[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulis penyusun karya tulis ini untuk melengkapi tugas sebagai syarat untuk menempuh Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Saya sebagai penulis mengadakan study tour ke Pulau Bali, memiliki alasan yaitu : 1. Wisatanya sangat bagus dan bisa menambah pengetahuan bagi semua siswa 2. Bisa mengenal adat istiadat di Bali Pulau Bali merupakan pulau yang sangat indah, banyak wisatawan luar negeri yang banyak berkunjung di Pulau Bali. Penduduk di Bali mayoritas beragama Hindu, sedangkan penduduk lainnya pemeluk agama Islam, Kristen, Khatolik, dan Buddha. Semua agama hidup saling berdampingan secara damai. Penduduk di Bali masih memegang teguh adat istiadatnya dan masih terlihat hingga kini dalam kehidupan sehari- hari dalam upacara adat, festival dan sebagainya. Secara geografis Pulau Bali terletak di antara pegunungan, pantai, dan lautan. Pulau Bali wisatanya sangat banyak dan indah untuk dinikmati. B. Tujuan Penulis Penulis memiliki 2 Tujuan, yaitu : 1. Secara Umum Mengetahui keindahan Pulau Bali Mengetahui adat istiadat Pulau Bali 2. Secara Khusus Untuk pengalaman pribadi Untuk menambah wawasan serta pengetahuan C. Rumusan Masalah Obyek wisata apa saja yang dikunjungi selama ini ? Mengapa obyek wisata menjadi obyek wisata di Pulau Bali ? D. Manfaat Penelitian Menambah wawasan dan pengetahuan Mengagumi ciptaan Tuhan YME Bisa mengenal adat dan istiadat Mengetahui perilaku penduduk di Pulau Bali E. Metode Penelitian 1. Waktu Penelitian Tanggal 06 – 10 Oktober 2018 2. Tempat Penelitian Pantai Sanur Tanjung Benoa Masjid Pulau Mandala Dreamland Garuda Wisnu Kencana (GWK) Museum Renon Kunjungan Dewata Pasar Seni Sukowati Pulau Kuta Joger Danau Bedugul Tari Kecak F. Deskripsi Perjalanan Dilaksanakan pada tanggal 6 – 10 Oktober 2018. Berangkat dari sekolah pukul 08.00 WIB dengan bus. Turun di pelabuhan ketapang sekitar pukul 00.00 WITA dan tiba di gilimanuk pukul 01.00 WITA. a. Hari Pertama Pantai Sanur Tanjung Benoa Puja Mandala Dreamland Garuda Wisnu Kencana b. Hari Kedua Museum Renon Kunjungan Dewata Pasar Sukowati Kute c. Hari Ketiga Joger Danau Bedugul Sholat Jum’at Pulang kembali G. Metode Pengumpulan Data Metode Observasi Metode ini merupakan gambaran secara garis besar dari keadaan terakhir dari sebuah lokasi yang nantinya akan dijadikan sebuah objek wisata. Metode Dokumentasi Metode yang didapat dari kenyataan lokasi. Metode Interview Dari metode ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan wisata di Bali Metode Study Pustaka Dalam metode ini penulis mendapat sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian dari buku-buku, artikel dan internet. BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bali adalah sebuah provinsi dari Republik Indonesia yang terletak diantara pulau Jawa dan pulau Lombok, pulau Bali juga terkenal dengan sebutan PULAU DEWATA, PULAU SERIBU PURA dan BALI DWIPA. Bali juga mempunyai beberapa pulau kecil yang termasuk dalam wilayah provinsi Bali, diantaranya adalah pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, Pulau Ceningan, pulau Serangan, dan pulau Menjangan. Ibukota dari provinsi Bali adalah Denpasar yang terletak di sebelah selatan dari pulau Bali, Bali sangat terkenal diseluruh Indonesia dan bahkan di seluruh dunia sebagai daerah atau tujuan wisata dunia dengan seni dan kebudayaannya yang unik disertai dengan pemandangan alam dan laut yang indah. Pulau dewata adalah tempat yang sangat baik untuk liburan keluarga ataupun untuk berbulan madu yang dilengkapi dengan fasilitas ataupun akomodasi tingkat dunia (world class), dan juga Bali memiliki banyak objek wisata yang terkenal di dunia yang menarik untuk dikunjungi. B. Deskripsi Perjalanan Dilaksanakan pada tanggal 6 – 10 Oktober 2018. Berangkat dari sekolah pukul 08.00 WIB dengan bus. Turun di pelabuhan ketapang sekitar pukul 00.00 WITA dan tiba di gilimanuk pukul 01.00 WITA. a. Hari Pertama Pantai Sanur Tanjung Benoa Puja Mandala Dreamland Garuda Wisnu Kencana b. Hari Kedua Museum Renon Kunjungan Dewata Pasar Sukowati Kute c. Hari Ketiga Joger Danau Bedugul Sholat Jum’at Pulang kembali B. Sejarah Bali Bali telah dihuni oleh bangsa Austronesia sekitar tahun 2000 sebelum Masehi yang bermigrasi dan berasal dari Taiwan melalui Maritime Asia Tenggara. Budaya dan bahasa dari orang Bali demikian erat kaitannya dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Oseania. Alat-alat batu yang berasal dari saat itu telah ditemukan di dekat desa Cekik di sebelah barat pulau Bali. Pada masa Bali kuno, terdapat sembilan sekte Hindu yaitu Pasupata, Bhairawa, Siwa Shidanta, Waisnawa, Bodha, Brahma, Resi, Sora dan Ganapatya. Setiap sekte menghormati dewa tertentu sebagai Ketuhanan pribadinya. Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh budaya India, Cina, dan khususnya Hindu, mulai sekitar abad 1 Masehi. Nama Bali Dwipa ("pulau Bali") telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 Masehi yang menyebutkan "Walidwipa". Pada masa itu sistem irigasi Subak yang kompleks sudah dikembangkan untuk menanam padi. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya masih ada sampai saat ini dan dapat ditelusuri kembali pada masa itu. Kerajaan Hindu Majapahit (1293-1520 Masehi) di Jawa Timur mendirikan sebuah koloni di Bali pada tahun 1343. Ketika masa kejayaan sudah menurun, ada eksodus besar-besaran dari intelektual, seniman, pendeta, dan musisi dari Jawa ke Bali pada abad ke-15. Kontak dari bangsa Eropa pertama kali dengan Bali diperkirakan telah terjadi pada tahun 1585 ketika sebuah kapal Portugis kandas di lepas Semenanjung Bukit dan meninggalkan beberapa orang Portugis dalam pelayanan Dewa Agung. Pada tahun 1597 penjelajah Belanda yang bernama Cornelis de Houtman tiba di Bali dan dengan pembentukan Perusahaan India Timur Belanda pada tahun 1602, sebuah tempat didirikan untuk mengontrol kolonial dan dua setengah abad kemudian ketika pengontrolan dari pihak Belanda diperluas di seluruh Indonesia, kontrol politik dan ekonomi Belanda atas Bali dimulai pada tahun 1840-an di pantai utara pulau Bali, ketika itu Belanda mengadu domba antara kerajaan-kerajaan di Bali agar tidak percaya terhadap satu sama lain dan pada akhir 1890-an, perjuangan antara kerajaan Bali di selatan pulau Bali itu dimanfaatkan oleh Belanda untuk meningkatkan kendali mereka. Belanda melakukan serangan angkatan laut dan darat besar-besaran di wilayah Sanur pada tahun 1906 dan bertemu dengan ribuan anggota keluarga kerajaan dan para pengikut mereka yang berjuang melawan pasukan Belanda dengan serangan defensif bunuh diri (puputan) yang dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan dan ribuan pengikut mereka daripada menghadapi penghinaan menyerah dari Belanda. Sekitar lebih dari 1.000 orang Bali meninggal pada saat itu melawan penjajah. Dalam intervensi Belanda di Bali pada tahun 1908, pembantaian serupa terjadi dalam menghadapi serangan Belanda di Klungkung. Setelah itu gubernur Belanda mampu melakukan kontrol administratif atas pulau Bali, tetapi kontrol lokal atas agama dan budaya umumnya tetap utuh. Pada tahun 1930-an, antropolog Margaret Mead dan Gregory Bateson, dan seniman Miguel Covarrubias dan Walter Spies, dan musikolog Colin McPhee menciptakan citra barat tentang Bali sebagai "tanah terpesona yang damai dengan diri mereka sendiri dan alam", dan pariwisata Barat pertama kali dikembangkan di pulau Bali pada saat itu. Imperial Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II. Pulau Bali awalnya bukan target dalam Kampanye Hindia Belanda mereka, tetapi karena lapangan terbang di Kalimantan yang tidak beroperasi karena hujan lebat tentara Kekaisaran Jepang memutuskan untuk menduduki Bali, yang tidak memiliki cuaca yang sebanding seperti Kalimantan. Pulau Bali pada saat itu tidak memiliki tentara Royal Netherlands East Indies Army (KNIL), yang ada hanyalah Native Auxiliary Corps Prajoda (Korps Prajoda) yang terdiri dari sekitar 600 tentara asli dan beberapa petugas Belanda KNIL di bawah komando Letkol KNIL WP Roodenburg. Pada tanggal 19 Februari 1942 pasukan Jepang mendarat di dekat Sanur. Pulau Bali cepat dikuasai oleh Jepang, selama pendudukan Jepang perwira militer Bali I Gusti Ngurah Rai, membentuk Bali 'bebas tentara'. Kurangnya perubahan kelembagaan dari waktu pemerintahan Belanda dan kerasnya permintaan resmi perang membuat pemerintahan Jepang sedikit lebih baik dari Belanda. Setelah Jepang menyerah di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda kembali ke Indonesia termasuk Bali dan segera ingin mengembalikan administrasi sebelum perang kolonial mereka. Hal ini ditentang oleh para pemberontak Bali yang pada saat itu sudah menggunakan senjata dari Jepang. Pada tanggal 20 November 1946, Pertempuran terjadi di Marga Tabanan di Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, saat itu berusia 29 tahun, akhirnya membawa pasukannya ke Marga Rana, di mana mereka membuat serangan bunuh diri ke pihak Belanda yang bersenjata. Pasukan batalion Bali seluruhnya dihapus oleh Belanda, menghancurkan perlawanan terakhir dari perlawanan militer Bali. Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah administratif dari negara bagian yang baru diproklamasikan oleh Indonesia Timur, lawan dari negara Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dipimpin oleh Soekarno dan Hatta. Bali masuk dalam "Republik Indonesia" ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. C. Letak Geografis Pulau Bali terletak kira-kira 3.2 km di sebelah timur pulau Jawa, dan kira-kira 8 derajat sebelah selatan khatulistiwa. Pulau Bali dan Jawa dipisahkan oleh Selat Bali. Dari timur ke barat memiliki panjang sekitar 153 km dan mempunyai lebar dari utara ke selatan sekitar 112 km, total luas pulau Bali adalah 5,632 km². Pegunungan yang ada di bagian tengah pulau Bali memiliki beberapa puncak yang memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter dari permukaan laut. puncak yang tertinggi adalah Gunung Agung (3.142 meter), yang dikenal sebagai "gunung ibu" yang merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif. Alam vulkanik Bali telah memberikan kontribusi untuk kesuburan yang luar biasa dan pegunungan tinggi yang menyediakan curah hujan tinggi yang mendukung sektor pertanian yang sangat produktif. Di sebelah selatan area pegunungan adalah daerah yang sangat luas, dari lereng pegunungan terus turun sampai daerah pantai di mana sebagian besar tanaman padi tumbuh dan berkembang besar di Bali.Di sisi utara lereng pegunungan memiliki daerah yang lebih curam ke laut dan merupakan daerah penghasil kopi utama di Bali dan juga sayur-sayuran ataupun ternak. Sungai terpanjang di Bali adalah sungai Ayung, mengalir ke laut sekitar 75 km. Pulau Dewata dikelilingi oleh laut yang banyak terdapat terumbu karang. Pantai di selatan cenderung memiliki pasir putih sementara yang di utara dan barat memiliki pasir hitam. Bali tidak memiliki saluran air besar, meskipun sungai Ho dilewati oleh kapal dengan sampan kecil.Pantai yang ber-pasir hitam antara pantai Pasut dan pantai Klatingdukuh sedang dikembangkan oleh pemerintah Bali untuk pariwisata, tetapi selain dari pura yang ada di pantai Tanah Lot, pantai-pantai yang ber-pasir hitam lainnya belum digunakan untuk pariwisata secara signifikan. Kota terbesar yang ada di Bali dan sekaligus merupakan ibukota provinsi Bali adalah Kota Denpasar, dekat dengan daerah pantai selatan. Populasinya adalah sekitar 491.500 jiwa (2002). Kota terbesar kedua di Bali adalah ibu kota kolonial tua yaitu Singaraja, yang terletak di pantai utara dan memiliki penduduk sekitar 100.000 orang. Kota/Daerah penting lainnya yang termasuk resor pantai adalah Kuta, yang bisa dibilang bagian dari kawasan perkotaan Denpasar, dan Ubud yang terletak di utara Denpasar yang merupakan pusat budaya di pulau Bali. Tiga pulau-pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Klungkung yaitu pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan dan pulau Nusa Ceningan. Pulau-pulau tersebut terpisahkan dari pulau Bali oleh Selat Badung.Di sebelah timur terdapat Selat Lombok yang memisahkan Bali dari Lombok dan menandai divisi biogeografis antara fauna dari ecozone Indomalayan dan fauna khas yang berbeda dari Australasia. Transisi ini dikenal sebagai Garis Wallace (Wallace Line), yang diambil dari nama Alfred Russel Wallace yang pertama kali mengusulkan zona transisi antara dua bioma utama ini. Ketika permukaan air laut turun selama zaman es Pleistosen, Bali terhubung dengan Jawa dan Sumatra dan daratan utama Asia dan membagikan fauna Asia, tapi air yang dalam dari Selat Lombok terus menjaga Lombok dan daerah Sunda Nusantara yang lebih rendah terisolasi. D. Objek Wisata Pantai Sanur Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta . Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana. Tanjung Benoa Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar. Masjid Pulau Mandala Masjid Agung Ibnu Batutah ini berlokasi di Nusa Dua, jalan menuju ke Uluwatu yang terletak di pinggir jalan raya dari arah Nusa Dua menuju Uluwatu, sebelum sampai di Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. Pembangunan masjid ini dilakukan oleh BTDC (Bali Tourism Development Center) yang sekaligus disebelah nya dibangun juga tempat ibadah umat Kristen (Gereja) dan tempat ibadah umat Hindu (Pura). Masjid Agung Ibnu Batutah didirikan sebagai fasilitas umat muslim yang ada di Nusa Dua. Luas seluruh area masjid dan bangunan yaitu 3000 meter persegi. Karena sering menjadi tempat persinggahan para wisatawan yang ingin istirahat dan sholat akhirnya masjid ini dikenal di seluruh Indonesia. Biasanya masjid ini ramai dikunjungi wisatawan pada waktu siang, pada saat sholat shuzur dan sore hari, pada saat sholat Ashar sampai pukul 4 sore WITA. Wisatawan juga dapat menikmati arsitektur dari bangunan masjid ini. Bangunan yang bernuansa tradisional modern dan terletak di perbukitan sehingga memiliki pemandangan yang indah. Takmir Masjid yang dibangun oleh sebuah lembaga pusat pendidikan Al-Qur’an atau Mihrab Qur’an terdiri dari 6 lantai dengan luas seluruhnya 660 meter. Lembaga ini menjadi pusat pendidikan, pelatihan, pemahaman, perpustakaan tentang Al-Qur’an dan terbesar di wilayah Bali. Dreamland Pantai Dreamland adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Bali di daerah bernama Pecatu. Pantai Dreamland dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar pantai. Lokasi pantai ini berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha (Kuta Golf Link Resort) yaitu sekitar 30 menit dari pantai Kuta. Pantai Dreamland sendiri hampir mirip dengan pantai Kuta. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Lokasi berpasir putih bersih di pantai sempit tepat di bawah dinding karang curam cocok untuk menikmati matahari tenggelam atau sekadar menyaksikan atraksi para peselancar. Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar olahraga selancar air (surfing), bahkan Dreamland sudah dijadikan semacam surfing spot baru untuk kawasan Bali. Garuda Wisnu Kencana (GWK) Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi salah satu patung terbesar di Asia dan akan lebih tinggi daripada Patung Libert Museum Renon Museum terletak di Lapangan Renon Denpasar ini berarsitektur unik, terbuat dari batu dan terdapat sebuah menara yang menjulang di tengah-tengahnya. Menara itu merupakan monumen perjuangan rakyat Bali. Arsitektur monumen ini sangat unik, mengambil bentuk Bajra atau Genta, peralatan yang digunakan oleh Pandita Hindu selama upacara keagamaan. Terletak di Jalan Ida Bagus Mantra. Tepatnya di kawasan lapangan puputan Niti Mandala Renon. Di dalamnya terdapat sebuah monumen yang sangat terkenal yaitu Monumen Bajra Sandhi yang mana menaranya tinggi menjulang.Museum ini berada di tengah-tengah Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, sehingga sering kali menjadi pusat perhatian bagi pengunjung Lapangan Renon karena arsitekturnya yang sangat indah dan unik, kebersihannya yang selalu terjaga, juga karena adanya Monumen Bajra Sandhi tersebut. Kunjungan Dewata Kisah berdirinya pusat perbelanjaan Wisata Belanja Dewata Pusat Oleh-Oleh Khas Bali ini, bermula pada tahun 1990, saat ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar. Saat itu ia berkenalan dengan Gusti Putu Darmayuda, atau Agung Darmayuda seorang pegawai negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Denpasar. Lokasi Dewata Wisata Belanja Oleh-oleh Khas Bali di Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Tohpati – Sanur – Denpasar – Bali Dari perkenalan ini keduanya saling menaruh perhatian dan berujung pada jatuh hati. Namun sayang, hubungan itu tidak mendapat restu orang tua Kadek. Tentu ini membuat hatinya teriris, pedih dan kecewa. Orang tua Kadek yang saat itu melihat sosok Agung bukan pria yang layak untuk mendapingi putrinya. Padahal Bagi Kadek, cinta bukan melihat penampilan dan kekayaan. Cinta itu muncul dari ketulusan hati yang paling dalam jujur dan apa adanya. Pasar Seni Sukowati Pasar seni Sukawati sangat terkenal karena menjual pakaian dan kerajinan traditional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Pakaian seperti Batik yang berciri khas Batik ornamen Bali. Anda juga akan banyak melihat pakaian baik celana maupun baju, yang dapat anda gunakan di pantai dan harganya pun sangat murah dibandingkan dengan tempat lain. Jadi anda dapat membeli oleh-oleh khas Bali, yang dapat anda berikan kepada teman dan keluarga anda, tanpa banyak menghabiskan biaya liburan. Semua harga yang ditawarkan disini, dapat anda tawar. Jadi pintar-pintarlah untuk menawar. Sebagai bayangan untuk anda, harga pas di pasar Pasar Seni Sukawati adalah sepertiga dari harga yang ditawarkan oleh penjual. Jika anda ingin sukses menawar harga, maka sebaiknya anda datang di pagi hari pada saat baru buka. Karena kepercayaan orang Bali, jika pada saat baru buka kemudian dagangan langsung dapat terjual, maka akan memperlaris barang dagangan mereka. Jadi jika anda mampu datang ke pasar seni Sukawati pada pukul 10:00 wita (waktu lokal), alangkah baiknya anda mencoba menawar lebih murah. Pulau Kuta Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta. Joger 1Joger berdiri tanggal 19 Januari 1981. Kala itu Joseph Theodorus Wulianadi diberi hadiah oleh Mr. Gerhard Seeger uang sebesar USD 20.000 untuk digunakan sebagai modal usaha. Kata Joger berasal dari gabungan sang pemilik yakni Joseph Theodorus Wulianadi dan Mr. Gerhard Seeger. Keduanya memulai bisnis dengan berjualan macam-macam barang kerajinan seni dan juga batik. Joger Pabrik Kata Kata dulu bernama Art & Batik Shop Joger dan memiliki konsep toko dan galeri. Awalnya joger memiliki toko di Jalan Sulawesi No.37 Denpasar. Namun pindah ke tempat sekarang sejak tanggal 7 Juli 1987. Seiiring berjalannya waktu, Joger berkembang dan menjadi salah satu sentra pusat oleh-oleh di Pulau Dewata. Danau Bedugul Segarnya udara pegunungan dengan pemandangan danau, pura dan gunung yang indah dan jauh dari kebisingan kota membuat tempat ini menjadi tempat wisata favorit dan objek wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi selama liburan di pulau dewata. Di kawasan danau juga difasilitasi dengan akomodasi yang memadai seperti hotel, villa, restoran untuk kenyamanan pengunjung. Bagi anda yang suka dengan wisata air, di kawasan danau Beratan juga terdapat permainan air seperti parasailing, bermain kano ataupun jetski. Pada bagian timur dari danau Bratan terdapat sebuah gunung yang disebut Gunung Catur (orang Bali menyebutnya Pucak Mangu) sebagai tempat yang sangat bagus untuk hiking, dan tidak jauh dari kawasan danau juga terdapat tempat wisata yang menarik lainnya seperti kebun raya Eka Karya Bedugul, pasar buah dan sayur-sayuran Bedugul, dan ada juga danau Buyan dan danau Tamblinga Tari Kecak Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan peserta Study Tour akan kebudayaan Nusantara bertambah. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya. DAFTAR PUSTAKA Zulkarnain, 30 Mei 2009, dokumen karya wisata Bali, Scribd, http://www.scribd.com/document_downloads/direct/17672025?extension=doc&ft=1275106898&lt=1275110508&uahk=i+/0h0uVdCOdIz5BQv2JZp6OYK4, Artikel non-personal, 2009, joger bali, Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/2135919/8a862180-035c-4127-840d-5c917cd966f3.doc, Artikel non-personal, 2009, pesona pulau Bali, Docstoc, http://docs.docstoc.com/orig/1875351/b532ce9e-0eda-49b1-8dab-beae89331a23.doc, 15