Skip to main content
Jurnal Kesehatan
  • STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
    Jln Khusuma Bhakti No 99 Kelurahan Gulai Bancah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia

    Submit your article at  http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id
  • 081374563222

Jurnal Kesehatan

STIKES PRIMA NUSANTARA, LPPM, Department Member
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan dijumpai kanker serviks baru... more
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang diseluruh dunia. Data dan informasi Kesehatan Kementrian RI tahun 2019 terdapat angka kanker servik sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Motivasi Pasangan Usia Subur Terhadap Deteksi Dini Kanker Servik Di wilayah kerja Puskesmas Gunung Medan. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 58 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian di dapatkan sebagian besar 30 (51,7 %) responden memiliki motivasi yang negatif tentang pelaksanaan deteksi dini kanker serviks. Sebagian besar 31 (53,4%) responden tidak pernah melaksanakan deteksi dini kanker serviks dengan metode pap smear. Dan hampir seluruhnya 93,5 % (29 orang) responden yang memiliki motivasi negatif tidak pernah melaksanakan deteksi dini kanker serviks
Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak menyerang wanita di Indonesia dan menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Salah satu cara mendeteksi dini kanker payudara yaitu dengan cara periksa payudara sendiri. Tujuan penelitian ini... more
Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak menyerang wanita di Indonesia dan
menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Salah satu cara mendeteksi dini kanker payudara yaitu dengan cara periksa payudara sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan keterampilan terhadap pemberian edukasi deteksi dini Kanker Payudara SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan design penelitian One Group Pre Test-Post Test Design. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 222 orang, pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling yang memenuhi criteria inklusi yaitu sebanyak 20 orang. Dianalisa secara Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian sebelum penyuluhan kesehatan nilai rata-rata tingkat pengetahuan 9.85, nilai rata-rata keterampilan 5.85, setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi rata-rata tingkat pengetahuan 14.37, nilai rata-rata keterampilan 11. Ada pengaruh tingkat pengetahuan dan keterampilan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p value 0,0005 (< 0,05). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan pengetahuan dan keterampilan terhadap pemberian edukasi deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh Tahun 2018. Peneliti menyarankan kepada responden untuk kontinu melakukan SADARI dan mensosialisasikan kepada wanita lainnya.
Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu atau jaringan penunjang seperti lemak dan syaraf. Berdasarkan observasi data Rekam Medik di RS Ahmad Mochtar... more
Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu atau jaringan penunjang seperti lemak dan syaraf. Berdasarkan observasi data Rekam Medik di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi pasien usia ≥ 45 tahun yang menderita kanker payudara tahun 2015-2016 sebanyak 372 orang. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Hubungan dan besar risiko pengguanaan KB Hormonal dengan kejadian Kanker Payudara Pada Wanita Lansia. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan case control, dilaksanakan di Poli Bedah dan Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Populasi kasus adalah lansia menderita kanker payudara yang tercatat di data Rekam medik tahun 2016 sebanyak 61 orang. Sampel berjumlah 42 (21 kasus dan 21 kontrol). Hasil analisa bivariat didapatkan bahwa penggunaan KB hormonal (≥ 5 tahun) merupakan faktor risiko kejadian kanker payudara dengan OR=15,438 dan secara statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara keduanya dengan p-value≤0.005 (0,0001). Kesimpulannya adalah responden yang menggunakan KB hormonal 15,438 kali berisiko untuk menderita kanker payudara dibandingkan dengan responen yang tidak menggunakan KB hormonal. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit untuk memberikan konseling dan penyuluhan kepada pasien wanita yang memeriksakan dirinya ke Poli Bedah tentang pentingnya upaya pencegahan kanker payudara dan dapat melakukan SADARI guna deteksi dini kanker payudara.
ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI secara eksklusif. Kenyataan di lapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit menjadi kendala dalam pemberian ASI. Salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi... more
ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI secara eksklusif. Kenyataan di lapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit menjadi kendala dalam pemberian ASI. Salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI tersebut adalah melalui teknik acupressure points for lactation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produksi ASI ibu dengan intervensi acupresure point for lactation di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018. Desain quasi-eksperimen dengan rancangan with control group pretest postest design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti pada bulan April 2018. Populasi adalah ibu menyusui yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti berjumlah 118 orang, dengan pengambilan sampel secara purposivfe sampling sebanyak 16 orang. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat diketahui rata-rata produksi ASI sebelum intervensi acupresure point for lactation pada ibu menyusui adalah 67,9 ml dan sesudah intervensi 85,7 ml. Hasil bivariat ada pengaruh intervensi acupresure point for lactation terhadap produksi ASI ibu di wilayah kerja Puskesmas Muaro Paiti Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018 (p = 0,0005). Diharapkan pada petugas kesehatan agar dapat mengajarkan teknik acupresure point for lactation pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI bagi ibu yang kekurangan produksi ASI.
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita TB paru dalam menjalani... more
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita TB paru dalam menjalani pengobatan di Wilayah Kerja PuskesmasRao Kabupaten Pasaman Tahun 2018. Metode penelitian menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain pendekatan Cross Sectional, Penelitian dimulai pada bulan Maret- Juli 2018 di wilayah kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 109 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 respondendengan tehnik Proporsional Random Sampling,kemudian data diolah menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuandiperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05), peran petugas kesehatan diperoleh nilai p 0,469 (p > 0,05),dukungan keluarga diperoleh nilai p 0,021 (p < 0,05), peran PMO diperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05). Saran dari penelitian ini tertuju kepada pihak puskesmas, agar lebih mendukung,mengingatkan dan memberikan pengetahuan tentang manfaat dari kepatuhan mengkonsumsi OAT kepada seluruh penderita TB yang tercatat berobat di Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman.
Empat komplikasi penyebab langsung kematian ibu di dunia yang tertinggi adalah karena partus lama sebanyak 1270 kasus kejadian (24,5%), perdarahan 601 kasus (11,6%), infeksi 485 kasus (9,3%) dan kejang 166 kasus (3,2%). Tujuan penelitian... more
Empat komplikasi penyebab langsung kematian ibu di dunia yang tertinggi adalah karena partus lama sebanyak 1270 kasus kejadian (24,5%), perdarahan 601 kasus (11,6%), infeksi 485 kasus (9,3%) dan kejang 166 kasus (3,2%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas posisi miring dan setengah duduk pada ibu bersalin terhadap lama persalinan kala II di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019. Penelitian yang dilakukan bersifat pra-eksperimental desain atau quasi eksperimen dengan jenis post test with design two eksperiment. Penelitiandilakukan di di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko. Populasi penelitian ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko yang berjumlah 16 orang. Sampel diambil secara total sampling. Pengumpulan data melalui observasi dengan partograf dan dianalisis secara uni variat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin dengan posisi miring adalah 13,12 menit, dan rata-rata lama persalinan kala II pada ibu bersalin dengan posisi setengah duduk adalah 18,50 menit. Ada Efektifitas antara lama persalinan kala II dengan posisi miring dan posisi setengah duduk di wilayah kerja Puskesmas Koto Bangko Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019 dengan p value 0,034. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada Efektifitas antara lama persalinan kala II dengan posisi miring dan posisi setengah duduk. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk merencanakan persalinan dengan menyarankan memilih posisi miring sehingga persalinan kala II berlangsung dengan cepat.
Penyakit kronis tidak mudah dihadapi bukan hanya karena sifat penyakitnya atau perawatannya. Pemerintah dalam hal ini telah berupaya memberikan berbagai fasilitas kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya guna, s eperti... more
Penyakit kronis tidak mudah dihadapi bukan hanya karena sifat penyakitnya atau perawatannya. Pemerintah dalam hal ini telah berupaya memberikan berbagai fasilitas kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan berdaya guna, s eperti yang tertuang dalam program Jaminan Kesehatan Nasional dan diimplementasikan dalam sebuah program yaitu Program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan mengikuti program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) di wilayah kerja Puskesmas Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pariaman Kota Pariaman pada tanggal 29 Juni sampai dengan 20 Juli tahun 2018. Populasi penelitian sebanyak 40 orang, terdiri dari 5 orang pasien diabetes melitus dan 35 orang pasien hipertensi. Teknik pengambilan sampel secara total sampling Hasil dari penelitian ini analisis menunjukkan bahwa 67,5% memiliki pengetahuan rendah. 57,5% memiliki dukungan keluarga rendah. 70% memiliki tindakan tidak patuh dalam mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS), dengan p value diperoleh sebesar 0,008. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS), dengan p value diperoleh sebesar 0,018. Diharapkan pada responden lebih memperhatikan konsumsi makanan, usahakan untuk mengurangi konsumsi makanan yang bercita rasa asin dan lemak yang berlebihan, jadwal olahraga secara teratur hendaknya diterapkan setiap hari dan lebih banyak meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program Prolanis
Stroke adalah penyebab pertama kecacatan serius di dunia. Secara umum, kondisi pasien pasca stroke mengalami gangguan pada bagian ekstremitas bawah atau atas dan kesulitan berbicara. Jadi pasien pasca stroke harus secara rutin melakukan... more
Stroke adalah penyebab pertama kecacatan serius di dunia. Secara umum, kondisi pasien pasca stroke mengalami gangguan pada bagian ekstremitas bawah atau atas dan kesulitan berbicara. Jadi pasien pasca stroke harus secara rutin melakukan aktivitas hidup sehari-hari untuk meningkatkan kemandirian pada pasien pasca stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan sikap terhadap swasembada pada pasien pasca stroke dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari di poliklinik saraf di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien pasca stroke yang mengunjungi poliklinik saraf di RSUP Dr. M. Djamil Padang berjumlah 134 orang. Jumlah sampel 45 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. data dianalisis dalam Univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah 75,6% (34) pada pasien pasca stroke memiliki dukungan keluarga yang baik, lebih dari setengah 73,3% (33) pasien pasca stroke memiliki sikap negatif. Hasil uji statistik yang diperoleh nilai P (≥ 0,05) berarti tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian pasien pasca stroke dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan nilai P (<0,05) berarti ada hubungan sikap dengan independensi post-pasien stroke dalam melakukan aktivitas sehari-hari di poliklinik saraf di RSUP Dr. M. Djamil Padang Dapat disimpulkan bahwa pasien post-stroke yang memiliki dukungan keluarga baik dan sikap negatif minimal memerlukan bantuan dalam melakukan ADL. Oleh karena itu diharapkan untuk perawat atau tim kesehatan untuk memberikan dorongan dan penjelasan tentang pentingnya melakukan latihan rutin untuk mencapai kemandirian ADL. Kata kunci: Stroke, dukungan keluarga, sikap, kemandirian, aktivitas hidup sehari-hari
WHO (2008), menempatkan Indonesia 4,8% sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia setelah China sebanyak 30% dan India sebanyak 11,2%. Perokok di Indonesia rata-rata mulai merokok pada usia 15-19 tahun, yang pada usia... more
WHO (2008), menempatkan Indonesia 4,8% sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia setelah China sebanyak 30% dan India sebanyak 11,2%. Perokok di Indonesia rata-rata mulai merokok pada usia 15-19 tahun, yang pada usia tersebut adalah usia remaja. Salah satu upaya untuk memberikan informasi tentang bahaya merokok pada remaja adalah melalui teman sebaya (peer group). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kelompok Sebaya terhadap perilaku merokok pada remaja di SMK TAMAN SISWA Padang pada tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan pendekatan One-Group Pre-Test-Post-Test yang diterapkan di SMK Taman Siswa Padang pada Desember 2017 hingga Mei 2018. Populasinya adalah kelas X dan kelas XI total 60 orang dimana kelas X ada 25 siswa dan siswa kelas XI 35 di SMP Taman Siswa Padang dengan sampel berjumlah 24 siswa. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan paired sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan remaja sebelum mendapatkan intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 6,21, setelah mendapat intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 14,54, sikap remaja rata-rata sebelum mendapatkan intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 34,88, setelah mendapat intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 52,25, rata-rata tindakan remaja sebelum mendapatkan intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 3,33 dan setelah memperoleh intervensi pendidikan kelompok sebaya adalah 8,12. Dapat disimpulkan perbedaan pengetahuan, sikap dan praktik tentang merokok sebelum dan sesudah mendapat intervensi pendidikan kelompok sebaya. Saran bagi pihak sekolah perlu bekerja dengan lembaga kesehatan setempat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk pendidikan kesehatan kepada siswa, terutama tentang bahaya merokok bagi siswa.
Salah satu faktor yang mendukung ibu dalam proses pemulihan ini salah satunya yaitu mobilisasi dini yang dapat membantu ibu dalam meningkatkan kontraksi uterus pada masa post partum. Data yang didapatkan diruang kebidanan RSUD. Lubuk... more
Salah satu faktor yang mendukung ibu dalam proses pemulihan ini salah satunya yaitu mobilisasi dini yang dapat membantu ibu dalam meningkatkan kontraksi uterus pada masa post partum. Data yang didapatkan diruang kebidanan RSUD. Lubuk Sikaping jumlah ibu yang melahirkan spontan berjumlah 240 orang. Didapatkan data ibu yang mengalami masalah nifas sebanyak 60 orang. Masalah nifas tersebut antara lain disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak baik, infeksi post heating dan perdarahan post partum ibu yang kurang mobilisasi post partum. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh senam nifas terhadap percepatan involusio uteri dan penurunan rasa nyeri terhadap pasien post partum di ruang kebidanan RSUD Lubuk Sikaping. Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen Resert dengan desain pendekatan One group pretest-posttest disign, data diolah dengan menggunakan uji paired test. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 20 orang responden. Analisa univariat yang didapatkan rata-rata penurunan involusi uteri pada kelompok intervensi dengan Standar Deviasi 0,422, sedangkan rata-rata penurunan rasa nyeri pada kelompok intervensi Standar Deviasi 0,816. Rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan senam nifas adalah 0,600, dengan SD 0,516, didapatkan P value 0,015 artinya adanya pengaruh senam nifas terhadap percepatan involusi uteri terhadap pasien post partum di ruang kebidanan RSUD Lubuk Sikaping. Rata-rata perbedaan nyeri sebelum dan sesudah dilakukan senam nifas adalah 0,700, dengan SD 0,823, didapatkan P value 0,025 artinya adanya pengaruh senam nifas terhadap penurunan rasa nyeri terhadap pasien post partum di ruang kebidanan RSUD Lubuk Sikaping. Saran dalam penelitian ini untuk kedepannya petugas diruang kebidanan untuk melakukan senam nifas pada ibu post partum.
Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia. Kementrian Kesehatan RI prevalensi Pneumonia pada balita di Indonesia tahun 2014 berkisaran antara 23%-27%. Kasus Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman tahun 2016 di... more
Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia. Kementrian Kesehatan RI prevalensi Pneumonia pada balita di Indonesia tahun 2014 berkisaran antara 23%-27%. Kasus Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman tahun 2016 di temukan sebanyak 20 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian Pneumonia pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman tahun 2017, meliputi, ASI Eksklusif, Status Gizi, Penggunaan Obat Nyamuk Bakar, dan Penggunaan Bahan Bakar Masak. Desain penelitian ini menggunakan Case control study. Penelitian dimulai dari Maret-September 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. Populasi kasus sebanyak 20 kasus dan kontrol dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang tidak menderita Pneumonia. Sampel kasus didapatkan dengan menggunakan rumus sebanyak 11 kasus dengan teknik sompel random sampling dan sampel kontrol 11 responden diambil secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan chi square (CI 95%, α=0,05). Hasil analisis variabel ASI Eksklusif dengan kejadian Pneumonia pada balita di dapatkan nilai p=0,003; OR=45, Status Gizi didapatkan nilai p=0,024; OR=17,500, Penggunaan Obat Nyamuk Bakar didapatkan nilai p=0,659; OR=2,222, dan Penggunaan Bahan Bakar masak didapatkan nilai p=1.000; OR=1,524. Dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif dan Status Gizi secara statistik berhubungan dan merupakan faktor risiko kejadian Pneumonia (p<0,05), sedangkan Variabel Penggunaan Obat Nyamuk Bakar dan Penggunaan Bahan Bakar Masak secara statistik tidak berhubungan tetapi merupakan faktor risiko kejadian Pneumonia (p>0,05). Disarankan kepada Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program P2 ISPA dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit Pneumonia pada balita.
Bullying salah satu tindakan agresif yang menjadi permasalahan di dunia. Hasil penelitian sebelumnya di Indonesia di dapatkan bahwa 7 dari 10 anak terkena tindakan kekerasan di sekolah. Faktor penyebab tindakan bullying perlu... more
Bullying salah satu tindakan agresif yang menjadi permasalahan di dunia. Hasil penelitian sebelumnya di Indonesia di dapatkan bahwa 7 dari 10 anak terkena tindakan kekerasan di sekolah. Faktor penyebab tindakan bullying perlu diidentifikasi untuk mencegah tingginya angka bullying di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan bullying meliputi faktor individu, faktor keluarga, faktor teman sebaya, faktor sekolah dan faktor media pada anak usia sekolah. Jenis penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas IV, V dan VI dengan jumlah 94 sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil analisis data secara bivariat menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara faktor individu (p = 0,0001), faktor keluarga (p = 0,0001), faktor teman sebaya (p = 0,0001), faktor sekolah (p= 0,0001), faktor media (p= 0,0001) dengan tindakan bullying pada anak usia sekolah. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswi serta melakukan bimbingan konseling kepada siswa dan bagi orang tua diharapkan lebih memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh anak dan mengontrol perkembangan anak.
Stroke masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berkaitan dengan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan disability. Serangan stroke diperkirakan 25% yang sembuh dari stroke pertama dalam kurun waktu 5 tahun. Stroke terjadi karena... more
Stroke masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berkaitan dengan tingginya angka morbiditas, mortalitas dan disability. Serangan stroke diperkirakan 25% yang sembuh dari stroke pertama dalam kurun waktu 5 tahun. Stroke terjadi karena faktor resiko gaya hidup masyarakat yang tidak sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko (kebiasaan merokok, aktivitas fisik/ olahraga, kepatuhan diit dan kepatuhan kontrol berobat) yang berhubungan dengan penyebab terjadinya stroke. Metode penelitian ini adalah analitik obsevasional dengan pendekatan secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian stroke (p-value 1,000). Tidak ada hubungan kepatuhan diit dengan kejadian stroke (p-value 0,952). Tidak ada hubungan aktivitas fisik/ olahraga dengan kejadian stroke (p-value 0,501). Tidak ada hubungan kepatuhan kontrol berobat dengan kejadian stroke (p-value 0,069). Kesimpulan tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok, kepatuhan diit, aktivitas fisik/ olahraga, dan kepatuhan kontrol berobat dengan kejadian stroke. Disarankan untuk institusi rumah sakit agar dapat memberikan informasi kepada penderita stroke bahwa penyebab kejadian stroke bukan hanya satu tapi multifaktor, serta cara pengendaliannya agar terhindar dari serangan stroke dan serangan stroke berulang.
Pemberian ASI eksklusif yang masih rendah dapat menimbulkan masalah gizi pada balita. Upaya untuk menanggulanginya antara lain dengan meningkatkan produksi ASI. Pepaya sebagai salah satu buah yang mengandung Laktagogum. Laktagogum adalah... more
Pemberian ASI eksklusif yang masih rendah dapat menimbulkan masalah gizi pada balita. Upaya untuk menanggulanginya antara lain dengan meningkatkan produksi ASI. Pepaya sebagai salah satu buah yang mengandung Laktagogum. Laktagogum adalah obat yang dapat meningkatkan atau memperlancar pengeluaran air susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komsumsi buah pepaya muda terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan menggunakan metode One grup pre-test post-test. Sampel dalam penelitian adalah ibu menyusui yang bayinya masih hidup dan umur 7-28 hari dengan teknik non random (porposive sampling) diperoleh sampel 14 orang. Data yang didapatkan kemudian di analisa menggunakan uji Paired T-test. Adanya pengaruh pemberian buah pepaya muda dalam bentuk sayur bening terhadap peningkatan produksi ASI. Dengan hasil penelitian diharapkan dengan mengkonsumsi buah pepaya muda dapat menjadi salah satu sumber makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Menurut World Health Organization (WHO) 20% dari 515.000 kematian maternal di seluruh dunia disebabkan oleh anemia. Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal.... more
Menurut World Health Organization (WHO) 20% dari 515.000 kematian maternal di seluruh dunia disebabkan oleh anemia. Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah ertirosit dibawah nilai normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kacang hijau terhadap kadar hemoglobin ibu hamil anemia ringan trimester III di BPM May Resti,AMd.Keb Dangung-Dangung. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain one-group pre-test post-test design. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Sampel sebanyak 16 orang ibu hamil dengan anemia ringan menggunakan teknik purposive sampling. Setiap responden diberikan perlakuan dengan pemberian jus kacang hijau sebanyak 250 cc, 2 kali sehari selama 7 hari. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan 2 kali yaitu 1 hari sebelum dan pada hari ke 9 sesudah konsumsi jus kacang hijau. terdapat pengaruh kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil tetapi tidak terlalu signifikan, sebaiknya jus kacang hijau ini dijadikan sebagai usaha preventif dalam pencegahan anemia. Saran agar bisa mempromosikan jus kacang hijau sebagai usaha untuk mencegah anemia pada ibu hamil.
Klien hemodialisa yang dirawat di rumah sakit sekitar 43,1 % mengalami kondisi ansietas. Hal ini disebabkan oleh Klien Gagal Ginjal yang menjalani hemodialisa, membutuhkan waktu 12-15 jam untuk dialisa setiap minggunya, atau paling... more
Klien hemodialisa yang dirawat di rumah sakit sekitar 43,1 % mengalami kondisi ansietas. Hal ini disebabkan oleh Klien Gagal Ginjal yang menjalani hemodialisa, membutuhkan waktu 12-15 jam untuk dialisa setiap minggunya, atau paling sedikit 3-4 jam per kali terapi. Kegiatan ini akan berlangsung terus menerus sepanjang hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik mozart terhadap ansietas klien yang menjalani hemodialisa di RSAM Bukittinggi. Desain penelitian ini Quasi Experimental pre and Post test dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang , 32 orang yang mendapat terapi musik mozart sebanyak 32 orang sebagai kelompok kontrol. Menggunakan skala HARS untuk menentukan tingkat ansietas klien. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang bermakna kondisi ansietas pada kelompok intervensi yang mendapatkan terapi music mozart dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan terapi (P value < 0,05). Terapi musik mozart direkomendasikan pada klien hemodialisa yang mengalami ansietas di RSAM Bukittinggi.
Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu atau jaringan penunjang seperti lemak dan syaraf. Berdasarkan observasi data Rekam Medik di RS Ahmad Mochtar... more
Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu atau jaringan penunjang seperti lemak dan syaraf. Berdasarkan observasi data Rekam Medik di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi pasien usia ≥ 45 tahun yang menderita kanker payudara tahun 2015-2016 sebanyak 372 orang. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Faktor Risiko kejadian Kanker Payudara Pada Wanita Lansia. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan case control, dilaksanakan di Poli Bedah dan Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Populasi kasus adalah lansia menderita kanker payudara yang tercatat di data Rekam medik tahun 2016 sebanyak 61 orang. Sampel berjumlah 42 (21 kasus+ 21 kontrol). Hasil analisa bivariat faktor risiko kejadian kanker payudara pada wanita lansia adalah riwayat keluarga (OR= 15) usia menarche (OR=8,5), dan penggunaan KB hormonal (OR=15,438). Kesimpulannya adalah riwayat keluarga, usia menarche dan penggunaan KB hormonal merupakan faktor risiko kejadian kanker payudara dan secara statistik terdapat hubungan yang bermakna. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit untuk memberikan konseling dan penyuluhan kepada pasien wanita yang memeriksakan dirinya ke Poli Bedah tentang pentingnya upaya pencegahan kanker payudara.
Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan kesehatan. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan... more
Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan kesehatan. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan kesejahteraan. Untuk menyiapkan bidan yang tanggap terhadap situasi terkini dan dapat mengatasi berbagai situasi kompleks yang dihadapi perempuan sepanjang siklus reproduksinya, dibutuhkan bidan yang mampu berpikir kritis, melakukan analisis-sintesis, advokasi dan berjiwa kepemimpinan yang hanya dapat dihasilkan oleh sistem pendidikan tinggi kebidanan yang berkualitas dan mampu berkembangan sesuai kemajuan zaman. Untuk menghasilkan Bidan yang mandiri dan berkompeten diperlukan tiga pilar utama yang kokoh yaitu pendidikan, regulasi dan asosiasi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan, regulasi, dan asosiasi sebagai landasan profesi kebidanan yang kokoh. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topic kajian ini. Pendidikan kebidanan dilaksanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidan yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara dalam mengembangkan kemampuannya sebagai Care Provider, Communicator, Community Leader, Decision Maker dan Manager. Regulasi adalah untuk mempromosikan mekanisme regulasi yang melindungi masyarakat dengan memastikan bahwa Bidan yang kompeten menyediakan pelayanan yang aman bagi setiap Ibu dan bayinya. Tujuan regulasi ini adalah untuk mendukung Bidan untuk bekerja secara mandiri dalam ruang lingkup praktik mereka. Sedangkan asosiasi adalah wahana bagi profesi bidan untuk memungkinkan Bidan untuk mampu menyuarakan ide dan opini mereka kepada pemangku kebijakan, pendidik, pembuat regulasi, dan stakeholder lainnya.
ABSTRAK Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan strategi untuk menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan serta meningkatkan perilaku hygiene dan kualitas kehidupan masyarakat dengan lima pilar yaitu stop buang... more
ABSTRAK Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan strategi untuk menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan serta meningkatkan perilaku hygiene dan kualitas kehidupan masyarakat dengan lima pilar yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dan limbah cair rumah tangga dengan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan peran petugas kesehatan dalam capaian lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat di Kecamatan Patamuan. Desain penelitian mengunakan metode deskriptif yang dilaksanakan dari Februari sampai dengan November 2016. Populasi penelitian adalah keseluruhan rumah tangga dengan besar sampel 102 RT. Teknik pengambilan sampel dengan cara Proportional Random Sampling. Pengolahan data analisis secara univariat. Hasil penelitian kuantitatif menunjukan bahwa sebagian besar responden belum mencapai lima pilar STBM (68,6%), kurang dari separoh responden (45,1%) memiliki pengetahuan yang rendah mengenai sanitasi, lebih dari separoh responden (51%) bersikap negatif terhadap sanitasi, dan lebih dari separuh responden (52%) menyatakan petugas kesehatan kurang berperan terhadap sanitasi. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan peran petugas masih rendah dalam capaian lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Direkomendasikan kepada Puskesmas dan Fasilitator Kabupaten meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan pada kelompok masyarakat seperti pemicuan sehingga masyarakat terpicu untuk tidak buang air sembarangan dan membangun sarana jamban dari keinginan mereka sendiri dan mengadakan pembinaan/ pelatihan terhadap komite CLTS yang telah dibentuk untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan kegiatan monitoring.
ABSTRAK Miopia atau rabun jauh adalah suatu bentuk kelainan refraksi yang bisa menyebakan kebutaan. Prevalensi miopia telah dilaporkan setinggi 70%-90% di beberapa Negara Asia, 30%-40% di Eropa dan Amerika Serikat serta 10%-20% di... more
ABSTRAK Miopia atau rabun jauh adalah suatu bentuk kelainan refraksi yang bisa menyebakan kebutaan. Prevalensi miopia telah dilaporkan setinggi 70%-90% di beberapa Negara Asia, 30%-40% di Eropa dan Amerika Serikat serta 10%-20% di Afrika.Survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) Tahun 1993-1996 mendapatkan kelainan refraksi di Indonesia sebesar 24,72% menempati urutan pertama dalam 10 penyakit mata terbanyak. Kasus miopia di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh sebanyak 725 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian miopia di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh. Jenis Penelitian menggunakan study analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Poli Mata RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh pada bulan April sampai September Tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung ke Poli Mata RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016 sebanyak 725 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non random sampling (Non probability) dengan jumlah sebanyak 88 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan diagnosis dokter. Analisis data hasil penelitian meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan dari 88 responden sebanyak 48 responden (54,5%) miopia, 52 responden (59,1%) usia tidak berisiko, 54 responden (61,4%) ada riwayat miopia dan 7 respondn (8,0%) aktivitas melihat dekat tergolong berat. Hasil analisis usia dengan kejadian miopia diperoleh nilai p=0,0001, Riwayat Keluarga dengan kejadian miopia diperoleh nilai p=0,000 dan Aktivitas Melihat Dengan dengan kejadian miopia diperoleh nilai p=0,0001. Dapat disimpulkan bahwa usia, riwayat keluarga dan aktivitas melihat dekat secara statistik memiliki hubungan dengan kejadian miopia. Disarankan kepada seluruh masyarakat untuk menghindari kebiasan buruk dan selalu memeriksakan kesehatan mata ke dokter. Kata Kunci : Miopia, Usia, Jenis Kelamin dan Aktivitas Melihat Dekat.
Vitamin K is a fat-soluble vitamin that has an important role in activating substances that play a role in blood clotting, including substances known as prothrombin and clotting factors. The purpose of this research is to know the... more
Vitamin K is a fat-soluble vitamin that has an important role in activating substances that play a role in blood clotting, including substances known as prothrombin and clotting factors. The purpose of this research is to know the knowledge factor of midwife toward vitamin K in the newborn with midwifery in the prevention of vitamin K deficiency in the newborn in Bukitinggi city. This type of research is cross-sectional, and this research is done in Bukittinggi City Year 2017. Sampling technique with Random Sampling or randomly. The research will be carried out in the Working Area of Bukittinggi City in 2017. The population and sample in this study are all midwives who have BPM in Bukittinggi City with a sample size of 21 midwives. Data analysis with chi-square showed that there was no correlation between midwife knowledge on vitamin K administration in BBL with the working period and availability of midwife in preventing vitamin K deficiency on BBL with p = 0,0001 (p> 0,05). It is recommended for health workers in Kota Bukittinggi to improve the standard services of Midwifery, especially to newborns.
Penjahitan perineum adalah upaya memperbaiki fungsi organ reproduksi ibu dengan ruptur pada saat melahirkan. Penggunaan anastesi dalam penjahitan robekan perineum merupakan asuhan sayang ibu. Pengalaman praktek di D-III Kebidanan,... more
Penjahitan perineum adalah upaya memperbaiki fungsi organ reproduksi ibu dengan ruptur pada saat melahirkan. Penggunaan anastesi dalam penjahitan robekan perineum merupakan asuhan sayang ibu. Pengalaman praktek di D-III Kebidanan, pemberian anastesi sebelum dilakukan seluruh bidan dengan alasan pemberian anastesi dapat memperlambat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penyembuhan luka perineum post hecting antara ibu yang diberikan anastesi sebelum penjahitan perineum dengan ibu yang tidak diberikan anastesi sebelum penjahitan perineum. Jenis penelitian adalah pre-eksperimen, desain penelitian intact group comparison.. penelitian dilaksanakan dari tanggal 1 oktober-20 oktober 2015 di BPM "G" dan BPM "Y" Lubuk Alung dengan total sampel sebanyak 6 orang, teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data dilakukan dengan uji statistik T Independent. Hasil penelitian menunjukkan lama penyembuhan luka yang menggunakan anastesi adalah 10 hari sementara penyembuhan luka yang tidak menggunakan anastesi adalah 6 hari. Hasil analisa bivariat dapat disimpulkan terdapat perbedaan penyembuhan luka antara ibu yang diberikan anastesi sebelum dilakukan tindakan penjahitan perineum dengan ibu yang tidak diberikan anastesi sebelum dilakukan tindakan penjahitan perineum dengan nilai P=0,013 (< 0,05). Tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan keterampilan terhadap ilmu kebidanan khususnya dalam penanganan ruptur perineum sehingga dapat mengurangi resiko infeksi terhadap ibu nifas. Kata kunci : Penjahitan, penyembuhan, luka perineum
Waktu tunggu merupakan waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai dari tempat pendaftaran sampai masuk keruangan pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang menyebabkan... more
Waktu tunggu merupakan waktu yang digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai dari tempat pendaftaran sampai masuk keruangan pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien merupakan salah satu komponen yang menyebabkan ketidakpuasan pasien, yang mana apabila waktu tunggu pasien tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan yaitu untuk waktu tunggu adalah ≤ 60 menit maka akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Kenyataan menunjukkan masih ditemukan pasien mengeluh waktu tunggu di poli interne. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama waktu tunggu pasien di poli interne dengan kepuasan pasien di RSAM Bukittinggi tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 420 pasien dengan jumlah sampel didapatkan sebanyak 81 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling yaitu accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil analisis lebih dari separoh (72.8%) waktu tunggu yang tidak sesuai standar (27.2%) waktu tunggu yang sesuai standar. Analisis bivariat lebih dari separoh (66.1%) waktu tunggu tidak sesuai standar dan pasien tidak puas, dan kurang dari separoh (13,6%) waktu tunggu sesuai standar dan pasien merasa tidak puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0.0001 (p<0.05), OR = 12.350. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara lama waktu tunggu pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Dr. Achmad Muchtar Bukittinggi tahun 2017. Diharapkan kepada karyawan dan tenaga kesehatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga pasien akan merasa puas apabila harapan mereka sesuai dengan yang diinginkan.
Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being, which is not solely free of disease or disability, in all matters relating to the reproductive system, as well as its functions and processes. The fact is... more
Reproductive health is a state of complete physical, mental and social well-being, which is not solely free of disease or disability, in all matters relating to the reproductive system, as well as its functions and processes. The fact is still found many teenage girls who wear tight jeans and do not know that the use of tight jeans can affect the reproductive health of one occurrence of whiteness (Fluor Albus). The purpose of this study is to determine the relationship of the knowledge level of young women about the use of tight jeans with Fluor Albus whiteness in High School Pembangunan Bukittinggi Year 2017. This research method using a descriptive correlation method with Cross-Sectional approach design, then data is processed by using the Chi-Square test. The population in this study were 118 respondents. The sample in this research is 55 respondents with Probability Sampling technique on 15 to 16 August 2017 in Bukittinggi Pembangunan High School. Univariate results obtained from 55 respondents there are more than half of 31 (56.4%) of respondents have high knowledge, more than half 29 (52,7%) of respondents did not occur whiteness. The result of statistical test obtained p-value = 0,000 (p <α) which means there is a relationship of knowledge with the incidence of whiteness (fluor albus) in High School Pembangunan Bukittinggi Year 2017. The conclusion of the relationship of knowledge with the incidence of leucorrhoea (fluor albus) in High School Pembangunan Bukittinggi Year 2017. It is expected that teenagers to pay more attention to reproductive health on female students. So as to prevent and detect early existence of reproduction organ problem.
Early marriage is a phenomenon that often occurs in developing countries such as in South Asia, Southeast Asia, Africa, and Latin America. Early marriage in Indonesia ranks second most after Cambodia. The Indonesian Ministry of Health... more
Early marriage is a phenomenon that often occurs in developing countries such as in South Asia, Southeast Asia, Africa, and Latin America. Early marriage in Indonesia ranks second most after Cambodia. The Indonesian Ministry of Health (2016) reports that around 25% of Indonesians are married at an early age or below the ideal age recommended by the government, which is 21 years for women and 25 years for men. This research is quantitative research with a cross-sectional design or approach. The purpose of the study was to find out the relationship between free and cultural relationships with the incidence of early marriage in the District of Pasie Laweh, Lubuk Alung Subdistrict, which was carried out on date 2 February 2017 to 12 March 2017 with a population of 35 mothers, a sample of 35 respondents, a total sampling technique. The statistical test used is chi-square. The results of the study were a relationship of free association with the incidence of early marriage in Pasie Laweh Subdistrict, Lubuk Alung Subdistrict, in 2017 (p-value = 0.003). There is a cultural relationship with the incidence of early marriage in Pasie Laweh Village, Lubuk Alung Sub-district in 2017 (p-value = 0.022). It is expected that all adolescents of Pasie Laweh Village to get along well, fill their days with positive and productive activities, for example, learning, forming a youth mosque organization in their place of residence. So this is what will be the capital and protection for youth to avoid negative actions
The cause of infant mortality in the world is due to pneumonia 20%, the remaining 22% is associated with malnutrition intake of breast milk. ASI is known as the main food for newborns that have colostrum which can provide natural immunity... more
The cause of infant mortality in the world is due to pneumonia 20%, the remaining 22% is associated with malnutrition intake of breast milk. ASI is known as the main food for newborns that have colostrum which can provide natural immunity for babies. The number of morbidities is a reflection of the weakness of babies and toddlers. The baby's body will produce enough immunoglobulin on its own when it reaches around 4 months of age. The study was a quantitative type, using an analytical method, with crossectional study design. The aim of the study was to determine the relationship between the level of knowledge and education of mothers with breastfeeding colostrum at the Posyandu in the Sikabu Community Health Center Working Area. The sample was 91 respondents with a total sampling technique. The results showed that there was a significant relationship between the level of knowledge of mothers with breastfeeding colostrum at the posyandu in the work area of Sikabu Health Center p-value = 0.006, there is a significant relationship between the education of mothers with breastfeeding colostrum at the posyandu in the work area of Sikabu Health Center p-value = 0.005. The level of knowledge of mothers about colostrum and maternal education at the Sikabu Community Health Center is mostly at a low level of knowledge and education. Sikabu Health Center is expected to be able to increase maternal knowledge, especially in the delivery of a variety of benefits that will be received by infants if given colostrum breast milk. Increasing the mother's knowledge can be done by distributing leaflets or posters at the posyandu in the Sikabu Community Health Center work area so that the mother can read the information while visiting the posyandu.
Elderly health service coverage in the health centers Kumanis is the lowest in the Sijunjung 16.7% as much and is still far from close to the target of 70%. The research aims to know the posyandu program implementation elderly health... more
Elderly health service coverage in the health centers Kumanis is the lowest in the Sijunjung 16.7% as much and is still far from close to the target of 70%. The research aims to know the posyandu program implementation elderly health centers Kumanis in the year 2016. The method of research used the qualitative method with evaluative study design. Research conducted in August 2016 in health centers Kumanis, sampling used is purposive sampling. Data collection is done with the interview in depth against the head of the health centers, program manager, posyandu cadre of elderly and elderly, elderly posyandu implementation of the observations and the examination of documents. The results of this study of the component input, not regulation of health service Sijunjung to support program implementation elderly posyandu. Implemented personnel not followed the training, there has been no active officers and cadres are still lacking. Infrastructure elderly posyandu no place special. On the components of the process, in general the activities of the elderly at posyandu clinics Kumanis not implemented to its full potential because of the constraints of the program managers or the liveliness of health workers that is not consistent with the work plan so that there are no activities were carried out at the time of posyandu, activities carried out more to physical examination, monitoring and evaluation of optimal running and yet still a lack of awareness and participation of the elderly to visit elderly posyandu. On the component output, program execution implemented yet elderly posyandu well and hasn't been able to increase the scope of elderly health services each year. The conclusions of the above study are still the presence of obstacles in the implementation of elderly posyandu health centers in Kumanis on the component inputs and the process of implementation of the activities of the elderly posyandu. Need for support from the management of clinics in order to improve the quality and quantity of the implemented power elderly posyandu.
Puberty in our lives usually begins at the age of 8 to 10 years and ending approximately at the age of 15 to 16 years, the onset of puberty in women is characterized by rapid physical growth, menarche, psychological changes and the... more
Puberty in our lives usually begins at the age of 8 to 10 years and ending approximately at the age of 15 to 16 years, the onset of puberty in women is characterized by rapid physical growth, menarche, psychological changes and the emergence of secondary sex characteristics. Many factors internal and external factors related to the occurrence of menarche. Internal factors such as the status of maternal menarche (genetic), and external factors such as social, economic, nutrition, exposure to mass media and lifestyle. Thus the purpose of this study was to determine the factors associated with age at menarche VIII grade student MTsN type 1 Bukitinggi 2016. This study used descriptive qualitative approach is too in-depth interviews with 5 participants (students of class VIII). This research was conducted on 2 September 2016. The results of interviews conducted in participants gained five themes in this study are 1) Knowledge of menarche symptoms, 2) Genetic Influence, 3) Nutritional Status, 4) Habits Everyday, 5). Watching Tv activity. Suggestions For the results of this study can be used as reference materials and reference for other researchers associated with the research and increase knowledge and information to the participants about menarche.
Smoking for most Indonesian people is still regarded as normal behavior, part of social life and lifestyle, without understanding the risks and health hazards to themselves and the people and the surrounding community. A survey conducted... more
Smoking for most Indonesian people is still regarded as normal behavior, part of social life and lifestyle, without understanding the risks and health hazards to themselves and the people and the surrounding community. A survey conducted by the Global Adults Tobacco Survey (GATS) in 2011, the prevalence of smokers in Indonesia rank climbed to number 2 in the world. Therefore, the government passed a law on December 24, 2012, the Government issued Regulation 109/2012 on cigarettes for health therein contained rules that must be obeyed by cigarette manufacturers. The purpose of this study to determine how perceptions ofcurrent smokers through five stages, namely the perception of stimulation-organization interpretation and evaluation-memory and recall. This type of research is research using qualitative methods, from the month of August-September 2016. The primary data obtained through interviews focus group discussion while the secondary data obtained to study the document. Informants in this study were active smokers in the village of Tarok Dipo Guguk Panjang District of Bukittinggi. The results of this study are tobacco consumption by the majority of society into its own phenomenon that is difficult to stop the government's efforts to reduce tobacco consumption society by requiring cigarette manufacturers to include warning labels to cigarettes on the packaging cigarette have indeed been done, but smokers still stubborn to keep doing the habit of smoking, In conclusion, note that consumer understanding of the meaning of the stimulus put on warning labels to cigarettes that they see and experience the past is an important factor in shaping perceptions. each individual interpretation based on past experience and interests. Active smokers in the village of Tarok depot on its common aware of any warning labels to cigarettes and are able to understand the meaning of the warning message.
American union in 2006 more than 4 million people have constipation complaint often until it reaches a frequency of 2%. These constipation sufferers complain most are women. Children and adults over the age of 65 years old women. Pregnant... more
American union in 2006 more than 4 million people have constipation complaint often until it reaches a frequency of 2%. These constipation sufferers complain most are women. Children and adults over the age of 65 years old women. Pregnant women also often complain of constipation is approximately 2,5 million people who visit the doctor each year, the factor that causes constipation are lack of food that contains fiber. The title of this research is the relationship of consumption fe tablet to constipation in pregnant women in the Sikabu district, Solok, Gantiang district health centers Singgalang flat ground in 2014. This study was analytical (cross-sectional) with primary and secondary using the obtained by measuring the guided observation and interviews using a checklist sheet. it sample are 34 pregnant women. This study was conducted on 16 and 19 march 2014 sampling technique in the total population (all respondents were a sample). With univariate analysis and bivariate processing is done by way of computerization and chi-square test. The results of the study showed that mayoritas who have constipation as much as 25 respondents (73 %), while respondents were less constipated 1 respondents (3 %). So the value of p < 0.05 means that the results of this study are a significant correlation of consumption Relations FE tablet with the incidence of constipation in pregnant women. It is expected to further improve the education of health workers on the tablet consumption in the pregant mother and fe tablet is expected to respondents to better understand how where do I take tablets fe.
Approximately 20%-30% of deaths of children under five age are caused by acute respiratory infections (ARI). The State Indonesia respiratory disease is still quite high, especially in children that were at toddler group .caused by risk... more
Approximately 20%-30% of deaths of children under five age are caused by acute respiratory infections (ARI). The State Indonesia respiratory disease is still quite high, especially in children that were at toddler group .caused by risk factors that can increase the incidence of acute respiratory infection in infants were age <2 months, malnutrition, low weight born. Social population, density residential, and incomplete immunization. Data West Sumatra Provincial Health Office, ARI occupy the top with a total of 203 750 cases in 2014. The purpose of this study was to determine the relationship of knowledge Mothers who have children with ARI. This type of research is descriptive research with cross-sectional design. The population in this study were mothers with young children who come to the public health center Kebun Sikolos Padang Panjang. Sampling technique with accidental sampling. This study using univariate and bivariate analysis technique with the Chi-Square test at 95% trust level α = 0.05. Results of the study on 34 respondents mothers who have children in the health center Kebun Sikolos Padang Panjang, it was found that the percentage of ARI is higher among respondents with sufficient knowledge (61.8%) compared to respondents who are knowledgeable good (3%). And the results of the statistical test p-value 0.697 that while the alpha value of 0.05 means a p-value greater than the value of a then concluded there was no correlation with the mother's knowledge ISPA events in Padang Panjang Kebun Sikolos Health Center in 2015. Suggested to health officials at the health center Kebun Sikolos, Through Health Center to develop a program to improve nutrition in children under five point boost immunity in infants so they can avoid many diseases one of the acute respiratory infections.
Patients in intensive space have the right to get special attention due to metabolic changes that have an impact on nutritional status. Critical patients will experience an increase in metabolism as the body's response to disease.... more
Patients in intensive space have the right to get special attention due to metabolic changes that have an impact on nutritional status. Critical patients will experience an increase in metabolism as the body's response to disease. Assessment of nutritional status must be carried out routinely in the hospital, including in the ICU. The Council of Europe 2001, that there are no nutritional assessment standards that can be used for all patients treated. The assessment must be early, simple, based on current science and can be adapted in the clinical environment. The American Society of Parenteral and Enteral (ASPEN) recommends assessing nutritional status or nutritional screening tools in patients treated by using Subjective Global Assessment (SGA). Another measure of nutritional status assessment that can be used is the Malnutrition Screening Tools (MST). MST is a nutritional status assessment tool that has been used by the General Intensive Care Unit (ICU) in Achmad Mochtar Bukittinggi Hospital. This study aims to analyze the differences in the accuracy of MST and SGA in assessing nutritional status as well as differences in sensitivity of MST and SGA as indicators of the incidence of pressure sores in patients in the ICU of the Achmad Mochtar Bukittinggi Hospital. The type of this research is this research is quantitative research with comparative hypothesis type and cross-sectional research design. The results of this study indicate that SGA is more accurate in assessing nutritional status in patients in intensive rooms.
Smoking is one of the common habits encountered in everyday life. Lifestyle or lifestyle is interesting as a health problem, at least considered as a risk factor of various diseases. Perhaps people already understand the danger, because... more
Smoking is one of the common habits encountered in everyday life. Lifestyle or lifestyle is interesting as a health problem, at least considered as a risk factor of various diseases. Perhaps people already understand the danger, because in every pack of cigarettes there is a warning smoking can cause cancer, heart attacks, impotence and disruption of pregnancy and fetus. From these warnings, it can be clearly known that smoking has a bad effect on pregnancy and the fetus in the womb. Smoking habits of the prospective mother was a bad result in the child who will be born. There is strong evidence that pregnant women who smoke can directly affect and impair the development of the fetus in utero, the most common is low birth weight. Pregnant women who are both smokers and passive smokers are at high risk of causing harm to both the baby and himself. Children conceived to tend to lose weight, sometimes the baby is born under normal weight, the baby is born prematurely. Based on Indonesia's estimates and demographic and health surveys, the national LBW rate in the 2002-2003 period reached 7.6%. While in West Sumatra Province, the number of LBW in 2005 reached 2210 people and in Payakumbuh the incidence of BBLR in 2005 reached 68 people. Based on preliminary survey data, Sarilamak's work in the work area of Tanjung Pati Health Clinic of Lima Puluh Kota District has 9 babies with birth weight less than 2500 gram. After 5 pregnant women were asked about their husbands' smoking habits, 4 of them answered that their husbands smoked and spent more than 10 cigarettes per day and 1 person answered her husband did not smoke. The purpose of this study is to see the relationship of husband knowledge about the impact of passive smokers on pregnant women on the husband's attitude about smoking in Kenagarian Sarilamak Work Area Puskesmas Tanjung Pati Year 2016. This study is analytic, the population in this study amounted to 36 respondents, using total sampling technique. Data were collected using a questionnaire, the study was conducted in November 2016.
Liver cirrhosis is often found in old age, the disease can cause death if not treated immediately. Data from the Provincial Health Office in Padang, liver cirrhosis ranks 17th in 2015 ie 213 cases. The number of cases of liver cirrhosis... more
Liver cirrhosis is often found in old age, the disease can cause death if not treated immediately. Data from the Provincial Health Office in Padang, liver cirrhosis ranks 17th in 2015 ie 213 cases. The number of cases of liver cirrhosis at IbnuSina Islamic Hospital BukittinggiYarsi West Sumatera in 2016 (January-December) has reached 30 cases. The purpose of the study was to determine the risk factors of liver cirrhosis incidence at Ibnu Sina Hospital BukittinggiYarsi West Sumatra. The research design used was analytical research using "Case-
Control" study approach. The study population was 21 cases with 42 samples, 21 cases, and 21 controls, using Simple Random Sampling technique in the case group and Purposive Sampling in the control group. The research started from March to September 2017. The analysis used was Univariate and Bivariate analysis using Chi-Square. The results showed that there was no correlation between age with the incidence of cirrhosis of the liver with value (p = 1,000), there was a correlation between drug use and the incidence of cirrhosis of the liver with value (p = 0.0001), there was a relationship between Hepatitis B and C History with Liver Cirrhosis with value (p = 0.0001), there was no correlation between the Habits of Alcohol Consumption and the incidence of Liver Cirrhosis with value (p = 0.536). The conclusion of this study that drug use factor and history of hepatitis B and C have a significant relationship with the incidence of liver cirrhosis.
ABSTRAK Pengetahuan remaja sangat berpengaruh terhadap perilaku dalam menjaga kebersihan diri, karena semakin tinggi tingkat pengetahuan, diharapkan timbul sikap positif dalam menjaga kebersihan diri. Studi lapangan awal yang dilakukan... more
ABSTRAK Pengetahuan remaja sangat berpengaruh terhadap perilaku dalam menjaga kebersihan diri, karena semakin tinggi tingkat pengetahuan, diharapkan timbul sikap positif dalam menjaga kebersihan diri. Studi lapangan awal yang dilakukan menemukan bahwa 4 dari 5 siswa perempuan (80%) belum mengetahui tentang menstruasi dan belum mengerti bagaimana menjaga kebersihan terutama pada daerah genetalia pada saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan pada menstruasi untuk meningkatkan sikap dan kebersihan siswa kelas VII di SMPN 2 Bukittinggi. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen Resert dengan desain pendekatan One group pretest-posttest disign. Responden adalah seluruh siswa perempuan kelas VII di SMPN 2 Bukittinggi dengan jumlah sampel 66 orang. Hasil penelitian ada pengaruh promosi kesehatan tentang menstruasi pada remaja putri untuk meningkatkan sikap pengetahuan siswa kelas VII di SMPN 2 Bukittinggi tahun 2017 dengan p-value = 0,0001 (α = 0,05). Ada pengaruh promosi kesehatan tentang menstruasi pada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan siswa kelas VII Kebersihan di SMPN 2 Bukittinggi 2017 dengan p-value = 0,0001. (α = 0,05). Diharapkan pelayanan kesehatan, khususnya Puskesmas sebagai layanan kesehatan dini, diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan terutama pada masalah kesehatan reproduksi pada remaja. Kata kunci : Promosi kesehatan, menstruasi, pengetahuan,sikap, kebersihan ABSTRACT Adolescent knowledge is very influential on the behavior in maintaining and cleaning the reproduction, because the higher the level of knowledge, it is expected to arise a positive attitude in maintaining personal hygiene. The Initial field study conducted found that 4 out of 5 female students (80%) do not understand about menstruation and how to deal with it. The purpose of the study to determine the effect of health promotion on menstruation to increase the attitude and hygiene of grade VII students at SMPN 2 Bukittinggi. The research design was a quasi-experimental study with one group pre-post test design. This research was conducted in March-April 2017 in grade VII students at SMPN 2 Bukittinggi with a total sample of 66 people. There is the influence of health promotion about menstruation in adolescent girls to increase knowledge attitude of the student of class VII at SMPN 2 Bukittinggi year 2017 with p-value = 0,0001 (α = 0,05). There is the influence of health promotion about menstruation in adolescent girls to increase knowledge of Hygiene grade VII student at SMPN 2 Bukittinggi 2017 with p-value = 0,0001. (α = 0.05). It is expected that health services, especially Puskesmas as early health services, are expected to increase the promotion of health, especially on adolescent reproductive health issues.
Hospitalization is a taste of crisis in children when a child is sick and hospitalized so it must adapt to the hospital environment. Causes of anxiety are influenced by factors of officers, as well as the new environment. Overcoming... more
Hospitalization is a taste of crisis in children when a child is sick and hospitalized so it must adapt to the hospital environment. Causes of anxiety are influenced by factors of officers, as well as the new environment. Overcoming anxiety in this toddler children, nurses need to provide relaxation therapy that one of them is by using music. Music is a medical therapy where the objective is to improve the physical, emotional, cognitive, and social for people of all ages. The purpose of this study is determining whether there is the effect of music therapy on anxiety levels of children toddler who experienced hospitalization at the hospitals Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi in 2016. This research is a Quantitative research design experimental with pretest-postest way design and sampling method with accidental sampling that 20 people. Collecting data using by questionnaire and data processing is done with a paired T-test statistical test using a computerized system. The results of this research that the average value of differences in levels of anxiety before and after the intervention was 9,40 and p-value 0,0001 < α 0,05 which occurs, decrease levels of anxiety after the intervention.
Childbirth period (puerperium) is the reproductive period of the reproductive organ as it was before pregnancy within six weeks after birthing. In a developing country like Indonesia, the childbirth period is a critical period for the... more
Childbirth period (puerperium) is the reproductive period of the reproductive organ as it was before pregnancy within six weeks after birthing.  In a developing country like Indonesia, the childbirth period is a critical period for the mother. It is estimated that 60% of maternal deaths of an accident after birthing within the first 24 hours with almost 50% totally. One of the psychological disorders experienced by the puerperal mother is anxiety than 20% of postpartum women experience a feeling disorder with anxiety and panic symptoms. Facial Loving Touch is one of the complementary therapies to reduce stress and anxiety. This study aims to see the effect of facial loving touch on the decrease of anxiety in postpartum mother at the Mother and Child Hospital Sayang Ibu of Pariaman in 2017. This research uses a Quasi-Experiments design with one group pretest-posttest. The time of the research from 29 August - 1 October at Maternal and Child Hospital Sayang Ibu of Pariaman. the Number of sample 10 people with sampling technique of purposive sampling. The results showed that pretest anxiety level 19.50 and posttest 15.20 Statistical test results using paired T-test obtained p = 0,0001 ≤ α 0.05 so it can be concluded that there is influence facial loving touch on decrease anxiety in postpartum at the Hospital of Mother and Child sayang ibu Pariaman in 2017. The results of this study are expected to postpartum mothers to be able to access info about the benefits of facial loving touch as one of the complementary therapies.