Ganjar Ammar
Bandung Institute of Technology, Engineering, Undergraduate
- I'm happyBecauseI'm Bioengineer :)edit
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh umur pohon terhadap perolehan, komposisi kimia, dan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang pohon kayu manis spesies Cinnamomum burmannii. Minyak atsiri dari kulit cabang pada... more
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh umur pohon terhadap perolehan, komposisi kimia, dan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang pohon kayu manis spesies Cinnamomum burmannii. Minyak atsiri dari kulit cabang pada tiga umur pohon berbeda yaitu 5, 12, dan 20 tahun diisolasi menggunakan distilasi uap-air yang dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair. Pada rentang kadar air optimal sebesar 40,3-42,5%, secara berurutan umur pohon 5, 12, dan 20 tahun memiliki rendemen minyak atsiri dari kulit cabang sebesar 2,7%±0,12%, 3,2%±0,07%, dan 1,4%±0,04% (wt. d.b.). Komposisi kimia dalam minyak atsiri dari kulit cabang ketiga umur pohon berbeda dianalisis menggunakan gas chromatography-mass spectrometry sehingga teridentifikasi 5 komponen kimia yang sama yaitu sinamaldehid, sinamil asetat, trans-sinamaldehid, 4-terpineol, dan 2-oleoylgliserol. Senyawa utama yakni sinamaldehid pada umur pohon 5, 12, dan 20 tahun secara berurutan sebesar 73,8%, 81,8%, dan 75,4%. Perolehan minyak atsiri dan besar biomassa dari kulit cabang menjadi faktor dominan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang. Produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang diestimasi memiliki nilai sebesar 33,4 kg/ha/tahun, 122,3 kg/ha/tahun, dan 85,2 kg/ha/tahun untuk umur pohon 5, 12, dan 20 tahun.
Research Interests: Engineering, Bioengineering, Forestry, Production, Biology, and 17 moreProductivity, Biodiversity, GC-MS, Essential oils, Solvent Extraction, Aromatherapy, Yield, Distillation, Isolation, Bark Anatomy, medicinal & Aromatic plants, Cinnamon, Gas Chromatography/mass Spectrometry, Cinnamaldehyde, Chemical Composition, Cinnamon Bark Processing, and Cinnamomum burmannii
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh umur pohon terhadap perolehan, komposisi kimia, dan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang pohon kayu manis spesies Cinnamomum burmannii. Minyak atsiri dari kulit cabang pada... more
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh umur pohon terhadap perolehan, komposisi kimia, dan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang pohon kayu manis spesies Cinnamomum burmannii. Minyak atsiri dari kulit cabang pada tiga umur pohon berbeda yaitu 5, 12, dan 20 tahun diisolasi menggunakan distilasi uap-air yang dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair. Pada rentang kadar air optimal sebesar 40,3-42,5%, secara berurutan umur pohon 5, 12, dan 20 tahun memiliki rendemen minyak atsiri dari kulit cabang sebesar 2,7%±0,12%, 3,2%±0,07%, dan 1,4%±0,04% (wt. d.b.). Komposisi kimia dalam minyak atsiri dari kulit cabang ketiga umur pohon berbeda dianalisis menggunakan gas chromatography-mass spectrometry sehingga teridentifikasi 5 komponen kimia yang sama yaitu sinamaldehid, sinamil asetat, trans-sinamaldehid, 4terpineol, dan 2-oleoylgliserol. Senyawa utama yakni sinamaldehid pada umur pohon 5, 12, dan 20 tahun secara berurutan sebesar 73,8%, 81,8%, dan 75,4%. Perolehan minyak atsiri dan besar biomassa dari kulit cabang menjadi faktor dominan produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang. Produktivitas minyak atsiri dari kulit cabang diestimasi memiliki nilai sebesar 33,4 kg/ha/tahun, 122,3 kg/ha/tahun, dan 85,2 kg/ha/tahun untuk umur pohon 5, 12, dan 20 tahun.
Research Interests: Engineering, Bioengineering, Forestry, Production, Biology, and 17 moreProductivity, Biodiversity, GC-MS, Essential oils, Solvent Extraction, Aromatherapy, Yield, Distillation, Isolation, Bark Anatomy, medicinal & Aromatic plants, Cinnamon, Gas Chromatography/mass Spectrometry, Cinnamaldehyde, Chemical Composition, Cinnamon Bark Processing, and Cinnamomum burmannii
CV Cantik Abadi Nan Jaya merupakan perusahaan kecantikan yang didirikan oleh enam orang dengan ide-ide kreatif dan investor yang menanamkan modalnya. Usaha ini dimulai pada tahun 2016 dengan pabrik dan kantor yang terletak di daerah... more
CV Cantik Abadi Nan Jaya merupakan perusahaan kecantikan yang
didirikan oleh enam orang dengan ide-ide kreatif dan investor yang menanamkan modalnya. Usaha ini dimulai pada tahun 2016 dengan pabrik dan kantor yang terletak di daerah Gedebage. Fokus yang ditekuni oleh CV Cantik Abadi Nan Jaya ini adalah produksi kosmetik berupa lipstik yang mengunggulkan kesehatan dan estetika dengan brand yang dikenal sebagai BIOUTYLIPS.
BIOUTYLIPS merupakan lipstik dengan berbagai varian warna dan aroma
yang menyegarkan. Produk ini diformulasikan dengan ekstrak tumbuhan terbaik berupa minyak atsiri dari bunga mawar, lavender, chamomile, dan vanila. Selain itu, pilihan ekstrak alami tumbuhan dalam BIOUTYLIPS memiliki aktivitas antioksidan, vitamin E, dan nutrisi yang menjaga kesehatan bibir. Target pasar produk BIOUTYLIPS ini adalah pelajar dan mahasiswi berusia 18-30 tahun.
Pasar yang cukup berpotensi untuk penjualan BIOUTYLIPS ini adalah di
daerah Bandung dan Jatinangor dimana terdapat banyak sekolah menengah keatas serta perguruan tinggi. Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, metode pemasaran BIOUTYLIPS ini akan dilakukan secara offline dan online agar tercipta kesadaran terhadap brand BIOUTYLIPS di pasaran. Sasaran awal di tahun 2017 adalah penjualan sebanyak 12.450 buah dan akan meningkat hingga
14.100 buah di tahun 2018.
Proses pemasaran dan pengiklanan BIOUTYLIPS akan menggunakan
beberapa situs sosial media, radio show, televisi, forum online (website resmi), mobile application, kontribusi sebagai pembicara dalam bazaar atau event-event terkait, dan brosur. Dengan memanfaatkan alternatif pemasaran dan pengiklanan tersebut, BIOUTYLIPS dapat memperluas jaringan konsumen.
didirikan oleh enam orang dengan ide-ide kreatif dan investor yang menanamkan modalnya. Usaha ini dimulai pada tahun 2016 dengan pabrik dan kantor yang terletak di daerah Gedebage. Fokus yang ditekuni oleh CV Cantik Abadi Nan Jaya ini adalah produksi kosmetik berupa lipstik yang mengunggulkan kesehatan dan estetika dengan brand yang dikenal sebagai BIOUTYLIPS.
BIOUTYLIPS merupakan lipstik dengan berbagai varian warna dan aroma
yang menyegarkan. Produk ini diformulasikan dengan ekstrak tumbuhan terbaik berupa minyak atsiri dari bunga mawar, lavender, chamomile, dan vanila. Selain itu, pilihan ekstrak alami tumbuhan dalam BIOUTYLIPS memiliki aktivitas antioksidan, vitamin E, dan nutrisi yang menjaga kesehatan bibir. Target pasar produk BIOUTYLIPS ini adalah pelajar dan mahasiswi berusia 18-30 tahun.
Pasar yang cukup berpotensi untuk penjualan BIOUTYLIPS ini adalah di
daerah Bandung dan Jatinangor dimana terdapat banyak sekolah menengah keatas serta perguruan tinggi. Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, metode pemasaran BIOUTYLIPS ini akan dilakukan secara offline dan online agar tercipta kesadaran terhadap brand BIOUTYLIPS di pasaran. Sasaran awal di tahun 2017 adalah penjualan sebanyak 12.450 buah dan akan meningkat hingga
14.100 buah di tahun 2018.
Proses pemasaran dan pengiklanan BIOUTYLIPS akan menggunakan
beberapa situs sosial media, radio show, televisi, forum online (website resmi), mobile application, kontribusi sebagai pembicara dalam bazaar atau event-event terkait, dan brosur. Dengan memanfaatkan alternatif pemasaran dan pengiklanan tersebut, BIOUTYLIPS dapat memperluas jaringan konsumen.
Research Interests: Business, Health Psychology, Technology, Product Design, Health, and 10 morePublic Health, Strategy (Business), Open Innovation, Knowledge Creation / Generation (Innovation), Innovation and Creativity (Business), Business Management, Beauty, Beauty and Health, Industry market research, and Production planning and management
Ideas exchange must needed in order to get the novel and creative solution for problems and also to implement it for future innovations. Ideas exchange will be met in many meetings, work session, discussion in a group of people to achieve... more
Ideas exchange must needed in order to get the novel and creative solution for problems and also to implement it for future innovations. Ideas exchange will be met in many meetings, work session, discussion in a group of people to achieve the solution. There is a brainstorming method to create and generate ideas in order to exchange it with freewheeling and as flexible as they can or in another words with free-flowing burst of ideas (Osborn, 1957). This brainstorming involves the interconnected influences of cognitive, social, and motivational process from each contributor. The expressing of their ideas are affected by this model, in cognitive aspect the members have basic knowledge that can be used for idea generation. The second aspect is social that can influence because of the comment or judgment by another members that can block their mental. The last aspect is motivational process because each of members must know what the benefit and urgency of this group idea generation. Figure 1. A Cognitive-Social-Motivational Model of Group Ideation
Research Interests: Business, Cognitive Psychology, Social Psychology, Social Work, Social Networks, and 11 moreModels of Creativity & of Creative Processes, Creativity, Social Networking, Strategy (Business), Open Innovation, Innovation and Creativity (Business), Ideas, Group work, Idea Generation, Brainstorming, and Motivational theories
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Abstrak Tanaman mengalami perubahan kebutuhan evaporatif dan kandungan air tanah yang lebih lanjutnya akan mengubah status air dan pertumbuhan. Sebagai kontradiksi dari hipotesis hidraulik, laju elongasi daun (LER) mengalami penurunan di... more
Abstrak Tanaman mengalami perubahan kebutuhan evaporatif dan kandungan air tanah yang lebih lanjutnya akan mengubah status air dan pertumbuhan. Sebagai kontradiksi dari hipotesis hidraulik, laju elongasi daun (LER) mengalami penurunan di pagi hari dan dapat kembali ke nilai semula jika rehidrasi tanah dilakukan. Laju elongasi daun mengalami peningkatan yang lebih cepat dibandingkan dengan laju transpirasi dan potensial air pada daun (waktu paruh tipikal selama 30 menit dibandingkan 1-2 jam). Penurunan LER di pagi hari dimulai ketika cahaya redup dan transpirasi yang rendah diikuti dengan pembukaan stomata pada daun yang teriluminasi cahaya matahari langsung, yang merepresentasikan fraksi kecil dari luas penampang daun. Model simulasi pada jagung (Zea mays) menyiratkan bahwa penemuan ini bersifat kompatibel dengan hipotesis hidrolik. Fluks air yang kecil menuju lubang stomata bernilai cukup untuk menurunkan potensial air pada xilem dan jaringan yang tumbuh, sehingga menyebabkan penurunan LER secara cepat dibandingkan dengan penurunan air pada jaringan dewasa akibat kapitansi hidrolik. Model ini juga menggambarkan pola pertumbuhan di siang hari atau ketika rehidrasi tanah dilakukan. Perubahan konduktansi hidrolik pada tanaman sebagian berlawanan dengan transpirasi. Secara keseluruhan, mekanisme dan model yang direpresentasikan merupakan komponen penting bagi toleransi terhadap kekeringan pada tuntutan evaporatif dan kelembapan tanah yang berubah secara fluktuatif. Abstract Plants are constantly facing rapid changes in evaporative demand and soil water content, which affect their water status and growth. In apparent contradiction to a hydraulic hypothesis, leaf elongation rate (LER) declined in the morning and recovered upon soil rehydration considerably quicker than transpiration rate and leaf water potential (typical half-times of 30 min versus 1-2 h). The morning decline of LER began at very low light and transpiration and closely followed the stomatal opening of leaves receiving direct light, which represent a small fraction of leaf area. A simulation model in maize (Zea mays) suggest that these findings are still compatible with a hydraulic hypothesis. The small water flux linked to stomatal aperture would be sufficient to decrease water potentials of xylem and growing tissues, thereby causing a rapid decline of stimulated LER, while the simulated water potential of mature tissues decline more slowly dua to a high hydraulic capitance. The model
Research Interests:
Telah diketahui sejak pertengahan abad ke-20, artemisinin digunakan sebagai obat antimalaria. Beserta turunan artemisinin lainnya yaitu dihidroartemisinin, artemeter, artesunat, artemison, arteter, dan asam artelinat membentuk suatu... more
Telah diketahui sejak pertengahan abad ke-20, artemisinin digunakan sebagai obat antimalaria. Beserta turunan artemisinin lainnya yaitu dihidroartemisinin, artemeter, artesunat, artemison, arteter, dan asam artelinat membentuk suatu kesatuan untuk mengatasi penyakit infeksi terpenting di bumi yaitu malaria. Tetapi baru di abad ke-21 ini artemisinin dibuktikan dapat mengatasi dan mencegah pertumbuhan sel kanker, terutama kanker payudara dan kanker kolon. Hal ini yang membuat Artemisinin annua, tanaman dari negeri Cina terus diteliti dan dikembangkan untuk dapat menghasilkan senyawa artemisinin secara maksimal. Sangat sulit apabila harus menumbuhkan tanaman A. annua hingga dewasa karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk itu diujilah dengan metode in vitro, yaitu metode penumbuhan suatu bagian tanaman menjadi satu bagian utuh dalam suatu medium steril dan terkontrol. Sehingga akan didapatkan suatu hasil berupa yield lebih optimum dibandingkan metode in vivo. Metode in vitro yang digunakan adalah dengan mengeksplan jaringan rambut akar atau hairy root, ke dalam medium kultur karena di bagian itulah senyawa fitokimia antikanker dan antimalaria, artemisinin, dialokasikan dari hasil metabolisme sel daun dan bunga. Saat ini perolehan atau yield tertinggi didapat dengan memberikan elisitor dan prekursor dalam suatu sistem terintegrasi yaitu sebesar 110,20 mg/l.
Research Interests:
Berbagai macam pencemaran lingkungan terjadi di Indonesia, salah satunya ialah pencemaran dari sisa produksi tahu atau biasa dikenal limbah tahu. Telah didapat bahwa ada banyak sekali pabrik pengolah kedelai menjadi tahu yang tersebar di... more
Berbagai macam pencemaran lingkungan terjadi di Indonesia, salah satunya ialah pencemaran dari sisa produksi tahu atau biasa dikenal limbah tahu. Telah didapat bahwa ada banyak sekali pabrik pengolah kedelai menjadi tahu yang tersebar di Indonesia, dimana sebagian dari mereka merupakan pabrik rumah tangga yang belum memikirkan dampak dari buangan limbah tahu terhadap lingkungan. Limbah tahu yang akan dipermasalahkan adalah limbah tahu berwujud cair, dimana pemanfaatan kembali limbah tersebut tidak semudah limbah tahu yang berwujud padat. Saat ini cara yang paling ampuh dalam penanggulangan limbah tahu cair adalah dengan menggunakan karbon aktif dari arang batok kelapa, yang fungsinya sebagai adsorben atau penyerap zat-zat berbahaya dalam limbah. Walaupun arang batok kelapa bisa memisahkan antara zat berbahaya dan yang masih berguna, tapi dari segi efisiensi arang batok kelapa kurang menunjang bagi para pengusaha tahu.Disamping sulit didapat, juga butuh dalam jumlah yang besar, daya serapnya pun masih kurang maksimal.Disinilah penelitian diadakan bertujuan mencari dan menganalisis bahan-bahan yang bisa lebih maksimal dalam penyaringan limbah tahu berfasa cair.
Kata Kunci : Adsorben, Adsorbsivitas, arang batok kelapa, biofilter, fitoremidiasi
Kata Kunci : Adsorben, Adsorbsivitas, arang batok kelapa, biofilter, fitoremidiasi
Research Interests:
Telah diketahui sejak pertengahan abad ke-20, artemisinin digunakan sebagai obat antimalaria. Beserta turunan artemisinin lainnya yaitu dihidroartemisinin, artemeter, artesunat, artemison, arteter, dan asam artelinat membentuk suatu... more
Telah diketahui sejak pertengahan abad ke-20, artemisinin digunakan sebagai obat antimalaria. Beserta turunan artemisinin lainnya yaitu dihidroartemisinin, artemeter, artesunat, artemison, arteter, dan asam artelinat membentuk suatu kesatuan untuk mengatasi penyakit infeksi terpenting di bumi yaitu malaria. Tetapi baru di abad ke-21 ini artemisinin dibuktikan dapat mengatasi dan mencegah pertumbuhan sel kanker, terutama kanker payudara dan kanker kolon. Hal ini yang membuat Artemisinin annua, tanaman dari negeri Cina terus diteliti dan dikembangkan untuk dapat menghasilkan senyawa artemisinin secara maksimal. Sangat sulit apabila harus menumbuhkan tanaman A. annua hingga dewasa karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk itu diujilah dengan metode in vitro, yaitu metode penumbuhan suatu bagian tanaman menjadi satu bagian utuh dalam suatu medium steril dan terkontrol. Sehingga akan didapatkan suatu hasil berupa yield lebih optimum dibandingkan metode in vivo. Metode in vitro yang digunakan adalah dengan mengeksplan jaringan rambut akar atau hairy root, ke dalam medium kultur karena di bagian itulah senyawa fitokimia antikanker dan antimalaria, artemisinin, dialokasikan dari hasil metabolisme sel daun dan bunga. Saat ini perolehan atau yield tertinggi didapat dengan memberikan elisitor dan prekursor dalam suatu sistem terintegrasi yaitu sebesar 110,20 mg/l.
Kata kunci: fitokimia, kanker, antimalaria, perolehan, prekursor, elisitor
Kata kunci: fitokimia, kanker, antimalaria, perolehan, prekursor, elisitor
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Sudah banyak upaya manusia yang dilakukan dalam penjagaan benih agar tetap memiliki tingkat kelangsungan hidup atau viabilitas yang tinggi dari berbagai macam gangguan lingkungan. Salah satu yang menjadi perhatian dalam penjagaan benih... more
Sudah banyak upaya manusia yang dilakukan dalam penjagaan benih agar
tetap memiliki tingkat kelangsungan hidup atau viabilitas yang tinggi dari
berbagai macam gangguan lingkungan. Salah satu yang menjadi perhatian dalam
penjagaan benih adalah kemasan. Sifat dari kemasan tersebut haruslah
mendukung kelangsungan hidup benih, yakni dari sisi ketahanan terhadap panas,
permukaan yang halus, kuat terhadap tekanan dari luar, pori yang kecil, tingkat
elastisitas dan keempukan yang tinggi dan kuat terhadap senyawa-senyawa korosi
lainnya. Perlu diperhatikan pula keekonomisan dari bahan dasar kemasan.
Globalisasi yang menuntut kuantitas transfer produk yang tinggi juga menuntut
perusahaan pengelola benih untuk menjaga kualitas benih tersebut selama proses
ekspor-impor. Sehingga diperlukannya suatu penggantian bahan kemasan yang
lebih tepat dibandingkan bahan yang telah ada sebelumnya yaitu stainless steel.
Karet reklim diduga dapat menggantikan peran dari kemasan berbahan
stainless steel. Karena karet reklim sendiri berasal dari proses daur ulang materi
karet alami ataupun sintesis, berbeda dengan material stainless steel yang memang
material proses pabrikasi non-recycle. Sehingga ekonomi hijau dari perusahaan
pengguna karet reklim dapat dilaksanakan. Ekonomi hijau yang terdiri atas aspek
ekosistem, biomassa, energi dan materi harus mulai diterapkan sejak dini karena
keadaan bumi yang saat ini tengah terancam secara menyeluruh. Menyeluruh di
sini baik dari segi geografi ataupun demografi karena pada intinya ekonomi hijau
bertujuan untuk kesejahteraan rakyat yang kedua aspek tersebut dapat saling
bersangkutan satu sama lain.
tetap memiliki tingkat kelangsungan hidup atau viabilitas yang tinggi dari
berbagai macam gangguan lingkungan. Salah satu yang menjadi perhatian dalam
penjagaan benih adalah kemasan. Sifat dari kemasan tersebut haruslah
mendukung kelangsungan hidup benih, yakni dari sisi ketahanan terhadap panas,
permukaan yang halus, kuat terhadap tekanan dari luar, pori yang kecil, tingkat
elastisitas dan keempukan yang tinggi dan kuat terhadap senyawa-senyawa korosi
lainnya. Perlu diperhatikan pula keekonomisan dari bahan dasar kemasan.
Globalisasi yang menuntut kuantitas transfer produk yang tinggi juga menuntut
perusahaan pengelola benih untuk menjaga kualitas benih tersebut selama proses
ekspor-impor. Sehingga diperlukannya suatu penggantian bahan kemasan yang
lebih tepat dibandingkan bahan yang telah ada sebelumnya yaitu stainless steel.
Karet reklim diduga dapat menggantikan peran dari kemasan berbahan
stainless steel. Karena karet reklim sendiri berasal dari proses daur ulang materi
karet alami ataupun sintesis, berbeda dengan material stainless steel yang memang
material proses pabrikasi non-recycle. Sehingga ekonomi hijau dari perusahaan
pengguna karet reklim dapat dilaksanakan. Ekonomi hijau yang terdiri atas aspek
ekosistem, biomassa, energi dan materi harus mulai diterapkan sejak dini karena
keadaan bumi yang saat ini tengah terancam secara menyeluruh. Menyeluruh di
sini baik dari segi geografi ataupun demografi karena pada intinya ekonomi hijau
bertujuan untuk kesejahteraan rakyat yang kedua aspek tersebut dapat saling
bersangkutan satu sama lain.
Research Interests:
Di era revolusi industri saat ini, semakin banyak polusi udara yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia, rumah tangga, industri hingga kendaraan bermotor. Peningkatan polusi udara didukung dengan peningkatan jumlah gas... more
Di era revolusi industri saat ini, semakin banyak polusi udara yang
dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia, rumah tangga, industri hingga
kendaraan bermotor. Peningkatan polusi udara didukung dengan peningkatan
jumlah gas karbondioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil dan kini karbon
dioksida menjadi salah satu kontributor utama penyebab pemanasan global. Sekitar
26% efek rumah kaca disebabkan oleh karbon dioksida. Sedangkan efek rumah
kaca menyebabkan pemanasan global yang akan membahayakan kehidupan
makhluk hidup di muka bumi baik dari sisi kesehatan, keamanan hingga
kesejahteraan setiap elemen kehidupan. Sedangkan konsentrasi rata-rata karbon
dioksida di bumi kini berkisar 450-600 ppmv dan akan terus meningkat per
tahunnya secara fluktuatif sebesar 3-9 ppm.
Untuk itu dengan memanfaatkan jumlah infrastruktur berupa bangunan dan
jalan yang menggunakan beton sebagai pondasi, tentu akan mengurangi banyak
karbon dioksida apabila beton dapat menyerap karbon dioksida. Sehingga
infrastruktur yang dibangun akan menggantikan peran sejumlah besar pohon yang
ditebang dalam menyerap karbon dioksida. Kemampuan beton untuk menyerap
karbon dioksida ini dibantu dengan keberadaan suatu enzim, yaitu karbonik
anhidrase. Karbonik anhidrase atau karbonat dehidratase merupakan sebuah
keluarga dari enzim yang mengkatalis interkonversi karbon dioksida dengan air
menjadi asam karbonat dengan cepat. Ada 6 jenis karbonik anhidrase (CA), yaitu
α, β, γ, δ, ζ, dan η-CA. Diantara 6 jenis karbonik anhidrase hanya β-CA yang
menjadi fokus kami dalam pengembangan beton karena hanya jenis β-CA yang
berada dalam sebagian besar prokariotik dan kloroplas tumbuhan.
Enzim karbonik anhidrase ini memiliki kecepatan reaksi 10
kali lipat lebih
cepat dibandingkan reaksi tanpa kehadiran enzim. Sehingga akan dengan cepat pula
mengurangi konsentrasi karbon dioksida di udara. Perlu adanya proses ekstraksi
dan penanaman enzim ke dalam beton sehingga terciptanya beton yang ramah
lingkungan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi
umat manusia dalam mengatasi masalah pemanasan global dengan beton berbasis
hayati.
Kata kunci: beton, enzim, karbonik anhidrase, karbon dioksida, pemanasan global
dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia, rumah tangga, industri hingga
kendaraan bermotor. Peningkatan polusi udara didukung dengan peningkatan
jumlah gas karbondioksida hasil pembakaran bahan bakar fosil dan kini karbon
dioksida menjadi salah satu kontributor utama penyebab pemanasan global. Sekitar
26% efek rumah kaca disebabkan oleh karbon dioksida. Sedangkan efek rumah
kaca menyebabkan pemanasan global yang akan membahayakan kehidupan
makhluk hidup di muka bumi baik dari sisi kesehatan, keamanan hingga
kesejahteraan setiap elemen kehidupan. Sedangkan konsentrasi rata-rata karbon
dioksida di bumi kini berkisar 450-600 ppmv dan akan terus meningkat per
tahunnya secara fluktuatif sebesar 3-9 ppm.
Untuk itu dengan memanfaatkan jumlah infrastruktur berupa bangunan dan
jalan yang menggunakan beton sebagai pondasi, tentu akan mengurangi banyak
karbon dioksida apabila beton dapat menyerap karbon dioksida. Sehingga
infrastruktur yang dibangun akan menggantikan peran sejumlah besar pohon yang
ditebang dalam menyerap karbon dioksida. Kemampuan beton untuk menyerap
karbon dioksida ini dibantu dengan keberadaan suatu enzim, yaitu karbonik
anhidrase. Karbonik anhidrase atau karbonat dehidratase merupakan sebuah
keluarga dari enzim yang mengkatalis interkonversi karbon dioksida dengan air
menjadi asam karbonat dengan cepat. Ada 6 jenis karbonik anhidrase (CA), yaitu
α, β, γ, δ, ζ, dan η-CA. Diantara 6 jenis karbonik anhidrase hanya β-CA yang
menjadi fokus kami dalam pengembangan beton karena hanya jenis β-CA yang
berada dalam sebagian besar prokariotik dan kloroplas tumbuhan.
Enzim karbonik anhidrase ini memiliki kecepatan reaksi 10
kali lipat lebih
cepat dibandingkan reaksi tanpa kehadiran enzim. Sehingga akan dengan cepat pula
mengurangi konsentrasi karbon dioksida di udara. Perlu adanya proses ekstraksi
dan penanaman enzim ke dalam beton sehingga terciptanya beton yang ramah
lingkungan. Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi
umat manusia dalam mengatasi masalah pemanasan global dengan beton berbasis
hayati.
Kata kunci: beton, enzim, karbonik anhidrase, karbon dioksida, pemanasan global