[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Pelayanan Kantin Sekolah di SDN Simolawang KIP No. 156 Surabaya

2018, Sedarwati

Kantin merupakan salah satu sarana penunjang yang memiliki fungsi dan pengaruh yang cukup penting di lingkungan sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat pelayanan pemenuhan makanan, kantin juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi antar warga sekolah. Kantin juga dapat menunjang kegiatan pendidikan kewirausahaan sejak dini jika proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa. Selain itu kantin dapat juga digunakan sebagai tempat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Keberadaan kantin di sekolah akan menentukan sehat tidaknya suatu jajanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang pelaksanaan kantin sehat yaitu keinginan sekolah untuk memenuhi kebutuhan makan sehat siswa. Hambatan yang timbul pada pelaksanaan penyediaan kantin sekolah salah satunya adalah tidak adanya tenaga pengelola kantin secara tersendiri sehingga pengelolaan kantin tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Pembenahan yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi tentang makanan sehat kepada warga sekolah, penyediaan fasilitas kantin yang memadai dan merekrut tenaga pengelola kantin.

Pelayanan Kantin Sekolah di SDN Simolawang KIP No. 156 Surabaya Sedarwati, S.Pd., M.M. SDN Simolawang KIP/156 Surabaya Jalan Simolawang II Barat No.45 B, Surabaya 60143 E-mail: sedarwati.ks@gmail.com ABSTRAK Kantin merupakan salah satu sarana penunjang yang memiliki fungsi dan pengaruh yang cukup penting di lingkungan sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat pelayanan pemenuhan makanan, kantin juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi antar warga sekolah. Kantin juga dapat menunjang kegiatan pendidikan kewirausahaan sejak dini jika proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa. Selain itu kantin dapat juga digunakan sebagai tempat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Keberadaan kantin di sekolah akan menentukan sehat tidaknya suatu jajanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang pelaksanaan kantin sehat yaitu keinginan sekolah untuk memenuhi kebutuhan makan sehat siswa. Hambatan yang timbul pada pelaksanaan penyediaan kantin sekolah salah satunya adalah tidak adanya tenaga pengelola kantin secara tersendiri sehingga pengelolaan kantin tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Pembenahan yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi tentang makanan sehat kepada warga sekolah, penyediaan fasilitas kantin yang memadai dan merekrut tenaga pengelola kantin. Kata kunci: kantin, sehat, makanan, gizi, fasilitas PENDAHULUAN Kantin merupakan salah satu sarana penunjang yang memiliki fungsi dan pengaruh yang cukup penting di lingkungan sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat pelayanan pemenuhan makanan, kantin juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi antar warga sekolah. Kantin juga dapat menunjang kegiatan pendidikan kewirausahaan sejak dini jika proses yang ada di kantin dapat menarik perhatian siswa. Selain itu kantin dapat juga digunakan sebagai tempat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Sekolah yang tidak memiliki kantin berarti kehilangan berbagai fungsi positif seperti yang dijelaskan di atas. Dampaknya banyak siswa membeli jajan di luar lingkungan sekolah. Jajanan yang dijual di luar lingkungan sekolah dan dikonsumsi para siswa tidak dapat dijamin kondisi higienitas dan kandungan gizinya sehingga berisiko membahayakan kesehatan para siswa. Banyak jajanan yang dijual mengandung pengawet dan pemanis buatan. Bahkan, tak jarang makanan yang dijual dicampur dengan pewarna tekstil yang tidak layak untuk dikonsumsi. Saat ini SDN Simolawang KIP No. 156 Surabaya belum memiliki kantin sehat. Hal ini karena kantin belum dikelola secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah tenaga khusus yang menangani dan mengelola kantin belum ada. Selain itu lingkungan kantin juga kurang memenuhi persyaratan kebersihan. Mengingat fungsi penting dari keberadaan kantin sekolah yang sehat maka perlu menjadi fokus perhatian kembali agar layanan kantin yang sehat di lingkungan sekolah dapat diadakan dan berfungsi secara optimal. Pembenahan yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kantin sehat tersebut antara lain dengan penyediaan makanan sehat dan bergizi seimbang, pengadaan tempat untuk peyimpanan bahan makanan dan peralatan makan yang terbebas dari serangga dan hewan pengerat, tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan, memastikan makanan dan jajanan kemasan yang dijual belum kadaluarsa, dan memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup. DASAR TEORI Pengertian Kantin Sekolah Kantin sekolah merupakan salah satu bangunan di sekolah yang digunakan sebagai tempat makan. Hendaknya setiap sekolah memiliki kantin sendiri sehingga memudahkan warga sekolah untuk istirahat. Nababan, H (2012) menyatakan bahwa kantin sekolah di mana segenap warga sekolah dapat membeli pangananan jajan, baik berupa makanan siap saji maupun makanan olahan. Lebih lanjut Nuraida L, dkk (2011) mengatakan bahwa kantin sekolah merupakan salah satu tempat jajan anak sekolah selain penjaja makanan jajanan di luar sekolah. Kantin memiliki peranan penting dalam mewujudkan pesanpesan kesehatan dan dapat menentukan perilaku makan siswa sehari-hari melalui penyediaan makanan jajanan di sekolah. Kantin sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesehatan Pangan Kesehatan merupakan modal utama untuk melaksanakan berbagai aktivitas. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Penyediaan makanan sehat di lingkungan sekolah disediakan, salah satunya oleh kantin sekolah. Makanan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara fisiologis dan psikologis. Untuk itu pangan yang disediakan harus mengandung zat-zat gizi yang berfungsi sebagai: (1) sumber energi; (2) pertumbuhan; (3) memelihara dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak serta mengatur metabolisme dan pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Pangan yang beragam dan bergizi seimbang merupakan pangan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan pengatur. Pangan sumber tenaga adalah pangan yang banyak mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Pangan sumber zat pembangun terdapat pada kelompok pangan hewani dan kacangkacangan sedangkan pangan sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan (Ma'shumah, 2017). GAMBARAN UMUM SDN Simolawang KIP/156 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Simolawang KIP/156 terletak di Jalan Simolawang II Barat No.45 B, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. Sekolah ini didirikan pada tahun 1979 dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 20532330. Saat ini status sekolah berada pada kepemilikan Pemerintah Kota Surabaya. Keberadaan sekolah ini penting bagi masyarakat sekitar karena anak-anak yang lulus dari Taman Kanak-Kanak (TK) tidak perlu keluar dari daerah ini untuk melanjutkan pendidikannya. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki tenaga pengajar sebanyak 18 orang, terdiri dari guru honorer dan PNS. Pada saat ini SDN Simolawang KIP memiliki total siswa sebanyak 201 orang yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (rombel). Data Jumlah Siswa Jumlah siswa SDN Simolawang KIP/156 pada tahun ajaran 2017/2018 secara keseluruhan sebanyak 201 orang, terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah Siswa Rombongan Jumlah Siswa Belajar 1 Kelas I 35 2 Kelas II 40 3 Kelas III 33 4 Kelas IV 40 5 Kelas V 22 6 Kelas VI 31 Total 201 (Sumber: SDN Simolawang KIP/156, 2018) No. Seluruh rombongan belajar tersebut di atas memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) pada pukul 06.30 WIB. Asumsi siswa yang melakukan kegiatan makan/minum di kantin sekolah pada saat istirahat/pulang sekolah adalah 75% dari total jumlah siswa, yaitu sekitar 150 siswa. Fasilitas Eksisting Fasilitas-fasilitas yang ada di SDN Simolawang KIP/156 saat ini antara lain: Tabel 2. Fasilitas Eksisting No. Fasilitas Jumlah 1 Ruang Kepala Sekolah 1 2 Ruang Kantor dan Guru 1 3 Ruang Kelas 6 4 Ruang UKS 1 5 Perpustakaan 1 6 Mushola 1 7 Kantin Sekolah 1 8 Toilet Guru 2 9 Toilet Siswa 2 10 Gudang 1 11 Lapangan Basket 1 (Sumber: SDN Simolawang KIP/156, 2018) PEMBAHASAN Standar Kantin Sehat Standar kantin sehat menurut Ma'shumah (2017) antara lain sebagai berikut: 1. Ada persediaan air bersih untuk mengolah makanan, mencuci tangan dan mencuci peralatan makan. 2. Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan dan peralatan makan yang bebas dari serangga dan hewan pengerat. 3. Ada tempat khusus penyimpanan bahan bukan pangan (sabun cuci piring, cairan anti serangga) yang terpisah dari tempat penyimpanan bahan pangan. 4. Tempat yang bersih dan tertutup untuk pengolahan dan persiapan penyajian makanan. 5. Kasir berada di tempat khusus, minimal orang yang bertugas di kasir tidak bertugas menyiapkan makanan karena kuman penyakit dapat tersebar ke makanan melalui tangan yang habis memegang uang. 6. Mempunyai tempat pembuangan sampah padat, cair dan gas. 7. Jajanan kemasan yang dijual di kantin belum kadaluarsa dan sudah lolos sertifikasi BPOM. Perencanaan Layanan Kantin Sehat 1. Edukasi Makanan Sehat Susunan makanan sehat adalah makanan yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat. Misalnya, protein hewani yang terdapat pada daging, ikan, dan lain-lain. Vitamin banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, mangga, pepaya, apel, nanas dan lain-lain. Lemak terdapat pada kacang-kacangan. Karbohidrat terdapat pada nasi, jagung, roti, kentang dan umbi-umbian. Manfat makanan di antaranya harus banyak mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh dapat berkembang. Macam-macam zat gizi antara lain: a. Zat Pembangun Zat pembangun tubuh adalah protein. Protein berasal dari hewan disebut protein hewani, misalnya daging, ikan, susu, telur dan sebagainya. Sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati, misalnya kedelai. b. Zat Tenaga Zat tenaga terdiri dari karbohidrat, yaitu nasi, roti, jagung, ubi dan singkong c. Zat Pengatur Zat pengatur terdiri dari mineral, vitamin dan air. Gambar 1. Piramida Triguna Makanan (Sumber: WFP, 1990) Pada pembelajaran tematik kelas 4 tema 2 juga dijelaskan sumber-sumber energi yang dibutuhkn oleh manusia. Afriki, dkk (2014) menyatakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia diperoleh dari makanan. Untuk itu makanan yang kita konsumsi haruslah makanan yang sehat. Pengetahuan tentang gizi seimbang juga sangat perlu diberikan kepada siswa sedini mungkin agar mereka dapat mengetahui bagaimana gizi seimbang dalam memenuhi kebutuhan yang harus tercukupi setiap harinya. Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minuman yang mengandung tiga zat gizi utama, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Ketidaksimbangan maupun kurang asupan gizi akan memengaruhi kesehatan seseorang. 2. Penyediaan Fasilistas Kantin Sekolah Kantin sekolah sendiri menurut Nuraida (2011: 28-35) dikelompokan menjadi dua jenis yaitu kantin dengan ruangan tertutup dan kantin dengan ruang terbuka seperti koridor atau halaman terbuka. Kedua kantin tersebut harus memiliki sarana dan prasarana, antara lain: a. Bangunan untuk kantin sehat Kantin ruang tertutup harus mempunyai bangunan tetap dengan persyaratan tertentu, sedangkan kantin ruang terbuka (koridor atau halaman) harus mempunyai tempat tertutup untuk persiapan dan penyajian makanan dan minuman. Persyaratan bangunan kantin antara lain lantai kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dan dibuat miring sehingga mudah dibersihkan. Dinding kedap air, rata, halus, bewarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, dan kuat sehingga mudah dibersihkan. Langit-langit terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubang, dan tidak mudah mengelupas serta mudah dibersihkan. Pintu, jendela dan ventilasi lain kantin dibuat dari tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, bewarna terang, dapat dibuka tutup dengan baik, dilengkapi kasa yang dapat dilepas sehingga mudah dibersihkan. Lubang ventilasi 20% terhadap luas lantai yang tersedia. Lantai, dinding, langit- langit kantin, pintu, jendela dan lubang angin atau ventilasi selalu dalam keadaan bersih. b. Tempat penyajian atau display Kantin ruang tertutup maupun ruang terbuka harus mempunyai tempat penyajian makanan seperti lemari display, etalase atau lemari kaca yang memungkinkan konsumen dapat melihat makanan yang disajikan dengan jelas. Tempat penyajian atau display makanan ini harus tertutup untuk melindungi makanan dari debu, serangga dan hama lainnya. Hal ini bertujuan agar makanan tidak tercemar oleh wabah penyakit. Makanan camilan harus mempunyai tempat penyajian yang terpisah dengan makanan sepinggan (makanan utama). c. Tempat makan Kantin dalam ruang tertutup, ruang makan harus mempunyai ventilasi yang cukup agar udara panas dan lembab di dalam kantin dapat berganti dengan udara segar. Kantin harus menyediakan meja dan kursi dalam jumlah yang cukup dan nyaman sehingga siswa dapat leluasa bergerak. Keadaan meja dan kursi harus bersih, tidak berdesakan dan permukaan meja mudah diberishkan. Kantin yang menggunakan ruang terbuka seperti kooridor, taman atau halaman sekolah sebagai tempat makan siswa maka tempat tersebut harus selalu dijaga kebersihannya, rindang, ada pertukaran udara, serta jauh dari tempat penampungan sampah,WC dan pembuangan limbah (jarak minimal 20 meter). d. Fasilitas sanitasi dalam kantin Fasilitas sanitasi dalam kantin terbuka dan tertutup memiliki persyaratan sanitasi yang sama, yaitu tersedia bak cuci piring dan peralatan dengan air bersih yang mengalir serta rak pengering. Tersedia wastafel dengan sabun atau detergen dan lap bersih yang cukup, atau tisu di tempat makan dan di tempat pengolahan makanan. Tersedia suplai air bersih yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun kebutuhan pencucian dan pembersihan. Tersedia alat cuci/pembersih yang terawat baik seperti sapu lidi, sapu ijuk, selang air, kain lap, sikat, kain pel, dan bahan pembersih seperti sapu lidi, sapu ijuk, selang air, kain lap, sikat, kain pel, dan bahan pembersih lainnya seperti sabun dan bahan sanitasi lainnya. e. Pembuangan limbah kantin Kantin terbuka dan tertutup memiliki persyaratan yang sama dalam pembuangan limbah kantin, diantaranya yaitu tersedia tempat sampah yang kedap air, tidak berkarat, tertutup dan mudah dibersihkan sehingga sampah jajanan atau minuman dapat tertampung dengan benar pada tempat sampah dan sampah tidak menjadi bau. Kantin terbuka maupun tertutup diwajibkan terbebas dari sampah berserakan di dalam maupun di luar kantin sekolah sehingga kebersihan kantin terjaga dan menciptakan kantin sehat di sekolah. Jarak kantin dengan penampungan sampah sementara minimal 20 meter. f. Tempat penyimpanan uang Uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak disadari, sehingga tempat penyimpanan uang harus berada jauh dari tempat penyajian makanan atau etalase. Sebaiknya orang yang menerima pembayaran tidak merangkap sebagai pengolah atau penyaji makanan atau setidaknya setiap memegang makanan penyaji menggunakan sarung tangan atau plastik untuk melindungi makanan dari kuman agar tidak terjadi pemindahan mikroba melalui uang. 3. Penyediaan Makanan Sehat Makanan yang disediakan di kantin sekolah tentu harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Widuri, H dan Mawardi, D.P, (2013: 2-3) syarat-syarat makanan sehat harus mengandung: a. Makanan harus mengandung protein yang cukup banyak, protein tersebut harus mengandung kesepuluh asam amino. b. Makanan yang dimakan harus cukup mengandung garam mineral dan air. c. Makanan yang dikonsumsi harus ada perbandingan yang baik antara zat makanan pokok yaitu karbohidrat, protein dan lemak. d. Makanan yang dimakan sebaiknya mudah dicerna oleh alat pencernaan. e. Makanan harus bersih, tidak mengandung bibit penyakit serta tidak mengandung racun. f. Makanan tidak boleh dimakan dalam kondisi panas karena akan merusak gigi dan proses pengunyahan tidak akan sempurna. g. Rasanya enak dan bentuknya dibuat menarik. Jenis makanan/jajanan yang disediakan di kantin SDN Simolawang KIP/156 antara lain sebagai berikut: Pelaksanaan Layanan Kantin Sekolah Secara umum gambaran pelaksanaan layanan kantin sekolah di SDN Simolawang KIP/156 adalah sebagai berikut: 1. Layanan kantin sekolah dibuka hanya pada saat waktu istirahat dan pulang sekolah, mengingat belum adanya tenaga pengelola kantin tersendiri. 2. Penyediaan makanan yang dijual di kantin sekolah didapat dari guru/tenaga kependidikan dan wali murid. 3. Para siswa diwajibkan membawa botol minuman (tumbler) sendiri untuk meminimalisir sampah plastik di lingkungan sekolah. Tabel 3. Jajanan di Kantin Sekolah No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Jajanan Pangsit Mie Ayam Nasi Goreng Bihun Goreng Gorengan (tahu isi, ote-ote, pastel) Roti Bakar Es (es teh, es ganepo) Widaran Otak-otak Ikan Pentol Bakso Snack Kemasan Pabrik (kacang 10 atom, pilus) 11 Saos (tomat, sambal, petis) (Sumber: SDN Simolawang KIP/156, 2018) Analisis Hambatan yang Ditimbulkan Kendala atau hambatan yang mungkin timbul pada pengadaan kantin sehat sekolah antara lain sebagai berikut: 1. Tidak adanya tenaga pengelola kantin secara tersendiri. Selama ini masih dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan secara bergantian. 2. Siswa terkadang masih ada yang jajan di luar lingkungan sekolah. 3. Ada beberapa jenis makanan yang mudah basi sehingga tidak dapat menyediakan banyak porsi. 4. Kantin sekolah dibuka hanya pada saat waktu istirahat dan pulang sekolah. Gambar 2. Kegiatan Jual Beli di Kantin Sekolah (Sumber: Dokumen Pribadi, 2018) Gambar 3. Jajanan di Kantin Sekolah (Sumber: Dokumen Pribadi, 2018) Gambar 4. Peninjauan Pelaksanaan Kantin Sekolah (Sumber: Dokumen Pribadi, 2018) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kantin merupakan salah satu sarana penunjang yang memiliki fungsi dan pengaruh yang cukup penting di lingkungan sekolah. Kantin yang sehat baik secara fasilitas maupun makanan yang disediakan, akan memberi dampak positif baik secara kesehatan fisik maupun psikologis kepada warga sekolah. Hambatan yang timbul pada pelaksanaan penyediaan kantin sekolah salah satunya adalah tidak adanya tenaga pengelola kantin secara tersendiri sehingga pengelolaan kantin tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Pembenahan yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi tentang makanan sehat kepada warga sekolah, penyediaan fasilitas kantin yang memadai dan merekrut tenaga pengelola kantin. Saran 1. Perlu adanya pembenahan pengelolaan kantin sekolah, terutama penyediaan tenaga pengelola kantin secara tersendiri. 2. Perlu dilakukan uji kandungan gizi terhadap makanan/minuman yang dijual di kantin sekolah oleh pihak yang berwenang. DAFTAR PUSTAKA Afriki, dkk. (2014). Selalu Hemat Energi tema 2 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Afriki, dkk. (2014). Makananku Sehat dan Bergizi tema 9 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Ma'shumah, Lift Anis. 2017. Upaya Mewujudkan Kantin Sehat di Lingkungan Sekolah/Madrasah, [online], (http://fpk.walisongo.ac.id/upaya-mewujudkan-kantin-sehat-di-lingkungan-sekolahmadrasah/, diakses tanggal 22 Oktober 2018) Nababan, H. (2012). Keamanan Pangan di Kantin Sekolah. Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM RI. Nuraida, L, dkk. (2011). Menuju Kantin Sehat di Sekolah. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan Nasional. Nurikhsani, Fadilla Aisah (2017) Analisis Kantin Makanan Sehat di Sekolah Dasar. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Sekretariat Negara. Jakarta