Bumi. Jelaskan makanan favorit kita. Ingatlah untuk menyertakan detail tentang seperti apa bentuknya, terbuat dari apa, dan bagaimana rasanya.  Siapa sahabatmu? Apa yang membuat orang itu menjadi teman yang baik?  Jika kamu bangun dengan kekuatan super, apa yang kamu kehendaki? Mengapa?  Menurutnya bagaimana orang lain melihat dirimu? Bicara tentang seperti apa penampilan dan kepribadian dirimu?  Kamu memiliki kesempatan untuk kembali ke masa lalu dan mengubah satu peristiwa dalam sejarah. Apakah itu, dan bagaimana dia akan mencapai tujuanmu?  Tulis tentang band atau lagu favoritmu. Apa daya tariknya?  Jelaskan saat kamu benar-benar marah. Apa yang akan terjadi?  Sebutkan lima hal yang kamu sukai dari setiap anggota keluargamu?  Sebutkan lima hal yang mengganggu dirimu tentang setiap anggota keluargamu?  Jelaskan tradisi liburan favoritmu?  Dengan siapa kamu merasa sangat nyaman berbicara? Mengapa?  Apa mimpi tergila yang pernah kamu alami? Ceritakan secara rinci!  Menurutmu, bagaimana keadaan dapat berubah jika tidak ada lagi komputer atau televisi?  Temanmu akan melakukan sesuatu yang tidak kamu setujui. Apa yang kamu lakukan?  Hidupku berubah ketika….  Kamu memenangkan undian, tetapi tidak dapat membelanjakan uang untuk dirimu sendiri. Apa yang akan kamu lakukan dengan uang itu? halaman 71 menulis kreatif  Ceritakan tentang saat kamu sangat bangga pada diri sendiri!  Ceritakan tentang saat kamu merasa buruk tentang sesuatu yang kamu lakukan!  Apa yang membuatmu cemburu? Apakah menurutmu anak-anak lain pernah iri padamu?  Jelaskan seperti apa kamar tidurmu!  Apa yang akan kamu lakukan jika kamu melihat salah satu teman sekelas atau temanmu diintimidasi?  Jelaskan hari terbaik di dunia!  Dalam sepuluh tahun, saya akan menjadi….  Jelaskan saat kamu mengalami déjà vu. Menurutmu apa itu déjà vu?  Buatlah daftar tujuan yang ingin kamu capai selama setahun ke depan dan bagaimana kamu akan mewujudkannya? 3. Jika kita menginginkan anak terkejut dengan prompt yang dia keluarkan dari toples setiap hari, buatlah prompt kita sendiri. Terlepas dari apa yang kita pilih untuk dilakukannya, merupakan ide bagus untuk memiliki setidaknya satu bulan ide jurnal di dalam toples. 4. Dengan pensil, jurnalnya, dan Toples Jurnal, anak sekarang siap meluangkan waktu setiap harinya untuk menuliskan pemikirannya! halaman 72 MACAM-MACAM TULISAN A nak mungkin suka menulis cerita, tetapi menulis adalah keterampilan yang memiliki banyak kegunaan selain bercerita. Seiring bertambahnya usia anak Anda, dia akan mulai belajar tentang cara menggunakan berbagai jenis tulisan tersebut: tulisan persuasif, tulisan deskriptif, tulisan ekspositori, dan tulisan naratif. Setiap jenis tulisan memiliki tujuan spesifik dalam mengajarkan bagaimana anak-anak berkomunikasi. Yakinkan Aku! Sekitar kelas tiga atau empat, anak dapat diperkenalkan dengan jenis tulisan yang lebih kompleks yang dikenal sebagai tulisan persuasif. Jika anak suka berdebat atau berargumen, jenis tulisan ini tepat untuknya! Pada hakekatnya, tulisan persuasif merupakan debat dalam bentuk tulisan. Esai persuasif mengambil posisi pada suatu isu, dan menggunakan penjelasan tentang posisi itu dan pandangan lawannya serta fakta dan statistik untuk meyakinkan pembaca agar setuju dengan penulis. Ini mungkin terdengar logis, tetapi jika anak belum terbiasa berdebat atau meneliti, dia memerlukan latihan untuk meyakinkannya. Kegiatan ini adalah cara bertekanan rendah untuk melatih keterampilan tersebut. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan menulis persuasif  Keterampilan penelitian  Berpikir analitis  Keterampilan negosiasi Bahan yang Dibutuhkan  Pensil dan kertas atau program pengolah kata  Masalah rumah tangga sehari-hari yang memiliki dua sisi yang jelas 73 macam-macam tulisan Cara Bermain 1. Tanyakan kepada anak menurutnya apa artinya meyakinkan seseorang tentang sesuatu. Jika perlu, beri dia beberapa contoh tentang saat-saat ketika dia mencoba mengubah pikiran kita tentang sesuatu. Misalnya, kita menginginkan untuk mengingatkannya saat dia meminta kenaikan uang sakunya, dan dia mencoba meyakinkan mengapa kita harus mengabulkannya. Tunjukkan kepadanya kata-kata membujuk untuk menggambarkan proses mencoba meyakinkan atau mempengaruhi seseorang untuk berpikir dengan cara tertentu. 2. Bantu anak melakukan brainstorming tentang beberapa frasa yang dapat digunakan saat mencoba membuat argumen persuasif. Tuliskan kata dan frasa tersebut untuk referensi di masa mendatang. (Lihat tabel) 3. Diskusikan topik di seputaran rumah yang tidak selalu disetujui oleh kita dan anak. Agar kegiatan ini tidak terasa seperti tugas sekolah, ada baiknya tetap dengan topik-topik ringan, seperti uang saku, membereskan tempat tidur, makan sereal gula, dll. 4. Pilih salah satu topik tersebut dan beri tahu anak bahwa kita dapat bersedia mengubah posisi dalam masalah tersebut jika dia dapat menulis esai persuasif yang meyakinkan kita untuk berubah pikiran. Jelaskan bahwa esainya harus memuat klaimnya (apa yang menurutnya harus terjadi) dan gunakan beberapa strategi persuasif untuk membantu mendukung klaimnya. Strategi-strategi ini mencakup:  Nama besar: Gunakan nama ahli yang mendukung posisi kita. (“Ayah setuju bahwa….”)  Pathos: Gunakan bahasa emosional untuk menarik dan menarik hati sanubari audiens kita. (“Tanpa tunjangan yang lebih besar, saya tidak dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan teman-teman saya.”)  Ilmu dan penelitian: Gunakan data, studi, ilustrasi, dan logika untuk mendukung posisi kita. (“Seperti yang ditunjukkan bagan ini, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak seusia saya memiliki uang saku rata-rata….”)  Ethos: Gunakan bahasa yang menampilkan kita sebagai orang yang dapat dipercaya dan layak dipercaya. (“Seperti yang kamu ketahui, saya selalu bersedia untuk….”)  Kairos: Ciptakan rasa urgensi tentang momen yang tepat. (“Jika kita tidak mengubahnya sekarang, maka….”) 5. Baca esai anak dan evaluasi argumennya. Diskusikan dengannya hal-hal yang menurut kita meyakinkan dan argumen yang menurut kita kurang meyakinkan. Jika kita tidak sepenuhnya yakin, beri dia kesempatan untuk memasukkan umpan balik kita dan mencoba kembali. Bersiaplah untuk menyerah pada masalah yang dipilih anak. Karena tujuannya adalah untuk menulis argumen yang persuasif, penting untuk memberikan penghargaan kepadanya jika dia berhasil. Dalam hal ini, pastikan kita telah menetapkan syarat dan ketentuan. Misalnya, mungkin dia dapat meyakinkan kita mengapa dia tidak perlu merapikan tempat tidurnya selama sebulan, bukan masalah dia tidak perlu merapikan tempat tidurnya. " Frasa dan Kata yang Digunakan dalam Penulisan Persuatif Saya yakin ... Pikirkan tentang ... Itu menjadi perhatian saya ... Jelas sekali ... halaman 74 Pasti kamu tahu ... Saya tulis agar kamu ... Jika kamu melanjutkan dengan ... Tentu ... Apa yang harus kita lakukan Di samping itu ... Namun demikian ... Tanpa mempedulikan ... kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Melukis Gambar Kata Penulisan deskriptif memainkan peran besar dalam menulis cerita, tetapi ia berdiri sendiri sebagai jenis tulisan tertentu. Faktanya, ini sangat mirip dengan melukis gambar katakata. Tulisan deskriptif yang baik menggunakan kata-kata yang mendetail dan jelas untuk mendeskripsikan semua segi seseorang, tempat, benda, atau gagasan. Melukis Gambar Kata adalah aktivitas cepat untuk membantu anak Anda melatih kekuatan menggunakan deskripsi mendetail. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan menulis deskriptif  Berorientasi pada detail Bahan yang Dibutuhkan  Timer  Pensil dan kertas Cara Bermain 1. Duduklah bersama anak dan beri tahu dia bahwa kita masing-masing akan menulis deskripsi salah satu hal favorit. Itu bisa berupa makanan, tempat, seseorang, atau apa pun yang dapat dia pikirkan, tetapi tidak satu pun dari kita yang diizinkan untuk menceritakan topik itu kepada yang lain. 2. Jelaskan bahwa setelah kita selesai menulis, masing-masing akan membacakan karya satu sama lain dan mencoba mencari tahu gambar apa yang telah dilukis dengan katakata itu, tentu saja mencakup banyak detail adalah cara memberikan petunjuk. 3. Setel pengatur waktu selama 10 menit. Saat penghitung waktu berbunyi, tukar kertas dan lihat apakah kita dapat menebak apa yang “dilukis” masing-masing. > Mengembangkan Pembelajaran Jika anak kesulitan melukis gambar kata, mulailah dengan yang lebih sederhana. Ajak dia berjalan-jalan di alam atau lihat-lihat majalah bersama. Pilih sesuatu yang dia lihat dan minta dia untuk menulis tentang itu, menggambarkan apa yang dia lihat, apa yang dia cium, dan apa yang dia rasakan (baik secara fisik maupun emosional). Ajari Saya Cara... Berbeda dengan tulisan deskriptif, tulisan ekspositori tidak mengandung banyak detail. Ini sangat faktual dan to the point. Entri kamus, perbandingan, petunjuk arah, dan jenis instruksi lainnya termasuk dalam kategori ini. Cara yang bagus untuk berlatih menulis ekspositori adalah dengan meminta anak menulis “bagaimana caranya” untuk aktivitas kehidupan sehari-hari dan lihat apakah itu cukup jelas untuk diikuti. Aktivitas kehidupan sehari-hari, sering disebut sebagai ADL, adalah rutinitas sehari-hari yang dilakukan orang untuk mengurus dirinya sendiri, seperti berpakaian, menyikat gigi, atau merapikan tempat tidur. ADL yang ditulis anak akan bergantung pada tingkat fungsinya saat ini. Jika dia tidak bisa mengikat tali sepatunya, dia tidak akan bisa menulis petunjuk yang memberitahu orang lain bagaimana melakukannya. halaman 75 macam-macam tulisan Ketrampilan yang Dilatih  Urutan tulisan ekspositori  Aktivitas kehidupan sehari-hari Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil Cara Bermain 1. Diskusikan bersama anak tentang semua hal yang dia lakukan setiap hari untuk mengurus dirinya sendiri, buatlah daftar verbal tentang hal-hal yang dia tahu bagaimana melakukannya. Katakan padanya bahwa kita menginginkan dia berpura-pura harus mengajari seorang pengunjung planet kita untuk melakukan salah satu dari hal-hal itu. 2. Jelaskan bahwa dia dan alien tidak berbicara bahasa yang sama, tetapi alien dapat membaca setiap bahasa di dunia, jadi jika dia menuliskan arahnya, alien tersebut akan dapat membacanya. Peringatkan dia bahwa alien akan melakukan persis apa yang dia tulis, sesuai urutan dia menulisnya, jadi terserah padanya untuk menulis serangkaian arah yang dapat diikuti alien. 3. Biarkan anak memilih aktivitas hidup sehari-hari untuk mengajar alien dan minta dia menulis cara melakukannya. 4. Saat dia selesai, beri tahu dia bahwa kita akan mencoba sendiri petunjuknya untuk melihat apakah alien akan memahaminya. Ikuti petunjuk persis seperti yang ditulis anak, tanpa meminta klarifikasi. Anak mungkin terkejut betapa sulitnya menulis tentang melakukan sesuatu daripada melakukannya! Penulisan Hamburger dan Bumbu Percaya atau tidak, belajar menulis paragraf yang padat bisa semudah menyusun hamburger. Tulisan hamburger mengajari anak tentang komponen dasar sebuah paragraf dengan membandingkan setiap bagiannya dengan elemen hamburger. Bumbu hanyalah detailnya. Membuat hamburger secara visual menarik bagi orang yang akan memakannya itu penting. Semakin penuh tampilannya, semakin ingin mereka memakannya. Itu sama dengan paragraf anak. Semakin banyak informasi yang dikandungnya, semakin banyak pembaca akan percaya apa yang dia katakan. Keterampilan yang Dilatih  Organisasi konsep  Menulis paragraf  Mengidentifikasi gagasan utama  Mengidentifikasi detail pendukung Kalimat Pembuka: Rincian: Kalimat Pendukung: Apa yang kau butuhkan  Kertas  Pensil  Organizer Grafis Hamburger halaman 76 Rincian: Kalimat Penutup: kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Cara Bermain 1. Bicaralah dengan anak tentang seperti apa hamburger itu. Tanya: Apa saja yang benar-benar kamu perlukan untuk membuat hamburger? Hal-hal apa yang bisa kamu tambahkan ke burger untuk membuatnya lebih baik? 2. Jelaskan bahwa paragraf itu seperti hamburger. Hamburger terbuat dari tiga bagian dasar: roti atas, patty, dan roti bawah. Paragraf juga terdiri dari tiga bagian dasar: kalimat pembuka, argumen pendukung, dan kalimat penutup. 3. Tanyakan kepada anak apakah burgernya terasa lebih enak saat dia menambahkan acar, selada, saus tomat, dan/atau bumbu lainnya. (Beberapa anak akan mengatakan tidak, pada titik mana kita dapat mengatakan bahwa menurut kita rasanya lebih enak seperti itu.) Beri tahu dia bahwa menurut kita alasan burger terasa lebih enak jika ada lebih banyak adalah karena ada lebih banyak untuk dinikmati. Jelaskan bahwa sebuah paragraf lebih menyenangkan jika memiliki lebih banyak hal juga. 4. Mintalah anak untuk menggambar hamburger atau berikan dia salinan Hamburger Graphic Organizer. Katakan padanya kita akan membantunya menulis paragraf tentang hamburger. 5. Dengan menggunakan organisator grafis, minta dia menulis ide untuk kalimat pembuka di sanggul atas. Kalimat pembuka menyatakan tesis, atau apa yang anak yakini benar. Misalnya, dia mungkin menulis, “Hamburger terasa paling enak jika mengandung lebih dari sekadar roti dan patty.” 6. Selanjutnya, minta dia menulis kalimat pendukung di patty. Ini adalah inti dari argumennya, bisa dikatakan begitu. Misalnya, dia mungkin berkata, “Tanpa bumbu, patty menempel pada roti dan membuat hamburger menjadi kering dan sulit ditelan.” 7. Tunjukkan padanya bagaimana menulis detail pendukung lainnya pada selada dan keju pengatur grafis. Detail ini mendukung kalimat pembukanya dan memberikan lebih banyak informasi. Sama seperti burgernya, paragraf anak dapat memiliki banyak lapisan, atau hanya beberapa. Dia mungkin mengatakan hal-hal seperti, “Selada menambah tekstur,” atau “Acar membuat rasa daging menonjol.” 8. Terakhir, minta anak untuk menulis baris penutupnya di sanggul bawah. Ini adalah kalimat yang merangkum argumennya dan mengaitkan detail pendukungnya dengan tesisnya. 9. Setelah Hamburger Graphic Organizer diisi, saatnya menulis seluruh paragraf. Paragraf lengkap anak mungkin berbunyi seperti ini: Hamburger terasa sangat enak jika memiliki lebih dari sekadar patty dan roti. Tanpa bumbu dan sayuran, patty menempel di roti dan burgernya kering dan sulit ditelan. Menambahkan selada di antara sanggul bawah dan patty menambah tekstur dan kerenyahan. Acar mengeluarkan rasa dagingnya, sedangkan keju bisa berfungsi sebagai cara untuk memastikan saus tomat dan mustard tidak membuat roti terlalu lembek. Secara keseluruhan, hamburger tidak lengkap tanpa tambahan bumbu dan sayuran untuk meningkatkan rasanya. Apa Perspektifmu? Penulisan naratif menceritakan sebuah cerita, tetapi berbeda dari cerita biasa karena sering kali ditulis sebagai orang pertama, atau berbentuk esai pribadi. Apa Perspektif Anda? permainan mempraktikkan penulisan naratif dengan meminta semua pemain untuk menulis pengalaman bersama versi mereka sendiri. Ketrampilan yang Dilatih  Penulisan naratif halaman 77 macam-macam tulisan  Pengurutan  Memori  Pengambilan perspektif Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil Cara Bermain 1. Kumpulkan semua pemain dan beri mereka masing-masing sebuah pensil dan selembar kertas. Mintalah mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang telah mereka lakukan bersama. Ini bisa berupa liburan yang kita lakukan bersama, olahraga yang kita semua ikuti, atau pengalaman bersama lainnya. 2. Jelaskan bahwa meskipun semua pemain ada di sana, mereka semua memiliki perspektif, atau pandangan, yang berbeda tentang peristiwa tersebut dan menurut kita akan menarik untuk mendengarkan cerita unik setiap orang. 3. Minta setiap pemain untuk menulis tentang hari atau peristiwa itu dari sudut pandangnya masing=masing, dengan menggunakan kata “Saya” alih-alih membuat karakter. Tekankan bahwa dalam narasi pribadi, menambahkan detail tentang apa yang Anda pikirkan atau rasakan akan sangat membantu dalam menyampaikan cerita. 4. Setelah semua orang selesai, bacakan cerita satu sama lain. Bandingkan mereka untuk menemukan persamaan dan perbedaan, diskusikan mengapa beberapa hal sama dan mengapa beberapa hal berbeda. > Mengembangkan Pembelajaran Anda dapat memodifikasi game ini untuk digunakan sebagai cara untuk mencoba mendapatkan semua sudut pandang dari suatu pertengkaran atau konflik, terutama di antara saudara kandung. Mintalah setiap anak untuk menggunakan pernyataan “saya” untuk menulis cerita tentang apa yang menurut mereka terjadi. Kemudian kita dapat membandingkan cerita mereka untuk mengetahui apakah kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. halaman 78 pengejaan ika mengeja kata merupakan pekerjaan rumah, atau mengeja secara umum, merupakan sumber ketegangan antara kita dan anak,kita tidaklah sendirian. Kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk berdebat, dan kita tidak harus bersikukuh untuk menggunakan teknik lama "eja dengan keras". Kecuali jika dia sedang mengejanya, anak perlu mengetahui bagaimana menuliskan kata-katanya, bukan melafalkannya. Alih-alih, mengajarinya untuk mengenali kata-kata ejaan ketika dia melihatnya, memahami ejaan dalam konteks, dan memiliki gambaran umum tentang definisi setiap kata. J Cara Kreatif Menggunakan Kartu Flash Kartu flash mungkin merupakan cara standar dalam mempelajari ejaan kata-kata, tetapi ada beberapa cara untuk membuat itu tidak membosankan. Ada dua cara dasar dimana anak dapat membuat kartu flash, yang keduanya memiliki manfaat belajar. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Pengetahuan kata umum Bahan yang Dibutuhkan  Kartu indeks atau stok kartu  Pensil  Set penanda  Pena  Komputer dengan font Comic Sans 12 poin Cara Bermain: Kartu Flash Tulisan Tangan 1. Berikan anak kartu indeks, pensil, dan daftar kata ejaannya. Mintalah dia untuk menuliskan satu kata ejaan masing-masing pada kartu indeks tersebut. 79 pengejaan 2. Langkah ini dapat membantunya mengenali kata-kata dalam tulisan tangannya sendiri dan membantunya dalam mulai membentuk ingatan visual tentang bagaimana setiap kata terlihat saat dia menulisnya. Langkah ini penting karena ketika tiba waktunya untuk menulis, baik secara kreatif atau untuk tugas sekolah, dia akan tahu seperti apa kata itu dalam tulisan tangannya, bukan hanya saat mengetikannya. Cara Bermain: Kartu Flash Komputer 1. Sama seperti halnya dengan melihat kata-kata ejaan yang ditulis dengan tulisan tangan bisa bermanfaat, demikian juga melihatnya dalam bentuk cetakan. Itu karena anak tidak hanya mempelajari kata-kata ejaannya untuk digunakan dalam menulis; dia juga mempelajarinya sehingga dia bisa memahaminya dalam konteks cerita atau teks lain yang dia baca. 2. Kata-kata yang terlihat mungkin sangat berbeda jenisnya dengan hasil tulisan tangannya, jadi atur anak dalam menggunakan komputer, arahkan font ke style Comic Sans 12 (ini adalah font yang banyak disukai guru dan paling menyerupai tulisan tangan), dan biarkan dia mengetik setiap kata pada barisnya sendiri. 3. Cetak dokumen pada stok kartu dan minta dia memotong kata-kata menjadi kartu flash darurat. Cara Bermain: Kartu Flash Definisi 1. Buat satu set kartu flash, baik menggunakan komputer atau dengan kartu indeks, tetapi kali ini alih-alih menulis kata-kata, mintalah anak untuk menuliskan definisi dari kata dan kalimat di mana dia menggunakan kata itu dengan benar. 2. Ingatkan anak bahwa definisi sebuah kata bukanlah menggunakan kata tersebut atau variasi dari kata tersebut untuk membantu mendefinisikannya. Ini sulit dilakukan, jadi kita mungkin perlu memiliki sebuah kamus. 3. Tandai bagian belakang kartu-kartu tersebut dengan titik kecil berwarna atau simbol X, sehingga dapat digunakan dalam Spelling Word Memory. Cara Bermain: Mengingat Ejaan Kata 1. Gunakan dua set kartu, masing-masing kartu flash kata dan kartu flash definisi untuk melakukan kegiatan ini. Kocok kedua set kartu tersebut menjadi satu dan letakkan menghadap ke bawah dalam barisan di atas meja atau di lantai. 2. Pemain pertama membalik dua kartu, satu yang bertanda dan yang satu lagi tidak bertanda. Jika kata pada kartu tak bertanda dan definisi pada kartu bertanda cocok, pemain dapat menyimpan kartunya. Jika tidak, dia harus mengembalikan lagi kartu tersebut. 3. Pemain berikutnya mengambil giliran dengan memperhatikan posisi dan apa yang tertulis di kartu yang sebelumnya dibalik. 4. Setelah semua kata dan definisi dicocokkan, pemain yang mendapatkan kartu cocok terbanyak adalah pemenangnya. Cara Bermain: Pelacakan Kartu Flash Ini adalah variasi dari aktivitas klasik "menuliskan kata-kata masing-masing sepuluh kali". Menelusuri kata-kata ejaannya secara berulang kali dengan pensil, krayon, atau spidol akan membantu anak mempertahankan ingatan akan bentuk huruf serta urutannya. halaman 80 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak untuk menjiplak kata-kata dengan spidol berwarna cerah agar kartunya sedikit lebih menarik. Ketika dia selesai, mintalah dia untuk menuliskan kata-katanya di belakang kartu, lalu balikkan untuk membandingkan keduanya. Sekarang dia seharusnya sudah bisa menulisnya dengan benar bahkan tanpa perlu memikirkannya! Membuat Mad Libs Gila Sendiri Mad Libs, game klasik yang dibuat oleh Leonard Stern dan Roger Price, di mana seorang pemain mengganti daftar kata demi kata dalam sebuah cerita, seringkali mengarah pada cerita yang terdengar konyol. Gim Mad Libs mendapatkan namanya dari frasa teatrikal "ad lib", di mana seorang aktor tidak membaca serangkaian baris tertentu dalam sebuah adegan. Sebaliknya, kata-kata sang aktor, seperti yang ada di Mad Libs, diimprovisasi secara spontan. Tujuan memainkan permainan ini dengan ejaan kata-kata anak adalah untuk melihat apakah dia dapat mengenali jenis (bagian dari ucapan) dari setiap ejaan kata. Pada akhirnya, dia juga akan memiliki kisah lucu yang dapat diceritakan. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan kata  Mempertahankan kosakata  Pengetahuan kata umum  Bagian dari pidato Bahan yang Dibutuhkan • Pita pelukis Cara Bermain 1. Temukan buku bergambar, syair, atau kutipan favorit anak. Saat kita sampai pada bagian pidato yang dapat diganti dengan salah satu ejaan kata-katanya, letakkan selotip pelukis di atas kata tersebut, dan minta dia untuk menyampaikan kata dari daftarnya. Pastikan untuk meminta tidak hanya sepatah kata saja, tetapi juga bagian pengucapan yang benar. 2. Setelah kita mengganti semua kata dalam bagian itu, bacakan kepada anak untuk melihat betapa konyolnya kedengarannya. Kemudian lepaskan selotip pelukis dan mulai lagi. 3. Kita juga dapat menggunakan situs web seperti Wacky Web Tales dari Eduplace.com (www.eduplace.com/tales/) dengan anak. Kita hanya perlu memasukkan ejaan katakata, dan kisah aneh yang unik akan dibuat untuk kita! > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak untuk mengeja setiap kata bagi kita saat dia menggunakannya sebagai kata penggantinya. Huruf Apa yang Hilang? Game ini adalah variasi dari game klasik Hangman, dan mudah untuk dimainkan. halaman 81 pengejaan Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan kata  Mempertahankan kosakata  Pengetahuan kata umum Bahan yang Dibutuhkan  Kertas atau papan tulis  Pensil atau spidol hapus kering  Daftar ejaan kata Cara Bermain 1. Tulis atau ketik daftar ejaan anak, hilangkan satu atau dua huruf dari setiap kata. Misi anak adalah mengisi huruf yang hilang dengan benar. 2. Kita dapat mengosongkan bunyi vokal untuk memastikan anak dapat memahami bunyi yang dihasilkan setiap vokal, atau, jika kata-kata mingguan memiliki pola huruf yang sama, tinggalkan pola huruf tersebut untuk melihat apakah anak telah membuat koneksi. Game Tambah Huruf Game ini memadukan unsur Hangman dan Huruf Apa yang Hilang? game dengan cara yang menyenangkan, sederhana, dan interaktif. Permainan ini sangat mudah dimainkan pada selembar kertas dengan menggunakan pensil. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan kata  Mempertahankan kosakata  Pengetahuan kata umum Bahan yang Dibutuhkan  Kertas atau papan tulis  Pensil atau spidol hapus kering  Daftar kata ejaan Cara Bermain 1. Duduklah bersama anak, dan beri tahu dia bahwa kita akan bekerja sama untuk menuliskan ejaan kata-kata. Mulailah dengan menulis huruf pertama dari salah satu kata. 2. Berikan kertas itu kepada anak dan minta dia menambahkan huruf berikutnya. 3. Dia kemudian akan mengembalikan kertas itu agar kita untuk menambahkan huruf berikutnya. Kegiatan ini berlanjut sampai kata tersebut selesai, atau seseorang menulis huruf yang salah. 4. Perlu diingat bahwa ejaan kata sering dikelompokkan sehingga banyak kata dimulai dengan cara yang sama. Jika demikian, kita harus memberi tahu anak kata mana yang dieja atau permainan tidak akan berjalan dengan baik. > Mengembangkan Pembelajaran Mainkan permainan dengan mengirim pesan huruf pertama dari kata tersebut kepada anak. Minta dia membalas huruf yang kita kirimi plus huruf berikutnya. Lanjutkan sampai kata tersebut dapat dieja. halaman 82 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Membangun Kata-kata Permainan menyenangkan ini melibatkan alfabetisasi dan ejaan. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan  Penguasaan kosakata  Pengetahuan kata umum Bahan yang Dibutuhkan  Daftar ejaan kata  Pensil  Kertas  Gunting Cara Bermain 1. Mintalah anak menulis daftar ejaannya dengan huruf besar—satu kata per baris, dan dengan lebar satu jari di antara setiap huruf—pada selembar kertas. Minta dia untuk menggunting daftar tersebut menjadi potongan-potongan kata tunggal. 2. Tempatkan kata-kata menghadap ke atas di atas meja, dan tantang anak untuk menyusun daftar tersebut berdasarkan abjad. 3. Setelah dia melakukannya dengan benar, gunting setiap kata menjadi huruf-huruf individual, tambahkan belokan atau tepi bergerigi pada beberapa potongan kita. 4. Beri anak potongan-potongan tersebut, dan mintalah dia untuk menyusun kembali katakata itu seperti sebuah puzzle. > Mengembangkan Pembelajaran Alih-alih menggunting daftar dan setiap kata menjadi potongan-potongan dan huruf, pisahkan seluruh daftar seperti teka-teki jigsaw. Begitu anak menyatukannya kembali, dia mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kata-kata tersebut cocok bersama sebagai sebuah kelompok, baik secara harfiah maupun kiasan. Ejaan Kata Hangman Hangman adalah permainan klasik yang digunakan untuk berlatih mengeja kata. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Pengetahuan kata umum Bahan yang Dibutuhkan  Daftar kata ejaan  Kertas atau papan tulis halaman 83 pengejaan  Pensil atau spidol hapus kering Cara Bermain 1. Berikan salinan daftar ejaan kata kepada anak, sehingga ia memiliki keuntungan karena dapat mempersempit kata-kata saat ia mendapatkan lebih banyak huruf. Tuliskan jumlah kosong yang benar untuk kata yang ingin dia eja, dan biarkan dia menebak huruf satu per satu. 2. Setiap huruf yang dia tebak dengan benar akan ditulis di tempat kosong yang benar, sedangkan setiap huruf yang terlewatkan adalah petunjuk bagi kita untuk menggambar bagian tubuh pada orang tongkat (kepala, batang tubuh, satu lengan, lengan lainnya, satu kaki, lainnya kaki). Anda juga dapat menggunakan definisi kata tersebut sebagai petunjuk jika anak kebingungan. 3. Tujuannya agar dia menebak kata sebelum kita menggambar orang yang utuh. Begitu dia mendapatkan kata itu, minta dia untuk menggunakannya dalam satu kalimat. Lagu Ejaan Kata Ada hubungan yang pasti antara musik dan literasi. Lagi pula, ada alasan mengapa kita dapat mengingat semua kata dari lagu favorit dari satu dekade lalu, tetapi kita tidak dapat mengingat mengapa kita masuk ke kamar sebelah! Menempatkan sesuatu ke musik memberi anak-anak cara untuk mengkategorikan berbagai hal dan menyimpannya di kepala mereka. Ejaan kata tidak berbeda. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Koneksi keaksaraan-seni Bahan yang Dibutuhkan  Daftar kata ejaan Cara Bermain 1. Bergantung pada seberapa besar kecenderungan musik kita, kita dapat membuat lagu konyol orisinal untuk mengeja kata-katanya, atau menyetelnya ke standar lama seperti "Row Your Boat" atau "Twinkle, Twinkle Little Star". 2. Jika sudah baik, kita maupun anak tidak dapat melakukannya, tidak apa-apa untuk mengucapkannya juga. Ucapkan kata, lalu definisinya, lalu eja. Kita juga bisa menambahkan ketukan jepret sederhana ke dalam nyanyian untuk menjaga ritme tetap berjalan. Amplas Gosok Kata Amplas Gosok Kata adalah cara yang menyenangkan untuk menggabungkan seni dan literasi. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Menguatkan kosakata halaman 84 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Koneksi keaksaraan-seni Bahan yang Dibutuhkan  Amplas dan stensil  Pensil  Gunting  Daftar ejaan  Kertas  Krayon  Pita Cara Bermain 1. Beberapa toko menjual stensil amplas alfabet, tetapi jika kita tidak dapat menemukannya, stensil tersebut cukup sederhana untuk dibuat. Tempatkan selembar amplas dengan sisi halus menghadap ke atas, dan gunakan pensil dan satu set stensil untuk membuat stensil huruf amplas sendiri. Setelah kita (atau anak) memotong stensilnya, berikan salinan daftar kata ejaan kepada anak, beberapa kertas kosong, dan krayon. 2. Mintalah dia mengatur stensil untuk mengeja salah satu kata-katanya, dan letakkan selembar kertas kosong di atas stensil. Rekatkan kertas pada tempatnya, dan biarkan anak menggosokkan krayon di atas kertas. (Dia juga bisa menggunakan lebih dari satu krayon warna untuk membuat gosokan kata warna-warni.) Kata ejaannya akan muncul secara ajaib! > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak untuk menggosok dalam kelompok berdasarkan kata-kata yang serupa. Bisa dengan definisi, pola huruf, atau atribut lainnya, selama dia bisa menjelaskan hubungannya. Ejaan Kata Lem Gemerlap Ada dua cara untuk membuat ejaan kata lem glitter: dengan glitter dan lem, atau dengan lem glitter. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Koneksi keaksaraan-seni Bahan yang Dibutuhkan  Kertas  Daftar ejaan  Pensil  Lem glitter (atau lem sekolah dan glitter) Cara Bermain 1. Mulailah dengan memberi selembar kertas yang tebal kepada anak, dan mintalah dia halaman 85 pengejaan untuk menulis ejaan kata di atas kertas tersebut dengan pensil. Lalu dia bisa menjiplak kata-kata itu dengan lem glitter, atau menjiplaknya dengan lem sekolah dan memercikkan glitter di atasnya. 2. Cara lainnya, dia akan membuat hubungan fisik dengan menelusuri huruf dari setiap kata, yang dapat membantunya mengingatnya ketika tiba waktunya untuk menggunakannya secara tertulis. Ketika proyek mengering, dia akan memiliki kolase mengkilap dari semua kata ejaannya! > Mengembangkan Pembelajaran Alih-alih menulis ejaan kata-kata dalam daftar atau baris, mintalah anak untuk membalikkan kertas dan menulis beberapa kata secara menyamping atau terbalik. Hasilnya lebih mirip awan kata daripada daftar kata. Awan kata, terkadang disebut sebagai "tag cloud" atau "weighted list", adalah gambar atau gambar visual yang dibuat oleh sekumpulan kata. Di Internet, awan kata digunakan untuk menyajikan visual cepat dari kata atau konsep yang disajikan dalam sebuah artikel. Dalam weighted list, kata yang paling penting lebih besar dari kata lainnya. Membangun Kata dengan Balok atau Ubin Scrabble Beberapa anak belajar dengan membaca, beberapa dengan menulis, beberapa dengan mendengarkan, dan beberapa dengan membuat hubungan artistik. Anak-anak lain belajar paling baik dengan melibatkan semua indra mereka dalam apa yang mereka pelajari. Dalam hal latihan mengeja kata, kita mungkin berpikir sulit untuk menggabungkan semua indra, tetapi sebenarnya jauh lebih mudah untuk menciptakan pengalaman indrawi daripada yang mungkin kita pikirkan. Terkadang cara terbaik untuk mempelajari daftar kata ejaan adalah membuatnya dari awal. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan  Retensi kosakata  Keterampilan motorik dan sensorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Daftar ejaan kata  Blok kata, huruf magnetik, atau ubin kata Cara Bermain Anak dapat menyusun kata-katanya menggunakan balok alfabet, huruf magnetik, atau ubin kata (seperti yang ada di game Scrabble). Faktanya, dia bisa menggunakan hampir semua hal untuk membangun kata-katanya, selama dia menyusun huruf-hurufnya. Dia juga bisa menggunakan manik-manik, kacang kering, makaroni, atau bahkan balok itu sendiri untuk membuat bentuk setiap huruf dalam kata tersebut. > Mengembangkan Pembelajaran Mainkan permainan Scrabble hanya dengan menggunakan ejaan kata anak serta antonim dan sinonimnya. halaman 86 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Membangun Kata dengan Tubuh Salah satu cara yang sangat mudah untuk menyertakan aktivitas fisik dalam belajar adalah dengan meminta anak melatih ejaan kata-kata menggunakan tubuhnya. Dia mungkin tidak dapat mengubah dirinya sendiri untuk membuat semua huruf dalam satu kata, tetapi dia dapat melatih pola bentuk kata-kata tersebut. Saat kita melihat kata-katanya bersama-sama, kita akan melihat bahwa beberapa huruf tinggi (di atas garis), beberapa huruf kecil (di dalam garis), dan lainnya pendek (di bawah garis). Terjemahkan pola tersebut ke dalam posisi tubuh. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Keterampilan motorik kasar dan sensorik Bahan yang Dibutuhkan  Daftar ejaan kata Cara Bermain 1. Huruf tinggi adalah lompatan; huruf kecil adalah lengan lurus ke samping; dan surat pendek berjongkok. 2. Dengan menggunakan kata "mulai" sebagai contoh, anak akan: b-melompat ke atas, e-menerbangkan lengannya ke samping seperti pesawat terbang, g-berjongkok dan interbang seperti pesawat terbang. > Mengembangkan Pembelajaran Libatkan seluruh keluarga dalam membangun sebuah kata. Mintalah setiap anggota keluarga mengambil surat, dan usahakan agar bentuk tubuhnya sesuai dengan surat itu. (Misalnya, t mungkin berdiri tegak dengan tangan terentang ke setiap sisi). Kemudian berdiri di samping satu sama lain untuk melihat apakah kita telah membuat seluruh kata. Melacak dalam Makanan Ini mungkin salah satu dari beberapa kali tidak apa-apa membiarkan anak bermain dengan makanannya. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Mempertahankan kosakata  Keterampilan motorik dan sensorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Daftar kata ejaan  Makanan dan peralatan halaman 87 pengejaan Cara Bermain 1. Biarkan dia menelusuri kata-katanya di kentang tumbuknya dengan garpunya, atau coba buat dengan sereal alfabet. 2. Jika kita benar-benar berambisi, minta anak menyusun sayurannya untuk mengeja kata. > Mengembangkan Pembelajaran Belilah selai dalam botol peras (atau pindahkan selai ke botol peras di rumah) dan mintalah anak membuat ejaan kata PB&J sandwich untuk makan siang. Menggambar Kata dengan Krim Cukur/Pasir Dua cara yang sangat intensif indera untuk melatih ejaan kata ini mungkin menarik bagi beberapa anak dan tidak bagi yang lain; itu tergantung seberapa sensitif anak terhadap tekstur yang berbeda. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan  Retensi kosakata  Keterampilan motorik dan sensorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Daftar kata ejaan  Krim cukur  Pasir  Panci Cara Bermain 1. Untuk menggambar kata ejaan dalam krim cukur, kosongkan ruang di meja dapur. Teteskan sesendok besar krim cukur di atas meja dan biarkan anak menggunakan tangannya untuk menyebarkannya secara "rata". Minta dia menggunakan jari telunjuknya untuk mengeja kata-kata dalam krim cukur. 2. Menggambar di pasir serupa dan bisa dilakukan di luar atau di dalam. Jika kita memiliki kotak pasir, lepaskan anak dan panggil saja kata-kata yang ingin dia lacak di pasir. Jika Anda ingin membuat versi dalam ruangan, isi panci atau piring casserole sekitar setengahnya dengan pasir, dan mainkan dengan cara yang sama. > Mengembangkan Pembelajaran Jika kita tidak dapat menemukan pasir atau tidak memiliki kotak pasir, berikan tongkat kepada anak dan temukan area di luar yang memiliki penutup tanah yang padat. Dia bisa menggoreskan kata-kata ke tanah dengan tongkatnya. Tebak Kata Ejaan Aktivitas langsung ini adalah cara yang bagus untuk melatih ejaan dan kosa kata. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan sight word/ejaan  Mempertahankan kosakata  Keterampilan motorik kasar dan sensorik halaman 88 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Bahan yang Dibutuhkan  Daftar ejaan  Kertas  Piring Cara Bermain 1. Untuk permainan ini, tuliskan ejaan kata untuk setiap anak pada selembar kertas, lipat menjadi dua, dan letakkan di mangkuk. 2. Secara bergiliran memilih selembar kertas dari piring dan memerankan kata tersebut. 3. Beberapa kata tidak cocok untuk diperankan, jadi kita mungkin perlu memulai kata-kata tersebut dengan isyarat verbal, seperti memberikan sinonim atau antonim dari kata yang kita lakukan. > Mengembangkan Pembelajaran Alih-alih mengeluarkan kata-kata dari mangkuk, berikan setiap pemain salinan daftar dan biarkan mereka memilih kata mana yang akan diperankan. Dengan demikian, kita juga dapat melacak kata mana yang telah digunakan, membuatnya sedikit lebih mudah untuk ditebak. Perburuan Kata Ejaan Permainan ini dapat dimainkan dengan berbagai cara dan memiliki bonus tambahan untuk memberi anak lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan media cetak! Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan kata penglihatan/ejaan  Retensi kosakata  Keterampilan motorik dan sensorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Daftar kata ejaan  Buku  Pensil  Kertas  Majalah atau koran lama Cara Bermain: Pemulungan Kata Ejaan Buku Cerita 1. Berikan setiap pemain salinan kata-kata, buku, pensil, dan selembar kertas. Atur timer selama 5 menit. 2. Setiap pemain harus menemukan semua kata di bukunya, menuliskan kata dan nomor halaman tempat dia menemukannya. 3. Pemain pertama yang selesai dan diverifikasi adalah pemenangnya. Cara Bermain: Klip, Potong, dan Eja Gunakan majalah dan koran bekas untuk memotong kata-kata dalam daftar. Berikan poin bonus untuk beberapa penampakan/pemotongan kata. halaman 89 pengejaan Cara Bermain: Siap, Setel, Bulatkan! Beri setiap pemain bagian dari koran hari ini. Setel pengatur waktu selama 3 menit dan lihat berapa banyak kata ejaan yang dapat dilingkari oleh setiap pemain. > Mengembangkan Pembelajaran Simpan salinan daftar kata ejaan anak di tas atau di mobil. Lihat apakah kita dapat menemukan kata-kata di tanda atau di toko saat kita bepergian. halaman 90 matematika dalam kehidupan alah satu keluhan paling umum yang dimiliki anak-anak tentang matematika adalah bahwa mereka tidak akan pernah menggunakannya dalam kehidupan nyata. Meskipun mungkin terasa seperti itu, anak-anak dan orang dewasa sama-sama menggunakan matematika setiap hari tanpa memikirkannya. Menunjukkan hal itu kepada anak Anda mungkin bukan cara terbaik untuk melawan keluhannya, tetapi Anda dapat membuatnya lebih menyadari betapa besar peran matematika dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut adalah sepuluh cara utama anak-anak menggunakan matematika setiap hari: memberi tahu waktu, mengatur meja, menghitung uang saku mereka, membeli sesuatu dan menghitung kembaliannya, menyortir dan mengambil mainan, bermain permainan papan, membandingkan belanja, mengikuti resep, membangun dengan balok, dan mengisi tugas grafik. S Anggaran dan Daftar Keinginan Berapa kali kita mendengar anak berkata, "Saya ingin salah satunya!" saat dia menonton iklan di televisi atau melihat sesuatu yang keren di toko? Biaya dari semua "keinginan" itu dapat bertambah dengan cepat, tetapi anak mungkin tidak menyadarinya seperti yang kita inginkan. Membimbingnya menggunakan anggaran untuk membuat daftar keinginannya menjadi kenyataan tidak hanya memasukkan matematika ke dalam hidupnya, tetapi juga memberinya pemahaman yang lebih baik tentang nilai uang. Keterampilan yang Dilatih  Penganggaran  Perkiraan  Pembulatan  Matematika operasional Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil 91 matematika dalam kehidupan  Komputer dengan akses Internet  Uang palsu (opsional)  Katalog, pamflet penjualan  Kalkulator Cara Bermain 1. Biarkan anak membuat daftar keinginannya. Minta anak untuk menulis daftar semua barang yang ingin dia beli, sisakan ruang di sebelah setiap barang untuk menuliskan harganya. Kemudian online dengan anak untuk meneliti biaya barang-barang tersebut. 2. Beri anak anggaran imajiner. Berapa banyak uang pura-pura yang kita berikan kepadanya tergantung pada berapa banyak hal dalam daftar keinginannya yang kita ingin dia purapura beli (Kita tidak menghendaki bahwa dia bisa membeli semuanya). Untuk anak-anak yang lebih kecil, mungkin bermanfaat untuk memberi mereka uang pura-pura. 3. Membandingkan harga toko. Setelah anak menemukan toko yang menjual barang yang dia inginkan, dia mungkin ingin berhenti terlebih dahulu, tetapi jelaskan kepadanya bahwa tidak semua toko menjual barang dengan harga yang sama. Bantu dia menemukan sejumlah toko atau situs web berbeda yang menjual barang yang sama, sehingga dia dapat melihat harga yang berbeda. 4. Menghitung pajak dan ongkos kirim. Berapa kali kita menemukan apa yang tampaknya menjadi kesepakatan online yang sempurna hanya untuk mengetahui biaya pengiriman lebih dari item? Bantu anak melalui proses penambahan setiap item ke keranjang online dan lihat berapa banyak pajak dan biaya pengiriman ditambahkan ke biaya item tersebut. Minta dia untuk menambahkan biaya itu ke harga setiap barang. 5. Memilih penawaran terbaik. Setelah membantu anak melalui proses perbandingan belanja dan menambahkan ongkos kirim dan pajak, dia akan memiliki gagasan tentang toko mana yang menawarkan penawaran terbaik untuk setiap barang di daftar keinginannya. Mintalah dia untuk membuat draf lain dari daftar tersebut, dengan menggunakan biaya dari keputusan terbaik. 6. Berlatih pembulatan. Meskipun sudah waktunya untuk menjumlahkan semua barang di daftar keinginannya, tidak selalu mudah untuk menambahkan angka seperti $10,99 atau $20,05. Jelaskan kepada anak bahwa terkadang lebih mudah untuk membulatkan ke jumlah dolar terdekat sebelum menjumlahkan semuanya. Bulatkan ke dolar terdekat jika angka terakhir sama dengan 50 sen atau lebih; dibulatkan ke bawah jika harganya 49 sen atau kurang. Ini tidak hanya memudahkan penjumlahan, tetapi juga membantunya mengingat kapan harus membulatkan ke atas dan kapan harus membulatkan ke bawah. 7. Menghitung total. Ada banyak informasi di daftar anak sekarang. Sudah waktunya baginya untuk menambahkannya dan melihat berapa biayanya. Kemudian minta dia untuk mengurangi angka itu dari anggarannya. Tidak apa-apa membiarkan anak menggunakan kalkulator selama proses ini, tetapi ingatkan dia bahwa kalkulator hanya membantu jika dia dapat memasukkan angka yang benar, menggunakan tombol yang benar untuk setiap operasi, dan melacak arti semua angka. Tanyakan: Apakah kita punya cukup uang? (Jawabannya harus “tidak” atau pelajarannya tidak akan berhasil!) Berapa banyak lagi uang yang dibutuhkan? Item mana yang dapat kita keluarkan dari daftar agar tetap sesuai dengan anggaran? Satu untukku, Satu untukmu Jika kita memiliki lebih dari satu anak, pasti pernah mendengar teriakan, “Dia punya lebih banyak!” dan "Mengapa dia mendapatkan bagian yang lebih besar?" Tidak peduli seberapa halaman 92 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak keras kita mencoba untuk menyamakannya, anak-anak tidak selalu melihatnya seperti itu. Namun, jika kita menunjukkan kepada mereka, mereka mungkin harus mengakui bahwa itu benar. Kegiatan ini juga membantu melatih pecahan, perkalian, dan pembagian. Keterampilan yang Dilatih  Pecahan  Perkiraan  Pembagian dengan sisa Cara Bermain 1. Permainan kuno ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan tentang sisa. Beri anak tanggung jawab untuk membagi-bagikan camilan pada saat dia memiliki teman. Pastikan tersedia makanan yang mudah diukur; anggur, pretzel, atau kerupuk dapat dilakukan dengan baik. 2. Setelah anak selesai membagikan makanan ringan dengan gaya “satu untuk saya, satu untuk kamu”, dia mungkin menemukan sisa makanannya. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan gagasan bahwa beberapa angka tidak dapat dibagi secara merata menjadi beberapa kelompok dan mungkin ada yang tersisa. 3. Ketika tamunya telah pergi, berikan anak sejumlah barang kecil seperti balok, uang receh, atau pasta kering, dan minta dia untuk membaginya di antara sejumlah orang teoretis menggunakan metode "satu untuk saya, satu untuk kamu". > Mengembangkan Pembelajaran Anak yang lebih besar bisa bekerja mundur, dimulai dengan menghitung berapa orang dan berapa jajan yang ada. Setelah angka-angka itu ditetapkan, kita dapat menanyakan hal-hal seperti berikut: Jika setiap orang mendapat 3 kerupuk, apakah akan ada sisanya? atau kita memiliki 21 kerupuk dan ada 7 orang. Berapa banyak kerupuk yang didapat setiap orangnya? Sekarang juga saat yang tepat untuk memperkenalkan matematika yang lebih rumit dan gagasan bahwa tidak semuanya harus adil. Misalnya, anak prasekolah tidak membutuhkan anggur sebanyak anak sekolah menengah. Pernyataan seperti, “Kamu makan anggur tiga kali lebih banyak daripada adik laki-lakimu, dan dia punya lima belas buah anggur. Berapa banyak yang akan kita dapatkan? dapat membantu meningkatkan keterampilan matematika yang lebih tinggi serta mengajarkan keterampilan hidup. Matematika Carpool Cara lain untuk mendorong gagasan bahwa matematika adalah bagian dari kehidupan seharihari adalah membuat perjalanan harian kita sedikit lebih menarik. Seperti yang diketahui orang tua, ada banyak perhitungan matematika untuk memastikan semua anak pergi ke mana pun yang mereka butuhkan—tepat waktu! Keterampilan yang Dilatih  Pengertian waktu  Perkiraan  Matematika operasional halaman 93 matematika dalam kehidupan Cara Bermain: Hitung Rute dalam Bagian 1. Seperti yang kita ketahui, mencapai tujuan hanyalah bagian dari mengatur waktu carpool dengan benar. Sisanya adalah tentang berapa lama untuk sampai ke rumah anak pertama, kemudian ke rumah berikutnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan anak-anak itu untuk mengenakan sabuk pengaman dan duduk, lalu berapa lama untuk sampai ke tujuan akhir kita setelahnya semua itu. 2. Anak yang lebih besar harus memiliki kesadaran waktu yang cukup (dan temantemannya) untuk dapat mempertimbangkan semua itu saat kita menghitung kapan kita harus pergi untuk mengetahui apakah kita akan memiliki cukup waktu. Sebaiknya bulatkan semuanya menjadi lima menit untuk memulai. Kita dapat membantunya membicarakannya dengan pernyataan seperti: Oke, kita harus latihan renang jam 4:00 dan membawa Hannah dan Eli bersama kita hari ini. Kita butuh sepuluh menit untuk sampai ke rumah Hannah dari rumah kita, dan kita tahu dia selalu terlambat sekitar lima menit. Kemudian butuh lima menit untuk sampai ke rumah Eli, dan sekitar lima belas menit untuk sampai ke kolam dari sana. Menurutmu jam berapa kita harus berangkat? 3. Jika hal itu membuat anak bingung, coba ulangi sehingga dia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Mencoba: Kita berangkat jam 3:15 untuk latihan berenang. Butuh sepuluh menit untuk sampai ke rumah Hannah, dan lima menit lagi untuk sampai ke rumah Eli. Dari rumahnya lima belas menit lagi ke kolam renang. Dengan asumsi mereka berdua tepat waktu, akankah kita sampai pada latihan pukul 4:00? Cara Bermain: Hitung Rute Sekaligus 1. Anak yang lebih kecil mungkin baru belajar tentang menceritakan waktu dan mengembangkan pengertian waktu. Seorang anak yang baru mulai merasakan jam setengah jam tidak memiliki kemampuan yang sama dengan anak yang lebih tua untuk memikirkan bagian perjalanan yang berbeda. 2. Alih-alih memecah rute, bicarakan dengan anak tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke suatu tempat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menjemput semua orang sudah disertakan. Kita dapat melakukan ini dengan mengajukan pertanyaan seperti: Kita harus berada di latihan renang pada pukul 4:00, dan kita membutuhkan waktu 30 menit untuk menjemput semua anak dan sampai di sana. Jam berapa kita harus berangkat? Jika itu terlalu membingungkan, coba sebaliknya: Kita membutuhkan waktu 30 menit untuk mendapatkan semua teman dan membuatnya untuk latihan berenang. Latihan dimulai pukul 16.00. Jika kita berangkat jam 3:30, apakah kita akan tiba tepat waktu? > Mengembangkan Pembelajaran Sertakan sedikit kehidupan nyata dalam perhitungan kita. Ingatkan anak bahwa akan ada penundaan yang disebabkan oleh lalu lintas, jalan memutar, dan lampu lalu lintas. Minta dia untuk memperkirakan berapa banyak waktu yang mungkin ditambahkan oleh faktor-faktor tersebut dalam suatu perjalanan. halaman 94 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Matematika Membersihkan Rumah Kita mungkin bahkan tidak dapat mulai menghitung berapa kali untuk menyuruh anak membersihkan kamarnya. Kurangi berapa kali dia benar-benar mendengarkan, dan kita sudah memiliki matematika membersihkan rumah! Ada juga kesempatan untuk mengajarkan keterampilan matematika lain yang lebih praktis melalui pembersihan kamar. Ingatlah bahwa anak hampir selalu membutuhkan waktu lebih lama untuk membersihkan kamarnya daripada yang dia kira. Itu karena idenya tentang kebersihan dan ide kita akan sangat berbeda. Untuk membantunya lebih memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan secara realistis, tentukan "bersih" bahkan sebelum dia mulai. Keterampilan yang Dilatih  Memahami waktu  Memperkirakan  Matematika operasional Bahan yang Dibutuhkan  Timer Cara Bermain: Memperkiraan 1. Berjalanlah ke kamar anak bersamanya untuk mengetahui seberapa banyak pembersihan yang benar-benar perlu dilakukan. Minta dia untuk memperkirakan berapa banyak barang yang perlu diambil dari lantai. Tanyakan: Apakah mendekati sepuluh atau dua puluh lima hal? Lakukan hal yang sama untuk rak buku, tempat tidur, dan area lain yang benarbenar perlu dibersihkan. 2. Kemudian mintalah anak memperkirakan berapa total barang yang perlu diambil. Cara Bermain: Rasa Waktu 1. Saat kita melakukan jalan-jalan bersama anak, minta dia untuk memberitahukan berapa lama menurutnya waktu yang dibutuhkannya untuk membersihkan seluruh kamarnya. Beri tahu dia berapa lama menurut kita waktu yang dibutuhkan, dan minta dia memberi tahu kita apa perbedaan menit antara tebakannya dan tebakan kita. 2. Beri tahu dia jam berapa sekarang, dan lihat apakah dia dapat memberi tahu kita jam berapa sekarang jika dia selesai membersihkan kamarnya setengah jam dari sekarang. Cara Bermain: Perbandingan Saat anak mengambil setiap area di kamarnya, mintalah dia menghitung barang-barang yang dia simpan. Minta dia membandingkan angka sebenarnya dengan perkiraan yang dia buat saat pertama kali melihat kamarnya. Bantu dia mengetahui seberapa dekat perkiraannya dengan mencari selisih antara kedua angka tersebut. Cara Bermain: Pembagian Dasar Dalam hal pembersihan kamar, ini adalah saat dimana anak akan bersemangat untuk mencoba operasi pembagian. Itu karena semakin banyak orang yang terlibat, semakin sedikit pekerjaan yang ada untuk setiap orang. Mintalah saudara-saudaranya untuk membantu (Kita mungkin harus memberi mereka kesepakatan timbal balik) dan buat masalah bagidan-taklukkan, seperti: Kita bertiga mengambil dua belas mainan. Jika kita masing-masing halaman 95 matematika dalam kehidupan mengambil dua mainan, apakah kamarmu akan bersih? Mengapa atau mengapa tidak? Berapa banyak mainan yang harus kita ambil masing-masing untuk membersihkannya? > Mengembangkan Pembelajaran Tantang anak untuk memperkirakan berapa banyak barang yang dapat ia ambil dan simpan dalam 5 menit. Atur pengatur waktu dan lihat apakah dia benar. Matematika Toko Kelontong Cara cepat dan mudah untuk membuktikan bahwa kita menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mengajak anak berbelanja bahan makanan. Sama seperti banyaknya kesempatan untuk belajar melek huruf di toko kelontong, ada banyak kesempatan untuk berlatih matematika juga, baik dalam persiapan maupun di toko. Namun, meskipun toko kelontong dapat memberikan banyak kesempatan untuk mengajar, jadwal kita mungkin tidak. Jangan mencoba melakukan semuanya dalam satu hari, atau perjalanan belanja akan terasa tak ada habisnya. Pilih beberapa aktivitas untuk satu hari dan simpan beberapa untuk hari lain. Kita dapat keluar dari toko dalam waktu yang wajar, dan anak tidak akan bosan dengan matematika toko bahan makanan. Keterampilan yang Dilatih  Matematika operasional  Memperkirakan  Penganggaran Bahan yang Dibutuhkan  Daftar belanjaan  Pensil  Kertas  Kalkulator Cara Bermain: Mengestimasi Harga 1. Beri anak salinan daftar belanjaan kita. Minta dia untuk membuat perkiraan berapa harga setiap item belanjaan, dan menuliskan perkiraan itu di sebelah item dalam daftar. Suruh dia membawa salinan daftar dan pensilnya ke toko sehingga dia bisa menuliskan biaya sebenarnya di samping perkiraannya. 2. Berikan anak daftar belanjaan kita, salinan pamflet penjualan terbaru, dan kupon yang akan digunakan di toko. Jika kita memiliki kartu tabungan yang mengambil persentase dari total biaya, beri tahu dia juga. Minta dia untuk mempertimbangkan semua faktor tersebut dan memberikan perkiraan berapa banyak yang harus kita bayarkan ke kasir. Minta dia menuliskan nomornya. Ketika kita sampai di rumah, biarkan dia melihat tanda terima untuk melihat seberapa dekat atau jauh dia dari jumlah sebenarnya. Cara Bermain: Berat dan Ukuran 1. Di toko, tunjukkan skala produksi kepada anak. Jelaskan bahwa itu mengukur produksi dalam pound. (Jika dia belum tahu, beri tahu dia bahwa satu pon sama dengan enam belas ons.) Pilih buah atau sayuran yang ingin kita beli dan beri tahu anak berapa pon yang dibutuhkan. Biarkan dia memperkirakan berapa banyak dari jenis produk itu yang halaman 96 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak sama dengan berat yang dibutuhkan, kemudian minta dia menimbangnya untuk melihat apakah dia benar. 2. Temukan dua jenis produk berbeda yang tampaknya beratnya kira-kira sama. Apel, jeruk, dan kentang cocok untuk kegiatan ini. Mintalah anak meletakkan salah satu dari setiap jenis produk di masing-masing tangan dan coba tebak apakah beratnya sama, atau jika yang satu lebih ringan dari yang lain. Biarkan dia menggunakan skala produksi untuk menguji kemampuannya. 3. Menghitung biaya produksi. Tunjukkan kepada anak harga per pon untuk jenis produk yang ingin dibeli, dan minta dia menghitung berapa biaya untuk membeli empat pon produk tersebut. Kemudian biarkan dia menggunakan skala produksi untuk mengukur jumlah yang tepat. Cara Bermain: Memperkirakan Volume Di kasir, minta anak untuk melihat sabuk konveyor yang penuh dengan makanan. Lihat apakah dia dapat memperkirakan berapa nilai tas makanan yang telah dibeli, minta dia untuk memperhitungkan perbedaan ukuran antara kertas, plastik, dan tas yang dapat didaur ulang. Cara Bermain: Membandingkan Harga Toko 1. Membandingkan harga makanan. Pastikan untuk melihat hal-hal seperti nama produk bermerek versus produk generik, dan harga per ons dengan ukuran berbeda. Anak yang lebih besar dapat menggunakan kalkulator untuk mengetahui harga terbaik. Misalnya, jika kita dapat membeli sekotak sereal 16 ons seharga $2,99 dan sekotak sereal yang sama berukuran 21 ons seharga $3,49, anak dapat membagi harganya dengan ons untuk mengetahui harga satuan: $2,99 ÷ 16 = 18 sen per ons, sedangkan $3,49 ÷ 21 = 16 sen per ons. Oleh karena itu, membeli kotak yang lebih besar adalah kesepakatan yang lebih baik. 2. Beri anak salinan pamflet penjualan dan kupon. Lihat apakah dia dapat mencocokkan salah satu item penjualan dengan kupon, dan minta dia untuk mengetahui berapa harga item tersebut jika sedang diobral dan menggunakan kupon tersebut. Setelah kita berada di toko, minta dia untuk membandingkan untuk melihat apakah layak membeli nama merek dengan kupon dan obral, atau apakah merek generik masih merupakan kesepakatan yang lebih baik. > Mengembangkan Pembelajaran Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan berikut: Barang apa yang sulit kamu perkirakan harganya? Item mana yang mudah? Mengapa beberapa lebih sulit dari yang lain? Seberapa dekat kamu dengan perkiraan biaya total? Road to Math Matematika perjalanan darat tidak hanya membuat anak sibuk selama perjalanan jauh, tetapi juga dapat melatih beberapa keterampilan matematika kehidupan nyata. Dari plat nomor hingga peta dan makanan, ada banyak cara untuk membuat perjalanan sedikit lebih “mendidik”. Edutainment adalah kata portmanteau yang menggabungkan kata "pendidikan" dan "hiburan." Ini mengacu pada kegiatan yang dirancang untuk menghibur sekaligus mendidik. halaman 97 matematika dalam kehidupan Keterampilan yang Dilatih  Matematika operasional  Sandi  Persentase  Money skill Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil, atau papan tulis dan spidol hapus kering  Kalkulator Cara Bermain: Matematika Plat Nomor 1. Anak mungkin melihat pelat nomor untuk menemukan negara bagian yang berbeda, tetapi kita juga dapat memainkan beberapa permainan matematika pelat nomor di sepanjang jalan. 2. Mintalah setiap penumpang menemukan pelat nomor dan menuliskan nomornya, keluarkan huruf apa saja. Minta anak untuk membacakan setiap nomor untuk kita (jika dia bisa), dan bandingkan mereka dan lihat nomor siapa yang terbesar. Tanya: Bisakah kita mengidentifikasi angka di tempat puluhan di setiap plat nomor? Bagaimana dengan tempat ratusan? Apakah piring seseorang memiliki nilai tempat lebih besar dari ratusan? Apa itu? Plat nomor siapa yang lebih besar jika kita menjumlahkan nomor pada setiap plat? 3. Lacak setiap piring rias yang kita lihat. Gunakan cipher alfanumerik dasar untuk mengganti huruf di piring dengan angka. (Kode yang paling mudah adalah dengan memberi setiap huruf alfabet nomor posisinya dalam alfabet, di mana A = 1 dan Z = 26.) Hitung untuk melihat pelat rias mana yang memiliki nilai numerik tertinggi. Cara Bermain: Peta Matematika 1. Peta matematika dapat dimulai bahkan sebelum perjalanan dimulai. Keluarkan peta dan tunjukkan padanya di mana kita berada dan ke mana kita akan pergi. Kemudian tunjukkan padanya kunci peta dan jelaskan bagaimana itu diterjemahkan menjadi mil. 2. Dari sana kita dapat meminta anak membantu menemukan rute terpendek ke tujuan. 3. Mintalah anak membandingkan rutenya dengan jalan yang telah dipilih. Tanya: Apakah jarak keseluruhannya sama? Apakah rutenya memiliki keunggulan dibandingkan rutemu atau sebaliknya? Sekalipun jarak rutenya sama, apakah batas kecepatan akan berpengaruh pada berapa lama perjalananmu? Mengapa atau mengapa tidak? Cara Bermain: Makanan, Gas, dan Pajak 1. Bahkan pemberhentian di sepanjang jalan memberi kita kesempatan untuk mengajari anak beberapa matematika perjalanan, terutama ketika kita membeli makanan atau bahan bakar di sepanjang jalan. 2. Biarkan anak membayar barang di tempat peristirahatan. Beri dia sejumlah uang dan lihat apakah dia bisa mengetahui berapa banyak perubahan yang harus dia dapatkan. Kemudian minta dia menghitung kembaliannya untuk memastikan dia mendapatkan kembali jumlah yang tepat. 3. Dorong anak untuk berlatih memperkirakan dan membulatkan di restoran. Setelah setiap orang memutuskan untuk makan, minta dia membulatkan setiap harga naik (atau turun) ke dolar terdekat. Kemudian lihat apakah dia dapat memperkirakan berapa harga halaman 98 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak seluruh makanan. Pantau perkiraannya, dan lihat seberapa dekat dia saat cek tiba. 4. Ajari anak yang lebih tua untuk menghitung tip. Jelaskan bahwa tip biasanya merupakan persentase tertentu dari total biaya makan. Untuk membuatnya sedikit lebih mudah, kita mungkin ingin tetap menggunakan jumlah seperti 15 atau 20 persen. Beri anak persamaan dasar, isi potongan-potongan yang dimiliki, dan biarkan dia memberikan jawabannya. Persamaannya adalah: total tagihan * persentase = tip. Jadi, jika kita makan seharga $30 dan ingin meninggalkan tip 15 persen, persamaannya menjadi: $30 × 0.15 = $4.50. halaman 99 matematika dalam kehidupan halaman 100 hitungan, urutan dan pola-pola enghitung, menyortir, dan membuat pola adalah keterampilan matematika dasar yang berjalan beriringan. Keterampilan-keterampilan ini adalah fondasi di mana sisa pembelajaran matematika dibangun. Faktanya, keterampilan matematika operasional seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian semuanya bergantung pada keterampilan ini, meskipun pada tingkat yang lebih kompleks. Ada sejumlah atribut atau karakteristik berbeda yang dapat digunakan untuk mengurutkan objek, dan untuk membuat pola. Beberapa cara yang lebih umum untuk memisahkan objek adalah berdasarkan warna, bentuk, ukuran, tekstur, panjang, tinggi, berat, dan jenis objek. Semua aktivitas di bab ini memberi anak Anda kesempatan untuk berlatih melihat kesamaan sifat benda dan perbedaannya, membantu membangun dasar keterampilan yang akan mempersiapkannya untuk konsep matematika yang lebih maju. M Lolipop Pola Permen lolipop pola adalah cara yang menyenangkan dan mudah untuk membuat anak berpikir tentang bagaimana suatu pola ditemukan di dunia alami. Namun, kita tidak harus menggunakan lolipop asli. Untuk tujuan kegiatan membuat pola ini, kita dan anak akan membuat “lolipop” kerajinan sendiri. Dengan begitu, kita dapat memaksimalkan jumlah atribut yang dapat digunakan untuk membuat pola tersebut, serta menyimpan pop-up untuk hari lain. Keterampilan yang Dilatih  Pola  Menyortir  Keterampilan motorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Templat lolipop (opsional)  Paket warna-warni dari busa kerajinan, kertas konstruksi, sampel wallpaper, atau kertas lembar memo bermotif 101 hitungan, urutan dan pola=pola        Stik kerajinan Gunting Lem tembak panas Pensil Spidol Permanen Stiker, selotip berwarna, dan/atau stempel karet Spidol atau krayon Persiapan untuk Bermain 1. Untuk membuat lolipop, gunakan spidol permanen untuk menjiplak setidaknya empat dari masing-masing templat lolipop di atas kertas tebal atau busa kerajinan. Pastikan untuk menggunakan pisau potong atau gunting untuk mencetak melalui garis putusputus dan telusuri juga pola tersebut di permukaan. Jika kita menggambar lolipop sendiri, gambarlah lingkaran atau pola konsentris seperti itu di dalam lingkaran besar yang membentuk lolipop Anda. Lingkaran ini penting dalam menciptakan pola yang unik. 2. Lacak jumlah lingkaran yang sama—tanpa pola—pada satu warna kertas atau busa kerajinan. Potong semua lingkaran permen lolipop. 3. Beri anak spidol, krayon, stiker, atau bahan dekoratif lainnya. Jika telah membuat lolipop menggunakan templat, kita harus memiliki kumpulan lingkaran dengan jenis garis yang sama. Minta anak untuk mendekorasi setiap set agar lolipop dengan garis yang sama terlihat persis sama. Itu berarti mewarnai warna yang sama di ruang yang sama atau menempatkan stiker yang sama di tempat yang sama persis. Pada akhirnya, anak harus membuat kumpulan lingkaran yang dapat dengan mudah disortir jika tercampur. 4. Gunakan lem panas untuk merekatkan tongkat kerajinan ke belakang setiap lingkaran. Setelah menempelkan tongkat (stik), balikkan lolipop sehingga polanya menghadap ke bawah. Rekatkan lingkaran polos tanpa pola ke bagian belakang lolipop. Setelah selesai, tongkat harus berada di antara potongan kertas. Satu sisi dari setiap permen lolipop akan diberi pola dan sisi lainnya tidak. 5. Pisahkan lolipop menjadi dua tumpukan yang sama. Tidak masalah apakah tumpukan memiliki pola yang cocok atau tidak, karena yang akan dilakukan adalah menulis di batang pops. 6. Mintalah anak menghitung berapa lolipop dalam satu tumpukan. Saat dia menghitung, putar setiap permen lolipop ke samping dan gunakan spidol permanen untuk menuliskan kata angka pada setiap stik kerajinan. Pindah ke tumpukan berikutnya dan tulis angka pada tongkat itu. Templat Lollipop Pola halaman 102 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Cara Bermain: Lillipop Pemolaan dan Penyortiran 1. Aktivitas paling dasar yang dapat kita dan anak lakukan dengan permen lolipop ini adalah memilahnya ke dalam kelompok dan membuat pola. Ingat, bagaimanapun, sebuah pola hanyalah sebuah pola jika merupakan urutan karakteristik yang berulang dalam urutan yang sama. Permen lolipop merah diikuti lolipop biru diikuti lolipop merah bukanlah pola sampai ada lolipop biru lain untuk melengkapi urutan pengulangan. 2. Masukkan semua lillipop ke dalam stoples kecil dan mintalah anak untuk mengeluarkannya satu per satu, meletakkannya di lantai atau di atas meja. Saat dia mengeluarkan lolipop, dia harus membuat tumpukan lollipop yang terlihat sama. 3. Buatlah garis pola dengan lollipop dan minta anak untuk melanjutkan polanya. Ide pola yang paling umum (di mana setiap huruf mewakili pola yang berbeda pada permen lolipop) adalah: ABA, ABBA, AAB, dan ABC. 4. Beri anak permen lolipop dan minta dia membuat garis pola. Cara Bermain: Lollipop Permainan Memori 1. Campurkan lolipop, dan letakkan dengan pola menghadap ke bawah dalam baris. Anak akan melihat meja yang penuh dengan lolipop dengan warna yang sama. 2. Secara bergiliran membalik dua lolipop sekaligus. Jika polanya cocok, pemain yang membaliknya akan mempertahankannya. Jika tidak cocok, pemain harus memutarnya kembali sehingga polanya menghadap ke bawah lagi. 3. Pemain Dua dapat memilih untuk menyerahkan salah satu lolipop yang sebelumnya terungkap dan mencari kecocokannya, atau menyerahkan dua lolipop baru. Karena ada empat dari setiap pola yang dimainkan, peluang menemukan kecocokan meningkat. 4. Pemain dengan pasangan pola terbanyak di akhir permainan menjadi pemenangnya. Cara Bermain: Game Lollipop Pencocokan 1. Game ini sangat mirip dengan game Lollipop Memory. Perbedaannya adalah permainan ini dirancang untuk anak kecil yang mungkin mudah frustrasi dengan permainan memori, tetapi masih bisa mencocokkan pola. 2. Tempatkan lolipop dalam barisan, pola menghadap ke atas. Pilih salah satu lolipop dan tantang anak untuk menemukan semua lollipop lainnya yang terlihat sama dengan yang kita pegang. Dia mungkin menemukan satu, dia mungkin menemukan dua, atau dia mungkin menemukan ketiga lolipop cocok yang tersisa. Jika dia tidak menemukan semuanya sekaligus, dorong dia untuk terus mencari lolipop yang lebih cocok. 3. Ketika dia telah menemukan semua kecocokan dengan pop yang kita pegang, giliran dia untuk meminta kita menemukan kecocokan dengan lollipop yang dia pilih. Cara Bermain: Permainan Lollipop Bilangan Game Lollipop Bilangan dapat dimainkan dengan beberapa cara berbeda. Berikut adalah beberapa cara menyenangkan untuk bermain dengan lollipops:  Pisahkan lolipop dengan kata-kata bilangan yang tertulis pada tongkat lolipop dengan bilangan yang tertulis pada tongkatnya. Kemudian minta anak untuk mencocokkan bilangan dengan kata bilangannya yang benar.  Minta anak untuk menyusun permen lolipop dalam urutan bilangan, menggunakan kata bilangan dan bilangan itu sendiri.  Mintalah anak mengangkat lolipop yang benar saat menyebutkan bilangannya.  Gunakan mainan kecil untuk mewakili kelompok yang benar untuk setiap permen lolipop. Misalnya, anak mungkin meletakkan tumpukan sepuluh keping LEGO di bawah permen halaman 103 hitungan, urutan dan pola=pola lolipop dengan tulisan "sepuluh" pada tongkatnya, atau dia mungkin meletakkan enam krayon di bawah permen lolipop dengan tulisan "6" pada tongkatnya.  Buatlah kelompok benda, lalu mintalah anak menghitung benda dan letakkan permen lolipop yang benar di sebelah kelompok tersebut. Bermain dengan Makanan Kita mungkin biasanya tidak mendorong anak untuk bermain dengan makanannya, tetapi makanan ringan sebenarnya memberikan beberapa momen yang bisa diajarkan dalam hal pola. Yang dibutuhkan hanyalah memiliki camilan ramah di rumah berpola, dan mudah menggabungkan waktu camilan dengan waktu matematika. Bagaimana kita memutuskan untuk memperkuat pola dan penyortiran agak bergantung pada apa yang kita pilih untuk camilan pada hari-hari tertentu, tetapi ada cukup banyak pilihan untuk tetap memungkinkan diet camilan yang bervariasi. Keterampilan yang Dilatih  Pola  Pengenalan pola  Menyortir Bahan yang Dibutuhkan  Makanan ringan yang ramah pola (mis., stik pretzel, kerupuk ikan berwarna, kerupuk persegi, kerupuk lingkaran, campuran trail, Chex Mix, anggur, dan/atau kubus keju)  Gelas plastik kecil (sebaiknya bening)  Piring kertas Cara Bermain  Gunakan makanan ringan seperti trail mix atau campuran sereal agar anak dapat menunjukkan kepada kita bagaimana ia dapat menyortir dan membuat pola. Berikan anak beberapa gelas plastik kecil dan piring kertas. Minta dia untuk menyortir camilannya ke dalam cangkir berdasarkan jenis makanannya. Setelah dia menyortirnya, minta dia membuat "pola yang bisa dimakan" di piring kertasnya. Polanya mungkin sesederhana kismis, biji bunga matahari, kismis, biji bunga matahari atau kismis, biji bunga matahari, aprikot, kurma, kismis, biji bunga matahari, aprikot, kurma.  Gunakan kudapan sebagai kesempatan untuk memberi anak pola yang dapat ia kenali. Misalnya, kita bisa memberinya piring tempat membuat papan catur dari berbagai bentuk kerupuk, atau pola kerupuk dengan keju di atasnya bergantian dengan kerupuk tanpa keju.  Gunakan stik pretzel untuk membantu anak memahami bahwa pola dapat dibuat dari benda yang sama asalkan benda tersebut memiliki karakteristik yang tidak selalu sama. Pecahkan beberapa stik pretzel menjadi dua dan tunjukkan pada anak cara membuat pola menggunakan stik panjang pretzel sebagai atribut yang berbeda.  Berikan anak sebagian camilannya dalam gelas plastik dan sebagian lagi di atas piring kertas untuk membantunya mempelajari cara melengkapi pola. Susun makanan di piringnya dengan pola yang sederhana dan minta dia melengkapi pola tersebut dengan sisa camilannya sebelum memakannya. halaman 104 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Penyortiran Sampah Laci Setiap orang memiliki setidaknya satu laci sampah. Itu adalah tempat di mana semua barang lain-lain yang tidak memiliki tempat lain untuk dilempar. Seiring waktu, laci sampah bisa menjadi kewalahan dan meluap, tetapi juga bisa mendidik. Kegiatan Penyortiran Sampah Laci adalah pemenang untuk anak-anak dan orang tua. Anak akan mempelajari beberapa keterampilan menyortir, dan kita akan menyelesaikan kegiatan bersih-bersih rumah. Keterampilan yang Dilatih  Menyortir  Kesadaran lingkungan Bahan yang Dibutuhkan  Laci sampah  Tempat sampah  Koran atau taplak meja kertas  Pembagi laci atau pengatur desktop yang terbagi Cara Bermain 1. Letakkan taplak meja atau lapisan kertas koran di lantai. Keluarkan isi sampah laci ke atas kertas tersebut. Jika kita tidak khawatir tentang barang pecah belah di dalam laci, kita bahkan dapat membiarkan anak yang mengeluarkannya. 2. Mundur dan biarkan anak mengamati tumpukan barang yang ada di dalam laci. Katakan padanya tujuannya adalah memilah dan mengatur isi laci. Beri tahu dia bahwa beberapa sampah mungkin tidak layak disimpan lagi, jadi saat dia mulai memilah-milah, dia perlu membuat tumpukan sampah lainnya juga. 3. Minta anak untuk mulai memilah sampah-sampah tersebut menjadi tumpukan barang yang memiliki tujuan serupa. Misalnya, dia mungkin menyatukan obeng dan kunci hex karena kedua benda itu adalah peralatan, sementara selotip dan lem masuk ke tumpukan lain. 4. Setelah anak memilah semuanya menjadi tumpukan berdasarkan fungsi dasarnya, mintalah dia untuk menyortir lebih dalam lagi. Lihat apakah dia dapat memisahkan setiap tumpukan menjadi barang serupa. Tumpukan umum perlengkapan kantor, misalnya, sekarang dapat disortir menjadi beberapa kelompok terpisah dari karet gelang, klip kertas, pulpen, dan pensil. 5. Bantu anak untuk mengidentifikasi, memberi nama, dan mengelompokkan barang yang tidak dikenalnya. (Perlu diingat bahwa jika kita berdua tidak tahu apa itu, mungkin tidak dibutuhkan lagi.) 6. Beri anak pembatas atau pengatur laci. Minta dia untuk meletakkan barang-barang yang disortir ke dalam tempat-tempat yang dikategorikan dengan sekat yang rapi dan mudah dipahami. 7. Setujui tumpukan sampah, selamatkan apa pun yang ingin disimpan, dan gulung semuanya di koran atau taplak meja. Letakkan taplak meja di tempat sampah, dan nikmati laci sampah yang baru saja dibersihkan! Semacam Mainan Kaleng Muffin Kaleng muffin adalah barang rumah tangga yang dapat dengan mudah diubah menjadi alat matematika. Hanya dengan beberapa kaleng muffin dan berbagai jenis oys atau bahan halaman 105 hitungan, urutan dan pola=pola kerajinan, anak dapat berlatih menyortir, mengkategorikan, dan mengidentifikasi kumpulan barang. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan mengkategorisasi  Mengidentifikasi angka dan himpunan Bahan yang Dibutuhkan  Loyang muffin  Kertas konstruksi  Gunting  Spidol Permanen  Ragam mainan kecil dan/atau bahan kerajinan (mis., pompom kerajinan berwarna, sereal Fruit Loops, manik-manik, batu bata LEGO, magnet alfabet, makanan mainan, mainan hewan, berbagai jenis pasta, paket biji-bijian) Cara Bermain 1. Penyortiran warna Pilih enam warna berbeda dari kertas konstruksi, dan potong lingkaran untuk diletakkan di bagian bawah cangkir di kaleng muffin. Beri anak setumpuk barang berwarna-warni, seperti manik-manik, sereal berwarna, atau pompom kerajinan, dan kaleng muffin. Minta dia menyortir item ke dalam cangkir muffin yang sesuai dengan warna item tersebut. 2. Penyortiran nomor Lepaskan lingkaran kertas dari bagian bawah cangkir muffin. Tulis angka di setiap lembar kertas dan kembalikan ke kaleng muffin. Biarkan anak memilih dari bahan yang terkumpul dan minta dia untuk memasukkan jumlah barang yang benar di setiap cangkir muffin. 3. Penyortiran makanan Untuk kegiatan ini, kita perlu memiliki lebih dari satu set kaleng muffin. Letakkan dua atau tiga panci di atas meja dan beri label masing-masing dengan jenis makanan yang berbeda. Misalnya, kita mungkin memiliki kaleng “Sayuran”, “Buah”, dan “Daging”, atau mungkin memiliki kaleng “Sarapan”, “Makan Siang”, dan “Makan Malam”. Bantu anak mengidentifikasi setiap label kaleng dan secara lisan mengidentifikasi beberapa item yang dapat ditempatkan di setiap kaleng muffin. Kemudian beri dia makanan mainannya dan minta dia untuk menyortirnya ke dalam kaleng yang benar. 4. Penyortiran hewan Ada beberapa cara berbeda untuk mendekati jenis penyortiran ini. Jika hewan mainan anak cukup kecil, kita dapat menggunakan satu kaleng muffin dan menyuruhnya menyortirnya ke dalam cangkir, tetapi jika ukurannya lebih besar, kita mungkin memerlukan beberapa loyang muffin. Apa pun yang dipilih, kita dapat meminta anak untuk menyortir hewan dengan berbagai cara, termasuk: hewan ternak, hewan hutan, dan hewan kebun binatang; hewan berkaki dua, hewan berkaki empat, dan hewan yang terbang; atau mamalia, reptil, dan amfibi. Jika ini terlalu rumit untuk anak, tuliskan suara binatang pada lingkaran yang ditempatkan di dasar cangkir muffin dan minta dia untuk mencocokkan binatang itu dengan suaranya. 5. Penyortiran kategorisasi Untuk jenis penyortiran muffin-timah ini, yang dibutuhkan anak hanyalah sekantong penuh barang yang berbeda. Apakah itu berbagai jenis pasta kering, berbagai jenis bijibijian, atau sesuatu yang lebih sederhana seperti berbagai jenis mainan yang dicampur halaman 106 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak menjadi satu, yang perlu dilakukan anak hanyalah memisahkan barang-barang tersebut ke dalam cangkir berdasarkan apa adanya. > Mengembangkan Pembelajaran Pemilahan hewan juga membuka peluang untuk menggabungkan keterampilan matematika dan literasi. Beri anak satu set alfabet magnetis, dan minta dia untuk menemukan huruf yang muncul pertama di setiap nama hewan. Kita juga dapat membuat suara binatang dan meminta anak mengejanya dengan huruf magnetis. halaman 107 hitungan, urutan dan pola=pola halaman 108 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian S etelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang cara mengenali dan membuat pola di alam, dia siap untuk menghubungkan bahwa ada pola dalam cara kita bekerja dengan bilangan juga. Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (dikenal, sampai taraf tertentu, sebagai matematika operasional), semuanya didasarkan pada pola antara bilangan dan kelompok bilangan. Kegiatan dalam bab ini membantu anak bekerja dengan bilangan dengan cara yang membuat pola tersebut tampak secara visual. Bangun Rumah Keluarga Fakta Salah satu tema yang sangat umum dalam matematika operasional adalah keluarga fakta. Setiap keluarga fakta memiliki tiga bilangan inti yang saling terkait satu sama lain. Sama seperti halnya dalam keluarga manusia, keluarga itu tumbuh saat hubungan antara bilangan tersebut terjadi. Tiga bilangan asli selalu dapat digunakan untuk membuat setidaknya empat fakta matematika. Anak akan mulai belajar tentang keluarga fakta dalam kaitannya dengan penjumlahan dan pengurangan, kemudian beralih ke perkalian dan pembagian. Mengenali keluarga fakta, terutama yang membentuk “puluhan fakta” dalam contoh berikut, adalah kunci untuk dapat menjumlahkan dengan hafalan. Menempatkan keluargakeluarga itu di "rumah" memperluas analogi sebuah keluarga, memberi anak cara visual yang menyenangkan untuk melihat hubungan. Keterampilan yang Dilatih  Pengenalan pola dalam angka  Identifikasi hubungan antara nomor  Membuat dan memecahkan kalimat numerik Bahan yang Dibutuhkan  Pensil warna atau krayon 109 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian  Kertas bergaris  Stok kartu, karton, atau kertas konstruksi  Gunting (opsional) Persiapan untuk Bermain Berikut beberapa informasi yang perlu kita ketahui sebelum memulai.  Keluarga Tiga anggota keluarga fakta langsung adalah angka yang jelas terkait satu sama lainnya. Ketika anak menjumlahkan dua angka, hasilnya adalah angka ketiga. Misalnya, jika keluarga fakta terdiri dari angka 7, 3, dan 10, kita dapat menjumlahkan dua angka pertama untuk mendapatkan angka terakhir. Jadi, 7 + 3 = 10 atau, dengan sifat komutatif penjumlahan, kita dapat mengubah urutan angka dan mendapatkan jawaban yang sama: 3 + 7 = 10.  Keluarga Sepupu Keluarga dihubungkan dengan penjumlahan, tetapi sekali lagi seperti keluarga manusia, juga dapat dihubungkan dengan pengurangan. Bahkan dengan penggunaan pengurangan, angka-angka ini masih berhubungan. Jika kita mengurangkan salah satu angka yang lebih kecil dari angka terbesar, angka yang tersisa (atau anggota keluarga) akan selalu menjadi jawaban yang benar. Contoh: 10 - 7 = 3 dan 10 - 3 = 7.  Pencari Keluarga Bawaan Sama seperti halnya ada cara untuk melacak anak-anak saat mereka tidak ada di tempat, ada juga cara untuk melacak fakta yang hilang dari anggota keluarganya. Setelah anak memiliki pemahaman yang baik tentang anggota keluarga dan keluarga fakta terkait mereka, informasi tersebut akan tertanam begitu dalam sehingga dia dapat segera mengetahui siapa yang hilang ketika dia melihat masalah. Misalnya, jika Anda menunjukkan kepada anak soal 7 + ___ = 10, dia seharusnya dapat memberi tahu dengan sangat cepat bahwa 3 adalah anggota keluarga yang hilang. Cara Bermain 1. Gunakan selembar kertas bergaris dan pensil untuk membantu anak membuat daftar puluhan fakta. Dia mungkin membutuhkan sedikit bantuan, tetapi begitu kita memulai, bersama-sama kita harus dapat mengetahui semua kombinasi angka yang berjumlah 10. Untuk memulainya, tulis angka 1 pada baris pertama kertas dan tanyakan kepada anak, "Apa yang perlu kamu tambahkan ke angka 1 untuk mendapatkan 10?" Lanjutkan proses ini, ingat juga untuk membuat daftar fakta kebalikannya. Itu berarti anak akan menyebutkan soal 9 + 1 serta soal 1 + 9. 2. Pada selembar karton atau kertas konstruksi, mintalah anak menggambar sebuah rumah sederhana. Rumah harus sederhana: hanya persegi dasar dengan segitiga di atasnya untuk atap. Di atap, anak harus menggambar tiga jendela persegi, satu di atap pelana (puncak) atap, dan dua lainnya di dekat sudut bawah segitiga. 3. Pada badan rumah, mintalah anak untuk menggambar empat jendela ceruk persegi panjang mendatar, satu di atas yang lain, masing-masing melintasi seluruh bagian depan rumah (ini bukan tipikal jendela persegi di sebagian besar gambar anak-anak, jadi kita mungkin perlu menunjukkan cara melakukannya). 4. Tulislah dua soal penjumlahan yang belum selesai (___ + ___ = ___) pada dua di antaranya jendela panjang dan dua soal pengurangan yang belum selesai (___ - ___ = ___) pada dua jendela panjang lainnya. 5. Pada jendela atap, mintalah anak untuk menulis tiga angka yang merupakan salah satu halaman 110 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak dari keluarga fakta 10. Angka 10 harus selalu berada di jendela atas atap pelana. Karena itu merupakan angka yang terkait dengan semua nomor lainnya, itu adalah semacam kepala keluarga fakta. 6. Minta anak Anda untuk menggunakan angka dari atap untuk mengisi soal penjumlahan. Anda bisa memberinya petunjuk bahwa 10 akan selalu menjadi angka setelah tanda sama dengan dalam soal penjumlahan ini. 7. Kemudian suruh dia menyelesaikan soal pengurangan menggunakan angka yang sama. Ingatkan dia bahwa pengurangan hanyalah kebalikan dari penjumlahan, mendorongnya dengan pertanyaan seperti, "Kamu menambahkan 7 ke 3 untuk mendapatkan 10, jadi menurutmu berapa angka yang tersisa jika kamu mengambil 3 dari 10?" 8. Setelah selesai, saatnya mendekorasi rumah! > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak membuat satu rumah untuk setiap fakta sepuluh. Dia dapat memotong semuanya dan menciptakan seluruh lingkungan keluarga fakta. Sulap Perkalian: Trik Membuat Perkalian Menjadi Mudah Mampu menarik jawaban atas fakta perkalian merupakan keterampilan yang sangat penting yang perlu dikuasai anak untuk beralih ke jenis matematika yang lebih rumit. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak waktu dihabiskan di sekolah untuk memastikan bahwa dia dapat mengingat jawaban secepat mungkin. Tidak semua anak dapat mempelajari fakta perkalian mereka menggunakan hafalan, dan jika anak kiata adalah salah satunya, jangan terlalu khawatir. Ada Trik Sulap Perkalian untuk membantu dan membuatnya takjub. Penelitian telah menunjukkan bahwa hafalan tidak membantu anak-anak mempelajari hubungan antara bilangan atau memahami aturan perkalian. Studi telah menemukan bahwa matematika berbasis praktis, atau menemukan cara untuk membantu anak-anak menghubungkan matematika dengan kehidupan nyata, lebih efektif daripada hanya mengajarkan fakta-fakta. Berikut adalah beberapa strategi perkalian berbasis praktis yang dapat Anda lakukan dengan mudah:  Menggunakan barang-barang rumah tangga untuk merepresentasikan perkalian secara visual. Menggunakan hal-hal seperti balok atau mainan kecil dapat membantu anak memahami bahwa perkalian sebenarnya hanyalah cara untuk menjumlahkan lebih dari satu kelompok bilangan yang sama berulang kali. Misalnya, tulis soal 4 x 2 di selembar kertas, lalu bantu anak membuat empat kelompok benda yang masing-masing terdiri dari dua balok. Dia kemudian dapat melihat bahwa masalah yang ditanyakan kepadanya adalah mengumpulkan empat kelompok yang terdiri dari dua orang.  Berlatih menggandakan fakta Dalam matematika, konsep "ganda" itu sendiri hampir ajaib. Setelah anak mempelajari jawaban atas fakta penjumlahan "ganda" (menambahkan angka ke dirinya sendiri), ia secara otomatis mengetahui jawaban tabel perkalian dua. Cukup ingatkan dia bahwa bilangan apa pun yang dikalikan dua hasilnya sama dengan menjumlahkan bilangan itu dengan dirinya sendiri, karena soalnya adalah menanyakan berapa dua kelompok bilangan itu.  Hubungkan hitung-lompatan dengan lima fakta Anak mungkin sudah tahu cara menghitung dengan angka lima. Apa yang dia mungkin halaman 111 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian tidak tahu adalah bahwa dengan menghitung dengan lima, dia sebenarnya melafalkan tabel perkalian lima. Tunjukkan padanya bahwa jika dia menggunakan jari-jarinya untuk mencatat berapa kali dia "menghitung" dengan lima, dia dapat menemukan jawaban untuk masalah lima apa pun. Misalnya, jika dia menghitung lima hingga lima belas, dia akan mengangkat tiga jari. Itu sebenarnya sama dengan 5 x 3! Cara Bermain: Trik Perkalian Ajaib Meskipun mudah untuk menyaksikan keajaiban beberapa trik perkalian yang lebih praktis, ada cara lain untuk mendapatkan jawaban yang tidak mudah dilihat. Namun, begitu anak memahami cara melakukan trik, dia akan dapat memukau teman dan gurunya dengan bakatnya! Nol yang Muncul Secara Ajaib 1. Tuliskan tabel perkalian puluhan untuk dilihat anak dan tanyakan apakah dia memperhatikan suatu pola. Apa yang harus dia lihat adalah bahwa ketika dikalikan dengan angka 10, sebuah bilangan terlihat seperti dirinya sendiri dengan tambahan satu angka nol di ujungnya. 2. Biarkan dia mencobanya di kalkulator menggunakan angka besar juga. Dia akan melihat bahwa setiap dia mengalikan dengan 10, "secara ajaib" angka nol akan muncul di ujungnya! Mengalikan dengan Nol Mengalikan dengan nol tidak mudah dalam sulap. Tidak mudah untuk memahami bahwa ketika kita mengalikan angka dengan nol, jawabannya adalah nol, bukan angka awal. Begitu anak memahami pertanyaan itu sebenarnya adalah "Berapa nol kelompok sesuatu?" dia akan menyadari jawabannya adalah "Tidak Ada", dan mengerti bagaimana nomor itu menghilang. Telihat Ganda Keajaiban tabel perkalian sebelas mungkin hanya bekerja dengan satu digit, tetapi mungkin hanya itu yang dikerjakan anak saat ini. Tunjukkan bagaimana mengalikan dengan 11 selalu membuat anak melihat mendua kali lipatkan angka yang dia kalikan. Misalnya, 11 x 7 = 77 dan 11 x 3 = 33. Menggandakan "Bilangan Ganda" 1. Jika anak sudah menemukan trik untuk dua-dua, maka dia akan bisa membuat keajaiban dengan empat-empat. Minta dia untuk melipat selembar kertas menjadi dua memanjang, lalu membukanya menjadi dua kolom yang dipisahkan oleh lipatan tersebut. Minta dia menulis tabel berpasangan dalam satu kolom. 2. Suruh dia menulis tabel merangkaknya di kolom berikutnya. 3. Keajaiban yang harus dia lihat adalah bahwa jawabannya adalah dua kali lipat. Artinya, jika 4 x 2 = 8 (keduanya), maka 4 x 4 = 16. Kelipatannya menjadi dua kali lipat! Sulap Angka Lima 1. Trik ini sedikit aneh, karena hanya bekerja dengan angka ganjil. Tuliskan semua fakta perkalian lima yang menggunakan bilangan ganjil, dan mintalah anak menemukan keanehan ajaib tersebut. halaman 112 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 2. Dia mungkin melihat bahwa jika dia mengurangi dengan satu dari perkalian, "memotong"nya menjadi dua, dan menempatkan angka lima setelahnya, itulah jawaban dari soal. Jika terlalu cepat untuk kita lihat, lihat seperti ini: 5 x 9 = 45, yang sebenarnya adalah 9 dikurangi 1 (8), potong setengah (4) ditambah dengan 5 di ujung (45). Lebih Banyak tentang Sulap Angka 5 1. Jika anak tidak suka berhitung lewati sebagai opsi untuk memunculkan tabel angka lima, ada trik lain untuk dicoba. Minta anak untuk menuliskan semua fakta angka 5 yang melibatkan angka genap, dan minta dia untuk mencari polanya. 2. Apa yang akan muncul di depan matanya adalah bahwa setiap jawaban hanyalah setengah dari nilai angka yang dia kalikan dengan lima, dengan nol di ujungnya. Akankan orang-orang percaya? Lihat contoh berikut: 5 x 6 = 30, dan 5 x 8 = 40. Matematika Jari Ajaib 1. Untuk mempelajari tabel sembilan, yang benar-benar dibutuhkan anak hanyalah tangannya. Mintalah dia meletakkan tangannya di depannya dan jelaskan bahwa jari-jari tangan kirinya melambangkan angka 1 sampai 5. Jari-jari tangan kanannya melambangkan angka 6 sampai 10. 2. Untuk trik pertamanya, minta dia melipat jari tengah tangan kirinya, atau jari nomor 3. 3. Ingatkan dia bahwa 9 x 3 = 27, lalu suruh dia melihat tangannya. Di sebelah kiri jarinya yang dibengkokkan ada 2 jari. Di sebelah kanan adalah sisa 7 jarinya. 4. Keajaiban trik ini adalah bahwa angka yang diberikan pada jari yang dilipat ke bawah x 9 sama dengan jumlah jari di sebelah kiri jari yang ditekuk (di tempat puluhan) dan jari di sebelah kanan (di satu tempat.) Permainan Kartu Perkalian Untuk anak-anak yang tidak terbiasa dengan hafalan hafalan atau trik "sulap", cara lain untuk membuat keterampilan perkalian menjadi kebiasaan adalah menjadikannya bagian dari kesenangan sehari-hari. Berikut adalah beberapa permainan kartu yang membantu kita mengajarkan perkalian tanpa menjadikannya sebagai masalah besar. Keterampilan yang Dilatih  Fakta perkalian  Perbandingan bilangan Bahan yang Dibutuhkan  Satu bundel kartu dengan kartu wajah dilepas  Pensil dan kertas Cara Bermain: Perkalian Tempur 1 (Dua Pemain) 1. Kocok kartu dan bagikan secara tertutup di antara para pemain. 2. Pada hitungan ketiga, setiap pemain membalik kartu. Pemain pertama yang mengatakan produk dari dua kartu menang. Misalnya, jika Pemain Satu membalik 6 dan Pemain Dua membalik 5, pemain pertama yang mengatakan 30 berhak menyimpan kedua kartu tersebut. 3. Permainan berakhir ketika semua kartu telah dibalik. Pemain dengan kartu terbanyak adalah pemenangnya. halaman 113 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian Cara Bermain: Perkalian Pertempuran 2 (Multiplayer) 1. Kocok kartu, dan letakkan di tumpukan menghadap ke bawah di tengah meja. Setiap pemain menarik dua kartu. 2. Kelilingi meja dan minta setiap pemain untuk menyebutkan hasil dari kedua kartunya. Setelah semua mendapat giliran, semua pemain harus menunjukkan kartu mereka sehingga pemain lain dapat memeriksa perkaliannya. Pemain dengan hasil tertinggi dapat mengambil semua kartu. 3. Ini berlanjut sampai semua kartu habis. Pemain yang memiliki kartu paling banyak di akhir permainan adalah pemenangnya. Cara Bermain: Perkalian Go Fish 1. Kocok kartu dan bagikan enam kartu ke setiap pemain. Tempatkan kartu yang tersisa di tumpukan di tengah meja. Tumpukan ini akan digunakan sebagai tiang pancang. 2. Permainan ini dimainkan sangat mirip dengan Go Fish pada umumnya, tetapi ketika seorang pemain bertanya kepada pemain lain apakah dia memiliki kartu, dia harus memberikan fakta perkalian untuk mewakili nilai kartu tersebut, bukan hanya mengatakan kartunya. Misalnya, alih-alih bertanya, "Apakah kamu punya angka 6?" seorang pemain mungkin bertanya, “Apakah kamu memiliki 2 kali 3?” 3. Jika pemain yang diminta memiliki kartu dengan nilai tersebut, ia harus menyerahkannya kepada pemain yang meminta, yang kemudian dapat menyisihkan pasangan yang cocok. Jika pemain yang diminta tidak memiliki kartu itu, dia berkata "Go fish", dan pemain yang bertanya mengambil kartu dari tumpukan undian. 4. Permainan berlanjut seperti ini sampai salah satu pemain kehabisan kartu. Pemain dengan pertandingan terbanyak adalah pemenangnya. Cara Bermain: Permainan Tangga Perkalian 1. Ini adalah permainan kartu yang lebih kompleks daripada permainan perkalian lainnya. Permainan ini hanya boleh dimainkan dengan anak-anak yang memiliki pemahaman yang baik tentang fakta perkalian dan tidak mudah frustrasi. Permainan ini juga merupakan permainan yang bisa berlangsung lama, jadi memiliki rentang perhatian yang cukup lama juga penting. 2. Tunjuk seorang pencatat untuk memeriksa semua poin pemain. Berikan catatan selembar kertas dan pensil dan minta dia untuk menulis nama semua orang di atas kertas. Tempatkan selembar kertas lain di tengah meja dan gambar tangga di atasnya. 3. Bagikan enam kartu untuk setiap pemain. Kartu-kartu ini tetap menjadi milik masingmasing pemain untuk seluruh permainan dan dapat ditampilkan menghadap ke atas atau disembunyikan dari pandangan. Mereka tidak pernah dibuang atau hilang. 4. Tempatkan sisa kartu ke samping. Ini adalah tumpukan undian. 5. Balikkan kartu pertama di tumpukan undian, dan letakkan di tengah meja. Kartu ini berfungsi sebagai “anak tangga” pertama dalam tangga, sehingga pencatat menuliskan nomor kartu pada anak tangga pertama (pada kertas di tengah meja). 6. Pemain pertama mengambil kartu dari tumpukan undian. Dia kemudian melihat kartu di tangannya dan mencoba menemukan satu yang dapat dikalikan dengan kartu yang dia gambar untuk membuat hasil kali lebih besar dari angka pada anak tangga pertama. Jika dia mampu melakukannya, maka hasil ini menjadi anak tangga selanjutnya. Pencatat menulis nomor itu di anak tangga kedua, pemain pertama diberikan satu poin, dan kartu undiannya ditempatkan di bagian bawah tumpukan undian. 7. Pemain berikutnya membalikkan kartu dari tumpukan undian dan mencoba menemukan halaman 114 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak kartu di tangannya yang dapat membuat produk lebih besar dari pada anak tangga kedua. Jika dia tidak dapat melakukannya, dia meletakkan kartu undiannya di bagian bawah tumpukan undian dan itu adalah giliran pemain berikutnya. Jika pemain ketiga mampu menghasilkan hasil yang lebih besar dari angka pada anak tangga kedua, angka tersebut dituliskan pada anak tangga ketiga, dan pemain tersebut diberikan poin. 8. Permainan berlanjut hingga tidak ada pemain yang mampu membuat hasil lebih besar dari angka pada anak tangga tertinggi. Pemain dengan poin terbanyak adalah pemenangnya. Permainan Kartu Pembagian Permainan kartu adalah cara yang baik untuk melatih perkalian, tetapi juga dapat dimodifikasi untuk melatih pembagian. Dibutuhkan sedikit lebih banyak kreativitas, tetapi kita dan anak akan bersenang-senang dan berakhir dengan pemahaman yang lebih baik tentang pembagian. Keterampilan yang Dilatih  Fakta pembagian  Perbandingan bilangan  Pembagian genap  Sisa Bahan yang Dibutuhkan  Satu bundel kartu Cara Bermain: Siap, Atur, Bagi! 1. Tetapkan nomor pada wajah kartu, tuliskan kuncinya atau tempelkan selotip kecil pada setiap kartu dengan nomor tertulis di atasnya. Untuk tujuan permainan ini Ace = 1, King = 12, Queen = 12, dan Jack = 11. 2. Kocok kartu, lalu bagikan dengan menghadap ke bawah secara merata di antara kedua pemain. 3. Pada hitungan ketiga, setiap pemain harus membalik dua kartu menghadap ke atas. 4. Melihat keempat kartu, pemain harus mencoba menemukan tiga kartu yang dapat diurutkan untuk membuat soal pembagian. Misalnya, jika satu pemain mendapatkan kartu 5 dan 3 dan pemain lain mengungkapkan Raja dan 4, salah satu pemain dapat mengambil 4, 3, dan Raja untuk membuat soal Raja (12) -4 = 3. 5. Pemain pertama yang mengenali potensi masalah pembagian, dan menyusunnya dengan semua kartu, menang. Semua kartu yang tidak digunakan kembali ke tangan pemain untuk putaran berikutnya. 6. Permainan berakhir ketika tidak ada lagi kartu yang tersisa, atau pemain tidak dapat membuat soal pembagian lagi. Cara Bermain: Go Fish Pembagian 1. Permainan ini dimainkan hampir persis seperti Go Fish Perkalian, kecuali bahwa alihalih memikirkan soal perkalian untuk mewakili nilai kartu yang dicarinya, pemain harus memikirkan soal pembagian. Jadi, jika seorang pemain mencari kecocokan untuk 6-nya, dia mungkin bertanya, “Apakah kamu memiliki 18 dibagi 3? atau "Apakah kamu memiliki 12 dibagi 2?" 2. Jika pemain yang diminta memiliki kartu tersebut, ia harus memberikannya kepada halaman 115 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pemain yang meminta. Jika tidak, dia harus mengatakan "Go fish", dan pemain lain mengambil kartu dari tumpukan undian. Brainstorm Kata Operasi Anak mungkin mengetahui tentang fakta bilangan, tetapi jika menyangkut masalah kata, kemungkinan besar dia sedikit bingung. Bagi kebanyakan anak, bukan matematika yang membingungkan mereka, melainkan mencari tahu operasi mana yang perlu mereka gunakan. Selalu ada kata atau frasa kunci dalam soal yang dapat membantu, tetapi anak perlu mempelajari kata mana yang sesuai dengan operasi yang mana. Itulah inti dari kegiatan Brainstorming Kata Operasi. Keterampilan yang Dilatih  Kosakata matematika  Masalah kata Bahan yang Dibutuhkan  Penanda  Kertas  Pita  Timer " Kata-Kata Umum Opersi Matematika Penjumlahan plus tambah dan gabung bersama tambahan bertambah total Pengurangan minus kurang bedanya diambil dari diturunkan dikurangi berapa sisanya dibuang Perkalian kali dilipatkan dibuat untuk kelipatan dengan kelompok dari dua kali tiga kali Pembagian dipecah oleh berlaku untuk dibagi setengah dari bagian dari per kelompok dari masing-masing Cara bermain 1. Bicaralah dengan anak tentang pendapatnya mengenai masalah kata dalam matematika, yakinkan dia bahwa kita tidak akan menyelesaikan soal apa pun. Tanyakan kepadanya apa yang menurutnya paling sulit tentang masalah kata tersebut dan, jika dia tidak mengungkitnya, katakan padanya bahwa banyak orang merasa sulit untuk memahami apa yang diminta oleh masalah itu untuk mereka lakukan. 2. Jelaskan bahwa jika kita mengetahui "kata ajaib" yang dapat didengarkan, masalah kata sebenarnya bisa sangat mudah dipecahkan. Beri tahu dia bahwa setiap soal memiliki frasa atau kata yang merupakan petunjuk atas jenis matematika apa yang perlu dia kerjakan. Katakan padanya bahwa yang akan kita lakukan adalah membantunya mempelajari katakata petunjuk itu sebanyak mungkin. Sebagian besar soal kata mencakup lebih banyak informasi daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan soal. Setelah anak kita dapat mengenali kata kunci dan frasa, akan lebih mudah untuk mengetahui informasi lain apa yang juga penting untuk masalah tersebut. halaman 116 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 3. Rekatkan empat lembar kertas besar di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau. Beri label: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian. 4. Tanyakan kepada anak apakah dia dapat memberi tahu satu kata atau frasa yang dia tahu digunakan untuk mengartikan "jumlahkan angka-angka ini" (tabel sebelumnya memberikan beberapa contoh untuk kita gunakan). 5. Tulis kata-katanya di kertas Penambahan, dan tambahkan kata atau frase kita sendiri. Kemudian beri tahu dia bahwa kita akan menyetel pengatur waktu selama 5 menit, dan kita berdua akan melihat berapa banyak frasa lain yang dapat dibuat dengan arti yang sama. Tulislah!. 6. Ulangi proses ini dengan setiap operasi matematika lainnya. 7. Setelah selesai, tunjukkan bagaimana beberapa frasa dapat digunakan sebagai kata petunjuk. Misalnya, jika kita memiliki frasa “selain” pada kertas Penambahan, kita dapat mengatakan: “Saya membeli tiga buah apel. Selain itu, saya punya empat apel di dapur. Berapa banyak apel yang saya miliki?” > Mengembangkan Pembelajaran Minta anak untuk membuat persoalan kata matematika menggunakan beberapa kata petunjuk. Pengurangan Tusuk Gigi Anak mungkin memahami konsep nilai tempat karena dia tahu mana tempat satuan dan mana tempat puluhan, tetapi memahami bahwa ada hubungan antara keduanya sedikit lebih sulit untuk dipahami. Salah satu cara untuk membantunya melihat ini adalah membantunya benar-benar melihatnya. Aktivitas Pengelompokan Ulang Tusuk Gigi membantu anak memahami bagaimana satu menjadi puluhan, dan bagaimana mungkin meminjam dari sepuluh saat mengurangkan. Banyak orang tua ingat mempelajari konsep "meminjam" dalam pengurangan dan "membawa" sebagai tambahan. Sebagian besar, istilah ini telah diganti dengan istilah tunggal "pengelompokan kembali". Pengelompokan ulang digunakan untuk menggambarkan kedua proses, karena keduanya melibatkan "perdagangan" atau membuat perubahan untuk menempatkan "kelompok" nilai. Keterampilan yang Dilatih  Nilai tempat  Pengelompokan ulang Bahan yang Dibutuhkan  Tusuk gigi atau tongkat kerajinan  Pita elastis  Kertas  Penanda  Kartu indeks Cara Bermain 1. Beri label dua set kartu indeks dengan angka 0 sampai 9. Kemudian lipat selembar kertas menjadi dua bagian memanjang, buka halamannya, dan periksa lipatannya halaman 117 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan spidol. Beri label di bagian atas kolom sebelah kanan "Satuan" dan bagian atas kolom sebelah kiri "Puluhan". Sisihkan bahan-bahan tersebut. 2. Mintalah anak untuk membantu kita membuat lima atau enam “ikatan puluhan” dengan tusuk gigi atau stik kerajinan. Jelaskan padanya bahwa sepuluh bundel terdiri dari sepuluh batang yang disatukan oleh karet gelang. Sisihkan juga puluhan bundelnya. 3. Letakkan satu set kartu indeks bernomor dalam satu baris vertikal (atas dan bawah) dalam urutan numerik. Itu berarti kartu 0 akan berada di atas, dan 9 di bagian bawah set. Minta anak untuk menempatkan jumlah tusuk gigi yang benar pada setiap kartu. Jelaskan bahwa karena angka-angka ini kurang dari sepuluh, mereka tetap satu batang dan tidak dapat digabungkan. 4. Buka selembar kertas di mana kita telah mengidentifikasi kolom Puluhan dan Satuan, dan minta anak untuk memberi tahu di kolom mana kartu-kartu ini akan berada. Dia seharusnya dapat memberi tahu bahwa mereka masuk ke kolom Satuan karena mereka adalah satu batang dan bukan bulan sepuluh. Jika dia tidak dapat menjelaskan hal ini, ingatkan dia bahwa hanya ada sepuluh bundel yang masuk ke kolom Puluhan. Mengecek Pemahaman 1. Anak mungkin mengatakan bahwa dia memahami konsep “bilangan puluhan”, tetapi untuk benar-benar menguji pemahamannya, tempatkan satu bundel puluhan di kolom Puluhan. Tanyakan padanya berapa banyak itu. Dia harus mengatakan "sepuluh." Tempatkan kartu indeks dengan angka 1 di bawah bundel sepuluh, dan tanyakan padanya apakah itu cara dia menulis sepuluh. 2. Ketika dia mengatakan tidak, jelaskan padanya bahwa apa yang dia tulis setara dengan "satu Sepuluh", tetapi untuk melengkapi angkanya, dia harus menambahkan 0 di kolom Satuan. Itu karena angkanya benar-benar mengatakan "satu Sepuluh dan nol Satu". Tempatkan kartu indeks dengan angka 0 di kolom Satuan untuk menunjukkan kepadanya bagaimana kedua kartu tersebut bersama-sama membentuk angka 10. 3. Mintalah dia untuk menggunakan kartu indeks dalam menunjukkan “1 Sepuluh dan 1 Satu”, lalu minta dia untuk mengidentifikasi nomor apa yang dapat dia buat (11). Sekarang minta dia untuk meletakkan jumlah yang benar dari bundel puluhan dan batangan tunggal di atas kartu, dan tanyakan padanya berapa angka yang dia dapatkan dengan menambahkan satu bundel puluhan dan satu batang tunggal (11). Cara Bermain: Mulailah dengan Penambahan 1. Tulis tanda tambah (+) pada kartu indeks. Gunakan lembar kertas dengan kolom Puluhan dan Satuan lagi. Di kolom Satuan, gunakan kartu indeks untuk menyiapkan soal penjumlahan vertikal yang berjumlah lebih dari sepuluh (misalnya, 9 + 2, tetapi kita akan menumpuknya alih-alih menuliskannya dari kiri ke kanan). 2 Mintalah anak memasukkan jumlah tongkat yang benar pada setiap kartu, dan menghitung jumlah tongkat untuk mendapatkan jawabannya. Tanyakan padanya apakah ada cukup tongkat untuk ditukar dengan beberapa lusin. Saat anak menjumlahkan dan dapat menukar satu batang dengan bundel puluhan, pastikan untuk menggunakan kata “berdagang”. Itu adalah bahasa yang kemungkinan besar dia gunakan di sekolah, dan itu mengungkapkan pertukaran satu hal dengan hal lain yang bernilai sama. 3. Suruh dia menukar sepuluh batang, lalu tempatkan sepuluh batang yang baru diperoleh dan satu batang yang tersisa di kolom yang benar di bawah soal penjumlahan. Tanyakan: Apa jawabannya (1 Sepuluh dan 1 Satu)? Bisakah kamu menunjukkan jawabannya dengan kartu indeks? Angka berapa yang telah kamu buat? halaman 118 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Cara Bermain: Pengurangan dengan Pengelompokan Ulang 1. Kosongkan kolom Puluhan dan Satuan dan buat tanda minus (-) pada kartu indeks. 2. Siapkan soal vertikal baru, menggunakan kolom Puluhan dan Satuan. Mulailah dengan sesuatu yang tidak memerlukan pengelompokan ulang (sebelumnya dikenal sebagai "meminjam"). Misalnya, coba soal 15 - 4. 3. Sekali lagi, mintalah anak membuat soal menggunakan bundel puluhan dan stik satuan, letakkan kartu indeks dan jumlah stik yang benar di kolom di bawah soal. Dalam contoh ini, dia harus memiliki sisa 1 Sepuluh dan 1 Satu. Kerjakan beberapa soal pengurangan lagi tanpa pengelompokan ulang sebelum melanjutkan ke soal yang lebih sulit. 4. Susun soal 11 - 2. Minta anak mengeluarkan jumlah tongkat yang tepat dan mencoba mengerjakan soal. Tanya: Bisakah kamu menyelesaikan masalah dengan tongkat yang kamu miliki? Mengapa tidak? 5. Ingatkan anak bahwa ketika dia menjumlahkan, dia bisa menukar untuk membuat puluhan bundel baru. Tanya: Apakah ada cara untuk membuat lebih banyak stik satuan? Jika anak tidak melihat solusinya, jelaskan kepadanya bahwa yang harus dia lakukan hanyalah "memecahkan" salah satu dari bulden puluhan dan menyusunnya kembali. Setelah bundel puluhan rusak, itu hanyalah sepuluh batang satuan (atau satu) yang dapat ditempatkan di kolom Satuan dengan sisa batang satuan. 6. Buka bundel puluhan dan tambahkan ke kolom Satuan, letakkan kartu 0 di kolom Puluhan untuk mengingatkan anak bahwa tidak ada lagi puluhan. Mintalah anak menyelesaikan soal 11 - 2. Tanya: Bisakah kamu mengerjakannya sekarang? Bagaimana kamu melakukannya? > Mengembangkan Pembelajaran Buat masalah yang meminta anak untuk berkumpul kembali, tetapi juga meninggalkan beberapa Puluhan. Misalnya, coba soal 21 - 9. Lihat apakah anak dapat mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut, ingatkan dia bahwa begitu dia membuka bungkusan puluhan, dia perlu memastikan kolom Puluhan memiliki kartu angka yang cocok dengan berapa banyak bundel puluhan yang tersisa. halaman 119 penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian halaman 120 UANG U ang adalah konsep yang sulit dipelajari kebanyakan anak, bukan karena mereka tidak mengerti apa itu uang dan bagaimana penggunaannya, tetapi karena koin, uang kertas, dan nilainya membingungkan. Itu berarti ketika harus mempraktikkan keterampilan uang, kita harus berpikir lebih dari sekadar membuat perubahan dan penganggaran. Kegiatan dalam bab ini tidak hanya akan membantu anak belajar menggunakan uang di dunia nyata, tetapi juga membantunya mengenali koin, uang kertas, dan pecahannya. Stan Limun Matematika Anak mungkin menyukai gagasan membuat stand limun di musim panas, tetapi dia mungkin tidak tahu bahwa untuk menghasilkan uang, dia harus melakukan banyak perencanaan, dan bahkan menginvestasikan sejumlah uang untuk memulai sebuah. Aktivitas Matematika Stand Lemonade adalah cara yang bagus untuk membantunya melihat seberapa banyak matematika terlibat dalam proyek menghasilkan uang sehari-hari. Keterampilan yang Dilatih  Perkiraan  Matematika operasional  Pengertian uang  Menghitung persentase  Keterampilan margin keuntungan/kerugian Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil  Kalkulator  Perjalanan ke toko kelontong Cara Bermain 1. Bantu anak menentukan harga bahan kebutuhan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk 121 UANG 2. 3. 4. 5. 6. 7. melatih keterampilan uang indrawi daripada mencoba menemukan kesepakatan yang bagus. Ajak anak ke toko kebutuhan pokok dan ajak dia mengeksplorasi apakah akan menjadi investasi yang lebih baik untuk membeli lemon dan gula segar, atau campuran limun. Minta dia menjumlahkan harga bahan segar dan membandingkannya dengan harga campuran. Bicara tentang ukuran dan harga. Saat Anda berada di toko, dia juga harus memberi harga cangkir. Ini tidak semudah kelihatannya, karena ada sejumlah keputusan untung/rugi yang diambil untuk memilih cangkir. Minta dia untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini untuk melihat cangkir mana yang paling hemat biaya: Jika kita membeli cangkir yang lebih besar, apakah kita akan mengenakan biaya lebih banyak per cangkirnya? Menurutmu, cangkir ukuran apa yang lebih ingin dibeli orang? Berapa banyak cangkir dalam satu paket, dan berapa artinya biaya per cangkir? Bagaimana ukuran cangkir memengaruhi berapa banyak Anda harus membayar bahan kebutuhan? Hitung biaya awal. Setelah anak membeli perlengkapannya, minta dia untuk menambahkan harga bahan kebutuhan dan cangkir untuk mendapatkan harga total. Kemudian jelaskan bahwa tergantung pada harga yang dia tetapkan, dia mungkin juga perlu memiliki sejumlah uang untuk memulai agar dapat melakukan perubahan. Tanyakan juga padanya: Bagaimana kamu berencana untuk beriklan? Apakah kamu perlu membeli persediaan untuk membuat poster? Jelaskan bahwa semua biaya ini bersama-sama adalah biaya awal. Menjelaskan konsep untung rugi. Setelah anak mengetahui berapa banyak uang yang harus dia masukkan ke kios limunnya, inilah saatnya untuk membantunya memahami bahwa untuk mendapat untung, dia harus menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dia belanjakan sejak awal. Menetapkan harga per cangkir. Tanyakan kepada anak berapa harga yang dia inginkan untuk satu cangkir limun. Minta dia membagi biaya awal dengan harga per cangkir, menjelaskan bahwa jumlah yang dia dapatkan adalah jumlah cangkir yang harus dia jual hanya untuk mendapatkan kembali uang yang telah dia keluarkan. Matematika untuk menetapkan harga per cangkir adalah rumus aljabar sederhana yang bahkan dapat dipahami oleh anak kecil. Misalnya, jika anak membelanjakan $25,00 untuk persediaan dan ingin menagih 25 sen per cangkir, masalahnya adalah $25,00 (persediaan) ÷ 0,25 (harga per cangkir) = 100 cangkir. Dia perlu menjual 100 cangkir untuk mencapai titik impas. Cari tahu berapa banyak cangkir yang akan dijual untuk menghasilkan jumlah keuntungan tertentu. Setelah anak mengetahui berapa banyak cangkir yang harus dia jual untuk mendapatkan uangnya kembali, inilah waktunya untuk memikirkan cara menyesuaikan harga limunnya untuk mendapatkan keuntungan. Jika dia tahu berapa banyak uang yang ingin dia hasilkan, maka dia dapat menghitung berapa cangkir yang akan dia jual untuk mendapatkan jumlah tersebut selain dari investasi awalnya. Misalnya, jika dia ingin menghasilkan $5, maka dia membagi jumlah tersebut dengan harga per cangkir ($5,00 ÷ 0,25 = 20 cangkir) lalu menambahkan angka tersebut ke berapa banyak cangkir yang harus dia jual untuk mencapai titik impas. (Jawabannya adalah 120 gelas!) Sesuaikan harga per cup. Saat ini, anak mungkin tahu bahwa 25 sen per cangkir akan menghasilkan banyak pekerjaan, jadi inilah saatnya dia bermain dengan beberapa angka lain untuk melihat apakah dia bisa mendapat untung tanpa menjual limun dalam jumlah yang konyol. Bergantung pada harga yang dia coba, dia mungkin perlu berlatih pembulatan juga. Misalnya: $25,00 (persediaan) ÷ 0,75 (harga per cangkir) = 33 r (r berarti sisa atau apa yang “tersisa”) 3 cangkir, dibulatkan menjadi 34 cangkir. Dengan 75 sen per cangkir, dia hanya perlu menjual 34 cangkir untuk mencapai titik impas. Jadi, halaman 122 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak untuk mendapatkan tambahan $5, dia menghitung: $5,00 (tambahan) ÷ 0,75 (harga per cangkir) = 6 r 6 cangkir, dibulatkan menjadi 7 cangkir. Untuk mendapat untung, dia hanya perlu menjual 41 cangkir. Itu jauh lebih baik daripada 120! Menyiapkan untuk Pelanggan Sekarang setelah anak Anda mengetahui bahan dan harga per cangkir, masih banyak yang harus dipikirkan.  Apakah dia tahu berapa biayanya jika pelanggan menginginkan dua cangkir limun?  Jika seseorang memberinya $2,00 untuk dua cangkir limun, berapa banyak kembalian yang mereka butuhkan?  Apakah lebih mudah melakukan perubahan jika secangkir limun dihargai 75 sen daripada 60 sen? Mengapa?  Kapan kemungkinan besar dia akan memiliki lebih banyak pelanggan? Jam berapa, dan dalam cuaca seperti apa?  Apakah ada cara untuk melihat seperti apa cuaca beberapa hari ke depan? Demi kita dan anak, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan kepadanya cara menemukan prediksi ramalan cuaca jangka panjang, dan merencanakan aktivitas luar ruangannya sesuai dengan itu. Ini akan meningkatkan kemungkinan untung, dan mengurangi kemungkinan mengeluh! Mencapai Total Penjualan Setelah anak selesai menjalankan stan limunnya, melakukan beberapa tindak lanjut yang dapat membantunya melihat apakah itu sepadan, baik dari segi keuangan maupun sumber daya fisik. Bantu dia menghitung uang yang dia hasilkan, lalu minta dia untuk mengurangi jumlah itu dari investasi awalnya. Apakah dia menghasilkan uang atau kehilangan uang? Menggabungkan jawaban itu dengan pemikirannya tentang betapa mudah atau sulitnya membuat limun, menjalankan stan, dan mendapatkan pelanggan dapat menunjukkan apakah dia bersedia melakukannya lagi. > Mengembangkan Pembelajaran Latih keterampilan mengobservasi dan grafik dengan meminta anak melacak berapa banyak mobil yang lewat pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, baik di akhir pekan maupun hari kerja. Anak dapat membuat grafik untuk melihat kapan kios limunnya kemungkinan besar akan berhasil. Mengurutkan Koin Kaleng Muffin Ketika anak-anak pertama kali belajar tentang uang, mungkin sulit membedakan satu koin dari yang lain, apalagi mencari tahu berapa nilai setiap koin. Lebih baik memainkan permainan uang dengan koin asli daripada koin plastik. Dengan begitu anak akan mengetahui berat setiap koin, tonjolan di tepinya, dan semua hal lain yang membuat koin asli unik dari koin plastik atau kertas. Kaleng muffin berukuran tepat dapat membantu anak belajar menyortir koin berdasarkan ukuran dan denominasi. Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan ini. Keterampilan yang Dilatih  Pengertian uang  Pengakuan fitur koin yang berbeda halaman 123 UANG  Penamaan koin  Pengakuan nilai koin  Menyortir Bahan yang Dibutuhkan  Beberapa penny, nikel, dime, dan quarter (dalam kantong atau wadah zip-top kecil)  Kaleng muffin  Kertas pelapis cangkir muffin  Kertas  Spidol Persiapan untuk Bermain 1. Tunjukkan kepada anak tumpukan koin yang kita miliki, dan tanyakan padanya apakah dia mengenali dan/atau dapat menyebutkan salah satunya. Jika dia tidak dapat menyebutkan namanya, ambil satu penny, satu nikel, satu sen, dan seperempat dari tumpukan dan susun dari denominasi terkecil ke terbesar. Beri nama setiap koin dan nilainya. 2. Tempatkan satu dari masing-masing koin ke dalam cangkir kaleng muffin yang berbeda, dan berikan sisa koinnya kepada anak. Minta dia untuk memasukkannya ke dalam cangkir muffin yang benar sesuai dengan cara mulai menyortirnya. 3. Minta anak mengeluarkan semua koin 1 sen. Minta dia untuk mengingatkan apa namanya. Lakukan hal yang sama untuk sisa koin lainnya. 4. Anak sebagian besar akan melihat kata-kata tentang uang di buku, tanda, atau lembar kerja matematika, jadi dia juga harus mengenalinya dalam bentuk yang diketik dan dicetak. Di selembar kertas, tulis kata "penny", "nickel", "dime", dan "quarter", sehingga anak dapat melihatnya di cetakan. Tempatkan salah satu koin yang benar di sebelah setiap kata, sehingga dia dapat mengaitkan koin tersebut dengan kata tersebut. Gunakan spidol untuk menulis setiap kata di bagian bawah liner cangkir kertas muffin. 5. Tempatkan pembatas di kaleng muffin dan mintalah anak menyortir lagi, menggunakan kata-kata sebagai panduan. 6. Ulangi proses ini dengan nilai koin, menggunakan tanda “C” dan kata “sen”, sehingga anak terbiasa dengan keduanya. > Mengembangkan Pembelajaran Tulis jumlah di bagian bawah pembatas muffin yang mengharuskan anak menambahkan dua koin bersamaan. Misalnya, cobalah menulis jumlah seperti "26 sen" atau "6 sen" pada liner, letakkan di kaleng dan minta anak untuk meletakkan kombinasi koin yang tepat di setiap cangkir. Cara Bermain 1. Dalam cangkir terpisah dari loyang muffin, tempatkan 25 penny, 15 nikel, 15 dime, dan 10 perempat. Jika kita memiliki koin setengah dolar, taruh 2 di antaranya di bagian lain. 2. Berikan setiap pemain satu sen untuk memulai permainan. 3. Pilih pemain untuk memulai permainan. Pemain itu membalik sennya untuk melihat apakah itu mendarat di "kepala" atau "ekor". Jika itu adalah "kepala", dia dapat mengambil satu sen dari kaleng muffin. Jika "ekor", giliran pemain berikutnya. 4. Setelah seorang pemain memiliki 5 sen, dia dapat menukarnya dengan satu nikel. Ketika dia memiliki 2 nikel atau satu nikel dan 5 sen, dia dapat menukarnya dengan satu sen, dan seterusnya. halaman 124 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 5. Permainan berlanjut sampai seorang pemain memiliki koin senilai satu dolar. Rumah Toko Salah satu konsep yang lebih sulit untuk dipelajari tentang uang adalah bagaimana menambahkan koin dan uang kertas yang berbeda untuk menghasilkan jumlah yang benar. Sebagai orang dewasa, kita mungkin menerima begitu saja saat pergi ke toko, terutama ketika kita menggunakan cek atau kartu debit. Tidak mudah bagi anak untuk mengetahui berapa banyak uang yang harus diberikan kepada kasir ketika dia membeli sesuatu. Menyiapkan toko mainan di rumah dapat memberi anak Anda beberapa latihan menambahkan uang, dan membuat perubahan. Jika anak baru mulai belajar tentang uang, jangan menambahkan tagihan ke dalam permainan. Akan sulit baginya untuk mengetahui jumlah yang benar. Anak-anak yang memahami nilai koin siap menambahkan uang kertas ke dalam campuran dan dapat didorong untuk meminta kembalian uang dolar agar pembelian lebih mudah. Keterampilan yang Dilatih  Menghitung uang  Menambahkan uang  Mengenali nilai moneter  Membuat perubahan Bahan yang Dibutuhkan  Uang (baik bermain atau nyata)  Kartu indeks atau label  Penanda  Kalkulator  Item untuk "dibeli"  Meja Cara Bermain 1. Menentukan area di rumah sebagai "toko". Tempatkan barang yang kita miliki untuk dijual di toko. Ini bisa berupa barang baru dan khusus untuk aktivitas ini, atau hanya mainan dan barang yang sudah dimiliki di sekitar rumah. 2. Menggunakan kartu indeks atau label untuk menentukan harga setiap barang. Pastikan untuk memberi harga sehingga anak tidak dapat menggunakan satu lembar uang atau koin untuk membelinya. Misalnya, sangat mudah untuk membayar barang seharga $2, tetapi perlu lebih banyak pemikiran untuk membayar barang seharga 53 sen. 3. Menyiapkan meja dengan kalkulator dan beberapa uang kembalian. Ini akan menjadi area checkout dan "bank" Anda. 4. Beri anak dua atau tiga dolar koin. Mulailah permainan dengan memberi tahu dia bahwa dia dapat membeli barang sebanyak yang dia suka tetapi dia harus membayarnya satu per satu, menggunakan perubahan yang tepat. Jelaskan bahwa jika dia tidak memiliki uang kembalian yang tepat untuk suatu barang, dia harus membawa sebagian uangnya ke bank dan menukarnya dengan koin yang berbeda dengan nilai yang sama. 5. Mainkan game ini sebentar dan lihat seberapa baik anak mampu menghitung uang untuk membuat perubahan yang tepat. 6. Beri tahu anak bahwa ini adalah gilirannya untuk menjadi kasir, tetapi sayangnya, ketika halaman 125 UANG kita membayar, kita tidak akan dapat membayar kembalian yang tepat. Itu berarti dia harus memberi kita uang kembalian saat membeli sesuatu. 7. Bawa item ke "pendaftaran", dan bayar untuk itu. Tunjukkan pada anak cara memasukkan jumlah uang yang telah diberikan kepadanya dan kurangi biaya barang dari angka tersebut. Tanyakan: Menurutmu apa arti angka pada kalkulator? Bisakah kamu memberi saya kembalian sebanyak itu? > Mengembangkan Pembelajaran Tempatkan label harga pada barang-barang yang digunakan anak setiap hari, seperti buku, mainan, DVD, dll. Beri dia sejumlah uang pura-pura untuk hari itu dan minta dia untuk "membayar" kita setiap kali dia ingin menggunakan sesuatu. Tanyakan: Apakah dia punya cukup uang untuk melewati hari-harinya? Mengapa atau mengapa tidak? Apa yang bisa dia lakukan untuk melewati hari dan tidak bangkrut? Apakah akan membantu untuk menonton DVD dengan saudara perempuan atau laki-laki, dan membagi biayanya? Kacang Budgeting Seberapa sering anak menginginkan kita untuk membelikannya sesuatu yang tidak mampu kita beli, dan dia menyuruh kita pergi ke bank untuk mendapatkan uang? Seperti kebanyakan anak, anak mungkin tidak mengerti bahwa uang di bank sebagian besar digunakan untuk biaya hidup dan bukan hanya “uang gratis”. Permainan Bean Budgeting membantu memberi anak pengertian tentang nilai uang dan betapa sulitnya membuat keputusan tentang cara menggunakannya. Keterampilan yang Dilatih  Penganggaran  Pengertian uang  Pemahaman tentang nilai uang Bahan yang Dibutuhkan  2-6 pemain  Jelly bean atau kacang kering  Bean Budget Sheets (gunakan tabel panduan sebagai panduan)  Pensil dan kertas  Timer Cara Bermain 1. Membagi semua pemain ke dalam dua keluarga (tim), dan berikan masing-masing keluarga 20 kacang, jelaskan bahwa kacang ini seperti jumlah uang yang dimiliki keluarga setiap bulan untuk membayar tagihan kehidupan nyata. Berikan setiap tim salinan Lembar Anggaran Kacang di setiap kategori: Rumah, Makanan, Pakaian, Kesenangan, dan Tagihan Lainnya. 2. Jelaskan bahwa setiap keluarga harus bekerja sama untuk membuat setidaknya satu pilihan dalam setiap kategori, tetapi setiap keluarga juga harus memiliki sisa setidaknya 3 kacang untuk biaya darurat yang mungkin muncul. Karena semua keputusan perlu disepakati di antara anggota tim, dorong anak untuk mendiskusikan pro dan kontra dari setiap situasi. halaman 126 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak " Berapa Jumlah Kacang untuk Pembiayaan? Kebutuhan Hidup Rumah Makanan Pakaian Kesenangan Tagihan Lainnya Kegiatan Hidup bersama keluarga Sewa Apartemen Sewa Rumah Membeli Rumah Memasak sendiri Makanan cepat saji (sekali dalam seminggu) Makanan cepat saji (satu kali makan per hari) Makanan cepat saji setiap kali makan Menjahit sendiri Membeli dari loakan (barang bekas) Baru, tidak bermerek Baru, bermerek (semua jenis merek) Taman/TV/Jalan-jalan bareng teman Channel Satelit/Kabel Konser/Ke Bioskop/Museum Liburan Binatang Peliharaan (Mainan) Telephon seluler Internet Memiliki mobil sendiri Biaya 0 1 2 3 1 2 3 4 0 1 2 3 0 1 2 3 1 2 3 4 3. Tetapkan pengatur waktu selama 10 menit untuk memberi setiap keluarga kesempatan untuk memindahkan “uang” mereka, untuk memastikan bahwa mereka memiliki semua yang mereka butuhkan, dan tetap dapat memenuhi anggaran. 4. Saat pengatur waktu berbunyi, bicarakan tentang keputusan yang dibuat oleh masingmasing “keluarga”. Pertanyaan untuk dijelajahi meliputi:  Bagaimana keluargamu memutuskan apa yang penting?  Apakah ada hal-hal yang kamu beli yang sebenarnya tidak kamu butuhkan tetapi sangat kamu inginkan?  Apakah ada hal-hal yang benar-benar kamu inginkan tetapi bukan pilihmu? Mengapa?  Apakah ada kekurangan dari beberapa opsi yang harganya lebih sedikit atau tanpa biji?  Apakah sulit menyimpan 3 kacang sisa?  Bagaimana permainan ini berlaku untuk kehidupan nyata dan uang nyata? > Mengembangkan Pembelajaran Mainkan permainan lagi, tetapi kali ini berikan masing-masing tim kesulitan tambahan (seperti biaya yang tidak dapat dinegosiasikan seperti kawat gigi atau popok) dan opsi untuk tidak menyimpan kacang. Minta anak untuk berbicara dengan kita tentang bagaimana kesulitan itu memengaruhi cara sisa kacang dihabiskan. halaman 127 UANG halaman 128 UKURAN DAN PECAHAN unia di sekitar kita dijelaskan dalam bentuk ukuran-ukuran dan pecahan. Orang berbicara tentang seberapa tinggi seseorang, berapa berat sesuatu, atau seberapa keras sesuatu itu. Mengukur dan pecahan adalah rangkaian keterampilan matematika yang lebih mirip daripada yang terlihat pada awalnya. Untuk memahami dan bekerja dengan pecahan, anak harus terlebih dahulu memahami konsep pengukuran. Bab ini akan membantu anak mempraktikkan konsep dasar pengukuran, memahami kebutuhan akan alat ukur standar, dan menemukan cara agar pecahan sesuai dengan kehidupan sehariharinya. D Berapa Banyak Klip Kertas? Saat anak pertama kali mulai belajar tentang panjang, tinggi, lebar, dan cara lain untuk mengukur benda, satuan yang digunakan untuk mendeskripsikannya mungkin terdengar seperti bahasa asing. Kita mungkin dapat melihat microwave dan menebak bahwa panjangnya hampir enam belas inci, tetapi pada awalnya, yang dapat dilihat anak hanyalah bahwa itu lebih panjang dari pemanggang roti dan sedikit lebih tinggi dari pembuat kopi. Menggunakan klip kertas untuk mengukur dapat membantu memberikan cara untuk membandingkan berbagai hal, dan belajar tentang perlunya satuan pengukuran standar. Keterampilan yang Dilatih  Mengukur  Keterampilan motorik halus  Penggunaan satuan pengukuran yang tidak baku  Mempelajari dan mengenali kosa kata yang berhubungan dengan pengukuran Bahan yang Dibutuhkan  Kotak klip kertas  Kertas  Pensil 129 UKURAN DAN PECAHAN  Lem  Gunting  Sepotong karton Persiapan untuk Bermain Perkenalkan kosakata pengukuran. Anak mungkin sudah menggunakan beberapa kosa kata pengukuran tetapi tidak menyadarinya. Mulailah percakapan tentang kata-kata yang menunjukkan pengukuran dengan membicarakan barang-barang rumah tangga biasa. Kita dapat bertanya kepada anak tentang hal-hal seperti apakah menurutnya kursi lebih tinggi dari meja, apakah meja lebih panjang dari meja dapur, apakah dia lebih pendek dari rak buku, dll. 1. Setelah kita membahasnya sedikit, tanyakan kepadanya apakah dia dapat memberi tahukan kata-kata apa yang kita gunakan dalam percakapan yang berbicara tentang seberapa besar, kecil, tinggi, pendek, berat, atau ringan sesuatu itu. Jelaskan bahwa itu adalah kata-kata pengukuran. 2. Tekankan kosa kata tinggi dan panjang. Jelaskan kepada anak bahwa hari ini kita hanya akan mencari tahu berapa panjang, pendek, atau tingginya, dan itu adalah kata-kata yang menunjukkan tinggi dan panjang. 3. Arahkan anak untuk menemukan cara membandingkan barang. Potong selembar kertas menjadi potongan-potongan dengan panjang berbeda dan minta anak untuk mengurutkannya dari yang terpendek ke yang terpanjang. Tanyakan padanya bagaimana dia tahu mana yang terpanjang. 4. Sekarang tanyakan kepadanya berapa panjang potongan kertas terpanjang daripada potongan terpendek. Dia kemungkinan besar akan meletakkan dua strip di samping satu sama lain dan mengatakan "itu lebih lama", tetapi beri tahu dia jika kita tidak ada di sana untuk melihatnya dan perlu mengetahui jawabannya, dia harus menemukan cara lain untuk memberi tahu bahwa kita bisa memahami. Kita mencoba menunjukkan kepada anak bahwa untuk membandingkan berbagai hal, perlu ada cara umum dalam mengukurnya. Mengatakan bahwa selembar kertas panjangnya dua jari dan satu lagi dua jari kaki tidak memberikan cara untuk membandingkannya. Menggunakan penjepit kertas, kacang, atau balok untuk mengukur membantu menjelaskan berbagai hal dengan cara yang dapat dibandingkan. Cara Bermain 1. Berikan anak kotak klip kertas. Minta dia mengeluarkan beberapa klip kertas dan membandingkannya untuk melihat apakah ukurannya sama satu sama lain. Tanyakan padanya apakah ada cara menggunakan klip kertas untuk menggambarkan panjang potongan kertas. Kemudian tunjukkan padanya bagaimana mengukur strip dengan meletakkan klip kertas dari ujung ke ujung di sampingnya atau di atasnya. 2. Mintalah dia untuk mengukur semua strip. Saat dia mengukur setiap potongan kertas, mintalah dia menggunakan pensil untuk memberi label berapa panjang klip kertas itu. Ingatkan dia untuk memasukkan kata "penjepit kertas" setelah nomornya. Dengan begitu tidak ada pertanyaan tentang apa yang digunakan untuk mengukur strip, dan pengukurannya dapat direplikasi. 3. Membuat alat ukur klip kertas. Sekarang setelah anak mengerti bahwa menggunakan penjepit kertas adalah cara untuk membandingkan panjang dan tinggi benda yang berbeda, bantu dia membuat beberapa alat ukur dari penjepit kertas. Tunjukkan padanya cara membuat rantai klip kertas dan minta dia membuat "pita pengukur" sekitar 20-25 halaman 130 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak klip kertas untuk mengukur barang yang tinggi atau panjang. 4. Potong selembar karton tipis. Mintalah anak menempelkan 10 klip kertas di atasnya, ujung ke ujung. Ini bisa menjadi "penggaris" untuk mengukur barang yang lebih pendek. 5. Biarkan dia mengukur rumahnya. Kita dapat mengukur rumah dengan dua cara: dengan memberi anak selembar kertas dengan barang-barang yang tertulis di atasnya, atau dengan memberinya selembar kertas untuk menulis daftar barang-barang pilihannya. Cara lainnya, biarkan dia mengambil kertas, pensil, dan alat ukurnya untuk mengeksplorasi dan menuliskan hasilnya. > Mengembangkan Pembelajaran Jelaskan perbedaan satuan ukur baku dan ukur tak baku Klip kertas berfungsi dengan baik, tetapi seluruh dunia tidak mengukur klip kertas, yang menjadikannya unit pengukuran yang tidak standar. Satuan pengukuran standar adalah salah satu yang digunakan sekelompok besar orang sebagai alat. Itu sebabnya anak tingginya X inci, bukan X klip kertas. Bagaimana Ukuran Keluarga? Sekarang setelah anak memiliki sedikit pegangan tentang cara mengukur sesuatu, kita dapat menggunakan seluruh keluarga sebagai cara untuk berlatih mengukur, dan untuk menekankan betapa pentingnya memiliki satuan pengukuran standar. Yang kita butuhkan hanyalah sedikit ruang, baik di dalam maupun di luar ruangan, dan beberapa sukarelawan yang bersedia membantu menunjukkan perbandingan ukuran keluarga satu sama lain. Keterampilan yang Dilatih  Mengukur  Keterampilan motorik halus  Satuan pengukuran standar dan non-standar  Mempelajari dan mengenali kosa kata yang berhubungan dengan pengukuran Bahan yang Dibutuhkan  Kapur  Bersihkan, area beraspal rata (atau potongan kertas daging)  Penggaris  Pita pengukur  Klip kertas, balok, mobil mainan, atau benda kecil lainnya dengan ukuran seragam  Spidol Cara Bermain 1. Temukan area luar ruangan yang cukup besar untuk semua peserta berbaring di tanah. Jika kita tidak dapat melakukannya, kita dapat melakukan aktivitas yang sama dengan menggunakan kertas daging berukuran besar. 2. Berbaringlah di lantai dengan lengan agak menjauh dari tubuh, telapak tangan rata dengan lantai, jari-jari terentang, dan kaki diputar ke setiap sisi. 3. Mintalah anak untuk menggunakan kapur untuk menjiplak garis luar tubuh kita. Saat dia selesai, bangunlah tanpa mengotori kapur tulis dan tulis nama di dalam garis besarnya. Ulangi ini untuk setiap anggota keluarga. 4. Berikan setiap anggota keluarga benda yang berbeda untuk mengukur setiap kerangka. halaman 131 UKURAN DAN PECAHAN 5. 6. 7. 8. 9. Misalnya, kita mungkin mengukur dengan balok, dan anak mungkin mengukur dengan penjepit kertas. Tentukan bagian mana dari garis besar yang akan diukur. Paling mudah untuk memulai dengan hal-hal sederhana seperti panjang kaki, tinggi keseluruhan, panjang jari, dan lebar tangan. Beri masing-masing orang warna kapur yang berbeda dan atur dia untuk mengukur garis luarnya. Setelah setiap orang menemukan sebuah angka, mintalah mereka untuk menuliskan angka dan alat ukur yang digunakan pada tempat yang benar pada garis besar. Misalnya, ketika kita mengukur tinggi badan anak dengan balok dan menggunakan 15 balok untuk melakukannya, beri label tinggi pada garis besarnya sebagai "tinggi = 15 balok". Setelah semua orang selesai mengukur dan mencatat, lihat angka yang tercatat. Tanya: Mengapa angkanya berbeda? Anak harus dapat memberi tahukan bahwa angkanya berbeda karena alat yang digunakan setiap orang untuk mengukur tidak semuanya berukuran sama. Tegaskan ini, perkuat kosa kata dengan menyebut pengukuran yang tidak standar ini. Mintalah anak melihat semua perlengkapan yang telah dikumpulkan, dan tanyakan apakah ada alat ukur yang menggunakan satuan ukuran standar. Tunjukkan penggaris dan pita pengukur, dan jelaskan bahwa ini adalah alat yang biasanya digunakan untuk mengukur tinggi dan panjang. Tunjukkan pada anak cara menafsirkan tanda pada masingmasing tanda dan cara menggunakannya. Ukur kembali dengan alat yang menggunakan satuan ukur standar. Jika kita memiliki lebih dari satu pita pengukur dan penggaris, ini akan jauh lebih cepat. Terlepas dari itu, pastikan setiap orang mendapat giliran untuk mengukur lagi dan menulis hasilnya. Bandingkan lagi untuk melihat apakah menggunakan satuan ukuran standar menghasilkan perbedaan angka. > Mengembangkan Pembelajaran Kita juga dapat memperkuat gagasan tentang perlunya satuan ukuran terstandar dengan menggunakan keluarga sebagai alat ukur. Lihat berapa tinggi "kita" di ruangan luar kita dibandingkan dengan berapa "anak-anak kita". Kemudian tanyakan kepada anak bagaimana angkanya bisa sangat berbeda, mengingat ruangnya tetap berukuran sama. Pecahan Kue Pecahan bukanlah konsep yang mudah untuk dipahami anak-anak. Ada sesuatu tentang mencoba mencari cara untuk memotong angka menjadi beberapa bagian yang benar-benar membingungkan. Namun, kemampuan untuk memvisualisasikan bagaimana bilangan bulat dapat dipotong menjadi pecahan membuat konsepnya sedikit kurang abstrak. Menggunakan kue untuk memperkuat gagasan pecahan menggabungkan kecintaan anak pada makanan dan penggunaan matematika dalam kehidupan nyata. Keterampilan yang Dilatih  Konsep "keseluruhan" atau bilangan bulat  Konsep pecahan dari keseluruhan  Pecahan visual  Pecahan senilai halaman 132 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Bahan yang Dibutuhkan  6-12 kue besar, lunak, bulat (kue gula bisa digunakan dengan baik)  Pisau  Secarik kertas dan pensil, atau papan tulis dan spidol hapus kering Cara Bermain 1. Letakkan beberapa kue di atas piring. Minta anak untuk memberi tahukan berapa banyak kue yang ada. Di selembar kertas atau papan tulis, minta anak untuk menggambar sebuah lingkaran untuk mewakili setiap kue. Di bawah setiap lingkaran, tulis angka “1”. Beri tahu anak bahwa setiap kue ini adalah satu cookie utuh. 2. Potong salah satu kue menjadi dua bagian. Sekali lagi, tanyakan kepada anak berapa banyak kue yang ada. Tanya: Apakah itu mengubah berapa banyak kue yang ada di piring? Apa yang berubah? 3. Diskusikan perbedaan antara kue yang dipotong dengan kue lainnya. Jelaskan bahwa satu-satunya perbedaan antara kue yang Anda potong dan kue yang tidak dipotong adalah bahwa yang satu dipotong-potong dan yang lainnya utuh. Tanya: Berapa potong kue utuh? (Anak mungkin akan mengatakannya, tetapi kita akan mengubahnya!) 4. Beri tahu anak bahwa kue yang dipotong masih terlihat seperti kue utuh bagi kita, hanya saja dalam dua bagian. Gambar garis di salah satu lingkarannya yang mewakili potongan yang dibuat. Tanyakan padanya berapa banyak potongan yang ada. Untuk memperkenalkan gagasan bahwa setiap bagian adalah satu bagian, ambil salah satu bagian dari piring. 5. Jelaskan: Saya hanya mengambil satu dari dua potong kue, dan seluruh kue terdiri dari dua potong. Jadi itu satu dari dua bagian atau satu setengah. Tulis pecahan ½, dan jelaskan bahwa garis dalam pecahan pada dasarnya adalah singkatan dari kata “keluar dari”. 6. Masukkan kembali potongan kue, dan potong kue berikutnya menjadi empat bagian yang sama. Minta anak untuk memberi tahukan berapa banyak potongan yang membentuk seluruh kue itu. Ambil salah satu potongan dan minta anak untuk menulis pecahan dari berapa banyak potongan yang tersisa. 7. Ingatkan dia bahwa karena garis berarti “keluar dari”, jumlah potongan yang dijumlahkan menjadi keseluruhan berada di bawah garis, dan jumlah potongan yang dia lihat berada di atas garis. (Jawaban: ¾.) Sekarang minta dia untuk menuliskan pecahan yang mewakili bagian yang hilang. (Jawab: ¼) Pasang kembali potongannya. Angka di atas garis pada pecahan disebut pembilang, dan angka di bawah garis disebut penyebut. Cara cepat dan mudah untuk mengingat ini adalah bahwa penyebutnya berada di bawah garis, menjadikannya "nominator bawah". 8. Mintalah anak melihat kue yang telah dipotong. Tanyakan: Jika empat potong membuat kue utuh, dan dua potong membuat kue utuh, apakah mungkin beberapa dari empat potong itu sama dengan salah satu dari dua potong? Biarkan anak meletakkan potongan kue di samping atau di atas satu sama lain, sampai dia mengetahui bahwa itu sama dengan ½. 9. Jelaskan bahwa kita dapat memotong kue menjadi potongan-potongan sebanyak yang diinginkan, tetapi potongan-potongan itu akan selalu berjumlah keseluruhan, dan beberapa potongan yang lebih kecil dapat digabungkan untuk menambahkan jumlah yang sama dengan beberapa potongan yang lebih besar . halaman 133 UKURAN DAN PECAHAN > Mengembangkan Pembelajaran Biarkan anak memotong sisa kue menjadi bagian yang sama. Mintalah dia untuk menunjukkan kepada kita 1 kue atau ¾ kue. Saat dia mendapatkan idenya, dapatkan segelas susu, dan nikmati pecahan kita! Dapur Matematika Sebagai orang tua, kita mungkin menghabiskan lebih banyak waktu di dapur daripada yang diinginkan. Karena anak mungkin senang membantu di dapur, kita memiliki kesempatan ganda untuk menghabiskan waktu bersama anak dan membantunya melatih kemampuan matematikanya. Dari peluang untuk berlatih mengurutkan hingga peluang untuk mengukur, dapur menyimpan lebih dari sekadar makanan. Keterampilan yang Dilatih  Pengurutan  Mengukur  Nomor urut  Perkiraan  Perkalian Bahan yang Dibutuhkan (tidak semua bahan diperlukan untuk semua kegiatan)  Gelas dan sendok takar  Kartu indeks  Clip art atau foto bahan dan peralatan dapur umum  Lem  Kalkulator (opsional) Cara Bermain: Pesan! 1. Ambil bermacam-macam gelas ukur dan sendok, dan letakkan di atas meja atau konter. Saat kita memasak atau mengumpulkan bahan untuk suatu proyek, dorong anak untuk menyusun sendok dan cangkir secara berurutan. Baginya itu mungkin berarti dari yang terbesar ke yang terkecil, itu bagus, tetapi setelah dia selesai, kita dapat menjelaskan kepadanya bahwa dalam hal mengukur, peningkatan terkecil bertambah menjadi peningkatan yang lebih besar. 2. Bilangan urut adalah bilangan yang digunakan untuk menunjukkan urutan sesuatu dalam suatu rangkaian, misalnya dalam suatu daftar atau suatu baris. Pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima adalah contoh bilangan urut. Angka yang digunakan untuk menghitung yang menunjukkan kuantitas sebagai kebalikan dari urutan (1, 2, 3, dll.) Dikenal sebagai angka kardinal. Gunakan kesempatan untuk berlatih bilangan urut dengan anak dengan memintanya memasukkan benda-benda kecil ke dalam cangkir pertama, atau memasukkan sendok kedua ke dalam sendok keempat, dll. Cara Bermain: Resep Rebus Melibatkan anak dalam memasak jauh lebih mudah bila kita menggunakan kartu rebus untuk membantu menunjukkan kepadanya apa yang harus dilakukan dan urutannya. Secara halaman 134 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak umum, rebus adalah gambar yang digunakan untuk mewakili sesuatu. Kebanyakan orang tahu teka-teki sebagai teka-teki yang menggabungkan gambar, huruf, dan simbol untuk membuat teka-teki, tetapi juga digunakan untuk membantu anak-anak belajar membaca. Dengan menggunakan gambar untuk mengganti atau mewakili kata atau frasa asing dan akhirnya memasangkannya dengan kata tertulis, anak-anak dapat belajar mengasosiasikan kata tertulis dengan gambarnya. Untuk membuat kartu rebus untuk resep, kita perlu membuat kartu untuk setiap langkah dalam resep. Jika kita tidak mengehnedaki untuk membuat kartu sendiri, kita dapat menemukan beberapa resep mudah dengan kartu rebus yang dapat dicetak di situs web National Dairy Council (www.nationaldairycouncil.org/ ChildNutrition/Pages/ChildNutritionLessons.a 1. Tempelkan gambar bahan pada kartu indeks, beserta indikator jumlah bahan yang kita butuhkan. Misalnya, ketika kita perlu menambahkan 2 cangkir tepung, kartu indeks akan memiliki gambar sekantong tepung dan dua cangkir takaran dengan panah yang menunjuk ke bagian paling atas setiap cangkir. 2. Tulis kata bahan dan jumlah takaran di bawah setiap gambar. Beri nomor kartu rebus untuk mencerminkan langkah-langkah resep, dan minta anak untuk menyusun kartukartu tersebut. 3. Letakkan bahan di atas meja, dan awasi anak saat dia mengikuti kartu untuk membuat resep. Cara Lain Bermain Mengukur dan Menaksir di Dapur  Biarkan anak mengeksplorasi alat ukur. Ada berbagai macam alat di dapur yang digunakan untuk menakar benda, mulai dari sendok takar dan cangkir hingga takaran spageti dan timbangan dapur. Beri anak kesempatan untuk memeriksa semua hal ini, dan lihat apakah dia dapat memberi tahukan apa yang menurutnya berarti beberapa tanda dan singkatan. Saat dia selesai menjelajah, ajari dia tentang tanda dan singkatan itu dan jelaskan bagaimana itu membantunya memastikan kita menggunakan jumlah bahan yang benar saat memasak.  Mengeksplorasi hubungan antara pengukuran. Biarkan anak melihat apakah dia dapat mengetahui bagaimana alat ukur saling berhubungan satu sama lain. Ajukan pertanyaan seperti: Menurutmu, berapa cangkir M ini yang menjadi 1 cangkir? Menurumu, berapa sendok teh dalam satu sendok makan? Berapa banyak sendok makan yang ada di dalam cangkir? Setelah anak memiliki kesempatan untuk melakukan estimasi visual, beri dia cara yang lebih konkret untuk membuat koneksi. Misalnya, kita dapat memberinya semangkuk air atau tepung untuk dipindahkan di antara alat untuk menemukan jawaban atas pertanyaan kita atau mengonfirmasi perkiraannya.  Bicara tentang hubungan antara pengukuran dan manfaatnya dalam memasak. Anak yang lebih besar cenderung membuat hubungan yang konkret seperti fakta bahwa 1 cangkir sama dengan dua cangkir ukuran ½ atau empat cangkir ukuran ¼, atau 1 sendok makan sama dengan dua sendok makan ukuran ½. Dengan koneksi yang kuat, dia dapat memahami bahwa pengetahuan ini berguna jika kita perlu mengubah resep. Ajukan pertanyaan seperti: Jika saya ingin membuat setengah dari resep ini, dan membutuhkan 2 cangkir tepung, berapa cangkir tepung yang harus saya gunakan? Ide Perhitungan di Dapur  Mintalah anak untuk membantu menggandakan atau membagi dua resep. Jika dia belum tahu cara mengalikan pecahan, tidak apa-apa; minta dia menunjukkan kepada "berapa banyak" dengan gelas ukur dan sendok. halaman 135 UKURAN DAN PECAHAN  Menghitung ukuran porsi. Anak mungkin tidak pernah memperhatikan sebelumnya bahwa label nutrisi tidak hanya memberi tahukan berapa banyak kalori dan karbohidrat dalam satu paket, tetapi juga berapa banyak porsi dalam satu paket dan berapa banyak dari makanan itu yang merupakan satu porsi. Lain kali dia mengambil segenggam keripik atau kerupuk, tunjukkan ukuran porsi pada kemasannya dan minta dia memperkirakan berapa porsi yang dia makan.  Lihatlah apakah dia dapat memberi tahukan berapa banyak keripik yang ada dalam empat atau lima porsi. Setelah itu, minta dia untuk berpura-pura dia memiliki lima teman dan bahwa mereka masing-masing menginginkan dua porsi keripik. Tanyakan: Berapa banyak chip yang kamu butuhkan? Apakah ada cukup porsi dalam satu kantong? Jika tidak, berapa tas lagi yang kamu perlukan? halaman 136 MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA engalaman pertama anak dengan sains mungkin tidak terlihat sama sekali, tetapi begitu dia mulai mengamati dan mencoba secara aktif membuat perubahan di lingkungannya, dia memulai proses penemuan ilmiah. Pada awalnya ini adalah masalah menggunakan indranya untuk menemukan cara baru dan menarik untuk menyelidiki dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Kegiatan dalam bab ini memberikan beberapa cara bagi kita untuk menyemangati seorang ilmuwan pemula. P Scratch and Sniff Painting Bagian dari berinteraksi dengan dunia adalah menemukan bagaimana indra kita dapat menyatu untuk membuat pengalaman menjadi lebih kuat. Sementara lukisan sederhana menarik bagi indera visual anak (dan indra peraba jika ia melukis dengan jari), aktivitas Scratch and Sniff Painting juga menggabungkan indra penciumannya. Dua jenis cat yang berbeda di sini cukup mudah dibuat dengan bahan-bahan yang mungkin sudah kita miliki di sekitar rumah, dan anak akan dapat melihat dan mencium keindahan pencapaiannya setelah selesai. Cat campuran agar-agar dan minuman di bawah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Cat yang dibuat dengan campuran minuman bubuk memiliki bau yang lebih kuat dan memberikan warna yang lebih cerah, tetapi juga cenderung menodai pakaian. Cat gelatin perlu dicampur dengan lem dan pewarna makanan untuk mendapatkan konsistensi dan semangat yang tepat, tetapi cat ini memiliki dimensi tambahan berupa pengalaman sensorik sentuhan. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan motorik halus  kesadaran sensorik Bahan yang Dibutuhkan  Paket minuman bubuk mix warna cerah (oranye, merah, biru, ungu, dll) 137 MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA  Air  Pewarna makanan  Campuran pencuci mulut agar-agar bubuk (seperti Jell-O) dalam berbagai warna dan rasa  Lem sekolah  Cangkir kecil  Kuas cat  Kertas kelas berat (kertas cat air adalah yang terbaik, tetapi Anda dapat menggunakan stok kartu atau kertas konstruksi)  Pensil  Spidol Permanen Bersiaplah untuk Bermain: Cara Membuat Cat Campuran Minuman Masukkan satu atau dua bungkus setiap warna campuran minuman ke dalam gelas plastik. Tambahkan air secara perlahan ke dalam cangkir, aduk sambil jalan sampai campuran memiliki kekentalan dan warna yang tepat yang kita inginkan. Jika mau, kita bisa menambahkan sedikit lem putih untuk mengentalkan adonan. Persiapan untuk Bermain: Cara Membuat Cat Gelatin 1. Dengan menggunakan gelas plastik terpisah untuk setiap warna, campurkan 2 sendok makan bubuk gelatin dengan 2 sendok makan air hangat. Jika kita ingin membuat warnanya sedikit lebih cerah, tambahkan satu atau dua tetes pewarna makanan. Aduk adonan, lalu tambahkan 4-5 tetes lem, dan aduk kembali. Lem membantu butiran menempel pada kertas, membuat lukisan itu tidak hanya beraroma tetapi juga "dapat tergores". 2. Jika anak menggunakan cat gelatin, butirannya bisa terpisah dan tenggelam ke dasar cangkir. Setelah dia selesai melukis, mintalah anak untuk menyapukan kuasnya ke bagian bawah cangkir untuk mendapatkan sejumlah butiran cat yang tersisa dan kemudian oleskan pada area yang dicat untuk memaksimalkan efek goresan dan hirupan. Cara Bermain 1. Ajak anak untuk memikirkan benda-benda yang berwarna cerah dan memiliki bau yang kuat dan menyenangkan, seperti bunga atau buah kesukaannya. 2. Beri anak selembar kertas cat air dan pensil, dan minta dia membuat sketsa gambar dari beberapa benda itu. Jika dia kesulitan, pertimbangkan untuk menyusun semangkuk buah atau vas bunga untuk dia gunakan sebagai model. 3. Saat dia yakin telah menyelesaikan gambarnya, bantu dia menjiplak garis pensil dengan spidol permanen. (Spidol nonpermanen akan bekerja saat dicampur dengan air.) Ini akan membantu menguraikan area sehingga ia dapat menerapkan warna cat yang berbeda. 4. Keluarkan cangkir cat beraroma dan beberapa kuas cat. Biarkan anak mengendus cangkir yang berbeda dan memilih aroma mana yang menurutnya paling sesuai untuk setiap bagian gambarnya. Biarkan dia menggunakan kuas untuk membuat mahakaryanya. 5. Setelah selesai, letakkan kertas mendatar hingga kering, sebuah proses yang mungkin memakan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan cat biasa. Saat lukisan sudah kering, yang harus dia lakukan hanyalah menggosokkan jari-jarinya ke permukaan yang dicat atau menggores butiran gelatin untuk mengaktifkan goresan dan mengendus cat. Asam, Manis, Asin, atau Pahit? Anak mungkin memiliki beberapa makanan favorit dan makanan lain yang tidak ingin halaman 138 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak dia makan lagi, tetapi dia mungkin tidak tahu kata apa yang harus digunakan untuk mengkategorikan makanan tersebut. Tes rasa bukan hanya cara yang menyenangkan untuk mengetahui bagian mana dari lidahnya yang sensitif terhadap rasa yang mana, tetapi juga merupakan cara yang baik untuk membantunya belajar tentang berbagai jenis rasa seperti asam, asin, manis, dan pahit. Biasanya orang akan merasakan manis di ujung lidah, asam di belakang, asin di depan, dan pahit di belakang. Indera lain membantu menciptakan pengalaman indrawi yang lebih lengkap, memungkinkan Anda merasakan rasa yang lebih rumit. Uji rasa juga merupakan cara yang baik untuk memudahkan mempelajari langkahlangkah dasar metode ilmiah, atau urutan hal-hal yang dilakukan untuk melakukan percobaan atau pengamatan. Keterampilan yang Dilatih  Pengamatan sensorik  Mengidentifikasi selera  Kosa kata terkait rasa  Pemetaan kuncup rasa Bahan yang Dibutuhkan  Kertas putih  Pensil merah  Spidol hitam  Gelas plastik  Air  Gula  Garam Jus lemon  Air tonik  Tusuk gigi atau tongkat kerajinan  Penutup mata Membuat Hipotesis 1. Sebelum kita memulai percobaan, jelaskan kepada anak bahwa kita akan mencoba berbagai rasa berbeda yang diletakkan langsung di lidahnya. Perkenalkan kata-kata asin, manis, asam, dan pahit, beri dia contoh jenis makanan yang sesuai dengan masingmasing kategori. 2. Suruh anak menjulurkan lidah dan melihatnya di cermin. Tanyakan: Menurutmu untuk apa benjolan di seluruh lidah Anda itu? Apakah kamu mengetahui apa yang disebut benjolan? Menurutmu mengapa mereka disebut pengecap? 3. Sekarang minta dia memikirkan apa yang terjadi pada lidahnya saat dia makan makanan kesukaannya dan makanan yang paling tidak disukainya. Kemudian minta dia untuk berhipotesis, atau membuat tebakan yang bagus, tentang apa yang akan dia temukan tentang lidahnya dan selera yang berbeda. Pernyataannya akan menjadi hipotesis, atau gagasan yang dia uji. (Ketahuilah bahwa untuk memetakan seleranya, anak akan meletakkan tusuk gigi atau tongkat kerajinan di semua area lidahnya, termasuk bagian belakang lidahnya. Hal ini dapat memicu refleks muntah pada beberapa orang. Jika anak mengalami refleks muntah yang mudah terpicu, pertimbangkan untuk menjadi sukarelawan penguji rasa, dan biarkan anak menjadi perekam.) halaman 139 MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA Cara Bermain (Bagian 1) 1. Beri anak selembar kertas putih dan pensil merah. Minta dia untuk menggambar lidah besar di atas kertasnya, tetapi belum mewarnainya. Sisihkan kertas. 2. Siapkan empat gelas plastik, letakkan masing-masing di atas selembar kertas. Tuang sedikit jus lemon (asam) ke dalam cangkir pertama, dan sedikit air tonik (pahit) ke dalam cangkir kedua. Untuk dua cangkir terakhir, campur air gula dan air garam, pastikan sangat manis dan sangat asin. Beri label kertas di bawah setiap cangkir dengan nama cairan di dalamnya, bukan dengan rasanya. 3. Beri anak beberapa tusuk gigi atau stik kerajinan, dan minta dia untuk mencelupkannya ke salah satu cairan. Suruh dia meletakkan tongkat di ujung lidahnya. Apakah dia merasakan sesuatu? Jika ya, apa rasanya? 4. Celupkan lagi, dan ulangi pada sisi, permukaan rata, dan belakang lidah. Setelah dia mengidentifikasi rasa dan menemukan di lidah mana rasa yang paling kuat, mintalah dia menulis nama rasa—bukan cairan—di ruang yang sesuai di lidahnya menggambar 5. Biarkan anak berkumur dengan air, dan ulangi proses ini dengan cairan lainnya. 6. Minta dia mengisi “peta lidah”, menulis semua selera. Jika dia mau, dia bisa menggambar selera, dan mewarnai lidah merah muda kemerahan agar lebih realistis. Cara Bermain (Bagian 2) 1. Beri tahu anak bahwa inilah waktunya untuk menguji apakah inderanya yang lain berperan dalam bagaimana dan di mana dia mendeteksi rasa di lidahnya. Jelaskan bahwa kita akan menutup matanya, dan kali ini kita akan memberinya berbagai rasa untuk diletakkan di lidahnya. Jika dia sedikit gugup, yakinkan dia aman dan kita akan menceritakan semua yang akan dilakukan. 2. Dudukkan anak di kursi, dan letakkan penutup mata di atas matanya. Celupkan tongkat ke salah satu cairan, jelaskan padanya apa yang kita lakukan. Katakan padanya bahwa kita ingin dia melihat apakah dia dapat mengidentifikasi cairan dan rasanya tanpa bantuan kita. Beri dia tongkat, dan minta dia menggulungnya di lidahnya. Bisakah dia mengidentifikasi cairan itu? Bagaimana dengan rasanya? 3. Biarkan dia membilas mulutnya, dan ulangi ini dengan cairan lainnya. 4. Lepaskan penutup matanya, dan suruh dia melakukan tes sambil mencubit hidungnya juga. Pertanyaan yang Bisa Diajukan  Apakah percobaan menjawab pertanyaan yang kamu ajukan sebagai hipotesismu? Mengapa atau mengapa tidak?  Pada bagian lidah mana kamu dapat mendeteksi rasa pahit? Kecut? Manis? Asin?  Apakah ada area di lidahmu yang dapat mendeteksi dua rasa yang berbeda?  Apakah ada area di lidahmu yang sama sekali tidak dapat dideteksi rasa?  Apakah menurutmu ini sama untuk semua orang? Bagaimana kamu bisa menguji teori itu?  Ketika matamu ditutup, apakah kamu gugup tentang apa yang akan kamu rasakan?  Apakah lebih sulit atau lebih mudah untuk mengidentifikasi selera dengan mata tertutup?  Apakah semuanya terasa lebih enak atau lebih buruk tanpa bisa melihat?  Apakah ada perbedaan ketika hidungmu dicubit? Apa itu? > Mengembangkan Pembelajaran Perkuat gagasan tentang zona pengecap. Biarkan anak memetakan lidah Anda saat kita merasakan cairan yang berbeda. halaman 140 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Kegiatan untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak menggunakan keterampilan motorik halusnya setiap hari untuk melakukan tugastugas dasar seperti mengikat sepatunya, mengancingkan ritsleting mantelnya, atau bahkan menyikat giginya. Selain itu, keterampilan motorik halus berperan penting dalam membantu anak menyelidiki dunia di sekitarnya. Mengontrol motorik halus tidak selalu datang dengan mudah, jadi menggabungkan latihan motorik halus ke dalam aktivitas eksplorasi sehari-hari membantu anak menemukan dunia di sekitarnya serta melatih keterampilan tersebut. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan motorik halus dasar  Menulis  Kontrol motorik halus  Menggunakan gunting  Pegangan pensil  Investigasi sensorik Bahan yang Dibutuhkan (tidak semua bahan diperlukan untuk semua kegiatan)  Gunting dan/atau pisau plastik yang aman untuk anak  Koran bekas, surat sampah, dan kertas bekas  Tanah liat atau Play-Doh  Mainan plastik kecil, manik-manik, atau koin  Pinset  Beras  Sereal berbentuk O  Mangkuk plastik kecil  Air  Alat tetes mata atau obat tetes  SilyPutty  Penanda  Pita Cara Bermain: Menggambar Garis Menulis dan menggambar membutuhkan banyak kontrol motorik halus, dan bukan hanya karena sulit memegang alat tulis dengan benar. Menggambar garis lurus dan meniru pola tertulis juga bisa jadi sulit. Jika anak kesulitan memegang pensil, mulailah dengan spidol atau krayon tebal. Jika anak usia sekolah masih menggunakan genggaman pensil yang belum matang atau tidak efisien, mintalah saran dari terapis okupasi tentang cara membantu memodifikasi genggaman sebelum terlalu mendarah daging. Pegangan seperti itu termasuk pegangan mengepal di mana seluruh tangan melingkari pensil, atau pegangan lima jari di mana semua jari memegang pensil.  Dapatkan buku teka-teki dot-to-dot untuk anak. Dia harus melatih perencanaan dan pengurutan motorik untuk beralih dari nomor ke nomor selain menggambar garis.  Siapkan papan tulis atau kuda-kuda whiteboard, dan mintalah anak untuk berlatih menggambar garis dari atas ke bawah papan. (Jika kita tidak memiliki kuda-kuda, rekatkan selembar kertas besar ke dinding setinggi mata anak.) Setelah dia memiliki pegangan pada garis atas ke bawah, mintalah dia berlatih menggambar garis dari kiri ke kanan. halaman 141 MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA  Mainkan permainan menggambar kooperatif. Pada selembar kertas gambar, gambarlah garis sederhana, bentuk, atau garis yang lebih rumit (kurva, gelombang, paku, dll.). Bergiliran menambahkan garis atau bentuk baru ke yang sudah ada untuk membuat gambar baru. Lanjutkan ini sampai tidak ada lagi ruang di atas kertas. Cara Bermain: Petak Umpet Dempul 1. Tempatkan mainan plastik kecil, manik-manik, atau koin di dalam bola dempul, pastikan untuk meremasnya dengan cukup baik sehingga anak tidak dapat melihat benda tersebut. 2. Berikan anak dempul dan minta dia memegang bola dempul di satu tangan sementara dia menggunakan jari di tangan lainnya untuk membukanya untuk menemukan barang yang tersembunyi. 3. Coba masukkan mainan kecil baru ke dalam dempul sehingga ketika anak membukanya, dia mendapat "hadiah" berupa mainan baru untuk dimainkan. Cara Bermain: Mainkan Tanah Liat 1. Kita dapat berlatih motorik halus saat anak bermain dengan tanah liat atau Play-Doh, dan dia mungkin tidak akan mengetahuinya. Dorong dia untuk menggelindingkan bola dan ular di antara telapak tangannya atau minta dia membuat bola-bola kecil di antara jari telunjuk dan ibu jarinya untuk membantu memperkuat jari-jarinya. 2. Untuk membantu anak belajar mengoordinasikan otot-otot di tangannya untuk menggunakan alat, pertimbangkan untuk membiarkan dia memotong lempengan tanah liat dengan gunting tua atau pisau plastik. Jika kita benar-benar berani, dan berpikir dia tidak akan menyamaratakan keahliannya kepada orang lain, Anda juga bisa menunjukkan kepadanya cara "mencubit" tanah liat. Cara Bermain: Bola Koran-Tempat Sampah 1. Tantang anak bermain bola basket koran-tempat sampah dengan syarat ia harus membuat "bola" baru untuk setiap lemparan. Beri dia koran bekas dan minta dia untuk memisahkannya menjadi satu lembar. 2. Setelah semuanya terpisah, tunjukkan padanya cara meletakkan selembar kertas di telapak tangannya dan meremasnya untuk membuat bola yang kencang. Jika dia menggunakan kedua tangannya untuk membuat bola, dia kehilangan gilirannya. Cara Bermain: Membantu Rumah Tangga Lain kali kita membersihkan atau membersihkan dengan pembersih jendela, isi botol semprot kosong dengan air dan biarkan anak “membantu” kita membersihkan. Tunjuk dia sebagai pembersih jendela resmi atau penyemprot tanaman. Dia mungkin mendapatkan air di mana-mana, tetapi butuh banyak usaha motorik halus untuk menarik pelatuk botol semprot. Ide Tentang Memotong, Memutar, dan Merobek Terkadang apa yang tampak seperti kehancuran total sebenarnya bisa mendidik. Merobek, memutar, dan memotong adalah cara yang bagus untuk melatih keterampilan motorik halus anak.  Tunjukkan pada anak cara merobek koran menjadi potongan-potongan. Minta dia meletakkan tangannya berdampingan di bagian atas halaman, dengan ibu jari di satu halaman 142 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak sisi halaman dan jari-jarinya di sisi lain. Minta dia berpegangan erat dan tarik tangannya ke arah yang berlawanan (satu ke arah dan satu lagi darinya). Kertas harus robek tepat di tengah.  Putar potongan-potongan itu menjadi "batang kayu". Mintalah anak mengumpulkan strip koran. Ambil selembar kertas dan minta dia memegangnya secara horizontal, dengan satu tangan di setiap ujungnya. Dia seharusnya menggunakan genggaman yang sama seperti saat merobek kertas, tetapi alih-alih menarik ke arah yang berlawanan, sekarang dia perlu memutar ke arah yang berlawanan. (Seharusnya terlihat seperti sedang meremas handuk.) Jika dia memutar cukup keras—membiarkan pergi dan setel ulang cengkeramannya sesuai kebutuhan—strip akan berubah menjadi "batang kayu" yang kencang dan bengkok.  Membuat mesin penghancur manusia. Beri anak gunting yang aman untuk anak dan surat sampah atau kertas bekas yang tidak lagi diperlukan. Katakan padanya ini adalah barang yang tidak diinginkan lagi dan dia dapat memotongnya menjadi beberapa bagian, menggunakan potongan lurus, potongan melengkung, atau bahkan hanya membuat pinggiran di tepinya. Karena tujuannya adalah untuk membantu pegangan gunting anak, perbaiki pegangannya jika perlu dan ingatkan dia untuk memutar gunting, bukan kertas, saat dia memotong. Cara Bermain: Balapan Miniatur Kita dan anak mungkin pernah memainkan permainan estafet sebelumnya, tetapi mungkin melibatkan lari dan benda besar. Meskipun jenis balapan tersebut bagus untuk membantu perkembangan motorik kasar, untuk melatih keterampilan motorik halus, balapan estafet Anda harus dalam skala yang lebih kecil. Berikut beberapa untuk dicoba.  Perlombaan Nasi Bagi segenggam nasi menjadi dua mangkuk atau cangkir plastik kecil. Berikan satu cangkir dan sepasang pinset untuk anak, dan simpan cangkir lainnya dan sepasang pinset untuk kita sendiri. Letakkan mangkuk kosong di antara kita dan gunakan pinset untuk memindahkan nasi ke cangkir kosong. Yang pertama menyingkirkan semua berasnya memenangkan perlombaan. Jika nasi terlalu keras untuk anak, Kita bisa menggantinya dengan sereal berbentuk O.  Perlombaan Air Mungil Mungil Isi dua cangkir sekitar seperempat penuh dengan air. Beri setiap peserta secangkir air, cangkir kosong, dan obat tetes mata atau obat tetes. Pemain pertama yang memindahkan semua air dari satu cangkir ke cangkir lainnya adalah pemenangnya. Buat Timbangan Gantungan Baju Bagian dari menyelidiki dunia termasuk melihat bagaimana hal-hal terkait, bahkan jika itu tidak jelas. Kadang-kadang, cara untuk menghubungkan objek satu sama lain adalah dengan melihat berapa banyak dari satu objek sama dengan objek lainnya. Misalnya, anak dapat mengetahui seberapa berat ikan paus biru jika dia tahu berat ikan paus dewasa kira-kira sama dengan 15 bus sekolah. Namun, karena kita tidak memiliki paus biru, bus sekolah, atau kapasitas untuk menimbang di rumah kita, mungkin lebih baik tetap menggunakan mainan anak. Membuat Skala Gantungan Baju memberinya cara mudah untuk membandingkan barang. Keterampilan yang Dilatih  Membandingkan dan mengkontraskan halaman 143 MENELITI & BERINTERAKSI DENGAN DUNIA  Memperkirakan  Mengukur Bahan yang Dibutuhkan  Gantungan plastik berlekuk  Benang  Pukulan satu lubang  2 cangkir kertas identik  Gunting  Pita pengukur  Selotip Persiapan untuk Bermain: Membuat Timbangan 1. Potong dua helai benang, masing-masing panjangnya sekitar 2 kaki. Pastikan panjangnya persis sama. 2. Pada kedua cangkir kertas, beri tanda tepat di bawah pinggiran cangkir pada sisi berlawanan dari cangkir. Cobalah untuk membuat tanda di tempat yang sama pada setiap cangkir. Gunakan pukulan satu lubang untuk membuat lubang di tempat kita membuat tanda. 3. Temukan gantungan plastik berlekuk (jenis yang memiliki lekukan di bagian atas untuk menggantung barang dengan tali pengikat). Gantung di gagang pintu, pengait cangkir di dinding, atau di rak pengering pakaian dari logam. 4. Masukkan salah satu ujung seutas benang melalui satu lubang di salah satu cangkir. Ikatkan simpul kecil di ujung dalam cangkir agar tidak terlepas dari lubang. Lingkarkan tali di sekeliling sisi dan di atas gantungan, biarkan di salah satu takik. Tarik benang ke bagian belakang gantungan dan tusuk ujung benang lainnya melalui lubang lain di cangkir. Ikat simpul lainnya. 5. Lakukan hal yang sama dengan cangkir lainnya, tetapi letakkan di ujung gantungan yang lain. Pastikan cangkir menggantung pada tingkat yang sama. Jika tidak, kita mungkin harus mengikat kembali benangnya agar cangkirnya rata. 6. Biarkan cangkir mengendap di tempatnya. Saat benang tidak lagi berayun dan terlihat rata, gunakan selotip kecil untuk menahan setiap helai benang pada tempatnya di lekukan gantungan. 7. Tunjukkan kepada anak cara kerja timbangan dengan menempatkan satu sen di setiap cangkir, lalu menambahkan satu sen lagi ke salah satu cangkir. Dia harus melihat ujung "skala" ke arah cangkir dengan dua uang di dalamnya. Cara Bermain Sekarang saatnya membiarkan anak lepas dari timbangan. Biarkan dia menjelajah dengan mainannya untuk melihat cara kerjanya, lalu minta dia untuk mulai menjelajah dengan sedikit lebih banyak arah. Anjurkan dia dengan pertanyaan seperti:  Apa yang dapat digunakan sebagai satuan pengukuran umum? (Jawab: uang receh, kelereng, atau apapun yang beratnya konstan.)  Bagaimana kamu mengetahui barang mana yang lebih berat?  Menurut kamu mengapa cangkir bergerak ke atas dan ke bawah?  Apakah penting di mana kamu meletakkan gantungan? Mengapa?  Berapa sen berat sebuah mobil mainan?  Berapa sen berat sebuah action figure?  Apakah satu sen lebih berat atau lebih ringan dari sepatu Barbie? halaman 144 sains kehidupan ains kehidupan merupakan istilah luas untuk berbagai cabang ilmu yang melibatkan mempelajari kehidupan dan makhluk hidup. Dari ilmu hewan hingga biologi, semua bidang ini melihat alam dan cara kerjanya. Meskipun anak mungkin belum siap menjadi ahli mikrobiologi, ia siap menjadi penjelajah ilmiah yang mengamati dunia di sekitarnya. Kegiatan dalam bab ini berfokus untuk membantunya belajar lebih banyak tentang makhluk hidup, termasuk dirinya sendiri. S Belajar di Kebun Binatang Kebun binatang bukan hanya tempat yang bagus untuk melakukan perjalanan sehari; itu juga cara kehidupan nyata untuk belajar tentang ilmu kehidupan. Selain memberi anak kesempatan untuk melihat binatang yang mungkin tidak pernah dia lihat di luar buku, kebun binatang juga memiliki sejumlah kesempatan untuk mengajari anak tentang perilaku binatang, habitat, dan berbagai kelas binatang. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu anak menjadi ahli zoologi amatir. Keterampilan yang Dilatih  Observasi  Cocok  Kesadaran habitat  Klasifikasi hewan Apa yang kau butuhkan  Buku anak-anak tentang berbagai jenis binatang, seperti: The Furry Animal Alphabet Book karya Jerry Pallotta A to Z Walk in the Park: Animal Alphabet Book karya R. M. Smith Dear Zoo karya Rod Campbell The Secret Zoo karya Bryan Chick Animal Baby ABC: An Alphabet Book of Animal Offspring karya Barbara Knox 145 sains kehidupan  Notebook dan pensil Cara Bermain: Memeriksa (dan Mematikan) Hewan 1. Jika anak lebih mengenal hewan kartun dan hewan peliharaan rumahan, ada baiknya kita mengenalkannya kepada berbagai jenis hewan sebelum kita berangkat ke kebun binatang. Beberapa hari sebelum perjalanan kita ke kebun binatang, duduklah dengan beberapa buku bagus dan mulailah membaca tentang binatang mulai dari A hingga Z. 2. Di buku catatan, buatlah daftar hewan menurut abjad yang ingin dicari anak di kebun binatang. Bawalah buku catatan itu bersama kita dan centang hewan dari daftar saat kita menemukannya. 3. Jangan lupa untuk berhenti memberi anak kesempatan untuk memberi tahukan bagaimana perbandingan hewan di kehidupan nyata dengan gambar yang telah dilihatnya. Cara Bermain: Bayi Siapa Ini? 1. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu anak mempelajari nama-nama berbagai jenis bayi hewan, dan bagaimana cara orang tua merawatnya. Sekali lagi, sebelum kita pergi ke kebun binatang, luangkan waktu untuk membaca sedikit tentang induk hewan dan bayinya, berikan perhatian khusus pada sebutan untuk setiap keturunan hewan. 2. Buatlah daftar ini di buku catatan, dan saat kita mengunjungi berbagai hewan di kebun binatang, kuis anak untuk mengetahui apakah dia dapat mengingat apa nama bayi hewan itu. 3. Setelah kunjungan, tanyakan kepada anak apakah dia melihat hewan merawat bayinya dan dengan cara apa. Minta dia untuk membandingkannya dengan cara merawatnya. Cara Bermain: Bintik, Garis, dan Warna 1. Cara cepat lain untuk membuat anak tertarik untuk benar-benar mengamati hewan adalah dengan mencatat berapa banyak hewan yang dapat dilihat dengan bintik, garis, atau warna tertentu dari masing-masing hewan. 2. Dedikasikan satu halaman di buku catatan untuk setiap orang dalam rombongan perjalanan. Setiap kali seseorang menunjuk binatang dengan bintik-bintik, garis-garis, atau warna target, buatlah tanda penghitungan di halaman buku catatannya. 3. Di akhir perjalanan, orang dengan nilai tertinggi menang. Habitat dan Adaptasi Hewan Anak yang lebih besar dapat memahami hewan dan perilaku hewan pada tingkat yang lebih kompleks daripada anak yang lebih kecil, jadi ada banyak kesempatan untuk mengajarkan tentang mengapa hewan tertentu ditemukan di berbagai jenis lingkungan dan sifat apa yang mereka miliki yang membuat mereka cocok dengan lingkungannya. Semua habitat hewan memiliki setidaknya lima kesamaan. Hewan membutuhkan akses ke makanan, air, tempat berlindung, udara, dan tempat yang aman untuk membesarkan anaknya, di mana pun mereka tinggal. Habitat yang terancam punah tidak dapat menyediakan hal-hal ini lagi, dan hewan yang hidup di sana tidak akan dapat bertahan hidup tanpa undang-undang perlindungan lingkungan untuk melindungi tanah dari bahaya. Konsep Habitat Kata "lingkungan" mungkin sedikit membingungkan bagi anak ketika berbicara tentang tempat tinggal hewan, terutama karena dia lebih cenderung mengasosiasikan kata tersebut halaman 146 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak dengan kesadaran lingkungan dan cuaca. Saatnya untuk berbicara dengannya tentang habitat, atau jenis lingkungan khusus tempat berbagai hewan hidup. Bicaralah padanya tentang bagaimana bahkan di lingkungan rumah Anda, ada berbagai jenis habitat yang didirikan. Kamarnya, misalnya, mungkin memiliki jenis barang yang berbeda di dalamnya daripada kamar, atau milik saudara yang lebih muda atau lebih tua. Jelaskan bahwa apa yang terdapat di setiap kamar dirancang untuk memenuhi kebutuhan orang yang tinggal di sana. Ini dapat dengan mudah menjadi percakapan tentang bagaimana hewan yang berbeda membutuhkan jenis medan, cuaca, dan kehidupan tumbuhan yang berbeda agar sehat dan hidup nyaman. Percakapan ini menyiapkan panggung untuk membicarakan berbagai habitat yang dilihat anak di kebun binatang. Kita dapat mengajukan pertanyaan seperti: Mengapa menurutmu kelembapan di ruang reptil begitu tinggi? atau Mengapa singa memiliki begitu banyak area teduh untuk berkumpul? Cara Bermain: Semua tentang Adaptasi 1. Adaptasi sedikit lebih rumit untuk dipahami, tetapi ketika kita menggabungkan percakapan dengan habitat, itu menjadi sedikit lebih mudah. Saat kita dan anak melihat-lihat gambar hewan kebun binatang bersama sebelum perjalanan, tunjukkan karakteristik yang membuat hewan kebun binatang berbeda dari kucing rumahan atau anjing peliharaan. 2. Kita dapat bertanya-tanya mengapa zebra memiliki garis-garis, atau mengapa jerapah memiliki leher yang panjang, untuk menanam benih di kepala anak bahwa adaptasi ini memiliki tujuan. Buatlah daftar adaptasi di buku catatan kebun binatang, dan minta anak untuk terus mencari hewan yang memilikinya. 3. Beri dia buku catatan dan minta dia untuk menuliskan setidaknya satu hewan untuk setiap sifat, dan berhipotesis mengapa sifat tersebut dapat membantu hewan tersebut di habitat aslinya. Berikut adalah beberapa adaptasi yang harus dicari:  Bagaimana bentuk tubuh hewan tersebut? (Panjang, bulat, tipis, datar, dll.)  Seperti apa bentuk ekor binatang itu?  Apakah hewan memiliki pola? (Garis, bintik, dll.)  Apakah hewan berwarna cerah atau kusam?  Seperti apa bentuk kaki binatang itu?  Jenis kaki apa yang dimiliki binatang itu? (Kuku, berselaput, besar, kecil, dll.)  Seperti apa giginya? (Tajam, datar, taring, dll.)  Seperti apa bentuk paruhnya?  Apakah hewan memiliki bulu, rambut, bulu, sisik, atau kulit telanjang?  Apakah ada cangkangnya?  Berapa ukuran matanya?  Apakah ia memiliki sirip, sirip, sayap, jempol yang berlawanan, atau cakar? Jurnal Alam Halaman Belakang Jurnal alam bukan hanya cara yang baik untuk memberi anak kesempatan untuk lebih sadar akan dunia di sekitarnya, tetapi juga membantu keterampilan penyelidikan dan menulisnya. Saat dia duduk di luar dengan jurnalnya, dorong dia untuk benar-benar melihat tumbuhtumbuhan dan kehidupan hewan yang mengelilinginya, untuk mendengarkan suara dan bau alam dengan cermat, dan untuk melacak pengaruh lingkungannya terhadap suasana hatinya. Kegiatan ini sebenarnya merupakan kumpulan dari berbagai kegiatan penjelajahan alam. Langkah pertama adalah membuat jurnal unsur-unsur alam. Kemudian kita dan anak dapat memilih beberapa ide lain untuk menggunakan jurnalnya. halaman 147 sains kehidupan Keterampilan yang Dilatih  Pengamatan ilmiah  Perekaman data  Penulisan deskriptif Bahan yang Dibutuhkan  8-10 lembar kertas sketsa ukuran 11" * 14" atau kertas berbobot sedang lainnya  Tongkat yang relatif lurus, dengan panjang sekitar 7-8".  Penggaris  Pensil  Pita elastis yang tebal dan berat  Kamera digital atau kamera ponsel  Gunting  Lem  Penanda Cara Membuat Jurnal 1. Ajak anak keluar untuk mengumpulkan bahan membuat jurnal yang sebagian terbuat dari unsur alam. Mintalah dia untuk mencari tongkat yang kokoh, kering, dan sebagian besar lurus sepanjang pergelangan tangan hingga sikunya dan tidak lebih dari 3 inci diameternya. Jika dia hanya menemukan tongkat panjang di tanah, dia selalu dapat mematahkan satu untuk membuatnya menjadi panjang yang tepat. Jelaskan pentingnya menghargai alam bagi anak, dan bagaimana meninggalkan unsur-unsur alam saat dia menemukannya. Saat dia berinteraksi dengan dunia, bantu dia belajar menjadi pengamat alam, bukan meninggalkan jejaknya di sana. Untuk Misalnya, saat dia mencari tongkat untuk membuat jurnalnya, dia harus melihat ke tanah, bukan mematahkan dahan pohon. 2. Tanyakan kepada anak apakah ada tanaman atau bunga di luar yang menarik perhatiannya. Bantu dia memotretnya, sehingga dia bisa mencetaknya untuk digunakan sebagai gambar sampul jurnalnya. 3. Bawa tongkat ke dalam, dan sisihkan. Kumpulkan semua lembaran kertas menjadi tumpukan yang rapi, putar sehingga lebih panjang dari tingginya, dan lipat tumpukan menjadi dua dari sisi ke sisi. 4. Kertas harus diorientasikan sehingga punggung buku menghadap ke kiri. Ukur dengan penggaris dan buat tanda pensil kecil 2" dari bawah tulang belakang. Lakukan hal yang sama 2" dari atas. 5. Pada setiap tanda, potong takik kecil berbentuk segitiga di tulang belakang. Jika tumpukan kertas terlalu tebal untuk dipotong dengan gunting, kita mungkin harus mengeluarkan beberapa lembar kertas dan memotongnya secara bertahap. 6. Tempatkan tongkat di sepanjang bagian luar punggung kertas, dan selipkan karet gelang di ujung atas tongkat. Geser karet gelang ke bawah tongkat hingga mencapai bagian atas kertas. 7. Tanpa melepas pita dari tongkat, geser ujung bebas pita elastis melalui takik, ke tengah halaman jurnal. 8. Tarik karet gelang ke bawah bagian dalam lipatan ke lekukan bawah, dan geser ujungnya ke belakang, regangkan untuk meletakkannya di ujung tongkat yang lain. Jurnal alam sekarang harus dijilid, dengan tongkat dan pita elastis yang menyatukan halamanhalamannya. 9. Cetak gambar yang diambil anak, agar bisa dipotong dan ditempel di sampul jurnalnya. halaman 148 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Minta dia menghiasi sisa sampul dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan alam. Cara Bermain: Detektif Alam 1. Sebagian besar anak menyukai gagasan memecahkan misteri, yang sebagian merupakan tujuan jurnal alam anak. Beri tahu dia bahwa hari ini dia tidak hanya akan bermain; dia juga akan menjadi detektif alam yang harus sangat fokus pada hal-hal yang dia lihat dan dengar. 2. Kita bisa memberinya wadah atau tas kecil untuk membawa “petunjuk” menarik yang dia temukan, sehingga dia bisa melihatnya lebih dekat di rumah. Ketika klita sampai di rumah, katakan padanya sudah waktunya untuk menulis catatannya. Ambil jurnal alamnya dan minta dia untuk menulis atau mendiktekan jawaban atas pertanyaan seperti berikut:  Dapatkah kamu mendeskripsikan satu suara yang kamu dengar hari ini dan menebak apa yang membuatnya?  Apakah kamu melihat apa yang membuat suara itu?  Menurumu, apakah petunjuk yang kamu kumpulkan hari ini penting? Mengapa atau mengapa tidak? Apa yang mereka maksud? Cara Lain untuk Menggunakan Jurnal Alam Halaman Belakang Salah satu cara terbaik untuk menggunakan jurnal alam adalah meminta anak duduk di luar bersamanya dan menggambar apa yang dilihatnya. Bahkan, dia mungkin ingin memilih tempat khusus untuk duduk setidaknya seminggu sekali untuk membuat sketsa atau menulis tentang lingkungannya. Seiring waktu, dia dapat melihat kembali jurnalnya dan melihat bagaimana musim dan cuaca memengaruhi area tersebut hanya dengan melihat gambarnya sendiri atau membaca tulisannya sendiri. Cara lain untuk menggunakan jurnal alam meliputi:  Menekan bunga atau daun di halaman  Merekatkan biji pinus kecil, batu kecil, bulu, kulit kerang, atau benda lain yang ditemukan  Membuat daftar berbagai suara yang dia dengar  Membuat gambar (atau memotret) hewan dan tumbuhan yang dia lihat, mencarinya, dan menambahkan ringkasan tertulis dari informasi yang dia temukan tentang masingmasing  Mengambil gosokan kulit kayu atau daun  Membuat sketsa atau memasukkan cetakan jejak binatang kecil  Meneliti statistik tentang area yang dieksplorasi  Renungan tentang tulisan para naturalis, atau entri kutipan yang berhubungan dengan alam  Pembuatan diagram tanaman/bunga  Denah kebun, dan sampel benih yang direkatkan atau paket benih Balon Terarium Terarium adalah cara yang baik untuk membantu anak melihat bagaimana ekosistem bekerja dalam skala kecil. Ekosistem adalah komunitas organisme hidup yang hidup dan berinteraksi di lingkungan yang sama. Ekosistem seringkali sangat rapuh; jika satu organisme atau bagian dari lingkungan berubah, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi negatif pada semua organisme lain dalam sistem tersebut. Beberapa ekosistem sangat besar, seperti seluruh hutan, sementara yang lain lebih kecil, seperti terarium balon dalam kegiatan ini. halaman 149 sains kehidupan Dengan banyaknya tanaman kecil yang tumbuh di area tertutup, mudah bagi anak untuk melihat proses yang dilalui tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Balon Terarium adalah cara yang menyenangkan dan mudah dibawa-bawa untuk membuat terarium wadah tertutup. Keterampilan yang Dilatih  Membuat hipotesis  Metode ilmiah  Pemahaman ekosistem dasar Bahan yang Dibutuhkan  Balon besar bening atau tembus cahaya (siapkan dua atau tiga balon jika ada yang pecah)  Corong  Gelas ukur  Tanah pot  Air  Bibit rumput, bibit lobak, atau bibit tanaman cepat tumbuh lainnya  Potongan tali atau karet gelang Membuat Hipotesis 1. Saat kita mengumpulkan bahan untuk eksperimen dan menjelaskan konsep terarium kepada anak, bicarakan dengannya tentang apa yang mungkin terjadi di dalam balon setelah semua komponen ditambahkan dan balon disegel. 2. Minta dia untuk membuat hipotesis tentang apa yang mungkin dia lihat, apa yang dia harapkan terjadi, dan di mana menurutnya adalah tempat terbaik untuk meletakkan terarium agar berfungsi dengan baik. 3. Catat hipotesisnya, sehingga dia dapat membandingkan apa yang sebenarnya terjadi dengan apa yang dia harapkan terjadi. Cara Bermain 1. Tiup balon beberapa kali untuk meregangkannya sedikit. Pindah ke wastafel dapur untuk beberapa langkah berikutnya. Ini akan membantu meminimalkan pembersihan dan kita akan berada tepat di dekat sumber air. 2. Ukur dan sisihkan setengah cangkir pot atau tanah kebun, dan seperempat cangkir air. 3. Pegang leher balon dan masukkan corong ke atas. Pegang corong dan balon sementara anak menuangkan tanah ke dalam corong. Goyangkan sedikit corong dan balon untuk memastikan semua corong tanah masuk ke dasar balon. 4. Tambahkan air secara perlahan ke balon sampai kotorannya basah tapi tidak terlalu jenuh. 5. Jatuhkan segenggam biji ke dalam balon, lalu lepaskan corong dengan hati-hati, terus pegang leher balon. 6. Lap dengan lembut semua kotoran yang ada di bagian luar atau di leher balon. 7. Pegang balon dengan tegak, tiupkan udara perlahan ke dalamnya, usahakan agar kotoran dan biji tetap berada di bawah. Jika balon berujung, sisi-sisinya akan kotor, sehingga sulit untuk mengamati proses ekosistem. 8. Simpulkan leher balon. Ikat seutas tali atau pasang karet gelang di leher. 9. Gantung terarium di jendela atau di tempat lain di dekat sumber cahaya alami. halaman 150 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Pengamatan Selama beberapa hari ke depan, hal-hal akan mulai terjadi di Balon Terarium. Mintalah anak melacak apa yang terjadi. Kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk membantunya berpikir tentang apa yang seharusnya dia perhatikan:  Apa yang terjadi pada dinding balon?  Menurutmu mengapa tetesan air itu ada?  Menurutmu mengapa mereka menghilang?  Apakah ada pola saat kamu melihat kelembapan dan saat tidak?  Apakah cara air bergerak di dalam balon mengingatkanmu pada sesuatu di alam?  Apa yang terjadi di tanah?  Apakah tanamanmu tumbuh? Apa yang Terjadi Karena Balon Terarium adalah ekosistem tertutup, air di dalamnya terus digunakan kembali. Itu melewati keadaan siklus air. Saat terarium memanas di bawah sinar matahari, air di dalamnya berubah menjadi uap atau menguap. Saat mendingin, menjadi air lagi dan "hujan" di dalam terarium. Air tersebut kemudian diserap oleh tanah dan akhirnya diserap oleh akar tanaman yang sedang tumbuh, yang menggunakan sebagian air untuk menyalurkan unsur hara dari tanah ke tanaman. Buat Stetoskop Sendiri Dalam dunia egosentris anak, tubuhnya sendiri dan cara kerjanya sangat menarik baginya. Dia mungkin memperhatikan detak jantungnya, dan mungkin bahkan mendengarkannya beberapa kali di kantor dokter atau dengan stetoskop mainan. Membuat stetoskop sendiri dari berbagai bahan yang berbeda memberi anak kesempatan untuk menjelajahi perbedaan antara detak jantung istirahat dan aktifnya, dan juga menunjukkan kepadanya bagaimana bahan yang berbeda bekerja untuk menghantarkan suara. Menggunakan balon untuk membuat membran timpani memperkuat getaran gelombang suara, membuatnya lebih mudah mendengar detak jantung anak. Ketika kita menginginkan dia dapat mendengar perbedaan ini, cobalah membuat stetoskop tanpa balon di ujungnya. Ingat, tidak seperti stetoskop dokter, tabung yang satu ini dirancang untuk diletakkan di telinga anak, bukan di dalamnya. Pastikan untuk menjelaskannya sebelum kita mulai. Keterampilan yang Dilatih  Keterampilan motorik halus  Penyelidikan ilmiah  Pemahaman dasar konduksi suara Bahan yang Dibutuhkan  tabung handuk kertas; atau pipa ventilasi pengering plastik sepanjang satu kaki, selang taman tua sepanjang satu kaki, atau pipa plastik sepanjang satu kaki  2 corong kecil  Lakban  Balon ukuran sedang  Gunting halaman 151 sains kehidupan Membuat Hipotesis 1. Tanyakan kepada anak apakah dia mengingat nama alat yang digunakan dokter untuk mendengar detak jantung pasien. Ingatkan dia tentang kata "stetoskop" dan kemudian bicarakan sedikit tentang mengapa dokter membutuhkan stetoskop untuk mendengar jantungnya. Tunjukkan padanya bahan-bahan yang kita miliki dan beri tahu dia bahwa kita akan menggunakannya untuk membuat stetoskop buatan sendiri, tanyakan apakah dia memiliki ide tentang bagaimana kita dapat menggabungkan bahan-bahan itu untuk membuat stetoskop. 2. Bantu dia membuat hipotesis tentang apa yang akan terjadi dengan mengajukan pertanyaan seperti: Menurutmu, bagaimana stetoskop bekerja? Apa yang membuatnya lebih efektif daripada hanya mendengarkan detak jantungmu dengan telinga? Cara Membuat Tabung Ventilasi Pengering atau Stetoskop Tabung Handuk Kertas 1. Tempatkan leher salah satu corong di ujung selang ventilasi pengering atau tabung handuk kertas, dorong ke bawah untuk menutup rapat antara corong dan tabung. 2. Gunakan lakban untuk menahan corong pada tempatnya. 3. Rentangkan balon dengan menariknya menggunakan jari, atau tiup sekali atau dua kali. 4. Potong leher balon, dan regangkan sisanya di ujung corong. Pastikan balonnya kencang, seperti kulit drum, dan rekatkan di tempatnya. 5. Mintalah anak meletakkan selang di telinganya dan corong di dadanya untuk mendengar detak jantungnya. Cara Membuat Stetoskop Tabung Plastik atau Selang Taman 1. Pastikan ujung potongan selang atau selang plastik dipotong lurus, tidak miring. 2. Tempatkan leher corong di salah satu ujung selang atau tabung, dorong ke bawah untuk menutup rapat. Amankan dengan lakban. 3. Gunakan corong kedua untuk mengulangi proses ini di ujung tabung atau selang lainnya. 4. Tiup balon untuk meregangkannya, biarkan udara keluar, dan potong lehernya. 5. Regangkan sisa balon di atas salah satu corong, dan rekatkan di tempatnya. 6. Mintalah anak meletakkan corong terbuka di telinganya, dan corong lainnya yang tertutup balon di dadanya untuk mendengarkan jantungnya. Pengamatan Setelah stetoskop dibuat, saatnya untuk mengujinya. Biarkan anak bermain-main dengan berbagai stetoskop, lalu ajukan beberapa pertanyaan berikut:  Apa yang kamu dengar?  Apakah jenis stetoskop mempengaruhi apa yang kamu dengar?  Mana yang bekerja lebih baik?  Menurutmu apa yang dilakukan balon itu?  Apakah detak jantungmu terdiri dari lebih dari satu suara? (Jika dia mendengarkan dengan seksama, dia seharusnya dapat mendengar satu suara panjang dan rendah dan satu suara pendek dan tinggi.)  Menurutmu, mengapa kamu dapat mendengar lebih baik dengan stetoskop daripada tanpa stetoskop? Selanjutnya, mintalah anak mendengarkan jantungnya, hitung berapa kali jantung berdetak dalam satu menit, dan catat angkanya. Minta dia untuk melakukan hal yang sama dengan halaman 152 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak hatimu. Kemudian jalankan di tempat selama beberapa menit, dan catat informasinya lagi. Bertanya:  Bagaimana detak jantungmu berubah setelah berolahraga?  Menurutmu mengapa demikian?  Apakah ada perbedaan antara detak jantungmu dan detak jantung saya?  Apa yang menurutmu berkontribusi pada perbedaan?  Apakah jantungmu berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari jantung orang dewasa? Apa yang Terjadi Ada beberapa poin utama untuk percobaan ini. Pertama, stetoskop memudahkan kita mendengar suara jantung karena memperkuat gelombang suara. Tabung juga mencegah suara menyebar ke arah lain. Poin kedua adalah bahwa detak jantung anak biasanya akan lebih cepat dari detak jantung kita, meskipun seiring bertambahnya usia, ini tidak akan benar. Itu karena anak-anak biasanya memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Meskipun tampaknya jantung orang yang lebih besar perlu berdetak lebih cepat untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuhnya, seiring bertambahnya usia, jantung kita tumbuh dan menjadi lebih efisien. > Mengembangkan Pembelajaran Jika kita telah membuat stetoskop tabung ventilasi pengering, mintalah anak menguji perangkat setelah menekuk tabung menjadi berbagai bentuk. Bentuk mana yang paling baik menghantarkan suara detak jantungnya? halaman 153 sains kehidupan halaman 154 LISTRIK & MAGNET istrik dan magnet merupakan dua kekuatan alam yang menarik bagi sebagian besar anak-anak (dan orang dewasa). Gagasan bahwa partikel kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata bertanggung jawab untuk menerangi ruangan atau menyimpan benda-benda yang menempel di lemari es hampir merupakan konsep yang ajaib. Kegiatan dalam bab ini bertujuan untuk memberikan sedikit lebih banyak informasi tentang kekuatan tersebut, serta memberi anak pengalaman praktis dalam memanfaatkannya. L Membuat Jam Lemon Sebagai bagian dari generasi anak-anak yang tumbuh di dunia yang semakin hijau dan sadar lingkungan, hal-hal seperti bola lampu hemat energi dan mobil hibrida adalah norma bagi anak. Membuat jam yang menggunakan tenaga jeruk bukan hanya cara ampuh untuk memperkuat gagasan bahwa ada sumber energi alternatif yang dapat ditemukan di manamana, tetapi juga cara yang bagus baginya untuk mempelajari lebih lanjut tentang listrik dan bahan konduktif. Perhatikan bahwa meskipun menggunakan klip buaya sangat ideal untuk percobaan ini, kita hanya dapat menggunakannya jika terminal di kompartemen baterai jam cukup besar untuk dijepit. Jika tidak, kita perlu menggunakan pita listrik untuk mengamankan ujung kabel ke terminal. Keterampilan yang Dilatih  Metode ilmiah  Pemahaman dasar tentang cara kerja listrik  Eksplorasi bahan konduktif Bahan yang Dibutuhkan  2 buah lemon ukuran besar atau buah jeruk lainnya  3 kabel tembaga, masing-masing panjangnya kira-kira 1'  2 koin tembaga atau paku tembaga  2 paku seng galvanis besar (panjang minimal 2") 155 LISTRIK & MAGNET  Jam bertenaga baterai (jam yang menggunakan baterai tunggal, dan juga tidak memiliki kabel stopkontak)  2 klip buaya (listrik) atau pita listrik  baterai AA  Kertas dan pensil  Spidol Permanen Pembelajaran tentang Listrik, Elektron, dan Baterai  Kita dan anak dapat melihat baterai AA bersama-sama untuk mengetahui bahwa salah satu ujungnya memiliki tanda “+”, dan ujung lainnya memiliki tanda “-”. Ini dikenal sebagai terminal positif dan negatif. Untuk eksplorasi lebih lanjut, buka kompartemen baterai jam dan perhatikan bahwa ia juga memiliki terminal positif dan negatif.  Partikel kecil listrik yang dikenal sebagai elektron dapat berpindah antara terminal negatif dan positif, jika ada sesuatu yang menghubungkannya yang memungkinkan elektron mengalir di antara keduanya. Sambungan itu dikenal sebagai konduktor, dan beberapa bahan, termasuk seng dan tembaga, merupakan konduktor yang jauh lebih baik daripada bahan lainnya. Ketika dua logam berbeda digunakan sebagai terminal, elektron mendorong lebih keras ke satu arah daripada yang lain, menciptakan arus.  Pada perangkat bertenaga baterai, baterai itu sendiri membuat elektron melalui reaksi kimia yang terjadi saat rangkaian konduktif dibuat dengan meletakkan baterai di antara terminal positif dan negatif di kompartemen baterai. Reaksi kimia hanya terjadi saat baterai terpasang.  Ketika bahan konduktif ditempatkan dalam Larutan asam dan jus (seperti yang ditemukan dalam buah jeruk), ini juga menimbulkan reaksi kimia. Reaksi itu memecah struktur logam, melepaskan elektron ke dalam larutan. Membuat Hipotesis 1. Pelajari informasi latar belakang tentang listrik dan baterai di sini bersama anak untuk memastikan dia memiliki pemahaman dasar tentang cara kerja baterai dan konduksi. Tunjukkan kepada anak materi yang kita ketahui, dan beri tahu dia bahwa kita akan menggunakannya untuk membuat jam bekerja tanpa baterai. 2. Identifikasi masing-masing bahan berdasarkan nama dan komposisi (yaitu, paku tembaga, paku seng), dan minta dia memprediksi apa yang akan terjadi jika kita menghubungkan semua bahan ini menjadi satu. 3. Minta dia membuat diagram dasar tentang apa yang menurutnya perlu kita lakukan dan apa yang akan terjadi. Ini akan berfungsi sebagai rencana dan hipotesisnya. Cara Bermain 1. Pasang salah satu ujung kawat tembaga tepat di bawah kepala salah satu paku seng dengan melilitkannya di sekitar paku. Pasang klip buaya kecil ke ujung kabel yang lain. Jika kita tidak memiliki klip buaya, biarkan ujung kabelnya apa adanya. 2. Tempelkan ujung kabel tembaga kedua ke paku tembaga dengan memutarnya di sekitar paku (atau, jika kita menggunakan uang logam, pasang dengan pita listrik). Pasang klip buaya lainnya ke ujung lain kabel tersebut. Sekali lagi, jika kita tidak memiliki klip buaya, biarkan ujung kabel ini apa adanya. 3. Kencangkan paku seng ke salah satu ujung kabel ketiga dan paku tembaga (atau sen) ke ujung lainnya. 4. Sisihkan kabel sebentar, dan siapkan lemon. Gunakan spidol permanen untuk memberi halaman 156 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 5. 6. 7. 8. 9. label satu lemon sebagai Lemon 1 dan yang lainnya sebagai Lemon 2. Selanjutnya kita perlu mengendurkan ampas di dalamnya dan melepaskan sebagian air dalam lemon tanpa merusak kulitnya dengan meremas lemon dengan lembut, dan/atau menggulungnya. di atas meja sambil memberikan tekanan lembut. Letakkan Lemon 1 dan Lemon 2 berdampingan satu sama lain di atas meja. Ambil kawat yang menempel pada paku seng pertama, dan tusuk paku ke dalam Lemon 1, pastikan paku menembus kulitnya dan tertanam di bagian lembek lemon tetapi tidak keluar dari sisi lain lemon. Temukan kabel yang menempel pada paku atau sen tembaga. Dorong paku itu ke dalam Lemon 2 (atau potong celah yang dalam di lemon, dan tempatkan koin di celah tersebut). Selanjutnya, ambil kawat dengan paku tembaga di satu ujung dan paku seng di ujung lainnya. Dorong paku seng ke dalam Lemon 2, kira-kira satu inci dari paku tembaga atau sen yang sudah tertanam di dalam lemon. Masukkan ujung paku/penny tembaga dari kabel yang sama ke Lemon 1, sekitar satu inci dari paku seng yang sudah tertanam. Hubungkan ujung kabel yang bebas di Lemon 1 ke jam dengan menjepit klip buaya ke salah satu terminal baterai di jam. Jika kita tidak memiliki klip buaya, pasang ujung kabel ke terminal dengan pita listrik. Selesaikan rangkaian dengan memasang ujung kabel yang bebas di Lemon 2 ke terminal baterai lainnya dengan cara yang sama. Menyelesaikan sirkuit harus menyalakan jam. Jika jam tidak bekerja, mungkin sambungannya longgar, ujung kabel yang terhubung ke jam terpasang ke logam yang sama, atau arus dari lemon terlalu lemah. Jika semua koneksi sudah benar, coba ganti kentang dengan lemon. Pengamatan  Menurut Anda mengapa kita perlu menggunakan paku seng dan tembaga?  Mengapa jam menyala?  Mengapa kita perlu menghubungkan Lemon 1 dan Lemon 2 satu sama lain?  Bagaimana lemon seperti baterai saat dipasang?  Ada apa dengan lemon yang memungkinkannya menghantarkan listrik?  Makanan apa lagi yang menurut Anda dapat menghantarkan listrik? Apa yang Terjadi Saat kita memasukkan seng dan tembaga ke dalam jus lemon, itu menciptakan reaksi kimia yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Perubahan energi ini adalah reaksi volta, yang mengubah lemon menjadi baterai volta. Reaksi kimia mendorong elektron yang dilepaskan dari setiap logam melalui kawat tembaga dan, karena logamnya berbeda, elektron mendorong lebih keras ke satu arah. Mereka bergerak dalam arah melingkar, melewati kabel ke terminal jam dan kembali ke lemon, menghasilkan arus listrik yang mungkin cukup kuat untuk menyalakan jam. Setelah jus lemon mulai mengering, reaksinya akan berkurang, dan kita perlu mengganti "baterai". > Mengembangkan Pembelajaran Coba gunakan buah jeruk, jus jeruk, atau soda yang berbeda untuk melihat cara kerjanya sebagai baterai volta. halaman 157 LISTRIK & MAGNET Perburuan Benda Sihir Magnetis Jika anak terpesona oleh cara kerja listrik, maka dia juga pasti suka bekerja dengan magnet. Melakukan Perburuan Benda Sihir Magnetis dapat membantunya memilah tidak hanya bahan apa yang bersifat magnetis, tetapi juga dapat membantunya memahami bahwa ada berbagai tingkat gaya magnet. Namun, jangan biarkan anak memeriksa daya tarik perangkat elektronik apa pun atau kartu dengan strip magnet (seperti kartu kredit). Magnet dapat menyebabkan banyak kerusakan pada komputer, ponsel, dan perangkat lain, serta mendemagnetisasi kartu kredit. Keterampilan yang Dilatih  Melihat dan mengalami daya tarik magnetik  Memahami bahwa bahan memiliki berbagai tingkat gaya magnet  Memahami bahwa magnet sebagian besar adalah logam Bahan yang Dibutuhkan  Magnet yang kuat, seperti magnet bulat yang bisa dibeli untuk proyek kerajinan  3 mangkuk atau wadah plastik kecil  Pensil dan kertas  Spidol Permanen Cara Bermain 1. Beri tahu anak bahwa kita akan membantunya menjelajahi rumah untuk mencari tahu apa yang dapat diambil magnet dan apa yang tidak. Jelaskan kepada anak bahwa gaya antara magnet dan benda lain dikenal sebagai "daya tarik magnetis". 2. Tunjukkan bagaimana rasanya tarikan magnet dengan memberinya dua magnet. Setiap magnet memiliki kutub utara dan selatan, juga dikenal sebagai kutub positif dan negatif. Kutub yang berlawanan tertarik satu sama lain, menciptakan gaya magnet "menarik". Seperti kutub saling tolak, menyebabkan gaya magnet "saling mendorong". Minta dia memegang satu magnet di masing-masing tangan dan biarkan dia merasakan kutub negatif dan positif saling menarik dan menolak. Dia harus bisa merasakan bahwa kekuatan itu berada di luar kendalinya. 3. Jelaskan kepada anak bahwa kita akan mengirimnya berburu untuk menemukan barangbarang dengan magnetis kuat, magnetis lemah, dan bukan barang magnetis. Beri dia spidol permanen dan minta dia memberi label pada tiga wadah Daya Tarik Kuat, Daya Tarik Ringan, dan Tidak Ada Daya Tarik. 4. Beri dia selembar kertas dan pensil, dan bantu dia membuat daftar barang untuk ditemukan untuk menguji daya tariknya. Item yang perlu dipertimbangkan termasuk paku dan sekrup; tutup botol plastik dan logam; timah; klip kertas; kardus; kunci; mainan (ingatkan dia untuk mencoba semua bagian mainan yang berbeda); koin; dan tongkat. 5. Saat dia menguji setiap item, biarkan dia memutuskan ke dalam kategori mana item tersebut termasuk, dan kemudian tempatkan setiap item dalam wadah yang sesuai. 6. Tanyakan padanya tentang barang-barang di setiap wadah: Bagaimana perbedaan kelompok? Apakah barang-barang magnet memiliki kesamaan? Bahan apa yang sebagian besar terbuat dari benda magnetis? Apakah semua benda logam bersifat magnetis? Apa yang Terjadi Gaya magnet adalah produk elektron bermuatan dalam suatu zat yang memiliki area muatan halaman 158 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak positif dan negatif. Benda yang paling kuat tertarik pada magnet adalah besi dan sering kali terbuat dari logam seperti besi, baja, dan nikel, meskipun terkadang bahan lain juga dapat memiliki daya tarik magnet yang cepat berlalu. Magnet tertarik pada zat ini karena area muatan positif dan negatif tidak seimbang. Zat yang tidak tertarik adalah "muatan seimbang", yang berarti muatan positif dan negatif dalam zat tersebut sudah sama satu sama lain, menjadikan benda tersebut netral secara magnetis. Lintasan Mobil Balap Magis Magnetik Ini mungkin tidak benar-benar ajaib, tetapi begitu anak melihat arena pacuan kudanya beraksi, itu mungkin terlihat seperti itu baginya. Dengan kotak besar, beberapa magnet, lem tembak, dan beberapa mobil mainan, Kita dan anak dapat membuat mainan baru dan menarik yang juga dapat mengajarkan tentang gaya magnet. Keterampilan yang Dilatih  Melihat dan mengalami daya tarik magnetik  Memahami bahwa gaya magnet dapat merambat melalui material yang ringan Bahan yang Dibutuhkan  Mobil mainan  Magnet bulat kecil, seperti yang dijual untuk kerajinan (cukup kecil untuk direkatkan ke bagian bawah mobil mainan)  2 magnet tapal kuda kecil  Pita magnetik (opsional)  Lem tembak dengan lem batangan  Kotak kosong besar (kotak bergerak, kotak pengepakan, atau kotak peralatan)  Spidol  Gunting tajam  Tali atau benang  Pita Cara Bermain 1. Mintalah anak untuk menguji setiap magnet bundar dengan magnet tapal kuda. Suruh dia meletakkan magnet bundar di atas permukaan datar dengan sisi yang tertarik ke magnet tapal kuda menghadap ke bawah. Itu berarti jika kita menjalankan magnet tapal kuda melintasi magnet bundar, kita akan merasakan gaya tolak menolak, bukan gaya tarik. 2. Bekerja satu per satu, gunakan lem panas untuk menempelkan lem di sisi magnet bundar yang menghadap ke atas. Tekan dengan cepat bagian bawah mobil mainan ke magnet bundar sebelum lem mendingin. Setelah lem mendingin dan mengeras, kita akan memiliki satu set mobil mainan dengan magnet di antara roda depan dan belakang. 3. Balikkan kotak besar, sehingga bagian atasnya rata dan bagian kotak lainnya berfungsi seperti meja darurat. 4. Beri anak spidol dan minta dia menggambar trek balap, jalan raya, atau kota dengan jalan untuk mobil di bagian atas kotak. 5. Potong dua ‘ benang atau benang. Ikat magnet tapal kuda ke salah satu ujung setiap potongan benang. 6. Di sisi berlawanan dari “meja”, bantulah anak membuat bukaan kecil, cukup besar untuk halaman 159 LISTRIK & MAGNET dijangkau lengannya. Buat lubang kecil sekitar satu inci dari setiap bukaan (di sisi mana pun dari lubang), dan selipkan ujung benang lainnya (yang tidak terpasang pada magnet tapal kuda) melalui setiap lubang dari luar ke dalam. Ikat simpul di ujung tali di bagian dalam kotak untuk mengamankan benang, sehingga tidak terlepas dari lubangnya. Anda mungkin ingin menempelkannya di tempat, untuk berjaga-jaga. 7. Suruh anak meletakkan beberapa mobil magnet di atas meja. Tunjukkan padanya bagaimana dia bisa mengambil salah satu magnet tapal kuda, memasukkan lengannya melalui celah di meja, dan memindahkannya ke bagian bawah meja sampai dia menemukan sebuah mobil. Saat dia melakukannya, mobil harus tertarik ke magnet tapal kuda dan menempelkannya melalui karton. Kemudian tunjukkan padanya cara menarik magnet dengan lembut untuk menggerakkan mobil di sepanjang lintasan. > Mengembangkan Pembelajaran Coba gunakan pita magnetik untuk membuat jalan raya di atas kotak, bukan menggunakan magnet tapal kuda di bawahnya. Pastikan magnet pada mobil tertarik ke pita magnet sebelum kita memulainya. Senter Tabung Kertas Toilet Saat ini, anak telah cukup belajar tentang listrik untuk mengetahui bahwa itu bukanlah gaya misterius yang hanya dapat dipahami oleh ahli listrik. Jika kita sudah membuat Jam Lemon, maka dia telah belajar sedikit tentang elektron dan cara kerja baterai. Membuat Senter Tabung Kertas Toilet tidak hanya akan memperkuat keterampilan tersebut, tetapi juga membantu anak memahami apa yang terjadi pada senter biasa saat ia menekan tombol. Proyek ini membutuhkan banyak pengawasan dan bantuan orang dewasa, karena membutuhkan ketelitian dan meminta seseorang untuk melepas isolasi dari kabel. Jangan biarkan anak mencoba proyek ini sendirian. Keterampilan yang Dilatih  Metode ilmiah  Pemahaman dasar tentang cara kerja listrik  Menjelajahi bahan dan sirkuit konduktif Bahan yang Dibutuhkan  baterai 2 D  Klip kertas besar  2 pengencang kuningan  Gelas plastik kecil  Tabung kertas toilet kosong  Bola lampu senter  Gunting  Sepotong kawat tembaga berisolasi 22 ukuran sepanjang 5 inci  Sepotong kawat tembaga berisolasi ukuran 22 inci sepanjang 8 inci  Pisau utilitas atau pengupas kawat  Pita listrik  Jahit Elastis selebar 2".  Penggaris  Spidol halaman 160 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Persiapan untuk Bermain 1. Gunakan pisau serba guna atau pengupas kawat untuk melepas 1" insulasi dari setiap ujung kedua potongan kawat tembaga. 2. Mintalah anak mengukur dan memotong ½" karet gelang jahit. Ia harus memiliki karet elastis berukuran ½" x 2". 3. Gunakan pisau utilitas untuk membuat celah kecil di tengah potongan elastis, dan masukkan bohlam senter, dengan sisi bohlam menghadap ke atas. Pastikan karet elastis pas. 4. Bantu anak memotong bagian bawah cangkir plastik. Seharusnya sekarang terlihat seperti megafon kecil. 5. Minta anak untuk memotong tabung tisu toilet secara memanjang agar bisa dibentangkan menjadi persegi panjang datar. Membuat Senter 1. Letakkan tabung kertas toilet secara mendatar di atas permukaan meja kerja. Itu pasti akan mencoba mengerut lagi, jadi kita perlu menunjuk seseorang untuk menahannya di tempatnya atau untuk sementara menempelkan ujung-ujungnya ke bawah. 2. Tempatkan klip kertas besar memanjang di tengah tabung pipih. Masukkan pengikat kuningan melalui salah satu ujung penjepit kertas dan dorong melalui tabung pipih. Mintalah anak membalik tabung dan meratakan tepi pengikat kuningan. Jika tabung direkatkan, kita harus melepas selotip untuk melakukannya. 3. Balik tabung kembali, sehingga kita dapat melihat klip kertas. Pastikan itu sejajar dengan ujung tepi atas tabung kertas toilet yang rata. Di ujung penjepit kertas yang tidak ada pengikat kuningannya, gunakan spidol untuk membuat tanda kecil pada tabungnya. 4. Ayunkan penjepit kertas ke bawah dan menjauh dari tanda, seperti menjadi sakelar. Mintalah anak menyodok pengikat kuningan kedua melalui tanda yang dibuat. Balikkan tabung, dan ratakan cabang pengencang kuningan. 5. Jauhkan tabung kertas toilet terbalik, sehingga kita dapat melihat ujung pengencang. Ambil seutas kawat sepanjang 5 inci, dan pasang salah satu ujungnya yang telah dilucuti ke pengikat kuningan di sisi kiri tabung. Cara termudah untuk memasang kawat adalah dengan menggesernya di bawah salah satu ujung pengikat kuningan, dan bungkus dengan erat Gunakan selotip listrik untuk menutupi pengencang kuningan untuk membantu menahan kabel pada tempatnya. 6. Ulangi langkah terakhir dengan kabel sepanjang 8" dan pengikat kuningan lainnya. 7. Tempatkan baterai 2d dari ujung ke ujung, pastikan terminal positif dan negatif bersentuhan. Pegang erat-erat saat anak menggunakan selotip listrik untuk merekatkannya. Minta dia menggunakan selotip sebanyak yang dia butuhkan untuk memastikan baterai terpasang dengan aman dan terminal tidak tergelincir. 8. Masukkan baterai ke dalam tabung tisu toilet yang telah diratakan. Terminal negatif harus mengarah ke sisi kiri (sisi dengan kabel yang lebih pendek). Mintalah anak menggunakan pita listrik untuk menempelkan ujung kabel yang telah dilepas ke terminal negatif di bagian bawah kemasan baterai. 9. Di ujung lain kemasan baterai, lilitkan ujung kabel yang lebih panjang di sekeliling dasar bola lampu senter. Pegang dengan selotip, lalu sentuh bagian bawah bola lampu ke terminal positif pada baterai. Mintalah anak memegangnya di sana saat kita menempelkannya. 10. Lipat ujung elastis yang berisi bola lampu ke bagian atas paket baterai. Tempelkan selotip di bagian bawah karet elastis dan bantu anak menempelkannya ke kemasan baterai. Ketika ditempel di tempatnya, itu akan terlihat seperti kanvas gerobak tertutup di atas baterai. halaman 161 LISTRIK & MAGNET 11. Gulung kembali tabung kertas toilet di sekitar baterai. Pastikan itu kencang, dan minta anak menutupnya. 12. Tempatkan gelas megafon plastik di bagian atas senter. Bukaan yang lebih kecil harus melewati karet elastis di sekitar dasar bola lampu. Bungkus selotip di bagian bawah cangkir untuk menempelkannya ke tabung kertas toilet. Sekarang, anak akan melihat bahwa alat mulai terlihat seperti senter. 13. Beri anak senter. Mintalah dia memindahkan sakelar penjepit kertas sehingga menyentuh pengencang kuningan yang tidak terpasang padanya. Jika semua sambungan berada di tempat yang tepat, lampu senter akan menyala! Saat sakelar dipindahkan dari pengikat kuningan, senter akan padam. Pengamatan  Mengapa kamu harus memastikan terminal negatif dan positif baterai saling bersentuhan?  Mengapa senter bekerja saat kmu menyentuhkan penjepit kertas ke pengikat kuningan lainnya? (Jawaban: Ini menutup sirkuit. Ingat, kabel yang terpasang pada baterai juga terpasang pada pengencang kuningan.)  Mengapa kamu harus melepaskan insulasi dari ujung kabel? (Jawaban: Insulasi bukanlah bahan konduktif, tetapi logam pada kawat sangat konduktif.)  Apa tujuan dari cangkir plastik?  Bagaimana pita elastis membantu menahan bola lampu pada tempatnya? Buat Detektor Logam Sendiri Jika anak pernah melihat atau menggunakan detektor logam, dia mungkin tahu betapa mengasyikkannya mendapatkan jackpot, betapapun kecilnya hadiahnya. Detektor logam profesional atau kit detektor logam mungkin mahal dan sulit dibuat, tetapi kita dapat membuat versi dasar hanya dengan kalkulator, radio, dan sedikit selotip. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman dasar sinyal radio dan amplifikasi gelombang suara Bahan yang Dibutuhkan  Radio AM/FM portabel kecil yang dioperasikan dengan baterai (dengan baterai aktif di dalamnya)  Kalkulator nonsolar bertenaga baterai (dengan baterai yang berfungsi di dalamnya)  Lakban Cara Bermain 1. Suruh anak menyalakan radio, dan alihkan ke band AM. Anak mungkin belum pernah melihat radio sebelumnya, apalagi mengetahui apa itu frekuensi AM. AM singkatan dari jenis sinyal yang dikenal sebagai "modulasi amplitudo." Karena AM menggabungkan frekuensi audio dan radio untuk membuat sinyal audio, sering terjadi interferensi. Itu membuat frustrasi saat mendengarkan musik, tetapi itu membuatnya sempurna untuk detektor logam. Setel frekuensi setinggi mungkin (ke kanan), pastikan kita tidak berada di stasiun dan hanya dapat mendengar suara statis. 2. Naikkan volume sekencang mungkin. 3. Hidupkan kalkulator, dan letakkan di sisi baterai ke sisi baterai dengan radio. Bantu anak menahannya saat kita menggerakannya ke arah benda logam. halaman 162 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 4. Sesuaikan posisi kalkulator di bagian belakang radio hingga mendengar perubahan yang jelas pada nada statis saat kita mendekati benda logam. Itu akan menimbulkan suara bip. 5. Menjauhlah dari objek untuk melihat apakah nada berubah kembali menjadi statis. Jika ya, tempel kalkulator dan radio bersamaan. Jika tidak, terus sesuaikan kalkulator hingga kita menemukan tempat yang tepat, lalu rekatkan keduanya. Pengamatan  Menurutmu, mengapa tidak dapat memasang radio di stasiun yang memiliki musik?  Jenis objek apa yang membuat detektor logam berfungsi lebih baik? Apa yang Terjadi Papan sirkuit kalkulator sebenarnya menghasilkan sedikit frekuensi radio, yang gelombangnya memantul dari benda logam. Stasiun AM di radio kemudian menangkap dan memperkuat gelombang tersebut, yang dapat didengar sebagai suara keras melalui pengeras suara radio. halaman 163 LISTRIK & MAGNET halaman 164 ILmu Bumi lmu bumi adalah cabang ilmu yang melihat secara mendalam tentang planet kita, komposisinya, dan semua faktor yang mempengaruhinya. Saat anak mulai menjelajahi ilmu bumi, beberapa hal yang dapat dia selidiki berkisar tentang fenomena meteorologi dan masalah lingkungan hingga konsep geologi dan paleontologi. Kegiatan dalam bab ini dirancang untuk membangkitkan minat anak pada beberapa bidang tersebut. I Menolong Bumi Meskipun ada hari khusus yang disisihkan di bulan April untuk merayakan Hari Bumi, merawat bumi dan sumber dayanya yang terbarukan adalah konsep yang harus diperkuat dengan anak setiap saat sepanjang tahun. Membuat Help the Earth secara mobile adalah proyek yang mudah dilakukan dengan anak-anak yang lebih muda dan lebih tua dan, ketika selesai, dapat berfungsi sebagai pengingat visual yang menarik bahwa anak dapat sadar lingkungan setiap hari. Keterampilan yang Dilatih  Tulisan ekspositori  Berpikir kritis  Kesadaran lingkungan  Keterampilan motorik halus Bahan yang Dibutuhkan  Satu atau lebih buku dengan topik lingkungan: Buku The Everything ® Kids’ Environment oleh Sheri Amsel; Michael Recycle oleh Ellie Bethel; Sid the Science Kid: Earth Day Fun oleh Jennifer Frantz; Where Does the Garbage Go? oleh Lincoln James; Compost Stew oleh Mary McKenna Siddals  Kertas cat air atau kertas tebal lainnya untuk melukis  Beberapa lembar kertas tulis bergaris 165 ilmu bumi  Beberapa lembar kertas putih  Krayon  Cat air/cat  Pensil  Benang  Gunting  Single-hole punch  Bola kapas dan lem (opsional) Cara Bermain 1. Mulailah dengan membaca atau melihat-lihat satu atau beberapa buku yang direkomendasikan. Beberapa di antaranya sangat cocok untuk anak yang lebih kecil dan beberapa untuk anak yang lebih besar, jadi kita harus memilih salah satu yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Setelah membaca beberapa buku tersebut, diskusikan dengan anak tentang apa yang menjadi perhatian umum semua buku tersebut dan kemudian bicarakan tentang hal-hal apa yang tidak ramah lingkungan dan merusak bumi. Ajukan pertanyaan seperti berikut:  Dapatkah kamu menyebutkan satu hal yang dilakukan orang yang tidak baik terhadap bumi?  Apakah ada hal-hal buruk yang terjadi di bumi yang hanya dapat dikendalikan sebagian manusia?  Bisakah satu orang memperbaiki masalah tersebut?  Jika tidak, lalu apa yang dapat dilakukan satu keluarga atau orang untuk membantu lingkungan atau lebih sadar lingkungan?  Dapatkah kamu menyebutkan beberapa hal yang secara khusus dapat dilakukan untuk melakukan perbedaan? 2. Setelah anak menyebutkan beberapa hal yang dapat dia lakukan untuk menjadi lebih sadar lingkungan, berikan dia selembar kertas bergaris dan minta dia untuk menuliskan tiga hal, masing-masing dalam bentuk resolusi. Misalnya: Saya akan mematikan lampu saat meninggalkan kamar, atau saya akan mulai memisahkan barang daur ulang dengan sampah. Menyisihkan kertas. 3. Jelaskan kepada anak bahwa terkadang orang perlu memahami resolusi yang telah mereka buat untuk mempertahankannya. Katakan padanya bahwa kita dapat membantunya dengan membuat pelangi yang indah Bantu Bumi mobile yang digantungkan di kamarnya sebagai pengingat tekadnya. 4. Beri anak selembar kertas cat air dan krayon, dan minta dia menggambar garis-garis pelangi dengan awan lembut di setiap ujungnya. Minta dia mengosongkan setiap kurva agar dia bisa mengecatnya dengan warna yang benar. Setelah dia menggambar pelangi, biarkan dia melukisnya. Biarkan hingga kering. 5. Ambil selembar kertas kosong dan buat garis besar tiga bentuk rintik hujan besar dengan pensil. Mintalah anak memotong resolusi tertulisnya dan menempelkannya satu per tetes hujan, atau menulis ulang pada tetesan hujan. Kemudian minta dia untuk memotong air hujan. 6. Bantu anak memotong tiga helai benang dengan panjang yang bervariasi, tetapi masingmasing tidak lebih dari 10 inci. Gunakan pelubang kertas atau pensil, buat lubang di bagian atas setiap tetes air hujan. Masukkan seutas benang melalui masing-masing lubang dan kencangkan dengan simpul. 7. Periksa apakah pelangi anak kering. Jika ya, mintalah anak untuk menemukan tiga tempat di awan yang ingin ditempeli tetesan air hujan. Buat lubang di tempat-tempat halaman 166 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak tersebut, lalu gunakan benang untuk mengikat tetesan air hujan itu ke awan. 8. Beri anak pilihan untuk menempelkan bola kapas ke awan agar terlihat lebih mengembang. Setelah dia puas dengan tampilan mobile-nya, buat lubang di bagian atas pelangi, dan masukkan benang lainnya untuk membuat lingkaran gantung. 9. Gantung Help the Earth mobile tersebut di tempat yang dapat dilihat anak Anda dan diingatkan akan resolusinya! Diburu karena Membahayakan Bumi Anak mungkin sudah terbiasa menulis poster buronan dari beberapa kegiatan di awal buku ini, tetapi jenis poster buronan ini tidak seperti yang sudah dia tulis. Sementara poster lain digunakan untuk mendeskripsikan seseorang, poster Wanted for Harming the Earth memberi anak kesempatan untuk membuat poster yang menjelaskan konsep atau perilaku. Ini akan memberinya beberapa latihan untuk berpikir lebih analitis, serta membantunya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan ekologis pada planet kita. Keterampilan yang Dilatih  Berpikir kritis  Tulisan ekspositori dan deskriptif  Kesadaran lingkungan Bahan yang Dibutuhkan  Kertas catatan  Kertas konstruksi atau papan poster  Spidol atau pensil warna  Gunting  Lem  Penggaris Cara Bermain 1. Diskusikan dengan anak tentang hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menolong lingkungan, baik pada tingkat pribadi atau lebih global. Kemudian tinjau jenis-jenis hal yang merugikannya. Mintalah anak untuk membuat catatan saat kita berbicara, sehingga dia dapat merujuknya kembali saat dia membuat posternya. 2. Beri tahu dia bahwa kita masing-masing akan membuat poster buronan yang mengidentifikasi dan menjelaskan beberapa hal yang berbahaya bagi lingkungan. 3. Bagikan selembar kertas konstruksi atau papan poster berukuran besar, pensil, dan penggaris kepada setiap peserta kegiatan. Di bagian atas kertas, dengan huruf besar, tulis tajuk utama: "DICARI karena Membahayakan Bumi". 4. Dengan menggunakan penggaris sebagai tepi lurus, mintalah anak menggambar tiga kotak di bawah judul. Minta dia memilih tiga hal yang merusak bumi, dan menggambar serta mewarnai gambarnya, satu per kotak. Gambar dapat berupa jenis produk (yaitu, kaleng aerosol atau cincin six-pack), fenomena atmosfer (yaitu, hujan asam atau kabut asap), atau apa pun yang kita atau anak dapat buat cadangannya secara tertulis. 5. Beri label unsur berbahaya di bawah masing-masing gambar, lalu tuliskan deskripsi apa itu dan bagaimana hal itu menyebabkan kerusakan bumi. Sertakan informasi tentang di mana hal ini terjadi, bagaimana hal itu terjadi, dan apa yang dapat dilakukan untuk memulihkan kerusakan yang diakibatkannya terhadap bumi. halaman 167 ilmu bumi 6. Ketika telah menyelesaikan poster, bandingkan dan gunakan sebagai alat pengajaran untuk membagikan apa yang telah kita pelajari tentang masalah lingkungan. > Mengembangkan Pembelajaran Untuk percakapan yang lebih mendalam dengan anak mengenai hal-hal yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan bagaimana anak-anak dapat membantu, kunjungi situs web Planet Protectors Club for Kids dari Badan Perlindungan Lingkungan (www.epa.gov/osw/education/kids/planetprotectors/index .xhtml). Situs ini memiliki informasi tentang bagaimana anak dapat membantu melindungi bumi, serta permainan dan aktivitas yang mendukung pembelajaran lingkungan. Evaporasi, Kondensasi, dan Presipitasi: Eksperimen Siklus Air Meskipun siklus air merupakan konsep yang relatif sederhana untuk dipahami secara abstrak, jauh lebih mudah bagi anak-anak untuk memahami keseluruhan proses saat mereka dapat memvisualisasikannya. Melakukan eksperimen multi bagian dan interaktif tentang setiap komponen siklus air dapat membantu anak memahami setiap bagian dari siklus dan bagaimana mereka mencocokkan satu sama lain. Hanya dengan beberapa bahan sederhana, anak dapat mengamati proses-proses penguapan, kondensasi, dan pengendapan saat itu terjadi. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman dan kemampuan menjelaskan tahapan siklus air  Kosakata yang berhubungan dengan siklus air  Metode ilmiah  Keterampilan observasi Bahan yang Dibutuhkan untuk Melakukan Penguapan  Piring, mangkuk dangkal, atau tutup stoples  Sendok makan  Air  Lampu terang Cara Bermain 1. Perkenalkan konsep penguapan kepada anak dengan membicarakan ke mana menurutnya air akan pergi saat genangan air itu mengering atau saat kita menggantung pakaian di tali jemuran. Jika kita membuat Balon Terarium yang ditemukan di Bab 18, ingatkan dia bahwa air di terarium terkadang juga menghilang. Tanyakan padanya apakah menurutnya air itu menghilang, atau menguap, lebih cepat dalam cuaca panas atau cuaca dingin. 2. Beri tahu anak bahwa kita akan bekerja sama membuat genangan air buatan, untuk melihat apakah kita dapat mengetahui ke mana perginya air. 3. Letakkan dua lepek, mangkuk dangkal, atau tutup stoples di permukaan yang rata. Minta anak untuk menaruh satu sendok makan air di setiap piring. 4. Temukan tempat di bawah sinar matahari langsung di mana kita dapat meninggalkan satu piring tanpa terganggu. Jika tidak ada tempat seperti itu di rumah, letakkan di halaman 168 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak atas meja di bawah lampu yang terang. Tempatkan piring lainnya di tempat yang tidak mendapat banyak cahaya. 5. Minta anak memprediksi apa yang akan terjadi pada setiap mangkuk air jika membiarkannya semalaman. Minta dia menuliskan hipotesis tersebut. 6. Periksa piring air di pagi hari, dan minta anak untuk menjelaskan apa yang dia lihat di setiap piring. Tanyakan: Apakah yang dilihat mendukung hipotesismu? Mengapa satu hidangan memiliki lebih banyak air daripada yang lain? hidangan yang mana itu? Menurutmu bagaimana cahaya berkontribusi pada apa yang terjadi? Apa yang Terjadi Anak telah menyaksikan bagian pertama dari siklus air, yang dikenal sebagai penguapan. Penguapan terjadi ketika matahari (atau, dalam hal ini, lampu) memanaskan air. Air berubah menjadi uap atau asap, dan diserap ke udara. Dalam skala besar hal ini terjadi setiap hari di danau, sungai, dan lautan di dunia. Bahan yang Dibutuhkan untuk Melakukan Kondensasi  Botol plastik bening dengan penutup (botol soda berukuran 2 liter dengan label dilepas bisa digunakan)  Termometer strip plastik fleksibel (jenis yang kita tekan di dahi anak—ini dapat dibeli di sebagian besar toko obat)  Bersihkan selotip  Pertandingan  Alat tetes mata Cara Bermain 1. Tinjau hasil percobaan penguapan dengan anak, dan minta dia untuk mengingatkan apa yang terjadi pada air. Kemudian minta dia untuk memikirkan tentang apa langkah selanjutnya dalam siklus air, atau apa yang terjadi pada air setelah menguap. 2. Ingatkan anak bahwa uap air terserap ke udara, minta dia memikirkan apa yang terjadi pada semua uap air itu baik di udara hangat maupun di udara dingin. Jika kita pernah pergi ke daerah ke iklim lembab atau mengalami kelembapan, kita dapat mengemukakannya, dengan menjelaskan bahwa udara lembab itu panas dan lembab. 3. Ingatkan dia bahwa ketika semakin dingin uap air maka ia akan mengembun menjadi tetesan, seperti yang terjadi di terariumnya. Tanyakan: Ketika udara mendingin di atas badan air, apa yang dilakukan uapnya? Jawaban: Itu mengembun, atau berubah menjadi tetesan, dan membentuk awan. 4. Ambil botol plastik bening dan bantu anak menempelkan strip suhu di dalamnya. Pasang kembali tutup botol, dan letakkan di sisinya sehingga dapat membaca strip suhu tersebut. 5. Tuliskan suhu botol sebelum kita memulai percobaan. Kemudian atur waktu anak saat dia menggunakan kedua tangannya untuk meremas botol selama satu menit. Catat suhunya setelah dia meremas botolnya, diamkan selama satu menit, lalu tuliskan suhunya untuk ketiga kalinya. Tanya: Apa yang terjadi dengan suhu di dalam botol? 6. Minta anak membuka botol dan gunakan pipet untuk memasukkan beberapa tetes air ke dalamnya. Pasang kembali tutupnya dan putar botol sehingga sebagian besar bagian dalam botol basah. Jika perlu, anak dapat menambahkan sedikit air lagi. Ulangi proses meremas botol seperti yang dilakukan sebelumnya, tetapi tanpa melakukan pembacaan suhu. Tanyakan: Apa yang terjadi kali ini? halaman 169 ilmu bumi 7. Buka penutup botol, dan letakkan di sisinya. Minta anak untuk meratakan botol agar udara keluar sekitar setengahnya. 8. Nyalakan korek api, tiup, dan masukkan korek api ke dalam botol. Biarkan botol mengembang kembali dengan cepat ke ukuran normalnya dan pasang tutupnya secepat mungkin. 9. Peras botolnya sekali lagi. Tanyakan: Apa yang kamu lihat? Jawaban: Awan. Apa yang Terjadi Saat anak meremas botol, tekanan udara dan suhunya meningkat. Air mulai menguap, tetapi ketika suhunya turun lagi, uap kembali menjadi cair (mengembun), dan kemudian membentuk awan. Apa yang Anda Butuhkan untuk Melakukan Curah Hujan  Kompor Anda  Panci untuk merebus air  Ovenmitt  Bersihkan kendi atau wadah lain dengan pegangan  Es batu  Loyang pai Cara Bermain 1. Pelajari dua langkah pertama dari siklus air: penguapan dan kondensasi. Tanyakan kepada anak apakah dia tahu apa bagian terakhir dari siklus air. Kita dapat mengisyaratkannya dengan bertanya-tanya tentang hal-hal seperti bagaimana air dari awan kembali ke sungai, samudra, dan danau, atau bagaimana hujan dan salju terjadi. 2. Pindahlah ke dapur. Mintalah anak mengisi panci masak dengan air sekitar tiga perempat penuh, lalu minta dia untuk menjaga jarak aman saat meletakkannya di atas kompor untuk merebusnya. 3. Saat air mendidih, minta anak untuk mengisi kendi dengan es. 4. Setelah air mendidih, matikan kompor dan pindahkan panci berisi air ke elemen dingin. Ambil teko es dari tangan anak—pegang gagangnya—dan rentangkan tangan kita sehingga bagian bawah teko berada di atas panci yang mengepul. (Pastikan untuk tidak meletakkan tangan atau lengan kita langsung di atas panci karena uapnya dapat melepuhkan kulit!) 5. Tutupi tangan lainnya dengan sarung tangan oven dan pegang tepi loyang pai logam, pegang sehingga sekitar separuh loyang berada di bawah wadah berisi es. 6. Minta anak untuk diam, sehingga dia dapat mengamati dengan mata dan telinganya tentang pengaruh uap terhadap es. Bertanya:  Apa yang terjadi di dasar kendi?  Apa yang kamu lihat (atau dengar) terjadi di loyang pai?  Mengapa ada air di sisi kendi?  Apakah tetesan air yang jatuh terlihat berbeda dengan yang ada di sisi teko? Apa yang Terjadi Uap dari air mendidih sebenarnya adalah uap air, atau air yang telah menguap. Es mendinginkan udara dengan cepat, mengarah ke langkah berikutnya dalam siklus air— kondensasi. Saat air mengembun, tetesan besar membentuk kabut atau awan di sisi kendi. halaman 170 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Tetesan air mulai bertabrakan satu sama lain, seperti yang terjadi saat angin bertiup di dalam awan. Saat mereka bertabrakan, mereka bergabung untuk membuat tetesan yang lebih besar yang menjadi terlalu besar dan terlalu berat untuk tetap berada di awan. Mereka kemudian jatuh sebagai presipitasi. Jenis curah hujan apa (salju, hujan, hujan es, dll.), Tergantung pada suhu udara saat tetesan jatuh. Pengecoran Fosil Fosil adalah artefak luar biasa yang dapat digunakan ahli paleontologi (ilmuwan yang mempelajari sejarah kehidupan di bumi) untuk mempelajari lebih lanjut tentang seperti apa dunia alami dulu, dan untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana hal itu telah berubah selama bertahun-tahun. Anak kemungkinan besar pernah mendengar tentang fosil karena berkaitan dengan makhluk purba seperti dinosaurus, tetapi dia mungkin tidak tahu bahwa fosil juga bisa berupa tumbuhan dan hewan yang lebih kecil. Pengecoran fosil dapat membantu anak mengeksplorasi bagaimana jejak suatu barang dapat membantunya mempelajari lebih lanjut tentang barang tersebut, tetapi juga dapat menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Ada tiga jenis fosil: body fossil, trace fossil, and petrified fossil. Body fossil adalah sisa-sisa organisme. traced fossil adalah hal-hal seperti jejak kaki yang terkait dengan organisme purba dan mengajarkan tentang perilakunya. petrified fossil dibuat ketika suatu organisme, seperti kayu, berubah karena mineral, tetapi mempertahankan bentuk aslinya. Keterampilan yang Dilatih  Pengamatan ilmiah  Keterampilan motorik halus  Mencocokkan bagian menjadi keseluruhan Bahan yang Dibutuhkan  Benda kecil—koin, hewan plastik, batu, daun/tanaman palsu, dll.  Wadah mentega yang kosong dan bersih, atau wadah plastik kecil dan dangkal lainnya seperti kaleng tuna  Tanah liat pemodelan (jenis yang tidak mengering)  Plester Paris (juga dikenal sebagai plester gipsum)  Air  Ember kecil  Sendok plastik  Pisau serbaguna dan/atau pembuka kaleng  Tusuk gigi, sikat gigi bekas, kuas lembut (opsional) Cara Bermain 1. Bicarakan dengan anak tentang berbagai jenis fosil, tekankan poin bahwa body fossil berbeda dari fosil atau tulang pendukungnya. Body fossil seringkali hanya merupakan jejak hewan atau organisme, dengan potongan-potongannya (seperti gigi atau tulang) terkadang tertinggal. Jelaskan bahwa dalam proyek ini kita akan membuat cetakan fosil yang lebih mirip body fossil daripada jenis fosil lainnya. 2. Beri anak beberapa wadah kosong dan beberapa tanah liat model. Mintalah dia menggulung bola tanah liat dan mendorongnya ke dasar wadah, meremasnya menjadi permukaan yang rata dan rata. Harus ada cukup tanah liat untuk menahan jejak salah halaman 171 ilmu bumi 3. 4. 5. 6. satu "fosil" -nya, jadi jangan biarkan dia meratakan tanah liat hingga kedalaman kurang dari satu inci. Minta dia untuk memilih beberapa benda kecil untuk "memfosil". Mintalah dia memilih ke arah mana dia ingin barang itu dicetak dan kemudian minta dia menekannya ke dalam tanah liat, melepaskannya dengan gerakan lurus ke atas sehingga membuat cetakan yang jelas. Lakukan ini di setiap wadah. Tuang sedikit bubuk plester ke dalam ember, tambahkan air, dan aduk hingga menjadi adonan wafel. Tuang campuran plester di atas tanah liat yang sudah dicetak di setiap wadah, isilah ke atas wadah. Biarkan plester mengeras (ini akan memakan waktu setidaknya 24 jam). Jika sudah mengeras, gunakan pembuka kaleng untuk melepas bagian bawah kaleng tuna atau, jika kita menggunakan wadah plastik, potong bagian bawahnya dengan hati-hati menggunakan pisau utilitas. Dorong tanah liat dan buang bagian bawah wadah. Mintalah anak mengeluarkan tanah liat dari cetakan fosil. Dia mungkin perlu "bertindak seperti seorang ahli paleontologi" dan menggunakan tusuk gigi dan sikat gigi untuk membersihkannya sepenuhnya. Pertanyaan yang Dapat Diajukan  Bisakah kamu mencocokkan item yang digunakan dengan cetakan fosilnya?  Bagaimana benda itu terlihat berbeda dari cetakan fosilnya?  Apa perbedaan antara cara membuat cetakan fosil dan cara membuatnya di alam? Mana yang lebih lama? Stalaktit dan Stalagmit Baking Soda Stalaktit adalah kolom batu yang turun dari atap gua bawah tanah. Stalagmit adalah tiang batu yang menjulang dari lantai gua semacam itu. Juga kadang-kadang dikenal sebagai "batu tetes", stalaktit dan stalagmit terbentuk dari mineral yang larut dalam air hujan yang menetes dari atap dan dinding gua. Beberapa batu tetes membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk, sementara yang lain tumbuh lebih cepat. Anak mungkin tidak dapat mengingat yang mana dari dua formasi ini yang tumbuh dari lantai gua atau yang menetes dari langit-langit, tetapi jika dia pernah melihatnya, dia mungkin terpesona oleh keindahan kristal alami ini. Kita tidak dapat melihat bentuk aslinya, tetapi dapat membantu anak mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kristal tumbuh dengan percobaan tersebut. Atur percobaan di tempat yang hangat di mana ia tidak akan terganggu atau menghalangi siapa pun, karena perlu duduk hingga seminggu agar stalaktit dan stalagmit besar terjadi. Keterampilan yang Dilatih  Mengikuti protokol eksperimental  Berpikir kritis  Analisis ilmiah Bahan yang Dibutuhkan  2 stoples kaca berukuran sama  Piring kecil  2 klip kertas  Sepotong benang wol atau kapas, panjangnya kira-kira 3 kaki halaman 172 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Air panas  Kotak soda kue  Pitcher atau mangkuk Cara Bermain 1. Letakkan piring kecil di permukaan yang rata, dan letakkan toples kaca di kedua sisinya. 2. Mintalah anak melipat benang menjadi dua, lalu setengah lagi. Kemudian tunjukkan padanya cara memelintirnya menjadi formasi seperti tali. Basahi benang dan pasang klip kertas di kedua ujung tali. Penjepit kertas akan berfungsi sebagai jangkar, memberi bobot pada benang di setiap toples. 3. Mintalah anak memasukkan satu ujung benang yang dipotong kertas ke dalam setiap toples. Bagian tengah benang yang dipintal harus digantung di atas piring di antara toples. Minta anak untuk mengatur posisi stoples sampai benang disampirkan di tengah piring dengan sedikit bentuk U. Benang tidak boleh menyentuh pelat. 4. Bantu anak mencampurkan larutan soda kue jenuh ke dalam teko atau mangkuk. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung begitu banyak soda kue di dalam air sehingga tidak lagi larut saat kita menambahkan lebih banyak. 5. Tuang setengah air baking soda ke dalam setiap toples. 6. Amati percobaan dengan cermat selama beberapa hari ke depan, mintalah anak untuk mencatat atau menggambar apa yang terjadi pada benang. Juga, tergantung pada seberapa pekat larutan yang dibuat, kita mungkin perlu mengalirkan air dari piring (cukup tuangkan kembali ke dalam stoples) atau tambahkan lebih banyak larutan ke dalam stoples. 7. Selama beberapa hari berikutnya, anak akan dapat melihat kristal terbentuk di kedua sisi benang. Akhirnya mereka akan bertemu di tengah dan mulai tumbuh ke bawah terlebih dahulu, lalu ke atas. Apa yang Terjadi Sama seperti stalaktit dan stalagmit asli yang terbentuk dari mineral yang tertinggal saat air hujan menguap, kalsium karbonat (soda kue) tertinggal saat air larutan di dalam toples menguap. Benang bekerja seperti sumbu yang menyerap air dan kalsium karbonat. Air menetes dari benang ke piring, dan saat menguap, mineral tetap ada, membentuk kristal, yang akhirnya menumpuk cukup banyak untuk membentuk kolom. halaman 173 ilmu bumi halaman 174 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah da beberapa eksperimen sains baik yang dapat dilakukan bersama anak, bukan karena eksperimen tersebut memperkuat keterampilan cabang sains tertentu, tetapi karena eksperimen tersebut menunjukkan kepada anak bahwa ia dapat menggunakan sains untuk memengaruhi atau mengubah objek rumah tangga biasa. Eksperimen dalam bab ini berkisar dari yang mengajarkan tentang pentingnya kesehatan gigi hingga eksperimen lain yang mendemonstrasikan kekuatan menggabungkan bahan-bahan rumah tangga biasa dalam kantong sandwich. Kesamaan yang mereka miliki adalah bahwa mereka menggunakan barang-barang yang sudah kita miliki di sekitar rumah. A Naked Egg Eksperimen Naked Egg adalah eksperimen yang baik untuk membantu menunjukkan kepada anak efek asam terhadap kalsium karbonat, zat yang ditemukan di kulit telur, tulang, dan gigi anak. Memasukkan telur ke dalam larutan asam tidak persis sama dengan anak-anak yang tidak menyikat giginya dengan baik, tetapi reaksi kimianya cukup mirip sehingga eksperimen Naked Egg bisa diterapkan sebagai kisah pencegahan. Tidak hanya itu, ketika kita selesai dengan percobaan tersebut, anak akan dapat melihat seperti apa naked egg tersebut. Itu bukan sesuatu yang terjadi setiap hari! Kerusakan gigi disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh interaksi bakteri di mulut dengan gula dan karbohidrat yang kita makan. Ini tidak sama dengan merendam gigi dalam cuka, tetapi memiliki efek yang sama. Untungnya, kita bisa menyikat gigi untuk mencegah kerusakan gigi tersebut! Eksperimen ini akan memakan waktu antara 48 dan 72 jam. Keterampilan yang Dilatih  Metode ilmiah  Pemahaman dasar tentang efek reaksi antara dua jenis bahan kimia 175 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah  Pengaruh Larutan asam pada kesehatan gigi Bahan yang Dibutuhkan  Telur mentah bercangkang putih  Gelas plastik bening (cukup besar untuk merendam telur)  Cuka  Sendok besar  Senter Membuat Hipotesis 1. Mintalah anak untuk melihat giginya di cermin, lalu lihat telur di tangannya. Apa kesamaan dari keduanya? Meskipun dia mungkin menjawab bahwa mereka berdua berkulit putih, itu lebih dari itu. Jelaskan bahwa kulit telur terdiri dari zat yang dikenal dengan kalsium karbonat, dan tanyakan padanya apakah dia pernah mendengar tentang kalsium. Ingatkan dia bahwa dia minum susu karena mengandung kalsium, dan membantu memperkuat gigi dan tulangnya. 2. Sekarang minta dia memikirkan tentang apa yang mungkin terjadi jika dia meninggalkan tulang, gigi, atau telur yang tertutup kalsium itu dalam larutan asam semalaman. Minta dia menuliskan hipotesisnya sehingga dia dapat membandingkannya dengan apa yang sebenarnya yang akan terjadi. Cara bermain 1. Temukan tempat yang tidak biasa, sebaiknya di meja dapur, untuk menyiapkan eksperimen. Mintalah anak untuk hati-hati mengeluarkan sebutir telur dari lemari es dan memasukkannya ke dalam gelas plastik bening. Jika anak menjatuhkan telur, itu mungkin berguna untuk percobaan, karena dapat menunjukkan betapa rapuhnya telur itu dan apa yang terkandung di dalam cangkangnya. 2. Tuangkan cairan cuka ke dalam cangkir hingga telur tersebut benar-benar terendam. 3. Biarkan telur semalaman, dan mintalah anak memeriksanya di pagi hari. Dia mungkin memperhatikan bahwa ada gelembung di kulit telur atau bagian atas cairan tertutup zat berbusa. Minta dia untuk menebak seperti apa gelembung dan buih tersebut. 4. Bantulah anak untuk mengeluarkan telur dari cangkir dengan sendok besar. Kemudian tuangkan cuka dan busa dari cangkir ke bak cuci. Masukkan kembali telur ke dalam cangkir, tuangkan cuka baru, dan diamkan telur selama satu atau dua hari lagi. 5. Pada hari ketiga percobaan Naked Egg, keluarkan telur dari cangkir dengan sendok dan bilas di bawah aliran air yang sangat lembut. Cangkang telur yang tersisa mungkin akan hilang selama proses ini. Jangan keluarkan telur dengan tangan atau gosok saat membilasnya. Karena cangkang telur hampir sepenuhnya larut, sekarang tidak lebih dari semacam balon air telur yang dapat pecah di tangan dengan tekanan sekecil apa pun. 6. Bilas gelas plastik, dan masukkan kembali telur ke dalam dengan hati-hati. Mintalah anak berjongkok ke mendekati telur dan arahkan sinar senter ke belakang telur. Dengan hanya membran yang tersisa, telur harus agak tembus cahaya dan berpendar saat cahaya melewatinya. Pertanyaan yang Diajukan  Apa yang terjadi pada telur pada hari pertama percobaan?  Apa yang terjadi pada akhirnya?  Menurut Anda, apakah gelembung berperan dalam apa yang terjadi pada kulit telur? halaman 176 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak  Bagaimana kulit telur seperti bagian luar gigi Anda?  Menurut Anda apa yang akan terjadi pada gigi Anda jika Anda tidak menyikatnya setiap hari? Apa yang Terjadi Cuka yang digunakan adalah asam yang dikenal sebagai asam asetat, tetapi juga mengandung sedikit air. Cuka berinteraksi dengan kalsium karbonat di kulit telur dan menciptakan reaksi kimia, tanda pertamanya adalah gelembung yang kita lihat di kulit telur. Karena asam memecah kalsium karbonat menjadi kalsium dan karbonat, karbonat bekerja dengan air dalam cuka untuk menghasilkan gas karbon dioksida — gelembung yang terbentuk pada telur. Komponen kalsium dari kulit telur tersuspensi dalam cuka dan menciptakan zat berbusa dalam cairan. Reaksi kimia berlanjut sampai semua kalsium karbonat hilang, meninggalkan telur tanpa cangkang. Mewarnai Anyelir Eksperimen Mewarnai Anyelir membantu menjelaskan mengapa ketinggian air dalam vas bunga turun, mengapa tanaman hias perlu disiram, dan ke mana semua air itu pergi. Dengan menambahkan pewarna makanan ke dalam air, anak dapat mengikuti gerakan air serta melihat bunga “eating”. Kita juga akan mendapatkan karangan bunga pelangi yang indah untuk mencerahkan ruangan. Eksperimen ini akan memakan waktu antara 24 dan 48 jam. Keterampilan yang Dilatih  Metode ilmiah  Pemahaman dasar tentang transpirasi dan aksi kapiler Bahan yang Dibutuhkan  1 anyelir putih segar untuk setiap warna berbeda yang ingin Anda coba  Botol atau vas air kosong, 1 per bunga  Mangkuk besar  Pewarna makanan  Air  Gunting Membuat Hipotesis 1. Tanyakan kepada anak apakah dia pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada air dalam vas bunga, atau mengapa harus diganti setiap beberapa hari. 2. Tunjukkan padanya bunga putih dan katakan padanya bahwa kita akan melihat bagaimana bunga dan ketinggian air yang jatuh saling terhubung, dan untuk melakukan itu, kita akan menggunakan air berwarna. 3. Suruh dia menebak apa yang akan terjadi pada bunga jika ditempatkan di air berwarna. Cara Bermain 1. Isi setiap vas atau botol air dengan air kira-kira tiga perempat penuh. (Jika ada label pada botol air, mintalah anak melepasnya sebelum mengisinya.). halaman 177 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah 2. Mintalah anak untuk menambahkan satu warna pewarna makanan ke setiap botol, atau mencampur tetes warna primer untuk membuat warna sekunder dalam botol, seperti ungu, hijau, dan jingga. Gunakan pewarna makanan secukupnya untuk membuat air menjadi sangat jernih sekitar 15-20 tetes per botol. 3. Gunakan gunting untuk memotong batang bunga, sehingga bisa masuk ke dalam botol tanpa miring ke samping. Isi mangkuk besar dengan air, dan masukkan semua batang bunga ke dalam mangkuk. Satu per satu, buat potongan diagonal di bagian bawah setiap batang saat berada di bawah air. Memotong batang bunga di bawah air membantu kegiatan ini, karena mencegah terbentuknya gelembung udara di dalam tabung di pangkal batang. Gelembung udara dapat menghalangi aksi kapiler yang menarik air ke atas batang seperti sedotan. Potongan diagonal juga membantu aksi kapiler, karena mencegah batang duduk rata di dasar vas, yang membuat batang lebih sulit menyerap air. 4. Tempatkan setiap anyelir dalam vas atau botol terpisah berisi air berwarna, dan mintalah anak memeriksanya setiap beberapa jam. Efek dari beberapa warna yang lebih cerah terkadang dapat terlihat hanya dalam beberapa jam, tetapi efek yang paling drastis akan terlihat dalam 24 jam. 5. Biarkan bunga semalaman, dan periksa di pagi hari. Pengamatan Setelah 24 jam berlalu, bunga akan benar-benar menjadi sangat berwarna. Saatnya untuk mulai bertanya kepada anak tentang apa yang telah dia amati. Ajukan pertanyaan seperti:  Warna apa yang muncul lebih dulu?  Warna apa yang paling sedikit muncul?  Warna apa yang paling sering muncul?  Pada bagian bunga manakah warna itu terlihat?  Menurutmu mengapa di situlah letak warnanya?  Menurutmu apa yang membuat hal ini terjadi? Apa yang Terjadi Saat tanaman dan bunga ditanam di pot atau tanah, mereka mendapatkan nutrisi dari air yang mereka serap dari tanah. Bunga potong tidak memiliki akar, tetapi mampu "meminum" air melalui batangnya dalam proses yang disebut transpirasi. Saat daun dan kelopak tanaman kehilangan air karena penguapan, itu menciptakan gaya yang disebut kohesi yang pada dasarnya menarik molekul air lain ke ruang tempat air yang menguap dikosongkan. Air bergerak melalui tabung-tabung kecil di batang, seperti cairan melalui sedotan, meskipun gaya di baliknya adalah kohesi, bukan seseorang yang menghisap bunga! Gerakan perjalanan ini dikenal sebagai aksi kapiler. Air tersebut kemudian disalurkan ke bagian-bagian bunga yang membutuhkan air dan unsur hara, termasuk kelopak bunga. Karena kita bersama anak telah mewarnai "nutrisi" tersebut dengan berbagai warna, warnanya juga tersimpan di kelopak bunga. > Mengembangkan Pembelajaran Tidak semua kapiler di batang bunga memberikan nutrisi ke setiap kelopak. Kita dapat mendemonstrasikannya dengan membelah salah satu batang anyelir menjadi dua dari bagian bawah hingga pangkal bunga. Tempatkan masing-masing setengahnya dalam air berwarna berbeda, dan bunganya akan berwarna-warni! halaman 178 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Ledakan Balon Botol Ketika anak melompat kegirangan saat berpikir untuk meledakkan sesuatu, dia akan sangat menikmati eksperimen Ledakkan Balon Botol. Meskipun kegembiraannya mungkin mereda sementara ketika dia menyadari satu-satunya yang ditiup adalah balon, itu akan segera menyala kembali ketika dia menyadari bahwa dia dapat meledakkan balon menggunakan berbagai kekuatan, tidak ada yang termasuk memaksa udara dari paru-parunya ke dalam balon. Eksperimen ini bekerja sangat baik dengan balon lateks. Namun, sebelum kita mulai, pastikan tidak ada peserta yang alergi terhadap lateks. Keterampilan yang Dilatih  Penyelidikan ilmiah  Pengamatan kekuatan gas karbon dioksida  Pengamatan kekuatan tekanan udara Percobaan Meledakkan Balon Soda Kue Eksperimen ini mendemonstrasikan kekuatan reaksi kimia yang tercipta dengan menggabungkan soda kue dengan cuka. Cukup kuat untuk meledakkan balon! Bahan yang Dibutuhkan  Botol air kosong  Balon berukuran sedang  Corong  Cuka  Bubuk soda kue Membuat Hipotesis Mintalah anak Anda memprediksi apa yang akan terjadi jika Anda menggabungkan soda kue dan cuka dalam sebuah botol. Jika dia pernah melihat gunung berapi sains, ini saat yang tepat untuk mengingatkannya bahwa ini adalah bahan yang sama yang digunakan di gunung berapi. Minta dia untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika Anda menggabungkan bahan yang sama, tetapi menutupi bagian atas botol dengan balon. Cara Bermain 1. Isi botol air kosong yang bersih sekitar sepertiga penuh dengan cuka. 2. Tempatkan corong di leher balon, dan pegang corong saat anak menuangkan soda kue secukupnya untuk mengisi setengah balon. 3. Keluarkan corong dari leher balon. Minta anak untuk memegang bagian balon dengan soda kue di dalamnya ke samping dan ke bawah saat kita meregangkan leher balon ke atas leher botol, berhati-hatilah agar soda kue tidak masuk ke dalam botol. Pastikan itu aman. 4. Bantu anak secara perlahan mengangkat balon ke atas botol, dan biarkan soda kue mengalir ke dalamnya. 5. Minta anak untuk minggir. Mintalah dia mendengarkan dan memperhatikan botol dengan hati-hati. Saat kita mulai mendengar suara mendesis dan berderak yang dihasilkan oleh larutan soda kue dan cuka, pegang leher balon dengan erat. 6. Perhatikan saat balon mulai mengembang! halaman 179 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah Apa yang Terjadi Saat soda kue dan cuka digabungkan, asam asetat dalam cuka memecah komposisi kimiawi soda kue (kalsium karbonat). Karbon bergabung dengan sebagian oksigen di dalam botol untuk menghasilkan gas karbon dioksida, yang kemudian naik dan mengembang balon. Eksperimen Balon dalam Botol Eksperimen ini menunjukkan bahwa mengubah tekanan udara di dalam botol dengan sedikit panas dapat membuat perubahan yang cukup untuk mengubah posisi balon di atas botol. Eksperimen ini membutuhkan pengaturan waktu yang tepat dan bergerak sangat cepat, sehingga lebih cocok bagi anak Anda untuk menjadi pengamat, bukan peserta aktif. Untuk membantunya merasa lebih terlibat, Anda dapat menunjuknya sebagai "pencatat eksperimen resmi". Beri dia ponsel atau kamera video Anda untuk memfilmkan percobaan saat kita melakukannya. Apa yang kau butuhkan  Toples kaca besar (seperti toples acar)  Balon  Air  Tissue, atau setengah lembar tisu  Penjepit  Korek api Cara Bermain 1. Letakkan leher balon di atas leher keran. Kecilkan air dan isi balon dengan air secukupnya sehingga agak membesar untuk masuk ke dalam mulut stoples. Ikat leher balon. 2. Pegang selembar kertas handuk atau tisu dengan penjepit, dan nyalakan api. Masukkan ke dalam toples. 3. Dengan cepat, letakkan balon air di atas toples, dan perhatikan apa yang terjadi. Balon akan menari, lalu tersedot langsung ke dalam toples. Apa yang Terjadi Pada awal percobaan, tekanan udara di dalam dan di luar toples sama, tetapi saat kertas terbakar, udara di dalam toples memanas. Udara panas mengembang, mengambil lebih banyak ruang, tetapi balon menghalangi jalan keluar udara. Saat udara panas mendorong balon untuk keluar dari toples, balon "menari-nari" . Setelah api padam, udara di dalam toples menjadi dingin, tetapi karena balon air menghalangi bukaan, tidak ada udara baru yang dapat masuk ke dalam toples. Itu berarti tekanan udara di dalam toples lebih rendah daripada tekanan di luar toples. Tekanan udara luar memberikan gaya pada balon, mendorongnya ke dalam toples. Roket Tabung Film Sejauh ini dalam buku ini, anak dapat melihat bagaimana reaksi kimia antara kalsium karbonat dan cuka dapat menghilangkan kulit telur, dan bagaimana dapat digunakan untuk meledakkan balon. Sekarang dia bisa melihat bagaimana reaksi itu bisa dimanfaatkan untuk membuat benda terbang. Dengan sedikit ruang terbuka dan kehati-hatian, anak dapat mengirim tabung film terbang di udara hanya dengan kekuatan reaksi bersoda kecil. halaman 180 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Namun, dengan kamera digital mengambil alih pasar, semakin sulit untuk menemukan tabung film (Kita dapat mencoba toko foto atau toko yang melakukan pemrosesan satu jam, tetapi tidak banyak orang yang menggunakan film 35mm akhir-akhir ini). Jika kita tidak dapat menemukan tabung film, wadah stik lem kosong yang bersih atau tabung permen kecil kosong dengan penutup jepret juga bisa digunakan untuk membuat roket. Jaringan bukanlah komponen yang diperlukan dalam percobaan, tetapi ini membantu untuk menunda reaksi kimia cukup agar memiliki waktu untuk menyingkir. Bereksperimen dengan berbagai jenis kertas dan jumlah soda kue dan cuka dapat membantu membuat roket terbang lebih tinggi, lebih cepat, atau bahkan dihitung mundur. Keterampilan yang Dilatih  Penyelidikan ilmiah  Mengamati reaksi Kimia  Mengikuti prosedur percobaan Bahan yang Dibutuhkan (tidak semua bahan diperlukan untuk semua percobaan):  Tabung film kosong atau pengganti yang sebanding  Stok kartu  Pita  Spidol  Gunting  Bubuk soda kue  Cuka  Tisu  Tablet antasida (seperti Alka-Seltzer, atau pengganti generik)  Soda (opsional) Cara Membuat Soda Kue dan Roket Cuka 1. Berikan anak tabung film (atau wadah berbentuk tabung kecil lainnya dengan penutup), spidol, dan stok kartu. Suruh dia menggambar dan menghias roket kecil di kartu stok. 2. Mintalah dia untuk memotong roketnya dan menyisihkannya. Beri dia sepotong kartu lagi untuk digulung menjadi tabung. Rekatkan tabung ini di sekitar wadah, pastikan penutup wadah dapat diakses di bagian bawah. Rekatkan roket ke bagian depan tabung kertas agar seluruh peralatan terlihat seperti roket sungguhan. 3. Jika kita telah menggunakan wadah permen, potong engsel tutupnya agar dapat dikeluarkan seluruhnya dari tabungnya. 4. Pindah ke luar ke area yang jelas dan tidak terhalang. 5. Buka wadahnya, dan isi seperempatnya dengan cuka. 6. Lipat 1 sendok teh soda kue ke dalam selembar tisu kecil. Bersiaplah untuk bertindak cepat dan mundur. 7. Tempatkan tisu yang terlipat ke dalam wadah, tutup rapat, dan tegakkan (tutup ke bawah) di lantai. Menjauhlah dari roket. 8. Saat jaringan larut dalam cuka, roket akan terbang ke udara. Cara Membuat Roket Antasida 1. Bersihkan roket dari percobaan sebelumnya. halaman 181 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah 2. Buka tutupnya, dan masukkan tablet antasida ke badan roket. Meskipun kita dapat menggunakan antasida merek generik, tablet Alka-Seltzer sepertinya akan bekerja lebih baik daripada merek alternatif. 3. Tambahkan satu sendok teh air ke wadah, pasang tutupnya, dan letakkan roket di tanah, tutup. 4. Perhatikan apa yang terjadi saat air bekerja untuk melarutkan tablet. Apa yang Terjadi Campuran soda kue dan cuka serta kombinasi air dan antasida bekerja sama untuk menciptakan reaksi kimia yang melepaskan gas karbon dioksida. Saat gas mengisi wadah, tekanan udara di dalamnya meningkat ke titik yang terlalu besar untuk ditampung. Pada saat itu, tutup wadah terlepas dan roket meluncur ke udara. > Mengembangkan Pembelajaran Mintalah anak membandingkan kedua roket tersebut. Mana yang bekerja lebih baik? Apakah mengubah jumlah soda kue atau cuka membuat perbedaan? Apa yang terjadi jika dia mengganti soda dengan air di roket antasida? Kantong Sandwich Meledak Jika ledakan soda kue tidak cukup untuk anak, maka eksperimen ini pasti lebih sesuai dengan gayanya. Menggunakan reaksi asam-basa yang sama yang membuat roti cepat mengembang saat memasak, percobaan ini menunjukkan bahwa terkadang, menggabungkan produk rumah tangga biasa bisa meledak tanpa berbahaya. Namun, eksperimen ini benar-benar berantakan! Bawalah bahan ke luar, atau pilih tempat untuk "meledakkan" kantong sandwich kita yang dapat dibersihkan dengan mudah. Coba wastafel dapur, bak mandi, atau bahkan tempat mainan plastik besar. Keterampilan yang Dilatih  Penyelidikan ilmiah  Mengamati reaksi Kimia  Mengikuti prosedur percobaan Apa yang Dibutuhkan  Kantong plastik zip-top ukuran sandwich  Kertas tisu  Gunting  Penggaris  Gelas ukur  Sendok takar  Bubuk soda kue  Cuka  Air hangat Cara Bermain 1. Mintalah bantuan anak untuk menemukan tas zip-top yang tidak bocor. Meskipun kita mungkin berpikir bahwa tas yang keluar langsung dari kotaknya akan bebas bocor, halaman 182 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 2. 3. 4. 5. 6. 7. terkadang jahitannya membiarkan air masuk, dan menggunakan tas kedap air sangat penting untuk percobaan. Untuk memeriksa kebocoran, isi setiap kantong sandwich kirakira setengah penuh dengan air, tutup, balikkan, dan kocok. Setelah kita menemukan beberapa tas yang tidak bocor, kosongkan dan sisihkan. Mintalah anak untuk mengukur kertas tisu berukuran 5" x 5", dan gunakan pensil untuk menandainya. Periksa pengukurannya dan kemudian minta dia untuk memotong persegi. Letakkan kertas handuk/tisu persegi di atas permukaan yang rata. Takar 1½ sendok makan soda kue, dan letakkan di tengah tisu. Bantu anak melipat handuk kertas menjadi paket kecil. Mulailah dengan melipat sepertiga bagian atas di atas gundukan soda kue, lalu lipat juga sepertiga bagian bawah ke atas. Kemudian lipat setiap sisi ke tengah persegi panjang, buat persegi kecil. Ini adalah paket "eksplosif" rilis berwaktu kita. Sisihkan. Mintalah anak menakar setengah cangkir cuka. Pegang kantong sandwich terbuka saat dia menuangkan cuka ke dalamnya. Lanjutkan memegang tas sambil mengukur dan menuangkan seperempat cangkir air hangat. Langkah selanjutnya ini membutuhkan gerakan cepat dari kita dan anak. Zip tas sandwich sekitar setengah tertutup. Masukkan paket pelepasan waktu kita ke dalam sementara dengan cepat menutup sisa tas. Pastikan tas aman, lalu goyangkan sedikit. Letakkan di tanah atau di zona aman yang ditentukan, mundur, dan perhatikan saat tas mengembang dan meledak! Pertanyaan yang Diajukan  Mengapa kantong sandwich tidak langsung meledak?  Apakah menurutmu ukuran tas membuat perbedaan pada hasil eksperimen ini?  Menurutmu, apa yang akan terjadi dengan tas ukuran camilan, tas quart, atau tas galon?  Menurutmu apa yang akan terjadi jika kita hanya mencampurkan air dengan soda kue?  Apa yang akan terjadi jika kamu hanya mencampurkan cuka dengan soda kue?  Apakah eksperimen akan berubah jika kamu menggunakan kertas tisu atau kertas konstruksi alih-alih kertas handuk? Apa yang Terjadi Setelah tisu larut, soda kue dicampur dengan larutan cuka-air. Karena cuka adalah asam dan soda kue adalah basa, cuka menghasilkan reaksi kimia yang disebut reaksi asam-basa. Reaksi asam-basa menghasilkan gas karbon dioksida, yang membutuhkan lebih banyak ruang daripada yang dapat ditampung oleh kantong sandwich. Itu terus mengisi tas sampai tidak ada ruang lagi. Gas tersebut kemudian menyemburkan lapisan dan bagian atas tas dengan ledakan yang keras (dan sangat terlihat). halaman 183 eksperimen-eksperimen di sekitar rumah halaman 184 keterampilan sosial A nak baru saja mulai mempelajari perannya dalam banyak komunitas di mana dia akan menjadi bagian dalam hidupnya. Terlibat dalam aktivitas untuk melatih keterampilan sosial dapat membantu anak belajar berkomunikasi dengan lebih baik, memahami dirinya sendiri dan ambisinya dengan lebih baik, dan mengarahkannya untuk menjadi seorang pemimpin. Interaksi sosial lebih dari sekedar berbicara dengan orang lain. Ini adalah kombinasi dari tiga elemen: asupan sosial, pemrosesan internal, dan keluaran sosial. Itu berarti anak harus memahami kata-kata dan isyarat tubuh orang lain, menafsirkan informasi itu, memikirkan reaksinya sendiri, kemudian berkomunikasi dan bereaksi terhadap orang itu menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal. Kegiatan untuk Meningkatkan Perbendaharaan Kata Emosional Memiliki banyak kata untuk dipilih saat mengungkapkan emosi tidak hanya membantu anak saat tiba waktunya untuk berbicara tentang apa yang dia rasakan, tetapi juga saat dia mencoba memahami apa yang dirasakan orang lain. Manfaat mengajari anak berbagai macam kata untuk mempelajari cara mengungkapkan perasaan selain senang, sedih, dan marah meliputi:  Mampu mengidentifikasi apa yang dia rasakan dalam semua situasi, bukan hanya situasi yang sangat besar  Memiliki wawasan yang lebih baik tentang apa yang orang lain rasakan  Membangun persahabatan yang lebih kuat dengan mampu melihat bagaimana reaksi anak-anak lain terhadapnya, dan mengetahui bagaimana menanggapi mereka dengan tepat. " A-Z Bahasa Emosi afraid takut annoyed terganggu anxious cemas affectionate kasih sayang affable ramah bummed kacau 185 keterampilan sosial bored blue baffled brave calm curious considerate courteous crabby depressed delighted disgusted dumb daring eager excited enthusiastic edgy enraged friendly funny frightened foolish frustrated grumpy guilty great grateful generous happy hurt horrified hilarious hopeful irritated insecure impatient irrational indifferent joyful judgmental jaded jealous jumpy kooky kind keen knowledgeable knotted up loving lousy lucky halaman 186 bosan biru bingung berani tenang penasaran penuh perhatian sopan pemarah murung senang sekali jijik bodoh berani ingin sekali bersemangat antusias grogi sangat marah ramah lucu takut konyol frustrasi pemarah bersalah Besar bersyukur dermawan senang terluka ngeri lucu sekali penuh harapan jengkel merasa tidak aman tidak sabar irasional cuek gembira menghakimi letih cemburu gelisah kooky baik suka berpengetahuan kusut ke atas penuh kasih payah beruntung lazy light-hearted mad miserable marvelous misunderstood mischievous nervous nasty noisy nosy needed overjoyed obedient odd offended out-of-control panicked playful proud puzzled preoccupied questioned quirky quiet quarrelsome qualified relaxed rattled rebellious relieved remorseful surprised silly stressed out stubborn secure thankful tearful tolerant timid threatened understood uneasy uncertain uncomfortable undecided vivacious vain vibrant volatile vulnerable worried malas periang gila menderita menakjubkan salah paham nakal grogi tdk menyenangkan bising yg ingin tahu diperlukan sangat gembira patuh aneh tersinggung lepas kendali panik ceria bangga bingung asyik dipertanyakan kikuk diam suka bertengkar berkualitas santai bingung memberontak lega menyesal terkejut konyol stres keras kepala aman berterima kasih menangis toleran pemalu terancam dipahami gelisah tidak pasti tidak nyaman bimbang lincah sia-sia bersemangat tidak stabil rentan khawatir kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak wound up whiny worn out witty xenophobic x’d out yucky berakhir cengeng lusuh cerdas xenofobia x akan keluar menjijikkan yappy yearnful zany zealous zen zapped yappy rindu amat lucu tekun zen tersengat Cara Bermain: Daftar Besar Suara Perasaan 1. Kita dapat menggunakan Daftar Besar Perasaan yang telah dibuat bersama anak untuk menambah pemahamannya tentang hubungan antara bahasa tubuh dan emosi. Meskipun kita mungkin hanya memikirkan bagaimana penampilan tubuh dalam kaitannya dengan bahasa tubuh, suara nonbahasa yang kita buat juga penting. 2. Bantu anak mengidentifikasi suara yang sesuai dengan perasaan yang berbeda. Mungkin perlu beberapa pemikiran, tetapi kita bisa mulai dengan yang mudah, seperti suara desahan yang disertai dengan "putus asa", atau suara dengusan yang diasosiasikan dengan "sarkastik" (atau terkadang "geli"). Akhirnya, kita akan berhasil menghasilkan suara untuk sebagian besar kata. Cara Bermain: Charades Emosional 1. Kata-kata emosional juga sangat cocok dengan Daftar Besar Perasaan. Tulis daftarnya di selembar kertas yang lebih kecil dan pisahkan sehingga setiap kata ada di secarik kertas. Masukkan slip itu ke dalam mangkuk. 2. Saat setiap pemain melakukan kesalahan, mereka harus menyampaikan emosi yang dipilih menggunakan ekspresi wajah dan seluruh tubuh mereka. 3. Jika anak tidak memahami perasaan yang ditunjukkan, minta dia untuk meniru apa yang kita lakukan. Dia mungkin dapat mengidentifikasi emosi ketika dia merasakan tubuhnya sendiri melakukannya. Cara Bermain: Modifikasi “If You Happy and You Know It” 1. Sebagian besar anak tahu lagu “If You Happy and You Know It”, tetapi apa yang kita lakukan saat tidak bahagia? Nyanyikan lagu versi baru! 2. Kita dapat menambahkan bagian baru dengan menggunakan beberapa kata perasaan dari daftar, dan suara serta gerakan tubuh yang terkait dengannya. Misalnya, coba nyanyikan: "Jika kau tidak yakin dan kau mengetahuinya, angkat bahu." Cara Bermain: Cermin, Cermin 1. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cermin literal atau metaforis. Kita bisa memulainya dengan duduk berhadap-hadapan, agar kita dan anak saling bercermin. Salah satu dari kita harus membuat ekspresi wajah yang mengekspresikan emosi, dan yang lain harus menebak perasaan apa itu. 2. Setelah pemain menebak, dia harus meniru wajah atau membuat wajah lain yang menyampaikan emosi yang sama. 3. Saat anak kesulitan meniru atau memahami ekspresi kita, saatnya untuk keluar dari cermin yang sebenarnya. Berdirikan dia di depan cermin untuk membantunya melihat nuansa dari hal-hal seperti bagaimana wajahnya yang "frustrasi" sedikit berbeda dari wajahnya yang "marah". halaman 187 keterampilan sosial Cara Bermain: Bermain Peran 1. Mungkin klise untuk mengatakan bahwa anak-anak belajar dengan melakukan, tetapi itu tetap benar. Salah satu cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kosa kata emosional anak adalah dengan mempraktikkan situasi di mana ia perlu menggunakannya. Kita dapat melakukan salah satu dari dua cara ini. Cara pertama adalah menciptakan situasi fiktif (tetapi realistis) yang mungkin dihadapi anak dan membuatnya berpura-pura bereaksi terhadapnya. 2. Cara kedua adalah berbicara dengannya tentang hal-hal yang muncul sepanjang hari, bagaimana perasaannya, dan bagaimana dia dan anak-anak lain bereaksi. 3. Apa pun itu, bagian terpenting dari aktivitas ini adalah meninjau kembali situasi yang tidak berjalan dengan baik—dalam kehidupan nyata atau dalam fantasi—dan melihat apa yang bisa dikatakan atau dilakukan oleh semua orang yang terlibat secara berbeda. Perburuan Harta Karun Emosional Setelah anak lebih mampu mengenali ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang menyertai emosi, inilah saat yang tepat untuk melihat apakah dia dapat menggeneralisasi keterampilan ini di luar anggota keluarganya. Perburuan Harta Karun Emosional memberinya kesempatan untuk melatih keterampilan ini menggunakan gambar sebelum dia mempraktikkannya pada orang hidup. Keterampilan yang Dilatih  Kecerdasan emosional  Keterampilan sosial  Keterampilan komunikasi verbal Bahan yang Dibutuhkan  Gunting  Lem  Kertas  Majalah atau koran lama Cara Bermain 1. Kita mungkin terkejut melihat betapa banyak emosi berbeda yang dapat ditemukan anak, jika dia mencarinya. Karena tidak mungkin dia bisa menangkap reaksi sepersekian detik orang di depan kamera, gunakan majalah atau koran bekas sebagai gantinya. 2. Sebutkan sebuah emosi, dan berikan waktu enam puluh detik kepada anak untuk menemukan gambar seseorang yang merasakan perasaan itu. 3. Untuk memperpanjang pembelajaran, mintalah dia untuk menceritakan sebuah kisah tentang kapan dia merasakan perasaan itu. Jika dia tidak bisa memikirkannya, minta dia mengarang cerita ketika dia mungkin merasa seperti itu. Bingo Perasaan Hal hebat tentang permainan Bingo adalah dapat dimodifikasi untuk mengajarkan sejumlah keterampilan yang berbeda, dan anak bahkan tidak merasa seperti sedang belajar! Bingo Perasaan tidak terkecuali; itu hanya masalah menggunakan kosakata emosional atau merasakan gambar di kartu alih-alih angka. halaman 188 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Keterampilan yang Dilatih  Kecerdasan emosional  Keterampilan sosial  Keterampilan komunikasi verbal Bahan yang Dibutuhkan  Kertas  Kartu Bingo Perasaan (dibuat dari template online atau freehand)  Sesuatu untuk menutupi kotak bingo, seperti koin Cara Bermain 1. Untuk membuat kartu Bingo—baik 3 x 3 atau 5 x 5—kita dapat menggunakan program pembuat kartu Bingo online, seperti yang ada di situs web Teach-Nology (www.teachnology.com/web_tools/materials/bingo/), atau kita bisa membuatnya sendiri. Kita dapat meletakkan kata-kata untuk perasaan yang berbeda di dalam kotak, atau kita dapat meletakkan gambar wajah yang berbeda dengan perasaan yang berbeda di dalam kotak. 2. Mainkan permainan dengan memanggil kata-kata perasaan, membuat suara yang mengiringi emosi, atau memerankan emosi. 3. Sama seperti Bingo biasa, tujuan permainan ini adalah menjadi pemain pertama yang menutupi seluruh baris. Narasi Sosial Membuat cerita sosial adalah kombinasi permainan dan aktivitas mendongeng yang dapat membantu anak memahami berbagai jenis situasi yang mungkin dia temui dalam kehidupan sehari-harinya, dan bagaimana dia, dan orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut, mungkin bertindak dan bereaksi. Hal yang menyenangkan tentang membuat narasi sosial dengan anak adalah mereka tidak selalu harus berurusan dengan masalah. Pembuatan skrip sosial memberi anak kesempatan untuk mempraktekkan apa yang dapat dia katakan, lakukan, dan harapkan dalam situasi yang mungkin belum pernah dia temui sebelumnya. Skrip sosial juga dikenal sebagai Social Stories™ atau sebagai Social Story™, frasa yang dibuat dan diberi merek dagang (dalam variasi kapital dan nonkapital) oleh Carol Gray. Ms. Gray mengembangkan konsep secara mendalam untuk membantu anak-anak dengan Gangguan Spektrum Autisme sebagai cara untuk mengembangkan kompetensi sosial yang lebih baik, memahami isyarat sosial, dan mempelajari respons umum dalam situasi sosial. Keterampilan yang Dilatih  Kosakata emosional  Mengenali isyarat sosial  Menggunakan bahasa dan frase yang telah ditentukan sebelumnya dalam situasi baru atau asing  Memahami “aturan” sosial yang baru atau asing Bahan yang Dibutuhkan  Kertas dan pensil  Gambar hal-hal yang ingin dipelajari, dicoba, atau tempat yang mungkin akan dikunjungi oleh anak halaman 189 keterampilan sosial Cara Bermain 1. Minta anak untuk memilih satu gambar dari gambar yang telah kita kumpulkan, atau untuk memberi tahu kita tentang sesuatu yang baru yang akan dia lakukan dan dia tidak yakin bagaimana menanganinya. Misalnya, dia mungkin pergi ke restoran cepat saji dengan tim olahraganya setelah pertandingan dan tidak yakin bahwa dia akan dapat memesan sendiri, atau dia mungkin memilih gambar dua anak yang memperebutkan mainan. 2. Bicaralah dengan anak tentang siapa yang akan terlibat dalam situasi tersebut. Pada contoh pertama, dia dan kasir di restoran. Dalam contoh kedua, dia dan anak lainnya, yang dapat kita beri nama. 3. Mulailah menulis cerita sendiri dengan informasi tersebut. Karena narasi sosial adalah bagian pendek yang dirancang untuk mengajari anak cara menangani suatu situasi, itu tidak akan menyertakan banyak detail yang tidak perlu. Kedua cerita itu mungkin dimulai seperti ini: Cerita #1: Pada hari Selasa, Amanda dan tim sepak bolanya akan singgah di restoran cepat saji setelah pertandingan. Cerita #2: Amanda dan anak lainnya, Jennifer, keduanya ingin bermain dengan mainan yang sama. 4. Selanjutnya, tanyakan kepada anak apa yang akan terjadi, dan bagaimana urutannya. Jika dia tidak tahu, ini mungkin menjadi bagian ketika dia membutuhkan sedikit bantuan dan harus mulai mengambil alih narasinya. Karena kita memiliki lebih banyak pengalaman hidup, kemungkinan besar kita tahu apa yang akan terjadi dan dapat memberikan urutan bagaimana sesuatu terjadi dan isyarat interaksi sosial yang mungkin tidak dapat dikenali oleh anak Anda. 5 Masukkan "apa", "kapan", "bagaimana", dan "mengapa" ke dalam cerita, dengan menggunakan bahasa yang menjelaskan apa yang akan dikatakan orang lain dan apa yang dapat dikatakan anak sebagai tanggapan. Cerita #1: Pada hari Selasa, Amanda dan tim sepak bolanya akan singgah di restoran cepat saji setelah pertandingan. Bus akan berhenti di tempat parkir, dan pelatih akan meminta anak-anak turun dari bus, masuk ke restoran, dan berbaris di konter untuk memesan. Amanda akan menunggu sampai tiba gilirannya. Kasir akan berkata, "Apa yang bisa saya dapatkan untukmu?" Amanda akan berkata, "Saya ingin ayam dan kentang goreng dengan milkshake." Kasir akan memasukkan informasi ke dalam mesinnya dan berkata, "Oke, harganya $5,50." Amanda akan memberikan 10 dolar kepada kasir, menunggu kembaliannya, mengucapkan "Terima kasih", dan melangkah ke samping untuk membiarkan orang berikutnya memesan. Sementara Amanda menunggu makanannya, dia akan menyimpan uang kembaliannya. Saat makanannya sudah siap, dia akan mengambil nampan dan duduk bersama teman-temannya. Cerita #2: Amanda dan anak lainnya, Jennifer, keduanya ingin bermain dengan mainan yang sama. Amanda dan Jennifer mengambil mainan itu secara bersamaan dan masingmasing memegangnya erat-erat. Baik Amanda maupun Jennifer tidak dapat memainkan mainan itu karena mereka berdua memegangnya. Jennifer mungkin membentak Amanda, atau Amanda mungkin membentak Jennifer. Mereka mungkin menarik mainan itu, tetapi ini tidak akan menyelesaikan masalah. Amanda bisa berkata, "Bisakah kita berdua bermain?" Jennifer mungkin berkata, "Tidak," dengan suara yang kejam. Itu berarti dia tidak ingin menyelesaikan masalah, jadi Amanda bisa memberi tahu orang dewasa atau memilih mainan lain. 6. Bacakan cerita bersama anak, dan minta dia untuk mempraktikkan narasinya bersama kita, seperti dia sedang memerankan drama. halaman 190 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 7. Beri tahu dia tentang situasi yang membuat Anda gugup, atau berikan dia gambar lain dan minta dia menulis narasi sosial yang dapat membantu kita melewati situasi yang menegangkan. Jurnal Perasaan Setelah anak mulai mengembangkan kosa kata emosional yang lebih luas dan pemahaman yang lebih baik tentang cara berinteraksi dalam situasi sosial, membuat Jurnal Perasaan adalah cara yang baik untuk melacak emosi dan interaksi tersebut. Ini memberinya kesempatan untuk berlatih menulis, dan juga memberinya tempat yang aman untuk melihat dengan lebih hati-hati apa yang dia rasakan, ketika dia merasakannya, dan untuk menemukan idenya sendiri tentang bagaimana menangani situasi sosial yang sulit. Ada beberapa jenis Jurnal Perasaan yang dapat dia simpan, tergantung pada minat, usia, dan tingkat keahliannya. Keterampilan yang Dilatih  Komunikasi tertulis  Kecerdasan emosional  Kosakata  Mengenali isyarat sosial  Pemecahan masalah sosial  Mengidentifikasi emosi Jurnal Perasaan Baik Jurnal Perasaan Baik adalah cara mudah bagi anak yang lebih kecil untuk mulai mengidentifikasi emosi positif, dan hal-hal yang membuatnya merasakan emosi tersebut. Jurnal ini menggabungkan tulisan dan gambar, dan dapat digunakan sehari-hari atau hanya sesekali. Bahan yang Dibutuhkan  Pensil  Krayon atau spidol  Kertas kosong  Pengencang kuningan  Pembuat lubang  Daftar Besar Perasaan (lihat tabel Aktivitas untuk Meningkatkan Kosakata Emosional dan Emosi A-Z) Cara Membuat Jurnal Perasaan Baik 1. Bersama anak, baca Daftar Besar Perasaan yang sebelumnya kita buat bersama, dan minta dia melingkari semua kata yang berhubungan dengan perasaan senang. Ingatkan dia bahwa "bahagia" hanyalah satu kata yang mengungkapkan perasaan positif. Jika dia mengalami masalah, atau jika kita belum membuat Daftar Besar Perasaan, duduklah bersamanya dan bicarakan kata-kata lain yang mungkin dia gunakan, seperti "konyol", "bersemangat", atau "bodoh". 2. Setelah kita memiliki banyak daftar kata-kata perasaan baik, bicarakan dengan anak tentang kapan dia mungkin mengalami emosi tersebut. Apakah dia merasa bahagia saat menghabiskan waktu bersama kita? Apakah dia bersemangat untuk pergi ke pesta halaman 191 keterampilan sosial ulang tahun? Apakah dia bertingkah atau merasa konyol saat berenang bersama temantemannya? 3. Untuk setiap situasi yang dia hadapi, berikan dia selembar kertas dan minta dia untuk membuat gambar yang sesuai dengan situasi yang dia gambarkan. Kemudian minta dia untuk menulis atau mendiktekan satu atau dua kalimat di bawah gambar yang menceritakan apa yang sedang terjadi, dan termasuk kata perasaan. 4. Tambahkan beberapa lembar kertas kosong ke gambarnya, kumpulkan menjadi tumpukan rapi, dan buat dua lubang di atasnya. Amankan mereka dengan pengencang kuningan dan beri tahu anak bahwa ini sekarang adalah Jurnal Perasaan Baik miliknya. 5. Dorong anak untuk menggambar dan menulis di jurnalnya setidaknya beberapa kali seminggu, ketika dia mengalami sesuatu yang sangat positif, atau sebagai cara untuk mencatat hal-hal yang ingin dia lakukan yang akan membuatnya bahagia. Kita dapat menambahkan lebih banyak kertas sesuai kebutuhan. Seiring waktu, kita dan anak dapat melihat ke belakang dan melihat seberapa besar kemampuannya untuk menulis dan mengekspresikan emosi telah tumbuh. Sesuatu Tentang Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal Jurnal ini sedikit lebih kompleks daripada jurnal Good Feelings, dan merupakan cara yang baik bagi anak yang lebih besar untuk memantau suasana hatinya secara lebih konsisten. Untuk membantu anak mengidentifikasi perasaan, cetaklah bagan “Inilah yang Saya Rasakan Hari Ini” dari situs web Center on the Social and Emotional Foundations for Early Learning (http://csefel.vanderbilt.edu/modules/2006/feelingchart.pdf) untuk disimpan dalam jurnalnya. Ini adalah bagan gambar perasaan yang dihadapi dengan kata perasaan yang tercetak di bawahnya. Bahan yang Dibutuhkan  Cetakan grafik “Inilah yang Saya Rasakan Hari Ini”.  Pensil dan krayon  Buku sketsa terikat Bagaimana Membuat Perasaan Saya Hari Ini? Jurnal 1. Jurnal ini bukan tentang mengeksplorasi perasaan secara mendalam, dan lebih banyak tentang membantu anak belajar mengukur "suhu emosional" secara teratur. Setiap hari, mungkin setelah sarapan, mintalah anak memilih satu perasaan atau wajah perasaan yang merupakan ekspresi terbaik dari keadaan emosinya saat ini. 2. Minta dia membuka halaman kosong berikutnya di buku sketsanya, dan tulis tanggal dan waktunya. Kemudian dia bisa menulis atau menggambar emosi yang dia rasakan dengan penjelasan singkat tentang alasannya. 3. Dia bisa melakukan ini lagi setelah dia pulang dari sekolah, sebelum atau sesudah makan malam, atau tepat sebelum dia pergi tidur. Sangat membantu untuk memiliki semua entri untuk satu hari di halaman yang sama untuk melihat apakah "suhu emosinya" berfluktuasi sepanjang hari. 4. Lakukan audit emosional mingguan. Pada akhir setiap minggu, anak harus memiliki cukup banyak catatan harian dalam jurnalnya. Duduk bersamanya dan diskusikan bagaimana hari-harinya, dalam arti emosional. Bicarakan tentang perbedaan antara awal hari dan akhir hari, serta kejadian atau orang yang tampaknya terkait dengan emosi tertentu. 5. Minta dia untuk mengidentifikasi keadaan emosinya secara keseluruhan selama seminggu, dan puncak atau titik terendah yang tidak biasa. “Kelainan” tersebut adalah halaman 192 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak pembuka yang baik untuk berbicara lebih mendalam tentang bagaimana menghadapi situasi sulit yang menyebabkan perubahan suasana hati. Semakin mampu dia mengenali perubahan suasana hati dan pemicunya, semakin baik dia mampu mengungkapkannya dengan kata-kata saat itu terjadi. > Mengembangkan Pembelajaran Jika kita memiliki anak yang lebih besar, banyak profesional yang bekerja dengan remaja yang murung merekomendasikan untuk membuat kalender suasana hati. Ini dapat membantu mengidentifikasi perubahan atau pola suasana hati yang signifikan yang mungkin mengindikasikan perlunya semacam intervensi. Cara Membuat Jurnal Perasaan Situasional 1. Yang kita butuhkan untuk Jurnal Perasaan Situasional adalah buku catatan berjilid spiral, atau buku komposisi, dan pensil. Jenis jurnal perasaan ini sangat bagus untuk remaja dan remaja, dan merupakan salah satu yang dapat digunakan anak sesuai kebutuhan sebagai cara untuk mengatasi dampak emosional dari peristiwa satu kali atau drama yang sedang berlangsung. 2. Dorong anak untuk menulis halaman ketika terjadi sesuatu yang membuatnya kesal, marah, atau memberinya kebahagiaan atau kegembiraan dengan cara yang tidak terduga. 3. Jelaskan bahwa menuliskan apa yang terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana semuanya terjadi adalah cara yang baik untuk mengingat suatu situasi dan menganalisis bagaimana dia dapat menangani berbagai hal secara berbeda atau apa yang dia lakukan dengan baik. Dengan begitu, dia memiliki wawasan tentang apa yang mungkin dia lakukan saat situasi serupa muncul lagi. Cara Membuat Jurnal Komunikasi 1. Seiring bertambahnya usia anak, Kita berdua mungkin merasa lebih sulit untuk berbicara satu sama lain tentang hal-hal yang penting bagi. Terkadang ini karena salah satu dari kita merasa malu atau marah, dan terkadang hanya karena emosi dapat membuat kita sulit menemukan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang ingin kita katakan. 2. Jurnal ini adalah alat yang dapat kita dan anak gunakan untuk memulai percakapan yang sulit, saling memberi tahu bagaimana perasaan kita tentang sesuatu, atau sekadar memberi tahu satu sama lain kapan harus menjauh satu sama lain. Yang kita butuhkan hanyalah buku catatan berjilid spiral dan pulpen. 3. Ketika muncul sesuatu yang ingin dibicarakan anak dengan kita tetapi tidak merasa nyaman untuk mengatakannya dengan lantang, dia dapat menulis entri di buku catatan yang mengungkapkan situasinya dan perasaannya tentang hal itu. Dia juga dapat memberi tahu kita jika dia ingin kita membalasnya atau mendekatinya untuk membicarakannya. Aktivitas Penetapan Tujuan Belajar menetapkan tujuan memainkan peran penting saat anak mulai memperoleh kemandirian dan merasa seolah-olah dia memiliki kendali atas hidupnya sendiri. Ketika dia mulai mencari tahu apa yang ingin dia capai dan capai, itu dapat mengatur panggung baginya untuk lebih memotivasi diri sendiri dan tidak terlalu bergantung pada penghargaan dan pujian eksternal. Meskipun demikian, menetapkan tujuan tidak datang secara alami halaman 193 keterampilan sosial pada anak, jadi membantunya mempelajari prosesnya mungkin harus menjadi salah satu tujuan! Keterampilan yang Dilatih  Penetapan tujuan  Kemampuan hidup  Belajar mandiri Mengajari Anak Menetapkan Tujuan 1. Mulailah dengan mendefinisikan kata "tujuan". Anak mungkin tahu apa tujuan bermain hoki atau sepak bola, tetapi dia mungkin tidak mengerti apa artinya dalam konteks kehidupan sehari-hari. Karena akan sulit untuk menetapkan tujuan tanpa memahami apa itu, kita dapat memperluas analogi olahraga untuk membantu menjelaskannya kepadanya. Bicaralah dengannya tentang apakah mudah atau tidak bagi seorang pemain untuk membuat gol dalam sepak bola. Tanyakan: Apakah ada hambatan di jalannya? Apakah menurutmu dia punya rencana untuk menyiasati hal-hal yang menghalangi jalannya? Apakah menurut mua dia membuat rencana itu sebelumnya? 2. Jelaskan bahwa tujuannya adalah tempat yang ingin dicapai oleh pemain hoki. Dia membutuhkan rencana bagaimana dia akan mencapai tujuan itu. Katakan padanya bahwa dalam kehidupan nyata orang menggunakan kata "tujuan" untuk berbicara tentang sesuatu yang ingin mereka selesaikan, pelajari, atau dapat lakukan atau pahami dengan lebih baik. 3. Dengarkan anak. Idealnya, kita ingin anak dapat memutuskan sendiri apa tujuannya dan apa yang ingin dia capai. Biarkan dia berbicara tentang apa yang menurutnya dia lakukan dengan baik dan apa yang menurutnya perlu ditingkatkan alih-alih memberi tahu dia apa yang kita pikirkan. Jika dia mandek, kita dapat memberikan beberapa contoh tentang tujuan pribadi kita serta membicarakan beberapa pengamatan tentang apa yang menurut kita dia lakukan dengan baik dan bagaimana dia dapat mengembangkannya. Cobalah kalimat seperti: Apakah ada sesuatu yang sulit kamu lakukan? Saya tahu bahwa kamu dapat melakukan _____________. Menurumu, apa yang muncul setelah mempelajari keterampilan itu? 4. Ajarkan bahasa penetapan tujuan. Menetapkan tujuan jauh lebih mudah setelah anak mengetahui istilah tersebut. Pada dasarnya, menetapkan tujuan bisa semudah mengisi kekosongan dalam kalimat formula: Saya ingin melakukan/belajar/tahu cara [memasukkan keterampilan] dengan [menyisipkan kerangka waktu]. Saya sudah bisa [memasukkan keterampilan terkait]. 6. Buat pengingat tujuan visual. Bantu anak menuliskan tujuannya dalam format yang mudah diikuti, tidak terlalu berlebihan. Mampu melihat dan mencentang langkah-langkah menuju tujuannya adalah kunci untuk membuatnya tetap termotivasi. Cara yang sangat sederhana untuk membuat pengingat visual adalah meminta anak menggambar tangga di selembar kertas, menuliskan tujuannya di atas dan setiap langkah ke tujuan itu di anak tangga. Dia bisa "memanjat" tangga saat dia semakin dekat dengan tujuannya. Setelah anak menetapkan beberapa tujuan dan memiliki rencana untuk mencapainya, dia mungkin merasa lebih sulit, atau lebih mudah, untuk mencapainya daripada yang dia pikirkan sebelumnya. 7. Merupakan ide bagus untuk meninjau kembali tujuan sesering mungkin, merayakan tujuan yang dia temui, dan memodifikasi tujuan yang terlalu menakutkan. halaman 194 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Cara Membuat Papan Tujuan Papan gawang ini memainkan hubungan antara kata "gol" dan permainan sepak bola dan hoki. Anak akan membuat tujuan tiga dimensi sebagai pengingat visual untuk melacak tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya. Bahan yang Dibutuhkan  Papan buletin kecil (sekitar 8,5" x 11")  Kantong cucian atau jaring kecil  Penggaris  Pistol lem dengan tongkat lem  Stik kerajinan (stik es loli)  Spidol  Gunting  Kertas konstruksi  Paku payung Persiapan: Cara Membuat Tujuan Tiga Dimensi 1. Berikan anak papan buletin kecil dan empat tongkat kerajinan. Mintalah dia mengatur tongkat kerajinan menjadi persegi di tengah papan buletin, pastikan ujung tongkat bersentuhan, tetapi jangan tumpang tindih. Bantu dia merekatkannya dengan lem tembak. 2. Mintalah anak untuk mengukur panjang dan lebar persegi dengan penggaris, dan catat ukurannya. 3. Potong kantong cucian hingga terbuka, atau bentangkan jaringnya, sehingga hanya berupa satu lapis kain. Dengan menggunakan penggaris dan spidol, mintalah anak untuk mengukur dan memotong potongan kain dengan ukuran yang sama dengan kotak tongkat kerajinan. Rekatkan jaring di dalam kotak. 4. Tempatkan setetes besar lem tembak di sudut kanan bawah kotak stik kerajinan. Cepat, sebelum lem mengeras, mintalah anak menempelkan stik kerajinan di lem agar mencuat keluar dari papan buletin. (Ini akan terlihat seperti L menyamping.) Minta dia menahannya sampai lemnya mengeras. Ulangi proses ini di sudut kiri bawah kotak. 5. Letakkan olesan besar lem panas di pojok kanan atas kotak, dan olesan di ujung stik kerajinan yang mencuat dari pojok kanan bawah. Bantu anak menempatkan stik kerajinan lain dengan satu ujung di setiap olesan lem, yang pada dasarnya menciptakan segitiga siku-siku tiga dimensi. Sekali lagi, minta dia menahannya sampai lem mengeras, lalu ulangi di sisi lain kotak. Menempatkan tongkat kerajinan untuk membuat sisi gawang bisa jadi rumit, dan lem tembak bisa mengeras sebelum anak melakukannya. Jika itu terjadi, tambahkan saja lebih banyak lem untuk menahan tongkat di tempatnya. 6. Sekarang, papan tujuan anak seharusnya sudah mulai terlihat seperti memiliki tujuan mini yang melekat padanya. Mintalah anak mengukur segitiga di sisi-sisinya, menggambar ukuran yang sama pada jaring, dan memotong dua bahan baru untuk tujuan tersebut. Gunakan lem panas untuk menempelkan potongan-potongan kain ini ke tongkat kerajinan yang membentuk sisi gawang. Cara Membuat Kartu Sasaran dan Menggunakan Papan Sasaran 1. Setelah anak menyusun papan tujuannya, saatnya untuk membuat beberapa kartu tujuan untuk menyertainya. Minta dia memutuskan apakah tujuannya adalah tujuan hoki atau tujuan sepak bola. Kemudian beri dia beberapa kertas konstruksi dan pensil. halaman 195 keterampilan sosial 2. Minta dia menggambar garis besar bola sepak atau keping hoki. Di dalam setiap bola atau keping, minta dia untuk menulis tujuan yang telah dia tetapkan. 3. Gunting kartunya, dan gunakan pin untuk menempelkannya di papan buletin, di luar gawang. 4. Setelah anak mencapai tujuan, dia dapat memindahkan kartu ke jaring, karena dia “mewujudkan” tujuan! Permainan Sebab Akibat Memahami sebab dan akibat adalah keterampilan yang akan membantu anak dengan baik di semua bidang pembelajaran. Dalam keaksaraan, itu adalah keterampilan penting untuk mengetahui bagaimana menafsirkan dan membuat cerita dan karakter yang menarik. Dalam matematika, ini adalah cara untuk memahami operasi dan rumus. Dalam sains, itu adalah keterampilan yang dapat membantu memahami hasil percobaan. Dalam sejarah, peristiwa sejarah yang krusial merupakan hasil dari rangkaian hubungan sebab akibat. Namun, pentingnya sebab dan akibat tidak berhenti di situ. Ini juga merupakan keterampilan sosial utama yang dapat membantu anak Anda belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Baik dalam tulisan maupun dalam percakapan, ada “kata-kata petunjuk” yang dapat dicari anak untuk kaitan sebab akibat itu. Kata dan frasa tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas pada: sejak, jadi, karena, akibatnya, oleh karena itu, karena, sebagai akibat dari, dengan demikian, dan bagaimanapun. Keterampilan yang Dilatih  Pemahaman membaca  Kecerdasan emosional  Pemahaman tentang bagaimana hasil suatu peristiwa dipengaruhi oleh tindakan atau peristiwa sebelumnya Bahan yang Dibutuhkan  Pensil  Spidol/krayon  Balon dan pin (opsional)  Sepotong besar papan poster atau karton  Catatan tempel, atau kartu indeks dan selotip  Dadu bersisi enam (dadu) Persiapan untuk Bermain 1. Bicaralah dengan anak tentang gagasan sebab dan akibat. Tanyakan padanya apakah dia bisa menjelaskan bagaimana mereka terhubung dan mana yang lebih dulu. Jelaskan padanya bahwa sebab adalah apa yang membuat sesuatu terjadi, dan akibat adalah apa yang terjadi sebagai reaksi terhadap sebab. 2. Lanjutkan percakapan dengan membicarakan apakah segala sesuatu selalu terjadi dalam satu pola sebab-akibat, atau apakah ada banyak sebab dan akibat yang saling berhubungan. Berikan contoh peristiwa multipel, seperti seorang anak yang disuruh untuk tidak memanjat pohon pada hari yang berangin dan tetap melakukannya. Jika anak jatuh dan patah tulang, apa sebab dan akibat dalam cerita itu? Jawaban: Ada banyak. Anak yang tidak patuh adalah penyebab dia berada di pohon, dan tiupan angin adalah penyebab pohon itu tidak stabil. Jatuh dari pohon adalah penyebab halaman 196 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak tulang patah; patah tulang akan menyebabkan rasa sakit, tidak bisa memanjat pohon untuk sementara waktu, dan segala macam efek lain yang tidak diketahui. 3. Setelah kita mendiskusikan contoh ini (atau yang serupa) dengan anak, minta dia untuk menceritakan sebuah cerita tentang sebab dan akibat. Kemudian tanyakan padanya apakah dia dapat memikirkan contoh sebab dan akibat yang lebih kecil. Sebagai penyangga visual, tiup balon dan ikat. Lalu tusuk dengan pin. Tanyakan kepada anak tentang berbagai sebab dan akibat yang dia catat dalam peragaan kita. Cara Bermain 1. Pada selembar papan poster atau karton, gunakan pensil untuk membantu anak menggambar pohon besar dengan batang yang kokoh dan banyak cabang. Pastikan cabang juga memiliki cabang. Biarkan dia mewarnai pohon dengan spidol atau krayon. Ini akan menjadi papan permainan. 2. Atur papan permainan di tengah meja, bersama dengan kertas tempel dan pensil untuk setiap pemain. 3. Bergiliran melempar dadu. Pemain yang memutar angka terendah akan pergi lebih dulu. 4. Pemain pertama memulai dengan menulis efek pada catatan tempel. Ini bisa sesederhana "Anak laki-laki itu berlari pulang sambil menangis", atau serumit "Perang Revolusi dimulai". Pemain juga dapat memilih untuk menuliskan akhir dari percobaan sains, film, atau buku, tetapi pertama-tama harus memeriksa dengan pemain lainnya untuk memastikan mereka semua telah melakukan percobaan, menonton film, atau membaca buku. 5. Pemain kemudian menempelkan "efek" catatannya di batang pohon. 6. Pemain berikutnya harus menuliskan sebab yang menyebabkan akibat pemain pertama. Jika ia menanggapi suatu peristiwa sejarah, eksperimen, buku, atau film, ia dapat memilih sebab asal atau sebab lain, tetapi itu harus benar-benar terjadi. Jika tidak, dia dapat menanggapi efek tersebut dengan sesuatu yang dibuat-buat, seperti "Temannya mengatakan sesuatu yang jahat padanya." 7. Pemain kemudian menempelkan catatannya di dahan pohon yang paling atas. Kemudian giliran pemain berikutnya. Dia dapat memilih untuk memindahkan penyebab pemain kedua ke cabang dan menambahkan sesuatu yang mengubah penyebab pemain kedua menjadi efek (seperti "Anak laki-laki itu merusak mainan favorit temannya"), atau menambahkan penyebab yang berkontribusi bersama ke cabang lain. Ini lebih mungkin terjadi dengan peristiwa sejarah yang memiliki banyak penyebab. 8. Mainkan terus hingga tidak ada pemain yang dapat menemukan sebab dan akibat lagi, atau hingga seluruh pohon terisi. > Mengembangkan Pembelajaran Untuk membantu anak kecil memahami konsep abstrak ini, berikan contoh yang lebih konkret. Bacalah salah satu buku Laura Numeroff, seperti If You Give a Mouse a Cookie or If You Give a Moose a Muffin. Ceritanya dengan jelas menguraikan sebab dan akibat, sehingga kita dapat berbicara tentang tindakan (penyebab) mana yang mengarah ke langkah (akibat) selanjutnya dalam buku ini. halaman 197 keterampilan sosial halaman 198 sejarah dan geografi T erlepas dari kenyataan bahwa sejarah dan geografi masing-masing merupakan mata pelajaran yang berat kontennya, sulit untuk memisahkan keduanya saat mengajar. Geografi dapat membantu anak belajar menjawab pertanyaan klasik "Ada apa di sana?" Namun, sejarahlah yang akan membantu menjawab pertanyaan "Apa yang terjadi di sana?" dan bagaimana hal itu telah membentuk tata letak budaya dan fisik tanah tersebut. Sebelum ia dapat memahami implikasi sejarah dunia, dan memahami geografi dunia, anak membutuhkan konteks yang lebih personal. Bab ini menjelaskan aktivitas untuk kita bersama anak yang digunakan untuk menjelajahi sejarah dan lingkungannya sendiri, sebelum beralih ke hal yang lebih besar. Pohon Keluarga 3-D Membuat silsilah keluarga adalah cara yang baik untuk memvisualisasikan semua hubungan rumit yang menciptakan sebuah keluarga. Struktur pohon dan cabang-cabangnya cocok untuk berpindah dari puncak keluarga ke bawah, dan memungkinkan anak untuk melihat banyak “cabang” keluarga kita. Mengambil silsilah keluarga selangkah lebih maju, menjadikannya tiga dimensi, benar-benar dapat membuat sejarah keluarga menjadi hidup bagi anak. Keterampilan yang Dilatih  Penelitian silsilah  Keterampilan motorik halus  Klasifikasi dan organisasi Bahan yang Dibutuhkan  Gunting dan/atau pisau serba guna  Sepotong besar karton kokoh, papan poster, atau papan tikar, kira-kira 20" x 20"  Kertas konstruksi hijau 199 sejarah dan geografi  Pensil  Krayon/spidol/cat  Penggaris  Kertas  Lem  Benang  Pelubang kertas  Gambar kecil dari banyak generasi anggota keluarga Persiapan 1. Diskusikan pengertian keluarga dengan anak, jelaskan bahwa setiap orang dalam keluarganya memiliki hubungan yang berbeda satu sama lain. Neneknya, misalnya, juga ibu dan (mungkin) istri kakeknya, sama seperti kita bukan hanya orang tua dari anak, tetapi juga anak dari ibu, dan seterusnya. 2. Mintalah anak untuk menyebutkan nama anggota keluarganya, baik nama maupun hubungannya. Kemudian minta dia untuk menuliskannya di selembar kertas. Ajukan pertanyaan seperti: Apa yang kamu ketahui tentang setiap orang? Berapa usianya? Tahun berapa dia lahir? Dengan siapa dia menikah? Siapa nama anak-anaknya? Apakah kamu tahu apa nama belakangnya sebelum dia menikah (nama gadisnya)? Mempelajari informasi seperti nama gadis dan tanggal lahir mungkin memerlukan penelitian dari pihak anak. Idealnya, dia dapat menelepon kerabat dan mengajukan pertanyaan, tetapi jika kita dan dia terjebak untuk informasi lebih lanjut, dan kita ingin mempelajari lebih lanjut, kita mungkin ingin mencoba situs web silsilah gratis seperti US GenWeb Project (www.usgenweb.org) , Proyek Web WorldGen (www.worldgenweb.org) atau FamilySearch (www.familysearch.org). 3. Setelah kita dan anak mengumpulkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, tuliskan informasinya di samping nama setiap orang, dan coba cari gambar setiap orang. 4. Pada kertas konstruksi berwarna hijau, bantulah anak menggambar garis bentuk daun kecil berbentuk oval untuk setiap orang yang akan dia tempatkan di pohon. Potong daunnya. 5. Minta dia menempelkan gambar pada setiap daun, lalu balikkan daun itu dan tulis semua informasi yang dia ketahui tentang orang itu. Cara Membuat Pohon 1. Potong karton atau papan poster menjadi dua, sisakan satu setengah untuk digunakan nanti dalam proyek. Pada paruh pertama papan, gunakan pensil untuk menggambar garis luar pohon dengan batang dan dahan. Batangnya harus memiliki lebar minimal 6" dan tinggi 6" sebelum membelah menjadi cabang, dan harus melebar di bagian bawah. 2. Pastikan ada cabang untuk setiap generasi dalam keluarga, dan setiap cabang memiliki cukup “ranting” untuk mendukung jumlah anggota keluarga yang terkait dengan cabang tersebut. 3. Ukur 2" ke dalam dari tepi kiri bawah batang, dan buat tanda kecil. Lakukan hal yang sama dari tepi kanan bawah batang pohon sehingga kita memiliki dua tanda terpisah sekitar 2" di bagian bawah batang. Perpanjang setiap tanda menjadi garis vertikal 2" ke atas. Kita sekarang memiliki satu set garis paralel di tengah batang pohon. Buat garis yang menghubungkannya di bagian atas. 4. Gunakan gunting atau pisau utilitas untuk memotong persegi panjang yang baru saja kita gambar di batang pohon. Bantu anak memotong sisa pohon. Ia harus memiliki pohon halaman 200 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak yang kokoh dengan lekukan persegi panjang di bagian bawah batangnya. 5. Letakkan pohon secara mendatar pada separuh papan yang tidak terpakai, dan mintalah anak untuk menjiplak batang pohon tersebut. Begitu dia mencapai titik di mana pohon itu bercabang, dia bisa berhenti melacak. Potong batang pohon "ekstra". 6. Di bagian atas batang pohon "ekstra", ukur dengan cara yang sama seperti yang kita lakukan di bagian bawah pohon. Perpanjang tanda dalam garis vertikal 4" ke bawah. Hubungkan mereka dan potong persegi panjang. Kita sekarang akan memiliki pohon dengan lekukan panjang 2" di bagian bawah batang dan batang "ekstra" dengan lekukan 4" di bagian atas. 7. Pegang batang “ekstra” tegak sehingga menghadap kita, dengan pangkal batang pada permukaan yang rata. Putar silsilah keluarga tegak lurus dengan batangnya. Geser takik di bagian bawah pohon ke dalam takik di bagian atas batang "ekstra". Hal ini membuat bagian bawah menjadi tegakan dan silsilah keluarga akan berdiri sendiri. 8. Bongkar pohon, dan biarkan anak mewarnai atau mengecat pohon agar terlihat seperti kulit kayu. 9. Buat lubang di bagian atas setiap daun, dan potong seutas benang kecil untuk dililitkan melalui lubang. Selanjutnya, dengan pohon rata di permukaan kerja, mintalah anak meletakkan daun dalam urutan yang benar di pohon, dimulai dengan generasi tertua dan terus berlanjut ke generasinya. 10. Gunakan pelubang kertas satu lubang atau pisau serba guna untuk membuat lubang kecil di mana masing-masing daun ditempatkan. Bantu anak melilitkan tali melalui lubang dan mengikat daun pada tempatnya. 11. Siapkan pohon. Dengan setiap daun terpasang, kita seharusnya dapat melihat dan membaca tentang nenek moyang anak! > Mengembangkan Pembelajaran Buku Joan Sweeney untuk anak-anak, Me and My Family Tree, adalah sumber yang bagus untuk membantu memperkenalkan gagasan tentang hubungan keluarga dan susunan silsilah keluarga. Garis Waktu Hidupku Salah satu hal tersulit bagi seorang anak untuk memahami tentang sejarah adalah bahwa pada suatu saat, semua peristiwa sejarah itu adalah saat ini. Belum lagi pada saat itu, orang mungkin tidak tahu bahwa mereka sedang membuat sejarah! Anak juga memiliki sejarah yang ditandai dengan peristiwa-peristiwa penting. Membuat Garis Waktu Hidupku dapat membantunya melihat bahwa, bahkan dalam hidupnya yang singkat, dia telah mencapai hal-hal hebat. Perlu diingat bahwa anak-anak yang diadopsi kadang-kadang menemukan garis waktu pribadi yang menantang, tetapi kita dapat menyesuaikan aktivitas untuk membuatnya lebih mudah. Alih-alih mulai saat lahir, gunakan istilah yang lebih umum "masa lalu" dan "sekarang". Anak dapat memilih peristiwa apa yang penting dalam riwayat pribadinya tanpa tekanan untuk mengetahui detail waktu sebelum dia diadopsi. Keterampilan yang Dilatih  Pengurutan  Perspektif sejarah  Tulisan ekspositori halaman 201 sejarah dan geografi Bahan yang Dibutuhkan  Gulungan kertas panjang (atau beberapa lembar kertas yang direkatkan menjadi satu) panjangnya kira-kira 10 kaki  Pensil  Spidol  Gunting  Pita  Kartu indeks  Penggaris  Gambar anak sepanjang hidupnya Hal yang Dilakukan 1. Berikan anak banyak kartu indeks, dan beri tahu dia bahwa kita akan membantunya memikirkan beberapa peristiwa paling berkesan atau penting dalam hidupnya. Minta dia untuk menulis tanggal lahirnya di kartu indeks pertama. Jika kita ingat hari apa itu, beri tahu dia dan minta dia menambahkan informasi itu ke kartu juga. Ini akan menjadi kartu awalnya, yang dapat dia beri label dengan "Saya lahir!" atau pernyataan serupa. 2. Mintalah dia untuk memikirkan peristiwa penting atau besar lainnya dalam hidupnya, seperti saat saudara kandungnya lahir, hari pertamanya sekolah, liburan keluarga pertamanya, atau hal lain yang menonjol dalam pikirannya. Untuk saat ini tidak masalah apakah acaranya teratur atau tidak. 3. Bantu dia bekerja hingga saat ini, tulis setiap peristiwa pada kartu indeks terpisah dengan deskripsi singkat tentang peristiwa tersebut. 4. Saat dia selesai, minta dia untuk meletakkan kartu indeks di lantai atau permukaan kerja besar lainnya. Suruh dia mengurutkan peristiwa dari kiri ke kanan, dimulai dengan hari dia dilahirkan dan bekerja hingga saat ini. Mungkin sulit bagi anak untuk mengingat dengan tepat kapan suatu peristiwa terjadi. Untuk mengurutkan dengan benar, dia mungkin membutuhkan bantuan kita dalam mengidentifikasi kapan suatu peristiwa terjadi. Begitu dia memiliki informasi itu, minta dia menambahkannya ke kartu, dan ingatkan dia bahwa ketika dia mengurutkan, dia perlu memperhatikan bulan, serta tahun. 5. Setelah kartu disusun dalam satu baris, bantu anak menelusuri foto-foto lama untuk menemukan foto yang cocok dengan setiap peristiwa. Jika kita tidak dapat menemukannya, jangan terlalu khawatir. Dia selalu bisa menggambar untuk mengilustrasikan acara tersebut. 6. Kumpulkan kartu dan gambar dalam tumpukan, simpan dalam urutan waktu. 7. Letakkan selembar kertas panjang secara horizontal di atas permukaan kerja yang rata dan keras. Bantu anak menggunakan penggaris dan pensil untuk menggambar garis horizontal di tengah kertas. 8. Mulai dari sisi kiri kertas, mintalah anak menggambar garis vertikal 1" ke atas dari garis tengah untuk menandai hari kelahirannya. Tunjukkan padanya cara menulis tanggal di atas garis tersebut dan penjelasan singkat tentang hari atau peristiwa. 9. Pindahkan dia ke ujung kertas, dan minta dia membuat garis vertikal 1" ke atas untuk menandai hari ini. Minta dia menulis tanggal di atas garis, usianya, dan sedikit tentang dirinya saat ini. 10. Tempatkan kartu indeks berurutan di antara dua tanggal tersebut, dan minta anak membuat garis untuk masing-masing tanggal tersebut. Pastikan dia menulis tanggal dan deskripsi dari setiap peristiwa "bersejarah". 11. Bantu dia mencocokkan dan menempatkan gambar di tempat yang tepat di bawah garis horizontal. Rekatkan gambar pada tempatnya. halaman 202 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak 12. Beri anak beberapa spidol untuk menjiplak informasi yang telah dia tulis, atau untuk menghiasi garis waktunya. Piramida Gula Batu Jika anak pernah melihat gambar piramida Mesir atau mempelajarinya di sekolah, kemungkinan besar dia akan terpesona oleh konstruksinya seperti oleh sejarahnya. Membangun versi piramida skala kecil dapat memberi anak gagasan yang lebih baik tentang betapa sulit dan sulitnya bagi masyarakat kuno untuk menghitung, mengukur, dan benarbenar membangun bangunan besar yang rumit secara geometris. Bahan bacaan yang direkomendasikan mungkin termasuk National Geographic Kids Everything Ancient Egypt, You Wouldn’t Want to Be a Pyramid Builder! oleh Jacqueline Morley dan David Salariva dan Who Built the Pyramid? oleh Meredith Hooper. Keterampilan yang Dilatih  Desain geometris  Rekayasa dasar  Perkalian  Membangun sesuai skala  Keterampilan motorik halus  Perspektif sejarah Bahan yang Dibutuhkan  200 gula batu  1 kaleng frosting putih dan pisau mentega plastik, atau sebotol lem sekolah  Karton  Gunting  Pensil  Penggaris  Glitter emas, atau sekaleng cat semprot emas Cara Bermain 1. Baca tentang piramida bersama anak, dan luangkan waktu untuk menjelajahi gambarnya. Jika kita tidak memiliki buku tentang piramida, ada banyak situs pendidikan, termasuk National Science Foundation (www.nsf.gov) dan NASA (www.nasa.gov) yang memiliki gambar dan informasi tentang piramida. 2. Bicara tentang pembangunan piramida. Tanya: Seperti apa bentuk dasar limas? Apa bentuknya? Bagaimana sebuah piramida perlahan-lahan membangun ke suatu titik? Apa yang kamu perhatikan tentang jarak balok/bata? 3. Setelah anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi jawaban atas pertanyaanpertanyaan ini, tunjukkan padanya bahwa setiap lapisan piramida adalah bujur sangkar yang tepat, hanya sedikit lebih kecil dari lapisan sebelumnya. 4. Jelaskan kepadanya bahwa jika alas sebuah piramida berukuran 100 kaki persegi, piramida itu dibangun dari 10 baris yang masing-masing terdiri dari 10 balok. Jika perlu, buat diagram untuk diperagakan. Kemudian tanyakan padanya berapa meter persegi lapisan berikutnya jika ada satu baris lebih sedikit, dan setiap baris memiliki satu blok lebih sedikit. (Jawab: 9 baris x 9 balok = 81) Seperti yang kita lihat, menghitung seberapa besar untuk membuat piramida harus dimulai dengan angka, dikuadratkan (dikalikan halaman 203 sejarah dan geografi dengan angka itu sendiri), dan kemudian melakukan hal yang sama dengan setiap lapisan sampai kita mencapai satu kubus. Jumlahkan angka-angkanya untuk melihat apakah kita memiliki cukup gula batu, atau apakah anak perlu menghitung ulang. 5. Tunjukkan padanya gula batu, dan beri tahu dia bahwa kita akan membangun piramida kecil menggunakan 200 gula batu. Bantu dia menghitung untuk mengetahui berapa banyak kubus yang dapat digunakan untuk membuat lapisan pertama dan masih ada cukup kubus yang tersisa untuk membangun sisa piramida. 6. Saat anak mulai menghitung, dia akan menemukan bahwa untuk menggunakan persis 200 gula batu, dia harus mulai dengan persegi berukuran 8 x 8 (64 kubus), diikuti dengan persegi berukuran 7 * 7 (49 kubus), lalu a 6 * 6 (36 kubus), lalu 5 * 5 (25 kubus), lalu 4 x 4 (16 kubus), lalu 3 x 3 (9 kubus) dan terakhir, 1 kubus. 7. Mintalah anak menggunakan penggaris untuk mengukur gula batu. Kemudian minta dia menghitung panjang delapan gula batu berturut-turut, dan mengalikan angka itu dengan angka itu sendiri. (Dengan asumsi panjang gula batu ½", anak akan mengalikan 4" x 4", sehingga luasnya menjadi 16" persegi.) 8. Gunakan penggaris untuk membantu anak menggambar persegi berukuran 4" x 4" pada selembar karton, dan guntinglah. Lakukan hal yang sama dengan setiap lapisan kecuali kubus terakhir. Ketika anak selesai, ia harus memiliki 6 kotak karton, masing-masing sedikit lebih kecil dari yang sebelumnya. 9. Lapisi setiap potongan karton dengan lem atau frosting putih, dan mintalah anak meletakkan gula batu dalam barisan rapat yang menutupi karton. Mereka seharusnya tidak menempel di tepi. 10. Bantu anak memusatkan dan merekatkan (atau membekukan) kotak terbesar kedua di atas kotak terbesar. Lakukan ini dengan semua lapisan piramida, lalu rekatkan satu gula batu di bagian atas piramida. 11. Biarkan lem mengering, atau frosting mengeras. Sekarang dapat mengambil seluruh piramida di luar dan menyemprotnya dengan cat emas, atau menutupinya dengan lem dan mengocok kilau emas di atasnya. Tindak Lanjut Bicaralah dengan anak tentang semua langkah yang dia ambil untuk memastikan piramidanya memiliki jumlah balok yang tepat, bahwa balok-balok itu saling menempel dengan erat, dan berada di tengah dengan benar.  Apakah sulit dilakukan?  Apa bagian tersulit?  Apa bagian yang paling mudah?  Apa yang harus kamu lakukan jika gula batu tidak semuanya berukuran sama?  Bagaimana menurut kamu orang Mesir kuno mengukur dan memotong balok mereka?  Menurutmu apa yang digunakan orang Mesir sebagai mortar untuk menyatukan piramida mereka?  Bagaimana menurutmu mereka menempatkan semua balok di atas satu sama lain? Memetakan Lingkungan Kita Tidak selalu mudah untuk memahami cara membaca peta, terutama saat melihat tempattempat di dunia yang belum pernah kita kunjungi. Untuk mulai memahami dasar-dasar membaca dan membuat peta, akan sangat membantu bagi anak untuk memulai dengan area yang dia kenal dengan baik. Kegiatan ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk membantu anak memahami cara kerja peta, tetapi juga memberi kita berdua kesempatan halaman 204 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak untuk menjelajahi lingkungan secara mendalam. Landmark yang tidak pernah kita perhatikan sebelumnya mungkin akan mengejutkan! Jika kita ingin membaca lebih banyak tentang peta bersama anak, cobalah Me on the Map oleh Joan Sweeney, As the Crow Flies: A First Book of Maps oleh Gail Hartman, dan Follow That Map!: A First Book of Mapping Skills oleh Scot Richie. Keterampilan yang Dilatih  Observasi  Merekam data  Mentranskrip data ke dalam format peta  Membuat kunci peta yang mudah dibaca  Kosa kata terkait peta Bahan yang Dibutuhkan  Papan klip  Kertas coretan  Pensil  Penggaris  Sepotong papan poster  Penanda " 10 Ketentuan Dasar tentang Peta Kosa Kata Pengertian Disebut juga garis skala Garis pada peta yang menunjukkan cara membaca jarak pada peta dan membandingkannya dengan jarak sebenarnya. skala linier, skala grafik arah Empat arah utama pada peta. utara, timur, barat, selatan kompas Alat yang digunakan untuk navigasi yang selalu mengarah ke utara. range kompas mawar Desain berbentuk bunga pada peta yang menunjuk- windrose kan arah mata angin dan tengah. kunci Tabel di peta yang menjelaskan arti simbol. legend, map key landmark Objek yang dapat dikenali yang dapat digunakan untuk membantu menentukan lokasi di peta. marker legend Sisipan kecil pada peta yang memberikan penjelasan tentang simbol yang digunakan. map key, key map Representasi visual atau grafis dari suatu tempat atau area. navigational map, chart skala Rasio antara titik-titik pada peta dibandingkan dengan jarak antara titik-titik tersebut di dunia nyata. skala peta simbol Garis, bentuk, dan gambar lain yang digunakan untuk mewakili tempat atau fitur di peta. halaman 205 sejarah dan geografi Persiapan 1. Baca satu atau lebih buku yang direkomendasikan, atau lihat peta di atlas atau online. Bicarakan tentang berbagai hal yang kita lihat di peta, beri nama dan tentukan untuk anak seiring berjalannya waktu. Bicara tentang bagaimana peta dapat membantu orang menemukan tujuan mereka, serta membantu mereka mengenal lingkungan mereka dengan lebih baik. 2. Beri anak selembar kertas, dan bantu dia membaginya menjadi tiga kolom. Beri label pada kolom: Jalan, Tengara, dan Lainnya. 3. Di kolom "Jalan", minta dia untuk menuliskan nama jalan dan jalan-jalan terdekat. Jika dia tidak mengenal mereka, tidak apa-apa. Kemudian tanyakan padanya apakah ada bangunan terkenal di daerah kita dan minta dia menuliskannya di kolom "Tujuan". 4. Di kolom “Lainnya”, minta dia menuliskan hal-hal seperti tanda berhenti, tempat-tempat unik di lingkungan kita, atau hal-hal yang penting baginya. (Ini bisa berkisar dari rumah teman hingga toko favorit, atau bahkan pohon yang sangat disukainya.) 5. Tempatkan kertas di clipboard, bersama dengan selembar kertas kosong. Ambil pensil dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan. 6. Sebelum kita mulai berjalan, berdirilah di halaman atau di tangga, dan bantu anak membuat sketsa dasar balok di lingkungan. Mulailah dengan menggambar sebuah kotak besar dengan garis untuk mewakili jalan. Bantu anak memberi label garis dengan nama jalan, tandai X di tempat yang tepat untuk rumah, lalu gambar garis untuk jalan penghubung dan jalan terdekat. 7. Mulailah berjalan di sekitar lingkungan secara perlahan, beri anak kesempatan untuk menulis nama jalan dan menandai tengara pada draf peta. 8. Saat kita tiba di rumah, tinjau peta bersama anak, dan bantu dia mengisi jenis medan atau hal besar yang mungkin dia lewatkan. Cara Bermain: Menggambar Peta Detail 1. Bicaralah dengan anak tentang jalan-jalan yang baru saja dilakukan. Tanyakan padanya apakah sulit untuk melihat seluruh lingkungan saat dia berdiri di depan rumah, dan apakah itu menjadi lebih mudah atau tidak saat dia berjalan. Tanyakan padanya apakah akan lebih mudah untuk melihat lingkungan sekitar dari atap atau tangga, lalu perkenalkan konsep "pemandangan dari atas", atau kemampuan untuk melihat area tersebut seolaholah dia sedang terbang di atasnya. 2. Beri tahu dia bahwa kita memiliki selembar kertas yang jauh lebih besar untuk dia gunakan untuk membuat peta lingkungan secara mendetail dari pandangan mata burung (dari atas). Jelaskan bahwa meskipun itu selembar kertas besar, itu tidak cukup besar baginya jika ada bangunan terkenal di daerah kita dan mintalah dia menuliskannya di kolom "Tentara". 4. Di kolom “Lainnya”, minta dia menuliskan hal-hal seperti tanda berhenti, tempat-tempat unik di lingkungan kita, atau hal-hal yang penting baginya. (Ini bisa berkisar dari rumah teman hingga toko favorit, atau bahkan pohon yang sangat disukainya.) 5. Tempatkan kertas di clipboard, bersama dengan selembar kertas kosong. Ambil pensil dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan. 6. Sebelum mulai berjalan, berdirilah di halaman atau di tangga rumah, dan bantu anak membuat sketsa dasar balok di lingkungan. Mulailah dengan menggambar sebuah kotak besar dengan garis untuk mewakili jalan. Bantu anak memberi label garis dengan nama jalan kita, tandai X di tempat yang tepat untuk rumah kita, lalu gambar garis untuk jalan penghubung dan jalan terdekat. 7. Mulailah berjalan di sekitar lingkungan secara perlahan, beri anak kesempatan untuk halaman 206 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak menulis nama jalan dan menandai tengara pada draf peta. 8. Saat tiba di rumah, periksa peta bersama anak, dan bantu dia mengisi jenis medan atau hal besar yang mungkin dia lewatkan. Cara Bermain: Menggambar Peta Detail 1. Bicaralah dengan anak tentang jalan-jalan yang baru saja dilakukan. Tanyakan kepadanya apakah sulit untuk melihat seluruh lingkungan saat dia berdiri di depan rumah, dan apakah itu menjadi lebih mudah atau tidak saat dia berjalan. Tanyakan padanya apakah akan lebih mudah untuk melihat lingkungan sekitar dari atap atau tangga rumah kita, lalu perkenalkan konsep "pemandangan dari atas", atau kemampuan untuk melihat area tersebut seolah-olah dia sedang terbang di atasnya. 2. Beri tahu dia bahwa kita memiliki selembar kertas yang jauh lebih besar untuk dia gunakan untuk membuat peta lingkungan secara mendetail dari pandangan mata burung (dari atas). Jelaskan bahwa meskipun selembar kertas besar, itu tidak cukup besar untuk menggambar semuanya, jadi dia perlu menggunakan simbol untuk beberapa hal dan membuat kunci atau legenda untuk membantu kita membaca peta. 3. Beri anak peta draf, selembar papan poster, dan perlengkapan lain yang dia perlukan untuk membuat peta besar lingkungan sekitar, dan bebaskan dia untuk membuatnya. 4. Setelah selesai, minta dia untuk membantu kita membaca legendanya dan menemukan berbagai tempat di peta. > Mengembangkan Pembelajaran Saat anak membuat petanya sendiri, buatlah peta kita sendiri. Setelah berdua selesai, kita dapat membandingkan peta untuk mencari kesamaan dan perbedaan dalam cara kita melihat lingkungan sekitar, atau apa yang kita anggap sebagai tengara penting. Jika anak ingin mencoba cara yang lebih berorientasi teknologi untuk menjelajahi lingkungan sekitar, cobalah melakukan geocaching bersama. Kegiatan ini menggunakan perangkat GPS genggam untuk menggabungkan perburuan harta karun dengan keterampilan pemetaan dan geografi untuk membantu kita menemukan salah satu dari lebih dari 600.000 kontainer yang tersembunyi di seluruh dunia. Tembolok terdaftar di Geocaching.com (www. geocaching.com), tempat kita dapat mengunduh petunjuk arah dan lokasi GPS. Di Mana Saya?: Ikuti Petaku Aktivitas ini menggabungkan elemen permainan petak umpet dan berburu harta karun untuk membantu anak mengasah keterampilan membaca peta dan membuat peta. Ada beberapa cara berbeda untuk memainkan permainan ini, menjadikannya aktivitas luar ruangan yang bagus dan juga untuk dicoba di dalam ruangan pada hari hujan. Keterampilan yang Dilatih  Menggambar peta sederhana  Membaca peta sederhana  Mengenali landmark Bahan yang Dibutuhkan  Papan tulis portabel atau kertas gambar halaman 207 sejarah dan geografi  Spidol atau pensil hapus kering  Hadiah kecil (opsional) Cara Bermain: Temukan Saya di Peta 1. Pilih area untuk bermain game. Itu bisa di dalam rumah, di taman, atau dalam batas tertentu dari rumah dan lingkungan rumah kita. Mintalah semua pemain duduk untuk membuat peta area bersama-sama, meletakkan landmark dan menggunakan simbol untuk mewakili landmark dan bangunan. Pastikan ada kuncinya, agar semua pemain tahu apa kepanjangan dari masing-masing simbol. 2. Pilih pemain untuk disembunyikan "di peta". Saat pemain lain menutup matanya dan menghitung sampai lima puluh, pemain pertama harus membuat tanda di peta yang menunjukkan di mana dia berencana untuk bersembunyi. Dia kemudian pergi bersembunyi di tempat itu, meninggalkan peta untuk diikuti pemain lain dan menemukannya. 3. Jika ada lebih dari beberapa orang yang memainkan permainan ini, bagi kelompok menjadi beberapa tim. Satu tim dapat bersembunyi, menandai lokasi setiap orang di peta, sementara tim lain dapat berpencar untuk menemukan semua orang yang bersembunyi. 4. Setelah pemain pertama ditemukan, berkumpul kembali. Biarkan pemain berikutnya menandai peta dan bersembunyi. Cara Bermain: Temukan Saya di Peta 1. Versi permainan ini meningkatkan taruhan dari versi pertama. Itu dimainkan dengan cara yang persis sama, dengan satu pengecualian penting. Kali ini, alih-alih semua pemain membuat peta bersama, pemain (atau tim) yang akan bersembunyi membuat peta untuk diikuti oleh pemain lain. 2. Saat pemain "pencari" menutup matanya dan menghitung, pemain "bersembunyi" harus menggambar peta dasar dengan cepat dan memberi tanda X untuk menunjukkan lokasinya. 3. Pemain "pencari" harus menggunakan peta ini untuk menemukan pemain lain. Cara Bermain: Temukan Harta Karun di Peta 1. Permainan ini memerlukan sedikit perencanaan di pihak kita, tetapi sangat bermanfaat untuk melihat wajah anak di bagian akhir. Duduklah bersama anak dan bekerjalah bersama untuk menggambar serangkaian peta rumah, pekarangan, dan lingkungan rumah kita. Sisihkan untuk hari lain, atau minta anak menyibukkan diri dengan aktivitas lain untuk sementara waktu. 2. Saat dia sedang sibuk, ambil kesempatan untuk menyembunyikan hadiah kecil di berbagai tempat di sekitar rumah atau di luar. Tandai setiap tempat persembunyian di peta yang sesuai. 3. Beri anak peta dan lihat apakah dia dapat menemukan semua hadiahnya. > Mengembangkan Pembelajaran Alih-alih menandai lokasi hadiah di peta, tuliskan petunjuk untuk diikuti anak. Ingatlah untuk menggunakan arah mata angin (yaitu, "Pergi ke utara di Jalan ini") dan landmark untuk membantunya menemukan jalan. halaman 208 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak Bola Grapefruit Semua peta datar bumi memberikan gambaran dunia yang sedikit terdistorsi, karena tidak mungkin membuat skala datar dari objek bulat. Kegiatan ini memberikan cara untuk membantu anak menyadari bahwa ada berbagai cara untuk merepresentasikan wilayah geografis, dan tidak semua cara sama dalam hal skala dan proporsi. Sangat mudah untuk melihat bola dunia dan peta dan berpikir mereka menunjukkan dunia dengan cara yang sama, tetapi begitu kita dan anak mencoba meratakan bola dunia, dia akan mulai melihat bahwa peta itu bukan hanya versi bola dunia yang diratakan. . Faktanya, peta datar dibuat melalui proyeksi peta, yang ada tiga tipe dasarnya: planar, kerucut, dan silinder. Proyeksi planar melihat dunia dari atas ke bawah; proyeksi kerucut menempatkan kerucut di bagian atas dunia, dan kemudian dipotong terbuka; dan proyeksi silinder membungkus dunia dan kemudian diratakan untuk membuat peta. Keterampilan yang Dilatih  Memahami perbedaan mendasar antara peta dan globe  Pemahaman dasar tentang proyeksi peta  Kemampuan untuk menjelaskan mengapa peta memberikan pandangan dunia yang lebih terdistorsi daripada bola dunia Bahan yang Dibutuhkan  Grapefruit atau jeruk berukuran besar  Kertas tisu  Peta Dunia  Bola dunia  Pulpen  Pisau atau pengupas jeruk Hal yang Dilakukan 1. Mulailah dengan menunjukkan bola dunia kepada anak. Tanyakan padanya apakah dia dapat memberi tahu apa bentuk geometris bola dunia itu (Jawaban: bola) dan bagaimana perbandingannya dengan bentuk bumi. Bicaralah dengannya tentang keuntungan menggunakan bola untuk mewakili daratan dan massa air di seluruh dunia. Hal-hal yang perlu dibicarakan termasuk kemampuan untuk menunjukkan sesuatu dalam skala yang tepat, dan kemampuan untuk melihat seluruh dunia sebagai objek tiga dimensi. 2. Tunjukkan peta dunia kepada anak, dan minta dia membandingkannya dengan bola dunia. Tanyakan: Bagaimana mereka terlihat berbeda satu sama lain? Apa kerugian mencoba merepresentasikan objek tiga dimensi sebagai gambar dua dimensi? Menurutmu apa yang hilang atau tidak benar? 3. Minta anak untuk mencoba membuat peta menjadi representasi dunia tiga dimensi. Bisakah dia melakukannya? Apa yang terjadi? 4. Sekarang beri tahu anak bahwa kita akan membantunya mencoba melakukan hal yang sama secara terbalik. Beri dia jeruk bali dan bolpoin (spidol permanen cenderung mengotori kulit). Minta dia untuk menandai Kutub Utara dan Selatan pada jeruk balinya, dan menggambar garis di tengahnya untuk mewakili ekuator. 5. Dengan menggunakan bola dunia sebagai model, minta dia menggambar daratan bumi pada jeruk balinya. Yakinkan dia bahwa mereka tidak perlu terlihat sempurna atau memiliki bentuk yang benar-benar tepat; yang perlu dia lakukan hanyalah memiliki daratan di tempat yang kira-kira tepat dalam kaitannya dengan kutub dan khatulistiwa. halaman 209 sejarah dan geografi 6. Tanyakan kepada anak apakah, dengan mengupas jeruk bali, menurutnya dia akan mampu membuat peta dunia datar yang tidak terdistorsi. Kemudian gunakan pisau atau pengupas jeruk untuk mulai mengupas jeruk bali di Kutub Utara. Bantu anak membuang sisa kulitnya (dalam keadaan utuh jika memungkinkan). 7. Letakkan beberapa tisu di atas meja, dan minta anak meratakan kulit jeruk untuk membuat peta dunia. Tanyakan: Apa yang terjadi? Apakah peta terlihat sama dengan bola dunia? Mengapa atau mengapa tidak? Apakah mudah untuk meratakan kulitnya? Apa yang Terjadi Anak menghadapi masalah yang sama dengan yang dihadapi para kartografer (pembuat peta) selama ratusan tahun. Tidak mungkin membuat versi datar dari objek bulat tanpa menarik, merobek, memotong, atau membuat distorsi. Untuk mencoba memecahkan masalah ini saat membuat peta dunia, para kartografer harus menemukan cara untuk menggambarkan dunia seakurat mungkin. Mereka telah melakukan ini dengan menggunakan berbagai jenis "proyeksi peta", yang paling umum adalah proyeksi Eckert dan proyeksi Mercator. Setiap jenis proyeksi masih menampilkan sebagian dunia dalam pandangan yang terdistorsi, tetapi juga memiliki manfaat untuk tujuan yang berbeda. Peta Mercator bagus untuk navigasi, karena jarak digambarkan secara akurat meskipun daratan berada di luar skala. Peta Eckert mendistorsi bentuk tanah dan air, tetapi menunjukkan ukuran daratan dalam proporsi yang tepat satu sama lain. halaman 210 kegiatan-kegiatan pembelajaran menarik untuk anak > Mengembangkan Pembelajaran Bantu anak mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana proyeksi peta dibuat menggunakan pemodelan tiga dimensi, menggunakan tutorial online interaktif seperti pelajaran Bumi Bundar, Peta Datar dari National Geographic (www. nationalgeographic.com/features/2000/exploration/projections/). halaman 211 sejarah dan geografi halaman 212 Bahan Teratas yang Berguna untuk Kegiatan Belajar  Pensil: Pensil runcing dengan penghapus yang bagus harus dimiliki untuk sebagian besar aktivitas. Cobalah untuk menyimpan pensil golf kecil untuk anak-anak yang lebih kecil, karena lebih mudah digenggam.  Kartu indeks: Kartu indeks dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari membuat flipbook hingga membuat kartu flash. Pastikan untuk membelinya dalam warna putih, bergaris, dan warna-warni.  Spidol: Spidol permanen berguna untuk membuat proyek Anda bertahan lebih lama dan memberi label pada semua jenis bahan, sementara paket spidol warna-warni dapat membantu mempersonalisasi dan mendekorasi karya anak Anda.  Gunting: Siapkan gunting dewasa untuk memotong karton dan bahan lain yang lebih kuat dari biasanya, tetapi juga siapkan beberapa gunting pengaman yang murah untuk pelajar pemula Anda.  Kertas Jilid: Stok kartu, papan poster, kertas konstruksi, atau kertas cat air lebih tahan lama untuk membuat poster, papan permainan, dan bahan pembelajaran lainnya.  Penjepit kertas dan pengencang kuningan: Perlengkapan kantor sehari-hari ini dapat digunakan dalam beberapa cara yang tidak biasa untuk membantu mengajarkan segala sesuatu mulai dari literasi hingga listrik.  Lem: Anda dapat menggunakan lem sekolah putih untuk sebagian besar aktivitas, tetapi opsi lain, seperti lem panas atau lem kerajinan, terkadang akan bekerja dengan baik atau lebih baik. Pilih yang paling aman untuk anak Anda.  Benang/Kawat: Senar adalah bahan yang sangat serbaguna, meskipun benang, benang sulam, dan benang kerajinan semuanya dapat digunakan secara bergantian dalam kegiatan pembelajaran ini.  Lakban: Lakban tidak hanya memperbaiki segalanya, tetapi juga dapat membantu membuat dan menyatukan banyak hal juga. Harap diperhatikan: Jika Anda ingin dapat melepaskan selotip dari objek atau proyek, selotip atau selotip adalah pilihan yang lebih baik.  Gelas plastik dan tas sandwich: Simpan tas sandwich zip-top di tangan, tidak hanya sebagai bahan untuk kegiatan, tetapi juga untuk menyimpan proyek yang sudah selesai. Gelas plastik atau wadah kecil lainnya berguna untuk eksperimen sains dan aktivitas matematika.