Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 2, Februari 2022
STUDI KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA KONSULTAN
PERENCANA DALAM PEMBANGUNAN GEDUNG DAN INFRASTRUKTUR
KABUPATEN SOLOK
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Indonesia
Email: ranggaf84@gmail.com, bennyhidayat@eng.unand.ac.id, bistijono@gmail.com
Abstrak
Pembangunan Infrastruktur merupakan sebuah upaya yang dilakukan pemerintah
kabupaten solok dalam meningkatkan kemajuan ekonomi kerakyatan yang tertuang
dalam 4 pilar pembangunan dalam rencana strategis Barenlitbang Kabupaten Solok
Tahun 2016 – 2021. Dalam kegiatan pembangunan sebuah infrastruktur pihakpihak yang terlibat adalah Penyedia jasa konsultan perencana yang juga
mempunyai peran dalam mendampingi pihak pengguna jasa (owner) dalam hal
konsultasi, maka dari itu konsultan harus mempunyai pemahaman, pengalaman dan
dapat menampung semua masukan atau keinginan dari pengguna jasa kemudian
dituangkan dalam sebuah desain perencanaan. Dalam undang-undang nomor 2
Tahun 2017 tentang jasa konstruksi yang mengatur haluan kemajuan jasa
konstruksi untuk dapat mewujudkan sistem badan usaha yang kokoh, kredibel, dan
hasil yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pengguna jasa terhadap kinerja konsultan perencana dengan menilai 26 variabel
kepuasan pengguna jasa terhadap produk konsultan perencana menggunakan
metode Field research (Penelitian Lapangan) dengan meninjau langsung ke
lapangan pada bagian yang akan diteliti guna untuk memperoleh data primer.
Kemudian dianalisis menggunakan 3 (tiga) analisa dengan Analisis Kesenjangan
(GAP), metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Analisis Customer
Satisfaction Index (CSI). Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa
dari 26 (dua enam variabel) yang diujikan kepada 38 (tiga puluh delapan)
responden diperoleh dirata-rata persentase kepuasan yang dirasakan oleh pengguna
jasa sebesar 77,73% yang artinya pengguna jasa “Puas” terhadap produk yang
dihasilkan oleh konsultan perencana.
Kata Kunci: konsultan perencana; analisis kesenjangan (GAP); kepuasan pengguna
jasa
Abstract
Infrastructure development is an effort made by the Solok district government in
increasing the progress of the people's economy which is contained in the 4 pillars
of development in the strategic plan of Barenlitbang Solok Regency 2016-2021. In
infrastructure development activities, the parties involved are planning consultant
service providers who also have role in assisting the service user (owner) in terms
of consultation, therefore the consultant must have understanding, experience and
How to cite:
E-ISSN:
Published by:
Fernando. R., Benny Hidayat & Bambang Istijono (2022) Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja
Konsultan Perencana Dalam Pembangunan Gedung Dan Infrastruktur Kabupaten Solok. Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(2). http://dx.doi.org/10.36418/ Syntax-Literate.v7i2.6330
2548-1398
Ridwan Institute
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
can accommodate all inputs or wishes from service users and then put it in a
planning design. In law number 2 of 2017 concerning construction services which
regulates the direction of progress of construction services to be able to realize a
solid, credible business entity system, and quality results. This research was
conducted to determine the level of satisfaction of service users on the performance
of planning consultants by assessing 26 variables of service user satisfaction with
planning consultant products using the Field research method by directly
observing the field in the section to be studied in order to obtain primary data.
Then analyzed using 3 (three) analyzes with Gap Analysis (GAP), Importance
Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) analysis. From
the results of the analysis carried out, it shows that of the 26 (two six variables)
tested to 38 (thirty eight) respondents, the average percentage of satisfaction felt by
service users is 77.73%, which means that service users are "Satisfied" with the
product. Produced by planning consultant
Keywords: planning consultant; Gap Analysis (GAP); service user satisfaction
Received: 2022-01-20; Accepted: 2022-02-05; Published: 2022-02-20
Pendahuluan
Pembangunan Infrastruktur merupakan sebuah upaya yang dilakukan pemerintah
kabupaten solok dalam meningkatkan kemajuan ekonomi kerakyatan yang tertuang
dalam 4 pilar pembangunan dalam rencana strategis Barenlitbang Kabupaten Solok
Tahun 2016 – 2021. Beberapa komponen infrastruktur meliputi jalan, bangunan publik,
bangunan kesehatan, jaringan komunikasi, bangunan serta jaringan irigasi, pasar dan
pertanian. Beberapa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Solok yang telah
terlaksana seperti salah satunya Pembangunan Gedung Perkantoran, Jalan, Jembatan,
jaringan irigasi dan bangunan kesehatan (Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Kabupaten Solok, 2020)
Dalam kegiatan pembangunan sebuah infrastruktur pihak-pihak yang terlibat
dari awal perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi seperti pemerintah daerah
(PEMDA), Konsultan dan Kontraktor Pelaksana. Adapun pihak dari pemerintah selaku
Pengguna Jasa (owner) yang dikelola oleh salah satunya pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Solok, Perencanaan yang dilaksanakan oleh Konsultan
perencana, Pelaksanaan pembangunan fisik yang dilaksanakan oleh Kontraktor, dan
Pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik yang dilaksanakan oleh Konsultan
Pengawas (Ervianto, 2005). Tahap perencanaan merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan dari sebuah proyek yang dimana tingkat kemantapan layanan
umum badan usaha konsultan dari segi perencanaan yang menghasilkan sebuah produk
yang menjadi pedoman yang akurat untuk pelaksanaan yang nantinya akan dilaksanakan
oleh kontraktor (Wanto, 2019).
Dalam proses perencanaan beberapa permasalahan yang muncul seperti revisi
desain berulang-ulang, dimana pihak pengguna jasa umumnya memiliki kebutuhan dan
keinginan yang harus di akomodasi (Indriani, 2019). Dan juga permasalahan dari tingkat
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
939
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
kualitas dokumen perencana juga dapat mempengaruhi keberhasilan kegiatan proyek
yang dimana semakin tingginya tingkat ketelitian dari konsultan perencana maka
semakin tinggi juga tingkat keberhasilan kegiatan proyek tersebut (Z, 2010). Adapun
beberapa permasalahan yang terjadi pada kegiatan proyek konstruksi yang berada di
Kabupaten Solok yang dikutip dalam penelitian Hidayat dan Rasadi (Hidayat, B., &
Rasadi, 2014) seperti penyedia jasa yang bermasalah, kesalahan pengerjaan konstruksi,
dan lokasi proyek.
Menurut penelitian terdahulu (I Gede Astawa Diputra, 2019) penilaian kinerja
konsultan perencanaan dapat diukur berdasarkan beberapa aspek penilaian seperti
kualitas dokumen perencanaan, kesesuaian perencanaan dengan TOR, aspek waktu
perencanaan dan aspek biaya perencanaan. Sehingga kinerja konsultan perencana dapat
dievaluasi dalam menangani sebuah perencanaan proyek yang akan menghasilkan
produk yang optimal sebagai acuan pelaksanaan konstruksi.
Berdasarkan permasalahan yang muncul perlunya suatu studi untuk mengetahui
lebih dalam tentang seberapa besar tingkat kepuasan pengguna jasa Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Solok terhadap kinerja konsultan perencana.
Semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan pengguna jasa terhadap konsultan
perencana maka semakin berkualitasnya kinerja pelayanan yang diberikan. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyedia jasa konsultan perencana
dalam memberikan kepuasan kepada pengguna jasa Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Solok. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas,
maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul “Studi Kepuasan Pengguna Jasa
Terhadap Kinerja Konsultan Perencana Dalam Pembangunan Gedung Dan Infrastruktur
Kabupaten Solok”.
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Mycle Wala (Mycle Wala, 2013)
(2013) dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) di Kota Manado membahas
tentang penilaian atau bobot yang paling optimum yang mempengaruhi kinerja
konsultan perencanaan yang dinilai dari segi aspek lingkup kegiatan tahapan
perencanaan konstruksi seperti Kualitas Dokumen Perencanaan, Waktu Perencanaan,
Biaya Perencanaan dan Kerangka Acuan Kerja. Gede Astawa (I Gede Astawa Diputra,
n.d.) (2009) melakukan penelitian dengan Metode AHP di Bali yang membahas tentang
sistem penilaian yang mempengaruhi kinerja konsultan perencanaan paling besar
bobotnya dari segi aspek yang sama dengan penelitian sebelumnya. (Wanto, 2019)
melakukan penelitian di Kabupaten Sukoharjo yang membahas tentang evaluasi kinerja
konsultan perencanaan dengan Metode Analisis Nilai Kesenjangan (GAP). Semua
penelitian diatas melakukan penilaian terhadap kinerja konsultan perencanaan dengan
menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process dan Analisis Nilai Kesenjangan
dalam menghitung bobot yang mempengaruhi kinerja konsultan.
Penelitian ini menggunakan metode perhitungan dengan Analisa Customer
Satisfaction Index (CSI) yang lebih efektif dalam penilaian karena memiliki tingkat
akurasi dan sensitivitasnya dalam melakukan penilaian dengan banyak variabel yang
saling mempengaruhi dalam penilaian kepuasan terhadap kinerja. Metode penilaian ini
940
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
tidak memerlukan tingkatan level atau hirarki yang digunakan dalam metode AHP,
sehingga metode ini yang paling tepat digunakan dalam menilai kepuasan terhadap
kinerja konsultan perencana.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan tahapan yang
dilakukan dalam penelitian ini seperti pada tahap pertama yaitu, pengumpulan
informasi (studi literatur) dari jurnal penelitian terdahulu, buku, dan literatur lainnya
yang memiliki hubungan dengan tujuan dari penelitian ini, lalu pada tahap kedua yaitu,
perancangan kuisioner serta variabel yang dipakai dalam penelitian ini dan tahap yang
terakhir yaitu, pengolahan data untuk mendapatkan variabel apa saja yang memiliki
tingkat kepuasan konsultan perencana oleh pengguna jasa (owner) dengan analisis data
secara statistik berdasarkan teori yang ada (Salim, 2018) pada pengolahan data
menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA), Nilai Kesenjangan, dan
Customer Saticfaction Index (CSI).
1. Data
a) Data Primer
Data primer didapatkan langsung dari responden melalui kuisioner atau angket
dengan cara disebarkan secara langsung. Data primer ini nantinya akan berguna
untuk penelitian dalam menilai tingkat kepuasan pengguna jasa (Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Solok) dengan variabel-variabel
penilaian kinerja konsultan perencana terhadap produk.
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan data ini diperoleh secara
tidak langsung terhadap obyek penelitian. Data sekunder dibagi menjadi tiga
yaitu:
1) Data yang didapatkan dari jurnal ilmiah seperti data sasaran kinerja
konsultan, kerangka kuisioner, dan cara pengolahan data
2) Data kegiatan yang akan dilakukan penilaian berasal dari Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Solok
3) Pedoman pengadaan barang/jasa yang dimuat dalam Perpres Nomor 12
Tahun 2021 dan Undang-undang tentang jasa konstruksi.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan suatu wilayah penelitian yang bisa terdiri dari objek atau
subjek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan dalam
penelitian ini guna untuk dipelajari lalu kemudian ditarik sebuah kesimpulan
(Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 10 dengan menggunakan
data kegiatan tender Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten
Solok yang dimana ada 10 kegiatan yang akan dinilai kinerja konsultan perencana.
Sampel merupakan bagian yang dimiliki oleh populasi dari segi jumlah dan
karakteristik (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini menggunakan sampel sebanyak
38 (tiga puluh delapan) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
941
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
sampling yang merupakan teknik pengambil sampel dengan menentukan kriteriakriteria tertentu (Sugiyono, 2015). Purposive sampling bisa juga disebut sampel
penilaian oleh pakar adalah jenis sampel nonprobabilitas. Tujuan utama dari
purposive sampling untuk menghasilkan sampel yang secara logis dapat dianggap
mewakili populasi.
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel
independen dan dependen. Variabel Independen atau biasa disebut dengan variabel
bebas yang dimana variabel ini muncul karena menjadi sebab timbulnya dan
berubahnya variabel terikat. Jika variabel independen berubah, variabel dependen
juga berubah. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat harapan atau
kepentingan dan tingkat kinerja yang diukur terhadap produk konsultan, sedangkan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pengguna jasa.
Variabel ini dipilih karena dianggap variabel ini lebih mewakili tujuan dari
penelitian ini.
4. Metode Analisis
a) Analisis Kesenjangan (GAP)
Dalam melakukan analisis untuk mengukur kepuasan terhadap kinerja
berdasarkan produk yang dihasilkan metode ini sering digunakan menjadi suatu
alat dalam mengevaluasi. Metode ini juga menilai antara harapan atau
kepentingan layanan pengguna jasa terhadap kinerja dari penyedia jasa,
Sehingga memperoleh sejauh mana tingkat kinerja dari suatu layanan yang telah
dihasilkan (A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, 1988). Menurut kotler (Keller,
2009) 3 macam penilaian terhadap kepuasan sebagai berikut.
• Apabila nilai Performance lebih kecil dibandingkan nilai Expectation, maka
pengguna jasa akan menyatakan bahwa kinerja yang diberikan jelek, karena
harapan dari pengguna jasa tidak terpenuhi atau pelayanannya kurang baik,
belum memuaskan
• Apabila nilai Performance sama dengan nilai Expectation, maka bagi
pengguna jasa tidak ada istimewanya, kinerja yang diberikan biasa-biasa
saja, karena belum memuaskan pengguna jasa.
• Apabila nilai Performance lebih besar dibandingkan nilai Expectation, maka
pengguna jasa merasakan puas karena kinerja yang diberikan adalah baik.
b) Analisis Kesenjangan (GAP)
Analisis Importance Performance merupakan sebuah teknis analisis dalam
membantu mengukur, mengidentifikasi, dan menganalisis sejauh mana
berbandingan antara tingkat kinerja atau pelayanan sebuah jasa yang dirasakan
terhadap tingkat harapan (ekspetasi) dari pengguna jasa yang diinginkan (J. A.
Martilla and J. C. James, 1977). Skor perbandingan antara kinerja konsultan
dengan skor harapan (ekspektasi) pengguna jasa memiliki tingkat kesesuaian,
sehingga tingkatan kesesuaian ini nantinya akan menentukan skala prioritas apa
yang akan dipakai dalam sebuah tindakan. Nilai yang dihasilkan dalam penilaian
942
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
IPA nantinya akan dituangkan kedalam sebuah grafik (derajat kartesius) yang
memiliki empat kuadran seperti gambar 1 dibawah ini.
Tabel 1
Grafik Kartesius
KUADRAN A
KUADRAN C
KUADRAN B
KUADRAN D
Penjelasan diagram:
Kuadran A Pada diagram ini dinamakan Concentrate Here dimana harapan
pengguna jasa lebih tinggi sedangkan kepuasannya rendah, Sehingga perlu
adanya perbaikan pada jasa konsultan tersebut.
Kuadran B Pada diagram ini dinamakan Keep Up The Good Work dimana
harapan pengguna jasa tinggi sedangkan kepuasannya juga tinggi, Sehingga
spesifikasi dari sebuah jasa yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan
pengguna jasa.
Kuadran C Pada diagram ini dinamakan Low Priority dimana harapan
pengguna jasa rendah sedangkan kepuasannya juga rendah, Sehingga kinerja
yang dihasilkan oleh konsultan tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap
kepuasan pengguna jasa tapi tetap diperhitungkan.
Kuadran D Pada diagram ini dinamakan Possible Overkill dimana harapan dari
pengguna jasa rendah sedangkan tingkat kepuasannya tinggi, Sehingga kinerja
yang dihasilkan membuat pengguna jasa puas tetapi dari tingkat harapan tidak
merasakan apa-apa.
c) Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
Merupakan sebuah untuk cara untuk mengukur kepuasaan pengguna jasa
terhadap kinerja konsultan perencana dalam sebuah indeks kepuasan melalui
pendekatan dalam mempertimbangkan tingkat kepentingan atau harapan dari
sebuah produk (Umam, 2017). Dalam analisis ini nilai bobot atau persentase
kepuasan dikelompokkan menjadi 5 kelas sebagai berikut.
o 0% < CSI ≤ 20% (sangat tidak puas)
o 20% < CSI ≤ 40% (tidak puas)
o 40% < CSI ≤ 60% (cukup puas)
o 60% < CSI ≤ 80% (puas)
o 80% < CSI ≤ 100% (sangat puas)
d) Gambaran Umum Responden
Pada penelitian dilakukan pengambilan data dengan menggunakan
Kuisioner dengan jumlah variabel sebanyak 26 (dua puluh enam) yang dimana
dari jumlah tersebut merupakan penilaian terhadap produk konsultan perencana.
Dari variabel tersebut ditentukan responden yang mengisi merupakan pengguna
jasa yang terlibat langsung dalam kegiatan yang memiliki posisi sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen, dan Tim Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Solok.
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
943
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
e) Gambaran Umum Kuisioner
Dalam penelitian ini kriteria penilaian berdasarkan deliverable criteria
yaitu produk yang dihasilkan oleh konsultan perencana. Variabel diperoleh dari
dua cara yang dimana cara pertama dengan mencari informasi dari studi literatur
yang berupa Peraturan, penelitian terdahulu dan buku, Lalu cara kedua setelah
mendapatkan informasi tersebut dilakukan wawancara secara acak dari 38 (tiga
puluh delapan) responden tersebut. Setelah dilakukan dua cara tersebut diperoleh
33 (tiga puluh tiga) variabel yang lalu dipilih 26 (dua puluh enam) variabel final
yang dalam kategori menilai kepuasan kinerja berdasarkan produk dari
konsultan perencana yang dimana pada awalnya jumlah variabel sebanyak 35
(tiga puluh lima). Variabel yang dipilih sebanyak 26 (dua puluh enam) dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Rancangan Kuisioner
Variabel
Konsultan tepat waktu dalam penyelesaian dokumen perencanaan
Rencana Anggaran Biaya/Engineering Estimate yang direncanakan
konsultan perencanan pada tahap pelaksanaan sesuai perkiraan/rencana
Spesifikasi material (Bahan) pada tahap pelaksanaan sesuai dengan
rencana konsultan
Rencana Kerja dan syarat-syarat pada tahap pelaksanaan sesuai dengan
rencana konsultan
Metode pelaksanaan pekerjaan dan pengujian pada tahap pelaksanaan
sesuai dengan rencana konsultan
Kualifikasi hasil pekerjaan sesuai dengan kesepakatan maupun dalam
kontrak
Item pekerjaan perlengkapan serta kualifikasinya sesuai dengan
kesepakatan maupun dalam kontrak
Metode perhitungan dalam perencanaan konsultan sesuai dengan
peraturan PERMEN PUPR 28/PRT/M/2016
Pada tahap kontrak konsultan proaktif dalam berkomunikasi dengan
pengguna jasa terhadap desain perencanaan
Konsultan proaktif dalam setiap rapat atau pertemuan yang telah
dijadwalkan secara berkala guna membahas laporan kegiatan
Pada tahap pascakontrak pihak konsultan mudah untuk dihubungi dan
komunikatif dalam layanan pascakontrak
Konsultan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi selama proses
pelaksanaan proyek/kegiatan perencanaan
Konsultan komunikatif dan cepat tanggap memperbaiki desain rencana
Konsultan menguasai teknologi informasi guna menunjang pelaksanaan
kegiatan perencanaan
Tenaga ahli yang ditunjuk konsultan kualifikasinya sesuai dengan yang
dibutuhkan proyek/kegiatan
Konsep desain dari konsultan sangat bermanfaat bagi pengguna jasa
dalam menjalankan sebuah kegiatan proyek sedang berlangsung
maupun yang telah selesai
944
Kode
q1
q2
q3
q4
q5
q6
q7
q8
q9
q10
q11
q12
q13
q14
q15
q16
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
Tingkat pemeliharaan desain yang dibuat oleh konsultan sudah sesuai
dengan standar yang diinginkan pengguna jasa
Konsep desain yang dipaparkan konsultan dapat dikembangkan secara
berkelanjutan
Hasil laporan konsultan sangat baik dari segi kualitas penyampaian
atau pengkomunikasiannya
Preliminary design dari segi kualitasnya baik (sesuai standar maupun
kesepakatan dalam kontrak)
Detail engineering design atau detail non engineering design dari segi
kualitasnya baik (sesuai standar maupun kesepakatan dalam kontrak)
Uraian Rencana Anggaran Biaya segi kualitasnya baik (semua item
yang diperlukan didaftar dengan baik sesuai standar maupun
kesepakatan dalam kontrak)
Konsistensi item pekerjaan antara dokumen gambar, RKS dan
Engineer Estimate
Konsistensi antara penggunaan simbol notasi dan satuan pada Gambar
Ketepatan Volume antara Gambar Rencana dan RAB dengan kondisi
lapangan
Sistematika penyajian dokumen perancangan menggunakan visualisasi
3D/2D
q17
q18
q19
q20
q21
q22
q23
q24
q25
q26
f) Pengujian Kuisioner
Kuisioner dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik pengujian
validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Jumlah 38 (tiga puluh delapan) responden yang mengisi kuisioner maka
ditentukanlah nilai rTabel sebesar 0, 320. Diperoleh nilai uji validitas > nilai
rTabel.
2) Uji Reliabilitas
Jumlah 38 (tiga puluh delapan) responden yang mengisi kuisioner maka
ditentukanlah nilai Cronbach's Alpha sebesar 0, 60. Diperoleh nilai uji
reliabilitas > nilai Cronbach's Alpha.
Hasil Dan Pembahasan
A. Analisi Data
1. Analisis Kesenjangan (GAP)
Pada pengujian hasil dari pengisian kuisioner oleh 38 (tiga puluh delapan)
responden yang menilai 10 produk perusahaan konsultan terlebih dahulu
menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel yang diisi yang dapat dilihat pada
Tabel 2.
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
945
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
Tabel 2
Analisis Kesenjangan (GAP)
Variabel Importance Performance
q1
4, 0000
4, 0789
q2
4, 0263
4, 1053
q3
4, 0526
4, 1316
q4
4, 0789
4, 1053
q5
4, 0263
4, 1053
q6
4, 0000
4, 0789
q7
4, 0000
4, 1053
q8
4, 0263
4, 1316
q9
4, 0526
4, 1053
q10
4, 0526
4, 1316
q11
4, 1053
4, 1579
q12
4, 0263
4, 1316
q13
4, 0263
4, 1579
q14
4, 0263
4, 1316
q15
4, 0526
4, 0789
q16
4, 0000
4, 1053
q17
4, 0000
4, 0789
q18
3, 3421
3, 6316
q19
4, 0526
4, 1053
q20
4, 0000
4, 1053
q21
3, 9737
2, 8158
q22
3, 9211
2, 8421
q23
4, 0000
4, 0789
q24
3, 9211
2, 9474
q25
3, 9474
2, 9737
q26
2, 7895
3, 6316
Gap
0, 079
0, 079
0, 079
0, 026
0, 079
0, 079
0, 105
0, 105
0, 053
0, 079
0, 053
0, 105
0, 132
0, 105
0, 026
0, 105
0, 079
0, 289
0, 053
0, 105
-1, 15
-1, 07
0, 079
-0, 97
-0, 97
0, 842
Satisfaction
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Tidak Terjadi Kepuasan
Tidak Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
Tidak Terjadi Kepuasan
Tidak Terjadi Kepuasan
Terjadi Kepuasan
2. Importance Performance Analysis
Pada tahap pertama menentukan nilai batas antara 4 kuadran untuk model
pertama dengan cara menentukan nilai ambang batasnya yang dimana nilai
tersebut diambil berdasarkan nilai tengah dari skala likert yang telah ditentukan
memakai nilai ambang batas 1-5. Peneliti mencoba untuk menggunakan nilai
ambang batas 3 pada matriks kuadran IPA yang menjadi penentuan nilai ambang
batas dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1
Diagram Kartesius Hasil IPA
946
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
Berdasarkan gambar diatas diperoleh hasil dari analisa Importance
Performance yang menunjukkan variabel yang berada pada kuadran masingmasing tergantung dari nilai yang dihasilkan dari kuisioner dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Analisis IPA
Variab
el
q1
q2
q3
q4
q5
q6
q7
q8
q9
q10
q11
q12
q13
q14
q15
q16
q17
q18
q19
q20
q21
q22
q23
q24
q25
q26
Nila
Batas
Importa
nce
4, 0000
4, 0263
4, 0526
4, 0789
4, 0263
4, 0000
4, 0000
4, 0263
4, 0526
4, 0526
4, 1053
4, 0263
4, 0263
4, 0263
4, 0526
4, 0000
4, 0000
3, 3421
4, 0526
4, 0000
3, 9737
3, 9211
4, 0000
3, 9211
3, 9474
2, 7895
Performa
nce
4, 0789
4, 1053
4, 1316
4, 1053
4, 1053
4, 0789
4, 1053
4, 1316
4, 1053
4, 1316
4, 1579
4, 1316
4, 1579
4, 1316
4, 0789
4, 1053
4, 0789
3, 6316
4, 1053
4, 1053
2, 8158
2, 8421
4, 0789
2, 9474
2, 9737
3, 6316
3, 0000
3, 0000
Kuadr
an
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
II
II
I
II
II
IV
Keterangan
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
keep up to good work
Concentrate Here
Concentrate Here
keep up to good work
Concentrate Here
Concentrate Here
posibble overkill
3. Analisa Customer Satisfaction Index (CSI)
Pada tahap analisa ini menghitung tingkat kepuasan yang telah diperoleh
dari hasil pengujian variabel-variabel penilaian kinerja terhadap 10 produk
perusahaan konsultan berdasarkan tingkat kepentingan atau harapan layanan
yang diharapkan oleh pengguna jasa dengan penilaian tingkat kinerja konsultan
perencana yang dirasakan oleh pengguna jasa setelah proyek selesai. Pada
analisa ini menilai kinerja dari produk yang diberikan oleh konsultan perencana
untuk memperoleh tingkat kepuasan dari 26 Variabel yang diujikan pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
947
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
Tabel 4
Hasil Analisa Customer Satisfaction Index (CSI)
Variabe
l
mean
importanc
e score
(MIS)
mean
satisfactio
n score
(MSS)
weigh
t
factor
(WF)
q1
4, 000
4, 079
100
q2
4, 026
4, 105
100
q3
4, 053
4, 132
100
q4
4, 079
4, 105
100
q5
4, 026
4, 105
100
q6
4, 000
4, 079
100
q7
4, 000
4, 105
100
q8
4, 026
4, 132
100
q9
4, 053
4, 105
100
q10
4, 053
4, 132
100
q11
4, 105
4, 158
100
q12
4, 026
4, 132
100
q13
4, 026
4, 158
100
q14
4, 026
4, 132
100
q15
4, 053
4, 079
100
q16
4, 000
4, 105
100
q17
4, 000
4, 079
100
q18
3, 342
3, 632
100
q19
4, 053
4, 105
100
q20
4, 000
4, 105
100
q21
3, 974
2, 816
100
q22
3, 921
2, 842
100
948
weight
score
(WS)
407,
89
410,
52
413,
15
410,
52
410,
52
407,
89
410,
52
413,
15
410,
52
413,
15
415,
78
413,
15
415,
78
413,
15
407,
89
410,
52
407,
89
363,
15
410,
52
410,
52
281,
57
284,
weighte
d
average
total
(WAT)
Customer
Satisfactio
n Index
(CSI)
407, 895
81, 58
410, 526
82, 11
413, 158
82, 63
410, 526
82, 11
410, 526
82, 11
407, 895
81, 58
410, 526
82, 11
413, 158
82, 63
410, 526
82, 11
413, 158
82, 63
415, 789
83, 16
413, 158
82, 63
415, 789
83, 16
413, 158
82, 63
407, 895
81, 58
410, 526
82, 11
407, 895
81, 58
363, 158
72, 63
410, 526
82, 11
410, 526
82, 11
281, 579
56, 32
284, 211
56, 84
Indeks
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Puas
Sangat
Puas
Sangat
Puas
Cukup
Puas
Cukup
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
q23
4, 000
4, 079
100
q24
3, 921
2, 947
100
q25
3, 947
2, 974
100
q26
2, 789
3, 632
100
21
407,
89
294,
73
297,
36
363,
15
Puas
Sangat
Puas
Cukup
Puas
Cukup
Puas
407, 895
81, 58
294, 737
58, 95
297, 368
59, 47
363, 158
72, 63
Puas
77, 73
Puas
Rata-rata Indeks Kepuasan
Dari hasil terhadap ketiga pengujian diatas terlihat bahwa terjadi kepuasan
terhadap kinerja dari konsultan perencana oleh pengguna jasa. Akan tetapi, ada
beberapa koreksi dari variabel yang belum terjadi kepuasan.
4. Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu
Pada penelitian terdahulu yang menilai tingkat kepuasan pengguna jasa
terhadap kinerja konsultan salah satunya oleh Sri Wanto pada Tahun 2019
menyimpulkan bahwa ketidakpuasan terjadi pada variabel Responsiveness yaitu
konsultan kurang proaktif dalam setiap pertemuan yang diadakan guna untuk
membahas laporan kegiatan proyek, sedangkan untuk variabel lainnya dapat
memenuhi kepuasan pengguna jasa. Berikut dapat dilihat pada tabel 5 yang
menunjukkan perbedaan antara penelitian ini dengan peneliti sebelumnya
Tabel 5
Perbandingan Penelitian
No
Penelitian
(Wanto,
2019)
Metode
Importance
Performance
Analysis (IPA)
1
(Mycle
Wala,
2013)
2
Analytic Hierarchy
Process (AHP)
Dimensi Penelitian Variabel
Hasil
Reliability,
34
Terjadi
Responsiveness,
Variabel ketidakpuasan
Assurance, Empathy
pengguna
jasa
dan Tangibles
terhadap
Perusahaan
konsultan karena
kurang
proaktif
dalam
setiap
pertemuan yang
diadakan
guna
untuk membahas
kegiatan proyek.
Kualitas Dokumen 31
Kualitas kinerja
Perencanaan,Waktu
Variabel konsultan
yang
Perencanaan, Biaya
memiliki
Perencanaan
persentase paling
dan Kerangka Acuan
tinggi
yaitu,
Kerja
dokumen
perencanaan,
sedangkan
persentase paling
rendah
yaitu,
biaya perencanaan
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
949
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
(Umam,
2017)
3
Rangga
Fernando
(2021)
4
Customer
Satisfaction
(CSI)
a).
Kemampuan
Index Mencapai
Tujuan
Proyek, Manajerial
Proyek,
b). Menjamin dan
Menambah
Mutu
Pekerjaan,
c).
Mencegah,
mengurangi,
atau
mengatasi masalah /
konflik,
d). Kualitas Internal
SDM Konsultan MK
Analisis
Penilaian
fokus
Kesenjangan
terhadap
produk
(GAP),Importance
yang dihasilkan
Performance
Analysis (IPA) dan
Customer
Satisfaction Index
(CSI)
22
Variabel
26
Variabel
Kepuasan
pengguna
jasa
terhadap kinerja
konsultan
pada
proyek pemerintah
memiliki
persentase sebesar
52,21 % (Cukup
Puas), Sedangkan
untuk kinerja pada
proyek
swasta
sebesar 85,88 %
(Sangat Puas).
Kepuasan
pengguna
jasa
terhadap kinerja
konsultan
pada
proyek pemerintah
memiliki
persentase sebesar
77,73 % (Puas).
Kesimpulan
Kinerja konsultan perencana yang dinilai dari produk menunjukkan bahwa
“tidak terjadi kepuasan” pada 4 variabel penilaian yang mana ditunjukkan dengan nilai
kesenjangan (GAP) pada variabel Detail engineering design atau detail non engineering
design dengan nilai -1, 158, Uraian Rencana Anggaran Biaya segi kualitas dengan nilai
-1, 079, Konsistensi antara penggunaan simbol notasi, satuan pada Gambar dengan
nilai -0, 974 dan Ketepatan Volume antara Gambar Rencana dan RAB terhadap kondisi
lapangan dengan nilai -0, 974. Dari hasil analisa dari 26 (Dua Enam Variabel) yang
diujikan kepada 38 (tiga puluh delapan) responden diperoleh dirata-rata persentase
kepuasan yang dirasakan oleh pengguna jasa sebesar 77, 73% yang artinya pengguna
jasa “Puas” terhadap produk yang dihasilkan oleh konsultan perencana. Dari nilai
persentase kepuasan dari kuisioner sebesar 77, 73% dalam kategori puas, sedangkan 2
(dua) dari 3 responden mengatakan bahwa “Kurang Puas” terhadap produk konsultan
dengan persentase < 80%, perbedaan ini terjadi karena skala penilaian dan rentang nilai
persentase yang digunakan oleh peneliti dengan persepsi responden berbeda sehingga
terjadi sebuah perbeda, akan tetapi perbedaan terjadi karena hanya mewawancarai 3
(tiga) dari 38 (tiga puluh delapan) responden
950
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
Studi Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kinerja Konsultan Perencana dalam
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Kabupaten Solok
BIBLIOGRAFI
A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dan L. L. B. (1988). SERVQUAL: A MultipleItem Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Service
Quality, 29. Google Scholar
Ervianto. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi (Andi, Ed.). Yogyakarta:
Andi. Google Scholar
Hidayat, B., & Rasadi, A. (2014). Studi risiko proyek konstruksi di Sumatera Barat
dengan Metoda Content Analysis Artikel Berita Surat Kabar. Paper Presented at
the Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (Konteks 8), 16–18. Google Scholar
I Gede Astawa Diputra. (2019). Sistem Penilaian Kinerja Konsultan Perencana Dalam
Menangani Proyek Perencanaan Bangunan Gedung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil,
Vol. 13, N.
Indriani, M. N. (2019). Analisis Peran Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas
Terhadap Keberhasilan Proyek. Skripsi, 19. Google Scholar
J. A. Martilla and J. C. James. (1977). Importance Performance Analysis (IPA). Journal
of Marketing, 41, 77–79. Google Scholar
Keller, K. and. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid I (13th ed.). Jakarta: Erlangga.
Google Scholar
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Solok. (2020). Pengadaan
Barang dan Jasa Kabupaten Solok. Arosuka.
Mycle Wala. (2013). Penilaian Kinerja Konsultan Perencana Bangunan Dengan Metode
Analytic Hierarchy Process (Studi Pada Perencana Bangunan Di Manado). Media
Engineering, 3(2087-9334 (99-108)), 10. Google Scholar
Salim, A. (2018). Metodologi Penelitian. Padang: Ekassakti Press.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Jakarta : Mitra Wacana Merdeka, pp.
286–288. Google Scholar
Umam, M. S. (2017). Pengukuran Kinerja Konsultan Manajemen Konstruksi Pada
Tahap Implementasi Proyek Konstruksi. Jurnal Karya Teknik Sipil, 10. Google
Scholar
Wanto, S. (2019). Evaluasi Kualitas Jasa Konsultan dalam Pekerjaan Manajemen
Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Terpadu Kabupaten Sukoharjo. Magister
Tesis, 30. Google Scholar
Z, M. M. N. (2010). Studi Kualitas Dokumen Desain dan Faktor-Faktor yang
mempengaruhinya menurut Konsultan Perencana pada Proyek Konstruksi di
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022
951
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono
Surakarta. Jurnal Ilmiah. Google Scholar
Copyright holder:
Rangga Fernando, Benny Hidayat, Bambang Istijono (2022)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under:
952
Syntax Literate, Vol. 7, No. 2, Februari 2022