[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
777 tayangan15 halaman

MODUL Bab 7

Diunggah oleh

Nanda Anjelia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
777 tayangan15 halaman

MODUL Bab 7

Diunggah oleh

Nanda Anjelia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 15

MODUL

AJAR
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN &
BUDI PEKERTI
TAHUN 2024/2025

BAB VII : PERAN ROH KUDUS


DALAM ORANG BERIMAN
Nas Alkitab: Kisah 1:8; Efesus 4:17-32

PENYUSUN : NANDA ANJELIA


NIM : 213111049
KELAS/SEMESTER : VIII / GANJIL
FASE :D
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM

IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / : VIII/Ganjil


Semester
Satuan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 6x40 Menit
Pendidikan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Fase : D
Pekerti
Elemen Mapel : Allah Penyelamat

KOMPETENSI AWAL
 Mampu memahami penjelasan singkat pribadi Roh Kudus
 Mampu memahami Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang Beriman
 Mampu memahami makna Iman dan Pengharapan
 Mampu memahami wujud hidup Beriman dan Berpengalaman
SARANA DAN PRASARANA

1. Gawai 3. Papan tulis/White Board


2. Akses Internet 4. Refrensi lain yang
mendukung

Sumber : Buku Panduan Guru dan siswa Pendidikan Agama Kristen dan
Belajar Budi Pekerti. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia. Penulis: Linda Sinaga. 2022.

TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan
cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin

PROFIL PELAJAR PANCASILA MODEL PEMBELAJARAN


1. Beriman dan bertakwa kepada Pembelajaran Kooperatif, Berdoa,
Tuhan yang maha Esa Bernyanyi, Diskusi Kelompok,
2. Bergotong royong, Berkebinekaan Pendalaman Alkitab, Refleksi
global, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
KOMPETENSI INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu memahami penjelasan singkat pribadi Roh Kudus
 Peserta didik mampu memahami Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang
Beriman
 Peserta didik mampu memahami makna Iman dan Pengharapan
 Peserta didik mampu memahami wujud hidup Beriman dan Berpengalaman
II. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Belajar dari tokoh-tokoh yang memiliki keteladanan hidup dapat memberikan


inspirasi dan panduan dalam mengembangkan karakter yang positif. Dengan
memahami nilai-nilai yang diajarkan oleh mereka, kita dapat menjadi individu
yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
 Pelajaran ini membahas beberapa hal antara lain: pengertian keteladanan,
mengenal tokoh-tokoh Gereja ialah Martin Luther; Hudson Taylor dan
Mother Theresa. Serta mengenal tokoh-tokoh masyarakat yang terdapat
dua tokoh, ialah Y.B. Mangunwijaya dan Johannes Leimena. Materi ini perlu
dibelajarkan dan dibahas di kelas 8, untuk mempersiapkan remaja Kristen
yang akan terjun ke masyarakat, sehingga membekali mereka bagaimana
Yesus menjadi teladan bagi murid-murid-Nya dan belajar meneladani dari
sikap Yesus tersebut.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
A. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 1
 Dalam bab sebelumnya kalian sudah belajar keteladanan hidup para
tokoh gereja dan masyarakat. Bacalah di depan kelas tugas refleksi yang
telah dikerjakan di rumah dan berikanlah tanggapan atas tugas teman
kalian!
B. Pertanyaan Pemantik Pertemuan 2
 Apa yang dimaksud dengan rendah hati?
 Bagaimana sikap rendah hati?

IV. PERSIAPAN BELAJAR


 Guru menyiapkan buku tentang Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, papan
tulis, spidol, serta alat tulis lainnya.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / : VIII/Ganjil


Semester
Satuan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 3x40 Menit
Pendidikan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Fase : D
Pekerti
Elemen Mapel : Allah Penyelamat

Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan
. peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan
tempat duduk peserta didik.
2 Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses
. pembelajaran berlangsung menyenangkan.
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses
. pembelajaran
4 Guru menanyakan kepada peserta didik materi yang telah disampaikan pada
. pertemuan minggu lalu
Apersepsi
 Satu hal yang sering dirasakan manusia ketika mengalami kesulitan, masalah,
dan pergumulan yaitu merasakan kesepian, merasa ditinggalkan, dan merasa
tidak ada seseorang pun yang peduli dengan dirinya termasuk Tuhan. Apakah
kalian pernah merasakan kondisi tersebut? Apa yang akan kalian lakukan ketika
mengalami kondisi tersebut?

Kegiatan 1. Menyanyikan Lagu


Judul : “Roh Kudus Kau Hadir disini”
Kegiat Sumber:
an Inti
(100
Menit) Roh Kudus, Kau hadir disini
Roh Kudus, ku mengasihi-Mu
Kau lembut, Kau manis
Kaulah penghiburku, penolongku diutus bapaku (2 kali)
Kubuka hati untuk Roh-Mu, Tuhan
Kubuka hati menyembah-Mu, Yesus
Jamahlah kami, penuhi kami
Dengan kuasa Allah Maha Tinggi

Uraian Materi
A. Penjelasan Singkat Pribadi Roh Kudus

Kegitan 2. Memahami Pribadi Roh Kudus

Setelah membaca uraian materi tentang penjelasan singkat pribadi Roh


Kudus, berikan pendapatmu kalian dari pertanyaan berikut ini!

1. Menurut kalian siapa Roh


Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
Kudus?..........................................................
2. Apa yang kalian ketahui tentang Roh
Kudus?........................................

Uraian Materi
B. Peran Roh Kudus dalam Kehidupan Orang Beriman
1. Membawa manusia pada pertobatan
2. Memimpin hidup beriman
3. Menguatkan Orang Percaya
4. Memperlengkapi Orang Percaya

Kegiatan 3. Mari bercerita


Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang beriman
Dari bacaan diatas, bagaiman respon kalian tentang peran Roh Kudus
dalam hidup orang beriman? Apakah kalian pernah mengalami, bagaiman
Roh Kudus berperan dalam hidupmu? Ceritakanlah kepada teman-teman
satu kelas kalian!
Kegiatan 4. Prakarya “Hope and Dream”
1. Buatlah sebuah prakarya “Hope and Dream”!
2. Ceritakanlah dengan teman satu bangku kalian, apakah setiap “hope
and dream” yang dituliskan sudah terjadi atau belum terjadi?
3. Apakah semuanya tercapai? Jika ya atau tidak berikan alasannya!

Penutup (10 Menit)


1 Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
.
2 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
. berikutnya.
3 Guru meminta peserta didik untuk memimpin dalam doa.
.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / Semester : VIII/Ganjil

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 3x40 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Fase : D


Elemen Mapel : Allah Penyelamat

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran
4. Guru menanyakan kepada peserta didik materi yang telah disampaikan pada pertemuan minggu
lalu
Apersepsi
 Diharapkan dapat lebih terlibat dan siap untuk mendalami materi tentang pemahaman keteladanan
hidup. Mengaitkan pengetahuan yang sudah ada dengan informasi baru akan mengoptimalkan
proses belajar dan meningkatkan pemahaman siswa.

Uraian Materi
Kegiatan Inti C. Makna Iman dan Pengharapan
(100 Menit) 1. Iman berarti percaya pada Janji Tuhan
2. Menaati kehendak-Nya dengan menjalani hidup sebagai manusia baru
5. Kegiatan 5, menceritakan Pengalaman
Pengal
Tuliskan pengalaman kalian bagaimana janji Tuhan dinyatakan dalam hidupmu?
aman
Tuliskan pengalaman kalian dalam buku tugas!

D. Wujud Hidup Beriman dan Berpengharapan


Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)

Penutup (15 Menit)


1. Guru menyampaikan kesimpulan pada BAB ini.
2. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
3. Menyanyikan lagu “Roh Kudus Hadir di sini

Roh Kudus hadir disini, mengalir di Bait Suci


Perkara ajaib pun terjadi, kuasa mujizat nyata
Karna Roh Allah sedang bekerja
Tiada yang mustahil, dan tiada yang sukar
Bila Roh Allah turut bekerja,
Tiada yang mustahil, bagi orang percaya
Bila Roh Allah turut bekerja
Di antara kita
4. Guru meminta peserta didik untuk memimpin dalam doa.
ASESMEN / PENILAIAN
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / Semester : VIII/Ganjil

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 3x40 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Fase : D


Elemen Mapel : Allah Penyelamat

A. ASESMEN/PENILAIAN

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Pengayaan
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi,
antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih
tinggi dan juga mewawancarai nara sumber..

2. Remedial
Pembelajaran remedial dilaksanakan bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian.
REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
KURIKULUM MERDEKA

Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / Semester : VIII/Ganjil

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 3x40 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Fase : D


Elemen Mapel : Allah Penyelamat

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


1. Bagaimana yang menurutmu paling sulit di pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5.
Berapa bintang yang akan kamu berikan?
5. Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
LAMPIRAN-LAMPIRAN

KURIKULUM MERDEKA
Nama Penyusun : NANDA ANJELIA Kelas / Semester : VIII/Ganjil

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 12 Palangka Raya Alokasi Waktu : 3x40 Menit

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Fase : D


Elemen Mapel : Allah Penyelamat

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:

Kelas/Semester : VIII/ Ganjil


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

A. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


 Membuat progam pelayanan yang melibatkan remaja. Misalnya: pelayanan pengobatan gratis
atau pemeriksaan gratis yang menghadirkan para medis dari Puskesmas atau Rumah Sakit
terdekat, pemberian obat-obatan gratis sesuai dengan penyakit yang dialami
 Program ini silakan dipilih, boleh membuatnya untuk dilaksanakan di gereja masing-masing
khususnya program remaja dan pemuda atau diprogramkan oleh guru Pendidikan Agama
Kristen untuk dilaksanakan menjadi program Rohkris sebagai baksos di sekolah masing-
masing

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik

A. Pengantar
ketika kalian diperhadapkan pada suatu pilihan, maka kalian akan memilih yang terbaik bagi diri
kalian seperti lebih pintar, lebih sukses, lebih bijaksana, lebih..., lebih..., dan seterusnya. Oleh sebab
itu, kalian memerlukan orang- orang yang lebih baik dari diri kalian sendiri. Dalam pembahasan
materi kali ini, kalian akan belajar ketelacanan hidup dari para tokoh gereja dan tokoh masyarakat.
B. Arti Keteladanan
Menurut KBBI, teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang
perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya), sedangkan keteladanan adalah hal yang dapat ditiru atau
dicontoh. Keteladanan merupakan sejumlah metode yang dapat mempersiapkan dan membentuk
anak secara moral, spiritual, dan sosial.
C. Mengenal Tokoh-tokoh Gereja
1. Martin Luther
Martin Luther adalah seorang tokoh reformasi gereja di Jerman. Ia dilahirkan pada 10
November 1483 di Eisleben, Thuringen, Jerman. Luther dibesarkan dari keluarga golongan
petani yang saleh petani, dimana ayahnya bernama Hans Luther dan ibunya bernama Margaretta.
Ciri-ciri anak petani itu tidak pernah lepas dari dirinya, baik secara lahiriah maupun rohani.
Gambar 6.1 Martin Luther
Pada tahun 1501, Luther memasuki Universitas Erfurt, suatu universitas terbaik di
Jerman. Adapun harapan orang tuanya menyekolahkan Luther pada sekolah ini, mereka
menginginkan agar anak mereka menjadi seorang aho hukum. Namun hal itu tidak berlangsung
lama, pada tanggal 2 Juni 1505. Luther memutuskan studinya untuk menjadi biarawan.
Pada 16 Juli 1505 Luther mulai memasuki biara di Erfurt dengan didukung oleh sahabat-
sahabatnya. Dalam biara ia berusaha mematuhi setiap aturan- aturan yang ada. Ia juga banyak
berpuasa dan berdoa, sehingga ia terlihat paling saleh dan rajin di antara semua biarawan.
Mengaku dosa di hadapan imam sekali seminggu, mengucapkan 27 kali Doa Bapa Kami dan
Ave Maria. membaca Alkitab dengan rajin dan teliti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
Luther untuk mencapai kepastian tentang keselamatannya.
Sebenarnya Luther mempunyai pergumulan yang berat, yaitu bagaimana memperoleh
seorang Allah yang berbelas kasih. Gereja mengajarkan bahwa Allah adalah seorang hakim yang
akan menghukum orang yang tidak benar dan melepaskan orang yang benar. Luther merasa
bahwa dirinya tidak mungkin. menjadi orang yang benar dan pasti mendapat hukuman dari
Allah. Ketika Luther menyelidiki Roma 1:16-17, ia menemukan bahwa kebenaran Allah itu
tidak lain adalah mau menerima orang-orang berdosa serta yang menyesali dosanya, tetapi Allah
akan menolak orang-orang yang menganggap dirinya benar. Melalui penemuannya ini akhirnya
Luther menulis: "Aku mulai sadar bahwa kebenaran Allah tidak lain daripada pemberian yang
dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memberi hidup kekal kepadanya; dan pemberian
kebenaran itu harus disambut dengan iman. Inilah yang menyatakan kebenaran Allah itu, yakni
kebenaran yang diterima oleh manusia, bukan kebenaran yang harus dikerjakannya sendiri.
Dengan demikian, Tuhan yang penuh belas kasih itu membenarkan kita oleh anugerah dan iman
saja. Aku seakan-akan diperanakkan kembali dan pintu firdaus terbuka bagiku. Pandanganku
terhadap seluruh Alkitab berubah sama sekali karena mataku sudah celik sekarang." Luther
menyampaikan penemuannya itu di dalam kuliah-kuliahnya.
2. Hudson Taylor
Hudson Taylor dilahirkan pada tahun 1832
di Yorkshire, Inggris. Sejak masih kecil, ayahnya
James Taylor, telah menanamkan hati misi
kepadanya. Setiap hari ayahnya selalu
membacakan dan menjelaskan ayat-ayat Alkitab
kepada anaknya, bahkan ia menginginkan agar anaknya kelak menjadi seorang utusan Injil.
Usaha ini ternyata tidaklah sia-sia, sebelum berumur 5 tahun, Hudson kecil sudah
berkata, "Kalau saya dewasa, saya akan menjadi seorang utusan Injil dan pergi ke Tiongkok."

Keinginannya untuk melakukan misi penginjilan ke Tiongkok baru terwujud secara tidak
sengaja, ketika Hong Xiuquan yang juga seorang Kristen. Taylor mulai berlayar ke Tiongkok
pada bulan September 1853 dan tiba di Shanghai pada awal musim semi tahun 1854. Bagi
Taylor, Tiongkok dengan berbagai adat-istiadat masyarakatnya dan berbagai keunikan lainnya
merupakan tantangan tersendiri bagi Taylor.
Usaha untuk menyesuaikan diri dengan bahasa setempat sempat membuatnya sangat
tertekan, tetapi dengan iman dan kepercayaannya yang kuat kepada Tuhan ia berhasil
mengatasinya. Setahun setelah Taylor tiba di Tiongkok, ia segera melakukan perjalanan
penginjilan menelusuri pedalaman Tiongkok. Namun setibanya di pedalaman, keadaannya justru
berbeda. Mereka justru lebih tertarik pada cara berpakaian dan cara hidupnya, daripada kabar
yang ia bawakan. Keadaan ini membuat Taylor menyadari bahwa hanya ada satu cara untuk bisa
melakukan penginjilan di daerah ini, yaitu dengan mengikuti cara berpakaian serta kebudayaan
mereka.
Meskipun tidak mudah bagi Taylor untuk mengikuti tradisi orang Tiongkok, ia tetap
melakukannya juga. la rela mengucir rambutnya dan memotong rambut di bagian depan
kepalanya, ia juga rela mengubah cara berpakaiannya. Walaupun perubahan penampilan itu
sangat menyiksa dirinya, bahkan la dijadikan bahan lelucon oleh para misionaris lainnya, tetapi
perubahan itu justru menjadi ciri khususnya. Usaha ini ternyata tidaklah sia-sia karena dengan
penampilannya yang baru ini ia menjadi semakin mudah melakukan perjalanan penginjilan ke
seluruh Tiongkok. Perjalanan yang harus ditempuhnya bukanlah perjalanan mudah karena selain
menginjili, Taylor juga melakukan praktik pengobatan dan ia pun harus bersaing dengan tabib-
tabib local.

3. Mother Theresa
Bunda Teresa adalah seorang yang
memiliki hati melayani di antara orang miskin di
India. Bunda Theresa lahir di Skopje, Albania pada
26 Agustus 1910, Bunda Teresa adalah anak
bungsu dari Nikola dan Drane Bojaxhiu. la
memiliki dua saudara perempuan dan seorang
saudara lelaki. Sebagai seorang remaja, Gonxha bergabung dengan kelompok pemuda jemaat
setempat yang disebut Sodalitas. Melalui partisipasinya dalam berbagai kegiatan, Gonxha
menjadi tertarik pada hal-hal misionaris. Pada tanggal 28 November 1928, ia bergabung dengan
Institute of the Blessed Virgin Mary, yang juga dikenal sebagai Sisters of Loretto dan ia
mengikrarkan komitmennya kepada Tuhan. Namun kesehatannya memburuk dan ia menderita
TBC, sehingga ia tidak bisa lagi mengajar. Untuk memulihkan kesehatannya, ia dikirim ke
Darjeeling. Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling, Suster Teresa menerima
panggilan dari Tuhan, sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Pada saat itu, ia
merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, seperti halnya Kristus sendiri. Selama berbulan-bulan
ia mendapat penglihatan tentang bagaimana Kristus mengungkapkan kepedihan pada kaum
miskin yang ditolak.

Pada 21 Desember 1948, la memulai pelayanannya dengan membuka sekolah di


lingkungan yang kumuh. Karena keterbatasan dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah
taman. Di sana, ia mengajarkan pentingnya mengenalkan hidup sehat dan mengajarkan membaca
dan menulis pada anak-anak yang miskin. Selain itu, berbekal ilmu kedokteran, ia juga
membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka. Tuhan tidak pernah
membiarkan anak-anak-Nya berjuang sendirian. Inilah yang dirasakan oleh Bunda Teresa tatkala
perjuangannya mulai mendapat perhatian, tidak hanya individu-individu, melainkan juga dari
berbagai organisasi gereja.

D. Mengenal Tokoh-tokoh Masyarakat


1. Y.B. Mangunwijaya
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya dilahirkan pada
tanggal 6 Maret 1929 di Ambarawa, Jawa Tengah. la
dikenal memiliki jiwa humanisme yang begitu kental
dengan membela kemanusiaan dan keadilan serta
memperjuangkan orang-orang yang terpinggirkan.
Adapun sosok lain dari Romo. Mangun ialah seorang
rohaniawan, arsitek, dan penulis. Gambar 6.4 Y.B.
Mangunwijaya

Sebagai pejuang kemanusiaan, Romo. Mangun memperjuangkan keadilan bagi warga


kali Code yang akan digusur. Melalui pelayanan yang ia lakukan, pemukiman di pinggaran kali
Code telah menjadi tempat hunian yang nyaman, bersih, dan sesuai dengan tata ruang wilayah.
Dalam aksi yang telah dilakukannya, ia pun memperoleh penghargaan internasional.
Sebagai penulis sekaligus pendidik, tulisan-tulisan yang dihasilkan Romo Mangun
bukanlah karya tulis sembarangan. Hal ini diwujudkan dalam kalimat yang panjang dan
seringkali sulit dipahami. la mengatakan bahwa "tulisan saya adalah realitas."
Dalam bidang sastra, salah satu karyanya ada Burung-Burung Manyar (1981) yang
meraih penghargaan dari Ratu Thailand Sirikit lewat ajang The South East Asia Write Award
1983. la juga menjadi orang Indonesia kedua setelah Goenawan Mohammad yang mendapat
penghargaan The Professor Teeuw Award di Leiden, Belanda, untuk bidang susastra dan
kepedulian terhadap masyarakat.
Tidak hanya dibidang arsitektur dan penulisan, Romo Mangun juga memiliki kepedulian
terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu wujud dari keprihatinan Romo Mangun, ia
mendirikan Yayasan Dinamika Edukasi Dasar. Catherine Mills, dalam tesis mengenai Romo
Mangun, ia mengutip perkataan Romo, "When I die, let me die as a primary school teacher
(kalau saya meninggal, biarkan saya meninggal sebagai guru sekolah dasar)." Bagi Romo
Mangun, pendidikan dasar jauh lebih penting daripada pendidikan tinggi.

2. Johannes Leimena
Dr. Johannes Leimena, lahir di Ambon, Maluku 6
Maret 1905. Leimena atau lebih dikenal sebagai Om Jo
merupakan salah satu tokoh pahlawan Indonesia.
Pemikiran dan tindakan beliau selama hidup telah
mencatatkan beberapa hal penting. Satu hal yang
bersejarah dari seorang Johannes Leimena adalah ketika
ia menjadi inisiator deklarasi Sumpah Pemuda tahun
1928. Arti peristiwa itu memperlihatkan bahwa ia lekat
dan kental dengan pemikiran kemudaaan dan kebangsaan. Gambar 6.5 Johannes Leimena
Kesejatian seorang pejabat pemerintahan suatu negara dilihat dari perilaku dan kebijakan
yang ditempuhnya semasa menjabat suatu posisi dalam negara dan pemerintah. Sejauh mana
penerimaan masyarakat luas terhadap perilaku dan kebijakannya memimpin menentukan kualitas
kenegarawanan seseorang.

Leimena dianugerahi predikat negarawan sejati, bukan saja karena ia tahu seluk beluk
memimpin satu negara melainkan didukung juga oleh karakter individu yang bersangkutan
sewaktu ia menjabat posisi pemimpin negara. Kenegarawanan Leimena dapat ditelusuri dari
gaya kepemimpinannya, perilaku hidup sehari-sehari, dan kepeduliannya dengan lingkungannya.
Kenegarawanan seorang Leimena bisa ditelusuri dari keikutsertaannya pada seluruh
kabinet masa pimpinan Presiden Soekarno. Johannes Leimena masuk ke dalam 18 kabinet yang
berbeda sejak Kabinet Sjahrir II tahun 1946. Mengenai keikutsertaannya pada berbagai kabinet
tersebut, Dr. Kyaw Than, seorang dosen dan teolog dari Myanmar, sebagai orang Burma di
perantauan, mengatakan, "DR. J. Leimena about whom in those days people say, goverments
may go, but Leimena stays on forever."
Selain mendapat pujian dari berbagai kalangan, Leimena tak lepas dari cemoohan orang
yang tak senang dengan keberhasilannya. Ada anggapan Om Jo adalah "bunglon" politik yang
selalu ganti warna atau seperti kata bersayap, "ke mana angin bertiup, ke sana condongnya".
Anggapan itu dengan sendirinya pupus karena Leimena sungguh punya kualitas dan
kemampuan. Leimena tidak menampik bahwa Soekamo adalah sahabatnya. Oleh karena
kedekatan dengan Bung Karno dan didukung oleh kemampuan intelektual yang mantap serta
pendukung lainnya, membuat Leimena memimpin bangsa ini.
Satu hal yang menopang diri Leimena sehingga terbentuk menjadi negarawan sejati
adalah karakternya yang tenang. Kata rustig, rustig, dan rustig sering ia sebutkan. "Tenang,
tenang, dan tenang!" la berbicara bagai air sungai mengalir. la disegani para perunding, baik dari
pihak Belanda maupun Jepang pada saat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Leimena pada masa muda tak menyangka telah terjun begitu jauh di bidang politik.
"Politik itu etika untuk melayani, bukan teknik untuk berkuasa," begitu sering ia ucapkan.
Maksud kalimat itu adalah menekankan pemahaman bahwa berpolitik adalah untuk melayani
sesama, bukan sebaliknya menguasai sesamanya.. Bidang politik sudah ditekuninya semasa
muda. Pendidikan politik yang dia jalani berbeda dari jalur yang biasa dijalani oleh orang muda
sekarang dan kaum muda masa orde baru.
Walaupun ia politisi Kristen, Leimena tetaplah menjadi seorang yang mampu
memposisikan dirinya dalam dinamika politik saat itu yang beragam macamnya. Ideologi
Kristen dapat dipertemukan dengan ideologi Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa.
Karya dan pengaruh Leimena sungguh terasa bagi orang Kristen. la juga yang mempertemukan
nilai-nilai Pancasila dan iman Kristen.

Lampiran 3 : Glosarium
Tokoh Inspirasi

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


 Sinaga Linda. 2022. Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP
Kelas IX. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
 Sinaga Linda. 2022. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas IX. Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
 Youtube, Google.
 Alkitab

Anda mungkin juga menyukai