[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
MERANCANG PROPOSAL PENELITIAN Bagian 2: Kerangka Pemikiran A. Definisi Banyak definisi para ahli tentang kerangka pemikiran. Dari semua pendapat yang ada kita dapat menarik beberapa pemahaman tentang apa yang disebut kerangka pemikiran, sebagai berikut: 1. Kerangka pemikiran merupakan deskripsi konseptual tentang gejala-gejala pada objek penelitian atau masalah yang diteliti didasarkan kepada tinjauan pustaka dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan. 2. Dalam penelitian tertentu, kerangka pemikiran merupakan garis-garis besar alur logika jalannya penelitian yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram/skema penelitian yang di dalamnya menjelaskan katerkaitan antarvariabel penelitian. 3. Kerangka pemikiran membantu peneliti dalam merancang dan menetapkan hipotesis penelitian. 4. Kerangka pemikiran memiliki sebutan yang bervariasi: kerangka konsep, kerangka teoretis, model teoretis. Dengan demikian, gambaran praktis tentang kerangka pemikiran dapat diilustrasikan sebagai berikut: Objek Penelitian •Topik/Tema •Variabel Penelitian Deskripsi ttg Gejala pada Objek •Teori •Konsep Skema/Diagram •Tema dan Variabel dan gejalanya •Garis Alur Logika Penelitian B. Kegunaan dan Manfaat Kerangka Pemikiran Masuknya kerangka pemikiran dalam dokumen (proposal) penelitian bukan merupakan hal yang wajib. Akan tetapi karena kerangka pemikiran dapat memberikan manfaat yang berharga bagi para pembaca pada saat membaca penelitian dalam memahami alur, teori dan konsep yang mendasari penelitian pada tahap awal, maka banyak para ahli penelitian menyarankan untuk memasukkan kerangka pemikiran sebagai bagian dari dokumen penelitian. C. Term Penting Terkait Kerangka Pemikiran 1. Variabel/Tema/Topik Penelitian Perhatian pokok dalam menyusun kerangka pemikiran adalah pada tema/topik/variabel penelitian. Term dari tema/topik/variabel penelitian merupakan ide utama yang akan dikembangkan menjadi kerangka pemikiran. Tema/topik/variabel penelitian dapat diidentifikasi dari judul penelitian yang diajukan. Dari tema/topik/variabel inilah peneliti mengidentifikasi dan mengembangkannya ke dalam bentuk sub tema/sub topik/sub variabel atau objek-objek penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan seperangkat gejala konseptual yang didalami dan digali dalam penelitian berdasarkan tema/topik/variabel penelitian. Beberapa objek penelitian terlahir dari satu tema/topik atau variabel penelitian. Dalam kenyataannya, tidak semua objek penelitian dari suatu tema/topik/variabel dapat diteliti atau sengaja diteliti, tergantung kepada urgensitas, kemauan, kemudahan, dan kemungkinan untuk dapat dilakukan penelitian. Misalnya, ketika kita menggali objek penelitian dari tema penelitian berjudul: “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Judul tersebut menyiratkan setidaknya dua tema, yaitu motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Dari tema tentang motivasi belajar siswa, dapat dilahirkan beberapa konsep yang menjadi objek penelitian, misalnya motivasi internal dan motivasi eksternal. Konsep motivasi internal juga melahirkan beberapa objek penelitian, misalnya minat, kondisi fisik dan sebagainya. Demikian pula pada motivasi eksternal. Banyaknya objek yang akan didalami, memberikan peluang kepada peneliti untuk „tidak memilih‟ semua objek penelitian, melainkan fokus kepada beberapa yang dianggap penting/urgen dan memungkinkan untuk didalami. Beberapa penelitian bahkan lebih fokus kepada hanya satu objek saja dari tematema penelitian tersebut, misalnya hanya pada minat. Dalam kondisi seperti ini, maka minat yang asalnya sebagai objek penelitian kemudian berubah menjadi tema/topik/variabel penelitian yang pada gilirannya akan melahirkan objekobjek penelitian. 3. Teori dan Konsep Teori dan konsep adalah pemikiran abstrak yang memberikan penjelasan tentang tema/topik penelitian dan memperkuatnya. Perbedaan teori dengan konsep adalah bahwa teori merupakan kumpulan dari berbagai konsep yang saling berhubungan yang menjelaskan tentang sesuatu tema/variabel. Karenanya, teori lebih umum daripada konsep. Sedangkan konsep itu sendiri merupakan pemikiran tantang sesuatu berdasarkan perspektif tertentu. Sumber-sumber teori dan konsep dalam penelitian dapat bersumber dari pemikiran para pakar maupun hasil penelitian. Pemikiran para ahli biasanya dapat ditemukan di buku-buku, sedangkan hasil-hasil penelitian dapat ditemukan di dalam karya-karya ilmiah misalnya skripsi, tesis, disestasi, jurnal dan sejenisnya. 4. Bagan/Skema/Desain Penelitian Bagan/skema/desain penelitian adalah sketsa, matrix maupuan gambar yang menjelaskan secara singkat dan grafis tentang variabel/tema yang diteliti disertai dengan status hubungannya. D. Ide Membuat Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran disebut-sebut sebagai jantungnya penelitian. Artinya bahwa semua kegiatan penelitian, terutama pada bagian teori dan konsep penelitian berdasar dari kerangka pemikiran. Karenanya, jika kerangkanya tidak baik baik maka penelitiannya pun dimungkinkan tidak akan maksimal. Ibarat membuat sebuah layang-layang, rangka-rangka layang-layang adalah yang pertama kali dibuat. Bentuk dasarnya sudah terlihat pada saat itu apakah berbentuk kotak, belah ketupat atau lainnya. Selain itu, keharusan memilih bahan yang lentur tapi tidak mudah patah adalah strategi yang harus dilakukan dalam membuat rangka layang-layang tersebut. Dengan demikian, maka untuk membuat kerangka pemikiran penelitian membutuhkan berbagai persiapan dan langkah yang baik. Berikut adalah beberapa tips: 1. Tentukan variabel penelitian/tema/topik 2. Bacalah dan pahamilah buku-buku dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan variabel/tema/topik 3. Berikan penjelasan variabel/tema/topik dengan teori-teori konsep yang relevan, terpercaya dan up-to-date. Penjelasan dapat dilakukan dengan menggunakan pola-pola deduktif: a. Conceptioning b. Judgementing c. Reasioning 4. Memberikan argumen teoretis tentang hubungan tentang hubungan antarvariabel sebagai dasar pembuatan hipotesis penelitian. 5. Membuat model/desain/skema/Bagan penelitian Tidak ada ketentuan yang pasti tentang seperti apa bagan penelitian seharusnya dibuat. Yang pasti bagan penelitian harus menjelaskan aspek-aspek penting dalam penelitian yang akan dilaksanakan. E. Model-Model Bagan/Desain/Skema Kerangka Pemikiran 1. Kuantitatif Asosiasi (Hubungan) Sederhana Contoh Judul: Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Variabel X Motivasi Belajar Indikator Motivasi Blj: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. Dst. Angket Variabel Y Prestasi Kognitif rxy Indikator Prestasi Blj: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. Dst. Mata Pelajaran PAI: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. Dst. Test Contoh Judul: Hubungan Antara Tanggapan Siswa tentang Kemampuan Guru Menggunakan Media Belajar dengan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Variabel X Motivasi Belajar Variabel X Tanggapan Indikator Tanggapan: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. Dst. rxy Indikator Aktivitas Blj: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. ……………….. 4. Dst. Keterampilan Mengg. Media: 1. ……………….. 2. ……………….. 3. Dst. Angket Angket Catatan: Model Asosiasi dibagi kepada 2 jenis, yaitu: a. Korelasi, bentuk garis digambar dengan garis b. Sebab Akibat satu arah digambarkan dengan garis c. Sebab akibat dua arah digambarkan dengan garus 2. Kuantitatif Eksperimen Contoh Judul: Pengaruh penerapan Metode Peer Teaching Terhadap Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Materi Rukun Iman (Model Pretest-Posttest) Grup 1 Peer Teaching PostTest Grup 2 Konvensinl PostTest Pretest Keterangan: Grup 1 = Kelompok Tritmen Grup 2 = Kelompok Kontrol Desain lainnya, disesuaikan dengan jenis-jenis eksperiment yang digunakan. 3. Penelitian Tindakan Contoh Judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stop-ThinkTalk untuk meningkatkan prestasi kognitif siswa pada materi Fardu Wudhu Mata Pelajaran PAI di Kelas III SDN Negeri Cileunyi Tahun Pelajaran 2020/2021. Kondisi Awal Metode Konvensional Tindakan Model STT Kondisi Akhir Nilai Rata-rata Pengetahuan Siswa di Bawah KKM Model Kemnis 1. Plan 2. Act 3. Observe 4. Reflect Maks. 3 Siklus Pengetahuan Siswa Meningkat Sebesar 80 % 4. Model Kualitatif Skema kerangka pemikiran model kualitatif memiliki bentuk yang lebih bebas, karena dalam penelitian kualitatif tidak untuk mencari hubungan tertentu atau menentukan target tertentu. Contoh Judul: “Pelaksanaan Pembelajaran Online pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MI Plus Darul Hufazh Cipacing Jatinangor Kab. Sumedang”. Pembelajaran Online Mapel PAI Pelaksanaan Teknologi Faktor Perencanaan Pelaksanaan Pengarahan Pengontrolan Evaluasi Software Hardware Brainware Pendukung Penghambat Solusi Catatan: Garis-garis yang menghubungkan antartema/topik yang dicantumkan harus dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Dan harus dipastikan bahwa semua yang dicantumkan dalam skema memiliki penjelasan teoretis/konseptual yang relevan. Contoh Judul: “Implikasi Pedagogis Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 23-24 tentang Kewajiban Berbakti Kepada Orangtua” Quran Surat Al-Isra Ayat 23-24 Mufassir Ulama/Pakar 1. 2. 3. 4. Berbakti Kepada Orangtua ………….. ………….. ………….. dst Aspek Pedagogis 1. 2. 3. 4. 5. Kurikulum PAI Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran Media Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran 5. Model Progress Contoh Judul: “Strategi Penanganan Siswa Bolos Sekolah Melalui Revitalisasi Komunikasi Guru-Orangtua” Input Tingkat Bolos Sekolah 10 Siswa Di atas 20% Proses Output Revitalisasi Komunikasi Guru-Orangtua: 1. ………………. 2. ………………. 3. ………………. 4. Dst. Mampu menekan tingkat bolos sekolah bagi para siswa