Definisi

Anecdote 1. The Definition (Definisi) The definition of anecdote is a text which deals with something unexpected or out of ordinary that usually contains some amusing or unusual incidents (sebuah teks yang membahas sesuatu yang tidak terduga atau tidak biasa yang biasanya berisi kejadian yang lucu atau tidak biasa). Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa tujuan dari anecdote text adalah to tell the past events in order to amuse the readers or listeners by telling the unusual and/or amusing incidents, yang artinya, untuk menceritakan kejadian yang telah lalu guna menghibur pembaca atau pendengar dengan kejadian yang tidak biasa atau menghibur. 2. Structure (Struktur) Seperti halnya jenis teks lain dalam bahasa Inggris, Anecdote Text juga memiliki generic structure atau struktur kebahasaan tersendiri, yakni sebagai berikut: 1. Abstract Abstract adalah bagian pertama dari Anecdote Text, yang berisikan cuplikan suatu kejadian yang unik atau tak lazim yang dapat menarik perhatian. 2. Orientation Orientation, yang berisikan pengenan tokoh, waktu, serta setting tempat (5W+1H) dari cerita yang disampaikan. Bagian ini sama fungsinya seperti bagian Orientation pada Narrative Text. 3. Crisis Crisis adalah bagian untuk menjelaskan kembali hal unik atau ganjil yang telah diceritakan secara singkat pada bagian Abstract, dengan lebih detail atau terperinci. 4. Incident atau Reaction Incident atau Reaction. Di bagian ini terdapat penyelesaian atau jawaban dari hal unik atau tidak lazim yang sedang diceritakan. 5. Coda Coda adalah bagian penutup dari Anecdote Text, berisikan kesimpulan atau evaluasi dari kisah yang diceritakan. Biasanya, inilah bagian yang mengandung kelucuan atau yang mengundang tawa. 3. Characteristics (Ciri-ciri) Selanjutnya, kita akan membahas tentang ciri bahasa atau language feature dalam Anecdote Text ini; antara lain: a. Menggunakan Past Tense, baik Simple Past, Past Continous, atau Past Perfect tense.

Al-Jamali memberikan takrif pendidikan sebagai proses membentuk tabiat dan sikap seseorang dalam berbagai-bagai aspek kehidupan sama ada rohani, jasmani, akal, akhlak mahupun sosial supaya dapat mengabdikan diri kepada Allah S.W.T. Manakala al-Shaybani menakrifkannya sebagai membinan atau membentuk keperibadian yang sempurna dalam berbagai-bagai aspek yang berhubung dengan jasmani, rohani, akal, amalan dan sosial bagi mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.

Definisi Istilah "definisi" berasal dari kata latin definitio yang artinya "penentuan arti" atau "pembatasan". Akhir akhir ini, definisi diartikan sebagai keterangan yang merupakan uraian atau penjeasan tentang arti suatu kata atau ungkapan yang membatasi makna suatu kata atau ungkapan tersebut. Kata atau ungkapan yang hendak dijelaskan disebut definindum sedangkan bagian yang menjelaskan definindum itu disebut definiens. Definisi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yakni definisi nominal(verbal) dan definisi real. Definisi nominal terdiri atas definisi nominal umum dan definisi nominal khusus. Definisi real terdiri atas definisi real esensial dan definisi real deskriptif. Defenisi real esensial dapat dibagi menjadi definisi real esensial fisik dan definisi real esensial metafisik. Definisi real deskriptif dapat dibagi lagi menjadi definisi real deskriptif kausal, definisi real genetik, definisi real deskriptif aksidental.

Model pembelajaran yang diterapkan guru di kelas dapat mempengaruhi tingkat kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Depdiknas, 2003: 5) menjelaskan pembelajaran adalah "proses interaksi peserta didik dengan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar". Raka Joni (Suprihadi, 2000: 2) menyebutkan pembelajaran adalah "penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar". Pembelajaran (https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran) adalah sebagai perangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang untuk mendorong, menggiatkan dan mendukung siswa. Menurut Nana Sudjana (2000: 28-29) mengemukakan bahwa "belajar merupakan dua konsep yaitu belajar dan mengajar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain". Belajar menunjukkan apa yang harus dikerjakan oleh seseorang sebagai murid, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dikerjakan oleh guru sebagai pengajar. Hal ini merupakan makna belajar mengajar sebagai suatu proses. Keterpaduan proses belajar mengajar siswa dengan proses mengajar guru sehingga terjadi interaksi belajar mengajar, yang tidak datang begitu saja dan tidak tumbuh begitu saja tanpa pengetahuan dan perencanaan dengan seksama. Bruner (Nasution, 1996: 9-10) menjelaskan bahwa dalam proses belajar dapat dibedakan 3 fase atau episode yakni : 1. Informasi 2. Transformasi, dan 3. Evaluasi.

Kurikulum merupakan suatu program perencanaan pembelajaran sebagai pedoman oleh pendidik dan peserta didik. Dari peran  kurikulum yang sangat strategis dan fundamental dalam berjalannya pendidikan yang baik maka kurikulum memliki peran dalm pencapaian tujuan, karena baik atau tidaknya dari suatu kurikulum dilihat dari proses dan pencapaian yang telah di tempuh.

Pembangunan mempunyai beberapa makna, yaitu: 1) berdiri, 2) berubah, 3) berdikari, 4) maju (berprogres) dan 5) lebih baik. Kata pembangunan erat kaitannya dengan pergerakan menuju yang lebih baik, usaha yang menjadikan/mewujudkan hidup yang lebih baik. Pembangunan bisa menjadi musibah dengan tendensinya tersendiri juga bisa menjadi positif dengan cara mediasi yang baik. Maka dari itu, keberhasilan program pembangunan dari, apakah hasil dari pembangunan tersebut mencapai visinya ataukah tidak. Masyarakat memiliki makna, yaitu: 1) kelompok individu, 2) kelompok keluarga dan 3) kelompok Masyarakat dalam hal ini merupakan subjek yang dibutuhkan partisipasinya dalam pembangunan. Oleh karena itu, masyarakat disini jika dilihat sebagai individu harus memiliki sifat-sifat yang maju, misalnya meenjadi pemecah masalah, menjadi penyelesai masalah, dan menjaga hal baik yang telah dilakukannya agar tetap konsisten. Islam memiliki makna, yaitu: 1) doktrin (sejumlah perintah yang memaksa umatnya untuk melakukan ajarannya), 2) institusi/lembaga, dan 3) nilai/sumber nilai/ inspirasi (yang bisa menyamakan keberagaman menjadi satu prinsip). Dalam pembangunan, Islam memiliki pengaruhnya tersendiri dengan nilai-nilai Islam, nilai-nilai Islam tersebut, misalnya tauhid, adil dan sejahtera. Definisi dari Pembangunan, Masyarakat, dan Islam A. Pembangunan Pembangunan menurut para ahli. 1. Menurut Riyadi Dan Deddy Supriyadi Bratakusumah "2005" Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, negara satu dengan negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan.