Papers by Ganda Febri Kurniawan

International Seminar on Education and Human Technology (ISEHT) 2022 , 2022
This study aims to analyze the use of historical learning resources in elementary schools. The qu... more This study aims to analyze the use of historical learning resources in elementary schools. The questions asked are (a) how is the learning design used by the teacher that includes the use of historical learning resources; (b) how to use history learning resources in the teaching and learning process of history to support learning achievement; and (c) what are the obstacles faced by teachers in utilizing students' history learning resources to support the achievement of history learning. This research was conducted using descriptive qualitative method. The research location is in elementary schools in Semarang, Central Java Province. Informants in this study were class teachers and students. The data analysis used is interactive model data analysis. The results of this study indicate that: first, the design of learning history material is relatively appropriate and progressive, in developing a lesson plan for history material the teacher can develop it well. Second, each teacher and student in each school can take advantage of historical learning resources available at school and outside of school. Third, the obstacles faced by teachers in utilizing history learning resources are that each history book sometimes has different discussions, such as the year the event occurred or the chronology of the event. Then the use of historical learning resources outside of school requires more time, costs and supervision.

Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana perguruan tinggi berperan dalam membina calon... more Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana perguruan tinggi berperan dalam membina calon pemimpin masa depan yang pro terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Penelitian ini mengoperasikan metode deskriptif dan melibatkan 73 responden dari 8 fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang. Data dikumpulkan dengan teknik survey dan wawancara. Analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih ada mahasiswa yang meragukan wacana radikalisme di kampus. Radikalisme masih dinilai sebagai propaganda negara yang bermakna bias. Dibutuhkan dialog interfaith bertema isu-isu keberagaman dan pencarian titik temunya. Hal itu bisa diupayakan melalui kegiatan bela negara bagi mahasiswa. Bela negara yang digagas yaitu kegiatan yang membiasakan mahasiswa terhadap perbedaan; etnis dan agama. Usulan ide ini mendapatkan apresiasi positif dari mahasiswa. Melalui kegiatan itu karakter mahasiswa yang pro terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan...
Universitas Padjadjaran, 2022
Paper disampaikan dalam Jumanji: Jum’at Malam Mengkaji dengan tema “Orientalisme: Study of Histor... more Paper disampaikan dalam Jumanji: Jum’at Malam Mengkaji dengan tema “Orientalisme: Study of History” yang diselenggarakan oleh Kelompok Diskusi Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung, 27 Mei 2022.

Indonesian Journal of History Education, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik narasi sejarah kepahlawanan secara tekstual. Fokus kaji... more Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik narasi sejarah kepahlawanan secara tekstual. Fokus kajian ini adalah pahlawan lokal secara filosofis, bila pahlawan lokal masuk kelas sejarah dan apresiasi dari civitas akademik mengenai konsep tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain critical etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Sejatinya konsep Local Hero jika dibaca dalam wacana filosofi sangat relevan bagi pengajaran sejarah lokal; 2) Kelas sejarah menjadi lebih menarik ketika konsep-konsep populer masuk ke dalam bagian dari materi, mengingat generasi milenial sudah tidak begitu tertarik mempelajari sejarah yang terlalu politis dan elitis, sehingga Local Hero memiliki determinasi tersendiri dalam hal ini; dan 3) Di Kelas, konsep tersebut mendapatkan apresiasi positif dari pendidik dan peserta didik. Dari uraian tersebut peneliti berkesimpulan bahwa, saat ini pengajaran sejarah membutuhkan satu inovasi yang sesuai dengan semangat dan j...

Penelitian ini dilatar belakangi oleh 1) Permendiknas No 22 Tahun 2006, 2) Dalam lingkungan sekol... more Penelitian ini dilatar belakangi oleh 1) Permendiknas No 22 Tahun 2006, 2) Dalam lingkungan sekolah yang multikultur pembelajaran sejarah memiliki tantangan dalam menumbuhkembangkan sikap nasionalisme siswa, 3) Pembelajaran yang perlu dievaluasi. Penelitian ini berfokus kepada perencanaan, implementasi, sikap nasionalisme, dan kendala dalam proses pembelajaran sejarah di Kelas XI SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan model Kualtitatif-Evaluatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1) Proses perencaaan pembelajaran sejarah yang dilakukan di SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang kurang lebih sama seperti yang diterapkan di SMA lainnya, prosesnya adalah mempersiapkan RPP sesuai Prota dan Promes, mempersiapkan materi dan media pembelajaran, mempersiapkan video tentang nasionalisme dan mempersiapkan evaluasi pembelajaran. Harusnya pada...

Dialektika tentang pembelajaran sejarah di Abad 21 ini dibuka dengan iklim akademik yang memicu i... more Dialektika tentang pembelajaran sejarah di Abad 21 ini dibuka dengan iklim akademik yang memicu inovasi dalam berbagai aspek pendidikan. Materi ajar adalah satu diantaranya. Nitisemito, yang merupakan Raja Kretek dari Kota Kudus adalah salah satu Pahlawan Lokal (Local Heroes) yang kisah hidupnya berpotensi untuk membangkitkan gairah wirausaha dan kebangsaan bagi para siswa. Menjadikannya materi ajar adalah sebuah langkah konkret untuk dapat mentransmisikan nilai dan mentransformasikan kepribadian siswa ke arah yang lebih baik. Penelitian ini dikaji menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Temuan di lapangan menunjukan, setelah Nitisemito masuk kelas sejarah dengan diajarkan menggunakan model dialog interaktif, siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Terbukti dari banyaknya siswa yang menanyakan siapa sebenarnya Nitisemito dan bagaimana kisah hidupnya. Di balik itu, untuk mencegah mitologisasi tokoh Nitisemito, pendidikan adalah jalan yang tepat karena di d...

This study aims to see how far the oral tradition plays a role in becoming a social science educa... more This study aims to see how far the oral tradition plays a role in becoming a social science education media in Gunungpati society Begining from the problem of social change which is increasingly happening has changed the social orientation of the original traditional Gunungpati community into a semi-modern society with the mastery of technology and modern science. The question is how the oral tradition in the 21st Century is able to provide value education in society. The discussion is not address formal social science education, but social science education in society. The research method used is qualitative method with case study design. This design is chosen, given the object being studied is very distinctive and needs to be participated in participating to obtain accurate data. Key findings in this study include; 1) Basically an oral tradition has benefits in social science education in society, since humans are basically educandum beings which means can be educated and must get...

IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021
Environmental ethics has not become the mainstream in Indonesian social studies. This study inten... more Environmental ethics has not become the mainstream in Indonesian social studies. This study intends to explore the extent to which social studies learning addresses environmental ethics in secondary schools. This is a qualitative project with a critical ethnographic design. The sources of data were from informants and learning activities. This research used in-deep interview and observation for collecting the data. The participants involved in this study were 23 students which from different socio-cultural background. The validity of the data was checked by using triangulation. Data analysis using ethnographic data analysis. The results showed that students whose living environment was close to sustainable nature had better knowledge of environmental ethics than students who lived in the city center. Environmental ethics in the minds of students are reflected in the behavior of maintaining, caring for, and campaigning for a sustainable environment. Students agree that environmental ...

Pembelajaran sejarah seharusnya mampu mendorong proses transfer nilai dan pengetahuan mengalami p... more Pembelajaran sejarah seharusnya mampu mendorong proses transfer nilai dan pengetahuan mengalami problematika dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berusaha menganalisa problematika yang dihadapi guru sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Motode penelitian menggunakan studi kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian berasal dari guru sejarah, setidaknya terdapat 7 (tujuh) guru dari SMA di kota Semarang yang terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif. Temuan penting penelitian yaitu: a) guru mengalamikendala dalammengorganisasi kelas sejarah dalam sistem daring; b) jam belajar yang begitu pendek membuat guru sulit melakukan inovasi; c) guru mengandalkan metode ceramah secara dominan pada pelaksasnaan pembelajaran; dan d) guru mengalami kesulitan dalam menerapkan beberapa pendekatan untuk mengaktifkan kelas. Kesimpulan penelitian guru ...

Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 2017
Folklore sebagai bagian dari sejarah lokal merupakan nilai kearifan lokal yang mampu memberikan p... more Folklore sebagai bagian dari sejarah lokal merupakan nilai kearifan lokal yang mampu memberikan pengaruh positif bagi siswa, apabila dijelaskan dengan penuh penjiwaan oleh guru dan didukung oleh materi yang kreatif dan inovatif. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan pentingnya folklore untuk dikedepankan dalam materi pembelajaran Sejarah lokal merupakan sarana untuk pembentukan jati diri bangsa melalui kesadaran sejarah dan kesadaran budaya, juga sebagai pendekatan seorang guru atau pengajar untuk mengenalkan kepada anak didik tentang kearifankearifan lokal yang ada di sekitar mereka. Pembelajaran seperti ini akan menjadikan anak didik paham dengan sejarah diri atau lingkungannya, yang bisa menjadikan anak didik peka dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

Proceedings of the Proceedings of the 1st International Conference on Environment and Sustainability Issues, ICESI 2019, 18-19 July 2019, Semarang, Central Java, Indonesia, 2019
Capitalism has become a big wave that changes the socio-cultural face of global and local communi... more Capitalism has become a big wave that changes the socio-cultural face of global and local communities. This article discusses the symptoms of capitalism and the conditions of social wisdom in the Semarang community. Important findings of this study are 1) people in rural Semarang still maintain social wisdom in an effort to care for cultural heritage. The surviving social wisdoms are mutual cooperation, deliberation, nerimo ing pandhum (accepting the gift), and tepo seliro (keeping other's feeling); and 2) capitalism has disrupted the agricultural economy in rural Semarang, the Semarang community has now changed its orientation in terms of work, initially the community worked as farmers and regenerated, but now that after many industries have been established, people are more interested in becoming factory workers. The implication of this research is that capitalism has a negative impact on rural agrarian societies. The influence of capital can change the orientation of society to be materialistic.

Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2019
This paper departs from the restlessness of some scientists about the dominant of the big man in ... more This paper departs from the restlessness of some scientists about the dominant of the big man in Indonesia's historical narrative. It also becomes a form of public memory about the meaning of heroism which is more likely to be cultured rather than understanding academically. This article was composed an academic criticism of the conditions mentioned above, the political term historiography or historical writing that is used as a political interest is the most appropriate in describing Indonesia's current historiographic conditions. The dominance of the big man in history requires to be distorted and historiography needs to provide a place for stories of local heroes. Besides, memory politics also requires to be dammed through a counter-narrative that can be presented through critical historical studies, so that the desire to remember the forgotten will continue to live and become a guide for thinkers and activists of history.
Risalah Nusa Edisi 5/Mei, 2022
E-Majalah RISALAH NUSA merupakan majalah elektronik tiga bulanan yang diterbitkan oleh Lembaga Ta... more E-Majalah RISALAH NUSA merupakan majalah elektronik tiga bulanan yang diterbitkan oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang berisi seputar informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PCNU, lembaga-lembaga di bawah naungan PCNU, badan otonom NU dan pesantren NU di Kota Semarang. Redaksi menerima tulisan dari warga NU dan masyarakat umum yang sesuai dengan visi dan misi NU. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengurangi inti tulisan.

Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
This study aims to investigate the thought construction of the leaders of three countries, namely... more This study aims to investigate the thought construction of the leaders of three countries, namely Indonesia, the United States and Russia about women's leadership. This research was done by descriptive method. The data for this study was obtained from the official tweets of the presidents of three countries on Twitter. The keywords in the data search were: leadership, women, politics, human rights, and justice. Data analysis was carried out with the Nvivo 12 Pro. The results show that Joe Biden has a stronger thinking construct about women's state leadership with as many as 51, discussed by Joko Widodo in the second position with as many as 49 and Vladimir Putin in the last position with as many as 25. This also answers the thesis that with a liberal democratic system more open to women's leadership compared to the Pancasila democratic system and socialist democracy.
Proceedings of the 6th International Conference on Education & Social Sciences (ICESS 2021)
Proceedings of the 6th International Conference on Education & Social Sciences (ICESS 2021)

Narasi sejarah kepahlawanan masih didominasi oleh keberadaan orang-orang besar. Selain itu, sejar... more Narasi sejarah kepahlawanan masih didominasi oleh keberadaan orang-orang besar. Selain itu, sejarah masih diajarkan dengan menitikberatkan pada aspek politik, sehingga hal ini membentuk konstruk berpikir yang lebih dekat dengan kultus daripada edukasi, padahal kepahlawanan tidak hanya sebatas itu, pahlawan memiliki pengertian yang luas dan khas, tetapi diktum yang disusun pemerintah telah membatasi kerangka kerja guru di dalam proses pengembangan dan internalisasi nilai-nilai kepahlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mendeskripsikan pemahaman guru dan siswa tentang makna kepahlawanan; (ii) mendeskripsikan konformitas antara memori dan sosial kognitif siswa dalam proses pembelajaran sejarah bermuatan nilai-nilai kepahlawanan; dan (iii) menjelaskan apakah empati sejarah yang dimiliki oleh siswa dapat bertumbuh melalui proses konformitas antara memori dan sosial kognitif dalam pembelajaran sejarah bermuatan nilai-nilai kepahlawanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ad...
Risalah Nusa, 2021
Pasca Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memasuki babak baru dalam pergerakan kebangsaa... more Pasca Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memasuki babak baru dalam pergerakan kebangsaan. Suatu keadaan yang ternyata telah memaksa banyak orang dari beragam golongan terlibat aktif pada dinamika yang dalam sejarah resmi dikenal dengan istilah “revolusi”.
Mulai pertengahan September 1945 hingga seterusnya keadaan di daerah-daerah kembali memanas, Sekutu dan NICA (Nederlands Indies Civil Administration), satu paket kekuatan pemenang Perang Dunia II datang ke Indonesia dengan maksud mengembalikan tatanan lama di wilayah ini.

European Union Digital Library, 2020
In the online era, the role of the media in facilitating learning history is very important. Lear... more In the online era, the role of the media in facilitating learning history is very important. Learning in the online era is considered to return to conventional models that lack the use of innovative media. This study aims to analyze the development of historical knowledge of students in learning history using national hero infographic. This study uses qualitative methods with descriptive designs. The data source of this research came from teachers and students. Data were collected using in-depth interview and observation techniques. Data analysis uses an interactive model. The results study are: 1) students' knowledge about national heroes develops after learning using the national hero infographic; 2) the unit of knowledge development lies in the way students identify heroes, understand the role of heroes, and the reflective attitude of students after learning with national hero infographics; and 3) factors that play a role in developing students' historical knowledge about heroism are ideology and social context. The conclusion of this research is that relevant national hero infographics are used in the effort to develop students 'heroes' knowledge in the history class.

International Journal of Education and Social Science Research, 2019
The objective of this article is to analyze the basic understanding of Vocational High School tea... more The objective of this article is to analyze the basic understanding of Vocational High School teachers about the essence of nationalism and critical pedagogy. The research questions are 1) what is the significance of nationalism for Vocational High School teachers? And 2) how do teachers understand critical pedagogy? This research is of qualitative project executed under phenomenological framework. This research involved 40 Vocational High School teachers from various regions in Central Java. The main results of this research are: 1) nationalism is the students' social capital in dealing with the working world, especially in resisting the idea and practice of industrial capitalism; 2) critical education functions to raise students' critical awareness in order to be open and analytical towards phenomena in the working world, such as the practice of capitalism which is detrimental and threatening public welfare; 3) the vocational education of Indonesia faces a major task of reducing capitalism in the practice of industrialization in society. Therefore, an understanding of nationalism and criticism must always be encouraged at all times. It is recommended that the Vocational High School curriculum to strengthen the content of nationalism through the addition of citizenship and history subjects, while critical pedagogy can become a vocational learning approach to build students' critical awareness.
Uploads
Papers by Ganda Febri Kurniawan
Mulai pertengahan September 1945 hingga seterusnya keadaan di daerah-daerah kembali memanas, Sekutu dan NICA (Nederlands Indies Civil Administration), satu paket kekuatan pemenang Perang Dunia II datang ke Indonesia dengan maksud mengembalikan tatanan lama di wilayah ini.
Mulai pertengahan September 1945 hingga seterusnya keadaan di daerah-daerah kembali memanas, Sekutu dan NICA (Nederlands Indies Civil Administration), satu paket kekuatan pemenang Perang Dunia II datang ke Indonesia dengan maksud mengembalikan tatanan lama di wilayah ini.
bangsa Indonesia harus disikapi secara serius oleh seluruh
elemen masyarakat. Lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga
peradaban harus mampu memberikan solusi dalam menyelesaikan
persoalan tersebut. Sejarah lokal, sebagai salah satu cabang
dari ilmu sejarah adalah solusi alternatif dalam membendung
paham-paham ekstrem yang masuk ke Indonesia. Bukan sekadar
materi yang diajarkan, sejarah lokal adalah media terbaik dalam
memberikan wawasan lokal yang memiliki muatan nilai sosial
di dalamnya. Muatan nilai ini adalah bangun pemikiran dari
masyarakat Indonesia secara luas. Dengan memahami sejarah
lokal, masyarakat dari mulai generasi yang paling tua hingga
yang paling muda akan memahami seluk beluk dari mana mereka
berasal. Kemudian, pemahaman tersebut adalah kekuatan paling
dasar yang akan menghalau segala pengaruh ekstremisme sejak
dari akar rumput. Hingga akhirnya, ekstremisme itu menemui
jalan buntu dalam proses penyebarannya.