[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
411 views10 pages

Verba Dalam Bahasa Dayak Bakatik Rara Dialek Paum Di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

This research analyzes verbs in the Dayak Bakatik Rara Paum dialect spoken in Jagoi Babang District, Bengkayang Regency. The study collected 102 verb forms, successfully deriving 95 verbs based on affixes, suffixes, and confixes. However, 7 verbs could not be derived. The research aims to document the linguistic features of this dialect so it can be preserved for the wider community. Data was collected through interviews and recordings in Dusun Paum village, focusing on the verb forms.

Uploaded by

Adi Maruf
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
411 views10 pages

Verba Dalam Bahasa Dayak Bakatik Rara Dialek Paum Di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

This research analyzes verbs in the Dayak Bakatik Rara Paum dialect spoken in Jagoi Babang District, Bengkayang Regency. The study collected 102 verb forms, successfully deriving 95 verbs based on affixes, suffixes, and confixes. However, 7 verbs could not be derived. The research aims to document the linguistic features of this dialect so it can be preserved for the wider community. Data was collected through interviews and recordings in Dusun Paum village, focusing on the verb forms.

Uploaded by

Adi Maruf
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

VERBA DALAM BAHASA DAYAK BAKATIK RARA DIALEK PAUM

DI KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG

Ninsi Ikasari, Amriani Amir, Agus Syahrani


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: ningsihekasari123@gmail.com

Abstract
This research deals with the field of morphology, especially regarding verbs
in BDBRDP in Jagoi Babang District, Bengkayang Regency. This research
is motivated by the ins and outs of word structure and the effect of changes
in word structure on word classes and word meanings in the Dayak Bakatik
Rara language needs to be known so that what is available can be guarded
and preserved until it becomes known by the wider community. This
research used descriptive linguistic method with a qualitative form. The
source of data in this study was the Dayak Bakatik Rara Paum Dialect
Language in Jagoi Babang District in the verbs form of the Dayak Bakatik
language. Data collection techniques used refer to see, interview, record
and note with a data collection tools in the form of a list of basic verb forms
in Indonesian, then translated into the Dayak Bakatik Rara language. Based
on data analysis, there were 102 forms of BDBRDP verbs in Jagoi Babang
District, Bengkayang Regency. This research successfully collected 95 verbs
of BDBRDP in Jagoi Babang District that can be derived based on affixes,
suffixes, and confixes. Whereas 7 BDBRDP verbs in Jagoi Babang District
could not experience in decrease the verbs.

Keywords: BDBRDP in Jagoi Babang District, Verbs

PENDAHULUAN merupakan bahasa daerah yang sering


Dayak Bakatik merupakan satu di dituturkan dalam keluarga maupun dalam
antara dari sekian banyak subsuku Dayak kehidupan sehari-hari antar masyarakat
yang ada di Kalimantan Barat. Alloy dkk, Dayak Bakatik di Dusun Paum Desa Gersik
(2008:69) menyatakan bahwa Dayak Bakatik Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten
dijabarkan ke dalam berbagai subnya yaitu Bengkayang.
Dayak Bakati Riok, Dayak Bakati Senada dengan pendapat Alloy dkk,
Kuma/Sengayan, Dayak Bakati Kanayatn (2008:69) yang mengatakan bahwa subsuku
Satango, Dayak Bakati Subah/Lampahuk, Dayak ini memperlihatkan banyaknya
Dayak Bakati Sebiha, Dayak Bakati Taria, frekuensi pengucapan perkataan kati ‘tidak’
Dayak Bakati Palayo/ Ba-Inyam, Dayak dalam percakapan mereka sehari-hari.
Bakati Lape, Dayak Bakati Payutn, Dayak Seluruh subsuku Dayak yang menuturkan
Bakati Lumar, Dayak Bakati Tambang Laut bahasa Bakatik ini juga disebut orang
dan Dayak Bakati Rara. Kanayatn atau Kanayat.
Suku Dayak Bakatik Rara adalah Penutur bahasa Bakatik Rara
subsuku Dayak yang bermukim di wilayah diperkirakan sekitar 12.258 orang. Oleh
adat atau Banoe Rara. Suku Dayak Bakatik karena itu, bahasa Bakatik Rara sebagai
Rara ini mempunyai wilayah penyebaran bahasa daerah yang berfungsi sebagai
yang paling luas di Kabupaten Bengkayang. pendukung bahasa nasional dan pengembang
Bahasa yang dituturkan adalah bahasa kebudayaan daerah. Fungsinya sebagai
Bakatik Rara. Bahasa Bakatik Rara juga pendukung bahasa nasional yaitu pengayaan

1
pembendaharaan kata bahasa Indonesia. cenderung menduduki fungsi predikat dan
Fungsinya sebagai pengembang kebudayaan pada tataran frase dinegatifkan dengan kata
daerah yaitu dalam adat-istiadat serta tidak disebut sebagai verbal atau kata kerja.
kehidupan bermasyarakat di daerah Kata verbal/ kata kerja juga yang dapat
penuturnya. diikuti frase dengan sangat … sebagai
Seperti yang diketahui, kegiatan keterangan cara.
berbahasa memunculkan istilah linguistik Peneliti membatasi ruang lingkup
yaitu ilmu bahasa. Sebuah ilmu linguistik penelitian ini pada Verba Bahasa Dayak
memiliki cabang-cabang ilmu yang berfungsi Bakatik Rara Dialek Paum yang mencakup
memberikan penjelasan spesifik mengenai klasifikasi verba bahasa Dayak Bakatik Rara.
bahasa. Satu di antara cabang linguistik yaitu Pemilihan verba sebagai objek penelitian
morfologi. Morfologi adalah bagian ilmu berdasarkan beberapa pertimbangan, antara
bahasa yang membicarakan atau mempelajari lain (1) ingin memperoleh gambaran yang
seluk beluk struktur kata serta pengaruh lengkap tentang verba bahasa dayak bakatik
perubahan-perubahan struktur kata terhadap rara dialek Paum, sehingga dapat
kelas kata dan arti kata. Kajian morfologi didokumentasikan keasliannya,
bahasa daerah membahas tentang seluk beluk (2) mengingat peranan verba yang sangat
kata dalam bahasa daerah. Kajian ini sangat penting dalam pembentukan kata-kata
bermanfaat bagi seseorang yang ingin sebagai kata kerja, (3) jika terdapat verba
mempelajari bahasa suatu daerah. Hal ini dalam bahasa Dayak Bakatik Rara Dialek
dikarenakan setiap pelajaran bahasa selalu Paum yang tidak terdapat dalam bahasa
dimulai dengan pembelajaran tentang kata. Indonesia, akan menjadi kekayaan bagi kata
Menurut pendapat para ahli Alwi dkk, bahasa Indonesia.
(2003), dalam buku Tatabahasa Baku Bahasa Berdasarkan hal-hal di atas alasan
Indonesia menggolongkan jenis kelas kata peneliti tertarik melakukan di bidang
tersebut terdiri dari: (1) verba, (2) adjektiva, kebahasaan (linguistik), khususnya morfologi
(3) nomina, (4) pronominal, (5) numerelia, verba, dengan alasan bahwa morfologi
(6) adverbial dan (7) kata tugas. Berdasarkan merupakan ilmu linguistik yang mempelajari
pembagian jenis kelas kata tersebut dalam seluk-beluk bentuk kata dan peneliti ingin
tatabahasa baku, peneliti akan melakukan melanjutkan penelitian dikarenakan
penelitian bahasa dalam bidang morfologi keingintahuan dari peneliti tentang verba
yaitu Verba (kata kerja). Dari sekian banyak dalam bahasa Dayak Bakatik Rara dan
bagian morfologi, peneliti memfokuskan selanjutnya ingin melestarikan bahasa Dayak
penelitian pada bidang kebahasaan Bakatik Rara itu sendiri berdasarkan kata
(linguistik), khususnya morfologi verba. kerja atau verba agar tidak terintervensi oleh
Verba merupakan kata kerja atau bahasa lain. Penelitian ini berupaya untuk
dalam bahasa inggris disebut Verba, yang mengangkat bahasa Dayak Bakatik Rara agar
menjelaskan bentuk kata-kata yang berfungsi diketahui oleh masyarakat luas. Peneliti
sebagai kata kerja. Kata kerja terdapat dalam berpendapat bahwa penelitian terhadap suatu
beberapa kata berarti menerangkan sebuah bahasa akan lebih baik jika dilakukan
benda seperti memancing, berlari, makan, penelitian mulai dari hal-hal yang berkaitan
menyisir dan masih banyak bentuk kata dengan kata.
lainnya. Dalam bahasa Dayak Bakatik Rara Berdasarkan penjelasan tersebut,
Dialek Paum seperti ŋael, segaga, uman, penelitian ini berupaya mendeskripsikan
ŋansik dan masih banyak bentuk kata tentang satu di antara bahasa daerah yang ada
lainnya. Dalam bentuk kata kerja pada tataran di Indonesia khususnya Kalimantan Barat.
frase ternyata kata-kata tersebut dapat Bahasa daerah tersebut adalah Bahasa Dayak
dinegatifkan dengan kata tidak menjadi kati Bakatik Rara Dialek Paum yang selanjutnya
ŋael, kati segaga, kati uman, kati ŋansik. disingkat BDBRDP.
Kata-kata yang pada tataran klausa

2
Penelitian terhadap bahasa Dayak wilayah Kecamatan Jagoi Babang. Area Desa
Bakatik Rara ini tentu memiliki kepentingan Gersik sebagian besar terdiri dari
antara lain, (1) dalam upaya mendukung perkebunan, hutan dan permukiman
perkembangan bahasa Indonesia sebagai penduduk. Desa Gersik sendiri terdiri dari 3
bahasa nasional, terutama dalam usaha dusun yaitu Dusun Bantang Jaya, Dusun
pengayaan pembendaharaan kata Bahasa Senaning dan Dusun Paum. Desa Gersik
Indonesia, (2) sebagai bahasa pengantar di berdasarkan sensus terakhir berjumlah 935
Sekolah Dasar, (3) untuk jiwa dengan rincian 507 penduduk laki-laki
mendokumentasikan dan melestarikan dan 433 penduduk perempuan dengan
linguistik nusantara mengingat bahasa Dayak kepadatan penduduk sebesar 10 jiwa/km2.
bakatik Rara merupakan bagian dan bahasa- Luasnya wilayah pemakaian bahasa
bahasa daerah yang harus dijaga dan tetap Dayak Bakatik Rara Dialek Paum, maka
dilestarikan agar tidak punah. peneliti membatasi lokasi penelitian yaitu
Suku Dayak Bakatik Rara peneliti melakukan penelitian di Dusun
diperkirakan berjumlah sekitar 12.258. Paum, Desa Gersik, Kecamatan Jagoi
Rinciannya, Kecamatan Sanggau Ledo Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan
sebanyak 2.500 jiwa, di Seluas 2.500 jiwa, di Barat. Alasan peneliti memilih dusun Paum
Bengkayang 6.158 jiwa, di Sambas (Aruk) sebagai tempat penelitian karena didasarkan
sekitar 600 jiwa, dan di Tiang Tanjung 600 atas beberapa pertimbangan sebagai berikut.
jiwa. Mereka menyebar di tiga Kabupaten di Pertama, mengingat di Desa Gersik belum
Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten pernah dilakukan penelitian bahasa dari
Bengkayang, Sambas dan Landak bahkan aspek apapun juga. Kedua, bahasa Dayak
sampai ke wilayah Lundu di Sarawak Bakatik Rara masih hidup di kalangan
Malaysia. Di Kabupaten Bengkayang, penutur dan berkembang sesuai dengan
Kecamatan Bengkayang Dayak Bakatik Rara kedudukan dan fungsinya. Ketiga, peneliti
terdapat di Kampung Samidakng Atas, merupakan penduduk asli Dusun Paum yang
Samidakng Babah, Sungai Mao, Sabadas, menggunakan Bahasa Dayak Bakatik Rara
Sapotekng, Malikar, Sunge Batukng, Dialek Paum. Keempat mobilitas masyarakat
Bamuratn, Kawatn, Papa’, Bangule, Kuranyi, pengguna bahasa Dayak Bakatik Rara yang
Ingkar, Raso, Jirak, Bangkuakng, Taenam tinggi sehingga keaslian bahasa akan luntur
(Rara Gunung), Sabalo (Lamat Paya’ng), dan bahkan punah, sehingga dengan adanya
Selense (Tiga Desa). Di Kecamatan Seluas penelitian ini, peneliti berusaha
dan Sanggau Ledo mereka tersebar di mendokumentasikan bahasa asli Dayak
Kampung Pereges, Pisang, Piju’ Dalam dan Bakatik Rara.
Piju’ Luar, Sujah, Malo, Melayang, Panjak, Penelitian ini berkontribusi pada
Nibung, Bagak, Pejampi, Segorong, Sepuk, pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat
Pelangor, SP 1, Apar, Pengok, Sepuu’ dan ditemukan dalam Kurikulum 2013 (K13) di
Senanga. Sementara itu, yang berada di SMP siswa kelas VII semester genap,
Kecamatan Jagoi Babang persebaran mereka pengajaran bahasa dengan SK dan KD,
ada di Kampung Risau dan Paum. yaitu Standar Kompetensi:
Satu di antara kecamatan di 3.5 mengidentifikasi teks prosedur tentang
Kabupaten Bengkayang selain Kecamatan cara melakukan sesuatu dan cara membuat
Siding yang berbatasan langsung dengan (cara memainkan alat musik/tarian daerah,
negara Malaysia adalah Kecamatan Jagoi cara membuat kuliner khas daerah, dll) dari
Babang. Luas wilayah keseluruhannya adalah berbagai sumber yang dibaca dan didengar
655,00 km2 dengan kondisi topografi berupa dan Kompetensi Dasar: 4.5 Menyimpulkan
dataran tinggi yang terdiri dari 6 desa salah isi teks prosedur cara melakukan sesuatu dan
satunya adalah Desa Gersik. Desa Gersik cara membuat (cara memainkan alat
memiliki luas wilayah sebesar 92,00 km2 musik/tarian daerah, cara membuat kuliner
dengan 14,05% presentase terhadap luas khas daerah, dll) dari berbagai sumber yang

3
dibaca dan didengar. Selain itu penelitian ini pada tingkat keformalan bahasa dan/atau
juga bisa digunakan dalam kegiatan belajar pada posisi sintaksisnya. Verba turunan di
mengajar (KBM) di lingkungan formal bagi menjadi tiga subkelompok, yakni
maupun non-formal. Hasil penelitian ini juga (a) verba yang dasarnya adalah dasar bebas
akan memberikan konstribusi bagi tetapi memerlukan afiks supaya dapat
masyarakat Dayak Bakatik Rara khususnya berfungsi sebagai verba, (b) verba yang
di Desa Gersik, Kecamatan Jagoi Babang, dasarnya bebas tetapi dapat pula menjadi
Kabupaten Bengkayang untuk memahami afiks, dan (c) verba yang dasarnya adalah
unsur ungkapan dan kalimat dalam konteks dasar terikat dan memerlukan afiks. Di
bekerja sesuai aktivitas/kegiatan yang samping ketiga subkelompok varba turunan
berlaku bagi masyarakat. itu, ada juga verba turunan berbentuk kata
Teori yag dipakai dalam penelitian berulang dan kata majemuk.
ini antara lain: 1) kata, 2) kata kerja, Verba terbagi atas verba asal dan
3) derivasi, 4) fungsi kata kerja, verba turunan. Verba turunan terbagi atas
5) pembelajaran bahasa di sekolah, dan verba turunan berafiks (berimbuhan), verba
6) impelementasi berbasis teks kurikulum berulang, dan verba turunan majemuk. Verba
2013. asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri
Kata adalah unsur bahasa yang tanpa afiks. Makna leksikal yakni makna
diucapkan atau dituliskan yang merupakan yang melekat pada kata.
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran Verba turunan berafiks adalah verba
yang dapat digunakan dalam bahasa. Dalam yang terbentuk karena adanya perubahan
linguistik, kata biasa disebut dengan morfem afiks. Menurut Ramlan (2001: 55) afiks
atau kombinasi morfem yang dianggap adalah suatu satuan gramatik terikat yang
sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan dalam suatu kata merupakan unsur yang
sebagai bentuk yang bebas. Kata juga bukan pokok kata yang memiliki
diartikan sebagai satuan bahasa yang dapat kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain
berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal untuk membentuk kata atau kelompok kata.
maupun gabungan morfem (Kridalaksana, Alwi dkk (2003: 102) mengemukakan ada
2011: 110). Kata terdiri dari kata dasar, kata empat macam afiks yang dipakai untuk
turunan, kata kerja, nomina, adjektiva, menurunkan verba yaitu: prefiks, surfiks,
adverbia. infiks, dan konfiks.
Menurut Permata (2012: 76) Verba turunan reduplikasi adalah
pembagian kata kerja sebagai berikut. bentuk verba yang telah mengalami proses
Ditinjau dari bentuknya, kata kerja dibedakan perulangan. Ramlan (2001: 63) menyatakan
menjadi: 1) Bentuk kata dasar, misalnya: bahwa proses perulangan atau reduplikasi
makan, minum, pergi, dan sebagainya; ialah pengulangan satuan gramatik baik
2) Bentuk kata berimbuhan, misalnya: seluruh atau sebagiannya, baik dengan variasi
menulis, bekerja, dan menari; 3) Bentuk kata fonem maupun tidak. Berdasarkan cara
ulang, misalnya: berjalan-jalan, memukul- pengulangan bentuk dasarnya, pengulangan
mukul, dan berteriak-teriak; dan 4) Bentuk dapat digolongkan menjadi tiga golongan,
kata majemuk, misalnya: berkeras hati, yaitu pengulangan seluruh, pengulangan
bermain api, dan memeras keringat. sebagian, dan pengulangan dengan perubahan
Alwi dkk, (2003: 98) mengemukakan fonem.
bentuk-bentuk verba Bahasa Indonesia Ramlan (2001: 76) mendefinisikan
sebagai berikut. Bahasa Indonesia pada kata majemuk sebagian kata yang terdiri atas
dasarnya mempunyai dua macam bentuk dua kata sebagai unsurnya. Pendapat lain
verba, yakni (1) verba asal: verba yang dapat dikemukakan oleh Sutarwijaya dkk (1996:
berdiri sendiri tanpa afiks dalam konteks 159) yang menyatakan bahwa kata majemuk
sintaksis, dan (2) verba turunan: verba yang adalah perpaduan atau gabungan dua bentuk
harus atau dapat memakai afiks, bergantung dasar atau lebih yang membentuk kata. Alwi

4
dkk (2008: 153) menyatakan bahwa berbicara. Adapun bahan ajar yang akan
berdasarkan bentuknya, verba majemuk dihasilkan ialah berupa teks. Peneliti memilih
terbagi atas verba majemuk dasar, verba satu diantara teks yang digunakan dalam
majemuk berafiks, dan verba majemuk membuat bahan pengantar pembelajaran
berulang. yaitu teks prosedur.
Bauer (1988:80) menjelaskan Teks prosedur adalah teks yang berisi
gagasannya tentang pendekotomi morfologi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan
dalam bukunya yang berjudul “Introducing sesuatu hal dengan langkah demi langkah
Linguistic Morphology”. Ia menyatakan yang tepat secara berurutan sehingga
bahwa morfologi dapat dipilah berdasarkan menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
dua cabang yaitu morfologi derivasional dan Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan
morfologi infleksional. Infleksi merupakan yang mengandung cara, tips atau tutorial
bagian dalam sintaksis karena bersifat melakukan langkah tertentu. Didalam teks
melengkapi bentuk-bentuk leksem dan prosedur terdapat kata imperatif atau kata
derivasi menjadi bagian dari leksis karena perintah untuk melakukan apa yang dibahas
menyediakan leksem-leksem baru. Matthews pada teks agar si pembaca melakukan apa
(dalam Purnanto, 2006) yang menjelaskan yang diperintahkan pada isi teks tersebut.
bahwa infleksi adalah pembentukan kata
yang berdasarkan dari paradigma yang sama, METODE PENELITIAN
sedangkan derivasi adalah bentuk kata yang Metode yang digunakan dalam
berbeda dari paradigma yang juga berbeda. penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut Alwi dkk. (2003: 162) jika Alasan peneliti menggunakan metode
ditinjau dari segi fungsi, verba (maupun frasa deskriptif sebagai metode penelitian, karena
verba) terutama menduduki fungsi predikat. peneliti ingin memberikan gambaran apa
Walaupun demikian, verba dapat pula adanya tentang verba BDBRDP.
menduduki fungsi lain seperti, subjek, objek, Bentuk penelitian yang digunakan
dan keterangan (dengan perluasan berupa dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian
objek, pelengkap, dan keterangan). kualitatif. Menurut Maleong (2005:11) dalam
Martono (2016:88), pembelajaran penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan
bahasa dan sastra Indonesia selain untuk berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
meningkatkan keterampilan berbahasa juga angka. Penulis memilih bentuk penelitian ini,
untuk meningkatkan kemampuan berpikir karena data dalam penelitian ini berupa kata-
dan bernalar, serta kemampuan memperluas kata yaitu berupa verba BDBRDP yang
wawasan. Pembelajaran ini diarahkan untuk dianalisis menurut bentuk, proses
mempertajam kepekaan perasaan. Siswa pembentukan kata turunan dan fungsi
diharapkan tidak hanya mampu menguasai sintaksisnya.
bermacam informasi yang disampaikan Teknik pada metode ini juga
secara terselubung atau tidak langsung. menggunakan teknik rekam dan teknik catat
Hasil dari penelitian ini dapat seperti yang dikemukakan oleh Sudaryanto
menghasilkan sebuah bahan ajar berupa (2018:205) teknik rekam adalah melakukan
cerita tentang keindahan alam, kemakmuran perekaman terhadap tuturan. Teknik rekam
rakyat desa, atau kehidupan di desa yang dilakukan untuk mengabadikan data dan
berhubungan dengan penelitian ini, yaitu mengetahui makna. Rekaman data yang
verba atau kata kerja. Bahan ajar ini juga terkumpul kemudian ditranskripsikan dalam
dapat dijadikan sebagai pengantar bentuk data tulis dan diklasifikasikan untuk
pembelajaran bagi siswa di Kalimantan Barat dianalisis. Sudaryanto (2018:209)
khususnya di Kabupaten Bengkayang menamakan teknik ini sebagai teknik cakap
sehingga dapat dapat membantu para siswa semuka, yaitu kegiatan memancing bicara itu
dalam mengembangkan ide yang berkaitan dilakukan pertama-tama dengan percakapan
dengan menulis, membaca, menyimak dan langsung, tatap muka, atau bersemuka jadi
lisan. Data yang diperlukan dari hasil

5
percakapan tersebut dicatat, Sudaryanto Bengkayang baik yang berasal dari kata
(2018:205) menyebutnya dengan teknik catat. benda, sifat, keterangan maupun berasal dari
Pada tahap analisis, metode yang kata kerja itu sendiri. Data ini di dapat dari
digunakan adalah metode padan seperti yang informan pada satu desa yang ada di
dikemukakan oleh Sudaryanto (2018:15) Kecamatan Jagoi Babang, Desa Gersik.
Metode padan, alat penentunya diluar, Adapun bentuk verba yang telah dijelaskan di
terlepas, dan tidak menjadi bagian dari atas sebelumnya sebagai berikut.
bahasa (language) yang bersangkutan.
Metode distribusional adalah metode analisis Verba Asal
data yang alat penentunya adalah unsur dari Tabel 1. Contoh Verba Asal
bahasa yang bersangkutan itu sendiri Istilah Terjemahan Terjemahan
(Sudaryanto, 2018:18). Metode distribusional Fonetik Masyarakat Bahasa
disebut juga metode agih yang digunakan Indonesia
dalam penelitian ini adalah membaca [ŋinsak] nginsak bawa
markah, yaitu teknik analisis dengan melihat
keberadaan suatu satuan lingual khusus yang [iŋkat] Ingkat beri
secara langsung menunjukkan objek kajian
penelitian. Metode ini digunakan untuk [ŋantud] Ngantud antar
menganalisis bentuk, proses pembentukan
kata turunan, dan fungsi verba dalam Bahasa Contoh dalam kalimat
Dayak Bakatik Rara Dialek Paum. [ndo Riri ŋinsak Lisa ka kabon]
Analisis data dipaparkan dengan dua ‘Ibu Riri bawa Lisa ke kebun’
metode, yaitu metode informal dan formal [ite harus miŋkat sadakah ke sook da
(Sudaryanto, 2018:241). Metode informal merlukan]
adalah penyajian hasil analisis dengan kata- ‘Kita harus memberi sedekah kepada orang
kata biasa, sedangkan metode formal adalah yang memerlukan’
penyajian hasil analisis dengan apa yang [ndo Ira ŋantud pesanan apu daʔ ramin sakae]
umum dikenal sebagai tanda dan lambang- ‘Ibu Ira antar pesanan sayur di rumah
lambang. kakaknya‘
Sumber data dalam penelitian ini
adalah bahasa yang dituturkan oleh penutur Verba Turunan
asli bahasa Dayak Bakatik Rara Desa Gersik Verba Berafiks
Kecamatan Jagoi Babang dan konteks tuturan Afiks pembentukan verba adalah
yang diperoleh melalui pengamatan, rekaman prefiks, sufiks, dan konfiks. Prefiks
dan pencatatan lapangan secara langsung. pembentukan verba BDBRDP di Kecamatan
Data dalam penelitian ini berupa Jagoi Babang adalah
kata-kata yang mengandung verba/kata kerja
Prefiks
dan konteks penggunaannya pada BDBRDP
Prefiks pembentukan verba
yang dituturkan oleh masyarakat Dayak
BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang antara
Bakatik Rara yang bertempat tinggal di
lain be-, te-, dan N (n), N (ng)-, dan N (ny).
Dusun Paum dan Dusun Bantang Jaya, Desa
Gersik, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Tabel 2. Contoh Prefiks be-
Bengkayang, Kalimantan Barat. Istilah Terjemahan Terjemahan
Fonetik
HASIL PENELITIAN DAN Masyarakat Bahasa
PEMBAHASAN Indonesia
Bentuk Verba BDBRDP di Kecamatan
Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang [be + Besaut beristri
Proses penganalisan data dimulai saut]
dari pengenalan verba dalam BDBRDP di
Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten

6
[be + Bebanun bersuami Konfiks
banun] Konfiks pembentuk verba BDBRDP
di Kecamatan Jagoi Babang yaitu ŋe-eʔ

Tabel 3. Contoh Prefiks te- Tabel 6. Contoh Konfiks


Istilah Terjemahan Terjemahan Istilah Terjemahan Terjemahan
Fonetik Masyarakat Bahasa Fonetik Masyarakat Bahasa
Indonesia Indonesia

[te + Tebuka terbuka [ŋe + ngenyame:k dilemparkan


buka] ɲame+
eʔ]
[te + Tebatah terbelah [ŋe ngemasokek dimasukan
batah] +masok +
eʔ]

Prefiks N- [ŋe ngengamisek dimatikan


Dalam BDBRDP terdapat bentuk +ŋamis
nasalisasi, N (n), N (ng-), dan N (ny). +eʔ]
Tabel 4. Conntoh Prefiks N-
Kata Kerja Turunan Reduplikasi
Istilah Terjemahan Terjemahan
Kata Ulang Murni
Fonetik Masyarakat Bahasa
Contoh
Indonesia
minum ‘minum‘ [minum-
[N + Ngatam mengetam minum] ‘minum-minum‘
katam] kuat ‘kuat‘ [kuat-kuat]
‘kuat-kuat‘
[N + Nyampat menyempat mamu ‘mandi‘ [mamu-
sampat] mamu] ‘mandi-mandi‘
Contoh dalam kalimat
[N + Nyulup menyelam [Kuciŋ + minum-minum+ daʔ pi:ik Suŋe
ɲulup] Kucing + minum-minum + di tepi Sungai
Kucing minum-minum di tepi Sungai
[Ardi + ɲoroŋ batak kayu + kuat-kuat + daʔ
Surfiks atau Sufiks pi:ik gala]
Surfiks pembentuk verba BDBRDP Ardi + dorong batang kayu + kuat-kuat + di
di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten tepi jalan
Bengkayang yaitu eʔ Ardi dorong batang kayu kuat-kuat di tepi
Tabel 5. Contoh Sufiks jalan
Istilah Terjemahan Terjemahan [kay + agi + mamu-mamu + daʔ + sungei]
Fonetik Masyarakat Bahasa Kami + lagi + mandi-mandi + di + sungai
Indonesia Kami lagi mandi-mandi di sungai.
[iŋkat + ingkatek Berikan Kata Ulang Sebagian
eʔ] Contoh
[bɑrayutn-ayutn] ‘berayun-ayun‘
[naŋka nangkaek Ambilkan Contoh dalam kalimat
+ eʔ] [maha + ŋemulah tari dakoh + bɑrayutn-
ayutn]
[mutar mutarek Putarkan
Angin + membuat tali itu + berayun-ayun.
+ eʔ]

7
Kata Ulang dengan Perubahan Fonem [ayutn]
Contoh: ‘ayun’
[kalaŋ-kaliʔ] ‘mondar-mandir‘ [ŋayutn]
Contoh dalam kalimat ‘mengayun‘
[Iɲam + kalaŋ-kaliʔ + karene kebingungan] [geŋayutn]
Ia + mondar-mandir + karena kebingungan ‘diayun‘
Ia mondar-mandir karena kebingungan [ŋayutne]
‘ayunkan‘
Verba Turunan Majemuk Contoh dalam kalimat:
Verba Majemuk Dasar [ŋayutn‘e andeʔ mu uru]
Contoh: ‘ayunkan adikmu dulu ‘
[bantiŋ turaʔ] ‘banting tulang‘ [iɲam agi ŋayutn andeʔ‘e]
Contoh dalam kalimat ‘dia sedang mengayun adiknya‘
[samaq + bantiŋ turaʔ + yaʔ memenuhi + [ayutn koh geŋayutn samba]
kebutuhan idup] ‘ayun itu diayun nenek‘
Ayah + banting tulang + untuk memenuhi + [geŋayutnɛʔ meh andeʔ mu koh]
kebutuhan hidup ‘diayunlah adikmu tu‘
Ayah banting tulang untuk memenuhi Dari contoh di atas dapat dijelaskan
kebutuhan hidup bahwa verba atau kata kerja BDBRDP di
Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten
Verba Majemuk Berafiks Bengkayang mengalami proses derivasi kata
Contoh: benda menjadi sebuah verba atau kata kerja
[məlamun] ‘berdiam diri‘ dan dapat diterangkan melalui kalimat.
Contoh dalam kalimat;
[ŋa + ɲemiŋgu + Destin + haɲe + madi sadi] Derivasi Kata Sifat Menjadi Kata Kerja
Sudah + seminggu + Destin + hanya+ Data
berdiam diri BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang
Sudah seminggu Destin hanya berdiam diri Bahasa Indonesia
[asap]
Verba Majemuk Berulang ‘rasa’
Contoh: [ŋasap]
[paras-paras panut] ‘suam-suam kuku‘ ‘merasa‘
Contoh dalam kalimat: [ŋasapɛ]
[pait mamu + andeʔ + haɲe + paras-paras ‘merasakan‘
panut] Contoh dalam kalimat:
Air mandi + adik + hanya + suam-suam kuku [jay asap apu da andeʔmu nanuk jah]
Air mandi adik hanya suam-suam kuku. ‘apa rasa sayur yang adikmu masak tadi‘
Berdasarkan uraian di atas dapat [sindo ŋasapɛ apu da andek ko nanuk jah]
disimpulkan bahwa kata kerja dibagi menjadi ‘ibu merasakan sayur yang adikku masak
dua yaitu kata kerja dasar dan kata kerja tadi‘
turunan. Kata kerja turunan terbagi lagi Contoh di atas merupakan bentuk
menjadi tiga yaitu kata kerja turunan verba atau kata kerja di Kecamatan Jagoi
majemuk dasar, berafiks, dan berulang. Babang yang telah mengalami proses derivasi
Proses Pembentukan Verba BDBRDP di kata sifat menjadi sebuah verna atau kata
Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten kerja dan dapat diterangkan melalui kalimat.
Bengkayang Derivasi Kata Keterangan Menjadi Kata
Derivasi Kata Benda Menjadi Kata Kerja Kerja
Data Data
BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

8
[geŋurake] [Iɲam + ŋa baranti + ŋado]
‘mengurangi‘ S P O
[geŋerabehe] Dia + sudah berhenti + menyanyi
‘melebihkan‘ ‘Dia sudah berhenti menyanyi‘
Contoh dalam kalimat. [Lipus + susah baranti + ŋeroko]
[usah geŋeurakɛ na:s dakoh] S P O
‘jangan dikurangkan beras itu‘ Lipus + susah berhenti + merokok
[geŋerabehɛ naas koh sikit] ‘Lipus susah berhenti merokok‘
‘lebihkan beras itu sedikit‘
Selain itu, dalam BDBRDP di Verba Berfungsi sebagai Subjek
Kecamatan Jagoi Babang terdapat beberapa Contoh:
gabungan afiks pembentuk verba antara lain: [Segaga + ŋebulah + Andra + bait]
ŋe-ek, dan ge-ek. S P O K
Contoh: Berlari + membuat + Andra + sehat
‘Berlari membuat Andra sehat‘
Gabungan afiks verba ŋe-eʔ [utukŋ meh + ayoe + daʔ tabik suŋe
ŋe + miŋkat + ek S P O
‘diberikan‘ Sampailah + mereka + di tebing sungai
[miŋkateʔ] ‘Sampailah mereka di tebing sungai‘
[ŋemiŋkat]
[ŋemiŋkateʔ] Verba Berfungsi sebagai Keterangan
Contoh:
Gabungan konfiks meŋ- e [Ayoeʔ + baru ure + ŋael]
meŋ + kaso + e S P K
‘mengganggunya‘ Mereka + baru pulang + mancing
[kasoe] ‘Mereka baru pulang mancing‘
[meŋkaso]
[meŋkasoe] Verba Berfungsi sebagai Pelengkap
Contoh:
Fungsi Verba BDBRDP di Kecamatan [Andra + ŋa mule + bajalat]
Jagoi Babang S P Pel
Verba BDBRDP di Kecamatan Jagoi Andra + sudah mulai + berjalan
Babang pada umumnya berfungsi sebagai ‘Andra sudah mulai berjalan‘
predikat. Selain itu, verba BDBRDP di Berdasarkan contoh tersebut, dapat
Kecamatan Jagoi Babang juga dapat disimpulkan bahwa verba dalam BDBRDP di
berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap Kecamatan Jagoi Babang memiliki fungsi
dan keterangan. predikat, objek, subjek, keterangan dan
pelengkap sesuai dengan tempatnya dalam
Verba Berfungsi sebagai Predikat kalimat.
Contoh:
[Iɲam + ano mamu ] Implementasi Hasil Penelitian Terhadap
S P Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Dia + pergi mandi Teks Kurikulum 2013
‘Dia pergi mandi‘ Hasil dari penelitian ini dapat
[Iɲam + ŋate uman] menghasilkan sebuah bahan ajar berupa cara
S P tujuan untuk membuat atau melakukan
Dia + mau makan sesuatu hal dengan langkah demi langkah
‘Dia mau makan‘ yang tepat secara berurutan sehingga
menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
Verba Berfungsi sebagai Objek Dalam teks ini yang berhubungan dengan
Contoh: penelitian ini, yaitu verba atau kata kerja.

9
Bahan ajar ini juga dapat dijadikan sebagai Saran
pengantar pembelajaran bagi siswa di Berdasarkan penelitian yang
Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten dilakukan peneliti mengenai verba BDBRDP
Bengkayang sehingga dapat membantu para di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten
siswa dalam mengembangkan ide yang Bengkayang, ada beberapa saran yang ingin
berkaitan dengan menulis, membaca, disampaikan berkaitan dengan usaha
menyimak, dan berbicara. Adapun bahan ajar pelestarian serta pengembangan bahasa
yang akan dihasilkan ialah berupa teks. daerah dalam kebudayaan yang beraneka
Peneliti memilih satu diantara teks yang ragam, yiatu: 1) Generasi muda diharapkan
digunakan dalam membuat bahan pengantar dapat menggali dan mempelajari budaya
pembelajaran yaitu teks prosedur. khususnya dalam bahasa daerahnya, karena
dalam bahasa daerah harus dilestarikan agar
SIMPULAN DAN SARAN tidak terkubur oleh bahasa di jaman modern
Simpulan sekarang ini dan mengandung nilai-nilai
Berdasarkan analisis yang telah moral dan pendidikan. 2) Disarankan putra
dilakukan peneliti, berikut ini simpulan yang daerah dapat mengenalkan bahasa daerahnya
diambil dalam penelitian. 1. Bentuk Verba yang ada melalui jurnal maupun kegiatan
BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang budaya yang ada.
Kabupaten Bengkayang berhasil
menghimpun data yang terdiri atas 102 verba DAFTAR RUJUKAN
yang masing-masing diambil dari verba Alloy, Sujarni dkk.. (2008). Mozaik Dayak
turunan dan verba itu sendiri. 2. Pembetukan Keberagaman Subsuku dan Bahasa
Verba BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang Dayak di Kalimantan Barat.
Kabupaten Bengkayang yang telah dilakukan Pontianak: Institut Dayakologi.
pada penelitian ini berhasil menghimpun 95 Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku
verba BDBRDP di Kecamatan Jagoi Babang Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Kabupaten Bengkayang yang dapat Pustaka.
diturunkan berdasarkan afiks, surfiks dan Bauer. (1988). Introducing Linguistic
konfiks. Sedangkan 7 verba BDBRDP di Morphology. (online).
Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten (http://pusatbahasaalazar.wordpress.c
Bengkayang tidak dapat megalami penurunan om/artikel-bahasa/kajian-morfologi-
verba, karena asalnya hanya memiliki 1 arti, infleksi-dan-derivasi-dalam-
misalnya kata ŋado (nyanyi), sasat (tersesat), perspektif-edi-subroto/ diakses 6 Juli
minum (minum) dan jemuhe (berenang). 2019).
3. Fungsi Verba BDBRDP di Kecamatan Kridalaksana, Harimurti. (2011).
Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dapat Pembentukan Kata dalam Bahasa
menduduki lima fungsi verba. Ke lima fungsi Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
tersebut (1) verba sebagai fungsi predikat, Utama.
(2) verba sebagai fungsi objek, (3) verba Martono. (2016). Perencanaan Pembelajaran
sebagai fungsi subjek, (4) verba sebagai Bahasa Indonesia. Pontianak:
fungsi keterangan, dan (5) verba sebagai STAIN Pontianak Press.
fungsi pelengkap. Data yang dihimpun Moleong, J. Laxy. (2005). Metodologi
dalam analisis fungsi verba BDBRDP di Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Keacamatan Jagoi Babang Kabupaten Remaja Rosdakara.
Bengkayang memiliki bentuk, dapat Ramlan, M. (2001). Morfologi Suatu
diturunkan atau mengalami proses penurunan Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta:
kata, dan memiliki fungsi. Dimulai dari CV. Karyono.
fungsinya sebagai predikat, objek, subjek, Sudaryanto. (2018). Metode dan Aneka
keterangan, dan pelengkap. Teknik Analsis Data. Yogyakarta:
Sanata Dharma University Press.

10

You might also like