Bahasa Sunda

Purpose: This article examined Serat Tasawuf, a manuscript written using Pegon script in the Sundanese language. This manuscript, a collection of the National Library of Indonesia, is important to study because it contains three accurate recipes for those who seek happiness in this world and the Hereafter. Methodology: By using descriptive-analytical methods, the contents of the manuscript were then engaged with psychology, especially with the theory of personality developed by Gordon Willard Allport. Main Findings: The results showed that the contents of the Serat Tasawuf manuscript indicate a need for the formation of a mature personality that must begin in the first phases after birth. It also requires each individual to have an understanding of the basic tasks and functions as worshippers as well as social beings. Each individual must be directed to "learn to be themselves" and "learn to live together". Implications/Applications: The content of the Serat Tasawuf Manuscript provides an understanding of the basic tasks and functions as worshippers as well as social beings. Thus, each individual must be directed to "learn to be themselves" and "learn to live together". Novelty/Originality of Current Study: Since the beginning of its presence, the Islamic texts have formed a cultural identity of the ethnic diversity of the people who produce them. There are many other religious texts in the archipelago that are connected to Islamic thinkers in the Arab world. This study has explored the Serat Tasawuf manuscript, an ancient manuscript that was born in the Sunda region, West Java. This study highlights guidelines for those who are in search of happiness in this world and the Hereafter.

This article discusses Sundanese textiles in the pre-Islamic period, as they are depicted in Old-Sundanese texts. Precolonial sources, especially from the Sundanese-speaking region, will be studied in terms of their connection to textiles (in particular woven textiles), including features to do with the relevant activities, instruments, colours, motifs and the supernatural aspects behind the particularly female occupation of weaving. Because the formulaic properties of Old-Sundanese texts are often associated with archaic expressions found in carita pantun, especially in illustrations of weaving, such sources of oral tradition will also be used, in order to obtain a clearer picture of weaving traditions in Sunda during the pre-Islamic period.

Metode pembelajaran yang saat ini dilakukan adalah dengan tatap muka langsung dengan proses pembelajaran mata pelajaran bahasa sunda dengan waktu satu kali dalam seminggu dengan kurun waktu 1 jam sehingga pemberian materi bahasa sunda sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu ini membuat siswa sulit dalam memahami materi yang diberikan. Untuk itu perlu adanya cara belajar yang menyenangkan yang harus ditingkatkan oleh guru agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik ke siswa sehingga diperlukan suatu tools agar siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun dengan rasa menyenangkan. Agen cerdas pembelajaran bahasa sunda dapat sebagai salah satu pilihan cara belajar untuk para siswa karena agen cerdas ini menyenangkan dan tidak membosankan dalam pemakaiannya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, analisis, perancangan proyek, pembuatan proyek dan uji coba pada agen cerdas yang akan dirancang. The learning method is currently done is face to face with the learning process Sundanese language subjects with time once a week with a period of 1 hour so that the provision of material Sunda language is very limited. By this time limitation makes it difficult students in understanding the material provided. For that we need a fun way of learning that should be improved by the teacher to the subject matter can be conveyed properly to the students so we need a tool for students to learn anytime and anywhere with a sense of fun. Intelligent agents Sundanese language learning can be one way to study for the selection of students for the intelligent agent is fun and not boring in its use. This study uses data collection, analysis, project design, manufacture and testing projects on intelligent agents that will be designed. Kata kunci: Bahasa sunda, agen cerdas, web I. PENDAHULUAN Banyak sekolah dasar yang berada di tepi perbatasan antara daerah DKI Jakarta dengan Jawa Barat memasukkan bahasa sunda sebagai salah satu mata pelajarannya sehingga menyebabkan siswa sulit dalam memahami pelajaran tersebut terlebih untuk sekolah sekolah yang berada di perbatasan antara kota jakarta dengan jawa barat khususnya siswa-siswa yang rumahnya berada diperbatasan antara kota jakarta dengan jawa barat, seperti sdn jatiranggon 3 dimana sekolah ini terletak di perbatasan kota. Dari hasil pengamatan, siswa-siswa sdn ini lebih banyak menggunakan bahasa indonesia untuk percakapan sehari-hari dibandingkan penggunaan bahasa sunda, sehingga hal ini menyebabkan siswa sulit untuk memahami bahasa sunda, dimana salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sdn jatiranggon 3 adalah bahasa sunda. Dari hasil Studi kasus pada SDN Jatiranggon III, rata-rata nilai murni siswa kelas 2 dari 3 kelas adalah 5,5 sedangkan nilai KKNI untuk bahasa sunda adalah 60, hal ini terjadi karena keterbatasan waktu untuk belajar, hal ini karena metode pembelajaran yang dilakukan di SDN Jatiranggon III adalah dengan tatap muka langsung dengan proses pembelajaran mata pelajaran bahasa sunda dengan waktu satu kali dalam seminggu dengan kurun waktu 1 jam sehingga pemberian materi bahasa sunda sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu ini membuat siswa sulit dalam memahami materi yang diberikan. Selain itu tidak lengkapnya sarana penunjang untuk bahan pembelajaran dan kurangnya variasi metode pembelajaran yang dilakukan sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa. Melihat rata-rata nilai dibawah nilai kkni perlu adanya pengembangan cara pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa sunda sehingga dapat meningkatkan minat dan pemahaman terhadap mata pelajaran bahasa sunda. Pengembangan cara pembelajaran mencakup dua aspek yaitu metode dan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Untuk itu perlu adanya cara belajar yang menyenangkan yang harus ditingkatkan oleh pendidik/guru, karena salah satu komponen pendukung peningkatan mutu pendidikan adalah