Skip to main content
The government of Indonesia has faced several challenges to its goal of achieving salt self-sufficiency, necessitating the formulation and implementation of strategic steps to increase salt production. Among its islands, Java has a great... more
The government of Indonesia has faced several challenges to its goal of achieving salt self-sufficiency, necessitating the formulation and implementation of strategic steps to increase salt production. Among its islands, Java has a great deal of potential for salt production, as does the Special Region of Yogyakarta, where the government has initiated salt farming development as part of its coastal community empowerment program. This study aimed to (1) evaluate the land suitability of existing salt farms and (2) identify potential sites and make a productivity estimation of salt farms in the Special Region of Yogyakarta, with the broad objective of demonstrating a rapid land assessment for salt farming development using the combination GIS and field survey. The approach was carried out in three phases; i.e., the analyses of land availability, land characteristics, and land recommendations. On-screen digitizing using GIS was applied to identify land availability through several data ...
Keterdapatan sumber daya airtanah di kepulauan sangat tergantung oleh faktor meteorologi (curah hujan) sebagai sumber air dan faktor geologi yaitu formasi penyusun batuan tempat cadangan airtanah tersimpan (akuifer). Pulau Bakalan berada... more
Keterdapatan sumber daya airtanah di kepulauan sangat tergantung oleh faktor meteorologi (curah hujan) sebagai sumber air dan faktor geologi yaitu formasi penyusun batuan tempat cadangan airtanah tersimpan (akuifer). Pulau Bakalan berada di Kepulauan Banggai, yang secara kondisi geologi regional berada di Formasi Batugamping koral kuarter (Ql). Karakteristik airtanah di daerah batugamping sangat dinamis, terbatas, dipengaruhi oleh perkembangan dari aliran celah dan pelarutan. Sehingga dapat dikatagorikan daerah airtanah langka, dan bersifat setempat atau lokal. Keterbatasan airtanah juga dipengaruhi oleh aktifitas pengunaannya. Semakin besar penggunaan dan semakin intensif pemakaian airtanah, maka dapat mengakibatkan penurunan kuantitas dan penurunan kualitas airtanah. Penurunan kualitas airtanah dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Penurunan kualitas air dapat disebabkan tercemarnya sistem akuifer oleh sumber pencemar melalui pori-pori batuan pada formasi batugamping yang muda...
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial salinitas air sungai di Kabupaten Demak dengan melakukan pengukuran salinitas di lapangan menggunakan Electric Conductivity (EC) meter. Intrusi air laut yang dianalisis... more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial salinitas air sungai di Kabupaten Demak dengan melakukan pengukuran salinitas di lapangan menggunakan Electric Conductivity (EC) meter. Intrusi air laut yang dianalisis dalam penelitian ini terbatas hanya pada penyusupan air laut melalui sungai. Penelitian dilakukan dengan pengukuran daya hantar listrik (DHL) di sepanjang sungai denganjarak setiap 500 meter, dimulai dari muara sungai untuk di Sungai Demangan dan 1.000 meter untuk Sungai Tuntang Lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrusi melalui sungai di Pesisir Demak berpengaruh besar pada kualitas air sungai. Kualitas air sungai yang menjadi payau sampai dengan asin pada jarak > 4 km di Sungai Demangan dan > 7 km di Sungai Tuntang Lama. ABSTRACT  This study is aimed to determine the spatial distribution oj river water salinity in Demak by measuring electrical conductivity in thefield using EC meter. Seawater intrusion analyzed in this study is limited to...
The Development of small islands is often constrained by the limitations of water resources. This condition is caused by a wide catchment is limited, and the influence of sea water on the groundwater which causes the amount of groundwater... more
The Development of small islands is often constrained by the limitations of water resources. This condition is caused by a wide catchment is limited, and the influence of sea water on the groundwater which causes the amount of groundwater is limited. This paper aims to determine the form of adaptation to limited water resources in Pramuka Island, Seribu Islands regency, DKI Jakarta. The results showed that the shape adaptation to limited water resources such as rain water harvesting, bring bottled water from outside the island, as well as using technology osmosi reverse to get clean water. The community adaptation is threatened not sustainable because the poor condition of the groundwater in Pramuka Island. Therefore, it is necessary to the management of water resources by maximizing the infiltration of rain water, solid dan water waste management, as well as set the maximum extraction of groundwater.
Abstrak : Pertumbuhan penduduk menyebabkan bertambahnya luas lahan untuk permukiman. Namun demikian, tidak semua tempat memiliki sumberdaya lahan yang cukup luas untuk mendukung hal tersebut. Salah satu wilayah yang memiliki lahan sangat... more
Abstrak : Pertumbuhan penduduk menyebabkan bertambahnya luas lahan untuk permukiman. Namun demikian, tidak semua tempat memiliki sumberdaya lahan yang cukup luas untuk mendukung hal tersebut. Salah satu wilayah yang memiliki lahan sangat terbatas adalah Pulau Panggang Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta yang termasuk pulau sangat kecil. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Pulau Panggang, Tahun 2004 sampai 2008, dan (2) mengetahui pola adaptasi masyarakat di Pulau Panggang terhadap keterbatasan lahan. Perubahan penggunaan lahan dianalisis berdasarkan ekstraksi penggunaan lahan dari Citra Ikonos Tahun 2004 dan 2008, sedangkan adaptasi masyarakat terhadap keterbatasan lahan dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan dan in-depth interview. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan lahan permukiman di Pulau Panggang semakin bertambah luas dan telah menutup hampir seluruh daratan Pulau Panggang. Selain itu pembangunan perm...
The definition of a karst drainage basin in the aquifer of the karst area is an absolute thing to do as a water resource management unit. This research aimed to characterize the hydrogeology of the Gunungsewu Karst Area in the upper reach... more
The definition of a karst drainage basin in the aquifer of the karst area is an absolute thing to do as a water resource management unit. This research aimed to characterize the hydrogeology of the Gunungsewu Karst Area in the upper reach of the Gremeng Karst Drainage Basin. For this purpose, it was divided into three stages, namely geological survey, speleological survey, and artificial tracer test. The results indicate that the area observed lies in two or more geological formations: Semilir Formation, composed of sandstone and tuff from the ancient volcano Wonodadi eruptions, and Wonosari Formation, in which carbonate rocks consisting of massive coral limestone and bedded chalky limestone predominate. In volcanic rocks, the surface rivers have developed into allogenic streams flowing from underlying beds exposed updip. The contact between the two different formations results in the formation of ponors and springs. The artificial tracer test revealed two underground river systems ...
Karst aquifers have three flow components, namely conduit, fissure, and diffuse. This research was designed to characterize the flow release from the karst aquifer of Guntur Spring. It is part of the hydrogeological system Panggang Block,... more
Karst aquifers have three flow components, namely conduit, fissure, and diffuse. This research was designed to characterize the flow release from the karst aquifer of Guntur Spring. It is part of the hydrogeological system Panggang Block, part of Gunungsewu Karst Area, Gunungkidul, the Special Region of Yogyakarta. The water level and discharge data from May 2018 to May 2019 were processed to create flow hydrographs. Two different methods were applied to measure discharge variation in one year, namely sudden injection in dry seasons and velocity area in rainy seasons. While baseflow separation analysis was employed to calculate the percentage of baseflow, recession constants computation was used to derive the three flow components of the karst aquifer. The recession constants, Kb (diffuse flow), Ki (fissure flow), and Kc (conduit flow), were calculated from nine selected flood events. From the hydrograph analysis, this research found that the average discharges in rainy and dry seasons were 56.7 l/s and 13.25 l/s, respectively. These relatively small flows are mainly because Guntur Spring is an epikarst spring with layers of limestone or thin aquifer. The recession constants were Kb=0.998, Ki=0.933, and Kc=0.500, meaning that Guntur Spring has three flow components, including diffuse, fissure, and conduit. Although the baseflow separation analysis found that the diffuse flow prevailed (93.07%), the influence of conduit and fissure flows was apparent, especially during rainy seasons. The Guntur Spring hydrograph analysis revealed that the average time to baseflow (Tb) and time to peak (Tp) was rather prolonged. Supporting this finding was the mean value of Kc that categorized the recession as medium and signified that the conduit fractures developing in Guntur Spring were not extensive. As a conclusion, diffuse flow mainly characterizes the discharge of Guntur Spring with some indications of growing fissures and conduits.
Pulau Koral Panggang adalah pulau dengan ukuran sangat kecil (kurang dari 100 km2) dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau Koral Panggang memiliki sumberdaya air yang sangat terbatas seperti pulau... more
Pulau Koral Panggang adalah pulau dengan ukuran sangat kecil (kurang dari 100 km2) dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau Koral Panggang memiliki sumberdaya air yang sangat terbatas seperti pulau sangat kecil lainnya di dunia. Kondisi tersebut akan semakin parah pada musim kemarau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas airtanah pada musim kemarau di Pulau Koral Panggang. Analisis kualitas airtanah dianalisis berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi dan membandingkannya dengan baku mutu air minum di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat salinitas airtanah pada musim kemarau berdasarkan nilai daya hantar listrik mulai dari agak payau sampai dengan asin. Berdasarkan pada standar kualitas air minum, beberapa parameter melebihi baku mutu, seperti Kalsium, magnesium, Kalium, Natrium, Klorida, BOD, COD dan Coliform total. Hal ini mengindikasikan bahwa airtanah di Pulau Koral Pramuka telah mengalami pencemaran...
Pulau koral sangat kecil memiliki kerawanan terhadap intrusi air laut. Jumlah imbuhan airtanah yang sangat sedikit akibat curah hujan yang rendah dan luas tangkapan air yang sempit menyebabkan ketersediaan airtanah sangat sedikit. Kondisi... more
Pulau koral sangat kecil memiliki kerawanan terhadap intrusi air laut. Jumlah imbuhan airtanah yang sangat sedikit akibat curah hujan yang rendah dan luas tangkapan air yang sempit menyebabkan ketersediaan airtanah sangat sedikit. Kondisi demikian di perparah dengan terjadinya intrusi air laut akibat penurapan airtanah yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intrusi air laut ke dalam akuifer airtanah tawar berdasarkan pada analisis perbadingan ion. Penelitian ini menggunakan analisis perbandingan ion Klorida dan Bikarbonat serta ion Magnesium dan Kalsium. Hasil analisis menunjukkan bahwa airtanah di Pulau Koral Panggang telah terpengaruh berat oleh air laut.
Mataair di kawasan karst umumnya berasal dari aliran airtanah baik yang berasal dari aliran conduit, diffuse ataupun percampuran antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum evolusi hidrogeokimia pada... more
Mataair di kawasan karst umumnya berasal dari aliran airtanah baik yang berasal dari aliran conduit, diffuse ataupun percampuran antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum evolusi hidrogeokimia pada airtanah yang muncul pada beberapa mataair di Sistem Goa Pindul. Data yang digunakan meliputi data kandungan ion mayor dan kalium di dalam air. Analisis evolusi dilakukan dengan menggunakan diagram piper segi empat yang dikembangkan oleh Kloosterman. Hasil analisis menunjukkan bahwa evolusi hidrogeokimia yang terjadi untuk semua sampel adalah dari tipe semi bikarbonat menjadi tipe air bikarbonat. Hal ini tentunya tidak lepas dari adanya proses pelarutan batuan gamping (karstifikasi) di lokasi kajian.
Airtanah memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di pulau sangat kecil. Pengelolaan sumberdaya airtanah sangatlah penting agar keberlanjutan pemanfaatan airtanah dapat tercapai. Salah satu landasan penting dari... more
Airtanah memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di pulau sangat kecil. Pengelolaan sumberdaya airtanah sangatlah penting agar keberlanjutan pemanfaatan airtanah dapat tercapai. Salah satu landasan penting dari pengelolaan airtanah adalah analisis kerentanan airtanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan airtanah di Pulau Koral Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode GOD. Data yang digunakan dalam penentuan kelas kerentanan airtanah terhadap pencemaran adalah tipe akuifer, jenis batuan (litologi) dan kedalaman muka airtanah. Selain itu, dianalisis pula kandungan fecal coli dalam airtanah untuk memvalidasi hasil analisis kerentanan airtanah yang telah dilakukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pulau Koral Pramuka masuk dalam kategori kerentanan ekstrem. Hal ini sesuai dengan hasil analisis kandungan Fecal colli yang menunjukkan sebagian besar sampel melebihi baku mutu airt...
The southern coastal area of Java Island is one of the nine seismic gaps prone to tsunamis. The entire coastline in one of the regencies, Gunungkidul, is exposed to the subduction zone in the Indian Ocean. Also, the growing tourism... more
The southern coastal area of Java Island is one of the nine seismic gaps prone to tsunamis. The entire coastline in one of the regencies, Gunungkidul, is exposed to the subduction zone in the Indian Ocean. Also, the growing tourism industries in the regency increase its vulnerability, which places most of its areas at high risk of tsunamis. The same case applies to Kukup, i.e., one of the most well-known beaches in Gunungkidul. Structurally shaped cliffs that surround it experience intensive wave erosion process, but it has very minimum access for evacuation routes. Since tsunami modeling is a very advanced analysis, it requires an accurate topographic data. Therefore, the research aimed to generate the topographic data of Kukup Beach as the baseline in tsunami risk reduction analysis and disaster management. It used aerial photograph data, which was acquired using Unmanned Aerial Vehicle (UAV). The results showed that the aerial photographs captured by drone had accurate elevation and spatial resolution. Therefore, they are applicable for tsunami modeling and disaster management.
Kawasan karst di Indonesia seringkali identik dengan bencana kekeringan. Keterbatasan sumberdaya air di bagian permukaan akibat terbentuknya lorong-lorong pelarutan telah menjadi menjadikan sumberdaya air hanya diketemukan dalam bentuk... more
Kawasan karst di Indonesia seringkali identik dengan bencana kekeringan. Keterbatasan sumberdaya air di bagian permukaan akibat terbentuknya lorong-lorong pelarutan telah menjadi menjadikan sumberdaya air hanya diketemukan dalam bentuk telaga dan mataair. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ekploitasi sumberdaya air bawah tanah kawasan karst telah menjadi penyedia sumber air bagi kawasan karst sendiri dan bahkan bagi wilayah di sekitarnya. Kawasan karst selain memiliki keunikan yang tinggi dan fungsi yang sangat penting juga memiliki daya lenting yang rendah, sehingga pemanfaatan kawasan karst hendaknya tidak hanya mengutamakan keuntungan secara ekonomi saja, tetapi juga mengutamakan aspek konservasi dan keberlanjutan. Dalam rangka mennyediakan referensi tentang kajian-kajian karst di Indonesia Karst Student Forum (KSF) Fakultas Geografi UGM, Environmental Geography Student Association (EGSA) Jurusan Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM serta Kelompok Studi Karst Fakultas...
Research Interests:
Sistem Karst Goa Pindul yang secara fisiografis terletak di Basin Wonosari memiliki keunikan tersendiri. Sistem ini memiliki zona conduit yang ditunjukkan dengan adanya sistem pergoaan dan zona diffuse yang dibuktikan dengan dominannya... more
Sistem Karst Goa Pindul yang secara fisiografis terletak di Basin Wonosari memiliki keunikan tersendiri. Sistem ini memiliki zona conduit yang ditunjukkan dengan adanya sistem pergoaan dan zona diffuse yang dibuktikan dengan dominannya aliran permukaan. Sumberdaya air menjadi penopang utama aktifitas manusia di wilayah ini, yaitu berupa kegiatan pariwisata, permukiman, dan pertanian. Oleh karena itu, suatu cara perlu diterapkan untuk menjaga sumberdaya air tetap lestari. Penelitian ini akan menganalisis cara karakterisasi akuifer karst yang tepat untuk diterapkan di Sistem Karst Pindul. Menurut sumbernya, data di penelitian ini diperoleh dari hasil observasi lapangan dan studi literatur. Analisis data dilakukan secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis spasiotemporal sifat aliran, presentase aliran dasar (PAD), dan waktu menuju banjir merupakan cara yang tepat untuk mewujudkan sustainable water resources. Analisis sifat aliran dapat mengetahui sejauh mana Sistem...
Research Interests:
The Gunungsewu karst area is not only known for its unique landscape but also its recurring drought events. To meet the water supply, the local population utilizes several water potentials, namely doline pond, spring, and underground... more
The Gunungsewu karst area is not only known for its unique landscape but also its recurring drought events. To meet the water supply, the local population utilizes several water potentials, namely doline pond, spring, and underground river. This study was designed to analyze the hydrogeological conditions of Mbangsri Cave, following its accidental discovery by the community at the end of 2018. The hydrogeological analysis was conducted by geological surveys, which consisted of rocks collection and structural measurements, cave mapping, and recharge area delineation based on remote sensing images acquired by unmanned aerial vehicles. The results showed that Mbangsri Cave, in the hydrogeological perspective, had low water resources potential. It is believed to be the result of (1) relatively small catchment area, (2) a fault in the southern part of Mbangsri Cave, creating a small groundwater basin, and (3) the thin epikarst layer, limiting the water storage.
The multiplying number of population in the City of Yogyakarta has resulted in a larger volume of wastes in the region. People living on the riverbanks are unfortunately in the habit of discarding domestic waste directly to the river... more
The multiplying number of population in the City of Yogyakarta has resulted in a larger volume of wastes in the region. People living on the riverbanks are unfortunately in the habit of discarding domestic waste directly to the river channel, worsening the already polluted water. This study was intended to analyze the characteristics of the municipal wastewater contaminating Belik River. During the water quality test, a rapid investigation method and laboratory analysis were employed. The sampling in the field was based on river segments and travel time of river water. Based on the laboratory test results, the concentrations of phosphate, BOD, and COD in the water bodies had exceeded the standard for Class II water quality indicating pollution due to frequent disposal of household wastes like detergents. The higher the BOD and COD levels, the more unsuitable the water for fisheries and agricultural practices.
Forest fires are one of the global issues that attract worldwide attention. Russia, Brazil, Canada, the United States, and Indonesia are among the countries with the largest forest cover and long records of massive forest fires. Forest... more
Forest fires are one of the global issues that attract worldwide attention. Russia, Brazil, Canada, the United States, and Indonesia are among the countries with the largest forest cover and long records of massive forest fires. Forest fire management is, therefore, critical to decreasing the severity level of these fires. Current conditions indicate that, compared with the four other countries, Indonesia has significantly reduced forest fires within the past five years. Consequently, adopting a global perspective to study the characteristics of forest fire disaster management has become necessary. For each management parameter, this research employed a literature review and descriptive analysis. The results showed that Indonesia had an advantage in the field of legal regulation. Indonesia tends to change its regulations within a short span of time, resulting in the number of forest fire incidents decreasing significantly compared with Russia, Brazil, Canada, and the United States. ...
Allogenic recharge generally contributes to the formation of the main underground river system in a karst area. However, allogenic recharge have a higher susceptibility to contamination than autogenic recharge. This is because recharge... more
Allogenic recharge generally contributes to the formation of the main underground river system in a karst area. However, allogenic recharge have a higher susceptibility to contamination than autogenic recharge. This is because recharge from allogenic rivers enters the underground river system without undergoing filtration by soil or rock cavities. This paper discusses changes to ministerial regulations related to karst management that have led to the exclusion of allogenic river areas from the management of allogenic rivers, examines the urgency of managing allogenic rivers, and recommends future management of karst areas from the perspective of water resources management. The change in the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) regulation regarding karst management has led to a simplification of the scope related to the main tasks and functions of the Ministry of ESDM. This should be followed by making changes to regulations that are higher than the ministerial level regul...
Analysis of groundwater availability for irrigation purposes pertains to not only quantity but also quality. The characteristics of groundwater quality essentially define crop productivity and determine whether or not crops can grow. This... more
Analysis of groundwater availability for irrigation purposes pertains to not only quantity but also quality. The characteristics of groundwater quality essentially define crop productivity and determine whether or not crops can grow. This research was designed to identify the suitability of karst groundwater for irrigation temporally (in one year), with an example of Gremeng Resurgence in Gunungsewu Karst Region, Indonesia. It drew on data on electrical conductivity and several major ions, such as potassium, magnesium, sodium, and calcium, by analyzing % sodium content (Na%), Sodium Adsorption Ratio (SAR), and groundwater suitability for irrigation using the Wilcox and USSL diagrams. These analyses revealed that the water quality observed varied by seasons owing to the effects of dilution by rain and water-rock interaction in the karst region. However, this temporal variation was not substantial so that the classes of groundwater suitability only ranged between good and excellent, a...
Karst aquifers have triple porosity (diffuse, fissure, and conduit) which makes their characterization difficult, and often requires a combination of particular methods and investigation over a long period. The purpose of this study is to... more
Karst aquifers have triple porosity (diffuse, fissure, and conduit) which makes their characterization difficult, and often requires a combination of particular methods and investigation over a long period. The purpose of this study is to analyse the components of the flood hydrograph and create a master recession curve (MRC) in karst aquifers that recharge several springs on the north side of the Karangbolong Karst Area (Gombong). The springs studied include Kalisirah, Jumbleng, and Kalikarak springs. The data used are time-series discharges recorded every 15 minutes from November 2018 to March 2020. Furthermore, the reconstruction of the flow regime for MRC is carried out with the help of RC 4.0 software, which is at the same time able to define the level of karst aquifer development. The results showed that Kalisirah and Kalikarak Springs have a complex discharge regime with a degree of karstification in class 8, while Jumbleng Springs in class 5. Analysis of the components of th...
Pemahaman tentang sistem hidrogeologi dan wilayah tangkapan air dari sebuah mata air sangatlah penting. Hal ini untuk membantu pengelolaan yang menjaga kelestariannya. Mataair Beton merupakan salah satu mataair yang memiliki peranan yang... more
Pemahaman tentang sistem hidrogeologi dan wilayah tangkapan air dari sebuah mata air sangatlah penting. Hal ini untuk membantu pengelolaan yang menjaga kelestariannya. Mataair Beton merupakan salah satu mataair yang memiliki peranan yang sangat penting di wilayah Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Suplai air dari mataair ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, irigasi persawahan dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konektivitas dan karakterisasi lorong di sistem hidrogeologi Mataair Beton. Metode yang digunakan adalah tracer test dengan menggunakan fluorescent dyes. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ponor Seropan memiliki konektivitas dengan Mataair Beton, dan memiliki karakteristik lorong berupa single conduit. Perkembangan lorong yang lanjut menunjukkan bahwa sistem hidrogeologi di lokasi kajian sangat dipengaruhi oleh imbuhan airtanah dari sistem alogenik yang berhulu di wilayah non-karst dan memiliki kerentanan terhadap pencemaran airtanah yang tinggi....
Irrigation, a critical element in farming, can fulfill crop water needs and increase agricultural productivity during the dry season, provided that the two necessary factors are met, namely water supply and water quality. Water quality is... more
Irrigation, a critical element in farming, can fulfill crop water needs and increase agricultural productivity during the dry season, provided that the two necessary factors are met, namely water supply and water quality. Water quality is a principal factor in assessing whether or not a water body is usable as a source of irrigation. Excess or lack of elements in irrigation water may affect irrigated crops and soil. For maximum harvests, studies scrutinizing the suitability of water supply for irrigation become necessary. Beton Spring has a large discharge, which the people of Ponjong District, Gunungkidul Regency, rely on for their irrigation and fish farming practices. Uniquely, this karst spring receives allogenic recharges from outside the karst area. This research was intended to assess the suitability of water quality of Beton Spring for temporal irrigation purposes by Sodium analysis (Na%), Sodium Adsorption Ratio (SAR), USSL, and Wilcox. The elements observed in the analysis...
From 2014 to 2016, the number of prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and deaths associated with DHF in Indonesia increased. DHF fatal cases were also reported from three administrative units in the Special Region of Yogyakarta,... more
From 2014 to 2016, the number of prevalence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) and deaths associated with DHF in Indonesia increased. DHF fatal cases were also reported from three administrative units in the Special Region of Yogyakarta, namely Bantul Regency, Gunungkidul Regency, and Yogyakarta City. Two related deaths in Purwosari, a district in Gunungkidul, raised the status of DHF to an outbreak. This study was designed to characterize the spread pattern of DHF in its endemic areas in Purwosari District using the retrospective method, anamnesis, in-depth interviews, Geographic Information System (GIS), and environmental analysis. The kernel density estimation revealed that in 2011-2017, DHF was concentrated in four villages, namely Giriasih, Giricahyo, Giritirto, and Giripurwo. There was a correlation between DHF incidents and physical geographical features of these villages, including proximity to water sources, high vegetation density, elevation, humidity, and rainfall, which c...
The groundwater vulnerability to pollution refers to the ease of pollutants reaching groundwater, so the groundwater will be polluted. The concept shows a probability that pollution will occured which basically bases on the assumption... more
The groundwater vulnerability to pollution refers to the ease of pollutants reaching groundwater, so the groundwater will be polluted. The concept shows a probability that pollution will occured which basically bases on the assumption that the physical environment can prevent the flow of pollutants into the aquifer. The purpose of this study was to predict the vulnerability of groundwater in the study area against pollution. To achieve these objectives beside base on secondary data, also measured the depth of phreatic surface, slope and groundwater sampling. Location of measurement and sampling is determinated by considering location of infiltration measurement ever done by Purnama in 2017. To conduct groundwater vulnerability analysis on pollution in the study area, carried out by SINTACS Method which bases on a numerical system of weight and rating. Weight are determined based on the significance of the effect of the parameters on groundwater pollution, while the rating is determi...
Siklon tropis cempaka yang terjadi pada tahun 2017 tidak hanya meninggalkan jejak berupa dampak bencana, tetapi juga pelajaran berharga tentang bencana banjir di kawasan karst serta dinamikan bentuklahan yang menyertainya. Salah satu... more
Siklon tropis cempaka yang terjadi pada tahun 2017 tidak hanya meninggalkan jejak berupa dampak bencana, tetapi juga pelajaran berharga tentang bencana banjir di kawasan karst serta dinamikan bentuklahan yang menyertainya. Salah satu kawasan yang terdampak parah siklon tersebut adalah Luweng Belimbing yang terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika Luweng Belimbing pasca Siklon Tropis Cempaka. Analisis dinamika dilakukan dengan menganalisis perubahan luas luweng berdasarkan kajian sebelumnya menggunakan hasil pencitraan pesawat tanpa awak, survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat sekitar Luweng Belimbing. Hasil analisis menunjukkan bahwa dinamika dapat dibagi menjadi lima tahapan yang saling berurutan.Kata Kunci: Siklon Tropis Cempaka, Dinamika Bentuklahan, Karst, Banjir, Luweng BelimbingTropical cyclones Cempaka that occurred in 2017 not only left the impact of disasters but also valuable lessons a...
As a coastal area, North Jakarta face global climate change i.e sea level rise. This phenomena can cause some negative impact to the usage of the area. The objectives of this research is to estimate economic risk caused rob flood from sea... more
As a coastal area, North Jakarta face global climate change i.e sea level rise. This phenomena can cause some negative impact to the usage of the area. The objectives of this research is to estimate economic risk caused rob flood from sea with some scenariosof sea water level. The development of flood rob mapping method incoastal area is carried out by neighbourhood operation in Geograhic Information System (GIS) based raster. Economic risk analysis is carried out by overlay of Flood Hazard Map in some scenarios and Land Use Map in certain economic value.The result of research show that economic risk that caused by flood rob 30 cm high is Rp 424.318.821.500,00. Economic risk with 115 cm flood rob high is 2.934.277.188.000,00, whereas economic risk with 200 cm flood rob high is Rp 4.758.739.166.000,00. High risk area is dominated by business area (67,76%) and reguler settlement (24,66%). Key words : rob flood, neighbourhood operation, North Jakarta
Perkembangan wilayah Kota Serang sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan air bersih di lokasi tersebut dan wilayah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan hidrogeologi... more
Perkembangan wilayah Kota Serang sebagai pusat pemerintahan Provinsi Banten menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan air bersih di lokasi tersebut dan wilayah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan hidrogeologi wilayah di bagian barat daya Kabupaten Serang. Keempat wiayah ini selain menjadi sumber air bersih bagi Kota Serang juga menjadi wilayah penyangga yang direncanakan sebagai wilayah pengembangan perikanan air tawar dan pertanian lahan basah. Lokasi penelitian meliputi empat kecamatan yaitu Kecamatan Baros, Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Ciomas. Pemetaan hidrogeologi di lokasi kajian diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dalam perencanaan penggunaan sumberdaya air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis data bor, hasil pengukuran geofisika, hasil penelitian sebelumnya, peta hidrogeologi skala 1:250.000, analisis geologi skala 1:100.000, pemetaan geomorfologi dan survei lapangan. Hasil pene...
Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak terdiri atas beberapa sub-DAS, salah satunya adalah Code. DAS yang luas menjadikan kompleksnya masalah sehingga diperlukan penyederhanaan, misalnya pada sempadan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)... more
Daerah Aliran Sungai (DAS) Opak terdiri atas beberapa sub-DAS, salah satunya adalah Code. DAS yang luas menjadikan kompleksnya masalah sehingga diperlukan penyederhanaan, misalnya pada sempadan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui luas berbagai penutup lahan di sempadan Sungai Code, (2) mengkaji peran vegetasi terhadap ekosistem sempadan Sungai Code, dan (3) menentukan arahan pengelolaan terkait garis sempadan Sungai Code. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode interpretasi citra Quickbird yang didukung survei lapangan untuk validasi data penutup lahan. Lokasi penelitian dipilih sempadan Sungai Code wilayah sempadan Sungai Code Yogyakarta dan sekitarnya, tepatnya yang terdapat di dalam jaringan jalan lingkar utara dan jalan lingkar selatan. Data penutup lahan wilayah sempadan Sungai Code disajikan pada buffer area sungai dengan lebar 3 meter, 5 meter, 10 meter, dan 20 meter di kiri dan kanan sungai. Hasil menunjukkan bahwa sempadan Sungai Code memilik...
Keunikan kawasan karst Goa Pindul mendorong pemanfaatan yang maksimal dengan tetap menjaga asas kelestarian. Beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan kawasan ini untuk menjadi kampus lapangan khususnya bagi studi... more
Keunikan kawasan karst Goa Pindul mendorong pemanfaatan yang maksimal dengan tetap menjaga asas kelestarian. Beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan kawasan ini untuk menjadi kampus lapangan khususnya bagi studi hidrologi dan geomorfologi karst. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan kampus lapangan di kawasan Goa Pindul, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Inventarisasi data objek yang dapat digunakan sebagai situs amatan dilakukan di kawasan ini dengan menganalisis potensi pengembangan dengan menggunakan metode SWOT. Hasil analisis berupa deskripsi dan peta sebaran lokasi disajikan dalam paper ini.
This research was conducted in Maputo City, the capital city of Mozambique, as one of developing cities which in the needs to support its urban physical features. It aimed to (1) identify environmental problems in the coastal zone of... more
This research was conducted in Maputo City, the capital city of Mozambique, as one of developing cities which in the needs to support its urban physical features. It aimed to (1) identify environmental problems in the coastal zone of Maputo, (2) identify the existing Integrated Coastal Zone Management (ICZM) in the coastal zone of Maputo, and (3) formulate a plan of ICZM in Maputo. It was conducted by field observation on several points following the literature study. Points were chosen according to difference in physical coastal appearance such as the presence of berms, frontal dunes, artificial barriers, and coastal structures. Results showed that the coastal area in Maputo City experiences three environmental problems i.e. coastal abrasion, improper land use to its conservation concept, and poor waste management. There is already structural mitigation in the area which is in the form of jetties and seawalls. However, it only attempts to solve problems technically. ICZM which base...
Merapi Volcano Eruption in 2010 led to physical changes in the Opak Sub Watershed in Sleman Regency. They include changes in land use/cover and soil conditions which consequently change the watershed response to rainfall, as well as the... more
Merapi Volcano Eruption in 2010 led to physical changes in the Opak Sub Watershed in Sleman Regency. They include changes in land use/cover and soil conditions which consequently change the watershed response to rainfall, as well as the nature of generated flood. This research aimed to (1) determine land use/cover change in the upstream area of Opak Watershed after Merapi Volcano eruption in 2010, and (2) assess the changes in water retention capacity of the soil after the eruption of Merapi Volcano in 2010 and its impact on the environment. Land use change was analyzed with temporal remote sensing imagery with high resolution. Retention capacity was assessed using SCS-CN method. The results of both assessments were, then, used to formulate recommendations for management in Opak Sub Watershed. The analysis showed that Merapi Volcano eruption in 2010 caused 63% of land use/cover to become vacant and changes in surface material and watershed boundaries. In addition, it was determined ...
Perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi isu dunia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencegah semakin besarnya perubahan iklim global, di antaranya adalah dengan melihat penyerapan alamiah dari gas rumah kaca khususnya... more
Perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi isu dunia. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencegah semakin besarnya perubahan iklim global, di antaranya adalah dengan melihat penyerapan alamiah dari gas rumah kaca khususnya karbondioksida oleh proses alamiah. Penyerapan karbondioksida atmosfer oleh proses karstifikasi dipercaya memberikan dampak yang besar dalam mengurangi konsentrasi karbondioksida atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan besaran dari penyerapan karbondioksida atmosfer melalui proses karstifikasi di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sistem Goa Pindul di kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 966,79 ton/tahun/luas karbondioksida diserap dalam proses karstifikasi untuk melarutkan 8.056,57 ton batugamping; dan kapasitas penyerapan karbondioksida yang diserap tersebut melebihi emisi karbondioksida yang bertambah 2,3 ton setiap tahunnya di Indonesia.
Irigasi merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung produktivitas pertanian yang tinggi. Sungai bawah tanah dan mataair di kawasan karst, selain potensial untuk pemenuhan kebutuhan domestic, juga dapat dimanfaatkan untuk... more
Irigasi merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung produktivitas pertanian yang tinggi. Sungai bawah tanah dan mataair di kawasan karst, selain potensial untuk pemenuhan kebutuhan domestic, juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air dari beberapa mataair yang terdapat di daerah tangkapan Goa Pindul, Kecamatan Karangmjo, Kabupaten Gunungkidul. Data yang dibutuhkan adalah kandungan semua kation dari unsur mayor, meliputi Ca2+, Mg2+, Na+ dan ditambah dengan ion K+. Kualitas air untuk kelayakan irigasi ditentukan berdasarkan klasifikasi Persentase kandungan Sodium (Na+), Sodium Adsorption Ratio, Diagram Wilcox dan Diagram USSL. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua sampel dari mataair di daerah tangkapan air Goa Pindul memiliki kualitas yang baik untuk irigasi lahan pertanian.
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Sayangnya, seringkali air tidak tersedia dengan jumlah dan kualitas yang cukup di suatu wilayah. Mataair dan sungai bawah tanah di kawasan karst memiliki peranan yang sangat... more
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Sayangnya, seringkali air tidak tersedia dengan jumlah dan kualitas yang cukup di suatu wilayah. Mataair dan sungai bawah tanah di kawasan karst memiliki peranan yang sangat strategis dalam penyediaan air bersih khususnya air minum. Penelitian ini berusaha untuk melakukan analisis kuantitas dan kualitas air di Sungai Bawah Tanah Ngancar di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul untuk keperluan air minum. Parameter yang dianalisis meliputi bau, rasa, derajat keasaman (pH), kesadahan, padatan terlarut total, kandungan nitrit, nitrat, klorida dan sulfat. Hasil kajian menunjukkan bahwa Sungai Bawah Tanah Ngancar memiliki debit 0,063 m3/detik pada musim kemarau dan 0,077 m3/detik pada musim penghujan, serta memiliki kualitas yang baik untuk air minum.
Isu tentang perubahan iklim kini telah menjadi perhatian dunia, tidak terkecuali para ahli kebumian di kawasan karst. Kawasan karst diyakini akan memiliki peranan besar dalam menghadapi perubahan iklim, terutama terkait dengan penyediaan... more
Isu tentang perubahan iklim kini telah menjadi perhatian dunia, tidak terkecuali para ahli kebumian di kawasan karst. Kawasan karst diyakini akan memiliki peranan besar dalam menghadapi perubahan iklim, terutama terkait dengan penyediaan sumberdaya air serta penyerapan karbodioksida atmosfer. Beberapa isu menarik terkait dengan isu riset kebumian dipaparkan dalam makalah ini. Diharapkan makalah ini dapat membangkitkan semangat penelitian ilmu-ilmu kebumian di kawasan karst, sehingga kawasan karst di masa mendatang dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya dengan tanpa menghilangkan keberlanjutan fungsinya.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta arahan penggunaan lahan di kawasan karst Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta pada skala semi detil. Penentuan arahan penggunaan lahan didasarkan pada kemampuan lahan dan... more
Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta arahan penggunaan lahan di kawasan karst Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta pada skala semi detil. Penentuan arahan penggunaan lahan didasarkan pada kemampuan lahan dan peta kawasan lindung sumberdaya air. Peta kawasan lindung sumberdaya air meliputi daerah tangkapan air sinkhole (luweng), telaga dan sempadan mataair.Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah penelitian terdiri dari kelas kemampuan lahan III, IV, dan VIII. Kelas kemampuan lahan yang dominan adalah VIIIws. Berdasarkan peta kawasan lindung sumberdaya air dan kemampuan lahan diketahui bahwa arahan penggunaan lahan yang dominan adalah untuk garapan sedang.
Goa Pindul adalah salah satu wisata andalan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Konflik sosial yang terjadi akibat koordinasi dan peran pemerintah yang masih minim menyebabkan situasi pariwisata yang kurang kondusif... more
Goa Pindul adalah salah satu wisata andalan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Konflik sosial yang terjadi akibat koordinasi dan peran pemerintah yang masih minim menyebabkan situasi pariwisata yang kurang kondusif dalam pengembangan wisata yang berkelanjutan. Selain itu, karakteristik unik kawasan karst yang dipengaruhi oleh perkembangan pelorongan akibat proses pelarutan dan sistem allogenik mengharuskan pengelolaan yang berwawasan bencana dengan membuat sistem pemantauan banjir, early warning system dan emergency response system untuk pengurangan risiko bencana yang mungkin terjadi di Kawasan Wisata Goa Pindul.
Kajian tentang evolusi tipologi akan sangat membantu dalam melakukan perencanaan pengelolaan di masa mendatang. Hal ini karena kajian tentang genesis suatu wilayah pesisir akan sangat membantu dalam melakukan analisis dinamika pesisir dan... more
Kajian tentang evolusi tipologi akan sangat membantu dalam melakukan perencanaan pengelolaan di masa mendatang. Hal ini karena kajian tentang genesis suatu wilayah pesisir akan sangat membantu dalam melakukan analisis dinamika pesisir dan kerawanan terhadap bencana. Penelitian ini dilakukan di Pantai Watukodok, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul yang merupakan objek wisata yang baru dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tipologi pesisir Pantai Watukodok, dan (2) melakukan rekonstruksi tipologi pesisir Watukodok Kabupaten Gunungkidul. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipologi pesisir di Pantai Watukodok terdiri dari marine deposition coast dan wave erosion coast. Evolusi tipologi wilayah Pantai Watukodok dimulai dengan tipologi structurally shaped coast, kemudian berubah menjadi wave erosion coast, dan yang terakhir menjadi marine deposition coast.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan peranan modal sosial dalam pemenuhan kebutuhan air domestik yang terdapat di Dusun Gemulung, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan dengan... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan peranan modal sosial dalam pemenuhan kebutuhan air domestik yang terdapat di Dusun Gemulung, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian dilakukan dengan melakukan indepth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk modal sosial yang terdapat di Dusun Gemulung terkait dengan pemenuhan kebutuhan air domestik terdiri dari social capital bonding yang terwujud dalam bertuk tradisi gotongroyong dalam upaya penyediaan dan pengelolaan sumberdaya air; bridging social capital yang terwujud dalam bentuk lembaga yang bertugas untuk mengelola instalasi air di Dusun Gemulung; serta linking capital yang terwujud dalam bentuk kerjasama dalam pengelolaan mataair dengan dusun yang lain serta kerjasama dengan lembaga donor. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial di Dusun Gemulung telah berperan sangat besar dalam penyediaan kebutuhan air domestik bagi masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi tipologi pesisir Pulau Sempu; (2) menjelaskan genesis pesisir Pulau Sempu; dan (3) menjelaskan berbagai macam dinamika pesisir Pulau Sempu. Metode penelitian dilakukan dengan membuat... more
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi tipologi pesisir Pulau Sempu; (2) menjelaskan genesis pesisir Pulau Sempu; dan (3) menjelaskan berbagai macam dinamika pesisir Pulau Sempu. Metode penelitian dilakukan dengan membuat peta tentative tipologi pesisir Pulau Sempu berdasarkan pada peta RBI skala 1: 25.000 yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan survey lapangan dengan purposive sampling dan mengelilingi Pulau Sempu dengan menggunakan kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tipologi pesisir Pulau Sempu terdiri atas wave erosion coast, land erosion coast, structurally shaped coast, dan sub-aerial depositional coast,; (2) genesis pesisir Pulau Sempu diawali oleh proses pengangkatan yang meninggalkan jejak cliff, lalu terjadina erosi lahan dan abrasi oleh ombak yang meninggalkan jejak berupa rockfall dan stach, sedangkan genesis mangrove berasal dari substrat lumpur hasil erosi perbukitan; dan (3) dinamika pesisir timur dan selatan Pulau Sempu didominasi oleh prose...
Sumberdaya air di kawasan karst Gunungsewu, khususnya airtanah sangat penting bagi pemenuhan air bersih di kawasan tersebut dan wilayah di sekitarnya. Namun demikian, kondisi hidrologi yang didominasi oleh lorong-lorong pelarutan telah... more
Sumberdaya air di kawasan karst Gunungsewu, khususnya airtanah sangat penting bagi pemenuhan air bersih di kawasan tersebut dan wilayah di sekitarnya. Namun demikian, kondisi hidrologi yang didominasi oleh lorong-lorong pelarutan telah menyebabkan sumberdaya air yang ada di kawasan tersebut sangat mudah tercemar. Selain itu, penambangan gamping yang marak di sana dimungkinkan akan mengurangi jumlah air hujan yang berubah menjadi airtanah. Makalah ini membahas tentang (1) kondisi sosial ekonomi di kawasan karst Gunungsewu dan pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan, serta (2) model kegiatan peningkatan kondisi ekonomi masyarakat di kawasan karst Gunungswu sebagai salah satu upaya konservasi sumberdaya air. Pembahasan tentang kondisi sosial ekonomi juga meliputi tekanan penduduk terhadap lahan serta pembahasan terkait dengan kondisi sanitasi, dan deforestasi.
Kawasan karst merupakan kawasan yang memiliki karakteristik hidrologi yang unik yang disebabkan berkembangnya lorong-lorong pelarutan. Karakteristik ini menciptakan kondisi anisotropis yang mengharuskan dilakukannya metode-metode... more
Kawasan karst merupakan kawasan yang memiliki karakteristik hidrologi yang unik yang disebabkan berkembangnya lorong-lorong pelarutan. Karakteristik ini menciptakan kondisi anisotropis yang mengharuskan dilakukannya metode-metode eksplorasi yang tidak sama dengan wilayah lain pada umumnya. Selain itu, berkembangnya lorong-lorong pelarutan menyebabkan kawasan ini memiliki karakteristik khas berupa duality of the recharge, duality of the infiltration process, duality of the discharge process. Meskipun memiliki karakteristik kering di permukaan, sumberdaya air di bawah permukaan kawasan karst memiliki potensi besar dan telah berperan dalam pemenuhan kebutuhan air di kawasan karst dan sekitarnya.
Indonesia telah dikenal sebagai zamrud khatulistiwa dengan sumberdaya alam yang kaya serta lokasi geografis yang dianggap strategis. Artikel ini membahas tentang hilangnya krisis identitas yang ada pada kalangan pemuda yang menyebabkan... more
Indonesia telah dikenal sebagai zamrud khatulistiwa dengan sumberdaya alam yang kaya serta lokasi geografis yang dianggap strategis. Artikel ini membahas tentang hilangnya krisis identitas yang ada pada kalangan pemuda yang menyebabkan terputusnya estafet kearifan lokal, terutama terkait dengan bencana. Kearifan lokal dalam manajemen bencana telah terbukti menyelamatkan banyak nyawa dalam berbagai kasus kejadian bencana. Hal ini berarti maka terputusnya estafet kearifan lokal pada generasi mendatang akan menyebabkan terjadinya peningkatan risiko bencana di suatu wilayah.
Telaga di kawasan karst Gunungsewu dahulu memiliki peranan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan air. Penelitian terdahulu di Tahun 1984 menyebutkan bahwa pada tahun tersebut lebih dari 80% penduduk di Gunungsewu bergantung pada... more
Telaga di kawasan karst Gunungsewu dahulu memiliki peranan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan air. Penelitian terdahulu di Tahun 1984 menyebutkan bahwa pada tahun tersebut lebih dari 80% penduduk di Gunungsewu bergantung pada ketersediaan air telaga di musim kemarau. Namun demikian kini peran telaga telah jauh berkurang, bukan hanya karena adanya sumber yang lain, tetapi juga karena banyak telaga yang telah mati atau bahkan dimatikan.

And 68 more

Perkembangan keilmuan karstologi, khususnya pada bidang hidrologi dan geomorfologi karst, serta speleologi sejak 30-40 tahun belakangan ini sangatlah intensif. Perkembangan teori terkait dengan perkembangan hypogen cave telah mengubah... more
Perkembangan keilmuan karstologi, khususnya pada bidang hidrologi dan geomorfologi karst, serta speleologi sejak 30-40 tahun belakangan ini sangatlah intensif. Perkembangan teori terkait dengan perkembangan hypogen cave telah mengubah banyak teori dan definisi di dalam keilmuan karstologi. Oleh karenanya, butuh berbagai pembaharuan di dalam keilmuan ini di Indonesia, sekaligus pembaharuan dalam aspek-aspek yang perlu dikajian dan dipertimbangkan dalam penngelolaan kawasan karst di Indonesia.
Research Interests:
Perkembangan keilmuan karstologi, khususnya pada bidang hidrologi dan geomorfologi karst, serta speleologi sejak 30-40 tahun belakangan ini sangatlah intensif. Perkembangan teori terkait dengan perkembangan hypogen cave telah mengubah... more
Perkembangan keilmuan karstologi, khususnya pada bidang hidrologi dan geomorfologi karst, serta speleologi sejak 30-40 tahun belakangan ini sangatlah intensif. Perkembangan teori terkait dengan perkembangan hypogen cave telah mengubah banyak teori dan definisi di dalam keilmuan karstologi. Oleh karenanya, butuh berbagai pembaharuan di dalam keilmuan ini di Indonesia, sekaligus pembaharuan dalam aspek-aspek yang perlu dikajian dan dipertimbangkan dalam penngelolaan kawasan karst di Indonesia.
Research Interests:
Gunungsewu terletak di bagian tengah Pulau Jawa bagian selatan. Secara administratif Kawasan Karst Gunungsewu terletak pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri... more
Gunungsewu terletak di bagian tengah Pulau Jawa bagian selatan. Secara administratif Kawasan Karst Gunungsewu terletak pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah), serta Kabupaten Pacitan (Jawa Timur). Kawasan Karst Gunungsewu memiliki luas sekitar 1.300 km2, membentang sejauh 85 km (barat ke timur) dengan lebar antara 10 km samoai dengan 29 km (arah utara-selatan). Elevasi wilayah mulai dari 0 mdpal pada wiayah pantai selatan Jawa, sampai dengan sekitar 512,5 mdpal. Gunungsewu memiliki karakteristik hidrologi unik karena perkembangan lorong-lorong pelarutan.
Research Interests:
Perkembangan lorong-lorong pelarutan di kawasan karst menyebabkan kondisi anisotropis pada airtanah di kawasan ini. Kondisi seperti ini menyebabkan penentuan batas hidrologi dari sungai bawah tanah sulit untuk dilakukan. Disisi lain... more
Perkembangan lorong-lorong pelarutan di kawasan karst menyebabkan kondisi anisotropis pada airtanah di kawasan ini. Kondisi seperti ini menyebabkan penentuan batas hidrologi dari sungai bawah tanah sulit untuk dilakukan. Disisi lain kondisi kawasan karst memiliki daya tarik tersendiri untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata. Makalah ini membahas tentang metode-metode yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik hidrologi aliran sungai bawah tanah (analisis Hidrograf, Tracer dan Hidrogeokimia) dan membuat model pengelolaan geowisata gua di kawasan karst berdasarkan pada Karakteristik hidrologis sungai bawah tanah. Identifikasi karakteristik hidrologi sangat penting untuk mendukung pengembangan geowisata (wisata gua). Hal ini terkait dengan pengurangan risiko bencana yang mungkin muncul. Seperti kecelakaan gua yang terjadi pada Bulan Maret 2013 di Gua Serpeng Kabupaten Gunungkidul akibat terjadi banjir secara tiba-tiba di dalam gua.
Research Interests:
Intisari Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keberadaannya sangat terkait dengan penyediaan pangan bagi manusia. Sumberdaya lahan di kawasan karst memiliki kemampuan lahan yang terbatas.... more
Intisari Sumberdaya lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keberadaannya sangat terkait dengan penyediaan pangan bagi manusia. Sumberdaya lahan di kawasan karst memiliki kemampuan lahan yang terbatas. Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya lahan di Kawasan Gunungsewu terdiri dari deforestasi, pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi, tekanan penduduk yag tinggi, pemanfaatan pupuk buatan yang berlebihan, serta penambangan gamping. Beberapa kegiatan tersebut telah menyebabkan beberapa dampak berupa penyingkapan batuan akibat erosi yang parah (rocky desertification), penurunan produktivitas tanah, pendangkalan telaga dan pencemaran sumberdaya air. Pendahuluan Sumberdaya lahan merupakan salah satu sumberdaya geomorfologikal yang sangat penting bagi manusia. Kondisi sumberdaya lahan secara langsung akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan, kerawanan bencana, kerentanan airtanah terhadap pencemaran dan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi di suatu wilayah. Selain itu, hubungan manusia dengan lingkungan, yang dalam hal ini sumberdaya lahan kemudian akan menentukan suatu kekhasan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya lahan.
Research Interests: