Hafez Habiburrohman
Institut Teknologi Bandung, Bioengineering, Undergraduate
Abstract— Patchouli oil is an essential oil extracted from patchouli (Pogostemon cablin Benth.) leaves. It is an important raw material used in the perfume, fragrance, and cosmetics industries. As the extraction process generates more... more
Abstract— Patchouli oil is an essential oil extracted from patchouli (Pogostemon cablin Benth.) leaves. It is an important raw material used in the perfume, fragrance, and cosmetics industries. As the extraction process generates more waste compared with the extract, a waste treatment process is needed. In the conventional process, the waste is not treated and just thrown away. Biorefinery is a concept that can be applied to convert biomass waste into a variety of chemicals, biomaterials, and energy. This concept aims to increase the value of the biomass and minimize waste. The feasibility of the production system was determined in this study by mass balance and gross profit margin (GPM) analysis. Patchouli oil production system with biorefinery concept produced more varied products with GPM value of 2.442, 1.5 times higher than that of the conventional system. On the basis of mass balance and GPM analysis, it can be concluded that this patchouli oil production system is economicall...
Biobutanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biobutanol menawarkan reduksi emisi karbon yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Dalam prosesnya, biobutanol diproduksi melalui... more
Biobutanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biobutanol menawarkan reduksi emisi karbon yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Dalam prosesnya, biobutanol diproduksi melalui fermentasi dari bahan-bahan hasil pertanian seperti molasse, bagasse, dan bahan-bahan kaya gula lainnya, dengan menggunakan agen hayati seperti Clostridium acetobutylicum, atau Clostridium beijerinckii. Umumnya, fermentasi biobutanol terdiri atas inokulasi agen, pencampuran agen dengan bahan baku, fermentasi, dan pemisahan antara biobutanol dan sisa-sisa agen. Tahap akhir berupa pemisahan produk merupakan tahap yang sangat penting untuk menentukan kualitas dari biobutanol yang dihasilkan. Simulasi proses produksi crude biobutanol dilakukan dengan perangkat lunak SuperPro Designer™ untuk memodelkan efektivitas proses. Hasil dari simulasi proses didapatkan bahwa unit sentrifugasi disc stack lebih efektif ketimbang unit tubular bowl untuk laju alir yang besar. Hasil simulasi digunakan untuk scale-up produksi biobutanol untuk memenuhi kebutuhan energi berbasis biomassa Indonesia sebesar 16046 kL butanol per tahun. Untuk memproduksi dengan jumlah tersebut dibutuhkan sentrifuga jenis disc stack dengan sigma factor minimum sebesar 574,65 m 2 dengan asumsi unit operasi pada process flow diagram yang dibuat adalah ideal.