[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Negara Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang subur dan penuh akan budaya, namun melimpahnya kekayaan Indonesia tidak berbanding lurus dengan kehidupan masyarakatnya. Negara dengan dengan Iklim tropis dan tanah yang subur ini bahkan masih mengimpor beras dari Negara tetangga, sebagai Negara yang memiliki beragam jenis tumbuhan Indonesia seharusnnya bisa memanfaatkan kekayaannya dengan baik. Banyaknya terdapat rawa-rawa ataupun danau di Indonesia, menjadikan tanaman lotus mudah didapat. Tanaman lotus yang kaya akan khasiat ini merupakan jenis tanaman air yang tumbuh secara alami di daerah perairan rawa, danau, atau sungai yang tidak begitu dalam dan berair tenang. Lotus ( Nelumbo nucifera) termasuk jenis tanaman dari keluarga Nymphaeaceae, yaitu tanaman air menahun yang sangat indah, tanaman ini berasal dari daratan Asia. Tanaman yang dianggap sebagai bunga suci bagi umat Budha dan Hindu, memiliki banyak khasiat pada semua bagian mulai dari bunga, batang, akar, rimpang, hingga bijinya. Kandungan di dalam biji lotus hampir setara dengan beras dan tepung terigu, hal ini membuat biji lotus dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat. Kandungan gizi biji lotus lainnya adalah vitamin C, protein, lemak, asam amino dan asam lemak esensial yang lengkap. Jadi biji lotus juga bisa dijadikan bahan kue, salah satunya kue terang bulan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis mengambil judul karya tulis ini yaitu “Pemanfaatan Biji Lotus sebagai Kue Terang Bulan”. Rumusan Masalah Apakah biji lotus dapat diinovasikan sebagai bahan pangan? Kandungan apa saja yang terdapat dalam biji lotus? Bagaimana cara pengolahan biji lotus sebagai bahan pangan? Tujuan Penelitian Adapun yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pemanfaatan biji lotus sebagai bahan pangan Mengetahui khasiat yang terkandung dalam biji lotus Untuk menambah inovasi baru masyarakat dalam mengembangkan bahan pangan dari lotus Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan biji lotus sebagai inovasi keanekaragaman pangan Dapat membantu pedagang kue dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pangan dengan memanfaatkan biji lotus Mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan pengembangan bahan pangan baru dari biji lotus. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Lotus Lotus adalah tanaman yang berasal dari daratan Asia khususnya India, tanaman yang dianggap suci oleh penganut agama Budha dan Hindu ini termasuk tanaman dari suku Nelumbonaceae. Dalam bahasa Inggris lotus dikenal sebagai Indian lotus, sacred lotus, dan bean of India.. Di Indonesia, lotus juga disebut dengan nama seroja atau teratai. Namun sesungguhnya teratai dan lotus berbeda genus, dimana lotus masuk ke dalam genus Nelumbo sedangkan teratai dari genus Nymphaea (teratai). Secara taksonomi, Bunga lotus diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Proteales Famili : Nelumbonaceae Genus : Nelumbo Spesies : Nelumbo nucifera 2.2. Morfologi Lotus Lotus (Nelumbo Nucifera.) adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembapan yang tinggi. Lotus memiliki daun yang lebar dengan bentuk yang melingkar, dan tepi daun bergerigi. Sebagian besar daun-daun ini mengapung di atas air agar dapat mengambil oksigen yang ada di udara. Daun dapat mengapung karena adanya ruang udara yang berkembang dengan baik.  Bentuk daun lotus ini bulat lebar, dengan bagian tepi bergelombang. Dari jauh, daun-daun lotus terlihat seperti jajaran payung yang sedang mengembang. Warna daun bagian atas hijau keabu-abuan, sisi bawahnya berwarna lebih muda. Permukaan daun terasa licin dan kenyal karena diselimuti lapisan lilin. Pada daun bagian bawah biasanya tidak di temukan adanya stomata. Lotus memiliki batang yang berfungsi untuk menyangga daun agar mengapung di atas air. Batangnya sebagian besar tenggelam di dalam air, namun ada beberapa yang muncul di atas permukaan air. Batang teratai memiliki ruang udara yang berkembang dengan baik. Selain berfungsi sebagai penyokong dari daun, batang juga berfungsi untuk mengasorbsi nutrisi yang dibutuhkan oleh teratai. Sistem akar pada hidrofi seperti Nymphaeaceae kurang berkembang dengan baik dan tidak memiliki bulu akar  maupun tudung akar. Akar pada Nymphaeaceae memiliki fungsi utama sebagai jangkar, pelekat atau pencengkeram. Absorbsi lebih banyak dilakukan oleh batang dan daun. 2.3. Makanan Subtitusi Makanan substitusi adalah makanan berupa makanan pokok yang masih bisa dimanfaatkan lagi menjadi bahan makanan pengganti, seperti tepung, ubi, kedelai, dll. Contoh makanan alternatif yang diperoleh dari pemanfaatan limbah menjadi bahan pangan yang layak. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 206,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,66% per tahun (BPS, 2000) dan tingkat konsumsi beras per kapita sebesar 130,1 kg merupakan tantangan yang tidak ringan. Tahun 1997-1998 pemerintah telah mengimpor beras sebanyak 5,8 juta (Hasanudin et ai, 1999). Kekurangan beras ini diperkirakan akan terus membesar. Maka dari itu perlu adanya pengolahan bahan pangan dan penganekaragaman pangan untuk mengatasi kerawanan pangan tersebut perlu dilakukan identifikasi bahan makanan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan. Berdasarkan sifat fisiko kimia bahan yang beragam maka perlu dilakukan modifikasi pengolahan. ( Buletin agrobio Jurnal Tinjauan Ilmiah Riset Biologi dan Bioteknologi Pertanian Volume 3 Nomor 2 Tahun 2000). Salah satu bahan pokok pengolahan pangan adalah tepung. Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa berasal dari bahan nabati misalnya tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani misalnya tepung tulang dan tepung ikan. Bunga lotus atau di Indonesia juga disebut seroja atau teratai, biasa digunakan untuk tanaman hias. Umat Hindu di Bali menganggap bunga lotus sebagai salah satu bunga yang dianggap suci, dari maka itu bunga lotus atau teratai lebih sering dugunakan pelengkap upacara dan persembahyangan umat Hindu. Diluar dari kegunaan tanaman lotus sebagai tanaman hias dan perlengkapan upacara, ternyata tanaman yang berasal dari daratan Asia ini memiliki segudang manfaat. Bunga, batang, daun, akar, rimpang, hingga bijinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat bahkan olahan makanan. Sebagai obat, bunga lotus bermanfaat dalam mengatasi berbagai macam penyakit. Di antaranya, disentri, demam, muntah, batuk darah, keputihan, tumor, insomnia, mimisan, sakit kepala, hipertensi, dan anemia. Biji lotus juga merupakan sumber pangan yang potensial karena kaya akan kandungan protein dan mengandung sumber karbohidrat (sebesar 87,67%, hampir setara beras dan tepung terigu) pengganti beras atau dapat juga dijadikan tepung untuk bahan baku pembuatan kue. Selain mengandung karbohidrat dan protein, kandungan gizi biji lotus atau teratai lainnya adalah vitamin C, lemak, asam amino dan asam lemak esensial yang lengkap. 2.4. Martabak Manis Martabak ada dua jenis, yakni martabak telor atau martabak asin dan martabak manis. Konon martabak manis berasal dari kota Bangka belitung. Mereka menyebutnya Hok Lo Pan. Sementara martabak asin berasal dari India. Namun, karena banyak orang dari daerah Lebaksiu, Tegal, yang menjual martabak asin, maka orang mengira martabak asin berasal dari Lebaksiu. Namun kebeneran asal muasal dari kedua martabak ini belum tahu pasti. Martabak manis. Martabak yang lezat seharusnya memiliki ciri2 sbb: Lembut, Tidak mengeras sampai besok bahkan hingga lusa. Pada umumnya martabak yg kita jumpai kuenya tebal. Waktu masih panas terasa lembut, tetapi besoknya mulai mengeras. Kulit luar tipis dan tidak liat. Jika kulit luarnya tebal, pada waktu digigit akan terasa liat, apalagi bila sudah dingin. Martabak seperti ini sering kita temui. Teksturnya bagus. Bila teksturnya (sarangnya) bagus, pastilah martabak seperti ini lebih empuk dibandingkan jika sarang yg terbentuk jarang-jarang. Tidak ada after taste. Martabak yang bagus tidak akan tersisa rasa pahit, rasa lilin, atau getir di mulut kita. Martabak yang bagus tidak perlu menggunakan bahan pelembut, penguat rasa, pewarna makanan sintetis , pengenyal apalagi pengawet. Tidak asam, martabak menjadi asam karena dua hal. Adonan sudah basi. juga karena menggunakan yeast atau ragi. Untuk membuat martabak yang berkualitas baik, tidak dibutuhkan ragi. ragi membuat pori2 menjadi halus, warna kue tidak cerah, meskipun kue menjadi lebih lembut, dan menyebabkan kue berbau asam seperti kue pukis.  Tidak terlalu berminyak. Jika martabak terlalu banyak fat akan terjadi seperti ini : setiap kali gigitan, fat yang mencair seperti minyak berjatuhan. Sebenarnya apa tujuan menggunakan terlalu banyak fat? Jika ingin mendapat hasil kue yang lebih moist-lembab, bukan seperti ini caranya. Tetapi perhatikan komposisi bahan dalam adonan dan tehnik memanggang. Penggunaan fat pada kue martabak hanya sekedar membasahi pori2 yang terbentuk, agar pori2 tidak menyatu lagi.Sehingga tekstur kue tidak menggumpal. 2.4.1. Tepung Terigu Tepung terigu merupakan salah satu bahan pokok pembuatan kue atau roti. Tepung terigu merupakan produk impor yang didatangkan dari Negara-negara subtropics seperti Australia, Kanada, Amerika, Rusia, Cina, dan masih banyak lagi. Awalnya terigu berupa biji gandum, setelah melewati proses pembersihan (cleaning) dan penggilingan (milling) maka jdilah tepung terigu yang kita kenal. Dalam membuat roti atau kue dibutuhkan kadar rata-rata tepung terigu yang ideal yaitu Tepung terigu berprotein 12 %-14 % ideal untuk pembuatan roti dan mie, sedangkan 10.5 %-11.5 % untuk biskuit, pastry/pie dan donat. 2.4.2. Gula Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.pada umumnya gula digunakan pada saat pembuatan kue. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan mengatur tekstur makanan atau minuman (Arifin B. , 2009). Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energy (Darwin 2013). Secara umum, gula dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Monosakarida Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari satu molekul gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa. b. Disakarida Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua molekul gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari dua glukosa) 2.4.3. Telur Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Telur pada proses pembuatan kue berfungsi untuk memperkaya gizi dan memberikan rasa lebih lezat. Kandungan telur sangat lengkap dan bermutu tinggi. Rata-rata kadar protein telur adalah antara 12% - 16% atau sekitar 7 – 8 gram protein dalam satu butir telur. Telur adalah sumber vitamin A dalam bentuk retinol yang langsung dapat diserap oleh usus, selain vitamin A telur juga kaya akan vitamin B, yaitu vitamin B2, niasin, tiamin, dan riboflavin. Telur merupakan sumber zat besi yang cukup baik. Kandungan telur berupa zat besi di dalamnya adalah 1,04 mg pada telur utuh dan 0,9 mg pada kuning telur. Sementara itu, kandungan zat seng pada telur 0,72 mg telur utuh dan 0,58 mg kuning telur. 2.4.4. Mentega Mentéga adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Warna mentega diperoleh dari karoten dengan range kuning pucat sampai keemasan. Nilai gizi mentega terletak pada lemak yang mudah dicerna, kandungan vitamin A dan D. Secara komersial mentega biasanya mengandung 80-85% lemak susu, dan 12-16% air. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serika, 63% dari lemak susu tersebut adalah hidrokarbon jenuh dari asam lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (dikenal sebagai kolesterol jahat). Fungsi mentega pada umumnya, yaitu untuk menjaga kue agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma pada kue, dan membuat kue terasa (Hakim, 2008). 2.4.5. Susu Kental Manis Susu kental, atau lebih umum susu kental manis, adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula, sehingga menghasilkan susu yang sangat manis rasanya dan dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka. Susu kental oleh para ahli juga dibilang bukan termasuk kategori susu,karena kandungan gulanya yg sangat tinggi, Kandungan gulanya yg tertera dikaleng susu kental adalah 20 gram, itu sama aja dengan memakan 20 sachet gula yg ada di meja-meja restoran. Susu kental manis banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin seperti vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan vitamin B2. Kandungan protein dalam susu kental manis kurang lebih 6,8 – 10% dan lemak kurang lebih 8-10% (SNI 01-2971-1998, 1998). Susu kental manis merupakan produk susu banyak digunakan dalam pembuatan kue, dan di Negara maju susu kental manis tidak dianjurkan untuk konsumsi masal dan minuman. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2014, yang bertempat di rumah penulis di desa Celuk, Sukawati. Survey untuk pemanfaatan biji teratai sebagai kue terang bulan dilakukan di pasar seni Sukawati dengan metode acak sederhana yang mengambil 20 orang responden. 3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi penelitian “Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi” (ZainalArifin, 2012 : 215). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 3.2.2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan, bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniature population). 3.3. Alat Pengumpulan Data a. Lembar Observasi Hasil Percobaan ( eksperiment ) Lembar Observasi adalah lembar yang merupakan format isian untuk mencatat data dan dokumentasi yang terkait dengan penelitan. b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara adalah pedoman yang digunakan sebagai pokok pikiran dalam mengajukan pertanyaan wawancara kepada narasumber. c.LembarKuesioner Lembar Kuesioner adalah lembar pertanyaan sekaligus lembar jawaban yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti yang diberikan kepada sample penelitian. 3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan caraber Tanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam wawacara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan respoden. 3.4.2. Unsur Wawancara 1. Topik 2. Narasumber 3. Teknik Wawancara 3.4.3. Tahapan Wawancara 1. Mempersiapkan alat perekam / alat tulis. 2. Mempelajari dan menguasai topic. 3. Menyiapkan daftar pertanyaan. 4. Menyiapkan mental, kecakapan, dan kemampuan untuk melakukan wawancara. 3.4.4. Langkah penerapan teknik wawancara adalah sebagai berikut : Menentukan topik wawancara. Menentukan narasumber/ responden. Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi (5W + 1H). Melakukan wawancara dengan bahasa yang santun, baik, dan benar. Mencatat pokok-pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber. Menulis laporan hasil wawancara ( hipotesis ). 3.5.1. TeknikKuesioner Kuestioner adalah Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei. 3.5.2. Langkah – langkah kuestioner adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis 2. Menentukan tipe survey yang akandigunakan 3.Menentukanpertanyaan-pertanyaan survey 4. Menentukankategorijawaban 5. Mendesainletak survey 3.5.3. Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan: 1) Jangan gunakan perkataan sulit 2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum 3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu 4) Jangan gunakan kata yang samar-samar 5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti 6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi 7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden 8) Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan 3.5.4. Kelebihan Teknik Kuesioner : 1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar. 2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang. 3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak. 4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif. 3.5.5. Kekurangan teknik kuesioner: 1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati. 2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya. 3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan obeservasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel 4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat. BAB VI PEMBAHASAN Kandungan dalam Biji Lotus Komposisi Tepung biji lotus a b Karbohidrat 87,67 87,67 Protein 10,66 10,55 Lemak 1,11 0,99 Fosfor 0,032 - Besi 0,0126 - SeratKasar - 2,75 GulaPereduksi - 7,36 Abu - 0,79 Sumber : (a) Fuaddi (1996), (b) Khairina dan Fitrial (2002) Tabel 2.Komposisi Asam Amino Tepung Biji BuahTeratai Jenisasam amino Kadar (%, b/b) Aspartat 0,55 Glutamat 1,40 Serina 0,50 Histidina * 0,16 Glysina 0,26 Threonina * 0,27 Arginina 1.00 Alanina 0,44 Tyrosina * 0,21 Methionina * 0,14 Valina * 0,46 Fenilalanina * 0,43 Isoleusina * 0,37 Leusina * 0,72 Lysina * 0,17 Sumber :Khairina dan Fitrial (2002) Tabel 3.Komposisi Asam Lemak Tepung Biji Teratai Jenisasamlemak Kadar (% b/b) AsamMiristat 0,30 AsamPalmitat 9,27 AsamStearat 14,36 AsamOleat 5,88 AsamLinoleat* 18,34 Sumber :Khairina dan Fitrial (2002) Pembuatan Tepung Biji Lotus Alat : Kompor Pisau Taelenan Timbangan Blender / Lesung Nampan Panci Saringan Korek api Bahan : Untuk membuat 1000 gr tepung : Biji Lotus 2 kg Air secukupnya Cara Kerja : Menyiapkan alat dan bahan. Mencuci biji lotus. Menimbang biji lotus. Menyiapkan air secukupnya untuk merebus biji lotus kedalam panci. Merebus bji lotus selama 1 jam untuk menetralkan racun yang terdapat dalam biji lotus. Mengiris biji lotus tipis-tipis . Memasukkan biji lotus ke dalam blender / lesung untuk dihaluskan, hingga halus. Mengayak biji lotus sampai menghasilkan tepung yang halus. Cara Membuat Kue Terang Bulan dari Tepung Biji Lotus : Alat : Kompor Mangkuk kecil Sendok Mixer Loyang bundar / wajan Teflon Piring Bahan : 250 gr tepung biji lotus 400 ml susu 1 butir telur ayam 2 sdm gula pasir ½ sdt garam ½ sdt baking soda margarin Valini sedikit saja untuk taburan Bahan Isi : Susu kental manis putih / meises / keju cheddar parut / kacang / selai, dll ( sesuai dengan selera ) Cara Kerja : Campur semua bahan kecuali baking soda. Aduk sampai halus tercampur rata, bila perlu saring atau kocok dengan mixer agar tidak ada sisa adonan yang menggumpal. Tutup adonan, diamkan selama kurang lebih satu jam dalam suhu ruang. Siapkan loyang bundar khusus terang bulan atau wajan teflon berdiameter 18-20 cm. Panaskan wajan hingga merata panasnya. Lalu kecilkan api. Sementara menunggu wajan panas, larutkan baking soda dengan sedikit air, lalu masukkan dalam adonan terang bulan. Aduk rata. Tuang adonan ke dalam wajan panas. Ingat, kalau wajan kurang panas nanti tekstur kue terang bulan menjadi keras, tidak bersarang, alias bantat. Jadi pastikan wajan benar-benar panas sebelum memasukkan adonannya. Masak dengan api kecil sampai terbentuk gelembung-gelembung di permukaan. Taburi sedikit gula pasir, lalu tutup wajan. Tetap masak terang bulan dengan api kecil hingga permukaannya berpori dan kering. Angkat terang bulan, pindahkan ke piring datar atau talenan. Olesi dengan margarin dan bahan isian lain sesuai selera. Kualitas Kue Martabak Manis Biji Lotus Sesuai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka berikut ini adalah data yang khusus untuk menjawan tentang kualitas kue martabak manis biji lotus, terkait dengan tekstur, rasa, warna, dan aroma. 4.4.1. berdasarkan Data Hasil Observasi Percobaan Hasil observasi yang didapatkan peneliti dengan melakukan percobaan yang terkait degan tepung biji lotus, yaitu kualitas kue martabak manis biji lotus cukup baik dari kue martabak manis tanpa biji lotus baik dari segi tekstur, rasa, warna dan aromanya. Table 4.1.1. hasil observasi terhadap kue martabak manis biji lotus Aspek yang diamati Martabak manis biji lotus Martabak manis tanpa biji teratai Tekstur Lunak, dan legit Lebih lunak dan legit Warna Warna kuning kecoklatan Hampir sama Rasa Enak Lebih enak Aroma Menarik Lebih beraroma Berdasarkan hasil observasi /pengamatan penulis terhadap hasi kue martabak manis dari biji lotus adalah tergolong cukup baik. 4.3.2. berdasarkan survey Hasil observasi di sekitar pasar seni Sukawati secara umum menunjukan bahwa kue martabak manis merupakan salah satu jajanan yang diminati dan cita rasa merupakan factor utama yang mempengaruhi untuk menarik minat konsumen. Hal tersebut dapat diindikasikan berdasarkan hasil kuisioner yang disebar kepada 30 sampel masyarakat sekitar pasar seni Sukawati secara acak. Hasil kuisioner digunakan untuk mengecek perbandingan kualitas kue martabak manis berbahan dasar biji lotus ddengan kue martabak manis tanpa bji lotus. Grafik 1. (Ringkasan hasil jawaban responden) Berdasarkan jawaban responden (Grafik 1) menyatakan persentase sampel yang mengetahui jajanan kue martabak manis atau terang bulan sebanyak 100%. Hal tersebut mendukung pernyataan bahwa martabak manis atau kue terang bulannmerupakan jajanan yang sangat dikenal masyarakat. Persentase sampel yang menjawab bahwa cita rasa merupakan factor yang sangat penting dalam menarik konsumen sebanyak 100%. Grafik 2. (Ringkasan hasil jawaban responden) Dari hasil jawaban responden (Grafik 2) menunjukan : persentase sampel yang menjawab warna kue martabak manis dari biji lotus baik berjumlah 77%, yang menjawab sangat baik 13%, dan yang menjawab cukup baik 13%, sedangkan 0% yang menjawab kurang baik. Grafik 3. (Ringkasan hasil jawaban responden) Dari hasil jawaban responden (Grafik 3) menunjukan : persentase sample yang menjawab bahwa tekstur kue martabak manis atau kue terang bulan sangat baik sebanyak 83%, yang menjawab baik 16 %, sedangkan yang menjawab cukup baik dan kurang baik sebanyak 0%. Grafik 4. (Ringkasan hasil jawaban responden) Dari hasil jawaban responden (Grafik 4) menunjukan, persentase sample yang menjawab bahwa rasa kue martabak manis atau kue terang bulan sangat baik sebanyak 20%, responden yang menjawab baik berjumlah 67%, dan yang menjawab cukup baik 13%, sedangkan yang menjawab kurang baik 0%. Grafik 5. (Ringkasan hasil jawaban responden) Dari hasil jawaban responden (Grafik 5) menunjukan persentase sample yang menjawab bahwa aroma kue martabak manis atau kue terang bulan dari biji lotus sangat baik berjumlah 60%, yang menjawab baik sebanyak 23%, yang menjawab cukup baik 16%, dan yang menjawab kurang baik 0%. Grafik 6. (Ringkasan hasil jawaban responden) Dari hasil jawaban responden (Grafik 6) menunjukan : persentase sample yang menjawab bahwa cita rasa kue martabak manis atau kue terang bulan dari biji lotus sangat baik berjumlah 60%, yang menjawab baik sebanyak 30%, yang menjawab cukup sebanyak 10%, dan yang menjawab kurang baik 0%. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Proses pembuatan kue martabak manis atau kue terang bulan biji lotus secara umum sama dengan pembuatan martabak manis umunya, hanya didahului proses pengolahan biji lotus sebagai tepung terlebih dahulu sehingga bias digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan kue martabak manis atau kue terang bulan. Dari hasil jawaban responden mengenai kue martabak manis atau kue terang bulan biji lotus, dapat disimpulkan sebagian besar responden menyatakan kue martabak manis biji lotus tergolong baik. 5.2. Saran Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan mengetahui lebih detail mengenai biji lotus sebagai bahan membuat kue martabak manis, perlu dilakukan pemilihan biji lotus berkualitas baik dan pengolahan biji lotus dengan benar. Sehingga dapat meghasilkan panganan kue martabak manis yang lebih baik. 5.3. Rekomendasi Dari kesimpulan dan saran di atas, untuk lebih bias mengefektifkan pemanfaatan biji bunga lotus maka penulis merekomendasikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan biji bunga lotus sebagai bahan alternatif pembuatan kue martabak manis. Karena kualitasnya hampir sama dengan kue martabak manis pada umumnya dan kaya akan kasiat untuk kesehatan. 24