[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by UMM Institutional Repository BAB III METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode hermeneutik. Hermeneutika dari kata yunani hermeneuine dan hermeneia yang masing-masing berarti “menafsirkan” dan “penafsiran”. Dalam tradisi yunani, istilah hermenutika diasosiasikan dengan Hermes (Hermeios), seseorang utusan (Dewa) dalam mitologi yunani kuno yang bertugas menyampaikan dan menterjemah pesan dewa kedalam bahasa manusia.27 Sumaryono menjelaskan bahwa hermenutika merupakan proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti.28 Menurut Fakhruddin Faiz, hermeneutika sebagai suatu metode atau cara untuk mentafsirkan simbol berupa teks atau sesuatu yang diperlakukan sebagai teks untuk dicari arti dan maknanya, untuk itu metode ini mensyaratkan adanya kemampuan untuk menafsirkan masa lampau yang tidak dialami, kemudian dibawa ke masa sekarang.29 Wilhelm Dilthey mengatakan bahwa sebagai bagian dari metode verstehen, tugas pokok hermeneutika adalah bagaimana menafsirkan 27 Mudjia Raharjo, Dasar-Dasar Hermenutika; Antara Intensionalisme Dan Gadamerian, (Yogyakarta; Ar-Ruzz Media, 2008), 27-28. 28 Sumaryono, Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat. (Yogyakarta; Kanisius, 2013), 24. 29 Mudjia Raharjo, Dasar-Dasar Hermenutika; Antara Intensionalisme Dan Gadamerian, (Yogyakarta; Ar-Ruzz Media, 2008), 29 28 29 sebuah teks klasik atau realitas sosial dimasa lampau yang asing sama sekali agar menjadi milik orang yang hidup dimasa, tempat dan suasana kultural yang berbeda. Oleh karena itu, kegiatan hermeneutik selalu bersifat triadik, menyangkut tiga subyek yang saling berhubungan. Tiga subjek yang dimaksut adalah : the world of the text (dunia teks), the world of the outhor (dunia pengarang) dan the world of the reader (dunia pembaca) yang masing-masing memiliki titik pusat tersendiri dan saling mendukung dalam memahami sebuah teks.30 Penelitian ini menggunakan metode hermeneutik karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana amil zakat memaknai golongan penerima zakat. Maryani menjelasakan bahwa penelitian kualitatif kebalikan dari kuantitatif, yaitu berusaha memahami fakta yang ada dibalik kenyataan, yang dapat diamati atau diindrai secara langsung. Dalam metodologi kualitatif, fakta yang terdapat dibalik kenyataan langsung disebut verstehen31 B. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kota malang. Tepatnya di kantor Rumah Zakat (RZ) yang beralamat di Jl. Wr. Supratman, Klojen, Malang, Kota Malang, Jawa Timur. 30 Edi mulyono, Dkk, Belajar Hermeneutika : Dari Konfigurasi Filosofis Menuju Praktis Islamic Studies, (Jogjakarta; IRCiSoD, 2012), 100. 31 Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, (Jakarta PT Bumi Aksara, 2012), 3. 30 Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena Rumah Zakat termasuk lembaga zakat yang besar dan mempunyai cabang di berbagai daerah. Dan peneliti juga pempertimbangkan waktu dan biaya yang digunakan dalam penelitian. C. Sumber Data Penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih terfokus kepada representasi terhadap fenomena sosial.32 Untuk memilih informan kunci atau situasi yang lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive sampling),33 maka dalam penelitian informan kunci dan situasi sosial akan diamati yaitu amil zakat yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan zakat terkhususnya amil zakat rumah zakat. Dalam menentukan informan kunci menggunakan purposive sampling yaitu dilakukan secara sengaja dengan memiliki beberapa kriteria. Kriteria tersebut antara lain : 1. Subjek atau informan telah cukup lama menyatu dengan kegiatan yang akan dicari informasinya dan dapat memberikan penjelasan . 2. Sebjek yang masih terlibat secara penuh dan aktif pada kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. 32 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2007), 53. 33 Ibid 53 31 3. Subjek mempunyai banyak waktu untuk diwawancarai. 4. Subjek dalam memberikan informasi tidak cenderung dipersiapkan terlebih dahulu. 5. Subjek yang masih tergolong “asing” dengan penelitian. Prosedur pemilihan sample itu sendiri melalui tiga tahapan, antara lain: 1) pemilihan sample awal (informasi kunci), 2) pemilihan sample lanjutan, 3) menghentikan pemilihan sample lanjytan jika sudah tidak terdapat variasi informasi, dimana dalam melaksanakan ketiga tahapan ini umumnya menggunakan teknik snowball sampling34 Dalam menggunakan teknik snowball sampling ini peneliti memilih informan awal yakni amil zakat yang selanjutnya dari amil zakat yang merupakan informasi awal ini mereka akan memberikan arahan kepada individu lain yang cocok dijadikan informan lanjutan, begitu seterusnya hingga tidak lagi terdapat variasi informasi (jenuh). Dengan demikian, pada penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sample. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang standar dan akan simpang siur. Dalam 34 2007), 53. Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 32 penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: 1. Teknik Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati langsung dilapangan. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secara cermat dan sistematik.35 Dalam hal ini peneliti mengamati langsung bagaimana Amil zakat mendistribusikan dana zakat di Rumah Zakat Malang. 2. Teknik kepustakaan Teknik kepustakaan atau sering disebut studi pustaka, ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengola bahan penelitian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk memperoleh data yang berasal dari literatur-literatur. Literatur tersebut tidak hanya buku saja, tetapi juga dapat berasal dari sumber bacaan lain yang dapat menunjang penelitian termasuk rekaman-rekaman video/audio.36 Penulis menggunakan teknik ini dalam pengumpulan data yang akan digunakan sebagai kerangka awal penelitian dari sumber-sumber penelitian yang sejenis, yang akan digunakan sebagai dasar teoritis. 35 36 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung; Alfabeta, 2007), 105. Mestika zed. Metode penelitian kepustakaan, (Jakarta; yayasan obor indonesia, 2004), 6. 33 3. Teknik Wawancara Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survei. Wawancara juga merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Selain itu wawancara atau interview merupakan proses dimana peneliti memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatp muka antara pewawancara dan orang yang diwawancarai. Dengan menggunakan pedoman (guide) wawancara.37 Wawancara dilakukan peneliti agar mendapatkan data yang lengkap, dengan cara mewawancarai para Amil zakat yang mempunyai tugas berhubungan dengan penelitian. Seperti Branch Manager Rumah Zakat, bagian pendistribusian dan pengumpulan. E. Analisa data Analisis merupakan kegiatan pengukuran data sesuai dengan rentang permasalahan atau urutan pemahaman yang diperoleh, pengorganisasian data dalam informasi, kategori, ataupun unit perian tertentu sesuai dengan antisipasi peneliti, dan interpretasi berkenaan dengan signifikasi butir-butir ataupun satuan data sejalan dengan pemahaman yang ingin diperoleh, serta penilaian atas butir atau satuan sehingga membuahkan kesimpulan baik-buruk, tepat tidak tepat, signifikan atau tidak signifikan.38 37 Burhan, Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainya. (Jakarta; Kencana, 2005), 136. 38 Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan, (Jakarta PT Bumi Aksara, 2012), 75. 34 Menurut Mustari, aktivitas dalam analisi data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, tampilan data (data display) dan kesimpulan atau verivikasi. a. Reduksi data Reduksi data meliputi penataan data mentah yang berupa catatan lapangan, rekaman maupun dokumen, pemilihan data yang didasarkan pada hasil penulisan ulang, transkripsi, maupun memeo saat peneliti melakukan pengambilan data. Reduksi data dilakukan untuk penataan data mentah hasil wawancara dan observasi atas pemaknaan amil zakat terhadap asnaf zakat (golongan penerima zakat) di rumah zakat kota malang. b. Penyajian data Peneliti menyajikan data yang berarti mengorganisasi data, menyusun data dalam suatu pola sehingga semakin mudah untuk dipahami. Peneliti memfokuskan bagaimana pemaknaan amil zakat terhadap asnaf zakat (golongan penerima zakat) dirumah zakat kota malang. Dalam hal ini peneliti menyajikan data yang telah didapat selama penelitian di rumah zakat kota malang tentang pemaknaan amil zakat terhadap asnaf zakat (golongan penerima zakat) di rumah zakat kota malang. Dengan demikian hasil dari penyajian data ini mampu mempermudan peneliti untuk memaparkan dan penegasan kesimpulan. 35 c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam hal ini peneliti mengkaji, membandingkan dan mengecek kembali suatu informasi yang telah diperoleh dalam penelitian, hasil wawancara dan dokumen yang bersangkutan. Diharapkan, dalam penarikaan kesimpulan yang dilakukan oleh peneliti mampu menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana amil zakat memaknai asnaf zakat (penerima zakat) dan keterkaitan antara makna asnaf zakat dalam Al-quran dan amil zakat rumah zakat kota Malang.