[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
NAMA : YOEL KENCANA NIRM : 2020174983 KELAS : B TEOLOGI REVIEW BOOK WALTER BRUEGEMANN An Introduction To The Old Testament : The Canon and Christian Imagination Dalam buku ini dibahas mengenai pengantar para nabi, yakni tentang Tidak ada keraguan bahwa Taurat (Pentateukh) merupakan yang primer, normative. Kitab Suci Yudaisme. Sedangkan buku-buku Alkitab lainnya yang ikut main peran penting dalam kehidupan religius komunitas, mereka lebih rendah wewenang. Dalam tradisi kanonik lengkap dari Alkitab Ibrani, itu adalah konvensional untuk membagi bagian-bagian non-Taurat dari teks menjadi dua unit, para Nabi dan Tulisan-tulisan. Dalam buku ini juga membahas tentang mantan nabi yakni Para Nabi Mantan dalam kanon Yahudi didasari oleh kitab – kitab. Yosua, Hakim, Samuel, dan Raja. (Buku Rut, yang dikenal dekat di Jakarta).Alkitab Kristen setelah kitab Hakim-hakim, ada dalam urutan buku-buku Yahudi bersarang agak terlambat di kanon ketiga Alkitab, Tulisan-Tulisan.) Empat buku (atau enam jika kita memperhitungkan gulungan kembar 1 dan 2 Samuel dan 1 dan 2 Raja-raja) diperhitungkan dalam kanon Yahudi sebagai "nabi." Hal seperti ini jika dibahas akan membuka cakrawala pemikiran bagi para pembaca untuk lebih mendalami isi buku karena telah diberi pengetahuan terlebih dahulu tentang nabi-nabi yang kemudian akan menjadi daya Tarik tersendiri bagi pembaca untuk lebih dalam mengetahui maksud dari penulis buku ini. untuk memahami "kenabian" sebagai latihan dalam prediksi, di menubuatkan masa depan, sehingga para nabi menjadi seperti orang Israel kuno versi Nostradamus. Dalam interpretasi Kristen, pemahaman seperti itu nubuat secara karakteristik bergerak ke antisipasi Yesus. Pada bagian lain membicarakan tentang kita dapat dengan mudah mengamati dua poin utama tentang empat buku yang merupakan Mantan Nabi. Pertama, nomenklatur Yahudi "Nabi" menunjukkan sesuatu yang sangat berbeda dari yang konvensional. Kebiasaan Kristen menganggap buku-buku ini sebagai "sejarah." Tidak ada keraguan tentang itu proses penafsiran yang berujung pada buku-buku kanonik dimanfaatkan lebih tua bahan dari banyak jenis, beberapa di antaranya mungkin secara historis dapat diandalkan. Sarjana banyak yang cenderung skeptis terhadap pemanfaatan sumber-sumber seperti sejarah atau, sebagai alternatif, cenderung memberi Alkitab manfaat dari keraguan. Pada bagian ini sangat baik tetapi dalam buku ini yang menjadi kelemahannya adalah setiap pembahasan selalu menggunakan bahasa tinggi yang susah untuk dimengerti, pada bahasan ini sangat menarik untuk dibaca tetapi jika kita membaca bahasan yang selanjutnya maka kita akan bosan karena pembahasan yang membuat pembaca jadi bosan apalagi karena penggunaan bahasa tinggi yang semakin membuat pembacanya menjadi malas untuk membaca. Bagian selanjutnya membahas tentang Catatan sejarah panjang Israel, dalam perspektif ini, sebagian besar adalah sebuah cerita ketidaktaatan; akibatnya, kehancuran Yerusalem pada 587 akan terjadi dipahami secara teologis sebagai berlakunya kutukan YHWH atas ketidaktaatan orang-orang. Dengan demikian, kisah naratif yang panjang memberikan dasar teologis untuk memahami kehancuran dan konsekuensi deportasi. Ini akan sangat baik untuk dibahas oleh penulis, dimana pembaca akan diajak bersejarah dengan bangsa Israel ddan diberitahu tentang catatan kelam bangsa Israel sehingga pembaca mengetahui akibat dari ketidaktaatan pada Tuhan. Kemudian lanjut dibahas tentang Nabi-Nabi Zaman Akhir, seperti dalam Para Nabi Mantan, itu, bahan kanonik telah ditransposisikan dengan intensionalitas interpretif yang besar. Dalam Mantan Nabi, "sejarah" telah ditransformasikan menjadi massif komentar teologis tentang masa lalu Israel. Dalam Nabi-Nabi Akhir apa yang dimulai sebagai proklamasi pribadi telah dialihkan ke keyakinan teologis sekitar Janji YHWH untuk masa depan. Ini adalah bahasan tentang keyakinan akan masa depan serta janji YHWH, namun sekali lagi bahwa bahasannya terlalu membosankan karena penggunaan bahasa tinggi dan juga jika membahas tentang sejarah, alangkah baiknya jika disertai dengan gambar-gambar yang menarik. Lebih lanjut buku ini membahas mengenai kitab-kitab mulai dari Yosua dijelaskan tentang apa yag terjadi pada masa itu dan bagaimana peralihan antara kitab ini, Kitab 1 dan 2 Samuel, Samuel Pertama dan Kedua tentu saja mewakili salah satu karya sastra terbesar untuk datang kepada kita dari dunia kuno. Menyatukan yang berhidung keras pandangan realitas sosial dan politik, karakter realistis psikologis, dan klaim halus untuk peran takdir Allah dalam sejarah, buku-buku itu klasik contoh kesungguhan narasi Alkitab yang kompleks. Penjelasan tiap kitab dalam buku ini sangat pentimg untuk diketahui karena juga dalam setiap bahasan menunjukkan sejarah-sejarah yang meliputi kitab tersebut, sangat jelas bahwa kanonisasi dan pembahasannya dalam buku ini sangat komplit. Dari awal bahasan hingga akhir bahasan banyak menceritakan tentang sejarah llengkap dengan tahunnya, ini tentu sangat membantu bagi pelajar yang ingin mengetahui sejarah kanonisasi melalui buku ini. Buku ini sudah sangat rinci dalam mejelaskan sebuah materi dan juga sangat kompleks dalam penyajiannya tersebut karena disusun dengan sangat baik dari awal hingga akhir pembahasan tetapi penulis buku ini seakan lupa tentang siapa saja yang akan membaca bukuny, ini terbukti ketika penulis terlalu sering menuis dengan bahasa tinggi yang susah untuk dimengerti jika tidak membuka kamus. Hal ini perrlu diperhatikan oleh penulis buku dan juga bahwa dalam hal penyajian buku ini terlalu membosankan meskipun telah disusun dengat sangat baik tetapi setiap pembahasannya itu jika kita membacanya lama-lama maka kita sebagai pembaca akan mengantuk. Tujuan penulis buku ini akan tercapai jika yang membaca paham betul dengan penjelasan karena memang sudah sangat jelas dalam buku ini tentang kanonisasi bahkan tentang nabi-nabi sudah sangat jelas dalam buku ini jadi jika pembaca benar-benar meresapi apa yang penulis sampaikan dalam buku ini, maka tujuan sang penulis buku akan tercapai.