Cahiers Georges Perec, "La Disparition", n° 13, 2019

Revista BIA (Revista del Colegio Oficial de Aparejadores y Arquitectos Técnicos de Madrid), pp. 44-55., 1990

Study of the relation between beholder and sitter in the space of Velázquez's paintings.

Nanzan University Nagoya (Japan Book Tour 2024), 2024

The aim of this talk is to shed some light on the sex abuse scandal of Johnny Kitagawa and his talent agency Johnny & Associates (hereafter “Johnny’s”). First, it looks at the role of the Japanese media during the scandal development. Here, the difference will be made between the “outside-media” (weeklies, foreign press) that were the first to expose the Johnny’s scandal, and the “inside-media” (dailies, TV broadcast) that were persistently ignoring the scandal. Largely owing to this, Kitagawa was able to sidestep allegations of abuse for decades. Next, the commentary touches upon the institutional power of the Johnny’s agency within the network of Japanese power circles. Importantly, this power-network becomes decisive in soft-pedaling the scandal, or fueling the hype. Further, it looks at the nature of structural exploitation at Johnny’s and the issue of whistleblowing in Japan. One section is dedicated to the issue of sexual abuse in Japan and the West. Next, the commentary offers a performance analysis of the Johnny’s press conference and points to the ritualized quality of televised confessions. Finally, it touches upon the issue of scandal consequences and offers two viewpoints on the aftermath of the Johnny’s scandal: optimistic (i.e. the scandal will change things for the better) and pessimistic (i.e. the scandal will not be much transformative).

Nurul Fadillah

ssalamualaikum wr.wb. Haii Semuanyaaa👋 Perkenalkan aku Nurul Fadillah. Saya disini untuk membahas tentang perusahaan jasa. Menurut teman-teman apasih perusahaan jasa itu? Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba ataukeuntungan. Tetapi perusahaan jasa juga membutuhkan produk fisik atau berwujud untuk melakukan kegiatan bisnis mereka. Contoh dari perusahaan ini adalah jasa akuntansi, jasa transportasi, jasa perhotelan, jasa notaris, dan lain sebagainya. Lalu menurut teman-teman bagaimana membuat laporan keuangan jasanya? Laporan Keuangan Pada Perusahaan Jasa antaralain: Menurut PSAK 1 : 1. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bisnis untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan bisnis secara mendetail. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan. 2. Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal atau ekuitas adalah salah satu jenis laporan keuangan yang penting terutama untuk perusahaan publik. Tujuan pembuatannya adalah agar perusahaan dapat menggambarkan peningkatan maupun penurunan dari aktiva bersih (kekayaan) dalam periode tertentu. 3. Laporan posisi keuangan Laporan posisi keuangan merupakan laporan keuangan yang melaporkan aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada saat tertentu untuk memudahkan analisis dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. 4. Laporan arus kas Laporan arus kas atau yang biasa disebut dengan cashflow ini sendiri dapat diartikan sebagai catatan keuangan yang berisi informasi tentang pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.Laporan ini akan sangat berguna ketika Anda akan mengevaluasi struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas), serta aktiva bersih perusahaan. 5. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan mengacu pada informasi tambahan yang membantu menjelaskan bagaimana perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya. Catatan catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib , hanya untuk memberikan kejelasan kepada mereka yang membutuhkannya tanpa memiliki informasi yang ditempatkan di kolom pernyataan. Namun demikian, informasi yang termasuk dalam catatan atas laporan keuangan seringkali penting karena dapat mengungkapkan masalah mendasar terhadap kesehatan keuangan perusahaan

El nuevo Código Penal dominicano, en vacatio legis hasta diciembre de 2015, ha incorporado, en su parte general, los principales institutos de la teoría del delito. Esto supondrá una radical transformación del derecho penal dominicano y augura el surgimiento de una nueva dogmática penal.