Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Beberapa orangtua meminta saya agar mengulas mengenai bullying, suatu gejala yang banyak dialami oleh putra-putri mereka di sekolah. Mereka menyesalkan bahwa tindakan kekerasan makin marak terjadi di antara anak-anak dan kebanyakan terjadi justru di lingkungan sekolah. Bullying dapat mengubah kegiatan di sekolah yang awalnya menyenangkan, belajar sambil berteman, menjadi menakutkan bahkan mimpi buruk bagi mereka. Pengertian Dari berbagai sumber yang saya kumpulkan, semua sepakat mengartikan bullying sebagai suatu tindakan yang mengganggu orang lain, bisa secara fisik, verbal, atau emosional. Bullying sering kali terlihat sebagai perilaku pemaksaan atau usaha menyakiti secara fisik ataupun psikologis terhadap seseorang atau kelompok yang lebih " lemah " oleh seseorang atau sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih " kuat ". Perbuatan pemaksaan atau menyakiti ini terjadi di dalam sebuah kelompok, misalnya kelompok murid di sekolah. Bisa saja bentuknya adalah tindakan memukul, mendorong, mengejek, mengancam, memalak uang, melecehkan, menjuluki, meneror, memfitnah, menyebarkan desas-desus, mendiskriminasi, dan lain sebagainya. Kini, bullying tidak hanya dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi bisa lewat e-mail, chatting, internet yang berisi pesan-pesan yang menyinggung perasaan orang lain. Bullying adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, suatu perilaku mengancam, menindas, dan membuat perasaan orang lain tidak nyaman. Tindakan ini dilakukan dalam jangka waktu sekali, berkali-kali, bahkan sering atau menjadi sebuah kebiasaan. Berarti, sebenarnya bullying adalah tindakan kekerasan yang tidak hanya terbatas terjadi di antara para murid di sekolah, siapa pun dan di mana pun dapat mengalami tindakan ini. Dampak bagi korban Korban biasanya akan merasakan berbagai emosi negatif, seperti marah, dendam, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, tetapi tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengembangkan perasaan rendah diri dan tidak berharga. Bahkan, tak jarang ada yang ingin keluar dan pindah ke sekolah lain. Apabila mereka masih bertahan di situ, mereka biasanya terganggu konsentrasi dan prestasi belajarnya atau sering
2019 •
Banyak sebab peserta didik melakukan perilaku bullying. Penelitian ini membahastentang motif rasa aman peserta didik melakukan perilaku bullying di Sekolah. Beberapa konsepperilaku sosial digunakan untuk menganalisis bagaimana praktek bullying terjadi, apa saja motivdan bagaimana praktek bullying itu dimaknai oleh pelaku. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bentuk-bentuk perilaku bullying, makna bullying bagi para pelaku bully, serta faktorpendorong terjadinya perilaku bullying dilingkungan sekolah. Kajian ini menggunakan metodestudi literature. Hasil penelitian menunjukkan fakta bahwa; pertama, sikap apatis dari lingkunganmenyebabkan angka bullying semakin tinggi di lingkungan sekolah. Kedua, keseluruhan pelakubullying merupakan korban, sehingga korban berubah menjadi seorang pelaku bullying. Ketiga,tujuan korban menjadi pelaku bullying adalah untuk melindungi diri, serta untuk mendapatkanrasa aman dari ligkungannya. Selain itu pelaku juga melakukan bully untuk tujuan membalas...
Jurnal Psikologi TALENTA
Bullying Pada Siswa SmaAbstrak. Tujuan pada penelitian ini adalah gambaran perilaku bullying dan tindakan yang dilakukan siswa terhadap perilaku bullying pada siswa SMA. Penelitian dilakukan di 2 SMA Negeri di Kabupaten Jeneponto, yang secara keseluruhan jumlah subjek adalah 204. Data Yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan mengenai perilaku bullying. Hasil penelitian melaporkan 204 responden mengungkapkan perilaku bullying hampir terjadi setiap hari. Perilaku siswa ketika melihat bullying adalah 88 atau 43,1. 76 orang atau 37,3% yang menolong korban, yang dilakukan korban bullying adalah 77 atau 37 % yang melawan, Alasan yang malakukan bullying adalah 55 orang atau 26,9% dengan alasan merasa hebat jika melakukan bullying, dan persepsi siswa mengenai respon guru terhadap bullying adalah 91 orang atau 44,6% guru memberikan hukuman terhadap perilaku bullying.. The purpose of this study is an overview of bullying behavior and actions taken by students towards b...
Akhir-akir ini kasus akibat kekerasan di sekolah makin sering ditemui baik melalui informasi di media cetak maupun yang kita saksikan di layar televisi. Selain tawuran antar pelajar sebenarnya ada bentuk-bentuk perilaku agresif atau kekerasan yang mungkn sudah lama terjadi di sekolah-sekolah, namun tidak mendapat perhatian, bahkan mungkin tdak dianggap sesuatu hal yang serius. Misalnya bentuk intimidasi dari teman-teman atau pemalakan, pengucilan diri dari temanya, sehingga anak jadi malas pergi ke sekolah karena merasa terancam dan takut, sehingga bisa menjadi depresi tahap ringan dan dapat mempengaruhi belajar di kelas. Pelaku bullying ini ternyata bukan hanya murid, tapi juga dilakukan oleh guru yang notabene sebagai seorang pendidik yang diharapkan memberikan nilai-nilai edukatif yang lebih bermakna bagi anak didik sebagai generasi penerus bangsa. Banyak kejadian bullying yang dilakukan oleh guru seperti kasus guru olah raga di Sukabumi dengan cara menendang siswa kelas III SMP yang bernama Agus hingga meninggal dunia, kasus di Jember seorang guru menganiaya Indah kelas III SMP sehingga anak dilarikan ke rumah sakit, di Mataram guru membenturkan muridnya yang bernama Khairunnisa ke tembok dan memukul wajahnya karena tidak bisa menyelesaikan soal-soal , kasus lain di Serang seorang guru memperkosa sembilan orang muridnya. Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah mulai dari TK sampai dengan SMA, bahkan sampai dengan Perguruan Tinggi. Banyak contoh kasus yang terjadi bullying ini misalnya siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Garut yang bernama Heryanto mencoba bunuh diri dengan cara menggantung diri di rumahnya karena merasa malu ditagih bayar SPP oleh gurunya, ia pulang ke rumah untuk minta uang kepada Ibunya, ternyata tidak diberinya karena tidak punya dan terjadilah tragedi itu. Meskipun nyawanya tertolong namun ia mengalami cacat seumur hidup yaitu ia tak lagi bisa berfikir normal karena ada
Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural
Perilaku Bullying DI Kalangan PelajarBullying is a form of violent behavior that often occurs among students. This article aims to discuss the phenomenon of bullying among students. There are several formulations of the problem posed. First, what are the forms of bullying among students? Second, what factors cause bullying among students? Third, what are the impacts caused by bullying among students? Fourth, what are the strategies used to overcome bullying among students? By using the literature study method, including reviewing research findings regarding the bullying phenomenon, the writer concludes. First, the forms of bullying among students are verbal, physical, social, cyber and sexual bullying. Second, the factors that influence bullying are distinguished between internal and external factors. Internal factors are related to the individual factors themselves in the form of introverted personality and wrong self-concept. While external factors in the form of family, school, peers, mass media. Third, the effects ...
2017 •
Television impressions are more easily imitated by elementary school children, especially behavior that is considered unfavorable. For example, a fight scene that culminates in bullying. In the world of bullying cases, it is caused by various factors, such as parents who spoil their children, disheveled family situations so that children are excluded, or simply because the child imitates the bullying behavior of the social group and the nuances of violence in Internet or television.The aim of this research are to describe Bullying that happend at student in two school (SDN) in Kabupaten. This research use descpritivecualiative approach. Interview, observation and documentation use as a tehnique to collect the data. The Informan of this research are the headmaster, teachers class, the prepetrator and the victim of bullying. The result shows that bullying cases that occur have levels that are mild, moderate and severe. The mild degree of bullying can be severe when bullying feels a pr...
Journal of Visual Culture, Vol 22.1: 64– 92
Counter-Archives as Heritage Justice: Photography, Invisible Labor and Peopled Ruins2023 •
This article critically engages with photographs, the institutions that archive and curate them, and the uses to which they are put in the work of heritage preservation, with particular attention paid to the ways in which these have been mobilized in Middle Eastern heritage debates. Photographs, often depicting uninhabited rather than populated heritage landscapes, in effect weaponize heritage preservation, ignoring the fact that individuals and communities have always had their own ways of preserving and engaging with the material past. The authors therefore seek to reconsider the disciplinary genealogies embedded in a photographic archive shaped by instruments of Western ideology and power – archaeological fieldwork, surveys and museum-building – to question the uncritical use of photography for the assessment of heritage significance, the construction of heritage value and management of heritage assemblages today. They argue that identifying and creating counter-archives is necessary to contribute to more inclusive narratives fostering heritage justice, including a deeper engagement with archaeology’s long-standing entanglements with exploitative labour. Keywords: archaeology • archives • colonialism • heritage justice • photography • Middle East • museums
Conocimiento, poder y transformación digital en América Latina
Sobre la definición, construcción y transmisión del conocimiento arqueológico. Una historia y perspectiva decolonial desde el MUSEF de Bolivia2024 •
e-Spania Revue interdisciplinaire d’études hispaniques médiévales et modernes
Construyendo una memoria histórica: Olivares mecenas de historiadores2024 •
2016 •
Jewish Cultural Studies
Virtual Transitioning into Real: Jewishness in Central Eastern Europe2014 •
Judiciário consultivo: uma alternativa frente à complexidade
Judiciário consultivo: uma alternativa frente à complexidade2024 •
Stultifera, revista de humanidades y ciencias sociales
Las tres vertientes del desarrollo económico latinoamericano y su influencia en la integración continental: neoliberalismo, neodesarrollismo y socialismo2019 •
Overseas scholarships to Turkish archaeological studies. A meeting on October 26, 2023 at Dokuz Eylül University
Overseas scholarships to Turkish archaeological studies. A meeting on October 26, 2023 at Dokuz Eylül University / Yurtdışı Bursları Toplantısı, 26 Ekim 2023, DEÜ, İzmir2023 •
In: Ritratti shakespeariani. Angelo Francesco Lavagnino, Orson Welles e il Mercante di Venezia (a cura di Alessandra Lavagnino, Bianca Lavagnino, Judica Lavagnino), Roma: Astrolabio-Ubaldini 2017, pp. 52-73
Tracce musicali tra Angelo Francesco Lavagnino e Orson Welles2017 •
2007 •
International Journal of Environmental Research and Public Health
A Health Belief Model-Based Motivational Interviewing for Medication Adherence and Treatment Success in Pulmonary Tuberculosis PatientsResearch Square (Research Square)
The employment activated by the National Recovery and Resilience Plan in the construction sector at the regional level2023 •