Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan " (Sanjaya, 2006:194). Menurut Piaget (Sanjaya,2006:194) pengetahuan itu dapat bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam strukturk ognitifnya. Skema itu secara terus menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi. Sanjaya (2008:196) berpendapat bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. SPI berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahunanya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan dan indra-indra lainnya. Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala : (1) siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, (2) bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, (3) proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak, dan (6) guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa. Daftar Pustaka:
Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan. Model pembelajaran sangat berperan dalam memandu proses belajar secara efektif. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintaksis pembelajaran yang sederhana, mudah dilakukan, dan dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.Model pembelajaran inkuiri ilmiah (Scientific Inquiry Learning Model) merupakan salah satu model yang memenuhi karakteristik dasar suatu model dan kondusif bagi pengimplementasian pendekatan kontruktivisme.
Dalam proses pembelajaran yang menggunakan model inkuiri, guru sebagai “fasilitator pembelajaran”. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan, menimbulkan hipotesis, penelitian dan percobaan, menganalisis data, dan memberikan penjelasan sebagai bukti.
A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat dipandang sebagai produk dan sebagai proses. Secara definisi, IPA sebagai produk adalah hasil temuan-temuan para ahli saintis, berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori-teori. Sedangkan IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya IPA sebagai proses. Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA di SD yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Ada beberapa prinsip pembelajaran IPA untuk SD yang harus diperhatikan oleh guru. Prinsip tersebut antara lain: 1. Pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita di mulai melalui pengalaman baik secara inderawi maupun non inderawi. 2. Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung, karena itu perlu diungkap selama proses pembelajaran. Pengetahuan siswa yang
Penelitian mengenai pelaksanaan model pembelajaran inkuiri di komunitas sekolah rumah ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan model pembelajaran inkuiri pada komunitas sekolah rumah sebagai model satuan pendidikan kesetaraan dan gambaran tentang praktik penerapan pembelajaran inkuiri pada tingkat satuan pendidikan. Subjek penelitian adalah komunitas sekolah rumah KerLiP. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan oleh Komunitas Sekolah Rumah KerLiP (KSRK) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari model pemrosesan informasi yang dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan model personal yang bertitik tolak dari teori humanistik. Dasar pengembangan model pembelajaran adalah kemandirian dan kemerdekaan siswa dalam pemenuhan rasa ingin tahu berbasiskan pemenuhan hak anak. Model Pembelajaran Inkuiri pada Komunitas Sekolah Rumah KerLiP diterapkan melalui pengelompokkan standar kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan kelompok usia 6-9 tahun, 10-12 tahun dan 13-15 tahun. Model pembelajaran inkuiri pada Komunitas Sekolah Rumah KerLiP dikembangkan mekanisme bimbingan yang dilakukan oleh orangtua. Komunitas Sekolah Rumah KerLiP menyediakan program excellent parenting untuk membantu orang tua memahami tugas perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia, tujuan pendidikan nasional, prinsip-prinsip penyelenggaraannya, model pengembangan pendidikan sesuai dengan falsafah khas keluarga. Komunitas Sekolah Rumah KerLiP menempatkan kemerdekaan dan kemandirian peserta didik (anak) sebagai hal yang utama dalam proses pembelajaran (pemenuhan rasa ingin tahu)
Abstrak Perkuliahan Zat dan Energi merupakan perkuliahan yang membahas tentang zat dan energi dari sudut pandang fisika dan kimia. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menerapkan materi dalam pada perkuliahan Zat dan Energi dalam kehidupan sehari-hari. Kesulitan tersebut terjadi karena mahasiswa cenderung hanya menghafal rumus-rumus dan teori tanpa menganalisis dalam permasalahan yang terjadi sehari-hari. Permasalahan lainnya adalah mahasiswa merasa jenuh dan bosan jika hanya mempelajari dan menghafal teori-teori dan rumus-rumus saja. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pembelajaran yang dapat melatihkan keterampilan berpikir mahasiswa dan dibantu dengan media pembelajaran yang mendukung berupa animasi. Berdasar hal tersebut, dilakukan penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada artikel ini akan dibahas tentang respon mahasiswa terkait motivasi mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan zat dan energi dengan model inkuiri dan powerpoint animasi. Rancangan penelitian ini menggunakan desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Pre Eksperimental Design dengan tipe One Group Pretest postest design. Metode pengumpulan data yaitu angket respon mahasiswa setelah kegiatan belajar mengajar dengan diasumsikan bahwa mahasiswa mengisi angket dengan jujur dan tanggung jawab. Dalam penelitian ini diperoleh semua mahasiswa merespon positif terhadap proses pembelajaran dengan model inkuiri menggunakan power point animasi dengan persentase sebagian besar sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi mahasiswa meningkat dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dibantu dengan media animasi. Kata Kunci: Respon mahasiswa, Model Pembelajaran Inkuiri, dan Animasi Abstract Matter and Energy subject discusses about the matter and energy from physics and chemistry point of view. The observation showed that students have some difficulties in understanding and applying the concept of Matter and Energy subject in their daily life. This obstacles occurs because students tend to memorize formulas and theories without analyzing the problems that occur daily. Another problem is students feel tired and bored because they only have to learn and memorize theories and formulas alone. One way to solve these problems is to use the lessons can improve students' thinking skills and assist the lesson with media that support the learning, such as animation. Based on that background, a research was conducted to overcome these problems. This article discusses about the student response related to student motivation after attending a lecture of matter and energy with the inquiry model and using animations. This study using a form of Pre Experimental Design with one group pretest posttest design. Data was collected by giving questionnaire about studens' responses to learning process. It assumed that students fill out a questionnaire honesty and responsibility. The results of this study showed that all students give a positive feedback to the learning process. This indicates that inquiry learning model using animation enhance students' motivation.
Pembelajaran inovatif bukanlah pembelajaran dengan strategi belajar benar-benar baru namun strategi itu merupakan hal baru bagi peserta didik atau guru. Kelas yang biasanya dibelajarkan secara konvensional kemudian dibelajarkan dengan strategi eksperimen maka dapat dinyatakan telah terjadi inovasi oleh pengajar pada kelas tersebut. Pada kelas dengan pembelajaran inovatif, peserta didik tidak terpaksa melakukan kegiatan pembelajarannya tetapi mereka melakukannya untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Pada tahap implementasi, pengajar mendorong peserta didik menyamakan pemahamannya tentang materi yang dipelajari bukan semata-mata menerima informasi dari pengajar. Keadaan ini menggambarkan suatu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada kondisi itu, peserta didik yang belajar melakukan komunikasi yang interaktif baik antara peserta didik dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik. Bila terjadi komunikasi yang efektif maka pembelajaran akan berlangsung secara interaktif. Inovasi pembelajaran yang dilakukan di kelas harus dapat mengakomodasi multikultur peserta didik. Untuk mengakomodasi multikultur dalam pembelajaran dapat dilakukan hal-hal: (a) hindari mengelompokkan peserta didik berdasarkan gender, suku, ras atau agama. Dalam kelompok belajar, anggota kelompok harus heterogen yang mencakup gender, ras, dan suku yang berbeda-beda. Tingkat kemampuan peserta didik dalam kelompok juga harus berbeda-beda agar tidak ada kelompok yang superior atau inferior, (b) hindari mendemontrasikan atau menunjukkan dan bahkan membicarakan kelemahan atau kekurangan budaya, ras, atau agama tertentu, (c) peserta didik harus dapat membaur dan saling mengenal satu sama lain, (d) kearifan lokal masing-masing budaya dapat diakomodasi sebagai bahan pembelajaran yang mendidik. Selain itu, model pembelajaran inovasi yaitu dapat dikatakan model yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan baik, tidak semata-mata teknologi berbasis komputer namun semua teknologi yang dapat memudahkan peserta didik belajar. Peserta didik agar didorong untuk berinteraksi dengan teknologi dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi harus dapat membantu peserta didik belajar dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemudahan akses pemahaman. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut ini. (a) Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bukan sebagai pengganti guru mengajar.
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IXA MTsN 1 LEBONGPengantar Hukum Indonesia: Konsep dan Teori
Pengantar Hukum Indonesia: Konsep dan Teori2024 •
Hunlardan Türkiye Cumhuriyeti’ne Kuruluş
Uygur Kağanlığı’nın Kuruluşu2023 •
Asian Journal of Civil Engineering
Quantitative and qualitative review of material waste management in construction projects2024 •
Southeastern Archaeology
Review of New Histories of Village Life at Crystal River2019 •
Journal of Sciences and Engineering
Plasma nitriding of AISI 431 steel: surface hardness - hardness profile [Nitruración por plasma del acero AISI 431: dureza superficial – perfil de durezas]2020 •
Cuadernos Hispanoamericanos
Antonio Machado y la modernidad: una revisión2008 •
Journal of Nursing and Midwifery Sciences
Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 12 Bulan Di Puskesmas Kecamatan Tapos2022 •
Islamic Dawa landmarks Journal
الســـــــــلام في الإنجيل والقـــــــــــرآن2020 •
Diversidade e Educação
VOCÊ ME VÊ? AS INTERFACES DO CURRÍCULO E DAS TRANSIDENTIDADES NA ESCOLA2024 •
Praxis international journal of social science and literature
Scaffolding Strategy for Language Acquisition through the Use of Colloquialism by BIPA Learners in Solo2023 •
Journal of Biological Chemistry
Reversible Modification of Adenomatous Polyposis Coli (APC) with K63-linked Polyubiquitin Regulates the Assembly and Activity of the β-Catenin Destruction Complex2012 •
International Astronomical Union Colloquium
On-Line Resources for Classroom Use: data and science results from NASA's Hubble Space Telescope and other missions1998 •
Riset Sains dan Teknologi Kelautan
Penilaian Risiko Sistem Intalasi Pipa Distribusi Minyak Bumi Pada Anjungan Lepas Pantai Menggunakan Metode Hazop2019 •