RANCANGAN AKTUALISASI
TOP RANK: NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III PADA KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019
Disusun oleh:
Nama Peserta
:
I Gede Juli Suastika
NIP
:
19850724 201902 1 001
Unit Kerja
:
Puskesmas Sukasada II
Coach
:
Made Dharma Putra, SS.MT.
Mentor
:
dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
BKPSDM PROPINSI BALI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan kebahagian dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar (ANEKA) pada Puskesmas Sukasada II, Kabupaten Buleleng, sebagai salah satu syarat kelulusan Latsar CPNS Kabupaten Buleleng Golongan III Angkatan III tahun 2019.
Dalam menyusun rancangan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Putu Agus Suradnyana, S.T. selaku Bupati Buleleng;
Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa SE, MSi selaku Kepala Badan Diklat Daerah Provinsi Bali;
Bapak Made Dharma Putra, S.S, M.T. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
Bapak dan ibu widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat;
Ibu dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed, selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berguna bagi penulis;
Panitia pelaksana Latsar CPNS Golongan III Angkatan III dan IV;
Teman-teman diklat angkatan III yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan rancangan aktulisasi ini agar bermanfaat bagi orang banyak.
Denpasar, 29 Mei 2019
Penulis,
dr. I Gede Juli Suastika
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III KABUPATEN BULELENG:
NAMA : dr. I GEDE JULI SUASTIKA
NIP : 19850724 201902 1 001
JABATAN : DOKTER UMUM
INSTANSI : PUSKESMAS SUKASADA II
JUDUL RANCANGAN : RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
III PADA PUSKESMAS SUKASADA KECAMATAN
SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diujikan pada seminar Rancangan Aktualisasi pada hari Rabu, tanggal 29 Mei 2019 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Propinsi Bali.
Denpasar, 28-05-2019
Atasan Langsung/Mentor, Widyaiswara Pembimbing/Coach
(dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed) (Made Dharma Putra, ST.MT.)
19701221 200604 2 010 NIP. 196603251989032004
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
III PADA PUSKESMAS SUKASADA KECAMATAN
SUKASADA KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019
Menyetujui,
Pembimbing Mentor
.Made Dharma Putra, SS.MT. dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed
NIP. 196210251989032004 19701221 200604 2 010
Penguji
Drs Ida Bagus Anom, MPd
NIP 195512311979031125
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
Latar Belakang ………………………………………………………. 1
Tujuan Aktualisasi ……………………………………….. ....... 3
RuangLingkup …………………………………………………….... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI........................................................
Landasan Teori......…………………………………………………… 4
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi……………………………………... 6
C. Jadwal Kegiatan .....................................................................................6
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Kegiatan-Kegiatan 19
B. Jadwal Kegiatan 19
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
Bukti Hasil Output Kegiatan
Catatan Pelaksanaan Kegiatan
Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan
BAB V ANALISIS DATA
VI SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara ( ASN ) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana sekaligus sebagai pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak kalangan masyarakat yang merasakan dan menilai bahwa kualitas pelayanan publik belum sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan, karena terkesan berbelit-belit, prosedur yang tidak jelas, kualitas pelayanan yang kurang baik dibandingkan dengan pelayanan sejenis yang diberikan oleh swasta, sehingga memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN. Kinerja ASN saat ini masih banyak kekurangan dalam melayani masyarakat.Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang bertanggungjawab dengan pekerjaannya, lebih mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat dan banyak yang terjerumus dalam kasus korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Pemerintah berperan penting dalam merubah perilaku ASN yang kurang professional dalam menjalankan tugasnya. Melalui perekrutan CPNS yang jujur itu menjadi modal dasar untuk menciptakan kinerja ASN yang bersih dan berkualitas.Sehingga diberlakukan Diklat Prajabatan pola baru untuk menanamkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN.
Setelah mempelajari kelima nilai dasar, peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dapat dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi kelima dasar tersebut dan kemudian dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang kemudian akan dilaksanakan di tempat tugas.
Saat ini peserta Latsar ditugaskan pada Puskesmas Sukasada II Kabupaten Buleleng. Kesehariannya, penulis menjadi dokter umum di Puskesmas tersebut. Sebagaimana kita ketahui puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama. Hal ini berarti peserta diklat memiliki peran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan jenjang yang saat ini mereka tempuh.. Peran dan tugas ini tidaklah sederhana. Namun penerapan prinsip dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas pelayanan yang diberikan peserta bagi masyarakat, dapat ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil ini adalah untuk:
Memahami lebih dalam tentang nilai-nilai profesi pegawai negeri sipil yang mencangkup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar ANEKA dalam bentuk Sikap dan Perilaku dan Disiplin, dalam Kedudukan dan perannya sebagai anggota ASN yang akan diterapkan di instansi tempat bekerja nantinya.
Penerapan aktualisasi kelima nilai dasar yang diperoleh dari Latsar CPNS golongan III angkatan IV
Ruang Lingkup
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Buleleng, penulis ditugaskan sebagai dokter pada puskesmas Sukasada II . Dalam Kegiatan aktualisasi, Penugasan berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) akan dijabarkan dalam 3 kegiatan. Selain itu, penulis juga memiliki 1 tugas dari atasan, dan 5 inisiatif tugas yang disetujui atasan untuk diaktualisasikan. Dengan demikian, lingkup kegiatan aktualisasi ini diturunkan dari 3 sumber, yaitu SKP, tugas atasan, dan inisiatif atas persetujuan atasan dalam melaksanakan tugas sebagai dokter Puskesmas Sukasada II Kabupaten Buleleng.
PROFIL UNIT KERJA
Nama Unit Kerja : Puskesmas Sukasada II
Pimpinan Unit Kerja : dr. Nyoman Ayu Andriani, M.Biomed
TUGAS POKOK, FUNGS DAN WEWENANG DI PUSKESMAS
Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Sukasada II NOMOR: 113/SK/SKSDII/I/2017 tentang uraian tugas pokok, fungsi dan wewenang petugas Puskesmas Sukasada II
Sebagai Penanggung Jawab Mutu Puskesmas, mengkoordinir seluruh kegiatan manajemen mutu di Puskesmas
Melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.
Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.
Membantu manajemen membina staf dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.
Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas.
Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).
Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.
Membantu manajemen melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas induk, Pustu, Pusling, Poskesdes, Posyandu dan di Masyarakat.
Mengkoordinir kegiatan Sistem Informasi Kesehatan
Menyusun laporan tahunan. Profil kesehatan, dibantu staf yang lain
Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM
VISI MISI UNIT KERJA
VISI DAN MISI
Visi
Terwujudnya masyarakat Buleleng yang mandiri, sejahtera dan berdaya saing belandaskan Tri Hita karana
Visi itu bermakna :
Mandiri mengandung makna: Kemampuan Pemerintah Daerah bersama masyarakat Buleleng mengelola pembangunan daerah sesuai kewenangan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Sejahtera mengandung makna: Terpenuhinya hak dasar masyarakat untuk kehidupan yang berkualitas.
Berdaya Saing mengandung makna: Kemampuan daerah dalam mengatasi tantangan dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan komparatif dan kompetitif untuk peningkatan nilai tambah daerah.
Berlandaskan Tri Hita Karana mengandung makna: Berlandaskan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan alam dan isinya, dan manusia dengan manusia.
Misi
Meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan melalui pendidikan, pelatihan dan penghembangan karir
Meningkatkan kinerja dan disiplin kerja tenaga kesehatan
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Mewujudkan lingkungan yang sehat, aman dan nyaman
Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
MOTTO
Kesehatan anda kebahagian kami
SLOGAN
C : cepat
E : efesien dan efektif
R : ramah
I : iklas
A : akuntable
TATA NILAI
PROFESIONAL : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
RAMAH : memiliki sikap yang sopan dan santun kepanda masyarakat dan rekan kerja
INOVATIF : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide- ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
MALU : memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya
AKUNTABEL : memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
Puskesmas Sukasada II mulai beroperasi sejak tanggal 11 Februari 1985. Gedung Puskesmas Sukasada II terdiri dari 1 Gedung baru 2 lantai, 1 gedung UGD baru 1 lantai, 1 gedung lama dan 1 perumahan untuk dokter. Lantai 1 digunakan sebagai ruang pendaftaran, Ruang Periksa, apotek, Ruang Tindakan, ruang konsultasi, Ruang KIA,ruang imunisasi, ruang Laboratorium, Pojok laktasi, ruang gigi, gudang obat, dan ruang sterilisasi. Lantai 2 digunakan sebagai ruang Kepala Puskesmas,ruang staf, ruang pertemuan, ruang computer. Gedung lama dipergunakan sebagai ruang Gynaecologi/IVA,Ruang lansia,Ruang Inventaris dan gudang. Sedangkan gedung UGD baru digunakan untuk pelayanan tindakan dan gawat darurat.
DATA GEOGRAFIS
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) Sukasada II berada di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Wilayah kerja yang terdiri dari enam desa dan 25 dusun merupakan daerah yang 70% nya merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi sehingga medan kerja kami relatif sulit. Dengan luas wilayah 80.07 km2 sarana transportasi untuk menuju Puskesmas Sukasada II dapat dilalui jalan darat roda empat namun untuk mencapai seluruh wilayah kerjanya ada yang hanya dapat dicapai dengan roda dua atau hanya dengan berjalan kaki saja.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sukasada II adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Sukasada
Sebelah Selatan : Desa Candi Kuning Kecamatan Baturiti
Sebelah Barat : Desa Munduk Kecamatan Banjar
Sebelah Timur : Desa Lemukih Kecamatan Sawan
Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II terdiri dari enam desa dan 25 dusun yaitu :
Desa Pancasari, terdiri dari 5 dusun yaitu :
Dusun Buyan
Dusun Peken
Dusun Dasong
Dusun Karma
Dusun Lalanglinggah
Desa Wanagiri, terdiri dari 3 dusun yaitu :
Dusun Yeh Ketipat
Dusun Bhuanasari
Dusun Asah Panji
Desa Gitgit, terdiri dari 4 dusun yaitu :
Dusun Pumahan
Dusun Gitgit
Dusun Perenan Bunut
Dusun Wirabhuana
Desa Pegayaman, terdiri dari 5 dusun yaitu:
Dusun Kubu
Dusun Kubu Lebah
Dusun Barat Jalan
Dusun Timur Jalan
Dusun Amertasari
Desa Pegadungan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
Dusun Pegadungan
Dusun Batudingding
Dusun Long Segeha
Dusun Pasut Katiasa
Desa Ambengan, terdiri dari 4 dusun yaitu :
Dusun Ambengan
Dusun Bukit Balu
Dusun Jembong
Dusun Pebantenan
DATA DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d bulan Desember tahun 2018 adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 0.32 perkilometer persegi
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk per Desa di wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH JIWA
JUMLAH KK
L
P
1
Pancasari
2.289
2.283
1.107
2
Wanagiri
1.913
1.995
915
3
Gitgit
1.924
1.965
1.080
4
Pegayaman
3.345
3.294
1.493
5
Pegadungan
1.389
1.404
711
6
Ambengan
1.985
2.112
1.211
JUMLAH
12.845
13.053
6.517
PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu presentase Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Posyandu serta Poskesdes.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS pada tatanan rumah tangga dinilai berdasarkan indikator yang meliputi 10 indikator PHBS di rumah tangga :
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Memberi ASI Eksklusif
Menimbang bayi dan balita setiap bulan ke posyandu
Menggunakan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Menggunakan jamban sehat
Memberantas jentik nyamuk seminggu sekali
Makan sayur dan buah setiap hari
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Tidak merokok di dalam rumah
Pada tahun 2018, cakupan rumah tangga yang ber PHBS di wilayah Puskesmas Sukasada II yaitu sebanyak 400 RT (31,74%) dari 1260 RT yang dipantau. Uraian cakupan rumah tangga yang ber PHBS per desa di wilyah kerja Puskesmas Sukasada II, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.2
Cakupan Rumah Tangga ber-PHBS di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
NAMA DESA
JML. RT YANG DIPANTAU
JML. RT YANG BER-PHBS
PRESENTASE
(%)
1.
Pancasari
210 RT
38
18,09%
2.
Wanagiri
210 RT
57
27,14%
3.
Gitgit
210 RT
104
49,52%
4.
Pegayaman
210 RT
53
25,23%
5.
Pegadungan
210 RT
97
46,19 %
6.
Ambengan
210 RT
51
24,28 %
JUMLAH
1260 RT
400
31,74 %
SARANA KESEHATAN
Puskesmas
Puskesmas Sukasada II merupakan Puskesmas Non Rawat Inap yang memberikan pelayanan yang bersifat Promotif,Preventif,kuratif dan rehabilitative. Dalam melaksanakan kegiatan program,di Puskesmas Sukasada II terdapat fasilitas satu unit mobil puskesmas keliling dan satu unit mobil ambulance.Puskesmas Sukasada terletak di Desa Pancasari.
Puskesmas Pembantu
Terdapat 4 Puskesmas pembantu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu : Puskesmas Pembantu di Desa Gitgit,Pegayaman,Pegadungan dan Ambengan
Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk meningkatkan kualitas posyandu telah dilakukan pengelompokkan posyandu ke dalm 4 tingkat perkembangan yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Data perkembangan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.1
Data Perkembangan Posyandu di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH POSYANDU
TINGKAT PERKEMBANGAN POSYANDU (STRATA)
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
1
Pancasari
3
-
-
2
1
2
Wanagiri
3
-
1
2
-
3
Gitgit
4
4
-
-
-
4
Pegayaman
6
-
6
-
-
5
Pegadungan
6
-
-
5
1
6
Ambengan
4
-
4
-
-
PUSKESMAS
26
4
11
9
2
Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat dan dibentuk di desa dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang dimiliki oleh desa siaga yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri. Terdapat dua poskesdes di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II yaitu di Desa Wanagiri dan Pegayaman.
SUMBER DAYA KESEHATAN
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal suatu instansi harus ditunjang oleh sumber daya manusia yang profesional di bidangnya. Berdasarkan analisa tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Sukasada II, ketenagaan yang terdapat di Puskesmas Sukasada II kurang memadai dari segi kwantitas. Hal ini dapat dilihat masih ada beberapa tenaga yang memegang lebih dari satu program Puskesmas. Berdasarkan uraian tersebut, maka seyogyanya Puskesmas Sukasada II membutuhkan tambahan tenaga kesehatan sesuai dengan bidang yang diperlukan oleh PuskesmasSukasada II. Untuk lebih jelasnya tentang ketenagaan di Puskesmas Sukasada II dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel 3.1
Daftar Sarana Kesehatan dan Ketenagaan di Puskesmas Sukasada II tahun 2018
No
Sarana Kesehatan dan
Jenis Ketenagaan
Yang ada
Status
Ket
Sekarang
Kepegawaian
I
Puskesmas Induk
A. Medis
1. Dokter Umum
4
PNS
2 CPNS
2. Dokter Gigi
1
PNS
B. Keperawatan
1. Perawat
a. S1 Keperawatan
3
PNS
a. D III Keperawatan
3
PNS
2. Perawat Gigi
a. DIII
1
PNS
3. Bidan
a. D IV Kebidanan
0
TIDAK ADA
b. D III Kebidanan
6
5 PNS
1PTT
c. D I Kebidanan
0
C. Kefarmasian
1. Apoteker
0
TIDAK ADA
2. Asisten Apoteker
0
TIDAK ADA
D. Gizi
1. S1 Gizi/Sederajat
0
TIDAK ADA
2. DIII Gizi
1
PNS
E. Kesehatan Masyarakat
1. S 1 Kes. Mas.
1
CPNS
2. D III Kes.Ling
1
PNS
F. Keteknisian Medis
1. Analis Kimia
2
KONTRAK dan CPNS
F. Tenaga Lain-lain
1. Sarjana/Sederajat
0
KONTRAK
2. SLA/Sederajat
5
2 PNS, 4 Kontrak/Honor
3. < SLA/Sederajat
1
PNS
4. Cleaning Cervice
1
KONTRAK
II
Puskesmas Pembantu
A. Bidan
1. D1 Kebidanan
0
TIDAK ADA
2. D3 Kebidanan
3
2 PNS, 1 PTT
B. Perawat
1. S1 Perawat
1
PNS
III
POSKESDES
1. D1 Kebidanan
0
TIDAK ADA
2. D3 Kebidanan
2
2 PTT
Jumlah
32
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk
Tabel 4.1
Dana Desa
Tabel 4.2
Anggaran Kesehatan
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas APBD kesehatan meliputi APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota, APBN Kesehatan meliputi APBN Propinsi dan kabupaten/kota termasuk pinjaman hutang luar negeri (PHLN).
Pada Tahun 2018 total anggaran kesehatan untuk Puskesmas Sukasada II berjumlah Rp. 2.063.572.034 ( dua milyar enam puluh tiga juta limaratus tujuh puluh dua ribu tiga puluh empat rupiah ) yang berasal dari APBD Kabupaten,Kapitasi JKN dan BOK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Anggaran kesehatan Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
SUMBER BIAYA
JUMLAH
KET
1
Kapitasi JKN
Rp. 1.480.047.034
2
BOK
Rp. 583.525.000
TOTAL SUMBER PEMBIAYAAN
Rp. 2.063.572.034
KESEHATAN KELUARGA
STATUS GIZI MASYARAKAT
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (<2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian bayi. Berikut adalah jumlah bayi dengan BBLR di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 :
Tabel 5.1
Jumlah bayi dengan BBLR DI Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH LAHIR HIDUP
L+P
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
L+P
BBLR
L
P
L
P
L
P
L+P
1
Pancasari
56
40
96
56
40
96
5
1
6
2
Wanagiri
34
21
55
34
21
55
1
0
1
3
Gitgit
29
23
52
29
23
52
0
0
0
4
Pegayaman
79
50
129
79
50
129
7
6
13
5
Pegadungan
19
20
39
19
20
39
0
0
0
6
Ambengan
32
26
58
32
26
58
3
3
6
PUSKESMAS
249
180
429
249
180
429
16
10
26
Pemantauan Status Gizi Balita di Timbang (D/S)
Status gizi balita merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah tabel status gizi di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 :
Tabel 5.2
Jumlah balita yang ditimbang dan jumlah BGM pada balita di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.
NO
DESA
BALITA
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
BGM
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Pancasari
254
247
501
195
194
389
76.82
78.43
77.61
0
0.00
0
0.00
0
0.00
2
Wanagiri
190
180
370
157
150
307
82.54
83.49
83.01
0
0.00
0
0.00
0
0.00
3
Gitgit
151
143
294
117
113
231
77.49
79.47
78.45
0
0.00
2
0.18
2
0.09
4
Pegayaman
410
395
805
337
326
663
82.09
82.66
82.37
82
2.43
79
2.42
161
2.43
5
Pegadungan
113
105
219
97
86
184
85.75
82.09
83.99
8
0.82
10
1.15
18
0.98
6
Ambengan
226
186
412
182
153
335
80.53
82.00
81.20
6
0.33
10
0.65
16
0.48
JUMLAH (KAB/KOTA)
1,142
1,090
2,232
960
905
1,865
84,1
83,0
83,6
96
0.88
101
0.99
276
14,7
PELAYANAN KESEHATAN
1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2018 dilaporkan sebesar 112,8 % lebih tinggi dari target K1 sebesar 100%. K4 hanya mencapai 102,5 %,lebih tinggi juga dari target (target : 98 %).uraian ini dijabarkan pada table berikut
Tabel 5.3
TABEL CAKUPAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL K1 DAN K4
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
PUSKESMAS
IBU HAMIL
JUMLAH
K1
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Pancasari
Sukasada II
72
84
116.7
78
108.3
2
Wanagiri
58
62
106.9
62
106.9
3
Gitgit
63
63
100.0
63
100.0
4
Pegayaman
96
110
114.6
102
106.2
5
Pegadungan
44
48
109.1
40
90.9
6
Ambengan
66
72
109.1
71
107.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
406
458
112.8
416
102.5
Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Buleleng dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga kali selama kehamilannya,. Ibu hamil mendapatkan tablet besi (Fe1) dan Fe3 di Puskesmas Sukasada II, dilaporkan sebagai berikut : Fe1 sebanyak 112,8 % dan Fe3 sebanyak 102,5 %.
Cakupan Pemberian Tablet Fe terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.4
TABEL CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI Fe1 DAN Fe3 PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
JUMLAH IBU HAMIL
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
1
Pancasari
72
84
116.7
78
108.3
2
Wanagiri
58
62
106.9
62
106.9
3
Gitgit
63
63
100
63
100
4
Pegayaman
196
110
1
102
106.2
5
Pegadungan
44
48
93.18
40
90.9
6
Ambengan
66
72
80.21
71
107.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
406
458
112.8
416
102.5
Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun 2018 dilaporkan 99,1 % ,masih ada persalinan dilakukan di rumah /dukun bersalin.Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan terlihat pada tabel berikut
Tabel 5.5
CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
IBU BERSALIN/NIFAS
JUMLAH
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
9
10
11
12
13
14
15
1
Pancasari
91
97
106.6
97
106.6
97
106.59
2
Wanagiri
65
58
89.2
58
89.2
58
89.23
3
Gitgit
71
52
73.2
52
73.2
52
73.24
4
Pegayaman
153
132
86.3
141
92.2
141
92.16
5
Pegadungan
37
41
110.8
41
110.8
41
110.81
6
Ambengan
76
61
80.3
61
80.3
61
80.26
JUMLAH (KAB/KOTA)
429
425
99.1
429
100
429
100
2. Kesehatan Anak
Jumlah Bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II sebanyak 429 dan 100 % di timbang, hasilnya adalah bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 6 %. Bayi dengan BBLR neonatus tersebut semuanya sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang ada. Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.6
DATA BAYI LAHIR HIDUP, BAYI BARU LAHIR DITIMBANG DAN BBLR
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
JUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
BBLR
L
P
L + P
L
P
L + P
L
P
L + P
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Pancasari
56
40
96
56
100
40
100.0
96
100.0
5
5.7
1
2.3
6
4.1
2
Wanagiri
34
21
55
34
100
21
100.0
55
100.0
1
3.1
0
0.0
1
1.7
3
Gitgit
29
23
52
29
100
23
100.0
52
100.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
4
Pegayaman
79
50
129
79
100
50
100.0
129
100.0
7
4.2
6
11.0
13
7.6
5
Pegadungan
19
20
39
19
100
20
100.0
39
100.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
6
Ambengan
32
26
58
32
100
26
100.0
58
100.0
3
6.5
3
10.3
6
8.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
249
180
429
249
100
180
100.0
429
100.0
16
6
10
6
26
6
Kunjungan Bayi di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 mendapatkan pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai 95,1 % di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.7
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
KUNJUNGAN BAYI
L
P
JUMLAH
%
1
PANCASARI
53
48
101
96,2
2
WANAGIRI
23
34
57
95,10
3
GITGIT
33
23
56
98,2
4
PENGAYAMAN
62
67
129
93,5
5
PEGADUNGAN
16
18
34
94,4
6
AMBENGAN
30
41
71
94,7
PUSKESMAS
217
231
448
95,1
Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di WILAYAH KERJA PUSKESMAS Sukasada II tahun 2018 dilaporkan sebesar 85,4 %.Data cakupan jumlah bayi yang diberikan ASI Ekslusif di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.8
DATA CAKUPAN JUMLAH BAYI YANG DEBERIKAN ASI EKSLUSIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
JUMLAH BAYI
0-6 BULAN
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L
P
L + P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Pancasari
39
30
69
41
82.00
24
80
65
81.25
2
Wanagiri
18
25
43
15
83.33
20
80
35
81.40
3
Gitgit
18
20
38
24
80.00
16
80
40
80.00
4
Pegayaman
68
73
141
53
77.94
58
79
111
78.72
5
Pegadungan
18
24
42
14
77.78
20
83
34
80.95
6
Ambengan
22
17
39
18
81.82
14
82
32
82.05
JUMLAH (KAB/KOTA)
183
174
357
153
83.6
152
87.3
305
85.4
Balita di Puskesmas Sukasada II berjumlah 1.760 dan yang sudah mendapat pelayanan kesehatan minimal 8 kali sebanyak 105,3 %. Data cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.9
CAKUPAN PELAYANAN BALITA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L
P
L + P
L
P
L + P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Pancasari
158
160
318
152
96.2
149
93.1
301
94.7
2
Wanagiri
134
125
259
157
117.2
100
80.0
257
99.2
3
Gitgit
86
110
196
130
151.2
100
90.9
230
117.3
4
Pegayaman
292
261
553
152
52.1
168
64.4
320
57.9
5
Pegadungan
82
67
149
73
89.0
69
103.0
142
95.3
6
Ambengan
158
127
285
167
105.7
160
126.0
327
114.7
JUMLAH (KAB/KOTA)
929
915
1,844
974
104,8
968
106
1,942
105,3
Dalam rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa 83,6 % balita di di wilayah kerja puskesmas Sukasada II sudah di timbang , 14,7 % balita berada di bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).Data di sajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.10
JUMLAH BALITA YANG DI TIMBANG DAN BERADA DI BAWAH GARIS MERAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
BALITA
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
BGM
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Pancasari
254
247
501
195
194
389
76.82
78.43
77.61
0
0.00
0
0.00
0
0.00
2
Wanagiri
190
180
370
157
150
307
82.54
83.49
83.01
0
0.00
0
0.00
0
0.00
3
Gitgit
151
143
294
117
113
230
77.49
79.47
78.45
0
0.00
2
0.18
2
0.09
4
Pegayaman
410
395
805
337
326
663
82.09
82.66
82.37
82
2.43
79
2.42
161
2.43
5
Pegadungan
113
105
219
97
86
183
85.75
82.09
83.99
8
0.82
10
1.15
18
0.98
6
Ambengan
226
186
412
182
153
335
80.53
82.00
81.20
6
0.33
10
0.65
16
0.48
JUMLAH (KAB/KOTA)
1,142
1,090
2,232
960
905
1,865
84,1
83,0
83,6
96
0.88
101
0.99
276
14,7
3. Imunisasi
Pencapaian program imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut
Tabel 5.11
PENCAPAIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PUSKESMAS SUKASADA II
TAHUN 2018
NO
DESA
IMUNISASI DASAR LENGKAP
L
P
L + P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
25
26
27
28
29
30
1
Pancasari
53
100
48
92.308
101
96.19
2
Wanagiri
23
76.667
34
113.33
57
95
3
Gitgit
33
113.79
23
82.143
56
98.246
4
Pegayaman
62
89.855
67
97.101
129
93.478
5
Pegadungan
16
88.889
18
100
34
94.444
6
Ambengan
30
78.947
41
110.81
71
94.667
JUMLAH (KAB/KOTA)
212
101.9
180
92.8
292
97.5
ANGKA KEMATIAN
Jumlah kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.
Jumlah Kematian Neonatal (AKN)
Kematian Neonatal adalah jumlah kematian pada 4 minggu pertama (usia 27 hari) per 1.000 kelahiran hidup. Berikut adalah jumlah kematian Neonatal yang ada di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018. ( Tabel 5.12 )
Tabel 5.12
Jumlah Kematian Neonatal Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
KEMATIAN NEONATAL
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Pancasari
2
1
2
Wanagiri
0
0
3
Gitgit
0
0
4
Pegayaman
0
0
5
Pegadungan
0
0
6
Ambengan
0
1
PUSKESMAS
2
2
Jumlah Kematian Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Penyebab kematian bayi dibedakan menjadi faktor endogen dan faktor eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan kematian eksogen adalah kematian bayi yang terjadi antara usia 1 bulan sampai 1 tahun, umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan factor lingkungan yang berpengaruh terhadap pola asuh anak. Jumlah kematian bayi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.13
Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
KEMATIAN BAYI
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Pancasari
2
1
2
Wanagiri
1
1
3
Gitgit
0
0
4
Pegayaman
0
1
5
Pegadungan
0
0
6
Ambengan
0
1
PUSKESMAS
3
4
Jumlah Kematian Balita
Jumlah kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Kematian balita bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Jumlah kematian balita dapat dilihat pada tabel 5.14 berikut :
Tabel 5.14
Jumlah Kematian Balita Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
KEMATIAN BALITA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Pancasari
0
0
2
Wanagiri
0
0
3
Gitgit
1
0
4
Pegayaman
0
0
5
Pegadungan
0
0
6
Ambengan
1
0
PUSKESMAS
2
0
Jumlah Kematian Ibu
Kematian ibu adalah kematian seorang ibu yang disebabkan kehamilan, melahirkan atau nifas, bukan karena kecelakaan. Jumlah kematian ibu dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut :
Tabel 5.15
Jumlah Kematian Ibu Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
KEMATIAN IBU
IBU HAMIL
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
1
Pancasari
0
0
0
2
Wanagiri
0
0
0
3
Gitgit
0
0
0
4
Pegayaman
0
0
0
5
Pegadungan
0
0
0
6
Ambengan
0
0
0
PUSKESMAS
0
0
0
ANGKA KELAHIRAN
Jumlah Kelahiran Kasar
Jumlah kelahiran kasar menunjukkan bayi yang lahir dala kurun waktu satu tahun. Jumlah kelahiran bayi dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut :
Tabel 5.16
Jumlah kelahiran bayi di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP+MATI
HIDUP
MATI
HIDUP+MATI
HIDUP
MATI
HIDUP+MATI
1
Pancasari
53
2
53
44
0
44
97
2
97
2
Wanagiri
32
0
32
27
0
27
59
0
59
3
Gitgit
29
0
29
23
0
23
52
0
52
4
Pegayaman
71
1
72
73
0
73
144
1
143
5
Pegadungan
19
1
20
20
1
21
39
2
41
6
Ambengan
31
0
31
29
1
30
60
1
61
PUSKESMAS
249
2
251
180
4
184
429
6
435
PROMOSI KESEHATAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PROMOSI KESEHATAN
PHBS
Pada tahun 2018 dilakukan pemantauan terhadap 1.260 rumah tangga dan hasilnya 31,74% keluarga yang ber-PHBS. Cakupan PHBS per Desa disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 6.1
Cakupan PHBS Rumah Tangga di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
Nama Desa
JML. RT YANG DIPANTAU
JML. RT YANG BER-PHBS
PRESENTASE
(%)
1.
Pancasari
210 RT
38
38,5%
2.
Wanagiri
210 RT
37
39,5%
3.
Gitgit
210 RT
104
45,2%
4.
Pegayaman
210 RT
53
20,5%
5.
Pegadungan
210 RT
97
30,4 %
6.
Ambengan
210 RT
51
12,8 %
JUMLAH
1260 RT
400
31,74 %
Strata Posyandu
Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II pada tahun 2018 yaitu sebanyak 32 posyandu yang terdiri dari 26 posyandu balita dan 6 posyandu lansia. Adapun strata posyandu sebagai berikut :
Posyandu Balita
Posyandu Pratama sebanyak 4 posyandu, Posyandu Madya sebanyak 11 posyandu, Posyandu Purnama sebanyak 9 posyandu dan Posyandu Mandiri sebanyak 2 posyandu. Berikut adalah tabel strata posyandu per desa di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 : ( Tabel 6.2 )
Tabel 6.2
Jumlah posyandu balita menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH POSYANDU
STRATA POSYANDU
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
1
Pancasari
3
-
-
2
1
2
Wanagiri
3
-
1
2
-
3
Gitgit
4
4
-
-
-
4
Pegayaman
6
-
6
-
-
5
Pegadungan
6
-
-
5
1
6
Ambengan
4
-
4
-
-
PUSKESMAS
26
4
11
9
2
Posyandu Lansia
Strata posyandu lansia di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 adalah semua (6) posyandu berstrata Madya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.3
Jumlah posyandu lansia menurut strata di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH POSYANDU
STRATA POSYANDU
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
1
Pancasari
1
-
1
-
-
2
Wanagiri
1
-
1
-
-
3
Gitgit
1
-
1
-
-
4
Pegayaman
1
-
1
-
-
5
Pegadungan
1
-
1
-
-
6
Ambengan
1
-
1
-
-
PUSKESMAS
6
-
6
-
-
Berdasarkan able di atas dapat didapat informasi bahwa masih semua posyandu dengan strata madya sehingga perlu dilakukan pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan berstatus Mandiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat.
PENGENDALIAN PENYAKIT
Penyakit Menular Langsung
TB Paru
TB adalah penyakit infeksi kronis yang sering terjadi atau ditemukanpada tempat tinggal dengan lingkungan padat penduduk atau daerah urban yang kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan terhadap peningkatan jumlah kasus TB. Jumlah kasus TB dapat dilihat pada able berikut :
Tabel 6.4
Jumlah kasus TB di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH PENDUDUK
L+P
JUMLAH SELURUH KASUS TB
L+P
L
P
L
P
1
Pancasari
2.289
2.283
4.572
0
0
0
2
Wanagiri
1.913
1.995
3.908
1
2
3
3
Gitgit
1.924
1.965
3.889
1
0
1
4
Pegayaman
3.345
3.294
6.639
3
1
4
5
Pegadungan
1.389
1.404
2.793
0
0
0
6
Ambengan
1.985
2.112
4.097
1
1
2
PUSKESMAS
12.845
13.053
25.898
6
4
10
HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan menurunnya imunitas tubuh sebagai akibat dari serangan Human Immunodeficiency Virus. Akibat dari penurunan daya tahan tubuh tersebut adalah pederita mudah diserang bebagai macam penyakit infeksi (Infeksi Oportunistik). Berikut adalah jumlah penderita kasus HIV/AIDS menurut kelompok umur dan jenis kelamin: ( Tabel 6.5 )
Tabel 6.5
Jumlah kasus HIV/AIDS menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
KELOMPOK UMUR
HIV
L+P
AIDS
L+P
L
P
L
P
1
≤4 TAHUN
0
0
0
0
0
0
2
5-14 TAHUN
0
0
0
0
0
0
3
15-19 TAHUN
0
0
0
0
0
0
4
20-24 TAHUN
0
0
0
0
0
0
5
25-49 TAHUN
1
1
2
1
1
2
6
≥50 TAHUN
0
0
0
0
0
0
PUSKESMAS
1
1
2
1
1
2
Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Jumlah kasus Pneumonia dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6.6
Tabel 6.6
Jumlah kasus pneumunia pada balita di Puskemas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH BALITA
L+P
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA (L+P)
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L+P
L
P
L
P
1
Pancasari
206
198
504
10
2
1
3
2
Wanagiri
184
183
367
8
0
0
0
3
Gitgit
171
139
300
6
0
0
0
4
Pegayaman
230
336
566
12
1
1
2
5
Pegadungan
125
100
225
5
0
1
1
6
Ambengan
165
240
405
8
0
2
2
PUSKESMAS
929
915
1844
49
3
5
8
Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang menderita diare apabila feses lebih berair dari biasanya atau buang air besar tiga kali/lebih atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian terutama pada anak-anak. Berikut adalah jumlah penemuan kasus diare Tahun 2018 :
Table 6.7
Jumlah kasus Diare di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH TARGET PENEMUAN L+P
DIARE DITANGANI
L+P
%
L
P
1
Pancasari
158
45
56
101
2
Wanagiri
116
10
4
14
3
Gitgit
95
9
3
12
4
Pegayaman
178
23
13
36
5
Pegadungan
71
11
11
22
6
Ambengan
126
10
19
29
PUSKESMAS
648
108
106
483
74.5
Kusta
Tidak terdapat kasus Kusta di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.
Penyakit Menular Bersumber Binatang
Malaria
Tidak ada kasus malaria di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah. Faktor-faktor penyebab meningkatnya kasus DBD antara lain faktor lingkungan, faktor sosial, faktor sarana kesehatan serta tenaga medis. Insidence Rate DBD pada tahun 2018 sebesar 0.5 per 100.000 penduduk. Berikut adalah jumlah kasus DBD di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018 :
Tabel 6.8
Jumlah kasus DBD di wilayah Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH KASUS
L+P
MENINGGAL (L+P)
L
P
1
Pancasari
0
0
0
0
2
Wanagiri
1
0
1
0
3
Gitgit
0
0
0
0
4
Pegayaman
0
0
0
0
5
Pegadungan
0
0
0
0
6
Ambengan
3
0
3
0
PUSKESMAS
4
0
4
0
Filariasis (Kaki Gajah)
Tidak ada kasus filariasis di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
Difteri
Tidak ada kasus Difteri di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Pertusis
Tidak ada kasus Pertusis di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Tetanus Non Neonatorum
Tidak ada kasus Non Neonatorum di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Tetanus Neonatorum
Tidak ada kasus Neonatorum di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Campak
Terjadi dua kali Kejadian luar biasa kasus suspek Campak /campak di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018,namun semua kLB telah ditangani sesuai dengan protap.Adapun rincian kasus campak pada tahun 2018 sebagai berikut
Tabel 6.9
Jumlah Kasus Campak di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
NO
DESA
JUMLAH KASUS
L+P
MENINGGAL
L+P
L
P
L
P
1
Pancasari
0
0
0
0
0
0
2
Wanagiri
0
0
0
0
0
0
3
Gitgit
1
1
2
0
0
0
4
Pegayaman
14
18
32
0
0
0
5
Pegadungan
0
0
0
0
0
0
6
Ambengan
0
2
2
0
0
0
PUSKESMAS
15
21
36
0
0
0
Polio
Tidak ada kasus Polio di Puskesmas Sukasada II Tahun 2018
Penyakit Tidak Menular
Diabetes Mellitus
Sebesar 1,1,% penduduk menderita penyakit Diabetes Mellitus
Tabel 6.10
Hipertensi
Sebesar 9,6 % penduduk menderita penyakit Hipertensi
Tabel 6.11
KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Keempat variabel di atas dapat menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Berikut akan disajikan indikator-indikator yang menggambarkan tentang keadaan lingkungan yaitu : rumah sehat, akses terhadap air bersih, akses terhadap jamban sehat, tempat pegelolaan makanan, dan tempat-tempat umum.
Rumah Sehat
Kegiatan pemeriksaan rumah sehat meliputi pemantauan terhadap keadaan rumah (ventilasi, lubang asap dapur, kelembaban, tidak padat penghuni), Sarana Kesehatan Lingkungan (Jamban, SAB, SPAL & Tempat Pembuangan Sampah), Pekarangan (Bersih dan dimanfaatkan), Binatang Penular Penyakit (Bebas jentik, Bebas tikus) dan Kandang (terpisah dari rumah). Pengawasan rumah sehat dengan menggunakan formulir pemeriksaan rumah dan Kartu Rumah. Untuk tahun 2018 target pengawasan rumah sehat 6289 rumah dari seluruh rumah yang ada, Puskesmas Sukasada II jumlah rumah yang diawasi sebanyak 720 rumah dari 6289 rumah yang ada. Dari hasil pengawasan, terdapat 660 rumah (91,67 %) yang memenuhi syarat kesehatan. Dilihat dari target yang ditetapkan yaitu 65%, pengawasan rumah sehat sudah mencapai target.
Akses Air Bersih
Cakupan Sarana Air Bersih untuk wilayah Puskesmas Sukasada II dari 6517 KK yang ada, 6153 KK sudah mendapatkan akses air bersih. Sarana air bersih yang digunakan antara lain ada yang menggunakan sumur gali, sumur bor, perlindungan mata air dan PDAM. Secara kuantitas pemenuhan akan air bersih sudah mencapai target 94,41% dari target cakupan air bersih pedesaan 82%, dilihat dari target Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target.
Akses Jamban Sehat
Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Sukasada II tahun 2018 sudah mencapai 93,6 %, jika dibandingkan dengan target cakupan jamban 77 %, berarti cakupan Jamban Sehat Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target, walaupun sudah mencapai target dilihat dari cakupan jamban yang ada 93,6 % berarti masih ada KK yang belum memiliki jamban, bagi KK yang tidak memiliki jamban untuk BAB mereka menumpang di KK terdekat dan sebagian nya lagi warga yang tidak memiliki jamban, mereka BAB di kebun dan juga sungai/telabah yang ada di dekat rumah mereka.
Pemeriksaan dan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Pemeriksaan TPM dilakukan meliputi pemeriksaan: lokasi dan bangunan TPM, fasilitas sanitasi (air bersih,pembuangan air limbah, toilet, tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat mencuci peralatan dan bahan makanan, peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus), dapur, kondisi bahan makanan dan makanan jadi, pengolahan makanan, penyimpanan makanan, peralatan dan kebersihan diri (Personal Hygiene) penjamah makanan. Untuk Puskesmas Sukasada II terdapat 41 TPM. Dari 63 TPM yang ada, sudah semua TPM diawasi dan dibina. TPM yang memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 40 TPM (97,56%), bila dibandingkan dengan target yaitu 85%, maka pencapaian pengawasan dan pembinaan TPM Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target yang ditetapkan.
Pengawasan Tempat – Tempat Umum (TTU)
Pengawasan TTU meliputi : Hotel, Pasar, Pura, Gereja, Masjid, Sekolah dan Balai Banjar, salon kecantikan dan tempat pangkas rambut. Kegiatannya meliputi pemeriksaan kebersihan lingkungan , ketersediaan SAB (Sarana Air Bersih), sarana pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah dan Jamban (toilet). Untuk Puskesmas Sukasada II terdapat 40 TTU. Dari 40 TTU yang ada, sudah semua TTU diawasi dan dibina. TTU yang memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 40 TTU (100 %), bila dibandingkan dengan target yaitu 85%, maka pencapaian pengawasan dan pembinaan TPM Puskesmas Sukasada II sudah mencapai target yang ditetapkan.
KESIMPULAN
ANALISA DATA
Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II memberikan gambaran secara garis besar tentang kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II tahun 2018. Profil ini juga diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencanaan pembangunan kesehatan. Selain itu, profil juga menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program yang diharapkan dapat digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan. Data dan informasi dalam profil disajikan dalam bentuk narasi, tabel.
Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Puskesmas Sukasada II, maka dapat dianalisa data-data tersebut sebagai berikut :
Gambaran Umum
Secara Geografis wilayah kerja Puskesmas Sukasada II merupakan wilyah pegunungan yang tidak semua akses bisa dilalui oleh kendaraan roda empat sehingga masih terdapat kesulitan saat pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terutama letak puskesmas yang berada di ujung selatan kabupaten buleleng, sehingga masyarakat wilayah kerja yang jaraknya jauh sulit untuk melakukan kunjungan ke puskesmas.
Dari sisi demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II s/d bulan Desember tahun 2018 adalah 25.898 jiwa. Dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga 3,79 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 0.32 perkilometer persegi.secara umum masih belum merupakan masalah dari segi kesehatan namun pada kenyataannya distribusi penduduk tidak merata sehingga terjadi kepadatan hunian di beberapa desa / Dusun.
Sarana Kesehatan
Puskesmas Sukasada II adalah Puskesmas Non Rawat Inap yang hanya bisa memberikan pelayanan saat jam kerja,sementara di luar jam kerja masyarakat memanfaatkan fasilitas kesehatan swasta untuk menangani masalah kesehatannya
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan,Puskesmas Sukasada II memiliki empat Puskesmas Pembantu,2 Poskesdes,26 Posyandu Balita,24 Posbindu PTM dan 4 Posyandu Usila
Strata posyandu belum semua mandiri
Melihat kondisi geografis dari Puskesmas Sukasada II dan jarak tempuh ke Rumah Sakit yang jauh maka dipandang perlu Puskesmas Sukasada II segera di jadikan Puskesmas Rawat Inap
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sukasada II terdiri dari 4 orang dokter umum( termasuk Kepala Puskesmas) ,1 dokter gigi,7 perawat kesehatan,1 perawat gigi,11 bidan,1 tenaga gizi, 2 orang tenaga laboratorium dan 1 orang tenaga kesehatan lingkungan
Tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan masyarakat masih belum ada di Puskesmas Sukasada II
Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan di Puskesmas Sukasada II bersumber dari Dana kapitasi JKN dan Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp.2.063.572.034,- ( dua milyar enam puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh dua ribu tiga puluh empat rupiah)
Semua desa sudah memanfaatkan dana desa untuk kesehatan
Kesehatan Keluarga
Sebesar 14,7 % balita mengalami status gizi kurang
Capaian ASI Ekslusif belum 100 % ( baru 85,4 % )
Terjadi kematian Neonatal sebesar 0,93 %,kematian balita sebesar 1,63 %
Berat badan Bayi lahir rendah sebesar 6 %
Masih ada persalinan dilakukan di rumah /dukun bersalin
Cakupan K1 112,8 %, Cakupan K4 102,5 %
Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 99,1 %.
Pengendalian Penyakit
Terjadi 2 kali Kejadian luar biasa kasus penyakit menular dalam tahun 2018
Masih terjadi kasus penyakit Demam Berdarah Dengue
Kasus HIV/AIDS masih menjadi ancaman kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II ( terjadi 2 kasus HIV positif )
Cakupan penemuan pneumonia balita hanya 16,3 %
Penyakit tidak menular juga menjadi perhatian dan focus pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukasada II antara lain Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Sebesar 1,1 % penduduk menderita DM dan 9,6 % menderita Hipertensi
Kesehatan Lingkungan
Cakupan rumah tangga berPHBS baru sebesar 31,74 %, sebagian besar disebabkan karena prilaku penduduk merokok di dalam ruangan/rumah
Cakupan Jamban Sehat di Puskesmas Sukasada II tahun 2018 sudah mencapai 93,6 %, dengan target cakupan jamban 77 %
Secara kuantitas pemenuhan akan air bersih sudah mencapai target 94,41% dari target cakupan air bersih pedesaan 82%
ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk masing – masing Program untuk mengevaluasi hambatan dalam pencapaian target program
Melaksanakan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk meningkatkan capaian program
Membuat Rencana Usulan Kegiatan untuk pemenuhan capaian program jangka panjang
Mengkomunikasikan kegiatan secara lintas program dan lintas sektor melalui pertemuan/rapat lokmin puskesmas,rapat rutin dan rapat lintas sektor
PENJELASAN SINGKAT PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) YANG MENJADI TOPIK ISU YANG AKAN DIBAHAS
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna mewujudkan masyarakat Indonesia sehat sesuai SDGs.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS dapat dilakukan dengan cara:
Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah,
Tidak merokok,
Tidak mengonsumsi alkohol,
Memeriksa kesehatan secara rutin,
Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban.
Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin. Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur Menkes.
GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya. Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat.
BAB II
Unit Kerja : Puskesmas Sukasada II
Identifikasi Isu : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS) di Wilayah kerja Puskesmas Sukasada II masih belum optimal
Letak dan Akses puskesmas tidak strategis dan medan yang dilalui cukup sulit
Isu yang diangkat : Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) masih belum memenuhi target
Gagasan pemecahan Isu : Meningkatkan langkah- langkah Germas di Puskesmas dan tempat umum
Menguatkan program- program Nasional yang telah dilaksanakan sebelumnya
Meningkatkan kemampuan SDM puskesmas
NO
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil
Keterlibatan substansi mata Pelatihan
Kontribusi terhadap visi misi organisasi
Penguatan nilai Organisasi
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7.
Melaksana’kan aktivitas fisik yang diselingi dengan unsur kesenangan “Senam jumat pagi, prosotan dan ayunan bersama’
Memaksimalkan kegiatan PISPK
Meningkatkan budaya makan buah denga n program “ Pojok Buah”
Edukasi ASI ekslusif dengan dan mengupayakan upaya donor ASI
Tunas anti asap Rokok dalam program ( dokter Kecil)
Edukasi etika batuk dan memakai masker dalam kegiatan Puskesmas Keliling
Meningkatkn kemampuan dalam komunikasi dengan pasien dalam pelayanan, dengan program :
English Day”
Menyusun rancangan kegiatan
Mengajukan persetujuan kegiatan ke pimpinan
Menyiapkan sarana dan prasarana
Melaksanakan uji coba pada minggu pertama
Kegiatan pada hari jumat saat jam senam pagi jam 6.30-7.30
Membuat perencanaan Program
Koordinasi dengan pemegang program PISPK untuk identifikasi masalah lapangan
Melaksanakan kegiatan PISPK berfokus pada daerah yang belum optimal seperti daerah dengan akses kendaraan sulit
Melakukan evaluasi dan perencanan pemecahan masalah
P ersiapan rancangan dan pengajuan usul program termasuk pengajuan pendanaan
Mempersiapkan sarana dan prasaran (dipilih buah lokal)
Melaksanakan uji coba kegiatan pada minggu pertama :
Pasien yang berkunjung setelah mendapat pelayanan dapat mengambil buah 1 macam/ jenis di tempat yang disediakan
Melaksanakan kegiatan
Melakukan evaluasi tiap minggu
Membuat rencana kegiatan, koodinasi dengan pimpinan unit dan koodinator program KB-KIA
Menyiapkan ruang ASI dan mendata ibu menyusui
Melakukan kontak dengan donor dan penerima ASI
Perencanan program kegiatan
Koodinasi dengan pemegang program dokcil
Melaksanakan kegiatan di sekolah Dasar
Membuat perencanaan dan pengajuan ke pimpinan unit kerja
Menyiapkan alat daqn bahan peraga
Edukasi di puskesmas dan tempat puskesmas keliling
Mengadakan rencana dan pegajuan program ke atasan
Melaksanakn kegitaan , pada hari kamis bertepatan dengan hari memakai pakaian adat bali
Setiap pegawai puskesmas wajib mengucapkan komunikasi dalam bahasi inggris sederhana saat kontak dengan sesame pegawai
Evaluasi kegiatan
Aktifitas fisik yang optimal dan aktifitas psikologis yang sehat akan membantu penatalaksnaan penyakit kronis (PTM)
Menurunkan tingkat stress kepada pasien dan petugas puskesmas
Tercapainya Indicator kesehatan seperti tidak merokok di dalam rumah, persalinan di nakes, pemberantasan TB paru, perbaikan status gizi , pengunaan JKN dan pemamfaatan pelayanan kesehatan yang optimal.
Tingkat kesadaran dan komsumsi buah bermanfaat meningkat
Tercapainya target pada bidang PTM
Merangsang masyarakat dalam meningkatkan sarana pelayanan kesehatan
Capaian ASI Ekslusif 100%
Anak- anak usia dini mampu memberi dampak ke lingkungan keluarga mengenai bahaya rokok dan menurunkan kebiasaan merokok dalam rumah
Angka penyakit paru, ISPA menurun
Petugas mampu dan percaya diri dalam melayani pasien wisatawan asing
Akuntabilitas : setiap petugas dan pasien yang mengikuti kegiatan menjadi sehat secara fisik dan mental
Nasionalisme : tumbuhnya sikap saling menghargai dan mencintai diri sendiri terutama kesehatan pribadi
Etika Publik ; kegiatan dilakukan secara efektif saat jam tertentu seperti hari jumat pagi, sehingga tidak mengganggu pelayanan terhadap pasien yang lain
Komitmen Mutu : dapat menurunkan komplikasi kronis PTM
Anti Korupsi : kegiatan dilaksanakan selama 1 jam sebelum jam operasional puskesmas(07.30)
Akuntabilitas : hasil kegiatan berupa laporan indicator yang di periksa sesuai formulirr yang ditetapkan
Nasionalisme : petugas kesehatan terjun ke desa-desa dengan medan sulit untuk mendata setiap anggota keluarga dan mengidentifikasi masalah kesehatan tanpa membeda-bedakan status.
Etika Publik : kegiatan dilaku kan dengan koodinasi dengan perangkat desa dan memberikan edukasi yang dapat dipertanggungjawabakan kepada masyarakat,
Komitmen Mutu : kegiatan efektif untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di lapangan dan meprioritaskan penanggulanganya
Anti Korupsi : kegiatan sebatas pencatatan dasn identifikasi masalah pada indikator kesehatan keluarga, bukan memeberikan terapi/obat dan memberikan bingkisan agar mudah diterima oleh masyarakat desa.
Akuntabilitas : kualitas dan khasiat buah tertera di daftar keterangan, sehingga pasti buah yang bermamfaat bagi keseahatan.
Nasionalisme : mencintai buah lokal
Etika Publik : merupakan pelayanan yang memberi nilai tambah kepada setiap pasien yang berkunjung.
Komitmen Mutu : buah disediakan setiap hari pelayanan di area ruang tunggu pasien.
Anti Korupsi : pasien mengambil buah secukupnya dan jujur, sehingga pasien lain tetap memperoleh.
Akuntabilitas : pasien Ibu menyusui dicatat identitas dan nomer telpnya
Nasionalisme : berperan dalam menciptakan generasi unggul
Etika Publik : khusus pasien Ibu menyusui yang akan menetek di ruang khusus yang tertutup
Komitmen Mutu : mengedukasi pasien dengan contoh2 yang mudah dimengeri secara awam
Anti Korupsi : edukasi dilakukan secara sukarela
Akuntabilitas : target edukasi adalah usia dini, untuk menannamkan pola piker dan prilaku
Nasionalisme : menjaga lingkungan bersih, hadir tepat waktu
Etika Publik : dilaksanakan edukasi dengan konsep Tanya jawab
Komitmen Mutu :anak usia dini dapat paham bahaya rokok
Anti Korupsi : peduli lingkungan dan keluarga
Akuntabilitas : Angka kejadian yang dilaporkan lebih rendah dari tahu laporan tahun sebelumnya
Nasionalisme : menjaga kebersihan dan kesehatan linkungan
Etika Publik : edukasi menggunakan teknik dan bahasa yang mudah dimengerti
Komitmen Mutu : diterapkan di lingkungan puskesmas dan tempat umum
Anti Korupsi : mencegah penyakit yang merugikan kesehatan
Akuntabilitas : setiap petugas baik medis maupun petugas teknis telah memperkaya pengetahuan komunikasi khususnya bahasa Inggris setiap harinya
Nasionalisme :memberikan citra bahwa masyarakat Indonesia memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam pelayanan yang keseahtan dasar kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan asing.
Etika Publik ; komunikasi dengan pasien menjadi tepat dan efektif yang tetap memperhatikan etika dan keramah tamahan
Komitmen Mutu : Puskesmas siap meghadapi perkembangan perkembangan jaman yang menunjang pelayanan kesehatan dan pariwisata daerah setempat
Anti Korupsi : semua petugas puskesmas tanpa terkecuali wajib mengikuti kegiatan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia( SDM), melalui pendidikan, pelatihan, dan penegmbangan Karir
Mendukung visi puskesmas yaitu : Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dimana menitikberatkan dari segi promotif dan preventif
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
Mendorong kemandirian masyarakat uantuk hidup sehat
Meningkatkan kemandirian masyarakat hidup sehat
Meningkatkan Sumber Daya Manusia( SDM), melalui pendidikan, pelatihan, dan penegmbangan Karir
Pelayanan Puskesmas menguatkan Tata nilai Unit Kerja
(PRIMA)
Pelayanan Puskesmas menguatkan Tata nilai Unit Kerja
(PRIMA)
Puskesmas mendukung program pemerintah dan melestarikan /meningkatkan konsumsi buah lokal
Pelayanan Puskesmas menjadi optimal dan inovatif
KESEPAKATAN
KERTAS A4
SPASI 1.5
PENDAHULUAN :