Sesi 1 Basic Tax Management - 2025sn
Sesi 1 Basic Tax Management - 2025sn
Session 1
Akreditasi Keanggotaan
Overview Materi
1 Basic Tax Management 5 Tax Planning on Business Combination and
a. Tax Management and Tax Planning Liquidation
b. Tax Planning versus Aggressive Tax Planning, a. Asset Acquisition versus Stock
Tax Evasion versus Tax Avoidance Acquisition
c. Anti-Tax Avoidance Measures b. Merger
d. Cooperative compliance model and Tax c. Spin-off
Control Framework d. Other Forms of Acquisition
e. Case studies
2 Choice of Establishments
a. Corporation
b. Partnership 6 Tax Planning on Inbound Investment Structure
c. Sole Proprietorship a. Selection of Branch vs Subsidiary
b. Alternative of Capital Structure
3 Sources of Financing (1) c. Transfer pricing arrangements
a. Internal Financing (Retained Earnings) d. Other Issues
b. Equity Financing
c. Debt Financing and its tax impact in General
and via Related Parties 7 Tax Planning on Outbound Investment Structure
a. Selection of Branch vs Subsidiary
b. Alternative of Capital Structure
4 Sources of Financing (2) c. Transfer pricing arrangements
a. Factoring and Leasing d. Other Issues
b. Hybrid Financial Instruments
c. Onshore or Offshore Financing
8
Overview Materi
Tax Management on Individual Income Tax 12 Tax Management on Value-Added Tax
a. Reporting of Assets and Liabilities a. When Should Register as a Taxable
b. Agreement for Separation of Properties and Income Entrepreneur (PKP)
9 Tax Management on Withholding Tax b. Tax Planning on Preparing Tax Invoice
a. Identification of Withholding Tax Objects c. Tax Planning on Selecting Taxable Place
b. Equalization of Tax Return of Withholding Tax and Costs d. Equalization of VAT Tax Base and
Related to Withholding Tax Objects Revenue on Corporate Tax Return
e. VAT on Trading Through Electronic
10 Tax Management on Income from Business and Other System (PMSE)
Income
a. Tax Planning on Classification of Income for Calculating
Installment of Income Tax Article 25
b. Foreign Exchange Revenue 13 Tax Management for
c. Equalization of Revenue and Other Income and VAT a. Tax Audit
Tax Bases b. Tax Objection
d. Variety of Test for Verifying Revenue Calculation c. Tax Appeal, and
11 Tax Management on Elements of Cost of Goods Sold and d. Judicial Review
Deduction on Gross Income (Articles 16, 27C, and 36 of UU
a. Foreign Exchange Loss KUP)
b. Capital Expenditure versus Revenue Expenditure
c. Selecting Inventory Method 14 Tax Management in Utilization of Tax
d. Selecting Depreciation Method Incentives
e. Interest Expense (PMK-169/PMK.010/2015) a. Income Tax Incentives on Specific
f. Reserves Industries and Areas
g. Entertainment, Promotion, and CSR Expenses b. VAT Incentives and Import Duty
h. Variety of Test for Verifying Cost of Goods Sold c. Strategy for Utilizing All Tax Incentives
d. Case
Contextual background
Hal. 5
Major Tax Reform in Indonesia
Periods Adopted system Main characteristics
Before 1983 Official- a. The authority to determine the amount of tax due was solely
assessment the responsibility of the tax official.
system b. Taxpayers were in passive mode.
c. Tax payable was merely based on an issued tax assessment.
After 1983 Self-assessment a. Taxpayers are voluntarily required by the law to independently
system determine, calculate, and report their tax liabilities to the tax
authority.
b. Taxpayers are encouraged to participate in an active fashion.
c. The main functions of tax authority are to provide
administrative services and to evaluate or verify the taxpayers'
compliance level.
Hal. 6
TADAT
(Tax Administration Diagnostic Assessment
Tool)
Kriteria administrator perpajakan modern berdasarkan assessment for performance outcome
areas (TADAT Field Guide 2015):
1. Integrity of the registered taxpayer base
2. Effective risk management
3. Supporting voluntary compliance
4. Timely filing of tax declarations
5. Timely payment of taxes
6. Accurate reporting in declarations
7. Effective tax dispute resolution
8. Efficient revenue management
9. Accountability and transparency
PP No. 40 Tahun 2018 Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan untuk mewujudkan
institusi perpajakan yang kuat, kredibel, dan akuntabel.
Ref. https://www.pajak.go.id/en/node/107562
Ref.: https://www.pajak.go.id/en/node/107562
Ref.: https://www.pajak.go.id/en/node/107562
Perjalanan Reformasi Perpajakan Indonesia
Reformasi UU 2020
Perpajakan 1991-2000 UU Ciptaker
• Prinsip dasar
Reformasi
perpajakan
Perpajakan Jilid Transformasi
• Penyederhanaan jenis
I Kelembagaan 2022
pajak
Kemenkeu UU HPP
• Mendorong
• Modernisasi
perekonomian di • Visi dan misi
administrasi
daerah terpencil
perpajakan DJP
• Peningkatan PMA
• Amendemen UU • Blueprint
• Perluasan aspek
Perpajakan transformasi
perpajakan • Intensifikasi dan kelembagaan
• Mendukung
1983 pembiayaan negara
2000- ekstensifikasi
2009-2014 (10 tema; 16 2016-2023
2001 IS)
dan pembangunan dari
pajak
• Konsolidas
Reformasi UU 1991-2000 Reformasi UU 2002-2008 Reformasi Perpajakan 2014
i dan
Perpajakan 1983 Perpajakan Jilid II akselerasi
2000-2001 reformasi
• Official • Peningkatan teknologi perpajaka
assessment • Penetapan visi informasi dan n
menjadi self dan misi komunikasi • PSIAP
assessment • Blue print • Perbaikan sistem
pengendalian internal 2016
• Pengembangan sistem UU
manajemen SDM yang Pengampunan
terintegrasi dan modern Pajak Hal. 10
Ref.: https://www.pajak.go.id/en/node/107562
Ref.: https://www.pajak.go.id/en/node/107562
Overview of tax administration phases in
Indonesia
(Rosid, 2017)
Hal. 14
Pengenalan Perpajakan Indonesia
1) Dalam hal terdapat penerapan sanksi administrasi berupa bunga dan kenaikan berdasarkan hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah hanya diterapkan
satu jenis sanksi administrasi yang tertinggi nilai besaran sanksinya.
Pengenalan Perpajakan Indonesia – Sanksi Administrasi
Denda
𝑆𝑎𝑛𝑘𝑠𝑖=𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐾𝐵 ×𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑑𝑒𝑛𝑑𝑎
Tarif Jenis Sanksi
300% Penghentian penyidikan tindak pidana (Ps.44B(2))
100% Pengungkapan ketidakbenaran atas WP tidak menyampaikan SPT/tidak membuat pembukuan Ps.38 & Ps.39 sepanjang penyidikan
belum diberitahukan kepada Penuntut umum (Ps.8(3))
75% • PPh dipotong tetapi tidak disetor (Ps.13(3.c))
• PPN & PPnBM yang tidak seharusnya dikompensasikan atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (Ps.13(3.d)) 1)
60% • KB dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian (Ps.27(5d))
• KB dalam hal putusan PK (Ps.27(5f))
30% KB dalam hal keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian (Ps.25(9))
Tax gap
issue
Hal. 19
Manajemen Perpajakan
Definisi :
Upaya Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
menghindari adanya denda pajak atas koreksi pajak atau mengurangi beban pajak tanpa harus melanggar peraturan perpajakan
yang berlaku.
Perencanaan
• Set up sistem
Pelaksanaan
• Merancang prosedur • Pembagian tugas Pengawasan
• Menstandardisasi prosedur - • Pelatihan perpajakan
Standard Operational Procedure • Review proses pengerjaan dan
Pengarsipan
(SOP) • Review kontrak pelaporan perpajakan
• Pencatatan & Pembukuan • Dokumen pajak
• Rekonsiliasi
• Menindaklanjuti proses perpajakan • Dokumen transaksi keuangan
(SP2DK, Pengembalian pajak, • Korespondensi dengan kantor pajak
Pemeriksaan Pajak, Keberatan, dan
Banding)
Manajemen Perpajakan - Perencanaan
Set-up Sistem Merancang Standardisasi
Prosedur Prosedur
• Menentukan sistem • Memahami proses business • Menentukan prosedur
pembukuan • Menentukan kebijakan operasional baik akuntansi
• Menetukan sistem pelaporan perusahaan dalam dan perpajakan yang akan
perpajakan PPh (via DJP melakukan di implementasikan
Online & webbase / instansi pembukuan/pencatatan • Menentukan bentuk dan isi
yang bekerja sama dengan • Menentukan timeline dari kontrak yang akan
DJP – i.e klikpajak, pajakku, pengerjaan perhitungan dan digunakan dalam
online pajak, dll) pelaporan perpajakan melakukan perjanjian
• Mendaftar diri untuk • Menentukan kewajiban kerjasama
mendapatkan eFIN agar masing – masing pegawai
dapat mengakses DJP Online • Menentukan integrasi antara
• Mendaftarkan sertifikat pembukuan/pencatatan
elektronik agar dapat dengan perpajakan
mengakses eFaktur, eNofa &
Webbase
• Instalasi eSPT & eFaktur
Manajemen Perpajakan - Pelaksanaan
Pembagian Pelatihan Review Pencatatan Menindaklanj
Tugas Perpajakan Kontrak dan uti proses
Pembukuan perpajakan
• Menentukan • Memahami formal • Menganalisa • Memiliki bukti – bukti • Menanggapi
kewajiban dari masing dan material perjanjian kerja sama yang memadai permintaan data
– masing pegawai perpajakan di untuk memastikan • Melakukan dan/atau keterangan
Indonesia implikasi perpajakan pencatatan dan (SP2DK) dari kantor
• Mengetahui yang akan timbul pembukuan sesuai pajak
penggunaan aplikasi dengan standar • Memberikan/
yang dibutuhkan akuntansi yang menyiapkan data
terkait perpajakan berlaku yang diperlukan
dalam rangka
Pengembalian pajak,
Pemeriksaan Pajak,
Keberatan, dan
Banding
Manajemen Perpajakan - Pengawasan
Manajemen Pajak
25
Manajemen dan Perencanaan Pajak
Manaje Perenca
men naan
Pajak Pajak
Hal. 26
Tax Avoidance & Tax Evasion
Tax Avoidance
transactions or arrangements entered into by the taxpayer in
order to minimize the amount of tax payable in a legitimate
way, thus, it does not constitute the criminal offense.
(Brian J. Arnold & Michael J. McIntyre, International Tax Primer(2nd ed) (2002) at 81)
Tax Evasion
the reduction of tax by illegal means, usually involving
fraudulent nondisclosure or willful deceit; therefore, it is
punishable by criminal sanction
(Brian J. Arnold & Michael J. McIntyre, International Tax Primer(2nd ed)
(2002) at 81)
Tax Avoidance
Hal. 34
Understanding tax compliance (2)
(McKerchar, 2003)
Hal. 36
Influences on tax compliance
outcomes
(OECD, 2014)
37
Hal. 37
The dynamics of interactions in tax
compliance
Hal. 38
Cooperative Compliance Model (CCM)
Factors influencing
Attitude to compliance Compliance strategy
taxpayer behaviour
Operating context
Source: modified from OECD (2004)
Hal. 39
Tax Authorities’ Perspective: Compliance Risk Management
(CRM)
Operating context
Identify risks
Evaluate compliance
Monitor outcomes:
performance
against plan Analyse compliance behaviour Registration
(causes, options for treatment) Filling
Reporting
Payment
Hal. 41
Tahapan Perencanaan Pajak
Tahapan Pemahaman Tahapan Penentuan Tujuan
Memahami peraturan
perpajakan Mengendalikan likuiditas
perusahaan
Memahami kondisi internal
Memaksimalkan NPV
Memahami kondisi ekternal
Tahapan Tahap
Tahap Tahap
Pemilihan penentuan
implementasi evaluasi
Strategi teknik
42
Obyek Manajemen Pajak
• UU HPP
• UU Ciptaker
• UU No 16 Tahun 2009 KUP
• UU No 36 Tahun 2008 PPh
Manajemen • UU No. 42 Tahun 2009 PPN
Perpajakan • Per PPh 21 dan 26
• Per Penilaian kembali aset
• Dll
2. 3.
• Memilih alternative
• Mencari alternative lebih yang paling efisien yang 4.
rencana kemungkinan tersedia.
besarnya pajak atas • Tujuan pembayaran • Pelaksanaan kewajiban
transaksi yang dianalisis pajak yang efisien, perpajakan (tax
sesuai dengan implementation) dan
ketentuan yang berlaku, pengendalian pajak
biaya lain efisien (tax control)
Strategi Perencanaan Pajak
Memindahkan
penghasilan/biaya;
Mengendalikan Menghindari tarif
memanfaatkan
likuiditas dan pajak tinggi atau
kompensasi
memaksimalkan NPV tertinggi
kerugian/biaya
semaksimal mungkin
Understanding tax compliance
Tax management was a term that was little used by companies until a
few years ago. sometimes known as tax risk management
Main objective: building an effective, efficient and transparent tax
function
Tax function
(IBFD, 2010)
Hal. 48
Companies’ perspective: Tax control framework
(ITR, 2007)
Hal. 49
TAX ADMINISTRATION
Putusan:
Tax FINAL
Avoidance
Tax Tax
Planning Implementation
Tax Controlling
52
Integrated elements of the Tax Control
Framework
Two element of
analysis:
Fact analysis
Technical analysis
Hal. 53
PAJAK DALAM
PERUSAHAAN
Transaksi
Kewajiban
Withholding
Kewajiban atas
Pajak Lainnya
Laporan
Keuangan
54
Pajak Perusahaan
Dipotong Memotong
PPh 23 atas Badan PPh 21
penghasilan jasa atas gaji
Memotong
PPh 23
atas jasa
Pajak lain:
Meterai PPN atas
Penghasilan menurut pajak PBB penyerahan
Pengurang pengahasilan (beban yang dapat BPHTB barang/jasa
dikurangkan)
Pajak Daerah lain
Penghasilan kena pajak Bea masuk; cukai
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal
Kredit pajak Lapor
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23) KPP
• Pajak luar negeri (24)
Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Setor
Kas negara
55
PAJAK DALAM LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Regulasi
Pajak
PSAK 46
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
56
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK : Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak
Bab IX Penyidikan
58
KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN
OFFICIAL ASSESMENT
SELF ASSESMENT
Pendaftaran
Pendaftaran
(NPWP-NPPKP)
(NPWP-NPPKP)
Penetapan (SKP)
Pembukuan/
Pembukuan/
Pencatatan
Pencatatan
Keberatan
Pembayaran BADAN
Pembayaran
(SSP)
(SSP)
Banding PERADILAN
PAJAK
Pelaporan Peninjauan MAHKAMAH
Pelaporan
(SPT)
(SPT)
Kembali AGUNG
59
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Ketentuan Umum
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
60
Ketentuan Pembukuan
Pasal 28 Ayat (1), (7) dan Penjelasan (7)
61
UU PPN & PPnBM (UU 42/2009)
Perubahan keempat dari UU 8/1983
Obyek Pajak
62
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
PSAK 46 Pajak
Pajak Tangguhan: Penghasilan
Aktiva/utang
Penelitian: Beban/Pendapatan
Book tax Gap
Eff Tax Rate
63
PAJAK INDIVIDU
Individu SPTnya berbeda tergantung: Kewajiban memotong pajak
Bekerja dari satu pemberi kerja pihak lain (with holding tax)
Bekerja lebih dari satu pemberi kerja
PPh 21, PPh 23, PPh final
Pemilik usaha
• Orang pribadi yang
Pajak atas Individu mempekerjakan pihak lain
Dibayar langsung oleh individu: • PPN untuk individu yang
Angsuran pajak (PPh 25) menjalankan usaha
Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
Pajak Lainnya
Dipotong oleh pihak lain (PPh21, PPh23, PPh22, PPh24,
• PBB, pajak daerah beban
tidak final, final) • Pajak atas pengalihan hak atas
Penghasilan dalam satu tahun dihitung dikurangi tanah dan bangunan (BPHTP)
pengurang penghasilan (beban, PTKP) penghasilan kena • Pajak Daerah
pajak dikalikan tarif pajak PPh Individu pajak terutang • PPnBM
satu tahun fiskal dikurangi pajak yang telah dipotong pihak • Bea Materai
lain pajak kurang (29) atau lebih bayar (28)
64
Dwi Martani - +6281318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
http://dwimartani.com
65
TERIMA KASIH