[go: up one dir, main page]

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

IDENTITAS NASIONAL

Pengertian Indentitas Nasional


Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan
bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi-sisi umum yang ada pada
bangsa itu. Pendekatan demikian dapat menghindarkan dari sikap khabalisme, yaitu
penekanan yang terlampau berlebihan pada keunikan serta eksklusivitas, yang esoterik,
karena tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mutlak berbeda dengan bangsa
lain.Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah "identitas" dan "nasional".
Kata identitas berasal dari kata "identity" (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner's
Dictionary berarti: (1) (CU) who or what sb/sth is, (2) (CU) the characteristics, feelings or
beliefs that distinguish people from others; (3) the state of feeling of being very similar to and
able to understand sb/sth. Dalam kamus maya Wikipedia dikatakan "identity is an umbrella
term used throughout the social sciences to describe a person's conception and expression of
their individuality or group affiliations (such as national identity and cultural identity). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus
seseorang atau jati diri. Kata nasional berasal dari kata "national" (Inggris) yang dalam
Oxford Advanced Learner's Dictionary berarti: (1) connected with a particular nation; shared
by a whole nation; (2) owned, controlled or financially supported by the federal, government.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI), "nasional" berarti bersifat kebangsaan;
berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri: meliputi suatu bangsa. Dalam konteks pendidikan
kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau
karakeristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain. Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka
bangsa lain akan dengan mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia
dengan bangsa lain.
Konsep Bangsa Indonesia
Identitas nasional berkaitan dengan konsep bangsa. Apakah bangsa itu? Istilah bangsa
memiliki berbagai makna dan pengertian yang berbeda beda. Bangsa merupakan terjemahan
dari kata "nation" (Inggris). Kata nation bermakna keturunan atau bangsa. Seiring
perkembangan zaman, maka pengertian bangsa juga mengalami perkembangan. Pada
awalnya bangsa hanya diartikan sekelompok orang yang dilahirkan pada tempat yang sama.
Pengertian bangsa, dalam bahasa Inggris, bangsa berasal dari kata nation, Nation artinya
bangsa, wangsa, atau trah (Jawa). Secara umum pengertian bangsa telah didefinisikan oleh
para ahli mereka mengatakan bahwa pengertian bangsa adalah kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Sedangkan
pengertian bangsa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang
bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Nation dalam bahasa Indonesia, diistilahkan bangsa, yaitu orang orang yang bersatu karena
kesamaan keturunan. Sebaliknya, dalam arti bahasa Inggris dapat dicontohkan seperti
wangsa, trah (Jawa), dan marga (Batak), misalnya wangsa Syailendra, trah Mangkunegara,
marga Situmo rang. Mereka menjadi satu bangsa karena berasal dari keturunan yang sama.
Otto Bauer (1881-1934) menyebut bahwa bangsa adalah suatu persatuan karakter/perangai
yang timbul karena persatuan nasib. Otto Bauer lebih menekankan pengertian bangsa dari
karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jati diri bangsa dengan bangsa yang lain. Karakter
in terbentuk karena pengelaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang bersama dengan
tumbuh kembangnya bangsa.
Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Dilihat dari proses lahirnya identitas nasional, maka identitas nasional itu sendiri dapat
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Identitas kesukubangsaan (identity cultural unity)
Cultural unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti
sosiologis dan antropologis. Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama,
adat budaya, keturunan, dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi identitas kelompok bangsa
yang bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa lain. Identitas yang dimiliki oleh
sebuah cultural unity bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah, primer dan
etnik. Setiap anggota cultural unity memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya.
Misalnya setia pada suku dan kerabatan daerah asalnya. Identitas ini sering disebut sebagai
identitas kelompok atau identitas primordial.
2. Identitas kebangsaan (identity political unity)
Political unity merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsa-bangsa.
Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara, namun
dewasa ini negara yang relatif homogen yang hanya terdiri dari suatu bangsa tidak banyak
terjadi. Negara baru perlu menciptakan identitas yang baru untuk bangsanya yang disebut.
Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa
Identitas berarti ciri-ciri, sifatsifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan
suatu keunikannya serta membedakannya dengan halhal lain. Nasional berasal dari kata
nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosiokultural tertentu
yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan dan ideologi bersama. Identitas nasional Indonesia
adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-
bangsa lain di dunia. Identitas nasional tersebut dimulai dari identitas manusia, dan diakhiri
dengan integrasi nasional.
1. Identitas Manusia
Manusia merupakan makhluk yang multidimensional, paradoksal dan monopluralistik.
Keadaan manusia yang multidimensional, paradoksal dan sekaligus monopluralistik tersebut
akan mempengaruhi eksistensinya. Eksistensi manusia selain dipengaruhi keadaan tersebut
juga dipengaruhi oleh nilainilai yang dianutnya atau pedoman hidupnya. Pada akhirnya yang
menentukan identitas manusia baik secara individu maupun kolektif adalah perpaduan antara
keunikan-keunikan yang ada pada dirinya dengan implementasi nilai-nilai yang dianutnya.
2. Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia bersifat pluralistik (ada keanekaragaman) baik menyangkut
sosiokultural ataupun religiusitas. Rinciannya adalah:

➢ Identitas fundamental/ideal yaitu Pancasila yang merupakan falsafah bangsa.


➢ Identitas instrumental yaitu identitas sebagai alat untuk menciptakan Indonesia yang
dicita-citakan. Alatnya berupa UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, dan lagu
kebangsaan.

➢ Identitas religiusitas yaitu Indonesia yang pluralistik dalam agama dan kepercayaan.

➢ Identitas sosiokultural yaitu Indonesia yang pluralistik dalam suku dan budaya.
3. Integrasi Nasional
Menurut Mahfud MD (1993:71), integrasi nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat yang menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, yang secara
sederhana memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup
dan kehidupannya Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka identitas nasional itu
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum
masuknya agama-agama besar di bumi Nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari
ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan
nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber Identitas Nasional Bangsa Indonesia
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-
sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas yaitu:
(1) Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis. (2) Faktor
subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa.
1. Dasar Negara
Pancasila bukan muncul secara tiba-tiba yang dipaksakan oleh suatu rezim melainkan
melalui suatu fase historis yang cukup panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal
yuridis dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat negara, nilai-nilainya telah ada
pada bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga
materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah bangsa Indonesia sendiri.
Dalam pengertian seperti ini, menurut Notonagoro (1988), bangsa Indonesia adalah sebagai
kausa matrealis.
2. Wilayah dan Kondisi Geografis
Dalam kemerdekaannya bangsa Indonesia menyatakan bahwa wilayah negara kesatuan ini
meliputi segenap wilayah bekas jajahan pemerintah kolonial Belanda. Wilayah yang
terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari
97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua
Asia dan Australia/Oceania diakui kedaulatannya oleh Belanda sendiri dan dunia sebagai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merdeka, berdaulat dan bersatu.
3. Politik Indonesia
Indonesia adalah negara Demokrasi Pancasila. Segala sesuatu di Indonesia diatur dan
dimusyawarahkan secara mufakat, hikmat dan kebijaksanaan. Perpolitikan di Indonesia
berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
4. Ideologi dan Agama
Seperti diatur dalam UUD 1945 bahwa negara Indonesia menjamin kebebasan beragama di
dalam kehidupan warga negara Indonesia. Masing-masing warga negara Indonesia berhak
untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing dan menjalankan peribadatan
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing warga negara Indonesia. Hak dalam
hidup beragama di Indonesia dilindungi oleh negara
5. Ekonomi
Perekonomian bangsa Indonesia seperti diatur dalam UUD 1945 adalah ekonomi yang
bersifat kerakyatan. Kekayaan alam dan segala hal yang menyangkut hajat hidup orang
banyak diatur oleh negara untuk sebesarbesarnya digunakan demi menyejahterakan seluruh
penduduk Indonesia. Dalam perekonomian negara Indonesia terdapat tiga bentuk badan
usaha yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan
koperasi. Jadi, bangsa Indonesia memiliki asas perekonomian untuk kekayaan alam dan
menyangkut hidup orang banyak diatur oleh negara, sedangkan bidang lainnya dijalankan
oleh swasta dan koperasi.
6. Pertahanan Keamanan
Ciri khas dari bangsa Indonesia dalam bidang ini bahwa pertahanan di Indonesia adalah
pertahanan rakyat semesta atau dikenal Hankamrata (Pertahanan dan Keamanan Rakyat
Semesta). Pertahanan di Indonesia bersifat menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Apabila
salah satu wilayah Indonesia diserang, maka seluruh masyarakat di Indonesialah yang akan
mengamankan dan mempertahankannya.
7. Demografi
Penduduk Indonesia dapat dibagi secara garis besar dalam dua kelompok. Di bagian barat
Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu, sementara di timur adalah suku
Papua, yang mempunyai akar di kepulauan Melanesia. Banyak penduduk Indonesia yang
menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi
menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda atau Batak. Bangsa Indonesia
memiliki banyak sekali suku dan budaya dan adat istiadat.
8. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagai rujukan atau pedoman untuk petunjuk (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Intinya adalah kebudayaan merupakan
patokan nilai-nilai etika dan moral, baik yang tergolong sebagai ideal atau yang seharusnya
(world view) maupun yang operasional dan aktual di dalam kehidupan sehari-hari (ethos).
Seperti suku bangsa yang banyak dimiliki Nusantara, demikian pula dengan kebudayaan.
Terdapat ratusan kebudayaan Indonesia yang membentuk identitas nasional Indonesia
sebagai bangsa yang dilahirkan dengan kemajemukan identitasnya.
9. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa
daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Kondisi Identitas Bangsa Indonesia
1. Dalam Perekonomian
Kekayaan alam saat ini banyak yang dikelola oleh asing. Pengelolaan ini memberikan
keuntungan yang sangat kecil sekali bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya di bidang
pertambangan, bahkan lahan perkebunan pun telah mulai sedikit demi sedikit dikuasai oleh
negara lain. Beberapa bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti air minum
tidak lagi sepenuhnya dikuasai oleh negara. Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah, namun pengelolaannya mayoritas dikuasai oleh asing. Pola hidup masyarakat atau
bangsa Indonesia saat ini merupakan pola kehidupan yang mengagungkan produk asing.
Masyarakat Indonesia saat ini lebih senang apabila produk yang dikonsumsinya merupakan
buatan luar negeri.
2. Dalam Kebudayaan
Beberapa budaya, lagu dan tarian telah dicaplok oleh bangsa lain. Kebudayaan batik telah
dipatenkan oleh Malaysia sebagai produk budayanya. Lagu, tarian, seni musik, bahkan
makanan khas bangsa Indonesia banyak yang dicaplok begitu saja oleh bangsa lain. Selain
itu, pola kehidupan generasi muda bangsa Indonesia saat ini telah luntur dan bersifat
kebaratbaratan. Tidak ada rasa kebanggaan lagi dalam penggunaan bahasa Indonesia bertata
krama Indonesia. Kehidupan dan kebudayaan yang berbau kebarat-baratan dianggap lebih
tinggi statusnya dan lebih modern.
3. Dalam Nasionalisme
Paham nasionalisme di Indonesia lahir sejak abad ke-20. Pada waktu itu semangat
menentang kolonialisme Belanda mulai bermunculan di kalangan pribumi. Cita-cita bersama
untuk merebut kemerdekaan menjadi semangat umum di kalangan tokoh-tokoh pergerakan
nasional untuk memformulasikan bentuk nasionalisme yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia. Hal yang patut disayangkan bahwa perdebatan panjang di antara para
tokoh pergerakan nasional tentang paham kebangsaan itu berakhir pada saling curiga yang
sulit dipertemukan. Mereka sepakat tentang perlunya suatu konsep nasionalisme Indonesia
merdeka, tetapi mereka berbeda dalam persoalan nilai atau watak nasionalisme Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai