Edwin Clemenz

Marigold memiliki nama ilmiah yaitu Tegetes Erecta adalah jenis tanaman hias yang diyakini berasal dari dua tempat, yaitu merupakan tumbuhan asli dari daerah Meksiko, sedangkan sebagian besar lainnya mempercayai jika bunga marigold adalah tumbuhan asli dari Amerika Tengah. Selain di daerah asalnya, saat sekarang ini tanaman ini bisa ditemukan dengan mudah di wilayah Indonesia. Pada beberapa daerah Indonesia, bunga marigold dikenal sebagai bunga tahi ayam. Masyarakat Indonesia juga mengenal bunga marigold dengan nama bunga gemitir atau gumitir

Secara historis, dan hingga hari ini, salah satu penggunaan calendula yang paling populer adalah dengan mengoleskannya pada kulit yang teriritasi (atau pada kelopak mata dan tempat lain) untuk mengurangi rasa gatal, kemerahan, kepekaan, kekeringan, dan pembengkakan.
Telah ditemukan bahwa calendula memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan baru yang sehat, meningkatkan aliran darah ke area yang terkena, meningkatkan produksi kolagen, yang mengencangkan dan memperkuat kulit, menghidrasi kulit kering, dan mempercepat proses perbaikan kulit setelah operasi atau kerusakan.

Proposal kegiatan Pastoral terapan ini merupakan buah dari keprihatinan para oblat tentang krisis air bersih di dusun Ajibarang RT 1/ RW 7 Karangsalam. Lokasi ini merupakan tempat pastora; para yuniores dan para oblat. Di ttempat ini pula para oblat mendirikan sebuha kapel sederhana dengan kolam di sekelilingnya. Warga dusun ini menggunakan air hujan dan tak jarang mereka terjangkit penyakit skabiess biasa hingga akut, demam berdarah dan gangguan kekurangan  air  bersih.  Sebagian  besar  masyarakat  desa  Karangsalam  berprofesi  sebagai nelayan. Para oblat tinggal bersama mereka dalam kegiatan pastoral bersama para yuniores OMI  dalam  kegiatan  liturgi  dan  pelayanan  kategorial. Oleh  karena  itu,  perlulah  sebuah penanganan berintegrasi untuk menjawab krisis air bersih di dusun Ajibarang, Karangsalam. Maka, kami membuat proposal ini guna menjawab keprihatinantersebut di atas.

Perkembangan zaman serta pertukaran waktu yang terus berganti akhirnya sampai juga kepercayaan baru diluar Islam menyentuh kehidupan serta penghidupan penduduk yang terletak dipedalaman. Perkembangan inilah yang menyebabkan adanya asimilasi penduduk setempat dengan penduduk pendatang yang melahirkan generasi yang baru. Generasi baru ini tidak mau menyebutkan dirinya dengan sebutan Dayak yang berarti sama dengan keterbelakangan yang sesuai dengan asal usul mereka, karena tingkat sosial budaya mereka yang sudah agak maju, maka anggota masyarakat ini menyebutkan diri mereka sendiri dengan sebutan Daya.
Begitu juga dengan Kaharingan, Agama Hidu Daya. Perbedaan antara religius dan profan dalam kebudayaan suku bangsa Dayak tidak begitu jelas. Bahkan, dari dulu tidak ada kata untuk agama. Baru sejak beberapa dasawarsa orang Kalimantan Tengah menggunakan istilah agama Kaharingan. Kaharingan yang berarti kehidupan, memang seperti itulah yang diharapkan oleh para penganutnya yaitu menghargai kehidupan. Sebab segala sesuatu yang ada seolah-olah mempunyai jiwa dan setiap benda-benda itu dijaga oleh nenek moyang yang memberikan perhatian kepada manusia yang masih hidup di dunia.

Enhancement understanding the scripture is to know the reality and experience of God. Therefore, it is necessary to identify the faith teaching, to look into deeper and names, meanings and realities in a journey of faith of someone, which is called by God in God’s part of life. As one of its form is the exposure of the list of names, meaning and reality. The goal is to provide self-training, knowledge of the Father, God Himself and all faith formations associated with the scriptures included other subjects that promote this study. This exposure would be in alphabetical order, its spelling in Hebrew and some of the things added already contained in earlier biblical dictionaries to provide enrichment. These several words below are connected each other to comprehend the study the introduction of Tanakh or Old Testament nowdays.

Pengertian iman dihubungkan dengan pengenalan akan aktivitas Tuhan dalam rangkaian sejarah menentukan kualitas tanggapan manusia terhadap inisiatifNya. Pada sisi lain, iman kepada Tuhan dari hasil interview pada dua rekan muslim memberikan refleksi berharga akan pandangan terhadap hidup dan pribadi Allah sendiri, baik yang berupa pengenalan dari aktivitas sebagai bagian dari masyarakat atau pengenalan secara pribadi. Kekayaan ini merupakan salah satu cara mengidentifikasi Allah sebagai pemelihara dan penebus segala yang telah dijadikan, yang telah dilahirkan dan yang dibangkitkan.
Makalah ini dibagi menjadi dua bagian besar , yakni laporan lapangan wawancara dan refleksi penulis mengenai Pengenalan Akan Allah dan Perjuangannya Mengapresiasi Iman Dalam Hidup Keseharian.

Penulis merasa perlu mensharingkan sebagai salah satu apresiasi terhadap setiap orang yang merindukan Allah, baik sebagai kebutuhan maupun tujuan hidupnya. Penulis menyadur, mengolah dan menuliskan sharing dari seorang formandi dari sebuah tarekat religius Katolik. Bagi penulis, hidup religius meliputi sejarah semenjak purbakala hingga sekarang. Oleh karena itu, hidup religius menjadi salah satu sumber valid dalam mengenal Allah dan bagaimana menghadapi zaman yang semakin membuat orang kesulitan bertemu dengan Allah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kongregasi Oblat Maria Imakulata Provinsi Indonesia yang sudah menyediakan waktu bagi formandi narasumber, juga kepada kongregasi pusat yang sudah berusia 200 tahun berkarya di seluruh dunia
Tulisan ini diharapkan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengebalan akan Allah, pengolahan para subyek formandi dan permenungan bagi masyarakat pada umumnya. Penulis mohon maaf sebesar-besarnya karena tulisan ini belum sempurna. Kritik dan saran sangat diharapkan penulis bagi perkembangan pengenalan akan Allah.

Kisah tutur katanya yang pernah menjadi nyata bagi kepalsuan dalam missi dimana orang-orang seperti beliau ditekan :

Br. Anthony menyukai menyalakan lilin sambil berjaga di altar Bunda Perawan Maria. Pimpinan memanggilnya serta pada suatu saat, “Bruder, yakinkah engkau bahwa kebanggan membisikimu untuk membakar banyak lilin?”. Bruder Anthony tak menjawab pertanyaan itu. Suatu suara membisikkan untuk melawan pimpinan. Tapi ia ragu. Suara itu kembali menguatkannya lalu berkata, “Jika celaan-celaan tersebut benar, missi ini tidak akan berbuah”. Bruder kemudian tak berani berkata-kata lagi. Pada Januari 1905, bencana menerpa. Sekolah terbakar. Missi terbengkalai – ini adalah suatu kegagalan. Akhirnya Metis terabaikan dan paroki St. Metis menjadi sebuah paroki orang-orang kulit putih.

Writing is a complex process, which (may) burdens students psychologically or resists their skill development. That is the reason how the class become anxiety source than a place of sharing difficulties. Since the anxiety in writing give the perception of enthusiasm, the product and process became difficult to handle. The purpose of this study was to identify what students worried about in writing EFL activity and does CAR using ICT-based integration degrade wring anxiety level among Indonesian Middle school students. A Classroom action research which was conducted from 18 students of SMK in Indonesia whose their level of anxiety was high. The results show that students generally appear to be anxious when writing in English whether teacher or test are there; anxiety is quite dominates how they communicate , how they percept on test or even they were being afraid of fail no matter many years students have learned English writing in the past. The results of cycles show that the means, Minimum Completion Standard (KKM = Kriteria Kelulusan Minimum), and t-test significance degrade their anxiety when ICT-based integration supporting what they have in writing. Motivation-based approach, he analogous of anxiety, which researcher used in pre-cycles and pot-cycles shows that students eager in writing skill of EFL.
Keywords: writing anxiety, writing ability, Classroom Action Research, low-cost ICT-based integration.

Kebutuhan akan guru yang compatible, applicable dan kompeten dari sebuah lulusan FKIP Pendidikan Bahasa Inggris merupakan hal yang menjadi sorotan utama dari pendidikan calon guru di FKIP Program Pendidikan Bahasa Inggris UNISRI Surakarta. Untuk menjawab kebutuhan ini, sangatlah mutlak dibutuhkan skill dan sikap sosial yang tinggi menyangkut penggunaan English Skill dan integrasi tindakan ketika berhadapan dengan masalah di masyarakat seperti kelas, fakultas dan khalayak. Mengingat mahasiswa FKIP PBI UNISRI masih mengalami kesulitan dalam menerapkan English skill, maka perlulah sebuah unit kusus yang ditangani oleh mahasiswa . Unit ini disebut sebagai English Skill Division Control (ESDC). ESDC memiliki tujuan utama menambah kemampuan mahasiswa dalam bereksplorasi teknik, metode, skill Bahasa Inggris melalui riset, pengabdian masyarakat, aplikasi English Teaching Learning, penerapan teknologi informasi dan Komputer dalam pendidikan, kontribusi produk akademik dalam jurnal pendidikan atau ELT. Untuk mencapai keberhasilan kinerja ESDC, sangat ditekankan perhatian pada formulasi permasalahan dan kebutuhan yang obyektif dan jelas melalui tahapannya. Dalam gagasan ini, penulis menekankan empat tahapan penting dalam membangun ESDC, yakni focus, retensi, reproduksi dan reinforcement atau incentive. Dalam pelaksananaannya, ESDC mengalami tiga langkah impelementasi , yakni observasi, operasi dan evaluasi. Dalam langkah observasi, UNISRI melakukan pengamatan ke FKIP Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang untuk mengidentifikasi kekurangan yang dimiliki mahasiswa FKIP Pendidikan Bahasa Inggris UNISRI secara obyektif. Langkah operasi ialah pelaksanaan ESDC secara bertahap melalui seleksi prestasi mahasiswa dan supervisi dosen yang berkait sebagai pembina ESDC. Langkah ketiga ialah evaluasi ESDC secara kontinyu agar kapasitas dan intensitas ESDC tidak jauh dari obyektivitas riset dan ELT. Oleh karena itu, ESDC memiliki dampak positif yang bersifat mengikat, yang menyebabkan para mahasiswa mau tidak mau melaksanakan fungsi spekulasi dan ilmiah keilmuan dan kebutuhan masyarakat sasaran, baik di lingkungan kelas, sekolah, fakultas maupun masyarakat akar rumput . Produk-produk ESDC yang dapat dirasakan selain hal tersebut ialah aplikasi jurnal pendidikan atau ELT , Program Kreativitas Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat dan permintaan kandidat karyawan yang berkompeten dalam Bahasa Inggris yang compatible dengan teknologi, informasi dan kebutuhan perusahaan.

No such suspicion of unorthodoxy as -rightly or wrongly- attaches to four out of the Five Acts, effects the Acts of Philip. If grotesque, it is yet a Catholic novel. In form it follows Thomas, for it is divided into separate Acts, of which the manuscripts mention fifteen: we have Acts i-ix and from xv to the end, including the Martyrdom, which last, as usual, was current separately and exists in many recessions.
One Act -the second- and the Martyrdom were first edited by Tischendorf. Batiffol printed the remainder in 1890, and Bonnet using more manuscripts, gives the final edition in his Acta Apost. Apocr. ii. 1. Beside the Greek text, there is a single Act extant only in Syrian, edited by Wright, which, so far as its general character goes, might well have formed part of the Greek Acts: but it is difficult to fit it into the framework.

This research is aimed at: (1) identifying whether or not integration of Microsoft
Encarta-based learning improves the students‟ writing ability at the tenth C grade of
SMK Wijaya Kusuma Surakarta and (2) describing how integration of Microsoft
Encarta based learning improves students„ writing competence.
The method used in this research was a Classroom Action Research. The research
was conducted in three cycles at tenth C grade of SMK Wijaya Kusuma Surakarta from
October 2014 to April 2015. In collecting the data, the researcher used observation,
interview, field note, and test (pre – test and post – test). In analysing the data, t – test
formula was employed to calculate the mean score of pre – test and post – test.
The research findings show that the use of integration of Microsoft Encarta-based
learning can improve students„ writing ability. The improvements of the students can be
seen from the followings: (1) the students are able to develop the supporting details of the
topic; (2) the students are able to organize the supporting idea to make adequate text; (3)
the students can use the correct spelling and punctuation; and (4) the students are
motivated to find their writing style towards the integration. Besides, the improvement of
the students„ writing competence can be seen from the improvement of the mean , KKM ,
t –test scores as follow: pre – test (4.44 and 30.20 ), post – test one (6.647 and 55.50
and 4.176) and post – test two (10.65 and 68.40 and 4.478), and post – test three (15.529
and 99.7 and 5.029) . The class condition had also improved. The improvement of class
condition includes: (1) the students„ participation are more attractive both in group and
individual, (2) the students are more active and enthusiastic during the teaching learning
process, (3) the students pay more attention and more focus on the activities during the
teaching learning process and during the integration.
In conclusion, Microsoft Encarta-based learning can improve student' writing
competence and learning condition in the classroom.


Key words: Writing and thinking, writing ability improvement, Classroom Action
Research, Microsoft Encarta Integration

Language assessment is a progressive activity of measuring, testing, and evaluating teaching learning language. This is become important for designing not an instant measure of student's ability. Language assessment work on empowering and endeavoring students multiple language and constructiveness in problem solving indicators. The discrete points of this are always dragged into a continuous research and treatment for present and future toward students' potential

While speaking is a productive skill that can be directly and empirically observed, those observations are invariably colored by the accuracy and effectiveness of a test-taker’s listening skill, which necessarily compromises the reliability and validity of an oral production test. How do you know for certain that a speaking score is exclusively a measure of oral production without the potentially frequent clarifications of an interlocutor? This interaction of speaking and listening challenges the designer of an oral production test to tease apart, as much as possible, the factors accounted for by aural intake.
Another challenge is the design of elicitation techniques. Because most speaking is the product of creative construction of linguistic strings, the speaker makes choices of lexicon, structure, and discourse. If your goal is to have test-takers demonstrate certain spoken grammatical categories, for example, the stimulus you design must elicit those grammatical categories in ways that prohibit the test-taker from avoiding or paraphrasing and thereby dodging production of the target form.

Written from 1265-1274, the Summa Theologica is St.
Thomas Aquinas' greatest work. Originally written for the
"instruction of beginners," time has shown that all believers
can come to learn from this enriching book. Organized systemically
for the clearest way of "setting forth" the "sacred
doctrine," Aquinas addresses many of Christianity's most
pertinent questions in this multi-volume work. The First Part
of the Summa begins with the existence and nature of God,
before moving to creation and the nature of man.The Second
Part contains his examination of morality and law; it also
provides his account of the theological virtues, the cardinal
virtues, and the seven deadly sins. The Third Part, uncompleted
due to Aquinas' death, treats the incarnation and the
sacraments. Taken together, the three parts compose one
of the most impressive works of Christianity. Indeed, countless
people from many centuries have studied and learned
from the Summa; it has been widely influential from Aquinas'
own day to the present. Hence, those with a passing inquiry
or a serious question, an existential concern or a philosophical
problem, can learn much from reading and studying St.
Thomas Aquinas' Summa Theologica.

It is not my book, I haven't writen.The extractor never mentions his name. Sorry.  I upload this book because many user have difficulties to download the Kolbrin Bible. It is an interesting literature of indentifying origin of human and bible backgrounds writing,

Thanks

KOnsili aalah suatu tanda bahwa iman terhadap keselamatan yang direvelasikan oleh kehadiranNya melalui Yesus Kristus daalam iman kristiani merupakan sebuah perjalanan jatuh bangun. Yang terpokok dalam perjalanan adalah makin mendalamnya pengenalan dunia kepada Bapa dan Kerajaan Allah yang diwartakan setelah kebangkitan Kristus akhirnya juga mengubah manusia-manusia sesudah Ia bangkit. Yesus Kristus ini menyertai dalam warna-warni institusi Gereja yang sekaligus sebuah gagasan yang menjadi Peristiwa. Tulisan ini mengenai pokok-pokok ajaran dari Konsili Nicea, heresi-heresinya - apologetik dan refleksi dari seorang Yesuit dan ilmuah , Teilhard de Chardin SJ yang kala ini sempat membuat dunia kembali mempertanyakan iman Gereja

Detergen merupakan produk kimia yang umumnya digunakan dalam aplikasi pembersih, yang kini permasalahan baru biodiversitas terancam ketika detergen dibuang begitu saja ke perairan, sehingga menjadi masalah pencemaran ekologi serius karena sulit untuk didegradasi bahkan setelah limbahnya diolah terlebih dahulu. Akibatnya, keberlangsungan manusia juga mendekati kepunahan mengingat pencemaran itu menrusak keseimbangan mikroba dalam tubuh manusia yang terdiri dari 70% air. Salah satu komponen berbahaya yang terkandung pada detergen adalah surfaktan tipe ABS. Komponen tersebut memiliki efek toksik terhadap biota yang hidup di perairan, tak terkecuali dekomposer, yang peranan bagi manusia sangat besar sekali, yakni pembentuk sel manusia (57%). Ancaman tersebut salah satunya berada di lingkup biodiversitas di bumi, baik di bawah tanah, di perairan maupun di udara. Dapat disimpulkan bahwa, air yang terjamin keseimbangan mikrobanya dapat menjadi tolok ukur kelangsungan manusia. Sedangkan , detergen menjadi salah satu produk rumah tangga yang berpotensi sangat besar merusak keseimbangan itu. Oleh karena itu, perlu sebuah green-tech, di mana produk detergent, meski sama-sama bersifat surfaktan, air buangan yang menjadi tercemar ini dapat berkurang , bahkan tertanggulangi. Detergen cair tersebut harus berbasis surfaktan ramah lingkungan berbahan sampah organic, yang umumnya mengandung H2O2, C3H6O3, bersifat surfaktan dan aktivitas enzyme bagi nutrient vektor mikroba probiotik dan xenobiotic makro-mikro.

Keyword : detergen, pencemaran, biodiversitas, surfaktan,
xenobiotic, prebiotik

Sodium Lauryl Sulfate dan fluoride, juga dikenal sebagai sodium
dodecyl sulfate atau SLS, adalah bahan umum dalam pasta gigi dan
sebagai surfaktan. Lauril Sulfat adalah salah satu bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia. Biasanya
Lauril Sulfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, shampo,deterjen dan sejenisnya. Ini pada dasarnya adalah sejenis 'sabun.Tetapi karena akumulasi SLS, Fluoride , Triclosan dan bahan aditif
dalam pasta gigi konvensional membawa degenari kinerja sel, mitokondria, kelenjar pineal dan sering memunculkan ulkhus (sariawan). Fluorida telah terbukti mutagenik dengan menyebabkan15
kerusakan kromosom dan gangguan dengan enzim yang terlibat dengan
perbaikan DNA dalam berbagai studi sel dan jaringan. Namun, dengan
kombinasi pengganti bahan-bahan konvensional seperti grease trap
enzyme food grade dan cangkang telur, rempah dan gula berantai pendek
seperti (sorbitol,gliserol),hasil signifikan menunjukkan bahwa20
seperti aktivitas antibakteri atau antipatogen, meningkatkan
kekerasan mikro enamel yang signifikan dibandingkan menggunakan
sodium lauryl sulphate atau fluoride sebagai surfaktan. Di sisi lain,
proses pembentukan fermentasi alami, hidroxiapatite gigi pada calsium
complex cangkang telur (nHA) dan aktivitas mitokondria membuktikan25
bahwa penemuan ini memberikan subjek pengguna pasta gigi non-sodium
lauryl sulfate (SLS) dan non-fluoride manfaat bertahap, terjangkau
dan efisien untuk perawatan kesehatan gigi, mulut dan sel kelenjar
pineal.

Keyword : SLS, Fluoride, greasetrap enzyme foodgrade, nHA cangkang
telur, mitokondria

Sangatlah dapat dipastikan bahwa seseorang mencapai kedewasaan, artinya mampu secara independen berefleksi atas pemikirannya secara bertanggung jawab, melakukan tahap-tahap pengembangan hidup harmonis bersama elemen-elemen yang lain, baik yang serupa maupun yang berbeda denganNya serta bertindak dalam ranah equitas dan equilibrium sesuai yang telah diajarkan dan diperbuat oleh Yesus Kristus melalui ROh Kudus yang berkarya sepanjang segala zaman. Pernyataan di atas merupakan penjelasan pokok dari pelaksanaan peran serta umat kristiani sebagai Gereja yang hidup dalam situasinya berdampingan dengan gereja local (paroki), masyarakat plural, bangsa dan negara.

Wine secara umum Anggur yang digunakan dalam produksi anggur atau jus terutama Vitis vinifera dan Vitis labrusca dan memiliki jumlah senyawa polifenol yang tinggi. Senyawa ini dikaitkan dengan pengurangan proses inflamasi, stres oksidatif, dan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular. Proses industri yang digunakan untuk produksi jus dan anggur dapat mengganggu komposisi antioksidan dari produk ini dan efeknya pada kesehatan manusia. Tujuan ulasan ini adalah untuk membandingkan kesan penggunaan anggur atau jus anggur terhadap faktor risiko kardiovaskular. Kami menggunakan pedoman PRISMA dan Medline / PUBMED dan EMBASE untuk melakukan pencarian kami. Efek utama anggur merah dan jus anggur pada manusia adalah penurunan indeks massa tubuh, lingkar pinggang, glikemia, peroksidasi lipid plasma, kolesterol total, LDL-c, trigliserida, tekanan darah, dan kadar homosistein. Baik anggur dan jus anggur memiliki banyak senyawa bioaktif yang berpotensi bertanggung jawab atas banyak efek menguntungkan pada kesehatan manusia. Namun demikian, ada kebutuhan untuk studi terkontrol acak double-blind yang membandingkan efek jus dan konsumsi anggur tanpa bias yang terjadi ketika perbandingan dibuat dengan populasi, usia, dosis, dan berbagai jenis anggur atau jus yang berbeda.