PKM

Migrasi merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak menarik perhatian belakangan ini. Permasalahannya nampak sederhana namun sifatnya sangat kompleks, ini karena tidak hanya berpengaruh pada masalah demografi namun juga berpengaruh pada proses sosial budaya masyarakat asli daerah tujuan migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas administrasi dengan tujuan untuk menetap maupun hanya sementara. Migrasi ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu migrasi internasional (imigrasi dan emigrasi) dan migrasi nasional (migrasi sirkuler, transmigrasi, dan urbanisasi). Pada penelitian ini, aspek yang dikaji berfokus pada migrasi sirkuler atau migrasi sementara.

Pada penelitian ini, limbah kulit kakao (Theobroma cacao L) banyak mengandung selulosa yang mempunyai gugus OH yang mampu berikatan dengan ion fosfat, bila digunakan sebagai adsorben untuk meminimalisasi terjadinya eutrofikasi dalam lingkungan perairan.
Eutrofikasi merupakan terjadinya peledakan jumlah alga akibat dari banyaknya fosfat yang ada dalam lingkungan. Eutrofikasi menyebabkan berkurangnya oksigen bagi biota air. Dalam kondisi demikian maka penguraian limbah oleh bioda air juga terhambat karena banyaknya biota yang mati akibat kekurangan oksigen. Hal ini menyebaban terjadinya pencemaran lingkungan dan merusak estetika lingkungan juga mengganggu kesehatan manusia dan biota darat. Jumlah fosfat dalam keadaan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal pada manusia.
Eutrofikasi dapat dicegah dengan penghilangan fosfat dalam lingkungan perairan. Pengurangan jumlah fosfat tersebut dapat dilakukan dengan adsorben yang memiliki selulosa sehingga dapat mengikat fosfat yang ada dialam. Hasil biota yang memiliki selulosa adalah limbah pertanian. Penggunaan limbah selain dapat mencegah kerusakan alam diharapkan juga dapat memanfaatkan limbah yang biasanya dibiarkan membusuk menjadi lebih bernilai ekonomi. Proses adsorpsi yang dilakukan dalam penanganan ion fosfat dilingkungan perairan adalah proses yang mudah dilakukan. Dengan pembuatan adsorbent dari limbah biologis dan sedikit asam diharapkan mampu mendapatkan hasil yan optimal dalam penyerapan.

Kata Kunci : Adsopsi, Limbah Kulit Kakao, Fosfat dan Eutrofikasi

Melalui  gagasan tertulis ini, kami akan menyampaiakan  sebuah saran dan solusi yang cukup sederhana demi sebuah  kenyamanan hidup di masyarakat, oleh karena itu salah satu ide yang kami buat untuk kebersihan sungai yang kami kembangkan ini akan mempermudah untuk pembersihan sungai . Jaring pembersih  ini akan membendung  sampah-sampah di pintu  air atau  di bawah jembatan dan  akan di angkat jika sampah  sudah mengumpul. Pengangkatan jaring di lakukan secara manual di lakukan oleh manusia.

Praktek Kerja Magang (PKM) Studi Proses Pembuatan Otak-Otak Rajungan (Portunus pelagicus) Di Ukm Ibu Tamiasih, Desa Kersikan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan dilaksanakan pada bulan Juli 2016. Tujuan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah untuk mengetahui pembuatan Otak-otak Rajungan, tata letak pembuatan Otak-otak Rajungan, sanitasi dan higiene pembuatan Otak-otak Rajungan, Di Ukm Ibu Tamiasih, Desa Kersikan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Metode yang digunakan dalam pelaksaan praktek kerja magang ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai cara pembuatan, tata letak pembuatan, sanitas dan higiene pembuatan, karakteristik produk, dan menganalisis usaha otak-otak Rajungan di UKM Ibu Tamiasih. Teknik pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan skunder yang di lapang. Data tersebut didapat dengan cara wawancara, observasi, partisipasi aktif, dokumentasi, internet, dan lainnya.
UKM Ibu Tamiasih merupakan usaha yang bergerak dibidang pengolahan perikanan dengan bahan baku rajungan, produk olahannya adalah otak-otak rajungan. UKM Ibu Tamiasih didirikan oleh Ibu Tamiasih beserta suami pada tahun 2013 dan memiliki 5 orang pekerja tetap. Lokasi UKM Ibu Tamiasih di Desa Kersikan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Pembuatan Otak-otak Rajungan di UKM Ibu Tamiasih terdiri dari 5 tahapan diantaranya penanganan bahan baku daging rajungan, penangananan bahan tambahan, pencampuran adonan, penggorengan, dan dan pengemasan.
Tata letak pembuatan Otak-otak Rajungan di UKM Ibu Tamiasih terdiri  dari 1 tempat, yaitu tempat untuk pencucian bahan baku  dan pemrosesan otak-otak otak, serta pengemasan yang berada di satu ruangan dan terdapat disekat dengan dinding bata.
Sanitasi dan higiene bahan baku, bahan tambahan, peralatan, air, pekerja, lingkungan, dan produk akhir pada pembuatan Otak-otak Bandeng di UKM Badjuri cukup baik
Hasil uji proksimat otak-otak rajungan didapatkan kadar protein 16,91% , kadar lemak 12,78%, kadar air 51,06%, kadar abu 5,26% dan kadar karbohidrat 13,99%.

RINGKASAN
Pengolahan hasil budidaya perkebunan Labu Kuning (Cucurbhita Moschata) di Desa Cikole memiliki peluang usaha yang besar, menjanjikan dan bermanfaat sehingga mampu meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya, namun faktanya pemanfaatan peluang yang besar ini belum teroptimalkan. Labu Kuning masih dijual secara konvensional dengan cara menjualnya secara utuh, sehingga laba yang diasilkan dari penjualan pun tidak begitu besar. Adapun pengolahan lainnya pun masih relatif sederhana, seperti di goreng dan dibakar, serta dibuat olahan kolak dan dodol. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di  masyarakat, penulis memiliki keinginan yang besar untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat Desa Cikole membantu memberdayakan masyarakat sekitar dengan inovasi Dimsum Labu Kuning Antidiabetes. Yang bertujuan menambah penghasilan yang didapatkan masyarakat serta memanfaatkan komoditi yang banyak dibudidayakan di Indonesia menjadi produk-produk bernutrisi tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi pula. Luaran yang diharapkan dari program ini adalah masyarakat dapat memanfaatkan Dimsum Labu Kuning Antidiabetes sebagai inovasi produk yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Keywords: Labu Kuning (Cucurbhita Moschata), Dimsum, Antidiabetes, Pemberdayaan

RINGKASAN
Minimnya ketersediaan media pembelajaran yang digunakan oleh MI Muhammadiyah Kertonatan, Kartasura yang membuat pembelajaran kurang menarik dan cenderung membosankan. Pembelajaran yang terbaru menanamkan sistem PAIKEM yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang artinya harus ada suatu pembaharuan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM). Berbagai upaya masih belum bisa dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis PAIKEM di MI Muhammadiyah Kertonatan akibat keterbatasannya guru dalam mengajar, terutama guru yang ada masih belum berkompeten dalam melaksankan KBM berbasis PAIKEM. Keterbatasan SDM dan sarpras yang ada membuat MI Muhammadiyah Pucangan sedikit tertinggal dari sekolah lain.
Maka dari itu, salah satu metode yang dapat digunakan secara efektif untuk menunjang pembelajaran berbasis PAIKEM pada MI Muhammadiyah Kertonatan adalah CHP (Cute Hand Puppet) Story Telling. CHP (Cute Hand Puppet) Story Telling merupakan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan yang ditujukan kepada para siswa. Seorang siswa akan mulai mengekspresikan emosinya pada saat mendengarkan cerita baik senang ataupun sedih dan dapat merangsang untuk meningkatkan sikap aktif, serta memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan. Melalui metode ini, sesungguhnya para tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas tentang materi IPA Kelas 4: Pengklasifikasian Binatang berdasarkan Makanannya.

Hipnoterapi merupakan media terapi yang
menggunakan metode hipnosis yang bertujuan untuk
membantu mengurangi atau bahkan menyembuhkan
penyakit psikis atau psikologis. Dalam hal ini,
pekerja/karyawan yang mengalami hambatan karir terutama
yang disebabkan oleh faktor internal akan terbantu dengan
adanya hipnoterapi. Hal tersebut bisa terjadi karena hipnosis
mampu membantu seseorang mengarahkan pikirannya ke
arah yang positif guna peningkatan kualitas diri.
Jenis penelitian yang telah dilakukan adalah
Controlled field Experiment, dan menggunakan pola
Treatment by Level Design. Sebelum eksperimen dilakukan,
perlu dipersamakan (equalized) terlebih dahulu untuk
variabel-variabel non-eksperimental. Bentuk penelitiannya
merupakan pretest-posttest control group. Data yang
diperoleh juga disajikan dengan bentuk analisis deskriptif
serta dianalisis menggunakan teknik uji t (paired t-test)
untuk mengetahui adanya beda perlakuan menggunakan
program SPSS 20 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan
hasil uji t di dapatkan hasil 0,009 yang menyatakan bahwa
ada perbedaan sukses karir pegawai yang di berikan terapi
hypnotherapy dengan yang tidak di berikan hypnotherapy.

Komputer merupakan serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasarkan urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya. Dalam komputer terdapat software(perangkat lunak) dan hardware(perangkat keras).Banyak pengguna komputer yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penanganan kerusakan pada komputer mengakibatkan banyak sekali pengguna komputer atau suatu institusi yang mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada  komputer yang sebenarnya bisa diperbaiki sendiri apabila sudah memahaminya.Maka dari itu kami melakukan penelitian ini dengan tujuan agar pengguna dapat mengetahui apakah komputer tersebut mengalami kerusakan atau tidak. Pada penelitian ini kami menggunakan perhitungan Algoritma Decision Tree dan menggunakan aplikasi Weka (Waikato Environment for Knowledge Analysis).

ABSTRAK Praktek Kerja Mahasiswa (PKM) bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan ketrampilan teknis mahasiswa serta jiwa wirausaha mandiri terutama dalam bidang peternakan. PKM yang dilaksanakan ini mengarh pada penerapan manajemen pakan di usaha peternakan P4S Mupu Amerta milik Bapak Ketut Mupu. Manajemen ini diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan produksi yang dihasilkan yang didasarkan pada standar kebutuhan pakan ternak. Metode pencarian data yaitu dengan cara obesrvasi langsung dan wawancara kepada manajer perusahaan serta pekerja kandang. Prosedur kerja yang dilaksanakan yaitu menaksir bobot badan ternak untuk menentukan persentase pakan kemudian menyusun dan mencampur pakan sesuai kebutuhan ternak. Pada peternakan P4S Mupu amerta, manajemen pakan yang diberikan berupa hasil sisa limbah pertanian yaitu jerami padi dan campuran pakan konsentrat. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi sumber pakan yang berasal dari limbah pertanian, maka pakan tersebut perlu diolah melalui teknik fermentasi. Manajemen pemberian pakan jerami padi dilakukan siang hari sebanyak 5–6 Kg/ekor/hari dan campuran pakan konsentrat yang diberikan 2,5–3 Kg/ekor/hari yang terdiri dari dedak padi, ampok dan pollard. Kandungan pakan konsentrat yang diberikan untuk ternak sapi pembibitan ±300Kg yaitu : BK 87,19%, PK 8,35%, TDN 62,33%, ME 1,90 Mcal/Kg, Ca 0,05%, P 0,40%. Manajemen pakan yang diterapkan sudah sesuai teori-teori para ahli. Pemberian pakan pada ternak sapi pembibitan sudah sesuai dengan kebutuhannya. Kata kunci : PKM, sapi Bali, manajemen pakan

<p>(a) (i) Expressions of ETS-1 and phosphorylated ETS-1 were significantly reduced at the protein level following tPKM or PKM2 knockdown. (ii) The results were shown as mean ± SD (<i>n</i> = 3) and analyzed by the Mann-Whitney U test (<i>*P</i> < 0.05, <i>**P</i> < 0.01). (b) (i) Significant reduction in PKM2 and phospho-ETS-1 levels was observed in the nuclear compartment, when the effects of PKM2 knockdown were separately assessed for cytoplasmic and nuclear proteins. Phospho-ETS-1 was not detected in the cytoplasmic compartment. (ii and iii) The results were shown as mean ± SD (<i>n</i> = 3) and analyzed by the Mann-Whitney U test (<i>*P</i> < 0.05, <i>**P</i> < 0.01, <i>***P</i> < 0.001). (c) (i) MMP-2 and MMP-9 activities were measured by gelatin zymography in IHOK-P following ETS-1 depletion. (ii) Activity of MMP-9 decreased significantly following the depletion of ETS-1. The results were shown as mean ± SD (<i>n</i> = 3) and analyzed by the Mann-Whitney U test (<i>*P</i> < 0.05).</p