Books by rahmad sp
Chairunnisa Ahsana, AS (Editor: Rahmad Syah Putra), 2019
Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian dan akan berupaya mereaktulaisasikan fenomena buda... more Buku ini merupakan salah satu hasil penelitian dan akan berupaya mereaktulaisasikan fenomena budaya, hubungannya dengan tradisi serta agama yang berkembang di Aceh beberapa abab yang lalu dan melihat melalui konteks kekinian, yang dikaji melalui teks Wirid dan Azimat.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, dkk, 2018
This conference is conducted to improve the capacity of members of the PKK (Pemberdayaan dan Kese... more This conference is conducted to improve the capacity of members of the PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga: Family Welfare Empowerment) and the members of the Bunda PAUD (Bunda PAUD Teachers’ Association) which are semi-formal social and educational organizations under the umbrellas of the wives of the Governor and the Deputy Governor of Aceh.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Teuku Erwansyah, Rahmad Syah Putra, Sanusi, Teuku Irvani, Samsul Bahri, 2018
Booklet Warisan Budaya Aceh Barat. Tujuan dari penyusunan Booklet ini tidak lain adalah untuk dap... more Booklet Warisan Budaya Aceh Barat. Tujuan dari penyusunan Booklet ini tidak lain adalah untuk dapat memperkenalkan kepada generasi mendatang berbagai macam benda warisan budaya masa lalu dari Aceh Barat baik dari jenis Geologika, Biologika, dan lain sebagainya.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Teuku Erwansyah, Rahmad Syah Putra, Sanusi, Teuku Irvani, 2018
Booklet “Dokumentasi Objek Wisata Sejarah di Aceh Barat” merupakan sebuah dokumentasi guna memper... more Booklet “Dokumentasi Objek Wisata Sejarah di Aceh Barat” merupakan sebuah dokumentasi guna memperkenalkan berbagai kelebihan warisan sejarah di Aceh Barat, baik yang telah lalu maupun yang masih ada sampai saat ini, serta menjadi bahan rujukan bagi Pemerintah Aceh Barat untuk melestarikan dan menjaga warisan tersebut sebagai sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan program pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, dkk, 2018
Gerakan Literasi Sekolah yang digagas dan dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan M... more Gerakan Literasi Sekolah yang digagas dan dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan kepedulian atas rendahnya kompetensi peserta didik Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan membaca. Data penelitian dalam Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) tahun 2011 menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam memahami bacaan
berada di bawah rata-rata internasional. Melalui penguatan kompetensi literasi,
terutama literasi dasar, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan akses lebih luas pada pengetahuan agar rendahnya peringkat kompetensi tersebut dapat diperbaiki. Kompetensi literasi dasar (menyimak-berbicara, membaca-menulis, berhitung- memperhitungkan, dan mengamati-menggambar) sudah selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Selain itu, peserta didik mampu membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi mengarahkan seseorang pada kemampuan memahami pesan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk teks (lisan, tulis, visual).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku non pelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Sebagai salah satu desain induk penumbuhan budi pekerti, Gerakan Literasi Sekolah perlu melibatkan para pemangku kepentingan secara terprogram dengan
satu tujuan agar peserta didik, terutama di tingkat pendidikan dasar, menjadi insan berbudaya literasi. Untuk itu, perlu diterbitkan buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Panduan ini merupakan rujukan bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam melaksanakankegiatan literasi yang terintegrasi dan efektif.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Abdul Manan, Muhazar, Rahmad Syah Putra, 2018
Banda Aceh is the capital city of the province of Aceh. It has long history of Islamic influence... more Banda Aceh is the capital city of the province of Aceh. It has long history of Islamic influence with very homogenous citizens. Many people of different background: religions, occupations, and tribes, has inhabited this city since the era of Kingdom of Aceh Darussalam until the recent days. This research studied the ways of government of Aceh realizing this city as a civilized city. Thus, the aims of this research were (1) to describe the efforts taken by the government in realizing civilized city, (2) to describe the constraints faced by the government, (3) to reveal the public response toward government‟s effort in realizing civilized city, and (4) to describe the recent condition of this city. Qualitative approach was applied to analyze the data taken from the field observation, document analysis; interview was also done to complete the data. Data reduction, data display, and conclusion drawing were done in order to analyze the data. There were several results after the analysis was done. Firstly, the recent government arranged Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), or intermediate term development plant, for 2012-2017 by involving relating stakeholders. There were several constraints found: the lack of citizens‟ participation toward the implementation of sharia, the less optimum governance system, and uneven economic empowerment. Thirdly, there were various responses as people of lower class, middle class, and upper class had different perspectives. Lastly, the government of Banda Aceh, with Aminullah Usman and Zainal Arifin as major and vice major, had launched the concept of Banda Aceh Kota Gemilang (Banda Aceh as Brilliant City). This concept was a development of civilized city concept, which guided Banda Aceh to be one of Islamic civilized city in Southeast Asia, as Banda Aceh in its glorious day during 17th century.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Abdul Manan & Rahmad Syah Putra, 2018
This study described the role of ulama upon the development of religious aspect within the area o... more This study described the role of ulama upon the development of religious aspect within the area of western and southern Aceh, which focused on a leading figure, Teungku Chik Dirundeng. He has significant influence on the spread of Islam within the area of southern and western Aceh. Teungku Dirundeng was also known as a persistence hero who fights the colonialization of Dutch within the coastal area of western Aceh. The study applied qualitative approach by mean of ethnographic method, which employed three data collecting technics: interview, observation, and document recording. The result led to the conclusion the Teungku Dirundeng was a scholar who had great contribution upon the development of Islam in coastal area of southern and western Aceh. It made the people on this area really respected him, even people of Meulaboh, West Aceh, put his name as the name of road and as the name of tertiary Islamic education institution.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, 2018
Buku ini merupakan sepintas garis besar
tentang sekumpulan catatan IPELMABAR. Harapannya
dengan ... more Buku ini merupakan sepintas garis besar
tentang sekumpulan catatan IPELMABAR. Harapannya
dengan hadirnya buku ini, maka akan menambah semangat para generasi Aceh Barat untuk ber-IPELMABAR dan merumuskan berbagai
kegiatan positif untuk kemajuan Aceh Barat kedepan.
Serta menjadi sebuah referensi bagi generasi mendatang.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Saifuddin A. Rasyid & Rahmad Syah Putra
Substansi buku ini meliputi: istilah dan pengertian menyangkut teori dan perkenalan konsep terhad... more Substansi buku ini meliputi: istilah dan pengertian menyangkut teori dan perkenalan konsep terhadap manajemen perkantoran hingga kepada pengarsipan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran pada Jurusan Tarbiyah dan Keguruan khusunya Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Peningkatan kualitas pembelajaran adalah salah satu bagian komitmen penting bagi Prodi MPI dalam rangka mewujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Buku ini menguraikan berbagai fenomena warung kopi dan ngopi sebagai salah satu transformasi buda... more Buku ini menguraikan berbagai fenomena warung kopi dan ngopi sebagai salah satu transformasi budaya yang paling revolusioner di Aceh dalam lebih dari satu dekade terakhir. Eekosistem yang diciptakan oleh kopi, warung kopi serta penikmat kopi di Aceh tidak hanya berhenti menjadi Fakultas Kopi, tapi lebih dari itu, bisa jadi Universitas Kopi dimana siapa saja bisa belajar, kapan saja, dan dimana saja untuk menyelesaikan problematika sosial secara egaliter, reileks dan bersahaja. Karena jika ditempatkan lain tidak mampu lagi menyelesaikan masalah, maka silahkan bawa ke warung kopi. Sambil ngopi, maka semua masalah akan selesai di Warung Kopi!.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Papers by rahmad sp
Rahmad Syah Putra, 2019
Abstrak: Filsafat memainkan peran penting dalam membimbing tujuan umum pendidikan dan mengarahkan... more Abstrak: Filsafat memainkan peran penting dalam membimbing tujuan umum pendidikan dan mengarahkan agar kurikulum yang dirancang terdapat nilai-nilai Islam, dan dapat sejalan dengan kebenaran yang diterima secara universal. Artikel ini akan membahas tentang kurikulum dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan dari penulisan ini ialah untuk dapat mengetahui tentang kurikulum pendidikan Islam, dan kurikulum dalam perspektif filsafat pendidikan Islam. Hasil dari penulisan artikel ini menunjukkan bahwa melalui filsafat dapat ditentukan baaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan, dengan mengacu pada asas-asas kurikulum, meliputi: Asas Filosofis, Asas Sosiologis, Asas Organisatoris, Asas Psikologis. Kurikulum pendidikan Islam memiliki karakteristik tersendiri, dimana kurikulum pendidikan didasarkan pada prinsip dan bahan kajian yang berasal dari Al-Qur'an dan Hadist Nabi. Pendidikan Islam pada dasarnya merupakan upaya pembinaan dan pengembangan potensi manusia, agar tujuan kehadirannya di dunia ini sebagai hamba Allah dan sekaligus tugas khalifah Allah tercapai sebaik mungkin. Potensi yang dimaksud meliputi potensi jasmaniah dan potensi rohaniah seperti akal, perasaan, kehendak, dan potensi rohani lainnya. Dalam wujudnya, pendidikan Islam dapat menjadi upaya umat secara bersama atau upaya lembaga kemasyarakatan yang memberikan jasa pendidikan bahkan dapat pula menjadi usaha manusia itu sendiri untuk dirinya sendiri.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Cut Putro Yuliana, Sri Hardianty, dan Rahmad Syah Putra, 2019
Guru pustakawan adalah guru sekolah yang mendapatkan pendidikan atau pelatihan di bidang perpusta... more Guru pustakawan adalah guru sekolah yang mendapatkan pendidikan atau pelatihan di bidang perpustakaan, selain tugas mengajar juga bertugas di perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data: obeservasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui penyusunan program, pelaksanaan program, upaya atau strategi m dan faktor pendukung dan penghambat kinerja guru pustakawan dalam pemberdayaan perpustakaan sekolah pada SMAN 2 Meulaboh, dengan subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, dan Guru Pustakawan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa (1) Belum terdapatnya; (2) Program/kegiatan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh sebagian dapat terlaksanakan, namun sebagian lagi belum terlaksanakan sepenuhnya dan ada kegiatan yang sama sekali belum terlaksana; (3) Upaya pemberdayaan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh yang dilakukan oleh guru pustakawan adalah dengan melakukan lomba siswa/siswi peminjam buku terbanyak, pembinaan bakat dan minat siswa dan menggalakkan kegiatan membaca sebelum memulai pelajaran serta melakukan kerjasama dengan Dinas terkait untuk membentuk GLS (Gerakan Literasi Sekolah); dan (4) terdapat faktor pendukung kinerja guru pustakawan dalam pemberdayaan Perpustakaan SMAN 2 Meulaboh serta faktor penghambat kinerja guru pustakawan dapat menunjang manajemen kinerja guru pustakawan pada SMAN 2 Meulaboh seperti sarana-prasana, pustakawan dan lain sebainya.
Kata Kunci: Kinerja, Guru Pustakawan, dan SMAN 2 Meulaboh
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, 2018
The background of this study is to see how the Islamic education in Sri Ratu Tajul Alam Safiatudd... more The background of this study is to see how the Islamic education in Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin's period, at that time the kingdom of Aceh Darussalam peak of its glory (Century XVII), it was visited by many scholars (Ulama and the Poet), foreign and domestic. Among those who came, there are some scholars who stayed in Aceh and return to his homeland as well. While in Aceh, they became a teacher, especially in the science of religion and the author of books on various branches of science. Since the number of teachers and authors who live in Aceh make Aceh as "Qibla" the study of Islam and other sciences in the archipelago at that time. The purpose of this study was to determine how the system of Islamic education in the XVII century (1050-1086 H = 1641-1675 AD), the progress and the development of Islamic education in Aceh during the reign of Sri Ratu Tajul Alam Safiatud-din and compliance with the current context. Data from this study were obtained through the collection of a variety of references and relevant sources, then in their analysis authors use literature review, the results of the processing of these data are concluded that the Islamic Education In Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin's period was very advanced, because he encouraged the importance of education and science when he lead, at that time science and education in Aceh were developed so well, the literature of Ma-lay-Aceh was very well-known to all over the world.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, 2018
This study aims to investigate the planning, implementation, monitoring and evaluation of educati... more This study aims to investigate the planning, implementation, monitoring and evaluation of educational quality improvement program. This study employs descriptive method with qualitative approach. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation study. Study participants are School's Principal, Vice Principal, Chairman MGMPs, committees and supervisors. The results suggest that: 1) Planning for quality improvement program is designed by the school principal in accordance with the vision and mission of the school. 2) Implementation of planning for quality improvement program is carried out by assigning curricular activities, giving supports and motivation for teachers who continue their education to a higher level, strengthening the UAS and UAN system, inviting good speakers, holding regular meetings, and empowering school committee. 3) Monitoring the quality improvement program is under-taken by the school's principal for individual teacher at the beginning and end of the semester to determine the level of achievement of the curriculum applied. 4) Evaluation of educational quality improvement program is performed by the principal and vice principal on annual, monthly and semester bases which covers both internal and external evaluations. Abstrak: Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perencanaan, implementasi, pengawasan dan evaluasi program peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua MGMP, Komite Sekolah dan Pengawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah. (2) Implementasi program peningkatan mutu dilakukan dengan melaksanakan program sekolah yang telah direncanakan seperti: pemberian tugas dalam kegiatan kurikuler dan kokurikuler, memberi dukungan dan motivasi bagi guru yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pemantapan UAS dan UAN, mendatangkan narasumber, mengadakan rapat rutin, serta memberdayakan Komite Sekolah (3) Pengawasan program peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah pada personil pada awal dan akhir semester untuk mengetahui tingkat ketercapaian kurikulum yang diterapkan. (4) Evaluasi program peningkatan mutu pendidikan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah setiap tahun, namun juga dilakukan secara bulanan dan semester. mencakup evaluasi internal dan evaluasi eksternal.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, 2018
This paper describes a figure called Farid Husain who actively involves in the effort towards the... more This paper describes a figure called Farid Husain who actively involves in the effort towards the peace of Aceh. This figure is believed to be very successful in playing his role upon searching for peace in Aceh, that he
could bring peace in Aceh in August 2005. The reason why Farid Husain needs to be raised in this paper is because he is a very active man in searching for prospective figures of peace in Aceh. He is the one behind the scene who finds all Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka) leaders through informant approach to engage in peace talks. Therefore, it is important to understand the role played by Farid Husain until the peace of Aceh can successfully be achieved with the Helsinki agreement on August 15th, 2005 in Finland.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Thesis Chapters by rahmad sp
Rahmad Syah Putra, 2018
ABSTRAK Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu keharusan untuk memenuhi kebutuhan sekol... more ABSTRAK Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu keharusan untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perencanaan, implementasi, pengawasan dan evaluasi program peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua MGMP, Komite Sekolah dan Pengawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peren-canaan peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah. Program yang disusun berupa penambahan jam pelajaran, peningkatan mutu guru melalui penataran, pelatihan guru, pelaksanaan supervisi, dan pendidikan lanjutan bagi guru. Sedangkan program perencanaan peningkatan mutu bagi siswa meliputi peningkatan pendidikan siswa melalui program kegiatan kokurikuler seperti: praktik ibadah, pramuka, latihan kepemimpinan, pembinaan bakat minat yang difokuskan kepada empat bidang kegiatan yang meliputi: bidang keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga, serta bidang kesenian; (2) Implementasi program peningkatan mutu dilakukan dengan melaksanakan program sekolah yang telah direncanakan seperti: pemberian tugas dalam kegiatan kurikuler dan kokurikuler, memberi dukungan dan motivasi bagi guru yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pemantapan UAS dan UAN, mendatangkan narasumber, mengadakan rapat rutin, serta memberdayakan Komite Sekolah. (3) Pengawasan program peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah pada personil pada awal dan akhir semester untuk mengetahui tingkat ketercapaian kurikulum yang diterapkan. (4) Evaluasi program peningkatan mutu pendidikan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dengan mengacu pada program pengendalian mutu dan pedoman evaluasi pendidikan dilengkapi dengan instrumennya, dengan mencakup evaluasi hasil, proses pelaksanaan, dan faktor-faktor manajerial pendukung proses pendidikan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conference Presentations by rahmad sp
Dian Ayuningtyas, Rahmad Syah Putra, Zubaidah, Cut Intan Salasiyah, Della Defyanti dan Dena Marziyah, 2019
The rationale of this conference is to socialize the public through teachers, education administr... more The rationale of this conference is to socialize the public through teachers, education administrators, other education specialists and the public that education is actually the process of transferring information and experiences in all areas of education through formal and non-formal education flat forms, based on the aims, the targeted learners, the materials to be transferred, the approaches to be selected, the methods & techniques to be applied and the levels of learners. The aims of teaching and learning have been changing very rapidly since the birth of the first industrial developmental phase (education 1.0) to the present industrial 4.0 and in the process of moving into education 4.0.
The latest stage of the focus of education is on the 4C; Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving, and Creative and Innovative. The changes of this focus have lead the process of education into developing HOTS (Higher Order Thinking Skills) among our students based on critical thinking that has been shaped from their early childhood education levels. When HOTS and critical skills are combined with STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) skills, as the reality has been proven many countries in the world, will lead to developing our skills into solving problems critically. When critical thinking skills are developed and shaped, our minds are opened to more than one ways of solving problems.
Once the minds of our students are broadening and their our views of the world are opening into different considerations, they will be led into shaping their characters that are acceptable by the society where they are living in and based on universal views good characters culturally, religiously and socially, and finally form their characters’ identity to be practiced within their own family, society and nationality. The 2013 Indonesian curricula provides teachers to select appropriate learning methods. One of them is the STEM aproach that shape and build characters of the learners from their early stages of their lives. Building characters from this life stage will enable the learners to internally acquire the characters that are acceptable religiously and culturally.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Misri A. Muchsin, Fadhlur Rahman Armi, Rahmad Syah Putra, 2019
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian makalah yang dimuat pada Proceedings International C... more Makalah ini merupakan salah satu dari sekian makalah yang dimuat pada Proceedings International Conference on Islam Modernity and Civilization (ICIMC) 2019 yang digelar untuk pertama kalinya di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh atas kerja sama dengan Institute of the Malay World & Civilization (ATMA), Malaysia dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kuala Lumpur yang dilaksanakan dari tanggal 3-4 Desember 2019.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Rahmad Syah Putra, Dian Ayuningtyas, Irfani Wafira, dan Ridho Fahlevi Akbar, 2019
Improving the quality of education is a must to meet the needs of the school and community. This ... more Improving the quality of education is a must to meet the needs of the school and community. This study aims to determine the planning, implementation, monitoring, and evaluation of programs to improve education. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques: observation, interviews and documentation study. Subjects were Principal, Vice Principal, committees and supervisors. The results of the study will describe how Planning, Implementation, and Evaluation of education quality improvement programs are carried out by Fatih Bilingual School in Aceh every year, but also conducted on a monthly and semester basis. includes internal evaluation and external evaluation as a reference for improving the quality of schools in Aceh. INTRODUCTION The presence of a quality education institution is highly expected by all parties. Because quality education is one of the answers to the challenges faced by a nation to be able to compete globally. According to Mukbulloh (2011), the urgency of developing the quality of education by looking at the conditions of developing reality cannot be delayed anymore. Science is growing. Education in Indonesia needs to internalize quality so that it is in line with the progress of nations in the world. In the development of education a quality management system is needed, so as to be able to achieve the best achievements. The strategy is a plan or action that is designed in such a way as to achieve a goal, a good strategy depends on how neatly the steps taken in preparing the plan. The same thing was also expressed by Ismail (2000) who said that in the 21st Century was the era of rapid development of technology and information. The latest developments in open sky technology have implications for human life in the world and bring people to race faster to catch up.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Books by rahmad sp
berada di bawah rata-rata internasional. Melalui penguatan kompetensi literasi,
terutama literasi dasar, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan akses lebih luas pada pengetahuan agar rendahnya peringkat kompetensi tersebut dapat diperbaiki. Kompetensi literasi dasar (menyimak-berbicara, membaca-menulis, berhitung- memperhitungkan, dan mengamati-menggambar) sudah selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Selain itu, peserta didik mampu membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi mengarahkan seseorang pada kemampuan memahami pesan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk teks (lisan, tulis, visual).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku non pelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Sebagai salah satu desain induk penumbuhan budi pekerti, Gerakan Literasi Sekolah perlu melibatkan para pemangku kepentingan secara terprogram dengan
satu tujuan agar peserta didik, terutama di tingkat pendidikan dasar, menjadi insan berbudaya literasi. Untuk itu, perlu diterbitkan buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Panduan ini merupakan rujukan bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam melaksanakankegiatan literasi yang terintegrasi dan efektif.
tentang sekumpulan catatan IPELMABAR. Harapannya
dengan hadirnya buku ini, maka akan menambah semangat para generasi Aceh Barat untuk ber-IPELMABAR dan merumuskan berbagai
kegiatan positif untuk kemajuan Aceh Barat kedepan.
Serta menjadi sebuah referensi bagi generasi mendatang.
Papers by rahmad sp
Kata Kunci: Kinerja, Guru Pustakawan, dan SMAN 2 Meulaboh
could bring peace in Aceh in August 2005. The reason why Farid Husain needs to be raised in this paper is because he is a very active man in searching for prospective figures of peace in Aceh. He is the one behind the scene who finds all Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka) leaders through informant approach to engage in peace talks. Therefore, it is important to understand the role played by Farid Husain until the peace of Aceh can successfully be achieved with the Helsinki agreement on August 15th, 2005 in Finland.
Thesis Chapters by rahmad sp
Conference Presentations by rahmad sp
The latest stage of the focus of education is on the 4C; Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving, and Creative and Innovative. The changes of this focus have lead the process of education into developing HOTS (Higher Order Thinking Skills) among our students based on critical thinking that has been shaped from their early childhood education levels. When HOTS and critical skills are combined with STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) skills, as the reality has been proven many countries in the world, will lead to developing our skills into solving problems critically. When critical thinking skills are developed and shaped, our minds are opened to more than one ways of solving problems.
Once the minds of our students are broadening and their our views of the world are opening into different considerations, they will be led into shaping their characters that are acceptable by the society where they are living in and based on universal views good characters culturally, religiously and socially, and finally form their characters’ identity to be practiced within their own family, society and nationality. The 2013 Indonesian curricula provides teachers to select appropriate learning methods. One of them is the STEM aproach that shape and build characters of the learners from their early stages of their lives. Building characters from this life stage will enable the learners to internally acquire the characters that are acceptable religiously and culturally.
berada di bawah rata-rata internasional. Melalui penguatan kompetensi literasi,
terutama literasi dasar, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan akses lebih luas pada pengetahuan agar rendahnya peringkat kompetensi tersebut dapat diperbaiki. Kompetensi literasi dasar (menyimak-berbicara, membaca-menulis, berhitung- memperhitungkan, dan mengamati-menggambar) sudah selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar, lalu dilanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Selain itu, peserta didik mampu membedakan informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Hal itu karena literasi mengarahkan seseorang pada kemampuan memahami pesan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk teks (lisan, tulis, visual).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku non pelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Sebagai salah satu desain induk penumbuhan budi pekerti, Gerakan Literasi Sekolah perlu melibatkan para pemangku kepentingan secara terprogram dengan
satu tujuan agar peserta didik, terutama di tingkat pendidikan dasar, menjadi insan berbudaya literasi. Untuk itu, perlu diterbitkan buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Panduan ini merupakan rujukan bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam melaksanakankegiatan literasi yang terintegrasi dan efektif.
tentang sekumpulan catatan IPELMABAR. Harapannya
dengan hadirnya buku ini, maka akan menambah semangat para generasi Aceh Barat untuk ber-IPELMABAR dan merumuskan berbagai
kegiatan positif untuk kemajuan Aceh Barat kedepan.
Serta menjadi sebuah referensi bagi generasi mendatang.
Kata Kunci: Kinerja, Guru Pustakawan, dan SMAN 2 Meulaboh
could bring peace in Aceh in August 2005. The reason why Farid Husain needs to be raised in this paper is because he is a very active man in searching for prospective figures of peace in Aceh. He is the one behind the scene who finds all Free Aceh Movement (Gerakan Aceh Merdeka) leaders through informant approach to engage in peace talks. Therefore, it is important to understand the role played by Farid Husain until the peace of Aceh can successfully be achieved with the Helsinki agreement on August 15th, 2005 in Finland.
The latest stage of the focus of education is on the 4C; Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving, and Creative and Innovative. The changes of this focus have lead the process of education into developing HOTS (Higher Order Thinking Skills) among our students based on critical thinking that has been shaped from their early childhood education levels. When HOTS and critical skills are combined with STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) skills, as the reality has been proven many countries in the world, will lead to developing our skills into solving problems critically. When critical thinking skills are developed and shaped, our minds are opened to more than one ways of solving problems.
Once the minds of our students are broadening and their our views of the world are opening into different considerations, they will be led into shaping their characters that are acceptable by the society where they are living in and based on universal views good characters culturally, religiously and socially, and finally form their characters’ identity to be practiced within their own family, society and nationality. The 2013 Indonesian curricula provides teachers to select appropriate learning methods. One of them is the STEM aproach that shape and build characters of the learners from their early stages of their lives. Building characters from this life stage will enable the learners to internally acquire the characters that are acceptable religiously and culturally.