Skip to main content
Dalam makalah ini dibahas mengenai model pembelajaran Group Investigation yng akan diterapkan kepada peserta didik. Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini adalah untuk mengetahui manfaat dan dampak yang akan terjadi pada peserta... more
Dalam makalah ini dibahas mengenai model pembelajaran Group Investigation yng akan diterapkan kepada peserta didik. Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini adalah untuk mengetahui manfaat dan dampak yang akan terjadi pada peserta didik. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya dituntut menerima apa yang diberikan oleh guru namun juga harus mampu berfikir analisis. Dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk selalu aktif dalam pembelajaran di kelas hal ini selaras dengan manfaat dari model pembelajaran group investigation yang menuntut agar siswa dapat mengembangkan pola berfikir analisis. Guru hanya akan memberikan sebagian permasalahan dan akan dikembangkan oleh siswa sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dalam model pembelajaran kooperatif Group Investigation guru hanya menjadi pengarah dan penunjuk dalam proses pengembangan masalah hingga penyelesaian masalah tersebut oleh siswa. Sehingga, siswa akan mampu mengembangkan proses berfikir analisis. Selain itu, d...
Model-model pembelajaran yang digunakan oleh negara yang memiliki peringkat tertinggi menurut penilaian PISA(Programme for International Student Assessment),
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai... more
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian (Jalaludin Rahmat, 2007:15) Model Pembelajaran Penelitian Ilmiah Model pembelajaran penelitian ilmiah dimaksudkan agar siswa belajar bagaimana ilmu pengetahuan/sains diciptakan dalam bentuk penemuan-penemuan (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:185). Esensi model ini adalah melibatkan siswa dalam masalah yang sebenarnya dalam penyelidikan dengan mengkonfrontir mereka dalam area investigasi, membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual dan metodologis dalam area investigasi, dan meminta mereka mendesain cara mengatasi masalah tersebut. Jadi, siswa melihat pengetahuan dalam pembuatan dan diinisiasikan ke dalam komunitas pembelajar. Pada waktu yang sama, mereka mendapatkan respek pengetahuan yang lebih baik dan mungkin akan belajar baik limitasi pengetahuan terbaru dan ketergantungannya. (Schaubel, Klopfer, dan Raghaven, 1991). Model pembelajaran penelitian ilmiah ini memiliki struktur pembelajaran, yaitu: tahap pertama, menyajikan suatu bidang penelitian pada siswa; kedua, siswa mendesain masalah; ketiga, siswa mengidentifikasi masalah dalam penelitian; keempat, siswa memperkirakan cara untuk memperjelas kesulitan dalam penelitian. Sistem sosial yang terdapat dalam model ini pun memiliki susunan dan kerangka kerja yang cukup mudah, dan mendorong mekarnya iklim intelektual dalam kelas (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:199). Model Latihan Penelitian Model latihan penelitian (research training model) sebenarnya telah dikembangkan untuk mengajarkan siswa tentang proses dalam meneliti dan menjelaskan fenomena asing. Model ini dirancang untuk membawa siswa secara langsung dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat (Bruce Joyce, Marsha Weil dan Calhoun, 1976:202). Struktur yang terdapat dalam model latihan penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
Research Interests:
Research Interests:
Model sinektik adalah salah satu model yang termasuk pada rumpun pribadi. Model pribadi merupakan model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri individu, model ini menitik beratkan kepada psikologis individual dan pengembangan... more
Model sinektik adalah salah satu model yang termasuk pada rumpun pribadi. Model pribadi merupakan model mengajar yang berorientasi kepada perkembangan diri individu, model ini menitik beratkan kepada psikologis individual dan pengembangan kreativitas melalui aktualisasi diri, kesehatan mental, dan pengembangan kreativitas. Salah satu ciri kreativitas menurut Munandar (1992 : 34) adalah mempunyai dorongan ingin tahu yang besar dan kemampuan mengembangkan suatu gagasan. Model Sinektik yang dikembangkan oleh Gordon bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas sehingga diharapkan siswa mampu menghadapi permasalahannya. Menurut Gordon (Daswan, 2013)sinektis dibangun oleh empat dasar yaitu pandangan bahwa kreatifitas merupakan aktivitas sehari-hari, kreatifitas merupakan hal yang dapat dipelajari, kreativitas menunjang semua bidang (seni, teknologi, pengetahuan dsb.), dan proses penemuan individu di tunjang oleh penemuan kelompok. Dalam teknik pengajarannya, sebaiknya guru jangan batasi pengalaman yang mungkin diperoleh peserta didik, hormatilah gagasan-gagasan mereka, hargailah proses belajar mandiri, hargai perbedaan individu dan toleransi terhadap situasi kelas yang ribut. Untuk strategi sinektik, Gordon dalam Joyce (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007) mengemukakan mengenai dua strategi prosedur sinektik, yaitu:
Research Interests:
Sanjaya (2008:196) berpendapat bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang... more
Sanjaya (2008:196) berpendapat bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sanjaya (2012), metode pembelajaran Inkuiri adalah strategi pembelajaran inkuiri, yakni rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indera-indera lainnya. Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus-menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan (Sanjaya, 2012:197). Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama metode pembelajaran inkuiri yang menurut Sanjaya (2012: 197) adalah strategi pembelajaran inkuiri yang meliputi: Metode pembelajaran inkuiri yang disebut Strategi pembelajaran inkuiri oleh Sanjaya (2012) merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran Daftar Pustaka: Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Research Interests:
A. Orientasi Model Model pembelajaran berpikir induktif merupakan karya besar Hilda Taba. Suatu strategi mengajar yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi. Model ini dikembangkan atas dasar beberapa... more
A. Orientasi Model Model pembelajaran berpikir induktif merupakan karya besar Hilda Taba. Suatu strategi mengajar yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi. Model ini dikembangkan atas dasar beberapa postulat sebagai berikut: 1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan;. 2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam seting tersebut, mana siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam suatu sistem konsep, yaitu (a) saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh satu sama lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan-hubungan tersebut, (b) menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahuinya dalam rangka membangun hipotesis, dan (c) memprediksi dan menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru, dalam hat ini, dapat membantu proses internalisasi dan konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut; 3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut. B. Prosedur Pembelajaran Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya. Strategi pertama adalah pembentukan konsep (concept formation) sebagai strategi dasar, kedua, interpretasi data (data interpretation) dan ketiga adalah penerapan prinsip (application of principles). MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF
Research Interests:
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk... more
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang. Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif. PENGERTIAN METODE SIMULASI Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Udin Syaefudin Sa'ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata. Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar. TUJUAN METODE SIMULASI
Research Interests:
Pembelajaran yang menciptakan hasil belajar yang terbaik adalah pembelajaran yang di inginkan oleh semua orang, namun bagaimana jika kenyataan itu sebaliknya ?, bagaimana jika hasil pembelajaran siswa malah terbukti rendah, dan kurang... more
Pembelajaran yang menciptakan hasil belajar yang terbaik adalah pembelajaran yang di inginkan oleh semua orang, namun bagaimana jika kenyataan itu sebaliknya ?, bagaimana jika hasil pembelajaran siswa malah terbukti rendah, dan kurang bisa menampilkan feed back yang bagus. Karena itulah dilakukan upaya-upaya agar pembelajaran dapat berhasil, upaya yang biasa dilakukan pengajar adalah dengan memilih model pembelajaran, disini group investigation adalah model pembelajaran yang akan di bahas Group investigation adalah model pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok,untuk memecahkan masalah yang di berikan oleh guru / pengajar.Seperti menurut (yumisnaini, 2013:3) investigasi kelompok adalah model pembelajaran kelompok dengan cara merencanakan, menemukan, dan menyelesaikan masalah dalam bentuk diskusi kelompok sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan bersama. berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa investigasi kelompok adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok, siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkan menemukan prinsip dalam pemecahan masalah tersebut, dengan begitu keaktifan siswa dalam berfikir dan belajar, langsung terjun melalui pengalaman nya sendiri, bagaimana ia bertindak dan bagaimana ia membagi tugas bersama kelompoknya., sehingga selain pengetahuan yang ia dapatkan dari pengalaman, kepemimpinan dalam mengelola tugas dan group kelompok ia dapatkan juga dari proses pembelajaran group investigation. Karakteristik Group Investigation Pembelajaran kooperatif tipe GI memiliki beberapa karakteristik, yaitu : 1. Tujuan kognitif untuk menginformasikan akademik tinggi dan keterampilan inkuiri. 2. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topic tertentu. 3. Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian laporan). 4. Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa. 5. Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif (keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang diselidiki). 6. Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi masalah dengan peranan yang berbeda. Selanjutnya Langkah-langkah dalam pembelajaran Group Investigasi, menurut Dahlan (2015) terdapat 8 langkah-langkah dalam pembelajaran group investigasi yaitu : 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
A. Pengertian Model Pembelajaran Istilah model diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi tempat kita hidup. Dalam konseks pembelajaran, Joyce dan Weil (Udin S.Winataputra,... more
A. Pengertian Model Pembelajaran Istilah model diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi tempat kita hidup. Dalam konseks pembelajaran, Joyce dan Weil (Udin S.Winataputra, 2001) mendefinisikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Jadi, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Di dalam literatur ditemukan berbagai macam model pembelajaran. Beberapa diantara model pembelajaran tersebut diasumsikan dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan pembelajaran IPS di SD. Untuk memilih/menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu, perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik dan prinsip-prinsip belajar,(seperti kecepatan belajar, motivasi, minat, keaktivan siswa dan umpan balik/penguatan), serta yang tidak kurang pentingnya adalah bahwa pemilihan model-model pembelajaran seyogianya berbasis pada pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada konsep pembelajaran mutakhir 1. Istilah " model " diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagaipedoman dalam melakukan kegiatan. 2. Pada pembelajaran istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yangmelukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajaruntuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model berfungsi sebagai pedoman bagipembelajar dalam merencanankan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. 3. Model dapat diartikan sebagai suatu pola yang digunakan dalam menyusunkurikulum, merancang dan menyampaikan materi, mengorganisasikan pebelajar, dan memilih media dan metode dalam suatu kondisi pembelajaran. Modelmenggambarkan tingkat terluas dari praktek pembelajaran dan berisikan orientasifilosofi pembelajaran, yang digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategipengajaran, metode, keterampilan, dan aktivitas pebelajar untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten). B. Komponen Model Pembelajaran