[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
34 views5 pages

Healthcare Associated Infections (Hais) Phlebitis: Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Dengan Kejadian

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 5

Buletin Sariputra, Juni 2020 Volume 10 (2)

KEPATUHAN PERAWAT MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN


HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) PHLEBITIS

Novia G. Pangkong*, Esther Tamunu**, Jetty Mongdong***


*
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon,
**
Dosen Fakultas Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado
***
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
Email : Noviagr13@gmail.com

ABSTRACT

Healthcare Associated Infections (HAIs) or often called Nosocomial Infections is a major problem
faced by hospitals and can be caused by hand contact especially nosocomial infections in infusion.
Hand washing is one of the simplest and most effective way to prevent nosocomial infections. The
purpose of this study is to find out the correlation of nurses compliance with hand washing with the
occurance of Healthcare Associated Infections (HAIs) of Phlebitis in ward rooms of the Bethesda
Hospital Tomohon. The research design used is Cross Sectional, the sample in this study are 38
nurses and 38 patients of 152 people. Sampling uses purposive sampling techniques. The result of
the study found that nurses who are compliance in hand washing are 27 people (71.1%),
noncompliant nurses are 11 people (28.9.3%), Patients with Phlebitis are 6 patients (16.2%) and
patients without phlebitis are 32 patients (84.2%). This study uses Chi-Square statistical test. The
result of the Chi-Square statistical test obtained x 2 count = 10.246> x2 table = 3.841, the significant
level of the two variables is p = 0.001 (0.001 <0.05), which means Ho is rejected and Ha is
accepted, So there is a correlation between nurses' compliance with the occurrence of Healthcare
Associated Phlebitis infections (HAIs) in ward rooms of the Bethesda hospital Tomohon.

Keywords: Compliance, hand washing, hais, phlebitis

ABSTRAK

Healthcare Associated Infections (HAIs) atau sering disebut Infeksi Nosokomial merupakan
masalah besar yang dihadapi rumah sakit dan dapat disebabkan oleh kontak tangan khususnya
infeksi nosokomial pada pemasangan infus. Mencuci tangan merupakan salah satu cara yang
paling sederhana dan efektif untuk mencegah infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini adalah
diketahuinya hubungan kepatuhan perawat mencuci tangan dengan kejadian Healthcare
Associated Infections (HAIs) Phlebitis di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon. Desain
penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 orang
perawat dan 38 orang pasien, dari total populasi 152 orang. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian didapati perawat yang patuh dalam mencuci tangan
berjumlah 27 orang (71,1%), perawat yang tidak patuh berjumlah 11 orang (28,9,3%), Pasien yang
terjadi Phlebitis berjumlah 6 pasien (16,2%) dan pasien yang tidak terjadi phlebitis berjumlah 32
pasien (84,2%). Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji statistik Chi-Square
didapat nilai x2 hitung = 10,246 > x2 tabel = 3,841, tingkat signifikan kedua variabel adalah p=0,005
(0,005 < 0,05), yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kesimpulan ada hubungan antara
kepatuhan perawat mencuci tangan dengan kejadian Healthcare Associated Infections (HAIs)
Phlebitis di ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda Tomohon.

Kata kunci: Kepatuhan, mencuci tangan, hais, phlebitis

30
Buletin Sariputra, Juni 2020 Volume 10 (2)

PENDAHULUAN

Infeksi terkait perawatan kesehatan atau Tomohon sebanyak 152 orang. Angka kejadian
Healthcare Associated Infections (HAIs),yang infeksi nosokomial yang merupakan hasil rekap
juga disebut infeksi “Nosokomial” atau “Rumah dari data dokumen Komite PPI RSU GMIM
Sakit”, adalah infeksi yang terjadi pada pasien Bethesda Tomohon yang digunakan adalah
selama di rumah sakit atau fasilitas perawatan data bulan Juli sampai bulan September tahun
kesehatan lainnya setelah pasien masuk rumah 2018 khususnya insiden phlebitis. Hasil rekap
sakit dalam kurun waktu 48 jam-72 jam (WHO), tersebut didapat bahwa angka kejadian
2016 dalam Dewi, 2017). Salah satu phlebitis pada periode Juli 0,6%, bulan Agustus
Healthcare Associated Infections (HAIs) adalah 0,8%, dan bulan September 0,4%.
infeksi luka infus atau phlebitis (Depkes, 2013 Healthcare Associated Infections (HAIs)
dalam Herlina dkk, 2018). merupakan infeksi yang diperoleh atau yang
Healthcare Associated Infections (HAIs) terjadi dirumah sakit berkaitan dengan
saat ini merupakan masalah menyebabkan pemberian layanan kesehatan di fasilitas
tinggi angka kesakitan dan kematian bagi pelayanan kesehatan dan tindakan perawat
pasien rawat inap termasuk petugas kesehatan diperlukan untuk mencegah Healthcare
(Amoran dan Onwube, 2013 dalam Umboh et Associated Infections (HAIs) dengan
al, 2018). Healthcare Associated Infections melakukan cuci tangan, menggunakan alat
(HAIs) menyebabkan 1,4 juta kematian setiap pelindung, mengelola alat kesehatan,
hari di seluruh dunia (WHO, 2012 dalam desinfeksi lokasi tindakan, melakukan
Herlina dkk, 2018). perawatan dan penutupan luka serta
Persentase kejadian phlebitis di Asia pengelolaan sampah (Harahap, 2012 dalam
Tenggara setiap tahunnya mencapai 10%. Marfu’ah Siti dan Liena Sofiana, 2018). Faktor
Kejadian phlebitis menempati urutan keempat yang paling dominan menimbulkan infeksi
sebagai infeksi yang sering ditemukan pada melalui pemasangan infus adalah sikap
pasien selama menjalani masa perawatan di perawat pada saat melaksanakan pemasangan
rumah sakit. Angka kejadia phlebitis tertinggi infus tidak melaksanakan sesuai dengan
terdapat di Negara-negara berkembang seperti standar operasional prosedur maupun
India (27,91%), Iran (14,20%), Malaysia kurangnya pelaksanaan universal precaution
(12,70%), Filipina (10,10%), dan Indonesia (Jauhar dan Bararah, 2013 dalam Rahayu et al,
(9,80%) (CDC, 2017 dalam Hermawan et al, 2018). Salah satu langkah yang efektif
2018). Angka kejadian phlebitis di Indonesia memutuskan rantai transmisi penyakit infeksi
sebesar 50,11% untuk Rumah Sakit yang mengakibatkan phlebitis adalah dengan
Pemerintah sedangkan untuk Rumah Sakit mengimplementasikan cuci tangan yang benar,
Swasta sebesar 32,70% (Depkes, 2013 dalam cuci tangan di momen dan cara yang tepat
Rizky, 2016). Berdasarkan data awal yang sesuai dengan cara yang tertuang dalam
diambil untuk jumlah data perawat di seluruh kewaspadaan standar (Hermawan, 2018).
ruang rawat inap RSU GMIM Bethesda

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah independen kepatuhan perawat mencuci


analitik observasional dengan desain penelitian tangan dan variabel dependen kejadian
cross sectional, . Cross sectional adalah jenis Healthcare Associated Infections (HAIs)
penelitian yang menekankan waktu pengukuran Phlebitis pada pemasangan infus.
atau observasi data variabel independen dan Pengumpulan data penelitian menggunakan
dependen hanya satu kali pada satu saat instrumen sebagai pedoman pengumpulan data
(Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang di adopsi dari
adalah 152 orang setelah dihitung lembar Checklist yang digunakan oleh Komite
menggunakan rumus penentuan sampel maka PPI RSU GMIM Bethesda Tomohon untuk
hasil sampel yang diambil peneliti berjumlah melihat kepatuhan perawat mencuci tangan
38 orang perawat dan 38 pasien yang di ambil dan kejadian Healthcare Associated Infections
dengan menggunakan teknik purposive (HAIs) Phlebitis, setelah itu dilakukan uji
sampling. Lokasi penelitian di ruang rawat inap statistik dengan menggunakan teknik analisa
RSU GMIM Bethesda Tomohon. Variabel data Chi-Square lewat program SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian

31
Buletin Sariputra, Juni 2020 Volume 10 (2)

1. Analisa Univariat Berdasarkan tabel tabulasi silang (tabel 3)


Tabel 1. Karakteristik Kepatuhan hubungan kepatuhan perawat mencuci tangan
Perawat Mencuci Tangan dengan usaha kejadian Healthcare Associated
Infections (HAIs) Phlebitis di Ruang Rawat Inap
Kepatuhan
RSU GMIM Betehsda Tomohon menunujukkan
Perawat dari 38 responden (perawat) sebagian besar
Frekuensi Persentasi %
Mencuci patuh dalam mencuci tangan dengan tidak
Tangan terjadi Phlebitis berjumlah 26 orang orang
Patuh 27 71,1% (68,4%) . Hasil penelitian melalui hasil
pentabulasian dengan menggunakan uji chi-
Tidak Patuh 11 28,9% square menunjukkan bahwa dalam analisis
Jumlah 38 100% tersebut diperoleh nilai x2 hitung = 10,246 > x 2
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa tabel = 3,841 artinya ada hubungan antara
karakteristik responden berdasarkan kepatuhan kepatuhan perawat mencuci tangan dengan
mencuci tangan menunjukkan bahwa sebagian kejadian Healthcare Associated Infections
besar perawat patuh dalam mencuci tangan (HAIs) Phlebitis.
dengan jumlah 27 orang (71,1%) dan perawat
yang tidak patuh dalam mencuci tangan B. Pembahasan
berjumlah 11 orang (28,9%). Pada tabel 1 karakteristik kepatuhan
perawat mencuci tangan responden perawat
Tabel 2. Karakteristik kejadian sebagian besar patuh dalam mencuci tangan.
Healthcare Associated Infections (HAIs) Menurut WHO, 2016 dalam Ratnawati, 2018
Phlebitis mengatakan Kepatuhan perawat dalam
kejadian Healthcare melakukan praktik cuci tangan sangat penting
Associated dilakukan karena ketidakpatuhan dapat
Infections (HAIs) menimbulkan dampak antara lain: penambahan
Phlebitis Frekuensi Persentasi % diagnosa penyakit dan memperpanjang jumlah
Tidak Terjadi hari rawat selama dirumah sakit hingga dapat
Phlebitis 32 84,2% menyebabkan kematian bagi pasien, dapat
menular kepada orang lain setelah
Terjadi Phlebitis 6 15,8% meninggalkan rumah sakit bagi pengunjung,
Jumlah 38 100% akan menjadi barrier (pembawa kuman) yang
menularkan kepada pasien lain dan diri sendiri
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa bagi perawat dan menurunkan mutu pelayanan
karakteristik kejadian Healthcare Associated rumah sakit hingga pencabutan izin rumah
Infections (HAIs) phlebitis menunjukkan bahwa sakit.
sebagian besar pasien yang terpasang infus Pada tabel 2 karakteristik kejadian
tidak terjadi plebitis berjumlah 32 orang (84,2%) Healthcare Associated Infections (HAIs)
dan pasien yang terpasang infus terjadi plebitis Phlebitis sebagian besar pasien yang
berjumlah 6 orang (15,8%). terpasang infus tidak terjadi phlebitis. Elies et
al, 2016 dalam Umboh et al, 2018 mengatakan
2. Analisa Bivariat dalam pencegahan Healthcare Associated
Tabel 3. Tabulasi Silang Hubungan Infections (HAIs) dengan mencuci tangan
Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan dengan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kejadian Healthcare Associated Infections kesehatan perawat dan pasien. Tindakan yang
(HAIs) Phlebitis di Ruang Rawat Inap RSU paling penting dan sederhana yang menjadi
GMIM Bethesda Tomohon. kontribusi perawat dalam pencegahan
Kejadian Healthcare penyebaran mikroorganisme adalah
kedisiplinan perawat terhadap kepatuhan untuk
Associated Infections
Kepatuha melakukan kebersihan tangan.
(HAIs) Phlebitis Hasil penelitian melalui hasil pentabulasian
n Perawat
Mencuci Terjadi Tidak dengan menggunakan uji chi-square
Tangan Plebitis Terjadi menunjukkan bahwa dalam analisis tersebut
Plebitis diperoleh nilai x2 hitung = 10,246 > x2 tabel =
N % N % Jumlah % 3,841 artinya terdapat korelasi antara
Patuh kepatuhan perawat mencuci tangan dengan
1 2,6% 26 68,4% 27 71,1% kejadian Healthcare Associated Infections
Tidak
5 13,2% 6 15,8% 11 28,9% (HAIs) Phlebitis. Nilai signifikan yang diambil
Patuh
Jumlah 6 15,8% 32 84,2% 38 100% yaitu nilai dari Fisher Exact Test karena ada
cell yang nilainya kurang dari 5 sehingga nilai

32
Buletin Sariputra, Juni 2020 Volume 10 (2)

signifikan () = 0,005 < alfa () = 0,05, dengan dkk, 2018 di Rumah Sakit Graha Husada
demikian Ha diterima dan Ho ditolak, maka Bandar Lampung dengan sampel 47
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan responden, pengumpulan data menggunakan
yang signifikan antara kepatuhan perawat menggunakan lembar observasi dan analisa
mencuci tangan dengan Kejadian Healthcare data menggunakan uji chi-square dengan
Associated Infections (HAIs) Phlebitis. tingkat signifikan p=0,001 < =0,05
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan adanya hubungan bermakna
peneliti maka peneliti didapati ada beberapa antara kepatuhan perawat melaksanakan SPO
perawat tidak melakukan langkah-langkah mencuci tangan terhadap kejadian phlebitis di
mencuci tangan sesuai dengan protap yang Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung
ada sehingga peneliti berasumsi bahwa tahun 2018. Mencuci tangan selama
semakin tinggi kepatuhan perawat dalam pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan
mencuci tangan sebelum dan sesudah cara yang paling efektif mencegah terjadinya
pemasangan infus maka semakin rendah infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit.
kejadian phlebitis.Namun untuk kejadian Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa
phlebitis bukan hanya disebabkan oleh faktor mencuci tangan dapat menurunkan angka
ketidakpatuhan dalam mencuci tangan masih kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit
ada banyak faktor lain. sebesar 20-40%. (Ratnawati, 2018)
Pada penelitian sebelumnya sejalan dengan
penlitian ini yang dilakukan oleh Hermawan

PENUTUP
motivasi dalam masalah melakukan tindakan
Simpulan pencegahan resiko Healthcare Associated
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Infections (HAIs).
RSU GMIM Bethesda Tomohon untuk 2. Bagi instansi, hasil penelitian ini
kepatuhan perawat mencuci tangan dengan bermanfaat untuk meningkatkan
Kejadian Healthcare Associated Infections kepatuhan mencuci tangan perawat di
(HAIs) Phlebitis adalah dapat disimpulkan ruang rawat inap rumah sakit.
bahwa: 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
1. Sebagian besar perawat di Ruang rawat penelitian ini dapat menjadi referensi,
Inap RSU GMIM Bethesda Tomohon patuh dan melakukan penelitian tentang faktor
dalam mencuci tangan. lain yang berhubungan dengan terjadinya
2. Sebagian besar pasien di Ruang Rawat phlebitis seperti kepatuhan memakai
Inap Interna RSU GMIM Bethesda tidak Handscoen, Kepatuhan perawat
terjadi Healthcare Associated Infections melakukan pemasangan infus sesuai
(HAIs) Phlebitis. SOP.
3. Ada hubungan antara kepatuhan perawat Ucapan Terima Kasih
mencuci tangan dengan kejadian Dalam penyusunan penelitian ini tidak
Healthcare Associated Infections (HAIs) terlepas dari bantuan, bimbingan serta
Phlebitis di RSU GMIM Bethesda dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
Tomohon. itu dalam kesempatan ini peneliti
Saran menyampaikan terima kasih kepada semua
1. Bagi perawat, hasil penelitian ini diharapkan pihak yang telah membantu dalam
dapat membantu memberikan informasi dan penyusunan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, R.R.K. 2017. Faktor Determinan Sakit Graha Husada Lampung, Holistik
Kepatuhan Perawat Dalam Melakukan Jurnal Kesehatan. 12 (3).
Praktik Tangan di RSUD Ade Herlina, N., Shoimatul, S. Pandiangan , dan F.
Muhammad Djoen Sintang, Jurnal Syam. 2018. Hubungan Kepatuhan SPO
Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa. 4 pemasangan Infus dengan Kejadian
(3). Plebitis di RSUD A. Wahab Sjaranie
Hermawan, D., E. Junika, dan J. Nadeak. Samarinda. Jurna Ilmu Kesehatan. 6 (1).
(2018). Hubungan Kepatuhan Perawat Marfu’ah, S. dan L. Sofiana. (2018). Analisis
Melaksanakan Standar Prosedur Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene
Operasional (SPO) Cuci Tangan Perawat dalam Pencegahan Infeksi
Terhadap Kejadian Phlebitis di Rumah Nosokomial, Kes Mas: Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat. 12 (1).

33
Buletin Sariputra, Juni 2020 Volume 10 (2)

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Rizky, W. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang
Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi Berhubungan dengan Kejadian Phlebitis
III. Salemba Medika. Jakarta. pada Pasien yang Terpasanga Kateter
Rahayu, S., R. Yuliwar, dan Sulasmini. (2018). Intravena di Ruang Bedah Rumah Sakit
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ar. Bunda Prabumulih, Jurnal Ners dan
Perawat dengan Tindakan Pemasangan Kebidanan Indonesia. 4 (2).
Infus di Ruang Rawat Inap RSI Umboh, F.J, D.V. Doda, dan G.D Kandou.
Gondanglegi Malang, Nursing News. 3 (2018). Analisa Faktor-Faktor yang
(3). Berhubungan dengan Kepatuhan
Ratnawati, L. dan S. Sianturi. (2018). Faktor- Perawat Melaksanakan Hand Hygiene
Faktor yang Berhubungan dengan dalam Mencegah Infeksi Nosokomial
Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Hand Hygiene, Jurnal Ilmu Keperawatan Advent Manado, Paradigma. 5 (2).
dan Kebidanan. 9 (2).

34

You might also like