Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan rangkuman seluruh materi tentang hakikat kurikulum hingga inovasi kurikulum dan pembelajaran.
Abstrak Landasan pendidikan adalah landasan filosofi, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan itu menjemput masa depan. Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi. Implikasi landasan-landasan pendidikan diantaranya, Implikasi religius yang dipengaruhi pemikiran al-Ghazali khususnya dalam dunia pendidikan Islam. Implikasi filosofi pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Implikasi sosial yang terjadi di masyarakat tentu saja mempengaruhi pendidikan, baik sebagai ilmu maupun aktivitas. Implikasi kultural kurikulum harus disusun berdasarkan kondisi sosial kultural dari masyarakat. Implikasi psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Implikasi ilmiah dan teknologi adalah pembangunan didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Kata kunci : Implikasi, Landasan Pendidikan. Abstract Educational foundations is as philosophical, sociological, and cultural foundations, which has important role for determining educational goals. Furthermore, scientifict and technological foundations will encourage the next for the future of education. Lexically, foundation means pedestal, foundation or base. Therefore, foundation is as the place for pedestaling or starting point or base on pedestaling. These are able to be materialistic. (eg: aeroplane foundation); it can also be conceptual (eg: educational foundation). Conceptual foundations are identical of assumption, as assumption can be divided into three kinds of assumptions, namely axioms, postulates and secret premises. Some implications of educational foundation are, religious implications that influencced by al-Ghazali thought especially in islamic education. The implication of educational philosophy is a set of philosophy that a serve as a strarting point in education. Social implications that's occur in society, that case able to give an effect of education, both of science and activity. The scientific and technological implication are reconstructed by the development of science and technology in order to accelerate the realization of the nation's integrity and superiority.
Kurikulum sering diartikan sebagai wadah seperangkat konsep tentang praktik pendidikan. Seperangkat konsep tersebut dibuat sebagai acuan dari pelaksanaan praktik pendidikan. Kurikulum berusaha menerjemahkan tujuan pendidikan sekaligus tujuan dari pengembangan manusia suatu bangsa ke dalam konsep-konsep yang sistematis. Dengan harapan agar pendidikan bisa dilaksanakan lebih terarah sehingga bisa efektif dan efisien. Jadi sedikit banyak kurikulum merupakan gambaran orientasi suatu bangsa. Rumusan masalah yang akan dibahas, dianataranya : Hakikat Kurikulum, Komponen-komponen kurikulum, Landasan Pengembangan Kurikulum, Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, Pendekatan dan Model Kurikulum, Evaluasi Kurikulum, Hakekat belajar dan pembelajaran, Komponen-komponen pembelajaran, Pendekatan dan model pembelajarandanEvaluasi Pembelajaran, dan Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. Tujuan penulisan makalah ini, yakni : mengetahui Hakikat Kurikulum, Komponen-komponen kurikulum, Landasan Pengembangan Kurikulum, Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, Pendekatan dan Model Kurikulum, Evaluasi Kurikulum, Hakekat belajar dan pembelajaran, Komponen-komponen pembelajaran, Pendekatan dan model pembelajarandanEvaluasi Pembelajaran, dan Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum adalah sebuah sistem atau bidang studi yang dapat diubah-ubah mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum sebagai salah satu subtansi yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah (daerah). kurikulum memiliki sifat dinamis, oleh karena itu para ahli menyebutkan garis besar pengertian kurikulum pendidikan dengan dua cara pandang, yaitu: pengertian kurikulum secara tradisonal dan secara modern. Secara tradisonal, Roebert M. Hutchin yang mengatakan, " The curiculum should include grammar, theoric and logic, reading, and eddition, and mathematic at the secondary level introduce the great books of the western world. " Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwasannya kurikulum merupakan sebuah acuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Sedangkan secara modern, Zakiah Daradjat bahwasannya, " All activities that are provided for studied by the school constitut: is curriculum " atau dapat juga dikatakan "the term curriculum…include all of the experience of children for which the school accepts responsibity." Jadi, kurikulum merupakan suatu sistem perencanaan pembelajaran. Sebagai suatu sistem, kurikulum memiliki beberapa komponen diantaranya: Tujuan, Isi/materi, Metode, dan Evaluasi. Setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain, jika salah satu komponen terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan terganggu. Tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan.Dalam skala makro, tujuan kurikulum erat kaitannya dengan sistem nilai dan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-citakan.Sedangkan skala mikro, erat kaitannya dengan visi misis ekolah. Isi kurikulum berhubungan dengan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, yaitu menyangkut semua aspek, baik materi pembelajaran maupun aktivitas siswa yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
P endidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif dan efisien metode atau cara-cara pelaksanaannya hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan, para pendidik perlu terlebih dahulu memperkokoh landasan pendidikannya. Mengingat hakikat pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia, maka para pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah satu landasannya. Konsep hakikat manusia yang dianut pendidik akan berimplikasi terhadap konsep dan praktek pendidikannya. Bahan ajar mandiri ini akan membantu Anda untuk memahami konsep landasan pendidikan, hakikat manusia, dan implikasi hakikat manusia terhadap pendidikan. Dengan mempelajari bahan ajar mandiri ini pada akhirnya Anda akan dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip antropologis sebagai asumsi mengenai keharusan pendidikan (mengapa manusia perlu dididik dan mendidik diri), prinsip-prinsip antropologis mengenai kemungkinan pendidikan (mengapa manusia dapat dididik), dan pengertian pendidikan. Semua ini akan mengembangkan wawasan kependidikan Anda dan akan berfungsi sebagai titik tolak dalam rangka praktek pendidikan maupun studi pendidikan lebih lanjut. Materi bahan ajar mandiri ini terdiri atas tiga sub pokok bahasan. Sub pokok bahasan pertama mencakup pengertian landasan filosofis pendidikan,
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dari Pengertian tersebut bisa artikan bahwa pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia , bersifat normative, dan harus bisa dipertanggungjawabkan. Sehubungan dengan pernyataan di atas, praktik pendidikan tidak boleh dilaksanakan secara sembarangan, namun praktek pendidikan harus terencana, jelas dan tepat tujuannya agar bisa menghasilkan pendidikan yang kokoh dan berkualitas. Untuk mendapatkan pendidikan yang kokoh dan berkualitas harus dimulai ldari landasan pendidikan yang kuat. Landasan pendidikan ibarat pondasi dasar untuk membangun pendidikan sesuai dengan cita cita bangsa yang tertuang dalam Tujuan Pendidikan Nasional A.Pengertian Landasan Pendidikan Dalam bahasa Inggris, landasan disebut dengan istilah foundation, yang dalam bahasa Indonesia menjadi fondasi. Fondasi merupakan bagian terpenting untuk mengawali sesuatu Dalam bahasa Indonesia, Istilah landasan mengandung arti sebagai alas, dasar atau tumpuan (kamus besar bahasa Indonesia, 1995:560).. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa landasan adalah alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari suatu hal ; atau suatu fondasi tempat berdirinya sesuatu hal. Sedangkan Pendidikan adalah bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga " belajar " tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan