Renhart Jemi
Bachelor of Forest Products Technology Agricultural University of Yogyakarta (1997)
Master of Forest Products Technology Mulawarman (2002)
Doctor of Forest of Forest Products Technology, Bogor Agricultural University (2012)
Working at the Department of Forestry Faculty of Agriculture, University of Palangkaraya (2000 to present).
Appointed chairman of the chemistry laboratory of forest products Forestry
Department
Secretary of the Department of Forestry Palangkaraya University (2016 to 2020)
Address: Jl. H. Timang Faperta UNPAR Kampus Tanjung Nyaho Palangka Raya Kalimantan Tengah Indonesia
Master of Forest Products Technology Mulawarman (2002)
Doctor of Forest of Forest Products Technology, Bogor Agricultural University (2012)
Working at the Department of Forestry Faculty of Agriculture, University of Palangkaraya (2000 to present).
Appointed chairman of the chemistry laboratory of forest products Forestry
Department
Secretary of the Department of Forestry Palangkaraya University (2016 to 2020)
Address: Jl. H. Timang Faperta UNPAR Kampus Tanjung Nyaho Palangka Raya Kalimantan Tengah Indonesia
less
InterestsView All (29)
Uploads
Papers by Renhart Jemi
Salah satu desanya yaitu Desa Petak Puti. Desa Petak Puti berada ditepi sungai Kapuas, secara adminitrasi masuk kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Kalimanatan Tengah. Dengan luasnya seluas 13,81% dari luas Kecamatan Timpah atau seluas 286,15 Hektar Tutupan lahanya lebih didominasi oleh hutan rawa gambut sekunder sebesar 19.338,37 Ha atau 62,51% dari tutupa lahan seluruhnya. Berdasarkan peta elevasi ketinggianya sekitar 20,5 meter rata-rata dari permukaan laut. Bagian hilir mulai dari Saluran Primer Induk (SPI) atau di eks PLG pada Blok A, dengan ketinggiannya dibawah 11 meter dari rata-rata permukaan laut. Tife iklim masuk klasifikasi A, dengan curah hujan tinggi pada bulan Juli-September 2019 sebesar 51-100 mm/bulan. Kekeringan pada bulan Maret-Mei 2019. Jenis tanah dominan yaitu tanah mineral dan gambut tipis. Berdasarkan hasil pemetaan indikatif bahwa desa Petak Puti memilki 12 danau. Jumlah penduduk pada tahun 2017 sebesar 1242 jiwa, suku yang dominan 99% suku Dayak Ngaju dan sisanya pendatang. Pekerjaan masyarakat petani, nelayan takap, penambang emas liar. Desa dapat diakses melalui jalur darat dan sungai, telekomunikasi sudah tersedia dengan tingan 4G. Fasilitas pendidikan tersedia PAUD, SD dan SMP; fasilitas Kesehatan seperti Putsu dan tenaga Kesehatan. Sarana ekonomi tersedianya pasar mingguan, warung kelotongan dan sembako. Sarana ibadah tersedia gereja.. Tenaga listrik masih menggunakan tenaga listrik tenaga surya. Sejarah bencana didesa Petak Puti, menunujkan bahwa pada tahun 2004-2013 terjadi kebakaran berulang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober, jumlah titik api pada saat itu dapat mencapai 2.500 titik. Banjir didesa Petak Puti merupakan bajir kiriman dari hulu sungai Kapuas. Bual Desember sampai Maret merupakan bulan rawan banjir banjir terjadi sampai 2 (dua) minggu. Bagi masyarakat desa Petak Puti, yang bekerja sebagai nelayan Banjir merupakan sumber rejeki karena lebih memudahkan mencari ikan disungai dan danau. Bencana putting beliung terjadi pada tahun 2022 akibatnya 22 rumah, 1 rumah ibadah, 1 fasilitas umum yaitu dermaga yang mengalami keruskana dari sedang hingga berat. Korban terdampak sebanyak 21 kepala keluarga yang terdiri dari 77 jiwa,tetapi tidak ada memakan korban jiwa.
Hasil studi menunjukan bahwa ada empat ancaman yang dapat menimbulkan bencana. Dari keempat bencana yang potensial yaitu hidrometerologi yaitu kebakaran hutan dan lahan dengan nilai 8. Indek bahayanya sebesar 0,9 masuk klasifikasi tinggi, indek kerentanan ekonomi dan indenk kerentanan lingkungan sebesar 0,732 dan 1. Keduanya masuk klasifikasi tinggi. indek kerentanan bencana kebakaran hutan dan lahan didesa Petak Puti sebesar 0,893 masuk kelasifikasi tinggi. Resiko bencana karhutlanya sebesar 0,678 masuk klasifikasi tinggi. Tindakan penanggulangan bencana karhutla dibagi menjadi tiga bagian yaitu pra bencana, tanggap darut dan pasca bencana. Mekanisme penanggulangan bencana karhutla untuk pelaksanan lapangan oleh Tim Reaksi Cepat, sipatnya koordinasi dengan Kepala Desa, MPA, Putsu, Karang Tauna, serta dengan BPBD Kabupaten Kapuas dan Provinsi Kalimantan Tengah. Pada desa Petak Puti perlu dibentukanya menjadi desa Tanggap Darurat untuk mampu melaksanakan renana penanggulan bencana karhutla. Dengan sumber dana dari APBDes, Dana Desa dan Mitra yang peduli tehadap lingkunagan dan kebencanaan.
Salah satu desanya yaitu Desa Petak Puti. Desa Petak Puti berada ditepi sungai Kapuas, secara adminitrasi masuk kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas Kalimanatan Tengah. Dengan luasnya seluas 13,81% dari luas Kecamatan Timpah atau seluas 286,15 Hektar Tutupan lahanya lebih didominasi oleh hutan rawa gambut sekunder sebesar 19.338,37 Ha atau 62,51% dari tutupa lahan seluruhnya. Berdasarkan peta elevasi ketinggianya sekitar 20,5 meter rata-rata dari permukaan laut. Bagian hilir mulai dari Saluran Primer Induk (SPI) atau di eks PLG pada Blok A, dengan ketinggiannya dibawah 11 meter dari rata-rata permukaan laut. Tife iklim masuk klasifikasi A, dengan curah hujan tinggi pada bulan Juli-September 2019 sebesar 51-100 mm/bulan. Kekeringan pada bulan Maret-Mei 2019. Jenis tanah dominan yaitu tanah mineral dan gambut tipis. Berdasarkan hasil pemetaan indikatif bahwa desa Petak Puti memilki 12 danau. Jumlah penduduk pada tahun 2017 sebesar 1242 jiwa, suku yang dominan 99% suku Dayak Ngaju dan sisanya pendatang. Pekerjaan masyarakat petani, nelayan takap, penambang emas liar. Desa dapat diakses melalui jalur darat dan sungai, telekomunikasi sudah tersedia dengan tingan 4G. Fasilitas pendidikan tersedia PAUD, SD dan SMP; fasilitas Kesehatan seperti Putsu dan tenaga Kesehatan. Sarana ekonomi tersedianya pasar mingguan, warung kelotongan dan sembako. Sarana ibadah tersedia gereja.. Tenaga listrik masih menggunakan tenaga listrik tenaga surya. Sejarah bencana didesa Petak Puti, menunujkan bahwa pada tahun 2004-2013 terjadi kebakaran berulang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober, jumlah titik api pada saat itu dapat mencapai 2.500 titik. Banjir didesa Petak Puti merupakan bajir kiriman dari hulu sungai Kapuas. Bual Desember sampai Maret merupakan bulan rawan banjir banjir terjadi sampai 2 (dua) minggu. Bagi masyarakat desa Petak Puti, yang bekerja sebagai nelayan Banjir merupakan sumber rejeki karena lebih memudahkan mencari ikan disungai dan danau. Bencana putting beliung terjadi pada tahun 2022 akibatnya 22 rumah, 1 rumah ibadah, 1 fasilitas umum yaitu dermaga yang mengalami keruskana dari sedang hingga berat. Korban terdampak sebanyak 21 kepala keluarga yang terdiri dari 77 jiwa,tetapi tidak ada memakan korban jiwa.
Hasil studi menunjukan bahwa ada empat ancaman yang dapat menimbulkan bencana. Dari keempat bencana yang potensial yaitu hidrometerologi yaitu kebakaran hutan dan lahan dengan nilai 8. Indek bahayanya sebesar 0,9 masuk klasifikasi tinggi, indek kerentanan ekonomi dan indenk kerentanan lingkungan sebesar 0,732 dan 1. Keduanya masuk klasifikasi tinggi. indek kerentanan bencana kebakaran hutan dan lahan didesa Petak Puti sebesar 0,893 masuk kelasifikasi tinggi. Resiko bencana karhutlanya sebesar 0,678 masuk klasifikasi tinggi. Tindakan penanggulangan bencana karhutla dibagi menjadi tiga bagian yaitu pra bencana, tanggap darut dan pasca bencana. Mekanisme penanggulangan bencana karhutla untuk pelaksanan lapangan oleh Tim Reaksi Cepat, sipatnya koordinasi dengan Kepala Desa, MPA, Putsu, Karang Tauna, serta dengan BPBD Kabupaten Kapuas dan Provinsi Kalimantan Tengah. Pada desa Petak Puti perlu dibentukanya menjadi desa Tanggap Darurat untuk mampu melaksanakan renana penanggulan bencana karhutla. Dengan sumber dana dari APBDes, Dana Desa dan Mitra yang peduli tehadap lingkunagan dan kebencanaan.