Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Merujuk pada naskah-naskah yang ditulis ulama’ Aceh, pada abad ke-16 telah muncul ulama’ yang berusaha menulis tafsir Al-Qur’an. Hal itu bisa dilihat dari ditemukannya sepenggal tafsir surat al-Kahfi (18):9 yang sayangnya tidak diketahui siapa penulisnya. Tafsir tersebut mengikuti tradisi Tafsir al-Khazin dan diduga ditulis pada masa Hamzah Fansuri (w. 1607) dan Syamsuddin al-Sumatrani (w. 1630). Adapun wujud dalam karya tertulis lengkap 30 juz baru terjadi satu abad kemudian, ketika Abdurra’uf Singkel menulis tafsir yang diberinya judul Tafsir Tarjuman al-Mustafid dalam bahasa Melayu. Lewat karyanya tersebut, Singkel tercatat sebagai seorang alim pertama di dunia Melayu yang berjasa besar menyiapkan tafsir lengkap Al-Qur’an dalam bahasa Melayu. Pada abad ke-19, muncul sebuah karya tafsir yang menggunakan bahasa Melayu-Jawi yaitu kitab Farăidh al-Qur’an. Namun tidak diketahui siapa menulisnya (anonim). Naskah tafsir ini masuk dalam bentuk sederhana, nampak lebih sebagai artikel tafsir ,kerena terdiri dari dua halaman dengan huruf kecil, dan spasi rangkap. Naskah tafsir ini masuk dalam sebuah koleksi beberapa tulisan ulama Aceh yang disunting oleh Ismail bin ‘Abd al-Muthallib al-Asyi. Sekarang naskah ini tersimpan di Perpustakaan Universitas Amseterdam, dan diterbitkan di Bulaq. Pada abad yang sama dijumpai literatur tafsir utuh yang ditulis oleh ulama asal Indonesia Syekh Nawawi al-Bantani al-Jawi ( 1813-1897 M). tafsir ini ditulis dalam bahasa Arab dan dicetak di timur tengah.
The interpretation of the Quran is an effort to understand, to explain the intent, and to figure out the content of the verses. As a result of man's work which is different from the Quran, the interpretation develops through several periods from classical, medieval to the modern and even contemporary ones. The diversity in the method (manhaj/tariqah), style (nau'), as well as approaches (alwan) is unavoidable in a work of interpretation. Although the commentaries appear in modern period, its interpretation still follows the pattern of classical and medieval period as confirmed by Nawawi al Bantani in the Muqaddimah of the commentary (Iqtida lil 'bi al Salaf fi Tadwin' ilm). Therefore, it is acceptable that Tafsir alMunir or Marah Labid is regarded as the interpretation bridging the traditional and modern periods. Tafsir merupakan salah satu upaya memahami, menerangkan maksud, dan mengetahui kandungan ayat-ayat al Quran. Sebagai hasil karya manusia yang berbeda dengan al Quran, tafsir mengalami perkembangan-perkembangan dari klasik, pertengahan hingga ke masa modern dan bahkan kontemporer. Keanekaragaman baik dalam metode (manhaj/thariqah), corak (nau'), maupun pendekatan-pendekatan (alwan) yang digunakan merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah karya tafsir. Sakalipun ada juga karya tafsir muncul di masa modern, penafsirannya masih mengikuti pola masa klasik dan pertengahan seperti ditegaskan Nawawi al Bantani dalam Muqaddimah tafsirnya (lil Iqtida' bi al Salaf fi Tadwin al 'Ilm). Karenanya, tidaklah berlebihan apabila Tafsir Al Munir atau Marah Labid dianggap sebagai tafsir yang menjembatani antara tradisional dan masa modern.
MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Khazanah Tafsir Nusantara: Kajian Atas Penafsiran Nawawi Banten Terhadap Surah Al- Fatihah Dalam Marah Labid2017 •
Some of the well known Ulamas in the world have born in this country. They have born in the Nusantara Archipelago. They have spent their younger time to study with Ulama in their home villages. After that, they have continued to study to the Middle East Countries, especially to Mecca. In Mecca, they have also well acknowledged by the local people as influenced Ulama. Muhammad Nawawi> bin Umar al- Bantani al-JÄwÄ«, one of the Ulama from Indonesia, has well known by the Middle East people. He was born in Serang’s regency, Banten. He has well known as one of the active Ulama who was very active to produce various works. There were many books written in the Arabic language by him. There were more than 80 books written by Nawawi>. One of his famous works is Qur’anic interpretation entitled MarÄh LabÄ«d. The data gathered by the author showed that there were three (3) famous publishers in the Middle East that continually published this book. Some of the publishers in Indonesi...
2021 •
The archipelago has a lot of ‘ulama’ with a distinctive scientific understanding, including in the field of interpretation. One of the scholars of the archipelago whose knowledge is recognized by the world in the field of interpretation is Shaykh Nawawi Al-Bantani. His work, the book Marah Labi>d, has a distinctive Indonesian style in peeling and interpreting the contents of the verses of the Qur’an. This paper seeks to examine the distinctive features of the interpretation of the archipelago in the book by using the literature study method. From the results of the research conducted, it can be concluded that Tafsi>r Mara>h Labi>d combines the use of ijma>li (global) and tahlili> (analysis) interpretation methods at the same time. Where Shaykh Nawawi at the beginning of the discussion interprets as briefly as possible the contents of the new verse or letter then interprets it in detail starting from the description of the meaning of vocabulary, muna>sabah, asba&...
Bulletin of Indonesian Islamic Studies
Tafsir Nusantara: Karakteristik Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantanī dalam Tafsir Marāḥ LabīdThis article aims to look at Shaikh Nawawī al-Bantanī's view in his tafsīr Marāḥ Labīd as a form of his magnum opus among his other works. This article uses a literature review with a content analytical approach to Tafsīr Marāḥ Labīd and other suitable secondary sources to obtain views and facts as well as an analysis of its contents. This article finds that Nawawī al-Bantanī's interpretation of Tafsir Marāḥ Labīd in the socio-historical-political context during the Dutch colonial period made al-Bantanī pay full attention to the problems of the community and nationality. The context of writing Marāḥ Labīd's tafsīr still has quite a strong relevance to the present day, especially in the transformation of values and methods. This article also finds that Marāḥ Labīd's interpretation has the characteristics of language interpretation (linguistics), socio-historical (asbāb al-nuzūl), fiqh, culture, and logical interpretation. It is marked by a holistic-interdisciplinary...
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies
Kajian Kontemporer terhadap Karya Nawawi Al-BantaniSosok Nawawi al-Bantani sangat terkenal di Indonesia. Kajian terhadapnya membentang mulai dari gagasannya mengenai tasawuf, al-Quran, dll. Sejauh ini belum ada penelitian yang mencoba untuk mengklasifikasikan kajian terhadap Nawawi al-Bantani. Di sinilah letak signifikansi dari artikel ini. Dengan berangkat dari pertanyaan karya apa dan sejauh mana kajian para peneliti terhadap tokoh ini, dengan metode sejarah. Kami menemukan bahwa kajian al-Bantani cukup ekstensif pada periode setelah 2007-2017, namun karena karya al-Bantani yang dapat diakses sangat terbatas, maka kajiannya hanya fokus kepada beberapa kitabnya saja.
Tafsir al-Qur’an merupakan salah satu upaya untuk menemukan jawaban atas problematika umat dari akar ayat-ayat al-Qur’an. Dalam kajian ini, akan dikupas empat isu global yang mempertanyakan sikap Islam atasnya melalui potret tafsir Nusantara yang ditawarkan oleh M. Nawawi al-J±w³ dan M. Quraish Shihab. Dua orang mufassir berkebangsaan Indonesia yang tinggal di tempat dan waktu berbeda, dengan latar belakang berbeda serta menulis kitab tafsir dalam bahasa yang berbeda pula. Dari perbedaan dan kesamaan inilah tulisan berikut berusaha untuk mencari titik temu dan titik beda dari keduanya yang sedikit banyak memberikan gambaran tentang tafsir Nusantara yang heterogen. Adapun keempat isu tersebut adalah isu tentang toleransi beragama, perdamaian, anti-terorisme, dan kesetaraan derajat manusia.
2019 •
This research elaborates the education in accordance to Sheikh Nawai Al-Bantani. This research used library research with analytical study method. Analytical Studies used are analytical content and analytical descriptions of education according to Sheikh Nawai Al-Bantani. The results can be seen from the ideas of Shaykh Nawawi Al-Bantani which includes: 1. The Existence of the Universe, 2. Human Potential, 3. Human Existence, 4. Educational Objectives and 5. The principles of Islamic educational activities. Islam in Indonesia will certainly be able to develop meaningful indigenous Islamic traditions, which will be truly Islamic and creative. There were signs that contain an expectation for the future in dynamic educational and intellectual activities based on the development of Islamic school and universities in Indonesia. Keywords : Biography, Education, Relevance . Abstrak Penelitian ini menjelaskan konsep pemikiran pendidikan menurut Syekh Nawawi al-Bantani. Penelitian ini menggu...
Pendahuluan Hadits menempati posisi yang sangat penting dalam setiap proses pengambilan hukum (istinbath) umat Islam, karena merupakan dasar tasyri' ke-2 setelah Al-Qur'an. Kajian hadits hampir meliputi seluruh ruang lingkup kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu kewajiban untuk mengikuti hadits adalah seperti kewajiban untuk mengikuti Al-Qur'an. Hadis Rasulullah SAW selain sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-Qur'an, juga berfungsi sebagai penjelas bagi al-Qur'an, menjelaskan yang global, mengkhususkan yang umum, dan menafsirkan ayat-ayat al-Qu'ran. Hadis memiliki dua peranan penting: (1) secara struktural sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur'an, (2) sebagai bayan (penjelas) terhadap al-Qur'an. Karenanya, hadis memiliki kewenangan dalam menetapkan suatu hukum yang tidak termaktub dalam al-Qur'an. Sungguh demikian, dibandingkan al-Qur'an, hadis harus melalui prosedur yang ketat untuk sampai derajat hadis yang sahih. Dalam proses studi hadits, sanad termasuk komponen penting yang tidak bisa dinafikan selain dua komponen lain yaitu matan dan rawi. Hal ini dikarenakan sanad merupakan rantai yang menghubungkan antara pesan hadits sampai kepada Rasusullah. Dapat dibayangkan apabila salah satu mata rantai itu ada yang bermasalah maka keabsahan hadits pun tentunya dipertanyakan. Penelitian hadits, terutama hadis ahad (baik yang masyhur maupun yang aziz perlu dilakukan, bukan berarti meragukan hadis Nabi Muhammad SAW, tetapi melihat keterbatasan perawi hadis sebagai manusia, yang adakalanya melakukan kesalahan, baik karena lupa maupun karena didorong oleh kepentingan tertentu. Keberadaan perawi hadis sangat menentukan kualitas hadis, baik kualitas sanad maupun kualitas matan hadis. Oleh karena itu, dalam makalah yang singkat ini, kami bermaksud memaparkan sedikit tentang kritik sanad. Di dalamnya nanti kami akan mencoba memaparkan beberapa poin tentang pengertian kritik sanad itu sendiri, urgensi kritik sanad, kriteria kesahihan sanad, berbagai pendekatan menilai sanad, ilmu yang terkait dengan sanad dan penelitian sanad.
Academia Letters
Violence in the Silence of Masculinity in Fred Arroyo's Western Avenue and Other Fictions2021 •
Revista Eco-Pós
Construção Subjetiva do Atingido pela MineraçãoJournal of Daesoon Thought and the Religions of East Asia, Vol. 2, No. 2, 2023), pp. 145-147.
Review of Tony Swain, Confucianism in China: An IntroductionÉditions La Dondaine, Medium.com
URBAN TREK AFTER ARTS – CLERMONT-FERRAND, FRANCE2024 •
2016 •
La desaparición social. Límites y posibilidades de una herramienta para entender vidas que no cuentan
La desaparición social. Límites y posibilidades de una herramienta para entender vidas que no cuentan2021 •
Stevan Stojanović Mokranjac (1856–1914). The Belgrade Choral Society Foreign Concert Tours
Stevan Stojanović Mokranjac (1856–1914). The Belgrade Choral Society Foreign Concert Tours. - Editions in English and Serbian2014 •
2005 •
2010 •
International Journal of Advanced Research (IJAR)
MACROECONOMIC FACTORS OF FDI INFLOWS IN ASIAN ECONOMIES: A STUDY OF 14 ASIAN COUNTRIES.2019 •
Big data mining and analytics
An Intelligent Big Data Security Framework Based on AEFS-KENN Algorithms for the Detection of Cyber-Attacks from Smart Grid Systems2024 •
Proceedings of The 19th International Electronic Conference on Synthetic Organic Chemistry
Nano-isocyanurate-Periodic mesoporous organosilica (PMO): a heterogeneous catalyst for three-component synthesis of tetrahydrobenzo[b]pyrans in water2015 •
NIGERIAN ANNALS OF PURE AND APPLIED SCIENCES
Activity concentrations of 226^Ra, 232^Th, and 40^K in common maize meal consumed in Namibia and their potential radiation hazards2021 •
INTERNATIONAL JOURNAL OF CONTEMPORARY ISLAMIC LAW AND SOCIETY
Judges' Considerations in Granting Permission to Underage Marriage Applications at the Luwuk Religious CourtAnuario de Historia Social y de la Cultura
Usos y desusos de la categoría de clase trabajadora en la historia social: ¿por qué insistir en la vigencia del análisis sociohistórico?