Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
menjelaskan sedikit tentang biografi salah satu ulama tasawuf, fiqih, logika yang terkemuka, yaitu Ibnu Arabi. dan menjelaskan juga secara singkat tentang karyanya, yaitu Ahkamul Qur'an
2019 •
PENDAHULUAN Al-Quran adalah Mukjizat Islam yang abadi dimana semakin maju ilmu pengetahuan, semakin tampak validitas kemukjizatannya. Itulah gambaran yang diberikan Syaikh Manna' Khalil Al-Qaththan mengenai kemukjizatanya Al-Quran 1. Al-Quran laksana lautan yang tak bertepi dan bagaikan air lautan yang melimpah ruah tak kan pernah surut di makan zaman. Al-Quran jika didekati untuk dikaji dan dipahami akan semakin mengeluarkan pesonanya yang menambah kekaguman dan ketakjuban. Ini merupakan suatu bukti bahwa Al-Quran merupakan Kalamullah, yang bersumber dari yang Maha Agung Allah SWT. Al-Quran merupakan salah satu kemurahan Allah yang diberikan kepada umat manusia yang dibawa oleh salah seorang utusannya yang terpercaya Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan kepada umat manusia agar menjadi pedoman dan hidup lentera yang menyinari jalan hidup manusia di dunia ini agar kelak selamat di dunia dan akherat. Al-Quran di muka bumi ini telah memberi warna yang cerah bagi kehidupan umat manusia. Umat yang dahulu terbelakang menjadi umat yang memimpin peradaban, karena berada di bawah nauangan Al-Quran. Keadaan demikian bukan terjadi secara kebetulan tetapi itu semua karena hasil interaksi umat manusia dengan Al-Quran itu sendiri. Al-Quran apabila diamalkan akan memberi petunjuk kepada kemajuan, dan apabila dibiarkan maka ia tak ubah seperti buku biasa saja. Proses pengamalan Al-Quran melalui berbagai tahapan, tahapan tersebut diantaranya dimulai dengan pembacaan teks al-Quran. Membaca teks atau ayat Al-Quran tidak seperti kita membaca buku, majalah, atau surat kabar. Membaca 1 Manna' Khalil Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, (Jakarta, Pustaka, Al-Kasutsar, 2005), hlm. 3
Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin
ANALISIS KONSEP TA'WIL IBN 'ARABI TERHADAP AYAT AL-QUR'AN2018 •
This article tries to enlighten and analyze the concept of ta'wil of Ibn 'Arabi on the verses of the Holy Qur-an. In order to understand the Holy Qur-an, Sufis used a method the-so-called Ta'wil.Ta'wil Sufis for in the name of the Holy Qur-ann is based on the belief that the Qur-an contains two sides, zahir (is the world of bodies whereas batin is the world of souls) and inner/inward/hidden. This dichotomy also becomes the basis for ta'wil of Ibn "Arabi on the verses of the Holy Qur-an. He called it the term Al-"Ibarah and Al-Isharah, essentially this term has similarities with zahir and batin. The semantic domain of the Qur-an iszahir Al-Ibarahkalam Allah (S.W.T.). In Ibn "Arabi's perspective there are two kinds of kalam, first when which does not need the medium used to express the language either in the form of pronunciation or numbers. Secondly, kalam are bond by substance or medium to express language, whether it is in the form of pronunciation or numbers. From the two types of Kalam, according to Ibn "Arabi only essential messages can produce knowledge, while kalam which is bond by substance only produce understandings.Al-Fahm is just an illustration of many images of knowledge, it is not knowledge. Keywords: ta"wil, al-"ibārah, al-ishārah. Artikel ini mencoba untuk mencerahkan dan menganalisis konsep ta'wil dari Ibn 'Arabi pada ayat-ayat Alquran. Untuk memahami Al-Qur'an Suci, para Sufi menggunakan metode yang-disebut Ta'wil. Untuk para sufi atas nama Al-Qur'an Suci didasarkan pada keyakinan bahwa Al-Qur'an berisi dua sisi. , zahir (adalah dunia tubuh sedangkan batin adalah dunia jiwa) dan batin / dalam / tersembunyi. Dikotomi ini juga menjadi dasar ta'wil Ibn "Arabi pada ayat-ayat Al-Qur'an Suci. Dia menyebutnya istilah Al-bIbarah dan Al-Isharah, pada dasarnya istilah ini memiliki kemiripan dengan zahir dan batin. Domain semantik dari Qur-an iszahir Al-Ibarahkalam Allah (S.W.T.). Dalam perspektif Ibn "Arabi ada dua jenis kalam, pertama ketika yang tidak membutuhkan media yang digunakan untuk mengekspresikan bahasa baik dalam bentuk pengucapan atau angka. Kedua, kalam adalah ikatan dengan substansi atau medium untuk mengekspresikan bahasa, apakah itu dalam bentuk pengucapan atau angka. Dari dua jenis Kalam, menurut Ibn "Arabi hanya pesan esensial yang dapat menghasilkan pengetahuan, sedangkan kalam yang terikat oleh substansi hanya menghasilkan pemahaman. Fahm hanyalah ilustrasi dari banyak gambar pengetahuan, itu bukan pengetahuan. Kata Kunci: ta"wil, al-"ibārah, al-ishārah. Pendahuluan Al-Qur"an adalah kitab suci yang multiperspektif, ia dapat didekati dengan berbagai macam pendekatan. Pendekatan ini akhirnya memunculkan ragam corak tafsir al-Qur"an, salah satunya adalah corak tafsir sufi. Sebagai hasil penafsiran al-Qur"an, tafsir sufi menjadi corak yang kontroversial dikalangan para ahli. Bahkan beberapa ulama sepertial-Zarkashi tidak mengakuinya sebagai hasil penafsiran al-Qur"an. 1 Agaknya kontroversial corak tafsir sufi berimplikasi terhadap minimnya studi tentang tafsir sufi. Minat yang rendah (little-studied genre) dibuktikan dengan lebih banyak muncul kitab-kitab yang membahas al-Qur"an dalam perspektif tafsir eksoterik dibanding dengan tafsir al-Qur"an yang bersifat esoterik. Selain jumlah tafsir eksoterik yang lebih banyak dibanding karya tafsir esoterik, keberhasilan ulama dalam merumuskan metodologi tafsir eksoterik juga menjadi barometer dominasi eksoterik sebagai pendekatan tafsir. Al-Suyuti misalnya dalam al-Itqan fi "Ulum al-Qur"an menyusun aturan-aturan yang jelas tentang tafsir eksoterik. 2 1 Wahyudi, "Interpretasi Komparatif; Ta"wil Sufi Abu Hamid al-Ghazali dan Ibn "Arabi Terhadap Ayat-Ayat al-Qur"an," Islamika Inside 4, No. 2 (Desember 2018): 117. 2 Dalam salah satu bab, al-Suyuti menjelaskan tentang kaidah-kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir, lihat : al-Suyuti, al-Itqan fiĩ "Ulum al-Qur"an, vol. II (t.tp: al-Hay"ah al-Misriyah al-"Ammah li al-Kitab, 1974), 334.
Abstrak Sab'atu ahruf dalam al-Qur'an bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dipelajari bagi ummat islam pada umumnya. Mungkin orang akan mengira sab'atu ahruf sama dengan qira'ah sab'ah tapi tidak. Keduanya berbeda, tapi keduanya sama-sama bagian dari ulumul qur'an. Sab'atu ahruf telah menuai berbagai macam kontroversi tersendiri yang membahas tentang definisinya. Dalam beberapa pendapat tersebut, masing-masing dikuatkan oleh dalil-dalil yang bersangkutan, baik itu naqli maupun aqli.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Analecta Bollandiana
A Reformist Hagiography? Adso of Montier-en-Der's Life and Miracles of St Basolus (BHL 1034-1035) Revisited, accepted for publication in Analecta Bollandiana2025 •
Rocznik Przemyski. Historia
Forsowanie Sanu pod Rzuchowem przez c.k. XIV Korpus2023 •
Z historii kultury staropolskiej. Studia ofiarowane Urszuli Augustyniak
Suwerenność. Wielka nieobecna dyskursu politycznego Rzeczypospolitej Obojga Narodów?International Journal of Middle East Studies
The Existential Threat of Academic Bias: The Institutionalization of Anti-Assyrian Rhetoric2022 •
TECTONICS AS THEORY OF FORM AND FORM FORMATION
TECTONICS AS THEORY OF FORM AND FORM FORMATIONFertility and Sterility
Vitrification of human cleavage embryos shows higher post-thawed survival rate than slow freezing2008 •
Biosensors and Bioelectronics
Detection of swine-origin influenza A (H1N1) viruses using a localized surface plasmon coupled fluorescence fiber-optic biosensor2010 •
HAL (Le Centre pour la Communication Scientifique Directe)
Pour une politique de santé nutritionnelle en France. PNNS 2017-20212017 •
arXiv (Cornell University)
Service Modeling and Delay Analysis of Packet Delivery over a Wireless Link2022 •
2015 •