Materi Tambahan
Materi Tambahan
Materi Tambahan
Pembicaraan mengenai pendekatan studi geografi ekonomi, tidak lepas dari pembicaraan
pendekatan geografi sebagai induknya. Penekanan pembahasan ditujukan kepada
pengungkapan metode dan analisis keilmuan geografi yang dikenal sebagai Metode dan
Analisis Keruangan. Seperti telah dikemukakan didepan, bahwa ruang lingkup studi geografi
ekonomi dapat dikatakan sedemikian luasnya. Ruang lingkup yang luas itu tidak hanya
menyangkut materi pokok yang dipelajari, melainkan mencakup masalah yang dikajinya.
Oleh karena itu, metode pendekatan studi geografi maupun studi geografi ekonomi, yang
digunakan tidak hanya dari aspek keruangannya, melainkan juga aspek atau sistem-sistem
lainnya. Pendekatan keruangan merupakan metodependekatan khas geografi. Pada
pelaksanaan pendekatan keruangan pada studi geografi tetap berdasarkan prinsip-prinsip
persebaran, interelasi, dan deskripsi. Adapun yang termasuk pendekatan keruangan yaitu
pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional.
Secara teoritis masing-masing pendekatan dapat dipisahkan satu sama lain tetapi dalam
pelaksanaannya, masing-masing pendekatan berhubungan satu sama lain atau saling
melengkapi satu sama lain. Pendekatan yang satu membantu pendekatan yang lain atau
menjelaskan pendekatan lain.
Pendekatan ini behubungan mengenai suatu gejala atau fenomena tertentu atau terhadap
gejala-gejala pembentuk fenomena. Bidang geografi ekonomi menawarkan beberapa
wawasan yang unik dan baik ditempatkan untuk menganalisis dan memahami ekonomi dunia
kontemporer dengan segala kompleksitasnya. Coe et al. (2007 dalam Sokol, 2011)
menjelaskan, salah satu kunci fitur dan kekuatan dari pendekatan geografi ekonomi adalah
penggunaan konsep ruang, tempat dan skala sebagai pusat analisis, konsep-konsep ini
merupakan bagian dari bahasa umum yang dibagi oleh ahli geografi profesional.
1) Ruang; merupakan konsep ruang yang mengacu pada jarak fisik dan daerah, konsep ruang
memungkinkan kita untuk mengajukan pertanyaan sederhana seperti di mana proses tertentu
yang terjadi. Empat unsur yang saling terkait dari konsep ruang dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
d. konsep ruang merata sebagai kondisi yang diperlukan dari sistem kapitalis.
2) Tempat; merupakan konsep yang bertujuan untuk menangkap kekhususan atau keunikan
tempat-tempat tertentu yang membentuk ruang. Melalui gagasan tempat, geografi dapat
mengeksplorasi kekayaan dan kompleksitas tempat-tempat tertentu dan proses ekonomi yang
selalu terkait dalam lingkungan, sosial, budaya, kelembagaan dan konteks politik. Ide yang
terkait sangat penting karena lingkungan, sosial, budaya, kelembagaan dan konteks politik
mempengaruhi dan pada gilirannya dipengaruhi oleh proses ekonomi. Banyak nilai-nilai
Western (kebarat-baratan) misalnya, mungkin asing bagi banyak budaya, masyarakat atau
bangsa lainnya. Oleh karena itu, cara menjalankan dan membangun ekonomi mungkin sangat
berbeda di tempat yang berbeda.
3) Skala; merupakan konsep yang membantu untuk mengatur tempat-tempat melalui tipologi
skala spasial. Skala spasial yang biasa digunakan oleh ahli geografi ekonomi meliputi:
a. skala global;
e. skala lokal (misalnya Silicon Valley, Manhattan atau City of London) tempat tinggal
(misalnya tempat kerja dan rumah).
Dalam melakukan pendekatan topik terhadap gejala dan masalah geografi di suatu wilayah,
dapat didekati mulai dari topik pertama yang menjadi perhatian misalnya, topik kelaparan,
maka yang menjadi sorotan utama adalah kelaparan. Dengan demikian yang menjadi
pegangan dalam melakukan pendekatan topik tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan
ruang yang menjadi wadah gejala atau topik yang didekati. Faktor-faktor geografi seperti
manusia dan lingkungan fisiknya jelas tidak boleh diabaikan. Berdasarkan landasan
keruangan akan dapat diungkap karakteristik gejala di daerah yang bersangkutan, dan
kemudian dapat dibandingkan dengan gejala atau masalah di wilayah lain.
Dalam mengungkapkan topik kelaparan tersebut beberapa hal yang dikaji berkaitan dengan
persebarannya, intensitas dan interelasinya dengan gejala yanglain, deskripsi dan sebab-
sebabnya. Hal yang sama dapat pula dilakukan terhadap topik-topik lainnya.
Pada pendekatan komoditas titik berat uraiannya pada komoditasnya. Uraiannya mengenai
garis-garis besar penggunaannya, sejarah serta rencana pengembangannya. Hubungan dengan
kondisi geografis perlu diperhatikan : iklim, landform, tanah, air, vegetasi, fauna dan
sebagainya. Selanjutnya perlu dipelajari persiapan untuk penggudangan/penyimpanan,
transportasi, manufakturing dan pemasaran.
Dalam pendekatan aktivitas manusia, maka aktivitas ekonomi penduduk menjadi sorotan
utama. Pengungkapan aktivitas ekonomi penduduk ditinjau dari persebarannya, interelasinya
dan deskripnya dengan gejala lain yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. Beberapa ahli
mengatakan bahwa pedekatan aktivitas hampir tidak ada perbedaan dengan pendekatan
komoditas. Ditinjau dari persebarannya, maka dimanakah aktivitas itu berlangsung (di
pegunungan, di dataran rendah, di pantai, di laut dan sebagainya), kemudian di ungkapkan
interelasinya dengan kesuburan tanah, hidrografi, relief, transportasi, komunikasi dan
sebagainya. Dengan demikian dapat dibuat suatu deskripsi mengenai aktivitas ekonomi
penduduk bedasarkan interelasi keruangannya dengan gejala-gejala lain serta dengan
permasalahannya sebagai sistem keruangannya.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/
39972/3/4.%2520BAB%2520I.pdf&ved=2ahUKEwj-
9YLO8qj9AhVazHMBHa3TBj0QFnoECAwQBg&usg=AOvVaw3UGOmKaYzsV8Z0fSrZ
MDPg